Nomor : LHUM-01/PW12/6/2018

Tanggal : 4 Januari 2018

B DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR...... 1

B. DAFTAR ISI...... 2

C. RINGKASAN EKSEKUTIF...... 3

D. URAIAN KEGIATAN KEHUMASAN...... 4

1. Pemantauan Berita Media Massa...... 4

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik...... 16

3. Pengelolaan Website BPKP...... 22

4. Peliputan Kegiatan Kantor/Kehumasan……………..………………. 26

5. Pembinaan Kehumasan …………………..…………………………... 27

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain…….... 27

7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas………………………... 27

8. Studi Banding………………………………………………………….… 28

9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi………………….. 29

E. LAMPIRAN

Perwakilan BPKP D.I. 2

C RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2017, meliputi pemantauan berita media massa, penyampaian informasi kepada masyarakat/publik, pengelolaan website BPKP, peliputan kegiatan kantor/kehumasan, koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas, dan layanan informasi kepada publik yang merupakan tindak lanjut atas diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang dilaksanakan dalam periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2017.

Kegiatan pemantauan berita media massa dilaksanakan atas enam surat kabar yang terbit di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu: Jawa Pos-Radar Yogya, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Harian Jogja, Tribun Jogja, dan Harian Bernas (Bernas Jogja), serta media online. Secara umum kecenderungan opini publik terhadap Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta bernilai baik dengan jumlah seluruh berita sebanyak 41 berita. 40 berita dikategorikan sebagai berita baik (97,5%), dan satu berita dikategorikan berita sangat baik (2,4%) yaitu berita dari Harian Jogja (Jumat, 29 Desember 2017) yang berjudul “Pengelolaan Dana Desa Butuh BPKP”.

Kegiatan penyampaian informasi kepada publik dilaksanakan dalam rangka ikut mendorong pemerintah daerah dan instansi vertikal di wilayah DIY dalam upaya mempercepat implementasi good governance dan akuntabilitas seperti sosialisasi Fraud Control Plan (FCP), sosialisasi PBJ, sosialisasi program anti korupsi dalam rangka pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi, bimbingan dan konsultasi penilaian Maturitas SPIP, Bimbingan teknis penyusunan RBA BLUD Puskesmas, implementasi SISKEUDES, Narasumber bimbingan teknis penatausahaan BMD, serta kegiatan lainnya.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 3

D URAIAN KEGIATAN KEHUMASAN

1. Pemantauan Berita Media Massa Rincian pemantauan atas berita media massa dapat dilihat dalam uraian di bawah ini : No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media 1. Berbasis Logic Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas http://feb.ugm Selasa, 3 Model, FEB Gadjah Mada (FEB UGM) bekerja sama .ac.id/ Okt 2017 UGM bersama dengan Perwakilan BPKP DIY mengadakan BPKP DIY pelatihan tentang Perencanaan Program Laksanakan dan Kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda) Pelatihan berbasis Logic Model yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 2 s/d 4

Oktober 2017 di Hotel Atrium, Mlati, Yogyakarta. 2. Tiga Orang Kejari Purworejo akhirnya menetapkan tiga Krjogja.com Selasa, 3 Tersangka orang sebagai tersangka terduga korupsi Okt 2017 Terjerat Kasus revitalisasi Pasar Krendetan Kecamatan Korupsi Pasar Bagelen Kabupaten Purworejo. Penetapan Krendetan tersangka dilakukan setelah gelar perkara oleh Kejari. Atas proyek itu, penyidik mengajukan audit ke Perwakilan BPKP DIY, dan diketahui adanya nilai kerugian negara sebesar Rp 253 juta 3. Para Pengelola Senin 2 Oktober 2017, Kepala BKPPD http://bkd.cila Selasa, 3 Keuangan Kabupaten Cilacap, Heroe Harjanto. capkab.go.id Okt 2017 Desa di mewakili Bupati Cilacap membuka Diklat Lingkungan Pengelolaan Keuangan Keuangan Desa Pemkab Angkatan II Tahun 2017. Cilacap ikuti Narasumber Diklat terdiri dari Tim dari Diklat Perwakilan BPKP DIY, Pejabat pada Pengelolaan Kejaksaan Negeri Cilacap dan Para pejabat Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Desa II Cilacap yang memiliki kemampuan dan penguasaan substansi mata diklat yang diajarkan 4. Gugatan pra peradilan warga Dusun Kuden, Harian Jogja Rabu, 4 Gugatan Warga Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan ke pihak Kuden ke

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 4

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Okt 2017 Polres Ditolak Polres Bantul atas penerbitan SP3 Kasus dugaan korupsi raskin 2014 ditolak PN Bantul. Kejaksaan juga menolak hasil audit BPKP yang menyatakan ada kerugian negara senilai Rp 23 juta. Alasan penerbitan SP3 menurut Polres Bantul adalah karena tidak cukup bukti. 5. Hakim tunggal R Rajendra menolak Tribun Jogja Rabu, 4 Kuasa Hukum gugatan warga Kuden terhadap penerbitan Okt 2017 Mukidi Kecewa SP3 kasus dugaan korupsi raskin di Dukuh Kuden Sitimulyo Bantul. Suraji Noto Suwarno sebagai kuasa hukum Mukidi kecewa karena alat bukti kasus itu sudah cukup jelas, bahkan dikaitkan dengan audit BPKP yang mengenai kerugian negara atas kasus tersebut. 6. Kejari Purworejo menetapkan tiga orang Kedaulatan Rabu, 4 Dugaan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi Rakyat Okt 2017 Korupsi Pasar revitalisasi Pasar Krendetan, Bagelen Krendetan. 3 Purworejo. Tiga orang tersebut adalah PPK, Orang rekanan pelaksana pekerjaan, dan Ditetapkan konsultan pengawas. Penyidik mengajukan Tersangka audit ke BPKP DIY, dan diketahui nilai kerugian negara sebesar Rp253juta. 7. Hakim Tolak Hakim tunggal, R Rajendra menolak http://bantul.s Rabu, 4 Gugatan gugatan pra peradilan kasus dugaan orot.co/ Okt 2017 Praperadilan korupsi raskin di Padukuhan Kuden, Desa Kasus Korupsi Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, yang Raskin, Warga diajukan pemohon Mukidi. Kuasa hukum Kecewa Mukidi, Suraji Noto Suwarno mengaku kecewa. Ia menegaskan, kasus dugaan

korupsi raskin yang melibatkan dukuh Kuden berinisial I, mencuat sejak tahun 2012 tersebut sudah cukup bukti. Alat bukti awal sudah jelas, jika dikaitkan dengan hasil audit BPKP DIY juga sudah jelas. Saksi ahli juga jelas dalam pemberian keterangannya, termasuk jawaban penyidik yang jelas meyakini ada tindak pidana korupsi. 8. Antisipasi BPKP akan melakukan pengawasan secara Okezone.com Rabu, 4 Kecurangan, melekat dalam proses pembangunan Okt 2017 BPKP Ikut bandara New Yogyakarta International

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 5

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Awasi Proyek Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Bandara DIY. Ibnu Sejati Auditor Madya, BPKP DIY Kulonprogo mengungkapkan ini merupakan salah satu upaya agar tidak ada pelanggaran dalam

proyek strategis Negara. 9. Ini Strategi API PT Angkasa Pura I menggandeng banyak http://jogja.trib Rabu, 4 I Percepat pihak untuk percepatan realisasi unnews.com Okt 2017 Pembangunan pembangunan New Yogyakarta Bandara International Airport (NYIA). Diantaranya Kulonprogo dari unsur BPN terkait pengadaan lahan, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung

sebagai Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (TP4), Kepolisian, Pengadilan, Pemerintah Daerah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan lainnya. 10. Sambungan PT Angkasa Pura I kembali menegaskan Koranmerapi. Rabu, 4 Listrik Lahan tak akan menunda-nunda proyek com Okt 2017 Bandara NYIA pembangunan bandara NYIA di Kecamatan Segera Diputus Temon Kulonprogo. Karena itulah, warga terdampak di wilayah setempat terus

diingatkan untuk segera pindah agar tidak perlu dilakukan upaya penggusuran. Sambungan listrik di rumah warga pun segera diputus. Sujiastono menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menjalankan percepatan pembangunan bandara NYIA. Pengadaan tanah ditargetkan tuntas pada Oktober ini, termasuk penyampaian ganti rugi melalui konsinyasi di PN Wates. Kemudian pengosongan lahannya, diharapkan selesai maksimal pada November. Auditor Madya Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY, Ibnu Sejati berharap, pembangunan NYIA tidak sampai merambah ke penyimpangan. Artinya, setelah proyek ini selesai, tidak ada pihak yang dipanggil kejaksaan atau kepolisian. 11. http://beritatra Rabu, 4 Angkasa Pura I Proses konsinyasi pembebasan lahan untuk ns.com/ Okt 2017 Targetkan proyek pembangunan New Yogyakarta Konsinyasi International Airport (NYIA) atau Bandara

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 6

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Lahan Bandara Kulon Progo ditargetkan PT Angkasa Pura I Kulon Progo selesai pada Oktober ini. Pengosongan Selesai Oktober lahan yang telah dikonsinyasi dilakukan pada November 2017.

Proyek Manager pembangunan NYIA Sujiastono mengatakan, dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait termasuk Pemkab Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Wates, Pengadilan Negeri Wates Camat Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak seperti Desa Jangkaran, Sindutan, Glagah, dan Kebonrejo. 12. Aksi.id Rabu, 4 Oktober, Operator Bandara PT Angkasa Pura I Okt 2017 Konsinyasi menargetkan proses konsinyasi Lahan Bandara pembebasan lahan untuk proyek Kulon Progo pembangunan New Yogyakarta Ditargetkan International Airport (NYIA) selesai pada Selesai Oktober ini. Pengosongan lahan yang telah dikonsinyasi dilakukan pada November

2017. Dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait.

13. Perusahaan pemrakarsa pembangunan Kedaulatan Kamis, 5 PT Angkasa NYIA, PT AP I menargetkan pengosongan Rakyat Okt 2017 Pura Percepat lahan bandara harus rampung Oktober Pengosongan dilanjutkan pembersihan lahan sampai Lahan dengan November 2017. Dalam proses pembangunan, AP menggandeng BPN,

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 7

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Kejaksaan, Kepolisian, Pengadilan, Pemkab, BPKP dan dinas/ instansi lainnya. 14. Pembersihan lahan di kawasan NYIA Harian Jogja Kamis, 5 Pembersihan mencapai 42,5%. Kapolres Kulon Progo Okt 2017 Lahan NYIA AKBP Irfan Rifai menyatakan siap Jalan Terus memperkuat sistem pengamanan terhadap kawasan pembangunan NYIA sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan. Auditor Madya BPKP DIY, Ibnu Sejati menambahkan, pembangunan NYIA menjadi salah satu PSN yang mesti dikawal. Hasil kegiatan pengawasan internal dilakukan tiap tiga bulan dan dilaporkan ke Pusat, diharapkan tidak muncul penyimpangan sampai proyek selesai. 15. Langkah tegas AP I untuk mempercepat Jawa Pos - Kamis, 5 250 Ha Lahan pengerjaan NYIA dengan perataan tanah Radar Jogja Okt 2017 Sudah sampai dengan saat ini sudah mencapai Diratakan 250 hektare. Koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan. Auditor Madya BPKP DIY, Ibnu Sejati mengatakan pihaknya mengawasi pembangunan NYIA atas perintah Presiden. 16. Dalam rangka percepatan pembangunan Republika.co.i Kamis, 5 Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) d Okt 2017 NYIA Terus di Kulonprogo, PT Angkasa Pura I (Persero) Alami bekerja sama dengan Kanwil BPN DIY Perkembangan selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait termasuk Pemkab Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Wates, Pengadilan Negeri Wates, Camat Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak. 17. Ada Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) HarianJogja.c Kamis, 5 Kejanggalan Bantul menolak gugatan praperadilan yang om Okt 2017 dalam Putusan diajukan warga Dusun Kuden, Desa Praperadilan Sitimulyo, Piyungan terhadap Polres Bantul Kasus Korupsi terkait penerbitan SP3 kasus dugaan Raskin Kuden korupsi beras raskin. Keputusan hakim tersebut dinilai sarat kejanggalan.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 8

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Kuasa hukum penggugat Suraji Noto

Suwarno menilai keputusan tersebut sarat kejanggalan. Antara lain terlihat dari sikap hakim mengabaikan audit BPKP mengenai kerugian dalam kasus dugaan korupsi raskin tersebut. 18. Inisiatif dalam mencegah korupsi anggaran Suara Selasa, Mewujudkan desa adalah penerapan Siskeudes. Sistem Merdeka 10 Okt Desa nol ini dikembangkan BPKP dalam rangka 2017 Korupsi meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa. Korupsi di desa berkembang salah satunya karena lemahnya pengawasan lembaga yang memiliki otoritas dalam pengawasan seperti inspektorat Kabupaten/Kota, BPKP, BPK karena keterbatasan SDM dan anggaran program pengawasan dana desa. 19. BPKP DIY diminta turun tangan melakukan Harian Jogja Rabu, 11 BPKP Diminta audit Investigatif dalam kasus dugaan Okt 2017 Turun Tangan korupsi izin pemasangan menara telekomunikasi hingga penyusunan regulasi menara. Dengan adanya audit dari BPKP akan mempermudah kinerja penyidik Kejaksaan Negeri Jogja. 20. Kepala Divisi Pengaduan Masyarakat dan Tribun Jogja Rabu, 11 JCW Minta Monitoring Peradilan JCW, Baharuddin Okt 2017 BPKP Hitung Kamba, mendatangi BPKP DIY untuk Kerugian menyerahkan surat permohonan Negara penghitungan kerugian negara atas menara telekomunikasi di Kota Yogyakarta yang bermasalah karena tidak berizin dan menggunakan fasilitas milik Pemerintah Kota. 21. Suara-suara yang menolak rencana Harian Jogja Kamis, Penolakan pembentukan Densus Tipikor makin 19 Okt Densus Tipikor nyaring. Presiden Joko Widodo segera 2017 Nyaring menggelar rapat terbatas untuk menentukan nasib detasemen khusus gagasan Polri ini.Wapres Jusuf Kalla menyatakan tidak setuju karena sudah ada enam institusi yang mengawasi yaitu inspektorat di tiap kementerian, BPKP, BPK, Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 9

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media 22. Antarayogya. Senin, 23 DPRD usulkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah com Okt 2017 dana KONI Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa untuk bangun Yogyakarta, mengusulkan dana Perpusda pengembalian hibah Komite Olahraga Nasional untuk Persiba Bantul sebesar Rp11,7 miliar digunakan untuk membangun perpustakaan daerah. Bupati Bantul sudah menerima surat jawaban dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan bahwa dana Rp11,7 miliar adalah dana pengembalian, yang artinya tidak ada korupsi atau kerugian negara. 23. http://www.sol Rabu, 25 Kelanjutan SP3 Aktivis Jogja Coruption Watch (JCW), opos.com Okt 2017 Menara Ilegal Baharuddin Kamba mempertanyakan tindak Dipertanyakan lanjut proses penertiban menara telekomunikasi setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengeluarkan surat peringatan ketiga atau SP3 kepada pemilik menara. Dalam SP3 tersebut pengelola menara diminta untuk membongkarnya. Baharuddin Kamba telah menyerahkan surat kepada kepala Perwakilan Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terkait dugaan korupsi izin menara telekomunikasi tersebut. 24. http://jogja.trib Kominfo DIY Komisi Informasi Daerah Daerah Istimewa Rabu, 25 unnews.com Jadi OPD Yogyakarta (DIY) menggelar acara Okt 2017 Pemda DIY penganugerahan Keterbukaan Informasi yang Paling Publik tahun 2017. Dinas Komunikasi dan Terbuka Informatika (Kominfo) menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) terbaik di Pemda DIY Selain ketegori OPD Pemda DIY, ada lima kategori lain yang juga dianugerahi penghargaan, seperti Instansi Vertikal DIY, dimana yang menjadi terbaik adalah BPKP DIY, kemudian diikuti oleh KPU DIY dan BPK Perwakilan Provinsi DIY.

