JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN TUMBUHAN (Durio spp) di DESA LABIAN IRA’ANG KECAMATAN BATANG LUPAR KABUPATEN KAPUAS HULU

(Studi Ethnobotany of Utilization of Durian (Durio spp) in Labian Ira’ang village Batang Lupar Sub District, Kapuas Hulu Regency)

Antonius Suprianto, Farah Diba, Hari Prayogo Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jl. Daya Nasional Pontianak 78124 Email: [email protected]

Abstrak Ethnobotany is a study of the utilization of used by a particular ethnic or tribe to meet the needs of clothing, food, boards, and drugs. Durian (Durio spp) dubbed as the King of Fruit is one of the popular fruit in Indonesia. This study aims to study the ethnobotany and utilization of durian plants ranging from roots, stems, skins, flowers, and fruit in Labian Ira’ang village, Batang Lupar sub district, Kapuas Hulu regency. The method used is the snowball sampling. Through snowball sampling technique the samples were selected on the basis of person to person recommendations according to the study to be interviewed. The results showed that there are two species of durian in Labian Ira'ang village, Batang Lupar sub-district, Kapuas Hulu regency. The species of durian consist of Durio kutejensis and , with 8 local names: Durian pepakan, Durian kuraras, Durian burawing, Durian lelek , Durian malele, Durian besusuk, Durian kaban and Durian tempurung. There are others type of durian fruit and the local community called local durian. The name of local durian was done with the condition of the place where it grows and who planted it. The parts used by the community include roots, stems, bark, flowers, leaves, fruit, fruit peel and seeds. Durian plants are not only utilized for one or two uses, but many are used with various uses. In addition, durian plants also have a view that is part of the belief by the local community by utilizing the flowers as an abundant of rice producer. Keywords: Durian, Durio zibethinus, Durio kutejensis, Etnobotani, Tembawang

PENDAHULUAN 1989). Jenis Durio sp di seluruh dunia Indonesia merupakan salah satu sekitar 27 jenis dan 18 jenis diantaranya negara mega biodiversitas karena memiliki tumbuh di Kalimantan, 11 jenis di Malaya, kawasan hutan tropika basah dengan dan 7 jenis di Sumatera (Kostermans. tingkat keanekaragaman hayati tergolong 1958). tinggi di dunia. Termasuk juga dengan Durian (Durio spp) merupakan salah kekayaan keanekaragaman jenis buah- satu tanaman asli Asia Tenggara yang buahan tropisnya. Indonesia merupakan beriklim tropis basah seperti Indonesia, salah satu dari delapan pusat Thailand dan Malaysia (Ashari, 2004). keanekaragaman genetika tanaman di Jenis durian yang ada di Pulau Kalimantan dunia khususnya untuk buah-buahan tropis sebanyak 18 jenis meliputi Durio seperti durian (Sastrapradja dan Rifai, zibethinus, Durio kutejensis, Durio dulcis,

673 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Durio grandiflorus, , menyuburkan tanah (Meitrisnaningsih, Durio oxleyanus, Durio testudinarium, 2005). Durio acutifolius, Durio affinis, Durio Kondisi hutan di Indonesia khususnya carinatus, Durio excelcus, Durio griffithii, Kalimantan saat ini sangat Durio lanceolatus, Durio lissocarpus, memprihatinkan dengan adanya persoalan Durio oblongus, Durio purpureus, Durio alih fungsi hutan. Dimulai dari pembukaan beccarianus dan Durio lowianus. lahan untuk kelapa sawit, pertambangan, Durian (Durio spp) dijuluki the King kebakaran hutan dan lainnya. Bahkan of Fruit yang merupakan salah satu buah hutan rakyat dan hutan tembawang cukup populer di Indonesia. Buah yang menjadi salah satu korbannya, bila dilihat memiliki rasa dan aroma yang khas ini potensi pada kawasan tersebut memiliki sangat digemari oleh sebagian besar peran sangat penting bagi masyarakat masyarakat. Rasa buahnya yang manis dan Dayak yang berada di kawasan tersebut. aroma harum buahnya menjadi daya tarik Tembawang merupakan suatu bentuk tersendiri bagi pecinta durian. Warna pengolahan lahan yang dilakukan oleh daging buahnya bervariasi, ada yang masyarakat suku Dayak di Kalimantan bewarna putih, kuning, dan oranye, serta Barat. Pembentukan tembawang dilakukan buah ini dilengkapi dengan adanya setelah petani melakukan perladangan kandungan kalori, vitamin, lemak, dan berpindah, dimana sebelum meninggalkan protein, akan tetapi kurang dalam hal lahan bekas ladangnya mereka tanami pemanfaatan lainnya (Widyastuti dkk, berbagai jenis pohon penghasil buah, 1993). kayu, getah dan rempah-rempah sebagai Bagian buah durian yang lebih umum tanaman obat (Sumarhani & Kalima, dikonsumsi adalah bagian salut buah atau 2015). dagingnya. Jika dilihat kegunaan durian Selain ditanam banyak juga jenis ternyata bukan hanya daging buahnya yang tumbuh secara alami melalui yang dikonsumsi, tetapi jika digali lebih regenerasi alam. Tembawang, selain dalam lagi dapat ditemukan berbagai terdapat di dalam kawasan, kebun, manfaat dari semua bagian tumbuhan pekarangan, juga terdapat dilahan bekas durian tersebut, misalnya batang dari rumah panjang yang dimiliki oleh durian dapat digunakan sebagai bahan masyarakat adat Dayak yang hidup di bangunan (Purnomosidhi dkk, 2007). pedalaman Kalimantan (Sundawati. 1993). Tumbuhan durian juga memiliki peran Salah satu tanaman yang berpotensi di yang sangat penting dalam pencegahan tembawang ialah durian. Sebagian besar erosi di lahan-lahan yang miring, karena masyarakat memanfaatkan durian untuk perakaran durian akan mencengkram kebutuhan sendiri serta kebutuhan lapisan tanah atas, sehingga tanah tersebut ekonomi. terbebas dari erosi. Adapun sisa-sisa Kesadaran masyarakat akan peman tanaman atau serasah akan tertahan oleh faatan tumbuhan durian belum disadari batang durian sehingga dapat karena kurangnya data dan informasi

674 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

tentang pemanfaatan tumbuhan durian, Februari 2018. Alat yang digunakan dalam sehingga tidak memperdulikan akan penelitian adalah kamera, kuisioner, GPS, pentingnya durian bagi kehidupan sehari- peta lokasi, dan alat perekam, sedangkan hari. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka bahan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan studi tentang pemanfaatan adalah tumbuhan durian yang meliputi: tumbuhan durian mulai dari manfaat akar, batang, kulit batang, daun, bunga, primer dan sekundernya, yang menunjang buah, biji dan kulit buah. Penelitian pengetahuan masyarakat secara luas apa menggunakan metode snowball sampling. sebenarnya manfaat durian selain bahan Metode dilakukan dengan wawancara konsumsi dan bahan bangunan. kepada masyarakat yang terdiri atas 20 Salah satu habitat durian berada di responden Poerwandari (1998) Desa Labian Ira’ang Kecamatan Batang menyatakan pemilihan responden dengan Lupar Kabupaten Kapuas Hulu. Daerah ini metode snowball sampling dilakukan merupakan pensuplai buah durian untuk dengan meminta informasi pada orang daerah sekitar dan luar kota. Oleh karena yang telah diwawancara. Patton (2002) itu, studi mengenai pemanfaatan dan menyatakan teknik snowball sampling pengolahan durian di Desa Labian Ira’ang dilakukan dengan sampel dipilih dirasakan sangat penting agar dapat berdasarkan rekomendasi orang ke orang. memberikan gambaran informasi Penelitian dimulai dengan pengumpulan mengenai seberapa besar potensi manfaat informasi dari pemilik buah sebagai durian oleh masyarakat setempat maupun informan awal kemudian akan masyarakat luas. mengarahkan kepada informan yang lain Tujuan penelitian untuk mendata yang banyak mengetahui tentang pemanfaatan dan pengolahan tumbuhan pemanfaatan dan pengolahan tumbuhan durian oleh masyarakat Desa Labian durian, seperti: tokoh adat, penggemar Ira’ang Kecamatan Batang Lupar durian, pembeli durian, dan pengolah hasil Kabupaten Kapuas Hulu yang dimulai dari durian. Selanjutnya akan dilakukan akar, batang, kulit, bunga, dan buahnya. pengecekan tentang manfaat tersebut Adapun manfaat dari penelitian kepada orang yang pernah diharapkan dapat memberikan informasi menggunakannya. Setelah didapatkan mengenai pemanfaatan dan pengolahan informasi tersebut, penelitian dilanjutkan tumbuhan durian oleh masyarakat dengan melihat/mendata serta mengambil setempat dan masyarakat luas. gambar di lapangan. METODE PENELITIAN Data yang dikumpulkan meliputi data Penelitian dilaksanakan di Desa primer yang merupakan data hasil Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar pengamatan secara langsung yang Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi diperoleh di lapangan melalui diskusi dan Kalimantan Barat dengan lama waktu wawancara langsung dengan masyarakat penelitian tiga (3) minggu dilapangan, sebagai responden dengan bantuan dimulai 26 Januari 2018 sampai dengan 16 kuisioner dan data sekunder yang

675 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

merupakan data yang diperoleh tidak dianalisis dalam bentuk tabulasi dan langsung oleh peneliti dari subjek analisis deskritif, sehingga diperoleh hasil penelitiannya. Pengumpulan data sekunder kajian etnobotani pemanfaatan tumbuhan mulai dari mencatat data-data yang sudah durian, mulai dari bagian yang ada diperoleh dari laporan-laporan serta dimanfaatkan, meliputi: akar, batang, kulit, dari literatur lainnya yang menunjang data bunga dan buah, cara pengolahan dan primer. Hasil wawancara kemudian manfaatnya. HASIL DAN PEMBAHASAN dikelompokan menjadi 7 nama lokal yang Berdasarkan hasil pengamatan di meliputi: durian kuraras, burawing, lelek, lapangan ditemukan dua jenis durian yang malele, tempurung, kaban, besusuk dan 5 terdapat di Desa Labian Iraang yaitu Durio nama lokal yang tidak diketahui namanya. kutejensis dan Durio zibethinus. Jenis dari Jenis-jenis tumbuhan durian yang terdapat Durio kutejensis dikenal dengan nama lokal di Desa Labian Iraang disajikan pada Tabel pepakan, sedangkan untuk Durio zibethinus 1.

Tabel 1. Tumbuhan durian yang terdapat di Desa Labian Iraang Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu (Durian plant in Labian Iraang village Batang Lupar Sub district, Kapuas Hulu Regency) No Nama Lokal Nama Latin Habitat Keterangan 1 D. Pepakan Durio kutejensis Hassk Hutan sekunder Masih ada 2 D. Kuraras Durio zibethinus Murr Dataran rendah Masih ada 3 D. Burawing Durio zibethinus Murr Dataran rendah Sedikit 4 D. Lelek Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 5 D. Malele Durio zibethinus Murr Dataran rendah Masih ada 6 D. Tempurung Durio zibethinus Murr Dataran rendah Masih ada 7 D. Kaban Durio zibethinus Murr Dataran rendah Sedikit 8 D. Besususk Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 9 D. Lokal Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 10 D. Lokal Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 11 D. Lokal Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 12 D. Lokal Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada 13 D. Lokal Durio zibethinus Murr Tembawang Masih ada

Tabel 1 menunjukkan bahwa ada dikenal oleh masyarakat Desa Labian dua spesies durian yang terdapat di Desa Ira’ang dan sisanya disebut durian lokal. Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar Pemberian nama durian ini yaitu durian dari spesies Durio kutejensis dilakukan berdasarkan kondisi tempat yang ditemukan oleh Justus Karl tumbuhnya dan siapa yang menanamnya. Hasskarl dan spesies Durio zibethinus Rata-rata durian yang berada di lokasi yang ditemukan oleh Murray. Hasil tembawang diberi nama durian lokal wawancara dengan informan ditemukan karena tidak diketahui siapa yang jenis dari Durio zibethinus menanam dan bagaimana sejarah dikelompokan dengan 7 nama yang tumbuhnya. Bentuk Durio zibethinus dan

676 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Durio kutejensis di Desa Labian Ira’ang Kapuas Hulu disajikan pada Gambar 1 Kecamatan Batang Lupar Kabupaten dan Gambar 2.

Gambar 1. Durio zibethinus

Gambar 2. Durio kutejensis

Pemanfaatan tumbuhan durian oleh sebagai kerajinan tangan, dimanfaatkan masyarakat Desa Labian Ira’ang sebagai tanaman obat, bahan pewarna Pemanfaatan tumbuhan durian oleh dan untuk dijual. Selain itu pemanfaatan masyarakat Desa Labian Iraang meliputi tumbuhan durian sebagai bahan untuk sebagai bahan bangunan, untuk upacara adat dan kepercayaan konsumsi/pangan, sebagai penghasil masyarakat (Tabel 2). tempoyak dan dodol, pemanfaatan

677 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Tabel 2. Pemanfaatan tumbuhan durian oleh masyarakat Desa Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu (Utilization of Durian plant in Labian Iraang village Batang Lupar Sub district, Kapuas Hulu Regency) No Bagian yang Pemanfaatan dimanfaatkan I II III IV V VI VII VIII IX 1 Akar 14 2 2 Batang 16 1 1 3 Kulit batang 1 1 1 4 Daun 1 1 5 Bunga 1 2 6 Buah 20 17 14 20 7 Kulit buah 7 8 Biji 3 Jumlah 25 17 14 17 22 4 1 20 3 I. Makan Langsung VI. Tanaman obat II. Tempoyak VII. Pewarna alam III. Dodol VIII. Sumber ekonomi IV. Bahan Bangunan IX. Kepercayaan V. Kerajinan tangan

Tabel 2 menunjukkan masyarakat ekonomi/dijual, bagian kulit buah memanfaatkan tumbuhan durian pada digunakan oleh 7 responden sebagai banyak bagian dengan berebagai kerajinan tangan berupa bahan bakar untuk penggunaan. Bagian akar digunakan oleh mengusir nyamuk/agas, dan bagian biji 14 responden untuk kerajinan tangan digunakan oleh 3 responden untuk seperti gagang parang dan 2 orang konsumsi. Konsumsi dibedakan menjadi memanfaat kannya untuk tanaman obat, dua pengelompokan diantaranya konsumsi bagian batang digunakan oleh 16 langsung dengan proses pengolahan responden untuk bahan bangunan, 1 orang sederhana dan konsumsi dengan proses memanfaatkannya sebagai kerajinan tangan pengolahan yang lama. dan 1 orang untuk kepercayaan setempat, Bagian tumbuhan durian yang dimanfaat bagian kulit batang digunakan oleh 1 orang kan, pemanfaatan dan proses pengolahan untuk bahan bangunan, 1 orang untuk Akar tanaman obat dan 1 orang untuk pewarna Akar durian merupakan bagian yang alam, bagian daun digunakan oleh 1 orang utama dari proses tumbuh dan untuk konsumsi dan 1 orang untuk tanaman berkembangnya tumbuhan durian karena obat, bagian bunga digunakan oleh 1 orang bagian ini mencari atau menyerap sumber untuk konsumsi (nektar dalam bunga), 2 makanan dan minumana untuk keperluan orang untuk kepercayaan masyarakat tumbuhan durian. Menurut responden akar setempat, bagian buah digunakan oleh durian bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan semua responden untuk konsumsi, 17 tangan seperti gagang parang dan sebagai orang untuk tempoyak, 14 orang untuk tanaman obat. dodol dan 20 orang untuk sumber

678 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

a b a

Gambar 3. Akar/banir durian (a) dan gagang parang yang terbuat dari banir durian(b) (root of durian (a) and clothes of knife from durian root (b))

Cara pengolahannya yaitu : dicincang bisa langsung direbus 1. Pemanfaatan untuk kerajinan tangan: dengan syarat harus mendidih, setelah memilih bagian akar (banir) yang itu dinginkan dan bisa langsung menjulur ke luar, setelah itu dipotong diminum. Akar durian mengandung sesui ukuran keperluan dan jangan hydroxyl-tryptamine, tannin, saponin, sampai terputus. Selanjutnya dan minyak mustard dan secara diraut/bentuk hingga rapi. Kemudian tradisional dapat dijadikan antipyretic untuk menginginkan hasil yang bagus (anti demam) dan sebagai obat sakit bisa diukir, dicat atau ditambahkan perut. aksesoris sesuai keinginan atau selera Batang pengguna. Bagian ini lebih banyak Batang durian merupakan faktor dimanfaatkan pada musim akan utama tata letak berdirinya durian, pada berladang karena banyak yang umumnya batang memiliki fungsi menggunakan parang sebagai sarana sebagai tempat cadangan makanan, untuk berladang. mengalirkan air dan mineral dari akar ke 2. Pemanfaatan untuk tanaman obat: daun, mengalirkan zat makanan dari digunakan bagian akar yang kecil daun ke akar, sebagai alat kemudian dipotong dan dibersihkan perkembangbiakan dan untuk menjaga terlebih dahulu. Alternatif agar tumbuhan tetap tegak serta pengolahannya meliputi: pertama menjadikan daun sedekat mungkin akar ditumbuk hinggga halus dan dengan sumber cahaya. Penduduk Desa kemudian langsung ditempelkan pada Labian Ira’ang memanfaat kan batang penderita sakit perut. Kedua, dengan durian sebagai bahan bangunan, dan cara direbus, akar yang sudah kerajinan tangan.

679 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Gambar 4. Batang durian (Durian stem)

Cara pengolahannya yaitu: untuk membentuknya. Setelah itu 1. Pemanfaatan sebagai bahan merapikan hasil bentukan dengan bangunan: digunakan pohon durian amplas hingga bagian dalam lobang yang sudah tidak produktif, atau yang lesungnya bisa halus dan licin dan sudah tumbang karena alam. Pertama- bisa langsung digunakan. Kayu tama hal yang dilakukan adalah durian tergolong jenis kayu yang menebangnya dengan menggunakan relatif ringan dan memiliki tingkat chainsaw, kemudian belah dengan keawetan yang agak rendah. Namun bentuk balok/papan. Setelah itu demikian kayu durian memiliki sifat masyarakat setempat melakukan pengerjaan yang mudah dan bagus. pengeringan dengan metode Kulit batang pengeringan alam atau dijemur Kulit batang durian memiliki bagian dengan terik matahari, kemudian bisa yang bersisik atau tidak rata. Bagian dijadikan bahan bangunan untuk tiang kulit banyak mengandung zat ekstraktif penyangga, dinding atau lantai rumah. kayu. Kulit batang durian mengandung 2. Pemanfaatan sebagai kerajinan hydroxyl-tryptamine, tannin, dan tangan: kerajinan tangan yang saponin. Kandungan tersebut berpotensi digunakan oleh masyarakat setempat sebagai antipyretic (anti demam), adalah untuk lesung penumbuk padi. sebagai bahan pewarna dan sebagai Cara pengolahannya dengan tanaman obat yaitu obat sakit perut. memanfaatkan hasil limbah potongan Masyarakat Desa Labian Ira’ang di batang durian yang telah ditebang Kecamatan Batang Lupar Kabupaten atau tumbang karena alam. Hal yang Kapuas Hulu memanfaatkan bagian kulit harus dilakukan adalah memotong batang durian sebagai bahan bangunan, kedua bagian ujung batang tersebut, tanaman obat dan pewarna alam. kemudian bentuk seperti lesung Cara pengolahannya yaitu : dengan alat. Alat yang biasa 1. Pemanfaatan untuk bahan digunakan orang jaman dahulu bangunan dengan memilih bagian menggunakan beliung atau pahat kulit yang sudah mengering sisa dari

680 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

limbah batang yang sudah kecoklatan atau merah maroon. dimanfaatkan. Kemudian jadikan Proses pertama dengan mengupas papan atau ratakan dan potong sesuai kulit dari batangnya. Kemudian kulit ukuran keperluan kegunaannya. dipukul-pukul hingga melebar. Misalnya untuk dinding/lantai pondok Selanjutnya direbus hingga bisa menggunakan kulit durian karena menghasilkan warna dan dinginkan memiliki diameter yang tebal dan beberapa saat. Setelah dingin, kain sangat awet untuk kegunaan tersebut. tenun dicelupkan ke dalam air 2. Pemanfaatan untuk tanaman obat rebusan sampai warna menyatu. dilakukan dengan memotong Kemudian kain tenun diangkat dan seperempat/sesuai keperluan bagian terakhir dikeringkan di bawah sinar kedua ujung kulit durian tersebut, matahari langsung. kemudian lepaskan dari batangnya. Daun Setelah itu kikis atau pukul-pukul Daun durian berbentuk jorong hingga setengah hancur kulitnya dan hingga lanset dengan panjang antara 10- diambil bagian lendir dari kulit 17 cm dan lebar 3-4,5 cm. Daun tersebut. Kemudian direbus hingga umumnya terletak berseling, bertangkai, mendidih. Setelah itu air disaring berpangkal lancip atau tumpul, dan serta dinginkan dan bisa langsung berujung lancip melandai. Sisi bagian diminum. Rebusan kulit batang atas berwarna hijau terang, sedangkan durian dapat dimanfaatkan untuk sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna pengobatan sakit perut. perak atau keemasan dengan bulu-bulu 3. Pemanfaatan untuk pewarna alam: yang mirip bintang. Daun durian Selain untuk dinidng/lantai pondok, dimanfaatkan masyarakat Desa Labian kulit kayu juga dimanfaatkan sebagai Ira’ang sebagai bahan konsumsi dan pewarna tenun alami yang untuk tanaman obat. menghasilkan warna merah

Gambar 5. Daun durian (Durian leaf)

681 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Cara pengolahannya yaitu: Mahkota berbentuk sudip, 1. Pemanfaatan untuk konsumsi: panjangnya kira-kira dua kali panjang memilih bagian pucuk daun yang kelopak, berjumlah lima helai, dan masih muda, kemudian dibersihkan berwarna keputih-putihan. Benang dengan air. Sebelum diolah lebih sarinya banyak, terbagi ke dalam lima lanjut daun direbus terlebih dahulu berkas. Sementara itu, kepalaputiknya untuk menghilangkan zat beracun membentuk bongkol dengan tangkai yang terdapat dalam daun sehingga yang berbulu. Bunga muncul dari lebih aman untuk dikonsumsi. Setelah kuncup dorman, umumnya mekar pada itu daun diiris-iris dan disiapkan sore hari dan bertahan hingga beberapa bumbu campuran, tumis hingga hari. Sementara pada siang hari, bunga matang atau bisa juga sebagai bahan menutup. campuran untuk masakan daging. Bunga durian dimanfaatkan oleh Kandungan yang didapat dari masyarakat Desa Labian Ira’ang di mengkonsumsi daun durian adalah Kecamatan Batang Lupar Kabupaten kalium, kalsium, serat, protein dan zat Kapuas Hulu sebagai bahan konsumsi besi. yang bisa langsung dimakan. Bagian 2. Pemanfaatan untuk tanaman obat: yang dimakan yaitu nektar pada bagian daun durian yang sudah tua diamil pangkal bunga. Caranya bisa langsung dan dikikis pada bagian bawah daun diminum atau disedot nektarnya untuk yang berwarna perak atau keemasan. bunga yang baru jatuh yang masih segar. Setelah itu daun durian bisa langsug Bagian ini menyebarkan aroma yang ditempelkan pada luka dan diikat dapat menarik perhatian hewan untuk dengan kain bersih agar luka tersebut penyerbukannya. bisa cepat mengering. Buah Bunga Buah durian bertipe kapsul Bunga durian muncul langsung dari berbentuk bulat, bulat telur, hingga batang (cauliflorous) atau cabang- lonjong dengan panjang dan diameter cabang yang tua di bagian pangkal masing-masing 25 cm dan 20 cm. Kulit (proximal) secara berkelompok. Bunga- buahnya tebal serta berwarna hijau bunga berkelompok dalam karangan kekuning-kuningan, kecoklat an, hingga berisi sekitar 3-10 kuntum berbentuk keabu-abuan. Permukaan kulit durian tukal atau malai rata. Kuncup bunganya bersudut tajam (berduri) walaupun duri membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan ini bukan duri dalam pengertian botani. bertangkai panjang. Kelopak bunga Oleh karena itu, buah ini disebut berbentuk tabung sepanjang kurang lebih “durian”. 3 cm. Daun kelopak tambahan terpecah Buah akan berkembang setelah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar pembuahan dan memerlukan waktu 90- telur. 130 hari hingga siap dipanen. Pada masa perkembangan buah, terjadi persaingan

682 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

antarbuah pada satu kelompok sehingga mangaan (Mn), tembaga (Cu), karoten, hanya satu atau beberapa buah yang vitamin C, thiamin, niacin, dan akan mencapai kemasakan. Sisanya riboflavin. Fosfor dan zat besi yang gugur atau akan dipertahankan beberapa terdapat dalam durian ternyata 10 kali buah, tetapi pengisiannya tidak lebih banyak daripada buah pisang. sempurna. Buah umumnya akan jatuh Kandungan gizi tiap 100 gram buah sendiri apabila masak. Pada umumnya durian adalah 67 gram air, 2,5 gram berat buah durian dapat mencapai 1,5-5 lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram kg. serat, 2,5 gram protein, dan Setiap buah memiliki lima ruang menghasilkan energi sebesar kurang yang menunjukkan jumlah buah yang lebih 520 kJ. dimiliki. Setiap ruangan terisi oleh Pada umumnya buah durian lebih beberapa biji, biasanya tiga butir atau banyak dimanfaatkan untuk konsumsi lebih. Menurut informan buah durian langsung. Sama halnya dengan dimanfaatkan oleh masyarakat desa masyarakat setempat yang Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar memanfaatkan untuk konsumsi bagian Kabupaten Kapuas Hulu dengan buah yang sudah masak pohon. Dengan bermacam pemanfaatan. Diantaranya cara membelah buahnya terlebuh dahulu adalah sebagai berikut. kemudian bisa langsung dikonsumsi. Bahan makanan (sayur) Durian juga mengandung gula yang Masyarakat Desa Labian Iraang cukup banyak serta sifatnya panas meman faatkan sebagai sayur dengan sehingga penderita diabetes dan ibu bagian yang dimanfaatkan adalah daging hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi buah yang tua atau dalam kondisi masih durian. mentah. Cara pengolahannya yaitu 1. Tempoyak dan dodol durian dengan memilih buah yang sudah tua, Selain untuk pemanfaatan langsung, dibelah dan dipisahkan dari bijinya. masyarakat juga memanfaatkannya Kemudian iris sesuai keinginan. Setelah dengan mengolah menjadi tempoyak. itu diolah menjadi bahan makanan/sayur Bagian utama dari pembuatan tempoyak dengan menambahkan bumbu tambahan adalah dagin buah atau salutnya. Proses untuk meningkatkan rasanya agar lebih pengolahannya dengan memisahkan gurih. Selain itu bisa juga dicampur daging buah dari bijinya terlebih dahulu, dengan ikan teri dan daging sesuai kemudian tiriskan air yang terdapat pada dengan selera pengolahnya. daging buah selama kurang lebih tiga Didalam daging buah hari. Hal ini dilakukan agar kandungan durian mengandung banyak sekali zat air yang terdapat didalam daging buah gizi, di antaranya adalah karbohidrat, tidak membuat rasa asam untuk hasil lemak, protein, serat, kalsium (Ca), akhirnya nanti. Setelah ditiriskan, fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), ditambahkan garam untuk membantu potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, fermentasi menjadi sempurna.

683 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Selanjutnya bahan dimasukan dalam tetapi dimasak terlebih dahulu dengan toples atau wadah yang tertutup rapat. tambahan udang atau ikan teri dan Biarkan selama kurang lebih satu-dua berbagai bumbu dapur dengan sesuai minggu untuk siap dikonsumsi. Proses selera pengolah. konsumsinya tidak langsung dimakan,

a b c

Gambar 6. Tempoyak dalam toples (a), makanan tempoyak yang sudah diolah dan lempok durian (c) (Raw tempoyak (a) Tempoyak ready for food (b) lempok durian (c))

Sama halnya dengan tempoyak. kuali dan diaduk secara terus menerus. Masyarakat Desa Labian Iraang Selanjutnya ditambahkan gula untuk memanfaat kan buah durian sebagai menambah rasa manis pada dodol. bahan olahan dodol yang dikenal dengan Setelah masak, dinginkan hingga benar- nama lempok durian. Menurut benar dingin. Setelah dingin lempok responden, masyarakat membuat lempok dibentuk atau buat gulungan hingga durian hanya ketika buah durian tidak berbentuk batangan. Tahap terakhir terlalu bernilai ekonomi yang cukup dibungkus dengan plastik untuk tinggi. Proses pembuatan lempok durian penyimpanan dalam waktu lama. cukup rumit, membutuhkan banyak Masyarakat Desa Labian Iraang tenaga pembantu dan memakan waktu tidak memanfaatkan penyimpanan yang lama. Proses pengolahannya adalah seperti kulkas karena kondisi listrik yang sebagai berikut: tahap pertama yang belum sampai di desa tersebut. Hal ini dilakukan adalah memilih buah durian menyebabkan masyarakat jarang dari jenis buah yang lunak agar banyak mengolah durian menjadi lempok. Selain menghasilkan dodolnya. Kemudian itu proses pemasaran dan nilai jualnya memisahkan bagian daging buah dari yang sulit, mengurangi semangat bijinya. Selagi menunggu proses masyarakat untuk membuat lempok. tersebut, sebagian orang menghidup kan Paling hanya sebagian yang api dan memanaskan kuali. Kemudian mengolahnya untuk konsumsi sendiri. memasukan durian tersebut ke dalam Sumber ekonomi

684 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Pada umumnya bila tiba musim Musim durian tahun 2018 ini buah durian, masyarakat memanfaatkan berbeda karena jalan sudah diperbaiki. buahnya untuk dijual. Menurut informan Nilai ekonomi dan penghasilan sebagian besar buah durian yang ada di masyarakat sangat meningkat. Desa Labian Iraang dimanfaatkan Penghasilan masyarakat rata-rata masyarakat menjadi sumber ekonomi mencapai Rp 500.000 – Rp 1.000.000 musiman. Pada saat musim durian, per minggu dan ada juga yang lebih, segala bentuk aktivitas masyarakat tergantung kondisi banyak atau seperti menorah karet, berkebun dan sedikitnya pohon durian dan buahnya lainnya dihentikan. Hal ini terjadi karena dari pemilik durian. Jika dihitung masyarakat menilai bahwa hasil dari penghasilan yang biasanya dari hasil buah durian cukup memuaskan. karet atau berkebun dalam waktu satu Proses jual beli yang terjadi di Desa bulan hanya mendapat Rp 1.000.000, Labian Ira’ang untuk musim ini sehingga dengan menjual buah durian meningkat drastis karena harga jual bisa mencapai dua kali atau empat kali pasar tergolong mahal dari musim lipat dari hasil tersebut. Harga durian sebelumnya. Pada musim sebelumnya memiliki variasi yang ditentukan masyarakat pernah mengalami durian berdasarkan kelas/ukuran buah. Buah tidak terlalu berharga karena tidak ada durian dalam kelas A Rp.20.000/buah, tengkulak atau pembeli yang bisa masuk kelas B Rp.17.000/buah, kelas C ke desa. Hal ini disebabkan jarak tempuh Rp.14.000-15.000/buah, dan harga dan kondisi jalan yang rusak sehingga paling murah Rp.7.000/buah. pembeli durian sulit ke Desa Labian Iraang.

a b

Gambar 7. Proses jual beli buah durian di Desa Labian Ira’ang (Durian market in Labian Iraang village)

