Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

PERKEMBANGAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH , 1969-2017 Nadila Tasya1, Mawardi2, Husaini3

Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Syiah Kuala Email: [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT

The study, entitled "The Development of Lhokseumawe, 1969-2017", raises the question of how the University of Malikussaleh was born, the development of Malikussaleh University, and how the impact of Malikussaleh University on the surrounding community. This study aims to determine the development of Malikussaleh University from the process of stage of triggering, preparation stage until supervision stage. The method used is historical method with qualitative approach, while data collection technique using libraly research (study of literature) and field research that includes observation, documentation and interview. Based on the research that has been done, obtained the following results: The birth of Malikussaleh University is the idea of T. Abdul Wahab Dahlawy and also the figures and North raise the quality of education by establishing a college. In the development of the University of Malikussaleh viewed in terms of status can be said to be slow, with time more or less 20 years, University of Malikussaleh is still a private status then changed to State University in 2001. But in terms of student development, University of Malikussaleh experienced a fairly rapid development. For the field of facilities and infrastructure of Malikussaleh University also increased by adding facilities to improve the quality of teaching and learning process. The presence of Malikussaleh University is able to contribute in supporting the development of North Aceh Regency and Lhokseumawe City. For the community, the presence of Malikussaleh University also fosters their economy by marking the birth of micro-enterprises.

Keywords: Development, University.

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Perkembangan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, 1969-2017”, ini mengangkat masalah tentang bagaimana latar belakang lahirnya Universitas Malikussaleh, perkembangan Universitas Malikussaleh, dan bagaimana dampak Universitas Malikussaleh terhadap masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Universitas Malikussaleh dari proses tahap pencetusan, tahap persiapan sampai tahap penegerian. Metode yang dgunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan kualitatif,sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik libraly research (study pustaka) dan field research yang mencakup observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Lahirnya Universitas Malikussaleh merupakan ide dari T. Abdul Wahab Dahlawy dan juga para tokoh-tokoh dan Pemkab Aceh Utara mengangkat mutu pendidikan dengan cara mendirikan sebuah perguruan tinggi. Dalam perkembangannya Universitas Malikussaleh dilihat dari segi status

1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2 Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 3 Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 32 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43) bisa dikatakan lambat, dengan waktu lebih kurang 20 tahun, Universitas Malikussaleh yang masih berstatus swasta kemudian berubah menjadi Universitas Negeri pada tahun 2001. Tetapi dalam segi perkembangan mahasiswa, Universitas Malikussaleh mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk bidang sarana dan prasarana Universitas Malikussaleh juga mengalami peningkatan dengan menambah fasilitas-fasilitas guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Kehadiran Universitas Malikussaleh mampu memberikan konstribusi dalam membantu perkembangan Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Bagi masyarakat, kehadiran Universitas Malikussaleh juga membantu perkembangan perekonomian mereka dengan ditandai dengan lahirnya usaha mikro. Kata Kunci: Perkembangan, Universitas.

PENDAHULUAN bertanggung jawab terhadap perkembangan Akademi Ilmu Agama, kemudian dengan SK Aceh merupakan bagian dari Negara YPTI tanggal 1 Agustus 1971 Akademi Ilmu Republik yang jauh ketinggalan Agama diubah namanya menjadi Yayasan dari daerah lain terutama dalam bidang Universitas Malikussaleh. Puncak dari upaya Pendidikan, hal ini disebabkan oleh maksimal untuk meningkatkan status peperangan sesamanya setelah masa Universitas Malikussaleh yakni ketika kemerdekaan baik peristiwa DI/TII dan Presiden Megawati Soekarnoputri Gerakan Aceh Merdeka (Mawardi, 1992:2). mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Namun dibalik peristiwa pemberontakan yang tanggal 1 Agustus 2001 mengenai penegerian dilakukan oleh rakyat Aceh terhadap Universitas Malikussaleh. Dengan pemerintah Indonesia maka pemerintahan dinegerikannya Universitas Malikussaleh Indonesia memberikan otonomi daerah pada saat itu berarti Provinsi Aceh sudah kepada Aceh. Otonomi daerah diberikan memiliki dua Universitas Negeri yakni kepada masyarakat Aceh pada tahun 1959 Universitas Syiah Kuala dan Universitas sebagai upaya meredakan konflik Malikussaleh. politik,dengan berlakunya otonomi daerah, Universitas Malikussaleh didirikan pembangunan dalam bidang pendidikan di dengan mengambil nama besar Raja Kerajaan Aceh bisa terealisasikan seperti mendirikan Samudra Pasai pertama, yang dilandasi pada lembaga-lembaga perguruan tinggi baik semangat estafet kepemimpinan dan dalam bentuk universitas maupun sekolah pembangunan yang telah diletakkannya tinggi,hal ini bertujuan untuk mengejar melalui sifat kepeloporan, kedinamisan, serta ketinggalan dalam bidang pendidikan. patriotisme Sulthan Malikussaleh. Lahirnya Sebagai cikal bakal Universitas Universitas Malikussaleh tidak terlepas dari Malikussaleh bermula dari berubahnya kerja keras pemerintah Aceh Utara dan Akademi Ilmu Agama (AIA) jurusan Syariah Pemkot Lhoksemawe dalam mendirikan yang didirikan dengan SK Bupati/Kepala sebuah perguruan tinggi. Kehadiran sebuah Daerah Tingkat II Aceh Utara tanggal 12 Juni lembaga Pendidikan Tinggi di Lhokseumawe 1969, selanjutnya tanggal 17 Juli 1971 merupakan dambaan dan cita-cita seluruh dibentuk pula Yayasan Perguruan Tinggi masyarakat Lhokseumawe pada khususnya Islam (YPTI) sebagai badan yang dan Kabupaten Aceh Utara pada umumnya. 33 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Pada saat ini, Universitas Perkembangan STAIN Malikussaleh Malikussaleh sudah memiliki 7 Fakultas Lhokseumawe (1969-2014), karya Juandi yang terdiri dari: Fakultas Hukum, Fakultas dengan judul Perkembangan Universitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Gajah Putih Aceh Tengah, 1984-2014, karya Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Sri Ema dengan judul Perkembangan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Universitas Jabal Ghafur 1982-2011. Pendidikan dan Fakultas Kedokteran. Skripsi yang ditulis oleh Rizki Bertolak dari uraian diatas kiranya menarik Rasnawi tahun 2014 yang berjudul untuk diteliti hal-hal yang berkaitan dengan Perkembangan Universitas Teuku Umar proses serta upaya terbentuknya Universitas 1984-2014, didalamnya ditulis bahwa Malikussaleh dari Yayasan hingga menjadi Universitas Teuku Umar merupakan salah satu Universitas Negeri di Aceh, Universitas yang dibangun oleh para tokoh sehingga penulis tertarik untuk meneliti masyarakat dan pemkab Aceh Barat, tentang “Perkembangan Universitas Pendirian Universitas Teuku Umar diawali Malikussaleh Lhokseumawe, 1969-2017”. dengan lahirnya sebuah Yayasan Pendidikan Sesuai dengan larar belakang masalah Teungku Chik Dirundeng. Perkembangan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian Universitas Teuku Umar dalam segi status ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengkaji bisa dikatakan cukup cepat, dengan rentang latar belakang didirikannya Universitas waktu delapan tahun Universitas Teuku Umar Malikussaleh, (2) untuk mengetahui yang semula berstatus swasta bisa melakukan perkembangan yang telah dicapai Universitas peralihan status menjadi sebuah Universitas Malikussaleh pada tahun 1969-2017, dan (3) Negeri diwilayah Pantai Barat Selatan. Selain untuk mengetahui dampak Universitas itu, berdirinya Universitas Teuku Umar Malikussaleh terhadap masyarakat Aceh memberikan kemudahan bagi orang tua dalam Utara. memberikan pendidikan kepada anaknya tanpa harus keluar kota. KAJIAN PUSTAKA Skripsi yang ditulis Mawardi, yang Menurut penelusuran yang penulis berjudul Universitas Syiah Kuala (Suatu lakukan, belum ada kajian yang membahas Kajian Tentang: Latar Belakang, secara detail yang mengarah kepada Perkembangan dan Dampak dalam perkembangan Universitas Malikussaleh. Masyarakat sejak tahun 1961-1973) Namun ada beberapa tulisan yang menulis didalamnya membahas Universitas Syiah tentang Universitas di Aceh. Seperti karya Kuala menganut sistem pendidikan yang Rizki Rasnawi yang berjudul Perkembangan secara prinsipil tidak hanya menekankan Universitas Teuku Umar, karya Mawardi pendidikannya pada pemberian kuliah saja yang berjudul Universitas Syiah Kuala (Suatu yang mengakibatkan mahasiswa hanya Kajian Tentang: Latar belakang, memperoleh apa yang diberikan dibangku Perkembangan dan Dampak dalam kuliah saja secara teoritis tanpa dapat masyarakat sejak tahun 1961-1973), karya memecahkan persoalan-persoalan yang Muhammad Chaidir dengan judul bersifat khusus dan praktis yang terdapat Perkembangan Universitas Serambi Mekkah, dalam masyarakat, akan tetapi sifat dan corak 1985-2015, karya Farah Dayana dengan judul Universitas Syiah Kuala sejak didirikannya pada tahun 1961 telah sesuai dengan maksud 34 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43) dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional setempat untuk masuk ke STAIN Indonesia. Pendirian Universitas Syiah Kuala Malikussaleh Lhokseumawe dikarenakan merupakan usaha pembangunan tenaga yang kualitas STAIN Malikussaleh yang semakin sejajar dengan keinginan untuk mengisi bagus dan maju dalam pendidikan lapangan-lapangan dan lowongan-lowongan keagamaan. dalam rangka meningkatkan pembangunan di Skripsi yang ditulis oleh Juandi, yang Daerah Istimewa Aceh. berjudul Perkembangan Universitas Gajah Skripsi yang ditulis Muhammad Putih Kabupaten Aceh Tengah 1984-2014, Chaidir, yang berjudul Perkembangan didalamnya membahas tentang beberapa Universitas Serambi Mekkah, 1985-2015. kendala dalam perkembangan pendidikan di Universitas Serambi Mekkah pada awalnya Universitas Gajah Putih, yaitu dalam merupakan sebuah Yayasan yang didirikan perkembangan Universitas Gajah Putih masih oleh T. Moehammad Hasan kemudian beliau memiliki hambatan-hambatan sehingga mendirikan Perguruan Tinggi Serambi memperlambat proses pembangunan Mekkah yang saat ini menjadi sebuah Universitas Gajah Putih itu sendiri. Faktor- Universitas Swasta terbesar di Aceh. faktor yang menghambat perkembangan Kehadiran Universitas Serambi Mekkah Universitas itu sendiri adalah proses mampu memberikan kontribusi dalam penegerian yang sangat lama, sejak didirikan membantu perkembangan kota , pada tahun 1984 baru menjadi Univeritas khususnya dalam mewujudkan pembangunan pada tahun 2008. Kemudian kurangnya staf daerah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengajar atau dosen sehingga memperlambat alumni yang sudah masuk dalam sektor perkembangan Universitas Gajah Putih. pemerintahan. Selain itu, hasil penelitian dari Kurangnya sarana dan prasarana yang dosen juga merupakan bentuk dari upaya menyebabkan terhambatnya perkembangan melakukan perkembangan kabupaten Aceh. Universitas Gajah Putih, hingga kini lahan Bagi masyarakat, Universitas Serambi bangunan gedung perkuliahan masih milik Mekkah juga membantu perkembangan pemda. perekonomian mereka dengan ditandai Penelitian yang ditulis Sri Ema, yang lahirnya usaha-usaha mikro yang berada berjudul Perkembangan Universitas Jabal disekitar kampus. Ghafur 1982-2011. Didalamnya membahas Skripsi yang ditulis oleh Farah mengenai Perkembangan Universitas Jabal Dayana, yang berjudul Perkembangan STAIN Ghafur pada periode awal. Unigha juga Malikussaleh Lhokseumawe (1969-2014), berperan aktif dalam mencerdaskan generasi didalamnya tertulis bahwa STAIN penerus bangsa dalam pengembangan ilmu Malikussaleh Lhokseumawe sudah mulai pengetahuan dan teknologi serta membentuk berjalan dengan baik dalam sistem insan yang beretika dalam bingkai iman dan pendidikan, dapat dilihat dari penerapan takwa. kurikulum yang dilaksanakan di STAIN Mengingat tulisan maupun penelitian Malikussaleh yang setiap 4 tahun sekali tentang perkembangan Universitas merevisi sistem kurikulum yang berlaku. Malikussaleh masih minim, sedangkan tulisan Setiap tahunnya jumlah penerimaan yang ada membahas tentang Perkembangan mahasiswa baru terus meningkat dikarenakan Universitas Teuku Umar Tahun 1984-2014, sudah mulai banyaknya peminat masyarakat Universitas Syiah Kuala (Suatu Kajian 35 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Tentang: Latar Belakang, Perkembangan, dan Dalam penelitian ini menggunakan Dampak Dalam Masyarakat Sejak Tahun teknik pengumpulan data dengan tahap 1961-1973), Perkembangan Universitas Jabal heuristik dengan cara dokumentasi. Metode Ghafur 1982-2011, maka peluang untuk ini suatu cara pengumpulan data yang melakukan penelitian ini masih terbuka lebar. menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, METODE PENELITIAN sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan Pendekatan yang dipakai dalam (Basrowi & Suwandi, 2008:158). Dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. pengertian diatas, maka dokumen yang Bodgan dan Taylor dalam Basrowi & digunakan dalam penelitian ini berupa data Suwandi (2008:21), mengemukakan bahwa tertulis seperti laporan kegiatan yang pendekatan kualitatif ialah suatu prosedur dilakukan dan dokumen atau arsip-arsip yang penelitian yang menghasilkan data deskriptif ada dikantor Universitas Malikussaleh. berpa kata-kata tertulis dari orang-orang dan Selanjutnya wawancara yaitu Wawancara perilaku yang dapat diamati. Pendekatan adalah proses memperoleh keterangan untuk kualitatif ialah metode penelitian yang tujuan penelitian dengan cara tanya jawab digunakan untuk meneliti pada kondisi objek sambil bertatap muka antara yang bertanya yang alamiah, (sebagai lawannya adalah dengan narasumber atau responden dengan eksperimen) dimana peneliti sebagai menggunakan alat yang dinamakan interview instrumen kunci, teknik pengumpulan data guide / panduan wawancara (Nazir, 2005:193- dilakukan secara trianggulasi (gabungan), 194). Walaupun wawancara adalah proses analisis data bersifat induksi, dan hasil percakapan yang berbentuk tanya jawab penelitian kualitatif telah menekankan makna dengan tatap muka, wawancara adalah suatu daripada generalisasi (Sugiyono, 2010:1) proses pengumpulan data untuk penelitian. Metode yang dipakai ialah metode Wawancara akan dilakukan dengan beberapa Sejarah. Menurut (Gottschalk, 2006:39) informan kunci seperti para anggota metode sejarah adalah proses menguji dan administrasi Universitas Malikussaleh, tokoh menganalisis secara kritis terhadap rekaman yang berpengaruh terhadap perkembangan atau peinggalan masa lampau. Kemudian Universitas Malikussaleh, dan pihak-pihak data-data yang telah teruji dan dianalisis yang ikut secara langsung maupun tidak disusun kembali menjadi sebuah kisah langsung dalam pembangunan Universitas sejarah. Malikussaleh. Adapun alat yang digunakan Adapun langkah-langkah penelitian dalam wawancara ini berupa instrumen Sejarah (Metode Sejarah, Historical Methode) pertanyaan wawancara yang bersifat menurut Kuntowijoyo: 1999:89 dalam pertanyaan terbuka, alat tulis dan alat bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, membagi perekam berupa recorder untuk mendapatkan langkah-langkah penelitian sejarah kedalam informasi yang akurat dan menyeluruh terkait lima tahapan, yaitu: (1) Pemilihan Topik, (2) perkembangan Universitas Malikussaleh Pengumpulan Sumber, (3) Verifikasi (Kritik tahun 1969-2017. Cara selanjutnya adalah Sejarah, keabsahan sumber), (4) Interpretasi: observasi, Observasi seringkali diartikan analisis dan sintesis, dan (5) Penulisan. sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan 36 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43) mata (Arikunto, 2010). Hasil observasi ini Kehadiran Universitas Malikussaleh untuk menutupi data yang kurang dari hasil bukan tidak ada maksud dan tujuan wawancara dan dokumentasi. Untuk tertentu.Universitas Malikussaleh ingin mengamatinya penulis akan langsung turun mengembangkan dan memajukan Pendidikan kelapangan untuk melihat aktivitas akademik di daerah Aceh Utara yang saat itu tidak ada yang dilakukan Universitas Malikussaleh. perguruan tinggi.Universitas Malikussaleh Cara terakhir adalah studi kepustakaan, dalam juga ingin menjadi Universitas yang mampu kegiatan ini, penulis akan mengumpulkan bersaing di tingkat Provinsi, Nasional bahkan buku-buku bacaan baik dokumen hasil dalam kancah Internasional. Universitas penelitian, majalah, artikel, jurnal, dan lain- Malikussaleh tidak hanya memfokuskan lain. Guna memperoleh informasi awal kepada kuliah saja dimana mahasiswa hanya tentang objek yang akan diteliti. Studi ini mampu menerima teori yamg disampaikan dilakukan diberbagai pustaka diantaranya oleh dosen saja tanpa di implementasikan di pustaka daerah Lhokseumawe, Pustaka lapangan, namun Universitas Malikussaleh Wilayah Banda Aceh, pustaka Unsyiah dan di juga memberikan keleluasaan kepada pustaka Universitas Malikussaleh. mahasiswa untuk di implementasikan di Penulisan inipun menggunakan lapangan. Kehadiran Universitas analisa data yang bersifat kualitatif historis, Malikussaleh akan dapat menyelenggarakan dengan cara (1) setelah data semuanya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dikumpulkan, maka akan dilakukan kritikan seni dan budaya serta istiadat yang terhadap data tersebut bauk secara internal berazaskan keimanan dan ketakwaan kepada dan eksternal guna mendapatkan data yang Allah SWT, dengan demikian diharapkan otentik (2) setelah data yang asli dan dapat dapat mendorong terjadinya tingkat dipercaya diperoleh, maka penulisan akan perubahan sosial politik dan ekonomi mengadakan penafsiran terhadap data masyarakat serta perubahan dalam tingkat tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. fakta-fakta terkait Perkembangan Universitas Malikussaleh tahun 1969-2017 di Aceh Utara, Perkembangan Universitas Malikussaleh (3) setelah fakta diperoleh langkah (1969-2017) selanjutnya penulis menuangkan fakta fakta Tahun 1969 sampai dengan 1982 tersebut kedalam cerita sejarah dengan adalah tahap persiapan dimana kegiatan analisis kualitatif dan kronologis sesuai dipusatkan untuk mewujudkan lahirnya dengan urutan waktu. Penulisan kembali sebuah Universitas di wilayah yang dulunya cerita sejarah ini berpedoman penulisan karya dikenal dengan Daerah Tingkat II Aceh Utara. ilmiah yang diterbitkan oleh FKIP Unsyiah Dalam proses persiapan mendirikan 2016. Universitas, terdapat lima orang yang sangat berperan aktif demi membangun sebuah HASIL DAN PEMBAHASAN perguruan tinggi di wilayah yang dulunya dikenal dengan Pasee tersebut. Pada tahun Latar Belakang Berdirinya Universitas 1969, lahirlah suatu ide cemerlang dari para Malikussaleh tokoh Aceh Utara untuk mendirikan sebuah yayasan. mereka adalah Drs. Tgk. Abdul

37 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Wahab Dahlawy yang menjabat sebagai Politik, jurusan Akademi Tarbiyah serta Bupati pada saat itu, dengan beberapa orang jurusan Dayah Tinggi/ dengan surat teman lainnya, diantaranya M. Rukdim, Drs. Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Islam A. Gani L. Almahdi, T. M Hasan Adami dan Nomer: 001/YPTI/1971 Tanggal 01 Agustus Drs. Ghazali A. Gani. Ide untuk mendirikan 1971.Nama YPTI tersebut tidak berlangsung yayasan tersebut muncul di perpustakaan lama, karena berbagai hal pada tahun 1972 dirumah Drs. Tgk. Abdul Wahab Dahlawy nama yayasan tersebut di ubah menjadi sehingga setelah tokoh-tokoh tersebut Yayasan Perguruan Tinggi Islam melakukan diskusi, maka mereka Malikussaleh atau PERTIM. Pada saat itu berkesimpulan Aceh Utara sangat yang memimpin PERTIM adalah ketua membutuhkan sebuah lembaga perguruan dengan beberapa pengurusnya. Yang menjadi tinggi, supaya masyarakat dapat melanjutkan ketua dan pengurus pada saat itu adalah: studinya setelah menyelesaikan pendidikan - Tgk. Abdul Wahab Dahlawy sebagai Sekolah Menengah Atas/sederajat. Ketua Atas inisiatif dari beberapa tokoh - T. M. Hasan Adami sebagai Wakil tersebut, maka Drs. Tgk. Abdul Wahab Ketua Dahlawy yang merupakan tokoh yang paling - M. Rukdim sebagai Sekretaris aktif sekaligus Bupati Kepala Daerah Tingkat - Drs. Ramli Ahaitami sebagai wakil II Aceh Utara saat itu mendirikan sebuah Sekretaris Akademi yang merupakan cikal bakal Dari tahun 1972 sampai dengan lahirnya Universitas Malikussaleh. Akademi 1980 keadaan yayasan sangat yang pertama sekali didirikan bergerak dalam memprihatinkan dikarenakan pada saat itu bidang pendidikan keagamaan mengingat yayasan masih kekurangan dosen dan kawasan Aceh Utara yang dikenal dengan kekurangan gedung perkuliahan, pada masa salah satu kota yang ada di provinsi itu aktifitas belajar mengajar masih Aceh. Yayasan tersebut diberi nama Akademi menggunakan gedung SD Ilmu Agama Jurusan Syariah sesuai dengan yang dipakai pada siang sampai sore hari pada surat keputusan yang dikeluarkannya Nomor: saat anak-anak SD pulang sekolah. Sehingga 01/TH/1969 tanggal 12 Juni 1969. Kemudian diadakanlah rapat pengurus untuk mencari dilanjutkan dengan Surat Keputusan Bupati solusi terhadap yayasan tersebut. Berbagai Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara Nomor: macam upaya dilakukan salah satunya 01/TH/1970 Tanggal 15 September 1970 mengubah nama Yayasan tersebut. yaitu Akademi Ilmu Agama yang dilengkapi mengambil suatu keputusan yaitu perubahan dengan jurusan ilmu politik. nama dari Yayasan Perguruan Tinggi Islam Pada tahun 1971 didirikan kembali Malikussaleh menjadi Yayasan Universitas sebuah yayasan dengan Akte Notaris Nomor : Malikussaleh (UNIMA) dengan tiga fakultas, 15 tanggal 17 Juli 1971 dengan nama yaitu: Fakultas Syariah, sosial dan politik Yayasan Perguruan Tinggi Islam sebagai serta Hukum dan pengetahuan masyarakat. lembaga yang bergerak dalam pengembangan Dalam perjalanannya UNIMA pada masa itu ilmu agama dan dirubah lagi sebulan belum dapat memenuhi persyaratan yang setelahnnya menjadi Perguruan Tinggi Islam dituntut atas keberadaan suatu universitas dengan beberapa jurusan baru di antaranya, sehingga melalui akte notaris No. 54 Jurusan Akademi Syariah, Jurusan Akademi tertanggal 16 Februari 1981, UNIMA dirubah 38 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43) lagi menjadi Yayasan Perguruan Tinggi pada tahun 1990 FKIP di tutup karna Malikussaleh yang didalamnya terdapat kurangnya minat mahasiswa dan tenaga Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara dan dosen. Administrasi Niaga dengan jurusan Ilmu Tahap selanjutnya yang harus Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, D dilakukan oleh tokoh-tokoh pemuka yang III Kesekertariatan dan Sekolah Tinggi berada di wilayah Aceh Utara dari tahun Teknik dengan jurusan Teknik Sipil, Teknik 1991-2001 adalah melakukan re-status Mesin, Teknik dan Manajemen serta Fakultas kembali dimana Universitas Malikussalih Syariah. dibawah Yayasan Pendidikan Malikusaleh Pada tahun 1980-1991disebut sebagai menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Peralihan tahap pencetusan, karena pada tahap ini status Universitas Malikussaleh merupakan yayasan menyiapkan data untuk pemenuhan cita-cita masyarakat Aceh Utara khususnya re-status dari Perguruan Tinggi Islam dan masyarakat Aceh pada umumnya untuk Malikussaleh (PERTIM) menjadi Yayasan mengangkat mutu pendidikan yang jauh Universitas Malikussaleh dengan singkatan tertinggal daripada wilayah lain di Indonesia. UNIMA. Untuk mengembangkan UNIMA tidaklah semudah yang dipikirkan, berbagai Dampak Adanya Universitas Malikussaleh cara dilakukan untuk mempertahankan dan terhadap Masyarakat Aceh Utara mengembangkan kampus tersebut. Dalam Kondisi politik di Aceh yang ditandai sejarah yang panjang dan melalui proses yang dengan konflik berkepanjangan telah rumit pula, akhirnya pada tanggal 18 Juli menimbulkan dampak yang serius dan 1984 dengan surat keputusan Menteri mendalam terhadap sendi-sendi masyarakat Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: Aceh, berupa kehilangan harkat, martabat, 0584/0/1984 Sekolah Tinggi Administrasi degredasi nilai-nilai sosial yang semakin Negara memperoleh status terdaftar. memprihatinkan dan semakin menjauh dari Selanjutnya disusul dengan sekolah Teknik tatanan kehidupan masyarakat madani. Untuk yang terdaftar pada 24 Agustus 1984 dengan mendapatkan kembali kepercayaan surat keputusan Menteri Pendidikan dan masyarakat Aceh maka pemerintah pusat Kebudayaan RI Nomor: 0392/0/1984. berusaha untuk mengupaayakan melahirkan Perlahan namun pasti UNIMA mulai universitas negeri kedua setelah universitas melakukan perubahan kearah yang lebih baik Syiah Kuala yang merupakaan idaman dan menunjukkan perkembangannya. Hal ini masyarakat Aceh serta masyarakat Aceh dapat dikarenakan lahirnya Fakultas Utara secara khususnya. Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pada tahun 2000 Universitas Hukum serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Malikussaleh dinilai sudah memenuhi syarat Pendidikan (FKIP) pada tahun 1984. untuk memenuhi sebuah perguruan tinggi Selanjutnya pada tahun 1989 universitas Negeri. Salah satu penyebabnya dapat dilihat Malikussaleh kembali membuka fakultas baru dari terdapatnya beberapa Fakultas di kampus yaitu Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas tersebut. Adapun fakultas-fakultas yang telah Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas berdiri pada tahun 2000, dapat dilihat pada Ekonomi, Fakultas Hukun, dan FKIP. Hanya lampiran 4 halaman 90. saja FKIP saat itu tidak mempunyai status standar sehingga setahun setelahnya yaitu 39 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Peralihan Universitas Malikussaleh rekomendasinya dapat dilihat di lampiran 5 menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang halaman 94. merupakan cita-cita masyarakat Aceh Utara Untuk menegerikan Universitas dilakukan dengan berbagai upaya oleh tokoh- Malikussaleh, ada beberapa hal yang harus tokoh Aceh Utara, namun peralihan tersebut dilakukan dan yang pertama sekali adalah tidak semudah membalikkan telapak tangan. membuat sebuah tim dimana peran tim sangat Bahkan untuk mendukung upaya tersebut dibutuhkan untuk menyiapkan berkas-berkas sebagian ulama juga ikut andil dalam proses administrasi. Tim yang dicanngkan oleh Drs. permohonan kepada pusat, seperti yang A. Hadi Arifin M. Si terdiri dari komponen dilakukan Abu Daud Zamzami, Waled Pemda, DPRK, Yayasan, dan pihak Marhaban dan Tgk. Bulqani Tanjungan yang Universitas Malikussaleh. Bahkan pemerintah menemui Presiden R.I Abdurahman Wahid di Kabupaten Aceh Utara memberikan bantuan Jakarta Pusat. Proses penegerian Malikussaleh penuh untuk semua biaya pengurusan surat juga merupakan suatu upaya yang tidak dari semua komponen masyarakat, DPR RI, terpisahkan untuk pemulihan kondisi politik dan Depdiknas serta menjumpai tokoh dan soaial serta peneyelesaian konflik Aceh masyarakat Aceh yang ada di Jakarta. secara menyeluruh demi terbinanya keutuhan Dengan melihat hasil yang diperoleh bangsa. Berbagai macam proses harus oleh tim peneliti dari Departemen Pendidikan ditempuh untuk merealisasikan keinginan Nasional maka proses pengusulan penegerian tersebut. Malikussaleh dapat dilanjutkan ke Kantor Setelah melakukan jajak pendapat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur dengan tokoh-tokoh Aceh Utara, langkah Negara dan Menteri Pendidikan Nasional kongkrit langsung di ambil oleh rektor sesuai dengan isi surat yang diterbitkan Universitas Malikussaleh waktu itu dengan Nomer: 3458/D/T/2000 02 Oktober 2000. mengirimkan surat permohonan penegerian Pucuk dicinta ulam pun tiba, itulah kata-kata ke Presiden RI yang saat itu dijabat oleh K. H yang sangat cocok untuk di ungkapkan dengan Nomer: setelah dikeluarkannya surat oleh Menteri 002/MWAM/2000, Lhokseumawe 3 Juni Pendidikan Nasional RI Nomor: 216/P/2000 2000, yang ditanda tangani oleh Bupati Aceh tentang Pembentukan Tim Persiapan Utara Ir. Tarmizi A. Karim, M. Sc, dan Perubahan Status Universitas Malikussaleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lhokseumawe dari Perguruan Tinggi Swasta Kabupaten Aceh Utara Tgk. Saifuddin Ilyas. (PTS) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Dalam upaya penegerian tersebut (PTN), selanjutnya disebut Tim Persiapan. hampir semua instansi ikut menyokong dan Tim persiapan ini bertugas mempersiapkan memberikan rekomendasinya untuk pelaksanaan pendirian Universitas penegerian Malikussaleh. Bahkan dari tahun Malikussaleh menjadi Perguruan Tinggi 2000 sampai dengan 2001, Universitas Negeri secara bertahap sampai terpenuhinya Malikussaleh sudah mengumpulkan sembilan semua persyaratan yang sesuai dengan belas rekomendasi dari berbagai lembaga Undang-Undang yang berlaku. yang ada di Aceh maupun yang berada di Pada tanggal 21 Desember 2000, pusat, Jakarta. Adapun lembaga-lembaga atau bertempat di Malikussaleh diadakannya rapat stakeholder yang telah memberikan Senat Universitas Malikussaleh yang membahas tentang perubahan status 40 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Universitas Malikussaleh menjadi Perguruan Nomor 95 Tahun 2001, memutuskan Tinggi Negeri. Dari rapat senat tersebut pendirian Universitas Malikussaleh, didapat satu kesimpulan bahwa anggota senat Malikussaleh merupakan Perguruan Tinggi yang hadir menyatakan setuju Universitas Negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Malikussaleh berubah status dari Perguruan Nasional. Serta keputusan Presiden Republik Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Indonesia mengangkat Drs. Hadi Arifin, M. Negeri. Si sebagai rektor dari tahun 2001-2005 Selanjutnya pada 18 Januari 2001 dengan Nomer: 307/M/T/2001. Pada tanggal kembali diajukan permohonan penegerian 08 September 2001 Presiden R.I Ibu kepada Menteri Pendidikan Indonesia dengan Megawati Soekarno Putri menandatangani Nomer: 003/MWAM/2001. Usaha ini juga peresmiannya di Mesjid Raya Baiturrahman belum sepenuhnya berhasil bahkan Majelis Banda Aceh. Wali Amanat Malikussaleh harus Secara historis, penegerian Unimal tidak mengirimkan surat permohonan yang kedua dapat dipisahkan dari kondisi politik, pada 15 Maret dengan Nomer: ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Aceh 006/MWAM/2001 dan surat permohonan yang diwarnai dengan konflik keamanan yang ke empat pada 16 April dengan Nomer: berkepanjangan dalam beberapa dasawarsa 008/MWAM/2001, akan tetapi belum juga terakhir. Konflik keamanan tersebut telah mendapatkan hasil yang diinginkanPada menimbulkan dampak yang sangat serius bulan April 2001 kembali dikirimkan surat terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat permohonan pemrosesan penegerian ke Aceh, berupa hilangnya ketentraman dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dan keamanan, kemandekan aktivitas Departemen Pendidikan Nasional dengan perekonomian, degradasi nilai-nilai sosial Nomer: 340/UNIMA/H/200, Lhokseumawe, yang memprihatinkan, kehancuran harkat dan 25 April 2001. martabat, dan semakin menjauhnya kehidupan Untuk menegerikan Universitas sosial dari suasana masyarakat madani. Atas Maikussaleh bukanlah hal yang mudah, selain saran dan masukan sebagian anggota harus mengurus penegerian, pihak universitas masyarakat dari Samudera Pasai dan wilayah juga harus berbenah agar dapat dipercaya oleh Aceh lainnya, Pemerintah memandang perlu pusat untuk menjadi sebuah Perguruan Tinggi untuk melahirkan perguruan tinggi negeri di Negeri. Setelah kurang lebih dua tahun (2000- daerah Samudera Pasai.Hal ini penting dan 2001) mengerahakan semua kemampuan yang mendesak untuk dilakukan dalam rangka ada oleh tokoh-tokoh Aceh Utara, akhirnya memperkuat keutuhan bangsa dan untuk menemui titik klimaks pada Mei 2001 setelah membangun kembali kepercayaan masyarakat dikeluarkannya surat dari Menteri Pendidikan Aceh kepada Pemerintah pusat. Pada Nasional dengan Nomer: 264/MPM/2001 prinsipnya upaya ini merupakan bagian dari yang memuat tentang penetapan Universitas proses penyelesaian konflik Aceh yang Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi menyeluruh sebagai suatu kebijakan strategis Negeri.Tepatnya pada Agustus 2001 hal yang politik. Sebagaimana diketahui Samudera ditunggu-tungu oleh masyarakat dan tokoh Pasai yang terdiri dari beberapa kabupaten Aceh Utara khususnya dan Masyarakat Aceh yaitu Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Aceh pada umumnya pun tiba. Berdasarkan Timur, Aceh Tengah dan Aceh keputusan Presiden Republik Indonesia Tenggara.Sebagian wilayahnya merupakan 41 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43) darah konflik yang paling bergejolak di Universitas Malikusaaleh telah berkontribusi Provinsi Aceh. dalam hal pembangunan dibidang Pendidikan. Bagi masyarakat, kehadiran Universitas SIMPULAN Malikussaleh juga membantu perkembangan Latar belakang didirikannya Universitas perekonomian mereka dengan ditandai Malikussaleh adalah untuk mengejar dengan lahirnya usaha-usaha mikro yang ketertinggalan dalam bidang pendidikan. berada disekitar kampus. Selain itu, Adapun salah satu cara untuk berdirinya Universitas Malikussaleh mengoptimalkan potensi daerah perlu memberikan kemudahan bagi orangtua dalam dilakukan peningkatan kecerdasan masyarakat memberikan pendidikan kepada anaknya melalui ketersediaan pelayanan pendidikan tanpa harus keluar kota. khususnya pada tingkat perguruan tinggi. Maka dari itu lahirlah ide dari tokoh Aceh DAFTAR PUSTAKA Utara yaitu Tgk. Abdul Wahab Dahlawy yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Aceh Buku: Utara. Untuk merealisasikan ide tersebut Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur diadakanlah suatu diskusi , dalam diskusi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. tersebut disepakati bahwa Aceh Utara Basrowi & Suwandi, 2008. Memahami membutuhkan sebuah perguruan tinggi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. supaya masyarakat Aceh Utara dapat Rineka Cipta. melanjutkan studinya tanpa harus keluar kota. Gottscalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Perkembangan Universitas Malikussaleh Jakarta: Universitas Indonesia (UI- dalam segi status bisa dikatakan lambat, PRESS). dengan waktu lebih kurang 20 tahun, Universitas Malikussaleh yang berstatus Kuntowijoyo. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang swasta pada tahun 2001 baru mendapatkan Budaya. status universitas negeri di Kabupaten Aceh Utara. Akan tetapi dalam segi perkembangan Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: mahasiswa, universitas malikussaleh Ghalia Indonesia. mengalami perkembangan yang cukup pesat, Perpustakaan Nasional RI, 2009.Undang- apalagi semenjak Universitas Malikussaleh Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 dinegerikan minat mahasiswa untuk kuliah di Tentang Perpustakaan. Jakarta: CV. Universitas Malikussaleh semakin meningkat. Tamita Utama. Untuk bidang sarana dan prasarana Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Universitas Malikussaleh juga mengalami Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. peningkatan dengan menambah fasilitas- fasilitas guna meningkatkan kualitas proses Skripsi: belajar mengajar. Chaidir, Muhammad, 2016. Perkembangan Kehadiran Universitas Malikussaleh Universitas Serambi Mekkah, 1985- mampu memberikan konstribusi dalam 2015. Darussalam: Fakultas Keguruan membantu perkembangan Kabupaten Aceh dan Ilmu Pendidikan Universitas Utara dan Kota Lhokseumawe. Hadirnya Syiah Kuala.

42 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 32 – 43)

Dayana, Farah. 2014. Perkembangan STAIN Mawardi, 1992. Universitas Syiah Kuala Malikussaleh Lhokseumawe (1969- (Suatu Kajian Tentang: Latar 2014). Darussalam: Fakultas Belakang Perkembangan dan Dampak Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dalam Masyarakat Sejak Tahun 1961- Universitas Syiah Kuala. 1973). Darussalam: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ema, Sri. 2003. Perkembangan Universitas Universitas Syiah Kuala. Jabal Ghafur (1982-2011). Darussalam: Fakultas Keguruan dan Rasnawi, Riski. 2014. Perkembangan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Universitas Teuku Umar (1984-2014). Kuala. Darussalam: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Juandi. 2015. Perkembangan Universitas Kuala. Gajah Putih Kabupaten Aceh Tengah 1984-2014. Darussalam: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.

43 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah Vol. 3 No. 3 – Juli 2018 (hal. 1 – 11)

44