1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan dan penyebaran dunia baru imajinasi yang ditawarkan lewat jaringan media, seperti iklan televisi, mau tidak mau menjadi kebutuhan hidup yang diterima dan dihidupi oleh masyarakat. Bahkan semakin tidak bisa dihindarkan bahwa, aturan, nilai, dan cita rasa yang ditawarkan dalam dunia imajinasi menjadi hukum yang ditaati oleh dunia konkret manusia tersebut. Iklan sebagai salah satu perwujudan kebudayaan massa tidak hanya bertujuan menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli barang atau jasa, tetapi juga ikut menciptakan nilai tertentu yang secara terpendam terdapat di dalam iklan tersebut. Jadi, iklan yang sehari-hari kita temukan diberbagai media massa cetak maupun elektronik dapat dikatakan bersifat simbolik. Artinya, iklan dapat menjadi simbol sejauh imaji yang ditampilkannya membentuk dan merefleksikan nilai hakiki. Featherstone menyatakan nilai dan tema klasifikasi gaya hidup konsumen yang diciptakan tanpa acuan dalam realitas seolah menjadi nyata, benar dan alamiah dalam iklan. Iklan telah ikut mendiktekan tema-tema citra semu atau citra pigura seperti stereotype sempit kecantikan ideal yang selalu digambarkan sebagai perempuan yang berkulit putih, berambut lurus dan panjang, berkaki jenjang serta langsing. Sementara yang tidak memiliki kriteria tersebut dinilai tidak termasuk kategori cantik (Featherstone dalam Setyawan, 2011: 4). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media iklan dapat 1 mengkonstruksikan realitas kecantikan perempuan terhadap masyarakat. Iklan dapat memunculkan sistem nilai baru dan merubah sistem nilai yang sudah ada di masyarakat, iklan dapat menciptakan suatu sistem yang seragam secara keseluruhan. Standar ideal mengenai perempuan cantik pada era tahun 60-70 an adalah memiliki tubuh kurus, kulit hitam, dan rambut berombak. Tahun 80 an seorang perempuan cantik adalah sosok perempuan yang memiliki kulit halus dan lembut. Pada tahun 90 an iklan mengkonstruksikan standar baru bahwa seseorang yang cantik memiliki tubuh ideal (dengan lekuk tubuh yang jelas), kulit putih dan tidak sekedar halus dan lembut, kemudian standar itu kembali ditambah dengan kulit bersinar sehingga standar mengenai kecantikan menjadi lebih rumit dan kompleks (Kurniawan, 2011:2). Konstruksi terhadap realitas kecantikan perempuan yang disuguhkan dalam bentuk iklan dapat membentuk pola pikir dan tertanam sangat kuat pada benak masyarakat mengenai pandangan citra kecantikan perempuan. Sehingga secara tidak langsung, perempuan yang ingin terlihat cantik akan tergugah untuk memakai produk yang diiklankan agar sesuai dengan realitas yang dibentuk oleh iklan tersebut. Umumnya, perempuan dalam iklan televisi direpresentasikan berwajah cantik, kulitnya lembut, bersih dan berseri. Tetapi konstruksi kecantikan pada iklan tidak hanya pada wajah saja, namun juga pada bentuk tubuh. Seseorang perempuan cantik bila memiliki tubuh ramping dan ideal. 2 Pemahaman tentang cantik seorang perempuan berasal dari stereotype yang ditanamkan dalam otak kita, salah satunya oleh media iklan. Stereotype kecantikan tersebut dipengaruhi dari stereotype kecantikan Barat. Dalam hal ini dapat dikatakan kasus postcolonialisme yang kebudayaan dan politik telah bekerja sama, sehingga melahirkan suatu sistem dominasi kedaulatan yang melampaui bentuk-bentuk, kiasan, dan imajinasi. Penyerangan atau penjajahan dunia Barat terhadap dunia non-Barat bukan lagi melalui penyiksaan fisik, melainkan penyerangan melalui hegemoni oleh (kebudayaan) Barat. Ketertarikan orang Indonesia terhadap kecantikan perempuan yang terkait pesona Barat salah satu pengaruhnya juga pada saat kolonialisme Belanda. Cara yang digunakan kolonial Belanda untuk mempengaruhi persepsi kecantikan yaitu dengan membuat orang pribumi merasa tidak percaya diri dan merendah dengan warna kulitnya