KOMODIFIKASI DALAM TAYANGAN TELEVISI (Kajian Terhadap Program Indonesian Idol 2014)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KOMODIFIKASI DALAM TAYANGAN TELEVISI (Kajian Terhadap Program Indonesian Idol 2014) Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 4 No. 1 Juni 2017 KOMODIFIKASI DALAM TAYANGAN TELEVISI (Kajian Terhadap Program Indonesian Idol 2014) Oleh: DIONNI DITYA PERDANA Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu ABSTRACT Mass media at economi politikcal’s perspektive is an industrion. So the system media work is aimed at profit. One attempt to gain an advantage is add value to become the exchange rate, this is called commodification.This research will look at how the practice of the media to commodification, by taking the Indonesian Idol 2014 television program. Keywords : Economic Politikal Media, Comodification, Indonesian Idol, Television PENDAHULUAN swasta menggunakan rasionalitas never Latar Belakang ending cicuit of capital accumulation, yang Media massa saat ini bukan hanya sering digambarkan sebagai M-C-M atau media yang diperuntukkan sebagai ruang money- commodities- more money. publik namun juga media sebagai bentuk Dengan kepemilikan modal maka industri.Dengan pemikiran industri yang keinginan untuk mendapatkan keuntungan mengharapkan profit dalam bisnisnya sebanyak-banyaknya lebih dari sekadar media kerap melupakan tugas dan fungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup utamanya.Terlebih hal tersebut terjadi media. Ketika pekerja berfikiran bahwa pada media massa swasta untuk menjaga mereka melakukan sesuatu yang meraih keberlangsungannya mengharapkan dari keuntungan perusahaan media, dengan pemasukan iklan. berasumsi bahwa sama hal nya media yang Liberalisasi ekonomi yang terjadi akan membayar mereka. dalam industri pertelevisian berakibat pada Pemilik media di mata sebagian mutu tayangan program acara yang jurnalis cenderung dipandang sebagai disajikan kepada publik. Persoalan etika, pribadi yang telah berjasa menanamkan moral, pendidikan dampak kekerasan dan modal dalam jumlah besar sehingga efek psikologis bukan menjadi mereka bisa ikut meraih keuntungan di pertimbangan utama dalam memproduksi dalamnya, dari pada dipandangan sebagai sebuah program televisi, (Syahputra, segelintir pemilik modal yang diberi 2013:44). amanah untuk mengelola kanal frekuensi Televisi sebagai media massa yang publik dengan prinsip kepentingan menggunakan frekuensi publik seharusnya bersama untuk memajukan harkat, lebih bijak dalam menayangkan isi siaran. martabat, dan kualitas demokrasi dalam Namun pada kenyataannya televisi sebagai sebuah negara, (Jauhari,2012:130). industri media kerap memainkan strategi Media massa selalu bersaing untuk “profit oriented” yang dilakukan dengan mendapatkan rating share tertinggi guna cara mengkomodifikasi segala bentuk meraih banyak pemasang iklan dengan tayangan. Ishadi SK (2014, 53), Televisi tarif yang tinggi. Hal tersebut membuat 12 Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 4 No. 1 Juni 2017 media juga berlomba-lomba dalam dijadikan informasi (kehidupan seks artis, mengkomodifikasi tayangan-tayangannya. selingkuh, selebritas, warna kuku madona, Demikianlah watak industri hiburan, liburan pejabat, koleksi spatu penyanyi). sangat jeli memanfaatkan peluang bisnis Sedangkan kecabulan komoditas adalah tanpa terlebih dahulu melakukan riset kondisi ketika apapun dijadikan komoditas khalayak, apakah jenis hiburan seperti itu (mistik, tenaga dalam, jin; betis, bibir, yang dibutuhkan oleh masyarakat. tubuh, pantat; ritual, doa, ibadah, Kesuksesan sebuah program televisi yang selamatan, alat pembentuk tubuh, diukur melalui mekanisme rating dijadikan pelangsing pinggul, pembentuk payudara), jaminan bahwa tayangan serupa dalam (Halim, 2013:51). bentuk layar lebar akan diminati juga oleh Hal tersebut juga terjadi pada penonton, atau sebaliknya, besarnya, tayangan Indonesian Idol yang kerap (Syahputra, 2013:51). keluar dari esensi tayangan pencarian Yang terjadi pada media massa, bakat penyanyi, namun kerap khususnya televisi saat ini yakni ketika menambahkan unsur-unsur sensasional suatu program memiliki kenaikan rating dari pernyataan-pernyataan juri. Terjadi maka televisi lain akan mengadaptasinya banyak bentuk komodifikasi dalam dan membuat program acara yang tayangan tersebut mulai dari konten, menyerupai agar dapat juga menarik audiens, pekerja, immanent hingga penonton guna meningkatkan rating. eksternalizing commodification. Hal ini menunjukan bahwa motif Acara yang mengadopsi dari ekonomi lebih dominan dari pada motif tayangan luar negeri, American Idol, bagus memberi hiburan yang mendidik dan secara esensi, namun sayang justru kerap berkualitas terhadap publik, apalagi memunculkan intermezo (percakapan juri) menggunakan alasan “inilah industri yang tidak sepantasnya, seperti kata-kata kreatif”, (Syahputra, 2013:56). memaki dan umpatan. Selain itu yang Graeme Burton mengartikan menjadi permasalahan terletak pada (1) interaksi antara media dan khalayak Penonjolan sisi kehidupan personal (2) sebagai hubungan pedagang dan pembeli, Panjangnya durasi acara diisi dengan (Halim, 2013:48).Minat penonton dan materi kurang sesuai dengan format pengiklan Indonesia akan sangat menyanyi. Dikaitkan dengan komodifikasi, menentukan keputusan pembelian lisensi peneliti mencurigai terjadi proses nilai program tersebut, (Syahputra, 47). Konsep guna “aib, lelucon, komentar sensasional, bisnis televisi swasta adalah menawarkan sisi pribadi juri dan peserta” jumlah penonton kepada pemasang iklan ditransformasikan sebagai nilai tukar. melalui penghitungan rating dan share setiap program TV. Di Indonesia analisis Rumusan Masalah hasil rating dan audience share setiap Rabu Yang menjadi permasalahan dalam siang secara otomatis akan menentukan penelitian ini yakni bagaimana bentuk- rate card (tarif iklan per spot 30 detik) bentuk komodifikasi yang terjadi pada sebuah program. Rate card berbeda tidak tayangan Indonesia Idol 2014? hanya pada jam tertentu, namun juga mata acara tertentu, (Ishadi, 2014:50-53). Teori Ekonomi Politik Media Sehingga yang terjadi saat ini adalah Ekonomi politik mengedepankan pengkomodifikasian setiap sisi dari sama pentingnya antara ide dengan tayangan. Tayangan dibentuk menjadi pengamatan empiris. Filosofi ini melihat spektakuler, dan kerap sensasional demi bahwa baik ekonomi (uang mengontrol menarik perhatian masyarakat penonton. media) maupun budaya (nilai dari Jean Baudrilard menyebut kecabulan masyarakat membentuk media) informasi yakni kondisi ketika apapun mengandung kunci untuk memahami 13 Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 4 No. 1 Juni 2017 tentang komunikasi, (Mosco, Komodifikasi 2009:155).Asumsi sederhana dari Komodifikasi mengacu pada proses perspektif ekonomi politik media adalah mengubah nilai guna menjadi nilai tukar, bahwa isi media lebih diatur oleh mengubah produk yang nilainya kekuatan-kekuatan ekonomi media, ditentukan oleh kemampuan mereka untuk (Harahap, 2014:4). memenuhi individu dan kebutuhan sosial Dengan adanya perbedaan kelas ke dalam produk yang nilainya ditentukan antara pemilik modal dan pekerja akan oleh harga pasar mereka, (Mosco, menimbulkan adanya usaha dari pemilik 2009:132).Komodifikasi biasa diartikan modal untuk menerapkan “profit oriented” sebagai kegiatan pengelola media dalam dalam sistem kerja yang membuat pekerja memperlakukan pesan sebagai komoditas ditekan untuk meraih keuntungan yang bisa menyenangkan khalayak, sebanyak-banyaknya. mengundang para pemasang pengiklan, Ekonomi politik media melibatkan dan memperpanjang bisnis media, (Halim, tiga komponen penting yakni pemilik 2013:50). sarana produksi kapitalis (pemilik modal); Dengan kata lain informasi yang dominasi pemikiran (hegemoni); dan ditayangkan oleh media massa bukan upaya mempertahankan ketidaksetaraan semata-mata diberikan sebagai informasi antara kelas penguasa dan kelas tertindas. murni namun dipertukarkan dengan tingkat Ekonomi politik media adalah perspektif keterbacaan khalayak yang dengan tentang kekuasaan pemilik modal dan tingginya perhatian khalayak akan politik sebagai basis ekonomi dan ideologi menjadikan rating share suatu acara industri media dalam memenuhi kebutuhan meningkat. Sehingga tak heran kemudian dan kepuasan masyarakat, yang ditandai apa yang ditampilkan dibungkus dengan kompromi kepada pasar melalui produk- komodifikasi dalam setiap sisi. Hal produk “budaya” komersial, (Halim, tersebut juga berbanding lurus dengan 2013:42). perolehan iklan yang didapatkan media Dalam konteks Peter Golding dan massa tersebut. Graham Murdock (Currant & Gurevitch Komodifikasi menghilangkan 1991:15-18), perspektif ekonomi politik produk dari konteks sosial yang lebih komunikasi massa dibedakan menjadi dua bermakna menjadi sesuatu yang lebih macam yakni 1)Perspektif ekonomi politik bermanfaat dalam segi bisnis dan ideologi liberal berpusat pada isu proses pertukaran nilai “pasar bebas”. Keberadaan pasar dimana individu sebagai konsumen komodifikasi sebagai kegiatan produksi mempunyai kebebasan untuk memilih dan distribusi komoditas yang lebih komoditas-komoditas yang sedang mempertimbangkan daya tarik, agar bisa berkompetisi berdasarkan manfaat dan dipuja oleh orang sebanyak-banyaknya, kepuasan yang ditawarkannya. (Halim, 2013:46-47). Journalism market 2)Perspektif ekonomi politik kritis dalam hal ini bahwa terjadinya jual beli mengikuti marx untuk memberikan yang dimaksud adalah isi media atau perhatian kepada pengorganisasian content tampilan dari media yang di jual properti dan produksi pada industri budaya ke pasar, (Harahap, 2013:6). atau pun industri lainnya, (Harahap, Media massa digambarkan sebagai 2014:51-52). sebuah bisnis yang mencoba meraih Dengan perspektif ekonomi liberal mencari keuntungandari program acara maka adanya persaingan di media massa yang dianggap sebagai
Recommended publications
  • Pembatasan Dan Pengecualian Hak Cipta Musik Dan Lagu
    PEMBATASAN DAN PENGECUALIAN HAK CIPTA MUSIK DAN LAGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana (Strata-1) pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Oleh ANSHAR AZIZ MACHMUDA No. Mahasiswa : 12410039 PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM F A K U L T A S H U K U M UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016 ii iii iv v HALAMAN MOTTO “ Jika seseorang tidak berusaha, padahal nasibnya telah mengharuskan berusaha, dia menyia-nyiakan telah nasibnya itu, dan akan ditinggalkan. Namun orang yang bertekad baja tidak pernah menyerah pada ujian, akan selalu melihat masalah dengan mata terbuka.” Dia adalah penembus zaman, yang selalu bergerak: jika ditutup satu pintu, dia akan menerobos pintu yang lain. (Tsabit Bin Zuhair yang bergelar “Taabbath Syarran”) vi HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada: Orangtuaku Tercinta H. Achmad Rizani & Hj. Refnita vii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “PEMBATASAN DAN PENGECUALIAN HAK CIPTA MUSIK DAN LAGU”. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebahagian syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada jurusan Ilmu Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati: 1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia atas kesempatan yang diberiken bagi penulis untuk menimba ilmu di Universitas tercinta ini.
    [Show full text]
  • Adat As a Means of Unification and Its Contestation. the Case of North Halmahera
    Brigitta Hauser-Schäublin (dir.) Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription Göttingen University Press Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera Serena Müller Publisher: Göttingen University Press Place of publication: Göttingen University Press Year of publication: 2013 Published on OpenEdition Books: 12 April 2017 Serie: Göttingen Studies in Cultural Property Electronic ISBN: 9782821875487 http://books.openedition.org Electronic reference MÜLLER, Serena. Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera In: Adat and Indigeneity in Indonesia: Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription [online]. Göttingen: Göttingen University Press, 2013 (generated 10 septembre 2020). Available on the Internet: <http://books.openedition.org/gup/181>. ISBN: 9782821875487. Becoming Aristocrats: Keraton in the Politics of Adat Fadjar I. Thufail Introduction An incident in West Jakarta District involving a group of thugs unravels the fraught relationship between the royal families of Javanese keratons and the public,1 exposing contentious issues over cultural property, political connection and symbolic status. The incident discloses an overlooked connection between the aristocracy and economy and sheds light on the challenges the aristocrats confront to rethink how noble culture and adat encounter the encroachment of capital and the state into the palace realm. In other words, the incident with the thugs depicts the predicament that the keraton and its noblemen must negotiate in order to sustain and assert the cultural sovereignty of the palace despite the continuous pressures from the state and capital to curtail the political role of the keraton.
    [Show full text]
  • X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” Di RCTI)
    “MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur Oleh : SHALLYS INDRIANTI NPM. 0943010051 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2013 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X- Factor Indonesia” di RCTI) Disusun oleh : SHALLYS INDRIANTI 0943010051 Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui, Pembimbing Utama Dra. Diana Amalia, M. Si NIP. 19630907 199103 2 001 Mengetahui DEKAN Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi NIP. 1 95507 181 983 022 001 ii Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X- Factor Indonesia” di RCTI) Disusun oleh : SHALLYS INDRIANTI 0943010051 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 18 Juli 2013 Pembimbing Utama Tim Penguji : 1.Ketua Dra. Diana Amalia, M. Si Dra. Sumardjijati, M.Si NIP. 1 9630907 199103 2 001 NIP. 1 9620323 1991309 2 00 1 2.Sekertaris Drs. Saifudin Zuhri, M. Si NPT. 37006 94 00 351 3.Anggota Dra.
    [Show full text]
  • Volume 3, Number 2 September 2015
    Language & Society, RC 25 of the International Sociological Association Volume 3, Number 2 September 2015 LLaanngguuaaggee DDiissccoouurrssee && SSoocciieettyy ISSN: 2239-4192 http://language-and-society.org/journal 2 Language, Discourse & Society ISSN: 2239-4192 http://language-and-society.org/journal [email protected] 3 Language, Discourse & Society A Journal Published by the Language & Society, Research Committee 25 of the International Sociological Association Editorial Board Federico Farini, University Campus Suffolk, United Kingdom (Journal Editor) Stéphanie Cassilde, Centre d’Etudes en Habitat Durable, Belgium Amado Alarcon, Universitat Rovira i Virgili, Spain Nadezhda Georgieva-Stankova, Trakia University, Bulgaria Trinidad Valle, Fordham University, USA Keiji Fujiyoshi, Koyasan University, Japan Language, Discourse & Society is an international peer reviewed journal published twice annually (June and December) in electronic form. The journal publishes high-quality articles dedicated to all aspects of sociological analyses of language, discourse and representation. The editorial board will consider proposed articles based on clear methodological and theoretical commitment to studies of language. Articles must substantially engage theory and/or methods for analyzing language, discourse, representation, or situated talk. 4 Note for contributors: This is the last issue of Language, Discourse & Society in its current format. Language, Discourse & Society is going to shift from a miscellaneous format to thematic issues, still including a small varia section. Please check the website (http://www.language-and- society.org/journal/index.html), RC25 Facebook page (https://www.facebook.com/ISARC25/timeline?ref=page_internal) and RC25 newsletter periodically for the announcement of the new call for articles, and authors’ guidelines. For any information please feel free to email: [email protected] 5 Language, Discourse & Society Contents Volume 3, Number 2 September 2015 Message From The Editor …………………………………….....…………….
    [Show full text]
  • X Factor Indonesia Free Mp3 Download
    X factor indonesia free mp3 download Three Little Birds Man Down Julia Martinez On X Factor Indonesia Audition 2 10 4 15 Free Mp3 Download. Three Little Birds Man Down Julia Martinez On X. Koleksi MP3 X Factor Indonesia - Shena - Natural Woman - Agus. Penyanyi berdasarkan gambar Powered by: XFactor Indonesia yang dipersembahkan oleh CROSS. free mp3 x factor indonesia alex Download Link ?keyword=free--mp3-x-factor-indonesia- alex&charset=utf Fatin Shidqia Lubis Grenade Bruno Mars X Factor Indonesia. Grenade Fatin Free mp3 download Songs Pk. Fatin Shidqia Lubis Cover Bruno Mars Grenade. X Factor Indonesia - Versi iTunes - Free MP3 Download And Music Online - TweBee - Page 3: ?page=3#. X Factor Indonesia is an Indonesian television music competition to find new singing talent; the From Wikipedia, the free encyclopedia. The X Factor is a television music competition franchise created by Simon Cowell. It originated From Wikipedia, the free encyclopedia . Aram Mp3 (1– 2); Grisha Aghakhanyan (3) special was broadcast by RCTI in Indonesia called the X Factor Around the World. .. Create a book · Download as PDF · Printable version. NU DIMENSION POINTS OF AUTHORITY Linkin Park GALA SHOW 11 X Factor Indonesia 3 Mei Free Mp3 Download. NU DIMENSION POINTS OF. WIWIN - I WON'T LET YOU GO (James Morrison) - Audition 2 - X Factor Indonesia Duration: Size: MB. Play Download. Free song download It Will Rain Mp3. To start this download Lagu you need to RAIN (Bruno Mars) - GALA SHOW 6 - X Factor Indonesia 29 Maret mp3. Buy Aku Memilih Setia (X Factor Indonesia): Read Digital Music Reviews Start your day free trial of Unlimited to listen to this song plus tens of millions.
    [Show full text]
  • CHAPTER I INTRODUCTION This Section Presents Background of The
    CHAPTER I INTRODUCTION This section presents background of the study, statement of the problem, purpose of the study, scope and limitation, significance of the study and definition of the key terms. 1.1 Background of the Study Some problems of language are everywhere. One of them is language misuse. Hearing language misuses repeatedly at the wrong time and in the wrong place, make it seems as if that usage was correct. Sometimes these misuses are like simply a thing simple such as spelling errors. However, at other times, language misuse can significantly change the meaning of a sentence. It makes people easy to become confused. It happens in the contact of using English too. English misuse is very interesting to be studied because the use of English words seemingly like becoming a trend right now. According to Sharma (2004: 23) misuse is an ethical and subjective term, and we cannot proceed scientifically unless we first decide what constitutes misuse of language. English misuse can be seen in written and spoken language. Written misuses can be found in many writings such as in magazines, newspapers, tabloids etc. Meanwhile in spoken, English misuse can be found in interviews, reality shows, talk shows, and so on. There are many people who use English words and expressions when they speak to others although they don’t really understand about it. Then, the use of English itself causes some problems. One 1 of the problems is misuse on parts of speech. It might happen because people have limited understanding in recognizing parts of speech. We have already known that misuse on parts of speech cannot be avoided.
    [Show full text]
  • Skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Video
    SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA VIDEO KLIP DALAM HAL PEMODIFIKASIAN VIDEO KLIP LAGU YANG TERDAPAT DI USAHA KARAOKE KELUARGA OLEH: BESSE SARI ANGRAENI B111 16 026 PEMINATAN PERDATA DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020 HALAMAN JUDUL PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA VIDEO KLIP DALAM HAL PEMODIFIKASIAN VIDEO KLIP LAGU YANG TERDAPAT DI USAHA KARAOKE KELUARGA OLEH: BESSE SARI ANGRAENI B111 16 026 SKRIPSI Sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana pada Departemen Hukum Keperdataan Program Studi Ilmu Hukum PEMINATAN PERDATA DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020 i ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Diterangkan bahwa skripsi mahasiswa: Nama : BESSE SARI ANGRAENI Nomor Induk Mahasiswa : B111 16 026 Peminatan : HUKUM PERDATA Departemen : HUKUM KEPERDATAAN Judul : Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Video Klip Dalam Hal Pemodifikasian Video Klip Lagu Yang Terdapat Di Usaha Karaoke Keluarga Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan pada ujian skripsi Makassar, September 2020 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Dr. Hasbir Paserangi, S.H.,MH. Dr. Aulia Rifai S.H.,MH. NIP. 19700708 199412 1 001 NIP. 19730420 200501 2001 iii iv v ABSTRAK BESSE SARI ANGRAENI (B111 16 026) dengan judul skripsi “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Video Klip Dalam Hal Pemodifikasian Video Klip Lagu Yang Terdapat Di Usaha Karaoke Keluarga”. Di bawah bimbingan Hasbir Paserangi selaku Pembimbing Utama dan Aulia Rifai selaku Pembimbing Pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pencipta apabila terjadi pemodifikasian video klip lagu dan untuk mengetahui akibat hukum terhadap tempat usaha karaoke yang menayangkan video klip yang sudah dimodifikasi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan tepatnya di tempat-tempat usaha karaoke keluarga, dengan metode penelitian empiris menggunakan teknik purposive sampling.
    [Show full text]
  • Code Switching and Code Mixing in Gala Show X-Factor Indonesia 2015: Between the Mentors
    CODE SWITCHING AND CODE MIXING IN GALA SHOW X-FACTOR INDONESIA 2015: BETWEEN THE MENTORS A THESIS In Partial Fulfillment of the Requirements for the Sarjana Degree Majoring Linguistics in English Department Faculty of Humanities Diponegoro University Submitted by: NADYA ANGGRAENI NIM: 13020113120003 FACULTY OF HUMANITIES DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2017 i PRONOUNCEMENT The writer honestly confirms that she compiles this thesis by herself and without taking any result from other researchers in S-1, S-2, S-3 and in diploma degree of any university. The writer ascertains also that she does not quote any material from other publications or someone’s paper except from the references mentioned. Semarang, August 2017 Nadya Anggraeni ii MOTTO AND DEDICATION “Not everything can be counted counts, and not everything that counts can be counted” (Albert Einstein) “You can never cross the ocean until you have the courage to lose the sight of the shore” (Christoper Colombus) “Do my best, so that I can’t blame myself for anything” (Magdalena Nauner) This paper is dedicated to My beloved family and to everyone who helped me accomplished this paper iii CODE SWITCHING AND CODE MIXING IN GALA SHOW X-FACTOR INDONESIA 2015: BETWEEN THE MENTORS Written by: Nadya Anggraeni NIM: 13020113120003 is approved by the thesis advisor on July 25th 2017 Thesis Advisor Dra. Cut Aja Puan Ellysafny M.Ed NIP. 19551003978122001 The Head of English Department Dr. Agus Subiyanto, M.A. NIP. 196408141990011001 iv VALIDATION Approved by Strata 1 Thesis Examination Committee Faculty of Humanities Diponegoro University On 4th August 2017 Chair Person First Member Dr.
    [Show full text]
  • Populism, Identity Politics and the Erosion of Democracies in the 21St Century a Reflection from Bali Civil Society and Media Forum 2018
    POPULISM, IDENTITY POLITICS AND THE EROSION OF DEMOCRACIES IN THE 21ST CENTURY A REFLECTION FROM BALI CIVIL SOCIETY AND MEDIA FORUM 2018 Edited by Dinna Wisnu, Ph.D POPULISM, IDENTITY POLITICS AND THE EROSION OF DEMOCRACIES IN THE 21ST CENTURY A REFLECTION FROM BALI CIVIL SOCIETY AND MEDIA FORUM 2018 Edited by Dinna Wisnu, Ph.D POPULISM, IDENTITY POLITICS AND THE EROSION OF DEMOCRACIES IN THE 21ST CENTURY A REFLECTION FROM BALI CIVIL SOCIETY AND MEDIA FORUM 2018 Edited by Dinna Wisnu, Ph.D POPULISM, IDENTITY POLITICS AND THE EROSION OF DEMOCRACIES IN THE 21ST CENTURY A REFLECTION FROM BALI CIVIL SOCIETY AND MEDIA FORUM 2018 Edited by Dinna Wisnu, Ph.D Published by : Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Kantor Perwakilan Indonesia Jalan Kemang Selatan II No. 2 A | Jakarta 12730 Telepon : +62-21-7193711 Fax : +62-21-71791358 Email : [email protected] Website: www.fes.or.id ISBN 978-602-8866-25-5 November 2019 Reproduction of this work in any form whatsoever, including photocopies whitout the written permission of the publishers, is prohibited Not for Sale Contents Remark from the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia [page 6] Remark from the Friedrich Ebert Stiftung [page 8] 1. Democracy and Its Challenges [page 11] 2. Populism and Its Ambivalent Economic and Political Impacts [page 25] 3. Media, Populism, and the Post-Truth Era [page 32] 4. Whither Civil Society Organizations [page 41] 5. Way Forward [page 49] Profile of Writers [page 54] POPULISM, IDENTITY POLITICS 6 AND THE EROSION OF DEMOCRACIES IN THE 21ST CENTURY Remark from the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia It is my pleasure to welcome the publishing of this book on Populism, Identity Politics and the Erosion of Democracies in the 21st Century, which is written with passion by the authors who participated in the Bali Democracy Civil Society and Media Forum 2018 (BCSMF 2018).
    [Show full text]
  • Power and Free Speech: the Elites’ Resistance to Criticism in Indonesia1 Ririn Radiawati Kusuma2
    Power and Free Speech: The Elites’ Resistance to Criticism in Indonesia1 Ririn Radiawati Kusuma2 Abstracts The fall of Suharto brought Indonesia onto a new path of democracy. However, after 19 years, Indonesia remains lacking in the exercise of free speech. In 2008, the government enacted a law which criminalizes defamation on the Internet. This law adds to the existing defamation law in the Penal Code in silencing criticism. This paper explores why the elites remain reluctant to allow open criticism despite the country’s practicing democracy. Using the method of political history, I track the behavior of the elites in different political regimes: Old Order (1945-1965), New Order (1965-1998), and post- Reformasi (1998-present). I observe the resistance against the imposed regulations and how the elites have used the regulations during each regime. In addition, I observe how the current political society interacts with previous regimes. I argue that the legacy of Dutch colonialization and the system of dictatorship which lasted more than three decades continue to influence the Indonesian political culture which justifies the elites’ attitude toward criticism. 1 This paper is part of the completion of the Arryman Fellowship Program 2016-2017 under Equality, Development, and Global Studies (EDGS) in Northwestern University. 2 Ririn Radiawati Kusuma is a pre-doctoral student at Political Science Department at Northwestern University. 1 “This step backwards has forced us to reflect anew upon the problems of democracy in these new states and has made many of us realize the necessity of having, first, to create the condition under which democratic institutions could properly function in these new states.” Rosihan Anwar, 1961.
    [Show full text]
  • Perendahan Martabat Perempuan Dalam Lirik Lagu Ciptaan Ahmad Dhani Pendahuluan
    DEIKSIS Vol. 10 No.01, Januari 2018 p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 20-25 PERENDAHAN MARTABAT PEREMPUAN DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN AHMAD DHANI Dewi Yanti1, Misbah Priagung Nursalim2 Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang [email protected]; [email protected] Abstrak Karya sastra merupakan strategi permainan kata. Kata yang tadinya biasa saja dibuat menjadi luar biasa. Untuk mendapatkan itu pengarang harus bisa merangkai kata agar terlihat dan terdengar indah. Keindahan kata mampu menyamarkan penglihatan dan pendengaran manusia. Hal itu tampak pada lirik lagu. Orang yang mendengarnya akan merasakan kesyahduan padahal belum tentu maknanya seindah yang didengar. Artikel ini membahas perendahan perempuan dalam lirik lagu ciptaan Ahmad Dhani. Pendekatan semiologi Barthes digunakan untuk membedahnya. Metode kualitatif deskriptif digunakan penulis untuk memaparkan bagaimana martabat perempuan direndahkan melalui lirik lagu. Ada 2 hal yang akan penulis capai yakni pertama, bentuk lirik atau aspek sintaksisnya. Kedua relasi makna dengan citra perempuan. Kata Kunci : Perempuan, Lirik lagu, Sastra Abstract Literary works are a strategy to compose words. General works are beautifully composed in order to create a literary work. Thus, an author needs to be able to do this to create a work. Basically, beautiful words in a literary work may influences one's feeling. This can be found in a song lyric, for instance. Many people love the lyric even though they do not really understand the meaning. Thus, this study is purposed to reveal how women are opressed in song lyrics by Ahmad Dhani. Semiotics by Barthes is applied in this study and it is supported with the use of descriptive qualitative approach.
    [Show full text]
  • (Analisis Wacana Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Damai Bersama-Mu
    PESAN DAKWAH PADA LAGU (Analisis Wacana Pesan Dakwah pada Lirik Lagu Damai Bersama-Mu oleh Chrisye) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Ahmad Azman Albana (B91215079) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2019 ABSTRAK Ahmad Azman Albana, NIM B91215079 Pesan Dakwah pada Lagu (Analisis Wacana Pesan Dakwah pada Lirik Lagu Damai Bersama-Mu oleh Chrisye). Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya 2019. Kata Kunci: Pesan Dakwah, Lirik Lagu, Damai Bersama-Mu, Analisis Wacana. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu Damai Bersama-Mu, dengan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat pada lirik lagu tersebut. Untuk mengidentifikasi permasalahan, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif non kancah dengan pendekatan analisis wacana moden Teun A. Van Dijk. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan empat elemen Van Dijk, yaitu struktur tematik melalui tema, struktur skematik melalui alur cerita, struktur semantik melalui bahasa dan maksud, dan struktur sintaksis melalui bentuk kalimat dan kata ganti dalam lagu tersebut. Dari hasil penelitian, ditemukan pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu Damai Bersama-Mu ini yakni pesan akidah, bertawakal kepada Allah SWT. Agar dapat menikmati kenikmatan. Meyakini keberadaan Allah SWT. Agar mempunyai kekuatan iman yang kokoh. Meskipun kehidupan didunia tidak akan pernah luput dari musibah atau cobaan, entah terlibat atau melihat, seseorang akan sering dibuat resah apa yang dirasa dan apa yang nampak didepan mata.
    [Show full text]