Prosiding Seminar Nasional Ekosistem Unggul
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKOSISTEM UNGGUL MEMBANGUN HUTAN SEBAGAI EKOSISTEM UNGGUL BERBASIS DAS: JAMINAN PRODUKSI, PELESTARIAN, DAN KESEJAHTERAAN YOGYAKARTA, 23 AGUSTUS 2018 DILAKSANAKAN OLEH : FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1 MEMBANGUN HUTAN SEBAGAI EKOSISTEM UNGGUL BERBASIS DAS: JAMINAN PRODUKSI, PELESTARIAN, DAN KESEJAHTERAAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKOSISTEM UNGGUL YOGYAKARTA, 23 AGUSTUS 2018 DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2 DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA MEMBANGUN HUTAN SEBAGAI EKOSISTEM UNGGUL BERBASIS DAS: JAMINAN PRODUKSI, PELESTARIAN, DAN KESEJAHTERAAN Penyunting: Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc. Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P. drh. Subeno, M.Sc. Dr. Much. Taufik tri Hermawan, S.Hut., M.Si. Ir. Retno Nur Utami, M.P. Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.ES. Dr. Soewarno Hasan Bahri, M.S. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si Kristiani Fajar Wianti, S.Hut., M.Si. Dr. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Si Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si. Sandy Nurviannto, S.Hut., M.Si Frita Kusuma Wardhani, S.Hut., M.Sc. Ferrieren Curassavica Arfenda, S,Hut., M.Sc. Desain Layout dan Sampul: Muhammad Chrisna Satriagasa, S.Si., M.Sc., M.Ec.Dev. Ikhwanudin Rofii, S.Hut. Penerbit: Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan Jl. Agro No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 612102, 550641, Faks (0274) 550641 Cetakan pertama : Desember 2018 Buku ini diterbitkan sebagai Prosiding Seminar Nasional Ekosistem Unggul Fakultas Kehutanan UGM yang diselenggarakan di University Club UGM, tanggal 23 Agustus 2018. ISBN Online: ISBN Cetakan Pertama: Dicetak oleh Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional dengan tema “Membangun Hutan Sebagai Ekosistem Unggul Berbasis DAS: Jaminan Produksi, Pelestarian, dan Kesejahteraan” yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Yogyakarta 23 Agustus 2018 dapat kami selesaikan. Seminar nasional ini dibagi menjadi empat sub tema, yaitu: 1. Ekosistem Daratan 2. Ekosistem Lahan Basah 3. Perhutanan Sosial dan Ekosistem Hutan 4. Restorasi/Reklamasi dalam Ekosistem Hutan Buku prosiding ini memuat sejumlah artikel hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti dari seluruh Indonesia dan ditata oleh tim dalam kepanitiaan seminar nasional. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada penulis dan pembahas yang telah menyumbangkan pemikirannya dalam acara seminar nasional ini serta semua pihak yang telah memberikan dukungan bagi terselenggaranya seminar nasional ini dan atas tersusunnya prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dalam pengembangan penelitian di masa yang akan datang serta dijadikan acuan dalam rangka pembangunan hutan sebagai ekosistem unggul sehingga dapat tercipta hutan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera. Yogyakarta, November 2019 Tim Penyusun 4 DAFTAR PEMAKALAH UTAMA Ekosistem Unggul : Jaminan Produksi, Pelestarian dan Kesejahteraan Djoko Marsono Halaman 9 - 18 Peran Ekosistem Hutan dalam Pengurangan Resiko Bencana Tinjuan dari Perspektif Lanskap Ida Bagus Putera Parthama Halaman 19 - 22 Membangun Hutan Sebagai Ekosistem Unggul Guna Menjamin Fungsi Produksi, Lingkungan dan Sosial Hilman Nugraha Halaman 23 – 26 Revitalisasi Produktivitas Ekosistem Lahan Gambut: Kultur Aerohydro Nazir Foead Halaman 27 - 28 Pengelolaan Wisata Alam Berbasis Ekosistem Wiratno Halaman 29 - 30 Menjadi Pengusaha Hutan: Berani atau Tidak Poedji Churniawan Halaman 31 - 32 DAFTAR PEMAKALAH BIDANG EKOSISTEM DARATAN Peran Hutan Jati, Gamal, Lahan Rumput dan Tanaman Pangan dalam Meredam Aliran Permukaan di Wanagama Ambar Kusumandari, Mahardian Kusmandana, Gandris Awan Bahari Halaman 34 - 40 Inisiatif Lokal Pengembangan Ekosistem Unggul Berbasis Masyarakat, Implikasi Produksi, Pelestarian dan Kesejahteraan Gerson N. Njurumana Djoko Marson, Irham, Ronggo Sadono Halaman 41 – 52 Pola Komunitas Tumbuhan Bawah Berpotensi Antikanker di Kawasan Zona Pemanfaatan Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Yanieta Arbiastutie Halaman 53 – 65 Prilaku primata dan komposisi pakan di Kawasan Wisata Taman Kera Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Sumatera Utara Johni Arisantana Barus , Jafron Wasiq Hidayat Halaman 66 – 74 5 BIDANG EKOSISTEM