sendiri. Salah satu contoh orang merendah yang diambil dari surat-surat Kartini (Ita Yulianto dalam Al Rashid, 2008:20) adalah: Karena kau tahu, mungkin mereka tidak akan suka. Kami enak saja mendapat pipi putih yang lembut itu, tapi pertanyaannya adalah apakah mereka akan merasa nyaman mendapat pipi cokelat yang kotor? Kajian pascakolonial menawarkan koreksi terhadap kecenderungan menyembah Eropa, supremasi kulit putih. Pada era dekolonialisasi, ilmu pengetahuan yang secara eksplisit yang didasarkan pada superioritas‟ras putih‟. Selain itu, pascakolonial merupakan pembacaan yang memiliki sifat perlawanan dan gugatan terhadap dominasi pemikiran dan penciptaan makna yang berpusat pada Eropa (Europeanization). Kajian kritis ini bertujuan 3 membongkar hubungan antara pemikiran dan kekuasaan yang bersarang dalam teori dan pembelajaran Barat (Sugirtharajah, 2009:110). Hasil penelitian Hannah Aidinal Al Rashid pada tahun 2008 di Malang yang berjudul Putih Cantik-Persepsi Kecantikan dan Obsesi Orang Indonesia Untuk Memiliki Kulit Putih,menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia berkeinginan untuk memiliki kulit putih yaitu sebanyak 70%, sisanya 30% tidak ingin memiliki kulit putih. Persepsi keinginan masyarakat Indonesia untuk memiliki kulit putih agar terlihat lebih cantik, menarik, enak dipandang, serta lebih percaya diri daripada memiliki warna kulit khas perempuan Indonesia.Ketertarikan perempuan Indonesia terhadap kulit putih dipengaruhi oleh realita konstruksi terhadap kecantikan pesona Barat melalui iklan. Walaupun alasan yang dikemukakan tidak ada yang menyatakan karena pengaruh kecantikan pesona Barat tetapi secara tidak langsung itu menyiratkan bahwa para perempuan tidak percaya diri untuk memiliki kulit sawo matang karena telah disuguhi persepsi kecantikan kulit putih itu lebih baik sesuai pesona Baratlewat iklan, selain itu juga pengaruh sejarah dan pengalaman penjajahan kolonial yang dialami orang Indonesia selama tiga setengah abad (Al Rashid, 2008:26). Berbagai fakta mengenai standar kecantikan perempuan diadopsi dari kecantikan pesona Barat yang terkonstruksi dalam iklan, membuat serangkaian kegiatan bagi perempuan „tidak cantik‟ yang ingin disebut cantik. Mereka berlomba-lomba untuk memakai kosmetik pemutih serta melakukan suntikan agar memiliki kulit putih dan menjalani serangkaian operasi rekonstruksi 4 bentuk tubuh agar memiliki tubuh ideal. Merubah warna kulit dan bentuk tubuh sesuai standar nilai kecantikan perempuan Barat yang dilakukan oleh perempuan non-Barat agar terlihat cantik. Ajang kontes ratu kecantikan juga salah satu bentuk pelegitimasian atas kecantikan Barat. Sebut saja Miss Universe, kontes kecantikan yang mendunia, image yang melekat pada kontes ini adalah kecantikan perempuan Barat sehingga penilaian terhadap kecantikan berdasarkan standar nilai-nilai kecantikan Barat. Kontes kecantikan ini selalu diikuti oleh berbagai negara dengan mengirimkan perempuan tercantik menurut penilaian dari masing- masing negara yang kemudian dilaga dengan perempuancantik lainnya, yang menjadi pemenang dalam kontes Miss Universe adalah perempuan tercantik yang dipilih berdasarkan standar kecantikan perempuan Barat (perempuan berambut panjang, bertubuh tinggi langsing, berkulit putih bersinar). Kontes pemilihan ratu sejagad ini berawal pada tahun 1926. Waktu itu di Amerika digelar perlombaan kecantikan bernama „International Pageant of Pulchritude’ tetapi pesertanya masih lokal. Kontes ini berakhir pada tahun 1935 akibat Perang Dunia. Sebuah perusahaan swimwear bernama Catalina menggagas kembali kontes tersebut setelah Perang Dunia selesai. Maka digelarlah kontes kecantikan bertajuk „Miss America‟ pada tahun 1951. Putri yang pertama kali menjadi juara adalah Yolande Betbeze. Yolande kemudian diminta menjalani sesi pemotretan mengenakan swimwear karena disponsori oleh perusahaan swimwear. Permintaan tersebut ditolak mentah-mentaholeh Yolande. Kejadian ini membuat Catalina mundur sebagai sponsor acara Miss 5 Amerika, Catalina kemudian membentuk acara serupa dengan nama Miss USA dan Miss Universe. Kontes yang benar-benar bernama Miss Universe untuk pertama kalinya digelar di Long Beach, California, tahun 1952 (diakses tanggal 4 januari 2012 pukul 9.50 WIB http://www.asalmulane.com/2012/01/miss- universe-pertama-rupanya-menolak.html). Kecantikan perempuan dalam konteks pascakolonialatau bisa dikatakan representasi Eropa menjadi menarik untuk dikaji.Penyebaran hegemoni Barat mengenai mitos kecantikanperempuan diwujudkan dengan sosok yang bertubuh tinggi langsing, berambut pirang hampir kecoklat-coklatan, bermata biru, berkulit putih. Nilai-nilai tentang standar kecantikan Barat tersebut kemudian ditanamkan pada dunia non-Barat yang salah satunya dikonstruksikan melalui iklan, perwujudannya dengan menggunakan perempuan cantik atau perempuan berdarah campuran sebagai brand ambassador untuk iklan tersebut.Kadang sedikit melakukan pemanipulasian pada bintang iklan (yang berkulit hitam sedikit ditambah dengan pencahayaan saat pengambilan gambar dan yang berambut hitam kemudian diubah warna rambutnya menjadi coklat). YOU C1000 adalah produk minuman kesehatan yang dipasarkan di Indonesia sejak November 2004. Melalui iklan, YOU C1000 ingin menyampaikan pesan bahwa minuman ini membantu perempuan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan karena kesehatan bagi perempuan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan slogan YOU C1000 yang berbunyi “healthy inside, fresh outside”,pola hidup yang sehat maka 6 tubuh ikut sehat dan terlihat segar, dengan sendirinya perempuan akan terlihat cantik. Penampilan memang berpengaruh besar terhadap kecantikan seorang perempuan namun kesehatan jauh lebih yang utama. Gambar 1.1 Miss Universe 2008, Dayana
Recommended publications
  • REPRESENTASI KECANTIKAN PEREMPUAN POSTCOLONIALDALAM IKLAN (Representasi Kecantikan Perempuanpostcolonialdalam Iklan TV YOU C 1000 Mg Periode 2004-2011)
    REPRESENTASI KECANTIKAN PEREMPUAN POSTCOLONIALDALAM IKLAN (Representasi Kecantikan PerempuanPostcolonialdalam Iklan TV YOU C 1000 mg Periode 2004-2011) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Strata I (S-1) Program Studi Komunikasi dan Informatika Oleh : R. MAHARANI PUTRI WASISTA NIM. L100070083 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 i MOTTO “Everything has Beauty, But not Everyone Sees It” by Hannah Aidinal A lRashyd “Kecantikan Perempuan yang Kekal adalah Kecerdasannya” Oleh Penu l i s v PERSEMBAHAN Hasil perjuangan semasa kuliah kupersembahkan untuk Allah SWT. Pemberi jalan dan Pembimbing hidupku Ibuku tercinta dan ayah tersayang, Terimakasih untuk kasih sayang dan dukungannya. vi KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan menyebut Asma ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Salawat dan salam, keselamatan dan kesejahteraan semoga selalu tercurah kepada nabi dan rasul baginda Muhammad SAW, beserta para sahabat sekalian. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu untuk mendapatkan gelar sarjana (S–1) pada Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul REPRESENTASI KECANTIKAN PEREMPUAN POSTCOLONIAL DALAM IKLAN(Representasi Kecantikan Perempuan Postcolonial dalam Iklan TV YOU C 1000 mg Periode 2004-2011). Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Sehingga, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada; 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Husni Thamrin, M. T., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Rinasari Kusuma, S.Sos. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas Kontes
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas kontes kecantikan yang diawali di Eropa telah merambah ke banyak negara termasuk Indonesia. Sejumlah kontes kecantikan meramaikan industri pertelevisian, salah satunya adalah kontes kecantikan Puteri Indonesia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1992. Ajang Puteri Indonesia digagas oleh pendiri PT Mustika Ratu, yaitu Mooryati Soedibyo. Di tahun 2020, kompetisi Puteri Indonesia kembali digelar dan ditayangkan di stasiun televisi SCTV. Penyelenggaraan kontes, melibatkan 39 finalis yang berlomba menampilkan performa terbaik untuk memperebutkan gelar dan mahkota Puteri Indonesia. Pemilihan 39 finalis yang berkompetisi di panggung Puteri Indonesia melalui proses yang tidak mudah. Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menjelaskan bahwa perempuan yang berhasil menjadi perwakilan provinsi dipilih melalui seleksi ketat. YPI membebankan syarat utama bagi calon peserta untuk memenuhi kriteria “Brain, Beauty, Behavior”. Secara spesifik YPI mematok kontestan harus memiliki tinggi minimal 170 cm, berpenampilan menarik, dan pernah atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Nantinya, apabila berhasil terpilih sebagai pemenang, maka 3 besar Puteri Indonesia akan mengikuti ajang kecantikan internasional yaitu, 1 2 Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational (www.puteri- indonesia.com, 2019). Konstruksi ideal “Brain, Beauty, Behavior” atau 3B telah melekat dengan kontes Puteri Indonesia, dan menjadi harapan bagi masyarakat untuk melihat figur perempuan ideal. Namun, penyelenggaraan kontes di tahun 2020 mendapat sorotan terkait dengan performa finalis saat malam final. Salah satu finalis yang menjadi perbincangan hangat adalah Kalista Iskandar, perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat. Langkahnya terhenti di babak 6 besar setelah gagal menjawab pertanyaan terkait Pancasila. Kegagalannya dalam sesi tanya-jawab, menghiasi pemberitaan media massa hingga menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (trending topic) di media sosial Twitter.
    [Show full text]
  • TESIS ANDRES LESCANO.Pdf
    PORTADA UNIVERSIDAD TÉCNICA DE AMBATO FACULTAD DE DISEÑO, ARQUITECTURA Y ARTES CARRERA DE DISEÑO DE MODAS Proyecto de Investigación previo a la Obtención del Título de Ingeniera en Procesos y Diseño de Modas TEMA: “LA MODA Y SU IMPLICACIÓN CON LOS SOMATOTIPOS FEMENINOS ECUATORIANOS” Autor: Lescano Salcedo Andrés Israel Tutora: Dis. Paredes Morales María Cristina Ambato-Ecuador Diciembre, 2015 i APROBACIÓN DEL TUTOR En calidad de Tutora del Proyecto de Investigación sobre el tema “LA MODA Y SU IMPLICACIÓN CON LOS SOMATOTIPOS FEMENINOS ECUATORIANOS” de la Sr. Lescano Salcedo Andrés Israel, Egresado de la Carrera de Diseño de Modas de la Facultad de Diseño, Arquitectura y Artes de la Universidad Técnica de Ambato, considero que dicho trabajo de Graduación reúne los requisitos y méritos suficientes para ser sometidos a Evaluación del Tribunal de Grado, que el H. Consejo Directivo de la Facultad designe, para su correspondiente estudio y calificación. Ambato, 14 de Diciembre del 2015 ……………………………….............. Dis. Paredes Morales María Cristina CI. 1804067039 TUTORA ii APROBACIÓN DEL TRIBUNAL DE GRADO Los Miembros del Tribunal de Grado, APRUEBAN el Proyecto de Investigación sobre el tema “LA MODA Y SU IMPLICACIÓN CON LOS SOMATOTIPOS FEMENINOS ECUATORIANOS”, presentado por el Señor Lescano Salcedo Andrés Israel, de conformidad con el Reglamento de Graduación para obtener el Título Terminal de Tercer Nivel de la Universidad Técnica de Ambato. Ambato, 14 de Diciembre del 2015 Para constancia firman: ……………………………………… Presidente …………………………………… …………………………… Miembro Miembro iii AUTORÍA Los criterios emitidos en el Proyecto de Investigación titulado: “LA MODA Y SU IMPLICACIÓN CON LOS SOMATOTIPOS FEMENINOS ECUATORIANOS”, como también los contenidos, ideas, análisis, conclusiones y propuestas son de absoluta responsabilidad del autor.
    [Show full text]
  • 1 Reggaetón: Pleasure, Perreo, and Puerto Rico an Accumulation Of
    1 Reggaetón: Pleasure, Perreo, and Puerto Rico An accumulation of American hip hop, Latin American culture, and Caribbean style, reggaetón is a modern music style combining rapping and singing that arose in 1990s Puerto Rico. In a purgatory between a medium that externalizes misogynistic perceptions of women and a medium in which women can experience power through the reinvention of their sexuality, reggaetón’s identity is a topic of controversy in Puerto Rican popular culture today. The first perspective views reggaetón as a medium that sexually oppresses women through its lyrics and associated dance styles, contributing to Puerto Rico’s preexisting misogynistic culture. Direct lyrics from male reggaetón artists as well as academic articles, will provide a direct lens into the impact of the sexist nature of reggaetón. The second perspective considers reggaetón, specifically for female artists, as a zone for women to employ power through their sexuality. Ivy Queen is a case study that is exemplary for the second perspective. Considering both perspectives relative to one another provides insight into the consequences of reggaetón in contemporary Puerto Rico. To understand the cultural significance reggaetón has in contributing to gender inequality, it is first essential to consider the historical implications of sexuality and race in Puerto Rico. When colonized by the Spanish, a majority of the indigenous population was wiped out by disease and forced labor, instigating the mass influx of African slavery. Black female slaves were often the victims of sexual assault and violent rape by white slave owners. Thus, ​ there existed an inherent sexualization of darker-skinned women by Spanish colonizers because their “darker-hued black female body [suggested] a 'natural' propensity for exotic sexual labor” (Herrera 44).
    [Show full text]
  • Practice Test Siva Narayana
    OBJECTIVE GENERAL KNOWLEDGE Practice Test Siva Narayana Put a tick mark ( a) in the correct answer in the following questions: Example : Mention the writer of ‘Anand Math’: (a) Harindra Nath Chattopadhyaya (b) Bankim Chandra Chatterjee (c) Rabindra Nath Tagore (d) Mulk Raj Anand Ans. (b) 1. H. U. D. C. O. stands for: (a) Housing and Urban Development Corporation (b) High Under Development Corporation (c) The name of an American leading oil company (d) The name of British company 2. Who is the author of the book ‘Ignited Minds’? (a) Anita Desai (b) Mulk Raj Anand (c) Dr. A.P.J. Abdul Kalam (d) Shobha De 3. (A) Who is/are popularly known as the Nightingale of India? (a) Vijaya Laxmi Pandit (b) Lata Mangeshker (c) Sarojini Naidu (d) Nur Jehan (B) ‘Arthashastra’ was written by: (a) Kalidas (b) Kautilay (c) R.K. Narayan (d) Bana Bhatt 4. The newly appointed Ambassador to China is: (a) S. Menon (b) U. Perishashtry (c) Ronen Sen (d) Nalin Surie 5. Who is the author of the book ‘White Mugals’? (a) Mikhai Solokhov (b) William Dalrymple (c) Miguel de Cervantes (d) Boris Pasternak 6. The foreign traveler who visited India during Vijayanagar period was- (a) Nicolo Conti (b) Yuan Chwang (c) Fa-hien (d) Megasthenes 7. The book ‘Wings of Fire’ has been authored by- (a) Jawahar Lal Nehru (b) Dr. A.P.J. Abdul Kalam (c) Kuldeep Nayyar (d) Acharya J.B. Kriplani 8. Who is the author of ‘Life of Pi’? (a) Shobha De (b) Yann Martel (c) Shashi Pandey (d) Amit Chaudhary 9.
    [Show full text]
  • Senado De Puerto Rico Diario De Sesiones Procedimientos Y Debates De La Decimocuarta Asamblea Legislativa Sexta Sesion Ordinaria Año 2003 Vol
    SENADO DE PUERTO RICO DIARIO DE SESIONES PROCEDIMIENTOS Y DEBATES DE LA DECIMOCUARTA ASAMBLEA LEGISLATIVA SEXTA SESION ORDINARIA AÑO 2003 VOL. LII San Juan, Puerto Rico Jueves, 2 de octubre de 2003 Núm. 14 A las once y treinta y dos minutos de la mañana (11:32 a.m.) de este día, jueves, 2 de octubre de 2003, el Senado reanuda sus trabajos bajo la Presidencia del señor Antonio J. Fas Alzamora. ASISTENCIA Senadores: Modesto L. Agosto Alicea, Luz Z. Arce Ferrer, Eudaldo Báez Galib, Norma Burgos Andújar, Juan A. Cancel Alegría, Norma Carranza De León, José Luis Dalmau Santiago, Velda González de Modestti, Sixto Hernández Serrano, Rafael L. Irizarry Cruz, Pablo Lafontaine Rodríguez, Fernando J. Martín García, Kenneth McClintock Hernández, Yasmín Mejías Lugo, José Alfredo Ortiz-Daliot, Margarita Ostolaza Bey, Migdalia Padilla Alvelo, Orlando Parga Figueroa, Sergio Peña Clos, Roberto L. Prats Palerm, Miriam J. Ramírez, Bruno A. Ramos Olivera, Jorge Alberto Ramos Vélez, Julio R. Rodríguez Gómez, Angel M. Rodríguez Otero, Rafael A. Rodríguez Vargas, Cirilo Tirado Rivera, Roberto Vigoreaux Lorenzana y Antonio J. Fas Alzamora, Presidente. SR. PRESIDENTE: Se reanuda la sesión. INVOCACION El Reverendo Heriberto Martínez y el Diácono José A. Morales, miembros del Cuerpo de Capellanes del Senado de Puerto Rico, proceden con la Invocación. REVERENDO MARTINEZ: Buenos días a todos y que la paz de Dios nos acompañe siempre. Hacemos lectura de una porción bíblica que se encuentra en el Libro de Eclesiastés, Capítulo 4, titulada: “Todo tiene su tiempo”. Y reza la palabra de Dios, en el Nombre del Padre del Hijo y del Espíritu Santo: “Todo tiene su tiempo, y todo lo que se quiere debajo del cielo tiene su hora”.
    [Show full text]
  • 18SUNDC COL 01R2.QXD (Page 1)
    œND‰‰†‰KœND‰‰†‰œND‰‰†‰MœND‰‰†‰C OF INDIA BACKBACK WITHWITH AA SHAADISHAADI CORRUPT BANGBANG MANDI DNA? MEN & WOMEN SPECIAL REPORT ALL THAT MATTERS New Delhi May 18, 2003, Capital • 44 pages including Men & Women & Classifieds + 8 pages of Delhi Times Price Rs. 2.75 Mayawati drops 10 suicide bombers set off five blasts; 40 killed Larkins spy Tripathi, gives AP case accused case to CID absconding TIMES NEWS NETWORK Spy saga Lucknow: Chief minister Mayawati on Sat- urday dropped minister of state for govern- Nov 1983: Larkin brothers caught ment printing presses Amar Mani Tripathi passing documents to Americans from the ministry for his alleged links to 1985: Convicted for 10 years Madhumita Shukla’s murder. 1989: Released on bail However, the chief minister said he would be taken back if the probe proved him inno- 2001: HC dismisses appeal SNAPSHOTS cent. If found guilty, he would be thrown out Apr 2003: SC dismisses appeal, AFP of the BSP. Sources attribute the CM’s sud- non-bailable warrants against brothers, den decision to mounting pressure from the now in their 80s Opposition and her main ally, the BJP. Mayawati’s decision coincided with the By Pradeep Rana visit of BJP president M Venkaiah Naidu, TIMES NEWS NETWORK who arrived here on Friday to take stock of the political situation in the state. Till Friday, New Delhi: The saga of the infamous Mayawati had maintained a discreet silence Larkins spy scandal, which rocked the coun- on the issue and evaded all media queries. try’s defence establishment in the 1980s, con- But at the hastily convened press confer- tinues.
    [Show full text]
  • Fireworks to Light the Skies on July 4
    T H U R S D A Y 161st YEAR • NO. 54 JULY 2, 2015 CLEVELAND, TN 16 PAGES • 50¢ Fireworks to light the skies on July 4 Highway 64 show set Mount Olive Ministries for 28th performance show set for north end By BRIAN GRAVES By JOYANNA LOVE Banner Staff Writer Banner Senior Staff Writer It has been 28 years since Bradley County Commissioner Howard A local tradition continues this year as Mount Olive Ministries Thompson and his family decided to shoot off some fireworks near will once again coordinate a Fourth of July fireworks show for the his flea market on Highway 64. community. Last year, an estimated 15,000-plus lined the highway to watch The festivity, designed by Pyro Shows, will begin at 9:30 p.m. as what has become a Bradley County staple for Independence Day. fireworks are shot off the hill of the T.L. Lowery Global “We never thought it would get this big,” Thompson said. Foundation. The Bradley Square Mall parking lot offers an opti- And, big it will be this year. mum viewing site as the exploding colors fill the night sky. Thompson said the show will go on as usual Saturday night, pre- “We met with the mall and the City Police Department as well as ceded by an afternoon of Americana filled with food and music. City Fire Department to plan it,” said Pastor James Sears of The commissioner spoke of the upcoming event in a trailer full of Mount Olive Ministries. boxes of fireworks with each one marked “show.” Sears said Larry Hill Ford and Larry Hill Imports would again be To give some idea of the size of the planned program, the red- Banner file photo sponsoring the event.
    [Show full text]
  • Nine Constructions of the Crossover Between Western Art and Popular Musics (1995-2005)
    Subject to Change: Nine constructions of the crossover between Western art and popular musics (1995-2005) Aliese Millington Thesis submitted to fulfil the requirements for the degree of Doctor of Philosophy ~ Elder Conservatorium of Music Faculty of Humanities and Social Sciences The University of Adelaide October 2007 Contents List of Tables…..…………………………………………………………....iii List of Plates…………………………………………………………….......iv Abstract……………………………………………………………………...v Declaration………………………………………………………………….vi Acknowledgements………………………………………………………...vii Chapter One Introduction…………………………………..…..1 Chapter Two Crossover as a marketing strategy…………....…43 Chapter Three Crossover: constructing individuality?.................69 Chapter Four Shortcuts and signposts: crossover and media themes..…………………...90 Chapter Five Evoking associations: crossover, prestige and credibility………….….110 Chapter Six Attracting audiences: alternate constructions of crossover……..……..135 Chapter Seven Death and homogenization: crossover and two musical debates……..……...160 Chapter Eight Conclusions…………………..………………...180 Appendices Appendix A The historical context of crossover ….………...186 Appendix B Biographies of the four primary artists..…….....198 References …...……...………………………………………………...…..223 ii List of Tables Table 1 Nine constructions of crossover…………………………...16-17 iii List of Plates 1 Promotional photograph of bond reproduced from (Shine 2002)……………………………………….19 2 Promotional photograph of FourPlay String Quartet reproduced from (FourPlay 2007g)………………………………….20 3 Promotional
    [Show full text]
  • Helio Castroneves, Connie Chung
    HELIO CASTRONEVES, CONNIE CHUNG, ISABELI FONTANA, VIVICA FOX, ADRIENNE MALOOF, LEA SALONGA AND AMELIA VEGA TO JUDGE THE 2011 MISS UNIVERSE® PAGEANT’ ON SEPTEMBER 12 LIVE FROM SÃO PAULO, BRAZIL AT 9 PM ET ON NBC BRAZILIAN MUSICAL ARTISTS BEBEL GILBERTO AND CLAUDIA LEITTE SET TO PERFORM WHILE STYLE NETWORK’S JEANNIE MAI AND MISS USA 2004 SHANDI FINNESSEY SERVE AS FASHION COMMENTATORS São Paulo, Brazil - September 7, 2011—NBC, Donald J. Trump and Paula M. Shugart, president of the Miss Universe Organization, announce today the celebrities and experts who will judge at the 60th Annual “Miss Universe® Pageant,” which will be broadcast live from Credicard Hall in São Paulo, Brazil on Monday, September 12 at 9 p.m. ET. A live Spanish simulcast will air on Telemundo Network. The list of judges includes: Helio Castroneves, Three-time Winner of the Indianapolis 500 Connie Chung, U.S. Broadcast Legend Isabeli Fontana, Brazilian Supermodel Vivica Fox, Actress & Television Producer Adrienne Maloof, From Bravo’s hit series “The Real Housewives of Beverly Hills” Lea Salonga, Tony Award Winner and Actress Amelia Vega, Miss Universe 2003 Grammy-nominated singer/songwriter Bebel Gilberto, daughter of Brazilian legend Joao Gilberto, will perform her electronic bossa nova single “Close Your Eyes” during the evening gown portion of the competition. Meanwhile, Brazilian native pop singer Claudia Leitte will turn the heat up when she performs her new single “Locomotion” during the swimsuit competition. As previously announced, Andy Cohen, host of Bravo’s “Watch What Happens: Live,” and Natalie Morales, news anchor of NBC’s “Today” will host the “2011 Miss Universe® Pageant.” Joining them will be host of Style Network’s “How Do I Look” Jeannie Mai and Shandi Finnessy, Miss USA 2004, who will provide skybox fashion commentary throughout the LIVE telecast.
    [Show full text]
  • Kuwaittimes 1-2-2018 .Qxp Layout 1
    JAMADA ALAWWAL 15, 1439 AH THURSDAY, FEBRUARY 1, 2018 Max 21º 32 Pages Min 04º 150 Fils Established 1961 ISSUE NO: 17446 The First Daily in the Arabian Gulf www.kuwaittimes.net Amir visits Azayez farm, Pak killing unleashes rage Far-right figure embraces No Love in Cavaliers’ loss, 2 receives martyrs’ children 9 over extrajudicial murders 11 Islam over ‘moral decline’ 16 Wizards win without Wall Court delays expat health charges ruling till March 4 Sabeeh wins no-confidence vote by big margin By B Izzak conspiracy theories KUWAIT: The appeals court yesterday delayed until March 4 a petition filed by a Kuwaiti lawyer calling to Please rain! overturn a ruling by the lower court that considered as legal a hike in health charges for expatriates. The delay came to allow the government to submit its defense in the case filed after the health ministry significantly raised health charges at public hospitals only for expa- triates and excluded citizens. The lower court had rejected the case, saying it was the right of the health By Badrya Darwish ministry to increase charges at its facilities. The new charges took effect in October and saw some charges rise several-fold. Lawyer Hashem Al-Refai said in his challenge to the [email protected] lower court ruling that the court had ignored his argu- ments which said the decision to raise health charges was unconstitutional and violated the Universal Declaration of Human Rights which calls for equality verybody I meet lately is depressed. This is not among people regardless of nationality or creed.
    [Show full text]
  • Natalie Morales (Nbc) and Andy Cohen (Bravo) to Co-Host the 2011 Miss Universe® Pageant on Monday, September 12 Live from Brazil on Nbc
    NATALIE MORALES (NBC) AND ANDY COHEN (BRAVO) TO CO-HOST THE 2011 MISS UNIVERSE® PAGEANT ON MONDAY, SEPTEMBER 12 LIVE FROM BRAZIL ON NBC New York, NY — August 2, 2011— NBC, Donald J. Trump and Paula M. Shugart, president of the Miss Universe Organization, announced today that Natalie Morales, news anchor and co-host on NBC’s “Today” and Andy Cohen, host of Bravo’s “Watch What Happens: Live” will host the 2011 MISS UNIVERSE® Pageant live from Credicard Hall in São Paulo, Brazil on September 12 (9 p.m. ET) on NBC. A live Spanish simulcast will air on Telemundo. “We are happy to welcome Andy and Natalie to the Miss Universe stage where they are sure to turn up the heat in São Paulo,” said Shugart. “This year marks the 60th Anniversary of the MISS UNIVERSE® Pageant and what better place to showcase beautiful women from around the world than in Brazil, a country that is as charming and beautiful as its people.” Natalie Morales was recently named news anchor for NBC’s “Today”. She also serves as co-host of Third Hour, a position she has held since 2006 when she joined the NBC news team as a national correspondent. Natalie previously hosted the 2010 MISS USA® Pageant and the 2010 MISS UNIVERSE® Pageant. Andy Cohen is the host and executive producer of “Watch What Happens: Live," Bravo’s late night, interactive talk show that features guests from some of Bravo's most popular series, as well as from the world of entertainment, politics and pop culture.
    [Show full text]