Bab I Pendahuluan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pada zaman sekarang yang serba canggih ini, kita banyak di manjakan dengan hal-hal yang baru dikarenakan teknologi semakin hari semakin canggih. dimana segala informasi dapat kita dapatkan dengan mudah melalui media massa dan media elektronik. Salah satunya adalah televisi. Televisi merupakan alat atau media yang membantu memberikan informasi dan sarana untuk hiburan pada khalayak luas yang ditampilkan secara audiovisual. Menurut Irwanto. M,IKom,dkk dalam buku Broadcasting Televisi Teori dan Praktik (2014:15) televisi adalah “media penggabungan yang bersifat audio (didengar) dan visual (dilihat), yang kemudian di pancarkan melalui pemancar. Dalam Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002,”Penyiaran memiliki pengertian sebagai; “kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut atau diantariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel,dan atau media lainnya utnuk diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Didalam sebuah stasiun televisi terdapat program televisi. Dimana didalam program siaran televisi terdiri dari, nama program, format program, tempo program, style program, dan isi program. 1 2 Menurut Irwanto. M,IKom,dkk dalam buku Broadcasting Televisi Teori dan Praktik (2014:17) “Program merupakan segala hal yang di tampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas”. Untuk genre yang penulis pilih adalah genre drama action yang menceritakan tentang seorang pemuda yang mencari saudara laki-lakinya yang berada di Ibukota Jakarta karena sudah lama berpisah dari kecil. Dan ia menanyakan alamat ke salah satu orang di jalanan dan ketika bertanya pada orang tersebut justru ia dijerumuskan dalam dunia kelam di Jakarta. Penulis memilih judul “Berantara Petandang” agar bisa menggambarkan karakter dari tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam drama action ini yang memiliki sifat- sifat baik dan buruk. Dan penggambaran perjuangan seseorang untuk mencari saudara laki-lakinya yang hidup di tengah kerasnya Ibukota Jakarta dengan adanya konflik- konflik yang terjadi menambah kesan heroik. 1.1 Maksud dan Tujuan Televisi adalah salah satu sarana untuk memberikan informasi dan hiburan secara audiovisual kepada khalayak luas. Didalam satu stasiun televisi terdapat berbagai acara atau program, salah satunya adalah program drama film yang lebih sering disebut dengan drama televisi. Dalam program drama televisi yang kami buat kita mengangkat sebuah film yang bergenre action. Film action yang kita buat bukan hanya persoalan dengan kekerasan atau perkelahian yang terjadi tetapi di dalam drama film ini kita juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita temui dan tentang perjuangan seseorang. Adapun kegunaan yang 3 tim kami buat dari beberapa kategori diantaranya kegunaan khalayak, kegunaan praktisi dan kegunaan akademis : 1.2.1 Kegunaan Khalayak Dalam pembuatan program drama televisi “BERANTARA PETANDANG“ maksud dari penulis adalah memberikan suatu karya audio visual sebagai salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir dan dari hasil karyanya dapat dipertunjukan bagi masyarakat luas dengan maksud memberikan sebuah karya yang memiliki pesan moral di kehidupan sehari-hari 1.2.2 Kegunaan Praktisi Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang penulis pelajari dari hasil proses pembelajaran yang di dapat dari menimba ilmu di Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta dari semester satu hingga semester enam secara teori ataupun praktik dalam membuat Tugas Akhir program Drama Televisi. 1.2.3 Kegunaan Akademis Program Drama Televisi “BERANTARA PETANDANG“ ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma Tiga (D.III) di jurusan Broadcasting Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta Pemuda. 1.2 Referensi Audio Visual Dalam program drama televisi ini Tim kami mengambil beberapa referensi Film yang dari segi alur ceritanya hampir tidak jauh beda dengan Drama Televisi yang kami buat, berikut beberapa referensi audio visual antara lain : 4 1. MERANTAU Merantau adalah film aksi seni bela diri Indonesia 2009 yang ditulis, disutradarai dan diedit oleh Gareth Huw Evans, dan dibintangi oleh Iko Uwais. Film, yang menandai debut Uwais sebagai aktor, adalah kolaborasi pertama antara sutradara Evans dan bintang Uwais. Film ini menampilkan tradisi Minangkabau "Merantau", sebuah ritus peralihan di mana seorang pria meninggalkan rumahnya untuk mengejar karir atau mendapatkan pengalaman di luar desa, budaya di mana warisan sebagian besar bersifat matriarkal. Ini menampilkan Yuda yang meninggalkan desanya dengan harapan mengajar. Alasan tim mengambil referensi ini bagaimana cara untuk mengambil teknik penataan kamera dari segi ide ceritanya. 5 2. THE RAID Film Indonesia yang bergenre action ini yang dirilis pada tahun 2011 yang disutradarai oleh Gareth Evans. Film ini di bintangi oleh Iko Uwais dan Yayan Ruhian. Dalam film ini, sebuah pasukan elit ditugaskan untuk menyusup ke sebuah gedung bertingkat tinggi - dijalankan oleh seorang raja obat bius yang kejam - terletak di daerah kumuh Jakarta di antara mereka adalah Rama (diperankan oleh Uwais), seorang anggota rookie tim. Iko uwais dan tim yang ditugaskan untuk menangkap bos obat bius. Alasan tim kami mengambil referensi film ini diambil dari segi bertarung dan transaksi narkotika. 6 3. THE FOCUS Focus adalah film drama komedi romantis Amerika 2015 yang ditulis dan disutradarai oleh Glenn Ficarra dan John Requa, dibintangi oleh Will Smith dan Margot Robbie. Nicky (Will Smith), seorang penipu veteran, membawa seorang pemula bernama Jess (Margot Robbie) di bawah sayapnya. Sementara Nicky mengajar Jess trik-trik perdagangan, pasangan itu menjadi terlibat secara romantis; tapi, ketika Jess semakin dekat, Nicky mengakhiri hubungan mereka. Tiga tahun kemudian, Nicky berada di Buenos Aires mengerjakan skema yang sangat berbahaya ketika Jess - sekarang seorang femme fatale - tiba-tiba muncul. Penampilannya melempar Nicky untuk loop pada saat dia tidak mampu untuk keluar dari permainannya. Alasan tim kami mengambil referensi ini diambil dari segi romance nya dan cara mengeksekusi setiap pencopetan yang terjadi. .
Recommended publications
  • Bab Ii Meme Internet Dan Perannya Dalam Literasi
    50 BAB II MEME INTERNET DAN PERANNYA DALAM LITERASI MEDIA 2.0 Pada Bab 2 ini peneliti akan menampilkan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan penelitian ini dari ruang lingkup yang lebih luas, dengan melihat perkembangan teknologi media, fenomena yang terjadi, fitur-fitur pendukung dan dampak yang dihasilkan dari fenomena meme internet. Akan dibahas pula data meme internet global serta kategorisasinya berdasarkan pembentukan struktur kerangka. Untuk memahami perkembangan meme lebih lanjut, pada Bab ini juga akan ditampilkan sejarah bentuk visual meme secara global, antara lain bentuk visual pertama yang menyerupai meme, selain itu peneliti juga akan menjelaskan bentuk-bentuk eksploitasi gambar visual sebelum era digital yang mempopulerkan istilah meme di Indonesia. 2.1. Literasi Media 2.0 Demokrasi dan kehadiran internet memicu perilaku baru dalam konsumsi media masa, yang tadinya informasi ditransmisikan secara simultan dari satu sumber ke banyak orang, kini tidak ada lagi batas yang jelas antara pemberi dan penerima informasi, siapapun dapat menyampaikan informasi apapun kepada siapapun. Holmes (2015;10) dalam Communication Theory: Media, Technology and Society menguraikan perbedaan era media yang pertama dan kedua; 51 “Era media pertama bersifat terpusat dari sedikit sumber menuju banyak khalayak, komunikasi bersifat satu arah, diarahkan untuk kontrol negara, instrumen bagi rezim yang sedang berkuasa untuk menciptakan stratifikasi dan ketidakadilan, kalangan partisipan terfragmentasi dan terbentuk sebagai massa dan mempengaruhi kesadaran. Sementara itu era media kedua ditandai oleh terjadinya desentralisasi dari banyak pihak kepada banyak pihak, komunikasi berjalan secara dua arah, kalangan partisipan dipandang menjaga individualitas mereka dan mempengaruhi individiual terutama pengalaman ruang dan waktu”. Pengguna internet disuguhi berbagai kemudahan teknologi untuk menuangkan gagasan, merespon peristiwa dan menyampaikan opini melalui kanal website, blog, media sosial dalam bentuk tulisan, gambar, suara, atau yang kini populer yaitu meme internet.
