Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Cireundeu
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TRANSFORMASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT CIREUNDEU 1Puji Nurharyanto, 2Dadan Wildan, 3Mirna Nur Alia 1Pesantren Manarul Huda 2Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 3Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Masyarakat adat merupakan masyarakat yang memiliki cara hidup tersendiri, cara hidup tersebut disebut kearifan lokal. Era informasi menjadikan masyarakat adat ikut terlibat dalam perubahan agar tidak tergusur oleh perubahan zaman dengan konsekuensi kearifan lokal yang mereka miliki mengalami proses transformasi seperti yang terjadi pada masyarakat adat Cireundeu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam yang didokumentasikan melalui video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Cireundeu bersikap terbuka dalam menerima perubahan karena kebutuhan zaman. Kesimpulan dalam penelitian ini berupa kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat adat Cireundeu mengalami transformasi dalam segi bentuk maupun makna. Kata kunci: transformasi, masyarakat adat Cireundeu, kearifan lokal. PENDAHULUAN deleted, changed, or modified Masyarakat dan budaya pasti some parts of the script. mengalami perubahan, seperti analogi Analogi berikut merupakan suatu yang dikemukakan oleh Perry (1980, pengantar untuk membahas mengenai hlm. 90) transformasi. Berdasarkan data Dinas For purpose of contrast, we can Pariwisata dan Budaya Kab./Kota Jawa view culture and society in a Barat pada tahun 2012 terdapat 27 theatrical context. Society can be kampung adat yang terdapat di Provinsi considered as a group of actors Jawa Barat, salah satunya terdapat satu who play roles befitting their kampung adat yang berada di Kota statuses. The script that the actors Cimahi yaitu Kampung Adat Cireundeu. use in playing their roles is culture. Kampung adat Cireundeu terkenal This script has been written for the dengan kearifan lokalnya yakni rasi. actors by generations of their Selain rasi, ciri khas yang dimiliki oleh predecessors. Each generation, masyarakat adat Cireundeu lainnya including the present, has added, adalah kepercayaan mereka yakni Sunda wiwitan. Kepopuleran kampung anak-anak penganut kepercayaan adat Cireundeu mengundang banyak Sunda wiwitan terhadap agama lain. pihak untuk memberdayakan dan Achdiani (2012) memberikan mengembangkan kampung adat kesimpulannya dalam penelitian Cireundeu. Konsekuensi dari bantuan terdahulu bahwa pewarisan proses yang diterima oleh kampung adat sosialisasi dan enkulturasi tradisi Cireundeu sebagai akibat dari leluhur telah ditanamkan sejak anak- keterbukaan masyarakat adat anak sampai dewasa, dengan tujuan Cireundeu terhadap perubahan. agar anak memiliki kemampuan hidup Perubahan (transformasi) yang dalam tataran era lebih luas atau global dimaksud dalam hal ini adalah tanpa harus meninggalkan jati dirinya. perubahan menuju ke arah yang yang Namun hasil penelitian tersebut baru baik berupa dalam bentuk maupun memunculkan suatu pertanyaan fungsi. Jika suatu masyarakat atau pun apakah kearifan lokal masyarakat adat budaya tidak terbuka dalam menerima Cireundeu mengalami transformasi perubahan maka masyarakat tersebut sebagai akibat dari keterbukaan akan statis. Kearifan lokal masyarakat masyarakat adat Cireundeu terhadap adat Cireundeu semakin rentan perubahan, apakah terjadi perubahan mengalami transformasi karena pola pewarisan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu masyarakat adat Cireundeu sebagai membutuhkan informasi atau pun perlu akibat dari meningkatnya partisipasi berinteraksi dengan pihak yang tertarik anak-anak penganut Sunda wiwitan dengan kampung adat Cireundeu untuk untuk bersekolah dan bagaimana memberdayakan dan mengembangkan proses internalisasi yang dilakukan kampung mereka. masyarakat adat Cireundeu sebagai Isu mengenai identitas akibat dari proses transformasi yang kepercayaan Sunda wiwitan yang mereka lakukan. masyarakat adat Cireundeu perjuangkan untuk diakui sebagai METODE agama oleh pemerintah merupakan Penelitian ini menggunakan suatu permasalahan lain yang harus pendekatan kualitatif. Alasan yang dihadapi dalam proses transformasi pertama dengan pendekatan kualitatif oleh masyarakat adat Cireundeu. adalah penelitian ini bertujuan untuk Selain itu, meningkatnya partisipasi memahami bagaimana proses anak-anak masyarakat adat Cireundeu transformasi yang dilakukan oleh untuk bersekolah merupakan resiko masyarakat adat Cireundeu. Kedua, lainnya bagi masyarakat adat pendekatan kualitatif digunakan untuk Cireundeu dalam mempertahankan memahami dan memaknai suatu kearifan lokalnya. Karena resiko yang masyarakat adat yang identik dengan mereka hadapi adalah anak-anak pola kehidupan statis namun setelah penganut Sunda wiwitan ikut serta mereka menerima proses transformasi dalam mempelajari mata pelajaran maka bagaimana cara masyarakat adat agama lain yang mengakibatkan dalam melakukan proses internalisasi kekhawatiran akan terpengaruhnya terhadap perubahan yang dialami. Alasan lain peneliti menggunakan Sedangkan uji keabsahan data yang pendekatan kualitatif karena penelitian dilakukan peneliti meliputi, triangulasi. mengenai transformasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat HASIL DAN PEMBAHASAN Cireundeu ini membutuhkan penelitian Cireundeu dalam pandangan yang sangat mendalam dan tidak masyarakat awam merupakan suatu berpatokan terhadap hasil melainkan Kampung Adat yang secara fisik proses yang menjadi patokan dalam nampak seperti desa yang seluruh penelitian ini. Alasan lainnya yakni masyarakatnya masih karena proses tranformasi tidak hanya mempertahankan tradisi leluhur. Pada dapat diukur dengan perhitungan kenyataannya temuan di lapangan statistik tetapi jauh dari itu setiap proses menunjukkan hal yang berbeda, transformasi memiliki makna dan faktor Cireundeu hanya berupa satu rukun yang melatarbelakanginya. Oleh karena warga (rukun warga 10) dari itu, semakin menguatkan peneliti keseluruhan 20 rukun warga yang menggunakan pendekatan kualitatif terdapat di Kelurahan Leuwigajah. untuk meneliti mengenai transformasi Cireundeu dan warga masyarakatnya nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat tak jauh berbeda dengan rukun warga Cireundeu. lainnya yang terdapat di kawasan Metode penelitian yang digunakan pinggiran kota. Yang membuat dalam penelitian ini yaitu metode studi Cireundeu menjadi terkenal seperti deskriptif. Karena metode deskriptif sekarang yakni beberapa kelompok merupakan metode yang digunakan masyarakatnya memilih rasi (beras untuk memberi gambaran yang lebih singkong) sebagai makanan pokoknya jelas tentang situasi-situasi sosial. Oleh dan menjadikan Sunda wiwitan sebagai karena itu dalam penelitian mengenai suatu kepercayaan. Cireundeu bukan transformasi nilai-nilai kearifan lokal merupakan Kampung Adat atau pun masyarakat adat Cireundeu ini Masyarakat Adat tetapi lebih tepatnya menggunakan metode deskriptif karena merupakan kelompok adat karena gambaran mengenai situasi-situasi hanya sebagian masyarakat saja yang sosial dapat diketahui berdasarkan masih mempertahankan dan keterangan yang terjadi di lapangan. menjalankan tradisi leluhurnya. Teknik pengumpulan data yang Transformasi yang terjadi pada dilakukan dalam penelitian ini, meliputi masyarakat adat Cireundeu dan nilai- wawancara mendalam, observasi dan nilai kearifan lokal masyarakat adat studi dokumentasi. Adapun teknik Cireundeu merupakan hal yang wajar analisis data yang digunakan melalui seperti yang tertuang dalam pepatah tiga tahap yakni reduksi data, display Sunda yang masyarakat adat data dan terakhir penarikan Cireundeu yakini yakni “orang sunda kesimpulan. Pada tahap reduksi peneliti kudu ngindung ka waktu, mibapa ka memilih data yang benar-benar jaman” yang berarti bahwa Orang diperlukan, selanjutnya membuat table Sunda harus menyesuaikan diri dengan kualitatif agar lebih mudah dipahami. perubahan zaman. Keyakinan Sunda wiwitan di Cireundeu masih terpengaruh oleh ajaran agama Islam berasal dari sesepuh adat Cireundeu. dan Kristen meskipun sesepuh adat, Pengertian ibadah menurut tokoh pemuda dan warga masyarakat pemahaman masyarakat adat adat Cireundeu lainnya mengelak Cireundeu jika dibandingkan dengan bahwa kepercayaan Sunda wiwitan agama lain bahwa dalam agama Islam merupakan agama asli mereka (Orang terdapat ibadah sholat lima waktu Sunda). Banyak orang yang sedangkan pengertian ibadah menurut menyamakan kepercayaan Sunda penganut kepercayaan Sunda wiwitan wiwitan di Cireundeu dengan agama adalah waktu lima yaitu mata untuk samawi (Islam dan Kristen) bahkan tidak melihat apa yang seharusnya tidak sebagian masyarakat ada yang dilihat, hidung untuk tidak menghirup memusyrikan para penganut keyakinan apa yang seharusnya tidak dihirup, Sunda wiwitan di Cireundeu hanya telinga untuk tidak mendengarkan apa karena masih menjalankan tradisi yang seharusnya tidak didengar, mulut leluhur. untuk tidak berbicara apa yang Pandangan masyarakat adat seharusnya tidak diucapkan dan Cireundeu terhadap agama merupakan terakhir adalah siku untuk tidak saling pemaknaan budaya yang artinya ketika sikut dalam kehidupan. Namun terdapat seseorang beragama maka secara pengertian ibadah yang secara khusus tidak langsung dan tidak disadari ia mereka maknai yaitu surasa yang sedang menjalankan dan memaknai berarti bahwa mengingat kepada budaya yang melekat pada agama yang Tuhan, kini surasa pun beralih menjadi dianut berasal seperti yang tercantum suatu diskusi bagi anak-anak maupun dalam pepatah Sunda