Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
L A P O R A N K I N E R J A T A H U N A N B K S A P D P R - R I 2011 BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................... 1 SEKILAS MENGENAI BKSAP ............................................................................ 2 BKSAP DI TAHUN 2011 ................................................................................. 4 LINGKUP KEGIATAN BILATERAL ................................................................... 6 LINGKUP KERJA SAMA REGIONAL ................................................................ 32 LINGKUP KERJA SAMA INTERNASIONAL ...................................................... 54 PANJA MDGs .................................................................................................. 84 EVENTS ........................................................................................................... 88 PENYELENGGARAAN SIDANG PARLEMEN REGIONAL/INTERNASIONAL .... 97 RANGKUMAN CAPAIAN BKSAP .................................................................... 100 EVALUASI dan REKOMENDASI ...................................................................... 106 PENUTUP ....................................................................................................... 113 LAMPIRAN 1. DAFTAR NAMA PIMPINAN DAN ANGGOTA BKSAP 2. FOTO-FOTO KEGIATAN BKSAP 1 Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 SEKILAS MENGENAI BKSAP Dalam menjalankan kegiatan hubungan antarparlemen, DPR-RI (DPR) senantiasa berpedoman kepada prinsip nasional yaitu politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas aktif. Prinsipnya diabadikan bagi kepentingan nasional yang merupakan penjabaran dari apa yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Dalam hal Pemerintah melaksanakan politik luar negeri untuk membina persahabatan antarnegara, maka tujuan yang sama juga dilaksanakan DPR melalui kegiatan yang dapat disebut sebagai diplomasi antarparlemen, dan di DPR peran ini dijalankan oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). Berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, tugas BKSAP adalah: 1. membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral, termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain; 2. menerima kunjungan delegasi parlemen negara lain yang menjadi tamu DPR; 3. mengoordinasikan kunjungan kerja alat kelengkapan DPR ke luar negeri; dan 4. memberikan saran atau usul kepada Pimpinan DPR tentang masalah kerja sama antarparlemen. BKSAP adalah alat kelengkapan DPR yang mencerminkan sikap Indonesia yang mempromosikan demokrasi, menghormati kedaulatan, anti-penjajahan, mencintai perdamaian abadi, mengedepankan dialog, dan bersahabat ke arena pergaulan keparlemenan antarbangsa dan antarnegara. Sebagai wadah lintas komisi dan lintas fraksi yang membawa satu kepentingan, yakni Indonesia ke kancah global, BKSAP merupakan pelaku diplomasi parlemen yang menerobos kekakuan diplomasi, mengambil peran sentral diplomasi dalam pergaulan keparlemenan, hingga meningkatkan kesepahaman dan rasa bersahabat antarnegara. Misi BKSAP adalah untuk meningkatkan dan memperkuat pengaruh Indonesia dalam radar pergaulan internasional. Misi ini diterjemahkan BKSAP lebih lanjut dengan membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan parlemen- 2 Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 parlemen negara sahabat; menghadiri forum antarparlemen baik regional maupun multilateral; menyelenggarakan sidang-sidang regional dan multilateral di Indonesia; mengupayakan menduduki berbagai posisi di organisasi parlemen regional/ multilateral; membentuk panitia kerja; membuat kajian mengenai kepentingan nasional atas isu-isu internasional; dan mengembangkan tindak lanjut dari hasil pelaksanaan menghadiri sidang/pertemuan internasional. In brief, BKSAP adalah pintu DPR ke dunia internasional yang dapat memberikan perspektif baru dari sisi aspirasi konstituen yang diwakili oleh anggota parlemen dan memberikan ruang bagi di peningkatan fungsi parlemen dibidang legislasi, pengawasan dan anggaran dalam menghadapi tantangan global yang bersifat lintas batas. Saat ini BKSAP mempunyai 50 orang anggota termasuk empat orang pimpinan. 3 Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 BKSAP DI TAHUN 2011 BKSAP DPR pada tahun 2011 memperkuat komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan nasional melalui kancah diplomasi parlemen. Hal tersebut terlihat melalui keterlibatan dan kontribusi aktif BKSAP dalam isu-isu global dan regional yang sentral bagi kepentingan nasional seperti: demokrasi, MDGs, anti korupsi, climate change, penanganan bencana, hingga perlindungan HAM dan buruh migran, ekonomi dan finansial, serta pemberdayaan perempuan. BKSAP berjuang dan berbicara untuk kepentingan nasional rakyat Indonesia. Melalui jalur bilateral dan multilateral, pada 2011, BKSAP berbicara tentang HAM termasuk penguatan kerja sama dan perlindungan hak-hak pekerja migran baik melalui dialog maupun resolusi di berbagai organisasi parlemen seperti ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Asian Parliamentary Assembly (APA), Asia- Pacific Parliamentary Forum (APPF), Inter-Parliamentary Union (IPU), Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) dan lainnya. Pada akhir September 2011, DPR menjabat sebagai Presiden ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA) hingga 2012. Kiprah tersebut menyempurnakan peran vital BKSAP pada 2011 ketika dipercaya mengemban amanah sebagai IPU focal point/Advisory Group on HIV/AIDS; dan Vice Presidents of the IPU Standing Committee on Peace and International Security; melengkapi jabatan-jabatan bergengsi lainnya yang telah diemban sejak tahun 2010. Sementara itu, di tahun 2011 BKSAP juga telah memulai misi sebagai President of the Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) Conference, dengan mengadakan terobosan, antara lain perubahan Statuta, untuk memperkuat PUIC. BKSAP juga telah secara langsung berkunjung ke negara-negara anggota OKI yang belum aktif di PUIC untuk mengajak mereka agar aktif di PUIC. BKSAP dalam hal ini juga telah berhasil membuat sejarah baru dalam sejarah diplomasi parlemen, sebagai pihak Indonesia yang pertama kali mengunjungi Albania dan Maladewa. Selain itu, pada tahun 2011, BKSAP juga telah dilibatkan bersama dengan Delegasi Pemerintah RI untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB dengan salah satu misinya yaitu mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, selain mendorong disepakatainya resolusi PUIC untuk merealisasikan kunjungan delegasi pimpinan parlemen PUIC untuk mengakhiri isolasi Jalur Gaza. 4 Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 BKSAP menitikberatkan kepada pembangunan manusia secara berkelanjutan dalam berbagai aspek di berbagai isu mengingat manusia adalah aktor utama penentu hubungan antarbangsa dan antarnegara. Melalui BKSAP, Panitia Kerja Millennium Development Goals (Panja MDGs) melanjutkan kerjanya dan berkontribusi bagi pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan global. Panja juga mempererat hubungan dan koordinasi dengan PBB melalui badan-badannya seperti UNESCO menuju terwujudnya pencapaian tujuan-tujuan pembangunan internasional. BKSAP juga menginisiasi peran aktif Parlemen Indonesia dalam mempromosikan pluralitas budaya dan potensi pariwisata yang dimiliki nusantara dengan mendorong daerah menjadi tuan rumah event keparlemenan berskala regional dan internasional. Pada tahun 2011, Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah penyelenggaraan APA International Conference and Adhoc Committee Meeting. Pada tahun-tahun kedepan, BKSAP berkomitmen untuk semakin mendorong diversifikasi tuan rumah acara-acara keparlemenan berskala regional dan internasional ke berbagai daerah di Indonesia. Karena BKSAP percaya, selain berkontribusi global, diplomasi juga harus memberi manfaat luas kepada masyarakat hingga tingkat lokal. Laporan kinerja tahunan BKSAP 2011 ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas fungsi dan tanggung-jawab BKSAP dalam melancarkan diplomasi parlemen sesuai aturan-aturan yang termaktub dalam UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, & DPRD, dan Tata Tertib DPR tahun 2009. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen 2009-2014, Dr H. Muhammad Hidayat Nur Wahid 5 Laporan Kinerja Tahunan BKSAP DPR-RI 2011 LINGKUP KEGIATAN BILATERAL Salah satu penerapan diplomasi Indonesia adalah melalui jalur second track diplomacy, sehingga hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat tidak hanya terjalin melalui Government to Government tetapi juga melalui Parliament to Parliament. Melalui peningkatan hubungan kerja sama bilateral antarparlemen, diharapkan dapat mendorong kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat di berbagai bidang. GKSB DPR dibentuk sebagai salah satu upaya untuk mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat khususnya di tingkat parlemen dan membangun mitra kerja dengan negara sahabat. Untuk periode 2009–2014 telah dibentuk lima puluh sembilan (59) GKSB DPR. Selama kurun waktu 2011 kegiatan yang dilaksanakan sehubungan dengan hubungan kerja sama bilateral meliputi pengiriman Delegasi Bilateral, Kunjungan Delegasi Parlemen Negara Sahabat, Kunjungan Delegasi Teknis Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), dan Pendampingan Ketua DPR dalam menerima Tamu Parlemen/Perwakilan Negara Sahabat. A. PENGIRIMAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL 1. Delegasi GKSB DPR