<<

Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Batu Caves Sebagai Ikon Wisata Alam Di

Niko Syahputra Wijanarko 152164

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Batu Caves Sebagai Ikon Wisata Alam Di Malaysia.

1. Pendahuluan A. Latar Belakang Di , sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pemasukan negara yang terbilang menjanjikan dengan menyumbangkan pemasukan berupa devisa, sehingga dapat dikatakan sektor pariwisata turut andil dalam menopang perekonomian masyarakat di Indonesia. Namun, dikarenakan kurangnya pengelolaan yang maksimal serta sumber daya yang belum matang menyebabkan sektor pariwisata di Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakanya suatu penelitian, agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketertinggalan pariwisata di Indonesia yang notabene memilki atraksi wisata yang, tidak kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand. STIPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo) memiliki program khusus bagi jurusan Hospitality yaitu program FCS (Foreign Case Study) atau Studi Kasus Luar Negeri. Fcs merupakan program yang menarik dan penting sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa/i. Program tersebut dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa/i mengenai pengelolaan dan pengembangan pariwisata di luar negeri, yang nantinya akan menumbuhkan sebuah pemikiran yang akan membandingkan pengelolaan dan pengembangan pariwisata di Indonesia dengan negara tujuan FCS (Foreign Case Study) yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia menjadi lebih bayjik. Penulis telah melaksanakan Foreign Case Study di tiga negara yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand selama 7 hari mulai pada tanggal 29 Maret s/d 04 April 2018. Setelah penulis melihat keadaan pariwisatanya penulis mengambil salah satu dari tiga tempat yang sudah dikunjungi sebagai bahan Jurnal Ilmiah yang ada di Malaysia yaitu Batu Caves. Batu Caves merupakan wisata alam yang ikonik di Malaysia. Masyarakat disana sangat menjaga objek wisata tersebut yang selain wisata alam juga merupakan wisata religi dan wisata bersejarah. Oleh karena itu Penulis memilih judul “Batu Caves Sebagai Ikon Wisata Alam Di Malaysia” sebagai judul jurnal ini [1]. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan motivasi kepada pembaca untuk terus mengembangkan pariwisata Indonesia agar lebih dikenal oleh dunia dan mampu mengejar ketertinggalan dari negara yang kalah potensial dari negara Indonesia. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penyusunan jurnal ini adalah sebagai salah satu persyaratan yang harus dilaksanakan untuk dapat melanjutkan studi ke semester berikutnya dan juga untuk memahami, mengerti serta mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan sehingga dapat diterapkan di dunia usaha terutama di bidang pariwisata. Selain itu, manfaat penulisan jurnal Foreign Case Study ini kita dapat lebih mengembangkan, mempelajari lebih lanjut tentang daerah wisata yang penulis bahas. 2. Pembahasan Kata “Pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu “pari” dan “wisata”. “Pari” yang memiliki arti banyak, berkal-kali dan “Wisata” berarti perjalanan, bepergian. Atas dasar itu, pariwisata siartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dalam bahasa inggris disebut dengan Tour [2,3]. Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan) [4]. Margenroth dalam Yoeti (1997:117) menjelaskan bahwa pariwisata adalah lintas orang-orang yang meninggalka tempat tinggalnya untuk sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari pribadinya [5]. Pengertian pariwisata menurut Pendit (1994:35) Pariwisata adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek, ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan temoat bekerjanya, serta diluar kegiatan mereka, dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata [6]. Berdasarkan definisi Pariwisata yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menikmati perjalanan tersebut [7]. Destinasi wisata adalah sebuah susunan sistematis dari tiga elemen. Seorang dengan kebutuhan wisata adalah inti/pangkal (keistimewaan apa saja atau karekteristik suatu tempat yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu penanda (inti informasi) [8]. Seseorang melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang membuat seseorang rela melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar. Suatu daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata [9,10]. A. Malaysia Malaysia merupakan sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas wilayah sebesar 329.847 km². Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan adalah pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur yang berbatasan dengan Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia dan Laut Tiongkok Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian) yang diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja Malaysia. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer. Malaysia sebagai negara federal dibentuk pada tahun 1963 yang sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan tersebut dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya, dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura, saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru, karena Malaysia merupakan salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan Internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia industri manufaktur dan memiliki pengaruh besar bagi perekonomian negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia. Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula Ras Cina-Malaysia dan -Malaysia yang cukup mendominasi. Bahasa Melayu[dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Selain itu, Malaysia juga menjadi anggota D- 8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Batu kapur pembentuk Batu Caves dikatakan berumur sekitar 400 juta tahun. Beberapa pintu masuk gua digunakan sebagai tempat penampungan bagi masyarakat adat Temuan (sebuah suku ). Pada awal 1860, pemukim Tiongkok mulai menggali guano untuk pupuk sayuran mereka. Namun, mereka menjadi terkenal hanya setelah bukit-bukit kapur dicatat oleh pemerintah kolonial termasuk Dalydan Syers serta naturalis Amerika,William Hornaday pada tahun 1878. Batu Caves pertama kali dipromosikan sebagai tempat ibadah yang didirikan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Ia terinspirasi oleh pintu masuk gua utama berbentuk "Vel" dan terinspirasi untuk mendedikasikan sebuah kuil untuk Dewa Murugan di gua tersebut. Pada tahun 1890, Pillai, yang juga mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, membangun murti (patung yang dikuduskan) dari Sri Subramania Swamy yang sekarang dikenal sebagai Gua Kuil (Temple Caves). Sejak 1892, festival Thaipusam di bulan Tamil, Thai (yang jatuh pada akhir Januari/awal Februari) telah dirayakan di sana. Tangga kayu sampai ke Gua Kuil dibangun pada tahun 1920 dan telah digantikan oleh 272 anak tangga beton. Dari berbagai gua kuil yang berada di situs tersebut, gua yang terbesar dan paling terkenal adalah Temple Caves, dinamakan demikian karena menaungi beberapa kuil Hindu di bawah langit-langit berkubah. B. Regulation Penulis melakukan Foreign Case Study pada tanggal 29 Maret s/d 04 April 2018. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, Penulis mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan perjalanan selama 6 hari di luar negeri yaitu salah satunya passport 48lembar yang wajib disiapkan untuk melakukan perjalanan keluar negeri. Penulis menyiapkan selama 3 hari dan mempersiapkan segala administrasi Untuk melakukan perjalanan selama 6hari. C. Demografi Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar danbumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% keseluruhan penduduk. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Masyarakat non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus). Masyarakat non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga pada abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli. 23,7% penduduk adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk. Sebagian besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa danEurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam. Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Batu Caves adalah sebuah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia. Tempat ini dinamai dari Sungai Batu, yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat. Gua yang indah ini termasuk salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan dan situs ini adalah titik fokus festival Hindu Thaipusam di Malaysia. D. Aksesbilitas dan Fasilitas Untuk menuju Batu Caves dari KL Sentral wisatawan harus mengambil Platform 3 dengan biaya tiket MRT sebesar RM 2,6. Untuk mencapai Batu Caves wisatawan harus melawati 7 titik pemberhentian dan memakan waktu sekitar 30 menit. Selain itu ada cara lain untuk bisa mencapai tempat ini yakni dengan menaiki bus Intrakota No 11D dari Central Market atau naik bus Cityliner No 69 dari jalan Pudu. Setibanya di Batu Caves, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam berupa bukit batu kapur yang besar dengan nuansa Hindu yang kental dengan warna kuning dan hijau yang merupakan salah satu tempat perziarahan umat Hindu terbesar di dunia. Jam buka tempat wisata ini dimulai dari pukul 06.00 hingga 21.00 waktu setempat. Di sana, wisatawan akan melihat patung yang menjadi ikon wisata alam ini yaitu Patung Murugan yang menjulang raksasa seakan-seakan menyambut kedatangan dari wisatawan. Sebelum sampai ke patung tersebut terlebih dahulu wisatawan akan melewati beberapa kuil di bawah bukit kapur dan juga kolam ikan. Wisatawan akan terkejut dengan banyaknya burung merpati yang berterbangan dan monyet yang berkeliaran bebas di sana karena keberadaan monyet dan merpati itu merupakan salah satu daya tarik alami berkunjung ke Batu Caves sebagai wisata alam yang masih alami dan ikonik. Saat berkunjung ke Batu Caves, cuaca di sana cukup terik dan terasa begitu panas seperti daerah-daerah di Malaysia pada umumnya, jadi sebisa mungkin harus menggunakan pakaian yang nyaman. Di Batu Caves terdapat spot yang bernama Dark Cave, untuk menuju ke area tersebut wisatawan harus menaiki anak tangga yang terbilang cukup tinggi dan melelahkan. Di Dark Cave ini wisatawan dapat mengeksplorasi gua yang memang di dalamnya terdapat flora dan fauna yang dilindungi. Di dalamnya wisatawan akan melihat banyak pedagang yang menjual berbagai macam souvenir khas Hindu dan melihat orang-orang Hindu India berdoa di sana. Untuk memasuki Dark Cave, akan dikenai biaya tur dimana untuk orang dewasa dikenakan biaya sebesar RM 35 sedangkan anak-anak sebesar RM 15. Durasi eksplorasi dalam tur tersebut akan memakan waktu sekitar 45 menit dengan panjang gua yang dilalui sekitar 850 meter dengan minimal peserta tur berjumlah 15 orang. E. Sejarah Malaysia Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Tiongkok dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya "Golden Chersonese" dengan Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".Dari pertengahan hingga akhir milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantaraberada di bawah pengaruh Sriwijaya. Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad 10. Di dalamnya termasuk dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan di danPan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada abad ke- 14 di Terengganu. Terdapat banyak kerajaan Tiongkok dan India pada abad ke-2 dan ke-3 Masehisebanyak 30 buah menurut sumber Tiongkok. Kedah dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasaSanskerta kuno berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola,Kaisar Tamil kuno yang diduga berada di sekitar , menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola berhasil meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah danPattani bahkan sampai ke Ligor. Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya,Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lankapada abad ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa , Mahavamsa. Selama milenium pertama, masyarakat di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka beralih kepada Islam. Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah misalnya kerajaan kuno Gangga Negara, di sekitarBeruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakang. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari abad ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari abad ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha- nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha. Pada permulaan abad ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti yang didirikan oleh , pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kerajaan Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Untuk menghindari penganiayaan, Parameswara berlayar ke Temasekdemi mendapatkan perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattaniyang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati . Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Kira-kira lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawadari . Dia kemudian memimpin ke utara untuk mendirikan permukiman baru. Di , Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di . Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia mengunjungi Sening Ujong (nama lama untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lama untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang baik dan kemudian dia mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki fasilitas untuk tujuan perdagangan. Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Sabri Zain mengemukakan, Parameswara menjadi seorang Muslimketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Tiongkok menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Tiongkok dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atauSultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama lebih dari satu abad, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Tiongkok dan India. Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasaiSelat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang masih ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka:Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda(bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka. F. Life Style Hampir semua agama di dunia, termasuk Islam, Buddha, Hindu, Kristen terdapat di Malaysia. Agama-agama ini mempunyai koneksi yang kuat dengan kesukuan penduduk, dan itu terlihat dari suku Melayu yang menganut agama Islam, kebanyakan suku India menganut agama Hindu, dan suku cina menganut agama buddha. Kehadiran keanekaragaman ini menjunjung tinggi kepentingan identitas agama, dan sebagian besar penduduk Malaysia mempunyai pengertian yang kuat tentang perbedaan agama mereka dengan agama orang lain. (Kristen Malaysia dikategorikan sebagai non- muslim). Dengan keanekaragaman ini, Malaysia telah menjadi negara yang terkenal dengan masakan-masakan khas mereka, yang mencakup komposisi masakan melayu, masakan india, dan masakan cina. Mie dan nasi sudah menjadi makanan utama, selain itu makanan pedas juga termasuk makanan favorit di negara ini. Selain itu terdapat banyak buah-buah tropis di negara ini dan dijual dengan harga yang terjangkau. G. Culture Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti: 1. Kebudayaan Melayu 2. Kebudayaan Tionghoa 3. Kebudayaan India 4. Kebudayaan Kadazan-Dusun 5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit,danBidayuh. Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008. Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia. Pada masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta[Setelah abad ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab. Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern. Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Mayoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia. Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk bekerja di industri penanaman. Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Minangkabau, Bugis, Jawa, Banjar, Aceh, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara- negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian penduduk di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia. Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang), rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional. Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

H. Religion Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam, 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen, 6,3 persen Hindu, dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non- Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat. Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian. Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan,kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah. Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald untuk menggunakan kata Allah untuk Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia I. Geografi Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat. Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Tiongkok Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari). Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia. Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia. Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, danPetaling Jaya. J. Behaviour Behaviour merupakan sikap yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya. Behaviour atau perilaku ini dapat menandakan dari karakter yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Karakter tersebut dapat diperoleh melalui keluarga, teman sekitar, pendidikan, media yang dikonsumsi, maupun pengalaman dikehidupannya. Masyarakat Malaysia pada umumnya disiplin, baik displin terhadap waktu maupun terhadap kebersihan. Pekerjaan yang padat menuntut masyarakat Malaysia untuk selalu displin dalam segala hal. Masyarakat Malaysia dapat dikatakan sebagi masyaraakat yang menyukai akan kebersihan, hal tersebut terbukti dengan sedikitnya sampah sisa konsumsi masyarakat yang berada disekitar lingkungan dan disana juga telah tersedia petugas kebersihan yang mengambil sampah – sampah di bak penampungan. Selain itu, dalam hal lain meskipun jam masyarakat terbilang padat, dalam hal mengantri tiket MRT / Bus pun terbilang rapi. Dari semua hal tersebut karena nilai-nilai tersebut telah ditanamkan sejak mereka kecil, sehingga akan membentuk karakternya ketika dewasa.

3. Penutup A. Simpulan Berdasarkan jurnal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Malaysia memiliki banyak objek wisata yang menarik seperti salah satunya yaitu Batu Caves yang merupakan wisata alam yang ikonik dengan patung murugan yang menjadi ikonnya. Selain menawarkan alamnya yang masih alami dengan masih banyaknya burung dan monyet, objek wisata alam ini juga memberikan edukasi kepada wisatawan. Sehingga Batu Caves dapat menarik cukup banyak wisatawan. Hal tersebut tentunya juga karena pemerintah yang mendukung sekali program pariwisatanya sendiri dan memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan. B. Saran Setelah penulis berkunjung ke Malaysia dan menyelesaikan jurnal ini maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu : 1. Perlu adanya pengelolaan limbah di Batu Caves agar tidak menimbulkan bau yang dapat mengurangi kenyamanan wisatawan di sana. Karena pada saat penulis berkunjung ke Batu Caves pada saat melewati kuil sebelum patung murugan akan tercium bau busuk yang berasal dari sungai dekat Batu Caves yang bau tersebut terbilang cukup menusuk hidung. 2. Perlu adanya kerapian dalam menjaga kebersihan karena di sana memang cukup banyak tong sampah yang disediakan akan tetapi ada beberapa tong sampah yang berada ditengah jalan maupun di tempat-tempat lain yang tidak semestinya.

References [1] Data foreign case study (FCS) 29 Maret s/d 4 April 2018 Di Singapura, Malaysia dan Thailand [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [4] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [7] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [8] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [9] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Batu Caves dan Sekitarnya Gambar 1.2 Foto Pas