FOLKLOR KAYORI PADA MASYARAKAT TAA DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA ( Identitas Masyarakat, Bentuk, Fungsi, Dan Makna)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
FOLKLOR KAYORI PADA MASYARAKAT TAA DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA ( Identitas Masyarakat, Bentuk, Fungsi, dan Makna) TESIS diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Oleh ABDUL RASYID HASAN 0204513007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 PENGESAHAN UJIAN TESIS Tesis dengan judul “Folklor Kayori pada Masyarakat Taa di Kabupaten Tojo Una-Una” (Identitas Masyarakat, Bentuk, Fungsi, dan Makna) karya, Nama : Abdul Rasyid Hasan NIM : 0204513007 Program Studi : Pendidikan Seni, S2 Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari Senin, tanggal 14 Desember 2015 Semarang, 22 Desember 2015 Ketua, Sekretaris, Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd. Prof. Dr. Tjetjep Rohendi R, M.A. NIP. 19590301 198511 1 001 NIP. 19480915 197903 1 001 Penguji I, Penguji II, Dr. Wadiyo, M. Si. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. NIP. 19591230 198803 1 001 NIP.19641027 199102 1 001 Penguji III, Dr. Sunarto, M.Hum. NIP.19691215 199903 1 001 i PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini. Semarang, 22 Desember 2015 Yang membuat pernyataan, Abdul Rasyid Hasan NIM. 0204513007 ii MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto : “ Seni itu membutuhkan proses penghayatan, latihan, dan kerja keras tidak ada jalan pintas dan sensasi “ (Addie MS) Persembahan: Secara khusus tesis ini saya persembahkan untuk: 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una; 2. Bapak dan Ibu tercinta (Alm), serta kakak-kakak yang telah membantu baik secara materi maupun non materi, kiriman doa dan motivasi kepada saya untuk menyelesaikan tulisan ini. 3. Anak-Anakku tercinta (Tyas Diaztira, Rival Cikall Akbar, Si kembar Dandhy Alfatah dan Rachmareza) yang menaruh harapan besar kepada saya. iii ABSTRAK Hasan, Abdul Rasyid. 2015. “Folklor Kayori pada Masyarakat Taa di Kabupaten Tojo Una-Una (Identitas Masyarakat, Bentuk, Fungsi dan Makna. Tesis Program Studi Pendidikan Seni. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Sunarto, M. Hum., Pembimbing II Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M. Pd Kata kunci : Folklor, Kayori, Identitas, Etnis Taa, Tojo Una-Una Kayori merupakan ucapan syukuran tahunan pertanian yang masih hidup dan berkembang pada masyarakat Taa di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Kepesatan arus balik budaya global dan sikap apatis generasi muda terhadap kayori mengakibatkan tradisi itu terancam kelestariannya. Fenomena itu salah satu yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian tentang folklor kayori. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan dan memahami folklor kayori dalam kaitannya sebagai identitas masyarakat Taa; (2) mengidentifikasi dan memahami bentuk, fungsi, dan makna folklor kayori pada masyarakat Taa di Kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi. Metode pengumpulan data adalah pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi, sedangkan teknik pengumpulan data adalah teknik rekam dan simak-catat. Sumber data utama adalah masyarakat Taa yang berdomisili di kelurahan Ampana, Ratolindo, dan desa Pusungi yang terdapat di kecamatan Ampana Kota dan Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una yang diwakili empat orang informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertunjukkan folklor kayori yang dilaksanakan secara periodik merupakan media penyebaran aspek-aspek moral dan etika kepada masyarakat. Dalam penyajiannya folklor kayori yang merupakan identitas masyarakat setempat berfungsi sebagai alat komunikasi, tradisi, penjaga stabilitas budaya, pengendalian sosial juga bermakna sebagai pelestarian budaya dalam membangun ikatan sosial masyarakat yang kuat. Folklor kayori yang sarat dengan makna edukasi sangat bermanfaat dalam kehidupan serta membuka peluang terhadap pemahaman warisan tradisi masa lalu yang mampu menjawab persoalan kekinian sehari-hari masyarakat Taa.. Folklor kayori merupakan pernyataan pendapat/saran seseorang dan atau kelompok, bertujuan membicarakan kapan serta waktu yang tepat untuk; (1) syukuran panen raya (padungku); (2) menanam/membuka lahan; (3) dan pranikah (peminangan). Dalam aktualisasinya tradisi ini disampaikan secara santun sehingga pesan yang disampaikan mudah dihayati serta dipahami. Uniknya pertunjukkan ini (kayori) secara otomatis dengan sendirinya akan berhenti setelah ada titik temu (kesepakatan). Waktu pelaksanakannya setelah bada Isya (20.00) sampai dengan dini hari atau sebelum tiba waktu sholat shubuh. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber rujukan dalam melakukan penelitian tentang makna estetis tarian dan nyanyian rakyat yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat. iv ABSTRACT Hasan, Abdul Rasyid. 2015. Kayori Folklore in the society of Taa at Tojo Una Una Regency (Social Identity, Form, Function, and Mening). Thesis, Study Program of Art Education, Postgraduate Program, Semarang State University. Supervisor Dr. Sunarto, M.Hum., Co-Supervisor Prof. Dr. Totok Sumaryanto, F, M.Pd. Key words : social identity, folklore, kayori, Taa Ethnic, Tojo Una Una. Nowadays, Kayori Folklore which is the form of cultural inheritage of Taa society has been coming to its extinction. The negative impact of globalization and social aphatetic of Taa old generation to this trafition causes a gap to this cultural heritage. This researh aims at describing and understanding: (1) Kayori Folklore as Taa society identity; (2) the function, form, and meaning of it for the Taa society in Tojo Una Una Regency. This researh applies qualitative method with cultural approach. Data is collected through observation and structured interview with the aransement of research schedule in form pd matrix and the uaw of writer documents, and audio, video documents. Data validity is made by triangulation, and it is analyzed by using intetactive mod approach through 3 flow model: (1) data reduction; (2) data display; and (3) drawing con lusion. The result shows that the performance of Kayori Folkore done periodically becomes a media to disseminate ethic and moral aspects to society It is full of esthetic value which becomes the identity of local society. It is a way to build a strong society . Kayori Folklore is used to discuss about the punctual time to: (1) have harvest celebration (padungku); (2) to open a new field and to plant; and (3) propose a wedding proposal. In fact, this kind of tradition is held through a polite way, so that the messages conveyed could be received and understood easily. It will stop automatically if there has been a solution. The time to hold it is after Isya (8 p.m.) and until morning before Shubuh. Kayori Folklore is full of meaning which is very useful for social life, especially for understanding about the traditional heritages. The inheritance and cekultural awareness of it must be increased in order to appreciate the local awareness as one way of cultural resistance. It should be long-lasted and increased as a filter towards western cultures which are not appropriate, especially with the culture of Taa society and generally for Tojo Una Una Regency. v PRAKATA Dengan kerendahan hati dan keiikhlasan yang mendalam penulis memanjatkan puji syukur ke Hadirat Illahi Rabbi, yang telah memberikan setitik ilmu bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga dicurahkan-Nya kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan kita para pengikutnya sampai akhir zaman nanti. Ada rasa kebahagiaan dan kelegaan yang penulis rasakan, dan sukar untuk dilukiskan, ketika penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul “Folklor Kayori pada Masyarakat Taa di Kabupaten Tojo Una-Una (Identitas Masyarakat, Bentuk, Fungsi, dan Makna)”, Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni S-2 Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Hanya puji syukur kepada Illahi Rabbi sebagai puncak pengungkapannya. Penulis sadar bahwa di dalam penyelesaian tesis ini banyak orang dan instansi yang terlibat, oleh sebab itu dalam kesempatan ini sudah sepantasnyalah penulis dengan hati yang tulus ikhlas mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis, sehingga dapat mewujudkan tesis seperti sekarang ini. Dengan tidak bermaksud mengadakan pengistimewaan, penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada : vi 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Pascasarjana jurusan Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M. Si Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, atas dukungan kelancaran yang diberikan penulis dalam menempuh studi. 3. Prof. Dr. Tjejep Rohendi Rohidi, MA Ketua Program Studi Pendidikan Seni S-2 Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini. 4. Dr. Sunarto, M. Hum selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu