BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Oxford dictionary, fanfiction atau fanfiksi adalah karya fiksi yang ditulis penggemar yang melibatkan berbagai macam karakter dari serial televisi tertentu, buku, film, dan lain-lain. Dalam budaya populer, fanfiksi dituliskan dalam cerita, puisi, novel dan lain-lain sebagai bentuk kreatifitas amatir yang disebarluaskan dalam suatu fandom. Fandom menurut Oxford dictionary berarti suatu kondisi dari seseorang dalam satu kelompok atau suatu komunitas yang menjadi penggemar buku, film atau game tertentu1. Istilah ini berasal dari “fan” dan suffix “-dom” yang menjurus kepada suatu domain (kingdom) yang muncul pada akhir abad ke- 19 yang juga menjadi awal mula kelahiran fanfiksi. Istilah fanfiksi (fanfiction) berasal dari science fiction fandom yaitu sebuah karya tulis dimana penggemar menggunakan media narasi dan ikon-ikon budaya pop sebagai inspirasi untuk membuat kisah mereka sendiri (Black, 2006). Fanfiksi hadir sebagai wadah bagi karya kreatif amatir para penggemar dari suatu karakter yang telah dibentuk dalam buku, film, dan lain-lain yang mulai populer pada tahun 1960-an sejak diterbitkan pertama kali dalam Fanzine (fan magazine) pertama Star Trek berjudul “Spokanalia”2. Studi lebih awal menyebutkan bahwa istilah ini sebenarnya paling tidak sudah digunakan pada tahun 1920-an ketika maraknya karya Sherlock Holmes di pasaran atau bahkan jauh sebelum itu (Hellekson, 2006). Sebagai contoh nyata kepopuleran fanfiksi dapat kita lihat dari novel trilogi best seller “Fifty Shades of Grey” karya E. L. James yang mampu

1https://en.Oxforddictionaries.com/definition/fandom dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.10

2https://books.google.co.id/books?id=UgZsi_DOKoQC&pg=PA58&redir_esc=y#v=onepage&q&f =false dilansir pada 24 Juli 2017 pukul 19.24

1 menembus angka penjualan sebanyak 100 juta kopi di seluruh dunia3. Tidak banyak yang tahu bahwa novel terkenal ini dulunya merupakan proyek pribadi sang author dalam bentuk sebuah fanfiksi berjudul Masters of the Universe, yang mengambil tokoh dan karakter dari fandom Twilight. E.L. James mulai menuliskan fanfiksi buatannya pada tahun 2012 yang kemudian dia sebarkan secara online melalui portal fanfiksi terbesar fanfiction.net (yang akan dijelaskan selanjutnya) dengan nama (pen name) Snowqueens Icedragon4. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi fanfiksi tidak pernah lepas dari karya-karya lainnya yang mampu menginspirasi sekaligus menjadi pacuan untuk penulis- penulis baru yang ingin berkarya melalui menulis fanfiksi terlebih dulu. Fanfiksi terdiri dari berbagai macam bahasa, genre, rating dan juga melibatkan beberapa pasangan (pairing) utama yang berbeda-beda. Seringnya, dalam fanfiksi, penggemar akan cenderung membaca atau menuliskan fanfiksi sesuai dengan OTP masing-masing sebagai dua tokoh utama dalam sebuah fanfiksi. OTP merupakan akronim dari One True Pairing atau istilah yang digunakan penggemar untuk menyebutkan pasangan favorit dalam fandom mereka. Meski kemudian dalam era-era selanjutnya, OTP tidak hanya terikat dalam satu fandom saja namun bisa berasal dari satu fandom dengan fandom yang lainnya yang dalam istilah fanfiksi disebut sebagai “crossrover”. Tidak hanya memiliki konten berupa pasangan laki-laki dan perempuan, fanfiksi juga memasangkan dua tokoh sesama jenis (gay) sebagai pairing utama. Gay fanfiksi sering kali diistilahkan dengan “slash (/)” yaitu suatu hubungan seksual, romantis atau keadaan tertentu antara dua karakter berjenis kelamin sama (Urban dictionary). Istilah slash yang merujuk kepada hubungan sesama jenis tidak digunakan sebelum tahun 1970 sampai awal 1980an, tetapi istilah ini sudah sering digunakan dalam sebuah fanfiksi untuk menyebut hubungan antar dua orang sebagai heteroseksual, persahabatan dan hubungan sesama jenis. Misalnya

3https://www.theguardian.com/books/2014/feb/27/fifty-shades-of-grey-book-100m-sales dilansir pada 20 Januari 2018, pukul 11.40

4http://www.businessinsider.com/fifty-shades-of-grey-started-out-as-twilight-fan-fiction-2015- 2/?IR=T dilansir pada 20 Januari 2018 pukul 11.46

2 dalam Star Trek fandom, adanya hubungan antara Kapten Kirk dengan Uhura akan dituliskan dengan Kirk/Uhura, hingga pada pertengahan tahun tujuh puluhan, mulai bermunculan beberapa fanfiksi yang menekankan hubungan antara Kapten Kirk dengan Spock dan membuatnya menjadi Kirk/Spock atau K/S. Hingga sekarang setelah cerita semacam itu semakin berkembang, slash digunakan untuk membedakan subgenre yang tercipta hingga keberadaannya dianggap biasa hingga saat ini5. Dalam perkembangannya, fanfiksi tidak hanya melibatkan karakter fiksi dari buku, film atau games tertentu melainkan juga berkembang dengan melibatkan original character (OC). Karakter-karakter orisinil atau OC ini bisa jadi murni dibuat oleh author ataupun dibuat berdasarkan karakter asli dalam artian seseorang yang benar-benar ada dan hidup. OC merupakan cara kreatif author untuk memperluas fandom dengan mencurahkan sentuhan pribadi author dalam fandom tertentu. Pada akhir sembilan puluhan hingga awal dua ribuan, ketika sebuah genre musik baru bernama K-POP mulai berkembang, dari situlah fanfiksi yang melibatkan idola K-POP mulai bermunculan. K-POP atau Korean Pop adalah sebuah genre musik populer pada akhir 1990-an yang yang secara luas menampilkan elemen audiovisual sebagai bentuk modern dari musik pop Korea (Choi, 2015). Sebuah kebudayaan populer yang dianggap sukses mengikuti jejak Korean Wave (Hallyu wave) melalui drama seri yang juga populer sejak awal 1990-an hingga sekarang. Tidak hanya menembak pasar dalam negeri, K-POP sukses menginvasi pasar global terutama di kawasan Asia seperti Jepang dan China dan juga telah menerobos pasar Amerika dan Eropa6. Visualisasi yang menarik, pengembangan genre musik dengan tarian yang energik, dan seragam yang serba berwarna menjadikan K-POP sebagai standar baru bagi musik populer dengan karakteristik yang telah disebutkan (Choi,2015). Tidak hanya bersifat entertaining, K-POP menjelma sebagai bentuk kebudayaan dan juga gaya hidup baru. Apa yang ditampilkan oleh idola, riasan

5https://fanlore.org/wiki/Slash dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.37.

6Dilansir dari artikel berjudul “the Korean Invasion” oleh Derek Parker. https://www.the- american-interest.com/2015/02/09/the-korean-invasion/ pada 25 Juli 2017 pukul 20.03.

3 seperti apa, pakaian yang mereka kenakan hingga semua gerak gerik idola K-POP menjadi sesuatu yang lazim jika ditiru oleh sebagian orang. Sehingga, bukan tidak mungkin jika banyak kebudayaan dan gaya hidup baru muncul dari sini. Sebagai salah satu contohnya adalah fanservice, yang menurut urband dictionary berarti suatu adegan atau perilaku yang disengaja untuk membuat penggemar senang. Idola K-POP seringkali melakukan fanservice seperti crossdressing (memakai pakaian lintas gender), melakukan pertunjukan, berpegangan tangan atau bahkan mencium sesama anggota untuk menyenangkan penggemar. Perilaku seperti itu bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu melainkan sudah menjadi bagian dari siasat bisnis untuk mempertahankan antusiasme penggemar atau untuk menimbulkan sebuah skandal. Geliat K-POP semakin dikuatkan dengan adanya fandom yang bermain peran terhadap kesuksesan dan segala bentuk dukungan kepada idola perorangan atau suatu grup tertentu. Dalam K-POP, kekuatan fandom akan berbanding lurus dengan kesuksesan penjualan album dan selama apa sebuah grup idola mampu bertahan. Pada tahun 2000 tercatat grup idola G.O.D berhasil menjual 1,8 juta kopi CD dengan album mereka “Chapter 3”7. Kesuksesan itu terus berlanjut pada generasi berikutnya seperti dilansir dari Hanteo Total Album Sales 20178, boy group EXO berhasil menjual 1.303.595 kopi album sedangkan BTS menduduki puncak penjualan album dengan 1.370.719 kopi album terjual. Tidak hanya penjualan album, kekuatan fandom juga dibuktikan dengan lamanya sebuah grup idola mampu bertahan dalam industri ini. TVXQ (yang dulu disebut DBSK), , dan Girl’s Generation (SNSD) merupakan beberapa nama grup K- POP yang masih mampu mempertahankan eksistensinya selama lebih dari 10 tahun debut Dalam sebuah fandom terdiri dari penggemar baik perempuan (fangirl) ataupun laki-laki (fanboy). Menurut Oxford dictionary, fangirl/fanboy adalah

7http://www.allK-POP.com/article/2016/11/the-best-selling-albums-in-k-pop-over-the-past-15- years/s/1 dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 21.30

8https://www.allkpop.com/forum/threads/hanteo-total-album-sales-2017.104389/ dilansir pada 18 februari 2018 pukul 10.59 WIB

4 identitas bagi seorang penggemar perempuan atau laki-laki yang terobsesi terhadap komik, film, musik atau fiksi ilmiah. Dalam K-POP, umumnya seorang fangirl/fanboy memiliki seorang bias, atau seorang anggota dari grup idola yang menjadi favorit mereka (urban dictionary). Seorang penggemar terkadang mengungkapkan imajinasi mereka tentang bias mereka dengan menikmati atau menciptakan fanart, fanvid ataupun fanfiksi. Fanfiksi atau fanfiksi adalah salah satu yang paling populer diantara ketiganya. Dalam perkembangannya, fanfiksi tersebar secara global sejak ditemukannya internet dan world wide web (www) yang memungkinkan fans dari belahan dunia manapun dapat berinteraksi melalui portal-portal yang menyediakan karya-karya fanfiksi sebagai penghubung mereka. Herzing (2005) dalam jurnalnya menyebutkan, ada dampak positif dan negatif tentang hal ini. Positifnya, dengan adanya internet, para penggemar dapat dengan leluasa berdiskusi sekaligus saling berbagi sebagai penulis dan pembaca fanfiksi. Negatifnya, kemudahan ini dia anggap sebagai bentuk penurunan, karena dengan semakin banyak fanfiksi yang diunggah secara online, para penikmat fanfiksi tidak bisa menikmati dan menghargai fanfiksi sama seperti penggemar pada masa sebelum adanya internet. Dari sekian banyak portal yang menyediakan fanfiksi online, merupakan salah satu portal fanfiksi terbesar sekaligus tertua yang mulai beroprasi sejak tahun 1998 dan masih aktif sampai saat ini. Portal fanfiction.net memiliki jutaan fanfiksi yang dibagi dalam beberapa kategori seperti anime/manga, misc, books, movies, cartoons, plays/musicals, comics, TV shows, dan games yang didalamnya juga terdapat fandom-fandom yang dimasukkan sesuai kategori. Harry Potter hingga saat ini tercatat sebagai fandom dengan fanfiksi terbanyak dengan 770.000 fanfiksi yang telah diunggah kedalam fanfiction.net. Untuk K-POP sendiri, dalam fanfiction.net tergabung dalam fandom screenplays yang berisi 47.800 karya fanfiksi dengan 36.900 karya berbahasa indonesia9. Kontras dengan jumlah fanfiksi KPOP yang sudah diunggah di fanfiction.net, pada kenyataannya pihak fanfiction.net telah

9https://www.fanfiction.net/ dilansir pada 24 Juli 2017 pukul 20.43.

5 memberikan penegasan dalam guidelines10 bahwa ada larangan untuk mengunggah tulisan yang melibatkan karakter asli atau non-historical dan non- fictional yang termasuk di dalamnya juga adalah musisi atau dalam hal ini para artis K-POP (lihat pada gambar 1.1). Meskipun begitu, hal ini luput dari pengawasan fanfiction.net dan menyebabkan fanfiksi K-POP masih tersebar di dalam portal fanfiction.net.

Gambar 1.1 Konten yang dilarang di dalam fanfiction.net Sumber : https://fanfiction.net/guidelines/

Meski belum dapat dipastikan angkanya, banyak yang menyatakan bahwa penulis (author) gay fanfiksi kebanyakan adalah perempuan. Disebutkan bahwa pada tahun 1970, presentase author fanfiksi perempuan adalah 86% dan menyentuh angka 90% pada tahun 197311. Dari beberapa diskusi online, menyebutkan bahwa ada beberapa alasan mengapa author gay fanfiksi cenderung lebih banyak kaum perempuan. Salah satu artikel online berjudul “Why are the most slash writers women?” yang ditulis oleh pembaca sekaligus penulis gay fanfiksi, Claire J. Vannette mengungkapkan ada 3 poin yang menjadi alasan mengapa perempuan cenderung lebih banyak menjadi penulis gay fanfiksi dibanding laki-laki12. Pada poin pertama dia menuliskan :

10https://www.fanfiction.net/guidelines/

11https://books.google.co.id/books?id=UgZsi_DOKoQC&pg=PA58&redir_esc=y#v=onepage&q& f=false dilansir pada 24 Juli 2017 pukul 20.20

12https://www.quora.com/Fanfiksi-Why-are-most-slash-writers-women) dilansir pada 24 Juli 2017 pukul 20.21

6

“Slash is about love and/or sex, like romance novels. Romance novels are mostly written and read by women. You can explain that with theories about gender socialization or evo psych or whatever method you prefer to use to discuss different behavioral trends between men and women. In any case, it makes sense that slash would be popular with the same demographic that likes romance novels.” Pada poin selanjutnya, Claire menuliskan “Slash is about love and/or sex between men. For writing and reading it, it helps if you find men romantically and sexually appealing.” Pada titik ini Claire mengutarakan bahwa dengan menuliskan hubungan romantis antara laki-laki dengan laki-laki membantu mereka para pembaca sekaligus penulis gay fanfiksi untuk mewujudkan laki-laki idaman mereka. Poin terakhir yang ditulis Claire, mengatakan bahwa jumlah perempuan yang menulis dan menikmati gay fanfiksi cenderung lebih banyak daripada jumlah penikmat laki-laki pada saat slash mulai berkembang pada tahun 60-an sampai 70-an. Meskipun pada saat itu, cerita semacam itu hanya bisa disebarluaskan melalui fanzine atau mengirim surat langsung kepada sang author dan akan dibalas secara pribadi oleh author tersebut kepada si pengirim. Hal ini kemudian mengancam kedudukan laki-laki yang pada saat itu menjadi penikmat sekaligus anggota utama dari komunitas penggemar berat dan penulis fiksi sains- ilmiah13. Fenomena ini telah dijadikan subjek penelitian oleh etnografer Camille Bacon-Smith dan Henry Jenkins14, yang kemudian Jenkins menyatakan bahwa fanfiksi adalah bentuk “reaksi” dari kaum perempuan yang mencoba untuk mencari kesenangan tersendiri di dalam media yang pada saat itu hanya didominasi oleh laki-laki. Mereka juga menyebutkan, perempuan heteroseksual cenderung menulis slash fiction karena mereka tertarik dan mencintai laki-laki dan dapat menulis tentang mencintai laki-laki baik secara fisik dan emosial. Tidak hanya di luar negeri, penulis gay fanfiksi pun tersebar di Indonesia. Seperti yang ditunjukan diatas bahwa dalam portal fanficiton.net terdapat lebih dari tiga puluh ribu fanfiksi berbahasa Indonesia tentang idola K-POP. Indonesia,

13https://books.google.co.id/books?id=oCvIZpCSRA0C&lpg=PA112&ots=5- EkbayXwL&pg=PA112&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.44

14http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/MostFanficWritersAreGirls dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.48

7 seperti yang sudah diketahui tengah gencar terjadi perdebatan tentang kaum LGBT. Budaya dan nilai-nilai di Indonesia yang masih tabu akan hal berbau LGBT kemudian menjadi pertanyaan tersendiri kenapa author perempuan asal Indonesia bisa berkarya dengan mengangkat tema gay fanfiksi. Untuk itu, penulis ingin melakukan penelitian terhadap beberapa author perempuan penulis gay fanfiksi yang mengunggah tulisannya pada portal fanfiction.net untuk mengetahui mengapa penggemar perempuan sekaligus author menulis fanfiksi gay K-POP. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian terhadap author yang khusus menulis gay fanfiksi dengan pairing HaeHyuk yang ada di fanfiction.net. HaeHyuk sendiri merupakan gabungan dari dua bintang K-POP besar dari mega grup Super Junior, yaitu Donghae (32) dan (32). Super Junior (SJ) merupakan salah satu grup K-POP terbesar yang telah mempertahankan eksistensinya hingga 12 tahun pada November 2017 lalu. Grup yang memulai debut resmi pada 6 November 2006, dengan member berjumlah 13 orang ini telah memiliki daftar panjang berbagai penghargaan internasional maupun dalam negeri, seperti memenangkan penghargaan tertinggi (daesang) pada ajang penghargaan MAMA tiga tahun berturut-turut, merajai tangga musik dalam maupun luar negeri selama berminggu-minggu, menjadi grup K-POP pertama yang melakukan konser di Amerika Selatan dan masih banyak lagi15. Hal itu kemudian menjadikan SJ sebagai salah satu grup K-POP yang paling disegani dan mendapat banyak perhatian dari orang awam. Setelah menjalani 12 tahun pasang surut kepopuleran termasuk kehilangan beberapa member dan juga skandal, SJ tetap berdiri tegak dengan terus mengeluarkan album ke delapan mereka berjudul “PLAY” bertepatan dengan ulang tahun ke-12 mereka pada 6 November 2017 lalu yang sukses di pasaran dan mengantarkan SJ kepada penghargaan berupa “Legend Award” dalam Asian Artist Award tahun 201716.

15https://aminoapps.com/c/super-junior/page/blog/super-junior- accomplishments/RvNb_kbTwuDLw8L35GjVd13RVErnr0RdE dilansir Senin, 07 Mei 2018 pukul 20.20 WIB.

16https://www.soompi.com/2017/11/24/super-junior-responds-called-legends/ dilansir pada Senin, 07 Mei 2018 pukul 20.28 WIB.

8

Panjangnya usia grup ini juga dipengaruhi oleh banyaknya sub-unit yang turut memeriahkan panggung hiburan Korea seperti Super Junior-KRY (2006) dan Super Junior-T (2006), Super Junior-H (2007), Super Junior-M (2008) dan juga Super Junior D&E (2011). Super Junior D&E merupakan sub-unit yang terdiri dari dua member SJ yaitu Donghae dan Eunhyuk yang sama-sama lahir pada tahun 1986. Kedekatan mereka sebagai teman seumuran membuat chemistry yang tidak dapat ditolak dan menggantarkan mereka pada debut resmi sebagai duo pada tahun 2011 dengan single “Oppa, Oppa”. Aktivitas mereka berlanjut lebih sering dengan mengeluarkan karya seterusnya berupa beberapa single dan album Jepang seperti I Wanna Dance, Motorcycle, mini album “Ride Me” serta mini album Korea pertama mereka “The Beat Goes On” pada tahun 2015. Pada tahun 2014-2015, D&E untuk pertama kalinya melakukan tour konser di Jepang diluar konser bersama Super Junior. Konser ini berupa tour ke sembilan kota di Jepang dengan nama “Super Junior D&E the 1st Japan Tour 2014” dan “Super Junior D&E Japan Tour 2015”17. Kegiatan bersama yang mereka lakukan ini kemudian memungkinkan adanya intensitas pertemuan dan interaksi antara keduanya, yang mana bagi beberapa shipper sekaligus author fanfiksi gay seringkali terinspirasi oleh kegiatan atau kejadian yang terjadi seputar idolanya, dalam hal ini Donghae dan Eunhyuk. Inspirasi yang didapatkan oleh author fanfiksi gay ini kemudian dituangkan ke dalam sebuah fanfiksi dengan pairing HaeHyuk berupa canon fic (seperti yang telah dijelaskan di atas) berupa kejadian sesungguhnya yang diadaptasikan ke dalam fanfiksi dengan tambahan di sana-sini untuk menjadikannya sebagai fanfiksi yang layak dibaca.

17http://channel-korea.com/super-junior-de-the-japan-tour/ dilansir pada Senin, 07 Mei 2018 pukul 21.03 WIB.

9

Gambar 1.2 Beberapa contoh fanfiksi HaeHyuk di fanfiction.net Sumber : fanfiction.net

Gambar di atas menunjukkan beberapa fanfiksi gay dengan pairing HaeHyuk yang diunggah di fanfiction.net yang menyentuh angka 1.320 fanfiksi dengan berbagai genre dan rating. Meski tidak memiliki jumlah fanfiksi sebanyak pairing yang lainnya, jumlah fanfiksi baru dengan pairing HaeHyuk yang dihasilkan para author cenderung stabil sehingga tetap mampu bertahan dan eksis di antara para penikmat sekaligus penulis gay fanfiksi lainnya. Hal ini juga tidak lepas dengan tingginya intensitas interaksi antara Donghae dan Eunhyuk baik di dalam maupun di luar pekerjaan mereka. Interaksi yang terjalin yang kadang juga diartikan sebagai fanservice di antara keduanya mau tidak mau memberikan inspirasi kepada author fanfiksi gay untuk menuangkan ide dan kreativitas mereka melalui fanfiksi gay dengan pairing HaeHyuk di fanfiction.net. Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian terhadap beberapa author perempuan penulis gay fanfiksi khusunya pairing HaeHyuk yang mengunggah tulisannya pada portal fanfiction.net dikarenakan beberapa alasan di atas.

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana perempuan sebagai author fanfiksi menulis fanfiksi gay K- POP? 2. Faktor apa saja yang memengaruhi konsep diri perempuan sebagai author fanfiksi gay K-POP?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana perempuan sebagai author fanfiksi menulis fanfiksi gay K-POP 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi konsep diri perempuan sebagai author fanfiksi gay K-POP.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis Menyumbangkan wacana baru mengenai komunikasi intrapersonal sekaligus komunikasi kontemporer tentang konsep keakuan, khususnya dalam mengetahui mengapa penggemar perempuan sebagai author menulis fanfiksi gay K-POP. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Khalayak Memberikan informasi baru kepada khalayak mengenai budaya populer fanfiksi terutama fanfiksi gay sekaligus memberikan pemahaman serta membuka diskusi baru tentang mengapa penggemar perempuan sebagai author menulis fakfiksi gay K- POP.

11

b. Peneliti Memberikan wawasan baru dan pengalaman secara empirik bagi peneliti selama proses penelitian ini dibuat dan disajikan.

1.5. Definisi Konsep dan Batasan Penelitian 1.5.1. Definisi Konsep a. Konsep Diri dalam komunikasi intrapersonal Menurut Julia T. Wood (dalam Wood, 2012), diri (self) adalah proses internalisasi dan bertindak dari perspektif sosial yang dipelajari melalui sebuah proses komunikasi. Dengan berkomunikasi dengan orang lain, kita mulai melihat pandangan mereka mengenai dunia, mengenai sekitarnya dan pandangan mereka mengenai kita. Lewat internalisasi itulah kita akhirnya melakukan dialog dengan diri kita sendiri (komunikasi intrapersonal) untuk menentukan siapa kita. Yang dimaksud “orang lain” dalam proses komunikasi ini adalah keluarga, teman sebaya, dan masyarakat luas. b. Penggemar Perempuan (Fangirl) Menurut Oxford dictonary, fangirl adalah identitas bagi seorang penggemar perempuan yang terobsesi terhadap komik, film, musik atau fiksi ilmiah, atau dalam penelitian ini memiliki ketertarikan kepada idola K-POP tertentu. c. Author Menurut Oxford dictionary, author merupakan seseorang yang menulis sebuah buku, artikel atau dokumen. Dalam penelitian ini, author digunakan untuk merujuk pada penulis fanfiksi gay K-POP. d. K-POP K-POP atau Korean Pop adalah sebuah genre musik populer pada akhir 1990-an yang yang secara luas menampilkan

12

elemen audiovisual sebagai bentuk modern dari musik pop Korea (Choi, 2015). e. Gay Fanfiksi Gay Fanfiksi adalah karya fiksi yang ditulis penggemar yang melibatkan karakter homoseksual atau sesama jenis dari serial televisi tertentu, buku, film, dan lain-lain.

1.5.2. Batasan Penelitian 1. Penelitian ini memfokuskan kepada author perempuan karena hal ini mengacu kepada tujuan penelitian untuk mengetahui konsep keakuan yang dibangun sehingga memutuskan untuk menulis fanfiksi gay K-POP. Sasaran author yang akan diteliti adalah author perempuan yang menulis fanfiksi gay K-POP khususnya pairing HaeHyuk dalam bahasa indonesia, yang mengunggah tulisannya secara onIline ke portal fanfiction.net. 2. Fanfiction.net dipilih sebagai media utama yang untuk melihat kegiatan author mengunggah tulisannya secara online dikarenakan fanfiction.net merupakan portal tertua sekaligus terbesar yang telah terbentuk sejak tahun 1998 dan memiliki lebih dari ratusan ribu fanfiksi berbahasa indonesia. 3. Peneliti ini menggunakan konsep diri dalam komunikasi intrapersonal sebagai usaha penulis untuk mengetahui mengapa penggemar perempuan sekaligus author menulis fanfiksi gay K- POP. Penulis ingin mengetahui sebenar-benarnya motif dasar dan segala pemikiran-pemikiran penggemar perempuan sebagai author penulis fanfiksi gay K-POP dengan mendasarkan pada pemikiran-pemikiran bahwa konsep diri dipengaruhi oleh adanya orang lain berupa ; keluarga, teman sebaya dan masyarakat luas.

13