<<

KESULTANAN DAN

Rusdiyanto Institut Agama Negeri (IAIN) , [email protected]

Abstract. The in including the history of the entry and development of Islam among various other countries up to now is still very interesting to be studied, given the history or history agreed by researchers and observers of Islamic history. This paper describes Islam in Maluku in the framework of two major sultanates of its time namely the and Tidore Sultanate. Based on the search on the limited this paper shows: First, the Sultanate of Ternate and Tidore is a great Islamic kesulturasi in Maluku which intersect with a major sultanate in the archipelago that has a major role in the process of Islamization in Maluku. Second, the success of Islamization in Maluku mostly uses the term through Islamization culture in . Third, the Islamization Process begun from the elite accounts of the kingdom/sultanate, followed by the people.

Keywords: Maluku, the Sultanate of Ternate, Tidore, dan Islamization

Abstrak. Sejarah Islam di Maluku sebagaimana sejarah masuk dan berkembangnya Islam di belahan wilayah Nusantara lain hingga kini masih menarik untuk diteliti, mengingat belum adanya titik terang atau rumusan sejarah yang disepakati oleh peneliti dan pemerhati sejarah Islam. Paper ini memaparkan tentang Islam di Maluku dalam bingkai dua kesultanan besar pada masanya yaitu Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore. Berdasarkan penelusuran pada sumber yang terbatas tulisan ini menunjukkan bhwa: Pertama, Kesultanan Ternate dan Tedore merupakan kesultan besar Islam di Maluku yang setara dengan kesultanan besar lain di Nusantara yang memiliki peran besar dalam proses islamisasi di Maluku. Kedua, Keberhasilan Islamisasi di Maluku banyak dipengaruhi karena ditempuh melalui pendekatan budaya sebagaimana Islamisasi di Jawa. Ketiga, Proses Islamisasi itu dimulai dari kalangan elit kerajaan/kesultanan yang selanjutnya diikuti oleh rakyat.

Kata Kunci: Maluku, Kesultanan Ternate, Tidore, dan Islamisasi

1

JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Pendahuluan wilayah di Nusantara juga masih Para sejarawan hingga kini masih diperdebatkan, khususnya sejak kapan belum menemukan kata sepakat tentang dan siapa yang membawanya. Salah 1 kapan sebenarnya Islam masuk ke satunya adalah Islam di Maluku. wilayah Nusantara. Jika dihitung sejak Sebagian menyebutkan masuk dan datangnya orang beragama Islam, berkembang sejak abad ke-9 M dibawa misalnya orang Arab maka Islam telah oleh orang-orang Timur Tengah, masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 M, sebagian lagi mengatakan bahwa orang tetapi jika dihitung sejak Islam dianut Melayu dan Jawa pada abad ke-13 M.2 oleh warga asli Nusantara sebagai Terlepas dari perdebatan itu, agama mayoritas maka hal itu terjadi terdapat sebuah keserupaan terntang pasca abad ke-10 M. proses perkembangan Islam di berbagai Selain perdebatan tentang masuk wilayah Nusantara, sehingga diterima dan berkembangnya Islam ke wilayah oleh mayoritas masyarakat. Keserupaan Nusantara yang begitu luas, masuk dan itu ialah: penganut Islam pertama selalu berkembangnya Islam ke wilayah- dimulai oleh kalangan elit atau kerajaan,

