Quick viewing(Text Mode)

Penilaian Saham Pt. Alliance Cosmetics Per 31 Desember 2020

Penilaian Saham Pt. Alliance Cosmetics Per 31 Desember 2020

Graha STH Jl. Mandala Raya No. 20, Jakarta 11440 Tel : 021 – 563 7373 (Hunting) Fax : 021 – 563 6404 Email : [email protected] [email protected] Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007 Bidang Jasa : Penilaian Properti & Bisnis Wilayah Kerja : Indonesia

PENILAIAN SAHAM PT. ALLIANCE PER 31 DESEMBER 2020

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Graha STH Jl. Mandala Raya No. 20, Jakarta 11440 Tel : 021 – 563 7373 (Hunting) Fax : 021 – 563 6404 Email : [email protected] [email protected] Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007 Jakarta, 8 Juni 2021 Bidang Jasa : Penilaian Properti & Bisnis Wilayah Kerja : Indonesia

Direksi PT Indonesia Tbk. Wisma 46 Kota BNI Lantai 7 Suite 7.01 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Karet Tengsin, Jakarta 10220

Dengan hormat,

Ref. : File No. 00044/2.0007-00/BS/04/0027/1/VI/2021 Penilaian Saham PT Alliance Cosmetics

Menindak lanjuti Surat Perjanjian Kerja No. STH-039/PR.012/SG/I/2021, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Izin Usaha Kantor Penilai Publik No.2.08.0007 dan Surat Izin Penilai Publik No.: PB-1.08.00027 yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal STTD PPPM-OJK No.: STTD.PPB-38/PM.223/2019 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), telah melakukan revisi terhadap laporan penilaian kami atas Nilai Pasar saham PT Alliance Cosmetics (“PTA”) dengan File No. 00041/2.0007-00/BS/04/0027/1/IV/2021 yang kami lakukan per tanggal 31 Desember 2020, sehubungan dengan adanya perubahan dan atau tambahan informasi atas Rencana Transaksi PT Mandom Indonesia Tbk. ("Perseroan") untuk mengakuisisi saham PT Alliance Cosmetics.

DEFINISI DAN SINGKATAN

ACGI berarti ACG International Sdn. Bhd. ACS berarti Alliance Cosmetics Pte. Ltd. PTA berarti PT Alliance Cosmetics OJK berarti Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan berarti PT Mandom Indonesia Tbk.

POJK 35 dan SEOJK 17 berarti Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2020, ditetapkan tanggal 25 Mei 2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal dan Surat Edaran OJK Nomor 17/SEOJK.04/2020, ditetapkan tanggal 9 Agustus 2020 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal.

SPI berarti Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia (KEPI & SPI) Edisi VII – SPI 2018 yang dikeluarkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).

Tanggal Penilaian berarti tanggal 31 Desember 2020.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

IDENTITAS PEMBERI TUGAS

Pelaksanaan penilaian saham PTA ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian saham dari PT Mandom Indonesia Tbk sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. STH-039/PR.012/SG/I/2021 tanggal 26 Januari 2021.

Adapun identitas lengkap dari pemberi tugas adalah sebagai berikut :

Pemberi tugas : PT Mandom Indonesia Tbk Alamat : Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, Lantai 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Karet Tengsin, Jakarta 10220 : Telpon / Fax (021) 2980-9500 / (021) 2980-9501 : Email [email protected] Bidang usaha : Melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri kosmetika termasuk pasta gigi, sabun, dan bahan pembersih keperluan rumah tangga dan barang dari plastik untuk pengemasan

TUJUAN PENILAIAN

Penilaian yang kami lakukan adalah dengan tujuan untuk menentukan Nilai Pasar dari saham PTA yang ditempatkan dan disetor penuh per tanggal 31 Desember 2020.

Kami mengerti bahwa tujuan penentuan Nilai Pasar saham ini dalam rangka menilai saham PTA, yang akan dibeli dari ACG International Sdn. Bhd. dan Alliance Cosmetics Pte. Ltd. Jumlah saham PTA yang akan dinilai adalah sebanyak 209.147.483 saham atau setara dengan kepemilikan sebesar 99,995 %.

PEDOMAN PENILAIAN

Dalam melakukan penilaian ini kami berpedoman pada Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia (KEPI & SPI) Edisi VII – SPI 2018 yang dikeluarkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia ("MAPPI") dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“POJK 35”) serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/SEOJK.04/2020 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“SEOJK 17”).

DASAR NILAI DAN DEFINISI

Dasar nilai yang digunakan dalam penilaian saham adalah Nilai Pasar.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 2 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Nilai Pasar (Market Value) adalah estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing- masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan. (POJK 35).

TANGGAL PENILAIAN

Penilaian saham ini dilakukan per tanggal 31 Desember 2020.

LAPORAN PENILAIAN

Adapun laporan penilaian ini terdiri dari :

ƒ Surat ini yang berisi ringkasan dari hasil penilaian kami; ƒ Asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan; ƒ Uraian laporan (Narrative Report) yang berisikan informasi secara terperinci dari perusahaan, asumsi-asumsi serta metode penilaian yang digunakan, dan hasil penilaian yang dicapai; ƒ Lampiran-lampiran dari penjelasan-penjelasan dasar perhitungan.

PENDEKATAN PENILAIAN

Berdasarkan analisis yang kami lakukan dan faktor-faktor yang ada hubungannya dengan penilaian ini, kami uraikan dibawah ini pendekatan dan hasil penilaian kami sebagai berikut :

1. Indikasi Nilai Pasar dari Ekuitas (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Pendekatan Pendapatan, dengan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow to Firm Method - DCF)

Dasar penggunaan metode DCF adalah mengingat PTA merupakan operating company yang berusaha bidang industri kosmetik, toiletries dan produk kecantikan. Oleh karena itu dapat disusun proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA untuk menentukan prospek usaha dimasa akan datang. 2. Indikasi Nilai Pasar dari Ekuitas (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Pendekatan Pasar dengan, Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method - GPTC)

Dasar penggunaan metode GPTC adalah mengingat terdapatnya data-data perusahaan pembanding yang ada di bursa baik lokal maupun regional yang memiliki industri dan kegiatan usaha yang sejenis.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 3 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

3. Rekonsiliasi nilai dari Indikasi Nilai Ekuitas berdasarkan ke dua metode penilaian dalam butir 1 dan 2. 4. Diperhitungkan adanya Diskon Likuiditas Pasar mengingat saham yang dinilai merupakan saham perusahaan tertutup. 5. Nilai Pasar untuk 100% kepemilikan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atas dasar perhitungan Nilai Pasar Ekuitas pada butir d diatas 6. Nilai Pasar per saham 7. Nilai Pasar untuk 209.147.483 saham atau setara dengan 99,995% kepemilikan saham

Disamping itu, Pendekatan Aset tidak kami gunakan karena PTA bukan merupakan perusahaan yang nilai perusahaannya sangat bergantung pada aset tetap, bukan merupakan holding company, bukan merupakan perusahaan yang memiliki aset berwujud dalam jumlah signifikan.

Besarnya Diskon Likuiditas Pasar (Discount For Lack of Marketability) dari perusahaan tertutup (sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek) berdasarkan POJK 35, untuk saham mayoritas adalah antara 20% sampai 40% dan untuk saham minoritas adalah antara 30% sampai 50%.

Besarnya Premi Pengendalian (Premium for Control) atau Diskon Tanpa Pengendalian (Discount for Lack of Control) berdasarkan POJK 35, untuk perusahaan terbuka adalah antara 20% sampai 35% dan untuk perusahaan tertutup (sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek) adalah antara 30% sampai 70%.

Oleh karena nilai saham yang dihitung adalah saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 99,995% tetapi PTA berada dalam kondisi merugi selama beberapa tahun terakhir, maka dalam hal ini menurut pertimbangan kami besarnya Diskon Likuiditas Pasar adalah 40%.

ASUMSI DASAR UNTUK PENILAIAN SAHAM

1. Asumsi Dasar Untuk Penilaian Saham dengan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow to Firm Method) Dalam melakukan penilaian saham dengan metode ini, kami dasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :

Umum x Tanggal penilaian saham PTA adalah 31 Desember 2020 x Metode yang digunakan adalah Metode Diskonto Arus Kas Untuk Perusahaan x Faktor diskonto yang akan digunakan adalah Cost of Capital yang dihitung atas dasar WACC (Weighted Average Cost of Capital).

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 4 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Asumsi-asumsi dalam penyusunan proyeksi antara lain : ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2020 digunakan sebagai dasar proyeksi laporan keuangan. ƒ Proyeksi laporan keuangan meliputi periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 yang merupakan periode eksplisit dan didasarkan pada data laporan keuangan PTA per 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Periode selanjutnya setelah 31 Desember 2025 merupakan periode “Continuing” dan periode ini digunakan untuk perhitungan “Terminal Value”, Dalam periode continuing kami asumsikan dengan pertumbuhan sebesar 2% yang didasarkan pada prediksi tingkat inflasi dimasa mendatang.

ƒ Proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif Perusahaan periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 dengan asumsi-asumsi dasarnya, diantaranya yaitu :

Proyeksi Laba Rugi Komprehensif (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 18.26% 15.20% 13.89% 14.02% PENDAPATAN BERSIH 21,140,000 25,000,000 28,800,000 32,800,000 37,400,000 BEBAN POKOK PENJUALAN (12,000,000) (12,300,000) (13,900,000) (15,760,000) (17,950,000) LABA (RUGI) BRUTO 9,140,000 12,700,000 14,900,000 17,040,000 19,450,000

BEBAN USAHA (13,940,000) (12,700,000) (13,300,000) (15,111,800) (17,112,081) LABA (RUGI) USAHA (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 2,337,919

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - - - - - LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 2,337,919

Manfaat (beban) pajak penghasilan - - - - (467,584) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 1,870,335

o Pendapatan diasumsikan berdasarkan perkiraan manajemen dengan rincian sebagai berikut :

Asumsi-asumsi yang mendasari penyusunan proyeksi pendapatan adalah sebagai berikut:

x Jenis produk yang dijual pada tahun 2021 terdiri dari 74 jenis produk (SKU) eksisting dan 20 SKU baru. Kemudian pada tahun 2022-2024, terdapat penambahan 20 SKU baru setiap tahunnya, dan pada tahun 2025 terdapat penambahan 25 SKU baru

x Harga penjualan per produk berkisar antara Rp 29.500 - Rp 175.000 dengan rata-rata harga penjualan per produk sebesar Rp. 66.745.

x Penjualan dilakukan oleh PTA kepada beberapa distributor yang dibagi menjadi General Trade (GT), Department Store (DS), Modern Trade (MT), dan E-Commerce (EC) masing-masing dengan margin pendapatan yang berbeda untuk PTA.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 5 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sehingga pendapatan PTA menjadi sebagai berikut (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025

Pendapatan GT 6,100,000 7,389,541 8,664,375 10,024,776 11,579,674

Pendapatan DS 6,700,000 7,953,596 9,199,813 10,549,617 12,103,158

Pendapatan MT 9,600,000 10,916,289 12,247,870 13,756,190 15,527,270

Pendapatan EC 1,600,000 1,740,573 1,887,942 2,069,418 2,289,898

Total 24,000,000 28,000,000 32,000,000 36,400,000 41,500,000

Sales Reduction 2,860,000 3,000,000 3,200,000 3,600,000 4,100,000 Pendapatan 21,140,000 25,000,000 28,800,000 32,800,000 37,400,000 Bersih

Pendapatan PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 21,14 miliar, Rp 25,00 miliar, Rp 28,80 miliar, Rp 32,80 miliar, dan Rp 37,40 miliar.

Berdasarkan penjelasan dari manajemen PTA, Mengingat PTA selalu mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir, manajemen PTA memutuskan untuk melaksanakan rekonstruksi bisnis yang dimulai pada tahun 2020 dengan melakukan dua strategi prioritas, yaitu:

i. Mengurangi biaya pemasaran dan promosi yang merupakan biaya terbesar dalam biaya usaha ii. Mengurangi dan berkonsentrasi pada produk dan pelanggan potensial dengan mengurangi jumlah konter, hal ini mengakibatkan penarikan barang dari konter tersebut dan menyebabkan jumlah retur yang tinggi pada tahun 2020. PTA juga berusaha untuk mengurangi jenis produk- produk yang tidak menguntungkan tersebut dimana awalnya PTA mendistribusikan lebih dari 200 SKU, menjadi 74 SKU saja.

Dengan rampungnya proses restrukturisasi bisnis berupa pengurangan produk-produk tidak menguntungkan dan pengurangan biaya pemasaran & promosi sebagaimana disebutkan diatas, serta adanya penurunan margin biaya dan penghilangan minimum order quantity sebagaimana disebutkan pada bagian COGS dibawah, manajemen berkeyakinan bahwa pendapatan akan dapat bertumbuh jauh lebih baik kedepannya

Penjualan PTA sampai dengan bulan Maret 2021 mencapai Rp. 2,08 milliar atau sebesar 9,84% dari proyeksi setahun. Bila dibandingkan dengan budgeting PTA untuk tiga bulan sampai dengan Maret 2021 sebesar Rp. 2,35 milliar, pendapatan aktual PTA tercapai sebesar 88,34%.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 6 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Penjualan yang tidak mencapai angka budgeting ini disebabkan oleh karena selama tiga bulan pertama tahun 2021, ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi PTA untuk melakukan penjualan produk-produknya yaitu:

x Persediaan PTA, terutama untuk fast-moving products yang mulai habis terjual. Hal ini disebabkan oleh karena keterlambatan proses impor karena pengaruh wabah Covid-19 x Pemeriksaan ulang oleh BPOM yang menghambat proses impor x Produk-produk PTA yang masih tersisa sudah mendekati tanggal kedaluwarsanya, sehingga produk-produk tersebut akan dijual di department store dan eCommerce dengan diberikan Diskon yang menarik

Manajemen PTA memperkirakan seluruh permasalahan diatas akan selesai pada bulan Juni 2021 dan PTA dapat beroperasi kembali secara normal bahkan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Dengan upaya-upaya yang telah disebutkan diatas, manajemen berkeyakinan bahwa PTA akan mendapatkan nilai tambah berupa pendapatan yang akan bertumbuh lebih baik kedepannya, dan berupa margin keuntungan yang akan semakin membaik kedepannya, mulai dari tahun pertama yang diproyeksikan masih merugi hingga tahun ketiga dimana PTA mulai dapat menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.

o Biaya COGS diasumsikan sebesar 57% dari pendapatan pada tahun 2021, 49% pada tahun 2022, dan 48% pada tahun 2023-2025, sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 COGS 12.000.000 12.300.000 13.900.000 15.760.000 17.950.000

Beban pokok PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 12,00 miliar, Rp 12,30 miliar, Rp 13,90 miliar, Rp 15,76 miliar, dan Rp 17,95 miliar.

Sehubungan dengan biaya COGS, secara historis pemegang saham lama PTA di Malaysia menerapkan margin biaya yang tinggi dan minimum order quantity, yang akhirnya menyebabkan produk-produk harus di-writeoff karena kedaluwarsa dan dengan demikian berimbas pada tingginya COGS.

Dengan dilakukannya restrukturisasi bisnis di tahun 2020, ultimate shareholder dari PTA memutuskan untuk mengganti struktur biaya dengan menurunkan margin biaya, dan menghilangkan pembatasan minimum order quantity. Dengan demikian COGS dapat menjadi lebih rendah, dan lebih sesuai dengan COGS yang umumnya terjadi di pasar industri sejenis.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 7 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

o Biaya Opex diasumsikan sebesar 66% dari pendapatan pada tahun 2021, 51% pada tahun 2022, dan 46% pada tahun 2023-2025, sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 Opex 13.940.000 12.700.000 13.300.000 15.111.800 17.112.081

Beban usaha PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 13,94 miliar, Rp 12,70 miliar, Rp 13,30 miliar, Rp 15,11 miliar, dan Rp 17,11 miliar.

o Pajak Penghasilan Badan dihitung didasarkan ketentuan peraturan perpajakan untuk PTA yaitu 22% untuk tahun 2021 dan 20% untuk tahun 2022-2025 dengan memperhitungkan akumulasi kerugian pajak.

o Sehingga laba / (rugi) bersih PTA berdasarkan asumsi-asumsi proyeksi diatas adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 Laba (rugi) (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335 bersih

Laba / (rugi) bersih PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar negatif Rp 4,80 miliar, Rp nol, Rp 1,60 miliar, Rp 1,93 miliar, dan Rp 1,87 miliar.

Proyeksi Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 6,729,579 6,654,896 7,950,158 9,594,711 11,127,530 Piutang usaha 3,280,456 3,879,441 4,469,117 5,089,827 5,803,644 Persediaan 3,191,260 3,271,041 3,696,542 4,191,188 4,773,593 Pajak dibayar dimuka 966,096 966,096 966,096 966,096 966,096 Aset lancar lainnya 51,839 51,839 51,839 51,839 51,839 Jumlah Aset Lancar 14,219,230 14,823,314 17,133,752 19,893,661 22,722,702

ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - bersih 1,056,310 1,081,310 1,106,310 1,031,310 856,310 Aset tidak lancar lainnya 114,595 114,595 114,595 114,595 114,595

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,170,905 1,195,905 1,220,905 1,145,905 970,905

JUMLAH ASET 15,390,135 16,019,219 18,354,657 21,039,566 23,693,607

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 8 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

2021 2022 2023 2024 2025 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 981,728 1,006,271 1,137,168 1,289,336 1,468,501 Utang lain-lain dan akrual 15,876,258 15,876,258 15,876,258 15,876,258 15,876,258 Utang pajak 78,304 78,304 78,304 78,304 78,304 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 16,936,290 16,960,833 17,091,730 17,243,898 17,423,063

LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan paska kerja 3,941,399 4,545,940 5,150,481 5,755,022 6,359,563 Total Liabilitas Jangka Panjang 3,941,399 4,545,940 5,150,481 5,755,022 6,359,563

EKUITAS Modal saham 209,157,483 209,157,483 209,157,483 209,157,483 209,157,483 Tambahan modal disetor 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 Komponen ekuitas lainnya 213,680 213,680 213,680 213,680 213,680 Penghasilan komprehensif lain 57,199 57,199 57,199 57,199 57,199 Saldo laba (rugi) (233,973,010) (233,973,010) (232,373,010) (230,444,810) (228,574,475) Total Ekuitas (5,487,554) (5,487,554) (3,887,554) (1,959,354) (89,019)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 15,390,135 16,019,219 18,354,657 21,039,566 23,693,607

o Jumlah aset PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 15,39 miliar, Rp 16,02 miliar, Rp 18,35 miliar, Rp 21,04 miliar, dan Rp 23,69 miliar. Kenaikan aset PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena adanya perubahan pada kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap bersih PTA.

o Penyusutan aset tetap didasarkan pada perkiraan umur ekonominya dan disusutkan sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku.

o Rata-rata penagihan piutang dalam 57 hari. o Rata-rata perputaran persediaan dalam 97 hari. o Jumlah liabilitas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 20,88 miliar, Rp 21,51 miliar, Rp 22,24 miliar, Rp 23,00 miliar, dan Rp 23,78 miliar. Kenaikan liabilitas PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena adanya perubahan pada utang usaha dan liabilitas imbalan paska kerja PTA.

o Rata-rata pembayaran utang dalam 30 hari. o Jumlah ekuitas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar negatif Rp 5,49 miliar, negatif Rp 5,49 miliar, negatif Rp 3,89 miliar, negatif Rp 1,96 miliar, dan negatif Rp 0,09 miliar. Kenaikan ekuitas PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena PTA yang mulai menghasilkan keuntungan.

Perhitungan Faktor Diskonto (Discount Factor) Perhitungan indikasi nilai pasar dengan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow To Firm) didasarkan pada Arus Kas Bersih Untuk Perusahaan. Oleh karena itu factor diskonto yang akan digunakan adalah atas dasar Cost of Capital.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 9 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Untuk menghitung Cost of Capital akan dihitung dengan rata-rata biaya capital (Weighted Average Cost of Capital – WACC) dengan mendasarkan pada Cost of Equity atas dasar perhitungan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan formula sebagai berikut:

E (Ri) = Rf + B (RPm) – Ds

E (Ri) = Tingkat balikan yang diharapkan (Cost of Equity) Rf = Risk free rate B = Beta RPm = Equity risk premium Ds = Default Spread

Untuk menghitung Cost of Equity digunakan data-data sebagai berikut: - Mengingat mata uang yang disajikan dalam laporan keuangan PTA adalah Rupiah, maka tingkat bunga tanpa resiko (Risk free rate) ditetapkan berdasarkan yield Obligasi Pemerintah RI dalam Rupiah dengan jangka waktu 30 tahun yang diperoleh Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) per 31 Desember 2020 sebesar 7,1018%; - Equity Risk Premium dan Default Spread berdasarkan data dari Damodaran untuk Indonesia tahun 2021 yang merupakan emerging market dengan besarnya masing-masing 6,56% dan 1,68% - Besarnya beta didasarkan pada beta dari industri household products berdasarkan Damodaran untuk tahun 2021. Berdasarkan data tersebut, beta unleverednya adalah sebesar 1,00 dan Debt to Equity Ratio sebesar 6,92%. Tingkat pajak selama perusahaan masih mengalami kerugian adalah 0%, tetapi, pada tahun 2025, meskipun akumulasi kerugian pajak masih ada, tingkat pajak yang digunakan menjadi 20%.

Oleh karenanya, dengan memperhitungkan debt to equity ratio sebesar 6,92%, Levered Beta dan Cost of Equity adalah sebagai berikut: Tingkat Pajak Levered Beta Cost of Equity 0% 1,07 12,44% 20% 1,06 12,35%

Kemudian berdasarkan tingkat bunga pinjaman investasi dalam Rupiah dari Bank Pemerintah sebesar 8,87% per tahun, maka besarnya Cost of Capital (WACC) adalah sebagai berikut: Tingkat Pajak Levered Beta Cost of Equity WACC 0% 1,07 12,44% 12,21% 20% 1,06 12,35% 12,01%

Perhitungan Cost of Capital dapat dilihat pada Lampiran H-1 dan H-2.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 10 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Kesimpulan (dalam ribuan Rupiah) TERMINAL Description 2021 2022 2023 2024 2025 V ALUE

Proyeksi Laba Setelah Pajak (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 1,870,335 Ditambah : - Penyusutan dan amortisasi 1,800,000 900,000 900,000 1,000,000 1,100,000 - Bunga (1-T) - - - - -

Dikurangi : Perubahan Modal Kerja (diluar kas dan setara kas) 568,900 (654,224) (884,279) (963,188) (1,117,057) Capex (925,000) (925,000) (925,000) (925,000) (925,000) Arus Kas Bersih (3,356,100) (679,224) 690,721 1,040,012 928,278 Terminal Value dengan pertumbuhan 2% 9,462,386 Discount Factor @ 12.21% 0.891216 0.794266 0.707863 0.630859 12.01% 0.563235 0.5632349 (2,991,011) (539,485) 488,936 656,101 522,839 5,329,546

Indikasi Nilai 3,466,926 Ditambah (dikurangi) : Inisial kas 9,481,138 Liabilitas berbunga - Indikasi Nilai Pasar Ekuitas per 31 Desember 2020 12,948,064

Berdasarkan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method) indikasi Nilai Pasar Ekuitas PTA pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 12.948.064.000. Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran E.

2. Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method)

Untuk menggunakan Metode Perusahaan Terbuka Sebagai Pembanding dalam menilai saham mayoritas PTA, digunakan beberapa perusahaan terbuka yang sahamnya di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa efek di kawasan regional. Perusahaan yang digunakan sebagai pembanding adalah :PT Unilever Indonesia Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, S&J International Enterprise Public Company Limited, PT Martina Berto Tbk, Natural Health Trends Corp., Karmarts Public Company Limited, Eng Kah Corporation Berhad, dan Do Day Dream Public Company Limited. Untuk kedelapan perusahaan pembanding tersebut, digunakan laporan keuangan yang telah diaudit. Berikut adalah keterangan mengenai kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan perusahaan pembanding yang dipakai:

Perusahaan Pembanding Kantor Akuntan Publik yang mengaudit PT Unilever Indonesia Tbk. Kantor Akuntan Publik SIddharta Widjaja & Rekan PT Mandom Indonesia Tbk. Kantor Akuntan Publik Imelda & Rekan S&J International Enterprise PCL EY Office Limited Bangkok PT Martina Berto Tbk. Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Natural Health Trends Corp. Marcum LLP Karmarts PCL Pimjai Manitkajohnkit Eng Kah Corporation Bhd. Grant Thornton Malaysia PLT Do Day Dream PCL KPMG Phoomchai Audit Ltd

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 11 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Dalam melakukan pemilihan terhadap perusahaan pembanding, dipastikan bahwa perusahaan pembanding yang dipakai adalah perusahaan pembanding yang telah memiliki harga pasar yang terjadi dalam jangka waktu tidak lebih dari 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penilaian.

Dari delapan perusahaan pembanding tersebut diatas, kami tentukan nilai dasar pengali (value multiple). Rata-rata nilai dasar pengali atas kedelapan perusahaan pembanding tersebut diterapkan untuk menghitung nilai ekuitas PTA. Value Multiple merupakan ratio dimana digunakan harga saham perusahaan pembanding sebagai pembilang (numerator) dan suatu ukuran tertentu dari perusahaan pembanding sebagai pembagi (denominator), yang biasanya digunakan dari angka hasil usaha atau posisi keuangan. Value multiple biasanya dihitung untuk basis per saham, tetapi dapat juga ditentukan dengan cara membagi nilai total seluruh saham dari perusahaan pembanding dengan total laba (earnings) setahun, total penjualan setahun atau nilai buku ekuitas.

Kami mengambil data perusahaan pembanding berdasarkan data laporan keuangan yang diaudit yang diunduh dari situs idx dan berdasarkan harga saham di bursa efek yang diunduh dari yahoo finance sehingga harga pasar yang digunakan bersifat wajar

Harga pasar yang kami gunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Harga per Saham Perusahaan Pembanding Jumlah Saham per 31 Des 2020

PT Unilever Indonesia Tbk. 7.630.000.000 Rp. 7.350 PT Mandom Indonesia Tbk. 201.066.667 Rp. 6.475 S&J International Enterprise 149.930.828 THB 23,90 PCL PT Martina Berto Tbk. 1.070.000.000 Rp. 95 Natural Health Trends Corp. 12.979.414 USD. 4,98 Karmarts PCL 879.998.016 THB. 3,96 Eng Kah Corporation Bhd. 70.757.427 RM. 1,00 Do Day Dream PCL 317.887.700 THB. 18,10

Berdasarkan laporan keuangan audit masing-masing perusahaan pembanding yang diunduh dari situs idx dan dari situs masing-masing perusahaan pembanding, dan berdasarkan harga per saham yang diambil dari situs yahoo finance, dapat kami simpulkan sebagai berikut:

x PT Unilever Indonesia Tbk. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 7.630.000.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 7.350. x PT Mandom Indonesia Tbk. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 201.066.667 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 6.475.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 12 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

x S&J International Enterprise PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 149.930.828 saham dengan harga per saham sebesar THB. 23,90. x PT Martina Berto Tbk per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 1.070.000.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 95. x Natural Health Trends Corp per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 12.979.414 saham dengan harga per saham sebesar USD. 4,98 x Karmarts PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 879.998.016 saham dengan harga per saham sebesar THB. 3,96 x Eng Kah Corporation Bhd. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 70.757.427 saham dengan harga per saham sebesar RM. 1,00 x Do Day Dream PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 317.887.700 saham dengan harga per saham sebesar THB. 18,10.

Langkah langkah untuk menentukan nilai PTA dengan menggunakan Metode Perusahaan Terbuka sebagai Pembanding adalah sebagai berikut: a. Tentukan pemilihan perusahaan terbuka yang sepadan dengan PTA, guna menentukan value multiplenya. b. Tentukan harga saham di bursa saham dari perusahaan pembanding. Harga saham ini merupakan pembilang (numerator). c. Tentukan besaran hasil usaha (earnings, penjualan dan lainnya) atau posisi keuangan pada tanggal penilaian yang merupakan variable keuangan perusahaan pembanding dengan menggunakan laporan keuangan dari perusahaan pembanding. Hasilnya merupakan angka pembagi (denominator) dari value multiple.

Terhadap laporan keuangan perusahaan pembanding, dalam hal ini terhadap Laba Rugi Komprehensif perusahaan pembanding perlu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatan dan biaya yang tidak berulang (non-recurring) dan non- operasi antara lain sebagai berikut :

- Pendapatan bunga;

- Laba / (rugi) penjualan aset tetap

- Laba / (rugi) selisih kurs

- Laba / (rugi) penurunan nilai wajar

- Pendapatan / beban non operasi lainnya.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 13 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Penyesuaian yang kami lakukan terhadap masing-masing perusahaan pembanding adalah sebagai berikut:

Perusahaan Pembanding Penyesuaian Terhadap Akun PT Unilever Indonesia Tbk. Pendapatan bunga dan beban lain-lain PT Mandom Indonesia Tbk. Pendapatan bunga, kerugian penjualan aset tetap. kerugian kurs mata uang asing, dan lain-lain (bersih) S&J International Enterprise PCL Laba selisih kurs, laba nilai wajar instrumen keuangan, pendapatan bunga, dan pendapatan lain-lain PT Martina Berto Tbk. Pendapatan keuangan, pendapatan lain-lain dan beban lain-lain Natural Health Trends Corp. Pendapatan lain-lain Karmarts PCL Pendapatan bunga, pendapatan sewa gudang, laba nilai wajar properti investasi, dan pendapatan / (beban) lain-lain Eng Kah Corporation Bhd. Pendapatan lain-lain Do Day Dream PCL Pendapatan bunga, dividen dari instrumen keuangan, laba nilai wajar instrumen keuangan, laba penjualan aset tetap, dan pendapatan (beban) lain-lain d. Menghitung value multiple dari perusahaan terbuka tersebut diatas. e. Menghitung nilai Ekuitas atau Kapital Investasi (Invested Capital) dari Perusahaan atas dasar value multiples dikalikan dengan variable keuangan fundamental PTA. Dalam hal ini variable keuangan fundamental yang digunakan adalah Nilai Buku atas Kapital yang Diinvestasikan (BVIC) sehingga rasio yang digunakan adalah MVIC/BVIC. Rasio yang digunakan hanya MVIC/BVIC mengingat kondisi penjualan PTA pada tahun 2020 yang negatif oleh karena retur penjualan yang lebih besar dari penjualan, dan mengingat kondisi ini merupakan kondisi sesaat dan tidak berulang.

Penggunaan rasio MVIC/BVIC sudah sesuai dengan POJK 35 pasal 65 ayat (1) huruf e. sebagaimana dinyatakan bahwa dalam hal Penilai Bisnis menggunakan rasio investasi, maka Penilai Bisnis dapat menggunakan rasio sebagai berikut:

1. Market value of invested capital to gross cash flow before depreciation and taxes (MVIC /GCF); 2. Market value of invested capital to sales (MVIC/sales); 3. Market value of invested capital to earning before interest, taxes, depreciation and amortization (MVIC/EBITDA); 4. Market value of invested capital to earning before interes and, taxes (MVIC/EBIT); dan/atau 5. Market value of invested capital to book value invested capital (MVIC/BVIC); f. Hasil perhitungan butir e yang merupakan nilai entitas (Enterprise Value) bagi pemegang saham minoritas. Mengingat nilai yang dihasilkan dari perhitungan adalah nilai entitas, maka perlu ditambahkan dengan kas setara kas dan dikurangi dengan utang berbunga dari PTA untuk mendapatkan nilai ekuitas dari PTA.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 14 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

g. Oleh karena indikasi nilai yang diperoleh dari metode ini adalah indikasi nilai untuk saham minoritas, maka untuk menghitung nilai saham PTA perlu ditambah dengan Premi Pengendali (Control Premium). Besarnya Premi Pengendali untuk perusahaan tertutup (sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek) berdasarkan POJK 35 dan SEOJK 17 adalah antara 30% sampai 70%. Berdasarkan pertimbangan kami besarnya premi pengendali adalah 30% mengingat kondisi PTA selama lima tahun sebelumnya selalu dalam kondisi rugi.

h. Dari perhitungan pada point g diatas, dihasilkan indikasi nilai ekuitas bagi pemegang saham mayoritas.

Kesimpulan

Berdasarkan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method) indikasi nilai pasar ekuitas PTA pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 11.471.803.000. Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran F-1, F-2, F-3, F-4 dan F-5.

REKONSILIASI NILAI

Untuk sampai pada pendapat kami mengenai Nilai Pasar Ekuitas (net worth) PTA kami melakukan korelasi nilai atas hasil penilaian dari penggunaan kedua metode yang kami uraikan diatas, yaitu untuk Metode Diskonto Arus Kas dan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek dikorelasi dengan bobot masing-masing 90% untuk Metode Diskonto Arus Kas, 10% untuk Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek.

Metode Diskonto Arus Kas didasarkan kepada pendekatan pendapatan, yaitu pada prospek usaha dimasa yang akan datang, sedangkan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek didasarkan pada kondisi keuangan pada tanggal penilaian tanpa memperhatikan prospek usaha dimasa yang akan datang, oleh karena itu Metode Diskonto Arus Kas diberi bobot nilai yang lebih tinggi.

DISKON TANPA PENGENDALIAN DAN DISKON LIKUIDITAS PASAR

Oleh karena saham yang dinilai merupakan saham mayoritas dengan kepemilikan 99,995% maka tidak perhitungkan adanya Diskon Tanpa Pengendalian dalam menentukan Nilai Pasar saham PTA.

Akan tetapi, Diskon Likuiditas Pasar diperhitungkan untuk memperoleh Nilai Pasar Ekuitas per 31 Desember 2020 karena PTA merupakan perseroan tertutup (non listed company). Karena saham yang dinilai adalah saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 99,995% tetapi PTA berada dalam kondisi merugi selama beberapa tahun terakhir, maka dalam hal ini menurut pertimbangan kami besarnya Diskon Likuiditas Pasar adalah 40%. Penentuan besarnya Diskon Likuiditas Pasar ini didasarkan pada POJK 35.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 15 KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

HASIL PENILAIAN

Hasil penilaian kami berdasarkan langkah-langkah penilaian sebagaimana telah kami uraikan dimuka seperti di bawah ini :

Hasil Bobot Nilai Hasil Penilaian Relatif Rekonsiliasi (Rp'000) (%) (Rp'000) Ekuitas (Equity)

a. Menurut Metode Diskonto Arus Kas Indikasi Nilai Pasar per 31 12.948.064 90 11.653.258 Desember 2020

b. Menurut Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

Indikasi Nilai Pasar 11.471.803 10 1.147.180 per 31 Desember 2020

Indikasi Nilai Pasar Ekuitas 12.800.438

Dikurangi: Diskon Likuiditas Pasar - 40% (5.120.175)

Indikasi Nilai Ekuitas Rp'000 7.680.263 – untuk 209.157.483 saham (100%)

Nilai Pasar per saham Rp 36,72

Nilai Pasar untuk 209.147.483 saham Rp 7.679.895.576 (99,995%)

Perhitungan kami dapat dilihat pada Lampiran E, Lampiran F, Lampiran G dalam laporan ini.

KESIMPULAN AKHIR

Dengan demikian, menurut pendapat kami jumlah Rp. 7.679.895.576 (TUJUH MILIAR ENAM RATUS TUJUH PULUH SEMBILAN JUTA DELAPAN RATUS SEMBILAN PULUH LIMA RIBU LIMA RATUS TUJUH PULUH ENAM RUPIAH) merupakan Nilai Pasar dari 209.147.483 lembar saham PTA dengan nilai pasar per lembar saham sebesar Rp. 36,72 (TIGA PULUH ENAM KOMA TUJUH DUA RUPIAH) yang berada dalam kondisi berkesinambungan usaha (going concern) pada tanggal 31 Desember 2020, dengan berpedoman pada Asumsi-asumsi dan Syarat-syarat Pembatasan yang terlampir dalam laporan ini

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy 16

File No – STH – 2012 – 106 – B KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

PERNYATAAN PENILAI

Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang terhadap Penilaian yang dibuat, maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Laporan Penilaian Bisnis yang dibuat. 2. Kami bertanggungjawab atas Laporan Penilaian Bisnis yang kami lakukan. 3. Kami telah melakukan penugasan penilaian profesional sesuai dengan Tanggal Penilaian (Cut Off Date). 4. Kami telah melakukan analisis untuk tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Penilaian Bisnis, opini dan kesimpulan dalam Laporan Penilaian Bisnis ini, sebatas pengetahuan kami, adalah benar dan akurat. 5. Kami telah melakukan penugasan penilaian profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Kami telah menyajikan hasil Penilaian dalam penugasan penilaian profesional sebagai Kesimpulan Penilaian. 7. Kami telah mengungkapkan lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis di dalam Laporan Penilaian Bisnis. 8. Kesimpulan Penilaian telah sesuai dengan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas. 9. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian Bisnis berasal dari berbagai sumber yang diyakini Penilai Bisnis dapat dipertanggungjawabkan. 10. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang dibuat yang telah disepakati sebelumnya dengan Pemberi Tugas. 11. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan penilaian yang dibuat, pencapaian hasil yang dinyatakan, atau adanya kondisi yang terjadi kemudian (subsequent event) yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan yang dimaksud. 12. Penilai Bisnis telah mengikuti persyaratan pendidikan profesional yang ditetapkan/dilaksanakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). 13. Penilai Bisnis memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan Penilaian yang dibuat 14. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam pelaksanaan Penilaian, analisis, pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang dinyatakan dalam Laporan Penilaian Bisnis ini. 15. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta Laporan Penilaian Bisnis telah dibuat dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia (KEPI & SPI) Edisi VII – SPI 2018 dan POJK 35.

1

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

ASUMSI-ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS

Laporan Penilaian Bisnis ini bergantung kepada asumsi-asumsi dan kondisi pembatas sebagai berikut :

1. Laporan Penilaian Bisnis yang dihasilkan oleh Penilai Bisnis bersifat non-disclaimer opinion.

2. Penilai Bisnis telah melakukan penelaahan atas dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.

3. Data-data dan informasi yang diperoleh Penilai Bisnis berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya.

4. Penilai Bisnis menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen dengan kemampuan untuk pencapaiannya (fiduciary duty).

5. Penilai Bisnis bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan yang telah disesuaikan.

6. Penilai Bisnis menghasilkan Laporan Penilaian Bisnis yang terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan.

7. Penilai Bisnis bertanggung jawab atas Laporan Penilaian Bisnis dan Kesimpulan Nilai.

8. Penilai Bisnis telah memperoleh informasi atas status hukum objek penilaian dari pemberi tugas.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

DAFTAR ISI H a l a m a n SURAT PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 17 PENILAIAN USAHA 18 Informasi Umum 22 Latar belakang Perusahaan 23 Pendirian PTA 23 Modal Saham PTA 23 Susunan Pengurus 24 Kegiatan Usaha 24 Izin-izin Yang Diperoleh 24 Informasi Lain Tentang PTA 25 Sumber Informasi 25 Tinjauan Kondisi Perekonomian Indonesia dan Industri, Kosmetik 26 Tinjauan Kondisi Perekonomian Indonesia 26 Tinjauan Industri Kosmetik 37 Analisa Laporan Keuangan Perusahaan 41 Pendekatan Penilaian 47 Kesimpulan Akhir 62 ASUMSI-ASUMSI DAN SYARAT-SYARAT PEMBATASAN LAMPIRAN-LAMPIRAN : A-1 : Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2016 sampai 2020 A-2 : Laba Rugi Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sampai 2020 B-1 : Laporan Posisi Keuangan Common Size per 31 Desember 2016 sampai 2020 B-2 : Laba Rugi Common Size untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sampai 2020 C-1 : Normalisasi Laporan Posisi Keuangan C-2 : Normalisasi Laba Rugi Komprehensif D-1 : Proyeksi Laporan Posisi Keuangan D-2 : Proyeksi Laba Rugi Komprehensif E : Metode Diskonto Arus Kas F : Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek G : Nilai Pasar Saham H : Perhitungan Cost of Capital

18

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

PENILAIAN USAHA

Penilaian yang kami lakukan adalah dengan tujuan untuk menentukan Nilai Pasar dari saham PT Alliance Cosmetics (“PTA”) yang ditempatkan dan disetor penuh per tanggal 31 Desember 2020.

TUJUAN PENILAIAN

Penilaian yang kami lakukan adalah dengan tujuan untuk menentukan Nilai Pasar dari saham PTA yang ditempatkan dan disetor penuh per tanggal 31 Desember 2020.

Kami mengerti bahwa tujuan penentuan Nilai Pasar saham ini dalam rangka menilai saham PTA, yang akan dibeli dari ACG International Sdn. Bhd. dan Alliance Cosmetics Pte. Ltd. Jumlah saham PTA yang akan dinilai adalah sebanyak 209.147.483 saham atau setara dengan kepemilikan sebesar 99,995 %.

IDENTITAS PEMBERI TUGAS

Pelaksanaan penilaian saham PTA ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian saham dari PT Mandom Indonesia Tbk sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. STH-039/PR.012/SG/I/2021 tanggal 26 Januari 2021.

Adapun identitas lengkap dari pemberi tugas adalah sebagai berikut :

Pemberi tugas : PT Mandom Indonesia Tbk Alamat : Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, Lantai 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Karet Tengsin, Jakarta 10220 Telpon / Fax : (021) 2980-9500 / (021) 2980-9501 Email : [email protected] Bidang usaha : Melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri kosmetika termasuk pasta gigi, sabun, dan bahan pembersih keperluan rumah tangga dan barang dari plastik untuk pengemasan

PEDOMAN PENILAIAN

Dalam melakukan penilaian ini kami berpedoman pada SPI dan POJK 35 dan SEOJK 17.

19

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

DASAR NILAI DAN DEFINISI Dasar nilai yang digunakan dalam penilaian saham adalah Nilai Pasar.

Nilai Pasar (Market Value) adalah estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan. (POJK 35).

INDEPENDENSI PENILAI Dalam melaksanakan Penilaian Usaha ini kami telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Penilaian Usaha ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran yang dihasilkan dari proses analisa Laporan Penilaian Usaha ini.

TINGKAT KEPEMILIKAN DAN SIFAT PENGENDALIAN OBYEK PENILAIAN

Komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Lembar Kepemiikan Pemegang Saham Saham Modal Disetor (%) (lembar) ACG International Sdn. Bhd. 208.238.267 208.238.267.000 99,56% Alliance Cosmetic Pte. Ltd. 909.216 909.216.000 0,43% Alliance Cosmetic Sdn. Bhd 10.000 10.000.000 0.01% Total 209.157.483 209.157.483.000 100,00%

Namun Berdasarkan Akta No 2 tanggal 1 Maret 2021, dibuat dihadapan Irene Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, terjadi penambahan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan, sehingga komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham PTA berubah menjadi sebagai berikut:

Lembar Kepemiikan Pemegang Saham Saham Modal Disetor (%) (lembar) ACG International Sdn. Bhd. 224.738.267 224.738.267.000 99,593 Alliance Cosmetics Pte. Ltd. 909.216 909.216.000 0,403 Alliance Cosmetics Sdn. Bhd. 10.000 10.000.000 0,004 Total 225.657.483 225.657.483.000 100,00

20

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

TINGKAT LIKUIDITAS SAHAM YANG DINILAI Apabila saham perusahaan yang dinilai merupakan saham perusahaan terbuka, dapat dilihat tingkat likuiditas saham dari volume perdagangannya. Tetapi, mengingat PTA merupakan perusahaan tertutup yang sahamnya tidak tercatat dan tidak diperdagangkan di bursa efek, sehingga sulit untuk ditentukan tingkat likuiditas sahamnya. Oleh karena itu dalam melakukan penilaian PTA diterapkan adanya Diskon Likuiditas Pasar untuk mencerminkan kondisi PTA sebagai perusahaan tertutup.

PENGGUNA LAPORAN PENILAIAN

Sesuai dengan tujuan penilaian ini maka laporan penilaian akan digunakan oleh manajemen Perseroan.

IDENTIFIKASI OBYEK PENILAIAN Obyek penilaian yaitu 209.147.483 lembar saham PTA yang setara dengan 99,995% kepemilikan saham PTA oleh ACGI dan ACS

BENTUK KEPEMILIKAN OBYEK PENILAIAN

Sesuai dengan dokumen dan informasi yang kami terima, saham yang dinilai dimiliki oleh ACGI dan ACS

MATA UANG YANG DIGUNAKAN Untuk penilaian ini kami menggunakan mata uang Rupiah

TANGGAL PENILAIAN Penilaian saham ini dilakukan per tanggal 31 Desember 2020.

STATUS PENILAI Penilaian yang independen ini dilakukan oleh penilai di KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan.

PREMIS NILAI Dalam penilaian saham PTA ini kami menggunakan premis nilai bahwa PTA merupakan perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha (going concern company), oleh karena itu nilai saham yang diperoleh dari hasil penilaian didasarkan pada asumsi perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha dan bukan asumsi likuidasi.

21

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

DOKUMEN-DOKUMEN UNTUK REFERENSI PENILAIAN

Untuk penilaian ini kami telah menerima dokumen-dokumen untuk referensi sebagai berikut:

ƒ Anggaran Dasar PTA berikut perubahannya. ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2016 sampai dengan 2020 yang telah diaudit oleh auditor independen. ƒ Proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 berikut asumsi-asumsi dasarnya. ƒ Susunan Pengurus PTA. ƒ Data lain yang berhubungan dengan penilaian.

Kami menerima data yang disampaikan oleh Perseroan pada dasarnya adalah data yang benar dan merefleksikan kegiatan usaha dan kondisi keuangan yang sebenarnya dari PTA.

HASIL PELAKSANAAN INSPEKSI

Kami telah melakukan prosedur-prosedur penilaian, sebagai berikut:

- pengumpulan data-data PTA antara lain anggaran dasar, akta-akta, izin-izin, susunan pemegang saham dan pengurus, perjanjian-perjanjian distribusi, laporan keuangan yang telah diaudit, dan proyeksi laporan keuangan, - wawancara secara daring dengan manajemen - melakukan pengecekan beroperasinya PTA, melalui media online PTA seperti website produk yang dijual PTA yaitu https://silkycosmetics.com/id/ dan juga akun instagram @silkygirl_id

Kami juga telah melakukan inspeksi susulan ke lokasi kantor PTA pada tanggal 19 Mei 2021 dan bertemu dengan beberapa pejabat PTA untuk memastikan keberadaan lokasi kantor PTA.

INFORMASI EMPIRIS LAINNYA

Untuk keperluan penilaian usaha ini, kami telah melakukan penelaahan terhadap data dan laporan keuangan PTA serta telah menyampaikan daftar pertanyaan kepada manajemen Perseroan berkenaan dengan aspek-aspek tertentu dari kegiatan usaha PTA. Demikian pula kami telah mewawancara pejabat-pejabat kunci Perseroan. Dalam penilaian usaha inipun kami mempertimbangkan pula informasi yang kami peroleh dari jawaban atas daftar pertanyaan dan jawaban wawancara dari pejabat kunci tersebut.

22

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Hasil penilaiannya kami sajikan sebagai berikut :

INFORMASI UMUM

Laporan ini meliputi penelaahan dan analisa terhadap entitas Perusahaan dalam rangka memberikan pendapat mengenai penilaian saham PTA, sekaligus menjelaskan langkah-langkah kerja dan metode penilaian yang telah dilakukan yang digunakan dalam penilaian saham tersebut.

Penilaian kami lakukan sesuai dengan Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia (KEPI & SPI) Edisi VII – 2018 yang dikeluarkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia ("MAPPI") dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“POJK 35”) serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/SEOJK.04/2020 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal (“SEOJK 17”) dengan mendasarkan pada beberapa faktor, antara lain :

ƒ Sifat usaha dan latar belakang PTA

ƒ Perkembangan ekonomi secara umum dan perkembangan dan kondisi kegiatan usaha Perusahaan secara khusus.

ƒ Laporan keuangan historis dari PTA serta prospek usaha dimasa depan

ƒ Faktor-faktor lain yang kiranya mempengaruhi penilaian

Dalam rangka penilaian saham ini, kami telah memperoleh laporan keuangan PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sampai dengan 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, serta dokumen PTA lainnya yang relevan serta melakukan diskusi dengan pejabat kunci dari Perseroan. Kami telah telah melakukan penelaahan atas dokumen yang digunakan dalam proses Penilaian

Faktor-faktor tersebut di atas mempunyai pengaruh dan peranan penting dalam penilaian saham PTA, namun pada akhirnya penilaian saham PTA akan bergantung pada data dan informasi yang tersedia pada tanggal penilaian. PTA bergerak dalam bidang industri kosmetik, toiletries dan produk kecantikan.Dalam penilaian saham ini kami menggunakan Pendekatan Pendapatan (income-based approach) atas dasar pada prospek hasil usaha Perusahaan dimasa mendatang yaitu dengan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method). Selain dari pada itu penilaian saham PTA kami lakukan pula dengan Pendekatan Pasar (Market Based Approach) yaitu dengan menggunakan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method).

Dalam melakukan penilaian saham ini pertimbangan yang utama adalah pada data masa lalu sampai dengan tanggal penilaian dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi posisi keuangan PTA pada tanggal penilaian.

23

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Pendirian PTA

PT Alliance Cosmetics(”PTA”) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.28 tanggal 25 September 2008, dibuat dihadapan Ukon Krisnajaya, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor : AHU-93636.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 4 Desember 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 31 Mei 2011, No. 43. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya dengan (i) Akta No. 01 tanggal 4 April 2019 dari Ian Gelium Lantu, S.H., MKn. notaris di Kota Depok. Mengenai perubahan sebagian anggaran dasar. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar No. AHU-AH.01.03-0217911 tanggal 24 April 2019; (ii) Akta No. 3 tanggal 04 Desember 2020, dibuat dihadapan notaris Irene Yulia, SH, Notaris di Jakarta mengenai penambahan modal dasar dan perubahan susunan pemegang saham. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0082045.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 8 Desember 2020.

PTA berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Gedung Wisma Argo Manunggal Lantai 7, Jl. Gatot Subroto No. 85 Kav. 22, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Modal Saham PTA

Susunan pemegang saham pada tanggal penilaian adalah sebagai berikut:

Lembar Kepemiikan Pemegang Saham Saham Modal Disetor (%) (lembar)

ACG International Sdn. Bhd. 208.238.267 208.238.267.000 99,56% Alliance Cosmetic Pte. Ltd. 909.216 909.216.000 0,43% Alliance Cosmetic Sdn. Bhd 10.000 10.000.000 0.01% Total 209.157.483 209.157.483.000 100,00%

Namun Berdasarkan Akta No 2 tanggal 1 Maret 2021, dibuat dihadapan Irene Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, terjadi penambahan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan, sehingga komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham PTA berubah menjadi sebagai berikut:

24

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Lembar Kepemiikan Pemegang Saham Saham Modal Disetor (%) (lembar)

ACG International Sdn. Bhd. 224.738.267 224.738.267.000 99,593 Alliance Cosmetics Pte. Ltd. 909.216 909.216.000 0,403 Alliance Cosmetics Sdn. Bhd. 10.000 10.000.000 0,004 Total 225.657.483 225.657.483.000 100,00

Susunan Pengurus

Susunan Pengurus PTA pada saat penilaian adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris : Yoshikazu Hongo

Dewan DIreksi: Direktur utama : Chin Choon Keng Direktur : Josy Rizka Direktur : Hideki Nakamura

Kegiatan Usaha PTA

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang perdagangan besar (disributor utama) dan impor produk kosmetik, toiletries, dan produk kecantikan;.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 2010.

Izin-izin yang diperoleh

1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.930.002.7-063.000

2. Izin Prinsip Penanaman Modal Asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan surat No.2391/1IP-PB/PMA/2016 tanggal 15 Juli 2016.

3. Nomor Induk Berusaha : yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS pada tanggal 19 Oktober 2018

4. Surat izin lokasi yang diterbitkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dengan nomor 8120211080393 yang dikeluarkan pada tanggal 9 Oktober 2018

25

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

5. Surat izin komersial yang diterbitkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dengan nama KBLI Perdagangan Besar Kosmetik dengan kode 46494 pada tanggal 9 Oktober 2018

6. Surat Pemberitahuan perubahan NIK berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Repubblik Indonesia dengan nomor 59/PMK.04/2014 tanggal 25 Maret 2014 dan telah teregistrasi dengan nomor 05.022964

7. Badan koordinasi Penanaman Modal dengan angka pengenal importir – umum (API-U) nomor 090508603-B pada tanggal 26 Mei 2016

Informasi Lain Tentang PTA

Pemegang Saham Mayoritas dari PTA

PTA tergabung dalam kelompok usaha ACG International Sdn. Bhd. karena pemegang saham mayoritas PTA adalah ACG International Sdn. Bhd. , dimana besarnya kepemilikan sahamnya di PTA adalah sebanyak 208.238.267 lembar saham atau setara dengan kepemilikan 99,56%

SUMBER INFORMASI

Kami menggunakan informasi-informasi dari dokumen-dokumen berikut ini di dalam melakukan analisa penilaian, yaitu:

ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja pada tanggal 31 Maret 2021 dan ditandatangani oleh Ratnawati Setiadi dengan pendapat wajar tanpa modifikasian.

ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja pada tanggal 18 Mei 2020 dan ditandatangani oleh Ratnawati Setiadi dengan pendapat wajar tanpa modifikasian.

ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono , Sungkoro & Surja pada tanggal 22 April 2019 dan ditandatangani oleh Ratnawati Setiadi dengan pendapat wajar tanpa modifikasian.

ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono , Sungkoro & Surja pada tanggal 2 Mei 2018 dan ditandatangani oleh Ratnawati Setiadi dengan pendapat wajar tanpa modifikasian.

ƒ Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja pada tanggal 26 April 2017 dan ditandatangani oleh Ratnawati Setiadi dengan pendapat wajar tanpa modifikasian.

26

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

ƒ Proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 berikut asumsi-asumsi dasarnya.

ƒ Daftar susunan pemegang saham PTA per 31 Desember 2020.

ƒ Sebagai tambahan, kami telah melakukan diskusi dengan manajemen Perseroan di Jakarta yaitu Bapak Hideki Nakamura selaku Direksi PTA dan dari pihak Perseroan yaitu Bapak Kris Sugiyanto selaku General Manager Accounting, Bapak Micky Pratama selaku General Manager Management Planning, Bapak Dodi Ardityagraha selaku Manager Legal & Compliance, dan Ibu Alia Dewi selaku Manager Corporate Secretary Perseroan

ƒ Equity Risk Premium dan Default Spread berdasarkan data dari Damodaran dengan link http://www.stern.nyu.edu/~adamodar/pc/datasets/ctryprem.xlsx

ƒ Beta didasarkan pada beta dari Damodaran dengan link http://www.stern.nyu.edu/~adamodar/pc/datasets/betaemerg.xls

ƒ Tingkat suku bunga bebas risiko berdasarkan data yield dari Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) per tanggal 31 Desember 2020

ƒ Tingkat bunga bank didasarkan pada Suku Bunga Pinjaman Rupiah yang diberikan menurut kelompok bank dan jenis pinjaman berdasarkan data dari Bank Indonesia dengan link https://www.bi.go.id/SEKI/tabel/TABEL1_26.xls

TINJAUAN KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sampai saat ini telah menyebabkan tekanan pada perekonomian global. Kontraksi pertumbuhan perekonomian secara luas dirasakan oleh banyak negara sebagai imbas dari pemberlakuan kebijakan penanganan COVID-19 seperti pembatasan aktivitas sosial yang berujung pada penurunan aktivitas ekonomi. Sementara jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 8.074 orang tercatat sejak Rabu (30/12/2020) hingga Kamis (31/12/2020). Penambahan pasien itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 743.198 orang. Adapun kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi. Kelima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (2.022 kasus baru), Jawa Barat (1.024 kasus baru), Jawa Tengah (939 kasus baru), Jawa Timur (935 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (479 kasus baru). Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi. Pemerintah juga mencatat ada penambahan 7.356 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 611.097 orang. Selain itu, ada penambahan pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona sebanyak 194 orang. Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 22.138 orang.

27

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sumber : Covid19.go.id

Isu penerapan 'rem darurat' di ibu kota kembali muncul di tengah lonjakan kasus baru COVID-19 di akhir tahun. Ini adalah istilah yang mengacu ke penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat. Kasus COVID-19 Jakarta faktanya dalam tren naik cukup signifikan. Dalam satu pekan terakhir, 21-28 Desember, kenaikannya hampir mencapai 2.000 kasus per hari. Di tingkat nasional 6.000-7.000 meski pada 28 Desember kembali turun menjadi 5.854. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam tirto.id mengatakan, isu rem darurat usai libur tahun baru 2021 membuat pengusaha khawatir. Pasalnya PSBB ketat bakal mengembalikan masa pembatasan jam operasional sehingga aktivitas ekonomi menjadi stagnan. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat selama 10 bulan pandemi, daya beli masyarakat hilang senilai Rp374,4 triliun akibat pendapatan raib.

Kehilangan ini disebabkan karena penurunan jam kerja dan rendahnya utilisasi industri dan sektor wisata yang di bawah 50%. Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam tirto.id mengatakan kehilangan daya beli ini bisa membengkak lagi sampai Rp1.000 triliun. Angka itu diperoleh bila perhitungan dilanjutkan pada dampak tak langsung, yakni efek domino yang menimpa sektor pendukung dan turunan dari industri atau usaha terdampak. Pengetatan aktivitas akhir tahun seperti pengurangan jam operasional restoran-pusat perbelanjaan serta pemberlakuan syarat tes antigen dan swab bagi perjalanan antar kota-provinsi bahkan sudah membuat pertumbuhan Q4 terpuruk.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, ekonomi Indonesia untuk pertama kalinya terkontraksi pada kuartal II-2020 dengan minus 5,32%. Memasuki kuartal ketiga kontraksi kembali terjadi sebesar 3,49%. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan dalam wartaekonomi.co.id mengatakan, akar permasalahan dari kontraksi perekonomian nasional kita ada pada pandemi Covid-19. Kebijakan penanganan dan pencegahan Covid-19 perlu terus ditingkatkan dan diupayakan oleh seluruh elemen pemerintah dari pusat hingga daerah. Jika pemerintah tidak berfokus pada upaya penanganan Covid-19, langkah-langkah yang ditempuh untuk pemulihan ekonomi pun menjadi sia-sia.

28

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Pingkan melanjutkan, jika dilihat dari sektor lapangan usahanya, hanya dua sektor saja yang mengalami peningkatan jika dibandingkan secara tahunan dengan kondisi di kuartal IV-2019. Kedua sektor tersebut ialah sektor informasi dan komunikasi yang bergerak dari 9,78% (Q4 2019) ke 10,91% (Q4 2020) serta sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan pergerakan dari 7,83% (Q4 2019) menjadi 16,54% (Q4 2020). Hal ini sangat relevan dengan dinamika yang terjadi di masyarakat selama pandemi. Pingkan menilai kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan di daerah-daerah di Indonesia per Maret 2020 silam telah mendorong adanya adaptasi kebiasaan baru bagi masyarakat. Kegiatan pendidikan, perekonomian, ibadah, hingga bekerja pun bertransformasi ke arah digitalisasi, sektor informasi dan komunikasi menjadi tumpuannya. Selain itu, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial juga terdongkrak seiring dengan semakin banyaknya kasus positif Covid-19 dan masyarakat terdampak yang tercatat di Indonesia.

Tabel Indikator Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 – 2020

Indikasi Ekonomi 2016 2017 2018 2019 2020

Pertumbuhan PDB 5,02 5,07 5,17 5,02 -2,07 (yoy, %)

Nominal PDB 12.406,8 13.588,8 14.837,4 15.833,9 15.434,2 (Rp. Triliun)

Tingkat Inflasi 3,02 3,61 3,13 3,02 1,68 (%, akhir tahun)

Suku Bunga BI (%) 4,75 4,25 6,00 5,00 3,75

Cadangan Devisa 116,4 130,196 120,7 129,2 135,9 (USD Miliar)

Nilai Tukar Rupiah 13.436 13.548 14.481 13.901 13.901 (Rp/USD, akhir tahun) Sumber: BPS, Bank Indonesia dan sumber lainnya (diolah)

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,50%. Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi. Bank Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional, melalui pembukaan sektor-sektor ekonomi produktif dan aman Covid-19, akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial, serta mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan.

29

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Di samping kebijakan tersebut, Bank Indonesia menempuh pula langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. 2. Memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter akomodatif. 3. Memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit/pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah terjaganya ketahanan sistem keuangan. 4. Mendorong penurunan suku bunga kredit melalui pengawasan dan komunikasi publik atas transparansi suku bunga perbankan dengan koordinasi bersama OJK. 5. Memperkuat pendalaman pasar uang melalui perluasan underlying DNDF guna meningkatkan likuiditas dan penguatan JISDOR sebagai acuan dalam mekanisme penentuan nilai tukar di pasar valas. 6. Memperkuat koordinasi pengawasan perbankan secara terpadu antara Bank Indonesia, OJK dan LPS dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan. 7. Mempercepat transformasi digital dan sinergi untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran dan percepatan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

Bank Indonesia terus mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan memelihara stabilitas nilai tukar Rupiah, serta mendukung stabilitas sistem keuangan. Koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Fokus koordinasi kebijakan diarahkan pada mengatasi permasalahan sisi permintaan dan penawaran dalam penyaluran kredit/pembiayaan dari perbankan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Nilai tukar Rupiah terjaga didukung langkah- langkah stabilisasi Bank Indonesia dan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Nilai tukar Rupiah pada 16 Desember menguat 0,63% secara rerata, meskipun melemah terbatas 0,04% secara point to point dibandingkan dengan level November 2020. Perkembangan nilai tukar Rupiah yang terjaga didorong peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

30

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sementara inflasi 2020 tercatat rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2020 tercatat sebesar 1,68% (yoy) dan berada di bawah kisaran sasaran 3,0%±1%. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang tercatat rendah sebesar 1,60% (yoy), sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target, dan dampak nilai tukar terhadap inflasi yang menurun. Inflasi pada tahun 2021 diprakirakan tetap terkendali dalam sasaran 3,0%±1%. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID), guna mengendalikan inflasi IHK sesuai kisaran targetnya. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2020 sebesar 135,9 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2020 sebesar 133,6 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2020 terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pajak. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Produk Domestik Bruto

Sumber: BPS

Dari sisi pengeluaran, ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07%. Kontraksi terjadi pada hampir semua komponen PDB pengeluaran, kecuali Komponen PK-P yang tumbuh sebesar 1,94%.

31

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 7,70%, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang masing-masing sebesar 4,95%; 4,29%; dan 2,63%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71%. Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia yaitu sebesar 57,66%; diikuti oleh Komponen PMTB sebesar 31,73%; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 17,17%; Komponen PK-P sebesar 9,29%; Komponen PK-LNPRT sebesar 1,30%; dan Komponen Perubahan Invenori sebesar 0,63%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 16,02%.

PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

32

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (persen)

Sumber: www.bps.go.id

Perkembangan Ekspor Impor Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar atau meningkat 8,39% dibanding ekspor November 2020. Demikian juga dibanding Desember 2019 meningkat 14,63%. Ekspor nonmigas Desember 2020 mencapai US$15,52 miliar, naik 7,06% dibanding November 2020. Demikian juga jika dibanding ekspor nonmigas Desember 2019, naik 16,73%. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2020 mencapai US$163,31 miliar atau menurun 2,61% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$155,00 miliar atau menurun 0,57%. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2020 terhadap November 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$264,2 juta (11,23%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$77,7 juta (6,06%).

33

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2020 naik 2,95% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 13,98%, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 20,70%. Ekspor nonmigas Desember 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,32 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,87 miliar dan Jepang US$1,25 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,50%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,27 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Desember 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$26,59 miliar (16,28%), diikuti Jawa Timur US$20,31 miliar (12,44%) dan Riau US$13,77 miliar (8,43%).

Sumber : www.bps.go.id

Sedangkan untuk nilai impor Indonesia Desember 2020 mencapai US$14,44 miliar atau naik 14,00% dibandingkan November 2020. Sementara jika dibandingkan Desember 2019 turun 0,47%. Impor migas Desember 2020 senilai US$1,48 miliar atau naik 36,57% dibandingkan November 2020, namun jika dibandingkan Desember 2019 turun 30,54%. Impor nonmigas Desember 2020 mencapai US$12,96 miliar atau naik 11,89% dibandingkan November 2020. Demikian pula jika dibandingkan Desember 2019 naik 4,71%. Peningkatan impor nonmigas terbesar Desember 2020 dibandingkan November 2020 adalah golongan mesin dan peralatan mekanis senilai US$240,0 juta (12,48%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan logam mulia dan perhiasan/permata senilai US$146,9 juta (39,68%). Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari– Desember 2020 adalah Tiongkok senilai US$39,35 miliar (30,91%), Jepang US$10,63 miliar (8,35%), dan Singapura US$8,12 miliar (6,38%). Impor nonmigas dari ASEAN senilai US$23,41 miliar (18,39%) dan Uni Eropa senilai US$10,09 miliar (7,92%). Nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari– Desember 2020 turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi (10,93%), bahan baku/penolong (18,32%), dan barang modal (16,73%).

34

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Inflasi dan IHSG

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87% dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05% dengan IHK sebesar 102,47. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 105,52. I

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,49%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08%; kelompok kesehatan sebesar 0,19%; kelompok transportasi sebesar 0,46%; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27%. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29%. Sementara kelompok yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,68. Komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,60%.

Inflasi (2016-2020)

Sumber : BPS, BI

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan tahun 2020. IHSG ditutup turun 57,10 poin atau 0,95% ke 5.979. Pada penutupan perdagangan, Rabu (30/12/2020), terdapat 143 saham menguat, 365 saham melemah dan 119 saham stagnan.

