WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
WARTA ARDHIA Jurnal Perhubungan Udara Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Tingkat Kecelakaan Pesawat Udara di Pulau Papua The Factors Causing High Level of Aircraft Accident in Papua Island Susanti dan Lupi Wahyuningsih Pusat Litbang Perhubungan Udara e-mail : [email protected]) , [email protected]) INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK Histori Artikel : Aircraft accident in Papua Island is one of the highest accident Diterima : 25 Juli 2013 according to the venue in Indonesia. During five years period, from Disetujui : 18 September 2013 2007 to 2011 there were 28 accident. During the year 2013, it has noted aircraft accident in Papua Island tend to increase. Analysis method Keywords: that’s used in research is fish bone analysis, which has purpose to know aircraft accident, fish bone analysis, Papua Island what are the factors that affect high level of aircraft accident in Papua Island. The result is human factor, aircraft factor, airport factor, Kata kunci: environment and technical flight are the factors that give contribution to Kecelakaan pesawat udara, the high of aircraft accident level in Papua Island. analisis tulang ikan, Pulau Papua Kecelakaan pesawat udara di Pulau Papua salah satu kecelakaan yang tertinggi menurut tempat kejadian di Indonesia. Selama kurun waktu lima tahun yaitu dari tahun 2007 sampai 2011 sebanyak 28 kejadian. Sepanjang tahun 2013 tercatat kecelakaan pesawat udara di Pulau Papua cenderung meningkat. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis fish bone atau metode analisis tulang ikan, yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya tingkat kecelakaan pesawat di Pulau Papua. Hasilnya adalah faktor manusia, faktor pesawat, faktor bandara, faktor lingkungan dan faktor teknik penerbangan adalah faktor yang turut mempengaruhi tingginya tingkat kecelakaan pesawat udara di Pulau Papua. 230 Warta Ardhia, Vol. 39 No. 3 September 2013, hal. 230 - 243 PENDAHULUAN Jawa di urutan kedua dengan 20 Keselamatan Penerbangan kecelakaan dan 14 kali insiden serius merupakan hal yang terpenting dalam disusul tiga pulau lain yakni Sumatera, pengoperasian pesawat udara, karena Kalimantan, dan Kepulauan Maluku dalam suatu penerbangan yang masing—masing 12 kali. Adapun dioperasikan oleh suatu maskapai, hal insiden serius paling banyak terjadi di yang terpenting harus dipenuhi oleh Sumatra 18 kali dan Jawa 14 kali. maskapai tersebut adalah faktor Pulau Papua merupakan daerah keselamatan dalam penerbangan. yang unikdimana infrastruktur jalan Dalam dunia penerbangan, terdapat raya yang sangat terbatas menjadi salah tiga hal yang saling berkaitan, yaitu satu alasan dominasi moda transportasi keamananpenerbangan, udara di pulau tersebut. Selain itu keselamatanpenerbangan dan daerah pemukiman di Papua kecuali di kecelakaan pesawat. Menurunnya Biak, Jayapura dan Merauke, pada tingkat keamanan dan keselamatan umumnya adalah daerah yang sulit penerbangan dapat mengakibatkan untuk dijangkau oleh moda terjadinya kecelakaan dalam transportasi darat, karena kondisi penerbangan. geografis umumnya adalah Kecelakaan pesawat di Papua pegunungan tinggi. Kota-kota kecil memang bukan kabar baru.Jalur yang berlokasi di daerah terpencil di pegunungan tersebutmengakibatkan penerbangan wilayah Papua yang dipenuhi pegunungan, merupakan prasarana angkutan udara menjadi jalur yang paling rawan di Indonesia. sulit untuk dibangun sesuai dengan Di wilayah yang kondisi cuacanya persyaratan keamanan penerbangan kerap berubah-ubah secara mendadak yang standar. Banyak sekali landasan ini sering terjadi kecelakaan pesawat. bandar udara di Papua yang Komite Nasional Keselamatan berkategori pendek dan sempit, bahkan Transportasi (KNKT) merilis data beberapa tidak rata. Letak beberapa kecelakaan transportasi udara dalam bandara bahkan ada yang hanya kurun 6 (enam) tahun terakhir dan berupa daerah terbuka kecil di lereng menempatkan Pulau Papua menjadi gunung tinggi dan dikelilingi oleh wilayah dengan tingkat kecelakaan gunung-gunung lainnya. Daerah transportasi udara tertinggi dengan 25 pegunungan di Papua juga mengakibatkan kondisi cuaca yang kecelakaan disusul dengan Pulau Jawa sering berubah sehingga kurang sebanyak 20 kecelakaan.Berdasarkan mendukung pengoperasian data Komite Nasional Keselamatan penerbangan, contohnya adalah di Transportasi (KNKT) periode 2007— beberapa tempat hanya pada jam-jam 2012, wilayah di ujung timur Indonesia tertentu saja yang memperlihatkan yang terkenal dengan medan dan cuaca terang dan tidak berawan. Selain alamnya yang terdiri dari pegunungan beberapa hal tersebut, faktor lain yang tersebut sebanyak 25 kali kecelakaan dan 2 kali insiden serius. Setelah Papua, diduga menjadi penyumbang Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Tingkat Kecelakaan Pesawat Udara di Pulau Papua, 231 (Susanti1), Lupi Wahyuningsih2)) kecelakaan adalah alat bantu navigasi para pelaku di bidang penerbangan yang masih jauh dari standar dan pagar dan pemangku kepentingan untuk pembatas runway di beberapa bandara meminimalkan faktor-faktor penyebab yang hampir tidak ada. kecelakaan pesawat udara di Pulau Kecelakaan pesawat udara di Pulau Papua. Papua dalam kurun 6 (enam) tahun terakhir sebagai jumlah kecelakaan TINJAUAN PUSTAKA tertinggi di Indonesia tentu memiliki Dunia penerbangan sangat faktor dan penyebab tersendiri yang mengutamakan keselamatan yang berbeda dengan kondisi di wilayah lain mencakup seluruh aspek, dimulai dari di Indonesia. Banyak praduga yang sistem, peralatan, sarana, prasarana, selalu menyebutkan bahwa kondisi sumber daya manusia sampai pada alam berupa kondisi geografis dan manajemen dari sistem tersebut. cuaca serta kelaikan pesawat yang Apabila terjadi kecelakaan maka diterbangkan sebagai penyebab dari penyelidikan akan dilakukan untuk berbagai kecelakaan yang terjadi di mengevaluasi seluruh system Pulau Papua. Tetapi benarkah bahwa penerbangan, dengan harapan kedua hal tersebut sebagai penyebab kecelakaan dan peristiwa penyumbang terbesar jumlah kecelakaan yang sama tidak akan kecelakaan pesawat? Ataukah terulang kembali. sebenarnya ada faktor lain yang sama Perilaku manusia yang akan pentingnya sebagai faktor yang turut dihadapi saat di dunia kerja nanti mempengaruhi tingkat kecelakaan sangatlah beragam. Dalam dunia kerja pesawat di Pulau Papua? Terkait akan ditemukan perilaku-perilaku dengan hal tersebut diatas, maka perlu manusia yang mengancam keselamatan dilakukan Pengkajian Penyebab dirinya sendiri maupun orang lain Kecelakaan Pesawat udara di Pulau karena kelalaian terhadap prosedur Papua. kerja atau keselamatan. Jika terjadi Sudah seyogyanya keselamatan kecelakaan, maka diperlukan penerbangan menjadi fokus setiap investigasi lebih lanjut mengapa hal pelaku dalam lingkup penerbangan tersebut dapat terjadi. Ada beberapa untuk mengupayakannya, sehingga teori yang mendukung tentang zero accident bukan sekedar menjadi kecelakaan dalam bekerja yaitu : motto tetapi telah menjadi budaya 1. Teori Domino dari Heinrich keselamatan transportasi khususnya Teori ini menyebutkan bahwa moda transportasi udara. kecelakaan terjadi karena suatu hal Tujuan dari penelitian ini adalah yang terjadi secara beruntun. Heinrich untuk mengetahui penyebab tingginya menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi tingkat kecelakaan pesawat udara di karena tindakan tidak selamat (unsafe Pulau Papua. act) atau kondisi tidak selamat (unsafe Sedangkan manfaat dari penelitian condition). Kedua faktor itu terjadi ini adalah sebagai bahan masukan bagi karena adanya kesalahan dari manusia 232 Warta Ardhia, Vol. 39 No. 3 September 2013, hal. 230 - 243 dan kesalahan karena lingkungan d. Liveware, yaitu manusia sebagai sosial. Teori ini dianggap sudah kuno pengontrol sistem. karena teori ini menyebutkan bahwa 4. Swiss Cheese Model penyebab dasar (basic causes) Teori ini dikembangkan oleh James terjadinya kecelakaan karena kesalahan Reason, menyebutkan bahwa manusia. kecelakaan terjadi karena tidak adanya 2. Teori Domino dari Frank Bird pertahanan, bila pun ada Pada teori domino yang dipaparkan pertahanannya sangat lemah. Ada dua oleh Heinrich menyebutkan bahwa pertahanan yang disebutkan dalam kecelakaan terjadi karena kesalahan teori ini, yaitu latent failure dan active manusia. Frank Bird mencoba failure. Latent failure merupakan menyempurnakan teori tersebut pertahanan pada organisasi atau dengan menempatkan penyebab dasar manajemen sedangkan active failure (basic causes) terjadinya kecelakaan merupakan pertahanan pada menjadi immediate causes yaitu unsafe act manusianya, jika salah satu dari atau unsafe condition. Sedangkan basic pertahanan tersebut lemah maka akan causes pada teori ini adalah origin dan terjadi kecelakaan. teori ini juga menyebutkan faktor lack of Ada beberapa faktor penyebab control yaitu faktor manajemen sebagai kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja bagian dari penyebab kecelakaan. pada umumnya diakibatkan oleh 3. Human Factor (SHELL) berbagai faktor penyebab. Teori tentang Pada tahun 1970 berkembang penyebab terjadinya kecelakaan kerja persepsi bahwa penyebab kecelakaan antara lain sebagai berikut: berasal dari keseluruhan sistem (saling 1. Teori Kebetulan Murni (Pure Chance terkait antar komponennya). Terdapat Theory) teori yang menyebutkan bahwa Kecelakaan terjadi atas kehendak kecelakaan terjadi karena banyak Tuhan sehingga tidak ada pola yang faktor. Salah satu teorinya yaitu SHELL jelas dalam rangkaian peristiwanya, yang diciptakan oleh Elwyin Edwards karena itu kecelakaan kerja terjadi pada tahun 1972 dan dikembangkan secara kebetulan saja. oleh Frank Hawkins pada tahun 1975. 2. Teori