Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 4

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 4 II. DESKRIPSI ARSIP 2.1. Politik KEGIATAN NO. NO. KURUN WAKTU / ISI INFORMASI UKURAN FOTOGRAFER NEGATIF PERISTIWA 03 Januari s/d 31 1 - 1211 Desember 1951 1 03 Januari 1951 Ceramah Sekretaris Jenderal Kementerian Penerangan Sekretaris Jenderal Kementerian Penerangan Roeslan Abdulgani menyampaikan ceramah tentang Keadilan 1 51017 03 Januari 1951 5R Mohd. Irsjad Sosial dari Abad ke Abad di salah satu ruangan Kementerian Penerangan. 2 - 3 06 Januari 1951 Wawancara Menteri Sosial dengan Wartawan RRI Wartawan radio Darmo Sugondo (kiri) mewawancarai 2 51018 06 Januari 1951 5R S. Rymon Menteri Sosial Harjadi di Kementerian Sosial. Menteri Sosial Harjadi (kanan) tampak sedang 3 51019 06 Januari 1951 menjawab pertanyaan wartawan radio Darmo Sugondo 5R S. Rymon di Kementerian Sosial. 4 - 13 07 Januari 1951 Rapat Umum Perjuangan Pembebasan Irian Barat Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat membawa 4 51029 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi spanduk "BATALKAN K.M.B" di Lapangan Banteng. Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat sedang 5 51030 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi mendengarkan pidato di Lapangan Banteng. Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat dengan 6 51031 07 Januari 1951 membawa spanduk bertuliskan "BATALKAN K.M.B" 5R Tjuk Atmadi di Lapangan Banteng. Seorang pemimpin partai sedang berpidato saat rapat 7 51032 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi umum Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng. Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat di sekitar 8 51033 07 Januari 1951 Lapangan Banteng melakukan pawai menuju Gedung 5R Tjuk Atmadi DPR. Peserta pawai rapat umum Pembebasan Irian Barat tiba 9 51034 07 Januari 1951 di Gedung DPR dan sebagian sedang melintasi halaman 5R Tjuk Atmadi gedung. Peserta pawai rapat umum Pembebasan Irian Barat tiba 10 51035 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi di Gedung DPR. Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 4 Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat di sekitar 11 51036 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi Lapangan Banteng. Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat sedang 12 51037 07 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi mendengarkan pidato di Lapangan Banteng. Peserta rapat umum Pembebasan Irian Barat dengan 13 51038 07 Januari 1951 memegang spanduk sedang mendengarkan pidato di 5R Tjuk Atmadi Lapangan Banteng. 14 - 26 08 - 11 Januari 1951 Konferensi Gubernur Seluruh Indonesia Suasana ramah tamah Konferensi Gubernur seluruh 14 51077 08 Januari 1951 Indonesia di Balai Kotapraja Jakarta, tampak Bahder 5R E. Th. Seeman Djohan sedang duduk merokok dan menteri lainnya. Para gubernur berkenalan (bersalaman) dengan para Menteri Kabinet Natsir pada Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Balai Kota, dari kanan ke kiri : 15 51078 08 Januari 1951 Menteri Dalam Negeri Assaat, Perdana Menteri Moh. 5R E. Th. Seeman Natsir; ( gambar terhalang); (no name ); Menteri Kesehatan Dr. J. Leimena, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Salah satu gubernur sedang memberikan keterangan 16 51079 08 Januari 1951 pada Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Istana 5R E. Th. Seeman Negara. Para gubernur berdiri hendak bersalaman dengan para 17 51080 08 Januari 1951 Menteri Kabinet Natsir pada Konferensi Gubernur 5R E. Th. Seeman seluruh Indonesia di Balai Kotapraja Jakarta. Dari kiri ke kanan : Menteri Kehakiman Mr. Wongsonegoro, Mr. Sumarman dari Kementerian Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Pengajaran dan 18 51081 08 Januari 1951 5R E. Th. Seeman Kebudayaan Dr. Bahder Djohan, sedang duduk dalam pertemuan Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Balai Kotapraja Jakarta. Suasana Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di 19 51082 08 Januari 1951 5R E. Th. Seeman Istana Negara. Menteri Dalam Negeri Mr. Assaat sedang pidato pada 20 51083 08 Januari 1951 Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Balai 5R E. Th. Seeman Kotapraja Jakarta. Perdana Menteri Moh. Natsir menyampaikan 21 51084 08 Januari 1951 amanatnya pada Konferensi Gubernur seluruh 5R E. Th. Seeman Indonesia di Balai Kotapraja Jakarta. Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 5 Dari kiri ke kanan : Menteri Dalam Negeri Mr. Assaat, Menteri Penerangan Pellaupessy, Perdana Menteri Moh. Natsir, Menteri PP&K Dr. Bahder Djohan, Menteri Keuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara, 22 51085 08 Januari 1951 5R E. Th. Seeman Gubernur Sunda Kecil Mr. Susanto Tirtoprodjo, Acting Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Muljohardjo pada Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Balai SuasanaKotapraja Jakarta.malam perpisahan Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Istana Negara, tampak di tengah depan dari kiri ke kanan : (mulai dari orang kedua 23 51098 11 Januari 1951 bangku depan) : Menteri Luar Negeri Mr. Moh. Roem, 5R E. Th. Seeman Menteri Dalam Negeri Assaat, Ibu Rachmi Rahim, Presiden Soekarno, Ibu Fatmawati, Wakil Presiden Moh. Hatta. Moh. Roem, Presiden Soekarno dan Ibu Rachmi Rahim 24 51099 11 Januari 1951 saat jamuan malam perpisahan Konferensi Gubernur 5R E. Th. Seeman seluruh Indonesia di Istana Negara. Suasana jamuan negara pada malam perpisahan Konferensi Gubernur seluruh Indonesia di Istana 25 51100 11 Januari 1951 5R E. Th. Seeman Negara, tampak ajudan presiden Mayor Sughandi (di barisan kiri ujung). Dari kiri ke kanan (dari orang kedua): Gubernur Sunda Kecil Mr. Sutanto Tirtoprodjo, Menteri Dalam Negeri Mr. Assaat, Wakil Presiden Moh. Hatta, Ibu Fatmawati 26 51101 11 Januari 1951 5R E. Th. Seeman saat jamuan negara untuk para gubernur pada malam perpisahan Konferensi Gubernur Seluruh Indonesia di Istana Negara. 27 - 28 09 Januari 1951 Konferensi Pembentukan Badan Keamanan Konferensi pembentukan Badan Keamanan di bawah 27 51075 09 Januari 1951 5R Mohd. Irsjad pimpinan Sutajib, tampak salah seorang sedang pidato. Konferensi pembentukan Badan Keamanan di bawah 28 51076 09 Januari 1951 5R Mohd. Irsjad pimpinan Sutajib, tampak salah seorang sedang pidato. 29 - 33 11 Januari 1951 Kunjungan Duta Besar Perancis ke Ketua DPR Ketua DPR Mr. Sartono sedang beramah tamah dengan Duta Besar Perancis, Monsieur Henri Gauquie saat 29 51092 11 Januari 1951 berkunjung ke rumah Duta Besar Perancis, tampak 5R Tjuk Atmadi Menteri Luar Negeri Achmad Soebardjo (kedua dari kiri). Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 6 Duta Besar Perancis Monsieur Henri Gauquie 30 51093 11 Januari 1951 bersalaman dengan Ketua DPR Mr. Sartono saat tiba di 5R Tjuk Atmadi rumah Ketua DPR. Ketua DPR Mr. Sartono sedang beramah tamah dengan 31 51094 11 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi Duta Besar Perancis Monsieur Henri Gauquie. Dari kanan ke kiri ke kanan (barisan depan) : Wakil Ketua DPR Tadjudin Noor, Wakil Ketua DPR A.M. Tambunan, Duta Besar Perancis Monsieur Henri 32 51095 11 Januari 1951 Gauquie, Ketua DPR Mr. Sartono, Wakil Ketua DPR 5R Tjuk Atmadi Arudji Kartawinata berfoto bersama Menteri Luar Negeri Mr. Achmad Soebardjo di depan rumah Ketua DPR saat kunjungan Duta Besar Perancis. Ketua DPR Mr. Sartono sedang beramah tamah dengan 33 51096 11 Januari 1951 Duta Besar Perancis Monsieur Henri Gauquie di rumah 5R Tjuk Atmadi Mr. Sartono (tampak depan). Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (P.W.I) dan Serikat 34 - 39 13 Januari 1951 Penerbitan Surat Kabar (S.P.S) Seseorang sedang pidato pada Konferensi Persatuan 34 51102 13 Januari 1951 Wartawan Indonesia (P.W.I) dan Serikat Penerbitan 5R Tjuk Atmadi Surat Kabar (S.P.S) di Balai Pertemuan Umum Jakarta. Menteri Penerangan Pellaupessy sedang menyampaikan amanatnya pada Konferensi Persatuan Wartawan 35 51103 13 Januari 1951 5R Tjuk Atmadi Indonesia (P.W.I) dan Serikat Penerbitan Surat Kabar (S.P.S) di Balai Pertemuan Umum Jakarta. Menteri Penerangan Pellaupessy sedang menyampaikan amanat di depan peserta Konferensi Persatuan 36 51104 13 Januari 1951 Wartawan Indonesia (P.W.I) dan Serikat Penerbitan 5R Tjuk Atmadi Surat Kabar (S.P.S) di Balai Pertemuan Umum Jakarta (tampak dari belakang Menteri Penerangan). Seseorang sedang pidato pada Konferensi Persatuan 37 51112 13 Januari 1951 Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Penerbitan 5R Mohd. Irsjad Surat Kabar (SPS) di Balai Pertemuan Umum Jakarta. Sekretaris Jenderal Kementerian Penerangan Roeslan Abdulgani sedang menyampaikan amanatnya di 38 51113 13 Januari 1951 hadapaan peserta Konferensi Persatuan Wartawan 5R Mohd. Irsjad Indonesia (PWI) dan Serikat Penerbitan Surat Kabar (SPS) di Balai Pertemuan Umum Jakarta. Daftar Arsip Statis Foto Kementerian Penerangan RI : Wilayah Jakarta 1951 7 Wartawan luar negeri sedang pidato pada Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat 39 51114 13 Januari 1951 5R Mohd. Irsjad Penerbitan Surat Kabar (SPS) di Balai Pertemuan Umum Jakarta (suasana konferensi). 40 - 43 15 Januari 1951 Resepsi Presiden Soekarno dengan Wartawan Presiden Soekarno sedang beramah tamah dengan para 40 51133 15 Januari 1951 wartawan mengenai "kemerdekaan wartawan" di Istana 5R E. Th. Seeman Negara. Presiden Soekarno, Ibu Fatmawati, Menteri Penerangan 41 51134 15 Januari 1951 Pellaupessy sedang bersalaman dengan wartawan di 5R E. Th. Seeman Istana Negara. Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati sedang duduk 42 51135 15 Januari 1951 beramah tamah bersama wartawan di Istana Negara 5R E. Th. Seeman (tampak dari belakang Presiden Soekarno). Presiden Soekarno sedang bersalaman dengan wartawan didampingi ibu Fatmawati, Menteri 43 51136 15 Januari 1951 5R E. Th. Seeman Penerangan Pellaupessy di Istana Negara, tampak wartawan luar negeri. 44 - 45 16 Januari 1951 Kedatangan Dr. Darmasetiawan dari Lake Succes Menteri Luar Negeri Moh. Roem menjemput Dr. Darmasetiawan setelah tiba dari Lake Succes di Lapangan Terbang Kemayoran,
Recommended publications
  • 22 BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I A. Kondisi Politik Sebelum
    BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I A. Kondisi Politik Sebelum Kabinet Hatta I Periode revolusi fisik tahun 1945 sampai 1950 dalam Pemerintah Republik Indonesia identik dengan jatuh bangunnya kabinet. Menurut Herbert Feith, jatuh bangunnya kabinet ketika itu karena pemimpin sentral Republik Indonesia terpecah mengenai berbagai aspek dari pandangan dan persepsi mengenai Republik Indonesia dan dunia. Dalam bidang politik luar negeri, persaingan antar elit terjadi di seputar dua pertanyaan, yaitu; pertama, bagaimana menghadapi Belanda; dan kedua, persoalan perumusan identitas internasional Republik Indonesia. Mengenai yang pertama, pemerintah Republik Indonesia menghadapi tekanan politik yang amat kuat dalam perundingan dengan Belanda. Mengenai yang kedua, para elit bersaing, yang terpecah dalam garis politik dan ideologi, serta berbeda pandangan dalam konteks bipolarisme dunia.1 Dari argumen Herbert Feith dapat diuraikan beberapa contoh peristiwa sebagai berikut: 1. Tekanan Politik Belanda dalam Perundingan. Pada tanggal 17 Maret 1946 Sutan Syahrir mengajukan satu usul kompromi dengan memberikan konsesi yang tak sesuai dengan ikrar proklamasi.2 Salah satunya adalah pengakuan secara de facto Republik Indonesia atas Jawa dan Sumatra oleh Belanda. Hal ini mengakibatkan 1 Ganewati Wuryandari, Dharurodin Mashad, Tri Nuke Pujiastuti, dkk, Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 67 - 68. 2 Adam Malik, Mengabdi Republik Jilid II: Angkatan 45, Jakarta: Gunung Agung, 1984, hlm. 163. 22 23 pertentangan berbagai golongan mengenai hasil Perjanjian Linggarjati terutama para pengikut Tan Malaka dalam Persatuan Perjuangan.3 Pada malam hari tanggal 27 Juni 1946 Sutan Syahrir ditangkap oleh satuan - satuan tentara di Surakarta dalam perjalanan keliling ke Jawa Timur. Penangkapan Sutan Syahrir ini diharapkan akan memungkinkan Dwitunggal memberikan kemerdekaan 100 persen.
    [Show full text]
  • Surrealist Painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong
    University of Wollongong Research Online University of Wollongong Thesis Collection University of Wollongong Thesis Collections 1995 Surrealist painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong Recommended Citation Marianto, Martinus Dwi, Surrealist painting in Yogyakarta, Doctor of Philosophy thesis, Faculty of Creative Arts, University of Wollongong, 1995. http://ro.uow.edu.au/theses/1757 Research Online is the open access institutional repository for the University of Wollongong. For further information contact the UOW Library: [email protected] SURREALIST PAINTING IN YOGYAKARTA A thesis submitted in fulfilment of the requirements for the award of the degree DOCTOR OF PHILOSOPHY from UNIVERSITY OF WOLLONGONG by MARTINUS DWI MARIANTO B.F.A (STSRI 'ASRT, Yogyakarta) M.F.A. (Rhode Island School of Design, USA) FACULTY OF CREATIVE ARTS 1995 CERTIFICATION I certify that this work has not been submitted for a degree to any other university or institution and, to the best of my knowledge and belief, contains no material previously published or written by any other person, except where due reference has been made in the text. Martinus Dwi Marianto July 1995 ABSTRACT Surrealist painting flourished in Yogyakarta around the middle of the 1980s to early 1990s. It became popular amongst art students in Yogyakarta, and formed a significant style of painting which generally is characterised by the use of casual juxtapositions of disparate ideas and subjects resulting in absurd, startling, and sometimes disturbing images. In this thesis, Yogyakartan Surrealism is seen as the expression in painting of various social, cultural, and economic developments taking place rapidly and simultaneously in Yogyakarta's urban landscape.
    [Show full text]
  • A Review of Thee Kian Wie's Major
    Economics and Finance in Indonesia Vol. 61 No. 1, 2015 : 41-52 p-ISSN 0126-155X; e-ISSN 2442-9260 41 The Indonesian Economy from the Colonial Extraction Period until the Post-New Order Period: A Review of Thee Kian Wie’s Major Works Maria Monica Wihardjaa,∗, Siwage Dharma Negarab,∗∗ aWorld Bank Office Jakarta bIndonesian Institute of Sciences (LIPI) Abstract This paper reviews some major works of Thee Kian Wie, one of Indonesia’s most distinguished economic historians, that spans from the Colonial period until the post-New Order period. His works emphasize that economic history can guide future economic policy. Current problems in Indonesia were resulted from past policy failures. Indonesia needs to consistently embark on open economic policies, free itself from "colonial period mentality". Investment should be made in rebuilding crumbling infrastructure, improving the quality of health and education services, and addressing poor law enforcement. If current corruption persists, Indone- sia could not hope to become a dynamic and prosperous country. Keywords: Economic History; Colonial Period; Industrialization; Thee Kian Wie Abstrak Tulisan ini menelaah beberapakarya besar Thee Kian Wie, salah satu sejarawan ekonomi paling terhormat di Indonesia, mulai dari periode penjajahan hingga periode pasca-Orde Baru. Karya Beliau menekankan bahwa sejarah ekonomi dapat memberikan arahan dalam perumusan kebijakan ekonomi mendatang. Permasalahan yang dihadapi Indonesia dewasa ini merupakan akibat kegagalan kebijakan masa lalu. In- donesia perlu secara konsisten menerapkan kebijakan ekonomi terbuka, membebaskan diri dari "mentalitas periode penjajahan". Investasi perlu ditingkatkan untuk pembangunan kembali infrastruktur, peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan, serta pembenahan penegakan hukum. Jika korupsi saat ini berlanjut, Indonesia tidak dapat berharap untuk menjadi negara yang dinamis dan sejahtera.
    [Show full text]
  • Digest of Other White House Announcements
    2414 Administration of William J. Clinton, 1994 Digest of Other In the evening, the President attended an White House Announcements APEC leaders dinner at the Jakarta Conven- tion Center. Following the dinner, he met with President Kim of South Korea and The following list includes the President's public Prime Minister Murayama of Japan. schedule and other items of general interest an- The President announced his intention to nounced by the Office of the Press Secretary and appoint Bonnie Prouty Castrey and Mary not included elsewhere in this issue. Jacksteit to the Federal Service Impasses Panel. 1 November 10 The President announced his intention to The President announced his intention to appoint Benjamin F. Montoya and Richard appoint David H. Swinton, Adele Simmons, H. Truly as members of the Board of Visitors Bobby Charles Simpson, and Chang-Lin of the U.S. Naval Academy. Tien to the National Commission for Em- ployment Policy. November 15 November 11 In the morning, the President went to In the morning, the President and Hillary Bogor, Indonesia, where he attended meet- Clinton traveled to Anchorage, AK. In the ings with APEC leaders at the Istana Bogor. evening, they traveled to Manila, Philippines. Following a luncheon in the afternoon, the November 12 President continued his meetings with APEC In the evening, the President and Hillary leaders at the Istana Bogor. Clinton arrived in Manila, Philippines. November 16 November 13 In the morning, the President met with In the morning, following an arrival cere- President Soeharto of Indonesia at the Istana mony at the Malacanang Palace, the Presi- Merdeka and then participated in a wreath- dent and Hillary Clinton participated in a laying ceremony at the Kalibata National He- wreath-laying ceremony at the Rizal Monu- roes Cemetery.
    [Show full text]
  • Ytoitia£(Ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR
    LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL CITRA SONOBUDOYO SEBAGAI MUSEUM YANG REKREATIF DIDUKUNG OLEH PENATAAN RUANG PAMER DALAM DAN LUAR BANGUNAN DEVELOPMENT OF SONOBUDOYO MUSEUM INTO AN INTERNATIONAL CLASS MUSEUM SONOBUDOYO'S IMAGE AS A RECREATIVE MUSEUM SUPPORTED BY ARRANGEMENT OF EXHIBITION SPACES INSIDE AND OUTSIDE Disusun oleh : ASA KENANGA (03512120) Yogyakarta, September 2007 Menyetujui, Dosen Pemblmbing, lr. Munichy B. Edrees, M.A Ketua Jurusan, Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 10nhf^ttas Islam Indonesia mm Sj^it VmM>^iilliil: ?ytoitia£(ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan untuk Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul "PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL" dengan penekanan pada "Citra Sonobudoyo Sebagai Museum yang Rekreatif Didukung oleh Penataan Ruang Pamer Dalam Dan Luar Bangunan" yang merupakan desain alternatif dari proyek pemerintah yang bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata di Yogyakarta. Dimana belum optimalnya kualitas pengelolaan museum dengan standar internasional yaitu sebagai wadah pelestarian, penelitian, komunikasi, pendidikan dan rekreasi. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih, kepada : • Allah SWT. Sang pencipta yang selalu menemani disetiap langkah hidupku, dengan karunia, hidayah, serta segala keajaiban yang diberikan kepada ku. • Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. • Bapak Ir. Munichy B. Edrees, M.Arch sebagai dosen pembimbing yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini. • Bapak Ir. Muhammad Iftironi, MLA selaku dosen penguji atas segala masukannya. • Pak Diah, bu Eni dan staf Museum Sonobudoyo yang telah membantu dalam pencarian data.
    [Show full text]
  • Bab Vii Kesimpulan Dan Saran
    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Pesanggrahan Tamansari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kompleks ini dibangun pada tahun 1758 dan menjadi situs cagar budaya dan warisan dunia. Kompleks Pemandian Umbul Binangun sebagai salah satu bagian penting dari Pesanggrahan Tamansari memiliki arsitektur dan makna kultural yang penting untuk dilestarikan. Upaya pelestarian telah dilakukan selama beberapa kali di Kompleks Pemandian Umbul Binangun. Tindakan pelestarian yang paling signifikan adalah restorasi dan revitalisasi Pemandian Umbul Binangun pada tahun 2004. Dalam kegiatan ini dilakukan perbaikan secara menyeluruh pada elemen fisik kompleks ini untuk menyelamatkan bangunan dari kepunahan. Revitalisasi ini juga guna meningkatkan nilai pariwisata kompleks ini yang telah ada sejak tahun 1970-an. Walaupun fungsi dan aktivitas di kompleks ini sudah berbeda dari kondisi aslinya, namun sosok dan kondisi fisik di Pemandian Umbul Binangun saat ini tetap harus dijaga agar sesuai dengan nilai-nilai aslinya yang signifikan. Beberapa nilai-nilai signifikan tersebut dapat ditemukan dalam elemen- elemen arsitektur, terutama dari aspek bentuk, yaitu tata ruang, selubung bangunan, dan ruang luar, serta aspek makna, yaitu berupa filosofi dan makna- makna tradisional Jawa yang tercermin pada bentuk dan gaya arsitektur di Pemandian Umbul Binangun. Nilai-nilai tradisional Jawa antara lain Manunggaling Kawula Gusti, Sangkan Paraning Dumadi, dan pemaknaan sumbu filosofis/imajiner Kraton Yogyakarta perlu dipertahankan dalam tata ruang kompleks ini. Bangunan-bangunan tambahan hasil pemugaran sebelumnya harus mematuhi tata atur tersebut. Hal-hal tersebut merupakan upaya mempertahankan nilai-nilai budaya asli dalam pemanfaatan yang baru saat ini. Gaya arsitektur di kompleks ini menunjukkan adanya pengaruh arsitektur Eropa, Cina, dan Portugis terhadap arsitektur tradisional Jawa.