35

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Transaksi perdagangan mencapai Rp14,5 triliun dari 24,7 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Indeks LQ45 turun 10,70 poin atau 1,13% ke 934,88, indeks JII turun 7,88 poin atau 1,23% ke 630,42, indeks IDX30 turun 1,72 poin atau 0,34% ke 502,27 dan indeks MNC36 turun 1,87 poin atau 0,58% ke 322,34. Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) naik Rp240 atau 22,97% ke Rp1.285, saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) naik Rp23 atau 21,70% ke Rp129 dan saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) naik Rp12 atau 15,38% ke Rp90. Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) turun Rp30 atau 6,94% ke Rp402, saham PT PP Properti Tbk (PPRO) turun Rp7 atau 6,93% ke Rp94 dan saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) turun Rp14 atau 6,86% ke Rp190. Grafik Pertumbuhan IHSG

Sumber: finance.yahoo.com

Pada hari bursa terakhir di tahun 2020, IHSG ditutup melemah 0,95% di level 5.979,07. Perdagangan di sesi penutup 30 Desember 2020 ini berakhir di zona merah, yang disebabkan oleh aksi profit taking menjelang libur panjang tahun baru. Research Analyst MNC Securitas, Catherina Vincentia dalam ekbis.sindonews.com berpendapat, investor ingin memantau perkembangan selanjutnya dari vaksin dan sentimen global lainnya, sehingga lebih memilih untuk reserving cash. Merangkum pergerakannya sepanjang 2020, IHSG telah melemah 4,85% YTD 30 Desember 2020. Cathy menjelaskan, investor perlu mewaspadai hal-hal berikut dalam menyambut tahun 2021 mendatang, yaitu: 1) Distribusi dan efektivitas vaksin yang apabila ternyata di bawah ekspektasi, serta perkembangan mutasi virus COVID-19 yang lebih buruk dibandingkan dengan saat ini. 2) Realisasi pertumbuhan ekonomi dan kinerja emiten yang berada di bawah estimasi analis dan pasar; 3) Implementasi omnibus law; 4) Bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrim, dimana hal ini menjadi faktor yang berada di luar kendali. Lebih lanjut, Cathy memaparkan, beberapa sektor yang perlu dicermati untuk tahun 2021 antara lain: 1)

36

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Perbankan masih menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan IHSG dikarenakan bobot terhadap IHSG yang sangat dominan mencapai 38%; 2) Sektor Telekomunikasi dinilai positif seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini banyak menggunakan layanan online, serta banyaknya aksi M&A. 3) Sektor pertambangan logam terutama nikel yang menjadi proxy green economy yang sangat berkorelasi erat dengan pengembangan EV; 4) Sektor Perkebunan CPO, dimana di tengah masa pandemi saja, harga CPO mengalami peningkatan. Tim Riset MNC Sekuritas memprediksi pasar modal Indonesia pada tahun 2021 akan cenderung sideways mengingat sentimen vaksin yang sudah priced-in di pasar. Menurut Cathy IHSG diprediksi akan berada pada level 6.320 yang merupakan base case, dan bull case berada pada level 7.221 untuk tahun 2021.

Prospek Perekonomian Indonesia Bank Dunia (World Bank) menyatakan jika ekonomi Indonesia kini perlahan pulih setelah sebagian aktivitas ekonomi domestik dan global dibuka kembali. Bahkan ekonomi bakal positif di 2021 dan 2022. Berdasarkan laporan 'Indonesia Economic Prospects Desember 2020: Toward a Secure and Fast Recovery', yang dikutip dalam cnbcindonesia.com, Bank Dunia memprediksi ekonomi positif Indonesia sebesar 4,4% pada 2021 mendatang. Di 2022, ekonomi Indonesia diperkirakan juga akan tumbuh sebesar 4,8%. Pertumbuhan pada tahun mendatang secara umum didorong oleh pemulihan konsumsi swasta. Perkiraan ini juga mengasumsikan bahwa tingkat kepercayaan konsumen mulai meningkat, dan hilangnya pendapatan rumah tangga tetap rendah berkat hasil pasar tenaga kerja yang lebih baik serta bantuan sosial yang memadai. Didorong konsumsi yang lebih kuat dan investasi, pertumbuhan akan menguat ke 4,8% pada 2022 seiring meningkatnya kepercayaan dengan syarat bahwa vaksin yang efektif dan aman akan tersedia bagi sebagian besar populasi. Namun hal ini hanya dapat diraih Indonesia jika pemerintah fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19. Dalam laporan tersebut, Bank Dunia merekomendasikan Indonesia untuk fokus pada penguatan dan percepatan pemulihan. Prioritas utama adalah untuk menghindari kemunduran akibat perkembangan buruk terkait pandemi. Kesehatan publik tetap menjadi prioritas teratas untuk mengizinkan ekonomi tetap terbuka dan bergerak menuju pembukaan kembali aktivitas ekonomi secara menyeluruh dan aman.

International Monetary Fund (IMF) memberikan outlook yang lebih baik untuk perekonomian Indonesia jika dibandingkan dengan prediksi Bank Dunia. Berdasarkan perkiraan IMF, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2021 berada di 4,8% lebih besar 40 basis poin (bps) ketimbang perkiraan Bank Dunia di 4,4%. Untuk tahun 2022, IMF bahkan lebih optimis dari Bank Dunia. Ekonomi RI diproyeksi tumbuh di angka 6% tahun 2022 sementara ramalan Bank Dunia menyebutkan pertumbuhan PDB RI tahun 2022 di angka 4,8%. Kebijakan makroekonomi yang akomodatif untuk tahun ini masih akan ditempuh. Tema kebijakan fiskal yang mendukung pemulihan ekonomi menjadi sorotan oleh lembaga keuangan global tersebut. Pemerintah masih akan mengalokasikan anggaran untuk mengatasi pandemi Covid-19 seperti yang sudah dilakukan di tahun 2020. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk investasi yang memiliki dampak besar salah satunya adalah infrastruktur.

37

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Setelah sempat dinomorduakan, pemerintah berupaya menggenjot kembali pembangunan infrastruktur di tahun 2021. Sebanyak Rp 417,8 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional.

Sementara menurut Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3% pada tahun 2021. Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad dalam liputan6.com mengatakan, pandemi Covid-19 masih menghantui kelas menengah untuk melakukan konsumsi. Dengan segala perkembangan global maupun domestik, INDEF memperkirakan ppertumbuhan tahun 2021 sebesar 3%. Lanjut Tauhid, laju kredit perbankan diprediksi hanya mencapai 5 hingga 6% dari prediksi normal 9 hingga 11% dikarenakan permintaan yang belum normal. Inflasi di tahun 2021, menurut proyeksi Indef, akan menyentuh angka 2,5% dari yang normalnya 3%. Hal ini dikarenakan program pemulihan ekonomi masih belum terlaksana dengan optimal dan daya beli masyarakat masih terbatas untuk suplai pangan dan kebutuhan pokok.

Sumber data-data yang dipakai dalam penyusunan tinjauan ekonomi adalah sebagai berikut:

- www.covid19.co.id - www.bps.go.id - www.bi.go.id - https://tirto.id/ada-rem-darurat-atau-tidak-ekonomi-tetap-suram-di-awal-2021-f8Dw - https://www.wartaekonomi.co.id/read327154/strategi-penanganan-covid-19-kunci-pertumbuhan- ekonomi-kembali-naik - https://ekbis.sindonews.com/read/285110/38/tutup-perdagangan-tahun-2020-ihsg-anjlok-5710- poin-ke-5979-1609315925 - https://ekbis.sindonews.com/read/285216/178/analisa-ihsg-2020-prediksi-2021-dari-mnc- sekuritas-simak-di-aplikasi-mnc-trade-new-1609319529 - https://finance.yahoo.com/ - https://www.cnbcindonesia.com/news/20201218121134-4-210022/bank-dunia-ramal-ekonomi-ri- membaik-di-2021-ada-syaratnya - https://www.cnbcindonesia.com/news/20210108121456-4-214476/hasil-inspeksi-imf-indonesia- bangkit - https://www.liputan6.com/bisnis/read/4436550/rangkuman-prediksi-ekonomi-indonesia-2021- bank-dunia-suram-tapi-bi-lebih- optimistis#:~:text=Bank%20Dunia%20(World%20Bank)%20kembali,sebelumnya%20yakni%204 %2C7%20persen.

Tinjauan Industri Kosmetik

Perkembangan industri kosmetik di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia merupakan pasar menggiurkan bagi produk kosmetik dengan jumlah penduduk mencapai 270,20 juta jiwa dan penduduk perempuan sebesar 133,54 juta jiwa atau 49,42% dari total jumlah penduduk. Ditambah lagi segmen kaum adam yang tidak kalah memperhatikan penampilan, membuat pasar produk- produk kosmetik semakin melebar. Seiring perkembangan zaman, industri kosmetik tidak hanya menjadi kebutuhan kaum wanita, tetapi juga mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak. Sementara itu, hingga 2019 Kemenperin mencatat terdapat 797 industri kosmetik nasional. Angka tersebut naik dari 760 perusahaan pada tahun sebelumnya.

38

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sebanyak 95 persen dari total industri kosmetik nasional tersebut merupakan sektor Industri Kecil Menengah (IKM). Banyak produsen kosmetik dan produk herbal mulai memperhatikan masalah perlindungan lingkungan, dan juga mempertimbangkan perlindungan lingkungan saat memilih bahan kemasan kosmetik. Di samping itu, ada pula tren masyarakat untuk menggunakan produk dari bahan alami sehingga membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami, seperti produk spa dan masker wajah. Tren memadukan jamu dengan produk kecantikan juga ikut menggerakkan pasar kosmetik dan personal care.

Saat ini pandemi Covid-19 tengah menekan seluruh sektor ekonomi di Indonesia, tidak terkecuali industri kosmetik. Penjualan menurun drastis diawal pandemi seiring berkurangnya kegiatan merias wajah akibat terbatasnya aktivitas. Berdasarkan hasil survei McKinsey, diperkirakan pendapatan industri kecantikan global turun 20 hingga 30 persen pada tahun 2020. Tekanan pandemi ini turut dirasakan oleh Martha Tilaar Group, perusahaan produk kosmetik dalam negeri. Alhasil, perusahan harus melakukan berbagai upaya, termasuk berinovasi, untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Menurut data McKinsey, penjualan kosmetik secara global turun, terutama yang dekoratif seperti lipstik, blush on, dan sebagainya. CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar dalam webinar Indonesia Industry Outlook #IIO2021 yang dikutip dalam kompas.com menjelaskan, pada kondisi dalam negeri suplai produk memadai di pasar namun permintaan yang melemah. Kilala mengatakan, kondisi ini pada akhirnya membuat antar perusahaan produsen kosmetik bersaing banting harga untuk bisa menarik konsumen. Setiap perusahaan berupaya mempertahankan arus kas untuk bisa bertahan di tengah pelemahan ekonomi. Kilala menambahkan, iklan- iklan kosmetik diskon up to 40 persen atau 60 persen karena memang stok untuk di awal tahun atau kuartal I dan II mungkin belum habis karena pandemi.

Bahkan, menurut Kilala, industri kosmetik diperkirakan akan pulih ke kondisi normal seperti sebelum pandemi pada kuartal III-2021 mendatang. Sebab, pemulihan industri ini sangat bergantung pada vaksin yang mendorong kembali normalnya aktivitas. Kendati demikian, tekanan dari penjualan kosmetik diakui Kilala membuat Martha Tilaar harus berinovasi pada produk-produknya. Perusahaan beralih ke produk kesehatan seperti hand sanitizer, pembersih lantai, dan sabun cuci tangan, hingga jamu. Di sisi lain, perusahaan juga mendorong penjualan produk-produk perawatan tubuh yang bisa diaplikasikan di rumah, seperti skincare, lulur, hingga masker, yang memang tengah diminati pasar. Tidak hanya itu, perusahaan juga berupaya menggenjot penjualan produk lewat online, baik pesanan melalui aplikasi chat ataupun marketplace. Langkah ini seiring dengan pergeseran gaya belanja masyarakat yang kini lebih suka daring. Adanya adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19, telah menggeser pola belanja dari offline menjadi online. Hal ini terlihat dari meningkatnya transaksi online produk kosmetik sebesar 80%. Pelaku industri kecil menengah (IKM) kosmetik dituntut untuk bisa memanfaatkan peluang usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19. Social distancing menyebabkan konsumen menjadi lebih banyak waktu di rumah, sehingga lebih banyak waktu merawat kulit, badan, dan rambut akibatnya belanja permintaan untuk perawatan di rumah semakin meningkat menggantikan kebutuhan salon dan spa.

Meski dilanda pandemi Covid-19, industri kecantikan mencatatkan pertumbuhan yang cenderung stabil. Hal ini membuktikan bahwa industri tersebut terbilang mampu bertahan dalam beberapa kali krisis ekonomi.

39

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Berdasarkan data McKinsey yang dikutip dalam bisnis.com, industri kecantikan menghasilkan US$500 miliar per tahun. Angka ini diprediksi masih akan mengalami kenaikan seiring pembatasan sosial dan adaptasi baru yang masih berlangsung. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan bahwa pada 2020 sektor kosmetik tumbuh, yang terlihat dari kinerja pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, di mana kosmetik termasuk di dalamnya, tumbuh 9,39 persen. Sektor tersebut berkontribusi 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih lanjut Gati mengatakan di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kelompok manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317 juta dolar AS atau Rp 4,44 triliun pada semester I-2020, atau naik 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ia berharap Industri farmasi dan obat tradisional, termasuk kosmetik terus didorong untuk menggunakan bahan baku lokal karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara penghasil produk jamu dan kosmetik berbahan alami lainnya seperti China, Malaysia maupun Thailand. Gati menambahkan Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia.

Daya tarik pasar kosmetik Indonesia tentu tidak lepas dari besarnya jumlah populasi penduduk. Tidak heran, merek-merek kosmetik multinasional berbondong-bondong masuk ke pasar kosmetik Indonesia. Tren pertumbuhan pasar kosmetik di Tanah Air itu sudah tampak sejak dua tahun lalu. Sayangnya, kenaikan itu tidak sepenuhnya dinikmati oleh produsen-produsen lokal. Buktinya, produk-produk impor tampak membanjiri pasar kosmetik negeri ini. Setidaknya ada 45 negara yang produk- produknya mencari peruntungan di pasar ini, di antaranya Paris, Amerika, Jepang, Malaysia, Thailand, China, dan Korea Selatan. Produk-produk dari Eropa, Amerika, dan Jepang sudah lebih dulu masuk ke pasar kosmetik Indonesia karena memang negara-negara tersebut merupakan produsen kosmetik terkenal di dunia. Mayoritas produk kosmetik asal kawasan tersebut menyasar pasar premium dengan banderol harga cukup tinggi. Beberapa produk kosmetik premium itu seperti L’Oreal Paris, Nyx, , Mac, Estee Lauder, Saint Yves, , SK-II, , , Victoria Secret, L’Occitane, La Prairie, , dan lainnya.

Hasil analisis yang dilakukan Worldpanel Indonesia dikutip dalam technobusiness.id menunjukkan bahwa loyalitas konsumen Indonesia tergolong rendah. Peluang untuk beralih merek dan gonta-ganti produk cenderung lebih tinggi ketimbang persentase untuk loyal terhadap satu merek tertentu. Perilaku pasar kosmetik yang suka gonta- ganti merek (brand switching) itu didorong oleh sedikitnya 88% konsumen di Indonesia lebih suka bereksperimen dengan berbagai merek untuk produk yang sama. Terjadinya brand switching karena ditunjang oleh globalisasi jaringan informasi, sehingga katalog atau informasi suatu barang bisa didapatkan dengan mudah, baik dari iklan media massa dan elektronik maupun internet. Memang, pada dasarnya produsen tidak bisa mencegah konsumen untuk menggunakan produk lain. Tapi, yang dapat dilakukan adalah membuat konsumen lebih terikat pada produknya dengan membangun loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas pelanggan (customer loyalty).

40

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Semakin meningkat permintaan pasar kosmetik terhadap produk tertentu akan semakin memperbesar merek atau perusahaan yang memproduksinya. Hal tersebut menjadi faktor pertama perkembangan perusahaan dan industri kosmetik.

Faktor kedua, yaitu inovasi. Baik produk kosmetik bermerek maupun tidak, jika memiliki diferensiasi yang unik, berbeda dengan produk lainnya, akan meningkatkan perkembangan pasar kosmetik. Itu sebabnya, para produsen harus memiliki strategi pemasaran yang jitu agar produknya laku di pasar. Faktor ketiga, insentif dari pemerintah. Industri kosmetik di Indonesia juga didukung penuh oleh pemerintah dengan memberikan insentif dalam bentuk tax allowance dan pembebasan bea cukai terhadap impor mesin. Dengan adanya insentif dari pemerintah, maka industri kosmetik diharapkan mampu bersaing dengan produk impor dan mampu meningkatkan produksinya. Ketersediaan bahan baku herbal untuk menunjang produksi kosmetik dalam negeri juga melimpah. Faktor keempat adalah harga. Harga produk, yang ditentukan berdasarkan segmen pasar, juga memengaruhi perkembangan pasar kosmetik.

Hal itu tentu berpengaruh terhadap tingkat persaingan antara produk lokal dan impor. Faktor terakhir, yaitu tren. Pasar kosmetik dalam negeri juga dipengaruhi oleh tren pengguna. Seperti belakangan ini banyak kaum pria yang mulai menggunakan produk kosmetik sama seperti kaum wanita. Tren lain, kian banyak dermatolog spesialis, blogger, dan vloger khusus kecantikan yang membutuhkan kosmetik sebagai bahan konten. Tren-tren itu tentu akan berubah setiap tahunnya. Sementara Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Bingar Egidius Situmorang, sebagaimana dikutip dari antaranews.com, menyampaikan, produk kosmetik impor justru memberikan inspirasi bagi produk kosmetik dalam negeri. Menurut Egidius, salah satu produk kosmetik yang digandrungi milenial tanah air berasal dari Korea Selatan. Dengan masuknya berbagai jenis kosmetik asal negeri ginseng, industri dalam negeri bisa mempelajari jenis kosmetik apa yang paling diminati.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi terhadap produk kosmetik, Alliance Cosmetik menghadirkan produk dengan desain yang menarik dan penuh warna. Alliance Cosmetics Group sudah dikenal dengan menghadirkan produk kosmetik terkemuka, pewarna rambut dan produk perawatan pribadi. Silkygirl adalah merek produk kosmetik wanita yang dipasarkan Alliance di Indonesia. Silkygirl merupakan produk makeup dari Malaysia yang di bawah naungan Alliance Cosmetic Group dan merek tersebut diperkenalkan pada Juni 2005.

Produk make up Silkygirl menawarkan banyak produk seperti perawatan bibir, wajah, parfum, pewarna rambut dan lainnya. Silkygirl memiliki konter kosmetik sekitar 5000 unit yang tersebar di Malaysia, Singapura, Brunei dan Indonesia. Berdasarkan silkycosmetics.com, produk Silkygirl antara lain Concealer, Pact, , Serum, loose powder, brow and liner, mascara, lipcolor, makeup remover, dan produk perawatan kuku. Selain itu, Silky girl juga mempunyai produk parfum dan pewarna rambut. Untuk produk makeup Silkygirl yang banyak diminati antara lain , lip cream dan foundation. Silkygirl juga mengeluarkan produk baru yaitu Makeup setting spray, I’m Matte Lipcolor dan Double take waterproof duo mascara.

41

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sumber data-data yang dipakai dalam penyusunan tinjauan industri kosmetik adalah sebagai berikut:

- https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/64729/kemenperin-2020-industri-kosmetik-tumbuh- signifikan - https://lifestyle.bisnis.com/read/20201231/106/1337489/industri-kecantikan-diprediksi-tetap-eksis- pada-2021. - https://technobusiness.id/insight/spire-insight/2020/10/30/spire-insight-potensi-pasar-kosmetik- indonesia/ - https://money.kompas.com/read/2020/11/05/182301326/industri-kosmetik-berlomba-banting- harga-di-tengah-pandemi?page=all - https://ekonomi.bisnis.com/read/20210217/257/1357221/kinclong-sektor-kosmetik-bertumbuh-94- persen-tahun-lalu - https://ekonomi.bisnis.com/read/20200914/257/1291318/industri-kosmetik-diharapkan-lebih- inovatif-desain- kemasan?utm_source=Desktop&utm_medium=Artikel&utm_campaign=BacaJuga_2 - https://silkycosmetics.com/

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

1. Penyesuaian Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif.

Sesuai dengan POJK 35 Pasal 32, Penilai Bisnis wajib melakukan penyesuaian terhadap pos yang bersifat tidak berulang (non-recurring), pos diluar operasi normal (non-operational) perusahaan, penyesuaian pengaruh unsur kendali, dan penyesuaian pos lainnya yang tidak wajar.

Kami berpendapat bahwa Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA perlu dilakukan penyesuaian dalam rangka normalisasi Laporan Posisi Keuangan dan Laba-Rugi Komprehensif untuk memberikan gambaran nilai ekonomi yang sesungguhnya dari PTA.

Laporan Posisi Keuangan pada umumnya perlu dilakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang bersifat non operasi dan aset yang tidak digunakan dalam operasi perusahaan. Dalam Laporan Posisi Keuangan PTA per 31 Desember 2020, tidak terdapat akun yang memerlukan normalisasi.

Laba Rugi Komprehensif perlu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatan dan biaya yang tidak berulang (non-recurring) dan non-operasi antara lain sebagai berikut :

- Pendapatan bunga; - Pendapatan / beban operasi lainnya.

Normalisasi Laporan Posisi Keuangan dan Laba-Rugi Komprehensif tersebut di atas akan menjadi dasar dalam penyusunan proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA.

Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif yang telah dinormalisasi dapat dilihat pada Lampiran C-1 dan C-2.

42

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Analisa Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif

(dalam ribuan Rupiah) 2016 2017 2018 2019 2020 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 1,691,857 4,602,400 2,098,069 8,156,029 9,481,138 Piutang usaha 8,204,747 10,628,885 12,790,492 5,755,509 1,229,036 Piutang lain-lain - - - - - Persediaan 20,646,969 17,681,777 27,785,861 23,679,220 5,383,512 Pajak dibayar dimuka - - - 323,398 966,096 Uang muka dan biaya dibayar di muka - - - - - Aset lancar lainnya 304,870 387,491 182,306 354,733 51,839

Jumlah Aset Lancar 30,848,443 33,300,553 42,856,728 38,268,889 17,111,621

ASET TIDAK LANCAR Uang jaminan - - - - - Investasi - - - - - Aset tetap - bersih 3,207,466 2,134,219 2,163,366 3,231,051 1,931,310 Aset tidak lancar lainnya 113,595 138,595 139,595 114,595 114,595 Aset pajak tangguhan - - - -

Jumlah Aset Tidak Lancar 3,321,061 2,272,814 2,302,961 3,345,646 2,045,905

JUMLAH ASET 34,169,504 35,573,367 45,159,689 41,614,535 19,157,526

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 10,783,262 8,626,915 4,825,788 2,614,213 553,660 Utang lain-lain dan akrual 7,024,319 4,827,274 6,030,953 8,580,519 15,876,258 Utang pajak 597,475 261,430 222,557 167,662 78,304 Beban masih harus dibayar - - - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 18,405,056 13,715,619 11,079,298 11,362,394 16,508,222

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi - - - - - Liabilitas imbalan paska kerja 2,372,938 3,568,080 2,271,105 2,732,317 3,336,858 Liabilitas jangka panjang lainnya - - - - -

Total Liabilitas Jangka Panjang 20,777,994 17,283,699 13,350,403 14,094,711 19,845,080

EKUITAS Modal saham 109,544,710 130,419,540 147,657,483 191,657,483 209,157,483 Tambahan modal disetor 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 Komponen ekuitas lainnya 21,088,510 17,451,623 23,713,680 213,680 213,680 Penghasilan komprehensif lain 474,897 311,542 265,670 75,529 57,199 Saldo laba (rugi) (136,773,701) (148,950,131) (158,884,641) (183,483,962) (229,173,010)

13,391,510 18,289,668 31,809,286 27,519,824 (687,554) Kepentingan non-pengendali Total Ekuitas 13,391,510 18,289,668 31,809,286 27,519,824 (687,554)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 34,169,504 35,573,367 45,159,689 41,614,535 19,157,526

43

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Laporan keuangan PTA per 31 Desember 2020 merupakan laporan keuangan yang telah diaudit. Berdasarkan penelaahan kami atas laporan keuangan historis selama lima tahun terakhir dapat kami simpulkan antara lain sebagai berikut: Kas dan Setara Kas.

Dalam Kas dan Setara Kas termasuk kas dan bank yang saldonya per 31 Desember 2020 sebesar Rp. 9.481.138.000

Jumlah kas dan setara kas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 1,69 miliar, Rp 4,60 miliar, Rp 2,09 miliar, Rp 8,16 miliar, dan Rp 9,48 miliar. Kenaikan kas dan setara kas meskipun PTA mengalami kerugian tiap tahunnya dikarenakan oleh pemegang saham PTA yang secara rutin melakukan penambahan modal.

Piutang usaha

Piutang usaha PTA per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1.229.036.000 terdiri dari piutang usaha sebesar Rp. 1.254.984.000 dan penyisihan atas rugi penurunan nilai sebesar Rp. 25.948.000.

Jumlah piutang usaha PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 8,20 miliar, Rp 10,63 miliar, Rp 12,79 miliar, Rp 5,76 miliar, dan Rp 1,23 miliar. Penurunan piutang usaha pada tahun 2019 dan 2020 disebabkan oleh karena penjualan PTA yang semakin menurun pada dua tahun tersebut.

Persediaan

Dalam saldo Persediaan PTA per 31 Desember 2020, terdapat penyisihan persediaan usang sebesar Rp. 4,21 milliar.

Jumlah Persediaan PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 20,65 miliar, Rp 17,68 miliar, Rp 27,79 miliar, Rp 23,68 miliar, dan Rp 5,38 miliar. Penurunan persediaan pada tahun 2020 disebabkan oleh karena keputusan manajemen PTA untuk mengurangi produk-produk yang tidak menguntungkan dan berkonsentrasi pada produk-produk potensial.

Aset Tetap.

Aset tetap PTA per 31 Desember 2020 meliputi meja pameran, peralatan kantor dan komputer, serta perabot kantor. Aset tetap tersebut seluruhnya adalah aset operasional yang menunjang kegiatan usaha PTA.

Jumlah Aset Tetap PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 3,21 miliar, Rp 2,13 miliar, Rp 2,16 miliar, Rp 3,23 miliar, dan Rp 1,93 miliar.

44

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Penurunan aset tetap PTA pada tahun 2020 disebabkan oleh karena banyaknya jumlah meja pameran yang dijual dalam rangka keputusan manajemen untuk berkonsentrasi pada penjualan produk-produk potensial. Liabilitas Jangka Panjang.

Per 31 Desember 2020 terdapat kewajiban imbalan paska kerja yang merupakan pencadangan untuk pembayaran pada saat karyawan berhenti atau pensiun.

Ekuitas

Jumlah Ekuitas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 13,39 miliar, Rp 18,29 miliar, Rp 31,81 miliar, Rp 27,52 miliar, dan negatif Rp 0,69 miliar. Fluktuasi pada ekuitas PTA disebabkan oleh karena PTA yang masih belum mampu menghasilkan keuntungan selama 5 tahun terakhir namun pemegang saham PTA melakukan tambahan setoran modal setiap tahunnya.

(dalam ribuan Rupiah) 2016 2017 2018 2019 2020

PENDAPATAN BERSIH 54,121,360 59,174,418 67,635,902 47,455,292 (3,972,307)

BEBAN POKOK PENJUALAN (27,959,916) (32,647,124) (36,302,221) (30,701,933) (20,243,462)

LABA (RUGI) BRUTO 26,161,444 26,527,294 31,333,681 16,753,359 (24,215,769)

BEBAN USAHA Beban operasi (36,154,838) (38,755,920) (41,048,090) (41,300,340) (21,337,804) Beban usaha lain-lain - - (234,192) (69,157) (165,714) Pendapatan usaha lain-lain 1,028,573 32,332 - - -

(35,126,265) (38,723,588) (41,282,282) (41,369,497) (21,503,518)

LABA (RUGI) USAHA (8,964,821) (12,196,294) (9,948,601) (24,616,138) (45,719,287)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 17,502 19,864 14,091 16,817 30,239

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih 17,502 19,864 14,091 16,817 30,239

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (8,947,319) (12,176,430) (9,934,510) (24,599,321) (45,689,048)

Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kini ------Pajak tangguhan ------

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (8,947,319) (12,176,430) (9,934,510) (24,599,321) (45,689,048)

Penghasilan (beban) komprehensif lain (10,556) (163,355) (45,872) (190,141) (18,330)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (8,957,875) (12,339,785) (9,980,382) (24,789,462) (45,707,378)

Pendapatan

Jumlah pendapatan PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar Rp 54,12 miliar, Rp 59,17 miliar, Rp 67,64 miliar, Rp 47,46 miliar, dan negatif Rp 3,97 miliar. Pendapatan PTA pada tahun 2020 yang negatif disebabkan oleh karena retur penjualan yang melebihi penjualan PTA.

45

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Hal ini terjadi berkaitan dengan strategi usaha PTA untuk berkonsentrasi pada produk-produk potensial dan mengurangi produk-produk yang kurang menguntungkan.

Laba / (rugi) Bersih Jumlah laba / (rugi) bersih PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 masing-masing adalah sebesar rugi Rp 8,96 miliar, rugi Rp 12,34 miliar, rugi Rp 9,98 miliar, rugi Rp 24,79 miliar, dan rugi Rp 45,71 miliar. Rugi bersih PTA pada tahun 2020 yang melonjak disebabkan oleh karena strategi usaha PTA untuk berkonsentrasi pada produk-produk potensial dan mengurangi produk-produk yang kurang menguntungkan sehingga menyebabkan retur penjualan yang besar.

Posisi Keuangan dan Hasil Usaha PTA. Gambaran posisi keuangan dan hasil usaha PTA per 31 Desember 2020 dan berdasarkan data historis tahun 2016-2019 dapat dilihat dalam Lampiran A-1 dan A-2. Laporan Keuangan Common Size PTA. Laporan keuangan common size PTA per 31 Desember 2020 dan berdasarkan data historis tahun 2016-2019 dapat dilihat dalam dalam Lampiran B-1 dan B-2.

2. Rasio Keuangan Tertentu Kami menghitung rasio-rasio keuangan dari PTA berdasarkan gambaran kegiatan usaha Perusahaan dalam tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020, dan hasilnya dapat kami sajikan seperti daftar dibawah ini :

2016 2017 2018 2019 2020

Current Ratio 1,68 2,43 3,87 3,37 1,04

Quick Ratio 0,55 1,14 1,36 1,28 0,71

Receivable Days 55 66 69 44 -113

Inventory Days 270 198 279 282 97 Payable Days 141 96 49 31 10

Net profit on Sale (%) -16,53% -20,58% -14,69% -51,84% 1150,19%

Debt Equity Ratio 2,93 1,69 0,77 0,93 -52,87 Return on Equity (%) -66,81% -66,58% -31,23% -89,39% 6645.16%

Likuiditas PTA memberikan gambaran yang baik dimana PTA mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti tercermin dalam Current Ratio- nya yang berada di atas satu, akan tetapi Quick Assets Ratio PTA pada tahun 2020 berada dibawah satu.

46

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Debt Equity Ratio PTA sangat fluktuatif dimana sebenarnya PTA sangat mengandalkan modal dalam menjalankan kegiatan usahanya, akan tetapi mengingat PTA belum dapat menghasilkan keuntungan, ekuitas PTA tergerus dan menyebabkan ratio Debt to Equity yang semakin menurun. Ratio negatif pada tahun 2020 disebabkan ekuitas PTA yang negatif

Sedangkan berdasarkan Net profit on Sale dan Return on Equity memberikan gambaran PTA belum mampu untuk memperoleh laba. Selama ini PTA selalu mengalami kerugian karena ada beberapa produk dan konter yang kurang menguntungkan, sehingga pada tahun 2020 ini, manajemen PTA memutuskan untuk melaksanakan rekonstruksi bisnis dengan melakukan tiga strategi prioritas, yaitu:

i. Mengurangi biaya pemasaran dan promosi yang merupakan biaya terbesar dalam biaya usaha

ii. Mengurangi dan berkonsentrasi pada produk dan pelanggan potensial dengan mengurangi jumlah konter, hal ini mengakibatkan penarikan barang dari konter tersebut dan menyebabkan jumlah retur yang tinggi pada tahun 2020. PTA juga berusaha untuk mengurangi jenis produk-produk yang tidak menguntungkan tersebut dimana awalnya PTA mendistribusikan lebih dari 200 SKU, menjadi 74 SKU saja.

iii. Sehubungan dengan biaya COGS, secara historis pemegang saham lama PTA di Malaysia menerapkan margin biaya yang tinggi dan minimum order quantity, yang akhirnya menyebabkan produk-produk harus di-writeoff karena kedaluwarsa dan dengan demikian berimbas pada tingginya COGS.

Dengan dilakukannya restrukturisasi bisnis di tahun 2020, ultimate shareholder dari PTA memutuskan untuk mengganti struktur biaya dengan menurunkan margin biaya, dan menghilangkan pembatasan minimum order quantity. Dengan demikian COGS dapat menjadi lebih rendah, dan lebih sesuai dengan COGS yang umumnya terjadi di pasar industry sejenis

Penjualan PTA sampai dengan bulan Maret 2021 mencapai Rp. 2,08 milliar atau sebesar 9,84% dari proyeksi setahun. Bila dibandingkan dengan budgeting PTA untuk tiga bulan sampai dengan Maret 2021 sebesar Rp. 2,35 milliar, pendapatan aktual PTA tercapai sebesar 88,34%.

3. Data Keuangan Penting Lainnya

Realisasi pendapatan PTA tahun 2016 adalah sebesar Rp.54,12 milliar, kemudian meningkat pada tahun 2017 sebesar 9,34% menjadi Rp.59,17 milliar, Tahun selanjutnya meningkat kembali sebesar 14,30% menjadi Rp.67,64 milliar pada tahun 2018. Akan tetapi untuk tahun 2019 terjadi penurunan sebesar 29,84% menjadi Rp.47.46 milliar, serta realisasi pendapatan PTA pada tahun 2020 sebesar negatif Rp 3,97, pendapatan yang negatif pada tahun 2020 ini disebabkan oleh karena retur yang melebihi penjualan.

47

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

PENDEKATAN PENILAIAN

1. Umum Kami menerapkan penilaian yang mendasar untuk menetapkan “Nilai Pasar” dari saham PTA yang berada dalam kondisi berkelanjutan usaha (going- concern).

Nilai Pasar (Market Value) adalah estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada Tanggal Penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian, dan tanpa paksaan, (POJK 35).

Kami mempunyai keyakinan bahwa beberapa metode penilaian dapat diterapkan untuk menilai saham PTA yang bergantung pada data yang dapat diperoleh dari Perusahaan. Metode yang pertama yang perlu diterapkan dalam menilai PTA adalah penilaian dengan pendekatan pendapatan (income based approach), yaitu berdasarkan prospek usaha PTA dimasa depan yang disebut Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method). Metode ini merupakan metode yang umum digunakan dalam penilaian saham, dengan cara proyeksi arus kas bersih setelah pajak yang dihasilkan PTA dari kegiatan usahanya di tahun-tahun mendatang didiskonto untuk memperoleh nilai kini dengan memakai tingkat diskonto, yang menggambarkan risiko yang berhubungan kegiatan usaha PTA. Dalam hal ini, metode yang diterapkan adalah Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow to Firm Method).

Disamping dengan pendekatan pendapatan digunakan pula penilaian atas dasar pendekatan pasar (Market Based Approach), yaitu berdasarkan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method).

Uraian dari masing-masing metode penilaian usaha tersebut diatas kami jelaskan lebih jauh dibawah ini :

2. Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow to Firm Method) a) Pertimbangan penggunaan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan PTA merupakan operating company yang berusaha bidang industri kosmetik, toiletries dan produk kecantikan. Oleh karena itu dapat disusun proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif PTA untuk menentukan prospek usaha dimasa akan datang, sebagai dasar perhitungan nilai Ekuitas (Net-Worth) dan saham PTA dengan menggunakan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow).

48

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

b) Asumsi-asumsi dalam penyusunan proyeksi antara lain :

x Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2020 digunakan sebagai dasar proyeksi laporan keuangan. x Proyeksi laporan keuangan meliputi periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 yang merupakan periode eksplisit dan didasarkan pada data laporan keuangan PTA per 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik,. Periode selanjutnya setelah 31 Desember 2025 merupakan periode “Continuing” dan periode ini digunakan untuk perhitungan “Terminal Value”, Dalam periode continuing kami asumsikan dengan pertumbuhan sebesar 2% yang didasarkan pada prediksi tingkat inflasi dimasa mendatang. x Proyeksi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Komprehensif Perusahaan periode 1 Januari 2021 sampai 31 Desember 2025 dengan asumsi-asumsi dasarnya, diantaranya yaitu :

Proyeksi Laba Rugi Komprehensif (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 18.26% 15.20% 13.89% 14.02% PENDAPATAN BERSIH 21,140,000 25,000,000 28,800,000 32,800,000 37,400,000 BEBAN POKOK PENJUALAN (12,000,000) (12,300,000) (13,900,000) (15,760,000) (17,950,000) LABA (RUGI) BRUTO 9,140,000 12,700,000 14,900,000 17,040,000 19,450,000

BEBAN USAHA (13,940,000) (12,700,000) (13,300,000) (15,111,800) (17,112,081) LABA (RUGI) USAHA (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 2,337,919

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - - - - - LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 2,337,919

Manfaat (beban) pajak penghasilan - - - - (467,584) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 1,870,335

o Pendapatan diasumsikan berdasarkan perkiraan manajemen dengan rincian sebagai berikut :

Asumsi-asumsi yang mendasari penyusunan proyeksi pendapatan adalah sebagai berikut:

x Jenis produk yang dijual pada tahun 2021 terdiri dari 74 jenis produk (SKU) eksisting dan 20 SKU baru. Kemudian pada tahun 2022-2024, terdapat penambahan 20 SKU baru setiap tahunnya, dan pada tahun 2025 terdapat penambahan 25 SKU baru

x Harga penjualan per produk berkisar antara Rp 29.500 - Rp 175.000 dengan rata-rata harga penjualan per produk sebesar Rp. 66.745.

49

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

x Penjualan dilakukan oleh PTA kepada beberapa distributor yang dibagi menjadi General Trade (GT), Department Store (DS), Modern Trade (MT), dan E-Commerce (EC) masing-masing dengan margin pendapatan yang berbeda untuk PTA.

Sehingga pendapatan PTA menjadi sebagai berikut (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 Pendapatan GT 6,100,000 7,389,541 8,664,375 10,024,776 11,579,674 Pendapatan DS 6,700,000 7,953,596 9,199,813 10,549,617 12,103,158 Pendapatan MT 9,600,000 10,916,289 12,247,870 13,756,190 15,527,270 Pendapatan EC 1,600,000 1,740,573 1,887,942 2,069,418 2,289,898 Total 24,000,000 28,000,000 32,000,000 36,400,000 41,500,000 Sales Reduction 2,860,000 3,000,000 3,200,000 3,600,000 4,100,000 Pendapatan 21,140,000 25,000,000 28,800,000 32,800,000 37,400,000 Bersih

Pendapatan PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 21,14 miliar, Rp 25,00 miliar, Rp 28,80 miliar, Rp 32,80 miliar, dan Rp 37,40 miliar.

Berikut ini adalah daftar perjanjian distribusi antara PTA dengan para distributornya:

Nama Distributor Tanggal Berlaku Wilayah Channel Pemasaran Penjualan PT Enseval Putera Megatrading 16 Mei 2014 - Indonesia Modern Trade Tbk. Sekarang CV Bumi Angkasa Sejahtera 5 Agustus 2014 *) Sumatra Selatan Department Store General Trade Modern Trade Others CV Mitra Pemenang 2 Januari 2013*) Bali Department Store General Trade Modern Trade Others CV Saudara Jaya 6 Agustus 2012*) Semarang dan Department Jawa Tengah Store General Trade Modern Trade Others PT Albacar Mekar Nusantara 1 Oktober 2017*) Aceh (NAD) Department Store General Trade Modern Trade Others

50

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Nama Distributor Tanggal Berlaku Wilayah Channel Pemasaran Penjualan PT Gunung Emas Abadi Jaya 1 Mei 2012*) Sulawesi Department Store General Trade Modern Trade Others PT Mahkota Lestari 2 Januari 2013*) Kalimantan Department Barat dan Store Kalimantan General Trade Selatan Modern Trade Others PT Multi Prima Kosmetika 1 Februari 2015*) Sulawesi Department Tenggara dan Store sekitarnya General Trade (kecuali Makasar Others dan Kendari) dan Sulawesi Barat PT Tiga Mutiara Prima 1 Maret 2016*) Karesidenan Department Solo Store General Trade Others PD Jaya Mulia Raya 1 Oktober 2019*) Kalimantan Department Timur dan Store Kalimantan General Trade Utara Modern Trade Others PT Matahari Departemen Store 5 Agustus 2010*) 25 Toko Department Tbk. Store PT Send Store Indonesia 8 Mei 2019*) E-Commerce EC PT Social Bella Indonesia 25 November E-Commerce EC 2019*) *)Perjanjian distribusi di addendum setiap tahunnya

Berdasarkan penjelasan dari manajemen PTA, Mengingat PTA selalu mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir, manajemen PTA memutuskan untuk melaksanakan rekonstruksi bisnis yang dimulai pada tahun 2020 dengan melakukan dua strategi prioritas, yaitu:

i. Mengurangi biaya pemasaran dan promosi yang merupakan biaya terbesar dalam biaya usaha

ii. Mengurangi dan berkonsentrasi pada produk dan pelanggan potensial dengan mengurangi jumlah konter, hal ini mengakibatkan penarikan barang dari konter tersebut dan menyebabkan jumlah retur yang tinggi pada tahun 2020. PTA juga berusaha untuk mengurangi jenis produk- produk yang tidak menguntungkan tersebut dimana awalnya PTA mendistribusikan lebih dari 200 SKU, menjadi 74 SKU saja.

51

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Dengan rampungnya proses restrukturisasi bisnis berupa pengurangan produk-produk tidak menguntungkan dan pengurangan biaya pemasaran & promosi sebagaimana disebutkan diatas, serta adanya penurunan margin biaya dan penghilangan minimum order quantity sebagaimana disebutkan pada bagian COGS dibawah, manajemen berkeyakinan bahwa pendapatan akan dapat bertumbuh jauh lebih baik kedepannya

Penjualan PTA sampai dengan bulan Maret 2021 mencapai Rp. 2,08 milliar atau sebesar 9,84% dari proyeksi setahun. Bila dibandingkan dengan budgeting PTA untuk tiga bulan sampai dengan Maret 2021 sebesar Rp. 2,35 milliar, pendapatan aktual PTA tercapai sebesar 88,34%.

Penjualan yang tidak mencapai angka budgeting ini disebabkan oleh karena selama tiga bulan pertama tahun 2021, ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi PTA untuk melakukan penjualan produk-produknya yaitu: x Persediaan PTA, terutama untuk fast-moving products yang mulai habis terjual. Hal ini disebabkan oleh karena keterlambatan proses impor karena pengaruh wabah Covid-19 x Pemeriksaan ulang oleh BPOM yang menghambat proses impor x Produk-produk PTA yang masih tersisa sudah mendekati tanggal kedaluwarsanya, sehingga produk-produk tersebut akan dijual di department store dan eCommerce dengan diberikan Diskon yang menarik Manajemen PTA memperkirakan seluruh permasalahan diatas akan selesai pada bulan Juni 2021 dan PTA dapat beroperasi kembali secara normal bahkan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Dengan upaya-upaya yang telah disebutkan diatas, manajemen berkeyakinan bahwa PTA akan mendapatkan nilai tambah berupa pendapatan yang akan bertumbuh lebih baik kedepannya, dan berupa margin keuntungan yang akan semakin membaik kedepannya, mulai dari tahun pertama yang diproyeksikan masih merugi hingga tahun ketiga dimana PTA mulai dapat menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.

o Biaya COGS diasumsikan sebesar 57% dari pendapatan pada tahun 2021, 49% pada tahun 2022, dan 48% pada tahun 2023-2025, sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 COGS 12.000.000 12.300.000 13.900.000 15.760.000 17.950.000

Beban pokok PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 12,00 miliar, Rp 12,30 miliar, Rp 13,90 miliar, Rp 15,76 miliar, dan Rp 17,95 miliar.

52

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Sehubungan dengan biaya COGS, secara historis pemegang saham lama PTA di Malaysia menerapkan margin biaya yang tinggi dan minimum order quantity, yang akhirnya menyebabkan produk-produk harus di-writeoff karena kedaluwarsa dan dengan demikian berimbas pada tingginya COGS.

Dengan dilakukannya restrukturisasi bisnis di tahun 2020, ultimate shareholder dari PTA memutuskan untuk mengganti struktur biaya dengan menurunkan margin biaya, dan menghilangkan pembatasan minimum order quantity. Dengan demikian COGS dapat menjadi lebih rendah, dan lebih sesuai dengan COGS yang umumnya terjadi di pasar industri sejenis.

o Biaya Opex diasumsikan sebesar 66% dari pendapatan pada tahun 2021, 51% pada tahun 2022, dan 46% pada tahun 2023-2025, sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 Opex 13.940.000 12.700.000 13.300.000 15.111.800 17.112.081

Beban usaha PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 13,94 miliar, Rp 12,70 miliar, Rp 13,30 miliar, Rp 15,11 miliar, dan Rp 17,11 miliar.

o Pajak Penghasilan Badan dihitung didasarkan ketentuan peraturan perpajakan untuk PTA yaitu 22% untuk tahun 2021 dan 20% untuk tahun 2022-2025 dengan memperhitungkan akumulasi kerugian pajak.

o Sehingga laba / (rugi) bersih PTA berdasarkan asumsi-asumsi proyeksi diatas adalah sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 Laba (rugi) (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335 bersih

Laba / (rugi) bersih PTA untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar negatif Rp 4,80 miliar, Rp nol, Rp 1,60 miliar, Rp 1,93 miliar, dan Rp 1,87 miliar.

53

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Proyeksi Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 6,729,579 6,654,896 7,950,158 9,594,711 11,127,530 Piutang usaha 3,280,456 3,879,441 4,469,117 5,089,827 5,803,644 Persediaan 3,191,260 3,271,041 3,696,542 4,191,188 4,773,593 Pajak dibayar dimuka 966,096 966,096 966,096 966,096 966,096 Aset lancar lainnya 51,839 51,839 51,839 51,839 51,839 Jumlah Aset Lancar 14,219,230 14,823,314 17,133,752 19,893,661 22,722,702

ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - bersih 1,056,310 1,081,310 1,106,310 1,031,310 856,310 Aset tidak lancar lainnya 114,595 114,595 114,595 114,595 114,595

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,170,905 1,195,905 1,220,905 1,145,905 970,905

JUMLAH ASET 15,390,135 16,019,219 18,354,657 21,039,566 23,693,607

2021 2022 2023 2024 2025 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 981,728 1,006,271 1,137,168 1,289,336 1,468,501 Utang lain-lain dan akrual 15,876,258 15,876,258 15,876,258 15,876,258 15,876,258 Utang pajak 78,304 78,304 78,304 78,304 78,304 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 16,936,290 16,960,833 17,091,730 17,243,898 17,423,063

LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan paska kerja 3,941,399 4,545,940 5,150,481 5,755,022 6,359,563 Total Liabilitas Jangka Panjang 3,941,399 4,545,940 5,150,481 5,755,022 6,359,563

EKUITAS Modal saham 209,157,483 209,157,483 209,157,483 209,157,483 209,157,483 Tambahan modal disetor 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 19,057,094 Komponen ekuitas lainnya 213,680 213,680 213,680 213,680 213,680 Penghasilan komprehensif lain 57,199 57,199 57,199 57,199 57,199 Saldo laba (rugi) (233,973,010) (233,973,010) (232,373,010) (230,444,810) (228,574,475) Total Ekuitas (5,487,554) (5,487,554) (3,887,554) (1,959,354) (89,019)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 15,390,135 16,019,219 18,354,657 21,039,566 23,693,607

o Jumlah aset PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 15,39 miliar, Rp 16,02 miliar, Rp 18,35 miliar, Rp 21,04 miliar, dan Rp 23,69 miliar. Kenaikan aset PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena adanya perubahan pada kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap bersih PTA. o Penyusutan aset tetap didasarkan pada perkiraan umur ekonominya dan disusutkan sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku.

o Rata-rata penagihan piutang dalam 57 hari. o Rata-rata perputaran persediaan dalam 97 hari.

54

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

o Jumlah liabilitas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar Rp 20,88 miliar, Rp 21,51 miliar, Rp 22,24 miliar, Rp 23,00 miliar, dan Rp 23,78 miliar. Kenaikan liabilitas PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena adanya perubahan pada utang usaha dan liabilitas imbalan paska kerja PTA.

o Rata-rata pembayaran utang dalam 30 hari. o Jumlah ekuitas PTA pada tanggal-tanggal 31 Desember 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025 masing-masing adalah sebesar negatif Rp 5,49 miliar, negatif Rp 5,49 miliar, negatif Rp 3,89 miliar, negatif Rp 1,96 miliar, dan negatif Rp 0,09 miliar. Kenaikan ekuitas PTA setiap tahunnya disebabkan oleh karena PTA yang mulai menghasilkan keuntungan. c) Perhitungan Faktor Diskonto (Discount Factor) Perhitungan indikasi nilai pasar dengan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow To Firm) didasarkan pada Arus Kas Bersih Untuk Perusahaan. Oleh karena itu factor diskonto yang akan digunakan adalah atas dasar Cost of Capital.

Untuk menghitung Cost of Capital akan dihitung dengan rata-rata biaya capital (Weighted Average Cost of Capital – WACC) dengan mendasarkan pada Cost of Equity atas dasar perhitungan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan formula sebagai berikut:

E (Ri) = Rf + B (RPm) - Ds

E (Ri) = Tingkat balikan yang diharapkan (Cost of Equity) Rf = Risk free rate B = Beta RPm = Equity risk premium Ds = Default Spread

Untuk menghitung Cost of Equity digunakan data-data sebagai berikut: - Mengingat mata uang yang disajikan dalam laporan keuangan PTA adalah Rupiah, maka tingkat bunga tanpa resiko (Risk free rate) ditetapkan berdasarkan yield Obligasi Pemerintah RI dalam Rupiah dengan jangka waktu 30 tahun yang diperoleh Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) per 31 Desember 2020 sebesar 7,1018%; - Equity Risk Premium dan Default Spread berdasarkan data dari Damodaran untuk Indonesia tahun 2021 yang merupakan emerging market dengan besarnya masing-masing 6,56% dan 1,68% - Besarnya beta didasarkan pada beta dari industri household products berdasarkan Damodaran untuk tahun 2021. Berdasarkan data tersebut, beta unleverednya adalah sebesar 1,00 dan Debt to Equity Ratio sebesar 6,92%.

55

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Tingkat pajak selama perusahaan masih mengalami kerugian adalah 0%, tetapi, pada tahun 2025, meskipun akumulasi kerugian pajak masih ada, tingkat pajak yang digunakan menjadi 20%.

Oleh karenanya, dengan memperhitungkan debt to equity ratio sebesar 6,92%, Levered Beta dan Cost of Equity adalah sebagai berikut:

Tingkat Pajak Levered Beta Cost of Equity 0% 1,07 12,44% 20% 1,06 12,35%

Kemudian berdasarkan tingkat bunga pinjaman investasi dalam Rupiah dari Bank Pemerintah sebesar 8,87% per tahun, maka besarnya Cost of Capital (WACC) adalah sebagai berikut:

Tingkat Pajak Levered Beta Cost of Equity WACC 0% 1,07 12,44% 12,21% 20% 1,06 12,35% 12,01%

Perhitungan Cost of Capital dapat dilihat pada Lampiran H-1 dan H-2, d) Indikasi Nilai Pasar Ekuitas (dalam ribuan Rupiah) T ERM INAL Description 2021 2022 2023 2024 2025 V ALUE

Proyeksi Laba Setelah Pajak (4,800,000) - 1,600,000 1,928,200 1,870,335 Ditambah : - Penyusutan dan amortisasi 1,800,000 900,000 900,000 1,000,000 1,100,000 - Bunga (1-T) - - - - -

Dikurangi : Perubahan Modal Kerja (diluar kas dan setara kas) 568,900 (654,224) (884,279) (963,188) (1,117,057) Capex (925,000) (925,000) (925,000) (925,000) (925,000) Arus Kas Bersih (3,356,100) (679,224) 690,721 1,040,012 928,278 Terminal Value dengan pertumbuhan 2% 9,462,386 Discount Factor @ 12.21% 0.891216 0.794266 0.707863 0.630859 12.01% 0.563235 0.5632349 (2,991,011) (539,485) 488,936 656,101 522,839 5,329,546

Indikasi Nilai 3,466,926 Ditambah (dikurangi) : Inisial kas 9,481,138 Liabilitas berbunga - Indikasi Nilai Pasar Ekuitas per 31 Desember 2020 12,948,064

Berdasarkan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method) indikasi Nilai Pasar Ekuitas PTA pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 12.948.064.000.

Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran E.

56

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

3. Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method)

Untuk menggunakan Metode Perusahaan Terbuka Sebagai Pembanding dalam menilai saham mayoritas PTA, digunakan beberapa perusahaan terbuka yang sahamnya di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa efek di kawasan regional. Perusahaan yang digunakan sebagai pembanding adalah :PT Unilever Indonesia Tbk,PT Mandom Indonesia Tbk, S&J International Enterprise Public Company Limited, PT Martina Berto Tbk, Natural Health Trends Corp., Karmarts Public Company Limited, Eng Kah Corporation Berhad, dan Do Day Dream Public Company Limited.

Untuk kedelapan perusahaan pembanding tersebut, digunakan laporan keuangan yang telah diaudit. Berikut adalah keterangan mengenai kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan perusahaan pembanding yang dipakai:

Perusahaan Pembanding Kantor Akuntan Publik yang mengaudit PT Unilever Indonesia Tbk. Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan PT Mandom Indonesia Tbk. Kantor Akuntan Publik Imelda & Rekan S&J International Enterprise PCL EY Office Limited Bangkok PT Martina Berto Tbk. Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Natural Health Trends Corp. Marcum LLP Karmarts PCL Pimjai Manitkajohnkit Eng Kah Corporation Bhd. Grant Thornton Malaysia PLT Do Day Dream PCL KPMG Phoomchai Audit Ltd

Dalam melakukan pemilihan terhadap perusahaan pembanding, dipastikan bahwa perusahaan pembanding yang dipakai adalah perusahaan pembanding yang telah memiliki harga pasar yang terjadi dalam jangka waktu tidak lebih dari 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penilaian.

Dari delapan perusahaan pembanding tersebut diatas, kami tentukan nilai dasar pengali (value multiple). Rata-rata nilai dasar pengali atas kedelapan perusahaan pembanding tersebut diterapkan untuk menghitung nilai ekuitas PTA. Value Multiple merupakan ratio dimana digunakan harga saham perusahaan pembanding sebagai pembilang (numerator) dan suatu ukuran tertentu dari perusahaan pembanding sebagai pembagi (denominator), yang biasanya digunakan dari angka hasil usaha atau posisi keuangan. Value multiple biasanya dihitung untuk basis per saham, tetapi dapat juga ditentukan dengan cara membagi nilai total seluruh saham dari perusahaan pembanding dengan total laba (earnings) setahun, total penjualan setahun atau nilai buku ekuitas.

Kami mengambil data perusahaan pembanding berdasarkan data laporan keuangan yang diaudit yang diunduh dari situs idx dan berdasarkan harga saham di bursa efek yang diunduh dari yahoo finance sehingga harga pasar yang digunakan bersifat wajar

Harga pasar yang kami gunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

57

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Harga per Saham Perusahaan Pembanding Jumlah Saham per 31 Des 2020 PT Unilever Indonesia Tbk. 7.630.000.000 Rp. 7.350 PT Mandom Indonesia Tbk. 201.066.667 Rp. 6.475 S&J International Enterprise PCL 149.930.828 THB 23,90 PT Martina Berto Tbk. 1.070.000.000 Rp. 95 Natural Health Trends Corp. 12.979.414 USD. 4,98 Karmarts PCL 879.998.016 THB. 3,96 Eng Kah Corporation Bhd. 70.757.427 RM. 1,00 Do Day Dream PCL 317.887.700 THB. 18,10 sumber: https://finance.yahoo.com/ Berdasarkan laporan keuangan audit masing-masing perusahaan pembanding yang diunduh dari situs idx dan dari situs masing-masing perusahaan pembanding (untuk perusahaan pembanding diluar Indonesia), dan berdasarkan harga per saham yang diambil dari situs yahoo finance, dapat kami simpulkan sebagai berikut: x PT Unilever Indonesia Tbk. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 7.630.000.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 7.350. x PT Mandom Indonesia Tbk. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 201.066.667 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 6.475. x S&J International Enterprise PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 149.930.828 saham dengan harga per saham sebesar THB. 23,90. x PT Martina Berto Tbk per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 1.070.000.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp. 95. x Natural Health Trends Corp per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 12.979.414 saham dengan harga per saham sebesar USD. 4,98 x Karmarts PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 879.998.016 saham dengan harga per saham sebesar THB. 3,96 x Eng Kah Corporation Bhd. per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 70.757.427 saham dengan harga per saham sebesar RM. 1,00 x Do Day Dream PCL per 31 Desember 2020 memiliki jumlah saham sebanyak 317.887.700 saham dengan harga per saham sebesar THB. 18,10. Langkah langkah untuk menentukan nilai PTA dengan menggunakan Metode Perusahaan Terbuka sebagai Pembanding adalah sebagai berikut: a. Tentukan pemilihan perusahaan terbuka yang sepadan dengan PTA, guna menentukan value multiplenya. b. Tentukan harga saham di bursa saham dari perusahaan pembanding. Harga saham ini merupakan pembilang (numerator). c. Tentukan besaran hasil usaha (earnings, penjualan dan lainnya) atau posisi keuangan pada tanggal penilaian yang merupakan variable keuangan perusahaan pembanding dengan menggunakan laporan keuangan dari perusahaan pembanding. Hasilnya merupakan angka pembagi (denominator) dari value multiple.

58

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Terhadap laporan keuangan perusahaan pembanding, dalam hal ini terhadap Laba Rugi Komprehensif perusahaan pembanding perlu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatan dan biaya yang tidak berulang (non- recurring) dan non-operasi antara lain sebagai berikut : - Pendapatan bunga; - Laba / (rugi) penjualan aset tetap - Laba / (rugi) selisih kurs - Laba / (rugi) penurunan nilai wajar - Pendapatan / beban non operasi lainnya.

Penyesuaian yang kami lakukan terhadap masing-masing perusahaan pembanding adalah sebagai berikut:

Perusahaan Pembanding Penyesuaian Terhadap Akun PT Unilever Indonesia Tbk. Pendapatan bunga dan beban lain-lain PT Mandom Indonesia Tbk. Pendapatan bunga, kerugian penjualan aset tetap. kerugian kurs mata uang asing, dan lain-lain (bersih) S&J International Enterprise Laba selisih kurs, laba nilai wajar PCL instrumen keuangan, pendapatan bunga, dan pendapatan lain-lain PT Martina Berto Tbk. Pendapatan keuangan, pendapatan lain- lain dan beban lain-lain Natural Health Trends Corp. Pendapatan lain-lain Karmarts PCL Pendapatan bunga, pendapatan sewa gudang, laba nilai wajar properti investasi, dan pendapatan / (beban) lain- lain Eng Kah Corporation Bhd. Pendapatan lain-lain Do Day Dream PCL Pendapatan bunga, dividen dari instrumen keuangan, laba nilai wajar instrumen keuangan, laba penjualan aset tetap, dan pendapatan (beban) lain-lain d. Menghitung value multiple dari perusahaan terbuka tersebut diatas. e. Menghitung nilai Ekuitas atau Kapital Investasi (Invested Capital) dari Perusahaan atas dasar value multiples dikalikan dengan variable keuangan fundamental PTA. Dalam hal ini variable keuangan fundamental yang digunakan adalah Nilai Buku atas Kapital yang Diinvestasikan (BVIC) sehingga rasio yang digunakan adalah MVIC/BVIC. Rasio yang digunakan hanya MVIC/BVIC mengingat kondisi penjualan PTA pada tahun 2020 yang negatif oleh karena retur penjualan yang lebih besar dari penjualan, dan mengingat kondisi ini merupakan kondisi sesaat dan tidak berulang. Penggunaan rasio MVIC/BVIC sudah sesuai dengan POJK 35 pasal 65 ayat (1) huruf e. sebagaimana dinyatakan bahwa dalam hal Penilai Bisnis menggunakan rasio investasi, maka Penilai Bisnis dapat menggunakan rasio sebagai berikut:

59

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

1. Market value of invested capital to gross cash flow before depreciation and taxes (MVIC /GCF); 2. Market value of invested capital to sales (MVIC/sales); 3. Market value of invested capital to earning before interest, taxes, depreciation and amortization (MVIC/EBITDA); 4. Market value of invested capital to earning before interes and, taxes (MVIC/EBIT); dan/atau 5. Market value of invested capital to book value invested capital (MVIC/BVIC); f. Hasil perhitungan butir e yang merupakan nilai entitas (Enterprise Value) bagi pemegang saham minoritas. Mengingat nilai yang dihasilkan dari perhitungan adalah nilai entitas, maka perlu ditambahkan dengan kas setara kas dan dikurangi dengan utang berbunga dari PTA untuk mendapatkan nilai ekuitas dari PTA. g. Oleh karena indikasi nilai yang diperoleh dari metode ini adalah indikasi nilai untuk saham minoritas, maka untuk menghitung nilai saham PTA perlu ditambah dengan Premi Pengendali (Control Premium). Besarnya Premi Pengendali untuk perusahaan tertutup (sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek) berdasarkan POJK 35 dan SEOJK 17 adalah antara 30% sampai 70%. Berdasarkan pertimbangan kami besarnya premi pengendali adalah 30% mengingat kondisi PTA selama lima tahun sebelumnya selalu dalam kondisi rugi. h. Dari perhitungan pada point g diatas, dihasilkan indikasi nilai ekuitas bagi pemegang saham mayoritas.

Kriteria Perusahaan Pembanding

Dalam Pasal 62 POJK 35, kriteria perusahaan pembanding adalah sebagai berikut:

1. Industri, kegiatan usaha, produk, dan risiko usaha adalah sejenis: 2. Karakteristik pertumbuhan (growth in sales and earnings) dan struktur permodalan (capital structure) adalah sebanding; 3. Kinerja keuangan historis selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebanding, 4. Ukuran perusahaan (total assets) adalah sebanding; dan 5. Pangsa pasar (market share) adalah sebanding,

Disebutkan pula dalam POJK 35 bahwa jumlah perusahaan pembanding yang digunakan paling sedikit 5 (lima) perusahaan atau paling sedikit 8 (delapan) perusahaan dalam hal kriteria sebagaimana dimaksud diatas hanya terpenuhi paling sedikit 3 (tiga) kriteria,

60

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Tabel dibawah ini menunjukkan hasil analisis atas kesesuaian terhadap POJK 35 yang menjadi dasar kami dalam menentukan perusahaan pembanding:

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4

Kinerja Historis Industri Karakteristik Pertumbuhan Debt to Equity Total Aset Pendapatan Perusahaan yang Dinilai ALLIANCE Kosmetik menurun 0.00 -28.64% 19,157,526,000 Perusahaan Pembanding Rumah tangga dan PT Unilever Indonesia meningkat 0.77 1.78% 20,534,632,000,000 Kosmetik PT Mandom Indonesia Kosmetik menurun 0.01 -4.56% 2,314,790,056,002 S&J International Enterprise Kosmetik menurun 0.05 -4.78% 2,403,356,259,607 PT Martina Berto Kosmetik menurun 0.35 -29.39% 982,882,686,217 Natural Health Trends Corp Kosmetik menurun 0.06 -28.45% 1,494,312,439,710 Karmart Kosmetik menurun 0.26 -1.87% 714,552,804,417 Eng Kah Corporation Kosmetik menurun 0.00 -4.42% 303,016,234,500 Do Day Dream Kosmetik meningkat 0.01 1.39% 2,505,977,453,197

Catatan: Kriteria 1 : Jenis Industri Kriteria 2 : Karakteristik pertumbuhan pendapatan (trend tahun terakhir) dan struktur permodalan Kriteria 3 : Kinerja historis - rata-rata pertumbuhan pendapatan Kriteria 4 : Ukuran perusahaan - total aset

Berdasarkan analisis yang kami lakukan terhadap 8 (delapan) perusahaan pembanding tersebut di atas, kami berkesimpulan bahwa perusahaan- perusahaan tersebut telah memenuhi paling sedikit 3 (tiga) kriteria seperti yang telah ditentukan dalam POJK 35, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat digunakan sebagai perusahaan pembanding,

Kesimpulan Penilaian dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Berdasarkan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method) indikasi nilai pasar ekuitas PTA pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 11.471.803.000. Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran F-1, F-2, F-3, F-4 dan F-5,

4. Rekonsiliasi Nilai Untuk sampai pada pendapat kami mengenai Nilai Pasar Ekuitas (net worth) PTA kami melakukan korelasi nilai atas hasil penilaian dari penggunaan kedua metode yang kami uraikan diatas, yaitu untuk Metode Diskonto Arus Kas dan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek dikorelasi dengan bobot masing-masing 90% untuk Metode Diskonto Arus Kas, 10% untuk Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek.

61

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Metode Diskonto Arus Kas didasarkan kepada pendekatan pendapatan, yaitu pada prospek usaha dimasa yang akan datang, sedangkan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek didasarkan pada kondisi keuangan pada tanggal penilaian tanpa memperhatikan prospek usaha dimasa yang akan datang, oleh karena itu Metode Diskonto Arus Kas diberi bobot nilai yang lebih tinggi.

5. Diskon Tanpa Pengendalian dan Diskon Likuiditas Pasar Oleh karena saham yang dinilai merupakan saham mayoritas dengan kepemilikan 99,995% maka tidak perhitungkan adanya Diskon Tanpa Pengendalian dalam menentukan Nilai Pasar saham PTA.

Akan tetapi, Diskon Likuiditas Pasar diperhitungkan untuk memperoleh Nilai Pasar Ekuitas per 31 Desember 2020 karena PTA merupakan perseroan tertutup (non listed company).

Karena saham yang dinilai adalah saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 99,995% tetapi PTA berada dalam kondisi merugi selama beberapa tahun terakhir, maka dalam hal ini menurut pertimbangan kami besarnya Diskon Likuiditas Pasar adalah 40%. Penentuan besarnya Diskon Likuiditas Pasar ini didasarkan pada POJK 35.

6. Hasil Penilaian Untuk mencapai pada kesimpulan penilaian kami mempertimbangkan pada hal- hal berikut ini :

a. Indikasi Nilai Pasar dari Ekuitas (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Diskonto Arus Kas untuk Perusahaan (Discounted Cash Flow to Firm Method) b. Indikasi Nilai Pasar dari Ekuitas (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded Company Method - GPTC) c. Rekonsiliasi nilai dari Indikasi Nilai Pasar Ekuitas berdasarkan ke dua metode penilaian dalam butir a dan b diatas, d. Diperhitungkan adanya Diskon Likuiditas Pasar mengingat saham yang dinilai merupakan saham perusahaan tertutup e. Nilai Pasar untuk 100% kepemilikan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atas dasar perhitungan Nilai Pasar Ekuitas pada butir d diatas f. Nilai Pasar per saham g. Nilai Pasar untuk 209.147.483 saham atau setara dengan 99,995% kepemilikan saham

62

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Kesimpulan hasil penilaian kami berdasarkan hal-hal yang kami uraikan di atas adalah sebagai berikut :

Hasil Bobot Nilai Hasil Penilaian Relatif Rekonsiliasi (Rp'000) (%) (Rp'000) Ekuitas (Equity) a. Menurut Metode Diskonto Arus Kas Indikasi Nilai Pasar 12.948.064 90 11.653.258 per 31 Desember 2020 b. Menurut Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indikasi Nilai Pasar 11.471.803 10 1.147.180 per 31 Desember 2020 c. Indikasi Nilai Pasar Ekuitas 12.800.438 d. Dikurangi: Diskon Likuiditas Pasar - 40% (5.120.175) e. Indikasi Nilai Ekuitas – untuk Rp'000 7.680.263 209.157.483 saham (100%) f. Nilai Pasar per saham Rp 36.72 g. Nilai Pasar untuk 209.147.483 saham Rp 7.679.895.576 (99,995%)

Perhitungan kami dapat dilihat pada Lampiran E, Lampiran F dan Lampiran G dalam laporan ini.

KESIMPULAN AKHIR

Dengan demikian, menurut pendapat kami jumlah Rp. 7.679.895.576 (TUJUH MILIAR ENAM RATUS TUJUH PULUH SEMBILAN JUTA DELAPAN RATUS SEMBILAN PULUH LIMA RIBU LIMA RATUS TUJUH PULUH ENAM RUPIAH) merupakan Nilai Pasar dari 209.147.483 lembar saham PTA dengan nilai pasar per lembar saham sebesar Rp. 36,72 (TIGA PULUH ENAM KOMA TUJUH DUA RUPIAH) yang berada dalam kondisi berkesinambungan usaha (going concern) pada tanggal 31 Desember 2020, dengan berpedoman pada Asumsi-asumsi dan Syarat-syarat Pembatasan yang terlampir dalam laporan ini

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN

Berdasarkan informasi dari manajemen PTA, berdasarkan Akta No 2 tanggal 1 Maret 2021, dibuat dihadapan Irene Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, dan sebagaimana telah dinyatakan juga dalam catatan no. 11 Laporan Keuangan PTA per 31 Desember 2020 yang telah diaudit, terjadi penambahan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan sejumlah 16.500.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp.16.500.000.000, yang disetor oleh ACGI, sehingga komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham PTA berubah menjadi sebagai berikut:

63

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Lembar Kepemilikan Pemegang Saham Saham Modal Disetor (%) (lembar) ACG International Sdn. Bhd. 224.738.267 224.738.267.000 99,593 Alliance Cosmetics Pte. Ltd. 909.216 909.216.000 0,403 Alliance Cosmetics Sdn. Bhd. 10.000 10.000.000 0,004 Total 225.657.483 225.657.483.000 100,00

Akan tetapi, berdasarkan pasal 49 POJK 35 tentang kejadian penting setelah tanggal penilaian, diungkapkan sebagai berikut:

1. Kejadian penting setelah Tanggal Penilaian sampai dengan tanggal laporan penilaian bisnis wajib diungkapkan dalam laporan penilaian bisnis

2. Kejadian penting setelah Tanggal Penilaian dilarang digunakan untuk memutakhirkan hasil penilaian

3. Dalam hal kejadian penting setelah Tanggal Penilaian tersebut mengandung informasi yang dapat mempengaruhi Nilai objek Penilaian maka Penilai Bisnis wajib mengungkapkan sifat dan dampaknya dalam Laporan Penilaian Bisnis.

4. Pengungkapan kejadian penting sebagaimana dimaksud pada butir (1) dan ayat (3) wajib secara jelas mengindikasikan bahwa pengungkapan tersebut tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penentuan Nilai pada saat Tanggal Penilaian.

64

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: A - 1

PT ALLIANCE COSMETICS LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam Ribuan Rupiah) 2016 2017 2018 2019 2020 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 1.691.857 4.602.400 2.098.069 8.156.029 9.481.138 Piutang usaha 8.204.747 10.628.885 12.790.492 5.755.509 1.229.036 Piutang lain-lain - - - - - Persediaan 20.646.969 17.681.777 27.785.861 23.679.220 5.383.512 Pajak dibayar dimuka - - - 323.398 966.096 Uang muka dan biaya dibayar di muka - - - - - Aset lancar lainnya 304.870 387.491 182.306 354.733 51.839

Jumlah Aset Lancar 30.848.443 33.300.553 42.856.728 38.268.889 17.111.621

ASET TIDAK LANCAR Uang jaminan - - - - - Investasi - - - - - Aset tetap - bersih 3.207.466 2.134.219 2.163.366 3.231.051 1.931.310 Aset tidak lancar lainnya 113.595 138.595 139.595 114.595 114.595 Aset pajak tangguhan - - - -

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.321.061 2.272.814 2.302.961 3.345.646 2.045.905

JUMLAH ASET 34.169.504 35.573.367 45.159.689 41.614.535 19.157.526

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 10.783.262 8.626.915 4.825.788 2.614.213 553.660 Utang lain-lain dan akrual 7.024.319 4.827.274 6.030.953 8.580.519 15.876.258 Utang pajak 597.475 261.430 222.557 167.662 78.304 Beban masih harus dibayar - - - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 18.405.056 13.715.619 11.079.298 11.362.394 16.508.222

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi - - - - - Liabilitas imbalan paska kerja 2.372.938 3.568.080 2.271.105 2.732.317 3.336.858 Liabilitas jangka panjang lainnya - - - - -

Total Liabilitas Jangka Panjang 20.777.994 17.283.699 13.350.403 14.094.711 19.845.080

EKUITAS Modal saham 109.544.710 130.419.540 147.657.483 191.657.483 209.157.483 Tambahan modal disetor 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 Komponen ekuitas lainnya 21.088.510 17.451.623 23.713.680 213.680 213.680 Penghasilan komprehensif lain 474.897 311.542 265.670 75.529 57.199 Saldo laba (rugi) (136.773.701) (148.950.131) (158.884.641) (183.483.962) (229.173.010)

13.391.510 18.289.668 31.809.286 27.519.824 (687.554) Kepentingan non-pengendali Total Ekuitas 13.391.510 18.289.668 31.809.286 27.519.824 (687.554)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 34.169.504 35.573.367 45.159.689 41.614.535 19.157.526

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: A - 2

PT ALLIANCE COSMETICS LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam Ribuan Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020

PENDAPATAN BERSIH 54.121.360 59.174.418 67.635.902 47.455.292 (3.972.307)

BEBAN POKOK PENJUALAN (27.959.916) (32.647.124) (36.302.221) (30.701.933) (20.243.462)

LABA (RUGI) BRUTO 26.161.444 26.527.294 31.333.681 16.753.359 (24.215.769)

BEBAN USAHA Pemasaran - - - - - Beban operasi (36.154.838) (38.755.920) (41.048.090) (41.300.340) (21.337.804) Beban usaha lain-lain - - (234.192) (69.157) (165.714) Pendapatan usaha lain-lain 1.028.573 32.332 - - -

(35.126.265) (38.723.588) (41.282.282) (41.369.497) (21.503.518)

LABA (RUGI) USAHA (8.964.821) (12.196.294) (9.948.601) (24.616.138) (45.719.287)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban administrasi bank Beban bunga - - - - - Pendapatan bunga 17.502 19.864 14.091 16.817 30.239 Lain-lain - - -

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih 17.502 19.864 14.091 16.817 30.239

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (8.947.319) (12.176.430) (9.934.510) (24.599.321) (45.689.048)

Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kini ------Pajak tangguhan ------

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (8.947.319) (12.176.430) (9.934.510) (24.599.321) (45.689.048)

Penghasilan (beban) komprehensif lain (10.556) (163.355) (45.872) (190.141) (18.330)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (8.957.875) (12.339.785) (9.980.382) (24.789.462) (45.707.378)

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: A - 3

PT ALLIANCE COSMETICS LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam Ribuan Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Net Income / (Loss) (8.947.319) (12.176.430) (9.934.510) (24.599.321) (45.689.048) Penyesuaian : Penyusutan 2.369.045 1.801.282 1.365.462 1.476.613 1.715.295 Penurunan nilai aset tetap - 202.718 Beban Kepemilikan saham 1.109.298 - - - Pencadangan imbalan kerja 789.493 1.031.787 893.774 271.071 594.211 Pencadangan atas rugi penurunan nilai (96.927) 19.783 21.913 (41.696) 25.948 Pencadangan atas penurunan nilai dan persediaan 336.895 1.019.345 (509.419) 1.393.353 948.354 Kerugian penjualan aset tetap 74.468 39.102 5.500 164.552 Perubahan : Piutang Usaha (2.386.157) (2.443.921) (2.183.520) 7.076.679 4.500.525 Persediaan (6.378.095) 1.945.847 (9.594.665) 2.713.288 17.347.354 Pajak dibayar dimuka - - - (323.398) (642.698) Aset lancar lainnya 249.999 (82.621) 205.185 (172.427) 302.894 Aset tidak lancar lainnya - (25.000) (1.000) 25.000 - Utang usaha (1.402.423) (2.156.347) (3.801.127) (2.211.575) (2.060.553) Utang lain-lain (6.934.439) (2.197.045) 1.203.679 2.549.566 7.295.739 Utang pajak 130.775 (336.045) (38.873) (54.895) (89.358) Pembayaran imbalan masa kerja - (2.236.621) - (8.000)

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (21.085.387) (13.599.365) (24.570.620) (11.892.242) (15.392.067)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Uang muka - - - - - Pembelian aset tetap (1.014.539) (728.035) (1.433.711) (2.549.798) (782.824) Aset Dalam Penyelesaian - - - - Hasil penjualan aset tetap 2.550 -

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (1.011.989) (728.035) (1.433.711) (2.549.798) (782.824)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan modal saham - - - 20.500.000 - Penambahan uang muka penyertaan saham 20.874.830 17.237.943 23.500.000 - 17.500.000

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 20.874.830 17.237.943 23.500.000 20.500.000 17.500.000

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (1.222.546) 2.910.543 (2.504.331) 6.057.960 1.325.109

Kas dan setara kas awal tahun 2.914.403 1.691.857 4.602.400 2.098.069 8.156.029

Kas dan setara kas akhir tahun 1.691.857 4.602.400 2.098.069 8.156.029 9.481.138

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: B - 1

PT ALLIANCE COSMETICS LAPORAN POSISI KEUANGAN COMMONSIZE UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam persentase) 2016 2017 2018 2019 2020 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 4,95 12,94 4,65 19,60 49,49 Piutang usaha 24,01 29,88 28,32 13,83 6,42 Piutang lain-lain - - - - - Persediaan 60,43 49,71 61,53 56,90 28,10 Pajak dibayar dimuka - - - 0,78 5,04 Uang muka dan biaya dibayar di muka - - - - - Aset lancar lainnya 0,89 1,09 0,40 0,85 0,27

Jumlah Aset Lancar 90,28 93,61 94,90 91,96 89,32

ASET TIDAK LANCAR Uang jaminan - - - - - Investasi - - - - - Aset tetap - bersih 9,39 6,00 4,79 7,76 10,08 Aset tidak lancar lainnya 0,33 0,39 0,31 0,28 0,60 Aset pajak tangguhan - - - - -

Jumlah Aset Tidak Lancar 9,72 6,39 5,10 8,04 10,68 JUMLAH ASET 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 31,56 24,25 10,69 6,28 2,89 Utang lain-lain dan akrual 20,56 13,57 13,35 20,62 82,87 Utang pajak 1,75 0,73 0,49 0,40 0,41 Beban masih harus dibayar - - - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 53,86 38,56 24,53 27,30 86,17

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi - - - - - Liabilitas imbalan paska kerja 6,94 10,03 5,03 6,57 17,42 Liabilitas jangka panjang lainnya - - - - -

Total Liabilitas Jangka Panjang 6,94 10,03 5,03 6,57 17,42

EKUITAS Modal saham 320,59 366,62 326,97 460,55 1.091,78 Tambahan modal disetor 55,77 53,57 42,20 45,79 99,48 Komponen ekuitas lainnya 61,72 49,06 52,51 0,51 1,12 Penghasilan komprehensif lain 1,39 0,88 0,59 0,18 0,30 Saldo laba (rugi) (400,28) (418,71) (351,83) (440,91) (1.196,26)

39,19 51,41 70,44 66,13 (3,59) Kepentingan non-pengendali Total Ekuitas 39,19 51,41 70,44 66,13 (3,59)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Lampiran: B - 2

PT ALLIANCE COSMETICS LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMONSIZE UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam persentase)

2016 2017 2018 2019 2020

PENDAPATAN BERSIH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

BEBAN POKOK PENJUALAN (51,66) (55,17) (53,67) (64,70) 509,61

LABA (RUGI) BRUTO 48,34 44,83 46,33 35,30 609,61

BEBAN USAHA Pemasaran - - - - - Beban operasi (66,80) (65,49) (60,69) (87,03) 537,16 Beban usaha lain-lain - - (0,35) (0,15) 4,17 Pendapatan usaha lain-lain 1,90 0,05 - - -

(64,90) (65,44) (61,04) (87,18) 541,34

LABA (RUGI) USAHA (16,56) (20,61) (14,71) (51,87) 1.150,95

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban administrasi bank - - - - - Beban bunga - - - - - Pendapatan bunga 0,03 0,03 0,02 0,04 (0,76) Lain-lain - - - - -

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih 0,03 0,03 0,02 0,04 (0,76)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (16,53) (20,58) (14,69) (51,84) 1.150,19

Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kini ------Pajak tangguhan ------

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (16,53) (20,58) (14,69) (51,84) 1.150,19

Penghasilan (beban) komprehensif lain

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (16,53) (20,58) (14,69) (51,84) 1.150,19 Lampiran: C - 1

PT ALLIANCE COSMETICS NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam Ribuan Rupiah) 2016 2017 2018 2019 2020 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 1.691.857 4.602.400 2.098.069 8.156.029 9.481.138 Piutang usaha 8.204.747 10.628.885 12.790.492 5.755.509 1.229.036 Piutang lain-lain - - - - - Persediaan 20.646.969 17.681.777 27.785.861 23.679.220 5.383.512 Pajak dibayar dimuka - - - 323.398 966.096 Uang muka dan biaya dibayar di muka - - - - - Aset lancar lainnya 304.870 387.491 182.306 354.733 51.839

Jumlah Aset Lancar 30.848.443 33.300.553 42.856.728 38.268.889 17.111.621

ASET TIDAK LANCAR Uang jaminan - - - - - Investasi - - - - - Aset tetap - bersih 3.207.466 2.134.219 2.163.366 3.231.051 1.931.310 Aset tidak lancar lainnya 113.595 138.595 139.595 114.595 114.595 Aset pajak tangguhan

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.321.061 2.272.814 2.302.961 3.345.646 2.045.905 JUMLAH ASET 34.169.504 35.573.367 45.159.689 41.614.535 19.157.526

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 10.783.262 8.626.915 4.825.788 2.614.213 553.660 Utang lain-lain dan akrual 7.024.319 4.827.274 6.030.953 8.580.519 15.876.258 Utang pajak 597.475 261.430 222.557 167.662 78.304 Beban masih harus dibayar - - - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 18.405.056 13.715.619 11.079.298 11.362.394 16.508.222

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi - - - - - Liabilitas imbalan paska kerja 2.372.938 3.568.080 2.271.105 2.732.317 3.336.858 Liabilitas jangka panjang lainnya - - - - -

Total Liabilitas Jangka Panjang 2.372.938 3.568.080 2.271.105 2.732.317 3.336.858

EKUITAS Modal saham 109.544.710 130.419.540 147.657.483 191.657.483 209.157.483 Tambahan modal disetor 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 Komponen ekuitas lainnya 21.088.510 17.451.623 23.713.680 213.680 213.680 Penghasilan komprehensif lain 474.897 311.542 265.670 75.529 57.199 Saldo laba (rugi) (136.773.701) (148.950.131) (158.884.641) (183.483.962) (229.173.010)

13.391.510 18.289.668 31.809.286 27.519.824 (687.554) Kepentingan non-pengendali Total Ekuitas 13.391.510 18.289.668 31.809.286 27.519.824 (687.554)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 34.169.504 35.573.367 45.159.689 41.614.535 19.157.526

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: C - 2

PT ALLIANCE COSMETICS NORMALISASI LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN 2020 (dalam Ribuan Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020

PENDAPATAN BERSIH 54.121.360 59.174.418 67.635.902 47.455.292 (3.972.307)

BEBAN POKOK PENJUALAN (27.959.916) (32.647.124) (36.302.221) (30.701.933) (20.243.462)

LABA (RUGI) BRUTO 26.161.444 26.527.294 31.333.681 16.753.359 (24.215.769)

BEBAN USAHA Pemasaran - - - - - Beban operasi (36.154.838) (38.755.920) (41.048.090) (41.300.340) (21.337.804) Beban usaha lain-lain - - - - - Pendapatan usaha lain-lain - - - - -

(36.154.838) (38.755.920) (41.048.090) (41.300.340) (21.337.804)

LABA (RUGI) USAHA (9.993.394) (12.228.626) (9.714.409) (24.546.981) (45.553.573)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban administrasi bank - - - - - Beban bunga - - - - - Pendapatan bunga - - - - - Lain-lain - - - - -

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih - - - - -

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (9.993.394) (12.228.626) (9.714.409) (24.546.981) (45.553.573)

Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kini ------Pajak tangguhan ------

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (9.993.394) (12.228.626) (9.714.409) (24.546.981) (45.553.573)

Penghasilan (beban) komprehensif lain - - - - -

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (9.993.394) (12.228.626) (9.714.409) (24.546.981) (45.553.573)

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: D - 1

PT ALLIANCE COSMETICS PROYEKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2021 SAMPAI DENGAN 2025 (dalam Ribuan Rupiah) 2021 2022 2023 2024 2025 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 6.729.579 6.654.896 7.950.158 9.594.711 11.127.530 Piutang usaha 3.280.456 3.879.441 4.469.117 5.089.827 5.803.644 Piutang lain-lain - - - - - Persediaan 3.191.260 3.271.041 3.696.542 4.191.188 4.773.593 Pajak dibayar dimuka 966.096 966.096 966.096 966.096 966.096 Uang muka dan biaya dibayar di muka - - - - - Aset lancar lainnya 51.839 51.839 51.839 51.839 51.839

Jumlah Aset Lancar 14.219.230 14.823.314 17.133.752 19.893.661 22.722.702

ASET TIDAK LANCAR Uang jaminan - - - - - Investasi - - - - - Aset tetap - bersih 1.056.310 1.081.310 1.106.310 1.031.310 856.310 Aset tidak lancar lainnya 114.595 114.595 114.595 114.595 114.595 Aset pajak tangguhan - - - - -

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.170.905 1.195.905 1.220.905 1.145.905 970.905 JUMLAH ASET 15.390.135 16.019.219 18.354.657 21.039.566 23.693.607

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 981.728 1.006.271 1.137.168 1.289.336 1.468.501 Utang lain-lain dan akrual 15.876.258 15.876.258 15.876.258 15.876.258 15.876.258 Utang pajak 78.304 78.304 78.304 78.304 78.304 Beban masih harus dibayar - - - - -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 16.936.290 16.960.833 17.091.730 17.243.898 17.423.063

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi - - - - - Liabilitas imbalan paska kerja 3.941.399 4.545.940 5.150.481 5.755.022 6.359.563 Liabilitas jangka panjang lainnya - - - - -

Total Liabilitas Jangka Panjang 3.941.399 4.545.940 5.150.481 5.755.022 6.359.563

EKUITAS Modal saham 209.157.483 209.157.483 209.157.483 209.157.483 209.157.483 Tambahan modal disetor 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 19.057.094 Komponen ekuitas lainnya 213.680 213.680 213.680 213.680 213.680 Penghasilan komprehensif lain 57.199 57.199 57.199 57.199 57.199 Saldo laba (rugi) (233.973.010) (233.973.010) (232.373.010) (230.444.810) (228.574.475)

(5.487.554) (5.487.554) (3.887.554) (1.959.354) (89.019) Kepentingan non-pengendali Total Ekuitas (5.487.554) (5.487.554) (3.887.554) (1.959.354) (89.019)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 15.390.135 16.019.219 18.354.657 21.039.566 23.693.607

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: D - 2

PT ALLIANCE COSMETICS PROYEKSI LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2021 SAMPAI DENGAN 2025 (dalam Ribuan Rupiah)

2021 2022 2023 2024 2025

18,26% 15,20% 13,89% 14,02% PENDAPATAN BERSIH 21.140.000 25.000.000 28.800.000 32.800.000 37.400.000

BEBAN POKOK PENJUALAN (12.000.000) (12.300.000) (13.900.000) (15.760.000) (17.950.000)

LABA (RUGI) BRUTO 9.140.000 12.700.000 14.900.000 17.040.000 19.450.000

BEBAN USAHA Pemasaran - - - - - Beban operasi (13.940.000) (12.700.000) (13.300.000) (15.111.800) (17.112.081) Beban usaha lain-lain - - - - - Pendapatan usaha lain-lain - - - - -

(13.940.000) (12.700.000) (13.300.000) (15.111.800) (17.112.081)

LABA (RUGI) USAHA (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 2.337.919

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban administrasi bank - - - - - Beban bunga - - - - - Pendapatan bunga - - - - - Lain-lain - - - - -

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain bersih - - - - -

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 2.337.919

Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kini - - - - (467.584) - Pajak tangguhan ------(467.584)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335

Penghasilan (beban) komprehensif lain - - - - -

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran: D - 3

PT ALLIANCE COSMETICS PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2021 SAMPAI DENGAN 2025 (dalam Ribuan Rupiah)

2021 2022 2023 2024 2025

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Net Income / (Loss) (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335 Penyesuaian : Penyusutan 1.800.000 900.000 900.000 1.000.000 1.100.000 Penurunan nilai aset tetap - - - - - Beban Kepemilikan saham - - - - - Pencadangan imbalan kerja 604.541 604.541 604.541 604.541 604.541 Pencadangan atas rugi penurunan nilai - - - - - Pencadangan atas penurunan nilai dan persediaan - - - - - Kerugian penjualan aset tetap - - - - - Perubahan : Piutang Usaha (2.051.420) (598.986) (589.675) (620.711) (713.817) Persediaan 2.192.252 (79.781) (425.501) (494.645) (582.405) Pajak dibayar dimuka - - - - - Aset lancar lainnya - - - - - Aset tidak lancar lainnya - - - - - Utang usaha 428.068 24.543 130.897 152.168 179.165 Utang lain-lain - - - - - Utang pajak - - - - - Pembayaran imbalan masa kerja - - - - -

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (1.826.559) 850.317 2.220.262 2.569.553 2.457.819

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Uang muka - - - - - Pembelian aset tetap (925.000) (925.000) (925.000) (925.000) (925.000) Aset Dalam Penyelesaian - - - - - Hasil penjualan aset tetap - - - - -

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (925.000) (925.000) (925.000) (925.000) (925.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan modal saham - - - - - Penambahan uang muka penyertaan saham - - - - - Penambahan / (pembayaran) utang pihak berelasi - - - - -

Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan - - - - -

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (2.751.559) (74.683) 1.295.262 1.644.553 1.532.819

Kas dan setara kas awal tahun 9.481.138 6.729.579 6.654.896 7.950.158 9.594.711

Kas dan setara kas akhir tahun 6.729.579 6.654.896 7.950.158 9.594.711 11.127.530

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : E

PT ALLIANCE COSMETICS METODE DISKONTO ARUS KAS UNTUK PERUSAHAAN (Dalam ribuan Rupiah)

Description TERMINAL 2021 2022 2023 2024 2025 VALUE

Proyeksi Laba Setelah Pajak (4.800.000) - 1.600.000 1.928.200 1.870.335

Ditambah : - Penyusutan dan amortisasi 1.800.000 900.000 900.000 1.000.000 1.100.000 - Bunga (1-T) - - - - -

Dikurangi : Perubahan Modal Kerja (diluar kas dan setara kas) 568.900 (654.224) (884.279) (963.188) (1.117.057) Capex (925.000) (925.000) (925.000) (925.000) (925.000)

Arus Kas Bersih (3.356.100) (679.224) 690.721 1.040.012 928.278 Terminal Value dengan pertumbuhan 2% 9.462.386 Discount Factor @ 12,21% 0,891216 0,794266 0,707863 0,630859 12,01% 0,563235 0,5632349

(2.991.011) (539.485) 488.936 656.101 522.839 5.329.546

Indikasi Nilai 3.466.926

Ditambah (dikurangi) : Inisial kas 9.481.138 Liabilitas berbunga -

Indikasi Nilai Pasar Ekuitas per 31 Desember 2020 12.948.064

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 1 (1) Perusahaan Pembanding

PT Unilever PT Mandom Indonesia PT Martina Berto Tbk Natural Health Eng Kah Indonesia Tbk S&J International Karmarts Do Day Dream Tbk (TCID) Enterprises Public (MBTO) Trends Corp Corporation (UNVR) Perusahaan Variable Keuangan Fundamental Company Limited (31 Dec 2020)

(31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020)

(Rp'000.000) (Rp) Baht (Rp) USD'000 Baht RM ('000) Baht (Rp'000) Analisis dan Perbandingan Laba Rugi

A. PENDAPATAN 42.972.474 1.989.005.993.587 4.315.586.107 297.216.309.211 62.071 1.293.987.577 51.306 1.000.337.479 (3.972.307)

B. BEBAN POKOK PENJUALAN (20.515.484) (1.534.276.464.935) (3.058.602.236) (197.541.994.773) (16.990) (638.154.911) (49.730) (580.994.898) (20.243.462)

C. LABA KOTOR (A-B) 22.456.990 454.729.528.652 1.256.983.871 99.674.314.438 45.081 655.832.666 1.576 419.342.581 (24.215.769)

D. BEBAN OPERASI (12.985.856) (523.339.628.164) (1.093.543.099) (271.987.607.034) (44.412) (509.023.745) - (756.231.169) (21.503.518)

E. LABA OPERASI (C-D) 9.471.134 (68.610.099.512) 163.440.772 (172.313.292.596) 669 146.808.921 1.576 (336.888.588) (45.719.287)

F. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN (264.265) 11.252.341.825 171.146.616 (17.099.744.067) 821 21.599.175 1.839 569.618.614 30.239

G. LABA SEBELUM PAJAK (F+G) 9.206.869 (57.357.757.687) 334.587.388 (189.413.036.663) 1.490 168.408.096 3.415 232.730.026 (45.689.048)

H. PAJAK PENGHASILAN (2.043.333) 2.581.170.474 (20.470.077) (13.801.895.089) (647) (34.010.743) (768) (53.185.401) -

H. LABA BERSIH (G-H) 7.163.536 (54.776.587.213) 314.117.311 (203.214.931.752) 843 134.397.353 2.647 179.544.625 (45.689.048)

I. PENDAPATAN KOMPREHENSIF (106.930) (13.932.310.370) (72.454.348) 557.903.089.480 928 305.334 248 208.340 (18.330)

K. LABA KOMPREHENSIF (H-I) 7.056.606 (68.708.897.583) 241.662.963 354.688.157.728 1.771 134.702.687 2.895 179.752.965 (45.707.378)

L. BEBAN KEUANGAN 248.790 - 7.271.569 21.277.269.462 - 10.374.036 14 2.002.248 -

M. BEBAN PENYUSUTAN 1.066.753 148.426.089.534 295.771.211 18.377.743.868 410 55.772.205 1.160 69.740.502 1.715.294

N. BEBAN AMORTISASI 36.683 29.035.404.359 - 11.582.784.593 - - - - -

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 1 (2) Perhitungan : Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

PT ALLIANCE COSMETICS ANALISIS PEMILIHAN PERUSAHAAN PEMBANDING LAPORAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBANDING

Perusahaan Pembanding

PT Unilever PT Mandom Indonesia PT Mustika Ratu PT Martina Berto PT Kino Indonesia Eng Kah Perusahaan Variable Keuangan Fundamental Kamart Do Day Dream Indonesia (UNVR) (TCID) (MRAT) (MBTO) (KINO) Corporation (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020)

Analisis dan Perbandingan Posisi Keuangan

ASET

Aset Lancar Kas dan piutang usaha 6.139.364 799.818.851.426 1.126.934.506 69.941.362.742 92.367 332.589.843 38.517 829.669.854 10.710.174 Aset lancar lainnya 2.688.996 544.142.858.343 858.109.863 112.260.742.916 7.374 369.948.988 27.974 3.451.292.405 6.401.447 Jumlah Aset Lancar 8.828.360 1.343.961.709.769 1.985.044.369 182.202.105.658 99.741 702.538.831 66.491 4.280.962.259 17.111.621

Aset Tidak Lancar Aset tetap 10.419.902 822.015.923.646 1.485.085.892 663.892.086.439 539 599.092.956 19.767 310.624.399 1.931.310 Aset pajak tangguhan - 51.903.964.044 59.459.172 63.448.429.140 731 - - 40.244.731 - Aset lain-lain 1.286.370 96.908.458.543 1.585.512.587 73.340.064.980 4.931 219.162.510 522 701.680.978 114.595

JUMLAH ASET 20.534.632 2.314.790.056.002 5.115.102.020 982.882.686.217 105.942 1.520.794.297 86.780 5.333.512.367 19.157.526

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas lancar 13.357.536 131.087.175.475 632.190.609 295.518.213.807 21.506 437.685.099 11.978 257.910.371 16.508.222 Liabilitas pajak tangguhan 212.333 - 120.593.028 - 216 26.563.169 938 79.667.794 - Liabilitas tidak lancar 2.027.395 317.715.961.088 273.936.193 97.505.112.943 16.523 49.529.114 - 103.442.560 3.336.858 Jumlah Liabilitas 15.597.264 448.803.136.563 1.026.719.830 393.023.326.750 38.245 513.777.382 12.916 441.020.725 19.845.080

EKUITAS Modal disetor 76.300 100.533.333.500 149.930.828 107.000.000.000 13 527.998.810 68.638 317.887.700 209.157.483 Tambahan modal disetor 96.000 188.531.610.794 724.763.392 214.500.000.000 86.102 88.396.711 - 4.399.859.862 19.057.094 Translation adjustments ------(31.835.833) - Komponen ekuitas lainnya - 160.338.500 485.977.976 548.449.277.927 (26.240) 86.008.571 1.913 (41.254.515) 270.879 Saldo laba (rugi) 4.765.068 1.576.761.636.645 2.361.178.792 (280.090.883.971) 7.822 296.434.596 3.313 74.805.310 (229.173.010) 4.937.368 1.865.986.919.439 3.721.850.988 589.858.393.956 67.697 998.838.688 73.864 4.719.462.524 (687.554) Kepentingan non-pengendali - - 366.531.202 965.511 - 8.178.227 - 173.029.118 - Jumlah Ekuitas 4.937.368 1.865.986.919.439 4.088.382.190 589.859.359.467 67.697 1.007.016.915 73.864 4.892.491.642 (687.554)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 20.534.632 2.314.790.056.002 5.115.102.020 982.882.686.217 105.942 1.520.794.297 86.780 5.333.512.367 19.157.526 ------

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 2 (1) Perhitungan : Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

PT ALLIANCE COSMETICS ANALISIS PEMILIHAN PERUSAHAAN PEMBANDING NORMALISASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PERUSAHAAN PEMBANDING

Perusahaan Pembanding PT Unilever S&J International PT Mandom Indonesia PT Martina Berto Tbk Natural Health Trends Eng Kah Perusahaan Variabel Keuangan Fundamental Indonesia Tbk Enterprises Public Karmarts Do Day Dream Tbk (TCID) (MBTO) Corp Corporation (31 Dec 2020) (UNVR) Company Limited (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (Rp'000.000) (Rp) Baht (Rp) USD'000 Baht RM ('000) Baht (Rp'000) Analisis dan Perbandingan Laba Rugi

A. PENDAPATAN 42.972.474 1.989.005.993.587 4.315.586.107 297.216.309.211 62.071 1.293.987.577 51.306 1.000.337.479 (3.972.307)

B. BEBAN POKOK PENJUALAN (20.515.484) (1.534.276.464.935) (3.058.602.236) (197.541.994.773) (16.990) (638.154.911) (49.730) (580.994.898) (20.243.462)

C. LABA KOTOR (A-B) 22.456.990 454.729.528.652 1.256.983.871 99.674.314.438 45.081 655.832.666 1.576 419.342.581 (24.215.769)

D. BEBAN OPERASI (12.985.856) (523.339.628.164) (1.093.543.099) (271.987.607.034) (44.412) (509.023.745) - (756.231.169) (21.337.804)

E. LABA OPERASI (C-D) 9.471.134 (68.610.099.512) 163.440.772 (172.313.292.596) 669 146.808.921 1.576 (336.888.588) (45.553.573)

F. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN (248.790) - 85.814.272 (21.277.269.462) - (11.623.353) (327) (3.032.146) -

G. LABA SEBELUM PAJAK (F+G) 9.222.344 (68.610.099.512) 249.255.044 (193.590.562.058) 669 135.185.568 1.249 (339.920.734) (45.553.573)

H. PAJAK PENGHASILAN (2.086.784) - (31.931.077) (1.371.678.440) (115) (34.010.743) (768) (18.219.401) -

H. LABA BERSIH (G-H) 7.135.560 (68.610.099.512) 217.323.967 (194.962.240.498) 554 101.174.825 481 (358.140.135) (45.553.573)

I. PENDAPATAN KOMPREHENSIF ------

K. LABA KOMPREHENSIF (H-I) 7.135.560 (68.610.099.512) 217.323.967 (194.962.240.498) 554 101.174.825 481 (358.140.135) (45.553.573)

K. BEBAN KEUANGAN 248.790 - 7.271.569 21.277.269.462 - 10.374.036 14 2.002.248 -

L. BEBAN PENYUSUTAN 1.066.753 148.426.089.534 295.771.211 18.377.743.868 410 55.772.205 1.160 69.740.502 1.715.294

M. BEBAN AMORTISASI 36.683 29.035.404.359 - 11.582.784.593 - - - - -

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 2 (2) Perhitungan : Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

PT ALLIANCE COSMETICS ANALISIS PEMILIHAN PERUSAHAAN PEMBANDING NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBANDING

Perusahaan Pembanding PT Unilever S&J International PT Mandom Indonesia PT Martina Berto Tbk Natural Health Trends Eng Kah Perusahaan Variabel Keuangan Fundamental Indonesia Tbk Enterprises Public Karmarts Do Day Dream Tbk (TCID) (MBTO) Corp Corporation (31 Dec 2020) (UNVR) Company Limited (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020)

Analisis dan Perbandingan Posisi Keuangan

ASET

Aset Lancar Kas dan piutang usaha 6.139.364 799.818.851.426 1.126.934.506 69.941.362.742 92.367 332.589.843 38.517 829.669.854 10.710.174 Aset lancar lainnya 2.688.996 544.142.858.343 858.109.863 112.260.742.916 7.374 369.948.988 27.974 3.451.292.405 6.401.447 Jumlah Aset Lancar 8.828.360 1.343.961.709.769 1.985.044.369 182.202.105.658 99.741 702.538.831 66.491 4.280.962.259 17.111.621

Aset Tidak Lancar Aset tetap 10.419.902 822.015.923.646 1.485.085.892 663.892.086.439 539 599.092.956 19.767 310.624.399 1.931.310 Aset pajak tangguhan ------Aset lain-lain 1.286.370 96.908.458.543 1.585.512.587 73.340.064.980 4.931 219.162.510 522 701.680.978 114.595

JUMLAH ASET 20.534.632 2.262.886.091.958 5.055.642.848 919.434.257.077 105.211 1.520.794.297 86.780 5.293.267.636 19.157.526

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas lancar 13.357.536 131.087.175.475 632.190.609 295.518.213.807 21.506 437.685.099 11.978 257.910.371 16.508.222 Liabilitas pajak tangguhan ------Liabilitas tidak lancar 2.027.395 317.715.961.088 273.936.193 97.505.112.943 16.523 49.529.114 - 103.442.560 3.336.858 Jumlah Liabilitas 15.384.931 448.803.136.563 906.126.802 393.023.326.750 38.029 487.214.213 11.978 361.352.931 19.845.080

EKUITAS Modal disetor 76.300 100.533.333.500 149.930.828 107.000.000.000 13 527.998.810 68.638 317.887.700 209.157.483 Tambahan modal disetor 96.000 188.531.610.794 724.763.392 214.500.000.000 86.102 88.396.711 - 4.399.859.862 19.057.094 Translation adjustments ------(31.835.833) - Komponen ekuitas lainnya - 160.338.500 485.977.976 548.449.277.927 (26.240) 86.008.571 1.913 (41.254.515) 270.879 Saldo laba (rugi) 4.977.401 1.524.857.672.601 2.422.312.648 (343.539.313.111) 7.307 322.997.765 4.251 114.228.373 (229.173.010) 5.149.701 1.814.082.955.395 3.782.984.844 526.409.964.816 67.182 1.025.401.857 74.802 4.758.885.587 (687.554) Kepentingan non-pengendali - - 366.531.202 965.511 - 8.178.227 - 173.029.118 - Jumlah Ekuitas 5.149.701 1.814.082.955.395 4.149.516.046 526.410.930.327 67.182 1.033.580.084 74.802 4.931.914.705 (687.554)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 20.534.632 2.262.886.091.958 5.055.642.848 919.434.257.077 105.211 1.520.794.297 86.780 5.293.267.636 19.157.526 ------

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 3 Perhitungan : Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

PT ALLIANCE COSMETICS ANALISIS PEMILIHAN PERUSAHAAN PEMBANDING

Perusahaan Pembanding PT Unilever S&J International PT Mandom Indonesia PT Martina Berto Tbk Natural Health Trends Eng Kah Perusahaan Uraian Indonesia Tbk Enterprises Public Karmarts Do Day Dream Tbk (TCID) (MBTO) Corp Corporation (31 Dec 2020) (UNVR) Company Limited (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020)(31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (Rp'000.000) (Rp) Baht (Rp) USD'000 Baht RM ('000) Baht (Rp'000) Analisis Perbandingan Rasio Keuangan

Leverage Asset to Equity 3,99 1,25 1,22 1,75 1,57 1,47 1,16 1,07 (27,86) Total Debt to Equity 0,77 0,01 0,05 0,35 0,06 0,26 0,00 0,01 (28,86)

Liquidity Current Ratio 0,66 10,25 3,14 0,62 4,64 1,61 5,55 16,60 1,04

Efficiency Sales to Asset 2,09 0,88 0,85 0,32 0,59 0,85 0,59 0,19 (0,21)

Profitability Net Profit 7.135.560 (68.610.099.512) 217.323.967 (194.962.240.498) 554 101.174.825 481 (358.140.135) (45.553.573) Return on Asset (%) 34,75 (3,03) 4,30 (21,20) 0,53 6,65 0,55 (6,77) (237,78) Return on Equity (%) 138,56 (3,78) 5,24 (37,04) 0,82 9,79 0,64 (7,26) 6.625,45

EBITDA 10.574.570 108.851.394.381 552.297.824 (142.352.764.135) 1.079 201.331.809 2.423 (268.177.984) (43.838.279)

BVIC 9.124.691 1.826.864.622.901 4.338.362.267 709.142.619.025 71.120 1.304.932.819 74.835 4.992.752.573 (687.554)

Market Value of Share 56.080.500 1.301.906.668.825 3.583.346.789 101.650.000.000 64.637 3.484.792.143 70.757 5.753.767.370 Interest Bearing Debt 3.974.990 12.781.667.506 188.846.221 182.731.688.698 3.938 271.352.735 33 60.837.868 - MVIC 60.055.490 1.314.688.336.331 3.772.193.010 284.381.688.698 68.575 3.756.144.878 70.790 5.814.605.238

Price 56.080.500 1.301.906.668.825 3.583.346.789 101.650.000.000 64.637 3.484.792.143 70.757 5.753.767.370

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : F - 4

PT ALLIANCE COSMETICS VALUE MULTIPLE

Perusahaan Pembanding PT Unilever S&J International PT Mandom Indonesia PT Martina Berto Tbk Natural Health Trends Eng Kah Perusahaan Uraian Indonesia Tbk Enterprises Public Karmarts Do Day Dream Tbk (TCID) (MBTO) Corp Corporation (31 Dec 2020) (UNVR) Company Limited (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020) (31 Des 2020)

Jumlah Saham 7.630.000.000 201.066.667 149.930.828 1.070.000.000 12.979.414 879.998.016 70.757.427 317.887.700

Harga per saham 7.350 6.475 23,90 95 4,98 3,96 1,00 18,10

MVIC 60.055.490 1.314.688.336.331 3.772.193.010 284.381.688.698 68.575 3.756.144.878 70.790 5.814.605.238

BVIC 9.124.691 1.826.864.622.901 4.338.362.267 709.142.619.025 71.120 1.304.932.819 74.835 4.992.752.573

MVIC/BVIC 6,58 0,72 0,87 0,40 0,96 2,88 0,95 1,16 0,96

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Perhitungan : Metode Pembanding Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek Lampiran : F - 5

PT ALLIANCE COSMETICS INDIKASI NILAI PASAR EKUITAS (Dalam ribuan Rupiah)

Basis Penilaian Variabel Keuangan Multiple Indikasi Bobot Nilai Fundamental Nilai Tertimbang

MVIC/BVIC (687.554) 0,96 (656.674) 1,000 (656.674)

Indikasi Nilai Pasar Entitas untuk saham minoritas Rp'000 (656.674)

Ditambah (dikurangi): Kas dan setara kas Rp'000 9.481.138 Liabilitas berbunga Rp'000 -

Indikasi Nilai Pasar Ekuitas untuk saham minoritas Rp'000 8.824.464

Ditambah: Premi Pengendali @ 30,00% 2.647.339

Indikasi Nilai Pasar Ekuitas untuk saham mayoritas Rp'000 11.471.803

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : G

PT ALLIANCE COSMETICS REKONSILIASI NILAI (dalam ribuan Rupiah)

Bobot Rekonsiliasi Indikasi Nilai Metode Penilaian Relatif Hasil Penilaian (Rp'000) (%) (Rp'000)

Diskonto Arus Kas 12.948.064 90 11.653.258

Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek 11.471.803 10 1.147.180

Indikasi Nilai Pasar 12.800.438

Dikurangi: Diskon tanpa pengendalian @ 0% -

12.800.438

Dikurangi: Diskon likuiditas pasar @ 40% (5.120.175)

Nilai Pasar Ekuitas (100% Kepemilikan Saham) untuk 209.157.483 saham Rp'000 7.680.263

Nilai Pasar per saham Rp 36,72

Nilai Pasar Ekuitas (99,995% kepemilikan saham) untuk 209.147.483 saham Rp 7.679.895.576

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : H - 1

PT ALLIANCE COSMETICS PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR

Cost Of Equity = Tingkat bunga tanpa resiko + beta (equity risk premium) - Default Spread = 12,44%

WACC = 12,21%

WE = 94% WD =6% Total Modal dan Utang = 100%

Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah = 8,87% Equity risk premium = 6,56% Default spread = 1,68% Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan yield obligasi Pemerintah tgl 31 Desember 2020 - Rupiah untuk 30 tahun = 7,10% Beta = 1,07

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy Lampiran : H - 2

PT ALLIANCE COSMETICS PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR

Cost Of Equity = Tingkat bunga tanpa resiko + beta (equity risk premium) - Default Spread = 12,35%

WACC = 12,01%

WE = 94% WD =6% Total Modal dan Utang = 100%

Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah = 8,87% Equity risk premium = 6,56% Default spread = 1,68% Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan yield obligasi Pemerintah tgl 31 Desember 2020 - Rupiah untuk 30 tahun = 7,10% Beta = 1,06

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy