Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Agung Pengadilan Negeri Tobelo Republik yang memeriksa dan memutus perkaraIndonesia perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: 1. PABO Hi. BAIDE, laki-laki, lahir di Cucumare, 24 November 1964/55 tahun, Agama Islam, Warga Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai sekarang berdomisili di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya disebut sebagai Penggugat I; 2. NURBAYA TAHER, perempuan, lahir di Cucumare, 11 Februari 1970/49 tahun, Agama Islam, Warga Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai sekarang berdomisili di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya disebut sebagai Penggugat II; MahkamahD alamAgung hal ini memberikan kuasa Republik kepada Fakhri Lantu, S.H. adalahIndonesia Advokat & Konsultan Hukum yang beralamat di Kampung Koloncucu, RT.12/RW.05, No.483, Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, untuk sementara memilih domisili hukum di Jalan Raya H. Simange No. 339 (Wisma Salsabila), Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Juli 2019 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tobelo tanggal 17 Juli 2019 dibawah Register Nomor 117/SK/2019/PN Tob, selanjutnya disebut sebagai Para Penggugat; Lawan: 1. SERLI KUSUMA, perempuan, lahir di Tobelo, 8 Juli 1975/44 tahun, Warga Negara Indonesia, pekerjaan PNS, Agama Islam, tempat tinggal di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya Mahkamahdisebut Agung sebagai Tergugat I; Republik Indonesia Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1 Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id2. JULFAHMI LASIDJI, laki-laki, lahir di Galela, 18 Juli 1972/47 tahun, Warga Negara Indonesia, pekerjaan wiraswasta, Agama Islam, tempat tinggal di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya disebut sebagai Tergugat II; Mahkamah3. Agung DPP Partai Amanat NasionalRepublik di Jakarta Cq. DPD Partai Indonesia Amanat Nasional Provinsi Maluku Utara di Ternate Cq. DPW Partai Amanat Nasional Kabupaten Pulau Morotai, beralamat di Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan; Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Para Penggugat melalui kuasa hukumnya dengan surat gugatan tanggal 24 Juli 2019 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tobelo pada tanggal 25 Juli 2019 dalam Register Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: Mahkamah- B ahwaAgung berdasarkan Surat Pernyataan Republik Tergugat tanggal 6 Mei 2018Indonesia (bukti P-1) Jo. Surat Kesepakatan bersama antara Penggugat dan Tergugat tertanggal 8 April 2019 (bukti P-2), apabila Tergugat tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana Surat Pernyataan dan Surat Kesepakatan Bersama paling lambat tanggal 30 Mei 2019, maka tanah dan rumah seluas 30 m2 x 60 m2 milik Tergugat yang terletak di Desa Gotalamo Kecataman Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara berbatas dengan Jalan Raya; - Timur berbatas dengan Julfahmi Lasidji; - Selatan berbatas dengan Abd. Karim Kurung; - Barat berbatas dengan Upi Kurung; Mahkamahadalah Agung menjadi hak milik sepenuhnya Republik Penggugat; Indonesia seterusnya disebut (obyek sengketa); Halaman 2 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2 Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id- Bahwa pada saat penandatangan perjanjian Kesepakatan Bersama tanggal 8 April 2019, Tergugat menyerahkan semua bukti-bukti/surat-surat Asli kepemilikan termasuk foto-foto berwarna obyek sengketa kepada Penggugat serta Tergugat Mahkamah Agungjuga telah memberikan Republiksurat kuasa menjual atas obyek Indonesia sengketa kepada Penggugat yang dibuat dihadapan Notaris (bukti P-3); - Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata “semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”, maka Surat Penyataan Tergugat tanggal 6 Mei 2018 dan Surat Kesepakatan bersama tanggal 8 April 2019 menurut hukum adalah Sah; - Bahwa ternyata sampai dengan tanggal jatuh tempoh sebagaimana yang diperjanjikan dalam bukti P-1 maupun bukti P-2, Tergugat tidak memenuhi kewajibannya, maka menurut hukum obyek sengketa telah menjadi milik sah Penggugat. karenanya Penggugat secara kekeluargaan pada tanggal 30 Mei 2019 mendatangi Tergugat untuk memberitahukan bahwa tanggal 30 Mei 2019 adalah batas waktu Tergugat harus memenuhi kewajibannya, kalau tidak maka sesuai Bukti P-1 dan P-2 Tergugat harus mengosongkan obyek sengketa Mahkamahtersebut, Agung tetapi kemudian Tergugat Republik meminta waktu kepada Penggugat Indonesia 1 (satu) minggu untuk mengosongkan obyek sengketa karena Tergugat II masih di luar daerah dan Penggugat pun menyetujuinya; - Bahwa kemudian pada tanggal 9 Juni 2019 malam Penggugat datang kembali kepada Tergugat untuk menanyakan perihal kewajibannya sebagimana Bukti P-1 dan Bukti P-2, tetapi yang terjadi malah Tergugat I marah-marah kepada Penggugat dengan kata-kata : “ngoni Su haji dua dua baru kamari usir saya dari saya perumah tuuu… ngoni ambisi ambe saya perumah sampe,…..lantas dijawab Penggugat II eeee… ngani ini bagaimana kemarin ngani minta waktu untuk angka barang-barang sekarang ngani bale marah pa torang, eeee yang suru kaluar itu sapa kan ngoni yang minta sandiri di Notaris kalau ngoni tara bisa bayar ngongi serahkan rumah ini to….. jadi kalau tara bisa bayar ngani harus Mahkamahkaluar Agung dari rumah ini” dan Tergugat Republik tetap tidak mau mengosongkan Indonesia obyek sengketa, Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 67/Pdt.G/2019/PN Tob Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3 Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dan kemudian pada tanggal tanggal 10 Juni 2019 Penggugat di panggil oleh Pihak Polres Pulau Morotai karena ada laporan dari Tergugat I bahwa Penggugat dengan kekerasan telah mengancam Tergugat I untuk keluar dari rumahnya dan Penggugat menjelaskan kronologis kejadiannya, kemudian pihak Polres Mahkamah Agungmenyatakan Polisi tidak berwewenang Republik untuk mengosongkan obyekIndonesia sengketa dan menyuruh Penggugat menggugat ke Pengadilan agar Pengadilan yang memerintahkan untuk pengosongan obyek sengketa; - Bahwa berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata dimana Bukti P-1 dan Bukti P-2 adalah merupakan undang-undang yang mengikat bagi Penggugat dan Tergugat, maka menurut hukum Perbuatan Tergugat yang tidak mau mengosongkan dan menyerahkan obyek sengketa kepada Penggugat adalah Perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat sebagaimana di ancam Pasal 1365 KUHPerdata “Tiap