Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Agung Pengadilan Negeri Tobelo Republik yang memeriksa dan memutus perkaraIndonesia perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan
antara:
1. PABO Hi. BAIDE, laki-laki, lahir di Cucumare, 24 November 1964/55 tahun,
Agama Islam, Warga Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Desa
Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai sekarang
berdomisili di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau
Morotai, selanjutnya disebut sebagai Penggugat I;
2. NURBAYA TAHER, perempuan, lahir di Cucumare, 11 Februari 1970/49
tahun, Agama Islam, Warga Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, beralamat
di Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai sekarang
berdomisili di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau
Morotai, selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;
MahkamahD alamAgung hal ini memberikan kuasa Republik kepada Fakhri Lantu, S.H. adalahIndonesia Advokat &
Konsultan Hukum yang beralamat di Kampung Koloncucu, RT.12/RW.05, No.483,
Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku
Utara, untuk sementara memilih domisili hukum di Jalan Raya H. Simange No.
339 (Wisma Salsabila), Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera
Utara, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Juli 2019 yang telah didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tobelo tanggal 17 Juli 2019 dibawah Register
Nomor 117/SK/2019/PN Tob, selanjutnya disebut sebagai Para Penggugat;
Lawan:
1. SERLI KUSUMA, perempuan, lahir di Tobelo, 8 Juli 1975/44 tahun, Warga
Negara Indonesia, pekerjaan PNS, Agama Islam, tempat tinggal di Desa
Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya Mahkamahdisebut Agung sebagai Tergugat I; Republik Indonesia
Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id2. JULFAHMI LASIDJI, laki-laki, lahir di Galela, 18 Juli 1972/47 tahun, Warga
Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, Agama Islam, tempat tinggal di Desa
Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya
disebut sebagai Tergugat II;
Mahkamah3. Agung DPP Partai Amanat NasionalRepublik di Jakarta Cq. DPD Partai Indonesia Amanat Nasional
Provinsi Maluku Utara di Ternate Cq. DPW Partai Amanat Nasional
Kabupaten Pulau Morotai, beralamat di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai
Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat melalui kuasa hukumnya dengan surat
gugatan tanggal 24 Juli 2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tobelo pada tanggal 25 Juli 2019 dalam Register Nomor
67/Pdt.G/2019/PN Tob, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: Mahkamah- B ahwaAgung berdasarkan Surat Pernyataan Republik Tergugat tanggal 6 Mei 2018Indonesia (bukti P-1) Jo. Surat Kesepakatan bersama antara Penggugat dan Tergugat tertanggal 8 April
2019 (bukti P-2), apabila Tergugat tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana
Surat Pernyataan dan Surat Kesepakatan Bersama paling lambat tanggal 30 Mei
2019, maka tanah dan rumah seluas 30 m2 x 60 m2 milik Tergugat yang terletak
di Desa Gotalamo Kecataman Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dengan
batas-batas sebagai berikut:
- Utara berbatas dengan Jalan Raya;
- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji;
- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung;
- Barat berbatas dengan Upi Kurung; Mahkamahadalah Agung menjadi hak milik sepenuhnya Republik Penggugat; Indonesia seterusnya disebut (obyek sengketa);
Halaman 2 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id- Bahwa pada saat penandatangan perjanjian Kesepakatan Bersama tanggal 8
April 2019, Tergugat menyerahkan semua bukti-bukti/surat-surat Asli kepemilikan
termasuk foto-foto berwarna obyek sengketa kepada Penggugat serta Tergugat Mahkamah Agungjuga telah memberikan Republik surat kuasa menjual atas obyek Indonesia sengketa kepada Penggugat yang dibuat dihadapan Notaris (bukti P-3);
- Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata “semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”,
maka Surat Penyataan Tergugat tanggal 6 Mei 2018 dan Surat Kesepakatan
bersama tanggal 8 April 2019 menurut hukum adalah Sah;
- Bahwa ternyata sampai dengan tanggal jatuh tempoh sebagaimana yang
diperjanjikan dalam bukti P-1 maupun bukti P-2, Tergugat tidak memenuhi
kewajibannya, maka menurut hukum obyek sengketa telah menjadi milik sah
Penggugat. karenanya Penggugat secara kekeluargaan pada tanggal 30 Mei
2019 mendatangi Tergugat untuk memberitahukan bahwa tanggal 30 Mei 2019
adalah batas waktu Tergugat harus memenuhi kewajibannya, kalau tidak maka
sesuai Bukti P-1 dan P-2 Tergugat harus mengosongkan obyek sengketa Mahkamahtersebut, Agung tetapi kemudian Tergugat Republik meminta waktu kepada Penggugat Indonesia 1 (satu) minggu untuk mengosongkan obyek sengketa karena Tergugat II masih di luar
daerah dan Penggugat pun menyetujuinya;
- Bahwa kemudian pada tanggal 9 Juni 2019 malam Penggugat datang kembali
kepada Tergugat untuk menanyakan perihal kewajibannya sebagimana Bukti P-1
dan Bukti P-2, tetapi yang terjadi malah Tergugat I marah-marah kepada
Penggugat dengan kata-kata : “ngoni Su haji dua dua baru kamari usir saya dari
saya perumah tuuu… ngoni ambisi ambe saya perumah sampe,…..lantas
dijawab Penggugat II eeee… ngani ini bagaimana kemarin ngani minta waktu
untuk angka barang-barang sekarang ngani bale marah pa torang, eeee yang
suru kaluar itu sapa kan ngoni yang minta sandiri di Notaris kalau ngoni tara bisa
bayar ngongi serahkan rumah ini to….. jadi kalau tara bisa bayar ngani harus Mahkamahkaluar Agung dari rumah ini” dan Tergugat Republik tetap tidak mau mengosongkan Indonesia obyek sengketa,
Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dan kemudian pada tanggal tanggal 10 Juni 2019 Penggugat di panggil oleh
Pihak Polres Pulau Morotai karena ada laporan dari Tergugat I bahwa Penggugat
dengan kekerasan telah mengancam Tergugat I untuk keluar dari rumahnya dan
Penggugat menjelaskan kronologis kejadiannya, kemudian pihak Polres
