PERANG SEMESTA MELAWAN KAPITALISME GLOBAL MARCUSE Era Kita Ditandai Oleh Fakta Pahit Yang Dibalut Dengan Manisnya Permen

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PERANG SEMESTA MELAWAN KAPITALISME GLOBAL MARCUSE Era Kita Ditandai Oleh Fakta Pahit Yang Dibalut Dengan Manisnya Permen HERBERT Valentinus Saeng, CP. MARCUSE HERBERT PERANG SEMESTA MELAWAN KAPITALISME GLOBAL MARCUSE Era kita ditandai oleh fakta pahit yang dibalut dengan manisnya permen. Semua faktor dalam masyarakat telah berpadu dan berfungsi sebagai anasir pendukung para penguasa kapitalis. Di tengah kepalsuan rasa nyaman dan aman dalam kemudahan dan kelimpahan materi, telah terjadi bencana kehancuran hakikat manusia sebagai pribadi. Alienasi dan represi mencapai klimaks. CP. Melihat cengkeraman kekuasaan totaliter itu, Herbert Marcuse memaklumkan Perang Semesta, Great Refusal, terhadap Saeng, penguasa kapitalis. Menurutnya, Kapitalisme harus diganyang dan masyarakat kapitalis mesti dilampaui agar terbit fajar baru Valentinus kemanusiaan dan kebersamaan. Buku berat! Dicetak terbatas, hanya untuk para (calon) intelektual, aktivis pergerakan, dan pejuang humanis yang serius dan berdedikasi tinggi serta Berkesadaran kritis! PERANG SEMESTA Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia Building Blok I Lantai 5 MELAWAN Palmerah Barat 29–37 Jakarta 10270 www.gramediapustakautama.com KAPITALISME GLOBAL CP. Saeng, Valentinus HERBERT MARCUSE Perang Semesta Melawan Kapitalisme Global CP. Saeng, Valentinus bab1.indd 1 6/19/2012 3:05:05 PM CP. Saeng, Valentinus Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). bab1.indd 2 6/19/2012 3:05:05 PM HERBERT MARCUSE Perang Semesta Melawan Kapitalisme Global CP. Saeng, Valentinus Valentinus Saeng, CP Diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta bab1.indd 3 6/19/2012 3:05:05 PM HERBERT MARCUSE Perang Semesta Melawan Kapitalisme Global Valentinus Saeng, CP Copyright © 2012 Valentinus Saeng, CP GM 20401120118 Desain isi: Fajarianto Desain sampul: Agus Purwanto CP. Pertama kali diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Saeng, Kompas Gramedia Building, Blok I Lantai 5 Jl. Palmerah Barat 29–37 Valentinus Anggota IKAPI, Jakarta, 2012 www.gramediapustakautama.com Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. ISBN: 978-979-22-8588-8 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan bab1.indd 4 6/19/2012 3:05:05 PM Daftar Isi Prakata ix CP. Bab I Herbert Marcuse dan Institut Penelitian Sosial 1 Saeng, 1. Konteks Historis 2 Pertarungan Internal Komunisme 4 Valentinus Komunisme vs. Kapitalisme 12 Situasi Sosio-kultural 18 2. Itinerari Institut di Tanah Jerman 23 Era Albert Gerlach 27 Era Carl Grünberg 31 Era Horkheimer 36 3. Herbert Marcuse Berlabuh di Institut 43 Bab II Institut Penelitian Sosial Diaspora dan Teori Kritis 47 1. Imigrasi ke USA 48 2. Institut dan Teori Kritis 57 Konteks Teoretis 58 Konteks Sosio-Politik 61 Muatan Doktrinal Teori Kritis 69 Bab III Sumber Inspirasi Pemikiran Herbert Marcuse 77 1. Hegelianisme Kiri 78 Relativitas Negara Absolut 79 bab1.indd 5 6/19/2012 3:05:05 PM vi | Herbert Marcuse Perang Semesta Melawan Kapitalisme Konsep Universalitas 87 Nalar Dialektis 90 2. Marxisme 97 3. Psikoanalisis Freudian 102 Institut dan Psikoanalisis 102 Ketegangan Institut dengan Fromm 106 Problem Sosio-psikologis 109 Bab IV Elaborasi Marcuse Atas Aneka Gagasan Dasar Marx Muda tentang Kapitalisme 115 CP. 1. Pembagian Kerja 116 2. Kelas-kelas Sosial 119 Saeng, 3. Alienasi Kerja 122 4. Kerja dan Teori Nilai 127 5. Dialektika Marxis 135 Valentinus 6. Kritik Marcuse atas Marxisme 140 Bab V Relasi Dialektis Eros dan Peradaban 147 1. Relasi Eros dan Logos dalam Freud 148 Konflik Eros dan Logos 148 Sifat Alamiah Dominasi Logos 162 2. Relasi Eros dan Peradaban dalam Marcuse 167 Pelampauan atas Konsepsi Freud 168 Antagonisme Temporal Eros dan Logos 171 Pertentangan Eros dan Logos 173 Logika Kepuasan dan Logika Dominasi 177 Kontrol Tambahan 184 Bab VI Ciri Teknis dan Instrumentalis Masyarakat Kapitalis 193 1. Dominasi Positivisme 194 Logos menjadi Teknologos 196 Otomatisasi dan Mekanisasi 203 Efisiensi 211 bab1.indd 6 6/19/2012 3:05:05 PM Daftar Isi | vii 2. Instrumentalistis - Manipulatif 214 Prinsip Prestasi dan Kegunaan 215 Produktivitas 223 3. Imperium Bahasa 229 Fenomena Bahasa Slank 231 Ritualisasi Bahasa Politik-Militer-Ekonomi 233 Bab VII Masyarakat dan Manusia Satu Dimensi 241 1. Masyarakat Satu Dimensi 242 Administrasi Total 242 CP. Bahasa Fungsional 244 Penghapusan Sejarah 251 Saeng, Kebutuhan Palsu 254 Imperium Citra 260 Valentinus 2. Manusia Kapitalis Satu Dimensi 265 Dari Logika Dialektis ke Logika Dominasi 266 Filsafat Positivis-Analitis 271 3. Pemaduan Oposisi 281 Bab VIII Pendidikan Kritis Sebagai Medium Reanimasi Nalar Kritis 289 1. Dasar Pendidikan Kritis Marcusian 290 Filsafat Eksistensial-Individualistis 291 Imajinasi: Dimensi Estetis Manusia 300 2. Pendidikan Kritis 309 Pedagogi Kritis 311 Pendidikan Estetis 319 Bab IX Kesimpulan 337 Kepustakaan 341 Tentang Penulis 348 bab1.indd 7 6/19/2012 3:05:05 PM CP. Saeng, Valentinus bab1.indd 8 6/19/2012 3:05:06 PM PRAKATA Hingga kini, kapitalisme merupakan salah satu sistem berpikir atau CP. ideo logi yang sanggup bertahan di tengah persaingan ideologis yang de mikian ketat. Marxisme-komunisme, lawan ideologis kapitalisme, Saeng, se cara global telah lama terkubur dalam memori kolektif dunia dan ting gal sekadar sebagai tameng dinasti keluarga di Kuba dan Korea Valentinus Utara atau nama simbolis belaka seperti di negeri Cina. Apa rahasia umur panjang kapitalisme? Sebagai bangsa yang sedang berkembang, penduduk Indonesia per lu mengenal dan mengerti rahasia umur panjang kapitalisme. Ala- san utama mengetahui resep kapitalisme bukan sekadar didorong oleh per timbangan ilmiah, melainkan lebih dimotivasi oleh jiwa dasar ba ngunan ekonomi NKRI tercinta yang menganut prinsip ekonomi ke rakyatan. Para Bapak Pendiri Bangsa kita telah memilih dan me- mu tuskan bahwa semua kekayaan yang terkandung di bumi pertiwi ha rus dibagi secara adil dan merata di antara sesama warga sebangsa. Dalam praksis hidup berbangsa, keadilan sosial dan pemerataan ke sejahteraan bagi rakyat Indonesia makin menjauh sejauh panggang dari api. Jurang kaya dan miskin, jarak rakyat dan penguasa bertambah dalam dan lebar. Yang berlangsung adalah penerapan hukum rimba: yang kuat menindas yang lemah, yang kaya memakan yang miskin. Ne geri tercinta ini sedang menerapkan dan memperkokoh prinsip ka pitalisme dalam hidup berbangsa dan bernegara secara kasar dan mem babi buta. Indonesia adalah negara kapitalis murni! Apa arti kapitalisme? Bagaimana kapitalisme bekerja? Mengapa bab1.indd 9 6/19/2012 3:05:06 PM x | Herbert Marcuse Perang Semesta Melawan Kapitalisme kita harus bersikap kritis terhadap sistem kapitalis? Beberapa pertanya- an esensial ini telah dijawab oleh Herbert Marcuse (biasa disingkat Mar cuse), seorang filosof Jerman berdarah Yahudi yang tergabung dalam Institut Penelitian Sosial (Institut für Sozialforschung) atau terke- nal dengan nama Mahzab Frankfurt. Salah satu karya terkenal Mar- cuse, One-Dimensional Man, bahkan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam rangka membuka dan memperluas cakrawala pemahaman ten tang kapitalisme dan rahasia umur panjangnya, salah satu jalan ter baik adalah membaca dan mengerti pemikiran filosofis Marcuse. CP. Un tuk itu, penulis mencoba mengantar pembaca untuk mengenal dan memahami beberapa konsep dasar dan kunci dalam pemikiran Saeng, kri tis dan perlawanan Marcuse terhadap kapitalisme. Singkat kata, pe nu lis menguraikan beberapa alasan ilmiah yang melatarbelakangi Valentinus slo gan ideologis Marcuse: ”Great Refusal, Perlawanan Semesta” terha- dap kapitalisme dan struktur kekuasaannya dalam masyarakat industri ma ju kontemporer. Guna mempermudah pemahaman, tulisan ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama (bab 1-3) memaparkan itinerari formasi pe- mi kiran filosofis Marcuse dan relasinya dengan Institut Penelitian Sosial. Bagian kedua (bab 4-7) menghadirkan beberapa gagasan kunci da lam pemikiran kritis Marcuse terhadap masyarakat industri kapi- talis. Bagian ketiga (bab 8) menampilkan jalan keluar dari dominasi ka pitalisme yang digagas Marcuse. Semoga buku ini dapat berguna bagi kita sekalian dalam memper- juangkan keadilan sosial bagi seluruh anak bangsa tercinta. Malang, Maret 2012 Valentinus Saeng, CP bab1.indd 10 6/19/2012 3:05:06 PM Bab 1 Herbert Marcuse dan Institut Penelitian Sosial CP. Saeng, Valentinus idup dan karya Herbert Marcuse (lebih lanjut disingkat Mar- H cuse) berada dalam pusaran pertarungan ideologi yang paling se ngit, menghancurkan dan berdarah dalam sejarah yang melibatkan ka pitalisme dan Marxisme-komunisme.1 Kesengitan dan daya hancur per tarungan tampak dalam konflik dan peperangan di berbagai sudut benua dengan senjata ultramodern dan mematikan, seperti senjata ki mia dan nuklir. Dari sudut korban pun, perang antarnegara maupun pe rang sau dara akibat pertarungan ideologi kapitalis dengan komunis me nelan
Recommended publications
  • THE DIALECTICAL IMAGINATION a History of the Frankfurt School and the Institute of Social Research 1923-1950
    THE DIALECTICAL IMAGINATION A History of the Frankfurt School and the Institute of Social Research 1923-1950 MARTIN JAY HEINEMANN • LONDON Heinemann Educational Books Ltd LONDON EDINBURGH MELBOURNE AUCKLAND TORONTO HONG KONG SINGAPORE KUALA LUMPUR IBADAN NAIROBI JOHANNESBURG LUSAKA NEW DELHI KINGSTON ISBN 0 435 82476 7 © Martin Jay I973 First published in treat Britain 1973 . Reprinted as a Paperback Edition 1974, 1976 Published by Heinemann Educational Books Ltd 48 Charles Street, London WIX 8AH Printed in Great Britain by Biddies. Ltd, Guildford, Surrey The author is grateful for permission to quote from the following previously copy- righted works: The Authoritarian Personality by T. W. Adorno et al. Quotations from pages vii, ix, 15, 18, III, 176, 228, 359, 371, 671, 676, 747, 759 and 976. Published by Harper & Row, 195o. Reprinted by permission of the publisher. Prisms by Theodor W. Adorno. Published by Neville Spearman Limited, 1967, Lon- don. Reprinted by permission of the publisher. Illuminations by Walter Benjamin, edited with an introduction by Hannah Arendt. Translated by Harry Zohn. Published by Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Copyright © 1955 by Suhrkamp Verlag. Translation Copyright © 1968 by Harcourt Brace Jovanovich. Reprinted by permission of the publisher. Politics, Law and Social Change: Selected Essays of Kirchheimer edited by Frederic S. Burin and Kurt L. Shell. Quotations from pages 15, 3 2, 79, 86 and xvi published by Columbia University Press. Copyright © 1969 by Columbia University Press. Re- printed by permission of the publisher. Material reprinted from pages 93, 99, 108, 131, 155, 158-9 of this volume was originally published on pages 264-289 and 456-- 475 of Studies in Philosophy and Social Science, IX (1941), a periodical formerly published by the Institute of Social Research.
    [Show full text]
  • Der Argentinische Krösus
    jeanette erazo heufelder Der argentinische Krösus Kleine Wirtschaftsgeschichte der Frankfurter Schule BERENBERG Vorwort 7 1898–1930 Ein Reich aus Weizen 12 Vom Kronprinzen zum Vertrauten des Vaters 18 Plötzlich Revolutionär ! 27 Doppelleben in Buenos Aires 33 Der Institutsstifter 39 Im Visier der politischen Polizei 53 Krach mit Moskau 63 Das Mausoleum 69 Das Wesen von Freundschaft 74 Stiller Teilhaber im Malik-Verlag 78 Der Kaufmann von Berlin 84 Panzerkreuzer Potemkin 88 Letzte Tage in Berlin 91 1930–1950 Ende der Getreide-Ära 96 ROBEMA in Rotterdam 100 Zwischen politischen Emigranten und Berufsrevolutionären 108 Auf der Suche nach einer sinnvollen Aufgabe 111 Ausflug in die Realpolitik 117 Ein Zeppelin am Himmel über Buenos Aires 123 Der Erbstreit 125 Eine für alle Beteiligten schauerliche Geschichte 130 Wachsende Abhängigkeiten 139 Die Finanzen 141 Jakobowicz und der polnische Oberst 144 Fietje Kwaak 145 Das New Yorker Institut 148 Das argentinische Rätsel 155 Zum Abschied ein Geschenk 162 1950–1975 Die letzten 25 Jahre 168 Die Memoiren 172 Ein glückliches Leben oder nur Glück gehabt ? 177 Anmerkungen 181 Nachlässe und Archive 196 Bibliografie 197 Dank 204 … aus London, Rotterdam oder Antwerpen kommen Telegramme mit den Notierungen für die Gebietsvertreter von, etwa, Weil Brothers, deren Gewinne über Jahre die Forschungen der Frankfurter Schule finanzierten, die das orthodoxe ökonomische und mechanistische Trugbild von Basis und Überbau zu überwinden trachtete. Sergio Raimondi, Weil Brothers »Seit gestern ist der 16jährige Frank Weil, einziger Sohn von Felix, aus seiner ersten Ehe hier. (…) Er erinnert in vielem an seinen Vater in dessen Jünglingszeit, als ich ihn sehr gern leiden mochte. Leider fehlt das beste, die Leidenschaft für die Enterbten und die Revolution.
    [Show full text]
  • Fogarasi Béla: Konzervatív És Progresszív Idealizmus
    ARCHÍVUMI FÜZETEK VIII. Béla Fogarasi PARALLELE UND DIVERGENZ (Ausgewählte Schriften) HTA FILOZÓFIAI INTÉZET LUKÁCS ARCHÍVUM 1988 ARCHÍVUMI FÜZETEK VIII. Béla Fogarasi Parallele und Divergenz (Ausgewählte Schriften) MTA FILOZÓFIAI INTÉZET 1988 Az előszót írta, válogatta és a bibliográfiát készítette: Karádi Éva Szerkesztette:Tallár Ferenc Sorozatszerkesztő: Sziklai László Herausgegeben und eingeleitet von Éva Karádi Redaktion: Ferenc Tallár Herausgeber der Reihe „Archívumi Füzetek": László Sziklai ©Lukács Archívum, 1988 ISBN 963 01 7627 0 INHALT Vorwort 7 Editorische Bemerkungen 42 Das Prinzip der Ergänzung in der Geschichtslogik (1917) 43 Umrisse einer Theorie der Interpretation (1918) 63 Die falsche Propheten der geistigen Führung (1920) 99 L. Trotzky: Terrorismus und Kommunismus (1921) 102 Kommunismus und Humanitätsideal (1922) 104 Utopischer Kommunismus (1922) 110 Revolutionäre Wissenschaftskritik (1922) 113 Bucharins Lehrbuch des Historischen Materialismus (1922) 115 Karl Korsch: Marxismus und Philosophie (1924) 118 Bergsons Philosophie (1924) 123 Fr. Engels: Naturdialektik (1926) 142 Der Kampf gegen den Philosophischen Revisionismus (1928) 144 Die Soziologie der Intelligenz und die Intelligenz der Soziologie (1930) 149 Dialektik und Sozialdemokratie ( 1931 ) 166 Aufzeichnungen zur faschistischen Ideologie (1936) 192 Georg Lukács, Marxistischer Historiker der Philosophie (1955) .... 211 Stalins Rolle in der Machtergreifung Hitlers (1956) 214 Der revisionistische Charakter einiger philosophischen Konzeptionen von Georg Lukács (1959) 230 ANHANG Georg Lukács: Béla Fogarasi, Marxismus und Logik (1956) 249 Anmerkungen 253 Editorische Anmerkungen 264 Bibliographie 274 5 VORWORT ,.Endlich kann ich sagen, was wahr ist. Das ist eine sehr grosse Sache." (Undatierbare Bemerkung aus dem Nachlass von Fogarasi)1 Das Auffallendste am Lebenslauf von Béla Fogarasi ist auf den ersten Blick eine Parallelität mit dem von Georg Lukács. Auch seine Laufbahn nahm im Strom der progressiven ungarischen geistigen Bewegungen zu Be- ginn des Jahrhunderts ihren Anfang.
    [Show full text]
  • Genosse Weil Anzeige JW, 111,6 × 100 Mm
    6 XYZ Sonnabend/Sonntag, 8./9. Juli 2017, Nr. 156 Eins der wenigen Fotos, auf denen Felix Weil zu sehen ist: im Mai 1923 bei der berühmten »marxistischen Arbeits- woche« in Geraberg, Thüringen. Obere Reihe (v. l.) Hede Gumperz, Friedrich Pol- lock, Eduard Ludwig Alexander (Mitbegrün- der des Spartakus- bundes), Kostja Zetkin (Sohn von Clara Zetkin), Georg Lukács, Julian Gumperz (u. a. Mither- ausgeber des Gegner), Richard Sorge, Karl Alexander (Sohn), Felix Weil, unbekannt; vor- ne sitzend (von links): Karl August und Rose Wittfogel, unbekannt, Christiane Sorge, Karl Korsch, Hedda Korsch, Käte Weil, Margarete Lissauer (Freundin von Fogorasi), Béla Fogarasi (KP Ungarn), Gertrud Alexander (Feuilleton- Redakteurin der Roten Fahne). Fotografiert hat Kuzuo Fukomoto (Theo- retiker der KP Japan) ARCHIVZENTRUM ROEPER STEPHEN Genosse Weil Anzeige JW, 111,6 × 100 mm Eine Erinnerung an den Marxisten und Mäzen Felix Weil. Von Helmut Dahmer Helmut Dahmer, Jahr- elix Weil (1898–1975) war Stif- führt sie dem Leser die Gestalt des re- sich Hermann Weil aus dem aktiven einlud. Karl Korsch, den er bei einem gang 1937, ist Soziologe ter, Finanzier und Mitarbeiter volutionären Mäzens vor Augen, ohne Geschäft zurück, ging zurück nach Studentenkongress in Jena kennenlern- und Publizist und lebt in desF Frankfurteriesta »Institutsde S füro ldenid esa wederrid dasa Institutd für Sozialfor- Deutschland und ließ sich In der Frank- te, wurde sein Lehrer, was die Marxsche Wien. Er ist Herausge- SonnSozialforschung«.abend, 22. Jul iEin, 14 wichti – 22- Uhschungr, Par knochaue die Li c»Frankfurterhtenberg Schule« furter Zeppelinallee eine Villa bauen. Theorie anging, Clara Zetkin, die er ber der kommentierten F ger Mann, von dem aber nur selten die gegeben hätte.
    [Show full text]