GD Juli14 Colour.Pmd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

GD Juli14 Colour.Pmd DaftarDaftar IsiIsi Cover : Prajurit Yonif 407/Padma Kusuma memperbaiki FOKUS jembatan Comal Letjen TNI Gatot Nurmantyo Foto : Yonif 407/PK Resmi Menjabat Sebagai Kasad Daftar Isi .......................... 3 Redaksi ............................. 4 Surat Pembaca ................. 5 Fokus ................................ 6 GD Utama........................ 12 Ragam .............................. 20 Lensa Peristiwa ................. 27 12 GD UTAMA Opslat ............................... 31 Prajurit Diponegoro Perbaiki Jembatan Berita Satuan ................... 32 Comal Pemalang Bintal ................................ 46 Teknologi .......................... 48 Prajurit Berprestasi........... 50 Ruang Keluarga ................ 52 Yang Perlu ........................ 53 TTS .................................. 54 PRAJURIT BERPRESTASI 50 48 TEKNOLOGI Ardy Natakusuma Gantikan Meriam Kuno, TNI AD Datangkan Duta Pelajar YES Meriam Howitzer KH 179 dari Korsel Surat Pembaca Dari Redaksi TNI Garda Terdepan NKRI Pembaca GD yang terhormat Forkopimda Jateng dipimpin Gubernur H Ganjar Pranowo Sekarang ini tugas TNI bukan lagi merebut kemerdekaan TNI harus lebih rajin membangun komunikasi dengan melaksanakan deklarasi Pemilu Presiden damai dengan semboyan “Siap dari penjajah, bahwa tugas TNI adalah menjaga kedaulatan rakyat, sehingga terjalin hubungan yang baik antara TNI dan Pelindung : Menang Siap Kalah”, sebagai upaya pendukung pelaksanaan pemilihan Pangdam IV/Diponegoro bangsa dan negara Indonesia dari ancaman dan gangguan, rakyat. TNI harus bersikap rendah hati tidak sombong apalagi Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung pada tanggal 9 Juli 2014. baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tugas para prajurit arogan. Mereka harus mampu merebut hati dan pikiran rakyat Pembina : Dengan deklarasi ini diharapkan masing-masing pendukung siap menang TNI sangatlah berat dan kompleks. Namun sepertinya beratnya bahwa mereka bukanlah TNI seperti masa lalu. Kasdam IV/Diponegoro dan siap kalah dan tidak bertindak anarkhis jika kalah. beban tanggung jawab tersebut belum diimbangi dengan Tugas pokok TNI adalah sebagai kekuatan utama garda Penasehat : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanat upacara 17-an Irdam IV/Diponegoro, Para Asisten dan menyampaikan agar segenap prajurit harus memberikan rasa aman dan penghargaan materi yang sepadan. Kehidupan para prajurit terdepan sistem pertahanan dan keamanan negara, bukan untuk Staf Ahli Pangdam IV/Diponegoro nyaman kepada masyarakat di sekelilingnya, bersungguh-sungguh terbilang sederhana dan biasa saja, jauh dari kesan mewah. terjun ke dunia politik. Netralitas TNI sangat penting bagi seluruh Pimp. Red / Penanggung Jawab : memegang teguh komitmen netralitas dalam konteks penyelenggaraan Tidaklah mudah dibayangkan bahwa tugas seorang tentara jajaran TNI selaku alat negara. Prajurit TNI harus menjadi Kapendam IV/Diponegoro Pemilu 2014 yang telah menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi. Ulasan terutama yang ditempatkan di daerah perbatasan. Kita tidak sosok yang berani mengambil keputusan yang terbaik untuk Letkol Arh Elphis Rudy kegiatan ini, redaksi sajikan dalam Rubrik Fokus. pernah tahu fasilitas yang ada di sana dan betapa jenuhnya organisasi, bangsa dan negara, bukan didasari oleh kepentingan Wapimred : ketika harus bertugas di tempat seperti itu. Namun karena sudah kelompok dan ambisi pribadi. Saya bangga terhadap TNI yang Waka Pendam IV/Diponegoro Pembaca yang berbahagia, menjadi tanggung jawabnya, seorang tentara tidak bisa lari sampai sekarang masih berpegang teguh pada aturan, selalu Letkol Arm Hery Purwanto Sementara itu, pada rubrik GD Utama, Redaksi menyajikan peran dari tugas. Setiap pekerjaan mempunyai fungsinya sendiri dan menjaga netralitasnya demi kepentingan bangsa dan negara Redaktur Pelaksana : prajurit Diponegoro dalam perbaikan jembatan Comal Pemalang yang tidak bisa dikatakan tugas yang satu lebih penting dari tugas Indonesia tercinta. Mayor Inf Ir. Susanto, M. Si ambles di tengah mulai berlangsungnya arus mudik lebaran 1435 H. yang lain. Sepanjang demi kemajuan bangsa dan negara, setiap Mayor Inf Mochklisin Kemudian masih terkait arus mudik lebaran, kita sajikan pula penyediaan tugas mempunyai peran yang sama pentingnya. (Tri Gunadi, Losari, Grabag, Magelang) Mayor Inf Moh Rais, S.Sos rest area yang dilakukan satuan Kowil jajaran Kodam IV/Diponegoro untuk mendukung suksesnya pelaksanaan mudik lebaran atau Hari Raya Idul Kapten Cpm M. Yudi Irawan Fitri 1435 H / tahun 2014 sehingga dengan mudik yang aman dan nyaman Sekretaris : Masyarakat Jangan Mudah Rest Area ala diharapkan para pemudik dapat melaksanakan lebaran bersama keluarga Dra. Mulyani Susilowati, M. Si besarnya. Ada pula sajian pemantauan arus mudik lebaran yang dilakukan Terprovokasi Dengan ISIS Kodam IV/Diponegoro Staf Redaksi : Forkopimda Jateng dan DI Yogyakarta di sejumlah titik lalu lintas untuk Kapten Inf Agus Supriyadi memastikan kesiapan arus mudik ke wilayah Jateng dan DIY. Dengan beredarnya video yang diunggah ke youtube dengan Bulan puasa hampir mencapai akhir. Itu berarti Kapten Inf Mulyadi Selanjutnya kegiatan di jajaran Kodam IV/Diponegoro yang cukup menonjol menayangkan ajakan kepada warga Indonesia untuk bergabung ke Lebaran juga tinggal dalam hitungan hari. Banyak Kapten Caj (K) Santi Kristiyani, S.Pd. diantaranya Jambanisasi di empat Kelurahan Kota Semarang, penyerahan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dinilai akan membuat yang kita siapkan untuk menyongsong hari Kapten Inf Suparno paket sembako dari Kepala Staf Angkatan Darat, pelaksanaan pasar murah resah masyarakat. Terkait dengan pemberitaan yang belum jelas kemenangan yang kita nantikan ini. Sudah menjadi Kapten Chk Suparmin menyongsong lebaran, kegiatan tawarih keliling Badan Amalan Islam Jawa kebenarannya sebagai masyarakat hendaknya jangan mudah tradisi kita pulang ke kampung halaman masing- Kapten Ctp Eko Wibowo, S.Si. M.Sc. Tengah. terprovokasi dengan adanya video berjudul Join The Rank yang masing, bahkan dari tempat yang jauh sekalipun, Kapten Chb Mujiono Rubrik berprestasi menampilkan putra Pelda Muh Yasid, anggota berdurasi sekitar delapan menit itu akan menghangatkan isu yang meskipun sebenarnya hal itu tidak wajib. Kapten Caj (K) Irene Rena Saputri S.Psi Minvetcad IV/9 Batang, Ardy Natakusuma yang berhasil menjadi Duta tengah menghangat akhir-akhir ini. Terkait hal tersebut saya mengingatkan kita semua Sri Rosana, SH Pelajar YES, beasiswa dari Amerika. Berbagai kegiatan Kodam dan Satuan Meski bangsa Indonesia peduli terhadap apa yang telah terjadi agar berhati-hati ketika melakukan perjalanan mudik. Sri Rahayu, S.Sos jajaran Korem, Kodim, Koramil tampil pada Rubrik Berita Satuan, simak di negara Timur Tengah, namun kepedulian tersebut akan jauh lebih Jangan memaksakan diri, apalagi jika menggunakan Redaktur Foto : pula rubrik lain mulai dari Ragam, Opslat, Bintal, Ruang Keluarga, Surat bermanfaat bila dilakukan dalam bentuk kemanusiaan, dengan sepeda motor. Persiapkan semuanya dengan baik, Lettu Inf M.Ardiansyah Pembaca, TTS dan sebagainya. memberi dukungan doa agar perselisihan segera berakhir. kondisi tubuh maupun kondisi kendaraan. Sebelum Sertu Bambang Cipto, Sertu Suhari Dalam suasana lebaran, Segenap Redaksi mengucapkan Selamat Hari meninggalkan rumah, pastikan semua pintu dan Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah / 2014 M, Mohon maaf lahir dan Bathin. Kami berharap sekiranya ada masyarakat yang melihat Sertu Bintarto, jendela terkunci rapat. Jangan lupa pula matikan Dengan hati yang fitri, bersih, semoga kita dapat memberikan pengabdian sekelompok yang mencurigakan atau kemungkinan ada oknum yang Budi Widayanto, Tri Heriyadi semua aliran listrik untuk menghindari bahaya yang terbaik untuk bangsa dan negara tercinta. Tidak lupa Redaksi mengatasnamakan ISIS hendaknya lapor cepat atau melaporkan ke Bendahara : mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan berbagai pihak aparat seperti TNI dan Polri, bagi masyarakat yang mungkin kebakaran. Dan yang tak kalah pentingnya adalah Dra. Sih Ratnawati dukungan demi kesinambungan majalah GD. (Redaksi) belum sempat melihat video atau rekaman ISIS hendaknya jangan menitipkan rumah kepada tetangga terdekat untuk Tata Usaha : kepingin untuk melihatnya karena rekaman itu tidak sesuai dengan ikut mengawasi selama rumah ditinggalkan. Djumiati, Sri Robiyati, Suratno Distribusi Majalah Gema Diponegoro hidup orang bersaudara maupun mencerminkan kehidupan umat Bagi yang melakukan perjalanan jauh, jika Design : beragama. Jadi jangan sekali lagi untuk memberikan tempat atau merasa ngantuk, lelah dan tidak fit, segera berhenti Yosep, Hariyanto, Cucut, Roso 1. Kodam IV/Diponegoro 11. Pangdam V/Brawijaya peluang apapun kepada ISIS. di pos-pos mudik terdekat. Istirahat dan periksakan Distribusi : 2. Mabesad 12. Pangdam VI/Tanjungpura Untuk mengantisipasi penyebaran faham radikal tersebut Babinsa kesehatan pada petugas kesehatan yang melayani Mayor Inf Rudiyanto, S.Pd 3. Pusterad 13. Pangdam VII/Wirabuana sebagai ujung tombak untuk memberikan pemahaman kepada para pemudik. Kita juga patut berterima kasih pada Rison Binartoko masyarakat luas bahwa paham ISIS bertentangan dengan Ideologi pihak TNI yang juga ikut membantu melayani para Advertising : D. Mulyono 4. Pusdikter 14. Pangdam IX/Udayana Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Paham ISIS tidak sesuai pemudik dengan mendirikan rest area di kantor-kantor Kontributor : 5. Kapuspen TNI 15. Pangdam XVI/Patimura dengan kehidupan bangsa Indonesia. Berikan penyuluhan tentang Koramil dan Kodim sepanjang jalur yang dilalui para Penrem
Recommended publications
  • Tensions Among Indonesia's Security Forces Underlying the May 2019
    ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 13 August 2019 Tensions Among Indonesia’s Security Forces Underlying the May 2019 Riots in Jakarta Made Supriatma* EXECUTIVE SUMMARY • On May 21-22, riots broke out in Jakarta after the official results of the 2019 election were announced. These riots revealed a power struggle among retired generals and factional strife within the Indonesian armed forces that has developed since the 1990s. • The riots also highlighted the deep rivalry between the military and the police which had worsened in the post-Soeharto years. President Widodo is seen to favour the police taking centre-stage in upholding security while pushing the military towards a more professional role. Widodo will have to curb this police-military rivalry before it becomes a crisis for his government. • Retired generals associated with the political opposition are better organized than the retired generals within the administration, and this can become a serious cause of disturbance in Widodo’s second term. * Made Supriatma is Visiting Fellow in the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. 1 ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 INTRODUCTION The Indonesian election commission announced the official results of the 2019 election in the wee hours of 21 May 2019. Supporters of the losing candidate-pair, Prabowo Subianto and Sandiaga Uno, responded to the announcement with a rally a few hours later. The rally went on peacefully until the evening but did not show any sign of dispersing after the legal time limit for holding public demonstrations had passed.
