Pemilu Dalam Angka 2019 DKI Jakarta” (Usul : Pemilu 2019 Di Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka/ Pemilu 2019 Dalam Angka Di Provinsi DKI Jakarta)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
1 TIM PENYUSUN 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, KPU Provinsi DKI Jakarta dapat menyelesaikan penyusunan buku “Pemilu dalam Angka 2019 DKI Jakarta” (usul : Pemilu 2019 di Provinsi DKI Jakarta dalam angka/ Pemilu 2019 dalam angka di Provinsi DKI Jakarta). Pemilu dalam Angka 2019 DKI Jakarta merupakan kumpulan informasi dan data statistic penyelenggaraan Pemilu 2019 di Provinsi DKI Jakarta yang bersumber dari hasil Pemilu 2019. Pembuatan buku ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum terkait Pemilu serentak tahun 2019 tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dengan hadirnya buku ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2019 khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Buku ini terdiri dari IV BAB yang menjelaskan Pemilu serentak tahun 2019 berdasarkan jenis Pemilunya. Informasi yang disajikan bersumber dari Keputusan KPU RI, Keputusan KPU Provinsi DKI Jakarta, Keputusan KPU Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta, data yang disampaikan peserta Pemilu, dan sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian data disajikan secara sistematis, dikemas dengan menarik, dan grafis yang mudah dimengerti. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun yang dengan sabar dan teliti mengumpulkan data, informasi, dan menampilkannya dalam bentuk grafis yang mudah dipahami. Dengan hadirnya buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat dalam mengetahui Pemilu 2019 dalam angka di Provinsi DKI Jakarta. Jakarta, 2 Oktober 2019 KPU Provinsi DKI Jakarta Ketua, Betty Epsilon Idroos 3 SEKILAS PEMILU 2019 DAN PERBEDAAN NYA DENGAN PEMILU 2014 Di Indonesia pada tanggal 17 April 2019 melaksanakan Pemilu dan pertama kalinya mengadakan pemilihan umum secara serentak antara Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif. Adanya keserentakan tersebut terdapat beberapa perbedaan antara Pemilu 2014 dan 2019. Perbedaan tersebut dapat dilihat dimulai dari penyelenggaraan, jumlah partai peserta pemilu, proses perhitungan suara dan cara perhitungan perolehan kursi. Pada tahun 2014 Pemilihan Umum Presiden Wakil Presiden dan Legistalif diadakan secara terpisah dengan dilaksanakannya Pemilihan Umum Legislatif terlebih dahulu dibanding Pemilihan Umum Presiden. Pemilihan Umum Legislatif dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014, sedang Pemilihan Umum Presiden setelahnya yaitu pada tanggal 9 Juli 2014. Di tahun ini Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden Wakil Presiden diadakan secara serentak yakni, 17 April 2019. Pemilu serentak ini juga didasari oleh Putusan MK dalam gugatan No 14/ PUU-XI/ 2013 yang diputus pada 23 Januari 2014. Putusan tersebut membatalkan Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan (2), Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 112 UU No 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang mengatur pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tiga bulan setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (tidak serentak). Dilaksanakannya pemilu serentak tahun 2019 mengakibatkan lebih banyaknya jenis surat suara yang harus dicoblos. Setidaknya terdapat 5 surat suara yang harus dicoblos dalam Pemilu tahun 2019 yakni, surat suara Pemilihan Presiden (Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden), Pemilihan Anggota Legislatif dari tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPRD tingkat Provinsi, DPRD tingkat Kabupaten/ Kota serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Jenis surat suara tersebut dibedakan dengan warna surat suara yang berbeda-beda. Surat suara warna abu-abu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, surat suara berwarna kuning untuk memilih DPR RI, surat suara berwarna merah untuk memilih anggota DPD, surat suara berwarna biru untuk memilih anggota DPRD Provinsi sedang warna hijau untuk memilih anggota DPRD kab/kota. Jumlah partai politik peserta Pemilu Tahun 2019 berbeda dengan Tahun 2014. Tahun 2014 pemilu diikuti oleh 12 partai politik nasional dan 3 partai politik lokal Aceh. Partai tersebut diantaranya yaitu Partai Nasdem, PKB, PKS, PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Partai Hanura, PBB dan PKPI. Sedangkan 3 Partai politik lokal Aceh yaitu Partai Damai Aceh, Partai Nasional Aceh dan Partai Aceh. Pemilu tahun 2019 diikuti 16 partai politik nasional ditambah 4 partai politik lokal 4 di Aceh. Sebanyak 4 partai politik nasional baru yang ikut serta dalam pemilu tahun 2019 yaitu Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Perindo. Partai lokal Aceh yang masih bertahan ikut serta dalam Pemilu 2019 hanya Partai Aceh kemudian ditambah dengan 3 partai lokal baru yaitu Partai SIRA, Partai Daerah Aceh, dan Partai Nangroe Aceh. Perbedaan selanjutnya ditunjukkan pada presidential threshold (ambang batas ) partai politik yang dapat mengusung pasangan Capres dan Cawapres. Pemilu tahun 2014 menggunakan hasil Pemilihan Umum Legislatif tiga bulan sebelumnya dengan diusung parpol ataupun koalisi parpol untuk mencalonkan pasangan Capres dan Cawapres apabila memiliki 20% kursi di DPR atau 25% suara sah nasional. Sedangkan di Pemilu tahun 2019 dikarenakan penyelenggaraannya dilaksanakan serentak maka dasar yang digunakan untuk Presidential Threshold berasal dari hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014. Selain Presidential Threshold, angka parliamentary threshold juga berbeda dengan pemilu di tahun 2014. Parliamentary threshold tahun 2014 sebesar 3.5% dan tahun 2019 sebesar 4%. Perhitungan jumlah kursi tahun 2014 menggunakan bilangan pembagi Quota Hare dan untuk pemilu tahun 2019 menggunakan Saint Lague. Kemudian untuk dapil sendiri Pemilu 2019 juga bertambah dibanding Pemilu 2014 yakni 80 dapil dari 77 dapil. Jumlah kursi di DPR pun bertambah dari 560 di Pemilu 2014 menjadi 575 di Pemilu 2019. 5 DAFTAR ISI 6 BAB I TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PEMILU TAHUN 2019 7 I. TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PEMILU TAHUN 2019 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 BAB II PEMILU LEGISLATIF (DPR, DPD DAN DPRD) 26 I. PEMILU DEWAN PERWAKILAN RAKYAT A. PROFIL PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU TAHUN 2019 1. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB) KETUA : HASBIALAH ILYAS SEKRETARIS : H. MUALLIF, S.PD BENDAHARA : IMAM RUSYDI A ROSYID ALAMAT : JL. PRAMUKA RAYA MURTADHO NO.365 RT.008 RW.006 VISI DAN MISI : Visi Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; a. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual; b. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah. Misi Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis; a. Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan sosial; b. Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa; c. Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan berkesinambungan; d. Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi maupun institusi tertentu dalam masyarakat. 27 2. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA) KETUA : MOH. TAUFIK SEKRETARIS : HUSNI THAMRIN BENDAHARA : IMAN SATRIA ALAMAT : JL. LETJEND SOEPRAPTO NO. 38 VISI DAN MISI : Visi Menjadi Partai Politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi. Misi a. Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. b. Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri. c. Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat. d. Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga Negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan. e. Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif , Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat dan bersih disetiap tingkat pemerintahan. 28 3. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PE RJUANGAN (PDIP) KETUA : ADY WIDJAJA SEKRETARIS : PRASETYO EDI MARSUDI BENDAHARA : Dr. Drs. HE.SYAHRIAL, M.M ALAMAT : JL.TEBET RAYA NO. 46 RT 04 RW 04 VISI DAN MISI : Visi Berdasarkan amanat pasal 6 Anggaran Dasar Partai adalah: a. alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945;