Kapabilitas Dan Kepemimpinan Anies Baswedan Dalam Penanganan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Volume 18, No. 2 August 2020, 221-238 Jurnal Ilmu Komunikasi DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v18i2.3505 P-ISSN 1693-3028; E-ISSN 2407-8220 Submitted: 19 June 2020, Revised: 5 August 2020, Accepted: 30 August 2020 Accredited Sinta 2 based on the Decree No. 30/E/KPT/2018 Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan dalam Penanganan Banjir Ja- karta di Detik.com dan Kompas.com Kunti Puspitasari Departemen Ilmu Komunikasi, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia Gedung IASTH Lt. 6, Kampus UI Salemba, Jl. Salemba Raya 4 Jakarta 10430 Corresponding author: [email protected] Abstract Flooding is a major issue in Jakarta, proven that by the beginning of 2020 until the end of February 2020 there have been six floods. The performance of the Governor ofDKI Jakarta is often highlighted by the media, espe- cially online media related to flood management. This research aims to analyze the framing of the capabilities and leadership of Jakarta Governor Anies Baswedan in dealing with flooding inJakarta 2020. Research method in the form of analysis of syntagmatis discourse with framing analysis of Pan & Kosicki on floodDetik.com and Kompas.com. The results of this Detik.com also framed Baswedan positively. Anies is framed as having good capability and leadership in dealing with flooding inJakarta . Anies quickly responded and wanted to get off the field in dealing with the flooding.Anies also has visibility in the public eye through uploading his activities on social media in dealing with flooding.Kompas.com frame Anies Baswedan as a leader who lacks the capabili- ty to be unable to run a flood management program properly.Anies ' leadership was framed negatively because some of the flood management policies he issued were inappropriate and seemed unwilling to listen to the com- plaints of flood-affected residents. This research contributes to the form of a proposed balanced policy for online media in framing the capabilities and leadership of public figures, both from the selection of news sources and the proportion of news. For readers to get a full picture to assess the leadership performance of public figures. Keywords: Framing; Journalistic; Leadership; Online Media; Personal Branding Abstrak Banjir merupakan persoalan utama di Jakarta, terbukti pada awal tahun 2020 sampai akhir Februari 2020 telah terjadi enam kali banjir. Kinerja Gubernur DKI Jakarta sering disorot media, khususnya media online terkait penanganan banjir. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembingkaian kapabilitas dan kepemimpinan Guber- nur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta 2020. Metode penelitian berupa analisis wacana sintagmatis dengan analisis framing Pan & Kosicki pada pemberitaan banjir di Detik.com dan Kom- pas.com. Hasil penelitian ini Detik.com membingkai Anies Baswedan secara positif. Anies dibingkai memiliki kapabilitas dan kepemimpinan yang baik dalam menangani banjir di Jakarta Anies cepat tanggap dan mau turun lapangan dalam menangani banjir. Anies juga memiliki visibilitas di mata publik melalui unggahan ak- tivitasnya di media sosial dalam menangani banjir. Kompas.com membingkai Anies Baswedan sebagai sosok pemimpin yang tidak memiliki kapabilitas karena tidak mampu menjalankan program penanganan banjir den- gan baik. Kepemimpinan Anies dibingkai secara negatif karena sejumlah kebijakan penanganan banjir yang dikeluarkannya tidak tepat serta seakan tidak mau mendengarkan keluhan warga terdampak banjir. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa usulan kebijakan keberimbangan bagi media online dalam membingkai kapabilitas dan kepemimpinan tokoh publik, baik dari pemilihan sumber berita maupun proporsi pemberi- taan. Bagi pembaca agar memperoleh gambaran utuh untuk menilai performa kepemimpinan tokoh publik. Kata kunci: Framing; Jurnalistik; Kepemimpinan; Media Online; Personal Branding Pendahuluan wilayah yang signifikan (Lova & Maullana, Banjir pada awal tahun 2020 di wilayah Ja- 2020). Banjir menjadi salah satu permasala- karta dan sekitarnya menjadi salah satu peris- han di DKI Jakarta yang tidak habis dibahas. tiwa yang menyorot kinerja Anies Baswedan Persoalan banjir menjadi tolok ukur keberhas- sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kurun waktu ilan kinerja gubernur dari masa ke masa, tidak Januari-Februari 2020, kawasan DKI Jakarta terkecuali ketika masa pemerintahan Anies sudah enam kali direndam banjir dengan luas Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Copyright © 2020 Published by Department of Communication Studies, Faculty of Political and Social Sciences, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. 