Bahasa Dan Susastra Dalam Gunt Ngan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAHASA DAN SUSASTRA DALAM GUNT NGAN NOMOR 174 JANUARI 2000 PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Jalan Daksinapati Barat IV Jakarta 13220, Telepon 4896558. 4706287, 4706288 DAP-TAR ISI B.\HASA BAHASA INDONESIA-ULASAN Dewa-Dewa Pusat Bahasa 1 Interkoneksi Pikiran, Bahasa dan Kebudayaan 2 Interkoneksi Pemakaian Bahasa dan Jenis 4 Pelepasan Unsur Klausa dan Masalah Makna Kata .... 7 Morfofonemik, Prefiks, dan Pelepasan 9 Meraosisikan Pendidikan Bahasa 11 Generasi yang "^emberang? 14 Menyoal l^^^akna *Jari-Jemari•, Reruntuhan*, 16 BAHASA MALAYSIA-ULASAN Pemerintah Malaysia Hapus Bahasa Baku 19 POTILIK BAHASA-ULASAH Bahasa Indonesia 20 SASTRA CERPEN INDONESIA-ULASAN Siul Jadi Pemenang ^ayembara Penulis Cerpen ••...• 21 NOVEL INDONESIA-ULASAN Novel Terakhir Romo ITangun 22 Tiap Bulon Hasilkan Satu Novel 23 K Gatnbarkan Dialektika Penguasa dan 25 PUISI-ULASAN Seniman Lontarkan Keprihatinan Lewat • 26 ^ Musikalisasi Puisi Ferlu Ditumbuhkan 27 Fohon Fenggugah Hati 28 ^ Kita Tanam Fohon Persaudaraan 29 Sutardji 'Mutung* dalam Acara Tadarus 30 Baca Puisi Gus Dur Mus di Universitas 3I Kolaborasi Puisi dan Nada dalara Musik 32 Penyair Kaltim Terbitkan Antologi Puisi 34 Mengawinkan Puisi dan Sketsa 35 Baca Sajak Pekanbaru, Air Mata yang 36 SASTRA INDONESIA-ULASAN Perempuan Imigran dalam Sstra Australia 38 SASTRA INDONESIA-ULASAN ^ Desakralisasi Jakarta 39 Reforraasi Sastra 4^ Mgsih "Berjalan di Sepanjang Jalan" 44 Karya Sastra 60 Penulis untuk •Aceh yang 46 Dari Madura ke Pergaulan Dunia 47 Keresahan Seorang Iwan Simatupang 49 Saya Hanya Minta untuk Beli Susu 53 Sastra belum Lekat di Masyarakat 54 Penyair Kirdjomuljo Meninggal 55 Karya Sastra Sastrawan Koraunitas 56 Mursal Esten dan Penomena Datuk 59 A Sastra di Koran Berkembang Pesat 61 Potret Sastra Versi Si Tarau 62 y SASTRA-PENGAJARAN Metode Pengajaran Sastra Harus Dirombak 65 BAKk^A IIvDOKEciA-uLA^AN )-p>. BaBASA INDPNKSIA -p^ -, " Uewa-dewa Fusat Banasa Lukman Ali kan semanglrin, daripada, ken, malah menjadi panutan dan wajib ditimkan. Inilah pengamatan Mustaqim. Mantan Kepala Pusat Bahasa Hal di atas inilah antara lain yang agak menonjol disua- rakan akhir-akhir ini oleh sebagian kecil pengamat lainnya Ada yang meriyangka bahwa dalam tahun 1998dan seperti Mustaq&nyangmenyebutadarva peiistiwa "pemirg- 1999,kegiatan pembinaan bahasa tedihat seakan- giran bahasa" itu. Mereka menuduh Pusat Bahasajelas- akan terhenti oleh situasi refbrmasi. jelas mempersoalkan adanyaragam bahasa yang kehidjpan Seorangpemertiati bahasa, Mustaqim,(PepuW/fca, 28 dan perkembanganr^ cfipcng^rkan antara lah bahasa lagam Oktober 19^)berpendapat b^rwa Pusk Bahka(disebut- kreatif(sastra, juihalistik, bidang usaha, ilmiah, i^am nya P3B)tidak beigerak apa^pa untuk membebaskan di- lokal/daerah),dan raganmagam lainriya. memang ada rinya dari keterpenjaraan Orde Bam.Pusat Bahasa h£^ peisoalan peminggirai itu? Dapatkah dibenkan contoh? bisa tampil sebagai "pengukuh hegemoni ream yang ber- Mustaqim mempertanyakan pula benarkah sudah ada kuasa". Dikatakan lag! bahwa ahli-ahli atau "dewadewa" kepatuhan publik yang tidak bisa ditawar-tawar? Betuikah di Pusat Bahasa tetap saja mempunyai k^kinan bahwa tidak ada lagi kemungkinan untuk menggunakan ragam be^Tasa yang bak dan benar masih berkuasa atas kehidup- kreatif dalam dunia sastra kita? Apa pulakah contbhriya? an realitas bahasa y^ng lain. Dengan pemyataaiiriya, muigkinkah ia h^ing|n bersikap Dikatakan pula bkiasa yang hidup di masyaiakat diang- snob(angkuh dan menganggap oranglain bodoh)saja de gap "jelek dan kelim" oleh Pusat Bahasa,dan penciptaan- ngan cara muncul menggunakan istil^stilah "berat"? nya sepeiti dnionopoti oleh pengpasa Takjarang pula bahasa Sepanjangyangbisa diamati rag^ kreaiifitu kata Mus- yang dianggap Pusat Bahasa takbetguna,dibuartgoleh Pu tiaqim, hanya hidup di dalam dunia yang dihiaii oleh se^Iitv sat Bahasa dan yangbei^daribsi)asa asingditendang. tir pembina bahasa seperti dewadewa Pusat Bahasa ter- Mulai di sini tumbuhlah keheranan kita karena mpanya sebut Begitu bahasa sastra menyusup ke dalam pidato tel^ teijadi salah mengamati mengenai perkembangan pejab^, bahasapejabat itu tdaklah memuncuikan situasi dan fuhgsi bahasa Indonesia. Teijadilah peitentangan yang ii^raksional. Rupanya Mustaqim memang mau ga- antara ujaran "bahasa pinggiran" di satu pihakdengan gah-gagahan saja sambil menuding "Kalian hanya alat "bahasa pidato pejabat" di pihak lain yang teiialu banyak . ream Orde Bam ys^totaliter" yang hanya berpegang pa- menggunakan semangkin, daripada, dan ken, kata Mus da "bahasa yang baik dan benar*V; : ' " taqim selaijutnya. Tampaknja Wta dapat rnengetahui bahwa ada dua pen- Benarkah hal itu demikian? Menurut kite jelas tidak. diiian dalam memaridang bahasa s^ba^i alat komunikasi. Tidak pemah direnc^akan untuk menendang imsur baha Yang pertama(menurut Mustaqim)iaiah keiompok apa sa asingdaii bahasa Indonesia karena kita pun sadar bah yangdisebutnya "dewadewa* - Pusat Bahasa yang dalam wa pikirarhpiklran yang dibawakan oleh b^asa asing itu amatbet^abagi bertumbuhnya ilmu pengetahuanyang Justm dalam beibagai aspekbah^a''dewade^ Ini'* dipedukan dalam pembangunan di Indonesia. Hanya caua gj^ terkait dertgan^niat nb^y^j^ma^tubuh bahasa penerimaannyay^gpentingditjertibkan.^^^^ sampa dan nnenpermatkah masy^kat^^ yang unsu'r iasing itu rhasuk ke dalam bahasa |ndonesia itu secara sqrampangan. IpiiaHyahg dimateudkari oleh Mustaqim sebci^ akibat akapxi^/bbiia(pera^an,b^^ bukan i^rarti bahasafj^j^ekdanfeli^^ ^ secara beilebihah;- Pusat Bahasa'sqtahti saya tidak te^ ^tetr^atkan d^am t^^y^se^'.da)^'^ kejangkit^sikapxehp^^ ^ -.v Oail^Stua^.^iM Ilmu(^a^ ilmu pasti dan alam);tentu tidak bisa dina- dan l^ajti)kite mien^inak^ ra^fb^^ sionalisasikan d^an bahasa yang didptakanol^"dewa ragam norforni^yangnorteluTidakse^^ dewa" yang menjadi"der^ kehidupan" Pusat B^asa; saya dalam raicaigan keoa di PusatB^iasa niierTiinggirkan kata Mustaqim.Tak mungkin, kata Mustaqirri selanjuti^ ragam pirrggir^ tadi,sebk}i^ap ragam p(^fi^triya yang kemudian menuding pula Fakiiltas Sastra menenv. masingniatsingyang harus mendap^terr^ Bahwa ada patkan lin^istik sebagai sosokyang mempetlakukan ba p^abat, penguasa,bakdpil maiipun tr^iterdan ma^arakat hasa sekad^ alat komtmikasi dan analisis bahasa cende- yang rnenggpnakan Aer), dbnpadb,dan sernartgk^ itu bukan mngmempakan "pembantaian secara sadis". Mung- maunya Pusat Bahasa.Yangj^eas iaIah PusatBdiasa suHt kinkah.daririya bi^ diperpleh politik bahasa yang objek- nrienertbakanriya karena pejabat pengpasa memang tif? Oldi kar^a itu, b^asa yang informal dan popular ha^ "sufit'diatur," Atau masal^ diaiggapsepele. nya akan dianggap sebagai "bahasa pinggiran". Sedang- Begitulah secara s^rtes ya^d^ kite catatsebagai k^ baha^ pidato pejabat yangteilalu bar^rnen^Una^ Republika, 3 Januari 2000 Intetoneksi Pikiran, Bahasa, dan Kebudavaan 0!eh Dr. R. Kunjaha Rahardi M.Hum. aoa BBH Kn im waa nss kbs mm mm mm mm mcb TATATULISBAKU Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsuf Serapan asing yang kata aslinya mengandung rh men- jadi r: r/ie/or/c-retorika, sch di mukavokal men- jadi sk: schema-skema,t di miika i jika lafalnya &menjadi s; ac//of>aksi, ra^/o-rasio, th merijadi, i\qnnography^rtograi\. ■ >. SDR. ANDY S.;^MARIATNA, Surdba/Sflewat e-mail guasaan bahasa seseorang akan semakiri baiklah pengasuh nienyoal hubungan antara bdhasa, pikir kualitasbeipitdrorang yang bersangkutan dalam per- an, dan kebudayaan;;Manakah di antaraketiganya tiitur^keseharian." ' ^ yang mupcul teriebih dahulu? Manakah yahgbenar, - Kubu kedua'rriendasarkan pada gagasah^dliran bahasa be'rp.engaruh'terhadap pikiran seseorang filsafat menteiistik dan kognitivistik yang berpenda ataukah pikiran^erpengaruh terhactap bahasa? Ba pat bahwa pikiranlah yang menjadi penentu utema hasa berpengaitih terhadap kebudayaan, ataukah kualrtas kebahasaan seseorang. Kubu ini ditokohbe sebaliknya? Mqhon penjelasanl sari Noam Chomsky yang menyatakan bahwa se Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu penga jak manusia lahir ia telah dibekali pikiran dari sejum- suh sampaikan teriebih dahulu bahwa bahasa secara lah kompetensr bahasa (language cornpetence). umum dapat kite pahami sebagai sislem lambang Dengari perkatean lain, dasar kompetensi bahasa vokal manusia yang "digunakan sebagai alat untuk, seseorang itu sifatnya bawaan (/nna/e), bukan kare- berpikir, alat untUk menyatakan pikiran, dan alat un ria hasil dari sebuah pembelajaran.'Kornpetensi ba tuk memaharnj pikiran seseorang. Dari definisi-itu hasa seseorang yang sudah didapatkan sejak lahIr dapatlah diijhat hubungan yang sangatjelas antara itii, bahkan mungkin sejak sebelum lahir pun bayf bahasa dan pikiran seseorang. Dan,bahasaiki sama sudah belajar dari bahasa ibunyra, akan sangat me- sekali tidak^pat dipisahkan dari pikiran seseorang.' nentukan perilaku kebahasaan seseorang(language Pertanyaan'apakah bahasa berperigaruh terha performance)^ . \ v.;' , , i,-; dap pikiran ataukah sebaliknya merupakari pertanya , Menurut hemat pengasuh, pendapat dari kedua an klasik yang sudah sejak sangat lama diperma- rkubu ftu tidak perlu dipahami secara sangat ekstrem saiahkan para linguis.pan, sampai sekarang inima- idari k^u. Krta bdak bisa sepenuhnya befpifiak pada sih ada dua..kubu besar yang seakan tidak'pernah dapatdisatukan.-;.',''^ memiilkftltik teitiah. Bahasa dan pikiran seseorang' ,Kubu pertama ditokohbesari oleh Edward Sapiri ^1- - — yang ditopang oleh mantan muridnya, Benjamin Lee rmanusia rnencapai tataran perkembahgan te'rtentu. vyhorf. Keduanya berpendapat bahwa- bahasaiah' 'Sebagai contoh,ra'nak-anak kecfl di bawah usia rema-