28 Bab Ii Latar Belakang Kehidupan Maria Ullfah A
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II LATAR BELAKANG KEHIDUPAN MARIA ULLFAH A. Latar Belakang Keluarga Maria Ullfah Maria Ullfah Achmad atau yang dikenal dengan nama Maria Ullfah1 adalah perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar Meester in de Rechten (Mr). Maria Ullfah mendapatkan gelar tersebut pada tahun 1933 dari Universitas Leiden, Belanda.2 Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, Maria Ullfah tercatat sebagai perempuan pertama di Indonesia yang menduduki jabatan menteri. Maria Ullfah menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Sjahrir II sejak bulan Maret 1946. Jabatan tersebut ia emban hingga Kabinet Sjahrir menyerahkan mandatnya kepada Presiden pada 27 Juni 1947.3 Berkaitan dengan yang pertama, Maria Ullfah merupakan perempuan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang untuk menikah harus meminta izin terlebih dahulu kepada kepala negara. Ia adalah Maria Ullfah, perempuan Banten yang terus berjuang untuk kemajuan rakyat serta berjuang untuk kehidupan kaum perempuan Indonesia, khususnya dalam hukum keluarga dan perkawinan. Maria Ullfah lahir pada tanggal 18 Agustus 1911 di kota Serang, Banten.4 Ayah Maria Ullfah bernama R.A.A. Mohammad Achmad dan ibunya bernama 1 Foto Maria Ullfah dapat dilihat dalam lampiran 1, hlm. 209. 2 Gadis Rasid, Maria Ullfah Subadio Pembela Kaumnya. (Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1982), hlm. 31. 3 Rosihan Anwar, In Memoriam Mengenang yang Wafat. (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002), hlm. 125. 4 Gadis Rasid, op.cit., hlm. 7. 28 29 R.A. Hadidjah Djajadiningrat.5 Ayahnya merupakan Pamong Praja yang bekerja pada pemerintah kolonial, sedangkan ibu Maria Ullfah berasal dari keluarga Bupati Serang terkenal yaitu R.T.A. Djajadiningrat. Maria Ullfah merupakan anak kedua dari empat bersaudara, tetapi dalam majalah Historia disebutkan bahwa Maria Ullfah adalah anak pertama dari tiga bersaudara.6 Hal tersebut wajar, karena kakak Maria Ullfah meninggal ketika masih bayi. Keadaan tersebut membuat orang beranggapan bahwa Maria Ullfah adalah anak sulung. Maria Ullfah memiliki dua saudara, satu saudara perempuan yang bernama Iwanah dan satu saudara lelaki bernama Hatnan. Pada awalnya Maria Ullfah diberi nama Mariam Ullfah oleh Raden Mohammad Achmad.7 Mariam merupakan nama ibu dari Nabi Isa a.s, sedangkan Ullfah berasal dari bahasa Arab yang artinya keakraban. Nama Mariam Ullfah dinilai kurang manis, sehingga huruf m pada Mariam dihilangkan menjadi Maria. Nama Maria bagi sebagaian orang kerap dianggap sebagai nama Katolik, hal ini dikarenakan Maria merupakan ejaan barat bagi Mariam. Itje biasa Maria Ullfah dipanggil, kerap dianggap sebagai orang non muslim padahal ia adalah orang muslim. Hal tersebut sering membuat Maria Ullfah harus menjelakan tentang asal usul namanya. 5 Foto Keluarga Maria Ullfah dapat dilihat dalam lampiran 2, hlm. 210. 6 Lihat Bonnie Triyana, dkk, “Panggil Dia Itje”, Historia, Nomor 1, 2012, hlm. 21. 7 Gadis Rasid, op.cit., hlm. 9. 30 Keluarga Mohammad Achmad termasuk keluarga dari golongan priayi atau golongan menak istilahnya.8 Ayah Maria Ullfah termasuk pemuda terpilih, ia berkesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah menengah Belanda Hogere Burger School (HBS). Raden Mohammad Achmad9 selanjutnya mendapatkan pendidikan kepamong prajaan, dalam arsip Dewi Fortuna Maria Ullfah menjelaskan bahwa ayahnya sebenarnya tidak ingin menjadi Pamong Praja.10 Ayah Maria Ullfah ingin menjadi seorang officer, namun kakek Maria Ullfah ingin anaknya menjadi tentara. Ibu Maria Ullfah yang bernama R.A. Hadidjah Djajadiningrat berasal dari keluarga Djajadiningrat. Mien Sudarpo11 dalam Majalah Historia menjelaskan bahwa, Djajadiningrat adalah salah satu nama terkenal di jalan Kebon Sirih. Di jalan Kebon Sirih terdapat beberapa nama terkenal seperti Kusumo Utoyo, Wiranatakusumah, dan paman Maria Ullfah yang bernama Achmad Djajadiningrat. Kusumo Utoyo adalah salah seorang wakil Ketua Dewan Rakyat (volksraad), sedangkan Wiranatakusumah adalah Bupati Bandung. 8 Golongan priayi atau golongan menak merupakan kelompok yang termasuk dalam lapisan masyarakat yang kedudukannya dianggap terhormat, misalnya golongan pegawai negeri, lihat Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, cetakan 1. (Jakarta: Balia Pustaka, 2000), hlm. 895. 9 Penulisan nama R.A.A. Mohammad Achmad selanjutnya akan menjadi Raden Mohammad Achmad. 10 ANRI, Sejarah Lisan Tahun 1973-1994 No. 154, Maria Ulfah- Dewi Fortuna Anwar Jalan Guntur 49, 1983, kaset 1. 11 Mien Sudarpo atau Mienarsih Soedarpo adalah istri dari Soedarpo Sastrosatomo. Ia adalah adik ipar suami kedua Maria Ullfah, Subadio Sastrosatomo. Mien merupakan adik kelas Maria Ullfah di Koning Willem III. Lihat Bonnie Triyana, dkk, loc.cit., 31 R.A. Hadidjah Djajadiningrat adalah anak kelima dari Sembilan bersaudara pasangan Raden Bagoes Djajawinata dan Ratu Saleha. Raden Bagoes Djajawinata adalah seorang Bupati Serang, dulu ia pernah menjabat sebagai Wedana Kramatwatu. Anaknya yang bernama Achmad Djajadiningrat kelak meneruskan jabatannya sebagai Bupati Serang. Achmad Djajadiningrat juga pernah menjabat sebagai anggota Raad Van Indie (Dewan Pertimbangan Agung pada masa Belanda). Kakak Hadidjah yang bernama Prof. Hoesein Djajadiningrat adalah seorang ahli Islam pertama di Indonesia, dalam Majalah Historia disebutkan pula Prof. Hoesein Djajadiningrat merupakan doktor sastra pertama di Indonesia. Lulus dari Universitas Leiden pada tahun 1913 dengan disertasi Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten dibawah bimbingan Prof. Dr. Snouck Hurgronje seorang ahli Islam terkemuka.12 Selain itu, Maria Ullfah juga memiliki dua paman lagi yang bernama Hassan Djajadiningrat dan Loekman Djajadiningrat. Hassan Djajadiningrat adalah salah satu tokoh Sarekat Islam di Jawa Barat pada awal pergerakan nasional, sedangkan Loekman Djajadiningrat pada masa Perang Dunia II menjadi penasehat pemerintah pelarian Belanda yang berkedudukan di London. Melihat dari latar belakang keluarga Maria Ullfah, dapat disimpulkan bahwa keluarga Maria Ullfah merupakan salah satu keluarga terpandang dengan pendidikan yang maju di zamannya. Keluarga menjadi salah satu faktor terpenting dalam kehidupan Maria Ullfah. Keluarga (orang tua, saudara kandung, dan 12 Anonim, 2010, “Hussein Djajadiingrat”, diakses dari: http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3662/Hussein-Djajadiningrat pada Jum’at, 25 April 