LAHAN BASAH Karakteristik Perairan dan Spesies Mangrove Dominan di Padang Tikar II, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Herlina Darwati Erny Poedjirahajoe, Ronggo Sadono, Soewarno HB Halaman 76 - 80 Sebaran Spasial Kondisi Salinitas pada Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Kota Kupang Jeriels Matatula, Erny Poedjirahajoe, Satyawan Pudyatmoko, Ronggo Sandono Halaman 81 - 86 Analisis Kesesuaian Lahan bagi Konservasi Mangrove Berdasarkan Daya Dukung Lingkungan (Kasus: Teluk Lombok Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur, Indonesia) Iin Sumbada Sulistyorini, Erny Poedjirahajoe, Lies Rahayu Wijayanti Faida, Ris Hadi Purwanto Halaman 87 - 95 Indeks Kesesuaian Wisata Hutan Mangrove di Pantai Randutatah Probolinggo-Jawa Timur Nirmala Ayu Aryanti, Suhardiyanto Halaman 99 - 106 Inventarisasi Potensi Hutan Pantai Taman Nasional Karimunjawa Sunyoto, Rohmani Sulistyati, Susmiati Halaman 107 - 118 Monitoring Lamun di SPTN I Kemujan Taman Nasional Karimunjawa Yulifa Devi Dwijayanti, M.S.J. Eko Mardiko, M. Nurcahyadi, Limaryadi Halaman 119 – 128 Struktur dan Komposisi Hutan Mangrove Pelindung Tambak di Desa Dabong Kabupaten Kubu Raya Slamet Riganjani, Herlina Darwati Halaman 129 – 134 Pemanfaatan Ekosistem Gambut untuk Implementasi Program Perhutanan Sosial Dhany Yuniati Halaman 135 – 142 Strategi Pengelolaan Mangrove Baros Berkelanjutan Bernike Hendrastuti Halaman 143 - 149 BIDANG PERHUTANAN SOSIAL DALAM EKOSISTEM HUTAN Implementasi Persuteraan Alam dalam Mendukung Perhutanan Sosial Retno Agustarini, Lincah Andadari Halaman 151 - 162 Persoalan Tenurial dan Perubahan Akses Masyarakat Terhadap Sumberdaya Mangrove: Kasus di Kawasan Hutan Lindung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Sri Suharti, Sumarhani, Kun Estri Maharani Halaman 163 - 178 Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dalam Implementasi Program Perhutanan Sosial Retno Agustarini, Yetti Heryati Halaman 179 – 192 6 Konservasi Konstruksi Bangunan Surau Syekh Burhanuddin Berstatus Cagar Budaya Kayu Sebagai Perwujudan Dukungan Konservasi Hutan Yustinus Suranto Halaman 193 - 204 BIDANG RESTORASI/REKLAMASI DALAM EKOSISTEM HUTAN Peran Rehabilitasi Tanaman Dalam Pengelolaan DAS Ayu Dewi Utari Halaman 206 - 212 Proyeksi Pemulihan Tegakan Hutan Alam Dipterokarpa Farida Herry Susanty Halaman 213 - 223 Kajian Kebijakan Perbenihan Tanaman Hutan dalam Mendukung Keberhasilan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kalimantan Tengah Ignatius Kristanto Halaman 224 - 231 Simpanan Karbon pada Lahan Agroforestri Berbasis Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Sub DAS Ciliwung Hulu Nurheni Wijayanto, Amelia Nurlatifah Halaman 232 - 244 Distribusi Spasial Tumbuhan Sagu (Metroxylon spp.) di Pulau Ambon Provinsi Maluku Romy Pranata, Adnan Affan Akbar Botanri Halaman 245 - 252 Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi di DAS Ular Provinsi Sumatera Utara Rahmawaty, Sukma GF Ginting, Abdul Rauf, Ahmad Syofyan Halaman 253 – 260 Jasa Lingkungan Dalam Perspektif Das Terpadu Ayu Dewi Utari Halaman 261 - 270 Konservasi Ekosistem Hutan Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) Totok Gunawan Halaman 271 - 279 7 PEMAKALAH UTAMA EKOSISTEM UNGGUL (Jaminan produksi, pelestarian, dan kesejahteraan) Djoko Marsono Dalam aturan perundangan ekosistem bukan barang baru di Indonesia. Pengertian ekosistem tersebut setidaknya telah tertuang pada pada Undang-Undang (UU) No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (pasal 1 ayat 2), UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (pasal 1 ayat 1 dan 3), dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (pasal 1 ayat 5 dan 9). Undang Undang No. 41 Tahun 1999 menyebut pada pasal 1 ayat 2 bahwa: Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Pengertian yang senada ada dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1990 pasal 1 ayat 1 bahwa: Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.; dan pasal 1 ayat 3 bahwa: Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non hayati yang saling tergantung dan pengaruh memengaruhi. Jika yang dimaksud hutan adalah bagian dari sumber daya alam hayati maka kedua aturan perundangan ini pada dasarnya adalah sama dalam pemaknaannya. Kemudian dalam UU No. 23 Tahun 2009 pasal 1 ayat 9 disebutkan bahwa: Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. Selanjutnya pada pasal 1 ayat 5 dalam Undang Undang yang sama disebutkan: Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh