ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL UNTUK MENCIPTAKAN STRATEGI BERSAING PADA PT. MITRA LINTAS MULTIMEDIA CABANG MALANG

Roni Angger Aditama STIE INDOCAKTI, Jln. Besar Ijen 90-92 Kota Malang, Jawa Timur Email: [email protected]

ABSTRAK Seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan bisnis TV Kabel dan Internet yang menjanjikan, bersamaan dengan itu pula persaingan bisnis jasa ini menjadi sangat ketat. PT. Mitra Lintas Multimedia menjadi salah satu pelaku dalam bisnis tersebut. Agar bisa memenangkan persaingan, diperlukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan teknik pengambilan data melalui proses observasi, wawancara, library study, dan dokumentasi oleh sumber terpercaya (informan penelitian) dimana menggunakan metode pengambilan sample yaitu metode purposive sampling sejumlah lima orang karyawan. Penelitian ini menggunakan teknik analisa dengan menentukan IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor Evaluation) hasil total skor IFE sejumlah 2.594 dan EFE sejumlah 3.102. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Matriks IE dengan hasil berada di Sel II yaitu Growth dan Build. Analisis berikutnya dengan menggunakan Matriks SWOT (Strength, Weaknesess, Opportunities, Threats) diketemukan 7 (tujuh) strategi alternatif dan lalu melalui metode analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix), ditentukan skala prioritas mana dari ketujuh strategi tersebut yang terbaik untuk segera diimplementasikan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Dan hasilnya adalah market penetration menjadi urutan pertama skala prioritas dengan perolehan total score 5.404. Kata Kunci: Internal Factor Evaluation (IFE), Eksternal Factor Evaluation (EFE), Analisis SWOT Matriks, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

PENDAHULUAN yang membuat kebijakan, bahwa CTO (Cable TV Saat ini pertumbuhan dan perkembangan industri Operator) lainnya tidak diberikan ijin menyiarkan penyedia layanan TV Kabel dan Internet sudah conten channel MNC Group (Global TV, MNC sangat pesat, dibandingkan 3 (tiga) tahun yang TV, RCTI, dan I-News TV). Ditambah lagi MNC lalu. Sebagai salah satu contoh kota Malang yang Group telah memperkuat jaringan bisnisnya saat ini digempur oleh hampir semua pemain TV dengan mengakuisisi 60% kepemilikan saham dari Kabel dan Internet dengan brand terkemuka, K-Vision, sebagai salah satu partner resmi yang seperti misalnya Indihome, First Media, Biznet, memiliki hak siar atas Liga Champions, Liga Fiberstar, My Republik, Transvision, MNC Play, Eropa, Piala Super UEFA 2018-2021, dan Piala dan masih banyak lagi pemain lokal lainnya. Yang AFF. Maka otomatis seluruh CTO dilarang untuk tidak kalah ketinggalan adalah PLN (Persero) pun menayangkan channel tersebut jika masih belum melalui anak perusahaannya ICON+ telah bersiap memiliki kerjasama bisnis dengan MNC Group. membuat penawaran paket TV Kabel dan Internet Langkah strategi bisnis yang dilakukan oleh MNC dengan harga terjangkau. Group tentu memiliki pengaruh yang signifikan Masing-masing provider telah membuat strategi terhadap keberlangsungan bisnis CTO lainnya. dalam merebut market share, seperti MNC Play

1

Seperti beberapa peristiwa beredar informasi di meningkatkan keunggulan bersaingnya (Assauri, media sosial tentang Nexmedia yang akan 2013:12) antara lain: menghentikan siaran efektif pada 01 September 1. Perspektif Internal, yang terfokus pada 2019. Nexmedia sendiri merupakan operator sumberdaya dan kapabilitas, seperti televisi berlangganan di bawah SCTV group sumberdaya internal yang unik, dan media PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk memungkinkan perusahaan memukul lawan (Emtek). Berita yang hampir sama datangnya dari dalam persaingan. PT. Internux (Bolt) yang secara resmi menutup 2. Perspektif Eksternal, yang terfokus pada layanannya terhitung sejak tanggal 28 Desember struktur industri dan cara perusahaan 2018. Permasalahan ini bermula sejak memposisikan dirinya di dalam keunggulan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersaing, dan (Kominfo) resmi mencabut ijin penggunaan pita 3. Perspektif Dinamis, yang menjembatani frekuensi 2.3 GHz untuk Internux (Bolt). Bolt perspektif internal dan eksternal, yang sendiri merupakan satu-satunya operator merupakan landasan ketiga dari keunggulan Broadband Wireless Access (BWA) yang bersaing. melakukan roll out secara masif dan melayani Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pelanggan dengan menghadirkan akses internet dalam menciptakan strategi bersaing untuk cepat 4G LTE. Penyebab dari dicabutnya ijin menumbuhkan keunggulan bersaing dibutuhkan tersebut karena masalah keuangan, yaitu pihak analisis lingkungan internal dan eksternal. Dimana perusahaan belum melunasi tunggakan hutang dan analisis lingkungan internal terdiri atas denda ijin penggunaan frekuensi sejumlah Rp kompetensi dan kapabilitas sedangkan lingkungan 708,4 miliar. eksternal terdiri atas lingkungan industri dan Persaingan dan perubahan lingkungan bisnis yang lingkungan persaingan (Assauri,2013:33). dinamis seperti kasus bisnis di atas, apabila tidak Secara umum, tujuan perusahaan melakukan disikapi dengan cepat dan tepat akan berdampak analisis lingkungan adalah untuk menilai terhadap kelangsungan hidup bisnis di masa lingkungan organisasi secara keseluruhan. Dalam mendatang. Oleh karena itu, penting bagi para hal ini adalah faktor-faktor yang ada di dalam pelaku bisnis penyedia jasa TV Kabel dan Internet maupun di luar organisasi tersebut dalam melakukan analisis faktor lingkungan internal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan eksternal untuk bisa menentukan strategi bersaing demikian diharapkan manajemen dapat dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan memberikan reaksi yang sesuai dan proporsional perusahaan. untuk mencapai keunggulan bersaing yang Terdapat 3 (tiga) penentu yang dapat berkesinambungan (Purnomo& Zulkieflimansyah, dimanfaatkan suatu perusahaan untuk 2007:22). Tujuan analisis lingkungan antara lain:

2

1. Untuk menyediakan kemampuan dalam MANFAAT PENELITIAN menanggapi masalah-masalah kritis dalam 1. Bagi Peneliti lingkungan bagi manajemen perusahaan. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan 2. Untuk memprediksi kondisi masa depan dari sarana pembuktian melalui pendekatan lingkungan organisasi dan kemudian keilmuan secara teoritis dan praktis, sekaligus dijadikan sebagai bahan pertimbangan juga untuk memenuhi kewajiban pengambilan keputusan organisasi. tanggungjawab melakukan penelitian dan 3. Untuk dapat menentukan skala prioritas pengembangan profesi sebagai dosen. terhadap upaya untuk menyelesaikan 2. Bagi PT. Mitra Lintas Multimedia Cabang permasalahan atau mengembangkan rencana Malang solusi baik jangka pendek, menengah, maupun Untuk memberikan sumbangsih pemikiran jangka panjang. berupa hasil dari penelitian yang dilakukan, RUMUSAN MASALAH dengan tujuan sebagai dasar proses perbaikan Berdasarkan latar belakang masalah dan dan pengambilan keputusan oleh manajemen penjelasan di atas, dapat diketahui rumusan khususnya dalam menentukan strategi masalah dalam penelitian ini adalah: bersaing untuk menciptakan keunggulan 1. Apa saja faktor lingkungan internal yang bersaing perusahaan. mempengaruhi bisnis PT. Mitra Lintas 3. Bagi STIE Indocakti Malang Multimedia Cabang Malang? Untuk menambah literatur jurnal dan 2. Apa saja faktor lingkungan eksternal yang penelitian ilmiah yang terpublikasi sebagai mempengaruhi bisnis PT. Mitra Lintas salah satu syarat memenuhi kewajiban dalam Multimedia Cabang Malang? hal penelitian dan pengembangan sesuai 3. Apa saja strategi bersaing yang dilakukan oleh dengan TRI DHARMA Perguruan Tinggi. PT. Mitra Lintas Multimedia Cabang Malang? 4. Bagi Pihak Lain TUJUAN PENELITIAN Untuk menambah pengetahuan dan wawasan 1. Untuk mengetahui faktor lingkungan internal serta sebagai bahan acuan, referensi, dan yang mempengaruhi bisnis PT. Mitra Lintas pembanding bagi penelitian selanjutnya. Multimedia Cabang Malang. TINJAUAN PUSTAKA 2. Untuk mengetahui faktor lingkungan Strategi, adalah sekumpulan komitmen atas eksternal yang mempengaruhi bisnis tindakan atau aksi yang terintegrasi dan PT. Mitra Lintas Multimedia Cabang Malang. terkoordinasi, untuk mengusahakan atau 3. Untuk mengetahui strategi bersaing yang mengolah kompetensi dan sekaligus guna dilakukan oleh PT. Mitra Lintas Multimedia mendapatkan keunggulan bersaing organisasi Cabang Malang. (Assauri,2013:4).

3

Strategi bisnis, adalah cara perusahaan untuk sumberdaya kapabilitas dan kompetensi yang mencapai tujuannya di dalam suatu industri nantinya digunakan untuk membentuk market tertentu atau segmen industri. Jadi, strategi bisnis position tertentu. Dengan demikian analisis merupakan strategi untuk mendorong perusahaan lingkungan internal akan mencakup analisis menghadapi lawan persaingan, di dalam industri mengenai sumberdaya, kapabilitas, dan atau segmen industri (Assauri,2013:13). kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan Manajemen strategi, adalah seni dan ilmu (Purnomo&Zulkieflimansyah,2007:33). merumuskan, mengimplementasikan, dan Lingkungan eksternal yang dinamis dan terus mengevaluasi keputusan lintas fungsional untuk mengalami perubahan bahkan saat kita belum mencapai tujuannya. Manajemen strategi terdiri bereaksi dengan perubahan yang lama, sudah atas 3 (tiga) tahapan, yaitu: formulasi strategi, muncul perubahan baru, dan mengubur asumsi implementasi strategi, dan evaluasi strategi (David yang sebelumnya ingin diaplikasikan. Reaktif dan David, 2016:3). terhadap perubahan lingkungan eksternal bisa Analisis SWOT, ialah identifikasi berbagai faktor menjadikan kita tidak melakukan apa-apa dan secara sistematis untuk merumuskan strategi menjadi penonton dalam persaingan. Dengan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika demikian yang perlu mendapat perhatian serius yang dapat memaksimalkan kekuatan dan bagi manajemen perusahaan adalah memahami peluang, namun secara bersamaan dapat atau memfokuskan diri pada lingkungan internal meminimalkan kelemahan dan ancaman sehingga mampu menciptakan kapabilitas dan (Rangkuti,2014:18). kompetensi inti yang sulit ditiru oleh pesaing demi Analisis lingkungan, adalah proses awal dalam tercapainya keunggulan bersaing yang diinginkan manajemen strategi yang bertujuan untuk (Purnomo & Zulkieflimansyah, 2007 :33). memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan Komponen dari analisis lingkungan internal dalam perusahaan disini mencakup semua faktor baik penentuan keunggulan bersaing dan kemampuan yang berada di dalam maupun yang di luar persaingan strategik (Ireland et.al ,2009:72) perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian meliputi: tujuan yang diinginkan (Purnomo & 1. Resources (Sumberdaya), sumberdaya Zulkieflimansyah,2007:15). strategik pada suatu perusahaan mencakup Lingkungan internal, adalah lingkungan aset-aset fisik, keuangan atau finansial, organisasi yang berada di dalam organisasi sumberdaya manusia dan aset organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi (Assauri,2013:49). yang langsung dan khusus pada perusahaan. 2. Kapabilitas, pada dasarnya menggambarkan Perusahaan sendiri menurut pola pikir sekarang kemampuan perusahaan dalam menggunakan merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber - sumberdayanya, baik tangible

4

maupun intangible untuk menghasilkan kelemahan, kesempatan, dan ancaman produk berupa barang atau jasa yang ada yang mungkin akan (Assauri,2013:54). mempengaruhi pertumbuhan perusahaan 3. Kompetensi Inti, merupakan sekumpulan dalam mencapai tujuannya. keterampilan dan teknologi yang b) Environmental Scanning memungkinkan suatu perusahaan Teknik analisis ini merupakan proses menyediakan manfaat tertentu kepada pengumpulan informasi tentang berbagai pelanggan (Hamel & Prahalad,1994). peristiwa dan hubungannya dengan Prosedur Pelaksanaan Analisis Lingkungan lingkungan internal dan eksternal (Purnomo & Zulkieflimansyah, 2007:38), perusahaan. diantaranya terdiri atas: c) Environmental Forecasting 1. Menentukan Relevansi Dari Tingkatan Teknik ini merupakan proses penentuan Lingkungan kondisi-kondisi apa yang mungkin Tidak semua tingkatan lingkungan muncul dalam lingkungan organisasi pada mempengaruhi perusahaan dengan pengaruh masa yang akan datang. yang sama serta pada waktu yang bersamaan. Lingkungan eksternal, merupakan dimensi yang 2. Menentukan Tingkat Relevansi Dari Strategic terdapat di dalam masyarakat luas, yang Issues berpengaruh langsung terhadap suatu industri Strategic Issues adalah faktor lingkungan, (Assauri, 2013 :35). Lingkungan eksternal baik faktor di dalam atau luar perusahaan yang dikelompokkan menjadi 2 (dua) antara lain: memiliki pengaruh pada kemampuan 1. Lingkungan Umum, adalah suatu lingkungan perusahaan dalam mencapai tujuannya. dalam lingkungan eksternal organisasi yang 3. Menerapkan Teknik-Teknik Analisis menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang Lingkungan lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada Terdapat berbagai macam teknik yang dapat dasarnya di luar dan terlepas dari operasi digunakan oleh manajemen perusahaan untuk perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki melakukan analisis lingkungan. Beberapa di sedikit implikasi langsung bagi pengaturan antaranya adalah: suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut a) External Factor Evaluation (EFE) Matrix diantaranya adalah faktor ekonomi, sosial, dan Internal Factor Evaluation (IFE) politik dan hukum, teknologi, serta demografi Matrix (Purnomo & Zulkieflimansyah, 2007:23). Salah satu tugas utama yang harus 2. Lingkungan Industri, adalah tingkatan dari dipecahkan dalam analisis lingkungan lingkungan eksternal yang menghasilkan adalah mengidentifikasikan kekuatan, komponen-komponen yang secara normal

5 memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik secara manfaat dan fungsinya sama seperti dan langsung terhadap operasional perusahaan produk yang dihasilkan dan hadirnya akan (Purnomo & Zulkieflimansyah, 2007:25). menjadi ancaman karena biaya Dalam lingkungan industri terdapat 5 (lima) perpindahan atau switching cost dan harga kekuatan bersaing yang disampaikan oleh produk substitusi lebih rendah disamping Michael Porter (dalam Carpenter & kualitas atau kapabilitas kinerjanya lebih Sanders,2009) dan mempengaruhi relatif lebih baik, atau sama dengan produk saingan. spesifik terhadap operasional perusahaan, 4. Daya tawar pemasok (supplier). yaitu: Pemasok dapat menekan industri dengan 1. Ancaman dari masuknya pendatang baru. adanya kenaikan harga terhadap supply Pendatang baru dalam industri biasanya produknya, hal ini disebabkan karena dapat mengancam pesaing yang ada. Hal industri memiliki ketergantungan dengan ini disebabkan karena pendatang baru pemasok, produk yang ditawarkan seringkali membawa kapasitas baru, pemasok unik/lebih baik dalam kualitas keinginan merebut pangsa pasar, serta dan layanan. Selain itu juga karena adanya seringkali pula memiliki sumberdaya dominasi pemasok terhadap produk yang yang lebih besar. dibutuhkan oleh industri. 2. Intensitas dari lawan pesaing. 5. Daya tawar pembeli. Di kalangan pesaing yang sudah lebih Pembeli memiliki perilaku mencari harga dulu ada, bentuk persaingan yang muncul murah, produk dan layanan berkualitas, adalah upaya yang dilakukan untuk bisa jika tidak sesuai antara harapan dengan mendapatkan pangsa pasar lebih besar. kenyataan mereka cenderung berpindah Segala upaya dilakukan mulai dari ke pesaing. Hal ini menjadi motivasi bagi persaingan harga, perang iklan, pelaku bisnis untuk sedapat mungkin pengembangan produk, meningkatkan memenuhi kebutuhan pelanggan. pelayanan pelanggan atau memberikan Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix jaminan kepada pelanggan. Kesemuanya (QSPM) merupakan teknik yang secara objektif itu dilakukan demi bisa menempati posisi dapat menetapkan strategi alternatif yang tertinggi dalam level persaingan. diprioritaskan, sebagai teknik QSPM memerlukan 3. Ancaman dari produk subtitusi. good intuitive judgement. QSPM adalah sebagai Produk dari suatu industri dapat alat mengevaluasi strategi yang akan diterapkan disubtitusi produk dari industri lainnya, sehingga dapat mengoptimalkan hasil yang sehingga dapat memperluas lawan dari diperoleh (Zulkarnaen & Sutopo, 2013). QSPM produk tersebut. Produk substitusi yang merupakan salah satu teknik analisis dalam

6 literatur yang di desain untuk menentukan daya METODE PENELITIAN tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Jenis Penelitian QSPM merupakan alat yang memungkinkan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penyusun strategi mengevaluasi faktor kunci metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk (David & David, 2016:184). mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan Adapun dalam penelitian terdahulu dengan judul yang sebenarnya, mengenai masalah yang “Strategi Peningkatan Daya Saing TV Kabel ditemukan dalam perusahaan melalui serangkaian Lokal (Studi Kasus PT DKM) ditulis oleh Amru, proses observasi dan wawancara dengan sumber Daryanto, & Sanim, 2018:87-99, terdapat terpercaya (informan penelitian). persamaan-persamaan yang dilakukan di dalam Subjek dan Informan Penelitian penelitian saat ini, dimana peneliti terdahulu Subjek dalam penelitian ini adalah 5 (lima) orang mengkaji tentang: karyawan PT. Mitra Lintas Multimedia Cabang a) Kondisi persaingan antar provider TV Kabel Malang. Informan penelitian yang dipilih ialah di Kota Payakumbuh. mereka yang bersedia memberikan informasi b) Analisis faktor-faktor internal dan eksternal terkait subjek serta permasalahan yang diteliti. pada PT DKM. Dengan menggunakan analisis Informan dalam penelitian ini yaitu, Koordinator IFE/EFE dan SWOT Analisis. Teknik, Koordinator Marketing, Koordinator c) Merumuskan strategi alternatif yang dapat HR&GA, Koordinator Logistik, dan Koordinator diimplementasikan untuk meningkatkan daya Customer Service. saing PT DKM. Teknik Penentuan Informan Penelitian Yang membedakan penelitian terdahulu dengan Teknik penentuan informan dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti saat ini adalah: dilakukan dengan cara purposive sampling (secara a) Objek penelitian, yang terdahulu hanya sengaja). Yaitu dengan dasar pertimbangan membahas tentang layanan TV Kabel pemilihan adalah informan tersebut dipandang sedangkan penelitian saat ini membahas memiliki kapasitas dan pengetahuan yang tentang layanan TV Kabel dan Internet. mendalam untuk mampu dimintakan keterangan b) Metode Penelitian, untuk menentukan strategi dan penjelasan serta sesuai dengan tujuan dan alternatif terbaik peneliti terdahulu permasalahan penelitian. menggunakan metode analisis ANP (Analitic Sumber data Network Process) sedangkan penelitian saat Sumber data dari penelitian ini terdiri atas data ini menggunakan QSPM (Quantitative primer dan data sekunder yaitu: Strategic Planning Matrix). 1. Data Primer, adalah data yang perolehannya dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, dan

7

dengan melakukan proses pencatatan serta lainnya yang berhubungan dengan proses melalui serangkaian proses wawancara penelitian. terstruktur kepada informan penelitian. 4. Dokumentasi, yaitu cara memperoleh data 2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian meliputi melalui studi kepustakaan untuk memperoleh laporan kegiatan, peraturan-peraturan, foto- landasan teoritis, buku-buku referensi, jurnal- foto, dan video yang dibutuhkan peneliti, jurnal ilmiah yang juga membahas tentang dengan maksud agar data yang dikumpukan objek penelitian dan permasalahan yang lebih akurat (Riduwan,2007:77). sedang diteliti. Teknik Analisis Data Teknik Pengumpulan Data Metode analisis data dilakukan dengan metode Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam deskriptif kualitatif, dengan mempertimbangkan penelitian ini antara lain meliputi: kesediaan informan memberikan data kondisi 1. Observation (Pengamatan), yaitu melakukan perusahaan yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun pengamatan secara langsung terhadap objek data yang diminta diantaranya adalah kondisi penelitian di lapangan untuk melihat dari lingkungan internal perusahaan dengan dekat kegiatan yang dilakukan. Teknik ini menggunakan matriks IFE (Internal Factor bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan Evaluation) dan kondisi lingkungan eksternal mendeskripsikan suatu gambaran hasil perusahaan dengan menggunakan matriks EFE penelitian secara nyata sesuai dengan (Eksternal Factor Evaluation). Proses penentuan kenyataan yang ada dilapangan IFE dan EFE dilakukan dengan memberikan bobot (Riduwan,2007:76). tingkat kepentingan terhadap faktor internal dan 2. Interview (Wawancara), yaitu suatu cara eksternal yang telah disusun, kemudian dilakukan pengumpulan data yang digunakan untuk penilaian rating terhadap faktor internal dan memperoleh informasi langsung dari eksternal tersebut. Untuk tahapan selanjutnya sumbernya dengan memberikan pertanyaan diformulasikan di dalam matriks analisis SWOT yang berkaitan dengan permasalahan yang (Strength, Weaknesess, Opportunity, Threat), dan diteliti, dengan tanya jawab langsung atau Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix bertatap muka dengan informan menggunakan (QSPM) untuk menentukan pilihan terbaik pedoman wawancara (Riduwan,2007:74). alternatif strategi bagi perusahaan (David dan 3. Library Study (Studi Pustaka), yaitu teknik David,2017:184). Tahap-tahap yang dilakukan pengumpulan data dan informasi melalui dalam menganalisis data kualitatif (Sugiyono, sumber-sumber bacaan seperti buku-buku 2017) antara lain sebagai berikut: referensi, jurnal-jurnal ilmiah, karya-karya 1. Reduksi Data (Data Reduction) ilmiah lainnya, maupun literatur tertulis

8

Reduksi data diartikan sebagai proses HASIL DAN PEMBAHASAN pemilihan, pemisahan, perhatian, dan Analisis Faktor Lingkungan Internal penyederhanaan, pengabstrakan dan Adalah membahas tentang Strength (Kekuatan) transformasi data kasar yang muncul dari dan Weaknesess (Kelemahan) yang akan catatan-catatan tertulis di lapangan. Laporan mempengaruhi bisnis PT. Mitra Lintas atau data yang diperoleh dari lapangan Multimedia. Faktor-faktor tersebut antara lain: jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu 1. Strength (Kekuatan) PT. Mitra Lintas dicatat secara teliti dan rinci. Multimedia 2. Penyajian Data (Data Display) a) Harga produk yang kompetitif Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk b) Layanan produk TV Digital dan Internet mempermudah peneliti dalam melihat c) Kualitas skill dan knowledge karyawan gambaran secara keseluruhan atau bagian d) Handling komplain 1x24 jam tertentu dari penelitian. Penyajian data e) Collection door to door service dilakukan dengan mendeskripsikan hasil f) Iuran tanpa biaya PPN dan Denda wawancara yang dituangkan dalam bentuk Harga produk TV Digital dan Internet di uraian dan teks naratif, dan didukung oleh PT. Mitra Lintas Multimedia cabang Malang dokumen-dokumen, serta foto-foto maupun terbilang relatif kompetitif dibandingkan gambar sejenisnya untuk diadakannya suatu dengan pesaing atau kompetitor penyedia kesimpulan. layanan yang sejenis. Di bawah ini tabel harga 3. Penarikan Kesimpulan (Conclusing produk dan layanan. Drawing/Verification) Tabel 1 Harga Produk dan Layanan Penarikan kesimpulan yaitu melakukan Harga Produk No Paket Produk verifikasi secara terus menerus sepanjang Layanan proses penelitian berlangsung, selama proses 1. TV Digital 125 Channel Rp. 45.000 pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk 2. Internet 5 Mbps + TV Rp. 125.000 3. Internet 10 Mbps + TV Rp. 175.000 menganalisis dan mencari pola, tema, 4. Internet 15 Mbps + TV Rp. 235.000 hubungan persamaan, hal-hal yang sering 5. Internet 20 Mbps + TV Rp. 285.000 timbul, hipotesis, dan sebagainya yang Sumber data: PT. Mitra Lintas Multimedia Sedangkan layanan produk TV Digital dan dituangkan dalam kesimpulan relatif. Dalam Internet dapat pula dilihat melalui tabel 1 di penelitian, penarikan kesimpulan dilakukan atas dengan harga yang murah tapi layanan dengan pembagian intisari dari rangkaian yang diberikan cukup signifikan seperti TV kategori hasil penelitian berdasarkan Digital, pelanggan hanya membayar observasi dan wawancara. Rp 45.000 sudah bisa menikmati tontonan 125

9

channel lokal maupun premium. Untuk e) Brand Image kualitas skill dan knowledge karyawan f) Aktivitas promosi PT. Mitra Lintas Multimedia Cabang Malang, Selama kurun waktu berdirinya PT. Mitra tidak diragukan lagi karyawan yang ada Lintas Multimedia Cabang Malang, adalah karyawan dengan pengalaman bekerja infrastruktur jaringan belum pernah yang cukup lama dengan masa kerja 3-5 tahun, mengalami penambahan ataupun upgrade ditambah lagi proses recruitment dan seleksi jaringan, sehingga kualitas jaringan tentu yang komprehensif. Transfer atau sharing mengalami penurunan dari tahun ke tahun, knowledge pun dilakukan di dalam setiap ditambah coverage area yang teraktivasi aktivitas operasional sehari-hari. Untuk jaringan internet jumlahnya sangat terbatas handling komplain keluhan pelanggan tim karena masih menggunakan teknologi teknisi memiliki standar baku yaitu harus coaxcial. Aturan main dari para penyedia TV diselesaikan maksimal 1 x 24 jam sejak swasta yang memiliki hak siar eksklusif atas keluhan masuk. Pelanggan pun dimanjakan siaran-siaran channel olahraga semisal MNC dengan kemudahan pembayaran, yaitu tanpa Group dan K-Vision menjadikan para CTO harus datang ke kantor atau loket pembayaran local tidak memiliki ruang untuk tapi dengan diberikannya fasilitas tim kolektor menayangkan jika belum bekerjasama. yang datang ke rumah setiap pelanggan, Kelemahan berikutnya adalah PT. Mitra walaupun ada alternatif lainnya untuk proses Lintas Multimedia, masih bergantung pembayaran yaitu, transfer dan loket. terhadap pihak ketiga yaitu penyedia ISP Kelebihan lainnya adalah pelanggan yang (Internet Service Provider) yang memiliki membayar iuran tidak dikenakan tambahan bandwith, hal ini tentu menjadi berpengaruh biaya lain-lain seperti pajak pertambahan nilai terhadap penentuan kebijakan operasional (ppn), bahkan bagi pelanggan yang terlambat seperti penentuan harga jual dan layanan. dalam pembayaran tidak ada sanksi atau Histori masa lalu yang kurang baik, juga denda. Semua hal tersebut diberikan dalam menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki, rangka menumbuhkan strategi bersaing demi karena hal ini mempengaruhi citra/image terciptanya keunggulan bersaing perusahaan. perusahaan dimata pelanggan. Kurangnya 2. Weaknesess (Kelemahan) PT. Mitra Lintas SDM dalam bidang sales dan marketing Multimedia menjadi salah satu problem minimnya a) Infrastruktur jaringan TV dan Internet aktivitas promosi, sekalipun ada aktivitas b) Coverage area jaringan di Kota Malang promosi yang dilakukan cenderung bersifat c) Conten channel TV siaran olahraga konvensional dengan konsep BTL (below the d) Support ISP (Bandwith) line) ketimbang ATL (above the line) yang

10

sebagian besar dilakukan oleh kompetitor tersebut perlu mendapatkan perhatian dan lainnya. evaluasi. Kemudian untuk Weaknesess Berikut ini hasil analisis IFE (Internal Factor (Kelemahan) faktor kelemahan yang tertinggi Evaluation) Matriks untuk memberikan dengan skor 0.264 yaitu pada faktor gambaran detail terkait faktor kekuatan dan infrastruktur jaringan TV dan Internet yang kelemahan PT. Mitra Lintas Multimedia perlu mendapat perhatian dan penanganan Cabang Malang disajikan di dalam tabel 2 di serius. bawah ini: Nilai total dari analisis IFE dengan acuan Tabel 2 standar penilaian untuk total skor apabila 1 Analisis IFE (Internal Factor Evaluation) Matrix Skor teridentifikasi sangat rendah, 2 teridentifikasi No Faktor Internal Bobot Rerata Bobot rendah, 3 teridentifikasi sedang, dan 4 Streght (Kekuatan) Harga produk teridentifikasi tinggi, maka dapat diketahui 1. 0.100 3.2 0.320 kompetitif Layanan produk TV bahwa hasil analisis IFE dengan total skor 2. 0.090 2.6 0.234 Digital & Internet 2.594 masuk dikategori tergolong rendah, Kualitas skill & 3. knowledge 0.100 2.8 0.280 yang artinya kekuatan yang ada masih belum karyawan Handling komplain optimal untuk bisa mengatasi kelemahan yang 4. 0.050 2.2 0.110 1x24 jam dimiliki oleh perusahaan. 5. Collection 0.050 2.4 0.120 Iuran tanpa PPN Analisis Faktor Lingkungan Eksternal 6. 0.050 3.4 0.170 dan Denda Analisis faktor lingkungan eksternal adalah Weaknesess (Kelemahan) Infrastruktur membahas tentang Opportunity (Peluang) dan 1. jaringan TV & 0.110 2.4 0.264 Internet Threats (Ancaman) yang mempengaruhi bisnis Coverage area PT. Mitra Lintas Multimedia. Faktor-faktor 2. jaringan di kota 0.100 2.4 0.240 Malang tersebut antara lain: Conten channel TV 3. 0.100 2.6 0.260 Olahraga 1. Opportunity (Peluang) PT. Mitra Lintas Support ISP 4. 0.090 2.0 0.180 Multimedia (Bandwith) 5. Brand Image 0.080 2.2 0.176 a) Target Market di Malang 6. Aktivitas Promosi 0.080 3.0 0.240 Total 1.00 2.594 b) Kebutuhan TV & Internet Sumber: Data Primer Diolah c) Segmen pasar Middle-Low Berdasarkan hasil analisis IFE (Internal d) Luasan Wilayah kota Malang Factor Evaluation) yang tercantum pada tabel e) Harga produk pesaing 2 di atas dapat diketahui untuk Strength Target Market kota Malang menurut Hasil (Kekuatan) skor terendah pada faktor Survei Angkatan Kerja Nasional handling komplain 1x24 jam dengan skor (SAKERNAS, 2015) jumlah angkatan kerja, 0.110 artinya bahwa indikator kekuatan jumlah pelajar dan mahasiswa di kota Malang

11

relatif lebih tinggi, hal inilah mengapa Malang kalah penting. Posisi yang dilematis harus mendapat sebutan kota Pelajar, tentu ini dihadapi, dimana warga sudah tidak nyaman peluang besar karena menjadi kebutuhan dengan hadirnya tiang-tiang baru aktivitas sehari-hari mereka, untuk bekerja dipemukimannya karena dipandang kurang maupun kegiatan belajar para pelajar dan elok secara estetika, di lain sisi ijin mahasiswa. Karakteristik ekonomi warga penggunaan tiang listrik juga menjadi kendala berdasarkan hasil survei juga tergolong tersendiri. Banyaknya program promosi yang middle-low dengan jumlah angkatan kerja dan gencar dengan harga bantingan (diskon) pendidikan yang relatif tinggi dibandingkan besar-besar juga kerap kali menjadi masalah angka penganggurannya. dilapangan. Terkait luasan wilayah kota Malang dengan Ditambah saat ini masih bergantung dengan luas kurang lebih 110.06 km² dan populasi ISP (Internet Service Provider) atau pihak 820.243 (Sumber BPS,2010), hal ini ketiga yaitu penyedia jasa layanan bandwith merupakan peluang bisnis yang cukup besar selain itu juga bergantung kepada provider untuk pengembangan wilayah pemasaran penyedia jasa conten/siaran yang mungkin dengan memperluas coverage jaringan. saja setiap saat bisa menaikkan harga atau Peluang lainnya adalah harga produk pesaing merubah skema kerjasama sehingga sudah yang relatif lebih tinggi karena kompetitor dapat dipastikan akan mempengaruhi biaya yang ada adalah provider ternama. produksi dan tentu harga jual produk akan 2. Threats (Ancaman) PT. Mitra Lintas terdampak. Dalam hal ini pelanggan yang Multimedia paling merasakan dampaknya utamanya a) Kompetitor TV & Internet di Malang terkait perubahan harga karena adanya b) Problem Perijinan Jaringan RT/RW perubahan biaya produksi atau operasional. c) Problem Perijinan Penggunaan Tiang Berikut ini adalah hasil dari analisis EFE d) Program Promosi Kompetitor (Eksternal Factor Evaluation) matriks dalam e) Bargaining position supplier ISP hal ini untuk memberikan gambaran detail f) Bargaining position supplier conten/ terkait faktor peluang dan ancaman yang channel mempengaruhi bisnis pada PT. Mitra Lintas Jumlah kompetitor yang cukup banyak, seperti Multimedia Cabang Malang data EFE First Media, Biznet, MNC Play, Tranvision, disajikan di dalam tabel 3 di bawah ini: My Republik, Indihome, dan masih banyak lagi lainnya menjadi ancaman keberlangsungan bisnis. Problem perijinan warga dan penggunaan tiang listrik juga tidak

12

Tabel 3 dengan nilai skor tertinggi adalah faktor Analisis EFE (Eksternal Factor Evaluation) Matrix Skor Perijinan Penggunaan Tiang sebesar 0.468 dan No Faktor Eksternal Bobot Rerata Bobot jumlah kompetitor bisnis serupa dengan skor Opportunity (Peluang) 0.456 keduanya cukup tinggi dan merupakan Target Market di 1. 0.130 2.6 0.338 ancaman yang perlu diantisipasi serta segera Malang mendapat perhatian serius agar selanjutnya Kebutuhan TV & 2. 0.100 3.2 0.320 Internet bisa menentukan langkah-langkah teknis dan Segmen pasar 3. 0.090 2.6 0.234 strategis guna penentuan kebijakan bisnis Middle-Low Luasan Wilayah kota yang diperlukan dimasa mendatang. 4. 0.080 3.2 0.256 Malang Dalam analisis EFE (Eksternal Factor Harga produk 5. 0.050 2.8 0.140 Evaluation) juga membahas tentang analisis pesaing Threats (Ancaman) persaingan dalam industri yang teorinya disampaikan oleh Michael Porter dalam 5 Kompetitor TV & 1. 0.120 3.8 0.456 Internet di Malang (lima) Keunggulan Bersaing, peneliti Problem Perijinan 2. 0.110 3.0 0.330 mencoba menganalisis dengan peristiwa yang Jaringan RT/RW dialami oleh PT. Mitra Lintas Multimedia Problem Perijinan 3. 0.130 3.6 0.468 Penggunaan Tiang antara lain: Program Promosi 4. 0.070 3.2 0.224 1) Ancaman masuknya pesaing baru Kompetitor Bargaining position Seperti yang diketahui bahwa PLN 5. 0.060 2.8 0.168 supplier ISP (Persero) melalui unit bisnisnya yaitu Bargaining position PT. Comnets Plus (ICON⁺) 6. supplier 0.060 2.8 0.168 conten/channel telah hadir dengan produk barunya yaitu STROOMNET dengan harga yang relatif Total 1.00 3.102 terjangkau serta dikemas dalam paket Sumber: Data Primer Diolah layanan listrik dan tambah daya bagi Berdasarkan analisis EFE (Eksternal Factor pelanggan PLN, hal ini akan menjadi Evaluation) yang tercantum pada tabel 3 di program yang menarik dan tentu saja atas, maka dapat diketahui bahwa Opportunity berpengaruh signifikan terhadap para (Peluang) dengan nilai skor tertinggi adalah CTO dan provider internet lainnya. faktor Target Market sebesar 0.338, artinya 2) Intensitas lawan pesaing bahwa target market yang ada di Kota Malang Problem yang dihadapi tidak berhenti menjadi salah satu peluang besar yang perlu hanya pada ancaman pendatang baru, dipertimbangkan untuk keputusan strategi tetapi pesaing yang sudah lebih dahulu bisnis. Sedangkan untuk Threats (Ancaman) ada juga menjadi ancaman, seperti

13

banyaknya local operator dan provider kerjasama maka pasti imbas atau internet seperti, Indihome, Biznet, MNC dampaknya akan dirasakan oleh PT. Mitra Play, My Republik, Transvision, dan First Lintas Multimedia Cabang Malang secara Media, serta masih banyak lainnya. langsung juga akan berpengaruh kepada 3) Ancaman produk subtitusi pelanggan. Saat ini para operator TV Kabel sedang 5) Daya tawar pembeli dihadapkan pada perubahan dan Pembeli adalah Raja (Customer is King) perkembangan teknologi, akhir-akhir ini ini bermakna bahwa perusahaan yang frekuensi orang menonton TV cenderung bergerak di bidang jasa, pelayanan adalah berkurang, minat orang cenderung kepada yang utama. Permintaan dan kebutuhan layanan paket internet dikarenakan pelanggan adalah segalanya bagi dengan handphone mereka sudah bisa keberlangsungan perusahaan. Oleh sebab menonton secara streaming atau melalui itu, perusahaan harus berusaha untuk jauh lebih praktis dan flexible memberikan kualitas layanan terbaiknya. karena mudah dibawa kemana-mana. Ditengah maraknya kompetisi dengan 4) Daya tawar pemasok para provider bisnis serupa, masuknya Pemasok yang berperan dan memiliki kompetitor baru, dan munculnya berbagai pengaruh signifikan dalam bisnis di macam produk substitusi. Akan tetapi PT. Mitra Lintas Multimedia adalah: memang tidak mudah memenuhi semua a) Provider penyedia layanan Bandwith harapan pelanggan dengan kenyataan dalam hal ini ISP (Internet Service yang terjadi di lapangan, karena berbagai Provider). Untuk saat ini kerjasama problem yang terkadang diluar prediksi ISP dengan PT. Naraya Telematika internal perusahaan, semisal tiba-tiba (NARATEL) sebagai penyedia kabel putus sedangkan saat itu tingginya kapasitas bandwith bagi pelanggan kebutuhan pelanggan, jika tidak segera PT. Mitra Lintas Multimedia. tersolusikan yang terjadi pelanggan b) Provider penyedia layanan hak siar kecewa dan akhirnya putus atau berhenti conten/channel TV khususnya untuk berlangganan. conten premium. Berikut ini adalah tabel 4 yang merupakan Aktivitas bisnis PT. Mitra Lintas hasil Analisis Persaingan Industri berdasarkan Multimedia dalam hal operasional akan teori analisis 5 (lima) keunggulan bersaing dipengaruhi oleh dua provider tersebut di Michael Porter: atas, apabila mereka menentukan kebijakan terkait perubahan harga dan

14

Tabel 4 Eksternal berada di posisi sel ke II seperti pada Analisis 5 (Lima) Keunggulan Bersaing Michael gambar 1. Yang artinya bahwa perusahaan perlu Porter menentukan strategi Growth dan Build, yaitu No Variable Skor Rank Kategori melakukan serangkaian strategi intensif dan

Ancaman strategi integrasi. Strategi intensif meliputi 1. 3.20 2 Tinggi Pendatang Baru diantaranya, penetrasi pasar dengan memperluas Intensitas Lawan 2. 3.40 1 Tinggi market share melalui berbagai macam aktivitas Pesaing promosi, pengembangan pasar dengan Ancaman produk 3. 2.20 4 Sedang substitusi memperluas wilayah pemasaran atau pembukaan Daya Tawar area baru, pengembangan produk dari yang sudah 4. 2.40 3 Sedang Pemasok ada atau modifikasi produk. Sedangkan untuk Daya Tawar 5. 2.00 5 Sedang Pembeli strategi integrasi antara lain, integrasi ke depan Sumber: Data Primer Diolah (forward integration), integrasi ke belakang Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 di atas (backward integration). dapat diketahui bahwa, untuk Intensitas Gambar 1 Internal & Eksternal (IE) Matriks Lawan Pesaing yang lebih dahulu ada memiliki skor tertinggi dengan nilai 3.40 artinya bahwa variable tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar oleh karenanya masuk dalam kategori tinggi. Lalu, skor tertinggi kedua dengan nilai 3.20 adalah variable Ancaman Pendatang Baru, dilanjutkan dengan Daya Tawar Pemasok diurutan ketiga dengan nilai 2.40. Sedangkan, diurutan keempat dengan nilai 2.40 adalah pada variable Ancaman produk substitusi, dan Analisis SWOT Matriks terakhir diurutan kelima dengan nilai skor Selain daripada analisis Internal dan Eksternal (IE) 2.00 adalah variable Daya Tawar Pembeli. Matriks dalam melakukan analisis terhadap Berdasarkan dari hasil analisis Matriks IFE dan strategi bisnis alternatif guna menciptakan EFE di atas dimana total skor matriks IFE untuk keunggulan bersaing, dapat juga dengan Kekuatan dan Kelemahan sebesar 2.594 dan menggunakan analisis SWOT Matriks. Dengan matriks EFE untuk Peluang dan Ancaman dengan menggunakan data dari analisis matriks IFE dan total skor 3.102, maka apabila ditunjukkan dalam matriks EFE kemudian dilakukan analisis dalam gambar matriks Faktor Internal dan Faktor matriks SWOT.

15

Gambar 2 bersaing pada PT. Mitra Lintas Multimedia antara Analisis SWOT Matriks lain adalah: Faktor Internal (S) Strength (W) Weaknesess (Kekuatan) (Kelemahan) a) Strategi SO a) Harga produk a) Infrastruktur yang kompetitif jaringan TV dan Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk b) Layanan produk Internet

TV Digital dan b) Coverage area merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- Internet jaringan di Kota c) Kualitas skill Malang

dan knowledge c) Conten channel besarnya. Sehingga strategi bisnis alternatif karyawan TV siaran d) Handling olahraga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

komplain 1x24 d) Support ISP jam (Bandwith) 1) Melakukan Market Penetration e) Collection door e) Brand Image

to door service f) Aktivitas (Penentrasi Pasar) melalui promosi dan f) Iuran tanpa promosi biaya PPN dan aktivitas pemasaran. Faktor Eksternal Denda (O)Opportunities Strategi SO: Strategi WO: 2) Meningkatkan kualitas dari produk dan (Peluang) a) Melakukan a) Melakukan a) Target Market di penetrasi pasar upgrade jaringan layanan TV Kabel dan Internet. Malang (Market dan b) Kebutuhan TV & Penetration) pengembangan b) Strategi WO Internet dengan promo pasar dengan c) Segmen pasar harga yang menambah Strategi yang ditetapkan adalah dengan Middle-Low terjangkau jaringan/area d) Luasan Wilayah dibandingkan baru (Market memanfaatkan peluang yang ada dengan cara kota Malang dengan pesaing. Development) e) Harga produk b) Meningkatkan b) Melakukan meminimalkan kelemahan. Adapun strategi pesaing kualitas layanan pengurusan ijin dengan conten dan bisnis alternatif dapat dikelompokkan sebagai memberikan penggunaan tiang kebutuhan dan guna ekspansi berikut: keinginan jaringan baru. pelanggan. 1) Melakukan upaya pengembangan

(T)Threats (Ancaman) Strategi ST: Strategi WT: area/jaringan baru (Market Development). a) Aktif melakukan a) Mengurus a) Kompetitor TV & strategi intensif, perijinan dengan Internet di 2) Upgrade jaringan dari coaxcial menjadi penentrasi pasar RT/RW Malang (Market setempat. Serta b) Problem jaringan FTTH (Fiber to The Home). Penetration) dan mengurus Perijinan pengembangan perijinan dengan Jaringan RT/RW produk (Product pihak Icon+ c) Strategi ST c) Problem Development) ataupun investasi Perijinan b) Melakukan jaringan mandiri. Strategi yang ditetapkan adalah dengan Penggunaan strategi Forward b) Melakukan Tiang Integration kerjasama kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk d) Program Promosi membangun dengan ISP dan Kompetitor jaringan saluran Provider conten dapat mengatasi ancaman yang ada. Adapun e) Bargaining pemasaran untuk atau strategi position supplier membantu integrasi ke strategi bisnis alternative dapat ISP penetrasi pasar belakang f) Bargaining lebih dulu dari (Backward dikelompokkan sebagai berikut: position supplier pesaing. Integration) conten/channel 1) Melakukan strategi pengembangan

produk dengan harapan pelanggan akan Berdasarkan analisis SWOT Matriks di atas maka memiliki banyak pilihan produk sesuai dapat dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) strategi kebutuhan dan keinginan (Product bisnis alternatif guna menciptakan keunggulan Development).

16

2) Perusahaan melakukan strategi Integrasi Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix ke depan (Forward Integration) yaitu (QSPM) untuk mempercepat aktivitas penetrasi QSPM merupakan satu-satunya teknik analisis pasar di wilayah yang luas diperlukan dalam literatur yang di design untuk menentukan peran serta saluran pemasaran (agen daya tarik relatif dari tindakan alternative (David penjualan) dalam hal ini bisa dan David, 2017:184). Teknik ini secara objektif menggunakan MGM (Member Get mengindikasikan strategi alternatif terbaik Member). diantara alternatif strategi lainnya. Tujuan dari d) Strategi WT QSPM adalah menentukan strategi alternatif mana Strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang akan memiliki skor tertinggi dan menjadi yang bersifat defensive yaitu meminimalkan pilihan terbaik untuk diimplementasikan dalam kelemahan untuk menghadapi ancaman. penentuan kebijakan strategi bersaing perusahaan. Adapun strategi bisnis alternatif dapat Berikut ini hasil analisis QSPM disajikan dalam dikelompokkan sebagai berikut: tabel 5. 1) Perusahaan melakukan pengurusan Tabel 5 Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix perijianan (permit) baik RT/RW setempat (QSPM) TAS (Total dimana jaringan TV Kabel dan Internet Strategi Rank No Attractiveness Alternatif Prioritas dibangun maupun rencana perluasan Score) Strategy Market jaringan. Sekaligus melakukan 1. 5.404 I Penetration pengurusan perijinan terhadap Strategy Peningkatan 5.278 penggunaan pemanfaatan tiang tumpu 2. III Mutu Produk & PLN dengan pihak Icon+. Ataupun Layanan Strategy Market melakukan pembangunan infrastruktur 3. 5.008 VI Development tiang mandiri. Strategy 2) Melakukan renegosiasi dengan pihak 4. Product 4.940 VII Development penyedia layanan bandwith (ISP) dan Strategy provider penyedia layanan conten/siaran 5. Backward 5.224 IV Integration bisa dengan strategi integrase ke belakang Strategy (Backward Integration) sehingga kualitas 6. Forward 5.114 V Integration layanan ke depan akan lebih baik lagi. Strategy Infrastruktur 5.380 7. II dan Permit Development Sumber: Data Primer Diolah

17

Berdasarkan dari hasil analisis QSPM di atas dapat perijinan dengan warga serta pemerintah diketahui strategi alternatif yang mungkin ada dan setempat yang cukup sulit. bisa dilakukan di PT. Mitra Lintas Multimedia 3) Prioritas III adalah Strategy Peningkatan Mutu Cabang Malang sejumlah 7 (tujuh) strategi Produk & Layanan dengan perolehan TAS alternatif. Peneliti melakukan kajian ini dengan sebesar 5.278, yaitu tingginya persaingan terlebih dahulu melakukan diskusi dan antara kompetitor TV Kabel dan Internet di pembahasan yang mendalam dengan pihak kota Malang, yang memenangkan kompetisi informan yang terdiri atas 5 (lima) karyawan dengan bisa mengambil hati pelanggan adalah diantaranya koordinator teknik, koordinator mereka yang mampu memberikan pelayanan marketing, koordinator HR & GA, koordinator terbaik baik mutu produk dan layanan after logistik, dan koordinator customer service. Dan sales service. urutan prioritas strategi yang bisa dijalankan 4) Prioritas IV adalah Strategy Backward berdasarkan Analisis Lingkungan Internal (IFE) Integration dengan perolehan TAS sebesar dan Analisis Lingkungan Eksternal (EFE), serta 5.224, yaitu perusahaan akan semakin berdasarkan Analisis SWOT, dan QSPM adalah memiliki keunggulan bersaing jika mampu sebagai berikut: memiliki bargaining position dengan para 1) Prioritas I adalah Strategy Market Penetration supplier/pemasoknya. Dalam hal ini penyedia dengan perolehan TAS sebesar 5.404, yaitu layanan bandwith (ISP) dan penyedia layanan perusahaan seoptimal mungkin melakukan conten/channel siaran. aktivitas promosi/pemasaran untuk 5) Prioritas V adalah Strategy Forward mendapatkan market share pelanggan Integration dengan perolehan TAS sebesar dibandingkan dengan para pesaing. Utamanya 5.114, yaitu perusahaan untuk mempercepat dengan memanfaatkan kekuatan internal penetrasi pasar dan pengembangan market perusahaan yaitu harga yang terjangkau. share dibutuhkan kerjasama dan bantuan dari 2) Prioritas II adalah Strategy Infrastruktur dan saluran distribusi pemasaran. Dalam hal ini Permit Development dengan perolehan TAS bangun agen-agen penjualan, manfaatkan sebesar 5.380, yaitu perusahaan harus bisa MGM (Member Get Member) berikan diskon segera melakukan pengurusan ijin baik dan reward tertentu agar mereka termotivasi RT/RW maupun ijin pemanfaatan tiang tumpu ikut memasarkan. PLN dengan pihak Icon+. Ataupun 6) Prioritas VI adalah Strategy Market perusahaan bersiap untuk mau berinvestasi Development dengan perolehan TAS sebesar mandiri guna melakukan pembangunan tiang 5.008, yaitu perusahaan harus mampu melihat sendiri. Tentu dengan konsekwensi nilai peluang bahwa kota Malang memiliki luasan investasi jaringan yang tinggi dan proses wilayah yang sangat besar ditambah dengan

18

tingginya permintaan akan layanan TV Kabel perhatian dan skor tertinggi sebesar 0.320 dan Internet dan hingga saat ini jaringan yang untuk faktor harga yang kompetitif. Kemudian dimiliki masih belum maksimal. Ke depan untuk faktor kelemahan yang tertinggi dengan perusahaan perlu melakukan ekspansi skor 0.264 yaitu pada faktor infrastruktur jaringan dengan memperbanyak dan jaringan TV dan Internet yang perlu mendapat memperluas coverage area baru. perhatian dan penanganan serius. 7) Prioritas VII adalah Strategy Product 2. Hasil analisis lingkungan eksternal (EFE) Development dengan perolehan TAS sebesar yaitu peluang dengan nilai skor tertinggi 4.940, yaitu di masa mendatang perusahaan adalah faktor target market sebesar 0.338, harus melakukan modifikasi dan artinya bahwa target market yang ada di Kota pengembangan produk sebagai cara untuk Malang menjadi salah satu peluang besar yang memberikan berbagai macam pilihan produk perlu dipertimbangkan untuk keputusan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. strategi bisnis. Sedangkan untuk ancaman Hasil analisis QSPM meskipun terdapat skala dengan nilai skor tertinggi adalah faktor prioritas bukan berarti yang memiliki skor perijinan penggunaan tiang sebesar 0.468 dan terendah atau prioritas terakhir adalah tidak jumlah kompetitor dengan skor 0.456 penting atau bahkan tidak perlu dilakukan. Akan keduanya cukup tinggi dan merupakan tetapi hasil QSPM hanyalah sebagai bahan kajian ancaman yang perlu diantisipasi serta segera dan bahan pertimbangan bagi para pengambil mendapat perhatian serius. keputusan dan kebijakan dengan menyajikan 3. Hasil analisis IFE dan EFE kemudian alternatif pilihan strategi terbaik dari yang paling dilanjutkan dengan mengkaji pada matriks baik yang pernah ada. Internal dan Eksternal dan hasilnya adalah IFE KESIMPULAN DAN SARAN dengan total skor 2.594 dan EFE dengan total Kesimpulan skor 3.102, maka apabila ditunjukkan dalam Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang telah gambar matriks faktor Internal dan faktor diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai Eksternal berada di posisi sel ke II yang berikut: artinya perusahaan tersebut perlu melakukan 1. Hasil analisis lingkungan internal (IFE) pada strategi Growth dan Build. Yaitu melakukan PT. Mitra Lintas Multimedia, dimana terdapat serangkaian strategi intensif dan strategi faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Untuk integrasi. Dimana strategi intensif antara lain, faktor kekuatan skor terendah pada faktor market penetration, market development, dan handling komplain 1x24 jam dengan skor product development. Dan yang termasuk 0.110 artinya bahwa indikator kekuatan strategi integrasi adalah, backward tersebut dikemudian hari perlu mendapatkan

19

integration, forward integration, dan 1) Perusahaan melakukan pengurusan horizontal strategy. perijianan (permit) baik RT/RW 4. Hasil analisis SWOT dengan membuat setempat dimana jaringan TV Kabel strategi alternatif berdasarkan dari faktor dan Internet dibangun maupun internal dan eksternal, yaitu antara lain: rencana perluasan jaringan. Sekaligus a. Strategi SO melakukan pengurusan perijinan 1) Melakukan Market Penetration terhadap penggunaan pemanfaatan (Penentrasi Pasar) melalui promosi tiang tumpu PLN dengan pihak Icon+. dan aktivitas pemasaran. Ataupun melakukan pembangunan 2) Meningkatkan kualitas dari produk infrastruktur tiang mandiri. dan layanan TV Kabel dan Internet. 2) Melakukan renegosiasi dengan pihak penyedia layanan bandwith (ISP) dan b. Strategi WO provider penyedia layanan 1) Melakukan upaya pengembangan conten/siaran bisa dengan strategi untuk area / jaringan baru (Market integrasi ke belakang (Backward Development). Integration) sehingga kualitas 2) Upgrade jaringan dari coaxcial layanan ke depan akan lebih baik lagi. menjadi jaringan FTTH (Fiber to The 5. Hasil Analisis QSPM terdapat 7 (tujuh) Home). alternatif strategi diurutkan berdasarkan c. Strategi ST perolehan nilai tertinggi sebagai berikut: 1) Melakukan strategi pengembangan 1) Strategy Market Penetration dengan skor produk dengan harapan pelanggan TAS 5.404. akan memiliki banyak pilihan produk 2) Strategy Infrastructure Development and sesuai kebutuhan dan keinginan Permit dengan skor TAS 5.380. (Product Development). 3) Strategi Peningkatan Mutu dan Layanan 2) Perusahaan melakukan strategi Produk dengan skor TAS 5.278. Integrasi ke depan (Forward 4) Strategy Backward Integration dengan Integration) yaitu untuk mempercepat skor TAS 5.224. aktivitas penetrasi pasar di wilayah 5) Strategy Forward Integration dengan skor yang luas diperlukan peran serta TAS 5.114. saluran pemasaran (agen penjualan) 6) Strategy Market Development dengan dalam hal ini bisa menggunakan skor TAS 5.008. MGM (Member Get Member). 7) Strategy Product Development dengan d. Strategi WT skor TAS 4.940.

20

Saran Assauri, Sofjan. (2013). “Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages”, PT. Dari serangkaian proses penelitian dan kajian yang Raja Grafindo Persada.. dilakukan terhadap PT. Mitra Lintas Multimedia Carpenter, Mason A and W.M Gerard Sanders. (2009). “Strategic Management: A Cabang Malang, maka peneliti memberikan Dynamic Perspective”: Second Edition; beberapa saran diantaranya adalah sebagai berikut: Prentice Hall;Pearson International. New Jersey. 1) Manajemen perlu melakukan evaluasi terkait David, Fred R dan Forest R David. (2016). kualitas dari jaringan existing dan teknologi Manajemen Strategik: Pendekatan Keunggulan Bersaing. Salemba Empat. STB (set top box) untuk TV digital di cabang Jakarta. Malang dikarenakan usia dan teknologi yang Hammel, Gary dan Prahalad, C.K. Strategic Intent. Havard Business Review, No. digunakan tidak support untuk dapat 3:361-374. memberikan layanan terbaik kepada Ireland, R. Duane; Robert E.Hoskisson and Michael A Hitt, (2009), “The Management pelanggan. of Strategy:Concepts”, South-Western 2) Manajemen juga perlu melakukan kajian Cengage Learning, Mason, USA. Purwandari, Suci. (2015). “Analisis Quantitative untuk wacana ekspansi jaringan dikarenakan Strategic Planning Matrix (QSPM) coverage area yang ada relatif kecil dan Sebagai Landasan Menentukan Strategi Pemasaran Pada SMK Citra Medika terkadang lokasi yang ada kurang strategis, Sukoharjo”.Politeknik Indonusa Surakarta. sehingga berdampak terhadap efektifitas Vol 1. No.3.Surakarta. Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT: Teknik pemasaran. Membedah Kasus Bisnis. Gramedia 3) Manajemen perlu segera melakukan Pustaka Utama. Jakarta. Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk pengurusan ijin terkait pemanfaatan tiang Guru Karyawan dan Peneliti tumpu yang menggunakan tiang PLN untuk Pemula. Alfabeta. Bandung Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, keberlangsungan bisnis dimasa mendatang. Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. 4) Manajemen perlu membangun kemitraan Siambaton,Ernita, Iis Mariam, dan Elsa Dian Prastiti. “Analisis Faktor Internal dan yang solid dan baik utamanya yang terkait Eksternal dalam Strategi Pengembangan dengan pihak ketiga dalam hal provider Bisnis pada PT. Esa Jaya Global. Administrasi Bisnis Terapan. Politeknik penyedia layanan bandwith (ISP) dan provider Negeri Jakarta.” penyedia layanan conten/channel TV. Zulkarnaen, H. O. dan Sutopo. (2013). Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil

Menengah (UKM) Makanan Ringan DAFTAR PUSTAKA (Studi Penelitian UKM Snack Barokah Amru, M. Kadafi, Heny. K. Daryanto, dan di Solo). Journal of Management 2 (3): Bunasor. Sanim. (2018). “Strategi 1-13. UNDIP. Semarang. Peningkatan Daya Saing TV Kabel Lokal Zulkieflimansyah dan Setiawan Hari Purnomo. (Studi Kasus PT DKM), Manajemen (2007). “Manajemen Strategi”, Edisi IKM.Vol 13. No. 1: p:87-99. Revisi; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta.

21