    [Show full text]
  • Cerita Karir Para Peraih Medali
    EMPOWERING ENTREPRENEUR Money&IVOL. 108 FEB-MAR ’19 AERO SUTAN ASWAR Juara Dunia Jet Ski HARIK ADI PUTRA Juara Dunia Pencak Silat BAGUS SAPUTRA Atlet BMX peraih medali Asian Games 2018 CERITA KARIR PARA PERAIH MEDALI BAGAIMANA OLAHRAGAWAN INDONESIA MENJADIKAN ATLET SEBAGAI PROFESI? Rp. 32.500 WWW.MONEYINSIGHT.ID MONTHLY MAGAZINE ISSN: 2087-5975 Vol. 108 | Feb - Mar 2019 1 Health 2 Vol. 108 | Feb - Mar 2019 BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - New Concept.indd All Pages 1/17/2019 2:44:03 PM Health Vol. 108 | Feb - Mar 2019 3 BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - New Concept.indd All Pages 1/17/2019 2:44:03 PM FROM THE EDITOR Arif Rahman IG @arifrahman.journal Mengukur Prestasi Bangsa dari Olahraga Sumber : Freepik.com i akhir tahun 1920-an, pertandingan sepak bola atau yang oleh para Stagnasi prestasi sepak bola Indonesia, ‘kumpeni’ disebut voetbal, adalah hiburan pasar malam. Digelar mulai diduga salah satunya memang dari sore dan menjadi salah satu entertainment masa itu. Bukan hanya pengelolaan liga yang belum sepenuhnya D‘balbalan’ saja yang dibawa bangsa Eropa ke Indonesia, tapi ada juga profesional, sehingga praktik yang kasti, bola tangan, renang, tenis dan hoki. Semua jenis olahraga itu dimainkan tidak fair masih kerap terjadi, dan hal ini berbarengan antar kalangan, baik dari Eropa, Belanda maupun Indonesia. membuat kualitas liga dan juga pemain Namun dari berbagai permainan itu, sepak bola yang paling disukai, karena bisa kita tak bertumbuh dengan layak. dimainkan dimana saja selama ada areal lapang. Sepak bola adalah salah satu Belakangan, Belanda kerap kali membuat pertandingan yang sering dimainkan representasi, dalam sejumlah bidang oleh para serdadu, dari sinilah kemudian banyak klub bola yang dibentuk, dan olahraga lainya, prestasi kita juga belum bukan hanya dari militer saja, tetapi juga warga Belanda, Eropa maupun Indonesia.
    [Show full text]
  • 2012 SUNDANCE FILM FESTIVAL ANNOUNCES FILMS in SPOTLIGHT, PARK CITY at MIDNIGHT, NEXT <=> and NEW FRONTIER
    FOR IMMEDIATE RELEASE Media Contacts: December 1, 2011 Sarah Eaton 310.360.1981 [email protected] Casey De La Rosa 310.360.1981 [email protected] 2012 SUNDANCE FILM FESTIVAL ANNOUNCES FILMS IN SPOTLIGHT, PARK CITY AT MIDNIGHT, NEXT <=> AND NEW FRONTIER Park City, UT — Sundance Institute announced today the films selected to screen in the 2012 Sundance Film Festival out-of-competition sections Spotlight, Park City at Midnight, NEXT <=> and New Frontier. The Festival takes place from January 19 through 29 in Park City, Salt Lake City, Ogden and Sundance, Utah. The complete list of films is available at www.sundance.org/festival. Trevor Groth, Director of Programming for the Sundance Film Festival, said, “In many ways, the extremes of the Festival’s program are most readily apparent in our out-of-competition sections, which showcase the wildest comedies, the most terrifying horror films and uncompromised visions from singular voices springing up from around the country and the world. We hope audiences experiment with their film selections to an equal degree as these filmmakers have experimented with their storytelling.” SPOTLIGHT Regardless of where these films have played throughout the world, the Spotlight program is a tribute to the cinema we love. Corpo Celeste / Italy (Director and screenwriter: Alice Rohrwacher) — After moving back to southern Italy with her mother and older sister, 13-year-old Marta struggles to find her place, restlessly testing the boundaries of an unfamiliar city and the catechism of the Catholic church. Cast: Yle Vianello, Salvatore Cantalupo, Anita Caprioli, Renato Carpentiere. Declaration Of War / France (Director: Valérie Donzelli, Screenwriters: Jérémie Elkaïm, Valérie Donzelli) — A young couple embark upon a painful, enlightening journey when they discover that their newborn child is very ill.
    [Show full text]
  • 20 Movies 20 Years Ebook.Cdr
    20 MUST SEE MARTIAL ARTS MOVIES FROM THE LAST 20 YEARS THANK YOU FOR SUBSCRIBING AND DOWNLOADING THIS FREE E-BOOK! EVERY SINGLE PERSON INVOLVED MAKES THE MARTIAL ARTS ACTION MOVIE WEBSITE POSSIBLE... ...AND LOTS OF FUN! BEFORE WE GET STUCK INTO IT. In the last 4 years, I have watched and reviewed close to 500 Martial Arts films. I’ve got to say it’s a bit of an addiction but a fun one, and it’s been shared with a lot of people through Social Media channels like Facebook and Twitter, and I’ve noticed a strong pattern in the movies people love to see these days. On top of that, we’re seeing movies being released that seem to be climbing the ladder in terms of quality. For a while, martial arts movies were heading in a different direction and focusing less on the pure abilities of the actor and relying heavily on wire work. While there’s nothing wrong with that, I can safely say that most people I’ve networked with over the last few years don’t enjoy the weightless “floating” look that most of these movies produced. So most of what I write about these days focuses on the power of the individual martial artist, relying on themselves more than wires. Combined with the totality of the film making process, I’ve done my best to find the absolute most entertaining, action packed and well balanced martial arts films of recent times. So I produced this little Ebook for anyone whose looking to become immersed in the most action packed, adrenaline charged fight films from the last 20 years.
    [Show full text]
  • Copyright by Hector Enrique Gonzales 2017
    Copyright by Hector Enrique Gonzales 2017 The Thesis Committee for Hector Enrique Gonzales Certifies that this is the approved version of the following thesis: NO STUNT DOUBLES! NO CGI! NO WIRES!: A Comparative Study of Thai, Indonesian, and American Martial Arts Cinema. APPROVED BY SUPERVISING COMMITTEE: Supervisor: Kathleen Tyner Andrew Garrison NO STUNT DOUBLES! NO CGI! NO WIRES!: A Comparative Study of Thai, Indonesian, and American Martial Arts Cinema. by Hector Enrique Gonzales Thesis Presented to the Faculty of the Graduate School of The University of Texas at Austin in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Master of Arts The University of Texas at Austin December 2017 Dedication I would like to dedicate this Thesis to my family who has supported me through disappointments, heartbreaks, tribulations and triumphs. To my mother and father, I would like to say nothing I have ever done or will do would be if it weren’t for your guidance, patience, and love. Jini, Carol, Myrella, Rick, Martin and all the kids, thank you for everything. This is for you. To my friends and co-workers thank you for supporting me along the way as I indulged myself in this quite silly endeavor. Special thanks to Taylor, Jordan, and Derek, thanks for having my back the last 4 years. To Larry, thank you for the gift of martial arts, it and you have truly changed my life for the better. To Nancy, Geoff, Kathleen, and Andy, thanks for always believing in me and helping me in graduate school as well as professionally and for being my friends.
    [Show full text]
  • Pangan | Ernährung 26/2019
    26/2019 Majalah untuk Alumni DAAD Indonesia Das Magazin für DAAD-Alumni in Indonesien Pangan | Ernährung NADI 26/2019 1 Editorial Thomas Zettler Pimpinan Kantor Perwakilan DAAD Jakarta | Leiter der DAAD- Außenstelle Jakarta Pembaca yang budiman, Liebe Leserinnen und Leser, Apa saja perkembangan dalam kerja sama Indonesia- was bewegt sich in der indonesisch-deutschen Jerman di bidang perguruan tinggi dan riset? Apa saja Hochschul- und Forschungszusammenarbeit? An tema yang tengah digarap oleh ilmuwan, dosen, calon welchen Themen arbeiten indonesische und deutsche doktor dan mahasiswa dari Indonesia dan Jerman? Wissenschaftler, Dozenten, Doktoranden und Studierende? Majalah NADI (“Nachrichten für Alumni aus Deutschland Unsere Zeitschrift NADI („Nachrichten für Alumni und Indonesien”) menelusuri pertanyaan tersebut dan aus Deutschland und Indonesien“) ist dieser Frage untuk edisi ini memilih tema utama yang sepintas lalu nachgegangen und hat sich für diese Ausgabe beispielhaft berkesan sangat biasa, namun pada pandangan kedua ein auf den ersten Blick sehr gewöhnliches, auf den ternyata sangat seru dan menarik, yaitu “PANGAN”. zweiten Blick aber sehr aufregendes und interessantes Di balik kata “pangan” terdapat sangat banyak aspek Leitthema gewählt - „ERNÄHRUNG“. berbeda. Pangan terkait erat dengan aktivitas seperti Hinter dem Wort „Ernährung“ verbergen sich sehr produksi; bercocok tanam atau beternak; memanen; viele verschiedene Aspekte. Ernährung ist eng verbunden menggunakan kompos dan pupuk; memasarkan, mit Tätigkeiten wie produzieren,
    [Show full text]
  • Conference Full Paper Template
    1 First published 2017 by School of Media and Communication Studies (MENTION), UKM. © Copyright to articles held by MENTION, UKM All rights reserved. No part of this publication may be produced, stored in retrieval system, or transmitted, in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior permission of the School of Media and Communication Studies, UKM e-ISBN 978-983-2795-39-1 Cover design : Arina Anis Azlan Typesetting : Normah Mustaffa Typeface : Tahoma/Times New Roman Typesize : 12 Published by: School of Media and Communication Studies Faculty of Social Sciences and Humanities Universiti Kebangsaan Malaysia 43600 Bangi, Selangor, MALAYSIA Tel: 03 8921 5456/8921 4277 Fax: 03 89213542 2 CONTENT 1. PENGALAMAN ADAPTASI ANTARABUDAYA PELAJAR MALAYSIA DI KOREA SELATAN Abdul Latiff Ahmad, Kan May Yuen, Arina Anis Azlan & Emma Mirza Wati Mohamad 2. THE LANGUAGE OF MEDIA SUPPORTING PEACE JOURNALISM Agus Hari Wibowo 3. STUDIES OF GUIDED AND NON-GUIDED SETUP UNDER A DOMAIN OF STRESS THERAPY USING VR TECHNOLOGY Ahmad Redza Razieff Zainudin, Azmi Mohd Yusof & Mohd Ezanee Rusli 4. PENDEMOKRASIAN MEDIA DAN CABARAN KESELAMATAN DALAM ERA DIGITAL Ahmad Sauffiyan Abu Hasan 5. THE MEDIATING EFFECT OF READING IIUM TODAY ON THE RELATIONSHIPS AMONG AWARENESS, PERCEPTION, AND ATTITUDE WITH SATISFACTION Aini Maznina A. Manaf & Saodah Wok 6. POTENTIAL OF RUMORS TOWARDS RACIAL CONFLICT: A REVIEW ON THE IMPACT OF RUMORS SPREAD DURING THE RIOT OF MAY 13, 1969 Al-Amril Bin Othman & Mohd. Nor Shahizan Bin Ali 7. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP SOKONGAN POLITIK DI MALAYSIA Ali Salman, Mohammad Agus Yusoff & Mohd Azul Mohamad 8.
