2006 Kenotariatan ( a - Z )
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Surrealist Painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong
University of Wollongong Research Online University of Wollongong Thesis Collection University of Wollongong Thesis Collections 1995 Surrealist painting in Yogyakarta Martinus Dwi Marianto University of Wollongong Recommended Citation Marianto, Martinus Dwi, Surrealist painting in Yogyakarta, Doctor of Philosophy thesis, Faculty of Creative Arts, University of Wollongong, 1995. http://ro.uow.edu.au/theses/1757 Research Online is the open access institutional repository for the University of Wollongong. For further information contact the UOW Library: [email protected] SURREALIST PAINTING IN YOGYAKARTA A thesis submitted in fulfilment of the requirements for the award of the degree DOCTOR OF PHILOSOPHY from UNIVERSITY OF WOLLONGONG by MARTINUS DWI MARIANTO B.F.A (STSRI 'ASRT, Yogyakarta) M.F.A. (Rhode Island School of Design, USA) FACULTY OF CREATIVE ARTS 1995 CERTIFICATION I certify that this work has not been submitted for a degree to any other university or institution and, to the best of my knowledge and belief, contains no material previously published or written by any other person, except where due reference has been made in the text. Martinus Dwi Marianto July 1995 ABSTRACT Surrealist painting flourished in Yogyakarta around the middle of the 1980s to early 1990s. It became popular amongst art students in Yogyakarta, and formed a significant style of painting which generally is characterised by the use of casual juxtapositions of disparate ideas and subjects resulting in absurd, startling, and sometimes disturbing images. In this thesis, Yogyakartan Surrealism is seen as the expression in painting of various social, cultural, and economic developments taking place rapidly and simultaneously in Yogyakarta's urban landscape. -
A Short History of Indonesia: the Unlikely Nation?
History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page i A SHORT HISTORY OF INDONESIA History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page ii Short History of Asia Series Series Editor: Milton Osborne Milton Osborne has had an association with the Asian region for over 40 years as an academic, public servant and independent writer. He is the author of eight books on Asian topics, including Southeast Asia: An Introductory History, first published in 1979 and now in its eighth edition, and, most recently, The Mekong: Turbulent Past, Uncertain Future, published in 2000. History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iii A SHORT HISTORY OF INDONESIA THE UNLIKELY NATION? Colin Brown History Indonesia PAGES 13/2/03 8:28 AM Page iv First published in 2003 Copyright © Colin Brown 2003 All rights reserved. No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording or by any information storage and retrieval system, without prior permission in writing from the publisher. The Australian Copyright Act 1968 (the Act) allows a maximum of one chapter or 10 per cent of this book, whichever is the greater, to be photocopied by any educational institution for its educational purposes provided that the educational institution (or body that administers it) has given a remuneration notice to Copyright Agency Limited (CAL) under the Act. Allen & Unwin 83 Alexander Street Crows Nest NSW 2065 Australia Phone: (61 2) 8425 0100 Fax: (61 2) 9906 2218 Email: [email protected] Web: www.allenandunwin.com National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry: Brown, Colin, A short history of Indonesia : the unlikely nation? Bibliography. -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kolonialisme
