KEPRIBADIAN TOKOH DALAM FILM KARYA : ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA 《叶问三》主人物形象分析 《Yè wèn sān》 Zhǔ rénwù xíngxiàng fēnxī

OLEH:

MUTIA NOVIA RIZKI

130710015

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kepribadian Tokoh IP Man dalam Film IP Man 3 Karya Wilson Yip: Analisis

Psikologi Sastra

ABSTRAK

Film merupakan karya sastra modern yang diwujudkan melalui media audio visual. Sama seperti karya sastra lain, film tidak luput dari unsur intrinsik berupa tema, plot, setting dan karakter. Karakter dalam film juga memiliki beberapa klasifikasi, salah satunya adalah karakter tokoh utama. Tokoh utama biasanya adalah tokoh yang menjadi pembawa cerita atau menjadi centre dari cerita film tersebut. Jadi, karena pentingnya seorang tokoh utama maka peneliti memutuskan untuk meneliti kepribadian tokoh utama berdasarkan teori Psikologi Sastra Sigmund Freud. Psikologi Sastra terbagi atas tiga, yaitu Id, Ego, dan Superego. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis kepribadian tokoh utama Ip Man dalam film Ip Man 3. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pada tokoh utama Ip Man dalam film Ip Man 3 karya Wilson Yip, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam seri Ip Man 3 lebih banyak menggunakan Superego dalam memutuskan maupun melakukan suatu tindakan. Kepribadian Ip Man lebih cenderung pada Superego yaitu ia cenderung mementingkan tentang nilai-nilai moral, dan kesempurnaan diri. Setelah itu ada Id yang menjadi pribadi yang lumayan sering muncul lalu disusul dengan Ego yang tidak terlalu sering mengambil alih kepribadian Ip Man. Adapun peranan Id, Ego, dan Superego adalah sebagai berikut: Id, berperan sebagai hasrat, insting, naluri, alami yang berada dalam alam bawah sadar manusia. Ego, berperan sebagai cerminan kenyataan mengenai apa yang akan terjadi jika suatu kepribadian melakukan suatu tindakan. Superego berperan sebagai penimbang baik dan buruk, sesuai dengan nilai moral, dan nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil, initinya adalah mengenai kesempurnaan diri.

Kata Kunci: Film, Tokoh, Kepribadian, Psikologi Sastra, dan Psikoanalisis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Personality of Ip Man in Ip Man 3 Movie, Directed by Wilson Yip: Literary

Psychology Analysis

ABSTRACT

Film is a modern literary work that is realized through audio visual media. Just like other literature, the film does not escape the intrinsic elements of theme, plot, setting and character. The characters in the movie also have several classifications, one of which is the main character. The main character is usually the character who becomes the bearer of the story or the center of the story of the film. Due to the importance of a main character, the researcher decided to examine the personality of the main character based on Sigmund Freud's theory of Literature Psychology. Literary Psychology is divided into three, namely Id, Ego, and Superego. In this study the researchers will analyze the personality of the main character Ip Man in the movie Ip Man 3. The methodology used in this research is descriptive method. In the Ip Man character in Wilson Yip's Ip Man 3, the results show that in the Ip Man 3 series more Superego uses in deciding and performing an action. Personality of Ip Man is more likely to Superego that he tends to be concerned about moral values, and self-perfection. After that there is a fairly personal Id appears and followed by Ego who do not often take over the personality of Ip Man. The role of Id, Ego, and Superego is as follows: Id, acting as desire, instinct, natural instinct that is in the subconscious of man. Ego, acts as a reflection of the reality of what will happen if a personality performs an action. The superego acts as a good and bad weighting, according to the moral values, and values instilled from childhood, the point being about self-perfection.

Keywords: Film, People, Personality, Literary Psychology, and Psychoanalysis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PRAKATA

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah swt karena atas limpahan kesehatan dan rezeki serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Kepribadian Tokoh Ip Man Dalam Film Ip Man 3 Karya

Wilson Yip: Analisis Psikologi Sastra”. Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Sastra Cina.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara, beserta para Wakil Dekan I Bapak

Prof. Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D., Wakil Dekan II Ibu Dra. Heristina

Dewi, M.Pd., dan Wakil Dekan III Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin

Nasution, M.Si. atas bantuan fasilitas yang penulis dapatkan semasa

kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sastra

Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, dan Kepada Ibu

Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL selaku Sekretaris Program Studi

Sastra Cina Universitas Sumatera Utara Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Bapak Drs. IsmaTantawi, M.A., selaku dosen pembimbing I dalam

penelitian skripsi ini.

Tidak ada yang dapat mewakili selain rasa dan ucapan terimakasih

penulis kepada beliau karena beliau telah berkenan untuk membimbing

dan memberikan motivasi beserta saran di sela-sela kesibukannya hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Kepada

Bapak T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL., selaku dosen pembimbing

II penulis, yang telah banyak meluangkan waktunya memberikan

bimbingan, masukan, dan kritikan yang sangat membangun kepada

penulis selama berlangsungnya proses penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya

Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah

banyak memberikan pelajaran selama masa perkuliahan penulis,

sehingga memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

5. Keluarga penulis yang sangat luar biasa yaitu, Ayahanda Helman Harun,

S.E. M.M., dan Ibunda tercinta H. Elly Nursita yang telah memberikan

motivasi, dan nasehat dalam penulisan skripsi ini, serta keluarga dari

kedua belah pihak orang tua saya yang telah memberikan banyak

masukan maupun motivasi, saya ucapkan terimakasih atas dukungan dan

doa kepada sya, serta cinta dan kasih sayang serta kesabaran dalam

mendukung saya menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada teman-teman mahasiswa Sastra Cina khususnya sahabat-sahabat

terdekat saya, teman-teman dari organisasi AIESEC yang telah banyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memberi sudut pandang lain sebagai seorang mahasiswa, dan sahabat-

sahabat di luar perkuliahan maupun organisasi yang telah banyak

memberi dukungan beserta doa untuk penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhi kata, penulis mengharapkan agar nantinya skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari.

Medan , 8 Agustus 2017

Mutia Novia Rizki

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i ABSTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 BatasanMasalah ...... 8 1.3 RumusanMasalah ...... 9 1.4 Tujuan Penelitian ...... 9 1.5 Manfaat Penelitian ...... 9 1.5.1 Manfaat Teoretis ...... 9 1.5.2 Manfaat Praktis ...... 10

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ...... 11 2.1.1 Film ...... 11 2.1.2 Tokoh ...... 13 2.1.3 Kepribadian ...... 13 2.1.4 Psikologi ...... 13 2.1.5 Psikologi Sastra ...... 14 2.2 LandasanTeori ...... 15 2.2.1 Psikologi Sastra ...... 15 2.2.2 Psikoanalisis Sigmund Freud……………………………. 17 2.3 TinjauanPustaka ...... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 MetodePenelitian ...... 24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2 Teknik Pengumpulan Data ...... 24 3.3 TeknikAnalisis Data ...... 25 3.4 Data dan Sumber Data ...... 26 BAB IV KEPRIBADIAN TOKOH IP MAN PADA FILM IP MAN 3 KARYA WILSON YIP 4.1Kepribadian Tokoh Ip Man dalam Film Ip Man 3 ...... 29 4.1.1 Analisis Tokoh Ip Man Berdasarkan Id ...... 30 4.1.2Analisis Tokoh Ip Man Berdasarkan Ego ...... 39 4.1.3 Analisis Tokoh Ip Man Brdasarkan Superego ...... 42 4.2 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Tokoh Lain ...... 53 4.2.1 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Tin-chi .. 53 4.2.2 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Frank ...... 54 4.2.3 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ma King-sang .... 56 4.2.4 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ip Ching ...... 58 4.2.5 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Tin Ngo-san ...... 64 4.2.6 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Wingsing 64 4.2.7 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Sersan Po/Fatso . 65 4.2.8 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Masyarakat...... 66 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...... 69 5.2 Saran ...... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1:Ringkasan Film Ip Man 3………………...…………... .. 75 Lampiran 2: Biografi Wilson Yip ...... 87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra, novel, drama, dan puisi di zaman modern ini sarat dengan unsur-unsur psikologis sebagai manifestasi kejiwaan pengarang, para tokoh fiksional dalam kisahan dan pembaca (Minderop, 2010:53). Sastra dalam peradaban tradisional didominasi sastra lisan. Dalam peradaban pertengahan didominasi oleh sastra tulis dan dalam peradaban modern didominasi oleh sastra elektronik, termasuk didalamnya karya sastra yang diproduksi, dimodifikasi, dan dikemas dengan menggunakan peralatan elektronik dapat dinamakan sastra elektronik.

Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta ”shastra” yang berarti pedoman atau teks yang mengandung instruksi. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Menurut Sudjiman, sastra adalah sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (1986:68), sedangkan menurut Damono, sastra merupakan lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa merupakan ciptaan sosial. Sastra merupakan tampilan gambaran kehidupan dan kehidupan adalah suatu kenyataan sosial (1979:1). Dari definisi sastra menurut para ahli yang dituliskan di atas, sastra adalah suatu karya tulisan atau lisan yang memiliki keindahan, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA keartistikan dalam isi dan ungkapannya yang mencerminkan atau menggambarkan kehidupan sosial ataupun kenyataan sosial.

Dalam perkembangannya, sastra kini tidak hanya berputar pada puisi, novel,dan drama saja, melainkan ada film. Film saat ini semakin digandrungi oleh masyarakat. Film sendiri adalah sinema atau gambar bergerak dengan serangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan pada sebuah layar agar tercipta ilusi (tipuan) gerak yang hidup. Film atau sinema ialah salah satu bentuk hiburan populer yang menjadikan manusia melarutkan diri mereka dalam dunia imajinasi untuk waktu tertentu.

Film membuat penonton/penikmat dapat merasakan bahkan melihat ekspresi, makna maupun emosi yang terkandung didalam suatu scene/momen.

Membuat penonton merasakan seolah-olah sedang menyaksikan dan bahkan berada di dalam kisah tersebut karena potongan-potongan gambar bergerak tadi yang disebut sinema dapat membuat penonton seakan hanyut didalamnya.

Mendengar, melihat, bahkan merasakan tanpa harus berimajinasi dengan menebak-nebak layaknya membaca buku atau puisi. Penonton mendapat pengalaman saat menonton film dan mampu membangun kepercayaan akan realitas terhadap yang ada di dalam film.

Tidak hanya di Barat saja yang menggandrungi film, tetapi Asia juga menjadi salah satu penggandrung film yang memiliki pasar yang cukup besar, terutama Tiongkok. Tiongkok merupakan negara dengan penduduk terbanyak nomor satu di dunia. Selain maju dan sukses, negara ini menjadi negara yang terkenal dengan kebudayaannya yang macam-macam dan tergolong unik sehingga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA banyak yang tertarik untuk mempelajarinya. Budaya Tiongkok masuk ke

Indonesia sejak dahulu melalui jalur perdagangan. Hingga saat ini terus menjalin kerja sama dengan Indonesia. Semakin lama Tiongkok tidak hanya pada perdagangannya, melainkan mulai memasuki Indonesia dengan industri hiburannya seperti musik, film, drama series, juga kebudayaannya. Film sendiri adalah budaya modern yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Film-film

Tiongkok pun kini mulai merambat masuk ke Indonesia dan menjadi salah satu yang cukup digandrungi.

Berbicara mengenaifilm, peneliti berencana film berjudul Ip

Man 3menjadi bahan analisis dan dijadikan bahan penelitian. Seperti yang diketahui, film Ip Man 3 adalah film bergenre action-drama yang mengambil latar cerita pada tahun 1959 di Hong Kong. Film Ip Man 3 ini disutradarai oleh Wilson

Yip, sedangkan penulisan naskah ditulis oleh Edmon Wong, Chan Tai Lee, dan Jil

Leung. Film Ip Man 3 yang tokoh utamanya diperankan oleh aktor laga kawakan bernama ini dirilis pada tanggal 16 Desember 2015, dengan durasi

105 menit.

Ip Man 3 ialah lanjutan dari film terdahulu dengan judul yang sama yaitu

Ip Man, dan . Ip Man dirilis pada tanggal 18 Desember 2008, dan lanjutannya yang berjudul Ip Man 2 dirilis pada 29 April 2010 di Hong Kong.

Ketiga sequel film Ip Man ini di sutradarai oleh orang yang sama yaitu Wilson

Yip dan juga dipimpin oleh tokoh utama yang sama bernama Ip Man, diperankan oleh Donnie Yen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ip Man 3 sendiri adalah film drama-actionyang menceritakan tentang keindahan seni bela diri . Tidak hanya pada keindahan yang terkandung dalam seni bela diri Wing Chun, tetapi film ini juga bercerita tentang kelanjutan kisah Ip Man, seorang guru bela diri Wing Chun yang sangat terkenal dengan keahlian dan juga sosoknya yang dihormati dan diseganidi daratan

Tiongkok. Pada sequel ini, Ip Man yang diperankan oleh Donnie Yen, ternyata memiliki masalah dengan seorang pengembang properti yang berasal dari

Amerika bernama Frank yang diperankan oleh petinju dunia Mike Tyson. Frank memang berniat untuk mencari gara-gara kepada Ip Man dengan menantang Ip

Man untuk bertarung dengannya hingga akhirnya terjadilah pertarungan sengit antara Ip Man dan lawan-lawannya. Ip Man yang hanya berniat untuk melindungi sekolah sang anak dan warga, mau tak mau harus melakukan perlawanan terhadap siapapun yang mencoba menyerang dan mengusik sekolah tersebut, termasuk ketika anaknya menjadi salah satu yang diusik oleh anak buah Frank.

Film ini nyatanya sukses sejak pertama kali di rilis, bahkan melebihi kesuksesan sequel-nya terdahulu. Lebih baik lagi, film ini sukses mengalahkan rekor Box Office yang diraih oleh film Star Wars The Force Awakens dari puncak

Top Chart film terlaris sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru 2016. Nyatanya,

Ip Man 3benar-benar menjadi film yang ditunggu-tunggu oleh para penikmat film bergenre action yang menghadirkan seni bela diri Kung Fu dan juga Wing Chun.

Selain dari segi pertunjukan bela diri yang menarik, Ip Man juga di sebutkan sebagai film dengan kualitas akting yang sangat memukau. Donnie Yen, memerankan tokoh Ip dengan sangat baik, seolah-olah ia dan Ip berada dalam satu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tubuh, satu kejiwaan, padahal yang diketahui adalah Ip Man adalah tokoh legendaris. Seorang ahli terkenal yang telah meninggal.

Ip Man sendiri adalah tokoh utama di film Ip Man 3 ini. Sebagai seorang tokoh publik yang disegani oleh para warga dan juga cukup terkenal di dataran

Tiongkok pada masa kolonial, Ip Man berhasil membuat para penonton terpukau dengan sifat dan pembawaan dirinya. Ip Man sebagai tokoh masyarakat memiliki sifat yang sangat bijaksana dalam situasi apapun dan terhadap apapun. Ia selalu berhati-hati dalam melangkah dan melakukan sesuatu, sebisa mungkin ia mencoba untuk menghindari jalan kekerasan walaupun dirinya adalah master seni bela diri

Wing Chun pada kala itu. Ia seolah membuat prinsip di dalam dirinya bahwa kekerasan dan kebencian bukanlah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah. Selain bijaksana, Ip Man juga adalah tokoh yang sangat berwibawa. Di mata masyarakat, ia adalah tokoh yang amat disegani dan dihormati. Tidak hanya sekedar berwibawa, tetapi Ip Man adalah sosok yang ramah. Ia disegani namun disenangi oleh para warga dan masyarakat. Ia memang tidak memiliki jabatan di

Tiongkok pada saat itu, tetapi orang-orang tanpa sadar bergantung padanya ketika masalah datang. Sebagai seorang master Wing Chun nomor satu di Tiongkok, kepribadian Ip Man yang sangat berkarakter sangat pantas untuk diteliti.

Singkatnya, Ip Man sebagai tokoh utama banyak mengajarkan tentang kehidupan melalui sikap-sikapnya di dalam sebuah situasi. Tidak hanya pada dirinya, tetapi kepribadian Ip Man juga berusaha ia tularkan pada orang-orang disekitarnya. Kedamaian adalah hal yang diinginan Ip Man.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada film Ip Man 3 ini, konflik tidak lagi seluassequel sebelumnya yang bercerita tentang penjajahan, kekuasaan, dan persaingan bela diri antar ras yang mencoba merebut gelarnya sebagai Master Wing Chun seperti dua sequel sebelumnya, tetapi lebih menceritakan dilematika yang dihadapi Ip Man sebagai seorang kepala keluarga dan juga sebagai ahli Wing Chun nomor satu di Hong

Kong. Secara garis besar, Ip Man berada diantara dua pilihan sulit. Ia harus memilih harga dirinya sebagai ahli Wing Chun atau sebagai kepala keluarga bagi istri dan anaknya.

Setelah menonton dan mendapatkan inti cerita film tersebut, peneliti tertarik hingga akhirnya memutuskan untuk menganalisis kepribadian dari tokoh utama yang terdapat dalam film Ip Man 3 menggunakanteori psikologi sastra oleh

Sigmund Freud.