Mahkamah Agungmenyatakan Polisi tidak berwewenang Republik untuk mengosongkan obyekIndonesia sengketa dan
menyuruh Penggugat menggugat ke Pengadilan agar Pengadilan yang
memerintahkan untuk pengosongan obyek sengketa;
- Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata dimana Bukti P-1 dan Bukti P-2
adalah merupakan undang-undang yang mengikat bagi Penggugat dan Tergugat,
maka menurut hukum Perbuatan Tergugat yang tidak mau mengosongkan dan
menyerahkan obyek sengketa kepada Penggugat adalah Perbuatan melawan
hukum yang merugikan Penggugat sebagaimana di ancam Pasal 1365
KUHPerdata “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut”;
- Bahwa ternyata di atas obyek sengketa terdapat Papan Nama PARTAI AMANAT MahkamahNASIONAL Agung KABUPATEN PULAU Republik MOROTAI, sehingga itu dalamIndonesia perkara ini Partai Amanat Nasional Kabupaten Pulau Morotai patut di tarik sebagai pihak
dalam perkara ini yakni sebagai Turut Tergugat;
- Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat tidak sia-sia mohon terlebih dahulu
agar Pengadilan Negeri Tobelo berkenan meletakkan sita jaminan obyek
sengketa;
- Bahwa karena Tergugat tidak mau mengosongkan dan menyerahkan obyek
sengketa kepada Penggugat sedangkan Perbuatan Tergugat tersebut adalah
melanggar hukum, maka sudah sepantasnya Tergugat atau siapapun yang
menguasai tanah obyek sengketa di hukum untuk segera mengosongkan dan
selanjutnya menyerahkan kepada Penggugat secara aman tanpa syarat apapun,
bila perlu dengan bantuan alat Negara (kepolisian); Mahkamah- Bahwa Agung gugatan Penggugat didasarkan Republik pada alat bukti outentik / sah,Indonesia maka
Halaman 4 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idPenggugat memohon terhadap putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu (Uit vor baar bij Voorrad), walaupun ada upaya hukum banding, kasasi
maupun Peninjauan kembali; Mahkamah- AgungBahwa agar Tergugat mengindahkanRepublik putusan perkara ini,Indonesia maka cukup beralasan Tergugat di hukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari terhitung sejak dijatuhkan putusan
dalam perkara ini;
- Bahwa karena perbuatan Tergugat adalah perbuatan melawan hukum maka Para
Tergugat di hukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana Penggugat uraikan di atas,
maka Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tobelo Cq. Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan putusan:
I. Primair: 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah sita jaminan yang diletakan terhadap obyek sengketa; 3. Menyatakan Surat Pernyataan tanggal 6 Mei 2018 dan surat Kesepakatan
bersama tanggal 8 April 2019 adalah SAH; Mahkamah4. MenyatakanAgung obyek sengketa Republik seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletakIndonesia di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dengan batas-
batas:
Utara berbatas dengan Jalan Raya;
Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji;
Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung;
Barat berbatas dengan Upi Kurung;
adalah sah milik Penggugat;
5. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak mau mengosongkan dan
menyerahkan obyek sengketa adalah perbuatan melawan hukum; 6. Menghukum Tergugat atau siapa saja untuk segera mengosongkan dan
menyerahkan obyek sengketa kepada Penggugat, bila perlu dengan bantuan Mahkamahaparat Agung keamanan (kepolisian); Republik Indonesia
Halaman 5 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit voor
baar bijvoorraad) walaupun ada upaya hukum Banding, Kasasi maupun
Peninjauan Kembali; 8. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari jika Tergugat enggan melaksanakan
Mahkamah Agungputusan dalam perkara ini; Republik Indonesia 9. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat Tunduk pada putusan perkara ini; 10. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya; Subsidair: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex a equo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk Para
Penggugat hadir kuasanya sedangkan untuk Tergugat I dan Tergugat II hadir kuasa
hukumnya Ramli Antula, S.H. adalah selaku Advokat / Pengacara beralamat di
Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 31 Juli 2019 yang telah di daftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tobelo tanggal 22 Agustus 2019 Nomor 146/SK/2019/PN Tob,
tetapi untuk Turut Tergugat tidak datang menghadap ke persidangan ataupun
menyuruh orang lain untuk mewakilinya secara sah, walaupun telah 3 (tiga) kali Mahkamahdipanggil Agung secara sah dan patut, sebagaimanaRepublik relaas panggilan tertanggal Indonesia 1 Agustus 2019, 15 Agustus 2019 dan 22 Agustus 2019, sedangkan ketidakhadiran Turut
Tergugat tersebut bukan disebabkan oleh suatu halangan yang sah, oleh karena itu
sidang tersebut dilanjutkan tanpa hadirnya Turut Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara
para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Rachmat S.Hi Lahasan,
S.H.,M.H. sebagai Mediator, namun kemudian ternyata berdasarkan laporan Mediator
tanggal 4 September 2019, kedua belah pihak yang berperkara tersebut tidak ada
titik temunya dan dinyatakan bahwa mediasi tersebut tidak berhasil (gagal);
Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan
pembacaan surat gugatan, namun terhadap surat gugatan tersebut Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya ada mengajukan perubahan surat gugatan yang isinya
Mahkamahsebagai berikut:Agung Republik Indonesia
Pada Posita: Halaman 6 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id1. Halaman 1 (satu) alenia pertama baris kelima tertulis surat kuasa khusus
tanggal 12 Juli 2019 yang benar adalah surat kuasa khusus tanggal 5 Juli 2019;
2. Halaman 2 garis datar pertama yaitu terkait batas-batas objek sengketa ditambah Mahkamah menjadi:Agung Republik Indonesia - Utara berbatas dengan Jalan Raya dilokasi berbatas dengan kintal kosong
Abdul Karim Kurung;
- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji dilokasi berbatas dengan Jainal
Panduko;
- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung dilokasi berbatas dengan Julfahmi
Lasidji;
- Barat berbatas dengan Upi Kurung dilokasi berbatas dengan Jalan Raya;
3. Halaman 2 garis datar kedua yaitu : bahwa pada saat penandatangan perjanjian
kesepakatan bersama tanggal 8 April 2019, Tergugat menyerahkan semua bukti-
bukti/surat-surat asli kepemilikan termasuk foto-foto berwarna obyek sengketa
kepada Penggugat serta Tergugat juga telah memberikan surat kuasa menjual
atas obyek sengketa kepada Penggugat yang dibuat dihadapan Notaris (bukti P-
Mahkamah3); Agungdirubah dan ditambah menjadiRepublik bahwa sebelum penandatangan Indonesia perjanjian
kesepakatan bersama tanggal 8 April 2019, Tergugat I-II telah menyerahkan
semua bukti-bukti/surat-surat asli kepemilikan tanah dan rumah termasuk foto-foto
berwarna rumah obyek sengketa kepada Penggugat I-II serta Tergugat I-II juga
telah memberikan surat kuasa menjual tanggal 8 April 2019 atas obyek sengketa
kepada Penggugat yang dibuat dihadapan Notaris (bukti P-3);
Pada Petitum:
Primair:
4. Dirubah menjadi menyatakan obyek sengketa seluas 30 m2 x 60 m2 yang
terletak di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai
dengan batas – batas:
- Utara berbatas dengan Jalan Raya dilokasi berbatas dengan kintal kosong
MahkamahAbdul Agung Karim Kurung; Republik Indonesia
Halaman 7 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji dilokasi berbatas dengan Jainal
Panduko;
- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung dilokasi berbatas dengan Julfahmi Mahkamah AgungLasidji; Republik Indonesia - Barat berbatas dengan Upi Kurung dilokasi berbatas dengan Jalan Raya;
Adalah sah milik Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat melalui kuasa
hukumnya tersebut Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya telah
mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI A. Gugatan tidak jelas atau kabur (Obscure Libel) - Bahwa dalil Gugatan Penggugat mengenai Perbuatan Melawan Hukum yang
dilakukan oleh Para Tergugat,tetapi dalam uraian Posita Gugatan Para Penggugat
tidak ditegaskan dimana Para Tergugat Melakukan Perbuatan Melawan Hukum,
tetapi hanya ditegaskan dalam Petitum Gugatan Para Penggugat, sehingga terjadi
kontradiksi antara Posita dan Petitum Gugatan Para Penggugat; - Bahwa jelas dan terang Para Penggugat dalam perkara a quo telah lalai dan Mahkamahkurang Agung teliti dalam menyusun formasiRepublik surat gugatan secara jelas Indonesiadan tegas "een duidelijke en bepaaldeconclusie" sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 RV.
Sehingga dengan demikian jelas sekali karena posita/fundamentum petendi dan
petitum yang tidak jelas atau tidak sempurna dapat berakibat tidak diterima
petitum tersebut. (Vide Yurisprudensi MARI No.492 K/Sip/1970 tertanggal 16
Desember 1970). Sehingga tepat menurut hukum apabila gugatan Penggugat
dalam perkara a quo adalah kabur dan atau tidak jelas "obscuur libel" karenanya
menjadi wajar dan sepantasnya apabila Tergugat mengajukan permohonan
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa perkara a quo agar gugatan
Penggugat dinyatakan ditolak dan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet
onvankelijke verklaard); - Bahwa ketidak jelasan gugatan Para Penggugat dimana, dalil gugatan yang satu
dengan yang lain telah terjadi kontradiktif dan menimbulkan ambiguitas arti Mahkamahsehingga Agung menimbulkan kebingungan Republik dari Para Tergugat dimana Para Indonesia Penggugat disamping telah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum, tetapi yang
Halaman 8 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idmenjadi dasar hukum dan dalil yang diuraikan dalam gugatan Para Penggugat
soal Perjanjian tentunya berakibat terhadap Gugatan wanprestasi jika perjanjian
tidak dilaksanakan, hal ini tidak diperkenankan karena melanggar tata tertib dalam
hukum acara perdata tersebut, sehingga tidak hanya mengakibatkan terjadinya
Mahkamah kumulasiAgung gugatan akan tetapi Republik juga menjadikan gugatan ini menjadiIndonesia kabur atau
tidak jelas "Obscurr libelle", yang membuat bingung Para Tergugat, selanjutnya
karena gugatan Penggugat dianggap telah melanggar tata tertib dalam
hukum acara perdata maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima
(Vide Yurisprudensi MARI Nomor 879 K/Pdt/1999 tanggal 29 Januari 2001); II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa segala sesuatu yang telah Para Tergugat dalilkan pada bagian dalam
eksepsi tersebut diatas, Mutatis Mutandis merupakan satu kesatuan dengan dalil
Para Tergugat pada bagian Dalam Pokok Perkara yang akan diuraikan dibawah
ini; 2. Bahwa Para Tergugat membantah dan menolak seluruh dalil Penggugat
sebagaimana diuraikan dalam Gugatan a quo, kecuali yang secara tegas diakui
kebenaranya oleh Para Tergugat; 3. Bahwa benar pada tanggal 6 Mei 2018 Para Tergugat telah meminjam uang Mahkamahkepada Agung Penggugat I sebesar Rp.266.000.000,-Republik (dua ratus enam puluhIndonesia enam juta rupiah), dengan bunga sebesar 15% dan pada tanggal 29 Juni 2018 pukul 18.00
WIT, Para Tergugat membayar bunga sebesar Rp.39.900.000 (tiga puluh sembilan
juta sembilan ratus ribu rupiah) yang diterima oleh Para Penggugat; 4. Bahwa kemudian Para Tergugat sudah mengalami kesulitan untuk membayar
kewajibannya, akan tetapi Para Tergugat tetap beritikad baik untuk melaksanakan
kewajibannya, dan memohon kepada Para Penggugat untuk memberikan waktu
kepada Para Tergugat untuk mendapatkan sejumlah uang agar dapat
melaksanakan kewajibannya kepada Para Penggugat; 5. Bahwa Para Penggugat kemudian memanggil Notaris Elvira Agustina Jusuf,
S.H.,M.Kn yang berkantor di Tobelo Halmahera Utara, untuk datang kekediaman
Para Penggugat di Daruba, Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai,
dan juga Para Tergugat untuk membuat Kesepakatan Bersama, dimana dalam Mahkamahkesepakatan Agung tersebut merupakan Republikupaya perubahan terhadap ketentuan-ketentuan Indonesia yang telah disepakati sebelumnya, karena Surat Kesepakatan Tersebut memang