    [Show full text]
  • A Note on the Sources for the 1945 Constitutional Debates in Indonesia
    Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde Vol. 167, no. 2-3 (2011), pp. 196-209 URL: http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv URN:NBN:NL:UI:10-1-101387 Copyright: content is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License ISSN: 0006-2294 A.B. KUSUMA AND R.E. ELSON A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia In 1962 J.H.A. Logemann published an article entitled ‘Nieuwe gegevens over het ontstaan van de Indonesische grondwet van 1945’ (New data on the creation of the Indonesian Constitution of 1945).1 Logemann’s analysis, presented 48 years ago, needs revisiting since it was based upon a single work compiled by Muhammad Yamin (1903-1962), Naskah persiapan Undang-undang Dasar 1945 (Documents for the preparation of the 1945 Constitution).2 Yamin’s work was purportedly an edition of the debates conducted by the Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK, Committee to Investigate Preparations for Independence)3 between 29 May and 17 July 1945, and by the 1 Research for this article was assisted by funding from the Australian Research Council’s Dis- covery Grant Program. The writers wish to thank K.J.P.F.M. Jeurgens for his generous assistance in researching this article. 2 Yamin 1959-60. Logemann (1962:691) thought that the book comprised just two volumes, as Yamin himself had suggested in the preface to his first volume (Yamin 1959-60, I:9-10). Volumes 2 and 3 were published in 1960. 3 The official (Indonesian) name of this body was Badan oentoek Menjelidiki Oesaha-oesaha Persiapan Kemerdekaan (Committee to Investigate Preparations for Independence) (see Soeara Asia, 1-3-1945; Pandji Poestaka, 15-3-1945; Asia Raya, 28-5-1945), but it was often called the Badan Penjelidik Oesaha(-oesaha) Persiapan Kemerdekaan (see Asia Raya, 28-5-1945 and 30-5-1945; Sinar Baroe, 28-5-1945).
    [Show full text]
  • Trends in Southeast Asia
    ISSN 0219-3213 2017 no. 10 Trends in Southeast Asia THE INDONESIA NATIONAL SURVEY PROJECT: ECONOMY, SOCIETY AND POLITICS DIEGO FOSSATI, HUI YEW-FOONG TRS10/17s AND SIWAGE DHARMA NEGARA ISBN 978-981-4786-46-1 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 http://bookshop.iseas.edu.sg 9 789814 786461 Trends in Southeast Asia 17-J02520 01 Trends_2017-10.indd 1 25/8/17 10:16 AM The ISEAS – Yusof Ishak Institute (formerly Institute of Southeast Asian Studies) is an autonomous organization established in 1968. It is a regional centre dedicated to the study of socio-political, security, and economic trends and developments in Southeast Asia and its wider geostrategic and economic environment. The Institute’s research programmes are grouped under Regional Economic Studies (RES), Regional Strategic and Political Studies (RSPS), and Regional Social and Cultural Studies (RSCS). The Institute is also home to the ASEAN Studies Centre (ASC), the Nalanda-Sriwijaya Centre (NSC) and the Singapore APEC Study Centre. ISEAS Publishing, an established academic press, has issued more than 2,000 books and journals. It is the largest scholarly publisher of research about Southeast Asia from within the region. ISEAS Publishing works with many other academic and trade publishers and distributors to disseminate important research and analyses from and about Southeast Asia to the rest of the world. 17-J02520 01 Trends_2017-10.indd 2 25/8/17 10:16 AM 2017 no. 10 Trends in Southeast Asia THE INDONESIA NATIONAL SURVEY PROJECT: ECONOMY, SOCIETY AND POLITICS DIEGO FOSSATI, HUI YEW-FOONG AND SIWAGE DHARMA NEGARA 17-J02520 01 Trends_2017-10.indd 3 25/8/17 10:16 AM Published by: ISEAS Publishing 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 [email protected] http://bookshop.iseas.edu.sg © 2017 ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapore All rights reserved.
