Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Tokoh Utama Dalam Novel Kooong Karya Iwan Simatupang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
168 Haryadi, Penguatan Pendidikan Karakter PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KOOONG KARYA IWAN SIMATUPANG Haryadi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang, Kode Pos 30263 [email protected] Diterima: 21 Februari 2018. Disetujui: 16 Maret 2018. Diterbitkan: 27 April 2018 Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah terjadi degradasi moral, etika, dan budi pekerti pada peserta didik. Untuk mengatasi degradasi tersebut dibutuhkan penguatan pendidikan karakter peserta didik. Muatan dalam penguatan pendidikan karakter di antaranya melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tokoh utama dalam novel Kooong karya Iwan Simatupang sebagai penguatan pendidikan karakter peserta didik. Penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Desain penelitian berupa pengajuan pertanyaan, pengumpulan data, dan penginterpretasian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter melalui Pak Sastro sebagai Tokoh Utama adalah sebagai berikut. (1) Sebagai manusia cinta tanah air, (2) Sebagai manusia pekerja keras dan ulet, (3) Orang yang beragama dan taat beribadah, (4) Sebagai manusia dermawan, (5) Suka menolong orang yang sedang kesusahan, kesedihan, dan kematian, dan (6) Manusia yang cermat, seksama, dan rapi. Hasi penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Dengan demikian, peserta didik memiliki karakter cinta tanah air, belajar dengan giat, taat beribadah, suka menolong, dan terampil. Kata kunci: penguatan, karakter, peserta didik, tokoh utama, novel. Abstract The background of this study wasmoral degradation, ethics, and character of the students. To overcome this problem, it was required the strengthening of student’s educational character. The contentsof thestrengthening of educational character were heart harmonization, feeling, thinking, and sport. The objective of this study was to give the description of the main character in Kooong novel by Iwan Simatupang as the strengthening of educational character. This study was qualitative researchby using content analysis method. The result of this study found the strengthening of students’ educational character by Mr. Sastro as the main character were. (1) as the man who loves his homeland, (2) as a hardworking and tenacious man, (3) a religious man and a devout worshiper, (4) as a generous man, (5) Likes to help a person in distress, sadness, and death , And (6) a man who is careful, thorough, and neat. The result of this study could be implementedin text-based Indonesian learning. Thus, the students who have the love of their homeland, study diligently, helpful, and skilled. Keywords: strengthening, character, students, main character, novel. © Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Palembang Pendahuluan dan identitas bangsa Indonesia. Karya Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sastra sebagai ekspresi jiwa (Faruk, sebuah karya seni (Wellek dan Austin 2012:44). Salah satu karya sastra adalah Warren, 2014:3). Melalui sastra, orang novel. Novel Kooong karya Iwan dapat mengidentifikasi perilaku dan Simatupang mendapat hadiah dari Yayasan karakater masyarakat, bahkan mengenali Buku Utama Departemen P & K tahun budaya masyarakat penduduknya (Riris K., 1975 dan tahun 1977 memperoleh Sastra 2010:v). Sastra Indonesia merupakan ASEAN (Sofyan dan Frans Parera, cermin kehidupan masyarakat Indonesia 2004:381—382). Novel ini banyak Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online) Jurnal Bindo Sastra 2 (1) (2018): 168–172 169 mendapat pujian karena di dalamnya meliputi kejujuran, nilai-nilai otentik, digunakan bahasa yang sangat lincah dan kesediaan untuk bertanggung jawab, para tokohnya penuh dengan konflik batin kemandirian moral, keberanian moral, (Rani dan Endang Sugiarti, 1999:211). kerendahan hati, realistik, dan kritis. Oleh Dengan membaca novel karena itu, melalui karakter tokoh dalam Kooong kita dapat gambaran tentang novel Kooong sangat cocok sebagai bahan kehidupan seseorang yang berjuang keras ajar penguatan pendidikan karakter (PPK) membangun desanya yang kena banjir bagi peserta didik. besar. Perjuangan yang gigih dan tidak Menurut Mendikbud RI Muhadjir mengenal lelah wseseorang tersebut telah Effendy (Jawa Pos, 4 Juli 2017), ada tiga berhasil membangun desanya. Dari kerja tujuan PPK, yaitu sebagai berikut. (1) keras desa tersebut menjadi desa yang Memberikan pengakuan dan penguatan subur dan makmur. Oleh karena itu, novel terhadap eksistensi madrasah diniyah, Kooong sangat cocok untuk penguatan pondok pesantren, dan lembaga pendidikan pendidikan karakter peserta didik. Di