25. Meski sejumlah badan publik yang Kedaulatan Kamis, Tingkatkan menerima anugerah keterbukaan informasi Rakyat 26 Okt Keterbukaan publik berhasil mendapat nilai tinggi, namun

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 10

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media 2017 Informasi Publik berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pada mayoritas badan publik di DIY disparitasnya m asih tergolong tinggi. Hal ini menjadi catatan khusus bagi badan publik untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Peringkat terbaik OPD Pemda DIY dimenangkan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemda DIY. Kriteria OPD Kabupaten/Kota dimenangkan Dinas PU Sleman. Peringkat I kategori instansi vertikal diraih oleh BPKP DIY. 26. https://balitba BPPKI Ketua Komisi Informasi Daerah DIY, Jumat, 27 ngsdm.kominf Yogyakarta Hazwan Iskandar Jaya dalam laporannya Okt 2017 o.go.id/ Dan Komisi mengatakan, Tim Monitoring dan Evaluasi Informasi Keterbukaan Informasi pada Badan Publik

Daerah DIY Negara dan Non Negara di DIY pada 2017 Umumkan telah bekerja keras dalam melaksanakan Pemenang tugasnya. Tahapan monev meliputi self Monev assesment, penilaian website badan publik Keterbukaan dan visitasi ke badan publik yang menjadi Informasi nominator. Untuk kategori Instansi Vertikal Badan Publik DIY, yang menjadi pemenang adalah BPKP 2017 DIY, kemudian diikuti oleh KPU DIY dan BPK Perwakilan Provinsi DIY. 27. http://www.trib Jumat, 27 PEMERIKSAA Babinkamtibmas Desa Ngestiharjo Budi ratanewsbant Okt 2017 N DANA DESA Sunaryo, SH bersama Panit 2 Binmas Iptu ul.com OLEH BPKP DI Budi Sunarna, Panit 1 intel Ipda Sumardi DESA dan piket Intel menghadiri kegiatan evaluasi

NGESTIHARJO atas penyaluran dan penggunaan Dana Desa tahun 2017, 2016 sampai Triwulan III

tahun 2017 Desa Ngestiharjo oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta. 28. http://jogja.trib Selasa, 7 Ditargetkan Tytut Ratih Kusumo, Kepala BPKP unnews.com Nov 2017 Nilai 3 di Akhir Perwakilan DIY dalam acara Sosialisasi Tahun 2019, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Rapor SPIP Bersih, Efektif, Efisian dan Akuntabel di Klaten Tahun Kabupaten Klaten, Selasa (7/11/2017) di Pendopo Kantor Bupati Klaten menuturkan 2017 Hanya 1,8 bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan di akhir tahun 2019 level SPIP untuk kementerian dan lembaga pemerintah daerah harus memenuhi rapor dengan nilai

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 11

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media 3.

Tytut menyebutkan bahwa Kabupaten Klaten di tahun 2017 nilai rapornya baru mencapai 1,8. Nilainya itu dari 0 sampai 5. Di tahun 2019 nanti ditargetkan 85%nya (Kementerian dan Lembaga Pemerintah Daerah) harus ada di nilai atau level 3. 29. Sorot.co Selasa, 7 Sapu Bersih 800 orang dari berbagai instansi pemerintah Nov 2017 Korupsi, Kades Kabupaten Klaten diberi pengarahan oleh hingga Anggota KPK, di Pendopo Pemkab setempat, pada Dewan Selasa (07/11/2017). Pengarahan yang Digembleng berkaitan dengan penguatan tata kelola KPK pemerintahanan itu dilakukan langsung oleh Wakil Pimpinan KPK, Alexander Marwata.

Selain dari KPK, pengarahan juga diberikan oleh Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yogyakarta, Tytut Ratih Kusumo.

Area yang termasuk rawan korupsi di pemerintahan daerah, diantaranya dalam hal perencanaan anggaran, pengadaan barang jasa, proses rekrutmen atau mutasi jabatan dan pelayanan publik serta perizinan. Dari area rawan itu, perencanaan anggaran dianggap yang perlu diawasi dengan ketat. 30. http://kabarep Selasa, 7 Cegah Tindak Korupsi sampai kapan pun akan dilawan iye.com Nov 2017 Korupsi di oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Klaten, KPK di negeri tercinta Indonesia. Hal ini Turun Tangan dikatakan Alexander Marwata, salah satu Berikan pimpinan KPK, dalam acara sosialisasi Sosialisasi sistem pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel di Pendapa Klaten, Selasa, 7 November 2017.

Banyak hal yang disampaikan Alexander dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan dari kasus korupsi. Secara prinsip, KPK tetap akan melawan tindak pidana korupsi dan upaya nyata oknum masyarakat yang ingin menyalahgunakan anggaran, termasuk dana desa yang dikucurkan pemerintah.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 12

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Dalam acara ini juga disampaikan paparan tentang sistem pengendalian intern pemerintahan (SPIP) dari Kepala BPKP Perwakilan DIY Tytut Ratih Kusumo, serta paparan transparansi pengelolaan keuangan daerah yang disampaikan Prof Dr Abdul Halim CA dari FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 31. Poskita.co Selasa, 7 Alexander Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nov 2017 Marwata: (KPK) Alexander Marwata berkenan hadir Kades Terbukti dan memberikan materi sosialisasi tentang Korupsi Wajib pencegahan dan penanganan kaitan Kembalikan korupsi. Juga disampaikan tentang Dana dan Bisa sosialisasi penguatan tata kelola Dipecat..!! pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel di Pendapa Klaten, Selasa pagi, 7 November 2017.

Banyak hal yang disampaikan Alexander dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan dari kasus korupsi. Secara prinsip, KPK tetap akan melawan tindak pidana korupsi dan upaya nyata oknum masyarakat yang ingin menyalahgunakan anggaran, termasuk dana desa yang dikucurkan pemerintah.

Dalam acara ini juga disampaikan paparan tentang sistem pengendalian intern pemerintahan (SPIP) dari Kepala BPKP Perwakilan DIY Tytut Ratih Kusumo, serta paparan transparansi pengelolaan keuangan daerah yang disampaikan Prof Dr Abdul Halim CA dari FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 32. Tribun Jogja Rabu, 8 Syahruna Yakin Kepala Perwakilan BPKP DIY, Tytut Ratih Nov 2017 SPIP Capai 2 Kusumo menuturkan bahwa Presiden Koma Jokowi menargetkan pada akhir 2019 level SPIP pada kementerian dan lembaga pemda harus memenuhi rapor nilai 3. Hal itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, efektif, Efisien, dan Akuntabel di Kabupaten Klaten bertempat di Pendopo Kantor Bupati Klaten.

Inspektur Kabupaten Klaten, Syahruna menekankan bahwa Desember mendatang,

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 13

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media nilai SPIP ditargetkan mencapai 2 koma. 33. http://www.se Senin, 13 Bhabimkamtim Kepolisian daerah (Polda) DIY mbada.id Nov 2017 as se DIY Beri mengumpulkan kepala desa (kades) dan Pendampingan bhayangkara pembina keamanan dan Pengelolaan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) Dana Desa se DIY untuk sosialisasi kesepakatan (MoU) antara kementerian desa pembangunan

daerah tertinggal dan transmigrasi, kementerian dalam negeri serta Polri soal pencegahan, pengawasan dan penanganan penyelewengan dana desa di Sendangadi,Mlati, Sleman, Senin (13/11/2017).

Diharapkan dengan kegiatan ini, bukan hanya akan terjadi sinergitas antara Kades dan Bhabinkamtibmas dalam pengelolaan dana desa, sesuai dengan atura yang ada, namun juga ada pemahaman soal tupoksi masing-masing serta yang paling penting tidak terjadi penyimpangan dalam pengunaan dana desa.

Dalam sosialisasi ini, juga menghadirkan narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat DIY. 34. Suara Rabu, 15 Proyek Tugu Proyek pembangunan Tugu Anti Korupsi di Merdeka Nov 2017 Antikorupsi Jadi Pekanbaru, menjadi bancakan pejabat Bancakan dan pengusaha.18 orang ditetapkan sebagai tersangka. Aspidsus Kejati Riau, Sugeng Riyanto menyampaikan bahwa penyidik kejaksaan menaksir kerugian negara mencapai Rp1,3 miliar. Hitungan final dari BPKP belum keluar. 35. Jogja.polri.go. Kamis, Pencegahan, Polda DIY, Direktorat Binmas Polda DIY id 16 Nov Pengawasan menindaklajuti nota kesepahaman 2017 dan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Penanganan Tertinggal dan Transmigrasi, Kementrian Permasalahan Dalam Negeri tentang Pencegahan, Dana Desa, Dit pengawasan dan penanganan Binmas Polda permasalahan dana desa, di Graha Sabha DIY Vidi, Kamis (16/11/2017). Menindaklajuti Nota Fauqi Achmad Kharir, dari Perwakilan

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 14

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media Kesepahaman BPKP DIY, menjelaskan tentang definisi Kementrian Keuangan Desa dan Pengelolaan Desa Keuangan Desa. 36. https://jogja.a Senin, 20 Legislator: dana Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ntaranews.co Nov 2017 pengembalian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa m Persiba sudah Yogyakarta menyatakan dana dibelanjakan pengembalian hibah Persiba sebesar APBD Rp11,5 miliar sudah dibelanjakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan berbagai pertimbangan dan yang terbaru adalah surat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY yang sifatnya rahasia itu. 37. Tribun Jogja Kamis, PDIP Minta Rapat Paripurna DPRD Bantul 2018 23 Nov Dana Persiba mengalami deadlock, masalah peruntukan 2017 Dikembalikan dana hibah Persiba Bantul menjadi ke Idham penyebabnya. PDIP mempertanyakan peruntukan dana hibah Persiba Bantul senilai Rp11,6miliar yang belum ada rincian peruntukannya. Berpegang pada rekomendasi Gubernur bahwa dana tersebut dapat dikembalikan kepada Idham Samawi berdasarkan Pasal 60 PP No 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah serta pasal 48 dan 134 Permendagri 13 Tahun 2016. Namun Bupati Bantul, Suharsono menjadikan rekomendasi BPKP sebagai pegangan bahwa dana Rp 11,6 miliar bisa dikelola Pemda Bantul. 38. Kedaulatan Kamis, 7 Penyelidikan KPK menyatakan penyidikan atas kasus Rakyat Des 2017 Setnov P21 dugaan korupsi proyek pengadaan e KTP dengan tersangka Setya Novanto sudah lengkap (P21). Diperiksa sebagai saksi adalah anggota DPR dan mantan anggota DPR, karyawan dan pejabat perusahaan peserta pengadaan dan anggota konsorsium, mantan sekjen DPR, auditor BPKP serta pihak swasta. 39. klaten.sorot.c Minggu, Laporan Dana Penghitungan pajak masih menjadi kendala o 17 Des Desa bagi sebagian desa saat menyusun laporan 2017 Terkendala keuangan Dana Desa. Pendampingan Persepsi Pajak secara intensif dilakukan Inspektorat Kabupaten agar tidak terjadi penyimpangan

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 15

No Nama Surat Tanggal Judul Ringkasan Berita Kabar / Terbit Media administrasi keuangan desa. Inspektur Inspektorat Klaten Syahruna mengatakan, banyak desa mengajukan pendampingan ke Inspektorat selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Inspektorat bertugas melakukan pengawasan dan melakukan pembinaan. Koordinator Pengawasan (Korwas) Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yogyakarta Fauqi Achmad Kharir membenarkan, beda pemahaman pajak memang menjadi kendala dalam laporan keuangan desa. BPKP sendiri sudah melakukan sosialisasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) termasuk cara menghitung pajak. 40. Harian Jogja Jumat, 29 Pengawasan Gubernur DIY Sri Sultan HB X melantik Des 2017 Keuangan. Slamet Tulus Wahyana sebagai Kepala Pengelolaan Perwakilan BPKP DIY. Sri Sultan minta Dana Desa Tulus menerjunkan tim BPKP ke desa-desa Butuh BPKP sebagai upaya memperbaiki pengelolaan dana desa. 41. Kedaulatan Jumat, 29 Wujudkan BPKP memiliki peran cukup penting dalam Rakyat Des 2017 Pemerintahan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Baik. BPKP Salah satunya dengan melakukan Perbaiki Teknik perbaikan teknik pengawasan dan Pengawasan pemerintahan.Sultan mengatakan BPKP bersama inspektorat bisa menggunakan internal audit sebagai perangkat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik.

2. Penyampaian Informasi ke Masyarakat/Publik Kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat/publik dapat dilihat dalam rincian di bawah ini : No Kategori Kegiatan Tanggal A Penanganan atas media massa  Hak Jawab/klarifikasi/ - -

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 16

No Kategori Kegiatan Tanggal pelurusanberita/k oreksi  Press Conference  Press Release B Promosi  Sosialisasi tugas, fungsi dan Produk BPKP 1. Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) Pada Inspektorat Kabupaten 23/11/2017 Klaten

2. Sosialisasi Pedoman Pengadaan Barang Dan Jasa Pada Pemerintah 07/12/2017 Kabupaten Magelang

3. Sosialisasi Program Anti Korupsi Dalam Rangka Pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi Dengan Kelompok Sasaran 08/12/2017 Pengelola Dana Desa Di Wilayah Kabupaten Magelang Di Hotel Asia Jebres Surakarta

C Bimbingan Teknis, Pendampingan, Narasumber 1. Bimtek dan Asistensi Corporate Plan pada PDAM Kabupaten Sleman 12/12/2017

2. Bimbingan dan konsultasi penilaian Maturitas SPIP di Kabupaten Klaten 08/12/2017

3. Bimtek implementasi SISKEUDES di Kabupaten Magelang 20/12/2017

4. Bimtek pelaksanaan mutasi BMD terkait perubahan SOTK pada 12/12/2017 Pemerintah Kabupaten Klaten

5. Bimtek pengelolaan Dana Desa dan SISKEUDES bagi Kepala Desa di 08/12/2017 Kabupaten Magelang

6. Bimtek penyusunan laporan keuangan aset Pemerintah Daerah Tahun 19/12/2017 2017 pada Pemerintah Kabupaten Klaten

7. Bimtek SIA BLUD Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan 28/11/2017 Kabupaten Kebumen

8. Bimtek Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan pada 06/10/2017 Pemerintah Kabupaten Kebumen

9. Bimbingan teknis penyusunan RBA BLUD Puskesmas di lingkungan 21/11/2017 Pemerintah Kota Magelang

10. Pemberian keterangan sebagai ahli di hadapan penyidik atas dugaan tindak pidana korupsi pengembalian dana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi Bantul tahunn 2006 di desa Trimulyo, Kecamatan 28/11/2017 Jetis, Kabupaten Bantul, yang diduga dilakukan oleh Muhammad Zaeni Bin Muh Warni.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 17

No Kategori Kegiatan Tanggal 11. Narasumber asistensi penyusunan saldo awal OPD dan penyusunan laporan keuangan semester I tahun 2017 pada Pemerintah Kota 13/11/2017 Magelang

12. Narasumber bimbingan teknis implementasi SIA BLUD Puskesmas di 30/10/2017 lingkungan Kota Magelang

13. Narasumber bimbingan teknis penatausahaan BMD pada pengurus 19/10/2017 barang SKPD di lingkungan Kabupaten Cilacap

14. Narasumber bimbingan teknis penatausahaan keuangan SKPD dengan aplikasi SIMDA Keuangan tahun 2017 di lingkungan Pemerintah 17/11/2017 Kabupaten Cilacap

15. Narasumber bimbingan teknis penyusunan laporan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2017 di 07/12/2017 lingkungan KPU D.I.Yogyakarta

16. Narasumber bimbingan teknis SISKEUDES di Kabupaten Klaten 10/11/2017

17. Narasumber Coaching SIA BLUD Puskesmas di Kabupaten Bantul 13/10/2017

18. Narasumber dalam pelatihan Manajemen Risiko pada DPD PERPAMSI 13/10/2017 Daerah Istimewa Yogyakarta

19. Narasumber evaluasi penilaian risiko Badan Keuangan dan Aset Daerah 20/12/2017 Kabupaten Bantul

20. Narasumber FGD reviu laporan keuangan pada Inspektorat Kota 04/10/2017 Yogyakarta

21. Narasumber kegiatan bimtek, piloting dan FGD aplikasi SISKEUDES 03/11/2017 Release Update pada Pemerintah Kabupaten Magelang

22. Narasumber kegiatan validasi dan pengujian bukti pendukung serta penyusunan laporan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di 15/12/2017 Kabupaten Purworejo

23. Narasumber monitoring dan evaluasi program percepatan peningkatan tata guna air irigasi, APBN Tahun Anggaran 2017 Wilayah Sungai Progo 02/10/2017 Opak Serang yang dilaksanakan di Atria Hotel Magelang

24. Narasumber monitoring dan evaluasi program percepatan peningkatan tata guna air irigasi, APBN Thun Anggaran 2017 Wilayah Sungai Progo 02/10/2017 Opak Serang yang dilaksanakan di New Saphir Yogyakarta Hotel

25. Narasumber optimalisasi penilaian maturitas SPIP, penyusunan rencana tindak pengendalian SPIP, dan SOP pada Pemerintah Kabupaten 10/11/2017 Magelang

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 18

No Kategori Kegiatan Tanggal 26. Narasumber pada kegiatan diklat up grading auditor pada Satuan 08/11/2017 Pengawas Internal Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2017

27. Narasumber pada pelatihan perencanaan program dan kegiatan pemda berbasis logic model angkatan III dengan materi Pengauditan Kinerja 13/10/2017 untuk Pemda di Hotel Atrium, Sleman, Yogyakarta

28. Narasumber Pelatihan Kantor Sendiri tentang Teknis Pelaksanaan Audit 03/10/2017 Kinerja pada Inspektorat Bantul

29. Narasumber pelatihan pengelolaan persediaan di BPKD Kabupaten 17/11/2017 Klaten

30. Narasumber Pelatihan Perencanaan Program dan Kegiatan Pemda 09/10/2017 Berbais Logic Model Angkstsn II di Sleman

31. Narasumber pembuatan SOP sesuai Standar Administrasi Pemerintah, 17/10/2017 pada Politeknik ATK Yogyakarta

32. Narasumber pendampingan pra rekonsiliasi data laporan keuangan semester II tahun anggaran 2017 di Kanwil Kementerian Hukum dan 12/12/2017 HAM D.I.Yogyakarta

33. Narasumber Penyusunan Kebijakan Akuntansi BLUD Puskesmas Kota 28/11/2017 Magelang

34. Narasumber penyusunan kebijakan akuntansi pada Pemerintah 02/11/2017 Kabupaten Bantul

35. Narasumber penyusunan Laporan Keuangan BLUD di lingkungan UPT Puskesmas Kabupaten Purworejo Tahun 2017 dengan Aplikasi SIA 04/12/2017 BLUD

36. Narasumber penyusunan Laporan Keuangan BLUD di lingkungan UPT Puskesmas Kabupaten Purworejo Tahun 2017 dengan Aplikasi SIA 04/12/2017 BLUD

37. Narasumber penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dengan 19/10/2017 aplikasi SIMDA pada Pemerintah Kabupaten Magelang

38. Narasumber penyusunan penatausahaan keuangan BLUD UPT di 19/12/2017 lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

39. Narasumber penyusunan RBA Puskesmas di lingkungan Dinas 28/11/2017 Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018

40. Narasumber piloting siskeudes di Kabupaten Magelang 03/11/2017

41. Narasumber PKS dengan materi Evaluasi Maturitas Penyelenggaraan 15/11/2017

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 19

No Kategori Kegiatan Tanggal SPIP di Inspektorat Kabupaten Klaten

42. Narasumber PKS dengan materi pelaksanaan evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada SKPD Pemerintah Kabupaten 13/10/2017 Magelang

43. Narasumber PKS reviu penyerapan PBJ dan penyerapan dana desa 25/10/2017 pada Pemerintah Kabupaten Klaten

44. Narasumber PPM ( Program Pelatihan Mandiri) pada Inspektorat 14/11/2017 Kabupaten Magelang

45. Narasumber PPM pada Inspektorat Kabupaten Kulon Progo dengan 08/12/2017 Materi Kapabilitas APIP

46. Narasumber PPM reviu RPJMD, reviu RKPD dan reviu RKA di 30/10/2017 Inspektorat Kabupaten Klaten

47. Narasumber Program Pelatihan Mandiri Audit Kinerja pada Inspektorat 03/10/2017 Kota Magelang

48. Narasumber reviu laporan keuangan BLUD Triwulan III Tahun 2017 di 23/10/2017 lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta

49. Narasumber Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di 24/11/2017 lingkungan ISI Yogyakarta

50. Narasumber Sosialisasi Anti Korupsi bersama KPK di Kabupaten Klaten 03/11/2017

51. Narasumber sosialisasi peningkatan maturitas SPIP menuju level 3 bagi seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo 30/10/2017 yang dilaksanakan di Yogyakarta

52. Narasumber Sosialisasi Zona Integritas pada Politeknik ATK Yogyakarta 19/12/2017 Tahun 2017

53. Pemberian Keterangan Ahli tambahan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dana padat karya infrastruktur Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 30/10/2017 2015, yang diduga dilakukan oleh Sdr. Suradi, dkk dan menyusun laporan pemberian keterangan ahli.

54. Pendampingan penyusunan Corporate Plan Tahun 2018 - 2022 PDAM 14/11/2017 Tirta Merapi Kabupaten Klaten

55. Pendampingan penyusunan laporan keuangan BLUD Semester I Tahun 12/12/2017 2017 pada Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kota Magelang

56. Pendampingan reviu sistem akuntansi dan peraturan penghapusan 11/12/2017

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 20

No Kategori Kegiatan Tanggal piutang pada RSUD Cilacap

57. Pendampingan survei lapangan terhadap BMN berupa tanah pada 10/10/2017 Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta di Sleman

58. Narasumber bimbingan teknis pelaksanaan SISKEUDES online tahun 27/11/2017 2018 bagi operator SISKEUDES se-Kabupaten Sleman

59. Narasumber bimtek analisis laporan keuangan SKPD se-Kota 15/12/2017 Yogyakarta

60. Narasumber kegiatan Self Assesment Maturitas SPIP di Kabupaten 04/12/2017 Purworejo

61. Narasumber penyusunan penatausahaan BLUD pada Puskesmas 07/12/2017 Kabupaten Magelang

62. Narasumber PKS workshop audit kinerja pada Inspektorat Kabupaten 23/11/2017 Klaten

63. Narasumber PPM dengan materi SISKEUDES di Kabupaten Kulon 08/12/2017 Progo

64. Narasumber reviu Laporan Keuangan BLUD dengan aplikasi SIA BLUD 23/11/2017 pada UPT di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

65. Narasumber sosialisasi dan pendampingan pengisian indikator kinerja kunci (IKK) LPPD TA 2017 dan evaluasi IKK LPPD TA 2016 pada 20/11/2017 Pemerintah Kota Yogyakarta

66. Narasumber workshop penilaian risiko pada Pemerintah Kota Magelang 27/11/2017

67. Narasumber implementasi aplikasi SIMDA Perencanaan pada 03/11/2017 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

68. Narasumber implementasi aplikasi SIMDA Perencanaan pada 15/11/2017 Pemerintah Kabupaten Kulon

D Penerbitan Majalah/ Bulletin 1. Desember Penerbitan Majalah Paris Review Edisi 10 Tahun 2017 2017

2. Oktober Penerbitan Bulletin Paris Mini Edisi III tahun 2017 2017

3. Desember Penerbitan Bulletin Paris Mini Edisi IV Tahun 2017 2017

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 21

3. Pengelolaan Website BPKP Rincian pengelolaan website BPKP adalah sebagai berikut : No Kegiatan/Tanggal Materi Upload Publish A. Upload Daily News  Website Pusat 1. Kunjungan Inspektur Kementerian 02-Okt-17 Kunjungan Inspektur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Koordinator Bidang Kemaritiman ke Ajum Muhtar beserta tim guna BPKP DIY melihat secara langsung implementasi budaya kerja di Kantor Perwakilan BPKP DIY

2. Pemaparan hasil penilaian 05-Okt-17 Inspektorat Kab Magelang Siap kapabilitas APIP pada Inspektorat Sukseskan Target RPJMN 2019 Kabupaten Magelang

3. Pemaparan action plan menuju 05-Okt-17 Tekad Inspektorat Purworejo kapabilitas APIP level 3 Menuju Kapabilitas APIP Level 3

4. Pelatihan Audit Kinerja bagi APIP 09-Okt-17 BPKP DIY Tingkatkan Kompetensi Kota Magelang Auditor APIP Kota Magelang

5. Penandatangan MoU 11-Okt-17 Kab Purworejo Tegaskan Komit pengembangan aplikasi SIMDA dalam Pengembangan SIMDA Keuangan dalam proses pencairan Keuangan SP2D secara online di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo

6. Pelatihan Perencanaan Program 13-Okt-17 Audit Kinerja Pemda Berbasis dan Kegiatan Pemda Balance Scorecard Berbasis Logic Model yang diselenggarakan oleh Public Sector Governance (PSG) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM)

7. Diklat Manajemen Risiko bagi 23-Okt-17 PDAM se DIY Peduli Risiko Direksi dan staf PDAM seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta

8. Penganugerahan penghargaan 27-Okt-17 Tingkatkan Layanan Keterbukaan layanan informasi badan publik Informasi Badan Publik tahun 2017

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 22

No Kegiatan/Tanggal Materi Upload Publish 9. Upacara Hari Pahlawan 14-Nop-17 Berjuang Menjadi Pahlawan Bagi Diri Sendiri, Masyarakat, dan untuk Negeri

10. Rapat dinas pengawasan daerah 18-Des-17 Wujudkan Tata Kelola Kabupaten Magelang Tahun 2017 Pemerintahan yang Baik Melalui Komitmen dan Integritas  Website Perwakilan 1. Pemaparan hasil penilaian 03-Okt-17 Inspektorat Kab Magelang Siap kapabilitas APIP pada Inspektorat Sukseskan Target RPJMN 2019 Kabupaten Magelang

2. Pemaparan action plan menuju 04-Okt-17 Tekad Inspektorat Purworejo kapabilitas APIP level 3 Menuju Kapabilitas APIP Level 3

3. Pelatihan Audit Kinerja bagi APIP 06-Okt-17 BPKP DIY Tingkatkan Kompetensi Kota Magelang Auditor APIP Kota Magelang Melalui Pelatihan Audit Kinerja

4. Penandatangan MoU 10-Okt-17 Kabupaten Purworejo Tegaskan pengembangan aplikasi SIMDA Komitmen Pengembangan SIMDA Keuangan dalam proses pencairan Keuangan Dalam Proses Pencairan SP2D secara online di lingkungan SP2D Online Pemerintah Kabupaten Purworejo

Pelatihan Perencanaan Program 12-Okt-17 Audit Kinerja Pemda Berbasis 5. dan Kegiatan Pemda Balance Scorecard Berbasis Logic Model yang diselenggarakan oleh Public Sector Governance (PSG) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM)

Koordinasi untuk meminta 14-Okt-17 BPKP DIY dan BPKP Jawa Tengah 6. kejelasan terkait keanggotaan Berkoordinasi auditor di enam Inspektorat di wilayah Jawa Tengah yang berada di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY

Diklat Manajemen Risiko bagi 20-Okt-17 PDAM se DIY Peduli Risiko 7. Direksi dan staf PDAM seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 23

No Kegiatan/Tanggal Materi Upload Publish Penganugerahan penghargaan 26-Okt-17 Tingkatkan Layanan Keterbukaan 8. layanan informasi badan publik Informasi Badan Publik tahun 2017

Exit meeting atas hasil evaluasi 03-Nop-17 Inspektorat Bantul Capai Level 3 9. peningkatan kapabilitas APIP Dengan Catatan Kabupaten Bantul

Upacara Hari Pahlawan 14-Nop-17 Berjuang Menjadi Pahlawan Bagi 10. Diri Sendiri, Masyarakat, dan untuk Negeri

Ujian Sertifikasi Auditor periode 16-Nop-17 BPKP DIY Selenggarakan USA dan 11. Bulan November 2017 UKI Periode November 2017

Rapat Kerja Perwakilan BPKP DIY 06-Des-17 Rapat Kerja Perwakilan BPKP DIY 12. Tahun 2017 Tahun 2017 Rapat dinas pengawasan daerah 22-Des-17 Rapat Dinas Pengawasan 13. Kabupaten Magelang Tahun 2017 Kabupaten Magelang 2017 Pelantikan Kasubbag Umum dan 29-Des-17 Pelantikan Kasubbag Umum dan 14. Auditor Madya Auditor Madya Serah Terima Jabatan kepala 29-Des-17 Serah Terima Jabatan kepala 15. Perwakilan BPKP DIY Perwakilan BPKP DIY B Updating Content  Update Content 1. Menghapus Daftar SOP/Pedoman 31-Okt-17 - Bidang Investigasi (informasi yang dikecualikan)

2. Update konten Opini BUMD s.d. 04-Okt-17 Opini BUMD s.d. 2016 2016

3. Upload Laporan Kehumasan 13-Okt-17 Laporan Kehumasan triwulan III 2017

4. Upload Laporan Triwulanan 17-Okt-17 Laporan Triwulanan Analisis Kinerja Analisis Kinerja Triwulan III 2017

5. Update konten Mitra Kerja 17-Okt-17 Opini BPK atas LKPD Pemda s.d. 2016

Hasil Penilaian AKIP Pemda s.d. 2016

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 24

No Kegiatan/Tanggal Materi Upload Publish Hasil Penilaian Maturitas SPIP s.d. 2017

Level Kapabilitas APIP s.d. 2016

6. Upload Laporan Realisasi RKT 20-Okt-17 Laporan Realisasi RKT s.d. September 2017

7. Upload Laporan GDN 24-Okt-17 Laporan GDN s.d. September 2017

8. Upload Laporan Bulanan Realisasi 24-Okt-17 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran Anggaran s.d. September 2017

9. Menambah daftar layanan bidang 24-Okt-17 Pusat layanan bidang IPP, IPP, Investigasi, dan P3A Investigasi, dan P3A

10. Upload Laporan Triwulanan 26-Okt-17 Laporan Triwulanan Pelaksanaan Pelaksanaan PPM PPM s.d. Triwulan III 2017

11. Upload agenda Kepala Perwakilan 30-Okt-17 Agenda Kepala Perwakilan s.d. 2017 Oktober 2017

12. Link Sistem Pengelolaan 30-Okt-17 Sistem Pengelolaan Pengaduan Pengaduan ke domain bpkp.go.id

13. Update posisi SDM per Agustus 30-Okt-17 SDM per Agustus 2017 2017

14. Update posisi SDM per Oktober 30-Okt-17 SDM per Oktober 2017 2017

15. Upload Laporan Bulanan Hasil 05-Okt-17 Laporan Bulanan Hasil Pengawasan Pengawasan s.d. September 2017

16. Update posisi SDM per Desember Merubah susunan SDM per 21-Des-17 2017 Desember 2017 17. Update agenda pimpinan per Edit agenda pimpinan per 21-Des-17 Desember 2017 Desember 2017 18. Upload Laporan Bulanan, Upload Laporan Hasil Pengawasan, Triwulanan, dan Semester 21-Des-17 Realisasi RKT, LRA dan Laporan GDN 19. Update Struktur organisasi 27-Des-17 Upload struktur organisasi baru 20. Update Profil Mitra Kerja Edit posisi maturitas SPIP dan Level 29-Des-17 Kapabilitas APIP C Updating Tampilan

1. Update tampilan sambutan 20-Okt-17 Mengganti gambar halaman

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 25

No Kegiatan/Tanggal Materi Upload Publish sambutan (penggantian foto Kasubbag Kepegawaian dan Korwas P3A)

2. Update tampilan sambutan 22-Des-17 Mengganti gambar halaman sambutan dengan Kepala Perwakilan dan Kasubbag Umum yang baru

4. Peliputan Kegiatan Kantor/ Kehumasan

Kegiatan-kegiatan kantor yang telah diliput oleh pengelola humas selama Triwulan IV tahun 2017 sebanyak 15 kegiatan dengan rincian sebagai berikut: No Tanggal Kegiatan 1. 03-Okt-17 Pemaparan hasil penilaian kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Magelang

2. 04-Okt-17 Pemaparan action plan menuju kapabilitas APIP level 3

3. 06-Okt-17 Pelatihan Audit Kinerja bagi APIP Kota Magelang

4. 10-Okt-17 Penandatangan MoU pengembangan aplikasi SIMDA Keuangan dalam proses pencairan SP2D secara online di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo

5. 12-Okt-17 Pelatihan Perencanaan Program dan Kegiatan Pemda Berbasis Logic Model yang diselenggarakan oleh Public Sector Governance (PSG) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM)

6. 14-Okt-17 koordinasi untuk meminta kejelasan terkait keanggotaan auditor di enam Inspektorat di wilayah Jawa Tengah yang berada di wilayah kerja Perwakilan BPKP DIY

7. 20-Okt-17 Diklat Manajemen Risiko bagi Direksi dan staf PDAM seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta

8. 26-Okt-17 Penganugerahan penghargaan layanan informasi badan publik tahun 2017

9. 03-Nop-17 Exit meeting atas hasil evaluasi peningkatan kapabilitas APIP

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 26

No Tanggal Kegiatan Kabupaten Bantul

10. 14-Nop-17 Upacara Hari Pahlawan

11. 16-Nop-17 Ujian Sertifikasi Auditor periode Bulan November 2017

12. 06-Des-17 Rapat Kerja Perwakilan BPKP DIY Tahun 2017 13. 22-Des-17 Rapat dinas pengawasan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2017 14. 29-Des-17 Pelantikan Kasubbag Umum dan Auditor Madya 15. 29-Des-17 Serah Terima Jabatan kepala Perwakilan BPKP DIY

5. Pembinaan Kehumasan

Selama triwulan IV tahun 2017 telah dibangun sistem layanan informasi mandiri yang berisi profil Perwakilan BPKP DIY. Aplikasi ini dapat diakses langsung oleh tamu yang berkunjung ke Perwakilan BPKP DIY.

6. Menjalin Hubungan dengan Media Massa dan Instansi lain

Selama Triwulan IV tahun 2017, tidak ada kegiatan koordinasi dengan media massa untuk peliputan kegiatan. Hubungan dengan instansi lain di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan instansi lainnya sebagai mitra kerja BPKP telah terjalin dengan baik. Kegiatan koordinasi dengan mitra kerja yang telah dilakukan antara lain Koordinasi Pembinaan APIP di Provinsi Jawa Tengah yang berada 10/10/2017 di wilayah kerja Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Koordinasi penyelenggaraan Pelantikan dengan instansi pemerintah 21/12/2017 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Koordinasi dengan mitra kerja juga dilakukan menjelang penyelenggaraan Ujian Sertifikasi JFA dengan peserta pegawai BPKP dan pegawai Inspektorat yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2017 di Perwakilan BPKP DIY.

7. Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas

Koordinasi dengan Biro Hukum dan Humas dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan rapat kerja BPKP yang dilaksanakan di Perwakilan BPKP DIY pada tanggal 28 sampai dengan 29 Desember 2017. Koordinasi juga dilakukan dalam

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 27

pengiriman berita yang akan di-upload di konten BPKP Pusat dan pengiriman laporan triwulan kehumasan.

8. Studi Banding

Selama periode Triwulan IV tahun 2017 ini, Perwakilan BPKP DIY tidak melakukan kegiatan studi banding ke instansi/unit lain, tetapi Perwakilan BPKP DIY menerima kunjungan studi banding dari Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu mengenai pengembangan perpustakaan.

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 28

9. Pelaporan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

LAPORAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI TRIWULAN IV TAHUN 2017

A. Kebijakan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi - B. Pendukung Pelaksanaan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi 1. Sarana dan Prasarana (yang dimiliki dan kondisinya) a. Kamera DSLR (kondisi baik) b. Perekam (Kondisi baik) c. Handycam (Kondisi baik) d. PC dan Meja Informasi (Kondisi baik) e. PC Gudang Informasi (Kondisi baik) f. SMS Center (Kondisi baik) g. Server Paris Update (Kondisi Baik)

2. Sumber Daya Manusia Untuk melaksanakan kegiatan kehumasan, Perwakilan BPKP DIY telah membentuk Sekretariat Kehumasan dan PPID melalui Keputusan Kepala Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta nomor KEP-8/PW12/6/2017tanggal 9 Januari 2017

3. Anggaran dan Penggunaannya Anggaran yang tersedia untuk kegiatan kehumasan tahun 2017 sebagai berikut: No Kegiatan Anggaran Realisasi s.d. Keterangan TW IV 2017 a. Pengembangan Humas 12.900.000 8.820.724 b. Liputan Kehumasan 17.150.000 4.680.000 c. Majalah Paris Review 47.680.000 37.820.000 d. Bulletin Paris Mini 32.565.000 17.110.000 e. Updating Website 33.100.000 25.400.000 Jumlah 143.395.000 93.830.724

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 29

Sampai dengan Triwulan IV tahun 2017 anggaran yang tersedia telah direalisasikan sebesar Rp93.830.724,00

C. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi 1. Permintaan Informasi selama Triwulan IV tahun 2017 adalah sebagai berikut: No Bulan Jml Waktu Jml Jml Alasan Permintaan Rata-Rata Pemberian Penolakan Penolakan Informasi yang Informasi Informasi Informasi Diperlukan (hari) 1 Oktober 0 0 0 0 - 2 November 1 1 1 0 - 3 Desember 0 0 0 0 - Jumlah 1 1 1 0 -

2. Sengketa Informasi a) Jumlah keberatan yang diterima Tidak ada b) Tanggapan-tanggapan atas keberatan Tidak ada c) Jumlah permohonan penyelesaian Tidak ada sengketa ke Komisi Informasi d) Hasil mediasi atau keputusan adjudikasi Tidak ada - Menang - Kalah e) Jumlah gugatan yang diajukan ke Tidak ada pengadilan f) Hasil putusan pengadilan dan Tidak ada pelaksanaannya - Menang - Kalah

D. Kekurangan dan hambatan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi Tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan informasi.

E. Rekomendasi Perbaikan -

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 30

DAFTAR ISIAN INFORMASI Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta Tahun 2017

Diumumkan dan Disediakan Pejabat Format Jangka Ringkasan Isi Penanggung Yang Waktu Informasi Waktu No Informasi Jawab Menguasai Pembuatan yang Penyim- (Perihal) Pembuatan Informasi tersedia panan 1. Januari Profil BPKP DIY Kabag TU P3A online 1 tahun 2017 2. Desember -hadrcopy Renstra 5 tahun 2015 - online 3. Laporan Subbag Desember - hadrcopy Kabag TU 1 tahun Keuangan Keuangan 2016 - online 4. Korwas Januari - hadrcopy LAKIP Korwas P3A 1 tahun P3A 2017 - online 5. Korwas Januari hadrcopy RKT Korwas P3A 1 Tahun P3A 2017 6. Indikator Kinerja Korwas Januari Korwas P3A online 1 Tahun Utama P3A 2017 7. Perencanaan Korwas Januari Korwas P3A online 1 Tahun Kinerja P3A 2017 8. Ringkasan pelaksanaan Korwas Korwas P3A April 2017 online 1 Tahun program dan P3A kegiatan 9. Ringkasan Subbag Januari - offline Kabag TU 1 Tahun anggaran Keuangan 2017 - online 10. Ringkasan Subbag Januari - offline Kabag TU 1 Tahun laporan keuangan Keuangan 2017 - online 11. Daftar Barang Subbag Januari - offline Kabag TU 1 Tahun Milik Negara Umum 2017 - online 12. Rencana Umum Subbag Januari - offline Kabag TU 1 Tahun Pengadaan Umum 2017 - online 13. Sistem Korwas Korwas Januari - offline Pengelolaan 1 Tahun Investigasi Investigasi 2017 - online Pengaduan 14. Sistem Korwas Korwas Januari - offline Pengendalian 1 Tahun Investigasi Investigasi 2017 - online Gratifikasi 15. Laporan Hasil Korwas - hadrcopy Korwas P3A Juli 2017 6 bulan Pengawasan P3A - online

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 31

E LAMPIRAN

Kliping Berita yang terkait dengan BPKP telah diupload dalam Aplikasi AKSI

Perwakilan BPKP D.I. Yogyakarta 32

http://feb.ugm.ac.id/

Berbasis Logic Model, FEB UGM bersama BPKP DIY Laksanakan Pelatihan Ditulis oleh Webmin Ditayangkan: 03 Oktober 2017

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY mengadakan pelatihan tentang Perencanaan Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda) berbasis Logic Model yang akan berjalan selama tiga hari mulai tanggal 2 s/d 4 Oktober 2017 di Hotel Atrium, Mlati, Yogyakarta. Pelatihan yang merupakan angkatan pertama ini dipimpin oleh Dr. Rusdi Akbar, M. Sc, selaku Direktur Public Sector Government (PSG) FEB UGM.

Pelatihan dibuka dengan beberapa sambutan yang disampaikan oleh Dr. Rusdi Akbar, M. Sc. sebagai Ketua Pelaksana, Dr. Eko Suwardi, M. Sc. sebagai Dekan FEB UGM, dan Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I selaku Bupati Sleman tahun 2016-2021. Pembukaan juga turut dihadiri oleh Drs. KRT Suyono Kusumo selaku Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Sleman. Selain itu, peserta pelatihan yang mengikuti acara pembukaan terdiri dari 20 orang.

Dalam sambutan pertama, Dr. Rusdi Akbar, M. Sc. menyampaikan bahwa pelatihan yang telah diinisiasi sejak lama ini membutuhkan kerja sama dengan pihak Kabupaten Sleman serta BPKP DIY sebagai contoh yang nantinya dapat diterapkan kepada kabupaten lain di Indonesia. Ucapan terimakasih disampaikan oleh Dr. Eko Suwardi, M. Sc. kepada Pemda Sleman atas dukungannya kepada UGM. Ia berharap kerja sama akan terus berlangsung untuk Indonesia yang lebih baik. Dalam sambutannya Bupati Sleman menyampaikan bahwa Kabupaten Sleman yang dianggap sudah memadai, dipilih untuk menjawab kehidupan pembangunan. Dengan demikian, perencanaan program harus dipelajari lebih mendalam. Setelah memberi kata sambutan, beliau melakukan peresmian pembukaan pelatihan yang dilanjutkan dengan doa dan foto bersama.

Selesai acara pembukaan, semua peserta mengerjakan Pre-Test dan memperoleh penjelasan Blueprint Perencanaan dan Evaluasi. Materi yang berisi Elemen Logic Model. Pelatihan hari kedua dan ketiga akan diisi dengan berbagai diskusi dan presentasi oleh tiap peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok.

Sumber: Santini/FEB UGM

3 Orang Tersangka Terjerat Kasus Korupsi Pasar Krendetan

Selasa, 03 Oktober 2017 / 17:10 WIB

Ilustrasi (Foto:Doc)

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo akhirnya menetapkan tiga orang sebagai tersangka terduga korupsi revitalisasi Pasar Krendetan Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara oleh Kejari.

“Ya tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Kejari Purworejo Abdul Qohar Afandi SH MH, Selasa (3/10/2017).

Ketiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SM, rekanan pelaksana pekerjaan Kepala Cabang PT Syarif Maju Karya (SMK) Semarang Ads, dan konsultan pengawas dari CV Wastu Anopama Yogya Sum.

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan gelar perkara katanya, Kejari menemukan dua alat bukti yang cukup. Penyidik menemukan adanya dugaan tindak pidana korupsi dan tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Setelah penetapan tersangka, penyidik akan segera melakukan pemeriksaan. “Dalam waktu dekat tersangka akan diperiksa. Ditahan atau tidak nanti tergantung pertimbangan penyidik. Prinsipnya berkas kasus ini akan diselesaikan secepatnya agar bisa segera dilimpahkan ke pengadilan tindak pidana korupsi,” jelasnya.

Menurut Abdul Qohar Afandi, dari hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti yang ada diketahui, bahwa program revitalisasi Pasar Krendetan ini dibiayai APBN tahun 2015. Total nilai pekerjaan fisiknya sebesar Rp 5,5 miliar. Sedangkan pekerjaan pengawasannya sebesar Rp 138 juta.

“Kasus ini dilaporkan ke Kejari Purworejo. Penyidik melakukan pemeriksaan dan menemukan adanya pekerjaan yang tidak sesuai dokumen kontrak,” jelasnya.

Sedang spesifikasi bangunan atau volume yang tidak sesuai dengan kontrak, penyidik juga telah mengantongi bukti-bukti kesalahan itu. “Atas proyek itu, penyidik mengajukan audit ke Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) wilayah Yogyakarta, diketahui adanya nilai kerugian negara sebesar Rp 253 juta,” paparnya seraya menambahkan, nilai kerugian itu ada pada pelaksanaan pekerjaan fisik maupun pengawasan. (Nar) http://bkd.cilacapkab.go.id Para Pengelola Keuangan Desa di Lingkungan Pemkab Cilacap ikuti Diklat Pengelolaan Keuangan Desa II

03 Oktober 2017 | 12:40 | NOVIYANTO HADI SUGITO | Berita

Cilacap - Bertempat di Aula Diklat Jalan Jendral Sudirman Cilacap, pada hari Senin tanggal 2 Oktober 2017 pukul 08.30 WIB, Kepala BKPPD Kabupaten Cilacap, Drs. Heroe Harjanto, M.M. mewakili Bupati Cilacap membuka Diklat Pengelolaan Keuangan Keuangan Desa Angkatan II Tahun 2017.

Tujuan penyelenggaraan Diklat Pengelolaan Keuangan Desa Angkatan II Tahun 2017 ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa yang terkait dengan pengelolaan keuangan agar Pemerintah Desa dapat melaksanakan siklus pengelolaan keuangan desa secara akuntabel mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi melalui penerapan aplikasi SISKEUDES (Sistem Informasi Keuangan Desa) sehingga tata kelola keuangan desa yang bersih, tertib, transparan, efektif dan efisien serta akuntabel sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan terwujud.

Penyelenggaraan Diklat akan dilaksanakan di Sasana Diklat Praja Kabupaten Cilacap selama 5 hari mulai tanggal 2 sampai dengan 6 Oktober 2017 dengan peserta sebanyak 30 orang yaitu para pengelola keuangan desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Kurikulum Diklat Pengelolaan Keuangan Desa sebanyak 63 Jam Pelajaran (JP) baik untuk pembelajaran klasikal maupun non klasikal, dengan Materi Umum 6 JP, Materi Pokok 36 JP dan Materi Penunjang 21 JP. Selama diklat peserta akan diasramakan dan diberikan kegiatan penunjang kesehatan jasmani dan rohani berupa outbond dan senam pagi.

Narasumber/Tenaga Pengajar Diklat terdiri dari Tim dari BPKP Perwakilan Provinsi DIY, Pejabat pada Kejaksaan Negeri Cilacap; dan Para pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap yang memiliki kemampuan dan penguasaan substansi mata diklat yang diajarkan.

http://bantul.sorot.co/

Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Kasus Korupsi Raskin, Warga Kecewa

Rabu, 04 Oktober 2017 05:47:00 WIB | oleh : edy-setyawan | 0 komentar

Bantul,(bantul.sorot.co)--Hakim tunggal, R Rajendra menolak gugatan pra peradilan kasus dugaan korupsi raskin di Padukuhan Kuden, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, yang diajukan pemohon Mukidi. Sidang dengan agenda pembacaan putusan tersebut digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Selasa (03/10).

Dengan ditolaknya praperadilan tersebut, maka Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau yang lazim disebut SP3 yang diterbitkan Polres Bantul pada Juli 2016 silam tetap berlaku atau legal. Menanggapi putusan tersebut, kuasa hukum Mukidi, Suraji Noto Suwarno mengaku kecewa. Ia menegaskan, kasus dugaan korupsi raskin yang melibatkan dukuh Kuden berinisial I, mencuat sejak tahun 2012 tersebut sudah cukup bukti.

Kecewa jelas pasti, tapi yang perlu diketahui fakta dari penyidik untuk alat bukti awal sudah jelas, terus jika dikaitkan dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga sudah jelas. Saksi ahli juga sudah jelas keterangannya, termasuk secara pribadi kita tanyakan ke penyidik, apakah ada tindak pidana. Penyidik jawab dengan jelas diyakini ada tindak pidana korupsi,” ujarnya.

Selain itu, fakta dari warga Padukuhan Kuden terhadap kasus tersebut juga sudah terang benderang. Pihaknya justru menyayangkan, Polri yang tengah gencar melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi dengan membentuk Detasemen Khusus (Densus) Anti Korupsi. Namun disisi lain bertolak belakang dengan semangat pemberantasan tersebut.

Sementara itu, terkait putusan hakim itu pihaknya masih pikir-pikir untuk upaya proses hukum selanjutnya.

Masih kita musyawarahkan untuk menempuh upaya hukum selanjutnya,” tandasnya.

Dihubungi secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, putusan hakim pra peradilan sudah sesuai dengan harapan.

Kasus dugaan korupsi raskin tersebut berawal pada tahun 2012 saat Dukuh Kuden I mendapatkan jatah beras sebnayak 85 karung dari bulan Juni-Oktober 2012. Namun oleh I, hanya dibagikan 40 karung, sedangkan sisanya 45 karung tidak diketahui keberadaannya.

Antisipasi Kecurangan, BPKP Ikut Awasi Proyek Bandara Kulonprogo

Kuntadi, Jurnalis · Rabu 04 Oktober 2017, 19:06 WIB

KULONPROGO – Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan pengawasan secara melekat dalam proses pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, DIY. Ini merupakan salah satu upaya agar tidak ada pelanggaran dalam proyek strategis Negara (PSN).

“Bandara ini menjadi salah satu PSN yang harus kita awasi dan monitoring,” jelas Ibnu Sejati Auditor Madya, BPKP DIY kepada wartawan di Kulonprogo, Rabu (04/10/2017).

http://jogja.tribunnews.com Ini Strategi API I Percepat Pembangunan Bandara Kulonprogo

Rabu, 4 Oktober 2017 20:44

facebook Seasia Ilustrasi Calon Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport)

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - PT Angkasa Pura I menggandeng kerjasama dengan banyak pihak untuk percepatan realisasi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Di antaranya dari unsur Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait pengadaan lahan, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung sebagai Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (TP4), Kepolisian, Pengadilan, Pemerintah Daerah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan lainnya.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Irfan Rifai mengatakan, pihaknya akan memperkuat pengamanan seiring kian masifnya pekerjaan pembangunan bandara.

Sesuai instruksi Kapolda DIY, pihaknya sebagai pengampu pengamanan program strategis nasional (PSN) akan memastikan proyek berjalan dengan pengawalan polisi di setiap tahapannya.

“Apapun itu, dengan segala konsekuensinya. Kami berdiri mengamankan kebijakan nasional ini. Bila ada potensi gangguan, jika bisa dicegah ya pasti kami cegah,” kata dia, Rabu (4/10/2017).

Pada kesempatan yang sama, Auditor Madya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY, Ibnu Sejati mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal dan monitoring berjalannya PSN, termasuk proyek pembangunan bandara NYIA.

Dengan harapan, tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam proses realisasi proyek yang bisa berujung pada urusan hukum.

“Setiap tiga bulan kami monitoring dan melaporkan ke pusat untuk dilaporkan ke Presiden. Sehingga setelah proyek ini selesai diharapkan tidak ada yang dipanggil kepolisian maupun kejaksaan karena ada penyimpangan,” kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sambungan Listrik Lahan Bandara NYIA Segera Diputus

Rabu, 04 Oktober 2017 21:02:16 Kulon Progo MERAPI-AMIN KUNTARI PT Angkasa Pura I bersama Kapolres Kulonprogo memberikan keterangan pers terkait perkembangan pembangunan bandara NYIA.

TEMON (MERAPI) - PT Angkasa Pura I kembali menegaskan tak akan menunda- nunda proyek pembangunan bandara NYIA di Kecamatan Temon Kulonprogo. Karena itulah, warga terdampak di wilayah setempat terus diingatkan untuk segera pindah agar tidak perlu dilakukan upaya penggusuran. Sambungan listrik di rumah warga pun segera diputus.

Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara NYIA dari PT Angkasa Pura I, Sudjiastono menegaskan, tahapan land clearing atau pembersihan lahan di kawasan pembangunan bandara NYIA telah mencapai sekitar 42,5 persen atau sudah menjangkau lahan seluas 250 hektare pada Senin (2/10) kemarin. Dengan demikian, masih terdapat sekitar 337 hektare lahan yang belum digarap.

"Tidak ada pikiran untuk menunda. Pembersihan lahan juga kita lakukan percepatan," tegasnya kepada wartawan, Rabu (4/10).

Sujiastono menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menjalankan percepatan pembangunan bandara NYIA. Pengadaan tanah ditargetkan tuntas pada Oktober ini, termasuk penyampaian ganti rugi melalui konsinyasi di PN Wates. Kemudian pengosohan lahannya, diharapkan selesai maksimal pada November.

PT Angkasa Pura I bahkan telah berkoordinasi dengan PLN untuk memutus sambungan listrik di kawasan pemukiman warga terdampak bandara pada 25 Oktober mendatang. Ini akan menjadi peringatan terakhir jika masih ada warga yang bertahan di lokasi pembangunan bandara. Tindakan lebih tegas berupa penggusuran juga mungkin ditempuh.

"Kami berharap bisa berjalan baik tanpa merugikan pihak mana pun. Pada dasarnya, kalau alat berat sampai rumah warga, tetap kita robohkan," imbuhnya.

Untuk itulah, Sujiastono kembali meminta agar warga terdampak segera keluar dari kawasan pembangunan NYIA, termasuk yang mengikuti program relokasi mandiri mau pun magersari. PT Angkasa Pura I memberikan toleransi hingga 25 Oktober 2017, juga untuk pemindahan makam oleh pihak ahli waris. "Kami minta dipindah mandiri. Kalau tidak, akan kami pindahkan dengan cara kami," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kapolres Kulonprogo, AKPB Irfan Rifai mengatakan, pembangunan bandara NYIA merupakan program nasional sehingga pihaknya menyatakan siap mendukung. Sistem pengamanan terhadap kawasan pembangunan NYIA akan diperkuat sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan. "Sementara ini belum dibutuhkan tambahan pengamanan karena resistensinya masih kecil," katanya.

Auditor Madya Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY, Ibnu Sejati berharap, pembangunan NYIA tidak sampai merambah ke penyimpangan. Artinya, setelah proyek ini selesai, tidak ada pihak yang dipanggil kejaksaan atau kepolisian. (Unt) http://beritatrans.com/

Angkasa Pura I Targetkan Konsinyasi Lahan Bandara Kulon Progo Selesai Oktober BandaraRabu, 4 Oktober 2017

YOGYAKARTA (beritatrans.com) – Proses konsinyasi pembebasan lahan untuk proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Kulon Progo ditargetkan PT Angkasa Pura I selesai pada Oktober ini. Pengosongan lahan yang telah dikonsinyasi dilakukan pada November 2017.

Demikian disampaikan Proyek Manager pembangunan NYIA Sujiastono kepada beritatrans.com dan aksi.id dari Yogyakarta, Rabu (4/10/2017).

Puji Astono mengatakan, dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait. Termasuk juga bekerja sama dengan Pemkab Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Wates, Pengadilan Negeri Wates Camat Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak seperti Desa Jangkaran, Sindutan, Glagah, dan Kebonrejo. Adapun dari aspek pengamanannya bekerjasama dengan Polres Kulon Progo, Kodim 0731 Kulon Progo, dan Satradar Congot 215.

“Kami semua berupaya melakukan percepatan penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta percepatan pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan bandara NYIA,” kata Sujiastono.

Menurutnya, proses konsinyasi dan pengosongan lahan akan simultan dengan perencanaan pembangunan fisik air side maupun land side.

Selain upaya tersebut, kegiatan proses konsignasi penitipan nilai ganti pengadaan tanah di PN Wates tetap berlanjut sesuai proses penitipan seperti yang diatur pada UU Nomor 2 Tahun 2012, PERMA Nomor 3 Tahun 2016, serta peraturan lainnya yang terkait tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Sampai hari ini, Rabu (4/10/2017) sudah ada 248 bidang yang teregister, terdiri dari 182 bidang sudah dibayarkan penitipan uangnya di PN Wates dan 66 bidang sedang dalam proses persidangan.

“Adapun sisanya masih dalam proses pemberkasan di Kanwil BPN DIY,” tuturnya. (aliy)

Foto: detik.finance

Oktober, Konsinyasi Lahan Bandara Kulon Progo Ditargetkan Selesai

Redaksi | Rabu, 04/10/2017 19:05 WIB Presiden Joko Widodo didampingi Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Menhub Budi Karya saat peletakan batu pertama pembangunan Bandara Kulon Progo

YOGYAKARTA (aksi.id) - Operator Bandara PT Angkasa Pura I menargetkan proses konsinyasi pembebasan lahan untuk proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Kulon Progo selesai pada Oktober ini. Pengosongan lahan yang telah dikonsinyasi dilakukan pada November 2017.

Demikian disampaikan Proyek Manager pembangunan NYIA Puji Astono kepada beritatrans.com dan aksi.id dari Yogyakarta, Rabu (4/10/2017).

Puji Astono mengatakan, dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait. Termasuk juga bekerja sama dengan Pemkab Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Wates, Pengadilan Negeri Wates Camat Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak seperti Desa Jangkaran, Sindutan, Glagah, dan Kebonrejo. Adapun dari aspek pengamanannya bekerjasama dengan Polres Kulon Progo, Kodim 0731 Kulon Progo, dan Satradar Congot 215.

“Kami semua berupaya melakukan percepatan penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta percepatan pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan bandara NYIA," kata Sujiastono.

Menurutnya, proses konsinyasi dan pengosongan lahan akan simultan dengan perencanaan pembangunan fisik air side maupun land side.

Selain upaya tersebut, kegiatan proses konsignasi penitipan nilai ganti pengadaan tanah di PN Wates tetap berlanjut sesuai proses penitipan seperti yang diatur pada UU Nomor 2 Tahun 2012, PERMA Nomor 3 Tahun 2016, serta peraturan lainnya yang terkait tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Sampai hari ini, Rabu (4/10/2017) sudah ada 248 bidang yang teregister, terdiri dari 182 bidang sudah dibayarkan penitipan uangnya di PN Wates dan 66 bidang sedang dalam proses persidangan.

"Adapun sisanya masih dalam proses pemberkasan di Kanwil BPN DIY," tuturnya. (aliy)

republika.co.id

Kamis , 05 Oktober 2017, 19:30 WIB Pembangunan NYIA Terus Alami Perkembangan Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi /yogyayes

masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, PT Angkasa Pura I (Persero) bekerja sama dengan Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pemda DIY, Kejaksaan Tinggi DIY selaku TP4D dan Tim Pendamping Hukum AP I, BPKP dan jajaran instansi terkait termasuk Pemkab Kulon Progo, Kejaksaan Negeri Wates, Pengadilan Negeri Wates Camat Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak (Jangkaran, Sindutan, Glagah, Kebonrejo, Sindutan) serta pengamanan dari Polres Kulon Progo, Kodim 0731 Kulon Progo, Satradar Congot 215.

Kerja sama tersebut dalam rangka upaya percepatan penyelesaian masalah untuk pembangunan NYIA agar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Presiden RI yaitu April 2019. R. Sujiastono, Project Manager Pembangunan NYIA mengatakan, seluruh pihak saat ini tengah berupaya untuk melakukan percepatan penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta percepatan pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan bandara NYIA.

"Pada tanggal 2 Oktober 2017, Kanwil BPN DIY bersama Pemkab Kulon Progo dan jajaran pemerintah desa telah berhasil melakukan pengukuran peta blok. Selanjutnya hasil tersebut menjadi data untuk proses pembayaran nilai pengadaan tanah maupun konsignasi," ujar Sujiastono, Rabu (4/10).

Selain itu, dalam rangka percepatan, AP I telah melakukan audiensi dengan Ketua Kamar Perdata Mahkamah Agung pada tanggal 19 September 2017 dengan kesimpulan yaitu MA telah memberikan petunjuk pada PN Wates dan semua instansi yang terkait untuk proses percepatan konsignasi dan pengosongan lahan sesuai dengan mekanisme peraturan yang ada.

Proses konsinyasi secara umum sudah tidak menjadi masalah, hal-hal yang perlu dilengkapi akan segera dilengkapi oleh Kanwil BPN DIY demikian juga halnya dengan proses pengosongan setelah konsignasi yang tentunya kami akan berkoordinasi juga dengan aparat keamanan," ucapnya. Ia juga mengatakan, bagi warga yang mengambil relokasi mandiri maupun magersari agar segera pindah karena dijadwalkan pada akhir Bulan Oktober akan segera dilakukan pengosongan.

Pada prinsipnya, AP I tidak berpatok pada alasan waktu tertentu untuk pengosongan rumah warga. AP I mengingatkan apabila kegiatan pembangunan akan segera dilakukan di area tersebut maka pembongkaran bangunan tetap akan dilakukan guna percepatan pembangunan.

Khusus di area sepadan pantai, sudah mulai bermunculan bangunan-bangunan liar di area tersebut (sisi selatan rencana pembangunan NYIA). AP I sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY, Pemkab KP dan KGPAA Paku Alam X terkait Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Sepadan Pantai. Saat ini sedang dalam proses pembahasan lebih lanjut.

Kita harapkan tidak ada bangunan liar di area sepadan pantai tersebut karena nantinya warga akan rugi sendir i mengingat pembangunan tersebut di daerah yang jelas dilarang untuk membangun," kata Sujiastono. Terkait Progres fisik di lapangan, hingga saat ini sudah terpasang pagar sepanjang 8.310,3 meter persegi di area lokasi pembangunan NYIA. Sedangkan untuk proses land clearing sudah mencapai sekitar 250 hektare.

Ada Kejanggalan dalam Putusan Praperadilan Kasus Korupsi Raskin Kuden

Kamis, 05/10/2017 Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja

Warga Dusun Kuden, Desa Sitimulyo Kec. Piyungan Bantul berunjukrasa, Rabu (28/1) menuntut polisi membebaskan kepala dusun setempat Iswahyudi dari kasus dugaan korupsi raskin. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Putusan hakim PN Bantul terkait gugatan praperadilan kasus dugaan korupsi raskin Kuden janggal.

Harianjogja.com, BANTUL— Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bantul menolak gugatan praperadilan yang diajukan warga Dusun Kuden, Desa Sitimulyo, Piyungan terhadap Polres Bantul terkait penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan korupsi beras untuk keluarga miskin (raskin). Keputusan hakim tersebut dinilai sarat kejanggalan.

Keputusan tersebut dibacakan oleh hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Bantul, R. Jalendra pada Selasa (3/10/2017) lalu. Dalam amar putusannya, R. Jalendra menyatakan menolak segala tuntutan dari penggugat. Hakim juga menyatakan bahwa penerbitan SP3 yang dilakukan oleh Polres Bantul sudah sesuai dengan prosedur. Kejaksaan juga dinyatakan telah menolak hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan ada kerugian negara dalam kasus ini senilai Rp23 juta.

Kuasa hukum penggugat Suraji Noto Suwarno menilai keputusan tersebut sarat kejanggalan. Antara lain terlihat dari sikap hakim mengabaikan audit BPKP mengenai kerugian dalam kasus dugaan korupsi raskin tersebut. “Audit BPKP itu sudah lengkap, hasil audit April 2014 itu fakta ada kerugian,” kata Suraji Noto Suwarno, Rabu (10/4/2017)

Kejanggalan lainnya kata dia mengenai sudah ada keterangan saksi dalam berkas penyidikan yang menguatkan kasus dugaan korupsi. Tak hanya itu, penyidik saat menetapkan tersangka kasus ini pada 2014 bahkan telah mengantongi hingga empat alat bukti dari hanya minimal dua alat bukti yang disaratkan.

“Ada saksi, ada ahli, ada surat audit dari BPKP dan ada petunjuk dari jaksa [tapi diabaikan hakim],” tutur dia. Saat ini, lpihaknya masih menunggu diserahkannya hasil salinan putusan untuk dipelajari.

Seperti yang diberitakan sebelumnya gugatan praperadilan ini didasarkan atas kejanggalan penerbitan SP3 oleh Polres Bantul atas kasus dugaan korupsi raskin yang terjadi di Dusun Kuden. Saat itu Polres Bantul menyatakan kasus dugaan korupsi raskin Kuden tidak layak dilanjutkan proses hukumnya karena tidak cukup bukti. Padahal penggugat menilai perkara yang sudah masuk tingkat penyidikan artinya sudah memiliki alat bukti yang kuat. Selain itu, tersangka pun sudah ditetapkan.

Kasus raskin Kuden telah ditangani Polres Bantul sejak 2012 lalu setelah warga mengadukan ada indikasi korupsi dalam penyaluran raskin di wilayah ini. Pada 2014, Polres menetapkan Kepala Dusun Kuden Iswahyudi sebagai tersangka. Berkas perkara sempat bolak balik antara kepolisian dan kejaksaan selama lebih dari lima kali. Dalam kasus ini, tersangka disebut tidak memberitahukan kenaikan bantuan raskin ke warga penerima bantuan dari semula hanya 40 karung beras naik menjadi 85 karung sepanjang Juni-Oktober 2012. Dukuh juga tidak memberitahukan ada raskin ke-13 untuk warga penerima bantuan.

Kepolisian telah memeriksa puluhan saksi dan menyita 50 sak karung beras masing-masing seberat 15 kilogram sebagai alat bukti yang mendorong polisi meningkatkan perkara ini ke penyidikan hingga menetapkan tersangka. Namun, hingga 2016 perkara ini macet di kepolisian dan tak segera naik ke meja hijau. Berkali-kali kejaksaan mengembalikan berkas penyidikan polisi karena tidak lengkap.

DPRD usulkan dana KONI untuk bangun Perpusda

Senin, 23 Oktober 2017 17:34 WIB Pewarta: Oleh Heri Sidik Bantul (Antara Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan dana pengembalian hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia untuk Persiba Bantul sebesar Rp11,7 miliar digunakan untuk membangun perpustakaan daerah.

"Menyikapi keberadaan dana pengembalian hibah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) untuk Persiba, kami mengusulkan agar digunakan untuk pembangunan perpustakaan daerah," kata Anggota Badan (Banggar) DPRD Bantul Setiya di Bantul, Senin.

Usulan agar Dana Hibah KONI untuk Persiba Bantul sebesar Rp11,7 miliar yang dikembalikan Manajer Persiba yang juga mantan Bupati Bantul Idham Samawi itu disampaikan pada rapat pembahasan Rancangan APBD 2018 pada Senin (23/10).

Menurut dia, Bupati Bantul sudah menerima surat jawaban dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan bahwa dana Rp11,7 miliar adalah dana pengembalian, yang artinya tidak ada korupsi atau kerugian negara.

"Jadi (dana hibah KONI) tidak bisa ditarik lagi. Nah karena sudah masuk pendapatan daerah, maka perlu dibuat rencana belanjanya, saya mengusulkan untuk pembangunan gedung perpustakaan daerah saja," kata anggota Komisi B DPRD Bantul ini.

Dengan begitu, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, agar memberikan manfaat bagi warga Bantul, utamanya bagi generasi muda, adik-adik pelajar dan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan visi bupati Bantul mewujudkan Bantul Cerdas.

"Selain itu karena kondisi perpustakaan daerah sudah sangat memprihatinkan, padahal posisinya strategis di bagian depan Jalan Sudirman yang sekarang sedang ditata. Jadi nanti akan menambah cantik wajah kota Bantul," katanya.

Sementara itu, terkait tentang upaya pihak penyetor yang masih tetap ingin menarik kembali dana tersebut, pihaknya sependapat dengan Bupati Bantul agar menempuh jalur hukum dan bila dinyatakan menang oleh pengadilan, kewajiban pemda untuk menganggarkan dan membayarnya.

"Tapi itu kalau ada perintah karena sudah `inchrah` (keputusan hukum tetap) dari pengadilan. Yang penting sekarang dana itu bisa dimanfaatkan, jangan hanya jadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran), karena malah membebani keuangan APBD," katanya.

(T.KR-HRI)

Editor: Mamiek

http://www.solopos.com/ Rabu, 25 Oktober 2017 13:55 WIB

Kelanjutan SP3 Menara Ilegal Dipertanyakan “Satpol PP jangan hanya gertak sambal, tidak ada tindak lanjut”

Aktivis Jogja Coruption Watch menunjukkan surat yang akan ditujukan kepada kepala Perwakilan Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terkait dugaan korupsi izin menara telekomunikasi di Jogja. (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, JOGJA-Aktivis Jogja Coruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba mempertanyakan tindak lanjut proses penertiban menara telekomunikasi setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengeluarkan surat peringatan ketiga atau SP3 kepada pemilik menara. Dalam SP3 tersebut pengelola menara diminta untuk membongkarnya.

SP3 yang dikeluarkan Satpol PP pada 11 Oktober 2017 berakhir Kamis pekan lalu. Kamba meminta wali kota mengevaluasi kinerja kepala Satpol PP yang tidak tegas dalam menegakkan perda yang sudah menjadi kewajiban Satpol PP. “Satpol PP jangan hanya gertak sambal, tidak ada tindak lanjut,” kata Kamba, Selasa (24/10/2017).

Kepala Satpol PP Jogja Nurwidi Hartana mengatakan. kelanjutan penertiban menara telekomunikasi sudah ia sampaikan kepada Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian, Tri Hastono. “Soal itu silakan tanya ke jubir [juru bicara] langsung pak Tri Kominfo,” kata dia di DPRD Jogja.

Ia mengatakan, khusus soal informasi menara telekomunikasi, sesuai kesepakatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), disampaikan melalui jubir. Termasuk penegakkan Perdanya.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Tri Hastono mengatakan, masih perlu koordinasi dengan Satpol PP. Namun, ia memastikan setelah keluarnya SP3, pemilik menara diminta menghentikan operasional menara dalam sampai tiga bulan ke depan.

Hasil pendataan Satpol PP, beberapa waktu lalu, total ada delapan menara telekomunikasi ilegal yang baru. Data tersebut diluar 222 menara yang ada sebelum disahkannya Perda Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi dan Fiber Optik.

Dari delapan menara, enam di antaranya sudah diberikan SP3 pada 11 Oktober 2017. Sementara, dua menara lainnya masing-masing SP1 dan SP2. Masa berlaku surat peringatan selama tujuh hari kerja setelah menerima SP.

Sekadar informasi, selain delapan menara ilegal. Dari 222 menara, 167 di antaranya belum memiliki izin, namun ke-167 masih diberi waktu untuk mengurus izin selama setahun sejak disahkannya Perda Menara, karena menara itu dianggap sudah ada sebelum Perda. Perda Nomor 7 Tahun 2015 disahkan pada 17 Juli lalu.

Persoalan menara ini juga menjadi bidikan Kejaksaan Negeri Jogja. Sejak Agustus 2017, penyidik Kejaksaan sudah memanggil sejumlah orang dari kalangan eksekutif dan legislatif untuk dimintai keterangan. “Pemeriksaan jalan terus,” kata Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jogja Evan Satrya.* http://jogja.tribunnews.com Kominfo DIY Jadi OPD Pemda DIY yang Paling Terbuka Rabu, 25 Oktober 2017 18:40 tribunjogja/dwi nourma handito Acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik 2017 yang digelar di Gedong Pracimosono, Komplek Kantor Gubernur DIY, Rabu (25/10/2017).

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) terbaik di Pemda DIY dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik tahun 2017.

Kominfo berada diatas Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemda DIY dan Badan Kepegawaian Daerah Pemda DIY. Rabu (25/10/2017) Komisi Informasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar acara penganugerahan ini. Selain ketegori OPD Pemda DIY, ada lima kategori lain yang juga dianugerahi penghargaan. Seperti Instansi Vertikal DIY, dimana yang menjadi terbaik adalah BPKP DIY, kemudian diikuti oleh KPU DIY dan BPK Perwakilan Provinsi DIY. Sementara untuk kategori lembaga Yudikatif DIY, Pengadilan Tinggi Yogyakarta menjadi yang perama. Sementara untuk terbaik kedua dan ketiga adalah Pengadilan Agama Bantul dan Pengadilan Agama Wates. Untuk kategori OPD Pemkab/Pemkot di DIY, menjadi terbaik adalah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Sleman. Terbaik kedua dan ketiga ditempati oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Sleman dan Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman. Sedangkan untuk OPD Pemerintah Kecamatan, Kecamatan Ngemplak Sleman yang menjadi terbaik, kemudian diikuti Kecamatan Depok, Kecamatan Godean. Sementara untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DIY ditempati PD BPR Bank Sleman, PD Bank Pasar Kulonprogo dan PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta. Berturut-turut peringkat satu hingga tiga. Ketua Komisi Informasi Daerah DIY Hazwan Iskandar Jaya mengatakan Tim Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi pada Badan Publik Negara dan Non Negara di DIY pada 2017 telah bekerja keras dalam melaksanakan tugasnya. Selama kurang lebih lima bulan menurutnya tim melakukan visitasi ke badan publik yang menjadi nominator. Sementara itu untuk kategori utama PPID utama hanya diberikan apresiasi dengan alasan tidak semua PPID utama mengembalikan Self Assesment Quistionare (SAQ). Sementara untuk kategori badan Publik Parpol tidak dilanjutkan karena yang mengembalikan hanya tiga parpol saja dari 10 parpol yang memperoleh kursi di DPRD DIY. "Sedangkan untuk kategori legislatif juga tidak dilanjutkan karena tidak ada yang mengembalikan, sehingga tidak memenuhi ketentuan sesuai dengan ketentuan umum dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilakukan Komisi Informasi Daerah DIY," kata Ketua Komisi Informasi Daerah DIY Hazwan Iskandar Jaya. Sementara itu Tim Monitoring dan Evaluasi dikatakan Hazwan memberikan apresiasi kepada PPID utama Pemda DIY yang telah mengimplementasikan keterbukaan informasi kepada Badan Publik yang berada di bawah koordinasinya, juga mempermudah akses informasi publik masyarakat luas.(*)

BPPKI Yogyakarta Dan Komisi Informasi Daerah DIY Umumkan Pemenang Monev Keterbukaan Informasi Badan Publik 2017 https://balitbangsdm.kominfo.go.id/ 27-10-2017 oleh bppki yogyakarta

(Yogyakarta, BPPKI Yogya) Dalam acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik se-DIY (25/10/2017), yang bertempat di Gedhong Pracimosono Komplek Kepatihan Yogyakarta, Tim Monev Keterbukaan Informasi Badan Publik BPPKI Yogyakarta dan Komisi Informasi Daerah DIY mengumumkan pemenang monev Keterbukaan Informasi Badan Publik 2017. Ketua Komisi Informasi Daerah DIY Hazwan Iskandar Jaya dalam laporannya mengatakan, Tim Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi pada Badan Publik Negara dan Non Negara di DIY pada 2017 telah bekerja keras dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu juga dikatakan bahwa pelaksanaan monev ini dilakukan selama kurang lebih lima bulan melalui tiga tahapan penilaian. Tahapan itu meliputi self assesment, penilaian website badan publik dan visitasi ke badan publik yang menjadi nominator.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X, Wakil Ketua DPRD DIY, Ketua Komisi A DPRD DIY, Kepala BPPKI Yogyakarta dan seluruh perwakilan OPD Kabupaten/Kota se DIY. Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, mengatakan, dengan adanya keterbukaan informasi ini, diharapkan dapat menata kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, agar lebih baik dan lebih demokratis. Sebaliknya menurut Gubernur “masyarakat juga harus memahami bahwa keterbukaan bukan berarti sebebas - bebasnya, namun keterbukaan juga harus berjalan sesuai dengan koridor penghormatan terhadap hak asasi manusia dan menjamin adanya rahasia Negara.”

Berikut adalah pemenang Monev Keterbukaan Informasi Badan Publik seDIY:

1. Kategori OPD Pemda DIY adalah Badan publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemda DIY yang mengungguli Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemda DIY dan Badan Kepegawaian Daerah Pemda DIY 2. Kategori Instansi Vertikal DIY, yang menjadi pemenang adalah BPKP DIY, kemudian diikuti oleh KPU DIY dan BPK Perwakilan Provinsi DIY. 3. Kategori lembaga Yudikatif DIY, Pengadilan Tinggi Yogyakarta disusul terbaik kedua dan ketiga adalah Pengadilan Agama Bantul dan Pengadilan Agama Wates. 4. Kategori OPD Pemkab/Pemkot di DIY, yang menjadi terbaik adalah Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Sleman. Terbaik kedua dan ketiga ditempati oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Sleman dan Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman. 5. Kategori OPD Pemerintah Kecamatan, Kecamatan Ngemplak Sleman yang menjadi terbaik, kemudian diikuti Kecamatan Depok, Kecamatan Godean. 6. Kategori Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DIY ditempati PD BPR Bank Sleman, PD Bank Pasar Kulonprogo dan PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta. Berturut-turut peringkat satu hingga tiga.

Monev dan penilaian keterbukaan informasi Badan Publik DIY ini merupakan kerja sama antara BPPKI Yogyakarta dan KI DIY. Ini adalah tahun kedua pelaksanaan kerja sama monev. Tiga peneliti BPPKI Yogyakarta yang berkontribusi dalam kerja sama ini adalah Darmanto, SPd, MPA, Drs. Daru Nupikso MPA, dan Suwarto SH, MPA. Penganugerahan ini bertepatan pula dengan momen Hari Keterbukaan Informasi Nasional. (swt) http://www.tribratanewsbantul.com PEMERIKSAAN DANA DESA OLEH BPKP DI DESA NGESTIHARJO

Jumat 27 Oktober 2017 Posted by Humas Polresbantuldiy on 02:00 Bhabinkamtibmas Desa Ngestiharjo Budi Sunaryo, SH bersama Panit 2 Binmas Iptu Budi Sunarna, Panit 1 intel Ipda Sumardi dan piket Intel menghadiri kegiatan evaluasi atas Penyaluran dan penggunaan Dana Desa tahun 2017, 2016 sampai Tri Wulan III tahun 2017 Desa Ngestiharjo Oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta di Jln. Wates Dusun Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Jumat 27 Oktober 2017, pukul 10.00 wib.

Kegiatan pemeriksaan ini di selenggarakan oleh Kepala Perwakilan BPKP Prop. DIY Tytut Ratih Kusumo sejumlah 5 orang dengan Ketua Tim adalah Korwas Bidang APD Fauqi Achmad Kharir bersama Auditor Madya Rosalia Anitawati Handayani, Auditor Pertama Fajri Kurniawan, Auditor Pelaksana Fembrianto Sasongko dan Auditor Pelaksana Cahyo Raditiyo dengan dilayani oleh Kaur keuangan dan seluruh Kasi Perangkat Desa Ngestiharjo.

Tim BPKP berharap dengan kucuran dana desa yang jumlahnya cukup luar biasa yang tersebar seluruh Desa- desa Se Indonesia harus tetap menjaga dan mengacu pada prinsip akuntabilitas (teknologi) memadai untuk dapat memperkuat tata kelola pemerintah desa “ jangan sampai karena hal ini memunculkan istilah korupsi masuk desa”.

Kegiatan evaluasi atas Penyaluran dan penggunaan Dana Desa tahun 2017, 2016 sampai tri wulan III tahun 2017 selesai pukul 15.00 wib terlaksana dengan aman dan lancar. (Sihumas Polsek Kasihan)

http://jogja.tribunnews.com

Ditargetkan Nilai 3 di Akhir Tahun 2019, Rapor SPIP Klaten Tahun 2017 Hanya 1,8

Selasa, 7 November 2017 17:48

TRIBUNJOGJA.COM - Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan sebuah proses yang integral, pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai, untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Tytut Ratih Kusumo, Kepala BPKP Perwakilan DIY dalam acara 'Sosialisasi Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Efisian dan Akuntabel di Kabupaten Klaten', Selasa (7/11/2017) di Pendopo Kantor Bupati Klaten menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan di akhir tahun 2019 level SPIP untuk kementerian dan lembaga pemerintah daerah harus memenuhi rapor dengan nilai 3.

Di hadapan para tamu undangan dalam acara tersebut Tytut menyebutkan bahwa Kabupaten Klaten di tahun 2017 nilai rapornya baru mencapai 1,8.

"Nilainya itu dari 0 sampai 5. Di tahun 2019 nanti ditargetkan Ditargetkan 85%nya (Kementerian dan Lembaga Pemerintah Daerah) harus ada di nilai atau level 3. Saya ingin informasikan Kabupaten Klaten 2014 pernah kita evaluasi dan hasilnya Klaten rapornya pada level 1. Semua harus tahu ini, kita kupas sebabnya. kenapa level 1? Kita harus evaluasi dan kita perbaiki. Dan di tahun 2017, kematangan SPIP di Kabupaten Klaten rapornya masih di level 1,8," ujar Tytut.

Kata ia lagi, untuk mencapai ke nilai yang ditargetkan tidak bisa dikerjakan oleh hanya segelintir orang saja dalam sebuah organisasi pemerintahan dan kementerian.

Ia melanjutkan, harus ada kematangan kerja dan partisipasi yang besar dari seluruh SDM yang ada di dalamnya, mulai dari pimpinan hingga level pegawai.

Semuanya harus saling mengevaluasi hal-hal yang masih kurang, dan kemudian ditingkatkan lagi.

"Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari lima unsur, yaitu Lingkungan pengendalian, Penilaian risiko, Kegiatan pengendalian, Informasi dan komunikasi dan Pemantauan pengendalian intern," imbuhnya.

Banyak catatan dari pihaknya yang masih belum diperhatikan, sehingga beberapa kesalahan yang pernah dilakukan kembali diulang sehingga mempengaruhi penilaian.

"Kemarin kita mencoba beberapa OPD untuk belajar membuat bagaimana memperhatikan risiko, kita berupaya untuk menutup celah kemungkinan-kemunkinan resiko dicegah dengan cara kita tahu segala hal yang ada di dalamnya," tambah Tytut. (*)

Sejumlah peserta mendapat pengarahan dari KPK di Pendopo Pemkab Klaten. Pemerintahan Sapu Bersih Korupsi, Kades hingga Anggota Dewan Digembleng KPK

Selasa, 07 November 2017 11:40:00 WIB | oleh : maulana-ayub | 0 komentar

Klaten,(klaten.sorot.co)--Sedikitnya 800 orang dari berbagai instansi pemerintah Kabupaten Klaten diberi pengarahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Pendopo Pemkab setempat, pada Selasa (07/11/2017). Pengarahan yang berkaitan dengan penguatan tata kelola pemerintahanan itu dilakukan langsung oleh Wakil Pimpinan KPK, Alexander Marwata.

Ratusan peserta tersebut terdiri dari pimpinan forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Klaten, pimpinan dan anggota DPRD, Camat, Kepala Sekolah hingga Kepala Desa (Kades). Selain dari KPK, pengarahan juga diberikan oleh Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Yogyakarta, Tytut Ratih Kusumo.

Dalam pengarahannya, Alex sempat menyinggung tentang kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari KPK yang dilakukan terhadap Bupati Klaten non aktif, Sri Hartini pada akhir tahun 2016 lalu. Pasalnya, dampak dari kasus tersebut, hampir keseluruhan peserta yang mengikuti pengarahan ini pernah diperiksa oleh KPK untuk menjadi saksi.

"Untuk mendalami kasus itu pasti yang ada di ruangan ini pernah kami periksa. Kami harap itu bisa menjadi pengalaman dan pengetahuan untuk tidak melakukan gratifikasi dan korupsi," ujar Alexander Marwata.

Pihaknya juga menyampaikan beberapa area yang termasuk rawan korupsi di pemerintahan daerah, diantaranya dalam hal perencanaan anggaran, pengadaan barang jasa, proses rekrutmen atau mutasi jabatan dan pelayanan publik serta perizinan. Dari area rawan itu, perencanaan anggaran dianggap yang perlu diawasi dengan ketat.

"Selama ini anggota DPRD yang terkena OTT pasti terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran. Modusnya itu DPRD memperjuangkan anggaran, tapi ujungnya mereka merasa bahwa anggaran itu punya dia," ungkapnya.

Banyaknya area rawan korupsi itu, Ia mempersilahkan kepada masyarakat maupun pegawai pemerintah untuk melaporkan apabila mendapati indikasi korupsi maupun gratifikasi. Bahkan Ia juga menjamin bahwa para pelapor ini akan murni disembunyikan identitasnya oleh KPK dari pihak manapun.

"Mari kita sama-sama bersihkan korupsi. Karana memang kami juga tidak bisa menjamin itu masih atau tidak. Semua boleh lapor apabila melihat dan mengetahui adanya korupsi," pungkasnya.

http://kabarepiye.com/ Cegah Tindak Korupsi di Klaten, KPK Turun Tangan Berikan Sosialisasi November 7, 2017 piyeadmin 0 Comment

KLATEN (kabarepiye.com) – Korupsi sampai kapan pun akan dilawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di negeri tercinta Indonesia. Hal ini dikatakan Alexander Marwata, salah satu pimpinan KPK, dalam acara sosialisasi sistem pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel di Pendapa Klaten, Selasa pagi, 7 November 2017.

Banyak hal yang disampaikan Alexander dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan dari kasus korupsi. Secara prinsip, KPK tetap akan melawan tindak pidana korupsi dan upaya nyata oknum masyarakat yang ingin menyalahgunakan anggaran, termasuk dana desa yang dikucurkan pemerintah.

Pengawasan masyarakat terkait penggunaan dan pengelolaan dana desa tetap ada, jangan sampai terjadi kesengajaan aparatur desa melakukan tindak korupsi. Segenap Kepala Desa diminta bisa mengelola dana dengan sebagaimana mestinya sesuai aturan yang ada, jangan sampai berbuat nekat menyalahgunakan anggaran dana desa.

Alexander Marwata sedang berikan pengarahan kepada para pejabat, Camat, Kades dan unsur lainnya di Pendapa Klaten, Selasa pagi, 7 November 2017.

“Namun demikian, tidak serta merta setiap permasalahan adanya laporan tindak korupsi atau penyelewengan itu dinaikkan ke tingkat pengadilan. Kalau semua laporan temuan tindak penyelewengan dinaikkan ke pengadilan, bakal penuh nanti penjara. Maka, harus ada keberanian untuk menyelesaikan di tingkat desa yang dikoordinasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga masyarakat. Misalnya kepala desa yang terbukti korupsi harus mengembalikan dana yang dikorupsi dan bisa saja dicopot dari jabatannya,” ungkap Alexander yang asli Jogonalan, Klaten.

KPK tetap mengedepankan efektifitas, efisiensi dan akuntabel dalam melangkah. Ketika ada kasus penyimpangan anggaran atau korupsi dana desa, dugaan yang dikorupsi sekitar Rp50 juta, tapi untuk memproses di tingkat pengadilan Tipikor dengan berbagai pertimbangan dana operasional yang dikeluarkan sekitar Rp200-300 juta. Hal inilah kata Alexamder, salah satu hal yang menjadi pertimbangan KPK melangkah lebih jauh atau cukup ditangani di tingkat lokal atau desa setempat.

Dalam acara ini juga disampaikan paparan tentang sistem pengendalian intern pemerintahan (SPIP) dari Kepala BPKP Perwakilan DIY Tytut Ratih Kusumo, serta paparan transparansi pengelolaan keuangan daerah yang disampaikan Prof Dr Abdul Halim CA dari FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Plt Bupati Klaten Hj Sri Mulyani bersama unsur Muspida Klaten, Sekda Klaten Jaka Sawaldi, segenap pejabat Eselon II, Kepala Dinas/Badan dan OPD di Kabupaten Klaten. Paguyuban Camat Kabupaten Klaten, Kepala Desa dan Lurah se Klaten, Kepala UPTD Pendidikan se Klaten, Kepala SMP se Klaten dan unsur lainnya, juga hadir dalam kegiatan ini. Agenda ini dikoordinasikan Sekda Klaten dan Inspektorat Kabupaten Klaten. (hakim)

hukum klaten

Alexander Marwata: Kades Terbukti Korupsi Wajib Kembalikan Dana dan Bisa Dipecat..!!

November 7, 2017 dul hakim 0 Komentar

KLATEN (poskita.co) – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata berkenan hadir dan memberikan materi sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan kaitan korupsi. Juga disampaikan tentang sosialisasi penguatan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel di Pendapa Klaten, Selasa pagi, 7 November 2017.

Banyak hal yang disampaikan Alexander dalam melaksanakan tugas pencegahan dan penanganan dari kasus korupsi. Secara prinsip, KPK tetap akan melawan tindak pidana korupsi dan upaya nyata oknum masyarakat yang ingin menyalahgunakan anggaran, termasuk dana desa yang dikucurkan pemerintah.

Pengawasan masyarakat terkait penggunaan dan pengelolaan dana desa tetap ada, jangan sampai terjadi kesengajaan aparatur desa melakukan tindak korupsi. Segenap Kepala Desa diminta bisa mengelola dana dengan sebagaimana mestinya sesuai aturan yang ada, jangan sampai berbuat nekat menyalahgunakan anggaran dana desa.

“Namun demikian, tidak serta merta setiap permasalahan adanya laporan tindak korupsi atau penyelewengan itu dinaikkan ke tingkat pengadilan. Kalau semua laporan temuan tindak penyelewengan dinaikkan ke pengadilan, bakal penuh nanti penjara. Maka, harus ada keberanian untuk menyelesaikan di tingkat desa yang dikoordinasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga masyarakat. Misalnya kepala desa yang terbukti korupsi harus mengembalikan dana yang dikorupsi dan bisa saja dicopot dari jabatannya,” jelas Alexander.

KPK tetap mengedepankan efektifitas, efisiensi dan akuntabel dalam melangkah. Ketika ada kasus penyimpangan anggaran atau korupsi dana desa, dugaan yang dikorupsi sekitar Rp50 juta, tapi untuk memproses di tingkat pengadilan Tipikor dengan berbagai pertimbangan dana operasional yang dikeluarkan sekitar Rp200-300 juta. Hal inilah kata Alexamder, salah satu hal yang menjadi pertimbangan KPK melangkah lebih jauh atau cukup ditangani di tingkat lokal atau desa setempat.

Dalam acara ini juga disampaikan paparan tentang sistem pengendalian intern pemerintahan (SPIP) dari Kepala BPKP Perwakilan DIY Tytut Ratih Kusumo, serta paparan transparansi pengelolaan keuangan daerah yang disampaikan Prof Dr Abdul Halim CA dari FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Plt Bupati Klaten Hj Sri Mulyani bersama unsur Muspida Klaten, Sekda Klaten Jaka Sawaldi, segenap pejabat Eselon II, Kepala Dinas/Badan dan OPD di Kabupaten Klaten. Paguyuban Camat Kabupaten Klaten, Kepala Desa dan Lurah se Klaten, Kepala UPTD Pendidikan se Klaten, Kepala SMP se Klaten dan unsur lainnya, juga hadir dalam kegiatan ini. Agenda ini dikoordinasikan Sekda Klaten dan Inspektorat Kabupaten Klaten. (aha)

http://www.sembada.id

Bhabimkamtimas se DIY Beri Pendampingan Pengelolaan Dana Desa November 13, 2017 berita Bhabimkamtimas se DIY Beri Pendampingan Pengelolaan Dana Desa

sembada.id – Kepolisian daerah (Polda) DIY mengumpulkan kepala desa (kades) dan bhayankara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) se DIY untuk sosialisasi kesepakatan (MoU) antara kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, kementerian dalam negeri serta Polri soal pencegahan, pengawasan dan penanganan penyelewengan dana desa di Sendangadi,Mlati, Sleman, Senin (13/11/2017). Terutama tugas poko dan fungsi (tupoksi) dari Bhabinkamtibmas dalam perkara tersebut.

Diharapkan dengan kegiatan ini, bukan hanya akan terjadi sinergitas antara Kades dan Bhabinkamtibmas dalam pengelolaan dana desa, sesuai dengan atura yang ada, namun juga ada pemahaman soal tupoksi masing-masing serta yang paling penting tidak terjadi penyimpangan dalam pengunaan dana desa.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan dengan mengetahui tupoksi masing-masing, termasuk adanya keterbukaan antara aparat desa dan bhabinkamtibmas. Sehingga dalam pengelolaan dan pengunaan dana desa akan transparan dan sesuai dengan peruntukkannya. Karena itu perlu penyamaan persepsi. “Ini penting sebab dana desa ini banyak terjadi permasalahan. Meski untuk DIY hingga sekarang belum ada laporan dan diharapkan dengan langkah ini tidak ada permasalahan,” terang Dofiri usai pembukaan sosialiasi pencegahan, pengawasan dan penangganan penyelewenagan dana desa di Sedangadi, Mlati, Sleman, Senin (13/11/2017).

Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian, yakni tugas Bhabinkamtibmas selain mengawasi juga melakukan pendampingan kepada aparat desa dalam mengelola dan mengunakan dana desa tersebut. Untuk pengawasan sendiri, sebatas memberikan saran jika mengetahui ada yang tidak beres dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran pengunaan dana desa. Sehingga penyimpangan dapat dicegah. “Sebagai acuan, kami membekali bhabinkamtibmas dengan buku saku tentang pendoman dana desa tersebut, terutama menyangkut dengan pendampingan,” papar alumni Akpol 1989 itu.

Direktur Binmas Polda DIY Kombes Pol Rudi Heru Susanto menambahkan yang harus digarisbawahi untuk tupoksi Bhabinkamtibmas, yaitu preemptif edukasi, bukan represif. Terutama jika ada penyelewengan akan mengingatkan. Karena itu, dalam sosialisasi ini, juga menghadirkan dari badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP) dan Inspektorat DIY. “Jumlah Bhabinkamtibmas di DIY ada 449 dari 438 desa atau ada kelebihan 11 bhabinkamtibmas. Jumlah ini sudah sesuai dengan ketentuan, dimana dalam satu desa minimal ada satu bhabinkamtibmas,” tambahnya.

Wakil Gubernur DIY KGPA Paku Alam X mengatakan sangat mendukung dengan kegiatan Polda tersebut. Apalagi ini merupakan langkah inovatif dari kepolisian dalam ikut berpatisipasi dalam menjalankan amanah undang-undang desa. Sehingga kegiatan tersebut menjadi langkah yang strategis. “Kami sangat apresiasi, terlebih apa yang dilakukan Polda DIY ini yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Jogja.polri.go.id Kamis, 16 November 2017

Pencegahan, Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Dana Desa, Dit Binmas Polda DIY Menindaklajuti Nota Kesepahaman Kementrian Desa

Humas.polri.go.id

Polda DIY, Direktorat Binmas Polda DIY menindaklajuti nota kesepahaman Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementrian Dalam Negeri tentang Pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa, di Graha Sabha Vidi, Kamis (16/11/2017). Dihadiri oleh DirBinmas Polda DIY Kombes Pol Rudi Heru Susanto, S. H.,M.H., Wadir Reskrimsus Polda DIY AKBP Widiatmoko, SIK., Ka BPKP Prov DIY Bpk. Fauqi Achmad Kharir, AK. M.ec. Dev., Ka Biro Tata Pemerintahan DIY Bpk. Drs.Benny Suharsono, M.Si. Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Satriadi, S.IK. MM., Kapolres Gunungkidul AKBP Muhammad Arif Sugiarto, S.IK., M.PP., dan seluruh Bhabinkamtibmas, Kapolsek wilayah hukum Polres Bantul dan Polres Gunungkidul, serta 300 Kepala Desa dan 33 Camat se Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul.

Pemerataan pembangunan infrasruktur desa merupakan salah satu program dari pemerintahan, dengan menekankan tujuan pertukaran informasi dana desa dapat terbuka kepada publik, dana desa juga diharapkan tepat sasaran, bahkan kepala desa pun dituntut untuk mampu membuat program sesuai dengan karakteristrik wilayah masing masing dengan meminimalisir kebocoran dana. Untuk memberikan pengertian mengenai kehadiran polisi di tengah masyarakat, Dirbinmas juga menjelaskan tugas pokok Bhabinkamtibamas, mereka adalah pengemban fungsi pembinaan penertiban dan penyuluhan bukan seperti polisi pada umumnya, seperti reserse yang melakukan penangkapan, penyitaan dan penyelidikan, “tugas sifat nya lebih lembut dan memasyarakat,” ujarnya.

Sedangkan BPKP D.I.Yogyakarta yang dijelaskan oleh Bpk. Fauqi Achmad Kharir lebih menjelaskan tentang definisi Keuangan Desa dan Pengelolaan Keuangan Desa. “Keuangan Desa yakni semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berbentuk uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban, sedangkan Pengelolaan Keuangan Desa adalah seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa,” terang nya saat memberi paparan.

penulis : Riyo editor : Alfian publish : Jay https://jogja.antaranews.com

Legislator: dana pengembalian Persiba sudah dibelanjakan APBD

Senin, 20 November 2017 10:17 WIB

Bantul (Antara Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan dana pengembalian hibah Persiba sebesar Rp11,5 miliar sudah dibelanjakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

"Selama ini dana pengembalian hibah Persiba sudah dibelanjakan dalam APBD, yakni dalam pos belanja dana tak terduga, dan selama ini selalu mendapat persetujuan DPRD," kata Anggota Badan Anggaran DPRD Bantul Setiya di Bantul, Senin.

Menurut dia, pernyataan itu menanggapi bila masih ada pihak yang mempersoalkan belanja dana pengembalian hibah persiba dalam APBD, maka sebenarnya dana tersebut sudah dibelanjakan dalam APBD selama ini.

Setiya yang juga anggota Komisi B DPRD Bantul ini mengatakan, kalaupun posnya digeser ke lain, dalam perspektif anggaran tidak menjadi masalah, karena sama-sama pos belanja.

Namun, kata dia, karena kebutuhan dana tak terduga selama ini tidak cukup besar, maka dana itu selalu menjadi sisa lebih penggunaan anggaran alias Silpa.

"Nah, dalam dokumen KUA-PPAS (kebijakan umum anggaran-prioritas platfom anggaran) 2018 yang diajukan bupati telah jelas pilihan sikap bupati untuk menggunakan dana tersebut, tidak di pos dana tak terduga," katanya.

Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan berbagai pertimbangan dan yang terbaru adalah surat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY yang sifatnya rahasia itu.

Dengan begitu, kata dia, saat ini tinggal sikap DPRD apakah menerima usulan bupati atau tidak, kalau setuju berarti pos dana tak terduga akan kembali normal, seperti sebelum ada dana masuk dari pengembalian hibah Persiba. "Kalau saya berpendapat dana pengembalian hibah ini perlu disikapi agar tidak mengambang dan menjadi beban APBD. Sampai kapan mau jadi Silpa terus, bisa melihat tetapi tidak bisa menggunakan," katanya.

Menurut dia, setidaknya ada tiga pilihan sikap terkait dana hibah Persiba, pertama dikembalikan ke penyetor, meski hal itu tidak mungkin karena tidak ada dasar hukumnya, dan kalau dilakukan kemudian terjadi tuntutan, maka yang mengeluarkan bisa kena delik korupsi.

Pilihan kedua, kata dia, ditaruh di pos dana tak terduga terus menerus dan akan menjadi Silpa dalam APBD terus menerus.

"Pilihan ketiga untuk belanja pembangunan yang bisa memberikan manfaat. Nanti kalau memang ada perintah pengadilan untuk mengembalikan misalnya, maka tinggal dianggarkan. Saya kira bupati dan DPRD akan tunduk," katanya.

KR-HRI Pewarta : Heri Sidik

Editor: Nusarina Yuliastuti

Pengosongan Lahan Bandara Internasional Yogyakarta, Gubernur DIY: Masak Harus Dipaksa Kuntadi, Jurnalis · Sabtu 02 Desember 2017, 19:46 WIB Ilustrasi: (Foto: Okezone) KULONPROGO – Warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) telah di- deadline untuk mengosongkan lahannya pada 26 November. Namun sampai saat ini masih ada 42 kepala keluarga yang nekad bertahan dan menolak untuk mengosongkan rumahnya. Menanggapi hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, minta warga secara sadar mengosongkan rumahnya. Jangan sampai mereka baru pindah ketika dipaksa. “Sesuai kesepakatan dua hari yang lalu (pindah),” jelas Sultan saat mengunjungi pengungsi dan lokasi banjir di Panjatan, Sabtu (2/12/2017). Tanggungjawab untuk pengosongan lahan berada di tangan PT Angkasa Pura. Pemda tidak lagi memiliki kewenangan. Warga juga sudah diberikan waktu dan kompensasi uang ganti rugi. “Mosok apa-apa kudu dipekso (masak apa-apa harus dipaksa),” tandas Sultan. Sekda Kulonprogo, Astungkoro mengatakan batas waktu pengosongan sudah disampaikan kepada warga terdampak. Pada Senin (4/12/2017) mereka harus mengosongkan lahan dan rumah mereka. PT Angkasa Pura akan menggusur paksa jika warga tetap ngotot dan bertahan menolak pengosongan lahan. “Itu kan sudah disampaikan, lahan harus kosong,” tutur Astungkoro. Pemkab Kulonprogo telah menyiapkan rusunawa untuk tempat tinggal sementara bagi warga terdampak bandara. Mereka bisa tinggal di tempat itu sampai mereka memiliki rumah sendiri. “Lantai tiga sampai lima semuanya kosong, mereka bisa disitu sampai memiliki rumah,” jelasnya. Saat ini masih ada sekitar 42 warga di Desa Glagah dan Palihan Kecamatan Temon yang tidak mau pindah. Mereka menolak rencana bandara NYIA. Sedangkan uang kompensasi dari PT Angkasa Pura sudah dititipkan di Pengadilan (konsinyasi). Namun warga tetap menolak dan tidak mau pindah.

https://economy.okezone.com

Pengosongan Lahan Bandara Internasional Yogyakarta Ricuh, Kok Bisa?

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis · Jum'at 08 Desember 2017, 14:17 WIB

JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menyesalkan peristiwa yang terjadi di lapangan terkait pembebasan lahan untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Desa Galagah dan Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin 4 Desember 2017.

AP I adalah BUMN yang ditugaskan pemerintah untuk membangun dan mengoperasikan NYIA. “Kejadian tersebut sama sekali tidak kami inginkan,” kata Plt Direktur Utama AP I Wendo Asrul Rose dalam keterangan tertulisnya di , Jumat (8/12/2017).

AP I meyakini insiden tersebut tidak akan terjadi jika semua pihak, baik pelaksana pembebasan lahan maupun masyarakat, bersedia berdialog secara terbuka untuk mencari solusi yang bisa diterima bersama.

“Ini akan menjadi evaluasi kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” katanya.

Wendo berharap ke depan percepatan pembangunan dan pengoperasian NYIA yang telah diamanatkan pemerintah pusat lewat Perpres Nomor 98 Tahun 2017 ini bisa berlangsung lancar berkat partisipasi masyarakat, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta , dan Pemkab Kulon Progo.

Lebih jauh Wendo memaparkan, total jumlah lahan yang sudah dibebaskan untuk pembangunan NYIA telah mencapai 97,12 persen dari total kebutuhan 587,3 Ha. Terdiri dari 5 desa, 19 dusun, 2.700 KK dan 4.400 bidang tanah. Sementara itu, masih ada 30 KK yang lahannya belum mau dibebaskan.

“AP I telah melalui tahapan pembebasan lahan dan rencana pembangunan dengan benar. Semua syarat seperti Amdal, aspek risiko dan lingkungan, sudah kami penuhi,” ujar Wendo.

Untuk Amdal, PT AP I sudah mengantongi dua izin. Pertama, mengacu pada Pasal 4 ayat 1 PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan dalam hal ini PT AP I.

Kedua, Amdal pada tahap pembangunan yang disahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan Nomor SK.558/Menlhk/Setjen/PLA.4/10/2017 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Desa Palihan, Desa Glagah, Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

http://klaten.sorot.co

Laporan Dana Desa Terkendala Persepsi Pajak

Minggu, 17 Desember 2017 14:33:00 WIB | oleh : endah-budi | 0 komentar

Kota (klaten.sorot.co)--Penghitungan pajak masih menjadi kendala bagi sebagian desa saat menyusun laporan keuangan Dana Desa. Pendampingan secara intensif dilakukan Inspektorat Kabupaten agar tidak terjadi penyimpangan administrasi keuangan desa.

Inspektur Inspektorat Klaten Syahruna mengatakan, banyak desa mengajukan pendampingan ke Inspektorat selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Inspektorat bertugas melakukan pengawasan dan melakukan pembinaan.

Di 2016-2017 kami cenderung ke desa karena pemeriksaan berbasis kinerja. Karena apa? Karena desa itu kami anggap beresiko paling besar. Dari mindsetnya, dari anggaran sedikit jadi besar. Dari sumber SDM, dari delegasi peraturan. Maka kami buat terobosan dengan membuka layanan konsultasi,” kata Syahruna, Minggu (17/12).

Ia tak menampik, selama pendampingan terhadap desa ada beberapa penyimpangan administrasi kaitannya dengan beda persepsi penghitungan pajak. Apakah pajak dihitung dari total anggaran atau pengenaan pajak per obyek pajak. Kendati demikian, masih dapat dilakukan perbaikan karena tahun anggaran masih berjalan.

Paling menonjol tentang pajak. Persepsinya tentang pajak, ada persepsi pajak dari KPP Pratama dengan kompeten itu beda. Kalau KPP Pratama dari anggaran itu kena pajak semua. Kalau saya yang dikenakan pajak ya yang obyek pajak saja,” kata Syahruna.

Koordinator Pengawasan (Korwas) Akuntabilitas Pemerintah Daera (APD) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yogyakarta Fauqi Achmad Kharir membenarkan, beda pemahaman pajak memang menjadi kendala dalam laporan keuangan desa. BPKP sendiri sudah melakukan sosialisasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) termasuk cara menghitung pajak.

Pajak dana desa ini memang ada beberapa dispute Dana Desa untuk menghitung pajak itu seperti apa. Pajak itu diatur dalam Permenkeu. Jadi di awal memang diatur mana yang kena dan tidak kena pajak. Yang kemarin agak dispute kan ada persepsi Dana Desa itu langsung dikenakan pajak semua. Padahal enggak. Karena kami terima banyak aduan ini kok dipajaki semua,” urai Fauqi.