PERKEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TAHUN 2007-2014

JURNAL

YUALPEN 11020004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2016

PAYAKUMBUH TOURISM (STUDIES PROGRESS 2007-2014) Oleh Yualpen1, Ansofino2, Refni Yulia3. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Tourism is one sector in creating jobs and bringing revenue (PAD). The tourism sector is expected to generate economic activities and expand business opportunities and jobs. This study aims to explain the development of tourism infrastructure, tourism management and to discuss the government's strategy to develop tourism and tourists in Payakumbuh year 2007-2014. This study included research into the history, therefore the study of the development of tourism in Payakumbuh done by using historical research procedure, namely: (1) Heuristic by conducting a literature study and field study. (2) Criticism of sources. (3) Analysis, synthesis and interpretation. (4) Presentation of the results in the form of a thesis. Based on the results of field research shows that the management of tourism facilities and infrastructure in Payakumbuh experienced growth since 2007. Management of tourism in Payakumbuh is classified into two categories namely the management of public infrastructure and management of tourism infrastructure. The management of public utilities include: first, improving the quality of roads, public transport, lighting lamps, park, water supply, provision of toilets as well as providing a means of tourism promotion. While the management of tourism infrastructure consists of the construction of res area. Along with the management undertaken by the government of the tourism infrastructure in Payakumbuh, at the end of 2013 the number of tourists has showed that 120 915 tourists. But the decline in 2014, this corresponds to direnovasinya several attractions in Payakumbuh attractions include panoramic Ampangan and attractions Grotto Sampik.

Keyword: Tourism, Development, Payakumbuh.

Pariwisata merupakan salah satu sektor dalam menciptakan lapangan kerja dan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sektor pariwisata mampu membangkitkan perekonomian masyarakat serta memperluas lapangan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan perkembangan sarana dan prasarana pariwisata, pengelolaan pariwisata serta strategi pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dan wisatawan di Kota Payakumbuh tahun 2007-2014. Penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah, oleh karena itu kajian mengenai perkembangan pariwisata di Kota Payakumbuh dilakukan dengan menggunakan prosedur penelitian sejarah, yaitu: (1) Heuristik dengan melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan. (2) Kritik sumber. (3) Analisis, sintesis dan interpretasi. (4) Penyajian hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana pariwisata di Kota Payakumbuh mengalami perkembangan tahun 2007. Pengelolaan pariwisata dikelompokan kedalam dua kategori yaitu pengelolaan prasarana umum dan pengelolaan prasarana pariwisata. Pengelolaan prasarana umum meliputi:,perbaikan kualitas jalan, angkutan umum, penerangan lampu, tempat parkir, penyediaan air bersih, penyediaan toilet serta menyediakan sarana promosi pariwisata. Pengelolaan prasarana pariwisata terdiri dari pembangunan res area. Pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sarana dan prasarana pariwisata di Kota Payakumbuh, pada akhir tahun 2013 wisatawan menunjukkan angka 120.915. Tahun 2014, berhubungan dengan direnovasinya beberapa objek wisata di Kota Payakumbuh diantaranya objek wisata panorama ampangan dan objek wisata ngalau sampik.

Keyword: Pariwisata, Perkembangan, Payakumbuh.

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat PENDAHULUAN tahun 1990, yang intinya mengacu pada Perkembangan pariwisata di Kota Peningkata Pengembangan Kepariwisataan.6 Payakumbuh telah dimulai sejak tahun 2007. Tahun 1991 objek wisata di kota Hal ini berhubungan dengan adanya Payakumbuh masih dalam keadaan tidak himbauan Walikota Payakumbuh Josrizal terurus dan tidak terkelola, bahkan objek Zain mengatakan bahwa pentingnya wisata di Payakumbuh boleh dikatakan keberadaan pariwisata di Kota Payakumbuh masih hutan dan dipenuhi Semak-semak sebagai pendapatan daerah dan mampu belukar. Hal ini dapat dilihat bahwa belum membuka lapangan pekerjaan yang baru ada pencatatan dari dinas pariwisata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat mengenai jumlah wisatawan yang datang Kota Payakumbuh. Sehubungan dengan dikota Payakumbuh.7 Pengembangan di kebijakan Walikota tersebut, Pemerintah dan bidang pariwisata memang sudah cukup Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga lama yaitu dari tahun 1992, hal ini serta dengan pihak terkait bekerja sama berhubungan dengan program Visit dalam melakukan pengelolaan terhadap Year yang targetnya adalah pariwisata di Kota Payakumbuh sejak tahun menjadikan pariwisata sebagai primadona 2007. alam dan budaya dalam rangka menambah Payakumbuh adalah salah satu Kota pendapatan devisa negara, karna pariwisata yang memiliki struktur alam yang indah dan dipandang sebagai sektor yang sangat kebudayaan yang unik tentu menjadi suatu menguntungkan dalam meningkatkan hal yang dapat memberikan destinasi pendapatan negara terutama dalam sebagai dayatarik wisatawan untuk datang meningkatakan tarap hidup masyarakat berkunjung di Kota Payakumbuh. Pariwisata Indonesia. Demi terwujudnya program ini telah berperan nyata dalam memberikan pemerintah juga memperkuat tentang distribusi terhadap kehidupan sosial pengelolaan pariwisata yang diatur dalam masyarakat, ekonomi, budaya, kesempatan Undang-Undang No.24 Tahun 1992 tentang kerja, penambahan devisa bagi Negara penataan ruang, keamanan, ketertiban ataupun daerah serta dapat memperkokoh kebersihan, keindahan, keramahan serta keutuhan bangsa. Sekitar tahun 1960 kenagan.8 pariwisata sudah menjadi pokok Sejak tahun 2007 perkembangan pembicaraan dikalangan masyarakat luas.4 pariwisata di Kota Payakumbuh terus Hal ini juga ditanggapi serius oleh mengalami perbaikan, hal ini sejalan dengan Pemerintah dengan memasukkan Pariwisata terkelolanya sarana dan prasarana pariwisata kedalam Depertemen Perhubungan Sub- di Kota Payakumbuh terutama sarana umum struktur Direktorat Jendral tahun 1970,dan dan sarana pariwisata. Adapun sarana Depertemen Pariwisata Pos dan pariwisata diantaranya adalah: perbaikan Telekomunikasi tahun 1980-an.5 Berkaitan struktur jalan, angkutan umum, perluasan dengan adanya sambutan Presiden Soeharto tempat parkir, penyediaan toilet, penerangan dalam pertemuan Seminar dan Rapat Kerja lampu dan penyediaan air bersih. Sedangkan Kepariwisataan pada tanggal 27 November sarana pariwisata diantaranya perbaikan Res 1982, yang menyatakan bahwa kegiatan Area. Membaiknya tatakelola pariwisata di Pariwisata sebagai salah satu sektor penting Kota Payakumbuh sejak tahun 2007 untuk meraih devisa yang lebih banyak. membawa dampak baik terhadap Kemudian mengenai pentingnya Pariwisata peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di di Indonesia juga dicantumkan dalam Undang-Undang Kepariwisataan No. 9 6Bakaruddin, perkembangan dan permasalahan kepariwisataan. (Padang:UNP Pres, 2009). Hal. 1 7Wawancara dengan Budhi permana umur 49 tahun, Kendali Program Dinas 4Bakaruddin, Perkembangan dan Pariwisata Kota Payakumbuh, tanggal 19 Permasalahan Kepariwisataan. (Padang: Agustus 2015. UNP Pers, 2009). hal. 5 8Bakaruddin, perkembangan dan 5Nyoman S. Pendit, Ilmu Pariwisata, permasalahan kepariwisataan. (Jakarta:Pradnya Paramita, 2006), hlm.3. (Padang:UNP Pres, 2009). Hal. 2 Kota Payakumbuh. Pada tahun 2007 jumlah merupakan awal dari pengelolaan kunjungan wisatwan di Kota Payakumbuh pariwisata dan meningkatanya jumlah baik wisatawan asing maupun domestik wisatawan di Kota Payakumbuh telah tercatat sebanyak 32.527 wisatawan.9 berdasarkan himbauan Walikota Josrizal Mewujudkan Payakumbuh sebagai salah Zain, sedangkan tahun 2014 merupakan satu kota wisata di Sumatera Barat bukanlah penurunan jumlah kunjungan wisatawan perkara mudah, sebab banyak rintangan di Kota Payakumbuh. yang dihadapi oleh pemerintah maupun Berdasarkan pada rumusan masalah masyarakat setempat, terutama masalah maka penulis akan merumuskan ruang pendanaan dan prilaku masyarakat yang lingkup permasalahn dengan dua tidak peduli terhadap lingkungan. Namun pertanyaan, diantaranya: keinginan yang kuat dari pemerintah dan c. Bagaimanakah pengelolaan yang masyarakat untuk menjadikan Kota dilakukan oleh Pemerintah terhadap Payakumbuh sebagai salah satu Kota wisata, objek wisata dikota Payakumbuh tahun langkah demi langkah terus diupayakan 2007-2014? dalam meningkatkan pengelolaan terhadap d. Bagaimana perkembangan sarana dan pariwisata di Kota Payakumbuh. Usaha dan prasarana objek wisata dikota tekat yang kuat antara pemerintah dan Payakumbuh tahun 2007-2014? masyarakat membuahkan hasil yang positif, Adapun beberapa tujuan pokok yang sejak tahun 2007, bahkan pada tahun 2013 ingin dicapai penulis dalam penelitian jumlah kunjungan wisatawan telah masalah ini adalah: berjumlah 120.870 wisatawan. Namun pada a. Menjelaskan sejauh mana pengelolaan tahun 2014, kunjungan wisatawan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mengalami penurunan yang hanya tercatat meningkatakan Pariwisata dikota berjumlah 105.870 wisatawan. Menurunnya Payakumbuh dari tahun 2007-2014. jumlah kunjungan wisatawan pada tahun b. Menjelaskan sejauh mana perkembangan 2014 merupakan dampak dari perbaikan atau Sarana dan Prasarana Objek Wisata di direnovasinya beberapa objek wisata di Kota kota Payakumbuh dari tahun 2007-2014 Payakumbuh diantaranya adalah objek Adapun manfaat yang ingin dicapai wisata Ngalau Sampik dan objek wisata oleh penulis dalam proses penelitian ini Panorama Ampangan. 10 adalah, antara lain: Berdasarkan permasalahan diatas a. Secara teoritis berguna bagi kepentingan maka penulis tertarik untuk mengangkat ilmu pengetahuan, sumbangan pikiran masalah ini dalam bentuk penelitian yang dan bahan literatur bagi ilmu sejarah berjudul “ Perkembangan Pariwisata di khususnya masalah Perkembangan Kota Payakumbuh Tahun 2007-2014” Pariwisata kota Payakumbuh. Berdasarkan batasan masalah agar b. Secara praktis masalah dan tujuan proses penelitian yang dilakukan dapat penelitian di atas untuk menambah mengarah pada inti pokok permasalahan khasanah pengetahuan penulis terhadap yang akan diteliti, yaitu: Perkembangan awal berkembangnya Pariwisata kota Pariwisata di Kota Payakumbuh Tahun Payakumbuh. 2007-2014, maka dalam penelitian ini sangat c. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan diperlukan batasan masalah penulisan yang bagi para pembaca dan dapat pula terdiri dari sebagai berikut: dijadikan sebagai panduan bagi menulis. a. Batas Spasial (batas wilayah) batasan Sesuai dengan judul skripsi yaitu: spasial penelitian ini adalah di Kota Perkembangan Pariwisata di Kota Payakumbuh, fokus penelitian adalah Payakumbuh Tahun 2007-2014. Maka perkembangan pariwisata di Kota penulisan ini akan dipertajam dengan Payakumbuh. melihat tulisan-tulisan mengenai pariwisata. b. Batasan Temporal (batas waktu Beberapa yang melakukan penulisan penelitian), adalah tahun 2007 yang mengenai perkembangan pariwisata, diantaranya: Skripsi Yulinda (2003), mahasiswa 9 BPS: Payakumbuh Dalam Angka, STKIP PGRI Sumbar yang berjudul Tahun 2014. hal. 257 “Dinamika Industri Pariwisata di Maninjau 10 Ibid. hal. 268 Sumatera Barat Tahun 1960-1998”. Dalam penjelasan dari tahap-tahap penulisan Skripsi ini menjelaskan kondisi awal tersebut: perkembangan dan pasang surutnya 1. Heuristik. Teknik ini berupa teknik Pariwisata Danau Maninjau, serta pengumpulan data yang dikumpulkan menjelaskan bentuk kerja sama Pemerintah berupa data Primer dan Sekunder. Data dengan Investor asal Sumatera Barat yang primer, yaitu data hasil wawancara sukses di bidang Pariwisata, Ekonomi, mengenai perkembangan objek wisata Sosial dan Budaya. kota Payakumbuh yang dilakukan Skripsi Riki (2009), Mahasiswa dengan bapak Budhy Permana selaku STKIP PGRI Sumbar yang berjudul“Sejarah kendali program Dinas Pariwisata Pengembangan Pariwisata Kota Pemuda dan Olah Raga kota Tahun 2001-2008”. Menjelaskan tentang Payakumbuh, data Badan Pusat Statistik pengembangan Pariwisata yang didalamnya kota Payakumbuh, data pencatatan Dinas mencakup bentuk pembangunan Objek Pariwisata kota Payakumbuh dan Intansi Wisata dan pengaruhnya terhadap terkait lainya. Data Sekunder, yaitu masyarakat. berupa data yang didapatkan melalui Tulisan Safarman (2011), peninjauan ke pustaka FIS UNP, pustaka Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar yang Budaya Universitas Andalas, pustaka berjudul “Perkembangan Pariwisata di Daerah kota Padang, dan Pustaka sejarah Tupejat kabupaten Mentawai Tahun 2000- STKIP PGRI Sumatera Barat untuk 2010”. Dalam tulisannya membahas mencari relevansi data yang sesuai mengenai Perkembangan Pariwisata di dengan penulisan yang dilakukan. Tupejat dan serta tingkat perekonomian 2. Kritik Sumber, yaitu tahap pengelolaan masyarakat di Tupejat. data dengan menyeleksi data yang telah Kemudian Skripsi Vandrio Alaska didapatkan dilapangan yang relevan (2012), Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar dengan penulisan penelitian. Tahap yang berjudul ”Pengaruh Objek Wisata internal dari semua data yang Jembatan Akar terhadap Perubahan Sosial didapatkan tersebut kemudian diolah Ekonomi Masyarakat Puluik-puluik mana yang paling dianggap layak kecamatan Bayang Utara kabupaten Pesisir dijadikan sebagai pedoman penulisan. Selatan (2002-2011)”. Kajian yaitu Tahap ekternal yaitu meguji keaslian menjelaskan bagaimana Pengaruh Objek data yang sifatnya menggali data yang Wisata Akar terhadap aspek Sosial Ekonomi telah didapatkan secara lebih mendalam di kecamatan Bayang Utara Kabupaten untuk mendapatkan hasil yang lebih Pesisir Selatan. baik. Kemudian tulisan Trisno Edward 3. interpretasi data, dimana informasi yang Mahasiswa UNAND yang menulis ”Sejarah telah diseleksi, sumber-sumber sejarah Pariwisata kota Tahun (1984- yang disaring dan kemudian baru 1999)”.Dalam tulisannya menjelaskan dimasukkan sebagai bahan penelitian Perkembangan Pariwisata kota Bukittinggi yang kongkrit untuk tercapainya dari Tahun 1984-1999, kemudian penulisan yang efektif dan data yang menjelaskan Perkembangan Objek-objek akurat. Wisata yang ada di kota Bukittinggi beserta 4. historiografi, merupakan penulisan perkembangan Wisatawannya baik Lokal sejarah yang dilakukan berdasarkan data maupun Manca Negara. yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapatkan dilapangan sehingga METODE PENELITIAN dapat disajikan dalam bentuk Skripsi.11 Proses penelitian ini menggunakan menggunakan metode penulisan sejarah PEMBAHASAN seperti lazimnya dalam penulisan sejarah Pengelolaan pariwisata di kota lannya. Dalam proses kerjanya terdiri dari Payakumbuh telah dimulai sejak tahun 2007, beberapa tahapan pokok yakni, heuristik, hal ini berkaitan dengan adanya himbauan kritik sumber, interpretasi data, dan penulisan sejarah (historiografi). Berikut 11Mestika Zed, Metodologi Sejarah, (Padang: Pers UNP, 1999). Hal. 33 Walikota Payakumbuh pada masa itu yang Booklet merupakan salah satu buku dipimpin oleh Josrizal Zain. Berkaitan panduan yang sangat penting peranannya dengan himbauan tersebut, pemerintah yang dalam pengembangan pariwisata di kota bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Payakumbuh. Bagi calon wisatwan akan Pemuda dan Olah Raga serta dinas terkait lebih mudah memahami daerah kota lainnya, bekerja sama dalam mengelola Payakumbuh dengan menggunakan booklet potensi pariwisata yang ada di Kota ini, disamping itu dengan adanya booklet Payakumbuh. Adapun perbaikan yang tersebut para wisatawan juga akan lebih dilakukan oleh pemerintah dalam mudah mengenali jenis-jenis objek wisata mengembangkan potensi wisata yang ada, untuk dikunjungi di kota Payakumbuh. yaitu: Selain dari booklet, pemerintah kota 1. Memperbaiki akses jalan menuju objek Payakumbuh juga menerbitkan Frovil kota wisata yang ada, agar pengunjung lebih Payakumbuh dalam bentuk VCD. Usaha ini mudah dan nyaman dalam menempu telah dilakukan pemerintah kota perjalanan. Payakumbuh sejak tahun 2010 dan dianggap 2. Menyediakan tempat parkir yang terdiri mampu menarik minat wisatawan untuk dari tempat parkir roda dua dan roda datang berwisata di kota Payakumbuh.12 empat. 3. Festival Music 3. Lampu penerangan yang juga merupakan Dalam memperkenalkan pariwisata salah satu pendukung aktivitas pariwisata kota Payakumbuh di kalangan anak-anak yang berguna untuk menerangi berbagai muda, baik anak-anak muda yang ada di objek wisata yang ada. Provinsi Sumatera Barat maupun di luar 4. Angkutan umum, bertujuan untuk Provinsi Sumatera barat, pemerintah kota mempermudah wisatawan dalam Payakumbuh juga mengadakan acara melakukan perjalan. pestival band di kota Payakumbuh. Strategi 5. Akses air bersih dimana air merupakan dengan mengenalkan pariwisata yang ada di suatu hal yang sangat penting dan tidak kota payakumbuh melalui pestival musik bisa dipisahkan didalam dianggap mammpu memperkenalkan keberlangsungan hidup manusia ataupun pariwisata kota Payakumbuh di luar daerah keberlangsungan suatu aktvitas kota payakumbuh. Acara festival ini tidak pariwisata. untuk hanya diikuti oleh musisi dalam negeri tetapi 6. Peyediaan toilet, merupakan salah satu juga dari musisi luar negeri. Festival kebutuhan dan juga salah satu musikini diadakan satu kali dalam satu pendukung supaya berjalannya aktivitas tahunyang bertepatan pada Bulan Desember pariwisata di suatu wilayah yang berguna yang berelokasi di objek wisata Ngalau untuk memberikan kenyamanan bagi indah kota Payakumbuh. Acara fetival musik pengunjung. ini sudah berlangsung dari tahun 2010 Strategi pemerintah dalam hingga saat ini dikota Payakumbuh.13 pengembangan dan mengelola pariwisata di 4. Balap Sepeda (Tour De Singkarak) Kota Payakumbuh diantaranya, adalah: Tour De Singkarak adalah salah 1. Penyuluhan sapta pesona satueven balap sepeda bertaraf Internasional Penyuluhan sapta pesona yang yang di selenggarakan setiap tahunnya di dimaksud adalah, memberikan pemahaman Provinsi Sumatera Barat. Pada awalnya Tour terhadap masyarakat mengenai pentingnya De Singkrak atau yang kita kenal dengan keberadaan pariwisata di daerah Kota balap sepeda awalnya hanya di lakukan di Payakumbuh guna untuk memberikan saja, namun seiring dengan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Selain menyukseskan Visit Indonesia Yeardi dari itu, membentuk masyarakat yan peduli seluruh Indonesia sehingga pada tahun akan kebersihan lingkungan demi 2010Kota Payakumbuh bergabung dengan tercapainya Kota Payakumbuh yang bersih menyelenggarakan Tour De Singkarak demi indah dan asri. Sebab didalam aktivitas pariwisata, tidak akan berjalan tampa kebersihan, kenyaman, keamanan serta 12BPS: Payakumbuh Dalam Angka, kenangan. Tahun 2014. hal. 3 2. Penerbitan Booklet 13BPS: Payakumbuh Dalam Angka, Tahun 2014. hal. 14 mnggenjot wisatawan untuk berwisata Berdasarkan usaha dan promosi yang dikota Payakumbuh.Bergabunnya kota dilakukan pemerintah di harapkan pariwisata Payakumbuh dalam menyelengarakan acara di kota Payakumbuh diharapkan mampu Tour de Singkarak dan sekaligus menjadi berkembang dari waktu kewaktu. Sehingga rute yang di lewati oleh pembalap dunia dengan semakin berkembangnya aktivitas yang antara lain, pembalap dari Iran, pariwisata juga akan di iringi dengan Australia, Korea, Jepang, Malaysia, semakin banyaknya lapangan kerja yang Singapura, Thailand dan lain-lanin.Tour de tersedia dan akan berdampak terhadap Singkarak ini dianggap mampu menarik berkurangnya angka pengangguran di kota wisatawan asing maupun lokal untuk datang Payakumbuh. Campur tangan pemerintah berwisata ke kota Payakumbuh.14 juga diharapkan secara berkelanjutan dalm 5. Fashion Week meningkatkan pelayanan di bidang Fashion week adalah salah satu acara pariwisata, dengan selalu memperhatikan yang dilakukan setahun sekali di kota dan memperbaiki sarana dan prasarana yang Payakumbuh, Fashion week ini bertujuan ada diberbagai objek wisata yang ada untuk memperkenalkan budaya-budaya sehingga akan dapat memberikan masyarakat kota Payakumbuh terhadap kenyamanan dan kepuasan terhadap wisatawan yang datang di kota Payakumbuh. wisatawan yang datang di kota Selain untuk memperkenalkan budaya Payakumbuh.17 masyrakat kota Payakumbuh juga bertujuan 7. Peta lokasi objek wisata untuk memotivasi masyarakat agar tidak Sebelum tahun 2007 petunjuk arah melupakan budaya khas di daerah kota menuju objek wisata belum tersedia oleh Payakumbuh. Peserta dari Fashion Week pemerintah. Namun memasuki tahun 2007 terdiri dari peserta dari kota Payakumbuh pemerintah mulai menyediakan atau sendiri dan daerah lain di luar kota membuat peta objek wisata yang ada di kota Payakumbuh.15 Payakumbuh. Hal ini di lakukan untuk 6. Pemilihan Uni Pariwisata memudahkan wisatawan untuk menentukan Dalam kegiatan pemilihan Uni tempat-tempat wisata yang ada di kota pariwisata di kota Payakumbuh bertujuan Payakumbuh. Adapun peta atau petunjuk untukmencarigenerasi muda wanita yang untuk mengetahui lokasi objek wisata di bertalenta, berpotensi dan berkarakter dan Kota Payakumbuh, pemerintah menyediakan bisa menjadi Duta Wisata sekaligus mampu dalam bentuk papan reklame, Booklet dan mempromosikan pariwisata ke laur daerah kaset atau profil. kota Payakumbuh. Selain untuk mencari wanita yang berbakat, pemilihan Uni PERKEMBANGAN WISATAWAN Pariwisata juga bertujuan untuk menarik Sejak dicanangkannya Kota wisatawan dan sekaligus bertujuan untuk Payakumbuh sebagai salah satu tujuan mempromosikan pariwisata yang ada di kota wisata di Sumatera Barat, pemerintah terus Payakumbuh terhadap masyrakat luas. Bagi membenahi sarana dan prasarana objek pemenang perlombaan Uni Pariwisata ini wisata yang ada di Kota Payakumbuh. Sejak diharapkan mampu menjadi Duta pariwisata tahun 2007 wisatawan telah menunjukkan di kota Payakumbuh serta bisa mengajak peningkatan yaitu berjumlah 32.527 masyrakat untuk berpartisipasi dan wisatawan. Perkembangan wisatawan di mendukung berkembangnya pariwisata di Kota Payakumbuh tidak hanya sampai di kota Payakumbuh.16 situ, bahkan sampai tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan telah tercata sebanyak 120.224 wisatawan. Namun seiring dengan adanya rehalibitasi yang dilakukan oleh 14BPS: Payakumbuh Dalam Angka, pemerintah dibeberapa objek wisata di Kota Tahun 2014. hal. 8 Payakumbuh, diantaranya objek wisata 15Data Dinas Pariwisata Pemuda Dan Ngalau Sampik dan objek wisata Panorama Olah Raga Kota Payakumbuh tahun 2014, hal. 15 16Data Dinas Pariwisata Pemuda Dan 17Wawancara dengan Muhammad Olah Raga Kota Payakumbuh Tahun 2014, Ilham umur 18 tahun, Ngalau Indah tanggal hal. 13 31 Januari 2016. Ampangan, pada tahun 2014 jumlah DAFTAR PUSTAKA wisatawan mengalami penurunan dan hanya berjumlah 105.870 wisatawan. Sumber Arsip Data Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah KESIMPULAN Raga Kota Payakumbuh. 1. Pengelolan objek wisata di Kota Data Sensus Penduduk berdasarkan agama Payakumbuh dapat dikelompokkan Kota Payakumbuh kedalam dua kategori yaitu: pengelolaan prasarana umum dan pengelolaan Sumber Buku prasarana pariwisata. Pengelolaan Bakaruddin. 2009. Permasalahan dan prasarana umum meliputi: pertama, Perkembangan Kepariwisataan. perbaikan kualitas jalan, angkutan (Padang: UNP Pres) umum, penerangan lampu, perluasan Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah, tempat parkir, penyediaan air bersih, (Padang: UNP Pres) penyediaan toilet serta menyediakan Nyoman S. Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata: sarana promosi pariwisata. Kedua, Sebuah Pengantar Perdana. (Jakarta: pengelolaan prasarana pariwisata yang Pradnya Paramita) terdiri dari pembangunan res area. 2. Dalam meningkatkan pengembangan Sumber Skripsi pariwisata di Kota Payakumbuh pemerintah mengadkan berbagaimacam Skripsi Yulinda. (2003). “Dinamika Industri kegiatan, diantaranya: ikut serta dalam Pariwisata di Maninjau Sumatera acara Tour De Singkarak, Festival Barat (1960-1998).” Music, Kontes Busana, pemilihan Uni Skripsi Riki (2009). “Sejarah Pariwisata, penerbitan Booklet serta Pengembangan Pariwisata Kota membuat Profil tentang objek wisata. Sawahlunto (2001-2008)” Selain dari beberapa strategi diatas, Skripsi Safarman (2011). “Perkembangan pemerintah juga memberikan fasilitas Pariwisata di Tupejat Kabupaten serta dukungan terhadap berkembangnya Mentawai (2000-2010).” tradisi budaya pacu Itik, pacu kuda, pacu Skripsi Vandrio Alaska. (2012).”Pengaruh jawi dan masih banyak destinasi wisata Objek Wisata Jembatan Akar lainnya di Kota Payakumbuh yang terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat memiliki dayatarik yang tidak dimiliki Puluik-puluik Kecamatan Bayang daerah lain di Indonesia. Utara Kabupaten Pesisir Selatan tahun (2002-2011).” SARAN Payakumbuh merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Payakumbuh memiliki potensi yang tinggi di bidang pariwisatanya, baik wisata alam maupun wisata budaya. Semua itu akan menjadi keuntungan tersendiri apa bila pemerintah, masyarakat dan instansi terkait lainnya mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan baik. Dengan potensi yang ada tersebut diharapkan pemerintah dapat mengelola sarana dan prasarana pariwisata yang ada dengan baik dan berkelanjutan, agar terciptanya wilayah yang asri, memberikan lapangan kerja serta diharapkan mampu meningkatkan tarap hidup masyarakat yang tinggal didalamnya.