keagamaan nonformal lainnya melalui samping itu, telaah mengenai karakter program kerja sama secara terpadu antara manusia merupakan salah satu upaya untuk sekolah formal dengan lembaga pendidikan mengenal hakikat manusia itu sendiri dari nonformal dan informal; (2) aspek perasaan, pikiran, dan tingkah laku. Memberdayakan guru-guru madrasah Telaah novel juga berupaya mencari diniyah, pesantren, dan pendidikan informal kebenaran. Bahkan novel itu sendiri sebagai lainnya, baik melalui peningkatan karya seni sepanjang sejarah kehidupannya kompetensi maupun kesejahterannya; (3) terus-menerus mencari kebenaran, PPK dilaksanakan secara bertahap dan kebaikan, dan keindahan sebagai nilai opsional. Bertahap maksudnya hanya kemanusiaan (Effendi, 2001:1—2). diwajibkan kepada sekolah-sekolah yang Lebih lanjut dikemukakan bahwa sudah memenuhi standar kelayakan, baik dengan membaca novel Kooong dapat dari aspek sarana-prasarananya maupun memperluas wawasan pengetahuan, ketersediaan guru dan tenaga kependidikan mempertajam perasaan, lebih peka terhadap lainnya. Opsional maksudnya program PPK lingkungan, halus budi pekerti, sopan dalam tidak wajib. Sekolah memiliki pilihan untuk bertutur, dan memahami kenyataan hidup melaksanakan program PPK dengan yang dialami tokoh dalam cerita novel berbagai bentuk dan model disesuaikan tersebut. dengan situasi dan kondisi dari kearifan Jika melihat gambaran tersebut, lokal setempat. maka novel Kooong karya Iwan Simatupang dapat dijadikan penguatan Metode Penelitian pendidikan karakter, baik di sekolah Penelitian ini adalah kualitatif maupun di perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan menggunakan metode analisis isi. dengan surat kepada H. B. Yassin tanggal 9 untuk memberikan gambaran tokoh utama Desember 1968, bahwa Iwan Simatupang dalam novel Kooong karya Iwan membuat novel untuk muda-mudi dan Simatupang untuk penguatan pendidikan anak-anak (Toda, 1990:80). Oleh karena karakter peserta didik.Desain penelitian itu, wawasan dan pengetahuan peserta didik berupa penentuan fokus, pengajuan tentang kepribadian tokoh dalam novel pertanyaan penelitian, pengumpulan data, dapat ditingkatkan. Dengan memahami dan penginterpretasian data. kejiwaan dan kepribadian tokoh tersebut Prosedur pengumpulan data peserta didik akan memiliki karakter yang dilakukan melalui beberapa proses sebagai kuat untuk memahami jati diri manusia. berikut. Pertama, membaca novel Kooong Dengan pemahaman tentang diri manusia karya Iwan Simatupang secara intensif. melalui tokoh dalam karya sastra, maka Kedua, membaca buku-buku, jurnal, data peserta didik dapat bersikap santun, lebih internet yang berhubungan dengan objek arif dan bijaksana sehingga dapat kesasastraan, khususnya novel, pendidikan mengurangi kenakalan remaja. Aspek karakter, sedangkan manusia yang akan moral tokoh utama dalam novel biasanya dipahami dari novel adalah manusia Available online at: http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/bisastra/index ISSN 2549–5305 (print), ISSN 2579–7379 (online) 170 Haryadi, Penguatan Pendidikan Karakter Indonesia. Ketiga, wawancara dengan pakar Kemudian ia bangun rumah- sastra. rumah lainnya. Mengacu pada uraian terdahulu, Terbetiklah segera berita pertanyaan yang dapat diajukan dalam tentang Pak Sastro yang ulet penelitian ini, “Bagaimana penguatan membangun ini. Karena Pulau pendidikan karakter peserta didik melalui Jawa memang sangat rapat tokoh utamadalam novel Kooong karya penduduknya, kekurangan rumah Iwan Simatupang?” makin parah saja, segera pulalah berdatangan ke desa itu orang- Hasil dan Pembahasan orang menemani Pak Sastro (Simatupang, h. 9). Berdasarkan kajian data dan interprestasi bahwa Pak Sastro sebagai 3. Pak Sastro Taat Beribadah tokoh utama dalam novel Kooong memiliki Pak Sastro juga orang yang beragama karakter sebagai berikut. dan taat beribadah dengan selalu berdoa kepada Allah SWT. Berikut kutipannya. 1. Pak Sastro Cinta Tanah Air PAK SASTRO juga beragama. Pak Sastro sebagai tokoh utama Tapi, dia tak dapat menanggung digambarkan sebagai manusia cinta tanah perasaannya, karena melihat betapa air. Berikut kutipannya. semangat beragama yang meluap- Ya! Mula-mula hanya Pak meluap itu terutama disebabkan Sastro seorang dirilah tinggal di penderitaannya karena kehilangan desa yang baru saja dilanda banjir perkutut. “Ya Allah! Alangkah itu. Penduduk yang lain telah besarnya percobaan yang Engkau dibunuh banjir, atau—mengungsi timpakan atas pundakku ini,” katanya ke kota-kota besar. Pak Sastro, berkali-kali dalam hati. “Mudah- yang menghayati benar di jaman mudahan aku berhasil mengatasinya perlawanan bersenjata melawan dari cedera.” (Simatupang, h. 24). Belanda dulu pa artinya “tanah air”, tahu pula menghargai arti 4. Pak Sastro Dermawan