BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Oxford Dictionary
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Oxford dictionary, fanfiction atau fanfiksi adalah karya fiksi yang ditulis penggemar yang melibatkan berbagai macam karakter dari serial televisi tertentu, buku, film, dan lain-lain. Dalam budaya populer, fanfiksi dituliskan dalam cerita, puisi, novel dan lain-lain sebagai bentuk kreatifitas amatir yang disebarluaskan dalam suatu fandom. Fandom menurut Oxford dictionary berarti suatu kondisi dari seseorang dalam satu kelompok atau suatu komunitas yang menjadi penggemar buku, film atau game tertentu1. Istilah ini berasal dari “fan” dan suffix “-dom” yang menjurus kepada suatu domain (kingdom) yang muncul pada akhir abad ke- 19 yang juga menjadi awal mula kelahiran fanfiksi. Istilah fanfiksi (fanfiction) berasal dari science fiction fandom yaitu sebuah karya tulis dimana penggemar menggunakan media narasi dan ikon-ikon budaya pop sebagai inspirasi untuk membuat kisah mereka sendiri (Black, 2006). Fanfiksi hadir sebagai wadah bagi karya kreatif amatir para penggemar dari suatu karakter yang telah dibentuk dalam buku, film, dan lain-lain yang mulai populer pada tahun 1960-an sejak diterbitkan pertama kali dalam Fanzine (fan magazine) pertama Star Trek berjudul “Spokanalia”2. Studi lebih awal menyebutkan bahwa istilah ini sebenarnya paling tidak sudah digunakan pada tahun 1920-an ketika maraknya karya Sherlock Holmes di pasaran atau bahkan jauh sebelum itu (Hellekson, 2006). Sebagai contoh nyata kepopuleran fanfiksi dapat kita lihat dari novel trilogi best seller “Fifty Shades of Grey” karya E. L. James yang mampu 1https://en.Oxforddictionaries.com/definition/fandom dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.10 2https://books.google.co.id/books?id=UgZsi_DOKoQC&pg=PA58&redir_esc=y#v=onepage&q&f =false dilansir pada 24 Juli 2017 pukul 19.24 1 menembus angka penjualan sebanyak 100 juta kopi di seluruh dunia3. Tidak banyak yang tahu bahwa novel terkenal ini dulunya merupakan proyek pribadi sang author dalam bentuk sebuah fanfiksi berjudul Masters of the Universe, yang mengambil tokoh dan karakter dari fandom Twilight. E.L. James mulai menuliskan fanfiksi buatannya pada tahun 2012 yang kemudian dia sebarkan secara online melalui portal fanfiksi terbesar fanfiction.net (yang akan dijelaskan selanjutnya) dengan nama (pen name) Snowqueens Icedragon4. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi fanfiksi tidak pernah lepas dari karya-karya lainnya yang mampu menginspirasi sekaligus menjadi pacuan untuk penulis- penulis baru yang ingin berkarya melalui menulis fanfiksi terlebih dulu. Fanfiksi terdiri dari berbagai macam bahasa, genre, rating dan juga melibatkan beberapa pasangan (pairing) utama yang berbeda-beda. Seringnya, dalam fanfiksi, penggemar akan cenderung membaca atau menuliskan fanfiksi sesuai dengan OTP masing-masing sebagai dua tokoh utama dalam sebuah fanfiksi. OTP merupakan akronim dari One True Pairing atau istilah yang digunakan penggemar untuk menyebutkan pasangan favorit dalam fandom mereka. Meski kemudian dalam era-era selanjutnya, OTP tidak hanya terikat dalam satu fandom saja namun bisa berasal dari satu fandom dengan fandom yang lainnya yang dalam istilah fanfiksi disebut sebagai “crossrover”. Tidak hanya memiliki konten berupa pasangan laki-laki dan perempuan, fanfiksi juga memasangkan dua tokoh sesama jenis (gay) sebagai pairing utama. Gay fanfiksi sering kali diistilahkan dengan “slash (/)” yaitu suatu hubungan seksual, romantis atau keadaan tertentu antara dua karakter berjenis kelamin sama (Urban dictionary). Istilah slash yang merujuk kepada hubungan sesama jenis tidak digunakan sebelum tahun 1970 sampai awal 1980an, tetapi istilah ini sudah sering digunakan dalam sebuah fanfiksi untuk menyebut hubungan antar dua orang sebagai heteroseksual, persahabatan dan hubungan sesama jenis. Misalnya 3https://www.theguardian.com/books/2014/feb/27/fifty-shades-of-grey-book-100m-sales dilansir pada 20 Januari 2018, pukul 11.40 4http://www.businessinsider.com/fifty-shades-of-grey-started-out-as-twilight-fan-fiction-2015- 2/?IR=T dilansir pada 20 Januari 2018 pukul 11.46 2 dalam Star Trek fandom, adanya hubungan antara Kapten Kirk dengan Uhura akan dituliskan dengan Kirk/Uhura, hingga pada pertengahan tahun tujuh puluhan, mulai bermunculan beberapa fanfiksi yang menekankan hubungan antara Kapten Kirk dengan Spock dan membuatnya menjadi Kirk/Spock atau K/S. Hingga sekarang setelah cerita semacam itu semakin berkembang, slash digunakan untuk membedakan subgenre yang tercipta hingga keberadaannya dianggap biasa hingga saat ini5. Dalam perkembangannya, fanfiksi tidak hanya melibatkan karakter fiksi dari buku, film atau games tertentu melainkan juga berkembang dengan melibatkan original character (OC). Karakter-karakter orisinil atau OC ini bisa jadi murni dibuat oleh author ataupun dibuat berdasarkan karakter asli dalam artian seseorang yang benar-benar ada dan hidup. OC merupakan cara kreatif author untuk memperluas fandom dengan mencurahkan sentuhan pribadi author dalam fandom tertentu. Pada akhir sembilan puluhan hingga awal dua ribuan, ketika sebuah genre musik baru bernama K-POP mulai berkembang, dari situlah fanfiksi yang melibatkan idola K-POP mulai bermunculan. K-POP atau Korean Pop adalah sebuah genre musik populer pada akhir 1990-an yang yang secara luas menampilkan elemen audiovisual sebagai bentuk modern dari musik pop Korea (Choi, 2015). Sebuah kebudayaan populer yang dianggap sukses mengikuti jejak Korean Wave (Hallyu wave) melalui drama seri yang juga populer sejak awal 1990-an hingga sekarang. Tidak hanya menembak pasar dalam negeri, K-POP sukses menginvasi pasar global terutama di kawasan Asia seperti Jepang dan China dan juga telah menerobos pasar Amerika dan Eropa6. Visualisasi yang menarik, pengembangan genre musik dengan tarian yang energik, dan seragam yang serba berwarna menjadikan K-POP sebagai standar baru bagi musik populer dengan karakteristik yang telah disebutkan (Choi,2015). Tidak hanya bersifat entertaining, K-POP menjelma sebagai bentuk kebudayaan dan juga gaya hidup baru. Apa yang ditampilkan oleh idola, riasan 5https://fanlore.org/wiki/Slash dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 20.37. 6Dilansir dari artikel berjudul “the Korean Invasion” oleh Derek Parker. https://www.the- american-interest.com/2015/02/09/the-korean-invasion/ pada 25 Juli 2017 pukul 20.03. 3 seperti apa, pakaian yang mereka kenakan hingga semua gerak gerik idola K-POP menjadi sesuatu yang lazim jika ditiru oleh sebagian orang. Sehingga, bukan tidak mungkin jika banyak kebudayaan dan gaya hidup baru muncul dari sini. Sebagai salah satu contohnya adalah fanservice, yang menurut urband dictionary berarti suatu adegan atau perilaku yang disengaja untuk membuat penggemar senang. Idola K-POP seringkali melakukan fanservice seperti crossdressing (memakai pakaian lintas gender), melakukan pertunjukan, berpegangan tangan atau bahkan mencium sesama anggota untuk menyenangkan penggemar. Perilaku seperti itu bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu melainkan sudah menjadi bagian dari siasat bisnis untuk mempertahankan antusiasme penggemar atau untuk menimbulkan sebuah skandal. Geliat K-POP semakin dikuatkan dengan adanya fandom yang bermain peran terhadap kesuksesan dan segala bentuk dukungan kepada idola perorangan atau suatu grup tertentu. Dalam K-POP, kekuatan fandom akan berbanding lurus dengan kesuksesan penjualan album dan selama apa sebuah grup idola mampu bertahan. Pada tahun 2000 tercatat grup idola G.O.D berhasil menjual 1,8 juta kopi CD dengan album mereka “Chapter 3”7. Kesuksesan itu terus berlanjut pada generasi berikutnya seperti dilansir dari Hanteo Total Album Sales 20178, boy group EXO berhasil menjual 1.303.595 kopi album sedangkan BTS menduduki puncak penjualan album dengan 1.370.719 kopi album terjual. Tidak hanya penjualan album, kekuatan fandom juga dibuktikan dengan lamanya sebuah grup idola mampu bertahan dalam industri ini. TVXQ (yang dulu disebut DBSK), Super Junior, dan Girl’s Generation (SNSD) merupakan beberapa nama grup K- POP yang masih mampu mempertahankan eksistensinya selama lebih dari 10 tahun debut Dalam sebuah fandom terdiri dari penggemar baik perempuan (fangirl) ataupun laki-laki (fanboy). Menurut Oxford dictionary, fangirl/fanboy adalah 7http://www.allK-POP.com/article/2016/11/the-best-selling-albums-in-k-pop-over-the-past-15- years/s/1 dilansir pada 25 Juli 2017 pukul 21.30 8https://www.allkpop.com/forum/threads/hanteo-total-album-sales-2017.104389/ dilansir pada 18 februari 2018 pukul 10.59 WIB 4 identitas bagi seorang penggemar perempuan atau laki-laki yang terobsesi terhadap komik, film, musik atau fiksi ilmiah. Dalam K-POP, umumnya seorang fangirl/fanboy memiliki seorang bias, atau seorang anggota dari grup idola yang menjadi favorit mereka (urban dictionary). Seorang penggemar terkadang mengungkapkan imajinasi mereka tentang bias mereka dengan menikmati atau menciptakan fanart, fanvid ataupun fanfiksi. Fanfiksi atau fanfiksi adalah salah satu yang paling populer diantara ketiganya. Dalam perkembangannya, fanfiksi tersebar secara global sejak ditemukannya internet dan world wide web (www) yang memungkinkan fans dari belahan dunia manapun dapat berinteraksi melalui portal-portal yang menyediakan karya-karya fanfiksi sebagai penghubung mereka. Herzing (2005) dalam jurnalnya menyebutkan, ada dampak positif dan negatif tentang hal ini. Positifnya, dengan adanya internet, para penggemar dapat dengan leluasa berdiskusi sekaligus saling berbagi sebagai penulis dan pembaca fanfiksi. Negatifnya, kemudahan ini dia anggap sebagai bentuk penurunan, karena dengan semakin banyak fanfiksi