685 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

Kulit buah untuk di jual. Hal ini dikarenakan proses Kulit buah durian mengandung pengolahan yang belum bisa diproduksi lignin sebanyak 5%, selulosa sebanyak dalam skala besar dan masih sulit untuk 50% - 60% serta kandungan patinya dipasarkan. Cara pengolahannya yaitu: sebesar 5%. Masyarakat Desa Labian 1. Dibakar: biji yang dimanfaatkan Iraang memanfaatkan kulit buah durian adalah biji yang sudah tua atau dari sebagai bahan pengusir serangga, baik durian yang masak pohon. Biji durian nyamuk dan agas. Cara pengolahannya yang mentah mengandung racun dan kulit buah durian dihancurkan serat tak dapat dimakan karena kulitnya dengan benda tumpul, kemudian mengandung asam lemak dikeringkan dengan sinar matahari siklopropena. Prosesnya biji langsung langsung. Masyarakat Desa Labian dibakar dengan bara api hingga Iraang mengolah kulit buah durian menghitam lapisan luarnya, kemudian dengan menusuk bagian tengahnya dan keluarkan dari bara api. Setelah itu diikat tali agar proses pengeringan cepat. biji dibersihkan, didinginkan dan bisa Setelah kering kulit buah durian bisa langsung dimakan. langsung dibakar untuk mengusir 2. Kripik biji durian: sama halnya serangga. Abu dan aroma asap yang dengan cara pertama, biji yang diolah dihasilkan dari pembakaran ini tidak adalah biji yang sudah tua. Prosesnya disukai oleh serangga seperti nyamuk, dengan merebus biji hingga benar- lalat, dan agas. Pembakaran kulit buah benar masak, kemudian dinginkan. durian digunakan untuk luar ruangan Setelah itu diiris tipis-tipis. Selajutnya karena kandungan asap yang dihasilkan digoreng hingga garing dan siap tergolong banyak. dimakan. Biji Kesimpulan Biji durian terkandung banyak 1. Ada dua spesies durian yang terdapat nutrisi penting, antara lain: Vitamin A, di Desa Labian Ira’ang Kecamatan Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin C, Batang Lupar Kabupaten Kapuas Karbohidrat, lemak, folat, protein, serat, Hulu yaitu durian dari spesies Durio energy, kalium, kalsium, tembaga, serta kutejensis dan Durio zibethinus fosfor. Biji durian dimanfaatkan oleh dengan nama lokal sebanyak 8 nama masyarakat Desa Labian Iraang sebagai yaitu durian pepakan, durian kuraras, bahan konsumsi yang berguna. durian burawing, durian lelek, durian Masyarakat mengolah biji durian dengan malele, durian besusuk, durian kaban dua cara. Pertama dengan dibakar dan serta durian tempurung. Pemberian kedua dengan menjadikannya kripik biji nama durian lokal dilakukan dengan durian. kondisi tempat tumbuhnya dan siapa Pengolahaan biji durian menjadi yang menanamnya. kripik di Desa Labian Iraang masih 2. Bagian yang dimanfaatkan dalam skala konsumsi sendiri atau tidak masyarakat meliputi akar, batang,

686 JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 673 – 687

kulit batang, daun, bunga, buah, kulit Universitas Tanjungpura, buah dan biji durian. Pontianak. 3. Pemanfaatan tumbuhan durian Patton. M.Q. 2002. Qualitative Research meliputi sumber pangan/konsumsi and Evolution Methods. USA : (dimakan langsung, tempoyak dan Sage Publication Inc. lempok/dodol), bahan bangunan, Poerwandri. E. K. 1998. Pendekatan kerajinan tangan, pewarna alam, Kualitatif Dalam Penelitian. tanaman obat dan adat / kepercayaan. LPSP3 Universitas Indonesia, Masyarakat setempat memiliki Jakarta kepercayaan batang durian digunakan Purnomosidhi, P., Suparman, J. M. sebagai peti jenazah untuk Roshetko, dan Mulawarman, 2007. penghormatan kepada orang yang Perbanyakan dan Budidaya Buah- Buahan: durian, manga, jeruk, meninggal dunia dan memanfaatkan melinjo, dan sawo. Pedoman bunga durian untuk menghasilkan Lapangan, Edisi Kedua. World padi yang berlimpah. Agroforestry Center & Winrock Saran Internasional, Bogor. 1. Diperlukan pendampingan dalam Sastrapradja, S.D. dan M.A. Rifai. 1989. pengolahan durian agar menghasilkan Mengenal sumber pangan nabati nilai jual atau sumber ekonomi yang dan sumber plasma nutfahnya. tinggi dan berkelanjutan. Komisi Pelestarian Plasma Nutfah 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut Nasional dan Puslitbang terkait identifikasi jenis durian yang Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. terdapat di Desa Labian Ira’ang dilihat dari potensi sebaran durian Sundawati L. 1993. The Dayak Garden masih banyak terdapat di daerah System In Sanggau District, West Kalimantan. An Agroforestry tersebut. Model. [Thesis]. Germany. Georg- DAFTAR PUSTAKA August-University, Gottingen. Ashari, S. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-buahan Komersial, Sumarhani dan Kalima T. 2015. Struktur Banyuwangi. Malang dan Komposisi Vegetasi Agroforestri Tembawang di Kostermans, A.J.G.H. 1958. The genus Kabupaten Sanggau Kalimantan Durio Adans. (Bombac.). Barat. Proseding Seminar Nasional Reinwardtia 4(3):47-153.153. Masyarakat Biodiversitas Meitrisnaningsih, E.S. 2005. Studi Indonesia. Vol 1(5): 1099-1104 Keanekaragaman Jenis Durian Widyastuti, Yustina E, Paimin FB. 1993. (Durio spp) Pada Kawasan Hutan Mengenal Buah Unggul Indonesia. Tembawang Di Dusun Mangkit Penebar Swadaya, Jakarta. Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau. Fakultas Kehutanan

687