Halaman 9 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idtelah dibuat dan siapkan oleh Notaris dan Para Penggugat dan tinggal di
tandatangani, dan Para Tergugat dalam keadaan yang mengharuskan
menandatangani kesepakatan tersebut karena memang Para Tergugat dalam
keadaan belum memiliki sejumlah uang untuk melaksanakan kewajiban kepada
Mahkamah ParaAgung Penggugat; Republik Indonesia 6. Bahwa tetapi kemudian ternyata Kesepakatan tersebut ada penambahan
klausul/kalimat pada poin 4 (empat) yang saat Para Tergugat menandatangani
tidak ada klausul/kalimat tersebut yakni: “Tersebut selambat-lambatnya pada
tanggal 30 Mei bulan ditambah bunga disepakati bersama sehingga
seluruhnya berjumlah Rp.450.000.000 (empat ratus lima puluh juta rupiah)
sesuai surat pernyataan tertanggal 06 Mei 2018”dan hal tersebut justru sangat
memberatkan bagi Para Tergugat; 7. Bahwa Kesepakatan Bersama/Perjanjian tersebut jelas merugikan Para Tergugat
karena ditandatangani secara terpaksa, setidak-tidaknya dalam keadaan tidak
bebas; 8. Bahwa suatu keterpaksaan harus memperhatikan pada ada tidaknya unsure
kerugian yang dialami oleh pihak yang membuat / menandatanganinya sebagai
akibat perjanjian tersebut, suatu pemaksaan terhadap pihak lain dalam suatu Mahkamahpenandatanganan Agung perjanjian Republik sehingga pihak tersebut tidak Indonesia bebas adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 KUHPerdata), oleh karena itu
kerugian adalah unsure terpenting yang mutlak diperhatikan agar dapat
membuktikan ada tidaknya keterpaksaan/ketidakbebasan (Vide Pasal 1321 Jo
Pasal 1323, 1324 dan 1365 KUHPerdata) sebagaimana dimaksud dalam Putusan
Mahkamah Agung No. 1180 K/Sip/1971 Tanggal 12 April 1972; 9. Bahwa Azas kebebasan berkontrak (membuat perjanjian) tidak bersifat mutlak
yang berarti dalam keadaan tertentu Hakim berwenang melalui tafsiran hukum
untuk meneliti serta menyatakan bahwa kedudukan para pihak dianggap tidak
bebas untuk menyatakan kehendaknya seolah-olah perjanjian terjadi secara
sepihak, mengingat sistem hukum perjanjian yang bersifat terbuka, maka pada
waktu terjadi suatu perjanjian yang berlaku tidak hanya kitab undang-undang
hukum perdata atau hukum adat saja, tetapi nilai-nilai hukum lainnya yang hidup
Mahkamahdikalangan Agung rakyat lainnya sesuai Republik dengan kepatutan, keadilan atauIndonesia larangan
penyalhgunaan ekonomi yang berlaku secara berdampingan dan saling mengisi Halaman 10 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idsehingga merupakan suatu satu kesatuan, oleh karena itu nilai-nilai yang
dimaksud mempunyai pengaruh yang dapat dipakai sebagai upaya perubahan
terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disepakati (Vide Proyek Peningkatan
Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum Mahkamah Agung R.I. Hlm 360); Mahkamah10. BahwaAgung berpedoman pada positaRepublik diatas, penandatanganan perjanjian Indonesia dalam surat oleh Para Tergugat ketika berada dalam situasi yang mengharuskan untuk
menandatangani surat karena belum memiliki sejumlah uang dalam
melaksanakan kewajibannya adalah terjadi karena ada penyalahgunaan keadaan
atau kesempatan, sehingga Para Tergugat sebagai salah satu pihak dalam
perjanjian-perjanjian yang telah disepakati dalam keadaan yang tidak bebas untuk
menyatakan kehendaknya, berakibat yang dibuat dalam perjanjian sangat
merugikan Para Tergugat oleh karenanya Perubahan Perjanjian Haruslah
dibatalkan; 11. Bahwa Perjanjian yang dibuat dibawah tekanan dan dalam keadaan terpaksa
adalah merupakan “Misubruik Omstandigheiden” yang dapat dibatalkan karena tidak lagi memenuhi unsur-unsur pasal 1320 KUHPerdata (Vide Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No: 2356 K/Pdt/2010);
Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas Para Tergugat melalui Kuasanya MahkamahMohon Agung Kepada Majelis Hakim yangRepublik memeriksa, mengadili Perkara Indonesia a quo, agar berkenan memutus sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
- Menerima dan mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat
adanya perkara ini;
Atau;
Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (Ex
Eaquo Et Bono);
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa
Mahkamahhukumnya Agung tersebut, Para Penggugat Republik melalui kuasa hukumnya dipersidangan Indonesia telah
mengajukan Replik secara tertulis tanggal 8 Oktober 2019, dan atas Replik dari Para Halaman 11 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idPenggugat melalui kuasa hukumnya tersebut Tergugat I dan Tergugat II melalui
kuasa hukumnya telah mengajukan Duplik secara tertulis tanggal 15 Oktober 2019
sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Para
MahkamahPenggugat Agung melalui kuasa hukumnya Republik telah mengajukan bukti surat Indonesiaberupa:
1. Bukti P.I.II-1 : Foto copy Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh Julfahmi
D.L. Buchari dan Serlly Kosuma, tanggal 06 Mei 2018;
2. Bukti P.I.II-2 : Foto copy Surat Kesepakatan Bersama antara Pabo Hi. Baide
sebagai pihak pertama dengan Serli Kosuma sebagai pihak
kedua dihadapan Notaris Elvira Agustina Jusuf, S.H.,M.Kn,
tanggal 08 April 2019;
3. Bukti P.I.II-3 : Foto copy Surat Kuasa Menjual tanggal 08 April 2019;
4. Bukti P.I.II-4 : Foto copy Akta Penyerahan Hak Nomor 593.2/289/2015, tanggal
29 April 2015;
5. Bukti P.I.II-5 : Foto copy Surat Keterangan Kepemilikan Tanah/Kintal Nomor Mahkamah Agung593.3/03/2019, Republik tanggal 26 Januari 2019; Indonesia 6. Bukti P.I.II-6 : Foto copy Surat Keterangan Status Tanah Tidak Dalam Sengketa
Nomor 593/02/2019, tanggal 26 Januari 2019;
7. Bukti P.I.II-7 : Foto copy Surat Keterangan Nomor 593.2/31/2015, tanggal 29
April 2015;
8. Bukti P.I.II-8 : Foto copy Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Tanah Negara
yang ditanda tangani oleh Serlly Kosuma, tanggal 27 April 2015;
9. Bukti P.I.II-9 : Foto copy Surat Permohonan Hak Milik Hak Guna Bangunan
oleh Serlly Kosuma tanggal 29 April 2015;
10. Bukti P.I.II-10 : Foto copy foto Bangunan Kesekretariatan Partai PAN;
11. Bukti P.I.II-11 : Foto copy foto lokasi objek sengketa;
12. Bukti P.I.II-12 : Foto copy foto bangunan lokasi objek sengketa; Mahkamah13. Bukti AgungP.I.II-13 : Foto copy foto bangunanRepublik lokasi objek sengketa; Indonesia 14. Bukti P.I.II-14 : Foto copy foto bangunan lokasi objek sengketa;
Halaman 12 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa bukti surat bertanda P.I.II-1 sampai dengan P.I.II-9
tersebut di atas telah dicocokkan dengan aslinya dan ternyata isinya telah sesuai
dengan aslinya, kecuali bukti surat bertanda P.I.II-10 sampai dengan P.I.II-14 tanpa
dicocokkan dengan aslinya dan kemudian bukti-bukti surat tersebut telah diberi
Mahkamahmeterai Agung yang cukup; Republik Indonesia
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya
Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya dalam persidangan tidak
mengajukan bukti surat dan saksi;
Menimbang, bahwa untuk lebih mendukung dalil-dalil gugatannya Para
Penggugat melalui kuasa hukumnya tidak mengajukan saksi;
Menimbang, bahwa selanjutnya Para Penggugat melalui kuasa hukumnya,
Tergugat I dan Turut Tergugat II melalui kuasa hukumnya tidak mengajukan
kesimpulan;
Menimbang bahwa untuk memastikan tentang obyek sengketa, Majelis Hakim
telah melaksanakan pemeriksaan setempat yang hasil selengkapnya sebagaimana
berita acara sidang pada hari Kamis, tanggal 31 Oktober 2019; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa kemudian Republik Para Penggugat melalui kuasaIndonesia hukumnya, Tergugat I dan Turut Tergugat II melalui kuasa hukumnya tidak mengajukan sesuatu
lagi dan akhirnya mohon putusan;
Menimbang, bahwa terhadap hal-hal lain yang relevan namun belum dimuat
dalam putusan ini, cukup dimuat dalam berita acara sidang dan mutatis mutandis
telah termuat dalam putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya sebagaimana telah diuraikan diatas; Dalam Eksepsi: Menimbang, bahwa selain mengajukan jawabannya Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya telah mengajukan keberatan (eksepsi) yang pada pokoknya sebagai berikut: - Gugatan tidak jelas atau kabur (Obscure Libel);
MahkamahBahwa Agung dalil Gugatan Penggugat Republik mengenai Perbuatan Melawan HukumIndonesia yang
dilakukan oleh Para Tergugat, tetapi dalam uraian Posita Gugatan Para Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idPenggugat tidak ditegaskan dimana Para Tergugat Melakukan Perbuatan
Melawan Hukum, tetapi hanya ditegaskan dalam Petitum Gugatan Para
Penggugat, sehingga terjadi kontradiksi antara Posita dan Petitum Gugatan Para
Penggugat;
Mahkamah AgungMenimbang, bahwa atasRepublik keberatan (eksepsi) Tergugat Indonesia I dan Tergugat II
melalui kuasa hukumnya tersebut, Para Penggugat melalui kuasa hukumnya telah
menanggapinya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
Tentang gugatan Penggugat tidak jelas atau Kabur (Obscure Libel);
- Bahwa Penggugat menolak secara tegas eksepsi Tergugat tentang gugatan
kabur (Obscure Libel);
- Bahwa dalil eksepsi Tergugat pada garis datar 1 (satu) dan garis datar 2 (dua)
adalah dalil yang sengaja dicari-cari oleh Tergugat untuk mengelabui Majelis
Hakim yang memeriksa perkara a quo sehingga harusnya ditolak, oleh karena
posita maupun petitum gugatan Penggugat telah jelas dan terang benderang Mahkamah menjelaskanAgung tentang perbuatan Republik melawan hukum Tergugat I-II; Indonesia Menimbang, bahwa terhadap keberatan (eksepsi) dari Tergugat I dan Tergugat
II melalui kuasa hukumnya dan tanggapan dari Para Penggugat melalui kuasa
hukumnya tersebut kemudian Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai
berikut:
Menimbang, bahwa sebagaimana eksepsi Tergugat I dan Tergugat II melalui
kuasa hukumnya dan tanggapan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya, setelah
Majelis Hakim menguraikan satu persatu ternyata pokok-pokok keberatan Tergugat I
dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya tersebut telah masuk pada pokok perkara,
sehingga apakah eksepsi Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya
mengenai gugatan tidak jelas atau kabur (Obscure Libel) baru dapat diketahui
setelah diperiksa pokok perkara dengan memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh Mahkamahkedua belahAgung pihak, sehingga menurut Republik Majelis Hakim dari keadaan tersebut Indonesia eksepsi
Halaman 14 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idTergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya tersebut tidak beralasan hukum
dan haruslah ditolak;
Dalam pokok perkara:
Menimbang, bahwa memperhatikan dari keseluruhan isi gugatan yang
Mahkamahdiajukan Agung oleh Para Pengugat Republik melalui kuasa hukumnya pada Indonesia pokoknya dapat
dipahami bahwa Para Penggugat dalam hal ini mendalilkan perbuatan Para Tergugat
yang tidak mau mengosongkan dan menyerahkan objek sengketa kepada Para
Penggugat adalah perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya pihak Para
Penggugat melalui kuasa hukumnya telah mengajukan 14 (empat belas) bukti surat
dan tidak mengajukan saksi sedangkan untuk Tergugat I dan Tergugat II melalui
kuasa hukumnya untuk menguatkan dalil sangkalannya tidak mengajukan bukti surat
dan saksi;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan satu persatu petitum Para
Penggugat melalui kuasa hukumnya, dalam hal ini menurut Majelis Hakim terhadap
keadaan-keadaan secara tegas maupun yang tersirat dalam pernyataan Mahkamahdipersidangan Agung namun telah diakui Republik kebenarannya dinilai sebagai fakta Indonesia hukum yang oleh karenanya tidak perlu dibuktikan lagi;
Menimbang, bahwa memperhatikan petitum angka 3 (tiga), angka 4 (empat)
dan angka 5 (lima) Para Penggugat melalui kuasa hukumnya mendalilkan yaitu:
1. Menyatakan Surat Pernyataan tanggal 6 Mei 2018 dan surat Kesepakatan
bersama tanggal 8 April 2019 adalah SAH;
2. Menyatakan obyek sengketa seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa
Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dengan batas-
batas:
- Utara berbatas dengan Jalan Raya dilokasi berbatas dengan kintal kosong
Abdul Karim Kurung;
- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji dilokasi berbatas dengan Jainal
MahkamahPanduko; Agung Republik Indonesia
Halaman 15 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung dilokasi berbatas dengan Julfahmi
Lasidji;
- Barat berbatas dengan Upi Kurung dilokasi berbatas dengan Jalan Raya; Mahkamah AdalahAgung sah milik Penggugat; Republik Indonesia 3. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak mau mengosongkan dan
menyerahkan objek sengketa adalah perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Para Penggugat melalui kuasa
hukumnya tersebut Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya telah
membantah dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa benar pada tanggal 6 Mei 2018 Para Tergugat telah meminjam uang
kepada Penggugat I sebesar Rp.266.000.000,- (dua ratus enam puluh enam
juta rupiah), dengan bunga sebesar 15% dan pada tanggal 29 Juni 2018 pukul 18.00
WIT, Para Tergugat membayar bunga sebesar Rp.39.900.000 (tiga puluh sembilan
juta sembilan ratus ribu rupiah) yang diterima oleh Para Penggugat; 2. Bahwa kemudian Para Tergugat sudah mengalami kesulitan untuk membayar
kewajibannya, akan tetapi Para Tergugat tetap beritikad baik untuk melaksanakan Mahkamahkewajibannya, Agung dan memohon Republikkepada Para Penggugat untuk memberikan Indonesia waktu kepada Para Tergugat untuk mendapatkan sejumlah uang agar dapat
melaksanakan kewajibannya kepada Para Penggugat; 3. Bahwa Para Penggugat kemudian memanggil Notaris Elvira Agustina Jusuf,
S.H.,M.Kn yang berkantor di Tobelo Halmahera Utara, untuk datang kekediaman
Para Penggugat di Daruba, Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai,
dan juga Para Tergugat untuk membuat Kesepakatan Bersama, dimana dalam
kesepakatan tersebut merupakan upaya perubahan terhadap ketentuan-ketentuan
yang telah disepakati sebelumnya, karena Surat Kesepakatan Tersebut memang
telah dibuat dan siapkan oleh Notaris dan Para Penggugat dan tinggal di
tandatangani, dan Para Tergugat dalam keadaan yang mengharuskan
menandatangani kesepakatan tersebut karena memang Para Tergugat dalam
keadaan belum memiliki sejumlah uang untuk melaksanakan kewajiban kepada
MahkamahPara Penggugat;Agung Republik Indonesia
Halaman 16 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id4. Bahwa tetapi kemudian ternyata Kesepakatan tersebut ada penambahan
klausul/kalimat pada poin 4 (empat) yang saat Para Tergugat menandatangani
tidak ada klausul/kalimat tersebut yakni: “Tersebut selambat-lambatnya pada
tanggal 30 Mei bulan ditambah bunga disepakati bersama sehingga
Mahkamah seluruhnyaAgung berjumlah Rp.450.000.000 Republik (empat ratus lima puluhIndonesia juta rupiah)
sesuai surat pernyataan tertanggal 06 Mei 2018” dan hal tersebut justru sangat
memberatkan bagi Para Tergugat; 5. Bahwa Kesepakatan Bersama/Perjanjian tersebut jelas merugikan Para Tergugat
karena ditandatangani secara terpaksa, setidak-tidaknya dalam keadaan tidak
bebas;
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya
tersebut dan bantahan Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukumnya,
kemudian Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa memperhatikan dalil gugatan Para Penggugat melalui
kuasa hukumnya tersebut setelah Majelis Hakim meneliti bukti-bukti surat yang
diajukan oleh Para Penggugat melalui kuasa hukumnya ternyata sebagaimana surat Mahkamahpernyataan Agung dan surat kesepakatan Republik bersama yang dibuat oleh Para Indonesia Tergugat dan Para Penggugat dalam bukti surat P.I.II-1 dan P.I.II-2 menjelaskan mengenai Para
Tergugat meminjam uang kepada Para Penggugat tanggal 6 Mei 2018 dan tanggal 8
April 2019 yang surat tersebut dibuat dihadapan notaris serta Para Tergugat pada
waktu membuat dan menandatangani surat-surat tersebut tidak ada tekan dan tidak
ada paksaan atau bujukan dari pihak manapun serta Para Tergugat sudah tahu
maksud dan tujuan dari pembuatan surat-surat tersebut dengan Para Penggugat
sudah sesuai berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata yang menjelaskan “semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka
yang membuatnya”, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terhadap surat-
surat yang dibuat oleh Para Penggugat dengan Para Tergugat yaitu surat pernyataan
tanggal 6 Mei 2018 dan surat kesepakatan bersama tanggal 8 April 2019 (vide bukti
surat P.I.II-1 dan P.I.II-2) adalah sah;
MahkamahMenimbang, Agung bahwa bukti-bukti Republik surat yang diajukan oleh Para Indonesia Penggugat
melalui kuasa hukumnya ternyata sebagaimana surat pernyataan dan surat Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idkesepakatan bersama yang dibuat oleh Para Tergugat dan Para Penggugat dalam
bukti surat P.I.II-1 dan P.I.II-2 menjelaskan mengenai Para Tergugat meminjam uang
kepada Para Penggugat tanggal 6 Mei 2018 dan tanggal 8 April 2019 sebesar
Rp.266.000.000,00 (dua ratus enam puluh enam juta rupiah) dengan bunga 15%
Mahkamahperbulan Agung selama 4 (empat) Republik bulan serta Para Tergugat meminjam Indonesia uang Para
Penggugat tersebut dengan menjaminkan sebuah tanah dan bangunan kepada Para
Penggugat seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa Gotalamo, Kecamatan
Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai (objek sengketa) dengan batas – batas:
- Utara berbatas dengan Jalan Raya dilokasi berbatas dengan kintal kosong Abdul
Karim Kurung;
- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji dilokasi berbatas dengan Jainal Panduko;
- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung dilokasi berbatas dengan Julfahmi
Lasidji;
- Barat berbatas dengan Upi Kurung dilokasi berbatas dengan Jalan Raya;
Dan didalam surat tersebut menjelaskan apabila Para Tergugat belum Mahkamahmengembalikan Agung / melunasi uang Republik pinjaman berserta bunga 15% Indonesia kepada Para Penggugat setelah tanggal jatuh tempo, maka tanah dan bangunan milik Para
Tergugat seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa Gotalamo, Kecamatan
Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai (objek sengketa) tersebut menjadi milik
Para Penggugat dan Para Penggugat berhak menjual, melepaskan, mengoperkan
serta memindahkan kepada siapapun juga sesuai dengan bukti surat P.I.II-3,
sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Tergugat sampai sekarang ini
belum mengembalikan / melunasi uang pinjaman berserta bunga 15% kepada Para
Penggugat setelah tanggal jatuh tempo mengakibatkan Para Penggugat mengalami
kerugian sudah diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang menjelaskan “tiap
perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, Mahkamahmewajibkan Agung orang yang menimbulkan Republik kerugian itu karena kesalahannya Indonesia untuk menggantikan kerugian tersebut”, dengan demikian apabila Para Tergugat tidak
Halaman 18 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idmengembalikan / melunasi uang pinjaman berserta bunga 15% kepada Para
Penggugat setelah tanggal jatuh maka tanah dan bangunan milik Para Tergugat
seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan,
MahkamahKabupaten Agung Pulau Morotai (objekRepublik sengketa) tersebut yang batas-batasnya Indonesia sesuai
yang telah diuraikan diatas adalah sah menjadi milik Para Penggugat;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa objek sengketa pada
hari Kamis, tanggal 31 Oktober 2019 ternyata tanah dan bangunan (objek sengketa)
tersebut seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai
Selatan, Kabupaten Pulau Morotai masih dikuasai oleh Para Tergugat, sehingga
Majelis Hakim berpendapat oleh karena tanah dan bangunan (objek sengketa)
sekarang adalah sah milik Para Penggugat, maka perbuatan Para Tergugat yang
tidak mau mengosongkan dan menyerahkan objek sengketa kepada Para Penggugat
adalah perbuatan melawan hukum serta menghukum Para Tergugat atau siapa saja
untuk segera mengosongkan dan menyerahkan objek sengketa kepada Para MahkamahPenggugat, Agung bila perlu dengan bantuan Republik aparat keamanan (Kepolisian); Indonesia Menimbang, bahwa bukti surat yang diajukan oleh Para Penggugat melalui
kuasa hukum yaitu bukti surat P.I.II-4 berupa Akta Penyerahan Hak Nomor
593.2/289/2015, tanggal 29 April 2015, P.I.II-5 berupa Surat Keterangan Kepemilikan
Tanah/Kintal Nomor 593.3/03/2019, tanggal 26 Januari 2019, P.I.II-6 berupa Surat
Keterangan Status Tanah Tidak Dalam Sengketa Nomor 593/02/2019, tanggal 26
Januari 2019, P.I.II-7 berupa Surat Keterangan Nomor 593.2/31/2015, tanggal 29 April
2015, P.I.II-8 berupa Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Tanah Negara yang ditanda
tangani oleh Serlly Kosuma, tanggal 27 April 2015, P.I.II-9 berupa Surat Permohonan
Hak Milik Hak Guna Bangunan oleh Serlly Kosuma tanggal 29 April 2015, P.I.II-10
berupa foto Bangunan Kesekretariatan Partai PAN, P.I.II-11 berupa foto lokasi objek
sengketa, P.I.II-12 berupa foto bangunan lokasi objek sengketa, P.I.II-13 berupa foto Mahkamahbangunan Agung lokasi objek sengketa danRepublik P.I.II-14 berupa foto bangunan Indonesialokasi objek sengketa, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bukti-bukti surat tersebut diatas
Halaman 19 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idtidak relevan dalam pembuktian pada perkara ini, maka bukti surat-surat tersebut
diatas tidak perlu dipertimbangkan lagi dan harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa dengan mengingat pertimbangan-pertimbangan tersebut
setelah mempelajari keseluruhan petitum yang diajukan oleh Para Penggugat melalui
Mahkamahkuasa Agung hukumnya, oleh karena Republik secara esensi gugatan tersebut Indonesia berkaitan dengan
status objek sengketa yang dijaminkan oleh Para Tergugat kepada Para Penggugat
pada waktu Para Tergugat meminjam uang kepada Para Penggugat dan Para
Tergugat sampai sekarang ini belum mengembalikan / melunasi uang pinjaman
berserta bunga 15% kepada Para Penggugat setelah tanggal jatuh tempo dan
berdasarkan pertimbangan diatas telah dinyatakan surat pernyataan tanggal 6 Mei
2018 dan surat kesepakatan bersama tanggal 8 April 2019 adalah sah menurut
hukum dan objek sengketa seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa Gotalamo,
Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai tersebut yang batas-batasnya
sesuai yang telah diuraikan diatas adalah sah menjadi milik Para Penggugat, dengan
demikian petitum gugatan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya angka 3 (tiga), Mahkamahangka Agung 4 (empat), angka 5 (lima) danRepublik angka 6 (enam) beralasan hukum Indonesia dan haruslah dikabulkan;
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap petitum gugatan Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya pada angka 2 (dua) yang menyatakan sah sita jaminan
yang diletakkan terhadap objek sengketa, maka sesuai Pasal 260 RBg, Pasal 261
RBg dan Pasal 720 Rv maupun berdasaran SEMA Nomor 5 tahun 1975 tentang
pengabulan dan perintah pelaksanaan sita, bertitik tolak dari permintaan atau
permohonan Para Penggugat, dan oleh karena terhadap obyek sengketa dalam
perkara ini tidak pernah diajukan permohonan sita jaminan maka tidak beralasan
menurut hukum untuk mengabulkan petitum kedua dari pihak Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat terhadap
petitum gugatan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya pada angka 2 (dua) Mahkamahtersebut tidakAgung beralasan hukum dan haruslahRepublik ditolak; Indonesia
Halaman 20 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa selanjutnya terhadap petitum gugatan Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya pada angka 7 (tujuh) yang menyatakan putusan dalam
perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit voor baar bijvoorraad) walaupun ada
upaya hukum Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali, maka menurut Majelis
MahkamahHakim Agung berdasarkan Pasal 191 Republik RBg, SEMA Nomor 3 Tahun 200 Indonesia0 tentang Putusan
Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan Provisionil serta SEMA Nomor 4 tahun
2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) dan
Provisionil ternyata tentang tuntutan Para Penggugat melalui kuasa hukumnya
sebagaimana tertera dalam petitum angka ketujuh yang berkaitan dengan putusan
serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) tersebut tidak disertai dengan bukti-bukti dan
syarat-syarat sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundangan di atas, oleh
karena itu Majelis Hakim berpendapat terhadap petitum gugatan Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya pada angka 7 (tujuh) tersebut tidak beralasan hukum dan
haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap petitum gugatan Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya pada angka 8 (delapan) yang menghukum Para Tergugat Mahkamahmembayar Agung uang paksa (dwangsom) Republik sebesar Rp.1.000.000,00 (satuIndonesia juta rupiah) setiap hari jika Para Tergugat enggan melaksanakan putusan dalam perkara ini,
maka untuk itu Majelis Hakim berpendapat bahwa apabila nantinya putusan
Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap tidak dilaksanakan oleh Para Tergugat
dengan demikian Pengadilan dapat melakukan eksekusi riil terhadap objek sengketa
sehingga tidak perlu diterapkan tentang permintaan dwangsom (uang paksa), oleh
karena itu Majelis Hakim berpendapat terhadap petitum gugatan Para Penggugat
melalui kuasa hukumnya pada angka 8 (delapan) tersebut tidak beralasan hukum
dan haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena Para Penggugat melalui kuasa hukumnya
dapat membuktikan dalil gugatannya sedangkan pihak Para Tergugat melalui kuasa
hukumnya tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya sehingga pihak Para MahkamahPenggugat Agung melalui kuasa hukumnya Republik adalah pihak yang menang dan Indonesia pihak Para Tergugat melalui kuasa hukumnya maupun Turut Tergugat adalah pihak yang kalah
Halaman 21 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idsehingga kepada Para Tergugat serta Turut Tergugat harus tunduk dan patuh
terhadap putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut
diatas oleh karena Para Tergugat melalui kuasa hukumnya maupun Turut Tergugat
Mahkamahdinyatakan Agung sebagai pihak yang Republik kalah maka berdasarkan ketentuan Indonesia Pasal 192 R.Bg
haruslah dihukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya
perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan Para Penggugat melalui
kuasa hukumnya dikabulkan sebagian, maka terhadap hal-hal lain dalam gugatan ini
yang relevan namun belum dipertimbangkan tetap menjadi bagian dalam putusan ini
dan turut dipertimbangkan;
Mengingat, ketentuan dalam Reglement Buitengewesten (RBg), Undang-
Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang
Nomor 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2
tahun 1986 tentang Peradilan Umum serta peraturan perundang-undangan lain yang Mahkamahberhubungan Agung dengan perkara ini; Republik Indonesia MENGADILI:
Dalam Eksepsi:
1. Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II melalui kuasa hukum untuk
seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan surat pernyataan tanggal 6 Mei 2018 dan surat kesepakatan
bersama tanggal 8 April 2019 adalah sah; 3. Menyatakan obyek sengketa seluas 30 m2 x 60 m2 yang terletak di Desa
Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dengan batas-
batas:
- Utara berbatas dengan Jalan Raya dilokasi berbatas dengan kintal kosong
MahkamahAbdul Agung Karim Kurung; Republik Indonesia
- Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji dilokasi berbatas dengan Jainal Halaman 22 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.idPanduko;
- Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung dilokasi berbatas dengan
Julfahmi Lasidji; Mahkamah Agung- Barat berbatas dengan RepublikUpi Kurung dilokasi berbatas dengan Indonesia Jalan Raya; Adalah sah milik Para Penggugat; 4. Menyatakan perbuatan Para Tergugat yang tidak mau mengosongkan dan
menyerahkan obyek sengketa kepada Para Penggugat adalah perbuatan
melawan hukum; 5. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja untuk segera mengosongkan dan
menyerahkan obyek sengketa kepada Para Penggugat, bila perlu dengan
bantuan aparat keamanan (Kepolisian); 6. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat tunduk dan patuh pada putusan
perkara ini; 7. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp.7.376.000,00 (tujuh juta tiga ratus
tujuh puluh enam ribu rupiah); 8. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya;
Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan MahkamahNegeri Agung Tobelo pada hari Senin, Republik tanggal 25 November 2019 oleh Indonesiakami I GUSTI NGURAH PUTU RAMA WIJAYA, S.H.,M.H. selaku Hakim Ketua Sidang, DAIMON D.
SIAHAYA, S.H. dan RACHMAT S.Hi LAHASAN, S.H.M.H. masing-masing selaku
Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
pada hari Kamis, tanggal 5 Desember 2019 oleh Ketua Majelis tersebut dengan
didampingi Hakim Anggota yang sama, dengan dibantu oleh MONANG MANURUNG
Panitera Pengadilan Negeri Tobelo, dengan dihadiri oleh Para Penggugat melalui
kuasa hukumnya, Para Tergugat melalui kuasa hukumnya dan tanpa dihadiri oleh
Turut Tergugat;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
Ttd Ttd MahkamahDAIMON Agung D. SIAHAYA, S.H. RepublikI.G.N. PUTU RAMA WIJAYA, S.H.,M.H. Indonesia Ttd Halaman 23 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id RACHMAT S.Hi LAHASAN, S.H.M.H.
Panitera,
Ttd Mahkamah Agung RepublikMONANG MANURUNG Indonesia
Perincian Biaya Perkara: - Biaya PNBP dari pendaftaran perkara :Rp. 30.000,00 - Biaya ATK / proses perkara :Rp. 50.000,00 - Materai :Rp. 6.000,00 - Redaksi :Rp. 10.000,00 - PNBP relas panggilan para pihak :Rp. 20.000,00 - PNPB pemeriksaan tempat :Rp. 20.000,00 - Biaya pemeriksaan tempat :Rp.4.980.000,00 - Biaya panggilan para pihak :Rp. 2.260.000 ,00 J u m l a h Rp.7.376.000,00 (tujuh juta tiga ratus tujuh puluh enam ribu rupiah)
TOBELO, 05 / 12 / 2019.
Mahkamah AgungW28 – U4/Republik /LEG/2019/PN.Tob. Indonesia
Untuk
Turunan Putusan yang sah sesuai dengan aslinya ;
PENGADILAN NEGERI TOBELO
PANITERA
MONANG MANURUNG NIP. 196007201985031003.-
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 24 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia