THE INFLUENCES OF BRAND PERSONALITY FROM CELEBRITY ENDORSER TO ATTITUDE TOWARDS ADVERTISING (Study On Super O2 Advertising Starring By Nadine Chandrawinata)

Diyo Ahmad Bayaqy Faculty of Economic and Bussiness, Brawijaya University Jl. MT. Haryono 165 Malang [email protected] Dosen Pembimbing: Ida Yulianti, SE., MM., MBA.

Abstract

This research to analyze the influence of brand personality factors which consist of excitement, professionality, wellness, humanity, and status enhancement on attitude towards advertising (studies on SuperO2 advertising that starred by Nadine Chandrawinata). This research using explanatory research and the sample was 212 respondents. Sampling was carried out with non-probability sampling method using purposive sampling. Test equipment used to test the research instruments such as validity test, reliability test and test the classical assumption of normality test, multicolinearity test and heteroscedasticity test. For data analysis techniques using multiple linear regression analysis. Hypothesis testing using F test, and t test. The results showed that the excitement, professionality, wellness, humanity, and status enhancement has an effect simultaneously on attitude towards advertising. The analysis also showed that partial relationship of each variable which all variable called excitement, professionality, wellness, humanity, and status enhancement significantly influence to attitude towards advertising. The result also showed that the varible wellness has the more influence than other variable. Keywords: Brand Personality, Excitement, Professionality, Wellness, Humanity, Status Enhancement, Super O2, Advertising.

Abstrak

Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor kepribadian merek yang terdiri dari kegembiraan, profesionalitas, kesehatan, kemanusiaan, dan peningkatan status di sikap terhadap iklan (studi pada SuperO2 iklan yang dibintangi oleh Nadine Chandrawinata). Penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan dan sampel adalah 212 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling menggunakan purposive sampling. peralatan uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian seperti uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Untuk teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. pengujian hipotesis menggunakan uji F, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegembiraan, profesionalitas, kesehatan, peningkatan kemanusiaan, dan status memiliki efek secara bersamaan pada sikap terhadap iklan. Analisis juga menunjukkan bahwa hubungan parsial masing-masing variabel yang semua variabel disebut kegembiraan, profesionalitas, kesehatan, kemanusiaan, dan peningkatan statusnya berpengaruh signifikan terhadap sikap terhadap iklan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel kesehatan memiliki pengaruh lebih dari variabel lainnya. Kata Kunci : Brand Personality, Excitement, Professionality, Wellness, Humanity, Status Enhancement, Super O2, Advertising.

PENDAHULUAN 2015 oleh Nielsen Advertising Information Service Dewasa ini, dunia bisnis berkembang yang mengatakan bahwa belanja iklan sangatlah pesat baik dari perusahaan manufaktur sekarang mengalami peningkatan sebanyak 6%. maupun jasa. Hal ini tidak lepas dari peran Menurut data yang dilansir Nielsen Indonesia, globalisasi dan modernisasi yang berkembang budget iklan perusahaan besar pun juga meningkat dengan cepat. Globalisasi telah mempengaruhi yang awalnya pada kisaran Rp 1 trilliun sekarang banyak hal pada saat ini, baik dalam hal sudah mencapai Rp 2 trilliun. Iklan merupakan komunikasi, teknologi, ilmu pengetahuan, gaya media promosi yang sangat vital akan tetapi iklan hidup, persaingan pasar, politik, dan lain haruslah sesuai dengan kriteria dan keinginan sebagainya. Perubahan terjadi baik dalam internal pelanggan karena hal itu akan membentuk sikap maupun eksternal perusahaan sehingga hal ini akan pada iklan tersebut. Terlihat dari hasil penelitian menuntut bagi sebuah perusahaan untuk selalu oleh Sevtap Unal pada tahun 2011 yang dinamis mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini menyatakan bahwa iklan yang menghibur, sangatlah penting karena fleksibilitas perusahaaan informatif, reliable, akan memberikan feedback adalah salah satu kunci sebuah perusahaan agar yang baik pula atau efek positif terhadap iklan dapat mempertahankan eksistesinya. Menurut Rizal tersebut. (2011) perusahaan diwajibkan untuk lebih kreatif Ada berbagai macam media yang dapat dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen dimanfaatkan oleh marketer untuk memasarkan melalui produk yang ditawarkan dengan service dan produk yang dimiliki oleh perusahaan. Media-media fasilitas yang terbaik. ini juga lah yang menyediakan fasilitas untuk semua Persaingan antar produk mendorong sebuah orang agar bisa mengakses kebutuhan-kebutuhan perusahaan atau produsen untuk menggencarkan yang mereka cari ataupun sedang inginkan baik promosi agar konsumen tertarik dengan produk melalui televisi ataupun media-medialainyang dapat tersebut. Banyaknya pilihan yang ada di pasaran digunakan. Hampir semua orang melihat berbagai membuat perusahaan tidak hanya mengubah strategi macam iklan dalam kesehariannya yang juga untuk pemasarannya melainkan mengembangkan strategi kebutuhan mereka masing-masing. Dengan ada nya bauran komunikasinya atau promosinya yang biasa peluang yang tersedia ini banyak pemasar atau kita kenal dengan promotion mix. Menurut Kotler marketer menggunakan media ini baik untuk (2002) Promotion mix atau Bauran promosi memperkenalkan produknya ataupun untuk (promotion mix) sendiri terdiri dari lima alat yaitu mengingatkkan kembali kepada konsumen terhadap sales promotion, advertising, personal selling, produknya untuk menciptakan brand awareness dan public relation, dan direct marketing. Namun brand recall yang bertujuan untuk mempengaruhi diantara alat-alat promosi itu, advertising atau keputusan pembelian konsumen terhdap suatu periklanan lah yang dipercaya paling efektif untuk produk baik itu perusahaan manufaktur maupun menghasilkan keputusan pembelian dengan tingkat jasa. yang tinggi. Perubahan pada era globalisasi yang cepat Iklan diciptakan memiliki tujuan tertentu saat ini mendorong perusahaan yang semula hanya yaitu untuk dapat memberikan pengaruh pada menggunakan media televisi dan radio saja beralih perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, menggunakan media youtube ini seiring dengan dan citra pelanggan terhadap suatu produk barang frekuensi pemakaian media yang semakin tinggi. atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang ada saat ini ingin Tujuannya hanya satu yaitu agar konsumen mau menunjukkan kompetensi di bidangnya dan tidak membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh ingin kehilangan konsumennya karena kosumen perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan kali cenderung berpindah ke produk lainnya ketika ini berfokus pada periklanan yang menggunakan produk pesaing memiliki sesuatu yang lebih baik media televisi dan internet. Pada era globaliasasi dari produk yang dikonsumsinya saat ini. kali ini internet adalah hal yang paling penting dan Dijelaskan dalam website youtube pula, bahwa dibutuhkan oleh semua orang karena internet penggunaan media tersebut oleh pengguna berusia memberikan kemudahan fasilitas untuk mengakses antara 18-49 tahun telah melampaui jumlah pemirsa berbagai macam informasi yang ada. Perusahaan jaringan tv kabel manapun di Amerika Serikat. telah menyadari pentingnya penggunaan iklan Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir pun jumlah dalam dunia bisnis. Itu terbukti oleh data pada tahun jam yang diluangkan oleh pengguna untuk menonton video dalam website youtube telah Chandrawinata) adalah anak kembar dan bekerja meningkat 60% setiap tahunnya. Jumlah orang yang sebagai model dan aktris (id.wikipedia.org). Nadine menonton youtube pun meningkat 40% setiap bisa dibilang merupakan salah satu sosok yang bisa harinya (Youtube, 2015). menjadi panutan bagi masyarakat karena prestasi Berbagai kreativitas dan inovasi baru yang telah dia dapatkan yang merupakan hasil kerja dilakukan dan ditawarkan pada iklan yang berdurasi keras dari dirinya merintis hal tersebut. Bisa juga yang cukup singkat tersebut mulai pada tampilan dilihat dari sisi kehidupannya Nadine merupakan atau visual video, penayangan yang tepat, konten salah satu artis yang tidak pernah mengalami dari video atau isi pesan dari iklan tersebut dan skandal dikarenakan pribadinya yang baik. tujuan iklan tersebut. Persaingan dalam iklan Seringkali Nadine digunakan sebagai celebrity dilakukan dengan berbagai cara baik dari endorser untuk produk-produk di Indonesia. Hal ini menggunakan endorser, pemilihan tema unik, juga disebabkan selain Nadine yang memiliki paras surprise-surprise dalam iklan, dan lain sebagainya. cantik akan tetapi dia merupakan salah satu contoh Akan tetapi pada saat ini yang semakin marak kepribadian individu yang healthy, cinta budaya, digunakan oleh marketer lebih condong kepada stylish dan juga profesional dalam bekerja. menggunakan endorser untuk pengiklanan mereka. Lalu sekarang perusahaan Garuda Food Dalam hal in endorser lebih difokuskan kepada mengembangkan sayapnya untuk produk yang selebritis-selebritis baik itu selebriti lokal, selebriti mereka sebut sebagai Functional drink yaitu super internasional maupun hanya sekedar selebgram atau O2. SuperO2 adalah air minum beroksigen yang selebritis dalam dunia instagram. Hal ini dilakukan bersifat natural dan aktif serta tanpa efek samping karena selebritis merupakan panutan dari dengan Kadar Oksigen 100 ppm atau 12x lebih masyarakat dan merupakan orang yang “dikenal” banyak dari air mineral biasa sehingga mampu oleh masyarakat dalam arti masyarakat sangatlah meningkatkan supply Oksigen ke dalam tubuh dan familiar dengan artis-artis atau selebritis yang ada menjadikan tubuh lebih optimal dan sehat. Air sekarang. minum oksigen SUPERO2 diproses dengan Oxygen Momen-momen peluang seperti inilah yang Keeper Technology dari German yang modern & sering digunakan oleh marketer untuk memasarkan hygienis sehingga dapat mengikat atom-atom produknya di pasaran dan akan lebih mudah bagi Oksigen di dalam air murni mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari (superoxygenwater.com). konsumennya. Kepercayaan konsumen ini sangat Minuman terbaru mereka, Super O2 mudah didapat bergantung pada selebritis yang Sportivo tersebut, telah menjadi minuman resmi berada dalam iklan tersebut, karena selebritis sudah Paris Saint-Germain di Indonesia. Sebagai mitra dianggap sebagai panutan dalam kehidupan regional pertama klub di Asia, ini mewakili babak masyarakat dalam berbagai kalangan dan setiap baru dari pengembangan internasional Klub individu pun memiliki artis-artis kesayangan Parisian. Tur Musim Panas Asia yang mereka sendiri yang mereka tentukan baik melihat diselenggarakan oleh Paris Saint-Germain pada Juli dari personality artis, keindahan atau kecantikan lalu membuat klub semakin dekat dengan fisik dari artis, kekayaan yang dimiliki oleh artis, penggemarnya, menambah popularitas, dan juga style yang digunakan oleh artis tersebut dan masih memperkuat kehadiran merek ini di benua Asia. banyak alasan yang dapat digunakan oleh seseorang Perkembangan ini dapat dilihat di Facebook di untuk mengagumi artis tersebut terlebih hingga mana jumlah penggemar dari Indonesia kini sama fanatik kepada artis tersebut. dengan jumlah penggemar di Prancis. Ini telah Nadine Chandrawinata adalah Puteri memungkinkan Paris Saint-Germain untuk Indonesia pada tahun 2005 yang mewakili DKI menandatangani kerja sama pertama dengan . Ia mewakili Indonesia di ajang Miss rekanan regional di Asia, yakni Garuda Food Universe 2006 di Los Angeles, Amerika Serikat dan Group. meraih juara kedua untuk Budaya Nasional Terbaik Perjanjian ini ditandatangani di hadapan dan Putri Persahabatan. Nadine lahir di Hannover, 8 sejumlah media dan masyarakat pada 18 Januari Mei 1984 akan tetapi, dia dibesarkan di Indonesia. 2015 di Jakarta, Indonesia, oleh Hartono Atmadja, Ayah Nadine adalah orang Jawa-Tionghoa, Komisaris GarudaFood Group dan Mr. Frédéric sementara ibunya orang Jerman. Dua adik laki- Longuépée, Deputi Direktur Utama Operasi Bisnis lakinya (Marcel Chandrawinata dan Mischa Paris Saint-Germain. Kerja sama dengan GarudaFood Group ini (psg.fr). Dari ulasan di atas jelas sekali penulis didasarkan pada air mineral baru mereka, SuperO2 memilih produk SuperO2 sebagai objeknya karena Sportivo, yang menjadi 'minuman resmi klub di prestasi yang sudah dimiliki oleh brand yang Indonesia'. Kampanye melalui media televisi akan memang terhitung masih baru tersebut. segera diluncurkan di Indonesia dengan mengusung Menurut Sevtap Unal et al. (2011), Brand slogan 'super sport water' serta menampilkan sosok Personality setiap individu itu berbeda baik para pemain Paris Saint-Germain untuk mendukung berdasarkan umur ataupun pekerjaan. Dalam SuperO2 Sportivo, minuman beroksigen dengan penelitian ini dikatakan bahwa remaja dan orang kandungan 120 ppm kadar oksigen. SuperO2 dewasa memiliki brand personality yang berbeda adalah air minum beroksigen dari mata air dan menyebabkan individu tersebut memiliki sikap pegunungan Pangrango dengan proses penyaringan terhadap iklan yang berbeda pula karena mereka tujuh tingkat dan diproses dengan mesin memiliki gaya hidup dan pola konsumsi yang berteknologi tinggi, untuk menghasilkan air murni berbeda pula. Berdasarkan uraian di atas, maka berkualitas tinggi. SuperO2 memiliki kandungan penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang oksigen hingga 120 ppm. Kemasannya secara berjudul “Pengaruh Brand Personality dari khusus didesain untuk menahan isi bertekanan Celebrity Endorser terhadap Attitude towards tinggi, dengan dominasi warna biru yang dipilih advertising (studi pada Iklan Super O2 yang khusus untuk menahan sinar UV dari matahari dan dibintangi oleh Nadine Chandrawinata)” karena menjaga agar kandungan oksigen di dalam produk belum ada penelitian yang membahas tentang hal ini tetap tinggi pada saat dikonsumsi. SuperO2 tersebut. didistribusikan di seluruh channel Modern Market, skala besar atau kecil serta toko-toko tradisional Periklanan “Periklanan adalah semua bentuk terbayar TINJAUAN PUSTAKA presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau Pemasaran jasa dengan sponsor tertentu” (Kotler dan Menurut Kotler (2002) definisi pemasaran Armstrong, 2009). Menurut Swastha (2002) adalah sebagai berikut : Pemasaran adalah suatu perikalan adalah komunikasi non-individu dengan proses sosial dan manajerial yang didalamnya sejumlah biaya, melalui berbagai media yang individu dan kelompok mendapatkan apa yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta mereka butuhkan dan inginkan dengan individu. menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Tujuan Periklanan

Komunikasi Pemasaran Phil Astrid S dalam Kennedy (2001) Menyatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan Swastha (2002) mendefinisikan komunikasi perikalanan adalah : pemasaran sebagai kegiatan komunikasi yang di 1. Menyadarkan komunikan dan memberikan lakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan informasi tentang sebuah barang, jasa atau kegiatan yang membantu dalam pengambilan gagasan. keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan 2. Menumbuhakan dalam diri komunikan suatau pertukaran agara lebih memuaskan dengan cara perasaan suka akan barang, jasa atau gagasan menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. yang disajikan dengan memberinya persepsi. 3. Meyakinkan komunikan akan kebenaran Promosi tentang apa yang dianjurkan dalam iklan, dan karenanya menggerakan untuk berusaha Menurut Swastha (2002) promosi dipandang memiliki atau menggunakan barang atau ajasa sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang yang dianjurkan. di buat untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan yang menciptakannya. Tujuan promosi menurut Buchari (2002) ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Brand merek”. Lalu kemudian (Kotler dan Keller (2009) Brand adalah cara membedakan sebuah yang memiliki maksud sama memaparkan nama dan/atau symbol - seperti logo, trademark, kepribadian merek adalah “kumpulan sifat manusia atau desain kemasan - yang dimaksudkan untuk tertentu yang dapat kita hubungkan dengan mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu beberapa merek”. produsen atau satu kelompok produsen dan untuk membedakan produk atau jasa itu dari produsen Pernyataan terhadap benda mati layaknya pesaing. (Aaker, 1997). Brand sebenarnya hanyalah merek dapat dihubungkan dengan berbagai macam suatu simbol tetapi simbol yang memiliki potensi karakter manusia diterima dengan senang hati oleh yang besar. Simbol ini diekspresikan dengan para psikolog sosial. Yang menjadi argumennya berbagai macam cara, dan merepresentasikan nilai- adalah bahwa tujuan atau arah dari sikap, seperti nilai yang ingin dibangun dan dieksploitasi oleh merek, dapat dihubungkan dengan ciri-ciri perusahaan. Apapun bentuk dan nilai yang kepribadian individu yang memberi manfaat diwakilinya, Brand tetap merupakan inti simbolis ekspresif atau simbolis individu bagi dari suatu perusahaan, kelompok produk, satu jenis konsumen. Ekspresi individu dapat dijadikan produk, sekelompok orang, serangkaian jasa konsumen sebagai pendorong yang mempunyai pelayanan, ataupun kombinasi dari kesemuanya. pengaruh pada preferensi dan pilihan (Aaker, 2000). Brand yang baik merepresentasikan kepercayaan - Terbentuknya kepribadian merek terjadi melalui yang merupakan esensi terpenting untuk sikap pelanggan terhadap suatu merek (Kapferer, membangun bisnis yang berhasil - tidak hanya dari 2004). Dengan kata lain, kepribadian suatu merek perspektif para penyalur tapi juga dari konsumen. berada di persepsi konsumen yang terbentuk secara (Nilson, 1998). langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman langsung dalam menggunakan produk Brand merupakan serangkaian asosiasi yang atau melalui usaha pemasaran. Kepribadian merek dihubungkan pada sebuah nama atau sebuah tanda dibentuk melalui nama merek, simbol atau logo, yang berasosiasi dengan produk atau jasa tertentu. iklan, atribut produk, dan juru bicara yang dalam Asosiasi ini bisa positif ataupun negatif, dan semua halini per individu bisa dikatakan sebagai hal bisa diberi Brand. Brand memiliki kemampuan marketer (Grohmann, 2009). untuk membentuk bagaimana konsumen melihat produk bahkan Brand dapat menyukseskan atau Celebrity Endorser justru menggagalkan sebuah produk di dunia bisnis. (Tybout & Calkins, 2005). Brand berperan penting Untuk menciptakan identitas produk, dalam industri perdagangan yang kompetitif, dibutuhkan sosok endorser atau bintang iklan yang semakin kuat suatu Brand dalam sektor tertentu, tepat sebagai daya tarik yang sesuai dengan karakter akan semakin sulit untuk pesaing lain dalam sektor produk tersebut. Dalam hal ini perusahaan dapat yang sama untuk masuk dan berkompetisi. Brand menggunakan strategi celebrity endorser sebagai yang kuat terbangun karena adanya kepercayaan daya tarik dalam periklanan yang mewakili produk dan reputasi yang baik. Dari segi hubungan dengan yang di iklankan. Selebriti seperti penyanyi, pemain konsumen, Brand merepresentasikan suatu musik, artis pelawak dan atlit merupakan orang- kontinuitas yang gunanya untuk menjaga hubungan orang yang mempunyai popularitas tinggi dan tersebut terjalin dengan baik. (Nilson,1998). mempunyai pengaruh kuat. Anak-anak menyukai penyanyi anak-anak. Kaum remaja menyukai para Brand Personality artis pemain sinetron remaja, pemain musik/band, penyanyi, atlit muda olahraga dan sebagainya. Begitu pula dengan ibu-ibu dan bapak-bapak juga Brand personality (Kepribadian merek) banyak diantara mereka yang mengidolakan dapat membuat kita untuk dengan mudah celebrity tertentu. Shimp (2007) mendefinisikan membedakan satu merek dengan yang lain, celebrity endorser sebagai berikut: “celebrity menumbuhkan aspek emosional, dan lebih endorser adalah para bintang televisi, aktor film, memperjelas arti dari produk tersebut (Aaker, para atlet terkenal dan pribadi-pribadi yang telah 1997). Aaker (1997) juga mendefinisikan tentang mati digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di kepribadian merek sebagai “gabungan karakteristik manusia yang dikaitkan atau dihubungkan dengan majalah, iklan radio dan iklan teleisi untuk Model Hipotesis mendukung produk”. Gambar 1.2 Model Hipotesis Sikap atau Attitude BRAND PERSONALITY Menurut Kotler (2006) sikap sebagai (X) evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak Humanity (X1) menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang Excitement (X2) terhadap obyek atau gagasan tertentu. Sikap ATTITUDE TOWARDS menempatkan semua itu ke dalam kerangka Status pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai Ehancement (X3) ADVERTISING obyek tertentu, yang bergerak mendekati atau (Y) Profesional (X4) menjauhi obyek tersebut. Sikap menyebabkan orang

berperilaku konsisten terhadap obyek yang serupa. Wellness (X5)

Sikap Terhadap Iklan Sumber : Peneliti, 2015

Menurut Schiffman (2000), konsumen METODE PENEITIAN membentuk berbagai macam perasaan dan penilaian

sebagai hasil dari tampilan iklan. Perasaan dan Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penilaian dari konsumen tersebut yang akan penelitian ini adalah agar dapat menjelaskan mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan, pengaruh dari variabel-variabel yang telah dimana pada akhirnya sikap konsumen terhadap ditetapkan maka jenis penelitian yang digunakan iklan yang kemudian iklan mempengaruhi sikap adalah penelitian dengan penjelasan atau disebut konsumen terhadap merek. ekxplanatory research. Menurut Singarimbun dan Efendy (1995), penelitian penjelasan atau eksplanatory research adalah penelitian yang Kerangka Pemikiran berfokus pada hubungan antar variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang telah Gambar 1.1 dibentuk sebelumnya. Penelitian ini dilakukan agar Kerangka Pemikiran menemukan penjelasan tentang hubungan sebab- akibat antara variabel excitement, humanity, status Brand Personality (X) Humanity (X1) enhancement, professionality dan wellness terhadap Penelitian Excitement (X2) Literatur attitude towards advertising. Penelitian ini Terdahulu Status Enhance (X3) Review Professionality (X4) menggunakan metode survey sebagai metode untuk Wellness (X5) pengumpulan data. Menurut Singarimbun dan

Effendy (1995) penelitian survei adalah penelitian

Attitude Towards Ads (Y) yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Analisis Kuantitatif : 1. Uji Validitas dan Uji Lokasi penelitian adalah tempat dimana Reliabilitas Analisis 2. Uji Asumsi Klasik penelitian dilakukan dalam rangka pengumpulan Kualitatif a. Uji Normalitas data yang dibutuhkan oleh peneliti, yang mana b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas lokasi untuk penelitian kali ini adalah di Kota 3. Uji Regresi Linier Berganda Malang. 4. Uji Hipotesis

Populasi penelitian ini adalah orang yang Hasil Penelitian pernah melihat iklan Super O2 di wilayah Kota Malang meliputi kecamatan Klojen, Kesimpulan dan Saran

Sumber : Peneliti, 2015 Kedungkandang, Lowokwaru, Blimbing, dan Sukun peneliti hanya mengambil 212 sampel tersebut dikarenakan jumlah orang yang pernah melihat ikla untuk diteliti. super O2 yang cukup banyak dan merata mengingat Kota Malang yang merupakan kota kecil. Menurut Pada penelitian kali ini metode yang Sugiyono (2007) “populasi adalah wilayah digunakan untuk pengambilan sampel adalah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek metode non probability sampling dengan teknik yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu purposive sampling. Menurut Sugiyono (2007), yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan metode non probability sampling adalah teknik kemudian ditarik kesimpulannya”. Jumlah anggota yang tidak memberikan peluang yang sama bagi populasi penelitian ini masih tidak dapat diketahui. unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan teknik purposive sampling ini Peneliti tidak mendapatkan data dengan menurut Sugiyono (2007) adalah teknik penentuan jelas tentang jumlah populasi dalam penelitian, sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Dalam sehingga untuk menentukan ukuran sampel peneliti hal ini pertimbangan yang dimaksudkan adalah berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh orang yang pernah melihat iklan super O2 minimal Roscoe dalam Sekaran (2006) yang mengusulkan 2 kali. aturan sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian Teknik pengunmpulan data dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ini menggunakan beberapa cara yakni kuisioner, ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih dan studi pustaka. disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Dalam penentuan jumlah Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini sampel peneliti menemukan kesulitan dalam untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas pencarian responden dikarenakan keterbatasan dari (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan orang yang pernah melihat iklan superO2 minimal sikap) dengan variabel terikat (keputusan sebanyak 2 kali. Kebanyakan dari calon sampel berkunjung) yakni menggunakan uji F, uji t, dan uji belum pernah atau hanya melihat iklan sebanyak 1 dominan. kali saja. Dalam permasalahan lain juga banyak sekali calon responden yang mengaku pernah HASIL DAN PEMBAHASAN melihat iklan tersebut dibintangi oleh Nadine Gambaran Umum Obyek Penelitian Chandrawinata akan tetapi tidak mengetahui produk Nadine Chandrawinata (lahir di Hannover, 8 yang diiklankan tersebut. Mei 1984; umur 31 tahun) adalah pada tahun 2005 yang mewakili DKI Jakarta. Ia Dalam pemenuhan persyaratan untuk mewakili Indonesia di ajang 2006 di penelitian, jumlah variabel dari penelitian ini adalah (Los Angeles, Amerika Serikat) dan meraih juara 2 yang pada variabel Brand personality memiliki 5 kedua untuk Budaya Nasional Terbaik dan Putri dimensi yang selanjutnya untuk variabel Attitude Persahabatan. Dia dibesarkan di Indonesia. Ayah towards advertising memiliki 3 dimensi sehingga Nadine adalah orang Jawa-Tionghoa, sementara jika berdasarkan perhitungan 8x10 adalah 80. ibunya orang Jerman. Dua adik laki-lakinya (Marcel Sehingga peneliti menetapkan jumlah variabel Chandrawinata dan Mischa Chandrawinata) adalah minimal adalah 80. Lalu jika diliat dari persyaratan anak kembar dan bekerja sebagai model dan aktris. lain jumlah sampel yang baik adalah lebih dari 30 (id.wikipedia.org) dan kurang dari 500 untuk jenis penelitian ini. Nadine Chandrawinata telah Namun pada penelitian kali ini jumlah responden mendaki tujuh gunung. Tujuh gunung yang ditentukan melalui persyaratan lainnya yaitu jumlah ditaklukan Putri Indonesia 2002 adalah Gunung item kuesioner dikalikan 10 yaitu 26x10 maka Kerinci di Sumatra, Gunung Semeru di Jawa, dihasilkan angka 260. Akan tetapi dikarenakan Gunung Rinjani di NTB, Gunung Bukitraya di keterbatasan media dan responden yang mengetahui Kalimantan, Gunung Latimojong di Sulawesi, tentang objek dari penelitian ini, peneliti hanya Gunung Binaiya di Maluku, dan Gunung Cartenz mampu mengumpulkan data sebanyak 212 yang Pyramid di Papua. Berawal dari penasaran, Nadine mana data lainnya tidak memenuhi syarat sehingga akhirnya memutuskan untuk ikut terjun langsung untuk mendaki gunung. (jpnn.com) Garuda Food Group berawal dari PT. Berdasarkan persamaan di atas maka dapat Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah pada tahun diinterpretasikan sebagai berikut : 1958 dan bergerak di bisnis tepung tapioka. Pada tahun 1979 PT. Tudung berubah nama menjadi PT. Y = adalah variabel dependen (keputusan Tudung Putra Jaya (TPJ). Pendiri perusahaan adalah berkunjung wisatawan) yang akan diukur mendiang Darmo Putra, mantan pejuang yang oleh variabel independen (Humanity X1, memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Excitement X2, Status Enhancement X3, Indonesia merdeka. Professionality X4, dan Wellness X5). Garuda Food adalah perusahaan makanan 1. Humanity (X1) dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group). Selain Garuda Food, Tudung Attitude Towards Advertising akan Group juga menaungi SNS Group (PT. Sinar Niaga meningkat setiap tambahan satu tingkat X1 Sejahtera) bergerak di bisnis distribusi logistik, PT. (Humanity). Jadi apabila Humanity dari celebrity Bumi Mekar Tani (BMT) fokus di bidang endorser mengalami peningkatan yang dalam hal plantationas, PT. Nirmala Tirta Agung (NTA) bisnis ini peningkatan yang dimaksud adalah kecintaannya air minum dalam kemasan kaleng bermerek terhadap lingkungan, rasa menghargai terhadap Prestine, dan Global Solution Institute (GSI) budaya Indonesia, jiwa sosial yang baik dan bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, penampilan yang semakin menarik maka Attitude seminar, event organizer, dan konsultasi Towards Advertising akan meningkat seiring manajemen. dengan peningkatan humanity tersebut. Pada awal 1978 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merek Kacang Garing 2. Excitement (X2) Garuda yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas Kacang Garuda. Kacang Garuda Attitude Towards Advertising akan memperoleh berbagai penghargaan sebagi berikut: meningkat setiap tambahan satu tingkat X2 Indonesian Customer Satisfaction Awards (ICSA) (Excitement). Jadi apabila Excitement dari celebrity kategori kacang bemerek delapan kali berturut- endorser mengalami peningkatan yang dalam hal ini turut (2000- 2007), Superbrands (2003), Top peningkatan yang dimaksud adalah keunikan dalam Brands For Kids (2004), Indonesian Best Brand pribadi celebrity endorser, kedinamisan dalam Award (IBBA, 2004- 2007), dan Top Brand (2007). pribadi celebrity endorser, dan peningkatan pada kepribadiannya agar menyenangkan maka Attitude Analisis Regresi Linier Berganda Towards Advertising akan meningkat seiring dengan peningkatan excitement tersebut. Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel 3. Status Enhancement (X3) bebas, yaitu Humanity (X1), Excitement (X2), Status Attitude Towards Advertising akan Enhancement (X3), Profesionality (X4), dan meningkat setiap tambahan satu tingkat X3 (Status Wellness (X5) terhadap variabel terikat yaitu Enhancement). Jadi apabila Status Enhancement Attitude Towards Advertising(Y). Model regresi dari celebrity endorser mengalami peningkatan yang digunakan adalah standardized regression, yang dalam hal ini peningkatan yang dimaksud karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterbukaan pribadi serta pribadi yang adalah data interval yang pengukurannya menginspirasi dari celebrity endorser, selera menggunakan skala likert. Skala likert digunakan celebrity endorser yang bagus terhadap produk, dan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi kalangan sosial dari celebrity endorser yang harus seseorang atau kelompok. Dalam standardized semakin baik maka Attitude Towards Advertising regression, ukuran variabel atau ukuran jawabannya akan meningkat seiring dengan peningkatan status telah disamakan. enhancement tersebut.

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 4. Professionality (X4) Y = 0,088 X1 + 0,184 X2 + 0,244 X3 + 0,257 X4 + Attitude Towards Advertising akan meningkat setiap tambahan satu tingkat X4 (Profesionality). 0,238 X5 Jadi apabila Profesionality dari celebrity endorser mengalami peningkatan yang dalam hal ini Hasil Uji t peningkatan yang dimaksud adalah dominasinya di t test digunakan untuk mengetahui apakah bidang periklanan, profesionalitas dari celebrity masing-masing variabel bebas secara parsial endorser, kompetensi yang dimiliki semakin bagus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dan peningkatan dalam kesuksesannya maka variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > Attitude Towards Advertising akan meningkat t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya seiring dengan peningkatan professionality tersebut. signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t 5. Wellness (X5) tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 Attitude Towards Advertising akan diteima dan H1 ditolak.Variabel motivasi (X1) meningkat setiap tambahan satu tingkat X5 menunjukkan nilai t-hitung < t-tabel (0,974 < 1,660) (Wellness). Jadi apabila Wellness dari celebrity serta nilai signifikansi t 0,333 > 0,05 sehingga dapat endorser mengalami peningkatan yang dalam hal ini disimpulkan bahwa secara parsial variabel motivasi peningkatan yang dimaksud adalah tanggung jawab (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap sosialnya, kenyamanan dalam pemakaian produk keputusan berkunjung (Y). yang digunakan oleh celebrity endorser, a) t test antara X1 (Humanity) dengan Y kemampuan dalam membuat konsumen menyukai (Attitude Towards Advertising) suatu iklan, dan peningkatan dalam penjagaan menunjukkan t hitung = 2,177. Sedangkan t kesehatannya maka Attitude Towards Advertising tabel (α = 0.05 ; db residual = 206) adalah akan meningkat seiring dengan peningkatan sebesar 1,971. Karena t hitung > t tabel yaitu wellness tersebut. 2,177 > 1,971 atau sig. t (0,031) < α = 0.05 maka pengaruh X1 (Humanity) terhadap Koefisien Determinasi ( ) Attitude Towards Advertising adalah Koefisien determinasi digunakan untuk signifikan. menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi b) t test antara X2 (Excitement) dengan Y variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari (Attitude Towards Advertising) analisis pada Tabel 4.14 diperoleh hasil adjusted R menunjukkan t hitung = 2,060. Sedangkan t 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,502. Artinya tabel (α = 0.05 ; db residual = 206) adalah bahwa 50,2% variabel Attitude Towards Advertising sebesar 1,971. Karena t hitung > t tabel yaitu akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu 2,060 > 1,971 atau sig. t (0,041) < α = 0.05 maka pengaruh X2 (Excitement) terhadap Humanity(X1), Excitement (X2), Status Attitude Towards Advertising adalah Enhancement (X3), Profesionality (X4), dan signifikan. Wellness (X5)). Sedangkan sisanya 49,8% variabel Attitude Towards Advertising akan dipengaruhi oleh c) t test antara X3 (Status Enhancement) variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dengan Y (Attitude Towards Advertising) dalam penelitian ini. menunjukkan t hitung = 2,511. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 206) adalah Hasil Uji Hipotesis sebesar 1,971. Karena t hitung > t tabel yaitu Hasil Uji F 2,511 > 1,971 atau sig. t (0,013) < α = 0.05 Berdasarkan Tabel 4.15 nilai F hitung maka pengaruh X3 (Status Enhancement) sebesar 43,459. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db terhadap Attitude Towards Advertising regresi = 5 : db residual = 206) adalah sebesar adalah signifikan. 2,258. Karena F hitung > F tabel yaitu 43,459 > d) t test antara X4 (Profesionality) dengan Y 2,258 atau nilai Sig. F (0,000) < α = 0.05 maka (Attitude Towards Advertising) model analisis regresi adalah signifikan. Hal ini menunjukkan t hitung = 2,286. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 206) adalah berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (Attitude sebesar 1,971. Karena t hitung > t tabel yaitu Towards Advertising) dapat dipengaruhi secara 2,286 > 1,971 atau sig. t (0,023) < α = 0.05 maka pengaruh X4 (Profesionality) terhadap signifikan oleh variabel bebas (Humanity (X1), Attitude Towards Advertising adalah Excitement (X2), Status Enhancement (X3), signifikan. Profesionality (X4), dan Wellness (X5)). e) t test antara X5 (Wellness) dengan Y Status enhancement yaitu dimensi dimana (Attitude Towards Advertising) hal ini menyebabkan konsumen ingin mencari suatu menunjukkan t hitung = 3,690. Sedangkan t produk yang membuat konsumen merasa tabel (α = 0.05 ; db residual = 206) adalah peningkatan prestis ketika menggunakan produk sebesar 1,971. Karena t hitung > t tabel yaitu tersebut. Dimensi ini hampir sama atau dapat 3,690 > 1,971 atau sig. t (0,000) < α = 0.05 dibandingkan dengan dimensi sophistication dalam maka pengaruh X5 (Wellness) terhadap dimensi yang dipaparkan oleh Aaker et al. (2001). Attitude Towards Advertising adalah Mengacu pada hasil penelitian yang menunjukkan signifikan. bahwa status enhancement berpengaruh signifikan terhadap attitude towards advertising, maka hal ini juga perlu di perhatikan oleh perusahaan dalam Implikasi Hasil Penelitian penggunaan celebrity endorser dalam mempromosikan produknya di iklan. Hasil Wellness adalah dimana konsumen mencari penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen kecocokan dan kenyamanan pada saaat melihat memperhatikan dimensi status enhancement ketika suatu iklan atau pun manfaat yang akan mereka melihat suatu iklan dan akan memutuskan dapat berkaitan dengan perasaan mereka terhadap penggunaan suatu produk. Sehingga status celebrity endorser yang digunakan pada iklan enhancement menarik perhatian konsumen untuk tersebut. Atribut seperti kenyamanan, kebahagiaan, dijadikan salah satu pertimbangan sikap iklan kesehatan dan tanggung jawab sosial jelas sekali konsumen terhadap produk minuman super O2. mendefinisikan dimensi wellness. Perkembangan Status enhancement lebih menekankan pada ekonomi yang cepat pasti membawa ke depan aktualisasi diri konsumen, identitas konsumen dan masalah seperti perubahan gaya hidup, keamanan lingkaran sosial yang digambarkan oleh produk pangan, masalah kesehatan, peningkatan urbanisasi, yang dikonsumsi (Z. Liu et al., 2015). Hal ini dan masalah lingkungan (Jing & Fu, 2001). Seiring mungkin disebabkan oleh konsumen yang mulai dengan peningkatan pendapatan, fisik dan memposisikan diri mereka dengan orang lain secara kesejahteraan emosional, hal ini akan semakin jadi sosial dan mengejar hubungan sosial yang harmonis pertimbangan konsumen. Oleh karena itu, dimensi antara manusia (Markus & Kitayama, 1991). wellness dalam brand personality menjelaskan Beberapa merek tertentu dapat menjelaskan kekhawatiran konsumen dalam mengkonsumsi seseorang yang memiliki sikap hormat kepada iklan. Mereka semakin mempertimbangkan setiap orang lain ketika mereka menjadi identitas sosial. keputusan yang akan di ambil pada saat mereka Ketika suatu identitas sosial menjadi dasar utama mengkonsumsi iklan. Seperti yang dijelaskan oleh dalam konteks tertentu, perilaku antarkelompok Aaker (1997) bahwa brand personality adalah dapat menyebabkan sifat diskriminatif (Hogg, seperangkat karakteristik manusia yang Terry, & White, 1995), dan pada saat itu konsumen diasosiasikan dengan suatu brand, maka celebrity akan cenderung menggunakan identitas sosial untuk endorser akan sangat berpengaruh pada produk meningkatkan harga diri mereka secara tersebut karena merekalah yang akan dijadikan interpersonal dan status sosial mereka. Melalui acuan oleh konsumen tentang produk tersebut. Pada pemilihan merek dengan asosiasi kepribadian dimensi wellness ini celebrity endorser berperan tertentu, konsumen dapat berkomunikasi dengan penting dalam menjelaskan apakah produk tersebut orang lain dengan tipe orang yang berbeda dari akan membuat konsumen nyaman dan membawa mereka atau ingin dilihat oleh orang lain, yang pada manfaat kesehatan pada konsumen. Dalam hal ini, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dari data hasil penyebaran kuesioner mencerminkan psikologis mereka dan identitas sosial mereka. Pada bahwa dimensi wellness adalah yang memiliki zaman ini konsumen bukan hanya mengejar pengaruh yang paling besar dengan sikap terhadap manfaat dari produk akan tetapi juga prestige yang iklan maka pertama-tama tentunya perusahaan mereka dapat ketika mengkonsumsi suatu produk harus lebih memilih untuk menggunakan celebrity yang dalam hal ini adalh produk minuman super endorser yang memiliki kehidupan yang sehat agar O2. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya tidak konsumen merasa nyaman ketika melihat iklan lupa untuk mengimbuhkan kesan elegan pada tersebut dan menggunakan produknya. produknya dengan memperhatikan kemasan yang akan dipasarkan juga lebih selektif dalam pemilihan konsep iklan agar terlihat berkelas dan Berdasarkan pada penghitungan analisis menggunakan celebrity endorser yang mampu regresi linier berganda, dapat diketahui : mengesankan bahwa produk ini merupakan bukan 1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap produk biasa akan tetapi produk yang berkelas dan variabel bebas terhadap Attitude Towards digunakan oleh orang yang berkelas pula. Advertising dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis regresi linier berganda Professionality adalah dimensi dimana diperoleh variabel bebas mempunyai pengaruh konsumen mencari suatu sosok panutan atau contoh yang signifikan secara simultan terhadap seseorang yang sukses dengan kehidupannya agar Attitude Towards Advertising. Sehingga dapat lebih percaya kepada suatu brand yang dalam hal ini disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis memiliki karakteristik seperti dominasi yang tinggi yang menyatakan bahwa adanya pengaruh pada dunia periklanan, memiliki sikap yang secara bersama-sama (simultan) variabel bebas profesional dalam segala hal baik dalam pekerjaan terhadap variabel Attitude Towards Advertising ataupun kehidupannya sehari-hari, berkompeten dapat diterima. dalam bidang yang ditekuni yaitu periklanan dan 2. Untuk mengetahui pengaruh secara individu juga merupakan orang yang sukses dalam (parsial) variabel bebas (Humanity (X1), kehidupannya baik dalam karir maupun keseharian Excitement (X2), Status Enhancement (X3), lain-lain (Z. Liu et al., 2015). Professionality Profesionality (X4), dan Wellness (X5)) terhadap merupakan dimensi ketiga yang memiliki hubungan Attitude Towards Advertising dilakukan dengan yang kuat dengan attitude towards advertising, pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji karena kesuksesan dari celebrity endorser tentunya didapatkan bahwa terdapat lima variabel yang akan tergambar atau menjadi personality dari brand mempunyai pengaruh signifikan terhadap tersebut. Ketika seorang celebrity endorser kurang Attitude Towards Advertising yaitu Humanity, berkompeten dalam bidang tersebut atau selebriti Excitement, Status Enhancement, Profesionality tersebut belum menuai kesuksesan dalam hidupnya dan Wellness tentunya itu akan menjadi sorotan penting bagi 3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa konsumen yang melihat iklan tersebut dan variabel Wellness mempunyai nilai t hitung dan menganggap iklan itu hanya sebagai angin lalu. koefisien beta yang paling besar. Sehingga Oleh karena itu dalam hal ini sangat penting bagi variabel Wellness mempunyai pengaruh yang perusahaan sangat memperhatikan apakah celebrity paling kuat dibandingkan dengan variabel yang endorser yang mereka gunakan merupakan sesosok lainnya maka variabel Wellness mempunyai yang berkompeten dan memiliki sikap yang pengaruh yang dominan terhadap Attitude profesional. Sebaiknya perusahaan lebih Towards Advertising. memerhatikan artis yang telah bergelut atau Saran memiliki jam terbang yang tinggi dalam periklanan Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat agar mereka lebih dipercaya oleh konsumen dan apa dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat yang mereka gambarkan untuk brand tersebut akan bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak- menuai sikap yang positif bagi konsumen. pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain:

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat PENUTUP mempertahankan serta meningkatkan Kesimpulan pelayanan terhadap Wellness, karena Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel Wellness mempunyai pengaruh variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi pada Attitude Towards Advertising. Dalam Attitude Towards Advertising, diantaranya penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah yaitu dengan menerapkan strategi pemasaran variabel Humanity (X1), Excitement (X2), Status atau advertising yang tepat untuk Enhancement (X3), Profesionality (X4), dan meningkatkan kesan sehat dari celebrity Wellness (X5)) sedangkan variabel terikat yang endorser pada iklan produk super O2 digunakan adalah Attitude Towards Advertising (Y). sehingga Attitude Towards Advertising akan meningkat. 2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar. ini merupakan hal yang sangat penting Penerbit Erlangga, Jakarta. dalam mempengaruhi Attitude Towards Huda, Faris, 2014. Analisa Kepuasan Pelanggan Advertising diharapkan hasil penelitian ini Simpati Loop, Malang. Program Sarjana dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. selanjutnya untuk mengembangkan Malang : Universitas Brawijaya. penelitian ini dengan mempertimbangkan Husein, Rizal, 2011. Strategi Peningkatan variabel-variabel lain yang merupakan Customer Switchback Berdasarkan variabel lain diluar variabel yang sudah Customer Value Dan Relational masuk dalam penelitian ini. Commitment Pelanggan Prabayar Telkomsel , Bandung. Program sarjana Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri. Depok : Institut Teknologi Telkom. Daftar Pustaka Kennedy, Mary Susa, Linda K.Ferrell, and Debbie Thorne Le Clain, 2001, Consumers Trust Of Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian ; Salesperson and Manufacturer : An Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Kelima. Empirical Study, Journal of Business Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Research, vo.51.pp.73-86. Aaker, J. L. (1997). Dimensions of brand Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2009, personality. Journal of Marketing Research, Manajemen Pemasaran, jilid 1 edisi 13, 34(3), 347-356. Erlangga, Jakarta. Aaker, J. L., Benet-Martinez, V., & Garolera, J. Kotler, Philip and Keller Kevin Lane, 2006, (2001). Consumption symbols as carriers of Marketing Management, Twelfth Edition, culture-a study of Japanese and Spanish Pearson Prenntice Hall, Pearson Education brand personality constructs. Journal of International. Personality and Social Psychology, 81(3), Kotler, Phillip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi 492-508. Milenium 2, Jakarta: Prenhallindo. Azoulay, A., & Kapferer, J. N. (2003). Do brand Kotler, Phillip dan Amstrong, Gary. 2006. Prinsip- personality scales really measure prinsip Pemasaran. (Alih Bahasa: Bob brand personality? Brand Management, 11(2), 143- Sabran, M.M). Edisi 12, Jakarta: Erlangga. 155. Mowen, John C. dan Minor, Michael, 2002, Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta. Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Nilson, T. H. 1998. Competitive Branding : winning Penerbit Liberty. in the market place with value - added Buchari Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan brands. West Sussex : John Wiley & Sons, Pemasaran Jasa. CV Alvabeta: Bandung Ltd Dajan, Anto, 1986, Pengantar Metode Statistik, Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran. PT. Jilid 2, LP3ES, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Riduwan Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supraktino. 2003. DRS. M.B.A Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Risdiana, Yessi. 2014. Pengaruh Daya Tarik Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Celebrity Endorser Terhadap Sikap Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Konsumen Pada Iklan Produk Kosmetik Dengan Program SPSS. Penerbit Undip, Korea, Malang. Program sarjana Semarang. Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Goldsmith, Ronald E, Lafferty, Barbara A. (2002) Malang : Universitas Brawijaya. Consumer reponse to web site and their Schiffman, Leon G. And Leslie L. Kanuk. 2000. influences on advertising effectiveness. Consumer Behavior. Fifth Edition, Prentice- Internet Research 12(4): 318-328 Hall Inc. New Jersey. Grohmann, B. (2009). Gender dimensions of brand Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik personality. Journal of Marketing Research, Secara Profesional. PT. Elex Media. 46(1), 105-119. Komputindo. Jakarta. Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta. PT. Elex Media. Komputindo. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Salemba Empat. Jakarta. Shimp, Terence A. 2004. Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga. Shimp, Terence A. 2007. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kesepuluh. Alfabeta. Bandung. Suyasa & Suryani. 2014. Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Anggun Cipta Sasmi Terhadap Brand Image Pada Iklan Produk Shampoo Pantene di Kota Denpasar. (Online). http://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/a rticle/view/6935 Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Pemasaran: Periklanan yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Triton, P.B. (2006) SPSS 13.0 Terapan (Riset Statistik Parametrik), Yogyakarta: Andi Tybout, A. M., Calkins, T. 2005. Kellog on Branding. New Jersey: John Wiley & Sons,Inc. Yulistiano, Muhammad, dan Retno Tanding Suryandari. 2003. Pengukuran Advertising Response Modelling (ARM) Iklan Televisi dengan Endorser Selebritis dan Non Selebritis. Empirika, Vol.16 no.2 Desember 2003. UNS Surakarta http://www.garudafood.com/?page_id=1668&lang= IN http://anith-nithajie.blogspot.co.id/2013/04/pt- garudafood.html https://id.wikipedia.org/wiki/Nadine_Chandrawinat a http://www.psg.fr/id/Berita/112002/Artikel- Klub/69648/Garudafood-mitra-regional- pertama-di-Asia