109 109 BAB V KESIMPULAN Dengan Metode Penelitian Kualitatif
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
109 BAB V KESIMPULAN Dengan metode penelitian kualitatif, penulis berusaha menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana implementasi CSR PT Allianz Life Indonesia dalam program EMPOWERED terhadap pelaku UMKM Penyandang Disabilitas di Provinsi Yogyakarta tahun 2016-2017?” Melihat praktik diskriminatif dalam hal pekerjaan, maka penelitian ini berusaha menjelaskan secara deskriptif, kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Allianz dan manfaatnya dalam konteks sosial dan ekonomi bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas di provinsi Yogyakarta. Penulis berusaha menjelaskan pandangan pluralism bahwa ada aktor lain selain non-negara yaitu MNC. Disini, Allianz berusaha menjawab masalah-masalah sosial yang terjadi di kalangan penyandang disabilitas di Yogyakarta melalui program EMPOWERED. Program tersebut merupakan tanggung jawab sosial sebuah MNC untuk meningkatkan kondisi sosial dimana perusahaan tersebut berkembang. Archie B. Carroll mendefiniskannya dengan CSR yaitu kewajiban para pengambil keputusan untuk bertindak melindungi dan meningkatkan kesejahteraan lingkungannya sembari menjalankan kepentingan mereka. Hal tersebut sejalan dengan pandangan Elkington terkait aspek People yang menekankan kelompok sosial di luar perusahaan. Allianz berpaku pada konsep Community Involvement dimana Allianz berusaha mengembangkan komunitas 109 110 penyandang disabilitas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan yang kerap terjadi di kalangan tersebut. Allianz adalah sebuah MNC yang memberikan jasa keuangan di bidang asuransi sejak tahun 1890. Sebagai salah satu MNC yang berkembang di Indonesia, Allianz memiliki kewajiban untuk meningkatkan komunitas yang ada di Indonesia, salah satunya adalah komunitas penyandang disabilitas. Allianz SE yang didirikan oleh Carl von Thieme dan Wilhelm von Finck telah berkembang secara global ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, Allianz pertama kali berdiri pada tahun 1981. Allianz Indonesia memberikan layanan produk berupa asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Dengan visi menjadi pilihan utama dan merk terpercaya yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi konsumen, Allianz telah memiliki 83 kantor pemasaran yang tersebar di 46 kota di Indonesia. Di tahun 2015, Allianz telah menjadi urutan teratas perusahaan asuransi terbesar di dunia menurut Fortune Global 500. Pemerintah daerah Yogyakarta, sejak tahun 2016, telah menggalakkan prinsip Kota Inklusif bagi penduduknya yang disabilitas agar memiliki kesetaraan khususnya dalam hal pekerjaan. Sebanyak 200 UMKM yang dikembangkan oleh penyandang disabilitas tidak luput dari berbagai tantangan seperti akses keuangan, perbankan, dan kemitraan. Berbagai aturan dan bantuan telah disalurkan oleh pemerintah daerah Yogyakarta untuk mendorong kesejahteraan hidup masyarakatnya yang kurang beruntung. Isu disabilitas sudah menjadi isu yang perlu disadari dalam tingkat global maupun nasional. Sejak tahun 2006, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah 110 111 mengesahkan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) dan telah diratifikasi oleh 164 negara. Sebagai salah satu negara yang telah meratifikasi konvensi tersebut, Indonesia berkewajiban untuk menjamin hak-hak penyandang disabilitas agar terbebas dari perlakuan kejam, tidak manusiawi, semena-mena, hingga tindakan eksploitasi. Namun kenyataannya, masih banyak penyandang disabilitas di Indonesia yang mengalami diskriminasi khususnya dalam hal penyediaan fasilitas publik, kesehatan, bahkan pekerjaan. Sulitnya akses para penyandang disabilitas ke sektor pekerjaan khususnya dalam perusahaan menyebabkan tingkat kemiskinan di kalangan disabilitas terus meningkat. Oleh sebab itu, salah satu cara agar para penyandang disabilitas mendapatkan penghasilan adalah dengan berwirausaha. Program EMPOWERED yang diadakan oleh Allianz pada tahun 2016-2017 bertujuan untuk menghilangkan celah bagi para penyandang disabilitas dalam hal berwirausaha dan akses terhadap keuangan. Program tersebut terdiri dari dua tahap yaitu EMPOWERED Existing dan EMPOWERED Competition. Dimana dalam EMPOWERED Existing, diadakan berbagai pelatihan yang terdiri dari Training on Trainers (ToT) dan Training on Community (ToC). Baik ToC maupun ToT dilakukan agar para pelaku UMKM penyandang disabilitas memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih terkait pengaturan keuangan bagi usaha mereka salah satunya dengan mengajarkan materi Bisnis Kanvas Model. Dalam pelaksanannya, Allianz bekerja sama dengan BMUN, OJK Kabupaten Kota, dinas KUKM, dan stakeholder lainnya. Dalam perjalanannya, EMPOWERED Existing memberikan 111 112 bantuan permodalan kepada tiga pemenang. Salah satunya adalah Bu Endang yaitu pemenang asal Sleman. Bu Endang, sebagai salah satu peserta EMPOWERED Existing, telah mengikuti tiga kali kelas pelatihan keuangan yang diadakan oleh Allianz. Bu Endang mengaku diajarkan bagaimana mengatur keuangan pribadi dan usaha. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Bu Endang terpilih sebagai peserta yang berhak memenangkan uang total hadiah sebesar 50 juta rupiah. Dengan total hadiah yang didapat, Bu Endang menggunakan uang tersebut untuk kegiatan produksi usahanya termasuk mengontrak rumah. Usaha yang dimiliki Bu Endang berupa usaha rajutan yang berlokasi di rumah kontrakannya di Sleman. Usaha tersebut dikembangkan Bu Endang dan sang suami sejak 2016 untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara mengembangkan usahanya adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pihak swasta. Sebagai pengguna kursi roda namun semangat Bu Endang membawanya kepada juara EMPOWERED Existing yang dapat bermanfaat bagi pengembangan usaha Bu Endang. Pak Triyono merupakan contoh peserta EMPOWERED lainnya. Pada tahun 2017, Pak Triyono mengikuti EMPOWERED Competition dengan mengajukan rancangan usahanya yaitu Ojek Difa. Usaha “Ojeg Difa” yang didirikan sejak tahun 2016 tersebut memberikan layanan jasa transportasi online yang ramah disabilitas. Hingga saat ini, Pak Triyono telah memiliki 22 driver penyandang disabilitas yang siap mengantarkan penumpang penyandang disabilitas menggunakan kendaraan yang telah dirancang ramah bagi penyandang disabilitas. Sebagai juara kedua dari EMPOWERED Competition, Pak Triyono mendapatkan hadiah sebesar 25 juta 112 113 yang belum dipotong pajak. Menurut Pak Triyono, kompetisi tersebut cukup bermanfaat dengan memberikan total hadiah sebesar 25 juta kepadanya untuk mengembangkan usaha transportasi yang ramah disabilitas tersebut. Namun, menurut Pak Triyono, para penyandang disabilitas memerlukan bantuan yang sifatnya lebih berkelanjutan. Sebab, menurut Pak Triyono, para penyandang disabilitas memiliki keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain itu, ada Pak Hardiyo yang merupakan pemenang juara ketiga EMPOWERED Competition yang berlatarbelakang dari Koperasi Mitra Sejahtera. Sebelumnya, koperasi tersebut diberi nama Difabel People Organization (DPO). Namun, dengan bantuan Allianz yang bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah, akhirnya organisasi tersebut diresmikan sebagai sebuah koperasi yang memiliki landasan hukum yang lebih jelas. Selain mengurusi kesekretariatan, Pak Hardiyo mengusungkan rencana usaha berbasis pakan ternak dalam EMPOWERED Competition. Namun, dalam pelaksanaannya, ternyata terdapat kesalahan persepsi terkait total hadiah yang diberikan. Sehingga, Pak Hardiyo mengalami kesulitan untuk melanjutkan usahanya tersebut. Meskipun mengalami berbagai hambatan, usaha Allianz untuk meningkatkan kehidupan para penyandang disabilitas cukup diapresiasi oleh peserta maupun pihak-pihak lain yang bekerja sama. Program tersebut dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian para penyandang disabilitas. Program CSR yang dikembangkan oleh Allianz ini cukup bermanfaat khususnya bagi tiga UMKM tersebut. Sebagai kelompok yang sering dipandang sebelah mata, kelompok disabilitas didorong untuk hidup mandiri dengan 113 114 membangun usaha sendiri. Dengan adanya dukungan pengetahuan dan permodalan dari Allianz, diharapkan para penyandang disabilitas dapat mendorong perekonomian daerah Yogyakarta. Namun tentunya, pengembangan UMKM penyandang disabilitas tidak bisa berhenti sampai situ saja. Perlu ada tindakan yang realistis dari pihak pemerintah dan swasta untuk menyediakan fasilitas dan layanan yang layak, efektif, dan berkelanjutan bagi para penyandang disabilitas. Disamping itu, beberapa hal perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan program yang serupa dengan program EMPOWERED. Salah satu yang perlu ditingkatkan adalah komunikasi. Untuk menghindari miskomunikasi, pesan yang ingin disampaikan baik dari pihak penyelenggara maupun pihak penerima manfaat dapat tersampaikan dengan dimengerti oleh masing-masing pihak. Selain itu, perlu ada segmentasi peserta melihat peserta penyandang disabilitas berasal dari berbagai kalangan maka pihak penyelenggara perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta. Sehingga diharapkan untuk program-program pengembangan UMKM penyandang disabilitas di kedepan hari dapat memperhatikan hal-hal tersebut. 114 115 DAFTAR PUSTAKA Buku A, Muljono dan Sudjadi S. Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta: B3PTKSM, 1994 Buzan, Barry. From International to World Society?. New York: Cambridge University Press. 2004 hlm 143-145 E Rochyadi, Z Alimin. Buku Pengembangan program pembelajaran individual bagi anak tunagrahita. Jakarta: Depdiknas,2005, halaman 11 Elkington, John. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business. New York: the University of Michigan. 1998. Delphie, Bandie. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: Refika Aditama, 2006, halaman