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kolonialisme dan imperialisme di Indonesia merupakan masa-masa yang kelam bagi bangsa Indonesia. Kependudukan Belanda (1602-1942) maupun kependudukan Jepang (1942-1945) di Indonesia membuat negara Indonesia menjadi negara yang tidak mandiri justru tergantung kepada kebijakan-kebijakan Pemerintah Belanda maupun Pemerintah Jepang. Kenyataan yang harus dihadapi rakyat Indonesia pada masa itu ialah berjuang dengan berbagai cara baik secara fisik maupun non fisik untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-19 lebih banyak dilakukan dengan cara perlawanan fisik, dan perlawanan yang dilakukan lebih bersifat kedaerahan. Namun pada abad ke-20 setelah bangsa Indonesia menyadari pentingnya nasionalisme terdapat bentuk baru dalam merebut kemerdekaan Indonesia ialah dengan cara bersikap kooperatif maupun non- kooperatif, baik kepada Belanda maupun Jepang demi meraih kemerdekaan dengan menempuh jalan damai tanpa adanya kekerasan. Nasionalisme di Indonesia tidak dapat dipastikan kapan kemunculannya, namun kesadaran nasional dapat ditandai dalam sejarah Indonesia setelah berdirinya organisasi nasional yaitu Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Organisasi Boedi Oetomo mendorong anggota-anggotanya untuk tetap berjuang meraih cita-cita agar martabat kaum pribumi tidak direndahkan oleh para penjajah. Seperti pernyataan yang dikutip dari J.Th. Petrus Blumberger (dalam Kahin, 1995, hlm. 84) mengenai kebijakan awal dari Boedi Oetomo berbunyi “Kaum muda seharusnya tetap menjadi motor yang mendorong ke arah kemajuan; kaum tua menjadi pengemudi yang dengan keahliannya mengemudi, tahu betul bagaimana menghindari batu-batu karang berbahaya agar kapal bisa selamat sampai ke pelabuhan”. Pada tanggal 17 Agustus 1945 perjuangan rakyat Indonesia melawan kolonialisme dan imperialisme akhirnya berujung kepada kemerdekaan bangsa Indonesia. -
461114 1 En Bookbackmatter 209..247
Conclusion: Convergent Paths In November 1945, the President of the Republic of Vietnam, Hồ Chí Minh, sent a letter addressed to ‘the President of the Republic of Indonesia’, proposing that a joint declaration of solidarity to be made by Indonesia and Vietnam in the form of a ‘Preparatory Commission Struggling for a Federation of the Free Peoples of Southern Asia’. The letter, entrusted to an American journalist named Harold Isaacs, did not reach President Soekarno.1 It was handed to Vice-President Mohammad Hatta, who then passed it on to Prime Minister Sutan Sjahrir. Sjahrir discussed the offer with Soedjatmoko Koko, the interpreter to foreign correspon- dents of the Republican government, but told him that he would not reply and preferred just to ignore the letter. Sjahrir indifference sprang from his conviction that the situation in Indonesia and Vietnam were very different. The Indonesian nationalists were up against the Dutch, who were ‘a weak colonial power and could be defeated quickly.’ Hồ Chí Minh had to contend with the French, who could and would resist him for a long time. Furthermore, he looked askance at the fact that the DRV government depended on support from the communists, which was not the case in Indonesia. In conclusion, Sjahrir argued, ‘If we ally ourselves with Hồ Chí Minh, we shall weaken ourselves and delay Independence.’2 The story of the missed opportunity for cooperation between Vietnam and Indonesia3 as a result of Sjahrir’s ‘betrayal of the greater Asian revolution’,as 1Harold Robert Isaacs is the author of No Peace for Asia, which has been cited widely in this dissertation. -
Morten Frost
KTAS støtter Team Danmark Det styrker vores chancer ammen med Team Danmark støtter vi en stor del af Sden danske idrætselite. Det gør vi for at se Dannebrog gå til tops ved internationale mesterskaber, ikke mindst ved OL i Barcelona ’92, hvor vi kæmper for guld til Danmark. -en virksomhed i udvikling BADMINTON Flere m uligheder A f Bjørn Danielsen Sidste år indførte »Badminton« to Et eksempel: blade sendes til én og samme adresse, alternative modeller til den lovplig En klub har pr. 1. januar 1991 347 men mod et portotillæg på 25 kroner tige model, som klubberne kan medlemmer. 347 medlemmer divi pr. blad, sender vi det direkte til hver vælge, når de bestiller abonnemen deret med 50 giver 7 blade. Det før enkelt abonnent. ter på bladet. ste eksemplar er gratis, og klubben Det første år prøvede 43 klubber skal derfor betale for 6 abonnenter å Model 3: en af de nye - og billigere - modeller, 150 kr. = 900 kr. for 1992. Vi tilbyder også at sende »Badmin og i år er antallet fordoblet til 87 Bemærk: M edlemstallet beregner vi ton« til alle husstande, der er med klubber, der får flere blade - men til altid et år bagud, da vi altid først har lemmer af klubben. I så fald kommer reduceret pris. de sikre medlemstal langt hen i den prisen helt ned på 50 kroner pr. M ange klubber er i tvivl om , hvad de nye sæson og abonnementet opkræ abonnement pr. år. alternative modeller går ud på, så ves pr. 1. januar 1992. Ønsker en Klubben kan for eksempel op derfor vil vi gerne forklare lidt nær klub ekstra abonnem enter (frivillige) kræve de 50 kroner sammen med mere om det. -
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan. Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018 tersebut merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan, menjadi bahan materi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gresik guna menyusun dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018, serta menjadi acuan dan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018 dan rancangan APBD Kabupaten Gresik Tahun 2018. Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018 memuat Kebijakan, Program, dan Kegiatan Pembangunan yang direncanakan pada Tahun 2018 berdasarkan hasil Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) atau Gabungan SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik. Sistematika penyusunan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018 ini mengakomodasi amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi -
BAB II GAMBARAN UMUM A. SURAT KABAR TRIBUN JOGJA 1. Sejarah
BAB II GAMBARAN UMUM A. SURAT KABAR TRIBUN JOGJA 1. Sejarah Tribun Jogja PT. Media Tribun Jogja merupakan salah satu anak perusahaan dari Group of Regional News Papper Kompas Gramedia (KG). Perusahaan Kompas Gramedia (KG) didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jacob Oetama pada tanggal 20 Juni 1965. Tribun Jogja merupakan salah satu anggota dari Tribun Network. Tribun Network sendiri memiliki surat kabar yang tersebar luas di 18 propinsi di Indonesia, yaitu di Sumatra terdapat Serambi Indonesia (Aceh), Sriwijaya Pos (Palembang), Bangka Pos (Bangka Belitung), Tribun Batam (Batam), Tribun Pekan Baru (Riau), Tribun Jambi (Jambi), dan Tribun Lampung (Lampung). Di Pulau Jawa terdapat Tribun Jabar (Bandung), Harian Surya (Surabaya) dan Tribun Jogja (Yogykarta). Di Kalimantan terdapat Bnajarmasin Post (Kalimantan Selatan). Tribun Kaltim (Kalimantan Timur) dan Tribun Pontianak (Kalimantan Barat). Di Sulawesi yaitu Tribun Menado (Sulawesi Utara), dan yang terakhir adalah Nusa Tenggara Timur yaitu Pos Kupang (Kupang). PT. Media Tribun Jogja adalah koran ke 16 dari Group of Regional News Papper Kompas Gramedia. Koran ini hadir menyapa warga 39 Yogyakarta dan sekitarnya pertama kali pada tanggal 11 april 2011, dengan tampilan 20 halaman, yang terbagi dari dua sesi yang masing-masing sesi terdapat dua web. Sebelum terbit dalam tampilan media cetak, pada tahun 2010 telah hadir versi online yakni Tribun Jogja Online. Bagi Tribun Jogja masyarakat ditempatkan sebagai orang spesial di panggung kehormatan. Hal ini dikarenakan nama Tribun yang diartikan panggung kehormatan dan menjadi tempat untuk memberitahu, memperlihatkan dan menunjukan hal- hal speSial yang dilakukan oleh insan tersebut. Oleh karena itu nama Tribun Jogja dipakai karena koran ini ingin menempatkan pembaca sebagai orang yang terhormat dan menyajikan berita dengan lengkap. -
Adaptive Fuzzy Pid Controller's Application in Constant Pressure Water Supply System
2010 2nd International Conference on Information Science and Engineering (ICISE 2010) Hangzhou, China 4-6 December 2010 Pages 1-774 IEEE Catalog Number: CFP1076H-PRT ISBN: 978-1-4244-7616-9 1 / 10 TABLE OF CONTENTS ADAPTIVE FUZZY PID CONTROLLER'S APPLICATION IN CONSTANT PRESSURE WATER SUPPLY SYSTEM..............................................................................................................................................................................................................1 Xiao Zhi-Huai, Cao Yu ZengBing APPLICATION OF OPC INTERFACE TECHNOLOGY IN SHEARER REMOTE MONITORING SYSTEM ...............................5 Ke Niu, Zhongbin Wang, Jun Liu, Wenchuan Zhu PASSIVITY-BASED CONTROL STRATEGIES OF DOUBLY FED INDUCTION WIND POWER GENERATOR SYSTEMS.................................................................................................................................................................................9 Qian Ping, Xu Bing EXECUTIVE CONTROL OF MULTI-CHANNEL OPERATION IN SEISMIC DATA PROCESSING SYSTEM..........................14 Li Tao, Hu Guangmin, Zhao Taiyin, Li Lei URBAN VEGETATION COVERAGE INFORMATION EXTRACTION BASED ON IMPROVED LINEAR SPECTRAL MIXTURE MODE.....................................................................................................................................................................18 GUO Zhi-qiang, PENG Dao-li, WU Jian, GUO Zhi-qiang ECOLOGICAL RISKS ASSESSMENTS OF HEAVY METAL CONTAMINATIONS IN THE YANCHENG RED-CROWN CRANE NATIONAL NATURE RESERVE BY SUPPORT -
Table of Content
UvA-DARE (Digital Academic Repository) Elites and economic policies in Indonesia and Nigeria, 1966-1998 Fuady, A.H. Publication date 2012 Link to publication Citation for published version (APA): Fuady, A. H. (2012). Elites and economic policies in Indonesia and Nigeria, 1966-1998. General rights It is not permitted to download or to forward/distribute the text or part of it without the consent of the author(s) and/or copyright holder(s), other than for strictly personal, individual use, unless the work is under an open content license (like Creative Commons). Disclaimer/Complaints regulations If you believe that digital publication of certain material infringes any of your rights or (privacy) interests, please let the Library know, stating your reasons. In case of a legitimate complaint, the Library will make the material inaccessible and/or remove it from the website. Please Ask the Library: https://uba.uva.nl/en/contact, or a letter to: Library of the University of Amsterdam, Secretariat, Singel 425, 1012 WP Amsterdam, The Netherlands. You will be contacted as soon as possible. UvA-DARE is a service provided by the library of the University of Amsterdam (https://dare.uva.nl) Download date:29 Sep 2021 Chapter 6 Elites and Industrialization Policy Industrialization has been regarded as a major factor contributing to divergent economic development in Asia and Africa. This has also been a feature of Indonesia–Nigeria comparisons since the 1980s. Since the mid- 1980s, the manufacturing sector has been an engine of growth in Indonesia. Contribution of the sector to the country‟s GDP increased significantly, from 8 percent in 1965 to 29 percent in 2003 (World Bank, 2007b). -
Panduan Peserta PKKMB FIP UM
PANDUAN PESERTA PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2019 Dibuat oleh : Team Chief Of Operation (COO) PKKMB “LASKAR API MUDA” FIP BEM FIP UM 2019 PKKMB FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2019 A. LATAR BELAKANG Dalam rangka menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi maka dilakukan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Masa ini dapat dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan memperkuat rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan, juga dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, memiliki kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, dan berintegritas serta memiliki kedisiplinan dalam kehidupan di kampus dan masyarakat. Dengan kata lain melalui PKKMB kita ingin memberikan bekal awal agar mahasiswa kelak akan menjadi alumni perguruan tinggi yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran ahlak, cinta tanah air dan berdaya saing global. PKKMB harus direncanakan secara matang agar dapat dijadikan momentum bagi mahasiswa baru untuk mendapat informasi yang tepat mengenai sistem pendidikan di perguruan tinggi baik bidang akademik maupun non-akademik. PKKMB juga diharapkan dapat menjadi penyadaran akan adanya hal-hal yang dapat menghambat studi mahasiswa baru termasuk bisa menghambat pencapaian tujuan nasional misalnya masalah radikalisme, terorisme, penyalahgunaan narkoba, plagiarisme, korupsi dan lainnya. Selain itu PKKMB juga diharapkan merupakan ajang penyadaran akan pentingnya pemahaman tentang globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang menuntut mahasiswa untuk menjadi orang-orang yang menghayati dan memiliki literasi data, literasi teknologi dan literasi kemanusiaan serta kesiapan untuk penguasaan kompetensi yang diperlukan di abad 21. -
Policy Implementation of the Elimination on Child Labor: Could Indonesia Be Achieve of Free Child Labor in 2022?
WSEAS TRANSACTIONS on ENVIRONMENT and DEVELOPMENT Gunarto, Hardi Warsono, DOI: 10.37394/232015.2021.17.40 Kismartini, Retno Sunu Astuti Policy Implementation of the Elimination on Child Labor: Could Indonesia Be Achieve of Free Child Labor in 2022? GUNARTO, HARDI WARSONO, KISMARTINI, RETNO SUNU ASTUTI Diponegoro University, Semarang, Indonesia Jl. Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang, Central Java 50275 INDONESIA Abstract: - Currently it’s estimated that more than 152 million people are child laborers, around 10 percent of children worldwide. Most (71 percent) work in the agricultural sector. As many as 69 percent do unpaid work because they work in their own homes and nearly half (73 million people) work in jobs that endanger their health, safety and moral development. The objective of the paper is exploring the factors why a child of a child must work, policies in control the growth rate of child labor and finally in eliminating child labor in Indonesia. This study found the issue of child labor which involves many parties becomes a challenge for the parties to work together effectively to harmonize laws and regulations and law enforcement, expand and increase access to compulsory education and training, social protection and make effective policies to support an active labor market, and to create decent and productive jobs for adults. Moreover, coordination and synchronization between related parties in forms of social workers, government, community and stakeholders are needed. Keywords: - child labor, design implementation, national policy Received: January 31, 2021. Revised: April 19, 2021. Accepted: April 21, 2021. Published: April 27, 2021. 1 Introduction Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights, Currently in the world based on ILO reports it is article 64 states that: “Every child has the right to estimated that more than 152 million people or about obtain protection from economic exploitation 10 percent of the total age of the population of 10-17 activities and any work that endangers him so that it are included in the category of child labor. -
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi SKH
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi SKH Kompas Informasi media tempat penelitian ini dilaksanakan berguna untuk mengetahui latar belakang pemikiran pekerja media serta alur kerja yang terjadi di media tersebut. Data mengenai surat kabar harian Kompas peneliti dapatkan dalam company profile yang diperoleh pada pusat data Kompas, Lantai 4 Gedung Kompas Gramedia Jalan Palmerah Jakarta Selatan. Beberapa data juga didapat dari sumber buku St. Sularto. A.1. Sejarah Berdirinya SKH Kompas Harian Kompas diterbitkan pada tahun 1960 atas prakarsa dua orang yakni Petrus Kanisius Ojong (atau yang biasa disingkat PK Ojong) dan Jakob Oetama. Kedua orang ini memiliki kesamaan yakni pernah menjadi guru dan memiliki minat di bidang sejarah. PK Ojong adalam pemmpin redaksi Star Weekly dan Jakob Oetama pada saat itu adalah pemimpin redaksi majalah Penabur. Keduanya bertemu dan membahas mengenai kesulitan masyarakat Indonesia dalam membaca format media majalah terutama yang berasal dari luar negri. Keduanya memprakarsai berdirinya majalah Intisari yang menjadi tonggak awal berdirinya kerajaan Gramedia Majalah dan juga koran Kompas. 39 Kompas dalam sejarah pendiriannya juga melibatkan Presiden Soekarno. Pada saat itu Presiden meminta Jakob dan PK Ojong mendirikan sebuah surat kabar untuk menampung aspirasi masyarakat. Awal mula nama yang akan digunakan adalah “Bentara Budaya”, namun Presiden Soekarno lebih memilih “Kompas” karena berfilosofi sebagai penunjuk arah bagi masyarakat. Maka didirikanlah harian umum Kompas yang kala itu dicap sebagai medianya partai Katolik. Saat ini Kompas berada dalam satu struktur manajemen Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Inti dari bisnis perusahaan ini adalah media. Pertama adalah majalah kemudian merambah ke koran dan saat ini juga merambah pada media siaran dan internet.