KARAKTERISTIK NARASI IKLAN MAKANAN DI INSTAGRAM: TINJAUAN KRITIS PENGGUNAAN BAHASA DAN JAWA

Fitri Ratnasari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma [email protected]

Abstrak: Manusia dapat menggunakan wacana sebagai alat berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Wacana dalam konteks ini berarti lebih luas dari sekedar sebuah bacaan. Proses komunikasi melibatkan seorang pesapa dan penyapa. Pesapa dalam teks wacana tulis adalah seorang pembaca, sedangkan dalam wacana lisan adalah seorang pendengar. Penyapa dalam sebuah wacana tulis adalah penulis, sedangkan dalam sebuah wacana lisan adalah pembicara. Penulis sebuah iklan terkenal senang bermain dengan kata-kata. Dalam iklan makanan di media sosial instagram, dijumpai penggunaan diksi yang beragam. Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Selain diksi, dalam iklan makna kalimat dalam iklan juga berpengaruh. Persoalan makna merupakan sebuah persoalan yang menarik dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dengan sebuah reklame yang dipasang di tepi jalan, iklan-iklan di televisi, sampai kata-kata yang tertera pada peraturan di jalan, hal ini terdapat kata-kata yang setiap orang berbeda dalam penafsirannya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemilihan diksi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia yang digunakan di instagram untuk memengaruhi pembeli, (2) struktur kalimat narasi iklan makanan di instagram untuk memengaruhi pembeli. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data hasil dari penelitian ini berbentuk sebuah penjelasan atau deskripsi data hasil penelitian secara aktual tanpa menggunakan teknik statistik atau angka, selanjutnya data dianalisis dengan teknik kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan makanan di instagram. Data penelitian ini merupakan data verbal, karena bentuk penyampaiannya secara tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi iklan makanan di instagram yang berupa kalimat-kalimat yang digunakan penulis untuk iklan makanan di instagram. Langkah-langkah menganalisis data antara lain: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data yang meliputi identifikasi data dan klasifikasi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan sementara, dan (5) penarikan kesimpulan akhir. Untuk pengecekan keabsahan temuan data, peneliti membaca dan menyimak berulang-ulang data yang sudah terkumpul, supaya mendapatkan data yang valid. Hasil analisis data, paparan data, dan temuan data menunjukkan hal-hal berikut ini: (1) Penggunaan diksi dalam kalimat di iklan instagram yang berupa slang dan akronim digunakan oleh penulis iklan terlihat lebih santai (tidak formal), karena penggunaan slang dan akronim dalam iklan makanan tersebut merupakan kata baru dan yang populer di masyarakat, khususnya kalangan remaja. Kata umum dan kata khusus digunakan penulis untuk menarik minat warganet atau konsumen karena menggunakan bahasa sehari-hari, akan tetapi pada penggunaan kata khusus pada iklan di perjelas, agar pembaca mengerti maksud dari iklan makanan tersebut. Diksi yang digunakan dalam iklan merupakan diksi yang sedang populer di masyarakat, khususnya para remaja, dan penggunaannya hanya sementara, karena seiring dengan berjalannya waktu, diksi tersebut akan tergantikan dengan diksi yang lebih mutakhir. (2) Kalimat narasi yang digunakan dalam iklan makanan di instagram berupa campur kode, alih kode, dan makna konotatif. Penggunaan campur kode dan alih kode dalam iklan dimaksudkan agar warganet akrab dengan produk makanan yang diiklankan. Diksi iklan makanan di instagram menggunakan kosa kata informal, santai, dan menggunakan bahasa sehari-hari yakni bahasa lisan yang dituliskan. Penggunaan makna konotatif dalam iklan yaitu untuk memengaruhi dan meyakinkan warganet untuk membeli makanan yang diiklankan di instragram, khususnya bagi milenial atau warganet remaja. Kata Kunci: Diksi, Kalimat Narasi, Iklan Instagram.

PENDAHULUAN perusahaan untuk mengenalkan produknya, karena periklanan menjangkau berbagai Manusia umumnya menggunakan kalangan, baik kalangan kelas bawah wacana untuk saling berkomunikasi dan maupun kelas atas dengan menggunakan saling bertukar sebuah informasi. Wacana aplikasi instagram. Iklan menggunakan adalah kesatuam bahasa terlengkap dalam bahasa yang unik sebagai alat utama untuk tataran linguistik yang mengandung melakukan sebuah penggambaran tentang konteks sebagai unsur utama realitas. Dalam hal ini, bahasa dalam iklan pemaknaannya. Wacana berarti lebih luas dapat digunakan sebagai dua kepentingan dari sekedar sebuah bacaan. Proses sekaligus. Pertama, bahasa yang digunakan komunikasi melibatkan seorang pesapa dan dalam iklan sebagai salah satu sarana untuk seorang penyapa. Pesapa dalam sebuah mendeskripsikan sebuah barang (produk) wacana tulis adalah pembaca, sedangkan yang ditawarkan oleh produsen. Kedua, dalam sebuah wacana lisan adalah deskripsi barang ditampilkan, bahasa dalam pendengar. Penyapa dalam sebuah wacana iklan digunakan untuk membentuk sebuah tulis adalah seorang penulis, sedangkan citra pada produk yang diiklankan tersebut. dalam sebuah wacana lisan adalah seorang pembicara. Bahasa dalam iklan merupakan bahasa yang unik, baik dari gaya maupun Wacana tersusun dari dua unsur pilihan katanya. Tujuan utama dari sebuah utama, yaitu unsur internal dan unsur bahasa iklan adalah agar menarik perhatian. eksternal wacana. Unsur internal yang Seorang pengiklan dapat menggunakan tedapat di wacana terdiri dari: kata, kalimat, bahasa secara khusus, karena ada teks, dan koteks. Unsur eksternal yang keuntungan tertentu dengan membuat terdapat di wacana terdiri dari: implikatur, sebuah pernyataan yang unik dibandingkan presuposisi (praanggapan), referensi, dengan menggunakan bahasa yang konteks wacana, dan inferensi. Unsur sederhana. Penulis sebuah iklan senang wacana tersebut tidak hanya sekedar bermain dengan kata atau mengubah makna memiliki sebuah hubungan yang yang sebenarnya. Penulis sebuah iklan menggambarkan satu kesatuan, tetapi harus biasa melanggar peraturan tata bahasa agar memiliki jalinan yang erat antar unsur- mendapatkan sebuah efek tertentu, dengan unsurnya, sehingga dapat tercipta suatu menggunakan kata-kata yang di luar keselarasan. konteks, dan menciptakan sebuah kata-kata Periklanan merupakan suatu bentuk yang baru. komunikasi sebuah perusahaan dengan Dalam iklan makanan di media sosial konsumen untuk menyampaikan sebuah instagram, dijumpai penggunaan diksi yang informasi tentang produk yang dijual. Iklan beragam. Pilihan kata lebih luas dari apa merupakan salah satu bentuk promosi yang yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata paling dikenal dan paling banyak dibahas tersebut. “Istilah ini tidak hanya di gunakan orang (Morissan, 2014:18). Dewasa ini, untuk menyatakan kata mana yang dupakai periklanan banyak digunakan oleh

untuk mengungkapkan ide atau sebuah menjadi kata-kata biasa yang hanya dikenal gagasan, akan tetapi juga meliputi di daerah tertentu” (Putrayasa, 2014:16). persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan” (Keraf, 2010:22). Gaya bahasa Makna ialah arti yang terdapat di dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, dalam setiap kata. Suatu makna dapat yaitu: gaya bahasa berdasarkan diksinya, ditentukan apabila digunakan dalam tuturan gaya bahasa berdasarkan nada, gaya bahasa maupun kalimat. “Menurut teori yang berdasarkan struktur kalimat, dan gaya dikembangkan dari pandangan Ferdinand bahasa berdasarkan langsung tidaknya de Saussure bahwa makna adalah sebuah makna. pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik” Menulis iklan tidak luput dari (Chaer, 2012:287). Hubungan antara penggunaan kata umum dan kata khusus. makna dengan kata bersifat konvensional, Kata umum dan kata khusus harus karena sebuah makna yang diberikan pada memperhatikan penggunaan katanya, suatu kata didasarkan atas kesepakatan karena penggunaan kata, akan berpengaruh bersama antara pemakai bahasa dan harus terhadap pengetahuan tentang kata tersebut. dipatuhi agar tidak terjadi hambatan saat “Perbedaan ruang lingkup acuan makna berkomunikasi. suatu kata terhadap kata lain menyebabkan lahirnya istilah kata umum dan kata khusus. Persoalan pada makna merupakan Makin luas ruang lingkup acuan makna sebuah persoalan yang menarik dalam sebuah kata, makin umum sifatnya. Makin kehidupan sehari-hari, seperti halnya sempit ruang lingkup acuan maknanya, dengan reklame yang dipasang di tepi jalan, makin khusus sifatnya. Dengan kata lain, iklan-iklan di televisi, sampai kata-kata kata umum memberikan gambaran yang yang tertera pada peraturan di jalan, hal ini kurang jelas, sedangkan kata khusus terdapat kata-kata yang setiap orang memberikan gambaran yang jelas dan berbeda dalam penafsirannya, “misalnya tepat” (Putrayasa, 2014:10). pada kata belok kiri jalan terus yang tertera pada tiang lampu merah, untuk pemakai Iklan juga tidak terlepas dari jalan tidak menafsirkannya berjalan terus penggunaan kata slang. Menurut Kamus akan tertabrak, tetapi menafsirkan jika Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “slang ingin membelok ke kiri diperbolehkan adalah ragam bahasa tidak resmi dan tidak berjalan terus” (Pateda, 2010:78 dalam baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh Kusniatun). Konotatif tidak hanya kaum remaja atau kelompok sosial tertentu merangsang atau menggugah panca indra untuk komunikasi intern dengan maksud oleh para pembacanya, akan tetapi agar yang bukan anggota kelompok tidak konotatif juga mempengaruhi dan mengerti”. Bahasa slang adalah bahasa menggugah sikap keyakinan seseorang, yang diciptakan suatu kelompok tertentu karena setiap kelompok yang satu dengan untuk dipakai komunikasi anggota kelompok masyarakat yang lain memiliki kelompoknya dengan tujuan agar yang penafsiran makna yang berbeda dalam bukan anggota kelompoknya tidak sebuah iklan dan memiliki perasaan mengerti apa yang dibicarakan oleh suatu tersendiri. Setiap pembaca dalam anggota kelompok dan slang bukan bahasa memahami makna konotatif sebuah iklan baku atau formal. “Pada waktu-waktu tentu yang diharapkan dapat memberikan tertentu banyak terdengar slang, yaitu kata- sebuah perasaan dan asosiasi yang berbeda, kata tidak baku yang dibentuk secara khas akan tetapi harus menarik, menyenangkan sebagai cetusan keinginan terhadap sesuatu dan sesuai dengan porsi masyarakat. yang baru. Kata-kata ini bersifat sementara: kalau sudah terasa usang, hilang, atau Dewasa ini, kuliner menjadi topik pembicaraan atau yang paling banyak

3

diminati oleh masyarakat. Para penjual data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini makanan memanfaatkan media sosial, adalah terdapat 22 data yang terbagi atas 4 khususnya instagram untuk gaya bahasa hiperbol, 1 gaya bahasa mempromosikan makanannya. Karena pleonasme dan tautologi, 6 gaya bahasa wargantet, khususnya para milenial atau erotesis, 2 gaya bahasa asindeton, 3 gaya para remaja banyak yang menggunakan bahasa persamaan atau simile, 3 gaya media sosial instagram, di bandingkan bahasa personifikasi, 1 gaya bahasa ironi, 1 dengan media sosial yang lainnya. Para gaya bahasa epitet, dan 1 gaya bahasa pun remaja, khususnya warga Tulungagung atau paranomasia. selalu mengikuti perkembangan atau kuliner yang sedang viral melalui intagram. Perbedaan penelitian ini dengan Mereka akan mencari informasi makanan penelitian Jayanti adalah pada pemilihan terbaru melalui media sosial instagram. diksinya. Disini peneliti menganalisis Dan masyarakat banyak yang berinovasi slang, akronim, kata umum, dan kata untuk mencipatakan kuliner yang baru, khusus. Sedangkan dalam jurnal alfiyani untuk saling bersaing dengan makanan meneliti tentang gaya bahasa (majas) yang yang sudah viral. terdapat dalam iklan media sosial facebook, sedangkan peneliti menganalisis makna Penelitian sejenis pernah dilakukan dari kalimat narasi dalam iklan media sosial oleh Jayanti dalam jurnalnya yang berjudul instagram. Dan penelitian ini menganalisis “Analisis Diksi dan Gaya Bahasa Iklan narasi kalimatnya, sedangkan penelitian Produk Kebutuhan Bayi Di Televisi”. yang dilakukan Jayanti dan Alfiyani adalah Penelitian ini meneliti tentang penggunaan penggunaan katanya. Persamaan penelitian diksi dan gaya bahasanya pada iklan di ini dengan jurnal tersebut adalah sama- televisi. Teknik yang digunakan dalam sama menggunakan metode pengumpulan penelitian ini adalah studi pustaka, teknik data, teknik simak dan catat simak, dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian adalah tabel sederhana yang berisikan kolom dengan penjelasan: nomor, METODE PENELITIAN jenis iklan, produk iklan, kalimat iklan dan gaya bahasa. Hasil dari penelitian ini adalah Pendekatan yang digunakan dalam pilihan kata atau diksi yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif dengan dalam iklan produk bayi antara lain: metode deskriptif. Data hasil dari penelitian pemakaian kata ganti orang, pemakaian ini adalah berbentuk sebuah penjelasan atau istilah asing (Bahasa Inggris), pemenggalan deskripsi data hasil penelitian secara aktual konsonan di awal kata, pemakaian istilah tanpa menggunakan teknik statistik atau singkat, pemakaian kata tutur, dan angka, dan selanjutnya data dianalisis pemakaian kata konotaktif. Penelitian dengan teknik kualitatif. “Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Alfiyani dalam kualitatif adalah penelitian yang jurnalnya yang berjudul “Penggunaan Gaya menghasilkan prosedur analisis yang tidak Bahasa Iklan Produk di Facebook”. menggunakan prosedur analisis statistik Penelitian ini meneliti tentang gaya bahasa atau cara kuantifikasi lainnya” (Moleong, yang digunakan iklan produk di facebook. 2017:6). Metode deskriptif digunakan Penelitian ini memiliki tujuan untuk dengan mengingat tujuan penelitian ingin mendeskripsikan gaya bahasa iklan produk menjelaskan tentang “Karakteristik Narasi di facebook. Teknik pengumpulan data Iklan Makanan di Instagram: Tinjauan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kritis Bahasa Indonesia dan Jawa”. dokumentasi, simak dan catat. Analisis data Dalam penelitian ini, kehadiran yang digunakan adalah metode peneliti memiliki status sebagai pengamat pengumpulan data, reduksi data, penyajian penuh dalam kegiatan penelitian yang akan

4

dilakukan, hingga akhirnya sebagai Analisis data kualitatif (Bogdan & pencetus penelitian. Oleh karena itu, Biklen dalam Moleong, 2017:248) “adalah peneliti tidak hanya berperan sebagai upaya yang dilahirkan dengan jalan bekerja pengambil, pengelola, dan penemu data, dengan data, mengorganisasikan data, melainkan sebagai penulis utama pada data memilah-milahnya menjadi satuan yang tersebut. Peneliti juga harus memastikan dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari bahwa data yang diambil secara murni dan dan menemukan pola, menemukan apa alami tanpa ada rekayasa. Kemudian yang penting dan apa yang dipelajari”. peneliti mengambil data secara langsung Langkah-langkah dalam menganalisis data dari hasil pengumpulan dokumen (iklan adalah: (1) mengumpulkan screenshoot makanan) yang di dapat dari media sosial iklan makanan di instagram dan diberi berupa instagram. sebuah kode, (2) memilah-milah dan mengklasifikasikan data dengan kode yang Seting penelitian yang digunakan sudah dibuat, (3) mencari dan menemukan untuk pengambilan dan pengumpulan data temuan-temuan yang terdapat dalam iklan ini dengan menggunakan smartphone yang makanan di instagram. Setelah semua data dapat digunakan dan diambil kapanpun dan terkumpul, selanjutnya yaitu teknik analisis dimanapun dengan memilih dan memillah data yang digunakan dalam penelitian ini iklan makanan yang memenuhi kriteria menggunakan analisis data kualitatif. peneliti yaitu penggunaan diksi dan struktur Penelitian ini tidak menggunakan kalimat dalam iklan, yang mana dokumen perhitungan statistik karena data yang tersebut dapat dideskripsikan dengan fokus diperoleh dalam penelitian ini berupa data penelitian yang sudah disebutkan dalam verbal yang didapat dari pengumpulan bab sebelumnya. dokumen berupa kalimat iklan makanan di Sumber data yang digunakan dalam instagram. Teknik tersebut dapat penelitian ini adalah iklan makanan di mendeskripsikan narasi iklan makanan di media sosial yang didapat melalui instagram. instagram. Data penelitian ini merupakan data verbal, karena bentuk penyampaian secara tertulis yang terdiri dari: pertama, HASIL DAN PEMBAHASAN pemilihan diksi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia yang digunakan untuk Penggunaan Slang dalam Iklan memengaruhi pembeli, kedua, struktur Makanan di Instagram kalimat narasi iklan makanan di instagram Pada data (Dik/slg/1) “ Gazaa yang untuk memengaruhi pembeli. Teknik pedhesnya MasyaAllah cocok buat kalian pengumpulan data adalah langkah yang yang suka pedhess sumpah nampol ituu.”. strategis dalam psenelitian, karena tujuan Dalam kalimat tersebut menggunakan slang utama dari penelitian ini adalah untuk “nampol” yang memiliki arti “sangat mendapatkan sebuah data. Pengumpulan terasa”. Slang tersebut biasa digunakan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, oleh kalangan remaja untuk berbagai sumber dan berbagai cara. Dari mengungkapkan suatu pernyataan yang setingnya, data dapat dikumpulkan pada luar biasa. Kata nampol identik dengan seting alamiah (natural setting), dapat sebuah rasa “pedas” pada suatu makanan. dilakukan di rumah, kampus, perpustakaan Penggunaan slang lebih banyak terjadi di dan masih banyak yang lainnya, karena kalangan remaja. Dan kata slang tersebut berhubungan dengan media sosial yang tercipta sebagai bahasa gaul di kalangan dimana selalu online dalam seting apapun, remaja tersebut. Bahasa slang tercipta kapanpun dan dimanapun. hanya sementara, seiring dengan waktu bahasa tersebut akan tergantikan dengan bahasa slang yang baru. Penggunaan slang

5

yang populer di kalangan masyarakat, supaya terlihat lebih akrab, karena terutama para remaja diantaranya adalah mengikuti bahasa (akronim) yang kata: nampol, gaes, mamam, bingit, cuss, digunakan remaja saat ini. Penggunaan nongki, maknyuss, endeus, dan eundul. akronim dalam iklan juga bersifat Penggunaan slang dalam iklan supaya iklan sementara, jika suatu saat ada pembentukan tersebut terlihat lebih santai dan lebih akrab kata akronim yang baru, maka akronim kepada pembaca atau konsumennya, karena yang lama akan di tinggalkan. Seperti menggunakan bahasa slang atau bahasa akronim yang telah di tinggalkan oleh kaum gaul yang dipakai oleh masyarakat, remaja adalah: lola (loading lama), gpl (gak khususnya para remaja. Selain itu, pake lama), dan lain sebagainya. pengunaan slang dalam iklan juga supaya terlihat lebih menarik, karena slang merupakan bahasa ciptaan yang baru, Penggunaan Kata Umum dalam Iklan sehingga pembaca penasaran dan membaca Makanan di Instagram iklan yang dibuat oleh penulis tersebut. pada data (Dik/ku/6) “Langsung cus lah mimin parani.” Kata “parani” merupakan kata umum yang memiliki arti Penggunaan Akronim dalam Iklan Makanan di Instagram “mendatangi”. Kata khususnya adalah “mampir, singgah, berkunjung”. Kata Pada data (Dik/ak/4) “Minggu bengi umum yang digunakan dalam iklan tersebut ngene mimin muager banget arep metu”. memiliki makna atau artian yang luas. Penggunaan akronim dalam kalimat Seperi kata “parani” tersebut. Penulis tersebut adalah “muager” yang memiliki bermaksud “berkunjung” ke sebuah tempat. arti “malas gerak”. Penggunaan kata mager biasa digunakan dalam kalangan remaja Kata umum adalah kata yang saat malas untuk beraktifitas. Kata mager mempunyai makna dan cakupan pemakaian tersebut, belum tentu dimengerti di yang lebih luas. Dengan kata lain, kata kalangan masyarakat umum, karena dalam umum memberikan gambaran yang kurang penggunaannya hanya biasa digunakan jelas.Penggunaan kata umum memiliki dalam kalangan remaja saja. Dan kata makna atau arti yang lebih luas. Dalam “mager” tersebut juga memiliki arti atau penulisan iklan, sebaiknya penggunaan kata sejenis pada penggunaan data yang telah umum di perjelas ke kata khusus, supaya ditemukan. Penggunaan akronim lebih para pembacanya mengetahui yang sering digunakan oleh kalangan remaja. dimaksud penulis iklan. Kata umum dalam Akronim tersebut terbentuk sebagai bahasa penelitian ini, dapat berupa kata Bahasa ciptaan mereka sendiri agar mudah dalam Jawa dan Bahasa Indonesia. Kata umum pengucapannya. Selain itu, akronim juga dalam penelitian ini, di antaranya adalah: dapat dijadikan bahasa gaul mereka, karena parani, istimewa, rempah, dan menu. Hal hanya dipakai di kalangan remaja, ini sesuai dengan teori Putrayasa (2014:10) masyarakat umum jarang sekali memakai, “Makin luas ruang lingkup acuan makna karena tidak mengetahui arti atau maksut sebuah kata, makin umum sifatnya, Dengan dari akronim tersebut. Penggunaan akronim kata lain, kata umum memberikan dikalangan remaja diantaranya adalah kata: gambaran yang kurang jelas”. mager, b, mantul, ig, murmer, ultah. Dalam penulisan sebuah iklan, Penggunaan Kata Khusus dalam Iklan akronim digunakan supaya iklan tersebut Makanan di Instagram terlihat lebih menarik, sehingga pembaca atau konsumen tertarik untuk membacanya. Pada data (Dik/kk/1) “Kamuuu Selain itu, akronim digunakan dalam iklan wajibb cobain MARYAM TOPING

6

SALAD DAGING (di slide nomor 2)”. Campur kode dapat terjadi jika Kata “roti maryam” merupakan kata penutur bahasa, misalnya pengguna Bahasa khusus. Kata umumnya adalah “makanan”. Indonesia memasukkan unsur-unsur bahasa Kata khusus digunakan dalam menulis daerahnya ke dalam pembicaraan Bahasa iklan ini, agar penulis tidak perlu Indonesia. Ciri yang paling menonjol dalam menjelaskan secara detail apa yang campur kode adalah kesantaian atau situasi diiklankan tersebut. Karena kata khusus informal. “Dalam situasi bahasa formal, memiliki arti atau makna yang sempit. Roti jarang terjadi campur kode, jika terjadi maryam atau yang biasa disebut campur kode dalam keadaan itu, karena adalah sejenis roti pipih, yang biasanya tidak ada kata atau ungkapan yang tepat dimakan dengan menambahkan saus coklat, untuk menggantikan bahasa yang sedang madu, keju, atau topping lainnya untuk dipakai sehingga perlu memakai kata atau menambah cita rasanya. ungkapan dari bahasa daerah atau bahasa asing” (Aslinda, 2014:87). Kata khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih Penggunaan campur kode Bahasa sempit. Semakin sempit ruang lingkup Indonesia dan Bahasa Jawa digunakan agar acuan maknanya, maka semakin khusus lebih akrab kepada pembaca atau sifatnya. Penggunaan kata khusus memiliki konsumennya. Selain itu, campur kode juga makna yang sempit dan para pembaca dapat dapat digunakan supaya konsumen menjadi mengetahui maksud dari iklan tersebut. lebih percaya terhadap iklan tersebut. Kata khusus memberikan gambaran yang Campur kode dengan menggunakan bahasa jelas, sehingga mudah dimengerti. Kata lokal (Jawa) agar dapat menarik minat khusus dalam penelitian ini berupa kata konsumen, karena menjunjung bahasa Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia, di sehari-hari. Penggunaan bahasa lokal antaranya adalah: roti, sop buah, sompil, (jawa) dalam iklan di instagram memiliki grab, , pisang, duwit, baso aci, seblak, daya tarik sendiri dibandingkan dengan sepedhah pancal, sempol. Ini sesuai dengan bahasa asing, karena terasa lebih santai dan teori Putrayasa (2014:10) “Makin sempit akrab. ruang lingkup acuan maknanya, makin khusus sifatnya. Dengan kata lain, kata khusus memberikan gambaran yang jelas Penggunaan Alih Kode dalam Iklan dan tepat”. Makanan di Instagram Pada data (Kal/ak/6) “Jadi kemaren Penggunaan Campur Kode dalam Iklan banget mimin nyariin itu . Critane Makanan di Instagram nyidham pen soto. La jebule kok tutup warunge”. Dalam kalimat tersebut Pada data (Kal/ck/1) “Kamuu wajib menggunakan alih kode dari Bahasa cobain ROTI MARYAM TOPING Indonesia ke Bahasa Jawa. Alih kode SALAD DAGING (di slide nomor 2) ikuuu digunakan dalam iklan supaya lebih ajrab enak buanget!!! Kalau biasanya kelian kepada pembacanya, yaitu menggunakan taunya maryam topping manis-manis.. di bahasa sehari-hari. Selain itu, penggunaan sini enggak”. Dalam kalimat tersebut alih kode dalam iklan supaya iklan terlihat menggunakan campur kode Bahasa lebih santai dan tidak terlalu formal, Indonesia dan Bahasa Jawa. Campur kode sehingga terlihat menarik saat dibaca. Bahasa Jawa digunakan karena bahasa sehari-hari dalam berinteraksi. Penggunaan Menurut Hymes (dalam Chaer kata “iku dan enggak” yang memiliki arti 2010:107) “menyatakan alih kode itu bukan “itu dan tidak”. hanya terjadi antar bahasa, tetapi dapat juga terjadi antar ragam-ragam atau gaya-gaya

7

yang terdapat dalam satu bahasa”. penafsiran makna yang berbeda dalam Disamping adanya perubahan situasi, alih sebuah iklan dan memiliki perasaan kode juga terjadi karena beberapa faktor. tersendiri. Dalam penulisan iklan makanan Faktor yang menyebabkan terjadinya alih di instagram menggunakan makna kode diantaranya adalah: siapa yang konotatif. Makna konotatif dalam iklan berbicara, bahasa apa yang dipakai, kepada digunakan untuk mempengaruhi dan siapa, kapan, dan tujuan apa. Penggunaan menggugah sikap keyakinan seseorang alih kode dalam penulisan iklan supaya terhadap iklan yang dibacanya. Makna penulis lebih akrab kepada pembacanya, konotatif digunakan dalam iklan untuk dan iklan terlihat lebih santai. Dalam iklan meyakinkan pembaca terhadap iklan tersebut menggunakan alih kode Bahasa tersebut. Indonesia ke Bahasa Jawa dan Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia. Penggunaan alih kode Makna konotatif menurut Parera dengan menggunakan bahasa lokal lebih (dalam Jurnal Kusniatun) menjelaskan terlihat menarik, dibandingkan dengan bahwa makna konotatif dapat merangsang menggunakan bahasa asing, ataupun iklan dan menggugah panca indera, karena yang hanya menggunakan Bahasa sebuah kata yang disampaikan dalam Indonesia atau formal. Hal ini sesuai slogan atau iklan ditelevisi dapat dengan teori Hymes (dalam Chaer menimbulkan suatu reaksi yang dapat 2010:107) “menyatakan alih kode itu bukan mengingatkan sensasi dari makna kata hanya terjadi antar bahasa, tetapi dapat juga tersebut, tentu hal itu dapat memunculkan terjadi antar ragam-ragam atau gaya-gaya suatu bayangan yang dapat dirasakan. yang terdapat dalam satu bahasa”. Selain menggunakan iklan di televisi, di instagram juga menggunakan video, tidak hanya sebuah foto, jadi pembaca atau konsumen dapat melihatnya. Penggunaan Makna Konotatif dalam Iklan Makanan di Instagram Konotatif tidak hanya merangsang atau menggugah panca indra oleh para Pada data (Kal/kf/2) “Isuk-isuk pembacanya, akan tetapi konotatif juga suasanane sahdu ngene enak pancen mempengaruhi dan menggugah sikap sarapan sompil, jangane pedhes, plus keyakinan seseorang, karena setiap satu bubuk karo kulupan, andhalan wes..”. kelompok dengan kelompok masyarakat Kalimat tersebut mengandung makna yang lain memiliki penafsiran makna yang konotatif karena dalam kalimat tersebut berbeda dalam sebuah iklan dan memiliki didasarkan atas perasaan atau pikiran yang perasaan tersendiri. Setiap pembaca dalam timbul. Kalimat tersebut memiliki arti jika memahami makna konotatif sebuah iklan sarapan pagi akan terasa nikmat dengan tentu yang diharapkan dapat memberikan makan sompil yang pedas beserta lalapan perasaan dan asosiasi yang berbeda, tetapi sayurnya. harus menarik, menyenangkan dan sesuai Makna konotatif merupakan makna dengan porsi masyarakat. yang wajar telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu, rangsangan tertentu yang bervariasi dan tak SIMPULAN DAN SARAN terduga pula. Konotatif tidak hanya merangsang atau menggugah panca indra Simpulan oleh para pembacanya, akan tetapi Berdasarkan hasil penelitian yang konotatif juga mempengaruhi dan diambil dari karakteristik narasi iklan menggugah sikap keyakinan seseorang, makanan di instagram, dapat disimpulkan karena setiap satu kelompok dengan sebagai berikut: kelompok masyarakat yang lain memiliki

8

1) Penggunaan diksi bahasa Indonesia dan tertarik. Penggunaan campur kode Bahasa Bahasa Jawa dalam kalimat iklan makanan Indonesia dan Bahasa jawa dalam iklan di instagram digunakan oleh penulis agar agar iklan terlihat menarik, terlihat santai iklan terlihat lebih menarik. Penggunaan (tidak formal). Penggunaan alih kode Bahasa Jawa dalam iklan makanan di Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa dalam instagram dinilai lebih menarik dan di iklan juga digunakan agar lebih akrab anggap bangga akan bahasa lokal yang kepada pembacanya karena menggunakan digunakan. Penggunaan bahasa lokal (jawa) bahasa sehari-hari. Penggunaan Bahasa dinilai lebih efktif dari pada penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris) karena Jawa dalam iklan mempunyai penilaian bahasa jawa merupakan bahasa yang khusus bagi pembacanya, karena penulis sehari-hari digunakan masyarakat untuk bangga terhadap bahasa lokal, tidak kalah berinteraksi. Penggunaan diksi dalam iklan dengan bahasa asing yang sekarang sedang makanan di instagram ini berupa: slang, populer. Makna konotatif dalam iklan akronim, kata umum, dan kata khusus. digunakan untuk menarik minat pembaca Diski yang digunakan dibuat semenarik terhadap makanan yang diiklankan. Penulis mungkin dan menggunakan bahasa slang iklan menggunakan makna konotatif untuk yang sedang populer di kalangan meyakinkan pembaca atau konsumennya. masyarakat, khususnya para remaja. Penggunaan makna konotatif dalam iklan Bahasa slang yang digunakan dalam iklan untuk menggugah keyakinan pembaca dan merupakan bahasa remaja yang tercipta dari merangsang pembacanya agar mengikuti kelompok para remaja tersebut untuk berkomunikasi dengan kelompoknya agar apa yang diperintahkan dalam iklan terlihat lebih gaul dan agar orang yang tersebut. bukan kelompoknya tidak memahami maksud dari slang tersebut. Tetapi slang SARAN yang ada di masyarakat hanya bersifat Penulis menyadari bahwa karya sementara, seiring dengan waktu, maka ilmiah ini jauh dari kata sempurna, oleh akan tergantikan dengan slang yang baru. karena itu penulis menerima kritik dan Akronim digunakan dalam iklan makanan saran dari berbagai pihak demi hasil agar terlihat lebih menarik, karena penelitian yang maksimal. Maka dari itu, menggunakan bahasa yang sedang populer kritik yang konstruktif dapat disampaikan di masyarakat, khususnya para remaja. melalui cara apapun dam kapanpun demi Akronim yang digunakan dalam iklan sebuah karya yang terbaik. adalah akronim yang sedang populer dikalangan milenial atau remaja. Akronim DAFTAR RUJUKAN tersebut merupakan bahasa ciptaan kaum remaja itu sendiri. Akronim digunakan oleh Ahmad S.R dan Hendri P. 2015. Mudah remaja agar mudah dalam berucap dan Menguasai Bahasa Indonesia. terlihat berbeda. Selain itu, akronm : CV YRAMA WIDYA. digunakan agar bahasa terlihat gaul dan hanya kaum mereka sendiri yang Alwi, Hasan,dkk. 2010. Tata Bahasa Baku memahami arti akronim tersebut. Dalam Bahasa Indonesia. : Pusat iklan juga menggunakan kata umum yang Bahasa dan Balai Pustaka. memiliki makna atau artian yang luas. Ambarwati, Ari, Sri Wahyuni, Susi Sedangkan kata khusus dalam iklan Darihastining. 2020. Coffe, Food, and memiliki makna atau artian yang sempit. 2) Struktur kalimat narasi dalam iklan The Crisis of Indonesian Family makanan di instagram di buat semenarik Relationship in the Poem of Khong mungkin agar pembaca atau konsumen Guan Banquette by Joko Pinurbo,

9

(Online). Atlantis Press SARL. dan Ilmu Pendidikan Universitas (https://www.atlantis- Muhammadiyah Malang. press.com/proceedings/iccd- (http://202.52.52.22/index.php/kembar 20/125945245, diakses 1 Januari a/article/view/2618, diakses 15 2021). Agustus 2020). Ambarwati, Ari. 2018. Merayakan Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Kalimat Kemajemukan Indonesia Melalui Efektif. Bandung: PT Refika Aditama. Penulisan Buku Elektronik Nonteks Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Pelajaran Berbasis Keragaman Kalimat. Bandung: PT Refika Makanan Pokok, (Online). Universitas Aditama. Islam Malang (Unisma). (http://www.researchgate.net/publicati on/331163636_Merayakan_Kemajem ukan_Indonesia , diakses 28 Desember 2020). Aslinda dan Leni Syafyahya. 2014. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Busri, Hasan dan Moh. Badrih. 2015. Linguistik Indonesia. Malang: Worldwide Readers. Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darma, Yoce Aliah. 2014. Analisis Wacana Kritis Dalam Multiperspektif. Bandung: Refika Aditama. Effendi, Djoko Kentjono, Basuki Suhardi. 2015. Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi Moleong J. Lexy. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Morissan. 2014. Periklanan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Mussafak. 2015. Analisis Wacana Iklan Makanan dan Minuman Pada Televisi Berdasarkan Struktur dan Fungsi Bahasa, (Online). Fakultas Keguruan

10