Chinatown Sebagai Destinasi Wisata Budaya Di Singapura
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta CHINATOWN SEBAGAI DESTINASI WISATA BUDAYA DI SINGAPURA ENGGRA TERFII 1702814 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Chinatown Sebagai Destinasi Wisata Budaya di Singapura. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jurnal Foreign Case Study disusun oleh penulis sebagai syarat untuk memenuhi kompetensi di STiPRAM, materi dari jurnal ini diperoleh penulis dari aktifitas yang penulis lakukan selama masa FCS berlangsung. FCS adalah kegiatan melakukan perjalanan ke luar negeri, FCS sendiri terbagi menjadi dua tipe yaitu kunjungan untuk satu negara saja dan pilihan kedua yaitu tiga negara untuk satu negara mahasiswa hanya mengunjungi negara Singapura saja sedangkan tiga negara terdiri dari Singapura, Thailand dan Malaysia, tentu saja biaya yang dikeluarkan berbeda, mahasiswa bebas memilih sesuai kemampuan [1]. Program FCS dimaksudkan agar mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan mengenai kepariwisataan di luar Indonesia, karena kalau hanya mengandalkan pengetahuan dalam negeri saja sebagai insan pariwisata itu tidak cukup ditambah lagi negara Indonesia masih tertinggal dibanding negara Singapura kepariwisataannya, Dilansir dari Data Kementerian Pariwisata menyebutkan, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada 2016 mencapai angka 12.023.971 orang. Jumlah tersebut lebih kecil dari jumlah wisman yang datang ke Singapura, yakni 16.402.593 orang. Selain itu, dengan melihat pariwisata yang ada di negara lain mahasiswa mampu membandingkan destinasi wisata secara global, baik itu dilihat dari amenitas, fasilitas pendukung, aksesibilitas, kelembagaan dan daya tarik wisatanya, penulis sendiri memilih untuk melakukan kegiatan FCS di satu negara saja yaitu Singapura. Singapura adalah sebuah negara yang ada di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di Selatan, merupakan negara dengan perekonomian terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang berperan penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Negara Singapura memiliki luas 719.1 km 2 dan jumlah penduduk 5.535.000 jiwa dan memiliki sejarah imigrasi yang panjang, penduduknya beragam, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid agama yang berkembang yaitu Buddha, Kristen, Islam, Hindu, Taoisme. 42% 1 penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu disana dan 50% pekerja asing yang bergelut dibidang jasa. Sebelum merdeka pada tahun 1965 dengan pelabuhan dagang dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga Asia Timur pada saat itu. Setelah merdeka, pemerintah mengembangkan industrialisasi berdasarkan Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee, nama Singapura berasal dari bahasa Melayu yang artinya Kota Singa. Ada beberapa daya tarik wisata yang penulis kunjungi di Singapura diantaranya Sentosa Island, Marina Bay, Merlion Park, dan lain sebagainya. Dari beberapa destinasi wisata tersebut penulis memilih Kampong Glam untuk dimasukan ke dalam jurnal kali ini karena menurut penulis Kampong Glam merupakan salah satu wisata budaya yang sangat menarik, memiliki keunikan tersendiri , atmosfer yang nyaman, dan fasilitas umum yang sangat memadai serta mengandung banyak sejarah dibalik berdirinya daya tarik wisata tersebut, saat itu juga penulis melihat banyak sekali orang yang ada disana mengabadikan momen ketika berada di Kawasan Kampong Glam, mulai dari anak-anak hingga dewasa, tapi walaupun begitu penulis menganggap bahwa ada beberapa hal yang perlu dikembangkan dan ditambahkan lagi di Kampong Glam, maka dari itu penulis membuat jurnal Foreign Case Study berjudul “CHINA TOWN SEBAGAI DESTINASI WISATA BUDAYA DI SINGAPURA” 2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling 2 dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. A. Singapura Singapura nama resmi Republik Singapura adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 km (85 mi) di utara Khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh selat Johor di utara, dan dari kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasioanal. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Negara Singapura memiliki luas wilaya 719.1 km2. Luas negara Singapura ini dapat dikatakan lebih kecil dari negara Brunei Darussalam. Secara astronomis, negara Singapura terletak pada garis lintang di antara 1015’ Lintang Utara (LU) sampai 1062’ Lintang Selatan (LS) dan terletak pada garis bujur di antara 1030 Bujur Timur (BT) sampai 1040 Bujur Timur (BT). Negara Singapura ini memiliki satu pulau utaa dengan 60 pulau-pulau yang lebih kecil. Pulau-pulau kecil yang termasuk kedalam wilayah Singapura, antara lain Pulau Tekong Besar, Pulau Ubin, Pulau Sentosa, dan Pulau Ayer Chawan. Pulau Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubin, dan Pulau Sentosa merupakan pulau-pulau terbesar di bandingkan dengan pulau- pulau yang lain. 1. Sejarah Singapura memainkan peran kecil di dalam perkembangan sejarah Asia Tenggara sampai Sir Stamford Raffles mendirikan sebuah pelabuhan Inggris di situ. Di bawah pemerintah colonial Inggris, Singapura telah berubah menjadi pelabuhan yang amat strategis mengingat letaknya yang ada di tengah-tengah jalur perdagangan di antara India dan Cina yang akhirnya menjadi antara pelabuhan yang terpenting di dunia sampai saat ini. Semasa Perang Dunia II, Singapura telah diduduki oleh tentara Jepang dari tahun 1942 hingga 1945. Selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintah sendiri tetapi masih belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung dengan tanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak iuntuk membentuk Malaysia. Tetapi Singapura dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi sebuah republic pada 9 Agustus 1965. Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduk yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduuk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006. Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB perkapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu. Setelah