i

STANDARISASI RESEP TANAK DADIAH DI KENAGARIAN PAKAN SINAYAN KECAMATAN BANUHAMPU KABUPATEN AGAM

RANI KURNIA PUTRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2017

ii

i

iii

Standarisasi Resep Tanak Dadiah Di Kenagarian Pakan Sinayan Kecematan Banuhampu Kabupaten Agam

Program StudiPendidikanKesejahteraanKeluarga FPP UniversitasNegeri Padang email: [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan standar resep tanak dadiah, dan kualitas tanak dadiah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode campuran (Mixed Method). Penelitian ini dilakukan di Kenagarian Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam dari tanggal 17 Januari 2016 sampai 1 Agustus 2016. Sumber data ada dua yaitu: sumber data kualitatif di peroleh dari masyarakat, sumber data kuantitatif di peroleh dari 5 orang panelis terbatas yang ahli membuat tanak dadiah di Nagari Pakan Sinayan. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah format angket uji organoleptik. Teknik analisa data kualitatif menggunakan tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan teknik analisa data kuantitatif menggunakan rumus (Mx = Ʃ x / N). Berdasarkan penelitian kuantitatif dengan menggunakan angket hasil uji organoleptik standarisasi resep tanak dadiah yang telah dikonversikan dilanjutkan dengan uji organoleptik ditemukan kualitas dari tanak dadiah meliputi: berbentuk (bulat rapi), Warna (kuning), Aroma telur (beraroma telur) dan aroma (beraroma bawang merah dan bawang putih), Tekstur (lembut), rasa (dadiah, telur, dan gurih). Abstract This study aims to find a standard recipe tanak dadiah, and the quality of the tanak dadiah. This research is a qualitative and quantitative research using mixed methods (Mixed Method). This research was conducted in Kenagarian Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam from the date of Januari 17, 2016 until August1, 2016. The data source is two fold: a source of qualitative data obtained from the expert community, the source of quantitative data obtained from five expert panelists made tanak dadiah in Nagari Pakan Sinayan. Quantitative data techniq is a questionnaire format organoleptic, Qualitative data analysis techniq using three grooves of activitie are reduction data, display data and verification. Analisis data quantitatif with formula (Mx = Ʃ x / N). Based on the quantitative results of organoleptic standardization recipe tanak dadiah which has been converted followed by organoleptic tests found the quality of the tanak dadiah include: shape (neat round), color (yellow), aroma (egg) and aroma ( and ), texture (soft), taste (dadiah, egg, and tasteful).

Keyword : Standard Recipe Tanak Dadiah, Quality

¹Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ²Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga FPP-UNP

ii

1

A. Pendahuluan Tanak dadiah merupakan salah satu makanan adat di kenagarian

Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Menurut Ibu Irda

Wati pada wawancara awal yang penulis lakukan pada bulan Januari 2016

“Makanan adat di nagari merupakan sebuah simbol dan sarana penunjang

dalam pelaksanaan suatu upacara adat. Makanan adat merupakan makanan

yang telah membudaya dikalangan masyarakat serta telah ada sejak zaman

nenek moyang suku nusantara”. Sejalan dengan itu Prihastuti (2007 : 23)

mengemukakan “makanan adat merupakan makanan yang telah resmi atau

telah ditentukan untuk disajikan dalam peristiwa-peristiwa upacara adat”.

Makanan adat juga merupakan salah satu keanekaragaman yang dimiliki

suatu daerah, menjadi ciri khas dan kekayaan yang harus dijaga

kelestariannya dan kelangsungannya. Sehingga makanan adat akan menjadi

aset budaya dan faktor pendukung terkenalnya daerah tersebut.

Pakan Sinayan merupakan nagari yang menjadikan tanak dadiah

sebagai salah satu makanan adat yang wajib dihidangkan pada acara alek nan

tuo-tuo. Menurut Datuak Maharadjo Dirajo pada wawancara awal yang

penulis lakukan pada bulan Januari 2016 Alek nan tuo-tuo merupakan

“upacara adat maimbao makan orang nan tuo-tuo guna menghargai dan

menghormati kaum yang dituakan”. Pendapat lain dikemukan oleh Ibu

Sulasmi (Januari 2016) bahwa “ ketika terjadi pernikahan dari keluarga

perempuan dan laki-laki, keluarga perempuan memanggil orang tuo-tuo dalam

sebuah jamuan makan. Pada jamuan tersebut dihidangakanlah tanak dadiah

1

2

sebagai kapalo samba. Acara alek nan tuo-tuo dilakukan setelah prosesi pernikahan selesai diselenggarakan”.

Menurut hasil wawancara awal yang penulis lakukan pada ibu-ibu di

Kenagarian Pakan Sinayan pada bulan januari 2016 tanak dadiah hanya

diolah oleh orang tua saja, sedangkan generasi muda masih banyak yang

belum bisa mengolah tanak dadiah. Bagaimana jika orang tua di nagari

tersebut tidak ada lagi, sehingga terbengkalai pembuatan dari tanak dadiah.

Untuk itu diharapkan generasi muda juga mampu mengolah tanak

dadiah dan mempertahankan tradisi adat yang telah dijalankan di nagari guna

memajukan dan melestarikan kebudayaan. Hal ini diperkuat dengan adanya

Keputusan Menteri Dan Kebudayaan Nomor 10 tahun 2014 mengenai

pelestarian tradisi yang berbunyi :

Pelestarian tradisi adalah upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan suatu kebiasaan dari masyarakat pendukung kebudayaan yang penyebaran dan pewarisannya berlangsung secara turun-temurun harus dilestarikan dan dikembangkan guna mempertahankan tradisi yang telah ada.

Teknik pengolahan tanak dadiah sangat mudah dan sederhana, bahan

yang digunakan dalam pembuatan tanak dadiah juga mudah ditemukan

dipasaran. Hanya saja pada setiap pengolahan yang dilakukan hasil yang

diperoleh pada pembuatan tanak dadiah berbeda-beda. Hal itu disebabkan

dari penakaran bahan yang belum standar. Penakaran bahan saat pengolahan

masih menggunakan genggaman tangan, sendok, gelas sebagai alat ukur, dan

mencicipi rasa terlebih dahulu, apabila rasa yang diperoleh belum sesuai

maka pengolah akan menambahkan bahan kembali sehingga rasa yang

3

diperoleh maksimal. Hal ini disebabkan karena tidak adanya literatur standar

resep tanak dadiah sehingga tidak adanya panduan untuk membuat tanak

dadiah yang mengakibatkan tanak dadiah punah dan tidak bisa dilestarikan

lagi. Bertolak dari permasalahan pembuatan tanak dadiah, penulis tertarik

untuk mengkonversikannya kedalam ukuran gram. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mendapatkan standar bahan dalam pembuatan tanak dadiah,

mendapatkan standar untuk cara pengolahan dari tanak dadiah dan

mendapatkan tanak dadiah yang berkualitas dari segi bentuk, warna, aroma,

tekstur dan rasa. Selain tujuan, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah untuk mendapatkan resep tanak dadiah, cara membuat tanak dadiah

dan kualitas dari tanak dadiah.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method) yang

dilakukan di Kenagarian Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten

Agam. Sumber data kualitatif adalah dari masyarakat yang ahli membuat

tanak dadiah. Sumber data kuantitatif adalah dari 5 orang panelis terbatas

yang ahli membuat tanak dadiah di nagari Pakan Sinayan.

Teknik pengumpulan data kualitatif menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data kuantitatif dengan

angket uji organoleptik yang disusun berdasarkan skala uji jenjang tentang

kuesioner kualitas tanak dadiah. Teknik analisis data kualitatif menggunakan

tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik

kesimpulan. Teknik analisis data kuantitatif untuk standarisasi resep tanak

4

dadiah dan analisis uji organoleptik menggunakan rumus (M x = ∑ x / N).

Uji keabsahan data kualitatif yaitu: perpanjangan keikutsertaan, pengamatan

yang tekun, dan triangulasi.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini mulai dilaksanakan dari tanggal 17 Januari 2016 sampai 1

Agustus 2016. di Kenagarian Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu

Kabupaten Agam Temuan penelitian ini dibagi dalam dua bagian: 1) temuan

umum dan 2) temuan khusus. Temuan penelitian ini penulis dapat di lapangan

dari beberapa informan secara tertulis, wawancara, dan dokumentasi.

1. Temuan Umum

a. Profil Nagari Pakan Sinayan

Nagari Nagari Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu

Kabupaten Agam merupakan satu dari 7 nagari yang ada di Kecamatan

Banuhampu Kabupaten Agam. Kabupaten Agam terletak pada

kawasan yang strategis, dimana dilalui jalur lalu lintas tengah

Sumatera dan jalur lintas barat. Kabupaten Agam adalah kawasan

pegunungan atau perbukitan dan pesisir yang didominasi oleh kawasan

lindung dengan basis ekonomi pertanian.

b. Pengertian Tanak Dadiah

Tanak dadiah merupakan hidangan makanan yang penuh gizi

yang dijadikan sebagai samba nan tabuek dari campuran bahan berupa

dadiah, telur, santan, dan bumbu sebagai penyedap serta pemberi rasa.

5

Tanak dadiah dihidangkan sebagai kapalo samba yang dihidangkan

pada acara alek nan tuo-tuo. c. Kegunaan Tanak Dadiah

Tanak dadiah digunakan untuk acara adat di kenagarian pakan

sinayan seperti acara alek nan tuo-tuo, maimbao makan niniak mamak

dan pemangku adat, manjapuik anak daro”. d. Standarisasi Resep Tanak Dadiah

Penulis memilih resep tanak dadiah yang terbaik di Nagari

Pakan Sinayan untuk distandarkan dari segi: bahan yang digunakan,

cara membuat, dan kualitas yang baik (bentuk, warna, aroma, tekstur,

dan rasa). Penulis melakukan penelitian di Nagari Pakan Sinayan

untuk mengetahui bahan yang digunakan, proses pembuatan dan

kualitas tanak dadiah yang baik (bentuk, warna, aroma, tekstur, dan

rasa). Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan 5 orang

yang ahli dalam membuat tanak dadiah yang ada di Nagari Pakan

Sinayan dengan cara mengambil sampel dari resep 5 orang tersebut.

Penulis melakukan uji organoleptik dengan 10 orang

masyarakat setempat untuk mencicipi dan menilai tanak dadiah.

Setelah itu penulis memilih 3 resep terbaik dari 5 orang ahli membuat

tanak dadiah. Selanjutnya penulis memilih 1 terbaik dari 3 resep

tersebut. Maka dari itu penulis mengambil data dari 10 orang

masyarakat.

6

2. Temuan Khusus

a. Standarisasi Resep Tanak Dadiah

Standarisasi tanak dadiah merupakan resep makanan yang

menjelaskan secara terperinci mengenai bahan makanan yang

digunakan, takaran baku, harga pokok baku, metode memasak, serta

kualitas yang diharapkan. Resep tanak dadiah yang dijadikan standar

resep adalah resep dari Ibu Yurniati yang telah penulis konversikan

dengan resep sebagai berikut:

Bahan Dadiah 120 gr Telur 240 gr Santan 250 ml Cabe giling 5 gr Jahe 4 gr Kunyit 2 gr Bawang merah (digiling) 30 gr Bawang merah (diiris) 50 gr Bawang putih 10 gr Garam 7 gr Hiasan: Cabe merah bulat 5 - 10 gr Cabe hijau bulat 5 - 7 gr Cara membuat: 1) Sediakan semua bahan yang digunakan seperti: dadiah, telur, santan, cabe giling, jahe giling, kunyit giling, bawang merah giling, bawang merah bulat untuk diiris, bawang putih giling, dan garam. Serta cabe merah dan cabe hijau bulat untuk garnis. 2) Masukkan dadiah kedalam mangkok lalu hancurkan. 3) Masukkan bumbu yang telah dihaluskan. 4) Tambahkan telur lalu kocok. 5) Setelah tercampur rata tambahkan bawang merah yang telah diiris. Lalu aduk kembali. 6) Tambahkan santan dan garam. 7) Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan kedalam mangkok. 8) Hias permukaan dengan menggunakan cabe yang telah diiris. 9) lalu kukus hingga 20 menit.

7

b. Kualitas Tanak Dadiah

1) Bentuk

Bentuk dan tampilan dari suatu makanan sangat perlu

diperhatikan karena setiap makanan yang dihasilkan akan dilihat

oleh mata. Menurut Onong Nugraha (1984; 54) “sebuah bentuk

dapat diciptakan dengan tangan bebas atau memakai alat bantu”.

Sesuai hasil wawancara dengan Ibu Yurniati warga Nagari Pakan

Sinayan yang mengetahui tentang tanak dadiah, bentuk tanak

dadiah adalah bulat rapi. Berdasarkan hasil uji organoleptik

menunjukkan bahwa hasil deskripsi jawaban panelis tertinggi yaitu

sebanyak 4 orang panelis pada uji III dan IV yang menyatakan

bentuk tanak dadiah adalah berbentuk bulat rapi. Hal ini

disebabkan oleh penggunaan cetakan dan proses pengukusan bahan

yang perlahan sehingga mencapai hasil yang diharapkan yaitu bulat

rapi.

2) Warna

Warna suatu makanan sangat penting karena warna

merupakan faktor utama yang diamati, dengan melihat warna yang

baik maka konsumen akan tertarik dan warna juga dapat digunakan

sebagai indikator kematangan makanan. Menurut Sjahmien

Moehyi (1992:94) bahwa “warna makanan memegang peranan

utama dalam penampilan makanan’’. Sesuai hasil wawancara

dengan Ibu Yurniati warga Kenagarian Pakan Sinayan yang

8

mengetahui tentang tanak dadiah, tanak dadiah berwarna kuning.

Berdasarkan dari hasil uji organoleptik pada uji III dan IV yaitu

semua panelis menyatakan warna tanak dadiah adalah kuning.

3) Aroma

Timbulnya aroma pada makanan disebabkan oleh

terbentuknya suatu senyawa yang mudah menguap yang akan

meransang indera penciuman. Hasil dari uap proses pengolahan

makanan, uap ini tercipta dari bahan-bahan makanan yang diolah,

tiap bahan memiliki aroma yang berbeda proses dan metode

memasak juga akan menentukan hasil dari aroma yang akan

tercium. Menurut Hasan (2002 : 66) “Aroma adalah bau-bauan

yang harum yang berasal dari makanan atau minuman”. Sesuai

hasil wawancara dengan Ibu Yurniati warga Kenagarian Pakan

Sinayan yang mengetahui tentang tanak dadiah, aroma dari

kualitas resep tanak dadiah sebagai berikut:

a) Aroma telur

Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa

hasil deskripsi jawaban panelis tertinggi yaitu 5 orang panelis

pada uji IV menyatakan tanak dadiah beraroma telur. Hal ini

disebabkan karena proses pengentalan bahan saat dimasak dan

pemilihan bahan berupa telur yang digunakan berkualitas baik

sehingga memperngaruhi aroma tanak dadiah.

9

b) Aroma Bumbu

Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan

bahwa deskripsi jawaban panelis tertinggi terdapat pada

indikator kualitas aroma bumbu bawang merah dan bawang

putih. Indikator aroma bumbu (bawang merah) menunjukkan

hasil tertinggi diperoleh pada uji III dan IV yaitu semua

panelis menyatakan tanak dadiah beraroma bawang merah

dan pada indikator aroma bumbu (bawang putih)

menunjukkan hasil tertinggi diperoleh pada uji III dan IV

yaitu 4 orang panelis menyatakan cukup beraroma bawang

putih.

4) Tekstur (Lembut)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Yurniati warga

Kenagarian Pakan Sinayan yang mengetahui tanak dadiah tekstur

yang dicapai untuk tanak dadiah adalah bertekstur lembut.

Menurut Sjahmien Moehyi (1992:95) “konsistensi atau tekstur

makanan juga merupakan komponen yang menentukan cita rasa

makanan karena sensivitas indera cita rasa dipengaruhi oleh

konsistensi makanan”. Berdasarkan hasil uji organoleptik

menunjukkan bahwa deskripsi jawaban panelis tertinggi terdapat

pada uji ke IV yaitu semua panelis menyatakan tanak dadiah

bertekstur lembut. Hal ini disebabkan karena sifat bahan yang

terdapat dalam adonan tanak dadiah berupa telur dan dadiah dapat

10

menghasilkan tekstur yang lembut setelah proses pematangan yang

sempurna sehingga mencapai hasil yang yang diinginkan.

5) Rasa

Rasa merupakan salah satu aspek yang sangat dominan

terhadap cita rasa seseorang dalam menilai suatu makanan, Sesuai

hasil wawancara dengan Ibu Yurniati warga Kenagarian Pakan

Sinayan rasa tanak dadiah yang baik itu memiliki rasa khas dari

dadiah (sedikit asam), rasa dari telur, dan rasa gurih. Berdasarkan

pendapat di atas hasil uji organoleptik terhadap kualitas rasa tanak

dadiah sebagai berikut :

a) Rasa Dadiah

Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa

deskripsi jawaban panelis tertinggi terdapat pada uji ke IV

yaitu semua penelis menyatakan bahwa berasa dadiah.

b) Rasa Telur

Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa

deskripsi jawaban panelis tertinggi terdapat pada uji IV yaitu

semua penelis menyatakan bahwa berasa telur.

c) Rasa Gurih

Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa

deskripsi jawaban panelis tertinggi terdapat pada uji IV yaitu

semua panelis menyatakan bahwa tanak dadiah memiliki rasa

11

gurih. Hal ini disebabkan karena penggunaan bahan berupa

santan, telur, dan garam.

D. Simpulan Dan Saran

1. Simpulan

a. Stadarisasi Resep Tanak Dadiah

Standar Resep merupakan resep makanan yang menjelaskan

secara terperinci mengenai bahan makanan yang digunakan, takaran

baku, harga pokok baku, metode memasak, serta kualitas yang

diharapkan. Resep yang penulis pakai adalah resep dari Ibu Yurniati yang

telah penulis konversikan dengan resep sebagai berikut:

Bahan : Dadiah 120 gr Telur 240 gr Santan 250 ml Cabe giling 5 gr Jahe 4 gr Kunyit 2 gr Bawang merah (digiling) 30 gr Bawang merah (diiris) 50 gr Bawang putih 10 gr Garam 7 gr

Hiasan: Cabe merah bulat 5 - 10 gr Cabe hijau bulat 5 - 7 gr

Cara membuat: 1) Sediakan semua bahan yang digunakan seperti: dadiah, telur, santan, cabe giling, jahe giling, kunyit giling, bawang merah giling, bawang merah bulat untuk diiris, bawang putih giling, dan garam. Serta cabe merah dan cabe hijau bulat untuk garnis. 2) Masukkan dadiah kedalam mangkok lalu hancurkan. 3) Masukkan bumbu yang telah dihaluskan. 4) Tambahkan telur lalu kocok. 5) Setelah tercampur rata tambahkan bawang merah yang telah diiris. Lalu aduk kembali.

12

6) Tambahkan santan dan garam. 7) Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan kedalam mangkok. 8) Hias permukaan dengan menggunakan cabe yang telah diiris. 9) lalu kukus hingga 20 menit. b. Kualitas Tanak Dadiah

1) Bentuk Tanak Dadiah dihasilkan adalah bulat rapi karena

penggunaan cetakan dalam pembuatan tanak dadiah.

2) Warna Tanak Dadiah dihasilkan adalah kuning karena penggunan

kunyit sebagai bahan pewarna alami dalam pembuatan tanak

dadiah

3) Aroma Tanak Dadiah dihasilkan adalah aroma telur dan aroma

bumbu berupa bawang merah dan bawang putih.

4) Tekstur dari Tanak Dadiah adalah betekstur lembut karena

berasal dari penggunaan bahan berupa telur, dadiah dan santan.

5) Rasa Tanak Dadiah yang dihasilkan adalah rasa khas dari dadiah

(asam), rasa telur dan gurih yang dihasilkan karena penggunaan

bahan berupa telur, santan dan garam.

13

2. Saran

Hal-hal yang dapat disarankan oleh penulis antara lain:

a. Pemilihan bahan untuk pembuatan tanak dadiah haruslah bahan

yang baik dan segar.

b. Timbang bahan sesuai dengan ukuran.

c. Penggunaan santan dalam pembuatan tanak dadiah haruslah santan

yang benar-benar kental (pati santan) karena penggunaan santan

yang encer dapat mempengaruhi hasil akhir dari tanak dadiah yaitu

dari segi segi tekstur tanak dadiah akan berair.

d. Untuk mencoba alat lain sebagai wadah pada saat mengukus tanak

dadiah seperti tempurung kelapa yang telah dibersihkan.

e. Mungkin alat yang digunakan dalam pembuatan tanak dadiah tidak

hanya bulat tapi alat yang digunakan untuk mengukus dapat

berbentuk persegi, persegi panjang, lonjong dll.

f. Disarankan bagi masyarakat Pakan Sinayan dalam mengolah tanak

dadiah dapat menggunakan resep tanak dadiah yang telah

distandarkan untuk mendapatkan kualitas yang sama pada setiap

pengolahan.

14

E. Daftar Rujukan

Alwi Hasan dkk. 2002. Kamus Umum Bahasa . Jakarta : Balai Pustaka

Nugraha, Onong. 1984. Seni Rupa 1. Bandung: Angkasa Bandung.

Prihastutiekawatiningsih. dkk. 2008. Restoran Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Shadily. Hasan. 1976. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Bahasa Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kombinasi. Bandung: Alfabeta

Persantunan: penjelasan bahwa artikel diolah dari skripsi Rani Kurnia Putri dengan judul Standarisasi Resep Tanak Dadiah Di Kenagarian Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam dan ucapan terima kasih kepada pembimbing 1 Dr. Ir. Anni Faridah, M.Si dan pembimbing 2 Wiwik Gusnita,S.Pd, M.Si