Volume 18, No. 2 August 2020, 221-238 Jurnal Ilmu Komunikasi DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v18i2.3505 P-ISSN 1693-3028; E-ISSN 2407-8220 Submitted: 19 June 2020, Revised: 5 August 2020, Accepted: 30 August 2020 Accredited Sinta 2 based on the Decree No. 30/E/KPT/2018

Kapabilitas dan Kepemimpinan dalam Penanganan Banjir Ja- karta di Detik.com dan Kompas.com Kunti Puspitasari Departemen Ilmu Komunikasi, Program Pascasarjana, Universitas Gedung IASTH Lt. 6, Kampus UI Salemba, Jl. Salemba Raya 4 10430 Corresponding author: [email protected]

Abstract Flooding is a major issue in Jakarta, proven that by the beginning of 2020 until the end of February 2020 there have been six floods. The performance of the Governor ofDKI Jakarta is often highlighted by the media, espe- cially online media related to flood management. This research aims to analyze the framing of the capabilities and leadership of Jakarta Governor Anies Baswedan in dealing with flooding inJakarta 2020. Research method in the form of analysis of syntagmatis discourse with framing analysis of Pan & Kosicki on floodDetik.com and Kompas.com. The results of this Detik.com also framed Baswedan positively. Anies is framed as having good capability and leadership in dealing with flooding inJakarta . Anies quickly responded and wanted to get off the field in dealing with the flooding.Anies also has visibility in the public eye through uploading his activities on social media in dealing with flooding.Kompas.com frame Anies Baswedan as a leader who lacks the capabili- ty to be unable to run a flood management program properly.Anies ' leadership was framed negatively because some of the flood management policies he issued were inappropriate and seemed unwilling to listen to the com- plaints of flood-affected residents. This research contributes to the form of a proposed balanced policy for online media in framing the capabilities and leadership of public figures, both from the selection of news sources and the proportion of news. For readers to get a full picture to assess the leadership performance of public figures. Keywords: Framing; Journalistic; Leadership; Online Media; Personal Branding

Abstrak Banjir merupakan persoalan utama di Jakarta, terbukti pada awal tahun 2020 sampai akhir Februari 2020 telah terjadi enam kali banjir. Kinerja Gubernur DKI Jakarta sering disorot media, khususnya media online terkait penanganan banjir. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembingkaian kapabilitas dan kepemimpinan Guber- nur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta 2020. Metode penelitian berupa analisis wacana sintagmatis dengan analisis framing Pan & Kosicki pada pemberitaan banjir di Detik.com dan Kom- pas.com. Hasil penelitian ini Detik.com membingkai Anies Baswedan secara positif. Anies dibingkai memiliki kapabilitas dan kepemimpinan yang baik dalam menangani banjir di Jakarta Anies cepat tanggap dan mau turun lapangan dalam menangani banjir. Anies juga memiliki visibilitas di mata publik melalui unggahan ak- tivitasnya di media sosial dalam menangani banjir. Kompas.com membingkai Anies Baswedan sebagai sosok pemimpin yang tidak memiliki kapabilitas karena tidak mampu menjalankan program penanganan banjir den- gan baik. Kepemimpinan Anies dibingkai secara negatif karena sejumlah kebijakan penanganan banjir yang dikeluarkannya tidak tepat serta seakan tidak mau mendengarkan keluhan warga terdampak banjir. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa usulan kebijakan keberimbangan bagi media online dalam membingkai kapabilitas dan kepemimpinan tokoh publik, baik dari pemilihan sumber berita maupun proporsi pemberi- taan. Bagi pembaca agar memperoleh gambaran utuh untuk menilai performa kepemimpinan tokoh publik. Kata kunci: Framing; Jurnalistik; Kepemimpinan; Media Online; Personal Branding

Pendahuluan wilayah yang signifikan (Lova & Maullana, Banjir pada awal tahun 2020 di wilayah Ja- 2020). Banjir menjadi salah satu permasala- karta dan sekitarnya menjadi salah satu peris- han di DKI Jakarta yang tidak habis dibahas. tiwa yang menyorot kinerja Anies Baswedan Persoalan banjir menjadi tolok ukur keberhas- sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kurun waktu ilan kinerja gubernur dari masa ke masa, tidak Januari-Februari 2020, kawasan DKI Jakarta terkecuali ketika masa pemerintahan Anies sudah enam kali direndam banjir dengan luas Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Copyright © 2020 Published by Department of Communication Studies, Faculty of Political and Social Sciences, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" . 221 This is an open access article under the CC BY-NC-ND license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/) 222 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238

Kuantitas banjir di Jakarta yang terjadi di Pembingkaian berita (framing) pada dasarn- awal tahun 2020 membuat nama Gubernur DKI ya adalah metode untuk melihat cara berceri- Jakarta, Anies Baswedan ramai diperbincang- ta media atas peristiwa. Cara bercerita tersebut kan masyarakat bahkan sempat menjadi trend- tergambar pada “cara melihat” terhadap realitas ing topic di media sosial. Salah satunya tanda yang dijadikan berita yang berpengaruh pada pagar (tagar) #WajahBaruJakarta yang menjadi hasil akhir dari konstruksi realitas (Eriyan- bagian unggahan Anies di Twitter seketika men- to, 2002). Dalam menyampaikan berita, mas- jadi trending topic ketika banjir melanda Jakarta ing-masing media melakukan pembingkaian pada 23 Februari 2020. Tagar tersebut menjadi atau framing yang berbeda satu dengan lainnya. sebuah sindiran bagi Anies atas peristiwa banjir Eriyanto (2002) menyatakan bahwa perbedaan yang terus-menerus terjadi di wilayah Jakarta. pembingkaian yang berbeda antarmedia terjadi Berbagai media ramai memberitakan peristiwa karena sebuah peristiwa dimaknai dan dikon- tersebut. Banjir di Jakarta tergolong berita ben- struksi secara berbeda oleh media. Hal ini tidak cana yang menarik karena semakin besar peristi- luput dari dua esensi utama dalam framing, yai- wa bencana terjadi, semakin besar pula dampak tu bagaimana peristiwa dimaknai (berhubun- yang ditimbulkan Pinontoan & Wahid (2020). gan dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput) dan bagaimana fakta ditulis Media online menjadi yang tercepat mem- (berhubungan dengan pemakaian kata, kali- beritakan banjir Jakarta karena media online me- mat, dan gambar untuk mendukung gagasan). nekankan pada kecepatan dan pembaruan segera Banyak hal yang memengaruhi perbedaan (Lee et al., 2014). Dalam mengejar kecepatan, penyajian berita dalam media massa ke mas- tidak jarang wartawan media online menggu- yarakat, yaitu wartawan sebagai orang perta- nakan media rujukan lainnya sebagai sumber ma dalam produksi berita, serta jajaran redaksi berita, salah satunya media sosial seorang to- dan pemilik modal yang memiliki kuasa penuh koh atau organisasi tertentu. Dalam pemberi- terhadap media itu (Adhiarso et al., 2017). Per- taan banjir Jakarta, media online kerap menja- bedaan pembingkaian terlihat pada hasil pene- dikan akun media sosial Anies sebagai sumber litian Adzhani & Ginting (2018) tentang pem- informasi, seperti memantau kegiatan Anies se- bingkaian pemberitaan pidato pelantikan Anies bagai Gubernur DKI Jakarta dan perkembangan Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta di kondisi terkini wilayah yang terdampak banjir. Viva.co.id dan Detik.com. Viva.co.id membing- Media turut mengaitkan berita banjir den- kai Anies menjadi sosok yang patut dipersalah- gan sosok dan kinerja Anies Baswedan sebagai kan karena menyinggung pihak tertentu dengan Gubernur DKI Jakarta. Tidak bisa dipungki- menggunakan kata “pribumi” dalam pidatonya. ri bahwa gerak gerik politisi, termasuk kepala Detik.com membingkai penggunaan kata “pribu- daerah, menjadi daya tarik pemberitaan me- mi” di pidato Anies bukan hal yang salah kare- dia. Khususnya pada pemberitaan di media on- na konteks pidato terkait penjajahan. Penelitian line, jika diamati secara makro, media online Pinontoan & Wahid (2020) juga menghasilkan cenderung menyiarkan ragam berita tentang perbedaan pembingkaian pemberitaan banjir selebritas dunia hiburan dan politik yang me- Jakarta pada Januari 2020 di Kompas.com dan nekankan pada karakter dan aspek personal Jawapos.com. Pada pembingkaian Kompas. kehidupan (Lestari, 2017). Cara media online com, pembaca diarahkan untuk menuntut, mem- membingkai berita sangat menentukan persep- pertanyakan, dan menggugat ketidakberdayaan si dan opini publik yang tercipta tentang sosok pemerintah pusat dalam menangani banjir Jakar- Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. ta Januari 2020. Pembingkaian berita banjir oleh Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 223

Jawapos.com cenderung mengarah pada pembe- Azhar & Pekuwali (2018) menganalisis rian citra baik pada kinerja pemerintah daerah. tokoh publik dari konstruksi yang dilakukan Jawapos.com menggunakan frame personalisasi media, yaitu bagaimana media online - yang lebih dominan dalam pemberitaan melalui bisnisdaily.com membingkai sosok Edy Rah- pemilihan sumber berita, yaitu Gubernur DKI. mayadi, salah satu calon Gubernur Personalisasi tokoh publik, seperti pejabat neg- Utara 2018. Pada tahap konstruksi pemberi- ara dan politisi, menjadi subjek yang banyak taan, Medanbisnisdaily.com lebih menekank- diteliti. Riyantini & Sarwititi (2018) menganal- an pada karakter atau citra Edy Rahmayadi yang negatif. Medanbisnisdaily.com menem- isis perbandingan antara Naskah Pidato Ken- patkan event sebagai tema marjinal dan digu- egaraan Presiden Joko Widodo Tahun 2016 nakan sebagai pembuka berita yang menggam- dengan Tahun 2017 berdasarkan perspektif ko- barkan karakter atau citra Edy Rahmayadi. munikasi politik dan komunikasi pembangu- Pemberitaan terkait pemimpin daerah men- nan. Naskah pidato Presiden tahun 2017 lebih jadi daya tarik tersendiri bagi media. Azhar & banyak bernuansa komunikasi politik didukung Pekuwali (2018) menyatakan media berperan dengan sajian data keberhasilan pembangu- dalam membangun citra tertentu dari tokoh poli- nan dibandingkan dengan tahun 2016. Sebagai tik karena peran media dalam mengonstruksi re- seorang pemimpin negara, gaya komunikasi alitas. Media massa bisa mengangkat seseorang Presiden menjadi sorotan utama seluruh tokoh menjadi tenar dan didukung oleh masyarakat, serta pengamat politik, sehingga menjadi salah tetapi juga dapat menurunkan orang tersebut satu fenomena yang menarik untuk diteliti. menjadi sosok yang paling dibenci. Temuan pada Penelitian Azhar & Pekuwali (2018) dan penelitian Pinontoan & Wahid (2020) yang mem- Srisadono (2018) menganalisis personal brand- perlihatkan adanya pembingkaian personalisasi ing para kandidat pemimpin daerah dari dua sisi pada sosok Gubernur DKI Jakarta di tengah per- berbeda. Srisadono (2018) menganalisis dari sisi masalahan banjir yang diangkat membuat pene- para calon pemimpin daerah, yaitu Calon Guber- litian ini ingin mengeksplorasi dengan berfokus nur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 dalam pada pembingkaian personalisasi Gubernur DKI membentuk personal branding di media sosial Jakarta di media online. Analisis dilakukan di Twitter. Personal branding merupakan kegiatan dua media online, yaitu Kompas.com dan Detik. com. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh yang ditujukan untuk mengelola brand orang-per- Adzhani & Ginting (2018) dan Pinontoan & Wa- orangan yang dapat memengaruhi persepsi orang hid (2020), Detik.com dan Kompas.com mem- lain terhadapnya (Astuti, 2016). Personal brand- perlihatkan pembingkaian yang berseberangan ing para calon pemimpin daerah Jawa Barat dalam memberitakan persoalan ibu kota Jakarta 2018 di Twitter pada penelitian Srisadono (2018) dan sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Bas- mengarah pada delapan konsep utama personal wedan. Hal ini terkait personal branding Anies. branding yang dikemukakan Montoya, yaitu the law of specialization, the law of leadership, the Personal Branding law of personality, the law of distinctiveness, Branding adalah proses memberikan produk the law of visibility, the law of unity, the law of dan layanan dengan kekuatan merek, sehingga persistence, dan the law of goodwill. Melalui membuat perbedaan antara produk yang satu den- Twitter, para kandidat mampu membentuk per- gan yang lainnya. Konsep branding juga terma- sonal branding untuk membangun opini publik suk pada kepribadian atau karakter (asosiasi tak dan memengaruhi pengikutnya di media sosial. berwujud yang membantu membangun nada un- 224 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 tuk kata-kata dan tindakan untuk merek) (Kotler dengan kepribadian publiknya. The law of per- & Keller, 2016). Personal branding sangat pent- sistence, kegigihan dibutuhkan untuk mencapai ing bagi seseorang dalam menempuh perjalanan personal branding. The law of goodwill, niat baik kariernya, termasuk bagi seorang tokoh publik menciptakan personal branding yang baik di ten- (public figure). Berbagai cara dilakukan untuk gah publik, hal ini terkait dengan kepemimpinan. memperlihatkan kualitas dan nilai yang dimi- likinya kepada publik. Posisi sebagai Gubernur Teori Kepemimpinan Transaksional dan DKI Jakarta merupakan jabatan politis. Seorang Transformasional politisi diperlakukan sebagai merek yang menar- Hackman & Johnson menjelaskan kepemi- ik perhatian dalam studi komunikasi politik. Seo- mpinan adalah komunikasi manusiawi (simbo- rang manusia dipandang sebagai merek politik, lik) yang memodifikasi sikap dan perilaku orang harus ada pertimbangan untuk mengombinasikan lain untuk memenuhi tujuan kelompok dan ke- karakteristik yang unik bagi kandidat pada saat butuhan bersama (Liu et al., 2020). Pendekatan itu. Sebuah candidate brand adalah citra publik relasional yang menekankan pada peran komu- politisi yang terbentuk dari keseluruhan impre- nikasi dalam kepemimpinan diwujudkan dalam si komunikasi dari masyarakat (Marland, 2013). teori kepemimpinan transformasional. Teori ini Montoya (2002) dalam Wilson (2003), me- dikemukakan oleh Bums (1978) dan dikembang- ngungkapkan delapan konsep utama dalam kan lebih lanjut sekaligus dioperasionalkan oleh membangun personal branding, yaitu the law of Bass tahun 1985. Kepemimpinan transformasion- specialization, the law of leadership, the law of al menyoroti cara para pemimpin mengamankan personality, the law of distinctiveness, the law of tingkat kepercayaan pengikut yang luar biasa dan visibility, the law of unity, the law of persistence, menginspirasi pengikut untuk meniru perilaku dan the law of goodwill. The law of specialization mereka (Gardner, 2003). Model kepemimpinan terkait spesialisasi seseorang di suatu bidang. transformasional membuat perbedaan dengan The law of leadership melihat cara seseorang pemimpin transaksional. Kepemimpinan tran- menyampaikan otoritasnya pada orang lain, apa- saksional mengacu pada hubungan pertukaran di kah dengan keunggulan yang dimilikinya, peng- antara para pemimpin dan pengikut. Pemimpin gunaan posisi atau popularitasnya. Bagaimana transaksional terkait dengan pemenuhan harapan akhirnya seseorang merealisasikan janji dan kepentingan diri sendiri dan kebutuhan jajaran- mempromosikan hasil yang dibangun. The law nya. Pemimpin yang gagal untuk memenuhi hal of personality terkait bagaimana seseorang apa tersebut kehilangan reputasi dan tidak dianggap adanya, karena orang-orang tidak menyukai sebagai pemimpin yang efektif (Bass, 1985). individu yang mencoba memproyeksikan diri Gardner (2003) berpendapat bahwa inti dari mereka sebagai orang yang 'bersih', tetapi leb- kepemimpinan transformasional adalah kon- ih disukai yang ‘nyata’. Publik menyukai ses- sep keteladanan. Artinya, pemimpin yang ingin eorang yang dapat mengambil risiko. The law menanamkan cita-cita kerja keras dan perilaku of distinctiveness tentang bagaimana mengek- etis melakukannya dengan mencontohkan ci- spresikan diri dengan cara yang berbeda untuk ta-cita tersebut melalui perilaku mereka sendiri. menciptakan kesan yang kuat. The law of visibil- Kata-kata dan perbuatan sangat penting untuk ity adalah bagaimana personal branding harus di- pemimpin transformasional. Pemimpin trans- lihat secara konsisten dan berulang kali. Penting formasional menciptakan hubungan an- untuk mempromosikan diri dan memanfaatkan tara pemimpin dan pengikut yang membantu peluang. The law of unity tentang bagaimana pengikut mencapai potensi penuh dan memiliki seseorang menjalani kehidupan pribadi sesuai potensi untuk mengubah pemimpin dan pengi- Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 225 kut melalui proses komunikasi. Bass (1985) gatakan salah satu cara media yang berpengaruh menyebutkan tiga faktor yang berhubungan dalam membentuk opini publik adalah dengan dengan kepemimpinan transformasional, yaitu: membingkai peristiwa dan masalah (framing). (1) kepemimpinan karismatik (pemimpin mem- Isu yang menyangkut kepentingan publik, sep- bangkitkan antusiasme, keyakinan, kesetiaan, erti banjir, media dapat membingkai personal kebanggaan, dan kepercayaan pada diri sendiri branding Gubernur DKI Jakarta, Anies Bas- dan tujuan individu); (2) pertimbangan individ- wedan sebagai orang atau tokoh yang dianggap ual (pemimpin mempertahankan pengembangan paling terkait dengan peristiwa banjir di wilayah dan orientasi individualistik terhadap jajaran- tersebut. Penelitian ini melihat pembingkaian nya); dan (3) stimulasi intelektual (pemimpin berita terkait banjir di Jakarta yang menampilkan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sosok Gubernur DKI Jakarta di dua media on- dari tim). Kepemimpinan yang disorot media on- line, yaitu Detik.com dan Kompas.com. Kedua line dapat dianalisis melalui jurnalisme online. media online ini merupakan pionir situs beri- ta online di Indonesia dan memiliki kekhasan Jurnalisme Online dalam penulisan beritanya. Selain itu, menurut Kehadiran media online dalam dunia jurnal- Alexa.com tanggal 21 Februari 2020, kedua si- isme seiring dengan pesatnya perkembangan te- tus ini masuk ke dalam lima situs berita yang knologi komunikasi dan pertumbuhan pengguna paling banyak pembacanya (Mastiyanto, 2020). internet di Indonesia. Dibandingkan dengan me- Detik.com hadir pada 9 Juli 1998. Digagas dia konvensional, media online jauh lebih ung- oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul gul dalam hal kecepatan pemberitaan yang dapat Rahman dan Didi Nugrahadi, Detik.com di- diakses oleh penggunanya di mana saja dan kapan anggap mengubah khasanah media online yang saja (Solihin & Kurnia, 2017). Margianto & Sy- statis. Momen perubahan sosial politik di tahun aefullah (2012) menyebutkan masalah pokok da- 1998 menggerakkan pendirinya untuk membuat lam jurnalisme online adalah kualitas dan kredi- sebuah media baru yang tidak mudah dibredel dan bilitas informasi yang sampai ke masyarakat. Hal mampu memberikan informasi secepat mungkin ini terkait dengan karakteristik kecepatan men- tanpa harus menunggu dicetak esok pagi. www. yampaikan informasi, sehingga acapkali lemba- detik.com sebagai media online generasi pertama ga berita online menyampaikan informasi yang mengenalkan langgam berita baru, yaitu ringkas, belum final terverifikasi kepada masyarakat luas. to the point, serta running news, yakni penyajian Hal ini terkadang menimbulkan mispersepsi dan berita serial yang meniru cara breaking news kan- mis-interpretasi fakta. Berita di media online tor berita asing (Margianto & Syaefullah, 2012). yang mengandalkan kecepatan kerap tidak leng- Kompas.com pertama kali hadir di internet kap dengan unsur 5W (what, who, why, when, pada 14 September 1995 dengan nama Kompas where) + 1H (how) layaknya pakem jurnalistik. Online. Mulanya, Kompas Online diakses den- Hal lain yang disoroti dalam jurnalisme online gan alamat kompas.co.id yang hanya menampil- adalah keberimbangan. Karakteristik media kan replika berita-berita harian Kompas yang online yang memunculkan sebuah topik utama terbit dihari itu. Alamat Kompas Online berubah menjadi beberapa berita membuat keberimban- menjadi www.kompas.com dan menjadi unit gan biasanya tidak muncul pada berita pertama, bisnis tersendiri di bawah bendera PT Kompas tapi pada berita kedua, ketiga, dan selanjutnya. Cyber Media (KCM) pada 6 Agustus 1998. Sejak Media berfungsi sebagai penyampai infor- saat itu, para pengunjung KCM juga mendapat- masi kepada publik sekaligus membentuk opini kan update perkembangan berita-berita terbaru publik tentang sebuah isu. Vreese (2005) men- sepanjang hari. Pada 29 Mei 2008, portal berita 226 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 ini melakukan rebranding dirin menjadi Kom- Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam pas.com. Merujuk pada brand Kompas yang menangani banjir di Jakarta. Pembingkaian se- dikenal menghadirkan jurnalisme memberikan cara berbeda oleh media online terhadap sosok makna yang tidak terlepas dari framing media. Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakar- ta dalam menangani banjir menentukan sosok Framing Anies sebagai pemimpin Jakarta dimaknai oleh Framing menurut Borah (2011) adalah masyarakat, khususnya pembaca media tersebut. konsep penting dalam menjelaskan bagaima- na konten media memengaruhi konsumennya Metode Penelitian (Burgers et al., 2016). Pengaturan bingkai men- Penelitian ini menggunakan pendekatan gacu pada interaksi antara bingkai media, pen- kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. getahuan awal, dan kecenderungan individu. Paradigma konstruktivisme menganggap reali- Bingkai dalam berita dapat memengaruhi pem- tas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial belajaran, penafsiran, serta evaluasi masalah dan sehingga kebenaran suatu realitas sosial bersi- peristiwa. Terkait penelitian ini, pembingkaian fat relatif. Media menyusun realitas dari berb- media dapat memengaruhi penafsiran publik agai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cer- tentang personal branding seseorang, terutama ita yang bermakna (Yuzi et al., 2019). Teknik kapabilitas dan kepemimpinan tokoh publik. pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Scheufele (1999) melihat pembingkaian analisis wacana sintagmatis, yang menganalisis dalam macrolevel dan microlevel construct. wacana dengan metode kebahasaan (syntax- Sebagai makrokonstruksi, Shoemaker & Reese is approach), di mana peneliti mengeksplorasi (1996) menyatakan bahwa istilah framing men- kalimat demi kalimat untuk menarik kesimpu- gacu pada mode presentasi yang digunakan jur- lan (Hamad, 2007). Wacana yang digunakan nalis dan komunikator lain untuk menyajikan in- adalah berita media online Kompas.com dan formasi dengan cara beresonansi dengan skema Detik.com terkait banjir Jakarta tanggal 23-24 mendasar yang ada di antara audiens. Sebagai Februari 2020. Metode analisis yang digunakan mikrokonstruksi, pembingkaian menjelaskan adalah analisis framing Zhongdang Pan dan bagaimana orang menggunakan informasi dan Gerald M. Kosicki. Konsep framing menurut fitur presentasi mengenai masalah saat mereka Pan & Kosicki (1993) merupakan proses pem- membentuk tayangan (Scheufele & Tewskbury, buatan suatu pesan lebih menonjol, menempat- 2007). Scheufele berpendapat bahwa teori pem- kan informasi lebih daripada yang lain sehing- bingkaian dapat menjelaskan sejauh mana media ga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. memengaruhi pemahaman warga politik. Shah Unit analisis dalam penelitian ini adalah et al. menemukan paparan informasi yang tidak berita tentang banjir Jakarta yang menampil- dikenal yang dibingkai mengarahkan individu kan sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies untuk menyesuaikan keyakinan masyarakat pada Baswedan di Detik.com dan Kompas.com topik tertentu yang menghasilkan kognisi lebih tanggal 23-24 Februari 2020. Daftar beri- rinci. Ini menunjukkan pengetahuan politik me- ta yang dianalisis tercantum pada Tabel 1. moderasi cara individu dapat memproses informa- Tabel 1 menunjukkan daftar judul berita ter- si yang dibingkai (Lecheler & De Vreese, 2012). kait banjir Jakarta dan sosok Anies Baswedan Berdasarkan latar belakang dan tinjauan yang dimuat pada tanggal 23-24 Februari 2020 di pustaka yang ada, penelitian ini menganalisis Detik.com dan Kompas.com. Pemilihan tanggal media online Detik.com dan Kompas.com mem- tersebut karena banjir kembali terjadi untuk kee- bingkai kapabilitas dan kepemimpinan Anies nam kalinya di Jakarta pada 23 Februari 2020. Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 227

Tabel 1. Daftar Berita yang Dianalisis

Sumber: Detik.com dan Kompas.com (2020)

Analisis data menggunakan perangkat fram- Hasil Penelitian dan Pembahasan ing Pan & Kosicki (Eriyanto, 2002), dibagi Berikut hasil analisis terhadap 15 berita (Tabel menjadi empat struktur besar, yaitu struktur sin- 1) menggunakan metode framing Pan & Kosicki. taksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struk- Framing Sosok Gubernur DKI Jakarta di tur retoris. Struktur sintaksis melihat bagaimana Detik.com wartawan menyusun peristiwa (pernyataan, opi- Delapan berita di Detik.com (Tabel 1), se- ni, kutipan, dan pengamatan) ke dalam susunan bagian besar berisi tentang elektabilitas Anies berita. Struktur yang diamati adalah lead berita, Baswedan menurut hasil survei Parameter Poli- latar, headline, kutipan, dan sebagainya. Struk- tik Indonesia (PPI) dan Politika Research and tur skrip terkait bagaimana wartawan mencerita- Consulting (PRC), tiga berita tentang penanga- kan peristiwa ke dalam bentuk berita. Versi asli nan banjir yang dilakukan Anies, dan satu ber- ita tentang ramainya sindiran terhadap Anies struktur berita terdiri dari 5W+1H dalam penu- di Twitter. Berdasar analisis perangkat framing lisan berita, yaitu siapa, apa, kapan, di mana, Pan & Kosick, empat struktur besar diuraikan mengapa dan bagaimana (Pan & Kosicki, 1993). berturut-turut yaitu struktur sintaksis, struk- Struktur tematik melihat bagaimana wartawan tur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. mengungkapkan pandangannya atas peristi- Komponen pertama, struktur sintaksis se- wa ke dalam proposisi, kalimat, atau hubun- bagai komponen pertama framing Pan & Kosic- gan antarkalimat yang membentuk teks secara ki, kedelapan berita tersebut ditulis dengan keseluruhan. Struktur retoris berkaitan dengan struktur piramida terbalik, di mana wartawan menuliskan informasi paling penting di bagian bagaimana wartawan menekankan arti tertentu atas tulisan, seterusnya hingga ke akhir se- ke dalam berita. Pilihan kata, idiom, grafik, dan bagai informasi pendukung. Pada sebagian be- gambar yang digunakan wartawan dalam berita sar berita menggunakan informasi pendukung bukan hanya untuk mendukung tulisan, namun yang sama, khususnya yang bertema elektabil- juga menekankan arti tertentu kepada pembaca. itas Anies menurut hasil survei PPI dan PRC. 228 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238

Kedelapan judul berita bertendensi netral, cend- memeroleh informasi atau klarifikasi atas topik erung tidak menyudutkan pihak mana pun. yang diangkat. Dalam berita 2 (Tabel 1) war- Kalimat pembuka di masing-masing berita tawan mencantumkan tweet pengamat politik langsung menunjukkan inti persoalan dalam ber- Yanuarto Wijaya dan tweet seorang warganet @ ita, wartawan tidak menuliskan kata bombastis Takviri yang keduanya memprotes dan meny- dalam mengawali berita. Jenis kalimat pembu- indir tweet Anies bertagar #WajahBaruJakarta. ka dari kedelapan berita tersebut sama dengan Komponen kedua adalah struktur skrip. Dari menggunakan kalimat tidak langsung. Latar kedelapan berita di Detik.com, semuanya men- belakang informasi ditampilkan di awal atau di gandung 5W+1H yang merupakan pakem beri- paragraf terakhir sebagai informasi pendukung. ta jurnalistik. Sebagian besar mengambil porsi Pada berita 2 (Tabel 1) berjudul “Jakarta Keban- pada “what” dan “who”, yaitu apa yang dika- jiran Lagi, Tweet Anies #WajahBaruJakarta Dis- takan atau dilakukan aktor pada berita tersebut. erbu Netizen”, latar belakang informasi terdapat Pada berita dengan topik penanganan banjir, ber- di paragraf awal untuk menunjukkan mengapa ita lebih menyorot kegiatan Anies sebagai Gu- warganet menyerbu tweet Anies. Serbuan war- bernur DKI Jakarta dan jajarannya dalam men- ganet dilatarbelakangi oleh tweet Anies sehari gatasi banjir. Pada topik elektabilitas Anies yang sebelum banjir (22 Februari 2020) yang mem- turun karena banjir, berita menyorot pada respon perlihatkan kondisi Jakarta yang indah dan nya- beberapa politisi partai tentang hasil survei. man dengan tagar #WajahBaruJakarta. Ternyata Komponen ketiga, yaitu struktur tematik. keesokan harinya, Jakarta kembali dilanda ban- Berita terkait aktivitas Anies yang melaku- jir, sehingga warganet menyindir tweet Anies kan penanganan banjir disajikan detail dengan dengan mengunggah foto banjir Jakarta yang menunjukkan aktivitas di lokasi. Penggambaran dilengkapi tagar #WajahBaruJakarta. Latar be- yang dilakukan wartawan sebatas didapatkan lakang informasi yang ditempatkan di paragraf dari akun media sosial Anies, bukan pengamatan terakhir berita terkait respon beberapa politisi langsung di lapangan. Saat ini, wartawan me- terhadap elektabilitas Anies yang turun akibat dia online kerap menyajikan berita dari sumber banjir berdasarkan hasil survei PPI dan PRC. \ mana pun yang dinilai kredibel. Sumber yang Dalam menyajikan berita, wartawan Detik. dirujuk Detik.com adalah akun media sosial re- com menampilkan kutipan narasumber. Kuti- smi Anies Baswedan dan Dinas SDA DKI Ja- pan yang berasal dari wawancara langsung ha- karta. Sumber yang dirujuk dapat dipertanggu- nya pada berita bertema hasil survei PPI dan ngjawabkan, namun wartawan tidak berupaya PRC. Proporsi sumber berita dari berita terse- mengambil sisi lain sebuah fakta karena hanya but diambil dari tiga partai yang mewakili dua menampilkan satu sisi. Hal ini memperlihatkan dukungan politik. Partai Keadilan Sejahtera ciri khas media online yang mengandalkan kece- (PKS) dan Gerindra sebagai partai pengusung patan (Margianto & Syaefullah, 2012), sehingga Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, serta informasi yang didapatkan dari sumber mana- PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai oposi- pun yang kredibel langsung dikemas menjadi si di pilgub kemarin. Pada berita bertema pen- berita. Dari segi penyampaian berita, wartawan anganan banjir, wartawan mengambil sumber menyampaikannya secara koheren. Argumen dari media sosial Anies, Dinas Sumber Daya terhadap kalimat dilengkapi dengan kutipan Air (SDA) DKI Jakarta, dan keterangan tertu- langsung narasumber. Selain itu, di beberapa lis dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana berita, wartawan juga menampilkan data se- Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Tidak ada waw- bagai penguat informasi, seperti data jumlah lo- ancara yang dilakukan oleh wartawan untuk kasi, perkembangan kondisi wilayah terdampak Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 229 banjir, serta data survei PPI & PRC. Di berita mengenakan sepatu bot oranye” menandakan 4 (Tabel 1) berjudul “Survei PPI: Elektabilitas warna identitas DKI Jakarta. Pada berita yang Anies Baswedan Terjun Bebas karena Banjir”, sama kalimat 8 tertulis “kendaraan bermotor wartawan berupaya menyandingkan data hasil menurunkan kecepatannya” untuk menggam- survei PPI & PRC dengan hasil survei Indo Ba- barkan ketinggian banjir yang cukup dalam. rometer pada Januari 2020. Pada berita 2 (Tabel Pada berita 8 (Tabel 1) berjudul “Anies Bas- 1), setelah menjabarkan kronologis warganet wedan Ungkap Penanganan Banjir Jakarta 23 yang menyerbu tweet Anies, wartawan kemu- Februari” terdapat kalimat “…Sebagian besar dian menyuguhkan kalimat yang berisi kegiatan wilayah yang terdampak banjir dan genangan Anies sedang meninjau lokasi terdampak banjir kemarin dipastikan telah surut.” Kalimat terse- yang diambil dari story Instagram pribadinya. but bermakna Anies menjamin lokasi terdampak Dalam hal ini, wartawan berupaya memberikan banjir dimaksud telah surut. Terlihat keterbatasan klarifikasi untuk membuat berita menjadi- ber wartawan yang tidak melakukan verifikasi imbang. Dalam menyajikan berita terkait Anies, langsung kondisi tersebut karena hanya men- Detik.com kerap menampilkan kalimat sebagai gambil sumber dari Instagram Anies. Sedangkan penjelas atau klarifikasi atas persoalan utama kata-kata di berita 4 (Tabel 1) memperlihatkan yang diangkat. Pada penelitian Adzhani & Gint- ketidakberpihakan hasil survei PPI & PRC kepa- ing (2018), Detik.com menambahkan kalimat di da Anies. Kalimat yang berisi komentar Direktur akhir artikel yang seolah-olah mengklarifikasi Eksekutif PPI, Adi Prayitno “…terpaan banjir dari bahwa dugaan terhadap Anies yang melanggar awal Januari sampai sekarang itu efektif membuat hukum melalui pidatonya yang menggunakan elektabilitas Anies terjun bebas” dan pada kalimat kata “pribumi” adalah tidak pasti kebenarannya. “Banjir, menurutnya, yang sukses menurunkan Komponen keempat, struktur retoris, dili- elektabilitas Anies tanpa perlu dibully” mene- hat dari pilihan kata yang digunakan wartawan gaskan keberpihakan tersebut. Sementara, kali- dalam menyampaikan berita. Dalam topik pen- mat “"Hanya banjir yang kalahkan Anies, bukan anganan banjir, wartawan cenderung memba- formula e, lem aibon atau buser, itu menunjukan hasakan informasi yang didapat dengan kali- semakin Anies dibully dikritik, Anies semakin mat bertendensi netral. Tidak banyak kata-kata mendapatkan simpati….” yang dikutip dari per- berkiasan yang digunakan dalam menggambar- nyataan Adi Prayitno menyiratkan posisi Anies kan kejadian, seperti menggambarkan aktivitas selama ini dapat bertahan karena mendapat ban- Anies ketika meninjau genangan air. Kalimat yak simpati atas kritikan yang menimpanya. “Anies tampak mengobrol dengan seorang petu- Pada isi berita 6 (Tabel 1) berjudul “Elek- gas yang menyedot genangan air” memperlihat- tabilitas Anies Disebut Turun Gegara Banjir, kan Anies mau mendengarkan suara dari ‘bawah’ PDIP DKI: Realistis Itu Betul” dan berita 7 dalam menangani masalah. Pencantuman tagar (Tabel 1) “Gerindra DKI Bela Anies soal Ban- #ResponCepatJkt dan #OperasiSiagaJakarta di jir Jakarta: Itu Masalah Rumit dan Kompleks” beberapa berita yang bersumber dari akun media memperlihatkan sikap masing-masing partai sosial Anies menegaskan upaya Pemprov DKI terhadap kinerja Anies. Pada berita 6 (Tabel 1) dalam mengatasi banjir. Pada berita 3 (Tabel 1) kalimat 5 dituliskan “Gembong mengatakan yang berjudul “Usai Cek Genangan di Cempaka Anies tidak melakukan apa-apa dalam menan- Putih, Anies Tinjau Pintu Air Serdang” ditulis gani permasalahan banjir di Jakarta” disertai penampilan yang dikenakan Anies secara detail kutipan pada kalimat 7 “Nggak (ada kerjanya), ketika meninjau pintu air. Kalimat “Anies yang soal banjir Anies itu nggak ngapa-ngapain gitu 230 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 loh…” menekankan kinerja Anies yang dinilai rannya, yaitu Dinas SDA, BPBD, Dinas Sosial, buruk oleh PDIP. Menurut Ketua Fraksi PDIP Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyela- DPRD DKI Gembong Warsono, memang su- matan hingga PPSU Kelurahan untuk mengatasi dah sepantasnya elektabilitas Anies turun kare- banjir sesuai tugas dan fungsinya masing-mas- na banjir. Pernyataan ini memperlihatkan PDIP ing. Kepribadian Anies disinggung dalam berita sebagai pihak oposisi Anies. Pada berita 7 (Ta- 5 (Tabel 1) “Elektabilitas Anies Disebut Turun bel 1), Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Ger- karena Banjir, PKS: Harapan Publik Tinggi”, di indra, Syarief membela Anies karena menurut- mana Politikus PKS, Indra menilai publik ber- nya persoalan banjir rumit dan kompleks. Pada harap tinggi pada sosok Anies. Indra melihat Anies kalimat 7 tertulis “Syarief menilai pekerjaan kerap dipersalahkan ketika banjir terjadi, bahkan Anies dalam mengatasi banjir ini lebih baik. di luar Jakarta yang bukan merupakan wilayahn- Sebab, menurut Syarief beberapa kali banjir di ya. Keunikan Anies sebagai tokoh publik dilihat Jakarta cepat surut genangannya tidak seperti dari penggunaan tagar di unggahan media sosial banjir tahun lalu.” Dukungan Gerindra terlon- Anies yang menunjukkan ekspresi dirinya dalam tar karena merupakan partai pengusung Anies. menanggapi suatu hal. Tagar #WajahBaruJakarta Dari analisis pada delapan berita Detik.com, di tweet Anies seolah menggambarkan ekspresi dapat dilihat pemberitaan Detik.com bersifat ne- kegembiraannya sudah membangun Jakarta tral. Pemberitaan Detik.com mencoba menggu- menjadi bagus, walaupun akhirnya dibalas den- nakan jurnalisme berimbang. Dalam beberapa gan sindiran oleh warganet. Penggunaan tagar berita, wartawan Detik.com memberikan kali- #ResponCepatJkt dan #OperasiSiagaJakarta di- mat klarifikasi atau penjelasan dari pihak yang gunakan Anies untuk memperlihatkan respon berseberangan. Namun, seperti kebanyakan cepat Pemprov DKI dalam mengatasi banjir. media online, Detik.com masih mengandalkan Visibilitas Anies sangat terlihat melalui un- penyajian berita yang tidak mengambil sum- ggahan kegiatannya di media sosial sebagai ber asli (bersumber dari media sosial). Hal ini Gubernur DKI Jakarta. Unggahan Anies ker- dapat memengaruhi keakuratan penyajian berita, ap dijadikan sumber berita oleh pewarta serta karena akun media sosial tokoh atau organisa- dapat memancing interaksi dengan masyarakat, si memiliki tujuan pencapaian citra tersendiri. baik yang bersifat positif atau negatif. Seper- Dari framing Detik.com pada sosok Anies, ti pada berita 2 (Tabel 1), di mana tweet-nya peneliti menemukan sosok Anies memiliki kon- disindir warganet dan menjadi trending topic. sep personal branding Montoya (Wilson, 2003), Konsep kesatuan yang dimiliki Anies ditunjuk- yaitu the law of leadership (kepemimpinan), the kan pada berita 1 dan 2 (Tabel 1), di mana di- law of personality (kepribadian), the law of dis- tuliskan Anies sedang mengobrol dengan petu- tinctiveness (keunikan), the law of visibility (vis- gas yang menyedot genangan air di Cempaka ibilitas), dan the law of unity (kesatuan), namun Putih Barat. Penggambaran interaksi antara tidak memiliki the law of specialization (spesi- Anies dan petugas memperlihatkan sosoknya alisasi). Anies digambarkan sebagai pemimpin sebagai pemimpin yang mau mendengar per- daerah yang cepat tanggap menangani banjir. soalan dari ‘bawah’ dalam menangani masalah. Pada hari terjadinya banjir (23 Februari 2020), Sebagai seorang pemimpin daerah, Anies dib- pada hari itu pula lah Anies langsung meninjau ingkai sebagai sosok yang tidak memiliki spesi- lokasi terdampak banjir. Dalam berita 8 (Tabel alisasi karena belum bisa menjalankan program 1) juga terlihat bagaimana Anies menggunakan penanganan banjir. Hal ini terlontar dari Ketua wewenangnya untuk mengintruksikan jaja- Fraksi PDIP DPRD DKI pada berita 6 (Tabel 1). Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 231

Detik.com menggambarkan Anies Bas- Berbeda pada berita 6 (Tabel 1) yang berjudul wedan sebagai sosok pemimpin yang cepat tang- “Minta Anies Tak "Tenggelamkan" Kelapa Ga- gap serta pemimpin yang mau turun langsung ding, Warga Tuntut Dana Banjir Dikembalikan”, ke lapangan dalam menangani banjir. Walaupun di mana wartawan mengikuti skema penulisan terdapat berita yang menilai Anies belum mam- feature. Berita ini dimulai dengan kutipan warga pu menjalankan program penanganan banjir, Kelapa Gading yang mengeluh soal banjir yang namun di berita selanjutnya memperlihatkan berulang kali terjadi di perumahannya. Tidak kinerja Anies lebih baik dibanding penanganan seperti enam berita lainnya yang menggunakan banjir tahun lalu. Hal ini sesuai karakteristik lead berupa kalimat tidak langsung berisi inti media online yang memunculkan sebuah topik persoalan, persoalan utama yang diangkat pada utama menjadi beberapa berita, yang membuat berita tersebut adalah keluhan warga Kelapa Ga- keberimbangan biasanya tidak muncul pada ber- ding tentang banjir di wilayahnya. Terdapat tiga ita pertama, tapi pada berita kedua, ketiga, dan keluhan yang dituliskan, yaitu bantuan alat pen- selanjutnya (Margianto & Syaefullah, 2012). anganan banjir, operasionalisasi alat berat untuk Dalam berbagai permasalahan di Jakarta, Detik. antisipasi banjir, serta pengurangan anggaran com membingkai publik memiliki ekspektasi banjir. Berita tersebut ditutup dengan tanggapan tinggi kinerja Anies. Hal ini tidak terlepas dari Anies terhadap keluhan warga dan spekulasi ter- begitu dikenalnya Anies oleh publik lewat pem- jadinya banjir. Sebagian besar berita yang dia- beritaan maupun unggahannya di media sosial. nalisis menggunakan informasi pendukung yang Anies aktif menggunakan media sosial untuk sama sebagai penutup, yaitu lokasi terdampak membagikan aktivitasnya. Keaktifan Anies da- banjir beserta ketinggian air, serta imbas banjir. lam media sosial sudah dilakukan sejak mendi- Beberapa judul berita pada Tabel 1 berten- rikan program “Indonesia Mengajar”. Penelitian densi netral, namun beberapa judul memberi Ramadhan et al., (2016) menunjukkan personal penekanan bahwa Anies sedang dikritik berb- branding Anies Baswedan melalui Facebook dan agai pihak terkait banjir, yaitu pada judul ber- Twitter bagus. Penyajian diri Anies di media so- ita 3 “Kritik Anies, Ketua DPRD DKI Nilai sial dinilai berbeda, sehingga sebagian besar re- SOP Penanganan Banjir Tidak Jelas”, berita sponden mengetahui tentang Anies dan program 5 “Anies Disindir Warganet Saat Banjir, Poli- pendidikan yang dijalankan melalui media sosial. tisi PKS: Itu Risiko, Tidak Usah Baper”, ber- ita 6, dan berita 7 “PSI DKI: Anies 2,5 Tahun Framing Sosok Gubernur DKI Jakarta di Jadi Gubernur, Program Antisipasi Banjir Jalan Kompas.com di Tempat”. Judul berita 5 (Tabel 1) bertenden- Dari tujuh berita di Kompas.com pada Tabel si negatif, namun isinya cenderung netral. Inti 1, sebanyak tiga berita bertema kritik program berita 5 adalah dukungan Anggota Fraksi PKS penanganan banjir Anies Baswedan, dua beri- DPRD DKI Jakarta Abdul Azis bagi Anies untuk ta tentang ramainya sindiran terhadap Anies di fokus bekerja menangani banjir. Azis memak- Twitter, satu berita tentang elektabilitas Anies lumi Jakarta menjadi langganan banjir, apalagi yang turun menurut hasil survei PPI dan PRC, tingginya curah hujan saat itu. Namun, Azis me- dan satu berita tentang penanganan banjir oleh minta Anies untuk lebih serius mengatasi banjir Anies. Komponen pertama yang dianalisis ada- dengan mengevaluasi dan merevitalisasi infras- lah struktur sintaksis. Sebagian besar berita tuktur penanganan banjir. Sementara pada judul (enam berita) ditulis mengikuti struktur piramida berita 6 (Tabel 1) menarik perhatian pembaca, terbalik, di mana wartawan menuliskan informa- namun isi berita menunjukkan kalimat pada jud- si paling penting di bagian atas tulisan, seterus- ul bersumber dari dua orang berbeda, sehingga nya hingga akhir sebagai informasi pendukung. wartawan seperti menarik kesimpulan sendiri. 232 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238

Latar belakang informasi ada yang ditampil- Komponen ketiga, yaitu struktur tematik. kan di tengah paragraf sebagai transisi antara Pada berita 1 (Tabel 1) wartawan menampilkan permasalahan utama dengan penjelasan serta di tagar #WajahBaruJakarta yang menjadi trend- paragraf terakhir sebagai informasi pendukung. ing topic di Twitter. Berita dikemas dengan Pada berita 6 (Tabel 1), terdapat beberapa latar menampilkan data jumlah tweet dan beberapa belakang informasi yang menjadi jembatan an- tweet yang menggunakan tagar tersebut un- tara beberapa topik yang dikemukakan. Latar be- tuk menyindir tweet Anies sehari sebelumnya. lakang informasi 1 adalah frekuensi banjir di awal Wartawan menampilkan subjudul “Di Mana tahun yang mengakibatkan Kelapa Gading ban- Anies Hari Ini?” yang seolah mempertanyakan jir. Latar belakang informasi 2, yaitu penanganan keberadaan Anies ketika banjir kembali terja- banjir di Kelapa Gading yang dilakukan Pem- di dan ramainya Twitter memperbincangkan prov DKI era BTP tidak dilakukan pemprov saat Anies. Subjudul tersebut didukung dengan in- ini. Hal inilah yang membuat warga berspekulasi formasi kegiatan Anies meninjau pintu air dan mengapa wilayahnya sering terkena banjir dan genangan banjir yang bersumber dari story In- lama surut. Latar belakang informasi 3 adalah stagram-nya. Sementara pada berita 3 (Tabel pengurangan alokasi anggaran banjir sehingga 1) berisi kritik Ketua DPRD DKI Jakarta terh- disinyalir penanganan banjir tidak maksimal. adap kinerja Anies menangani banjir dengan Dalam penyajian berita, wartawan Kompas. membandingkan kinerja pendahulunya, BTP. com menampilkan kutipan narasumber untuk Perbandingan kinerja kerap digunakan dalam memperkaya informasi. Hanya di berita 1 (Ta- berita untuk menunjukkan kualitas kinerja seo- bel 1) berjudul “Jakarta Banjir, Netizen Serbu rang pejabat. Berita ini juga mengemukakan soal Standard Operating Procedures (SOP) Tagar #WajahBaruJakarta untuk Sindir Anies” banjir yang tidak jelas dan kesalahan Anies da- yang tidak menampilkan kutipan hasil wawan- lam menempatkan orang di posisi Kadis SDA. cara dengan narasumber, semua sumber diambil Pada berita 6 (Tabel 1), cara wartawan men- dari Twitter. Narasumber pada berita-berita ber- temakan hasil survei PPI & PRC mewakili pihak yampaikan berita tidak memberikan penekanan yang berkepentingan, seperti Direktur Ekseku- pada inti persoalan. Persoalan yang dikemuka- tif PPI, Politisi PKS sebagai partai pendukung kan lebih dari satu, yaitu ketiadaan bantuan per- Anies, dan Anggota Fraksi Partai Solidaritas In- alatan penanganan banjir di Kelapa Gading, keti- donesia (PSI) DPRD DKI Jakarta sebagai partai daksiagaan pompa dan alat-alat berat, spekulasi oposisi Anies. Pada berita 6 (Tabel 1) tentang warga tentang penyebab banjir, dan pengurangan keluhan warga Kelapa Gading yang kebanjiran, anggaran banjir. Di penutup ditampilkan tang- wartawan Kompas.com juga menambahkan sum- gapan Anies mengenai tudingan warga, pemb- ber dari Kepala Dinas (Kadis) SDA DKI Jakarta aca tidak dapat langsung memahami tudingan dan Anies untuk mengonfirmasi spekulasi penye- mana yang dimaksud. Proporsi berita 6 seba- bab banjir dan pengurangan anggaran banjir. gian besar berisi keluhan warga tentang perso- Komponen kedua adalah struktur skrip. Dari alan banjir. Kadis SDA dan Anies ditampilkan ketujuh berita di Kompas.com, hampir semuan- dalam berita, namun dengan porsi sedikit un- ya memuat unsur 5W+1H. Namun, pada ber- tuk mengklarifikasi. Dari ketujuh berita- Kom ita 4 (Tabel 1) yang berjudul ”Banjir Kembali pas.com, terdapat dua berita yang bersumber Landa Jakarta, Anies Kerahkan Tim Gabungan” dari akun media sosial Anies. Sementara berita hanya memuat 4W (what, when, where, who) lainnya merupakan reportase lapangan. Argu- + 1H. Unsur “why” tidak ditampilkan, berita men Anies secara langsung hanya didapatkan dikemas seperti laporan tindakan penanganan wartawan pada berita 6, namun terlihat upaya banjir yang dilakukan Anies beserta jajarannya. wartawan untuk menghadirkan keberimbangan. Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 233

Pada komponen keempat, yaitu struktur Pada berita 5 (Tabel 1), wartawan mengutip retoris, peneliti melihat pilihan kata dalam me- penuturan Abdul Azis “….tidak usah ditang- nekankan arti tertentu pada pembaca. Pada berita gapi dengan baper lah biasa saja”. Kutipan ini 1 (Tabel 1) tertulis “Di mana Anies hari ini? Di mengacu pada Anies yang dinilainya tidak perlu saat sejumlah wilayah terendam banjir pada hari baper saat disindir warganet di Twitter. Penutur- ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mem- an Abdul Azis juga mengesankan Anies sosok bagikan kegiatannya meninjau lokasi banjir dan yang baper ketika dikritik orang lain. Pada beri- pintu air melalui fitur Instagram Story pada akun ta 6 (Tabel 1) juga terdapat beberapa penekanan resmi Instagram, @aniesbaswedan”. Pada kali- pada pilihan kata yang digunakan. Pada kalimat mat tersebut, wartawan memilih menggunakan 2 tertulis “Dessy begitu menggebu-gebu melua- kata “Anies Baswedan membagikan kegiatannya pkan kegeramannya..” yang menekankan warga meninjau”, dibanding langsung menggunakan sangat kesal seolah hilang kesabarannya den- kata “meninjau”. Hal ini bermakna bahwa di gan banjir yang sering terjadi. Dessy, salah satu saat warganet ramai memperbincangkan dirinya warga yang diwawancara juga membandingkan di Twitter, Anies malah membagikan kegiatan- nya di story Instagram. Berbeda jika wartawan antisipasi banjir Pemprov DKI pada era Anies menggunakan kata “meninjau” langsung yang dan BTP menekankan bahwa Pemprov DKI era menekankan bahwa di saat warganet ramai mem- Anies tidak memprioritaskan masalah banjir di perbincangkan dirinya di Twitter, Anies telah ber- wilayahnya. Pada kalimat 33, warga lainnya, Ani tindak mengatasi banjir dengan meninjau lokasi mengatakan “Apa Kelapa Gading ini mau diteng- banjir. Pada berita 2 (Tabel 1) berjudul “Survei: gelamkan?" Ungkapan ini bernada sinisme yang Masalah Banjir DKI jadi Penyebab Elektabilitas bermakna ketidakpuasan terhadap kinerja Pem- Anies Anjlok” terdapat beberapa pilihan kata prov DKI dalam menangani banjir dan semakin yang memberi penekanan tertentu. Di kalimat 2, menegaskan kalimat-kalimat sebelumnya bahwa wartawan menggunakan kata “mantan pembantu Pemprov DKI belum bertindak menangani ban- Jokowi” untuk menggambarkan Anies. Pilihan jir di Kelapa Gading. Atas semua keluhan yang kata ini memperlihatkan Anies dulunya bekerja disampaikan warga Kelapa Gading di dalam untuk Jokowi, namun kini di pihak oposisi. Se- berita tersebut, pada kalimat penutup wartawan lain itu, pada kalimat 18 dituliskan "Hanya banjir Kompas.com menuliskan “Anies pun tidak mau yang mengalahkan Anies," memberi penekanan berkomentar lebih banyak mengenai tudingan elektabilitas Anies turun karena murni kiner- tersebut”. Anies berucap “Bukan hanya tidak janya tidak baik, bukan karena faktor eksternal. benar, itu mengarang,..” Kalimat penutup terse- Pada berita 3 (Tabel 1) kalimat 14 tertu- but seperti meyakinkan pembaca bahwa Anies lis “bukan jagonya” yang mengacu pada sosok seolah tidak peduli dengan persoalan banjir di Kadis SDA. Kata ini memberikan makna orang Kelapa Gading. Kalimat tersebut juga menim- yang dipilih Anies bukan orang yang kompeten bulkan pertanyaan yang dimaksud Anies tidak sebagai Kadis SDA. Pada berita 4 (Tabel 1) tertu- benar, apakah tudingan spekulasi penyebab ban- lis “Anies Baswedan mengaku telah mengerah- jir atau pemotongan anggaran penanganan banjir. kan sejumlah tim gabungan…“ (kalimat 1) dan “Anies mengklaim bahwa Dinas SDA langsung Pada berita 7 (Tabel 1) tertulis komentar memonitor…” (kalimat 5). Dua kalimat ini ber- Justin, Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta makna bahwa pernyataan tersebut pengakuan “Pak Gubernur tidak punya alasan untuk meny- sepihak Anies yang belum ditelusuri kebenaran- alahkan hujan di Bogor dan tidak bisa melempar nya oleh wartawan. Wartawan Kompas.com masalah ke pemerintah pusat…” dan "Sayangn- memang mengambil sumber dari unggahan di ya, Pak Gubernur tidak memiliki kemauan dan Instagram Anies, bukan reportase ke lapangan. keberanian untuk mengatasi banjir.” Dua kalimat 234 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 ini mengesankan Anies sosok yang suka melem- Jakarta. Anies tidak memiliki SOP penanganan par masalah, serta pemimpin yang tidak memi- banjir yang jelas serta salah memfungsikan pom- liki kemauan dan keberanian mengatasi banjir. pa (berita 3, Tabel 1). Kepemimpinan Anies juga Berdasarkan konsep personal branding disorot karena dianggap tidak mampu memecah- yang dikemukakan Montoya (Wilson, 2003), kan masalah banjir di Jakarta. Anies dinilai salah dari analisis terhadap tujuh berita di Kompas. menempatkan orang di posisi vital penanganan com, sosok Anies Baswedan memiliki visibili- banjir, yaitu Kadis SDA. Di satu sisi, pada berita tas karena mampu memanfaatkan peluang den- 4 (Tabel 1), Anies dibingkai telah menjalankan gan mempromosikan kinerjanya melalui media otoritasnya sebagai gubernur untuk menger- sosial. Pada berita 1 (Tabel 1), Anies mengung- ahkan tim gabungan menangani banjir. Berita gah foto Jakarta yang indah dengan tagar #Wa- tersebut dikemas menggunakan pilihan-pili- jahBaruJakarta menunjukkan hasil kinerjanya han kata yang agak menyudutkan Anies seperti membangun Jakarta, walaupun unggahannya “Anies mengaku…” dan “Anies mengklaim…”, tersebut disindir ketika Jakarta kembali dilanda seperti pengakuan dan klaim sepihak Anies. banjir keesokan harinya. Di dalam berita terse- Dari sisi kepribadian, Anies dinilai sebagai but, diperlihatkan Anies membagikan kegiatann- pemimpin yang suka melempar masalah keti- ya meninjau banjir melalui story Instagram-nya. ka banjir melanda. Sebagai pemimpin, Anies Pada berita 4 (Tabel 1) berjudul “Banjir Kem- dianggap tidak mau mengambil risiko. Hal ini Landa Jakarta, Anies Kerahkan Tim Gabun- tergambar dalam ungkapan Anggota Fraksi gan” bersumber dari unggahan Instagram Anies. PSI DPRD DKI Jakarta di berita 7 (Tabel 1). Anies juga dibingkai sebagai pemimpin yang Di unggahannya tersebut, Anies menceritakan tidak mampu menyatukan aspirasi warganya bagaimana pengerahan timnya untuk mengata- yang terkena banjir (berita 6, Tabel 1). Kegigi- si banjir dan menginformasikan kondisi terkini han tidak ada dalam diri Anies karena di dalam banjir di Jakarta. Keunikan sosok Anies yang berita 7 dikatakan Anies tidak memiliki keber- ditampilkan dalam pembingkaian Kompas.com anian dan kemauan dalam mengatasi banjir. adalah Anies dikenal sering dikritik dan terke- Dari keseluruhan pembingkaian, Kompas. na perundungan oleh beberapa pihak. Hal ini com membingkai sosok Anies Baswedan se- dipertegas oleh komentar Direktur Eksekutif cara negatif. Anies dibingkai tidak memiliki PPI di berita 2 (Tabel 1) yang mengatakan pada kapabilitas sehingga banjir masih terjadi di Ja- hasil survei sebelumnya semakin banyak Anies karta. Ketidakmampuan Anies dalam menan- dikritik, publik semakin simpatik. Berbeda den- gani banjir di Jakarta ditunjukkan dengan SOP gan persoalan banjir, elektabilitas Anies turun penanganan banjir yang tidak jelas, kesalahan dengan sendirinya. Hal serupa juga terdapat di memfungsikan infrastruktur pencegahan banjir, berita 5 (Tabel 1) yang memuat komentar Ab- serta penempatan pejabat yang tidak mumpuni dul Azis bahwa risiko menjadi pimpinan harus di dalam timnya. Dalam menyikapi persoalan siap dikritik dan tidak perlu menanggapinya banjir, Anies dibingkai sebagai pemimpin yang secara berlebihan. Tanggapan Abdul Azis terse- suka melempar masalah, alih-alih menyele- but memperlihatkan sosok Anies yang mudah saikan masalah. Kritikan yang diterima Anies baper ketika dikritik. Pada berita 2 (Tabel 1) disikapi dengan baper, sehingga Anies kerap digambarkan dengan kritikan dan perundungan dicitrakan menjadi sasaran politik. Citra ini lekat tersebut membuat elektabilitas Anies menanjak. dengan Anies, sehingga menimbulkan simpati Kapabilitas Anies dibingkai tidak memiliki spe- dari masyarakat dan beberapa kali memengaruhi sialisasi karena tidak mampu mengatasi banjir di elektabilitasnya dalam beberapa survei politik. Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 235

Pembingkaian ini sejalan dengan hasil pe- Kompas.com membingkai kapabilitas dan nelitian Pinontoan & Wahid (2020) yang juga kepemimpinan Anies menggunakan pendekatan mengangkat pembingkaian pemberitaan banjir kepemimpinan transaksional. Anies dibingkai Jakarta. Hasilnya menunjukkan Kompas.com tidak mampu memenuhi janjinya kepada mengonstruksi peran pemerintah daerah dalam warga Jakarta untuk menyelesaikan banjir se- menangani banjir Jakarta Januari 2020 cend- bagai salah satu program prioritasnya ketika erung pada pemberitaan dengan frame-frame pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Program pen- negatif, yaitu menuntut, mempertanyakan, dan anganan banjir yang dijalankan selama ini dinilai menggugat ketidakberdayaan pemerintah daer- tidak efektif. Kekecewaan warga kinerja Anies ah dalam menangani banjir Jakarta Januari tersebut diperlihatkan dengan hasil survei PPI 2020. Hal ini memperlihatkan posisi Kompas. dan PRC, di mana elektabilitas Anies turun kare- com yang kritis terhadap pemerintah daerah na persoalan banjir. Perbedaan pembingkaian ini DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan dan pembingkaian yang dilakukan memperlihatkan bagaimana cara masing-masing cenderung negatif. Berbeda dengan pembing- media melihat sebuah realitas, yaitu penanganan kaian yang dilakukan Kompas.com terhadap banjir yang dilakukan Anies Baswedan sebagai sosok Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, BTP. Gubernur DKI Jakarta. Dengan pembingkaian Kompas.com membingkai kinerja BTP dalam yang dilakukan Detik.com dan Kompas.com menangani banjir dinilai lebih baik diband- terhadap kapabilitas dan kepemimpinan Anies ing Anies. Pada penelitian Supardi (2017) juga Baswedan dalam menangani banjir Jakarta me- menunjukkan pembingkaian Kompas.com ter- mengaruhi persepsi publik terhadap sosok Anies. hadap sosok BTP sebagai pemimpin baik yang Penelitian ini memberi kontribusi usulan membela kepentingan publik dalam isu reklam- kebijakan bagi pengelola media online agar asi dan kerap menjadi sasaran serangan politik. melakukan keberimbangan dalam memberita- Dikaitkan dengan teori kepemimpinan, kan tokoh publik. Keberimbangan dapat dilaku- Detik.com membingkai kepemimpinan Anies kan dengan memberikan ruang untuk member- dalam menangani banjir Jakarta menggunakan ikan klarifikasi terhadap topik yang diangkat. pendekatan kepemimpinan transformasional. Fenomena jurnalisme, terutama media online, Anies dibingkai sebagai pemimpin yang mam- banyak wartawan membuat sebuah berita ha- pu memecahkan masalah banjir dengan kes- nya mengandalkan sumber dari media sosial igapannya menangani banjir yang kembali ter- tokoh atau organisasi tertentu, perlu diperkaya jadi di Jakarta (faktor stimulasi intelektual). dari sumber lain sebagai verifikasi lapangan. Anies langsung turun lapangan dan berkoor- Hal ini untuk menghindari berbagai asumsi ter- dinasi dengan timnya untuk mengatasi banjir. kait persoalan yang diangkat dan demi keaku- Kinerja Anies dalam menangani banjir dinilai ratan berita. Informasi yang berimbang, pem- lebih baik dibanding tahun lalu dilihat dari ke- baca dapat memperoleh gambaran utuh dalam cepatan surutnya ketinggian air. Walaupun Ja- karta kembali dilanda banjir, pengikut Anies menilai performa tokoh secara keseluruhan. memandang Anies sebagai pemimpin karisma- tik, di mana pengikut menyematkan harapan Simpulan besar padanya. Banjir pada awal tahun 2020 Dari pembingkaian berita yang dilakukan merupakan faktor alam, bukan semata dikare- Detik.com dan Kompas.com terhadap kapabilitas nakan ketidakmampuan Anies. Pembingkaian dan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Anies juga dilihat dari pertimbangan individu- Baswedan dalam menangani banjir, ditemukan alnya dalam mengoordinasikan jajarannya untuk adanya perbedaan pembingkaian dari kedua me- segera menangani banjir yang kembali terjadi. dia online ini. Di tengah persoalan banjir yang di- 236 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 hadapi warga Jakarta yang juga menyorot kinerja Kontribusi penelitian ini berupa re- Gubernur DKI Jakarta, Detik.com membingka- komendasi kepada pengelola media online inya dari sisi positif. Upaya menghadirkan beri- agar mengedepankan unsur keberimbangan ta berimbang dalam satu rangkaian topik utama dan kecepatan dalam pemberitaannya. Khu- penanganan banjir dilakukan Detik.com. Fakta susnya dalam membingkai kapabilitas dan kepemimpinan tokoh publik, keberimbangan yang ditampilkan tidak berupaya menyudutkan sumber informasi dapat memengaruhi persep- atau menggugat Anies, namun seakan mengklar- si publik terhadap performa tokoh tertentu. ifikasi dengan tindakan yang dilakukan Anies dalam menangani banjir. Detik.com membing- Ucapan Terimakasih kai kapabilitas dan kepemimpinan Anies dengan Terima kasih kepada Prof. Ibnu pendekatan kepemimpinan transformasional. Hamad dan Dr. Udi Rusadi, M.S. Sosok Anies dibingkai sebagai seorang pemimp- atas bantuannya untuk penelitian ini. in yang memiliki kapabilitas dan kepemimpinan yang baik dalam menangani banjir dibingkai Daftar Pustaka dengan kecepatan dalam merespon banjir yang Adhiarso, D. S., Utari, P., & Slamet, Y. (2017). Pemberitaan Hoax di Media Online Ditinjau sedang melanda. Visibilitas Anies baik di mata dari Konstruksi Berita dan Respons Neti- publik yang terlihat dalam setiap unggahannya di zen. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(3), 215– media sosial. Hal ini menunjukkan transparansi 225. Diakses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/ publik atas serangkaian kerja yang telah dilaku- index.php/komunikasi/article/view/2173 kan Anies dalam menangani banjir di Jakarta. Adzhani, N., & Ginting, R. (2018). Fram- Kompas.com membingkai kapabilitas dan ing Analysis of Anies Baswedanrs kepemimpinan Anies dengan frame negatif. Pem- Pribumi Speech in detik.com and viva. bingkaian Kompas.com lebih pada pendekatan co.id. 260(Icomacs), 206–209. https:// kepemimpinan transaksional. Banjir yang terjadi doi.org/10.2991/icomacs-18.2018.51 berulang kali di awal tahun 2020 memperlihatkan Astuti, M. (2016). Konstruksi Sosial Me- dia Terhadap Kekuatan Personal Brand- ketidakmampuan Anies Baswedan sebagai Gu- ing Tri Rismaharini dalam Pros- bernur DKI Jakarta dalam menjalankan program es Komunikasi Politik Kontemporer penanganan banjir. Janji politik Anies kepada (Analisis Framing Pemberitaan Di Media warganya untuk menyelesaikan permasalah- Online Republika.co.id dan Tempo.com). an banjir dianggap tidak dapat dipenuhi. Kom- Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 1(1), 1–20. pas.com berupaya membandingkan kapabilitas Azhar, A. A., & Pekuwali, D. (2018). Fram- Anies dengan pendahulunya yaitu Basuki Tjahya ing Analysis of Edy Rahmayadi’s News Purnama (BTP), dalam penanganan banjir yang on MedanBisnisdaily.com. Budapest dianggap lebih baik. Hal ini memperlihatkan po- International Research and Critics In- sisi Kompas.com yang kerap mengritisi pemer- stitute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 1(3), 137–143. intahan DKI Jakarta di era Anies. Di sisi lain, https://doi.org/10.33258/birci.v1i3.37 Kompas.com membingkai Anies sebagai sosok Bass, B. M. (1985). Leadership: pemimpin yang tidak siap menerima kritikan dan Good, Better, Best. Organization- membalikkannya sebagai citra yang melekat pada al Dynamics, 13(3), 26–40. https://doi. dirinya, yaitu selalu dijadikan sasaran politik. org/10.1016/0090-2616(85)90028-2 Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 237

Burgers, C., Konijn, E. A., & Steen, G. J. (2016). Liu, B. F., Iles, I. A., & Herovic, E. (2020). Figurative Framing : Shaping Public Dis- Leadership under Fire: How Governments course Through Metaphor, Hyperbole, and Manage Crisis Communication. Commu- Irony. Communcation Theory, 26(4), 410– nication Studies, 71(1), 128–147. https:// 430. https://doi.org/10.1111/comt.12096 doi.org/10.1080/10510974.2019.1683593 Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Kon- Lova, C., & Maullana, I. (2020). Sejak Awal 2020 struksi, Ideologi, dan Politik Me- Sudah Enam Kali Jakarta Kebanjiran, Anies dia (1st Edisi). Yogyakarta: LKiS. Diminta Dengarkan Saran Jokowi. Kom- Gardner, W. L. (2003). Perceptions of lead- pas.com. Diambil dari https://megapolitan. er charisma, effectiveness, and integrity: kompas.com/read/2020/03/02/08404821/ Effects of Exemplification, Delivery, and sejak-awal-2020-sudah-enam-ka- Ethical Reputation. Management Com- li-jakarta-kebanjiran-anies-diminta munication Quarterly, 16(4), 502–527. Margianto, H. J., & Syaefullah, A. (2012). https://doi.org/10.1177/0893318903251324 Media Online: Pembaca, Laba, dan Eti- Hamad, I. (2007). Lebih Dekat dengan Anal- ka. Aliansi Jurnalis Independen Indo- isis Wacana. Mediator: Jurnal Ko- nesia. Diambil dari http://www.tovi- munikasi, 8(2), 325–344. https://doi. ma.gr/culture/article/?aid=416698 org/10.29313/mediator.v8i2.1252 Marland, A. (2013). What is a political brand ? Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Man- Justin Trudeau and the theory of branding agement. In Marketing Management (15th in Canadian political science. June 2013. Globa). USA: Pearson Education Limited. Mastiyanto, A. (2020). Daftar Alexa Rank https://doi.org/10.4324/9780203357262 Website di Indonesia, Rangking Berapa- Lecheler, S., & De Vreese, C. H. (2012). News kah Kompasiana? Kompas.com. Diam- framing and public opinion: A mediation bil dari https://www.kompasiana.com/ analysis of framing effects on political- at rakyatjelata/5e4ffbe2d541df2e352889f2/ titudes. Journalism and Mass Communi- daftar-alexa-rank-website-di-indone- cation Quarterly, 89(2), 185–204. https:// sia-rangking-berapakah-kompasiana doi.org/10.1177/1077699011430064 Pan, Z., & Kosicki, G. M. (1993). Framing Analy- Lee, A. M., Lewis, S. C., & Powers, M. sis : An Approach to News Discourse. 55–75. (2014). Audience Clicks and News Place- Pinontoan, N. A., & Wahid, U. (2020). Analisis ment: A Study of Time-Lagged Influ- Framing Pemberitaan Banjir Jakarta Januari ence in Online Journalism. Communica- 2020 di Harian Kompas.com dan Jawapos. tion Research, 41(4), 505–530. https:// com. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan doi.org/10.1177/0093650212467031 Teknologi Informasi, 12(1), 11–24. https:// Lestari, R. D. (2017). Quality News dan Pop- doi.org/10.23917/komuniti.v12i1.9928 ular News sebagai Trens Pemberitaan Ramadhan, F. A., Setyastuti, Y., & Maulina, N. Media Online (Studi Deskriptif Kualita- (2016). Personal Branding of Anies Bas- tif Trend Pemberitaan Quality News dan wedan Through Facebook And Twitter Ac- Popular News pada Media Online Nasi- count: Study Of Image Grid Analysis in onal di Indonesia Periode 2016). CHAN- Banjarmasin Society Aged 17 – 24 Years. NEL: Jurnal Komunikasi, 5(1), 83–94. Journal of Government and Politics, 7(3). https://doi.org/10.12928/channel.v5i1.6355 https://doi.org/10.18196/jgp.2016.0037 238 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238

Riyantini, R., & Sarwititi. (2018). Naskah Pidato nakan Twitter. Jurnal Pustaka Komunikasi. Kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Per- E-ISSN 2614-8498, diakses 25/05/2019. spektif Komunikasi Politik dan Pembangu- Jurnal Pustaka Komunikasi., 1(2), 213–227. nan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 16(2016), 138– Supardi, A. (2016). Berani, Tegas, Benar: 146. Diakses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/ Analisis Framing Okezone.com, Medi- index.php/komunikasi/article/view/2690 aindonesia.com, dan Kompas.com Terh- Scheufele, D. A., & Tewskbury, D. (2007). Fram- adap Ahok dalam Isu Reklamasi. Komu- ing, Agenda Setting, and Priming: The Evo- nikatif, Jurnal Ilmiah Komunikasi, 5(2), lution of Three Media Effects Models. Jour- 35–60. https://doi.org/10.33508/jk.v5i2.988 nal of Communication, 57(1), 9–20. https:// Vreese, C. H. De. (2005). News framing: doi.org/10.1111/j.1460-2466.2006.00326.x Theory and typology. Information De- Solihin, M., & Kurnia, N. (2017). Pemak- sign Journal, 13(1), 51–62. https:// naan Konflik Pabrik Semen Kendeng- da doi.org/10.1075/idjdd.13.1.06vre lam Framing Media Berita Online kom- Wilson, G. (2003). The Personal Branding Phe- pas.com dan suaramerdeka.com. Jurnal nomenon. London: Personal Branding Press Ilmu Komunikasi, 15(1), 16–27. Diak- Yuzi, H. S., Afifi, S., & Utami, Y. S. (2019). Anal- ses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/in- isis Naratif Pemberitaan Prancis Sebagai dex.php/komunikasi/article/view/2151 Juara Piala Dunia 2018 di Harian Kom- Srisadono, W. (2018). Komunikasi Publik Calon pas. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(1), 85– Gubernur Provinsi Jawa Barat 2018 dalam 94. Diakses dari http://jurnal.upnyk.ac.id/ Membangun Personal Branding Menggu- index.php/komunikasi/article/view/3515