Kelengkapan Sukses Budidaya Ayam Kampung.Pmd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kelengkapan Sukses Budidaya Ayam Kampung.Pmd Asal-usul ayam kampung Indonesia Sistem pemeliharaan Pembibitan Inseminasi buatan Pakan Karkas dan bagian-bagiannya Pengolahan hasil dan pemasaran ISBN: 978-602-8954-77-8 Sukses Budidaya Ayam Kampung i • Muryanto • Djoko Pramono Sukses Budi Daya Ayam Kampung ii Sukses Budidaya Ayam Kampung Sukses Budi Daya Ayam Kampung Penyusun: Muryanto dan Djoko Pramono Editor: Prof. Ir. Bambang Sudaryanto, MS. Yuni Winarti, S.Si. Desain Sampul: Sucipto Perwajahan: Sutarto Lay Out: Prastuti IH. Tahun Terbit: 2014 Penerbit: LOKA AKSARA Kawasan Pergudangan Taman Tekno BSD Blok O.2 No. 18 Bumi Serpong Damai, Tangerang Telp. (021) 75881903, 75882558 Fax. (021) 75881092 ISBN: 978.602.8954.77.8 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Sukses Budidaya Ayam Kampung iii KATA PENGANTAR Ayam Kampung atau sering disebut dengan ayam buras merupakan aset komoditas Indonesia yang memiliki peran penting dalam masyarakat khususnya di pedesaan. Dalam rangka mendukung pengembangan ayam kampung di Indonesia maka diperlukan peningkatan kemampuan/kapasitas peternak dan pelaku lainnya terhadap aspek-aspek penting yang berkaitan dengan budi daya ayam kampung. Di sisi lain, telah banyak dilakukan upaya berupa peningkatan sarana, program pelatihan, kegiatan penelitian dan pengembangan dan lain sebagainya. Namun pengaruh- nya terhadap peningkatan populasi ayam kampung masih relatif kecil yaitu 5,7% per tahun (Dirjen PKH, 2013). Dalam rangka mendukung upaya peningkatan produktivitas ayam kampung di Indonesia, maka disusun buku "Sukses Budi Daya Ayam Kampung". Buku ini memuat aspek-aspek teknologi yang penting seperti teknik pemeliharaan, perkawinan dengan iv Sukses Budidaya Ayam Kampung inseminasi buatan, cara menyusun ransum ayam, dan lain-lain. Buku ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan terhadap komoditas ayam kampung baik dari penelitian laboratorium maupun dari lapangan sehingga menampilkan kondisi yang nyata agar dapat diadopsi oleh pengguna. Selain itu, dilengkapi dengan referensi dari berbagai sumber. Buku ini sangat baik digunakan oleh para peternak yang mempunyai kemauan untuk maju, bahan pegangan bagi penyuluh di lapangan, sesuai sebagai bahan/materi kuliah bagi mahasiswa dan sebagai referensi bagi pejabat pengambil kebijakan. Dengan terbitnya buku ini, semoga dapat ikut berperan dalam upaya meningkatkan produktivitas ayam kampung di Indonesia. Ungaran, Februari 2014 Penyusun Sukses Budidaya Ayam Kampung v DAFTAR ISI Kata Pengantar ..................................................... iv Daftar Isi ............................................................... v Daftar Tabel .......................................................... vi Daftar Gambar ..................................................... vii Satu Pendahuluan .............................. 1 Dua Ayam Kampung Indonesia ..... 5 A. Asal Usul Ayam Kampung Indonesia ................................ 6 B. Keragaman Ayam Kampung Indonesia ............................... 6 Tiga Sistem Pemeliharaan ............... 50 A. Sejarah Perkembangan Budi Daya Ayam Kampung ... 50 B. Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung ..................... 54 vi Sukses Budidaya Ayam Kampung C. Sistem Pemeliharaan Ayam Kampung untuk Memproduksi Telur (Konsumsi) ................... 56 D. Pemeliharaan Ayam Kampung untuk Memproduksi Telur Tetas .............................. 74 E. Pemeliharaan Ayam Kampung untuk Memproduksi Anak Ayam ..... 76 F. Pemeliharaan Ayam Kampung untuk Memproduksi Ayam Siap Potong (Penggemukan) ......... 78 Empat Pembibitan ................................ 80 A. Kebijakan Pembibitan Ayam Kampung ..................... 80 B. Penelitian Pembibitan Ayam Kampung ................................ 83 C. Teknologi Pendukung Pembibitan .............................. 91 Lima Inseminasi Buatan .................... 95 A. Tujuan Inseminasi Buatan .... 97 B. Manfaat Inseminasi Buatan .. 98 C. Teknik Inseminasi Buatan ..... 104 Enam Pakan ........................................... 121 A. Tujuan Pemeliharaan Ayam Kampung ................................ 122 B. Sistem Pemeliharaan ............. 125 Sukses Budidaya Ayam Kampung vii C. Contoh Pembuatan Pakan Ayam ....................................... 126 Tujuh Karkas dan Bagian-Bagiannya 128 A. Keragaman Pertumbuhan Bagian Tubuh dan Potongan Karkas Ayam Kampung ......... 128 B. Hubungan antara Potongan Tubuh dengan Bobot Potong 131 C. Hubungan antara Potongan Karkas dan Bobot Karkas ...... 133 Delapan Pengolahan Hasil dan Pemasaran .................................... 135 A. Pohon Industri Ayam Kampung ................................ 137 B. Pengolahan Produk Ayam Kampung ................................ 141 C. Pemasaran Produk Ayam Kampung ................................ 142 Daftar Pustaka ...................................................... 151 Tentang Penulis .................................................... 165 viii Sukses Budidaya Ayam Kampung DAFTAR TABEL Tabel 1. Ciri-ciri Ayam Kedu • 13 Tabel 2. Pertumbuhan, Konsumsi Pakan dan Mortalitas Anak Ayam Kedu Hitam • 14 Tabel 3. Rata-Rata Produktivitas pada Ayam Kedu Hitam • 15 Tabel 4. Karakteristik Ayam Cemani • 18 Tabel 5. Produksi Telur Ayam Lokal yang Dipelihara pada Kondisi yang Sama Selama 52 Minggu • 21 Tabel 6. Jenis dan Durasi Kluruk Ayam Pelung • 26 Tabel 7. Rataan Bobot Badan Berbagai Jenis Ayam Sentul Mulai Umur 2 Bulan-Dewasa • 35 Tabel 8. Rata-Rata dan Simpangan Baku Sifat-Sifat Kuantitatif Ayam Kokok Balenggek Berdasarkan Kenagarian • 40 Tabel 9. Sifat Produksi Ayam Kokok Sukses Budidaya Ayam Kampung ix Balenggek Jantan dan Betina • 42 Tabel 10. Karakteristik Bioakustik Ayam Gaga' • 49 Tabel 11. Beberapa Contoh Susunan Pakan Ayam Kampung untuk Tujuan Produksi Telur Konsumsi • 58 Tabel 12. Produksi Telur Konsumsi pada Ayam Kampung • 61 Tabel 13. Pengaruh Suhu Terhadap Beberapa Variabel Produksi Ayam Umur 32-66 Minggu • 65 Tabel 14. Produktivitas Induk Single Comb White Leghorn Akibat Pengaruh Suhu Lingkungan Selama 21 Hari • 67 Tabel 15. Pengaruh Kombinasi Antara Suhu Tinggi dan Kelembaban Relatif Terhadap Komposisi Telur • 70 Tabel 16. Performa Ayam Petelur yang Diberi Air Minum pada Suhu 33°C dan 2°C • 71 Tabel 17. Pengaruh Suhu Air Minum Terhadap Produksi Telur (% Hen Day) • 71 Tabel 18. Konsumsi Air ad-lib Per Hari pada Beberapa Status Produksi Ayam dengan Suhu 20°C dan 32°C (Liter Per 1.000 Ekor) • 73 Tabel 19. Evaluasi Produksi Telur pada Ayam Kampung Selama 2 Bulan • 84 Tabel 20. Jumlah Ayam dan Sebaran Produksi Telur Selama 2 Bulan • 85 Tabel 21. Produktivitas Induk pada Populasi Awal dan Populasi Seleksi • 86 Tabel 22. Performa Produktivitas Ayam Kampung pada Populasi Dasar dan Keturunan I • 89 x Sukses Budidaya Ayam Kampung Tabel 23. Perbandingan Analisis Usaha Memproduksi Telur Tetas dan Telur Konsumsi (100 Ekor/6 Bulan) • 103 Tabel 24. Produksi Telur Ayam Ras Petelur Umur 20-40 Minggu • 107 Tabel 25. Penetasan Telur Hasil IB Menggunakan Induk Ayam • 120 Tabel 26. Kebutuhan Gizi Pakan Ayam Kampung • 123 Tabel 27. Kandungan Gizi Bahan Pakan • 124 Tabel 28. Konsumsi Pakan/Ekor/Hari • 124 Tabel 29. Batasan Penggunaan Bahan • 125 Tabel 30. Pertumbuhan Bagian Tubuh Ayam Kampung umur 2-12 Minggu • 130 Tabel 31. Intersep (log a), Koefisien Pertumbuhan Relatif (b) dari log Bobot Potongan Tubuh (Y) Terhadap Bobot Potong (X) • 132 Tabel 32. Intersep (log a), Koefisien Pertumbuhan Relatif (b) dari log Bobot Potongan Karkas (Y) Terhadap Bobot Karkas (X) Ayam Kampung • 134 Tabel 33. Pasar Ayam Potong Berdasarkan Berat • 144 Tabel 34. Perbedaan Pemotongan pada RPA Modern, Semimodern dan Tradisional • 146 Tabel 35. Kualitas Daging Ayam dan Pangsa Pasarnya • 148 Sukses Budidaya Ayam Kampung xi DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Medali-medali hasil lomba ayam kedu Bapak Tjokro. • 10 Gambar 2. Ayam kedu hitam. • 11 Gambar 3. Ayam kedu putih. • 12 Gambar 4. Ayam kedu lurik. • 12 Gambar 5. Pejantan cemani dengan bulu pedang. • 16 Gambar 6. Pejantan cemani. • 16 Gambar 7. Induk cemani. • 16 Gambar 8. Pejantan cemani dengan bulu terbalik. • 16 Gambar 9. Induk cemani dengan bulu terbalik. • 16 Gambar 10. Ayam kedu muda. • 17 Gambar 11. Ayam cemani dengan bulu yang jarang. • 17 Gambar 12. Warna hitam pada sayap, rongga mulut, muka dan kulit pada ayam cemani. • 17 xii Sukses Budidaya Ayam Kampung Gambar 13. Variasi warna daging dan organ dalam pada ayam kedu hitam, ayam cemani dan ayam kedu putih, sebelum dan sesudah dipotong. • 18 Gambar 14. Pejantan dan induk ayam pelung. • 28 Gambar 15. Jenis ayam sentul berdasarkan warna bulunya. • 34 Gambar 16. Ayam kokok balenggek induk dan pejantan. • 40 Gambar 17. Ayam ketawa. • 45 Gambar 18. Ayam ketawa dengan warna bulu putih. • 46 Gambar 19. Ayam ketawa sedang berkokok. • 48 Gambar 20. Gerakan ayam ketawa sedang berkokok. • 49 Gambar 21. Bagan sistem pemeliharaan ayam kampung. • 55 Gambar 22. Pemeliharaan ayam kampung ekstensif/ tradisional. • 56 Gambar 23. Pemeliharaan ayam kampung semiintesif. • 56 Gambar 24. Pemeliharaan ayam kampung intesif. • 56 Gambar 25. Hubungan suhu lingkungan dengan produksi panas tubuh. • 63 Gambar 26. Hubungan suhu lingkungan terhadap keseimbangan energi. • 63 Gambar 27. Hubungan suhu lingkungan terhadap keseimbangan energi. • 64 Gambar 28. Pengaruh suhu terhadap kualitas kerabang. • 69 Gambar 29. Inseminasi buatan sebagai Sukses Budidaya Ayam Kampung xiii sarana peningkatan mutu genetik. • 100 Gambar 30. Perkawinan antara ayam hutan dengan ayam kedu putih. • 101 Gambar 31. Peralatan yang digunakan untuk inseminasi buatan. • 105 Gambar 32. Pengelusan/perangsangan. • 110 Gambar 33. Penekanan pangkal ekor. • 110 Gambar 34. Pengeluaran
Recommended publications
  • Bahan Ajar Pengetahuan Bahan Pangan
    BAHAN AJAR PENGETAHUAN BAHAN PANGAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Mutiara Nugraheni [email protected] Disahkan di Yogyakarta pada tanggal 01 Mei 2010 Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga Dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Dr. Sri Wening NIP. 19570608 198303 2 002 Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Pangan 1 BAB I. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan tersebut; dan sifat-sifat ini dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan sesudah panen seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi, pemasaran sampai ke konsumsinya dengan tidak melupakan pula hubungannya dengan keamanan para konsumen. Pengetahuan mengenai hal tersebut di atas, maka bahan makanan serta hasil olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya. I. Komponen-komponen yang terdapat dalam bahan makanan Pada umumnya bahan makanan tersusun oleh tiga pokok komponen yaitu karbohidrat, protein dan lemak serta turunannya, sedangkan sisanya yang hanya sebagian kecil terdiri dari bermacam-macam zat organic yaitu vitamin, enzim, zat penyebab asam, oksidan, antioksidan dan pigmen dan zat penyebab rasa dan bau (falvor) serta air. Dalam setiap bahan makanan komponen tersebut sangat bervariasi jumlahnya sehingga akan membentuk struktur, tekstur, rasa, bau, warna serta kandungan gizi yang berlainan pula. A. Karbohidrat Karbohidrat : sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya penduduk negara yang sedang berkembang. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misal : rasa; tekstur, warna. Dalam tubuh manusia : dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian gliserol lemak.
    [Show full text]
  • KAJI BANDING FERTILITAS DAN PERIODE FERTIL AYAM BANGKOK DENGAN AYAM PELUNG Junaedi1 Dan Nurcholis2 1Bagian Peternakan, Fakultas
    10 KAJI BANDING FERTILITAS DAN PERIODE FERTIL AYAM BANGKOK DENGAN AYAM PELUNG Junaedi1 dan Nurcholis2 1Bagian Peternakan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Peternakan, Universitas Sembilanbelas November, Kolaka. 2Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus Merauke. Jl. Pemuda No. 339 Telp (0405) 2321132 Fax (0405) 2324028 Kolaka 93517 *email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujan untuk membandingkan fertilitas dan periode fertil antara ayam Pelung dengan ayam Bangkok. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi peralatan koleksi semen dan peralatan penetasan. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah larutan infus (ringer laktat), 4 ayam pejantan Pelung dan 4 pejantan ayam Bangkok. Semen dikoleksi dari 4 ekor ayam pejantan pelung dan 4 ekor pejantan ayam Bangkok. Semen yang telah dikoleksi kemudian diencerkan dengan ringer laktat 1:3. Semen yang telah diencerkan dengan ringer laktat tersebut diinseminasikan pada ayam petelur. Analisis data yang digunakan yaitu Uji T untuk membandingkan fertilitas dan periode fertil ayam Pelung dengan ayam Bangkok. Fertilitas spermatozoa hasil inseminasi buatan (IB) ayam Bangkok 92.23±2.5% dan ayam Pelung 85.45±3.8%. Rataan periode fertil hasil IB ayam Pelung 15.65±1.5 hari dan ayam Bangkok 13.67±1.2 hari. Fertilitas spermatozoa hasil inseminasi buatan (IB) ayam Bangkok lebih tinggi dibanding fertilitas spermatozoa ayam Pelung. Rataan periode fertil hasil IB ayam Pelung lebih tinggidibanding ayam Bangkok. Kata Kunci: Ayam Bangkok, Ayam Pelung, Fertilitas, Periode Fertil. ABSTRACT This study aims to compare fertility and fertile periods between Pelung chickens and Bangkok chickens. The tools used in the study included semen collection equipment and hatchery equipment. The materials used in the study were infusion solution (Ringer Lactate), 4 Pelung male chickens and 4 Bangkok chicken studs.
    [Show full text]
  • Fertilitas, Daya Tetas Dan Bobot Tetas Ayam Lokal Jimmy's Farm……
    Fertilitas, Daya Tetas dan Bobot Tetas Ayam Lokal Jimmy’s Farm…….....S. Ihsan Sadid. FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS AYAM LOKAL JIMMY’S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT FERTILITY, HATCHABILITY AND HATCHING WEIGHT OF LOCAL CHICKENS JIMMY’S FARM CIPANAS CIANJUR REGENCY-WEST JAVA S. Ihsan Sadid*, Wiwin Tanwiriah**, Heni Indrijani** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363 *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran email: [email protected] Abstrak Fertilitas, daya tetas dan bobot tetas merupakan suatu indikator keberhasilan dalam penetasan pada program pembibitan. Jimmy's Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pembibitan ayam lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fertilitas, daya tetas dan bobot tetas yang dihasilkan dari ayam lokal di Jimmy’s Farm. Ayam lokal Jimmy’s Farm merupakan hasil persilangan dari beberapa jenis ayam lokal. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik, pengambilan sampel fertilitas dan daya tetas dari empat periode penetasan dan bobot tetas dilakukan secara acak. Telur tetas yang digunakan berasal dari Jimmy’s Farm dengan perbandingan ayam jantan dan betina 1:8. Peubah yang diamati adalah fertilitas, daya tetas dan bobot tetas. Hasil penelitian menunjukan rataan fertilitas 96,15±0,55 persen dengan koefisien variasi 0,58 persen, daya tetas 75,27±4,57 persen dengan koefisien variasi 6,07 persen dan bobot tetas 34,17±3,62 gram dengan koefisien variasi 10,58 persen. Kata Kunci : Ayam lokal persilangan, fertilitas, daya tetas, bobot tetas Abstract Fertility, hatchability and hatching weight is an indicator of success in hatchery the breeding program.
    [Show full text]
  • Inheritance of Phenotypic Character on Hybrid Chicken F2 Derived from Crosses Between F1 Kamper with F1
    Inheritance of Phenotypic Character on Hybrid Chicken F2 Derived from Crosses between ♀ F1 Kamper with ♂ F1 Kamper Pages 278-285 INHERITANCE OF PHENOTYPIC CHARACTER ON HYBRID CHICKEN F2 DERIVED FROM CROSSES BETWEEN ♀ F1 KAMPER WITH ♂ F1 KAMPER Isna Mustafiatul Ummah1*, Budi Setiadi Daryono2 1 Biology Faculty, Gadjah Mada University 2 Genetics and Breeding Laboratory, Biology Faculty, Gadjah Mada University Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara Yogyakarta 55281 Indonesia Telp. (0274) 580839; (0274) 6492354; (0274) 6492355 *Corresponding author: [email protected] ABSTRACT There are various types of chicken in Indonesia and their special quality, one of them is local chicken or kampung chicken that has an advantage in the quality of meat and eggs, but has not been matched with good productivity capabilities. This research aims to determine the qualitative and quantitative phenotypic characters of hybrid chicken, and hybrid chicken weight growth for 7 weeks. The method is breeding, that is crosses linked between the two strains which aims to get the special quality properties of the parents. This research uses individual F2 reciprocal bred. The research is conducted by doing a cross between chicken ♀ F1 and chicken ♂ F1, then the baby chicken or Day Old Chicken (DOC) is raised for 7 weeks. Data analysis is conducted by doing measurement the qualitative and quantitative phenotype character. The results obtained are phenotypic character and growth of F2 hybrid chicken. F2 hybrid chicken growth faster than Pelung because it inherits the rapid growth of its parent, but not as fast as F1 chicken. The phenotypic character of the F2 hybrid chicken is still varied and the fusion of both parents characters.
    [Show full text]
  • Fertilitas Dan Daya Tetas Ayam KUB Non Kaki Kuning Dan Kaki Kuning Di Balai Penelitian Ternak Ciawi (The Fertility and Hatchabil
    DOI: http://dx.doi.org/10.14334/Pros.Semnas.TPV-2019-p.547-551 Fertilitas dan Daya Tetas Ayam KUB Non Kaki Kuning dan Kaki Kuning di Balai Penelitian Ternak Ciawi (The Fertility and Hatchability of KUB Chicken Non Yellow Shank and Yellow Shank at Indonesian Research Institute for Animal Production) Pratiwi N, Sartika T Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16720 [email protected] ABSTRACT Fertility and hatchability are among the successes in the breeding program. Research conducted at the Indonesian Research Institute for Animal in poultry is one of them is KUB chicken (Kampung Unggul Badan Litbang Pertanian). This study aims to study the fertility and hatchability of KUB Non Yellow Shank (NK) and Yellow Shank (KK) chickens. The research method used is descriptive using primary and secondary data of 50 chickens KUB NK and KK. The eggs used are derived from the marriage of KUB chickens made using male sperm storage and then diluted for use by 4 females. The variables used are fertility and hatchability. The results of research on KUB KK chickens have an average fertility of 81.40±0.24% and hatchability of 69.54±0.34%, while KUB NK chickens have an average fertility of 83.52±0.21% and power hatching 74.29±0.29%. The fertility and hatchability of KUB NK and KK chickens did not show a significant difference. Both types of chicken show fertility and good hatchability, low hatchability which can be caused by environmental factors such as hatching machines and others. Key words: Fertility, hatchability, KUB chicken ABSTRAK Fertilitas dan daya tetas menjadi salah satu keberhasilan dalam program pembibitan.
    [Show full text]
  • Risk Status of Selected Indigenous Chicken Breeds in Java, Indonesia: Challenges and Opportunities for Conservation
    Risk status of selected indigenous chicken breeds in Java, Indonesia: Challenges and opportunities for conservation Indrawati Yudha Asmara Bachelor of Animal Husbandry Master of Biology A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy Research Institute for the Environment and Livelihoods Faculty of Engineering, Health, Science and the Environment Charles Darwin University Darwin, NT Australia February 2014 Contents Contents ......................................................................................................................... ii Declaration of Originality ............................................................................................... vi Acknowledgements ....................................................................................................... vii List of Tables .................................................................................................................. ix List of Figures ................................................................................................................. xi List of Abbreviations ..................................................................................................... xii Abstract .......................................................................................................................... 1 1 Introduction ................................................................................................................ 2 1.1 Problem Statement .....................................................................................................
    [Show full text]
  • Pengembangan Potensi Ayam Lokal Untuk Menunjang Peningkatan Kesejahteraan Petani
    PENGEMBANGAN POTENSI AYAM LOKAL UNTUK MENUNJANG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Achmad Gozali Nataamijaya Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jalan Tentara Pelajar No. 10, Bogor 16114 Telp. (0251) 8351277, Faks. (0251) 8350928, E-mail: [email protected] Diajukan: 28 Januari 2010; Diterima: 29 Juni 2010 ABSTRAK Ayam lokal memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bibit unggul dalam upaya menunjang ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Di Indonesia dilaporkan terdapat 32 jenis ayam lokal (ecotype) dan masing-masing jenis memiliki keunggulan tersendiri, seperti ayam pelung, sentul, kedu, merawang, gaok, dan nusa penida. Ayam lokal merupakan hasil domestikasi ayam hutan (Gallus gallus) dan dapat dikelompokkan menjadi tipe pedaging, petelur, dwiguna, atau sebagai ayam hias atau kegemaran. Pemerintah perlu memberikan prioritas lebih besar karena pemeliharaan ayam lokal melibatkan sebagian besar petani di perdesaan. Usaha ternak ayam lokal dapat dikembangkan dengan menerapkan teknologi maju sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan peternak. Penyakit pada ayam lokal umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, protozoa, dan parasit. Namun, ayam lokal umumnya lebih tahan terhadap penyakit, terutama penyakit avian influenza (AI) atau flu burung, dibanding ayam ras karena memiliki persentase gen antivirus (Mx+) yang lebih tinggi. Program pemuliaan untuk membentuk galur ayam lokal yang tahan terhadap penyakit, terutama AI dan tetelo atau newcastle disease (ND), perlu direalisasikan dan didukung dengan program pengendalian penyakit menular. Kata kunci: Ayam lokal, tampilan reproduksi, persilangan, usaha ternak, kesejahteraan petani ABSTRACT Native chickens potential development for supporting farmers' welfare improvement Indonesian native chickens have very good potential to be developed to create a commercial strain for supporting food security and to improve farmers' welfare.
    [Show full text]
  • Tasikmalaya District, West Java, Indonesia) Local Knowledge of the Variations and Traditional Management Farm of Village Chickens
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 18, Number 2, April 2017 E-ISSN: 2085-4722 Pages: 834-843 DOI: 10.13057/biodiv/d180257 Naga people’s (Tasikmalaya District, West Java, Indonesia) local knowledge of the variations and traditional management farm of village chickens RUHYAT PARTASASMITA♥, JOHAN ISKANDAR, PUDJI MEILINDA RUKMANA Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, 1, Jatinangor, Sumedang 45363, West Java, Indonesia. Tel +62-22- 7797712. ♥email: [email protected], [email protected] Manuscript received: 20 April 2016. Revision accepted: 30 April 2017. Abstract. Partasasmita R, Iskandar J, Rukmana. 2017. Naga people’s (Tasikmalaya District West Java, Indonesia) local knowledge of the variations and traditional management farm of village chickens. Biodiversitas 18: 834-843. There is a strong maintain on the traditional Sundanese traditions among the village people West Java in the modern agricultural and the livestock farming. For example, they have not adopted modern of race chickens with high external inputs, including chicken breeders, chicken foods, vitamins, antibiotics, and various modern medicines. Ordinarily, the consequence of this in a situation the village people have traditionally farmed the various village chickens based on local knowledge and strongly embed by culture. Recently, however, the traditional farming of the village chickens in many villages of West Java, has dramatically affected by rapid development of the introduction of commercial the modern race-chickens farming. As a result, the diversity of village chickens has dramatically decreased. In addition, the production system of the village chicken farm has extremely depended on external inputs.
    [Show full text]
  • WARTAZOA Buletin Ilmu Peternakan Dan Kesehatan Hewan Indonesia
    WARTAZOA Buletin Ilmu Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia Volume 26 Nomor 4 Tahun 2016 ISSN 0216-6461 e-ISSN 2354-6832 Terakreditasi LIPI Sertifikat Nomor 644/AU3/P2MI-LIPI/07/2015 (SK Kepala LIPI No. 818/E/2015) Diterbitkan oleh: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia Penanggung Jawab: Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Dewan Penyunting: Ketua: Dr. Elizabeth Wina, MSc. (Peneliti Utama – Balai Penelitian Ternak – Pakan dan Nutrisi Ternak) Wakil Ketua: Drh. Rini Damayanti, MSc. (Peneliti Madya – Balai Besar Penelitian Veteriner – Patologi dan Toksikologi) Anggota: Prof. (Riset) Dr. Ir. Budi Haryanto, MSc. (Peneliti Utama – Balai Penelitian Ternak – Pakan dan Nutrisi Ternak) Dr. Ir. Chalid Talib, MSc. (Peneliti Utama – Balai Penelitian Ternak – Pemuliaan dan Genetika Ternak) Dr. Ir. Atien Priyanti SP, MSc. (Peneliti Utama – Puslitbangnak – Ekonomi Pertanian) Dr. Drh. NLP Indi Dharmayanti, MSi. (Peneliti Utama– Balai Besar Penelitian Veteriner – Virologi) Drh. Indrawati Sendow, MSc. (Peneliti Utama – Balai Besar Penelitian Veteriner – Virologi) Dr. Nurhayati (Peneliti Madya – Balai Penelitian Ternak – Budidaya Tanaman) Ir. Tati Herawati, MAgr. (Peneliti Madya – Balai Penelitian Ternak – Sistem Usaha Pertanian) Dr. Wisri Puastuti, SPt., MSi. (Peneliti Madya – Balai Penelitian Ternak – Pakan dan Nutrisi Ternak) Dr. Drh. Eny Martindah, MSc. (Peneliti Madya – Balai Besar Penelitian Veteriner – Parasitologi dan Epidemiologi) Mitra Bestari: Prof. (Riset) Dr. Ir. Tjeppy D Soedjana, MSc. (Puslitbangnak – Ekonomi Pertanian) Prof. Dr. Edy Rianto, MSc. (Universitas Diponegoro – Ilmu Ternak Potong dan Kerja) Prof. Dr. Gono Semiadi (LIPI – Pengelolaan Satwa Liar) Dr. Agr. Asep Anang, MPhil. (Universitas Padjadjaran – Pemuliaan Ternak) Penyunting Pelaksana: Linda Yunia, SE Pringgo Pandu Kusumo, AMd.
    [Show full text]
  • Download This PDF File
    ISSN 0216-6461 e-ISSN 2354-6832 Terakreditasi LIPI Sertifikat Nomor: 446/AU2/P2MI-LIPI/08/2012 W W A R T A Z O A AR T AZOA Buletin Ilmu Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia V Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences ol. 25 No. 1 Maret 2015 Hlm. 001-054 ISSN 0216-6461 Volume 25 Nomor 1 Maret 2015 e-ISSN 2354-6832 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Registered in: Directory of Research Journals Indexing WARTAZOA Buletin Ilmu Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia Volume 25 Nomor 1 Tahun 2015 ISSN 0216-6461 e-ISSN 2354-6832 Terakreditasi LIPI Sertifikat Nomor 446/AU2/P2MI-LIPI/08/2012 (SK Kepala LIPI No. 742/E/2012) Diterbitkan oleh: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia Penanggung Jawab: Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Dewan Penyunting: Ketua: Elizabeth Wina (Peneliti Utama – Pakan dan Nutrisi Ternak) Wakil Ketua: Rini Damayanti (Peneliti Madya – Patologi dan Toksikologi) Anggota: Budi Haryanto (Peneliti Utama – Pakan dan Nutrisi Ternak) Chalid Talib (Peneliti Utama – Pemuliaan dan Genetika Ternak) Atien Priyanti (Peneliti Utama – Ekonomi Pertanian) Indrawati Sendow (Peneliti Utama – Virologi) Nurhayati (Peneliti Madya – Budidaya Tanaman) Tati Herawati (Peneliti Madya – Sistem Usaha Pertanian) Wisri Puastuti (Peneliti Madya – Pakan dan Nutrisi Ternak) Eny Martindah (Peneliti Madya – Parasitologi dan Epidemiologi) NLP Indi Dharmayanti (Peneliti Madya – Virologi) Mitra Bestari: Tjeppy D Soedjana (Ekonomi Pertanian – Puslitbang Peternakan) Edy Rianto (Ilmu Ternak Potong dan Kerja – Univ. Diponegoro) Gono Semiadi (Pengelolaan Satwa Liar – LIPI) Asep Anang (Pemuliaan Ternak – Univ. Padjadjaran) Penyunting Pelaksana: Linda Yunia Pringgo Pandu Kusumo Irfan R Hidayat Alamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jalan Raya Pajajaran Kav.
    [Show full text]
  • Pengaruh Jenis Pengencer Dan Konsentrasi Spermatozoa Ayam Pelung Terhadap Periode Fertil Telur Ayam Arab Abstrak Abstract Pe
    Diterima : 17 Pebruari 2018 http://journal.unmasmataram.ac.id/index.php/GARA Disetujui : 27 Pebruari 2018 Vol. 12, No. 1, Maret 2018 Dipublish : 21 Maret 2018 ISSN 1978-0125 (Print); Hal : 81 - 85 ISSN 2615-8116 (Online) PENGARUH JENIS PENGENCER DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA AYAM PELUNG TERHADAP PERIODE FERTIL TELUR AYAM ARAB 1)YUNI MARIANI, 2) NI MADE ANDRI KARTIKA Fakultas Peternakan, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Jl. Kaktus No. 1-3 (0370) 641275 Mataram e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi jenis pengencer dan konsentrasi spermatozoa terhadap periode fertil. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 dan 9 kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis pengencer (J) yaitu J1 = NaCl Fisiologis dan J2 = Ringer Laktat, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi spermatozoa (K) yaitu K1 = 50 juta, K2 = 100 juta, K3 = 150 juta. Dengan demikian terdapat 6 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi periode fertil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis pengencer dan konsentrasi spermatozoa terhadap periode fertil. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis pengencer tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap periode fertil, begitu juga peningkatan konsentrasi spermatozoa tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap periode fertil. IB dengan konsentrasi 100 juta sel spermatozoa pada koleksi telur selama 21 hari menunjukkan hasil yang terbaik. Kata kunci : Pengencer semen, konsentrasi spermatozoa, periode fertile. ABSTRACT The purpose of this experiment was to determine the interaction effects between diluent type and numbers of spermatozoa of Pelung Roosters on the fertile period in Arab hens’ eggs.
    [Show full text]
  • Local Chicken Genetic Resources and Production Systems in Indonesia By
    Local chicken genetic resources and production systems in Indonesia by Dr. Muladno GCP/RAS/228/GER Working Paper No. 6 Local chicken genetic resources and production systems in Indonesia i CONTENTS PREFACE ............................................................................................................. 1 1. INTRODUCTION................................................................................................ 2 2. REARING MANAGEMENT AND FEEDING SYSTEMS .................................................. 2 3. FEED SOURCES ................................................................................................ 2 4. LOCAL CHICKENS ............................................................................................. 4 5. THE LOCAL CHICKEN MARKETING SYSTEM ........................................................... 5 6. LOCAL CHICKEN DISEASE MANAGEMENT AND CONTROL ........................................ 7 7. CULTURAL ISSUES ...........................................................................................10 REFERENCES ......................................................................................................11 TABLES AND FIGURES Table 1 Local feedstuffs used for chicken rations ........................................................... 3 Table 2 Growth characteristics of local chicken .............................................................. 4 Table 3 Egg production of local chicken ........................................................................ 5 Table 4 HPAI Vaccines in
    [Show full text]