2014 pukul 21.19 WIB. 32 kerabat dekat) merupakan lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak.13 Lewat keluarga, seorang anak akan mendapatkan dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik. Sejak kecil anak akan diajarkan bagaimana hidup mandiri dan selalu disiplin. Dasar-dasar pola pergaulan hidup yang diajarkan oleh keluarga biasanya diterapkan melalui kasih sayang. Atas dasar kasih sayang, anak dididik untuk mengenal nilai-nilai dalam kehidupan, contohnya nilai keakhlakan, nilai ketertiban, nilai kelestarian, dan lain sebagainya. Raden Mohammad Achmad adalah sosok yang berpengaruh besar dalam kehidupan Maria Ullfah. Ia merupakan sosok ayah yang berpikiran maju dizamannya, Raden Mohammad Achmad memberi kebebasan Maria Ullfah untuk memilih jalan hidupnya. Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Saparinah Sadli menjelaskan dari pandangan seorang psikolog bahwa peran ayah sangat penting dalam kehidupan Maria Ullfah.14 “Kalau saja ayahnya tidak mengizinkan sekolah, mana mungkin dia bisa begitu”, ucap Saparinah Sadli dalam wawancaranya dengan majalah Historia. Dukungan Raden Mohammad Achmad tidak terbatas dalam hal pendidikan, sejak kecil Maria Ullfah telah dilatih untuk berdikari (berdiri di kaki sendiri) dan pandai bergaul dengan segala golongan. Raden Mohammad Achmad menitipkan Maria Ullfah kepada keluarga Belanda dengan membayar uang tumpangan. Tujuan dari hal itu adalah untuk melatih kemandirian Maria Ullfah. 13 Soejono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 386. 14 Bonnie Triyana, dkk, loc.cit., 33 Sejak R.A. Hadidjah Djajadiningrat meninggal dunia pada 2 Februari 1927, Maria Ullfah berperan sebagai kakak sekaligus ibu bagi kedua adiknya. Maria Ullfah harus menggantikan peran ibunya sebagai nyonya rumah, seperti untuk menerima tamu dan bercakap dengan kaum ibu-ibu. Sebagai seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda Raden Mohammad Achmad sering mendapat tamu, baik itu tamu dari Hindia Belanda maupun tamu dari pemerintah lokal. Iwanah dalam biografi Maria Ullfah, menyampaikan bahwa ia sering menghilang jika ayahnya sedang menerima tamu atau dalam suatu acara resmi. Berbeda dengan Maria Ullfah, Iwanah bercerita jika kakaknya dengan rasa tanggung jawab menjalani peran tersebut. Sifat bertanggung jawab dan berdikari yang dimiliki Maria Ullfah memunculkan pendapat orang, bahwa sifatnya yang demikian disebabkan oleh keinginan ayahnya untuk memiliki anak lelaki. Iwanah dalam biografi Maria Ullfah yang ditulis Gadis Rasid menyampaikan, bahwa ayah ingin memiliki anak yang pandai berbicara seperti Mirabeu seorang tokoh politik dari masa Revolusi Prancis. Keinginan Raden Mohammad Achmad akhirnya terpenuhi, karena kelak Maria Ullfah akan menjadi sosok perempuan yang pandai berbicara bijak. Sifat lain yang dimiliki Maria Ullfah adalah sifat teliti dalam hal keuangan. Bambang Isti Nugroho15 dalam wawancara tanggal 7 April 2014 mengenang sosok Maria Ullfah sebagai seorang yang tidak banyak bicara dan konsepsional. 15 Bambang Isti Nugroho (54 tahun) adalah seorang aktivis era 1980-an hingga sekarang. Ia merupakan salah satu kader politik Subadio Sastrosatomo (Partai Sosialis Indonesia), sekarang ia menjabat sebagai direktur Pusat Dokumentasi Guntur 49. 34 Selain