    [Show full text]
  • Programa Del 20 Al 24 De Enero De 2020
    ULIMA | SALA DE CINE VENTANA INDISCRETA | CICLO: ACCIÓN PROGRAMA DEL 20 AL 24 DE ENERO DE 2020 FUNCIONES LUNES 20 DE ENERO MARTES 21 DE ENERO MIÉRCOLES 22 DE ENERO JUEVES 23 DE ENERO VIERNES 24 DE ENERO The Raid John Wick: Sin control (Serbuan Maut) (John Wick) Dirección: Gareth Evans Dirección: Chad Stahelski, David Año: 2011 Leitch 10.00 Actores: Iko Uwais, Doni Alamsyah, Año: 2014 Joe Taslim, Yayan Ruhian, Pierre Actores: Keanu Reeves, Michael horas Gruno Nyqvist, Alfie Allen, Willem Dafoe País: Indonesia País: Estados Unidos Idioma: Indonesio con subtítulos en Idioma: Inglés con subtítulos en castellano castellano Duración: 1 h 41 min Duración: 1 h 41 min Formato: Digital Formato: Digital Kill Bill: Vol. 2 Búsqueda implacable The Raid John Wick: Sin control Baby: El aprendiz del crimen Dirección: Quentin Tarantino (Taken) (Serbuan Maut) (John Wick) (Baby Driver) Año: 2004 Dirección: Pierre Morel Dirección: Gareth Evans Dirección: Chad Stahelski, David Dirección: Edgar Wright Actores: Uma Thurman, David Año: 2008 Año: 2011 Leitch Año: 2017 Carradine, Lucy Liu, Vivica A. Actores: Liam Neeson, Maggie Actores: Iko Uwais, Doni Alamsyah, Año: 2014 Actores: Ansel Elgort, Lily James, 12.00 Fox, Gordon Liu Grace, Famke Janssen, Leland Joe Taslim, Yayan Ruhian, Pierre Actores: Keanu Reeves, Michael Jamie Foxx, Jon Hamm, Kevin Género: Acción Orser, Holly Valance Gruno Nyqvist, Alfie Allen, Willem Dafoe Spacey, Eiza González horas País: Estados Unidos País: Francia País: Indonesia País: Estados Unidos País: Reino Unido Idioma: Inglés con subtítulos en Idioma: Inglés con subtítulos en Idioma: Indonesio con subtítulos en Idioma: Inglés con subtítulos en Idioma: Inglés con subtítulos en castellano castellano castellano castellano castellano Duración: 2 h 17 min Duración: 1 h 33 min Duración: 1 h 41 min Duración: 1 h 41 min Duración: 1 h 53 min Formato: Digital Formato: Digital Formato: Digital Formato: Digital Formato: Digital Búsqueda implacable Kill Bill: Vol.
    [Show full text]
  • Yakuza Apocalypse
    YAKUZA APOCALYPSE Takashi Miike x Creators of Killers x Mad dog from the Raid Directed by Takashi Miike Cast: Hayato Ichihara, Yayan Ruhian At the helm of “Yakuza Apocalypse” is director Takashi Miike. One of Japan’s most successful filmmakers, Miike has wowed audiences worldwide with such hits as “Audition” (1999), “Thirteen Assassins” (2010), and “Ichi the Killer” (2001). His last film “The Mole Song: Undercover Agent Reiji” (2013) generated more than two-billion yen in box office returns. With “Yakuza Apocalypse,” Miike returns to the hard-driven style of his early filmmaking career and the genres that first put him in the international spotlight. The central character of “Yakuza Apocalypse” is played by Hayato Ichihara (“Rookies: Graduation”). Ichihara is known in Japan as an actor who blends a tougher-than-nails personality with superior acting skills. In “Yakuza Apocalypse” he plays Akira Kageyama, an underling with a serious case of hero worship for his boss, the legendary yakuza Kamiura. For his role, Ichihara underwent a difficult training program in order to meet the grueling demands of the “Yakuza Apocalypse” production. Co-starring is Yayan Ruhian, great Indonesian action actor, very well known as a Mad-dog from The Raid and The Raid 2. It will be his first film not to act in the foreign film, but also in the film of new director. In recent years, Japanese cinema has been plagued by manga derived productions. “Yakuza Apocalypse” sets itself apart from this trend. The film features an original script written by Yoshitaka Yamaguchi, a former assistant director of Miike’s and a director in his own right.
    [Show full text]
  • Union Club Election Scandal Plans to Cut Disabled CSSA in Hot Water Over Problematic Election Practices – New Election Pending Students Allowance
    The Returning Game of Eurovision Pullout Thrones Who should you be looking out for? Find out more in the middle Series catch-up 24-5 pages “Keep the Cat Free” 02/05/14 Issue 1574 felixonline.co.uk Government Union Club Election Scandal plans to cut Disabled CSSA in hot water over problematic election practices – new election pending Students Allowance Joe Letts Editor-In-Chief he Government recently announced changes to the Disabled Students’ Allowance, expected to take place in 2016-17. TThe changes, which according to Universities and Sciences Minister David Willetts are set to modernise the system, will see a reduction in the amount of financial support the government is set to provide students, instead placing a larger proportion of responsibility on their universities. As part of the changes to the system, Willetts proposed that the government would only pay for “higher specification” or “higher cost” computers when needed by a student “solely by virtue of their disability”, ceasing support for students requiring regular computers, as well as help BIRMINGHAMMAIL.CO.UK with warranty or insurance costs. 3 and the Deputy President: Finance and the subsequent responses from Club to have a major election Additionally, while the government Stephen Ball and Services will be acting as the the Union. In the event description complaint this year, it raises questions will continue to support “the most Copy Chief Returning Officer. students are called on to join the as the how well Club elections are specialist Non-Medical Help”, they will The list of reasons why the election CSSA to “prevent the second ballot actually being run.
    [Show full text]
  • 73 DAFTAR PUSTAKA Buku Archer, Clive. 1983. International
    DAFTAR PUSTAKA Buku Archer, Clive. 1983. International Organization. London: Allen & unwin Ltd. Bogdan, R., &Biklen, S. 1992. Qualitative Research For Education. Boston, MA: Allyn and Bacon. Damardjati K.Marjanto, Siti D.Kusumah, Ade Makmur, Ihya Ulumuddin, Linda Efaria, dan Sri M.Doenggio. 2017. Dampak Penetapan WTWB Indonesia dalam Daftar ICH UNESCO. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang, KEMENDIKBUD. Didi, Krisna. 1993. Kamus Politik Internasional. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana. Dr. Thomas, T Pureklolon, M.Ph., M.M., M.Si. 2017. Nasionalisme, Supremasi Perpolitikan Negara. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Dugis, Vinsensio. 2016. Teori Hubungan Internasional Perspektif-perspektif Klasik . Jawa Timur: Cakra Studi Global Strategis (CSGS). Lukman Ali, dkk, 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka. M Dawan, R. 2000. Sejarah Agama dan Masyarakat Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar., M.Si, Nadjamuddin Ramly. 2018. Pedoman Pengusulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Menjadi ICH UNESCO. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayan. Moh. Mahfud MD. 1999. Supremasi Hukum dan Masyarakat Madani. Makalah latihan keterampilan manajemen mahasiswa tingkat menengah; BEM IKIP Yogyakarta. Sartono, kartodirdjo. 1999. Multidimensi Pembangunan Bangsa: Etos Nasionalisme dan Negara Kesatuan. Yogyakarta: Kanisius. Shoelhi, Mohammad. 2011. DIPLOMASI: Praktik Diplomasi Internasional. Sembiosa Rekatama Media Soejono dan Abdurrahman. 1999. Metode Penelitian. Jakarta, PT.Rieneka Citra. Kriswanto, Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru. 73 Jurnal Diana, Rizki. “Multitrack Diplomacy,” Fisip13.web.unair.ac.id. [e-journal] http://rizki-diana-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-119401- Negosiasi%20Diplomasi-Multitrack%20Diplomacy.html (Diakses 9 April 2020). Effendy, Tonny Dian, “E-Diplomacy Sebagai Sarana Promosi Potensi Daerah Kepada Dunia Internasional” (2008), Media Jurnal Global dan Strategis, Vol 2, No 1.
    [Show full text]
  • P36-40 Layout 1
    lifestyle WEDNESDAY, NOVEMBER 23, 2016 FEATURES A picture shows the restoration of a vintage Volkswagen Kombi bus (van, transporter or Vintage Volkswagen Kombi bus (van, transporter or camper) are parked in a garage after being completely restored by mechanics of the "T1 specialist" camper) and of a Fiat500 by the ‘T1 specialist’ team at the garage Nucci in Florence. company. — AFP photos Italians help VW campers get back their va-va-voom ow many enthusiasts does it take to restore side. Their distinctive VW hood emblems-which vans instead, fondly remembering his first client: "a a fleet of rust-riddled Volkswagen camper enjoyed a period of fame as rapper pendants famous biscuit manufacturer". He eventually dedi- Hvans? Ask the Italians. At the back of a hang- thanks to the Beastie Boys-glint as new. cated himself full time to the van business with er in the heart of Florence, two VW fans have dedi- Nucci's help. cated their lives to restoring these iconic vans from A childhood passion the Swinging Sixties, importing them from South Customers can be picky: One purist wants the Symbol of freedom America before fixing them up and selling them rust on the bodywork kept, even down to craters Restoration takes around six months and costs on. Some are over 50 years old, but once they are that look like bullet holes. Another wants the origi- between 10,000 to 50,000 euros ($10,600 to patched up by Mauro Altamore and his mechanic nal motor replaced with a Porsche engine. $53,000), largely because picking up parts, which Giacomo Nucci, they are expected to chug on for Altamore, who came up with the idea for restoring are out of production, is not always easy.
    [Show full text]