Pandangan Muhammad Rizieq Shihab Tentang Pancasila
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama ISSN 2089-8835 Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019: 71-88 PANDANGAN MUHAMMAD RIZIEQ SHIHAB TENTANG PANCASILA M. Iqbal Maula Magister Studi Agama-Agama UIN SGD Bandung, Indonesia [email protected] Abstract This paper seeks to describe the perspective of al-Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab on Pancasila. At the beginning of the paper, the author will be explained in advance how the concept of the state according to the Sharia, that is divided into two main ideas, literalism-textual and substantialism-contextual. Furthermore, it will be more elaborated on the debate in filling the ideology of the state of Islam and nationalist groups in the period of national movement. Then, the author will describe the interpretation of al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab in the interpreting of Pancasila with the historical approach. Finally, the author critically examines this view which shows that the misinterpretation of al-Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab in understanding Pancasila. Keywords: Pancasila; Habib Rizieq; Syariah; Islam in Indonesia. Abstrak Tulisan ini berusaha mendeskripsikan pandangan al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab tentang Pancasila. Pada awal tulisan akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana konsep negara menurut syariah yang terbagi dalam dua paham utama yaitu literalis-tekstualis dan substansial-kontekstual. Selanjutnya akan dielaborasi lebih lanjut tentang perdebatan dalam mengisi ideologi negara dari golongan Islam dan nasionalis di masa pergerakan nasional. Kemudian penulis akan memaparkan bagaimana interpretasi al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab dalam memaknai Pancasila dengan pendekatan historis. Akhirnya, penulis menelaah secara kritis pandangan tersebut yang menunjukkan bahwa adanya misinterpretasi yang dilakukan al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab dalam memahami Pancasila. Kata kunci: Pancasila; Habib Rizieq; Syariah; Islam di Indonesia. PENDAHULUAN Soekarnoputri setelah melihat video Senin, 30 Januari 2017, yang diunggah pada tahun 2014 Muhammad Rizieq Bin Husein Shihab dimana Habib Rizieq, dalam video itu alias Habib Rizieq resmi ditetapkan dinilai telah menghina Soekarno sebagai tersangka karena melanggar dengan mengatakan bahwa “Pancasila Pasal 154 a KUHP tentang penodaan Soekarno, Ketuhanan ada di pantat terhadap lambang negara dan Pasal 320 sedangkan Pancasila Piagam Jakarta KUHP tentang pencemaran terhadap Ketuhanan ada di kepala”.1 Peristiwa orang yang sudah meninggal. Pelaporan tersebut dilakukan oleh 1Emma Mardiana, “Ini Kronologi Kasus Dugaan putri Soekarno, Sukmawati Penodaan Pancasila Oleh Habib Rizieq,” 2017, https://news.detik.com/berita/d-3409531/ini- Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama ISSN 2089-8835 Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019 ini sontak memunculkan berbagai Di awal tulisan penulis akan reaksi, khususnya organisasi memaparkan dua pandangan umum masyarakat FPI (Front Pembela Islam) tentang hubungan antara Islam dan yang dipimpinnya sempat bentrok negara yang bersifat literal-tekstualis dengan organisasi masyarakat GMBI dan substansial-konstektual. Pada (Gerakan Masyarakat Bawah bagian selanjutnya akan dibahas Indonesia) di depan POLDA Jabar tentang bagaimana perdebatan antara ketika dirinya diperiksa sebagai saksi.2 golongan Islam dan Nasionalis dalam Konflik yang terjadi saat itu tidak lain mengisi ideologi negara Indonesia. adalah adanya interpretasi yang Kemudian di bagian akhir akan berbeda yang dipahami oleh Habib menjelaskan tentang perspektif al- dalam memahami Pancasila sebagai Habib Muhammad Rizieq bin Husain ideologi negara. Shihab tentang Pancasila. Al-Habib Muhammad Rizieq bin Dalam penelitian ini penulis Husein Shihab atau yang biasa dikenal menggunakan pendekatan kualitatif dengan Habib Rizieq menilai bahwa dengan sumber data kepustakaan Pancasila yang berlaku saat ini adalah (library research) dan data-data lainnya inkostitusional karena menurutnya yang menunjang. Sumber data primer Presiden Indonesia tidak pernah dalam tulisan ini adalah karya-karya mencabut Dekrit Presiden Soekarno tulis al-Habib Muhammad Rizieq bin tahun 1959 yang menyatakan Undang- Husein Shihab sendiri sedangkan data Undang Dasar haruslah kembali ke sekunder yang menjadi penunjangnya UUD 1945. Dengan demikian maka berupa laporan-laporan, ceramah saat ini lazimya Piagam Jakarta yang keagamaan, artikel-artikel dan berlaku dengan menekankan bahwa dokumen-dokumen lainnya yang “Ketuhanan dengan kewajiban relevan dengan objek pembahasan. menjalankan syariat Islam bagi Analisis data dalam penelitian ini pemeluk-pemeluknya” bukan adalah analisis isi (content analysis) Ketuhanan Yang Maha Esa. Penilaian yang berupaya untuk memahami, tersebut disampaikan olehnya melalui mendefinisikan, membandingkan, ceramah-ceramah dan buku yang telah menguraikan serta menyelidiki konsep ditulisnya berjudul “Wawasan Pancasila menurut al-Habib Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah” Muhammad Rizieq bin Husein Shihab. dan Tesisnya di Universiti Malaya di Malaysia yaitu “Pengaruh Pancasila HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap Penerapan Syariat Islam di Hubungan Islam dan Negara Indonesia.” Menurut Fazlur Rahman, Islam Tulisan ini mendiskusikan dimaknai sebagai “way of life” Pancasila menurut al-Habib memberikan panduan moral yang Muhammad Rizieq bin Husein Shihab.3 benar bagi tindakan manusia4 dan mencakup hidup yang total (kāffah) kronologi-kasus-dugaan-penodaan-pancasila-oleh- yang dinyatakan dalam syarīah. habib-rizieq. diakses 1 Januari 2018. Dengan kata lain Islam merupakan 2 https://nasional.tempo.co/read/835425/rizieq- diperiksa-polisi-fpi-bentrok-dengan-ormas-di- sebuah totalitas kesempurnaan yang bandung 12 Januari 2017 (18/3/2020). 3 Selanjutnya penulis akan menggunakan nama Habib Rizieq yang lazimnya dikenal di masyarakat 4Fazlur Rahman, Islam (Chicago: Winston, 1966). Indonesia. 241. 72 - Pandangan Muhammad Rizieq Shihab Tentang Pancasila Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama ISSN 2089-8835 Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019 memberikan solusi pada seluruh aspek didasarkan kepada ajaran-ajaran kehidupan manusia. Pandangan ini Islam yang lengkap.5 ditegaskan dalam al-Qur‟an dalam Dalam pandangan literalis- surat al-Nahl ayat 89: ...“dan Kami tekstualis gagasan tentang Islam dan turunkan kepadamu Al-kitab (Al-Quran) Negara merupakan satu kesatuan atau untuk menjelaskan segala sesuatu dan sunnatullah, karena manusia dan alam petunjuk serta rahmat dan kabar gembira semesta merupakan ciptaan Tuhan. bagi orang-orang yang berserah diri.” Oleh karenanya ketundukan dan kepatuhan dalam kehidupan harus Pandangan totalitas seperti ini didasarkan pada hukum-hukum Tuhan mempunyai konsekuensi dalam serta diwujudkan dalam sebuah memahami Islam, baik secara literal- “negara Islam”. Memisahkan agama tekstual dan eksklusif yang terkesan dengan negara sama saja dengan kaku atau substansial-konstekstual dan melawan kehendak Tuhan.6 Argumen inklusif yang akomodatif. Dalam ini dikuatkan dengan ayat al-Qur‟an, pemahaman literalis-tekstual, makna- misalnya dalam surat al-Māidah ayat makna tersirat yang terkandung dalam 44; ... Barangsiapa yang tidak memutuskan al-Qur‟an dan Hadis cenderung menurut apa yang diturunkan Allah, Maka dipinggirkan. Keadaan ini justru mereka itu adalah orang-orang yang kafir. problematis, karena cara berpikir Maka dari itu mendirikan negara Islam seperti ini abai terhadap konteks di adalah wajib. Menurut pandangan ini mana dan kapan teks al-Qur‟an dan kedaulatan absolut hanyalah Allah Hadis tersebut turun. Nazih Ayubi semata, bila ada yang mengakui menjelaskan: kedaulatan lain selain kepada Allah “Percaya akan sifat Islam yang maka ia telah jatuh dalam sempurna dan menyeluruh kemusyrikan.7 Oleh karena itu sistem sehingga, menurut mereka, Islam pemerintahan lain selain sistem meliputi tiga “D” yang terkenal pemerintahan Islam haruslah ditolak itu (dīn, dunyā, dan dawlah). .. dan ditentang karena telah mengakui (karena itu) Islam adalah sebuah kedaulatan selain Allah. Pandangan ini totalitas yang padu yang terutama diperjuangkan oleh Sayyid menawarkan pemecahan Qutb.8 terhadap semua masalah kehidupan. Islam harus diterima 5 keseluruhannya, dan harus Nazih Ayubi, Political Islam: Religion and Politics in the Arab World (London and New York: diterapkan dalam keluarga, Routledge, 1991). 63-64. ekonomi dan politik. (bagi 6Abu ’Ala Al-Maududi, The Islamic State kalangan muslim ini) realisasi (Birmingham: UK Islamic Mission Dakwah Center, 1994). 158. sebuah masyarakat Islam 7John L. Esposito dan John O. Vol., Islam and dibayangkan dalam penciptaan Democracy (New York: Oxford University Press, sebuah negara Islam, yakni 1996). 19 dalam Ahmad Ali Nurdin, “Kaji Ulang sebuah “negara ideologis” yang Konsep Hubungan Islam Dan Demokrasi,” Review Politik 6, no. 1 (2016). 9. 8 Rahman, M. Taufiq. "Keadilan sosial dalam pemikiran barat dan islam: Studi Komparatif atas Pemikiran John Rawls dan Sayyid Qutb." (2012). http://digilib.uinsgd.ac.id/13066/1/KEADILAN%20 SOSIAL%20DALAM%20PEMIKIRAN%20BARA T%20DAN%20ISLAM.pdf M. Iqbal Maula - 73 Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama ISSN 2089-8835 Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019 Sedangkan menurut paham menjadi salah satu sumber hukum. substansial-konstektual Islam tidak Mereka menganggap bahwa mempunyai konsep baku dalam memformalkan hukum Islam dapat bernegara atau sistem politik. Bahkan menjadi salah satu faktor pemicu istilah negara (dawlah) sama sekali konflik horizontal karena banyaknya tidak terdapat dalam al-Qur‟an. madzhab dalam menginterpretasikan Menurut paham ini al-Qur‟an hanya syariah.10 menekankan nilai-nilai yang bersifat etis mengenai