1 Nama Malu menurut Pigeaud telah 1859-1864 menuturkan riwayat kelahiran raja- tercatat dalam Nagarakertagama (1365) sebagai raja Maluku mirip dengan legenda di Jawa. "Maloko". diduga bahwa penuls Sepenggal dari yang ditulis Naidah sebagaimana Nagarakartagama telah mengadopsi nama itu dikutip oleh M. Adnan Amal dalam bukunya dari pedagang Arab yang melakukan kegiatan Kepulauan Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah perniagaan di Nusantara. Menurut pendapat Maluku Utara 1250-1950 adalah sebagai berikut: yang populer asal-usul kata "Maluku" berasal dari kata Arab "Malik" yang berarti "raja". Arab bernama Jafar Sadek (Terkadang disebut Saudagara Arab menamakan pulua-pulau di Jafar“Syahdan, Noh). mendaratlah Dian naik ke di atas Ternate sebuah Seoarang bukit bagian Maluku dengan sebutan Jazirah al- bernama Jore-Jore dan membangun rumahnya di Mamluk" yang berarti kepulauan raja-raja" yang sana. di kaki bukit itu terdapat sebuah danau mana halitu menunjuk pada empat kerajaan di kecil bernama Ake Santosa. Suatu Petang, ketika Maluku zaman dulu yang memiliki pengaruh di hendak mandi, Jafar Sadek tujuh bidadari sedang Maluku yaitu Jailoo, Ternate, Tidore dan Bacan. mandi di danau itu. Jafar Sadek Selain pendapat ini, terdapat beberapa asumsi menyembunyikan salah satu sayap ketujuh lain yang menjelaskan tentang kata Maluku. bidadari itu. setelah puas manadi, ketujuh selengkapnya bisa baca M. Adnan Amal, bidadari -siap pulang, tetapi salah Kepualauan Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah seoarang di antaranya, bernama Nur Sifa, tidak Maluku Utara 1250-1950, (: KPG, 2010). dapat terbang pulang karena sayapnya hilang. 2 Perdebatan dikalangan sejarawan Nur Sifa adalah puteri bungsu di antara ketujuh terkait masuknya Islam di Maluku bukan saja bersaudara itu. karena landasan teoritis, proposisi, dan asumsi- Karena tidak punya sayap, Nur Sifa terpaksa asumsi yang berbeda, melainkan juga karena tinggal di bumi dan kawin dengan Jafar Sadek. tidak adanya sumber tertulis yang memaparkan Dari perkawinan ini lahirlah tiga orang anak laki- tentang hal itu secara jelas. Selain itu, asumsi laki, dan masing-masing diberi nama: yang para sejarawan tentang masuknya Islam di tertua Buka, yang kedua Darajat dan yang ketiga Nusantara secara umum, dan di Maluku secara khusus juga berbeda-beda. Ada yang menjadikan Kepualauan Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah keberadaan orang asing yang beragama Islam, MalukuSahajat...” Utara Selengkapnya 1250-1950, baca:(Jakarta: M. KPG, Adnan 2010). Amal, ada juga yang mendasarkan pada adanya warga lokal yang memeluk Islam. Perbedaan ini Dalam hikayat itu disebutkan bahwa berdampak pada kesimpulan yang berbeda anak-anak dari perkawinan Jafar Sadek dan Nur dalam menentukan periodesasi masuk dan Sifa itulah yang mula-mula menjadi raja-raja di berkembangnya Islam di Nusantara, termasuk Maluku. juga di Maluku. Naidah, penulis Sejarah Ternate dan pernah menjabat sebagai Hukum Soasio dari

45

KESULTANAN TERNATE DAN TIDORE - - Rusdiyanto selanjutnya, para pendakwah Islam di merujuk pada sumber yang tidak Nusantara selalu menggunakan primer, berupa buku-buku terkait, paper pendekatan budaya dalam syiar Islam, ini berusahan menyuguhkannya dalam sehingga Islam mudah diterima. paparan historis kronologis tentang kedua kesultanan Islam di Maluku, Pernyataan John Crawfort seorang dengan menyisipikan pendekatan orientalis berikut ini menjadi sebuah antropologis. argumen menarik untuk menjelaskan mengapa Islam dapat diterima secara Pendekatan itu, sekalipun tidak mayoritas oleh masyarakat Nusantara: disebut secara eksplisit tentang teori budaya apa yang digunakan, namun adalah tidak sulit untuk dalam tiap paparan kronologisnya menentukan sebab yang menampilkan pendekatan itu, terutama sebenarnya,“ kenapa kaum dai dalam pembahasan tentang bagaiamana muslimin berhasil dalam para -Sultan di Maluku hubungannya, dan kaum misionaris menyisipkan pengaruh Islam secara Kristen gagal. Para dai dari Arab perlahan, tetapi tidak serta merta dan para dai muslimin lainnya menghapus semua budaya lokal. menyelaraskan diri dengan rakyat pribumi, belajar bahasanya, Keterbatasan sumber yang penulis mengikuti -istiadatnya, kawin dapatkan, menjadikan paper ini dengan mereka, dan menyatukan memiliki banyak kekurangan yang diri dengan rakyat banyak, tanpa memungkinkan dikoreksi oleh siapapun meningkatkan dirinya sebagai yang ingin mendalami tentang Islam di golongan yang berstatus istimewa. Maluku. Kelebihan mereka dalam intelek dan peradaban hanya digunakan untuk mendidik dan mengarahkan alam Kesultanan Islam di Maluku pikiran keagamaan rakyat pribumi Islam masuk ke daerah Maluku ke dalam saluran-saluran yang secara resmi pada abad IX, pada waktu memang diingini, dengan cara yang itu dibawa oleh orang-orang Arab, sangat pandai sekali. Mereka adalah Persia dan juga Melayu yang pedagang seperti orang-orang berdatangan sejak antara abad V XI M.4 Eropa itu, namun mereka tidak Maluku terkenal dengan semerbak pernah berpikiran untuk merampok – rakyat pribumi dari hasil tanah dan bunga cengkehnya, banyak orang asing hasil kerajinannya dengan cara- tertarik datang ke sana untuk cara yang kasar dan kejam. 3 berdagang. Bahkan orang-orang Eropa berdatangan ingin menguasai wilayah Paper ini, membahas tentang Islam ..” tersebut. Selain itu, Maluku juga dikenal di Maluku. Pembahasan terkait hal ini dengan julukan Negeri Seribu Pulau dan dibingkai dalam narasi sejarah dua Jazirah al-Mulk (wilayah raja-raja).5 kesualtan Islam di wilayah itu, yaitu kesultanan Ternate dan Tedore. Dengan