221 This is an open access article under the CC BY-NC-ND license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/) 222 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 18 Nomor 2, Agustus 2020, halaman 221-238 Kuantitas banjir di Jakarta yang terjadi di Pembingkaian berita (framing) pada dasarn- awal tahun 2020 membuat nama Gubernur DKI ya adalah metode untuk melihat cara berceri- Jakarta, Anies Baswedan ramai diperbincang- ta media atas peristiwa. Cara bercerita tersebut kan masyarakat bahkan sempat menjadi trend- tergambar pada “cara melihat” terhadap realitas ing topic di media sosial. Salah satunya tanda yang dijadikan berita yang berpengaruh pada pagar (tagar) #WajahBaruJakarta yang menjadi hasil akhir dari konstruksi realitas (Eriyan- bagian unggahan Anies di Twitter seketika men- to, 2002). Dalam menyampaikan berita, mas- jadi trending topic ketika banjir melanda Jakarta ing-masing media melakukan pembingkaian pada 23 Februari 2020. Tagar tersebut menjadi atau framing yang berbeda satu dengan lainnya. sebuah sindiran bagi Anies atas peristiwa banjir Eriyanto (2002) menyatakan bahwa perbedaan yang terus-menerus terjadi di wilayah Jakarta. pembingkaian yang berbeda antarmedia terjadi Berbagai media ramai memberitakan peristiwa karena sebuah peristiwa dimaknai dan dikon- tersebut. Banjir di Jakarta tergolong berita ben- struksi secara berbeda oleh media. Hal ini tidak cana yang menarik karena semakin besar peristi- luput dari dua esensi utama dalam framing, yai- wa bencana terjadi, semakin besar pula dampak tu bagaimana peristiwa dimaknai (berhubun- yang ditimbulkan Pinontoan & Wahid (2020). gan dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput) dan bagaimana fakta ditulis Media online menjadi yang tercepat mem- (berhubungan dengan pemakaian kata, kali- beritakan banjir Jakarta karena media online me- mat, dan gambar untuk mendukung gagasan). nekankan pada kecepatan dan pembaruan segera Banyak hal yang memengaruhi perbedaan (Lee et al., 2014). Dalam mengejar kecepatan, penyajian berita dalam media massa ke mas- tidak jarang wartawan media online menggu- yarakat, yaitu wartawan sebagai orang perta- nakan media rujukan lainnya sebagai sumber ma dalam produksi berita, serta jajaran redaksi berita, salah satunya media sosial seorang to- dan pemilik modal yang memiliki kuasa penuh koh atau organisasi tertentu. Dalam pemberi- terhadap media itu (Adhiarso et al., 2017). Per- taan banjir Jakarta, media online kerap menja- bedaan pembingkaian terlihat pada hasil pene- dikan akun media sosial Anies sebagai sumber litian Adzhani & Ginting (2018) tentang pem- informasi, seperti memantau kegiatan Anies se- bingkaian pemberitaan pidato pelantikan Anies bagai Gubernur DKI Jakarta dan perkembangan Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta di kondisi terkini wilayah yang terdampak banjir. Viva.co.id dan Detik.com. Viva.co.id membing- Media turut mengaitkan berita banjir den- kai Anies menjadi sosok yang patut dipersalah- gan sosok dan kinerja Anies Baswedan sebagai kan karena menyinggung pihak tertentu dengan Gubernur DKI Jakarta. Tidak bisa dipungki- menggunakan kata “pribumi” dalam pidatonya. ri bahwa gerak gerik politisi, termasuk kepala Detik.com membingkai penggunaan kata “pribu- daerah, menjadi daya tarik pemberitaan me- mi” di pidato Anies bukan hal yang salah kare- dia. Khususnya pada pemberitaan di media on- na konteks pidato terkait penjajahan. Penelitian line, jika diamati secara makro, media online Pinontoan & Wahid (2020) juga menghasilkan cenderung menyiarkan ragam berita tentang perbedaan pembingkaian pemberitaan banjir selebritas dunia hiburan dan politik yang me- Jakarta pada Januari 2020 di Kompas.com dan nekankan pada karakter dan aspek personal Jawapos.com. Pada pembingkaian Kompas. kehidupan (Lestari, 2017). Cara media online com, pembaca diarahkan untuk menuntut, mem- membingkai berita sangat menentukan persep- pertanyakan, dan menggugat ketidakberdayaan si dan opini publik yang tercipta tentang sosok pemerintah pusat dalam menangani banjir Jakar- Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. ta Januari 2020. Pembingkaian berita banjir oleh Kunti. Kapabilitas dan Kepemimpinan Anies Baswedan ... 223 Jawapos.com cenderung mengarah pada pembe- Azhar & Pekuwali (2018) menganalisis rian citra baik pada kinerja pemerintah daerah. tokoh publik dari konstruksi yang dilakukan Jawapos.com menggunakan frame personalisasi media, yaitu bagaimana media online Medan- yang lebih dominan dalam pemberitaan melalui bisnisdaily.com membingkai sosok Edy Rah- pemilihan sumber berita, yaitu Gubernur DKI. mayadi, salah satu calon Gubernur Sumatra Personalisasi tokoh publik, seperti pejabat neg- Utara 2018. Pada tahap konstruksi pemberi- ara dan politisi, menjadi subjek yang banyak taan, Medanbisnisdaily.com lebih menekank- diteliti. Riyantini & Sarwititi (2018) menganal- an pada karakter atau citra Edy Rahmayadi yang negatif. Medanbisnisdaily.com menem- isis perbandingan antara Naskah Pidato Ken- patkan event sebagai tema marjinal