    [Show full text]
  • Jokowi and His Generals: Appeasement and Personal Relations
    ISSUE: 2019 No. 23 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 8 April 2019 Jokowi and His Generals: Appeasement and Personal Relations Antonius Made Tony Supriatma* EXECUTIVE SUMMARY Jokowi will be the first civilian president to complete his full five-year term in the post-Soeharto era. A significant factor for this achievement has been his strategy to accommodate the military’s interests to keep them on his side. Five years into his presidency, Jokowi has shown little interest in reforming the military. As reelection time draws near, Jokowi is tightening his relationship with the military, by giving key appointments to commanders within his personal network. The recent TNI reshuffles saw the ascendancy of officers who have had personal relations with the president since early in his political career. Because of the reformasi law abolishing the military’s dual-function (dwifungsi) practice of placing military officers in civilian posts, the TNI has a surplus of many generals and colonels who are unable to hold substantive positions. The Jokowi administration has tried to address this problem by expanding military structures, and raising the level of ranks for various posts. These policies are basically efforts at appeasing the officer corps. His more recent proposal to put active military officers in 60 civilian posts has been criticized as an attempt to revive the military’s dwi-fingsi. * Antonius Made Tony Supriatma is Visiting Fellow in the Indonesian Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. 1 ISSUE: 2019 No. 23 ISSN 2335-6677 INTRODUCTION There is a simple fact in Indonesian politics which most people overlook.
    [Show full text]
  • SURVEI NASIONAL DAN KAJIAN OPINI PUBLIK; REFLEKSI PENANGANAN PANDEMI DAN DAMPAK KONSTELASI POLITIK 2024 Pengantar
    INDONESIA POLITICAL OPINION SURVEI NASIONAL DAN KAJIAN OPINI PUBLIK; REFLEKSI PENANGANAN PANDEMI DAN DAMPAK KONSTELASI POLITIK 2024 Pengantar Lembaga riset sosial dan opini berbasis kajian akademik. Telah melakukan penelitian dalam bidang media, demokrasi, isu gender dan politik sejak tahun 2013. Indonesia Political Opinion (IPO) dalam kemajuannya fokus pada riset sosial terkait politik dan opini publik. IPO berkantor pusat di Jl. Tebet Raya, No. 2D, Jakarta. dan telah memiliki perwakilan tetap di Kota Bandung, Yogyakarta, Kota Batam dan Kota Mataram. Visi dan Misi IPO, menjadi lembaga kajian berbasis riset yang INDONESIA menguatkan relasi civil society, dan meneguhkan Demokrasi POLITICAL OPINION sebagai sistem politik berkeadaban, serta menjunjung tinggi keterbukaan. Direktur Eksekutif Dr. Dedi Kurnia Syah Putra INDONESIA Metodologi POLITICAL OPINION Multistage random sampling (MRS) IPO terlebih dulu menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample, pada setiap desa terpilih akan dipilih secara acak –menggunakan random kish NASIONAL grid paper– sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian PROP 1 PROP K laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor genap, sehingga total responden laki-laki dan perempuan. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. DS 1 … DS N DS 1 … DS M Metode ini memiliki pengukuran uji kesalahan (sampling error) 2.50 RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 persen, dengan tingkat akurasi data 97 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. KK KK KK KK KK Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.
    [Show full text]
  • Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 5%
    Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 5% Date: Rabu, November 06, 2019 Statistics: 304 words Plagiarized / 5985 Total words Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. ------------------------------------------------------------------------------------------- The Politicization of Religion, Ironi of Ideology and Clash of Discourse Approaching 2019 General Election Redi Panuju Faculty of Communication Sciences, Dr. Soetomo [email protected] Abstract: This article is intended to see the politicization of religion as a political ideology, as well as examines the use of communism discourse which is often used as issues to represent certain individuals, groups and relationships in Indonesia. The method used is a qualitative method, through searching data from the internet, television and other media regarding political religious discourse that developed in Indonesia through the 2019 election. The data was analyzed with discourse analysis of the models of Althusser and Faucoult. This study concludes that the politicization of religion and discourse of communism are still interesting issues in the political stage approaching general election of 2019. Discourse is used by certain parties as a way of communicating their purposes to attract attention, create images, divide public opinion, and eventually as a channel to build political legitimacy. Keywords: The Politicization of Religion, Communism, Discourse Production, Presidential Election of 2019 INTRODUCTION After the fall of the new order regime under the repressive Soeharto‟s leadership, religious movements tended to strengthen. (Bruinessen, 2013; Hefner, 2010; Al Makin, 2009; Al Makin 2015b). At a certain stage, this movement transformed into a political movement by using certain religious symbols and attributes in its political activities. The inclusion of religion in politics is what became known as the politicization of religion.
    [Show full text]
  • Survei-Nasional-Y-Publica-V03.Pdf
    METODOLOGI DAN RESPONDEN • Survei nasional ini menggunakan metode penelitian kuantitatif • Jumlah sampel adalah 1200 responden, dipilih secara acakbertingkat (multistage random sampling), mewakili 120 desa dari 34 provinsi di Indonesia • Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada responden terpilih menggunakan alat bantu kuisioner • Tenaga pewawancara dalam survei ini adalah mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan • Estimasi margin error adalah 2,98% dengan tingkat kepercayaan 95% • Pengambilan data dilakukan pada 2-12 Mei 2018 KUALITAS UJI SURVEI Pra-Survei • Pelatihan metode survei dan kuesioner kepada tim enumerator oleh ahli survei • Pelatihan teknik wawancara kuesioner kepada tim pewancara yang terdiri dari mahasiswa • Diskusi terbatas tentang pertanyaan-pertanyaan dan target kuisioner Survei: • Spotcheck (pengecekan di lapangan) terhadap 20% responden yang dipilih secara acak • Call-back (20% responden secara acak) oleh tim untuk memastikan penarikan sampel responden dan wawancara dengan responden telah dilakukan dengan benar Pasca-survei • Entry data dan pengolahan data KOMPOSISI RESPONDEN Jenis kelamin Pendidikan Terakhir Suku Bangsa Laki-laki 49.7% Tidak Tamat SD 4.9% Jawa 40.2% Sunda 16.4% Perempuan 50.3% Tamat SD 14.4% Bugis 2.5% Tamat SMP 20.7% Minangkabau 2.7% Usia Tamat SLTA/Sederajat 47.2% Betawi 2.7% Pemilih Pemula (17-21) 7.2% Tamat Diploma (D1, D2, D3) 5.0% Batak 2.6% Pemilih Muda (22-35) 36.4% Tamat Sarjana (S1, S2, S3) 7.8% Melayu 2.5% Pemilih Dewasa (36-50) 31.8% Madura 2.4% Pemilih Matang (51-60)
    [Show full text]
  • Prabowo Subianto: Reluctant Yet Strong Contender
    www.rsis.edu.sg No. 009 – 14 January 2019 RSIS Commentary is a platform to provide timely and, where appropriate, policy-relevant commentary and analysis of topical and contemporary issues. The authors’ views are their own and do not represent the official position of the S. Rajaratnam School of International Studies, NTU. These commentaries may be reproduced with prior permission from RSIS and due recognition to the author(s) and RSIS. Please email to Mr Yang Razali Kassim, Editor RSIS Commentary at [email protected]. Indonesian Presidential Election 2019 Prabowo Subianto: Reluctant Yet Strong Contender By Alexander R Arifianto SYNOPSIS Prabowo Subianto enters the 2019 Indonesian presidential election with less elite support and financial resources compared to incumbent president Joko Widodo. However, he has gained strong backing at the grassroots level by tapping the mobilising power of the conservative Islamic figures and organisations. COMMENTARY PRABOWO SUBIANTO enters the 2019 Indonesian presidential election with lukewarm elite support as well as lack of financial resources to fund his campaign. This is in contrast to his opponent – incumbent president Joko Widodo (Jokowi) – who has gathered endorsements from the majority of political parties, national and regional politicians, retired military officers, and other notables. Having entered the presidential contest in every election since 2004, Prabowo does not seem to spend a lot of time on the campaign trail this election and also does not have the large pool of campaign aides he used to have in previous elections. Instead, Sandiaga Uno, his vice presidential running mate, has been travelling widely across Indonesia to give stump speeches and pay visits to markets, mosques, and other campaign sites.
    [Show full text]
  • Evaluasi Publik Terhadap Kinerja Penanganan Pandemi, Vaksinasi Dan Peta Elektoral Terkini
    EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA PENANGANAN PANDEMI, VAKSINASI DAN PETA ELEKTORAL TERKINI T e m u a n S u r v e i N a s i o n a l : 3 0 J u l i - 4 Agustus 2021 J l . C i s a d a n e N o . 8 , M e n t e n g – Jakarta Pusat Telp: (021) 31927996/98, Fax: (021) 3143867 Website: www.indikator.co.id PENDAHULUAN • Sebagai salah satu negara yang tidak luput dari wabah COVID-19, Indonesia hingga saat ini masih berjuang untuk mengatasinya. Melalui Keppres No 12 Tahun 2020, pemerintah Joko Widodo menetapkan status penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional. Gugus Tugas dibentuk untuk menanggulangi wabah ini, dengan susunan keanggotaan lintas Kementerian/Lembaga dan banyak melibatkan pakar. Tujuannya untuk mempercepat penanganan wabah COVID-19. • Penanganan yang dilakukan pemerintah terutama terkait dengan bidang kesehatan, baik kuratif maupun preventif, antara lain adalah program peningkatan kapasitas layanan kesehatan dan Pembatasan Sosial, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal masa pandemi hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai saat ini. • Kemudian program vaksin secara nasional. Untuk menjamin kesuksesan pelaksanaannya, beberapa payung hukum ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Pemerintah menargetkan program vaksinasi ini bisa tuntas dalam waktu 15 bulan kepada sekitar 181.5 juta penduduk Indonesia. SURVEI NASIONAL: 30 JULI - 4 AGUSTUS 2021 2 PENDAHULUAN • Dalam upaya untuk mengetahui persepsi publik terkait kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi, Indikator Politik Indonesia mengadakan survei kepada warga nasional. Survei ini dilakukan untuk mengungkap respon publik terhadap pandemi hingga sejauh ini serta evaluasi umum terhadap langkah-langkah pemerintah dalam upaya penanggulangannya.
    [Show full text]
  • Highlights of the Week
    YOUR GUIDE TO INDONESIA’S POLITICAL & BUSINESS AFFAIRS | November 30th, 2018 Highlights of the week Uncovering the shroud over new KSAD The appointment of Andika Perkasa as the new Army chief of staff (KSAD) has raised speculations among public as it is considered too fast. Appointed as the Army Strategic Reserves commander (Pangkostrad) barely five months ago, it is reported that Andika’s skyrocketing career is largely due to his father-in-law’s, AM Hendropriyono, political standing as one of President Jokowi’s confidantes. The struggle of Soeharto clan into politics again Berkarya Party’s attempt to establish its political presence ahead of the 2019 legislative election illustrates the Soehartos prevailing power in the domestic politics. The family’s considerable power in the country’s business sector, furthermore, eases the Soehartos’ effort to reestablish their stature. Lobbying behind mining regulation reform The planned revision of several regulations related to coal business seems to be part of the government’s reform to provide business certainty to the coal mining industry. However, circumstances surrounding the plan suggest that the plan was full of political and business interests. Fierce banking competition amid consolidation Since 2014, the OJK has been implementing a banking consolidation policy by encouraging foreign investors from East Asian countries to acquire and merge Indonesia’s small banks (BUKU I) to trim the total number of banks, as suggested by BI’s API guideline. The mergers intensify competition among BUKU II and BUKU III banks. This competition benefits BUKU IV banks but has so far failed to improve BUKU II and BUKU III banks’ profitability.
    [Show full text]
  • Popularitas, Akseptabilitas, & Elektabilitas Kandidat Calon Presiden
    www.poltracking.com TEMUAN SURVEI NASIONAL PERSEPSI DAN PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILPRES & PILEG SERENTAK 2019 “PETA ELEKTORAL & SKENARIO POROS KOALISI PILPRES 2019” TEMUAN SURVEI NASIONAL: 27 JANUARI – 3 FEBRUARI 2018 LATAR BELAKANG 2 Secara umum, pencalonan kandidat (candidacy) atau candidate nomination dalam banyak kasus dan kajian akademis telah menjadi residual function alias fungsi yang tersisa dari banyak fungsi partai politik seperti agregasi, representasi, dan sosialidasi politik. Diluar fungsi kandidasi, fungsi-fungsi partai politik sudah banyak pudar dan digantikan oleh institusi-institusi demokrasi lainnya seperti NGO, Ormas, dan Media. Parahnya, tendensi ini terjadi di banyak negara (Norris, 2008), termasuk Indonesia. Tetapi, pencalonan kandidat presiden di Indonesia mempunyai konsekuensi serius pada tiga isu elektoral sekaligus: partai politik, incumbency (pemerintahan/partai yang berkuasa) dan pemilih itu sendiri. Konsekuensi pertama, pencalonan presiden berimplikasi serius pada relasi antarpartai (interparty politics). Hak kandidasi presiden tetap berada dan dipegang oleh partai politik sebagai satu-satunya lembaga yang diakui konstitusi (UUD pasal 6A), namun partai ‘terpaksa’ harus saling merapat/menjauh karena prasyarat ambang batas pencalonan 20% yang baru saja diputus Mahkamah Konstitusi. Apalagi sistem kepartaian multipartai ekstrem di Indonesia—dimana tidak ada partai dominan bahkan partai yang melebihi 20% kursi—menyebabkan pencalonan presiden di Indonesia menggiring partai-partai untuk saling berkompromi baik secara ideologis maupun pragmatis. TEMUAN SURVEI NASIONAL 1200 RESPONDEN Temuan Surnas: 27 Januari – 3 Februari 2018 LATAR BELAKANG 3 Konsekuensi kedua, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja inkamben (Job Approval Rating) merupakan pintu masuk penting untuk membaca trend dukungan terhadap inkamben baik presiden, wakil presiden, maupun para pembantu presiden (menteri). Tingkat kepuasan ini berkorelasi kuat pada trend dukungan dalam kontestasi politik elektoral.
    [Show full text]
  • CALON WAKIL PRESIDEN PENILAIAN ELITE, OPINION LEADER, DAN MASSA PEMILIH NASIONAL Temuan Survei Mei 2018
    CALON WAKIL PRESIDEN PENILAIAN ELITE, OPINION LEADER, DAN MASSA PEMILIH NASIONAL Temuan Survei Mei 2018 Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 [email protected] | www.saifulmujani.com LATAR BELAKANG } Berbagai studi dan pengalaman pemilihan presiden selama ini menunjukan pentingnya persepsi pemilih tentang tokoh yang bersaing dalam Pilpres dan juga pemilihan kepala daerah. Persepsi ini sangat menentukan hasil akhir Pilpres atau Pilkada. } Persepsi tentang tokoh terutama berkaitan dengan persepsi atau opini atas “kualitas personal” tokoh-tokoh tersebut. } Opini yang reliable seseorang tentang tokoh-tokoh tak bisa dipisahkan dengan informasi yang dimilikinya tentang tokoh-tokoh tersebut. Survey Mei 2018 2 ... lanjutan } Untuk mendapatkan opini yang reliable tentang kualitas tokoh yang akan menjadi kontestan dalam politik dibutuhkan informan yang kompeten juga. } Di samping itu, sopistikasi pengertian kualitas tokoh juga menentukan informan macam apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan opini yang reliable. } Pengertian kualitas tokoh menyangkut banyak dimensi: Kapabilitas/kompetensi termasuk menjaga kontinuitas program yang dinilai positif, integritas, empati, dan akseptabilitas. Survey Mei 2018 3 …lanjutan } Kapabilitas/kompetensi/kemampuan: memahami masalah, tahu yang terbaik dan harus dilakukan, mampu memimpin. } Integritas/track-record: bisa dipercaya, amanah, bersih dari cacat hukum, dari perbuatan tercela (moral). } Empati: bisa memahami kondisi dan bersimpati pada rakyat yang kurang beruntung. } Akseptabilitas:
    [Show full text]
  • Masalah Calon Presiden Populer
    DINAMIKA ELEKTORAL JELANG PILPRES DAN PILEG SERENTAK 2019 Temuan Survei: Nasional, 25-31 Maret 2018 Pengantar • Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) akan dilakukan serentak pada 17 April 2019 yang akan datang. Rangkaian tahapan untuk itu sudah dilakukan sejak sekarang, dimana pendaftaran calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) akan dilaksanakan pada 4–10 Agustus 2018. • Karenanya, ada dua hal yang perlu diamati dari hal tersebut: • (1) Bagaimana peta besar kekuatan politik: peta kekuatan partai-partai, poros capres yang akan terbentuk dan peluang para capres? • (2) Bagaimana peta pemilih dalam Pilpres dan Pileg tersebut? • Survei nasional (surnas) Indikator Politik Indonesia (Indikator) Maret 2018 menemukan temuan menarik soal tersebut. Data surnas ini juga dilengkapi dengan temuan surnas sebelumnya (Februari 2018) dan survei opini publik yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat pada 5-13 Maret 2018 dan Provinsi Jawa Tengah, 12-21 Maret 2018. Survei Nasional, Maret 2018 | 2 Metodologi • Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. • Dari populasi itu dipilih secara random menggunakan metode multistage random sampling. • Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. • Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. • Jumlah sampel untuk survei nasional Maret 2018 sebanyak 1200 responden. Margin of error sekitar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). Jumlah sampel surnas Februari 2018 sebanyak 2020 responden.
    [Show full text]
  • Anti-Ahok to Anti-Jokowi: Islamist Influence on Indonesia's 2019
    Anti-Ahok to Anti-Jokowi: Islamist Influence on Indonesia’s 2019 Election Campaign ©2019 IPAC No Need for Panic: Planned and Unplanned Releases of Convicted Extremists in Indonesia ©2013 IPAC 1 ANTI-AHOK TO ANTI-JOKOWI: ISLAMIST INFLUENCE ON INDONESIA’S 2019 ELECTION CAMPAIGN 15 March 2019 IPAC Report No. 55 contents I. Introduction .........................................................................................1 II. Background: The 212 Movement ......................................................1 III. The “Change the President” (Ganti Presiden) Campaign ..............3 A. Growing Unhappiness with Jokowi ...........................................3 B. Mobilisation via WhatsApp ........................................................5 IV. Ijtima Ulama: Islamist Political Contract .........................................6 A. Ijtima Ulama I ...............................................................................6 B. Jokowi’s Running Mate and Prabowo’s Political Contract ......7 C. Sandiaga Uno vs. Ma’ruf Amin ...................................................9 V. FPI’s Legislative Aspirations ............................................................10 A. FPI’s Transformation..................................................................11 B. FPI vs. PBB ..................................................................................12 VI. The Salafi Policy Agenda ..................................................................13 VII. Jokowi’s Response ..............................................................................14
    [Show full text]