3 A. Hasyimi, Sejarah Masuk dan 5 Darmawijaya, Kesultanan Islam Berkembangnya Islam di Indonesia, (: Nusantara, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2010), ), h. 118 h. 115.

4 Alma’arif, 1993 M. Yahya Harun, Kerajaan Abad XVI dan XVII, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Sejatera, 1995), h. 53.

46

JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Akses ke Maluku sangat mudah . Keempat raja itu merupakan dijangkau, karena Maluku merupakan salah satu pusat lalu lintas pelayaran putra Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Internasional di Nusantara, selain binputra Abi dari Thalib. Ja’far8 HalShadiq, inilah yang yang ditengarai menjadi Malaka dan Jawa. awal sejarah kesultanan Islam di Pada awalnya yang disebut dengan Maluku. Maluku meliputi Ternate, Tidore, , dan Moti. Secara keseluruhan, 1. Kesultanan Ternate keempat wilayah itu disebut dengan Moloku Kie Raha Masyhur Mulamo adalah raja empat Kolano 6 Ternate pertama yang memerintah pada “ ”, artinya “persatuan tahun 1257-1272 M.9 Sekalipun Pada abad ke-13 M, di Maluku (Kerajaan).” diberbagai literatur disebutkan bahwa sudah muncul beberapa kolano (kerajaan) yang memainkan penting keterangan jelas yang menyebutkan dalam bidang perdagangan, yaitu: bahwaia adalah ia putra beragama Ja’far Shadiq,Islam, begitupun tidak ada Ternate, Tidore, Makian dan Moti. Pada dengan beberapa raja-raja penerusnya perjalanan selanjutnya, sesudah terjadi di antaranya Kaicil Yamin (1272-1284 perjanjian Moti pada abad ke-14 M, M), Kaicil Siale (1284-1298 M), Kamalu Kolano Makian pidah ke Bacan, dan (1298-1304 M), Kaicil Ngara Lamu Kolano Moti pindah ke Jailolo.7 (1304-1317 M), Patsyaranya Malamo Sejak itulah, empat kolano di (1317-1322 M), Sida Arif Malamo (1322- Maluku berubah nama menjadi: Ternate, 1331 M). Tidore, Bacan, dan Jailolo, dan dari Pasca Sida Arif Molamo, keempat itu, Kolono Ternate dan Tidore- kepemimpinan Ternate dilanjutkan oleh lah yang banyak mendapat perhatian Bayanullah (1350-1375) dan Marhum dalam liputan sejarah Islam di Maluku. (1465-1489 M).10 Marhum adalah Berbagai sumber menyebutkan, Kolono Ternate yang pertama kali masuk raja pertama dari empat kerajaan itu Islam, setelah mendapat seruah dakwah adalah bersaudara, yaitu: Sahajati di dari pedagang asal Minangkabau yang kerajaan Tidore, Masyhur Malamo di juga murid , yaitu Datu kerajaan Ternate, Kaicil Buka di Maulana Husein yang datang ke kerajaan Bacan, dan Darajati di kerajaan Ternater pada tahun 1465M.11

6 Mundzirin, dkk. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pinus, 2006), h Hidayat dkk,M. SalehMenjadi Putuhena, Indonesia: “Interaksi 13 Islam Abad 100-101. danEksistensi Budaya Islam Maluku”, di Indonesia dalam, (Bandung: Komaruddin Mizan, 9 Mundzirin, dkk. Sejarah., h. 99. 2006), h. 335. 10 Darmawijaya, Kesultanan., h. 119. 7 Darmawijaya, Kesultanan., h. 116. 11 Mundzirin, dkk. Sejarah., h.105. Datu 8 Maulana Husein ini adalah seorang mubalig hari senin 6 Muharram tahun 643H/1250M, di besar pada masanya. Ia memiliki pengetahuan sana ia menikahJa’far Shadiqsalah satu sampai putri Moloku di Maluku Kie Raha pada Islam yang luas dan dalam, ahli dalam membaca yang bernama Nur Sifa. Dari pernikahan inilah al-Quran dan mahir membuat kaligrafi Arab, hal dikarunia delapan anak yang terdiri dari empat inilah yang membantu menjadi sarana Islamisasi laki-laki (Kaicil Buka, Darajati, Sahajati, dan di Kawasan Ternate dan sekitarnya. Lihat. Harun Masyhur Malamu) dan empat perempuan (Cita Nasution, dkk. Ensiklopedia Islam Indonesia, Dewi, Sadarnawi, Saharnawi, dan Sagar Mawi). (Jakarta: Djambatan, 2002), h. 700. Irza Arnyta, Jejak di Maluku Utara, Darmawijaya, Kesultanan., h. 120 (Yogyakarta: Ombak, 2006), hlm 48. Lihat juga

47

KESULTANAN TERNATE DAN TIDORE - - Rusdiyanto

Jika keterangan ini dijadikan Perubahan yang dilakukan Sultan Zainal patokan masuknya Islam di Ternate, Abidin ini berikutnya juga diikuti oleh maka Islam di Ternate ini dibawa dan kesultanan-kesultanan lain yang ada di disebarkan oleh ulama Melayu-Jawa. Moloku Kie Raha Tetapi, menurut M. Shaleh Putuhena, Dengan demikian, pengaruh Islam yang didasarkan pada tradisi lisan “ ”. sudah sangat kuat pada masa Sultan masyarakat, pedagang Arablah yang Zainal Abidin. Di pusat kekuasaan pertama kali memperkenalkan Islam di maupun pada struktur sosial politik kawasan Maluku, mereka adalah Syeikh kerajaan, Islam telah memainkan peran Mansur, Syekih Yakub, Syeikh Amin dan penting dalam mewujudkan loyalitas Syeikh Umar.12 bobato dengan melakukan sumpah setia Setelah Kolano Marhum Wafat pada kepada sultan menurut tata cara Islam, tahun 1486, putranya Zanal Abidin di sisi lain, Islam juga memberikan menggantikannya (1486-1500 M). keuntungan komersial kepada kerajaan Zainal Abidin, adalah murid Sunan sejak pedagang-pedagang muslim Ampel dan jebolan sekolah agama Islam Nusantara dan Arab serta Gujarat di Gresik asuhan .13 Maluku memainkan peran, khususnya di 16 Pada masa Zainal Abidin inilah, Ternate dan daerah seberang lautnya. gelar kolano diganti menjadi Sultan, Setelah berjuang dengan begitu, Zainal Abidin merupakan mengembangkan Ternate sebagai penguasa Ternate pertama yang sebuah kesultanan yang sangat memakai gelar Sultan. Selain perubahan memperhatikan ajaran Islam, pada gelar, terdapat perubahan lain masa ini, tahun 1500 M, Sultan Zainal Abidin yaitu14: pertama, menjadikan Islam wafat, kemudian Kesultanan Ternate sebagai agama resmi kerajaan dan sejak dipimpin oleh putranya Sultan itu menjadi kesultanan. Kedua, Bayanullah (1500-1522 M),17 atau juga membentuk lembaga kesultanan yang disebut Sultan Bayan Sirrullah.18 Sultan baru, yaitu Jolebe atau Bobato Akhirat.15 Bayanullah dikenal sebagai sultan yang Ketiga, menempatkan seorang sultan pandai, terpelajar, ksatria dan pedagang sebagai pembina agama Islam atau ulung.19 Amir ad-Din Jobele.

“ ” yang membawai 12 Komaruddin Hidayat dkk, Menjadi orang khatib, dan empat belas orang moding, Indonesia., h. 345. yang membantu sultan menjalankan fungsi-

13 fungsi keagamaan dan syariat Islam. Pakaian dari orang-orang dilembaga ini adalah jubah putih. Selain Bobato Akhirat, juga ada Bobato IAIN Ternate,Mafri Sejarah Amir “SejarahSosial Kesultanan Sosial Kesultanan Ternate, Dunia yang menggunakan jubah hitam, tugas (Jakarta:Ternate: Sebuah Puslitbang Pengantar”, Lektur Keagamaan,dalam Tim Peneliti Badan mereka adalah membantu sultan dalam masalah Litbang dan Diklat, Kementrian Agama Republik pemerintahan. M. Adnan Amal, Kepulauan Indonesia, 2010), h. 4. Sementara dalam Rempah-Rempah Perjalanan Sejarah Maluku Darmawijaya dan , disebutkan Utara 1250-1950, (Makasar: Gora Pustaka Indah- bahwa Zainal Abidin adalah murid dari Sunan Nala Cipta Lentera, 2007), h. 64. Giri. Darmawijaya, Kesultanan., h. 121. Harun Nasution, Enseklopedia., h. 700. 16 Tim Peneliti IAIN Ternate, Sejarah Sosial.,h. 4. 14 Darmawijaya, Kesultanan., h. 120- 121. 17 Darmawijaya, Kesultanan.,h. 122. 15 Tugas Jolebe atau Bobato Akhirat 18 M. Harun Yahya, Kerajaan Islam.,h. adalah membantu sultan dalam masalah 55. keagamaan, lembaga ini terdiri dari seorang 19 M. Adnan Amal, Kepulauan., h. 65. kalem (Qadhi), empat orang imam, delapan

48

JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Pada masa ini, terdapat beberapa Kedekatan Sultan dengan orang- hal yang dilakukan dalam rangka orang Portugis pada tahap selanjutnya melanjutkan usaha ayahnya untuk memunculkan keresahan dan menonjolkan bahwa Ternate kekecewaan dikalangan rakyat atau merupakan kerajaan Islam, orang-orang pribumi setelah Portugis kebijakannya dikenal dengan sivilisasi ikut campur tangan dalam urusan- Islam yang terdiri atas tiga bentuk, yaitu: urusan dalam negeri Kesultanan Pertama, pembatasan poligami. Kedua, Ternate, terutama dalam masalah larangan kumpul kebo dan pergundilan. pengangkatan dan pewarisan tahta Ketiga, wanita diwajibkan berpakaian kerajaan. Kekecewaan itu secara pantas dan memakai cidaku mengakibatkan Sultan Bayanullah (cawat) bagi laki-laki terlarang.20 diracuni oleh rakyatnya sendiri hingga meninggal.24 Selain itu, Sultan Bayanullah juga menerapka hukum perkawinan Islam, Setelah wafatnya Sultan meringankan biasa dalam perkawinan, Bayanullah, pergantian sultan diwarnai dan mensyaratkan bobato harus dengan intrik Portugis, sehingga beragama Islam, baik di pusat maupun di pergantiannya tidak berlaksung stabil. daerah-daerah.21 Terdapat beberapa sultan yang hanya Di masa Sultan Bayanullah ini, memerintah dalam waktu singkat pasca bangsa potrtugis untuak pertama Sultan Bayanullah, yaitu: Deyalo (1522- kalinya menginjakkan kaki di kawasan 1529 M), lalu saudaranya Boheyat Maluku, tahun 1512 M, armada Portugis (1529-1532 M), dan saudara bungsu sudah tiba di perairan Banda dengan mereka bernama Tabariji (1532-1535 kapten Antonio de Abreu. Sultan lalu M), kemudian mulai stabil lagi pada masa Khairun Jamil (1535-1570 M) mengutus adiknya dan beberapa pejabat kesultanan untuk melakukan dengan agenda utamanya menjaga pembicaraan dan akhirnya berhasil kembali aqidah Islam. mengajak Fransisco Serrao, salah Sultan Khairun ini adalah salat satu seorang yang ikut ekspedisi Portugis.22 dari empat Sultan Ternate25 yang Dalam perbincangannya dengan berhasil membawa kebesaran Ternate, Fransisco, terdapat beberapa kebijakan tetapi kemudian ia dikhianati oleh orang Sultan, yang pada perkembangannya Portugis yaitu Lopez de Mesquita, yang melemahkan posisi kesultana Ternate, mana pada sebuah kesempatan Sultan yaitu; pendatang dari Portugis itu diudang untuk menghadiri penjamuan diizinkan untuk membangun benteng di besar, kesempatan itu dimanfaatkan Ternate pada tahun 1522 M, Portugis Portugis untuk membunuh Sultan, pun membangun benteng pertamanya ketika Sultan hendak masuk gerbang, ia ditikam oleh Antonio Pimental atas bernama benteng Toloko.23 perintah Lopes, dan janazahnya

20 Tim Peneliti IAIN Ternate, Sejarah 23 Tim Peneliti IAIN Ternate, Sejarah Sosial.,h. 80. Sosial.,h. 80. 21 Darmawijaya, Kesultanan.,h. 122. 24Ibid., h.81. 22 Francisco Serrão adalah penjelajah 25 Empat Sultan itu yaitu: Sultan Zainal Portugis. Perjalanannya pada tahun 1512 M Abidin, Sultan Bayanullah atau Sirrullah, Sultan merupakan penjelajahan pertama bangsa Eropa Khairun Jamil, dan Sultan Babullah. , melintasi Malaka melewati Nusantara. SejarahUmat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1981), h. 220.

49

KESULTANAN TERNATE DAN TIDORE - - Rusdiyanto dicincang-oleh orang Portugis dan Islam, sedangkan pendahulunya secara dilemparkan ke Laut. turun-temurun menganut kepercayaan yang dikenal dengan Symman yaitu Setelah itu, Putranya Sultan memuja roh-roh leluhur nenek moyang Babullah menggantikannya sebaga mereka.28 penerus Sultan Ternate, pada masa pemerintahannya Sultan Babullah tak Raja Ciriliyati setelah masuk Islam hanya berhasil mengusir Portugis dari diberi gelar Sultan Jamaluddin. Ternate, tetapi juga berhasil membawa Keislaman raja ini mempercepat proses kesultanan Ternate pada masa islamsasi di kalangan rakyat Tidore, dan keemasaanya, wilayah kekuasaannya juga didukung oleh aktivas internal pada waktu itu sampai Kepulauan Sulu, kerajaan yang lebih difokuskan untuk Filipina.26 membangun madrasah-madrasah dan Dalam sejarah Nusantara, masjid-masjid sebagai sarana 29 penguasa dari Kesultanan Ternate pada pendidikan dan ibadah rakyat. abad ke-16, seperti Sultan Khairun dan Setelah Sultan Jamaluddin wafat, Sultan Babullah dapat disejajarkan jabatannya sebagai sultan Tidore dengan para penguasa besar daerah lain digantikan oleh putra sulungnya, yaitu di Nusantara seperti Sultan Trenggono sultan Mansyur (1512-1526). Pada masa di Kesultanan Demak, Fatahillah di ini, Tidore kedatangan orang Spanyol, Kesultanan , Sultan Alauddin di dan diterima oleh Sultan Mansyur. , dan Sultan Abdul Jalil di Johor. Rombongan Spanyol ini memberi Kesultanan Ternate (1570-1610 hadiah kepada sultan berupa:jubah, M) juga menjadi salah satu kerajaan kursi Eropa, kain linen halus, sutra Islam terbesar di Kepulauan Nusantara. brokat, beberapa potong kain India yang Pada waktu itu guru-guru agama banyak dibordir dengan emas dan perak, yang didatangkan dari Makkah dan telah berbagai rantai kalung dan manik- menjalin erat dengan kerajaan Islam lain manik, tiga cermin besar, cangkir terutama dengan Demak, Banten, dan minum, sejumlah gunting, sisir, pisau Melayu.27 serta berbagai benda berharga lainnya. Sultan Mansyur pun menyambut dengan

senang hati, bahkan ia bilang kepada 2. Kesultanan Tidore orang-orang Spanyol untuk menganggap Berdasarkan silsilah raja Tidore sebagai wilayahnya sendiri. pertamanya, Sahajati merupakan Dua hari setelah kedatangan, saudara Mayshur Malamo, raja pertama orang-orang Spanyol itu diundang oleh kerajaan Ternate. Mereka adalah putra sultan ke istana Mareku untuk syhur menghadiri jamuan makan siang. Malamo, tidak ada keterangan yang Kemudian, Sultan Mansyur memberikan menyebutkandari Ja’far Shadiq. bahwa Sebagaimana Sahajati menganut Ma izin kepada orang-orang Spanyol untuk agama Islam. menggelar dagangan mereka di pasar, Berbagai sumber justru bahkan Sultan ikut membantu menyebutkan bahwa raja Ciriati atau mendirikan tempat-tempat berdagang Ciriliyati-lah yang pertama kali masuk

26 Mundzirin, dkk. Sejarah., h. 108. 28 Hamka, Sejarah.,, h. 14. 27 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam 29 M. Harun Yahya, Kerajaan., h. 60. Nusantara, (Jakarta: KPG, 2009), h. 66.

50

JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 dari bambu, sehigga terejadilah Sultan Saifuddin, antara lain Sultan perdagangan secara barter. Hamzah Fahruddin. Hubungan yang erat ini, membuat Barulah satu abad kemudian, orang-orang Portugis marah, yang kesultanan Tidore diperhitungkan akhirnya mereka yang berkedudukan di kembali dalam sejarah Nusantara, ketika Ternate pada tahun 1524 melakukan Sultan Nuku (Jamaluddin) dari Tidore penyerangan terhadap kesultanan bangkit melawan Belanda, perlawanan Tidore, tujuannya untuk merebut Tidore ini mengakibatkan Sultan ditangkap dari pengaruh Spanyol.30 oleh Belanda beserta keluarganya pada tahun 1780 M lalu dibuang ke Batavia Tahun 1526 Sultan Mansyur wafat, dan kemudian ke Sri Langka. dan baru pada tahun 1529 putra bungsunya, Amiruddin Iskandar Sultan Nuku ini wafat dalam Zulkarnain dilantik menjadi Sultan pembuangan di Sri Langka. Sebagaimana Tidore, pada usia yang masih muda, yang terjadi pada kesultanan Ternate, sehingga diangkatlah Kaicil Rade, campur tangan asing, khusunya Belanda seorang bangsawan terpelajar, terhadap urusan internal kekuasaan, negosiator ulung, sekaligus seotang mebuat rakyat Tidore tidak senang, prakjurit handal dan pemberani sebagai sehingga pada tahun 1983, rakyat Mangkubumi. Tidore menyerbu Istana Tidore. Pada masa ini terjadi beberapa kali Tidore bangkit kembali pada masa peperangan dengan Portugis dan Sultan Kaicil Nuku yang mendapat gelar Ternate yang berakhir dengan tan perjanjian damai berisi dua pasal pokok Syaidul Jihad Amiruddin Syaifuddin yaitu: 1. Semua rempah-rempah hanya Syahkehormatan Muhammad “Sri Maha El Mabus Tuan Sul Kaicil boleh dijual kepada Portugis dengan harga yang sama yang dibayarkan wilayah kekuasaan Tidore sampai di Portugis kepada Ternate. 2. Portugis PapuanPaparangan bagian Jou Barakati”, Barat, kepualauan pada masa Kei, ini akan menarik armadanya dari Tidore.31 kepulauan Aru, bahkan sampai di Pasca meninggalnya Sultan kepulauan Pasifik. Amiruddin Iskandar Zulkarnain pada Selama masa pemerintahannya tahun 1547 terjadi masa transisi dimana Sultan ini berusaha mewujudkan empat terdapat tiga orang Sultan, yaitu Kie cita-cita politiknya yaitu: Pertama, Mansur, Iskandar Sani, dan Gapi Baguna. mempersatukan seluruh kesultanan Barulah pada tahun 1657 Sultan Tidore sebagai suatu kebulatan yang Saifuddin dilantik dan berkuasa sampai utuh. Kedua, memulihkan kembali dengan tahun 1689, sultan Saifudidin empat pilar kekuasaan Kesultanan merupakan salah salah satu Sultan Maluku. Ketiga, mengupayakan sebuah Tidore yang berhasil membawa persekutuan antara keempat kesultanan kemajuan di Tidore, dan membawa Maluku. Keempat, mengenyahkan Tidore disegani. kekuasaan dan penjajahan asing dari Setelah itu, pergolakan demi Maluku. Keempat cita-cita itu walaupun pergolakan mulai terjadi, terutama di tidak sepenuhnya berhasil diwujudkan 32 daerah-daerah seberang laut,yang harus oleh Sultan Kaicil Nuku ini. dihaapi oleh sultan-sultan pengganti

30 Darmawijaya, Kesultanan., h. 135. 32Ibid., h. 141. 31Ibid., h. 136.

51

KESULTANAN TERNATE DAN TIDORE - - Rusdiyanto

Tahun 14 November 1805 Sultan Sebagai wilayah yang strategis, Kaicil Nuku wafat dalam usia 67 tahun, Maluku dengan kekayaan sumber daya sepeinggalnya sultan-sultan penerusnya alamnya mengundang orang- orang dari sering terlibat konflik dalam berbagai penjuru untuk mendatanginya, memperebutkan kekuasaan, hal itu dalam catatan sejarah yang di dapat, diperparah dengan adanya intervensi tidak ada laporan yang menyebutkan Belanda dalam setiap proses peralihan bahwa saudagar-saudagar muslim yang kepemimpinan di Kesultanan Tidore. datang ke sana yang sampai mencoba memonopoli sebagaimana yang dilakukan orang-orang Eropa. Hal ini, Kesimpulan menunjukkan bahwa selain berniat Penjelasan di atas tentang dua berniaga saudagar-saudagar muslim itu kesultanan Islam di Maluku yaitu juga punya misi lain yaitu melakukan Ternate dan Tidore memberikan syiar Islam. gambaran umum tentang bagaimana proses isalamisasi dan perkembangannya di Maluku yang tidak menimbulkan konflik apapun, kalaupun DAFTAR PUSTAKA ada konflik itu terjadi justru setelah kedatangan orang-orang Eropa yang kemudian ikut campur terhadap urusan A. Hasymy, Sejarah Masuk dan internal kesultanan. Berkembangnya Islam di Indonesia. Sebagaimana di wilayah Nusantara 1993. yang lain, jalur budaya menjadi cara Bandung: Alma’arif, yang efektif dalam proses islamisasi itu, Darmawijaya, Kesultanan Islam dari proses itu terlihat bahwa Islam Nusantara. Jakarta: Pustaka al- dihadirikan dengan posisi dipadukan Kautsar, 2010. dengan budaya setempat yang ada di Hamka, Sejarah Umat Islam. Jakarta: Maluku. Oleh karena itu, sekalipun Bulan Bintang, 1981. istilah-istilah lokal masih melekat di sana sekalipun sudah menjadi Harun Nasution, dkk. Ensiklopedia Islam kesultanan Islam, misalnya; Indonesia. Jakarta: Djambatan, kolano,bobato, begitupun dengan nama- 2002. nama Sultannya, mereka memiliki dua Irza Arnyta, Jejak Portugis di Maluku nama sekaligus yaitu lokal dan nama Utara. Yogyakarta: Ombak, 2006 yang bercorak Islam. Komaruddin Hidayat dkk, Menjadi Semua kesultanan di Maluku Utara, Indonesia: 13 Abad Eksistensi termasuk Ternate maupun di Tidore Islam di Indonesia. Bandung: secara silsilah merupakan kesultanan Mizan, 2006. yang bersaudara, karena masing-masing M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah- dari generasi pertama mereka adalah Rempah Perjalanan Sejarah keturunan Maluku Utara 1250-1950. bagian ini, bagi penulis menyisakan : Gora Pustaka Indah- sebuah pertanyaandari Ja’far yang belum Shadiq. dijawab, Pada Nala Cipta Lentera, 2007. - Shadiq itu tidak beragama Islam, jika M. Yahya Harun, Kerajaan Islam yaitu “mengapa putra putra Ja’far Nusantara Abad XVI dan XVII. benar Ja’far Shadiq yang dimaksud adalah cucu Ali bin Abi Thalib?”. 52

JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 3, Nomor 1, Juni 2018

Yogyakarta: Kurnia Kalam Sejatera, 1995. Mundzirin, dkk. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Yogyakarta- Pustaka Piinus, 2006. Tim Peneliti IAIN Ternate, Sejarah Sosial Kesultanan Ternate. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementrian Agama Republik Indonesia, 2010. Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: KPG, 2009.

53