    [Show full text]
  • Transplantation of Foreign Law Into Indonesian Copyright Law: the Victory of Capitalism Ideology on Pancasila Ideology
    Journal of Intellectual Property Rights Vol 20, July 2015, pp 230-249 Transplantation of Foreign Law into Indonesian Copyright Law: The Victory of Capitalism Ideology on Pancasila Ideology O K Saidin† Department of Private Law, Law Faculty, University of North Sumatera, Medan, Indonesia Received: 07 May 2015; accepted: 29 June 2015 The Journey of Indonesian history has 350 years experience under the imperialism of Netherland and Japan until the era of post-independence which was still under the shadow of the developed countries. The Indonesia became more and more dependable on the foreign countries which brought influence to its political choice in regulating the Copyright Law in the following days. Indonesian copyright protection model which economic goal firstly based on the country’s Pancasila philosophy, evidently must subject to the will of the era that move towards liberal-capitalist. This era is no longer taking side to Indonesian independence goal to realize law and economic development based on Pancasila, especially the first, fourth, and fifth sila (Principle). The goal of law and economic development in Indonesia, regulated under the paradigm of democratic economy is to realize prosperous and equitable society based on Indonesian religious culture principle that can no longer be realized. Pancasila as the basis in forming legal norms in Indonesia functioned as the grundnorm which means that all the legal norms must be convenient and not to contradict the principles of the basic state philosophy of Pancasila. But the battle of foreign ideology in legal political choice through transplantation policy, did not manage to give the victory to Pancasila as the country’s ideology, but to give the victory to the foreign capitalistic ideology instead.
    [Show full text]
  • Words: Education; Opuses; Behind the Story of Merah-Putih; Si Tou Timou Tumou Tou
    STAINU Purworejo: Jurnal As Sibyan Vol 3 No 2, Desember 2020 Jurnal Kajian Kritis Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Dasar Homepage: https://ejournal.stainupwr.ac.id/ Email: [email protected] E-ISSN: : 2599-2732 PENGENALAN PAHLAWAN SAM RATULANGI PADA SISWA MI/SD Hilda Zuhri Khairunnisa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected] Orcid Id: Anis Fuadah Z Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected] Orcid Id: 0000-0002-5935-030X Abstract (in English; 12 pt Cambria) This article moots about a struggle of a famous and an influenced figure ever in that time, coming from Minahasa, North Sulawesi. He fought for Indonesia in his own way and got his thoughts gone viral even until now. His name is Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi or usually called Sam Ratulangi. He also had the biggest role why Indonesia nowadays is called “Indonesia”. This article was made to 1) acquaint a biography of a patriot that is Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi to learners, especially in elementary school. 2) acquaint the values in Sam Ratulangi. 3) know how Sam Ratulangi fought for his beloved country and what was his role in defending Indonesia. 4) acquaint his thoughts that is going viral even in nowadays. All of the data are gotten from books, literature, and journals that are related to the topic. Keywords: education; opuses; behind the story of Merah-Putih; Si Tou Timou Tumou Tou. Abstrak Artikel ini membahas tentang perjuangan seorang pahlawan terkenal dan paling berpengaruh pada masanya dari Minahasa, Sulawesi Utara.
    [Show full text]
  • SUMATERA BARAT.Pdf
    DAFTAR JEMAAH BERHAK LUNAS TAHAP I TAHUN 1441H/2020M PROVINSI SUMATERA BARAT BERHAK LUNAS TAHAP 1 KODE NO NO. PORSI NAMA ALAMAT KECAMATAN EMBARKASI 1 0300014618 BENYAMIN APRIYANTO JL. ALAI TIMUR NO. 30 A RT 02/08 PADANG UTARA PDG 2 0300015297 ARIESTA SARI SETYANI JL PERAWAT NO 67 RT 03 RW 01 AUR BIRUGO/TIGOBALEH PDG 3 0300039881 HELENDRA YOSSY JL.AIR CAMAR NO.46 RT 004 RW 008 PADANG TIMUR PDG 4 0300041110 AMDI JL TEUKU UMAR PADANG PANJANG BARAT PDG 5 0300048340 ZULFEBRINA DESA PARABEK SEI BULUH BANUHAMPU SEI PUAR PDG 6 0300054127 NOFRIZAL JL TK NAN RENCEH NO 13/27F RT 01 RW 01 GUGUK PANJANG PDG 7 0300054364 JUSNA PERUM ANAK AIR PERMAI BLOK E NO 22 KOTO TANGAH PDG 8 0300054596 FITRI AJIRNI JL SYECH JAMIL JAMBEK NO 08 RT 02 RW 03 GUGUK PANJANG PDG 9 0300055948 BASRI KOMP PER SILAING PERMAI PADANG PANJANG BARAT PDG 10 0300057910 ROSMANI PARAK KALUAT RT.17 RW.3 PADANG TIMUR PDG 11 0300058252 UMMU ATHIAH TANJUNG GADANG RT/RW 02/01 PAYAKUMBUH BARAT PDG 12 0300058498 REFITRI JL BANTO LAWEH NO 81 RT 03/RW 01 GUGUK PANJANG PDG 13 0300058851 ETRI SANOVA KURAO KAPALO BANDA RT/RW: 001/005 KURANJI PDG 14 0300059034 ZULHER JL.ROHANA KUSUS NO.56D RT.1 RW.1 PADANG BARAT PDG 15 0300063370 MASLINA SIREGAR BERINGIN NAULI PANTI/PADANG GELUGUR PDG 16 0300064293 IBRAHIM CIBUAK AMEH PASIA IV ANGKEK IV ANGKAT CANDUNG PDG 17 0300064294 SYAMSINIR KAPALO BANTO CIBUAK AMEH PASIA IV ANGKAT CANDUNG PDG 18 0300064812 SYAFWARDI GUGUAK RANDAH RT/RW 05/02 MANDI ANGIN/KOTO SELAYAN PDG 19 0300064867 FARIDA JALAN IKLAS III NO 09 RT.03 RW.09 PADANG TIMUR PDG 20 0300065689 SAHAR PANGANAK RT 01 RW 02 MANDI ANGIN/KOTO SELAYAN PDG 21 0300066373 DESMAWATI TAMPUNIK TILATANGKAMANG PDG 22 0300067348 SUKARNALIS TRIMULYA PULAU PUNJUNG PDG 23 0300067428 TADENA SUKADAMAI III JORONG BAHAGIA PANTI/PADANG GELUGUR PDG 24 0300067497 RASMAN SUNGAI EMAS LIMA KAUM PDG 25 0300067567 MARLINA TRI HASTUTI SOPAN JAYA KOTO BARU PDG 26 0300067677 GUSMAWITA JL.
    [Show full text]
  • DECREE Number 46/PUU-XIV/2016 JUSTICE by THE
    COPY DECREE Number 46/PUU-XIV/2016 JUSTICE BY THE GRACE OF GOD ALMIGHTY CONSTITUTIONAL COURT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA [1.1] Who rule upon the constitution case in the first and last instance, rule down a ruling for the case of Commissioning of Law Number 1 Year 1946 concerning Criminal Regulation or Indonesian Criminal Code juncto Law Number 73 Year 1958 concerning Declaration of Enactment of Law Number 1 Year 1946 concerning Criminal Regulation for All Areas of the Republic of Indonesia and Amending the Indonesian Criminal Code to the Constitution of the Republic of Indonesia, which was proposed by: [Barcode] 1. Name : Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.S Occupation : Civil Servant Address : Jalan Bukit Asam nomor 29 From hereinafter shall be referred to as --------- ------------------------------------ Petitioner I; 2. Name : Rita Hendrawaty Soebagio, M.Si Occupation : Private Employee Address : Kencana Loka Block J-5/3 Sektor XII RT.004/RW.014, Rawabuntu Village, Serpong District, South Tangerang City; From hereinafter shall be referred to as --------- ----------------------------------- Petitioner II; 3. Name : Dr. Dinar Dewi Kania Occupation : Private Employee/Lecturer Address : Jalan Tanjung 15 Block E Number 5 RT.007/RW.002, West Tanjung Village, Jagakarsa District, South Jakarta City; From hereinafter shall be referred to as --------- ---------------------------------- Petitioner III; 4. Name : Dr. Sitaresmi Sulistyawati Soekanto Occupation : Housewife/Lecturer at University of Indonesia Address : Komplek Timah Block CC Number 30 RT.005/RW.012, Kelapa Dua Village, Cimanggis District, Depok City; From hereinafter shall be referred to as --------- ----------------------------------- Petitioner IV; 5. Name : Nurul Hidayati Kusumahastuti Ubaya, S.S., MBA Occupation : Housewife Address : Jalan Parkit RT.004/RW.001, Sawah Besar Village, Ciputat District, South Tangerang City; From hereinafter shall be referred to as --------- ------------------------------------ Petitioner V; 6.
    [Show full text]