BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bisnis kuliner telah menjadi hal yang sering menjadi perbincangan di terutama pada daerah yang kental dengan pariwisata atau budayanya. Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat bisnis kuliner. Bisnis kuliner tersebut telah tersebar luas di pulau Jawa, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Tabel I.1 merupakan data kota terbanyak yang memiliki perkembangan jumlah Restoran/Rumah Makan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

Tabel I.1 Jumlah Restoran Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2016 Jumlah Restoran/Rumah Makan Menurut Wilayah Jateng Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah 2012 2013 2014 2015 2016 Provinsi Jawa Tengah 1728 1828 2697 2752 2847 Kota Surakarta 97 97 267 267 317 Kota Semarang 137 138 191 191 236 Kabupaten Karanganyar 210 210 210 210 210 Kabupaten Banyumas 46 46 156 200 200 Kabupaten Cilacap 193 198 198 198 198

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (2018)

Data di atas merupakan data perkembangan jumlah restoran/rumah makan dari 5 daerah yang terdapat di provinsi Jawa Tengah dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Data tersebut telah menunjukkan bahwa kota Surakarta merupakan kota yang memiliki jumlah restoran/rumah makan terbesar di tahun 2016 dan mengalami

1 peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut disebabkan karena jumlah penduduk di kota Surakarta mengalami peningkatan secara terus-menerus. Tabel I.2 berikut merupakan tabel pertumbuhan penduduk dari tahun 2003-2016.

Tabel I.2 Pertumbuhan Penduduk Usia 15-64 Tahun di Kota Surakarta Tahun 2012-2016 Kelompok 2012 2013 2014 2015 2016 Umur Penduduk Menurut Kelompok Umur (Jiwa) 15-19 43.496 43.385 43.385 47.946 47.745 20-24 51.455 47.340 47.340 52.552 53.070 25-29 40.873 44.098 44.098 39.771 39.857 30-34 44.110 39.751 39.751 38.706 38.154 35-39 34.706 38.325 38.325 37.862 37.504 40-44 32.575 36.987 36.987 36.587 36.563 45-49 38.946 35.501 35.501 35.865 35.949 50-54 29.949 33.290 33.290 34.032 34.465 55-59 23.658 26.328 26.328 28.715 29.700 60-64 17.742 16.881 16.881 18.870 19.783 Rata-rata Jumlah 357.510 361.886 361.886 370.906 372.790 Penduduk

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta (2018)

Tabel di atas menunjukkan bahwa kota Surakarta mengalami peningkatan jumlah penduduk dua tahun terakhir dan pada tahun 2016 kota Surakarta memiliki jumlah penduduk yang berusia 15-64 tahun sebesar 37.279 jiwa, yang mana pertumbuhan penduduk yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan merupakan penduduk yang berusia 15-34 tahun. Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan jumlah rumah makan yang semakin meningkat setiap tahun menyebabkan dampak yang sangat signifikan terhadap peluang bisnis makanan, yang mana akan mendorong pemilik bisnis di bidang makanan untuk memberikan inovasi-inovasi baru produk yang di jual untuk menghadapi competitor yang semakin meningkat.

2

Sesuai dengan Statistik Restoran atau Rumah Makan tahun 2015 menunjukkan bahwa bisnis kuliner di provinsi Jawa Tengah sebesar 51,43% restoran atau rumah makan menyajikan menu utama masakan Indonesia. Salah satu masakan Indonesia yang melekat di semua kalangan masyarakat adalah masakan Padang. Masakan Padang merupakan masakan khas di pulau Sumatra yang memiliki cita rasa rempah yang khas dengan perpaduan rasa gurih dan pedas yang banyak dikonsumsi oleh orang Minang. Seiring dengan waktu masakan Padang ini telah menyebar hampir di seluruh kota di Indonesia karena olahan makanan yang kaya dengan cita rasa rempah yang kental dan pekat sehingga banyak masyarakat yang suka dengan masakan Padang. Di Kota Surakarta masakan Padang sudah tidak menjadi hal yang dianggap sebagai bisnis kuliner yang memiliki cita rasa baru, hal tersebut membuktikan bahwa menu yang dihidangkan cocok dengan lidah masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu menu masakan Padang yang banyak digemari oleh masyarakat adalah menu .

Salah satu bisnis baru di kota Surakarta yang menyajikan masakan Padang adalah Rumah Makan Masakan Padang ABC yang menyajikan sajian menu utama masakan Padang seperti rendang, ayam , , ayam pop, batokok, dan lain-lain. Rendang merupakan jenis masakan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Pemilik usaha ini memiliki 2 tempat usaha yaitu terletak di Jl. DR. Radjiman No.5A (Blok C-5), Gajahan, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57155 yang berdiri sejak dua tahun terakhir dan di Jl. Gajah Mada (Depan Masjid Sholikin), Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57132 yang baru dijalankan pada bulan Mei 2018, yang mana pada masing-masing cabang terdapat 1 karyawan. Pemilik usaha mengalami peningkatan setiap bulan dari setiap tempat usaha. Adapun omset yang diperoleh Rumah Makan Masakan Padang ini adalah sebagai berikut:

3

Tabel I.3 Omset Rumah Makan Dari Bulan Juni-Agustus 2018 Data Omset Penjualan per No. Alamat Cabang Bulan (Rp Dalam Jutaan) Juni Juli Agustus Jl. DR. Radjiman No.5A (Blok C-5), 1. Gajahan, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57155 12,5 12,3 12,6 Jl. Gajah Mada (Depan Masjid 2. Sholikin), Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57132 0 15 15 Berdasarkan hasil omset penjualan yang mengalami peningkatan setiap bulan maka pemilik usaha ingin memperluas usaha yang terletak di Jl. Gajah Mada. Perluasan usaha dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis memperoleh pasar yang luas serta meningkatkan pendapatan. Hal yang berkaitan dalam perluasan pasar adalah dalam proses pemasaran, yang mana bauran pemasaran menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2006) adalah sifat unik atau menarik diperlukan dalam strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. (Rangkuti, 2009). Salah satu hal yang sering digunakan dalam sistem pemasaran maupun penjualan adalah dengan menggunakan sistem penjualan secara online. Pada dasarnya internet memiiki peran yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia sebagai alat komunikasi, dengan menggunakan internet orang mampu menjelajahi dunia dengan mudah. Salah satu konsep yang dimunculkan karena adanya internet adalah media sosial, yang mana media sosial merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah interaksi antara satu orang dengan orang lain. Gambar I.1 merupakan data pengguna internet di Indonesia pada bulan Januari tahun 2018.

Sumber : Inet.detik.com (2018)

Gambar I.1 Data Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2018

4

Data di atas menunjukkan bahwa pengguna internet sebesar 132,7 juta dari total populasi sebesar 265,4 juta jiwa di Indonesia. Dengan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa internet memiliki peran penting di Indonesia. Selain pengguna internet, 130 juta jiwa masyarakat Indonesia aktif sebagai pengguna media social (Inet.detik.com). Fungsi dari media sosial sebagai alat interaksi yang mudah dan sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan proses jual beli, pemasaran dan hal lain yang berkaitan dengan bisnis. Dalam penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian makanan ringan secara online menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi adalah keterbatasan konsumen dalam memenuhi keinginan dan akses yang digunakan untuk memenuhi keinginan tersebut.

Untuk mengatasi adanya kompetitor lain yang bergerak di bidang bisnis yang sama dilakukan perluasan usaha masakan padang dengan mengembangkan inovasi produk untuk meningkatkan daya tarik pelanggan untuk melakukan pembelian baik secara offline maupun online. Penambahan inovasi produk dilakukan pada menu yang memiliki tingkat penjualan tertinggi yaitu menu rendang. Penjualan menu rendang mengalami peningkatan yang sangat signifikan baik di cabang pertama maupun kedu. Inovasi produk yang dikembangkan yaitu berupa rendang kemasan dengan tingkatan level pedas yang berbeda-beda dari level 0 hingga level 4. Penambahan variansi tersebut disebabkan karena makanan dengan cita rasa pedas banyak di minati oleh masyarakat. Sistem penjualan rendang kemasan dapat dilakukan secara online dengan media sosial maupun dengan jasa delivery online dan sistem penjualan secara offline di RM. Masakan Padang ABC. Dari hal tersebut, maka diperlukan suatu analisis kelayakan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC dengan mempertimbangkan aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial untuk mengetahui apakah pengembangan bisnis rendang kemasan tersebut layak untuk dijalankan.

5

I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diperoleh, maka berikut merupakan rincian perumusan masalah yang teradapat di dalam penelitian :

1. Bagaimana kelayakan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC ditinjau dari aspek pasar? 2. Bagaimana kelayakan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC ditinjau dari aspek teknis? 3. Bagaimana kelayakan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC ditinjau dari aspek finansial? 4. Bagaimana analisis sensitivitas dan analisis risiko dari pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC ?

I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam latar belakang diatas adalah sebagai berikut:

1. Mengestimasikan besarnya pasar atas pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC. 2. Merancang pengembangan sistem penjualan rendang kemasan ditinjau aspek teknis. 3. Mengukur kelayakan finansial atas pengembangan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC. 4. Mengukur tingkat sensitivitas dan tingkat risiko pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC.

I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui layak atau tidak layak melakukan pengembangan bisnis rendang kemasan di RM. Masakan Padang ABC ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial.

6

2. Dapat melakukan evaluasi suatu bisnis yang dijalankan sesuai dengan estimasi melalui analisis sensitivitas dan analisis risiko.

I.5 Ruang Lingkup, Batasan dan Asumsi I.5.1 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut : - Ruang lingkup dari penelitian dilakukan di Rumah Makan Masakan Padang yang terletak di Jl. Gajah Mada (Depan Masjid Sholikin), Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57132. - Survey awal dilakukan pada usaha rumah makan Padang yang terletak di kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. - Penyebaran kuisioner dilakukan secara menyeluruh di 5 kecamatan di Surakarta.

I.5.2 Batasan Penelitian Adapun batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : - Pengembangan bisnis hanya dilakukan pada menu masakan padang yang memiliki penjualan tertinggi yaitu menu rendang. - Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer berdasarkan data hasil wawancara dan data sekunder berdasarkan hasil penelitian – penelitian sebelumnya. - Pengukuran jumlah kompetitor dilakukan di kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. - Aspek yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis dan aspek financial. - Tidak dilakukan pertimbangan aspek lingkungan dan aspek legalitas karena diangkap bisnis ini tidak menyebabkan pencemaran lingkungan maupun pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

7

I.5.3 Asumsi Asumsi yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah sebagai berikut : - Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan MARR yang digunakan pada penelitian sebelumnya sebesar 11,47%. - Toleransi kesalahan yang ditetapkan dalam melakukan penelitian ini sebesar 10% dengan tingkat akurasi sebesar 90%. - Persentase kenaikan jumlah penduduk usia 15-64 tahun berdasarkan persentase rata-rata kenaikan jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir.

I.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan secara keseluruhan terkait objek penelitian, latar belakang, permasalahan yang diperoleh, tujuan dari melakukan penelitian, manfaat yang didapatkan dari penelitian, ruang lingkup dan batasan dari penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori-teori yang relevan terkait penelitian serta mengimplementasikan teori yang telah diperoleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan di dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang pendekatan dan teknik yang digunakan dalam mengindentifikasi masalah serta metode yang digunakan untuk memecahkan masalah.

8