Ketertarikan untuk menganalisis kepribadian tokoh utama menggunakan teori psikologi sastra adalah karena Ip Man memiliki banyak konflik yang harus dihadapinya dan konflik tersebut membutuhkan pengambilan keputusan oleh dirinya agar tercipta kedamaian dan ketenangan bagi dirinya, lingkungan, dan juga keluarganya. Dengan begitu banyak kerumitan, dan masalah,Ip Man harus menerima pahitnya nasib ketika mengetahui bahwa istrinya mengidap kanker ganas yang telah meluas dan tak dapat disembuhkan. Ditengah konflik yang mulai memanas, sang istri meminta Ip Man untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama dirinya, mengingat sang istri telah mendapatkan vonis oleh dokter bahwa hidupnya tak akan lebih dari enam bulan. Pada saat itu juga harga dirinya sebagai ahli Wing Chun dipertaruhkan. Seorang teman lama dari perguruan yang sama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan Ip Man ketika muda datang dan meminta Ip Man untuk bertanding dengan taruhan bahwa gelar yang Ip Man miliki akan berpindah padanya, jika Ip Man kalah dalam pertarungan. Ip Man memilih dengan bijak dan menjatuhkan pilihan untuk tetap tinggal menemani sang istri yang sekarat, menjadi ayah dan suami bagi keluarga kecilnya. Kepribadian yang dimiliki Ip Man membuat film ini menjadi sangat menarik untu diteliti menggunakan psikologi sastra. Tidak hanya sampai disitu, tetapi pengaruh kepribadiannya terhadap tokoh-tokoh lain juga sangat layak untuk di teliti.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini mempunyai hipotesis awal bahwaperistiwa dan konflik yang dialami Ip Man dapat mengubah sikap serta dinamika kepribadiannya. Selain itu, pengaruh kepribadian Ip Man terhadap tokoh lain juga tak dapat dpandang sebelah mata. Maka dari itu, peneliti melihat tokoh

Ip Manmemiliki kepribadian yang menarik untuk diteliti dengan teori psikologi, terutama teori psikoanalisis yang disampaikan oleh Sigmund Freud. Teori psikoanalisis Sigmund Freud menjelaskan tentang kepribadian seseorang dilihat dari tiga komponen yang saling berkaitan erat. Ketiga komponen tersebut berupa id, ego, dan superego. Id, ego, dan superego adalah tiga unsur dalam kepribadian manusia yang selalu ada dan saling bekerja sama. Namun, ketika seseorang menghadapi sebuah persoalan atau pilihan, maka salah satu dari ketiga unsur tersebut akan ada yang mendominasi kepribadian dalam memutuskan atau menyelesaikan persoalan itu. Oleh karena itu, konflik yang dialami tokoh utama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ip Man akan dianalisis dengan melihat dinamika id, ego, dan superego yang terdapat dalam kepribadiannya.

Setelah selesai menganalisis kepribadian Ip Man, maka akan dilakukan analisis selanjutnya yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang terjadi pada tokoh-tokoh lain maupun lingkungannya dikarenakan kepribadian Ip

Man ketika sebelum mendapatkan masalah, dihadapkan masalah, maupun setelah menghadapi konflik. Karena penjelasan di atas mengerucut pada tokoh utama, konflik dalam cerita, dan pengaruh yang terjadi pada tokoh-tokoh bersangkutan, maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian sastra.

1.2 Batasan Masalah

Dalam mengadakan penelitian perlu dirumuskan dengan jelas batasan atau ruang lingkup objek yang akan dibahas agar tidak terjadi pengkajian yang terlalu luas. Maka peneliti mencoba membatasi ruang lingkup penelitian pada pengkajian sesuai dengan judul skripsi”Kepribadian Tokoh Ip Dalam Film Ip Man 3 Karya

Wilson Yip: Analisis Psikologi Sastra”hanya berfokus pada kepribadian tokoh utama, Ip Man dan pengaruh kepribadiannya terhadap orang-orang maupun lingkungan disekitarnya. Dalam menganalisis kepribadian tokoh, akan digunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud (id, ego, superego); peristiwa-peristiwa yang memicu dinamika kepribadian tokoh Ip Man dalam film Ip Man 3. Penelitian ini sebelumnya akan mengaitkan analisis pada unsur instinsik tokoh dan penokohan, dimaksudkan untuk membantu proses analisis yang akan dilakukan menggunakan teori psikoanalisis. Hal ini karena pada penelitian ini hanya akan dilakukan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tokoh utama protagonis yaitu Ip Man dan pengaruh kepribadiannya terhadap tokoh-tokoh lain melalui dialog, ekspresi, serta adegan yang berhubungan dengan kondisi psikologis Ip Man.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan, maka permasalahan penelitian adalah:

1. Bagaimanakah kepribadian tokoh Ip Man dalam film Tiongkok berjudul Ip

Man 3?

2. Apakah pengaruh kepribadian Ip Man terhadap tokoh yang lain dalam film

Ip Man 3?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan sebuah penelitian haruslah jelas, mengingat penelitian harus memiliki arah ataupun sasaran yang tepat. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan kepribadian tokoh utama Ip pada film Ip Man 3.

2. Mendeskripsikan pengaruh kepribadian tokoh Ip Man terhadap tokoh

yang lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Menganalisis film Ip Man 3 diharapkan dapat memperkaya pengetahuan akan sastra dan ilmu yang ikut dan bersangkutan didalamnya khususnya menganalisis film menggunakan pendekatan psikologi sastra.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

1) Meningkatkan kemampuan dalam memahami karya film.

2) Memperluas ilmu pengetahuan dan pendidikan tentang film.

3) Meningkatkan apresiasi terhadap karya film.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan konsep, landasan teori, dan tinjauan pustaka pada penelitian ”Kepribadian Tokoh Ip dalam Film Ip Man 3 Karya Wilson Yip:

Analisis Psikologi Sastra”.

2.1 Konsep

Konsep yang dibahas dalam skripsi ini adalah yang terkait dengan judul penelitian. Konsep untuk penelitian ini merupakan: film, tokoh, kepribadian, psikologi, dan psikologi sastra.

2.1.1 Film

Film menurut Kridalaksana (1984:32), yaitu lembaran tipis, bening, mudah lentur yang dilapisi dengan lapisan antihalo, dipergunakan untuk keperluan fotografi dan alat media massa yang mempunyai sifat lihat dengar (audio-visual) dan dapat mencapai khalayak yang banyak.Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Film memiliki realitas yang kuat, salah satunya menceritakan tentang realitas masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak (Motion Picture). Menurut Effendi 1986:239) film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik.

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film

(sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos

(cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, eletronik, danatau lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, film diartikan selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret), atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1.2 Tokoh

Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Grimes (1975) tidak menggunakan istilah tokoh (character) melainkan partisipan (participant), sedang

Shahnon Ahmad didalam bukunya Gubahan Novel (1979) menggunakan istilah watak. Namun, di dalam buku ini istilah watak digunakan dengan arti tabiat, sifat kepribadian (Sudjiman, 1986:80).

Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Semua unsur cerita rekaan, termasuk tokohnya, bersifat rekaan semata-mata. Tokoh itu di dalam dunia nyata tidak ada.

Boleh jadi ada kemiripannya dengan individu tertentu di dalam hidup ini; artinya, ia memiliki sifat-sifat yang sama dengan seseorang yang kita kenal di dalam hidup kita.

2.1.3 Kepribadian

Menurut Koentjananingrat (1990), kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan oleh seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen. Setiap manusia melakukan proses sosialisasi. Proses sosialisasi ini berlangsung selama manusia masih hidup di dunia ini. kepribadian seseorang individu dapat terbentuk dalam bertingkah laku, sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1.4 Psikologi

Kata psychology berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu (ilmu pengetahuan). Dalam mitologi

Yunani, psyche adalah seorang gadis cantik bersayap seperti kupu-kupu. Dalam hal ini, jiwa pun digambarkan seperti seorang gadis cantik dan kupu-kupu sebagai simbol keabadian. Hal itu berarti psychology dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa dan dapat disingkat dengan ilmu jiwa. Tetapi perlu diketahui istilah jiwa dalam bahasa Indonesia seringkali dihubungkan dengan masalah mistik, kebatinan, dan keruhanian. Oleh alasan tersebut para ahli lebih suka mengunakan istilah psikologi. Disamping itu, objek utama psikologi bukanlah masalah jiwa karena jiwa tidak dapat dipelajari dan diteliti secara ilmiah.

Objek psikologi, yaitu tingkah laku manusia atau gejala kejiwaan. Menyadari alasan logis ini, tidaklah mengherankan jika terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli psikologi dalam memberikan pengertian psikologi. Secara garis besar, banyak ahli menyetujui bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya

(Dakir, 1973).

2.1.5 Psikologi Sastra

Sastra adalah sastra. Begitu batasan yang paling sulit dibantah. Artinya, selain sastra adalah bukan sastra. Namun, di lain pihak, kita juga boleh menyatakan sastra adalah ungkapan jiwa. Sastra itu wakil jiwa lewat bahasa.

Lewat simbol sastra itu ada. Simbol yang mewadahi jiwa hingga sastra itu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menarik.Konteks demikian dapat diartikan bahwa sastra tidak mampu melepaskan diri dari aspek psikis. Jiwa pula yang berkecamuk dalam sastra. Pendek kata, memasuki sastra akan terkait dengan psikologi. Inilah awal kehadiran psikologi sastra dalam penelitian sastra. Sastra adalah fenomena yang tepat untuk didekati secara psikologis.

Menurut Wellek dan Austin (1989:90), istilah psikologi sastra mempunyai empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dan yang keempat mempelajari dampak sastra pada pembaca.

2.2 Landasan Teori

Teori yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teori psikologi sastra dan psikoanalisis Sigmund Freud.

2.2.1 Psikologi Sastra

Tokoh yang dipandang mencetuskan ide psikologi sastra adalah Freud.

Namun, jika dicermati sebenarnya Lacan, Bloom, Cixus, Hartman, dan Mtichell

(Lodge, 1988:79-426) telah menjembatani gagasan psikoanalisis yang banyak ditawarkan Freud. Hanya saja, para tokoh-tokoh tersebut memiliki tekanan yang berbeda-beda dalam meneliti psikologi sastra. Dari sekian banyak ahli itu, Freud memang menduduki peranan utama, sedangkan ahli lain bercabang-cabang konsepnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sastra dalam kehidupan Freud tampaknya cukup aneh. Namun, dunia adalah serba mungkin. Dalam buku Milner yang membahas biografi Freud (1992), yang cukup gamblang, Freud adalah seorang dokter dan selalu mengemukakan pikirannya dalam bentuk ilmiah, padahal dunia sastra penuh subjektif. Semasa hidupnya, di akhir abad ke-19, perbedaan antara studi ilmu eksakta dan ilmu sastra tidak sebesar sekarang. Ilmuwan umumnya mendapat pendidikan sastra yang betul-betul serius semasa mudanya. Hal itu terjadi pula pada Freud.

Freud, ternyata, semakin terfokus pada masalah psikologi tokoh. Dia juga dapat menganalogikan tokoh-tokoh dalam sastra, seperti hubungan dokter dengan pasien. Mulai dari sana, penafsiran-penafsirankritis psikis harus terjadi. Dalam buku L’interpretation des riaves, seperti yang akan dilihat, Freud sama sekali tidak bermaksud membuat suatu ilmu objektif tentang mimpi, tetapi secara sederhana memberikan teori penafsiran mimpi. Mimpi adalah alam bawah sadar yang akan dialami siapa saja, termasuk dalam khazanah sastra.

Manusia sebagai tumpuan sastra selalu terkait dengan gejolak jiwanya.

Manusia yang memiliki derajat istimewa, memiliki budi bahasa, watak, dan daya juang kejiwaan berekspresi. Namun, manusia juga tidak sendirian di dunia ini. mereka harus hidup brdampingan dengan manusia-manusia lain. Fenomena ini akan menjadi bidikan pengarang. Pengarang akan mengarahkan kamera jiwanya ke arah hal tersebut secara masak. Seperti yang dikatakan oleh C.G. Jung

(Semi,1993), bahwa pengarang adalah seorang manusia biasa. Pemandangan dapat menjadi lebih dari itu, manusia juga sekaligus manusia luar biasa. mereka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA memiliki kepekaan jiwa sangat tinggi sehingga mereka mampu menangkap suasana batin manusia lain yang paling dalam.

Gejala-gejala kejiwaan yang ditangkap oleh pengarang dari manusia- manusia lain, kemudian diolah dalam batinnya lalu dipadukan pada kejiwaannya sendiri lalu disusunlah menjadi suatu pengetahuan dan diendapkan dalam batin.

Lalu endapan ini berproses menjadi dorongan untuk melakukan proses kreatif, maka dilahirkan endapan pengalaman tersebut dalam wahana bahasa simbol yang dipilihnya dan dieksprsikannya, menjadi sebuah karya sastra. Dengan demikian, pengalaman kejiwaan sang pengarang yang semula terendap dalam jiwa, telah beralih ke dalam karya sastra yang diciptakannya, yang terproyeksi lewat ciri-ciri kejiwaan para tokoh imajinernya.

Psikologi dan karya sastra memiliki hubungan fungsional, yakni sama- sama berguna untuk sarana mempelajari keadaan kejiwaan orang lain. Hanya perbedaannya, gejala kejiwaan yang ada dalam karya sastra adalah gejala-gejala kejiwaan manusia imajiner, sedangkan dalam psikologi adalah manusia-manusia riil. Namun, keduanya dapat saling melengkapi dan saling mengisi untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap kejiwaan manusia, karena terdapat kemungkinan apa yang tertangkap oleh para pengarang tak mampu diamati oleh psikolog, atau sebaliknya.

2.2.2 Psikoanalisis Sigmund Freud

Saat psikologi masuk sebagai ilmu pengetahuan pada pertengahan abad

XIX di Jerman, yang dijadikan obyek adalah kesadaran seseorang. Hal ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dipengaruhi oleh Descartes yang menetapkan bahwa obyek psikologi hanyalah kesadaran (Hall Calvin. S, 1960:25). Psikologi hanya bertujuan mencari unsur dasar dari kesadaran itu dan menentukan bagaimana tergabungnya unsur-unsur tersebut.

Pendapat tersebut ditentang oleh banyak pihak. Sigmund Freud adalah salah satu orang yang menentang pendapat tersebut. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya sebagian kecil saja dari seluruh kehidupan psikis. Freud mengumpamakan psikologis ibarat sebuah gunung es di tengah laut, yang ada di atas permukaan itu menggambarkan kesadaran, sedangkan yang dibawah permukaan laut yang terbesar menggambarkan ketidaksadaran. Dalam ketidaksadaran terdapat kekuatan dasar yang mendorong pribadi seseorang. Oleh karena itu untuk memahami kepribadian manusia secara utuh harus menjelajah lebih dalam ke daerah ketidaksadaran. Menurut Suryabrata Sumadi (1982:121) ada tiga aspek kepribadian yang dibagi oleh Freud yaitu, Das es atau id

(aspekbiologis), Das Ich atau ego (aspek psikologis), dan Das uber ich atau superego (aspek sosiologis). Ketiganya memiliki fungsi, sifat, komponen prinsip kerja, dan dinamika masing-masing, tetapi ketiganya tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan erat. Freud mengibaratkan id sebagai raja yang berlaku seperti penguasa absolut, harus dihormati, manja, sewenang-wenang dan mementingkan diri sendiri. Ego sebagai perdana menteri yang diibaratkan memiliki tugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang terkait dengan realitas dan tanggap terhadap keinginan masyarakat. Sementara superego ibaratnya sebagai pendeta yang selalu penuh pertimbangan terhadap nilai baik dan buruk untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengingatkan id yang serakah akan pentingnya perilaku yang arif dan bijak.

Tingkah laku manusia selalu merupakan hasil dari ketiga aspek ini.

1. Das Es atau Id

Aspek ini adalah aspek biologis yang merupakan sistem asli didalam

kepribadian. Das es atau id berisikan unsur-unsur yang dibawa sejak lahir,

termasuk insting. Pedoman dalam fungsi id adalah menghindarkan diri dari

hal yang tidak nyaman dan hanya mengejar kenikmatan. Das es atau id

merupakan energi psikis sebagai penggerak ego dan superego. Energi psikis di

dalam id dapat meningkat karena adanya rangsangan dari luar maupun dari

dalam. Apabila energi itu meningkat dapat menyebabkan ketegangan yang

menimbulkan ketidaknyamanan. Menurut Sumardi Suryabrata (1983:126)

untuk menghilangkan ketidakenakan dan mencapai kenikmatan, id bekerja

dengan dua cara (alat proses), yaitu:

a. Refleks (reaksi otomatis) dan proses primer. Refleksi atau reaksi otomatis

contohnya seperti berkedip dan bersin.

b. Proses primer dapat dicontohkan dengan orang yang sangat lapar

membayangkan makanan yang enak.

Tetapi jelas bahwa orang yang lapar tidak akan merasa kenyang bila

hanya dengan membayangkan makanan. Maka dari itu perlu ada sistem lain

yang menghubungkan pribadi dengan dunia objektif, yang dinamakan das ich

atau ego.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Das Ich atau Ego

Das ich atau ego merupakan id yang mengacu pada prinsip kenyataan.

Ego terletak di antara alam sadar dan tak sadar. Tujuan utama dari prinsip kenyataan ini adalah untuk menunda pemuasan nafsu diri atau dengan kata lain prinsip kesenangan yang disesuaikan dengan kenyataan yang ada. Ego bekerja dibawah energi id. Ego menjalankan prinsipnya ketika id yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ego terperangkap di antara dua energi yang bertentangan, yakni id dan superego. Ego berusaha patuh pada prinsip realitas dengan mencoba memenuhi kesenangan individu yang dibatasi oleh realitas (Minderop, 2010:21). Sebagai contoh, bila seorang anak diberi uang untuk membeli buku di toko buku oleh ayahnya. Setelah membeli buku ternyata uang tadi tersisa banyak. Id dalam dirinya selalu mendorong untuk memuaskan kesenangan dengan memakai uang sisa tadi untuk jajan. Namun, ia dihalangi oleh realitas bahwa sang ayah akan marah bila ia memakai dan menghabiskan uangnya tanpa meminta dahulu, inilah yang disebut ego.

3. Das Uber Ich atau Superego

Das uber ich atau superego merupakan aspek kepribadian yang mengacu pada konsep abstrak mengenai baik dan buruk atau prinsip idealistik.

Tujuan superego adalah untuk menjauhkan diri dari prinsip kenyataan atau kepuasan dan menuju ke arah kesempurnaan. Sebagian superego terletak di alam sadar dan sebagian lainnya berada di alam tak sadar. Superego

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengabaikan kenyataan namun fungsinya bertentangan dengan id. Jika id

berprinsip pada kepuasan diri maka superego berprinsip pada kesempurnaan

diri. Superego menghambat impuls dari id sehingga superego tidak hadir

dalam bentuk tingkah laku melainkan moral. Moral yang mengatur dan

mengawasi ego, tentang baik dan buruk dalam bertingkah laku. Ego yang

berada diantara alam sadar dan tidak sadar bertugas memberi tempat pada

fungsi mental utama, misalnya: penalaran,penyelesaian masalah, dan

pengambilan keputusan dalam sebuah pilihan (Minderop, 2010:22). Kehendak

id dan superego sebenarnya diketahui oleh ego. Ego menjadi media pengatur

besarnya energi yang keluar dari id dan superego pada pada setiap individu.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berguna untuk melihat apakah objek penelitian tersebut sudah pernah diteliti sebelumnya oleh orang lain atau belum agar terhindar dari plagiarisme. Sejauh ini, untuk film Ip Man 3, hanya didapatkan satu penelitian yang telah meneliti Ip Man 3 sebagai objek penelitian. Penelitian tersebut berjudul ”Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Film Ip Man 3” milik

Universitas Pasundan yang diteliti oleh Erdhy Verdhian Delaellyrosa pada tahun

2016 menggunakan teori semiotik dari Ferdinand De Saussure. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanda (signifier) yang terdapat pada filmIp Man 3, untuk mengetahui petanda (signified) yang terdapat pada film Ip

Man 3, untuk mengetahui nilai-nilai moral dalam kehidupan yang terdapat pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA film Ip Man 3, serta mengetahui Kontruksi Realitas Sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat sebenarnya.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang mengutamakan pada penelitian yang mendalam, serta menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure yang mengandung dua unsur penting yaitu makna penanda (signifier) dan makna petanda (signified).

Hasil dari penelitian film Ip Man 3,sesuai judul yang telah disebutkan di atas adalah film tersebut mempunyai penanda yang memiliki banyak makna didalam setiap tanda tersebut. Disamping itu banyak makna petanda yang disampaikan film tersebut serta jalan cerita yang ditampilkan banyak mengandung nilai pesan moral yang baik, baik positife maupun negative. Yang terpenting dari semua itu, konsep keseluruhan yang ada didalam film tersebut bisa dimengerti dan dipahami segala pesan yang ingin di sampaikan kepada penonton dan khalayak luas.

Tidak hanya sebuah hasil tetapi peneliti memiliki saran untuk para pembaca dan masyarakat. Saran yang ingin peneliti berikan dalam penelitian ini adalah agar para produser, sutradara, dan penulis naskah yang ingin membuat film tidak hanya bersifat hiburan saja melainkan memberikan makna yang berarti didalam setiap adegannya, agar bermanfaat bagi masyarakat. Serta dalam pemilihan aktor dan aktris harus sesuai perannya agar tercipta harmonisasi. Masyarakat harus pintar dalam menonton film dan dapat memahami setiap pesan yang disampaikan agar bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri. Yang terakhir bagi para peneliti yang akan meneliti film harus lebih teliti dalam menganalisis makna penanda (signifier) dan pertanda (signified).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selain penelitian dengan judul seperti yang tertera di atas, belum ada lagi terdapat penelitian yang menjadikan film Ip Man 3 sebagai objek penelitiannya.

Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti objek yang sama namun, dengan bidangyang berbeda dari yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Peneliti berniat menjadikan tokoh Ip Man sebagai fokus didalam penelitiannya lalu menganalisanya melalui psikologi sastra milik Sigmund Freud.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian menggunakan data kualitatif deskriptif karena bertujuan untuk memberi gambaran tentang keadaan psikologis tokoh utama. Data yang digunakan merupakan data verbal dan visual yang berupa teks dan gambar. Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi psikologis tokoh utama, yaitu Ip Man. Selain itu, data dalam penelitian ini merupakan data verbal dan visual yang berupa teks dan gambar.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan sebuah proses penting di dalam penelitian. Data- data yang telah dikumpulkan, nantinya akan di olah dan di analisis oleh peneliti.

Dalam pengumpulan data juga dibutuhkan beberapa teknik sebagai berikut:

1) Menyimak dan menentukan bagian film Ip Man 3 yang berhubungan dengan

rumusan masalah penelitian dengan berpedoman pada teori psikoanalisis

Sigmund Freud.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2) Mengamati pengaruh kepribadian Ip Man terhadap orang-orang disekitarnya

menggunakan psikoanalisis Sogmund Freud

3) Mengamati kepribadian tokoh utama Ip Man sebelum terjadi perubahan

kepribadian hingga terjadi perubahan kepribadian, konflik-konflik yang terjadi

yang dihadapi selama film berlangsung.

4) Mencatat hal-hal yang dirasa penting sebagai sumber data dalam penelitian ini.

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah tahap yang sangat penting di dalam penelitian. Teknik analisis data pada skripsi ini akan menggunakan teknik deskriptif. Peneliti akan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian dan akan melakukan analisis, sehingga hasil yang muncul adalah berupa bentuk deskripsi. Setelah data di peroleh dan di kategorikan, maka penulis akan menganalisis kepribadian pada tokoh Ip Man dan mendeskripsikan kepribadian dan pengaruhnya terhadap tokoh lain.

Teknik menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Mengamati/menyimak film

Peneliti akan mengamati film yang menjadi objek penelitian yaitu film Ip Man

3 yang disutradarai Wilson Yip. Skenario demi skenario akan diamati begitu

juga dengan dialog-dialog yang diucapkan para pemeran yang berkaitan

dengan tokoh utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Klasifikasi Data

Peneliti mengkasifikasi dan menyusun data-data yang telah ditemukan dalam

film Ip Man 3.

3. Menganalisis Kepribadian Tokoh Utama

Peneliti menganalisis kepribadian tokoh utama sesuai dengan masalah yang

telah dirumuskan. Peeneliti akan menjabarkan kepribadian tokoh utama dan

menganalisisnya menggunakan teori psikoanalisis.

4. Menuliskan hasil dan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

3.4 Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, langkah-langkah teknk pengumpulan data yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

1) Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah film berjudulIp

Man 3. Film berbahasa Mandarin berdurasi 105 menit yang dirilis pada

tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menonton film

tersebut dengan cermat lalu menentukan data-data yang diperlukan sesuai

dengan rumusan masalah dan teori yang digunakan.

2) Studi pustaka dengan mengumpulkan informasi sesuai dengan masalah

penelitian sebanyak-banyaknya dari perpustakaan. Sumber-sumber

kepustakaan diperoleh dari buku dan beberapa hasil penelitian sebelumnya

(skripsi). Tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk membantu mencari

jawaban atas masalah penelitian dengan mengambil informasi-informasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai sumber untuk mendapatkan

informasi yang terbaik dan dapat melengkapi informasi dari sumber lain,

serta dapat membantu menentukan batasan-batasan dalam mengerjakan

penelitian ini.

3) Penelusuran internet guna mencari data sekunder untuk melengkapi data

utama.

Sumber data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perilaku tokoh utama dalam film Ip Man 3dengan durasi film 105 menit dirilis tahun 2015.

Judul : Ip Man 3

Jenis Film : Drama-Action

Sutradara : Wilson Yip

Produser : Raymond Wong

Naskah : Edmond Wong

Chan Tai-lee

Jil Leung

Pemeran : Donnie Yen

Max Zhang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Mike Tyson

Patrick Tam

Bryan Leung

Musik :

Durasi : 105 menit

Rilis : 16 Desember 2015(Premiere)

24 Desember 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

KEPRIBADIAN TOKOH IP MAN PADA FILM IP MAN 3 KARYA

WILSON YIP

Pada bab empat ini akan dipaparkan analisis kepribadian tokoh utama film

Ip Man 3 yang bernama Ip Man menggunakan teori psikologi sastra Sigmund

Freud. Fokus analisis tokoh utama Ip Man berdasarkan Id, Ego, dan Superego.

4.1 Kepribadian Tokoh Ip Man dalam Film Ip Man 3

Pada bagian ini, penulis akan menganalisis kepribadian Ip Man sebagai tokoh utama dalam film Ip Man 3. Ip Man adalah seorang master bela diri Wing Chun nomor satu di Tiongkok yang sangat disegani dan diagungkan pada tahun 1959. Ip

Man dan keluarganya menetap di Hong Kong dan membangun sekolah bela diri

Wing Chun miliknya sendirti. Sebagai sosok yang telah banyak melalui banyak hal, Ip Man akhirnya menemukan ketenangan untuk dirinya dan keluarganya setelah berbagai macam konflik di seri-seri sebelumnya. Dalam menganalisis kepribadian tokoh Ip Man, peneliti bekerja berdasarkan psikologi sastra milik

Sigmund Freud.

Analisis kepribadian tokoh utama yaitu Ip Man ini didasarkan pada psikologi sastra Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, dan Superego untuk mendukung analisis psikologi sastra tokoh utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berikut ini adalah analisis terhadap unsur-unsur kepribadian tokoh Ip Man dalam film Ip Man 3 berdasarkan psikologi sastra Sigmund Freud yang fokus pada Id, Ego, dan Superego.

4.1.1 Analisis Tokoh Ip Man Berdasarkan Id

Ip Man pada dasarnya adalah orang yang senang membantu. Rasa ingin

membantu muncul di dalam nalurinya tidak penting apa yang orang lain pikirkan

dan apa yang menghambatnya. Hal itu tercermin pada durasi 00:26:56 hinga

00:27:15, Ip Man dan istrinya sedang berbicara sembari mengganti bola lampu

kamar tidur mereka. Cheung Wing-sing merasa keberatan mengenai keputusan

Ip Man untuk menjaga sekolah bersama dengan murid-muridnya. Namun usaha

Cheung Wing-sing sebagai istri tidak membuahkan hasil, Ip Man tetap ingin

menjaga sekolah itu mengingat tak ada satu polisi pun yang dapat menjaga

sekolah itu dikarenakan kurangnya personil. Paparan di atas didukung dengan

dialog Ip Man dan Istrinya. Terlebih lagi, Ip Man merasa memiliki tanggung

jawab untuk membuat sekolah itu aman dari ancaman Ma King-sang

dikarenakan orang-orang percaya padanya dan murid-muridnya untuk menjaga

sekolah.

(Yip: 00:26:57 - 00:27:01) ”Orang-orang ingin aku tinggal dan membantu menjaga daerah.”

(Yip: 00:27:03 - 00:27:06) ”Ini pembakaran, apa polisi tidak terlibat?”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Yip: 00:27:06 - 00:27:08) ”Ya, kenapa tidak? Gendut' Po bilangmereka akan memecahkan kasusnya. Kita tidak punya alasan untuk meragukan perkataannya.”

(Yip: 00:27:14 - 00:27:16) ”Itu bagus.”

(Yip: 00:27:17 - 00:27:20) ”Tapi mereka tidak bisamemberikan perlindungan setiap saat. Jadi untuk beberapa malamaku mungkin akan pulang larut.”

(Yip: 00:27:28 - 00:27:29) ”Haruskah aku memasak untuk makan malam?”

(Yip: 00:27:29 - 00:27:31) ”Tentu, kalau tidak, aku harus makan apa?”

(Yip: 00:27:34 - 00:27:36) ”Mereka tidak bisa melakukannya tanpamu?”

(Yip: 00:27:37 - 00:27:38) ”Bukan begitu. Tetapi jika aku bisa membantu, akan kulakukan.”

Dialog diatas mendukung bahwa Id dalam diri Ip Man lebih mendominasi.

Ia bahkan mengesampingkan keluarganya demi keinginannya untuk membantu menjaga sekolah dan membuat anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan aman.

Id mengalahkan Ego di dalam diri Ip Man. Paparan ini pun diperkuat dengan beberapa dialog dari beberapa murid-murid Ip Man seperti dibawah ini.

(Yip: 00:30:03 - 00:30:04) ”Saat aku minum teh pagi ini, orang-orang mengatakan bahwa kita akan menjadi penjaga keamanan.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Yip: 00:30:07 - 00:30:11) ”Oh, jangan khawatir tentang hal itu. Master Ip tidak akan mendengarkan gosip. Tetapi, siapa yang bilang begitu?”

(Yip: 00:30:17 - 00:30:19) ”Banyak orang.”

Selain dialog dari beberapa murid Ip Man, berikut adalah kalimat yang diucapkan oleh Tin Ngo-san di dalam dialognya mengenai keputusan Ip Man untuk menjaga sekolah bersama dengan murid-murid bela dirinya.

(Yip: 00:31:11 - 00:31:13) ”Mereka mengatakan di rumah teh bahwa kau sudah menjadi satpam sekolah ini. Itu sangat menghina.Aku yakin bajingan itu yang menyebarkan gosip.”

Paparan di atas semakin mendukung bahwa Ego tak lagi dapat mengontrol

Id. Keinginan Ip Man untuk menghadirkan keamanan dan kenyamanan di sekolah tersebut ternyata tak terkalahkan walaupun sang istri tidak mendukung keputusannya, begitu juga dengan orang-orang yang mulai merendahkan dirinya dan murid-muridnya sebagai penjaga keamanan. Hinaan semacam itu ia biarkan menerpa dirinya yang notabene adalah seorang master Wing Chun terbaik di

Tiongkok. Instingnya untuk membantu lebih kuat dari perkataan orang-orang disekitarnya.

Id juga mendominasi Ip Man ketika ia dihadapkan pada kenyataan bahwa murid-murid Sekolah Dasar Chi diculik oleh Ma King-sang. Saat itu Ma King-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sang hanya berencana untuk melakukan pancingan terhadap kepala sekolah dengan menculik beberapa murid Sekolah DasarChi, tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mendatangkan Kepala sekolah ke dermaga dan berhadapan langsung dengan Ma king-sang. Ma king sang menyangka taktiknya akan berjalan mulus, tetapi Ip Man datang dan mendapati laporan dari guru Wang bahwa beberapa anak murid diculik termasuk putra bungsunya Ip Ching.

Terlihat jelas bahwa Ip Man datang atas kehendak amarahnya yang membubung, layaknya Id, amarah ini terjadi di bawah alam sadar tanpa Ip Man dapat mengontorlnya. Ego yang muncul di dalam dirinya berupa kenyataan bahwa yang dibutuhkan Ma King-sang sebenarnya adalah Kepala Sekolah, tetapi Id-nya mengatakan bahwa ia wajib menyelamatkan anak-anak itu, terlebih lagi salah satu dari anak-anak yang diculik adalah anaknya. Berikut adalah potongan adegan yang mendukung.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ip Man dan istrinya sudah lama membina rumah tangga. Banyak yang mereka lalui senang maupun susah. Kehidupan mereka tidak hanya dipenuhi kebahagiaan, tetapi juga kesedihan seperti film sebelumnya (Ip Man dan Ip Man

2). Ip Man mencintai Cheung Wing-sing dengan segenap hatinya, dirinya sangat terpukul ketika mengetahui bahwa sang istri mengidap penyakit kanker kronis.

Pernyataan dokter pun memperparah kekhawatiran Ip Man pada keselamatan sang istri. Berikut adalah dialog yang mendukung.

(Yip: 00:57:56 - 00:57:59) ”Bintik-bintik hitam menunjukkan sel-sel kanker. Ini adalah tumor. Kanker telah menyebar terlalu luas untuk bisa dioperasi.”

(Yip: 00:58:17 - 00:58:18) ”Apa bisa disembuhkan?”

(Yip: 00:58:20 - 00:58:22) ”Biasanya, kami meresepkan obat, tetapi pada tahap ini tidak mungkin dikendalikan.”

(Yip: 00:58:30 - 00:58:33) ”Dokter, berapa banyak waktu yang kumiliki?”

(Yip: 00:58:34 - 00:58:36 ”Mungkin enam bulan.”

Di awali dengan diketahuinya penyakit kronis Cheung Wing-sing, Ip Man justru mulai menarik diri dari segala aktifitas yang biasa ia lakukan. Hari demi hari hidupnya ia habiskan untuk mmebayar semua waktu-waktu yang tidak sempat ia lalui dengan Cheung Wing-sing. Kencan-kencan yang tertunda, makan malam yang ia lewatkan, dan janji-janji yang belum ia tepati membuat dirinya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA termotivasi untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan Cheung Wing-sing dan anaknya Ip Ching. Ip Man bahkan merelakan gelar master Wing Chun yang selama ini ia pikul kepada Wing Chun pendatang baru bernama Cheung Tin-chi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan analisis, sejak mengetahui keadaan sang istri, Ip Man cenderung terdominasi oleh keinginannya untuk membahagiakan sang istri. Id yang muncul membuat Ip Man hanya melakukan apa yang dirasa prioritas bagi dirinya tanpa memikirkan bagaimana reaksi orang-orang disekelilingnya. Ip Man bahkan dengan ringan melewatkan artikel koran yang mengabarkan tentang duel yang di selenggarakan Cheung Tin-chi melawan Ip Man demi memperebutkan gelar master Wing-chun.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ip Man mengabaikan pertandingan tersebut dan memilih untuk fokus pada sang istri dan keluarganya. Ip Man kehilangan harga diri dan wibawanya sebagai master Wing Chun. Disini terlihat bahwa superego tak lagi dapat mengontrol Id.

Apapun yang terjadi, Ip Man memilih untuk tetap pada pilihannya, yaitu membuat akhir hidup sang istri bahagia. Berikut adalah tanggapan Cheung Tin-chi ketika dirinya dinobatkan sebagai Master Wing Chun menggantikan Ip Man.

(Yip: 01:21:35 - 01:21:37) ”Bermain dengan Wing Chun kalsik adalah sama saja dengan kehilangan visi nenek moyang. Hal itu salah baik sekarang maupun di masa depan. Nenek moyang kita seharusnya tidak perlu khawatir tentang masa depan. Aku percaya Master Ip memahami hal ini, dan ia memilih melewatkan pertarungan. Ini juga merupakan tindakan yang hebat. Mulai hari ini Aku, Cheung Tin Chi akan memimpin Wing Chun yang sesungghunya untuk masa depan yang gemilang.”

4.1.2 Analisis Tokoh Ip Man Berdasarkan Ego

Ip Man tumbuh sebagai lelaki berhati lembut dan mencintai kedamaian.

Filosofi Wing Chun tanpa dapat dihalangi banyak sedikitnya telah memberikannya efek dalam menjalani hari-hari hidupnya. Ip Man yang tidak menyukai kekerasan mau tidak mau harus menuruti perintah Ma King-sang yang memintanya untuk membuang harga dirinya dengan bersujud di hadapan seluruh anak buah Ma King-sang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Yip: 00:47:12 - 00:47:13) ”Ah Sang, anak-anak tidak bisa disalahkan.Jangan main-main dengan mereka, oke?”

(Yip: 00:47:18 - 00:47:20) ”Bagaimana aku bisa bermain-main dengan mereka? Aku memberinya apel. Jangan takut, makanlah apel. Hanya saja, beritahu ayahmu untuk meletakkan tiang.Lalu kita bisa bicara.”

(Yip: 00:47:33 - 00:47:34) ”Ching, jangan takut.”

(Yip: 00:47:34 - 00:47:36) ”Letakkan tiangnya. Bertindak seperti kau sungguh-sungguh.Berlutut! Bersujud!”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ip Man melakukan apa yang diperintahkan Ma King-sang tanpa sepatah kata bantahan demi sang anak yang di todong pisau oleh Ma King Sang. Pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA skenario itu terlihat jelas bahwa Ego menguasai Ip Man. Ip Man tidak menginginkan anaknya menjadi saksi kekerasan maupun korban kekerasan.

Namun harga dirinya rela ia lepaskan, Superego-nya terpaksa ia singkirkan. Ia mengikuti perintah Ma King-sang semata-mata hanya demi sang anak, tidak peduli bagaimana citra dirinya sebagai Master Wing Chun nomor satu. Ia tetap bersujud demi sang anak dan anak-anak lainnya.

4.1.3 Analisis Tokoh Ip Man Berdasarkan Superego

Analisis tokoh Ip Man diawali dengan pemaparan ketika Ip Man berjaga malam di Sekolah DasarChi bersama dengan murid-muridnya. Saat itu dirinya dan Ah Lik sedang berada di halaman sekolah. Ah Lik berada tidak jauh darinya.

Lalu Ip Man memutuskan untuk menghibur dirinya dengan merokok, tetapi ia menghentikan niatnya ketika melihat bahwa Ah Lik bisa saja melihat dirinya merokok. Karena ia seorang Master sekaligus Guru, Ip Man tidak ingin memberikan contoh yang kurang baik bagi Ah Lik.

Ip Man pada dasarnya adalah orang yang sangat memikirkan tentang apa yang terjadi disekitarnya, termasuk apa dampak yang dapat ia berikan terhadap orang-orang disekitarnya. Maka dari itu Ip Man mengurungkan niatnya untuk menghibur diri dengan menghisap sebatang rokok, ada perasaan canggung dan tak pantas baginya menunjukkan kebiasaan merokoknya didepan murid-muridnya dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dihadapan guru Sekolah DasarChi. Berikut adalah potongan-potongan film yang mendukung pernyataan tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Yip: 00:21:45 – 00:21:59)

Pada potongan-potongan gambar di atas terlihat bahwa Id yang muncul berupa insting alami Ip Man, keinginannya untuk merokok namun, Ego datang dan menghambat Id. Terlihat bahwa Ip Man menyimpan kembali rokoknya ke dalam saku setelah ia melihat situasi dan mendapati bahwa ada guru Wang dan muridnya Ah Lik masih berada dekat dengannya. Ego mengalahkan Id saat itu, membuat Ip Man mengurungkan niatnya dan memikirkan apa yang terjadi kiha ia yang saat itu berada di lingkungan sekolah, berada di depan guru Wang dan muridnya Ah Lik jika ia memutuskan untuk merokok. Ia akan kehilangan wibawa yang ia miliki.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tumbuh di lingkungan yang sulit, Ip Man menjadi sosok orang yang sangat mementingkan moral dan kebaikan di setiap tindakan yang ia lakukan.

Apapun yang ia lakukan, semua muncul atas dasar pertimbangan mengenai moral dan kebaikan. Hal itu diperkuat dengan dialog berikut ini.

(Yip: 00:35:43 - 00:35:46) ”Apa yang akan kau lakukan pada sekolah?”

(Yip: 00:35:48 - 00:35:50) ”Bos Ma King-sang berkomplot dengan Kaptenku. Dua setan asing yang bersekongkol Tak ada harapan. Sekolah itu hancur.”

(Yip: 00:35:57 - 00:35:59) ”Gendut, aku percaya padamukarena kau tidakseperti polisi lainnya. Tapi satu kata dari orang asingdan kau menyerah pada kasus ini?”

(Yip: 00:36:05 - 00:36:08) ”Bukan itu, itu sia-sia.”

(Yip: 00:36:09 - 00:36:10) ”Jadi kau tidakmenangkap pembakaratau melindungi warga dan anak-anak.Dan sekarang murid-muridkumelakukan pekerjaan untukmu.”

(Yip: 00:36:17 - 00:36:19) ”Apa lagi yang bisa kulakukan? Apa lagi yang bisa kulakukan? Master Ip, kau petarung, bukan dewa. Sudah terlambat. Kau menjaga sekolah siang dan malam tapi untuk berapa lama?nKau tahu iblis yang menguasai Hongkong.”

(Yip: 00:36:34 - 00:36:36) ”Dunia memang tidak adil. Tapi standar moral diterapkan merata.Penguasa tidak selalu orang yang unggul.Dan yang dikuasai tidak selalu rendahan. Dunia bukan milik orang kaya atau orang yang berkausa tetapi untuk orang-orang dengan hati yang murni. Apa kau memikirkan anak-anak? Semua yang kita lakukan mereka sedang menontonnya. Kita perlu menjadi panutan yang baik. Semua yang kita lakukan tidak untuk hari ini tapi untuk esok.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Paparan dialog di atas membuktikan bahwa Ego yang ada di dalam dirinya dikalahkan oleh Superego yang mendominasi. Ip Man merasa bahwa kehidupan yang ia jalani baiknya memiliki dampak yang baik bagi kehidupan setelahnya dan generasi-generasi selanjutnya. Pada umurnya yang tak lagi muda, Ip Man mulai memikirkan tentang ketenangan dan kenyamanan hidupnya juga keluarganya, maka dari itu dialog di atas menunjukkan betapa ia sangat ingin anak-anak mendapat contoh perilaku yang baik. Karena nilai moral dan kebaikan ia anggap sangat penting untuk ditanamkan sebagai dasar kehidupan.

Ip Man terkenal dengan sifatnya yang berwibawa dan bijaksana. Namun saat anaknya, Ip Ching di culik oleh Ma King-sang, Ip Man merasa kesalahannya dalam bertindak malah membahayakan nyawa sang anak. Ia telah mengambil langkah yang tidak bijaksana hingga murid-murid Sekolah DasarChi diculik oleh

Ma King-sang. Walaupun ia berhasil membebaskan semua anak-anak itu, ia tetap merasa bersalah karena telah membuat sang istri khawatir setengah mati.

Mengetahui bahwa sang anak dalam bahaya, Cheung Wing-sing merasa sangat marah pada Ip Man karena tidak dapat menjaga anak bungsu mereka dengan baik. Ip Ching yang pulang ke rumah bersama Ip Man langsung dihujani pelukan dan tangis oleh Cheung Wing-sing. Walaupun bersyukur ketika mendapati anaknya baik-baik saja, Cheung Wng-sing tetap marah dan kesal terhadap Ip Man. Tak dapat dihindari, sebuah tamparan keras melayang begitu saja dari tangan Cheung Wing-sing ke wajah Ip Man.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jika Ip Man adalah orang dengan sifat yang kasar dan pemarah, bisa saja ia merasa bahwa tamparan sang istri melukai harga dirinya sebagai suami dan juga seorang lelaki. Tetapi Ip Man yang memiliki kebijaksanaan justru sama sekali tidak marah atau kesal atas tindakan Cheung Wing-sing yang menamparnya di depan anak mereka. Kebijaksanaan dan rasa cinta Ip Man pada keluarganya juga didukung dengan dialog berikut.

(Yip: 00:55:30 - 00:55:31) ”Ah Ching!”

(Yip: 00:55:47 - 00:55:49) ”Ada masalah di sekolah.Mereka menculik Ah Ching. Maafkan aku, Wing Sing. Ini salahku. Aku salah. Ini salahku. Ini tidak akan terjadi lagi.”

Sambil meraih tangan istrinya Ip Man mengucapkan dialog diatas.

Wajahnya menyiratkan rasa bersalah yang sangat dalam menunjukkan betapa besar penyesalannya karena menaruh Ip Ching dalam posisi berbahaya dan membuat istrinya sedih.

Jika di kaji menggunakan psikologi sastra milik Sigmund Freud, maka paparan di atas menunjukkan bahwa Ip Man pasti mempunyai begitu banyak alasan untuk mengelak dari amarah sang istri. Ia juga bisa saja menjadi egois dan memikirkan dirinya sendiri dengan kembali memarahi Wing-sing yang menamparnya. Tetapi kesadarannya akan kejadian yang telah membuat istrinya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bersedih dan meletakkan anaknya dalam bahwa membuat Ip Man merasa sudah sepantasnya dirinya mengakui kesalahan dan disalahkan atas kejadian tersebut, yang mana mengarah pada Superego. Superego jelas menguasai Ip Man dibagian ini.

Sebagai seorang Master Wing Chun, Ip Man harus selalu siap untuk berkelahi menggunakan jurusnya kapanpun dan dimanapun, tidak penting bagaimana situasi dan kondisinya. Ip Man yang sesungguhnya sangat menyukai perdamaian dan ketenangan justru malah diusik ketenangannya oleh orang-orang yang kerap ingin melenyapkannya. Seperti halnya di suatu adegan ketika Ip Man dan istrinya dihadang oleh seorang pembunuh bayaran yang dikirim oleh Frank untuk menghabisinya.

Di dalam lift, Ip Man dan istrinya di hadang oleh seorang pembunuh bayaran. Perkelahian pun tidak dapat dihindari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Perkelahian sengit di dalam lift yang sempit membuat Ip Man harus ekstra hati-hati mengingat bahwa tidak hanya dirinya yang berada di dalam, melainkan juga Cheung Wing-sing. Wing-sing yang saat itu baru saja menjalani pengobatan atas kanker yang dideritanya, mau tidak mau merasa khawatir ketika melihat sang suami berkelahi demi melindungi dirinya. sebisa mungkin Ip Man melindungi sang istri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sikap bijaksana Ip Man muncul saat ia memutuskan untuk membawa perkelahian yang masih terus berlanjut ke luar lift. Ia menutup pintu lift dan kembali memulai perkelahian sengit yang menyakitkan di koridor bangunan. Ia meninggalkan Cheung Wing-sing sendirian di dalam lift. Keputusan Ip Man untuk meninggalkan sang istri di dalam lift sementara ia bertarung di koridor, semata- mata hanya untuk mengurangi rasa takut dan khawatir yang dimiliki sang istri.

Cheung Wing-sing mengidap penyakit kanker yang tak tersembuhkan, maka Ip

Man berjanji pada dirinya untuk membuat sang istri merasa bahagia di saat-saat terakhirnya. Alasan itulah yang membuat Ip Man memutuskan untuk tidak membuat istrinya khawatir dan takut dengan melihatnya bertarung.

Berdasarkan teori Sigmund Freud, Ip Man berhasil mengontrol dirinya, membiarkan Superego yang mendominasi dan mengambil alih. Id yang dimiliki untuk melindungi sang istri, Ego yang menuntutnya untuk melanjutkan perkelahian, diredam oleh Superego. Superego muncul sebagai pengontrol diri, Ip

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Man menyadari bahwa keselamatan sang istrilah yang terpenting, maka ia memutuskan untuk berkelahi di luar lift agar sang istri jauh dari kemungkinan terluka dan ketakutan.

4.2 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Tokoh Lain

Dalam Film ini, Ip Man sebagai tokoh protagonis memiliki beberapa jenis sifat-sifat yang sangat menonjol dari dirinya antara lain, bijaksana, tegas, berwibawa, ramah, rendah hati, dan sangat menyayangi keluarga. Sifat-sifat tersebut membawanya menjadi pribadi yang disenangi dan disegani oleh banyak orang, tua maupun muda. Dan tentu saja kepribadiannya tidak luput dari pengaruh yang tanpa disadari telah ia berikan pada tokoh-tokoh lainnya pada film tersebut.

Seperti karya sastra lainnya, tokoh dalam film juga tak luput dari watak protagonis dan antagonis. Dalam film Ip Man 3, tokoh protagonis di lakoni oleh

Ip Man, sedangkan tokoh antagonis di lakoni oleh Cheung Tin-chi. Adapun tokoh lain yang berperan di dalam film Ip Man 3 antara lain.

4.2.1 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Tin-chi

Cheung Tin-chi adalah salah satu tokoh antagonis yang cukup banyak

mendapatkan peran di beberapa adegan utama di dalam film Ip Man 3.

Walaupun menjadi watak yang bersikeras untuk melawan Ip Man, tentu

kepribadian Ip Man tanpa disadari mempengaruhi dirinya sebagai tokoh

antagonis yang berlawanan dengan tokoh protagonis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cheung Tin-chi memiliki latar belakang bela diri yang sama dengan Ip

Man yaitu, Wing Chun. Melihat Ip Man yang sukses dan dihormati masyarakat, ia termotivasi untuk menggeser Ip Man dari posisinya sebagai master bela diri

Wing Chun. Walaupun hanya bekerja sebagai penarik becak dan bertarung di arena milik Frank untuk mendapatkan uang, Cheung Tin-chi akhirnya dapat menaikkan status sosialnya yang berawal dari orang miskin menjadi master

Wing Chun yang memiliki sekolah seni bela diri. Tentu uang yang ia hasilkan untuk membangun citra dirinya bukanlah murni dari hasil menarik becak dan bertarung saja, melainkan menjadi kaki tangan Ma King-sang.

Di akhir ceritanya, Cheung Tin-chi yang telah menempati posisi tertinggi dalam seni bela diri Kung Fu, harus menerima kenyataan bahwa dirinya dikalahkan oeh Ip Man. Ia mengaku kekalahannya, tetapi Ip Man tidak begitu saja bertindak merendahkan dirinya, melainkan Ip Man memberinya nasihat yang membuatnya sadar dan tertegun. Cheung Tin-chi yang dahulu sempat menghina Ip Man, seolah tersadar dengan apa yang telah diperbuatnya. Ia seperti mendapatkan karma atas apa yang telah ia lakukan.

(Yip: 01:39:31 - 01:39:33) ”Aku mengakui bahwa aku kalah.” (Yip: 01:39:39 - 01:39:45) ”Tidak ada yang lebih penting dari orang yang kau kasihi berada di sampingmu.”

4.2.2 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Frank

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Frank dalam film ini digambarkan sebagai sebab dari semua kekacauan muncul. Yang mana membuatnya menjadi salah satu tokoh antagonis lainnya dalam film ini. kekacauan terjadi berawal dari Frank yang bersikeras menginginkan sebuah sekolah menjadi miliknya. Ia menganggap bisnis propertinya akan dapat berkembang lebih baik jika ia dapat memiliki sekolah itu, tetapi tentu saja jika sang kepala sekolah bersedia untuk menjual sekolah itu padanya.

Frank tidak terlalu berperan banyak dalam film ini, namun perannya cukup krusial. Ia terus mendesak Ma Kng-sang untuk segera mendapatkan sekolah tersebut, hingga Ma King-sang mau tidak mau harus mengambil segala cara.

Hingga akhirnya Frank menyerah untuk mengganggu sekolah itu ketika Ip Man dengan berani dan penuh kekesalan mendatanginya dan berduel dengannya.

(Yip: 01:07:05 - 01:07:08) ”Kau ingin aku, aku di sini. Apa yang kau inginkan?”

(Yip: 01:07:17 - 01:07:52) ”Jadi, kau Ip Man? Kau petarung terbaik di Cina? Menarik. Oke, begini, tampaknya Wing Chun mu adalah yang tercepat. Begitu cepat sampai kau tak terkalahkan. Maka dari itu, mari kita lihat tinju siapa yang tercepat. Milikmu atau milikku? Tiga menit. Jika kau bertahan, aku akan membiarkanmu.”

Pertarungan berdurasi selama tiga menit ternyata tidak menghasilkan kekalahan ataupun kemenangan bagi dua belah pihak, tetapi keduanya sama- sama bertahan hingga tiga menit. Karena keberanian dan keteguhan yang ada pada diri Ip Man saat melawannya, Frank tidak lagi mengganggu dan mengusik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ketenangan Ip Man maupun warga. Ia menepati janinya, menghormati Ip Man dan seni bela dirinya.

4.2.3 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ma King-sang

Ma King-sang adalah tangan kanan Fank yang mendapati tugas untuk merebut sekolah. Ma King-sang sejak awal diciptakan menjadi salah satu tokoh antagonis lainnya. Ia melakukan banyak kerusakan dan kehancuran. Semua kelakuannya yang merusak dan membuat onar tidak lebih dan tidak bukan adalah karena dirinya sudah kehabisan akal menghadapi Ip Man yang mencoba melindungi sekolah tersebut.

Pribadi Ip Man yang bertanggung jawab membuatnya mau tidak mau harus terjun ke sekolah, membantu, mengerahkan murid-muridnya, bahkan mengorbankan dirinya demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Sifat Ip

Man tersebutlah yang membuat Ma King-sang hars terus memutar otak sehingga terjadilah berbagai macam kekacauan yang sumbernya tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari dirinya dan anak buahnya. Berikut adalah adegan kekacauan yang diciptakan Ma King-sang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.4 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ip Ching

Kepribadian Ip Man yang bijaksana disertai dengan kemampuannya yang sangat handal dalam seni bela diri Wing Chun membuat Ip Man disegani dan di hormati oleh orang-orang di sekelilingnya, tidak hanya murid-muridnya tetapi kerabat maupun masyarakat. Hal itu pun membuat Ip Man menjadi sosok yang memberikan pengaruh inspiratif karenanya terutama dalam hal kebaikan. Hal itu didukung oleh dialog dan potongan-potongan gambar berikut.

Dimulai ketika Ip Ching bertengkar dengan Cheung Fong. Di ruang guru,

Cheung Fong yang kelaparan berusaha memakan telur rebus yang tadinya digunakan untuk menyembuhkan memar yang ia dan Ip Ching miliki. Namun

Guru Wang dan Cheung Wing-sing mencegah Cheung Fong. Melihat Cheung

Fong yang kelaparan, Ip Man lalu mengajak anak itu untuk makan malam bersama di kediamannya sembari menunggu ayah dari anak itu menjemput.

(Yip: 00:07:05 - 00:07:14)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ”Sepertinya dia lapar. Ah begini saja, biarkan aku membawanya ke rumah kami untuk makan. Bisa kau memberitahu ayahnya? Bisa, ‘kan?”

Kebaikan hati dan keramahan yang dimiliki Ip Man ternyata memberi pengaruh terhadap orang-orang disekitarnya termasuk keluarganya. Kebaikan, kehangatan dan keramahan tumbuh di dalam keluarga kecilnya. Hal itu didukung oleh gambar berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Walaupun Ip Ching dan Cheung Fong berkelahi, tetapi hal itu tidak mempengaruhi keluarga kecil ini. Cheung Wing-sing, terlihat pada gambar di atas, memberikan lauk kepada Cheung Fong, dengan harapan agar anak itu dapat makan dengan lahap. Ip Ching sendiri bahkan menjadi sangat ramah kepada

Cheung Fong seolah melupakan perkelahian yang baru saja terjadi. Karena kepribadian sang ayah yang baik dan bijaksana, Ip Ching tumbuh menjadi anak yang pemaaf.

(Yip: 00:07:34 - 00:07:36) ”Cheung Fong, makan yang banyak, jangan malu-malu.”

(Yip: 00:07:36 - 00:07:37) ”Makan yang banyak.”

(Yip: 00:07:37 - 00:07:39) ”Ya Cheung Fong. Jangan sungkan, makanlah.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ip Ching tumbuh menjadi anak yang pemaaf dan baik hati. Setelah pertengkarannya dengan Cheung Fong, Ip Man meminta Ip Ching untuk berjabat tangan kepada Cheung Fong, begitu juga Ip Man yang meminta maaf kepada

Cheung Tin-chi selaku ayah dari Cheung Fong.

(Yip: 00:08:45 - 00:08:49) ”Dia berkelahi dengan anakku hari ini. Tapi mereka sudah baikan....”

(Yip: 00:08:54 - 00:08:55) ”Muridku, apa kau mau minta maaf?”

(Yip: 00:08:57 - 00:08:58) ”Anakku juga bersalah.”

(Yip: 00:08:59 - 00:09:01) ”Ip Ching, maaf.”

(Yip: 00:09:02 - 00:09:03) ”Cheung Fong, maaf.”

(Yip: 00:09:03 - 00:09:05) ”Sekarang berjabat tangan. Sekarang kalian menjadi teman baik. Ini sangat memalukan. Aku minta maaf Tuan Cheung.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tindakan Ip Man untuk mendamaikan kedua anak kecil itu ternyata berbuah manis di kemudian hari. Ip Ching dan Cheung Fong menjadi sahabat dekat. Terlihat di beberapa adegan, Ip Ching dan Cheung Fong bermain bersama.

Ini menjadi bukti bahwa pengaruh kepribadian Ip Man yang bijaksana memberikan dampak yang baik bagi sang anak. Berikut adalah a potongan- potongan adegan yang menunjukkan bahwa Ip Ching dan Cheung Fong berteman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.5 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Tin Ngo-san

Tin Ngo-san adalah salah satu guru bela diri ternama yang berumur lebih tua daripada Ip Man. Setelah vakum dalam mengajar seni bela diri, Tin Ngo-san berubah haluan menjadi seorang pengrajin payung dan pemilik kedai teh terkenal di Hong Kong. Tin Ngo-san adalah salah satu dari teman yang selalu mendukung Ip Man, ia bahkan sangat menghormati Ip Man. Karena wibawa dan ramah tamah yang dimilikinya, Ip Man ternyata tanpa sadar memberi pengaruh pada Tin Ngo-san.

Tin Ngo-san yang notabene jauh lebih tua dari Ip Man, ternyata sangat mengagumi dan menghormati Ip Man. Di kedai teh miliknya, sekolah seni bela diri Wing Chun milik Ip Man mendapati meja khusus yang tidak boleh ditempati siapapun selain Ip Man dan murid-muridnya.

(Yip: 00:13:10 - 00:13:14) ”Juara sejati duduk disana. Itulah meja Wing Chun.”

4.2.6 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Wing-sing

Cheung Wing-sing adalah sosok istri yang lemah gemulai dan pendiam.

Seperti apa yang warga-warga selalu katakan, Ip Man dan Cheung Wing-sing adalah pasangan yang sangat serasi. Namun dibalik keserasian itu, Cheung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Wing-sing ternyata sudah merasa mulai kesal dan kecewa karena suaminya terlalu terbawa oleh masalah yang diciptakan Ma King-sang.

Rasa tanggung jawab yang ada pada diri Ip Man, dan adanya orang-orang yang bergantung pada Ip Man justru menjadi bumerang bagi Cheung Wing-sing saat itu. Suaminya tidak pernah ada di rumah, selalu melewatkan makan malam, tidak membantu Ip Ching mengerjakan PR, bahkan tanpa sengaja menyeret Ip

Ching ke dalam bahaya. Namun sejak mengakui dirinya mengidap kanker kepada Ip Man, Cheung Wing-cing secara tidak langsung seolah memonopoli suaminya. Ia seakan ingin egois dan menginginkan waktu lebih dengan suami dan anaknya karena ia sudah cukup merasa ditelantarkan oleh Ip Man selama masalah dengan Ma King-sang berlangsung. Hal itu di perkuat dengan dialog berikut.

(Yip: 01:27:11 - 01:27:15) ”...kau menghabiskan setiap hari denganku. Itu membuatku sangat bahagia....” (Yip: 01:28:59 - 01:29:04) ”Aku mengambil kebebasanmu, mengatur kencan denganmu.”

4.2.7 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Sersan Po/Fatso

Sebagai tokoh polisi Hong Kong yang berada di bawah tekanan bangsa

Amerika sebagai bosnya, Sersan Po tidak dapat berbuat apa-apa. Dirinya yang cenderung pesimis dan skeptis membuat kepribadian Ip Man yang dapat diandalkan, justru membuatnya berada pada posisi yang menguntungkan. Tanpa perlu repot menjaga sekolah, Sersan Po justru menyerahkan tanggung jawab

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk menjaga sekolah 24 jam pada Ip Man dan murid-muridnya. Tanpa sengaja

Sersan Po memanfaatkan kebaikan Ip Man.

(Yip: 00:36:14 - 00:36:17) ”...dan sekarang murid-muridku melakukan pekerjaan untukmu.” (Yip: 00:36:25 - 00:36:27) ”...kau menjaga sekolah siang dan malam...”

4.2.8 Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Masyarakat

Pengaruh juga tidak hanya Ip Man berikan kepada keluarga kecilnya saja, tetapi juga ke lingkungan luar. Kepribadiannya yang ulet, tegas dan berwibawa ternyata membuat banyak orang menjadi bergantung padanya. Pengaruh atas kepribadiannya membuat orang-orang selalu mengandalkan dirinya dan keputusannya.

Seperti adegan berikut ini. potongan dari beberapa adegan ini menunjukkan bahwa banyak orang bergantung dan mengandalkan Ip Man dalam beberapa aspek khususnya keamanan. Orang-orang merasa aman dan percaya jika Ip Man yang menangani suatu masalah.

(Yip: 00:19:17 - 00:19:31) ”Tentu saja, itu sudah tugasku.Tapi Master Ip, kau tahu, polisi tidak bisa terus patroli disini sepanjang hari.Beritahu warga untuk berhati-hati. Kalau terjadi sesuatu, hubungi kami.Aku akan langsung datang. Oke?”

Sersan Po secara tersirat mengatakan bahwa ia menginginkan bantuan Ip

Man untuk menjaga Sekolah Dasar Chi dari Ma King-sang dan anak buahnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ini adalah salah satupengaruh yang diberikan Ip Man karena kepribadiannya yang ulet, berani, dan berwibawa. Begitu juga dengan paparan dibawah ini.

Masyarakat tampak sangat bergantung pada Ip Man dalam adegan ini. ketika Ma King-sang mengunci dan menutup gerbang sekolah, masyarakat sama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sekali tidak ada yang berusaha untuk membuka gerbang yang di isolasi tersebut.

Gerbang yang terisolasi tersebut terbuka ketika akhirnya Ip Man memanggil murid-muridnya dari sekolah bela diri untuk mmebantu dirinya membuka gerbang. Ini jelas terlihat bahwa warga menjadi sedikit bergantung pada Ip Man.

Berikut adalah dialog dari Ip Man yang mendukung terkait orang-orang yang bergantung padanya.

(Yip: 00:26:57 - 00:27:03) ”Orang-orang ingin aku tinggal dan membantu menjaga daerah.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kepribadian tokoh utama dari film

Ip Man 3 yang di sutradarai oleh Wilson Yip dianalisis dari segi psikologi

sastra Sigmund Freud, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian

Ip Man adalah seperti di bawah ini:

a. Id

Id merupakan kepribadian yang tidak terlalu mendominasi pada diri Ip

Man dalam film ini. Setelah melakukan penelitian pada film ini,

ditemukan bahwa tindakan dan perilaku Ip Man tidak semata-mata

dilakukan atas dorongan Id di dalam dirinya.

b. Ego

Ego merupakan kepribadian yang tidak terlalu memiliki dominasi pada

diri Ip Man. Salah satu kepribadian Ip Man yang berupa Ego ini justru

lebih sedikit mendominasi daripada kepribadian yang berupa Id. Pada

penelitian ditemukan bahwa tindakan dan perillaku Ip Man jarang

dilakukan atas dorongan Ego.

c. Superego

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Superego merupakan kepribadian yang sangat mendominasi pada diri

Ip Man. Kepribadian ini sangat mendominasi di dalam diri Ip man

dilihat dari adegan-adegan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di

dalam film. Maka hasil penelitian menunjukkan bahwa superego

menjadi kepribadian yang sangat mendominasi di dalam diri Ip Man.

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kepribadian tokoh utama

Ip Man kepada tokoh lain, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Tin-chi

Pengaruh kepribadian Ip Man terhadap Cheung Tin-chi pada penelitian

ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari kepribadian Ip Man

yang berdampak pada Cheung Tin-chi berupa adanya niat untuk

merebut gelar yang dimiliki Ip Man, namun dengan kerendahan hati Ip

Man, ia mendapatkan pelajaran bahwa tahta bukanlah segalanya.

b. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ma King-sang

Pada penelitian menunjukkan adanya pengaruh kepribadian Ip Man

kepada Ma King-sang. Kepribadian Ip Man yang bertanggung jawab

pada sekolah membuat Ma King-sang justru membuat Ma King-sang

semakin membuat onar di masyarakat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

c. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Ip Ching

Kepribadian Ip Man juga berpengaruh pada anaknya, Ip Ching. Ip Man

yang memiliki sifat baik hati memberi dampak bagi anaknya yang

tanpa sadar tumbuh menjadi anak baik hati dan pemaaf.

d. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Frank

Kepribadian Ip Man yang berani dan teguh untuk berhadapan dengan

musushnya memberi dampak bagi Frank. Melihat Ip Man yang datang

dengan berani, membuat Frank memutuskan untuk menghentikan

niatnya untuk membeli Sekolah Chi.

e. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Tin Ngo-san

Kepribadian Ip Man yang berwibawa, ramah tamah dan kerendahan

hatinya membuat Tin Ngo-san mengaguminya dan menjadi sangat

hormat pada dirinya. Pengaruh itu bahkan membuat Ip Man

mendapatkan perlakuan special dari Tin Ngo-san sebagai teman.

f. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Cheung Wing-sing

Kepribadian Ip Man yang bertanggung jawab dan adanya orang-orang

yang bergantung pada Ip Man membuat Cheung Wing-sing marah dan

memilih untuk memonopoli Ip Man disaat dirinya sakit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA g. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Sersan/Fatso

Penelitian menemukan bahwa kepribadian Ip Man yang bertanggung

jawab mempengaruhi perilaku Sersan Po. Sersan Po menjadi manja

dan seakan lepas tanggung jawab dengan masalah yang seharusnya ia

tangani.

h. Pengaruh Kepribadian Ip Man terhadap Masyarakat

Penelitian menemukan bahwa kepribadian Ip Man yang ulet, tegas,

dan berwibawa, membuat masyarakat menjadi bergantung padanya.

Seluruh masyarakat mengharapkan Ip Man untuk melindungi mereka.

5.2 Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada mahasiswa/i jurusan bahasa asing khususnya mahasiswa/i jurusan

Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara dalam menambah dan meningkatkan pengetahuan apresiasi karya

sastra yang dibahas berdasarkan dari segi Psikologi Sastra

2. Dapat meningkatkan juga mengembangkan kemampuan Mahasiswa/i

dalam melakukan apresiasi terhadap suatu karya sastra melalui teori atau

segi-segi lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. Bandung: Alumni.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaWidyautama.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra Teori, Langkah dan Penerapannya. Yogyakarta: Media Pressindo.

Fromm, Erich. 2009. Pengantar Umum Psikoanalisis Sigmund Freud. Yogyakarta : PustakaPelajar.

Hall, Calvin S. 1960. Pengantar kedalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud. Jakarta: Pembangunan Djakarta.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakrta: Gramedia.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Prawira, Purwa Atmaja. 2016. Psikologi Umum dengan Perspektif Baru. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya

Suryabrata, Sumadi. 1982. Perkembangan Individu. Jakarta: Rajawali

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Suryabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Kepribadian. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Yekameam, Edoard Baweh. 2013. ”Kepribadian Tokoh Utama Antagonis dalam Film ”마이웨이” (My Way) : Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud” (skripsi).Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, UGM.

Sumber Internet:

Riadi, Muchlisin. 2012. ”Pengertian Sejarah dan Unsur Film”. www.kajianpustaka.com.Diakses pada tanggal 14 Januari 2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN I

Ringkasan Film Ip Man 3

Dimula pada tahun 1959, anak sulung Ip Man sedang menimba ilmu di

Foshan. Ip Man tinggal di Hong Kong bersama dengan istri dan anak bungsunya yang bersekolah di Sekolah Dasar Chi. Dia mengajarkan Wing Chun dan mengembangkan seni bela diri.

Diawali dengan adegan ketika muda memasuki ruangan milik

Ip Man di sekolah seni bela diri Wing Chun. Bruce Lee muda yang dulunya bernama Leung Siu-lung, datang menghadap Ip Man. Ia datang untuk menagih janji pada Ip Man dengan penuh percaya diri bahwa ia pantas dan layak untuk menjadi murid dari MasterWing Chun, Ip Man. Dahulu, Ip Man pernah menjanjikan bahwa ketika Siu-lung cukup umur, ia akan mengajari Siu-lung seni bela diri Wing Chun dan menjadigurunya. Namun, beberapa tahun berlalu, Ip Man yang tidak lagi mengenali Siu-lung yang sudah beranjak dewasa, menantang Siu- lung untuk mengetahui seberapa siap pemuda itu untuk menerima ilmu darinya.

Ip Man, tanpa menggunakan usaha apapun, ia menguji Siu-lung menggunakan beberapa batang rokok yang ia lemparkan ke arah Siu-lung. Siu- lung dengan gerakannya yang cepat, menendang satu demi satu rokok yang dilemparkan Ip Man ke arahnya. Satu persatu rokok pun terbelah menjadi dua sebelum mendarat ke lantai. Hingga akhirnya Ip Man melemparkan air dari dalam cangkirnya kepada Siu-lung. Siu-lung dengan tangkas—namun tidak sadar—

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menendang air yang dilemparkan kepadanya sehingga membuatnya terkejut bahwa dirinya telah basah. Pada saat itu Ip Man mengatakan bahwa Siu-lung sudah cukup cepat, namun tidak dapat menahan diri. Akhirnya Ip Man membuka pintu dan mempersilahkan Siu-lung untuk keluar tanpa ia mengatakan sepatah katapun. Siu-lung kembali di tolak untuk menjadi muridnya.

Pada siang yang sama, Ip Ching (anak bungsu Ip Man) berkelahi di sekolahnya, Sekolah Dasar Chi. Ia terlibat perkelahian dengan anak seumurannya yang baru saja pindah ke sekolah itu, Cheung Fong. Mereka bertengkar karena sama-sama mempertahankan pernyataan bahwa ayah merekalah yang terbaik dalam seni bela diri Wing Chun. Keduanya saling melayangkan tinju di daerah mata sampai akhirnya sang guru datang untuk melerai dan membawa mereka berdua ke ruang guru.

Ip Ching dan Cheung Fong berada di ruang guru. Ibu Ip Ching telah berada disana setelah sang guru menelepon. Kedua murid yang terlibat pertengkaran itu menjadi lebih tenang ketika guru dan ibu Ip Ching mencoba mengobati memar mereka menggunakan telur rebus. Pada saat itu Ip Man datang sembari mengatakan maaf karena ia datang terlambat. Ia melihat anaknya, Ip

Ching, lalu melihat apa yang dilakukan anaknya terhadap Cheung Fong. Ip Man dengan bijak mengatakan bahwa ini adalah kesalahan Ip Ching yang nakal, tanpa ia memarahi atau menyalahkan Cheung Fong. Melihat Cheung Fong yang kelaparan, Ip Man memutuskan untuk mengajak anak itu untuk makan malam dirumahnya sembari menunggu sang ayah menjemput Cheung Fong setelah selesai menarik becak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dirumah, Ip Man, Cheung Wing Sing dan juga Ip Ching menyambut ramah kehadiran Cheung Fong di meja makan mereka, menyantap makan malam.

Ip Man tampak tak lagi mempermasalahkan mengenai perkelahian yang dilakukan anaknya dan Cheung Fong. Mereka menyantap makan malam dengan damai.

Diruang tamu, setelah makan malam, Ip Man menangkap Cheung Fong yang terlihat memainkan alat bela diri yang terbuat dari kayu yang biasa ia mainkan. Anak itu tampak akrab dengan benda tersebut pikir Ip Man hingga akhirnya ia bertanya siapa yang mengajari anak itu, lalu Cheung Fong mengatakan bahwa ayahnya lah yang mengajarkannya. Percakapan tidak berlanjut karena suara ketukan pintu. Ayah Cheung Fong yang berprofesi sebagai tukang becak datang menjemput. Ip Man menyambut dengan ramah lalu mengetahui bahwa ayah Cheung Fong bernama Cheung Ting-chi. Ip Man lalu menyuruh anaknya meminta maaf dan berbaikan dengan Chueng Fong. Sejak saat itu Ip Man menyatakan bahwa Cheung Fong dan Ip Ching adalah teman.

Adegan lalu berpindah pada scene dimana Cheung Ting-chi berada di tengah arena pertarungan dengan dirinya sebagai salah satu peserta yang sedang menghabisi lawan dengan mudahnya. Hal itu kemudian menarik perhatian dari mafia pengusaha properti dan arena perkelahian tersebut yang berkebangsaan amerika bernama Frank. Ia tampak terkesan ketika melihat aksi dari Cheung Ting- chi. Frank adalah pengusaha properti yang sedang mencoba untuk mengembangkan usahanya, dalam kasus kali ini, ia menginginkan Sekolah Dasar

Chi menjadi miliknya. Ia lalu memberikan target sekitar satu bulan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pengikutnya yang bernama Ma King-sang untuk segera mendapat hak milik atas sekolah tersebut.

Tin Ngo-san adalah salah satu guru atau Master ilmu bela diri. Ia dulu pernah memiliki sekolah bela diri, namun kini ia sudah alih profesi sebagai pemilik kedai teh dan sebagai pengrajin payung. Pada siang itu, di kedai tehnya,

Tin Ngo-san menjelaskan pada seorang jurnalis bahwa di kedai tehnya terdapat meja-meja yang sengaja ia sediakan khusus untuk para pendiri perguruan seni bela diri, mulai dari yang terendah hingga teratas. Lalu ia menunjuk satu meja spesial yang hanya dapat diduduki oleh satu orang, yaitu meja milik Master seni bela diri Wing Chun, Ip Man. Jurnalis yang memang akan menulis tentang seni bela diri memutuskan untuk mengambil foto semua Master seni bela diri yang ada di kedai teh tersebut. Semua duduk sejajar, para murid dari masing-masing seni bela diri berdiri berbaris, dan para guru duduk berbaris, hingga menyisakan satu tempat di tengah. Tin Ngo-san menyatakan bahwa Ip Man lah yang akan menduduki tempat itu, bukan dirinya walaupun dirinya telah senior. Namun, sebelum sesi foto dimulai, Ip Man mendapat telepon dari sang istri yang kesal terhadapnya karena ia melewatkan kencan mereka di kelas dansa. Ip Man tanpa perlawanan mengiyakan apa yang disuruh istrinya yaitu, menjemput Ip Ching dari sekolah. Semua orang tampak sudah siap untuk pengambilan foto. Ip Man meminta maaf karena membuat mereka semua menunggu lalu mengambil tempat di tengah dan si jurnalis menekan tombol di kameranya.

Setelah dari kedai teh milik Tin Ngo-san, Ip Man memenuhi janjinya pada sang istri untuk menjemput Ip Ching. Didepan sekolah, Ip Man disambut ramah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA oleh orang tua murid yang hadir untuk menjemput anak mereka, sama seperti Ip

Man. Ia dengan ramah berbicara dengan para orang tua murid, hingga seseorang memanggil namanya. Cheung dengan becaknya, datang untuk menjemput Cheung

Fong. Ia menyapa Ip Man dan memberikan Ip Man minyak gosok agar luka memar Ip Ching dapat segera sembuh. Pada saat itu, Cheung mengatakan bahwa sebenarnya Ip Man dan dirinya datang dari perguruan Wing Chun yang sama di

Foshan. Cheung, tanpa mengetahui kekuatan Ip Man, meminta Ip Man untuk melakukan pertandingan persahabatan dengannya jika ada kesempatan. Ip Man dengan ekspresi yang sedikit hati-hati mengiyakan ajakan Cheung. Ip Man bahkan menunjukkan wajah yang sedikit berhati-hati ketika Cheung Fong menghampiri

Cheung dengan sapaan Master.

Belum jauh Ip Man dan Ip Ching berjalan meninggalkan sekolah, sekumpulan preman yang dipimpin oleh Ma King-sang datang menuju sekolah dan membuat kegaduhan di ruang guru. Ma King-sang datang untuk meminta

Kepala Sekolah agar mau menjual tanah sekolah tersebut. Kekerasan pun tidak dapat dihentikan hingga akhirnya Ip Man ikut campur tangan dan memanggil polisi. Selesai perkelahian, sersan Po berbicara pada Ip Man tentang perkembangan Hong Kong yang memiliki banyak penjahat. Ia mengakui bahwa kepolisian kekurangan orang dan membutuhkan bantuan Ip Man untuk saling berhati-hati.

Tidak putus asa, keesokan harinya, Ma King-sang dan timnya mengunci gerbang sekolah, membuat para murid tidak dapat masuk. Melihat kejadian itu, Ip

Man memanggil murid-muridnya untuk membantu membuka gerbang yang di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tutup dengan potongan-potongan papan. Ip Man dan satu muridnya melihat bahwa

Ma King-sang berada di seberang sekolah sedang menyaksikan Ip Man dan murid-muridnya membereskan kekacauan yang dibuatnya. Melihat bahwa Ma

King-sang tidak akan tinggal diam, dan kepolisian dalam keadaan kurangnya personil, Ip Man memutuskan ia dan murid-muridnya akan berjaga malam di sekolah ini.

Prediksi Ip Man benar. Sekolah yang mereka jaga malam itu kembali didatangi kelompok preman yang membawa kayu dan bensin. Ip Man dan murid- muridnya mencoba melawan, mencoba menghentikan para preman untuk mengacau dan membakar sekolah. Beberapa orang preman menangkap kepala sekolah dan membawanya keluar dari kerumunan perkelahian namun, disaat mereka mencoba kabur dan membawa kepala sekolah, Cheung Ting-chi yang tidak sengaja lewat memutuskan untuk ikut campur dan menghabisi ornag-orang yang mencoba menculik kepala sekolah. Selesai perkelahian, warga-warga berkerumun, merasa khawatir sekaligus berterimakasih pada Ip Man, tapi tidak pada Chueng Ting-chi yang juga sudah membantu.

Hari-hari Ip Man semakin disibukkan dengan dirinya yang menjadi pengawas di sekolah dari siang hingga malam. Murid-muridnya juga ia kerahkan agar sekolah tersebut selalu aman. Namun, gosip-gosip mulai menyebar, mengatakan bahwa murid-murid Ip Man kini menjadi satpam di sekolah itu. Ip

Man sama sekali tidak memperdulikannya hingga akhirnya Tin Ngo-san datang menemuinya yang sedang berjaga di sekolah. Tin Ngo-san datang dan merasa berang ketika mengetahui bahwa salah satu anak muridnya lah yang mnyebabkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kekacauan ini. Ia lalu dengan emosi yang berapi-api mengajak Ip Man mendatangi dermaga untuk menemui muridnya, Ma King Sang.

Harapan Tin Ngo-san adalah muridnya dapat luluh dan berhenti melakukan aksi kekerasan dan kerusakan tersebut. Tetapi, alih-alih bernegosiasi,

Ma King-sang menentang dan memutuskan untuk melawan Ip Man dan juga gurunya, Tin Ngo-san. Pada saat itulah semua kekacauan sebenarnya dimulai.

Di lain sisi, Istri Ip Man, kerap merasakan sakit di perutnya. Sakit yang kian menggerogoti tenaganya, membuatnya terlihat pucat dan lemas. Ia memeriksakan dirinya ke dokter dan mendapati jawaban bahwa kemungkinan terburuk dari vonis penyakitnya adalah kanker rahim. Ironisnya, ketika sang istri merasakan sakit, Ip Man justru sedang memutar otak mengenai bagaimana agar preman-preman tersebut mau menghentikan kekacauan.

Keadaan semakin bertambah parah ketika Cheung Ting-chi direkrut Ma

King-sang sebagai salah satu pesuruhnya dengan bayaran mahal untuk menghabisi Tin Ngo-san. Cheung Ting-chi yang terobsesi untuk membuka sekolah seni bela diri Wing Chun, tentu melihat hal itu sebagai tawaran yang menggiurkan. Tak lama setelah perjanjian dengan Ma King-sang, dia sukses membuat Tin Ngo-san babak belur.

Keadaan semakin parah ketika beberapa anak dari Sekolah Dasar Chi diculik dan diancam akan dijual ke perbudakan jika dalam dua jam kepala sekolah tidak datang ke dermaga. Pada saat itu Ip Man mulai sadar bahwa Tin Ngo-san yang babak belur dan berada dirumah sakit tidak pernah meminta perawat untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA meneleponnya. Ini jebakan. Jebakan agar dirinya tidak ada saat preman-preman itu mengacau sekolah. Dengan cepat Ip Man pergi ke sekolah dan mendapati muridnya terluka, dan beberapa anak dari Sekolah Dasar Chi diculik, termasuk anaknya, Ip Ching.

Dengan berani, Ip Man mendatangi dermaga, membawa kayu panjang sebagai alat bela diri. Ketika berada disana, Ip Man dilumpuhkan dan diminta untuk bersujud dan memohon dihadapan Ma King-sang dan preman-preman lainnya agar anaknya dibebaskan. Ip Man menurutinya, tapi negosiasi tidak berjalan segampang itu bagi Ma King-sang. Ia menyuruh seluruh anak buahnya untuk menghajar Ip Man yang sendirian. Ip Man, dengan kekuatan yang ia punya melawan dengan kemampuan yang ia bisa.

Beruntung, Ip Man kembali mendapat bala bantuan. Cheung Fong yang juga sempat disandra namun telah dibebaskan oleh ayahnya, Chung Ting-chi, meminta sang ayah untuk menyelamatkan Ip Ching. Chueng Ting-chi mengindahkan permintaan sang anak dan kembali melawan pasukan Ma King- sang.

Perkelahian berhenti ketika sersan Po bersama pasukannya datang ke dermaga. Ip Man dan Ip Ching akhirnya dapat pulang ke rumah dengan selamat.

Tetapi, alih-alih mendapati sambutan hangat sang istri, Ip Man justru mendapati sang istri yang menangis tersedu-sedu. Ip Man merasa bersalah dan menjelaskan pada sang istri bahwa dirinya baik-baik saja, tetapi sang istri justru mengatakan hal yang sebaliknya. Sang istri mengatakan bahwa ia kini mengidap penyakit

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kanker rahim. Ia divonis dokter bahwa hidupnya akan bertahan selama enam bulan.

Dilema didalam diri Ip Man dimulai. Malam itu, ketika ia memeluk istrinya yang sedang tidur, Ip Man menjatuhkan pilihan antara menjadi ayah dan suami yang selalu ada untuk anak dan istrinya, atau justru menjadi pahlawan bagi masyarakatnya dan membebaskan sekolah dari ancaman pengusaha properti yang bernama Frank.

Beberapa hari setelah mendengar diagnosa dokter terhadap istrinya, Ip

Man dan sang istri tidak putus asa. Ia bersama istrinya mendatangi tabib untuk meminta obat agar istrinya sembuh. Tetapi ketika didalam lift, Ip Man dan istrinya diserang oleh orang suruhan Frank. Ia yang mencoba melindungi sang istri, akhirnya dengan sekuat tenaga melawan orang itu. Ip Man berhasil menyelamatkan istrinya.

Merasa perlu berbicara pada si pengusaha properti yang selama ini menjadi dalang kekacauan, Ip Man menghampiri Frank. Ia ditantang oleh Frank untuk melawannya, melihat siapa yang paling cepat dan kuat diantara mereka dalam waktu tiga menit. Ip Man, dengan seluruh kekuatannya berhasil melawan

Frank dalam waktu tiga menit. Ia kemudian mendapat pengakuan dari Frank bahwa seni bela diri milik Ip Man, dan tinju yang dimilikinya sama kuatnya. Tak ada yang terluka parah diantara mereka, dan Frank menepati janji untuk tak lagi mengusik Sekolah Dasar Chi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Setelah hari tu, Ip Man menghabiskan waktunya untuk menemani sang istri. Ia mendampingi sang istri melakukan apa yang dulu selalu ia lewatkan sebagai seorang suami. Kehidupan tampak baik-baik saja, tanpa ia tahu bahwa

Cheung Ting-chi sukses membeli sebuah gedung untuk membuka perguruan seni bela diri Wing Chun. Ia juga tidak tahu bahwa Cheung Ting-chi melawan satu persatu perguruan seni bela diri hingga pada suatu hari Ip Man membaca koran.

Headline koran tersebut mengatakan bahwa dirinya sebagai MasterWing Chun nomor satu di Tiongkok di tantang oleh Chueng Ting-chi untuk bertanding memperebutkan posisi MasterWing Chun nomor satu.

Ip Man yang sudah memutuskan untuk tetap di sisi sang istri, terlihat tidak memperdulikan pertandingan yang akan mempertaruhkan harga dirinya sebagai

MasterWing Chun nomor satu di Tiongkok. Ia hanya sibuk dan fokus menyenangkan hati sang istri. Menonton film, membaca buku bersama, menemani sang istri ke rumah sakit, dan membaca lelucon-lelucon dari koran bersama. Ia sangat menikmati hari-harinya sebagai suami dan ayah bagi keluarganya, mencoba membayar apa yang dulu selalu ia lewatkan ketika sang istri belum di vonis oleh dokter.

Tepat dihari pertandingan diadakan, Ip Man sama sekali tidak memikirkan pertandingan tersebut. Ia sibuk menghadiri kelas dansa yang dulu selalu ia lewatkan. Bersama istrinya ia berdansa, tanpa tahu bahwa gelar MasterWing Chun yang dimilikinya telah berpindah kepada Cheung Ting-chi. Namun, pada hari itu juga sang istri memasuki masa kritis. Hari-hari Ip Man dipenuhi dengan merawat sang istri yang kritis di rumah sakit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hari demi hari berlalu. Tanda-tanda kesembuhan sang istri tak kunjung terlihat. Alih-alih mendapat berita baik, dokter malah berkata bahwa keadaan sang istri kian memburuk. Di hari-hari tersulit, sang istri yang semakin kritis menuliskan surat untuk Cheung Ting-chi. Tanpa sepengetahuan Ip Man, ia menitipkan surat itu pada Ip Ching untuk diberikan kepada Cheung Ting-chi melalui Cheung Fong.

Di satu malam, sang istri mengalami sakit yang luar biasa akibat kankernya. Sejak saat itu, keadaannya semakin memburuk dari yang biasanya. Ia bahkan, dengan sisa kekuatan yang ia miliki, meminta pada Ip Man untuk berfoto keluarga bersamanya. Ip Man yang selalu gagah dan tegar, saat itu tampak hancur dan layu. Ia tahu bahwa hari-harinya dengan sang istri akan berakhir.

Di suatu sore setelah melakuakn foto keluarga, sang istri mengajak Ip Man untuk ke sekolah Wing Chun-nya. Ia melihat kayu yang selalu digunakan Ip Man untuk berlatih seni bela diri. Pada saat itu, sang istri mengatakan betapa bahagianya hari-hari yang telah ia habiskan bersama sang suami dan betapa ia berterimakasih atas segala yang dilakukan Ip Man untuknya. Tetapi ia bisa lebih bahagia jika Ip Man akhirnya bertanding melawan Cheung Ting-chi untuk mengambil gelarnya kembali. Karena ia tahu, di dalam sana, Ip Man sangat menginginkan pertarungan itu, dan istrinya tak ingin Ip Man menyesalinya. Dan hal yang ia minta sebelum akhirnya ia pergi adalah, melihat Ip Man berlatih dengan alat kayu itu, karena sudah sangat lama ia tidak melihat suaminya berlatih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hati yang kebas, dan wajah yang tak lagi terlihat kuat, Ip Man berlatih dengan kayu tersebut dihadapan sang istri untuk terakhir kalinya.

Malamnya, Ip Man ditemani sang istri mendatangi perguruan Wing Chun milik

Cheung Ting-chi. Ia menepati janjinya pada sang istri dan melakukan pertarungan dengan Cheung Ting chi. Ia berhasil merebut kembali gelarnya, dengan sang istri sebagai saksinya.

Cheung Wing Sing meninggal pada tahun 1960 karena kanker yang dimilikinya. Ip Man, duduk menikmati kopi dan kehidupannya yang kini tak lagi ditemani sang istri. Ip Man mengajarkan Ip Ching seni bela diri Wing Chun. Seni bela diri yang memandu hidupnya. Ip Man menjadi Grandmaster. Wing Chun semakin berkembang dari generasi ke generasi, menyebar ke seluruh dunia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran II

Biografi Wilson Yip Sebagai Sutradara Ip Man 3

Wilson Yip atau Yip Wai-Shun (Cina: 葉偉信 ; lahir 1963) adalah aktor

Hong Kong, pembuat film dan penulis skenario. film-filmnya termasuk Bio

Zombie, The White Dragon, SPL: Sha Po Lang, , Flash Point dan trilogi Ip Man.

Sebuah penggemar film pada usia dini, Yip pergi ke bioskop setiap kali dia bisa dan sering menulis ulasan film tersebut di punggung tiket. Dia memasuki bisnis film di tahun 1980-an, memulai kerjanya sebagai "pesuruh" dan terus bekerja hingga menjadi asisten sutradara. Debutnya sebagai sutradara adalah di fim 01:00 AM, tiga segmen horor. Ia mengarahkan dua dari tiga bagian, satu dengan Veronica Yip sebagai perawat yang melihat bintang pop mati, dan Anita

Yuen mewawancarai setan.

Karya berikutnya, Daze Reaper, adalah sebuah film eksploitasi Kategori

III, berdasarkan kisah nyata-kejahatan tentang penjaga penjara yang ternyata berubah menjadi kriminal. Berikutnya adalah Mongkok Story, cerita eksploitatif dalam vena dari Young and Dangerous, dan trilogi horor lain, Midnight Zone, tentang mitos urban. Dia juga berpaling ke komedi dengan film Teaching Sucks, sekitar dua guru Hong Kong dimainkan oleh Anthony Wong dan Jan Lam.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada tahun 1998 Wilson menulis dan menyutradarai kultus hit terbesar pada saat itu, Bio , yang dipengaruhi oleh Dawn of the Dead dan berlangsung di pusat perbelanjaan, di mana sekelompok kecil band misfits tinggal bersama-sama untuk bertahan hidup.

Yip berikutnya di tahun 1999 menyutradarai film drama-crimeBullets

Over Summer, dibintangi Francis Ng dan sebagai dua detektif yang berburu geng penjahat mematikan yang harus menggunakan apartemen seorang wanita tua gila (Helena Law Lan) untuk pengawasan. Dan film dengan budget besar tersebut sukses menjadi “titik balik” di dalam karirnya. Ia mendapat penghargaan kategori Best Screenplay pada the 2000 Hong Kong Film Critics

Society Awards untuk filmnya tersebut.

Selama karirnya, tidak hanya mensutradarai tetapi Yip juga ikut berakting, kebanyakan melakukan peran kecil. Seperti menjadi germo di The Runaway Pistol dan pengusir setan Tao di Pang Brothers The Eye.

Pada tahun 2005, Yip menyutradarai film SPL: Sha Po Lang. A Gritty yang berlatarkan gaya tahun 1980-an di Hong Kong, SPL dibintangi Simon Yam dan Donnie Yen sebagai polisi Hong Kong mencoba untuk menghentikan kejahatan pada gangster tak terkalahkan, diperankan oleh .

Pada tahun 2006, Yip kembali bekerja sama dengan Yen untuk adaptasi dari manga Hong Kong, Dragon Tiger Gate. Pada tahun 2007 Yip merilis Flash

Point, drama kejahatan seni bela diri lain dalam aliran yang sama seperti SPL.

Film ini dibintangi Donnie Yen, Louis Koo, dan Collin Chou.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Yen dan Yip dalam kolaborasi terbaru sebagai aktor dan sutradara pada film Ip Man, adalah semi-biografi Yip Man, master seni bela diri Cina yang pertama (Sifu) untuk mengajarkan seni bela diri Cina bernama Wing Chun secara terbuka. Hal ini juga menampilkan pertarungan koreografi oleh Sammo Hung.

Film ini dirilis pada bulan Desember 2008 dan langsung melesat ke nomor satu di minggu pembukaannya di Hong Kong, meraih lebih dari HK $ 2,8 juta dalam tiga minggu.

Ip Man 2, yang diproduksi oleh Raymond Wong, mengambil sisi pada kehidupan Yip Man setelah migrasi ke Hong Kong di mana ia menempatkan murid yang paling terkenal, Bruce Lee. Film ini dirilis April 29, 2010.

Pada tahun 2014, ia mengumumkan bahwa Yip dan Yen akan bersatu kembali untuk sebuah film Ip Man 3, dan memulai syuting pada awal tahun 2015 untuk rilis pada akhir tahun. Film ini kemudian disajikan di bioskop dalam format

3D untuk pertama kalinya dalam trilogi film tersebut. Pada tahun 2016, Donnie

Yen mengumumkan bahwa ia dan Yip akan berkolaborasi sekali lagi pada film Ip

Man 4.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学

中文系本科生毕业论文

论文题目 : 《叶问三》主人物形象分析

学生姓名: 佟芊芊

学号:130710015

指导老师: 郭余慧

学院: 人文学院

学系: 中文系

苏北大学人文学院中文系

2017 年 9 月 4 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

摘要

电影是通过视听媒体实现的现代文学作品。 就像其他文学一样,这部电影 并没有逃脱主题,情节,设置和品格的内在元素。 电影中的人物也有几个 分类,其中一个是主角。 主角通常是成为故事的载体或电影故事的中心的 角色。由于主角的重要性,研究人员决定根据西格蒙德·弗洛伊德的文学心 理学理论来研究主角的个性。 文学心理学分为三个,即本我,自我和超我。 在这项研究中,研究人员将分析电影叶问 3 中主角叶问的个性。本研究中使 用的方法是描述性方法。在 Wilson Yip 的“叶问 3”中的叶问角色中,结果

显示,在叶问 3 系列中,超我更多地用于决定和执行动作。 叶问的个性更 有可能超越他倾向于关心道德价值观和自我完美。 之后,有一个相当个人 的 Id 出现,其次是自我,而不是经常接管叶问的个性。本我,自我和超我 的作用如下:本我,作为欲望,本能,在人类潜意识中的自然本能。 自我, 反映现实如果一个人格执行一个行动会发生什么。 根据道德价值观,超级 偏好,从儿时期灌输的价值观,重点在于自我完善。

关键词:电影,人物,个性,文学心理学和心理分析。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.1 选题背景

文学是指以 语言文字为工具形象化地 反映客观现实、表现 作家心 灵世界的 艺术,包括 诗歌、散文、小说、剧本、寓言童话等,是 文化的重 要表现形式,以不同的形式(称作 体裁)表现内心 情感再现一定 时期和一 定地域的 社会生活。电影是文学中的一部分。电影是一门综合艺术,用摄 影机将人物、场景或其他物体的运动过程拍摄在条状胶片等基恩智商、然后 加以处理,通过放映在银幕上、再现生动音像。电影有三个要素:人物、故

事情节、环境(自然环境和社会环境)。

《叶问三》是《叶问》系列影片的第三部,是由东方电影制作有限公 司、天马电影出品(香港)有限公司联合出品的功夫动作片,由叶伟信执导,

甄子丹、熊黛林、张晋、谭耀文领衔主演 。该片以叶问晚年为背景,讲述

了一位豪杰落入种种困境后通过自强不息最终成为一代宗师的历程 。影片

于 2015 年 12 月 24 日在中国香港上映,并于 2016 年 3 月 4 日在中国大陆

上映 1959 年,叶问 (甄子丹饰)与张永成 (熊黛林饰)将大儿子叶准送

回广东,小儿子叶正继续在香港读书。在与马鲸笙 (谭耀文饰)与其老板

(迈克·泰森饰)所带领的帮派抗争的过程中,叶问带领着自己的弟子保卫

了小学,并结识了依靠拉车和在地下赌场斗武为生的张天志 (张晋饰),

二 人惺惺相惜。 此时,自称 “咏春正宗” 的张天志却向叶问公开宣战,要为

自己新开的武馆争取名誉。可是张永成突然病危,让叶问不得不肩负起照顾

妻儿的责任。面对家庭和武术,叶问应战张天志,夺回属于他 “咏春正宗”

的头衔,之后叶问潜心研究武学,授徒传拳,成为一代宗师.。

叶问,他和官府中人,江湖人士甚至洋人都有一定的接触"这样丰富

的人生经历使得徐克可以将黄飞鸿塑造成一个顶天立地的民族英雄形象"可

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 以让他有机会与黑旗军将领并肩站立"遥望苍茫大海上的外国军舰从而发出

江山败落民族危亡的感叹"甚至可以让他成为国父孙中山的支持者和同情者"

面对外敌入侵"他是一个大人物"同时也是一个民族英雄,而霍元甲也曾先后

在天津和上海击败西洋大力士"并创办过精武体育会"提出过精武救国的主张,

而相比之下"叶问的生活环境则经历了一个从相对安逸到国破家亡的变化"他

的生活经历也相对简单"日军入侵之前"他的生活环境的主要特点是安逸"此时

他家境富足"衣食无忧"有老婆孩子"有一座富丽堂皇的豪宅"对这一切他很知

足他希望过这种平凡安逸的普通小人物生活"很少有机会考虑国家发展,民

族生存的问题。

1.2 研究对象简介 本文就是针对《叶问三》电影,通过这个研究本文想解释:

1、解释《叶问三》电影主人形象

2、解释《叶问三》电影主人形象对其他人物影响

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第二章文献综述

2.1 前人的研究

江凤霞(2013)在《从人际功能看《玩偶之家的人物性格与人物之间

的关系》中本文讲出从系统功能语法的角度分析文学作品已成为现代语言学 研究的热点。从系统功能语法的人际功能角度来分析易卜生的《玩偶之家》, 通过称呼和情态两方面的分析、揭示语言模式的选择与其所要表达的意义之 间的关系,从而更好地理解蕴涵在这部戏剧中的深层含义。通过本文研究结

果,本文获得人的心里理论。

隋晓蕾(2013)《从人际功能的视角分析小说人物性格特征以:简爱

为例》中指出:本文阐述人际功能是系统功能语言学的元功能之一, 它在文

体学研究中的地位越来越显着。以《简爱》为例, 运用人际功能理论尝试着

分析小说文本中的人物性格特征, 通过对语气、情态及评价三个方面的分析,

得出第一人称、隐喻式及评价手段能从不同的侧面反映小说人物的思想感情

的结论。通过本文的研究结果,本人理解主角的交际功能。

杨成进(2014)《浅谈《三国演义》中曹操形象的塑造》中指出,本

文讲出小说《三国演义》名扬四海,家喻户晓。对于这位名人,评价不一, 有人称之为大英雄,有人称之为大奸臣。抛开历史的偏见,曹操是特定时代 的英雄,曹操的所作所为,为西晋统一中国奠定了基础。通过本文研究结果,

本人知道对三国演义电影研究法。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2 理论法

弗洛伊德《sigmund Freud》,是美国人,他认为人格结构由本我、自我、

超我三部分组成。本我即原我,是指原始的自己,包含生存所需的基本欲望、

冲动和生命力。本我的目标乃是求得个体的舒适,生存及繁殖,它是无意识

的,不被个体所觉察。自我,其德文原意即是指“自己”,是自己可意识到的

执行思考、感觉、判断或记忆的部分,自我的机能是寻求“本我”冲动得以满

足。超我,是人格结构中代表理想的部分,它是个体在成长过程中通过内化

道德规范,内化社会及文化环境的价值观念而形成,其机能主要在监督、批

判及管束自己的行为,超我的特点是追求完美。

2.3 研究方法 在研究中,不仅要对语言现象作出恰当的描写,而且要对语言现象进行

合理的解释。乔姆斯基指出,进行语言研究,要尽可能做到观察充分、描写充

分、解释充分。在研宄的主要工作不应当只是搜集语言素材加以归纳,更应

当对语言现象进行解释。只有加以充分的解释,才能认识到语言现象内在的

发生机制。本文以使用描写法,就是解释本文获得资料,如《叶问三》电影 的句子,在句子中,本文解释对对话的句子意义,主角的由本我、自我、超

我三部分组成。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第三章概念

3.1 电影

据 UUD No 8/ 1992,解释电影是 karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang- dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan di rekam pita seluloit, pita video, piringan video dan atau hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi elektronik atau proses lainnya dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik elektronik dan lainnya. 而据

《现代汉语词典》电影是文学的一部分,是一种综合艺术,研究电影创作的 本质、基本原理及一般和局部规律,用强灯光把拍摄的形象连续放映在银幕

上,看起来像实在活动的形象。

3.2 人物

按《现代汉语词典》人物是在某方面有代表性或具有突出特点的人,

特指某些人、也是文学和艺术作品中所描写的人。

3.3 个性

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 据《现代汉语词典第六本》,个性是在一定社会条件和教育影响下行成 的个人的比较固定的特性、也是事物的特性,即矛盾的特殊性。一切性格都

是有条件地、暂时地存在的,所以是相对的。

3.4 心理学

据心理学是一门研究人类的心理现象、精神功能和行为的科学,是人 的头脑反映观现实的过程,如感觉、知觉、思维、情绪等,也是泛指人的思

想,社会关系等许多领域,也与日常生活的许多领域——家庭、教育、健康、

社会等发生关联感情等内心活动。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第四章 《叶问三》个人性格

4.1.1 《叶问》本我

在本文中,作者将分析 I 叶问 的个性作为电影《叶问三>中的主角。 叶问是中国永春的武术大师,在 1959 年受到高度的尊重和荣耀。叶问和他 的家人定居在香港,并建立了自己的咏春武术学校。作为一个经历过许多事 情的人,叶问终于在各种冲突后为自己和他的家人找到了和平。研究人员根 据伊夫曼的人格特质,分析弗洛伊德的文学心理学。叶问领导的个性分析是 基于弗洛伊德的文学心理学,其重点是本我,自我和超我,以支持领先的文 学心理学分析。这里分析了《叶问三》电影中,叶问角色的个性元素,该片 基于弗洛伊德的思想心本我,在自我,和超我上。

叶问基本上是一个喜欢帮忙的人。 想要帮助的感觉在他的直觉中产生, 并不重要别人的想法和什么阻碍他们。张永诚反对 叶文's 决定和学生一起 留学,但张永诚作妻子的努力并不奏效,因为没有任何一个警察可以保留学 校,和 人不能上学。上述的曝光是由叶问对话和他的妻子支持的。 此外, 叶鹏认为,他有责任保持学校安全,避免马金的威胁,因为人们相信他和他 的学生保持学校。

(Yip: 00:26:57 - 00:27:01)

” 街坊们就想我留下来. 看守社区.”

(Yip: 00:27:03 - 00:27:06)

” 纵火,警察不管吗.”

(Yip: 00:27:06 - 00:27:08)

” 管,怎会不管呢?不过肥波说很快就处理好我们没有理由不相信肥波。”

(Yip: 00:27:14 - 00:27:16)

” 那就可以了.”

(Yip: 00:27:17 - 00:27:20)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ” 但警察都不可以二十四小时留守,对吗?所以往后两天我应该会晚点回 来.”

(Yip: 00:27:28 - 00:27:29)

” 那还要不要煮你饭?”

(Yip: 00:27:29 - 00:27:31)

” 煮. 不煮我吃什么?”

(Yip: 00:27:34 - 00:27:36)

” 真的不能没有你吗?”

(Yip: 00:27:37 - 00:27:38)

” 不是, 但能帮多少就多少吧.”

上述对话支持叶问中的 Id 更为主宰。 他甚至放弃了他的家庭,希望帮 助学校保持安全,让孩子们以一种舒适和安全的方式学习。 本我在叶问中 打败自我。 这些曝光也被一些叶问门徒的一些对话强化了如下。

(Yip: 00:30:03 - 00:30:04)

” 今早我去买早餐的时候听到很多人也说我们是社区管理员.”

(Yip: 00:30:07 - 00:30:11)

” 你现在才说,不用理会师父也不理会这些闲言谁说的?” (Yip: 00:30:17 - 00:30:19) ” 很多人也这样说.”

除了一些叶问学生的对话之外,在叶问决定用武术学生保留学校的对 话中也是这样一个短语。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Yip: 00:31:11 - 00:31:13)

” 我在茶楼听到人说你在这里做保安怎可以这样?一定是那个臭小子做的坏 事.”

即使妻子不支持她的决定,叶问 对学校带来安全和舒适的愿望也是无 敌的,以及开始谦卑自己和学生作为保安人员的人也是无敌的。这样的侮辱, 他放弃了他,其实是中国永春最好的大师。 他的帮助比他周围的人更强。 当他遇到了小金学生被马金生绑架的事实时,本我也主宰了叶问。当时马金 生只计划通过绑架一些学生来诱骗校长,目标是把校长带到码头,面对马王 生. 马国王说,他的策略会顺利进行,但是叶鹏来到王老师的一个报告中, 有几个学生被绑架,其中包括他的小儿子许清。很明显,叶问来自他愤怒的 愤怒,像本我一样,这种愤怒发生在潜意识中,没有爷娘闻能够控制它。 自身出现的事实是马金生真正需要的是校长,但他的 Id 说他有义务拯救孩 子,更是一个被绑架的孩子是他的儿子。 这是一个支持场景的片段。

很明显,叶问来自他愤怒的愤怒,像本我一样,这种愤怒发生在潜意 识中,没有叶问能够控制它。 自身出现的事实是马金生真正需要的是校长, 但他的 Id 说他有义务拯救孩子,更是一个被绑架的孩子是他的儿子。 这是 一个支持场景的片段。

叶问和他的妻子早就结婚了。他们经历了许多事情,快乐而艰苦。他 们的生活不仅充满了幸福,而且还像以前的电影一样悲伤。叶文真的很喜欢 张永成,他很沮丧地知道他的妻子患有慢性癌症。医生的声明也加剧了叶问 对妻子安全的担忧。 这是一个支持对话框。

(Yip: 00:57:56 - 00:57:59)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ” 黑色的地方已经证实是体内的癌细胞。亦即是肿瘤。由于肿瘤扩散范围太 大,我们已经没有办法帮叶太做手术。”

(Yip: 00:58:17 - 00:58:18)

” 有可能医好吗?”

(Yip: 00:58:20 - 00:58:22)

” 一般情况我们会用药物治疗。不过现阶段,药物恐怕都很难控制得了.”

(Yip: 00:58:30 - 00:58:33)

” 医生,我还有多少时间?”

(Yip: 00:58:34 - 00:58:36

” 约半年.”

自从知道他妻子的慢性病后,叶问就开始退出他以前做过的所有活动。 他一生每一天都花时间支付他无法与妻子交往的时间。他选择花更多的时间 和家人在一起。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

根据分析,由于知道妻子的情况,因此叶问倾向于以妻子幸福的愿望 为主。本我似乎使叶问只是在不考虑他周围的人的反应的情况下,为他做了 什么重点。

(Yip: 01:21:35 - 01:21:37)

” 咏春先辈创下古典。变了样就没有办法复原,有些不应该出现的,以后也 不应该出现。这样才不会令先辈有憾,后世受损。我深信叶师父也同样明白 这个道理,所以他今天选择弃战可算是功德无量。从今天起,我张天志,希 望能将正宗咏春发扬光大。好 咏春正宗。”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1.2 《叶问》自我

叶问成长为一个善良的人,爱和平。咏春的哲学,至少对他生命中的 日子至为有影响。不喜欢暴力的人不可避免地要遵守马金生的命令,要求他 在马金生的所有人面前鞠躬骄傲。

(Yip: 00:47:12 - 00:47:13)

” 笙哥,与小朋友没有关系。不要难为他,好吗?”

(Yip: 00:47:18 - 00:47:20)

” 我为什么要难为他?我只是想请他吃苹果.”

(Yip: 00:47:33 - 00:47:34)

” 不用害怕.”

(Yip: 00:47:34 - 00:47:36)

” 叫你爸爸先把竹放下。才跟我说话。阿正,不用怕。把竹放下。给点诚意。 跪下。叩头!”

叶夫人做了这个人的命令,没有反驳,因为他的儿子被刀威胁。在这 种情况下,很显然,自我控制叶问。叶问不想让他的儿子成为暴力和暴力受 害者的见证人。

4.1.3 《叶问》超我

通过叶问分析人物,从叶问晚上在一座小学和他的学生一起看的开始。 那时候在校园里。阿利离他不远。然后,叶问决定自己吸烟, 但是当他看到 阿利可以看到他吸烟时,他停止了他的意图。因为他是一个师父,而是一个

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 老师,叶问不想给一个坏的例子。叶问基本上是一个非常关心他周围发生的 事情的人,包括他对周围人的影响。因此,叶问不鼓励吸烟吸烟。 他的学 生面前有一种尴尬的感觉,不适合他的吸烟习惯。这是支持声明的电影片。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Yip: 00:21:45 – 00:21:59)

在艰苦的环境中长大,伊本人成为一个非常关心他所做的每一个行为的道德 和善良的人。无论他做了什么,都是以道德和良好的判断为基础的。 以下 对话得到加强。

(Yip: 00:36:34 - 00:36:36)

” 社会是不公平,但是道德面前应该人人平等。时势为天子,未必贵也穷为 匹夫,未必贱也这不是有钱人的世界。亦不是有权人的世界而是有心人的世 界。你有否为孩子们想过?我们所做的一切孩子们是看到的应为孩子们作好 榜样我们所做的一切不是为了眼前是为了将来。”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

上述对话的阐述证明,他内心的自我被霸主霸主击败。叶问认为他所 生活的生活应该对他的来世和子孙后代有很大的影响。在不再年轻的年龄, 叶问开始考虑他的生活和他的家庭的安宁和舒适,所以从上面的对话中可以 看出,他真的希望孩子们有一个很好的例子。由于道德价值和善良,他认为 非常重要的投资是生活的基础。叶问以其权威和审慎的性质而闻名。 但是, 当他的儿子的叶问被马金生绑架后,叶问感到他的行为错误实际上危及了小 孩的生活。 直到小金学生被马金生绑架,才采取了一个不明智之举。 虽然 他设法释放所有的孩子,但他仍然因为担心的一半而感到内疚。知道他的儿 子处于危险之中,张永生对于叶问感到非常生气,因为他无法保持自己的小 儿子。 叶问回到家的陵城被张永荣的哭泣和眼泪立即轰炸。

虽然感谢找到她的孩子,张文根仍然对伊本男士感到愤怒和不安。 不 可避免的是,刚刚从张永荣的浮动中挣扎。如果叶问是一个粗暴和脾气暴躁 的人,他可能会觉得妻子的 sl 声伤害了他作为丈夫和一个男人的骄傲。 但 是,有智慧的叶文恩,对于在他们小孩面前拍打的张永荣的动作,并不感到 愤怒或不安。 叶问对他的家人的智慧和热爱也得到以下对话的支持。

(Yip: 00:55:30 - 00:55:31)

” 阿正!”

(Yip: 00:55:47 - 00:55:49)

”刚刚学校出了意外。阿正被坏人抓了。对不起,永成,是我不对,我错, 是我不对。往后不会再发生,”

在抓住他妻子的手时,叶问发出上述对话。 他的脸意味着深深的内疚 感,显示出将置于危险的位置并使他的妻子感到难过的遗憾。如果这项研究 使用了西格蒙德·弗洛伊德的文学心理学,那么上面的解释显示,伊潘人必

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 须有这么多的理由来规避妻子的愤怒。 他也可以自私,想起自己,谴责鞭 打他的永唱。 但他对这个事故的认识让他的妻子难过,把他的儿子放在这 里,使得叶问觉得他应该承认错了,并被指责这个事件,导致了超级计。 在本节中,超级清晰地控制了叶问。在电梯里,叶问和他的妻子被一个打人 打了。 战斗是无法避免的。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

基于 Sigmund Freud 的理论,叶问设法控制自己,允许主宰超我并接管。 Id 拥有以保护他的妻子,自我要求他继续打架,忽视。 超人出现作为一个 自我控制者,叶问意识到他妻子的救恩至关重要,所以他决定在电梯之外打 架,让他的妻子远离伤害和害怕的可能。

4.2 《叶问三》的主角对其他人物

在这部电影中,叶问作为一个主角,有几种类型的特征,他们非常突出,其 中包括聪明,自信,权威,友善,谦虚,非常喜欢家庭的特点。 这些特质 使他成为一个受到许多年轻人和老年人喜爱和尊重的人。 当然,他的个性 并没有逃避他在电影中不知不觉中给予其他人物的影响。

4.2.1 长田志 长田志是一个对手。 他傲慢地挑战你们,侮辱了叶问,因为失去了 比赛。 但是,当他终于和叶问竞争的时候,他正在失败。 叶文的谦 虚让张天因为自豪而羞愧。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Yip: 01:39:31 - 01:39:33)

” 我不是败不知耻的人.”

(Yip: 01:39:39 - 01:39:45)

” 其实最重要的始终都是你身边的人.”

4.2.2 弗兰克 弗兰克在这部电影中没有太多的戏剧,但他的角色是至关重要的。 他一直敦促马金生马上上学,直到马金不可避免地要拿走一切。 直 到弗兰克终于放弃了破坏学校的时候,当艾文曼勇敢地和充满怨恨来 到他面前和他决斗。 三分钟的比赛没有造成双方的损失或胜利,但两者都持续了三分钟。 由于叶问自己对自己的勇气和坚定性,弗兰克不再打扰和打扰了伊本 人和公民的和平。 他坚持自己的手指,尊重叶问和他的武术。

4.2.3 马金生 马金生是弗兰克的右手,负责抓住学校。 马金生从一开始就被创造 为其他对手之一。 它造成巨大的破坏和破坏。 他所有的破坏性和令 人不安的行为只不过是因为他失去了叶问试图保护学校行为的脸。 个人负责任的叶问让他不可避免地要入学,帮助,动员学生,甚至为 了社区的安慰和安全牺牲自己。 叶问的性质是什么让马金生的猎手 继续摆脱我的大脑,使各种各样的混乱来源不外乎自己和他的人。 这是马金生创造的混乱现场。

4.2.4 叶青 叶问的聪明个性伴随着他在咏春武术方面的杰出能力,使得叶问受到 周围人的尊重和尊重,不仅是他的学生,而且是他的亲戚和社会。 这也使得叶问成为一个令人鼓舞的影响的人物,特别是在善良方面。 以下对话框和图片片段支持这一点。当爱知与张芳打架时, 饥饿的 长芳在老师的房间里,尝试吃煮熟的鸡蛋,这些鸡蛋曾被用来治愈他 和叶青所患的瘀伤。 王师长和张永先生防止长方。 看着饥饿的长芳, 叶问然后邀请男孩在他的家中一起吃饭,等待男孩的父亲接过来。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 叶文的善良谦卑的人格归功于他的儿子。 他的儿子意外可以快速原 谅,并与长方交朋友。 即使在某些场景中,他们一起看书,交朋友。

4.2.5 田傲山 田傲山是领先的武术教师之一。 他比叶问老大。 田武之后,在武术 教学真空之后,转变为香港着名茶店的雨伞工匠和业主。 叶问是永 远支持叶问的朋友之一,他甚至非常尊重叶问。 由于他的尊严和热 情好客,因此,叶问不知不觉地对田傲山施加了影响。 实际上比叶问更老的 Tin Ngo-san 非常欣赏和尊重叶问。 在他的茶馆 里,冯俊拥有的咏春武术学校发现了一张特别的桌子,不应该被叶问 和他的学生以外的任何人占用。

4.2.6 張永成 張永成是一个虚弱而优雅的妻子的身影。 像公民一直说的一样,叶 问祥和張永成是一个非常和谐的夫妇。 但是,和睦相处的是,张荣 唱已经感到开始不高兴,感到失望,因为丈夫太过分了马金生的问题。 在叶问自己的责任感和依赖叶问的人的存在实际上是为了当时的长荣 唱歌。 她的丈夫从来不在家,总是跳过晚餐,没有帮助他做家庭作 业,不小心拖了叶青危险。 但自从承认他对伊夫人有癌症后,张永 婷间接地垄断了丈夫。 只要马金生的事情发生,他似乎都想自私, 想和丈夫和儿子有更多的时间。 通过以下对话框进行加强。

4.2.7 泊警察 作为一名香港警务人员,在美国人的压力下作为他的老板,宝士警长 不能做任何事情。 自己倾向于对可靠的叶问的个性进行悲观和怀疑, 只能使其处于有利的位置。 没有保持学校的麻烦,中警长则转交了 保管二十四小时学校的责任,在叶问及其学生。 无意中警长使用了 爱人的善良。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2.8 人民 影响也不仅是叶问给他的小家庭,而且给外界环境。 他坚强,坚定 和权威的个性使许多人依赖他。 他的个性的影响使人们总是依靠他 和他的决定。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 第五章结论与建议

5.1 结论

根据《叶问三》电影主角个性研究的结果,叶文以文学心理学 Sigmund Freud 分析,可以得出结论,叶问的个性如下:

1. 本我

本我是一个个性,在这部电影中,在自己的叶问中不是太主宰。 在对这部 电影进行研究之后,发现叶问的行为和行为不完全是在他的冲动 Id。

2. 自我

自我是一个个性,也不是在自我爱好者中占主导地位。 叶问形式的个性不 如 Id 的个性。 在研究中发现,叶问的行为和行为很少在自我鼓励下进行

3. 超我

超我是一个非常主导自我的人的个性。 这个个性在电影中出现的场景和事 件中看到的叶问男人非常主导。 所以结果表明,超自我成为一个个性,在 自我爱好者非常主宰。

基于对叶问主人公个性的影响研究结果,可以得出如下结论:

温家宝的人格影响对张天芝的影响

在这项研究中,叶问的个性对张天慈的影响表明,影响长田池的人文素养的 影响力是打赢叶问的头衔,但随着叶问的谦卑,他得知王位 不是一切

艾文人的个性对马金生的影响

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 研究表明,叶问的个性对马金生的影响。 叶文曼负责学校的个性使马金生 精确地使马金更是社会上的麻烦制造者。

叶问人的个性对 Ip Ching 的影响

叶问的个性也影响他的儿子 Iing Ching。 具有良好性质的叶问,他的孩子不 知不觉地成长为一个好孩子和宽恕。

对人的性格影响弗兰克

伊夫人的勇气和坚定的个性面对他的麝香对弗兰克有影响。 看到 Ip 大人大 胆的人,弗兰克决定停止购买志学的意图。

叶文的人格影响

叶文的权威,温馨的个性和谦虚使得 Tin Ngo-san 欣赏他,并且非常尊重他。 影响甚至让叶问从 Tin Ngo-san 作为朋友得到特别待遇。

叶文祥的人格影响

负责任的人的个性和依靠人的人的存在使张荣生生气,并选择垄断伊夫人生 病时。

叶问个性对警长/ Fatso 的影响

研究发现,叶问的责任人格影响了警长的行为。 警长庞德变得被宠坏了, 好像他对自己应该处理的问题负有责任。

研究发现,叶问有弹性,自信,权威的个性使得社会依赖于他。 整个社会 期望叶问保护他们。

建议

1.这项研究的结果有望为外语学生,特别是北苏门答腊中国文化科学院文学 研究课程学生提供思想贡献,增加和增加文学心理学讨论的文学作品欣赏知 识

2.可以提高学生/我通过理论或其他方面欣赏文学作品的能力。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA