Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super
Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman (Liga Djarum Indonesia 2007)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun oleh Ari Nugroho (022214047)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super
Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman (Liga Djarum Indonesia 2007)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun oleh Ari Nugroho (022214047)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i ii iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun. (George Bernard Shaw) Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. (Alexander Graham Bell)
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Ayah & Ibu tercinta atas do’anya Andi & Almein yang aku sayangi Kakek & Nenekku Sahabat- sahabatku Almameterku
iv v ABSTRAK Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super Studi Kasus Pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman (Liga Djarum Indonesia 2007)
Ari Nugroho Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas strategi Marketing Mix menurut persepsi konsumen terhadap loyalitas konsumen. Penelitian ini adalah sebuah studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman yang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli atau mengkonsumsi rokok Djarum Super. Konsumen yang diteliti sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa : 1). Terdapat pengaruh positif kebijakan produk terhadap loyalitas konsumen. 2). Terdapat pengaruh positif kebijakan harga terhadap loyalitas konsumen. 3). Terdapat pengaruh positif kebijakan promosi terhadap loyalitas konsumen. 4). Terdapat pengaruh positif kebijakan distribusi terhadap loyalitas konsumen. 5). Terdapat pengaruh positif kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan out put regresi linear sederhana dan regresi linear berganda dapat diketahui bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi rokok Djarum Super secara simultan berpengaruh positif sebesar 36,7 % terhadap loyalitas konsumen, sedangkan 63,3 % dipengaruhi oleh variabel lain.
vi ABSTRAC
Marketing Mix Strategy and The Loyalty of Djarum Super Consumers A Case Study at Maguwoharjo Football Stadium (Liga Djarum Indonesia 2007)
Ari Nugroho Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
The purpose from this research is to know the effectiveness of marketing mix based on consumer perception in shaping consumer loyalty. This research is a case study at Maguwoharjo Football Stadium that was conducted in June – July 2007. Data were collected by distributing questionnare to respondents. The population in this research is consumers which have bought or consumed Djarum Super. The sample was 100 people. Data analysis techniques were simple and multiple regression. Result show that: 1). There is a positive influence of product strategy on consumer loyalty. 2). There is a positive influence of pricing strategy on consumer loyalty. 3). There is a positive influence of promotion strategy on consumer loyalty . 4). There is a positive influence of distribution strategy on consumer loyalty.5). There is a positive influence of product, pricing, promotion, and distribution strategies, simultaneously consumer loyalty. Results of the simple linear regression analysis show that product, pricing, promotion, and distribution strategies Djarum Super, simultaneously, have positive effect of 36,7 % on consumer loyalty, while the other 63,3 % was influenced by other variables.
vii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain, oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan
masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra. Diah Utari, BR.,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar
telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal
sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan banyak hal yang sangat berharga kepada penulis.
viii 6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik moral
maupun spiritual dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas doa,
perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima. Dukunganmu adalah
motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat terbaikku Kriz NFS,PW Amer, Brekele yang dapet Getz
baru, Mbombing, Justo, Bang Reymon, Dimaz the sleepers, Om Abdee,
Berlin, Dedy “Lempung”….Aku bangga & bahagia bersama kalian ”Thanks
for our friendship”.
9. Kakek-Nenekku yang pengen banget liat foto wisudaku, terima kasih untuk
semua nasehat-nasehatnya.
10. Adek-adekku tercinta Andi & Almein, makasih atas support dan keceriaan
yang selalu kalian hadirkan dirumah saat aku pulang.
11. Veronica ‘Icha’ Rahayu…………Semuanya karena kamu hingga aku bisa
menjadi orang yang dewasa & bertanggung jawab.
12. Temen-temen Manajemen: Tony, Didik, Angga, Windy, Bowo, Wawan
Louhan, Kodok, Gathir, Yanu, Mendez, Gincu, Vinant, Eti’, Ponyep, Silek,
Kadek, Ika, Indri, koko’, Duwex, Agus, Kodok, Ari Pakem, Tienie, Ria
makasih buat kebersamaannya selama ini.
13. Teman-teman baikku: Maria Eliz, Antox PSIM, Ndox, Andra, Bim-bim Leaf,
Tonggi, Ujang, Dilla, Okta, Yuni, Pipit, Kemo, Devy, Tony UII, Angga,
Nanang, Bimo, Tape, Waswin, Yuliana ‘Mama Ulie’….Aku bangga punya
teman seperti kalian yang ada saat aku susah maupun senang…
ix 14. Bapak Hendricus Mulyono, selaku manajer PSS, dan Bapak Suparlan, selaku
sekretaris PSS, terima kasih telah mengijinkan saya untuk melakukan
penelitian.
15. Pengurus, pelatih, dan semua pemain Satria Pandawa, Sigit, Gapong,
Sarwoko, Dwi “Kebo”………Cepet promosi dab!!!!
16. Slemania seantero jogja, Give our spirit for PSS.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi
ini.
Yogyakarta, 30Agustus 2007
Penulis
Ari Nugroho
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………….……… ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. v
ABSTRAK ………………………………………………………………… vi
ABSTRACT ………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL ...... xv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 3
C. Batasan Masalah ………………………………………….……… 3
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 4
F. Sistematika Penulisan ………………………………………….…. 4
xi BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………..…… 6
A. Pengertian Pemasaran ……………………………………………... 6
B. Manajemen Pemasaran ………………………………………….… 7
C. Konsep Pemasaran ………………………………………….…..…. 7
1. Konsep Produksi ……………………………………….…..….. 8
2. Konsep Produk ………………………………………………… 8
3. Konsep Penjualan ……………………………………………… 8
4. Konsep Pemasaran …………………………………………..…. 8
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan/sosial ……………………. 8
D. Konsep Strategi Pemasaran ……………………………………….. 9
1. Pengertian Strategi ……………………………………………. 9
2. Strategi Pemasaran ……………………………………..……... 10
3. Tahap-tahap Strategi Pemasaran …………………….………… 11
4. Konsep Marketing Mix ……………………………….………. 12
E. Perilaku Konsumen ……………………………………………….. 18
F. Kepuasan Pelanggan ………………………………………….…... 18
1. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan …………… 19
2. Macam Kepuasan Konsumen ………………………………… 19
3. Pentingnya Kepuasan Pelanggan Bagi Pemasar ……………… 20
G. Loyalitas Pelanggan ………………………………………………. 20
1. Pengertian Loyalitas Pelanggan ………………………….…… 21
2. Membangun Loyalitas Pelanggan ……………………….……. 21
xii 3. Mempertahankan Pelanggan ...... 22
H. Hipotesis ………………………………………………………….. 23
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 24
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. 24
B. Lokasi Penelitian ………………………………………………….. 24
C. Waktu Penelitian ………………………………………………….. 24
D. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………… 24
E. Variabel Penelitian ………………………………………………... 25
F. Populasi dan Sampel ………………………………………………. 26
G. Teknik Pengambilan Sampel ……………………………………… 27
H. Definisi Operasional ………………………………………………. 28
I. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….. 28
J. Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………… 29
K. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………… 36
A. Sejarah Berdirinya Djarum ………………….…………………….. 36
B. Ideologi Inti ………………………………..……………….……… 39
C. DjarumProduk ………………………………………………….….. 39
D. Lingkup Distribusi ……………………………………………..….. 40
xiii BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………………. 44
A. Deskripsi Data ……………………………………………...……… 44
1. Analisis Validitas ……………………………………………… 45
2. Analisis Reliabilitas ………………………………………...…. 48
B. Deskripsi Responden ………………………………...…….……… 52
1. Umur ……………………………………………………..……. 52
2. Jenis Kelamin …………………………………...…………….. 53
3. Tingkat Pendapatan ……………………………………...……. 53
C. Analisis Prioritas Kepentingan ………………………………...….. 54
D. Analisis Data ………………………………………...……………. 57
1. Analisis Regresi Linier Berganda ……………………………... 57
2. Uji t …………………………………………………..………. 5 8
3. Uji F ……………………………………………..……………. 63
E. Pembahasan ……………………………………………..………… 65
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………….. 68
A. Kesimpulan ……………………………………………………..… 68
B. Saran ……………………………………………..……………….. 69
C. Keterbatasan Penelitian …………………………..………………. 70
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….….. 71
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 72
xiv DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Pengujian Validitas Produk (X1) ……………………………….. 46
Tabel V.2 Pengujian Validitas Harga (X2) ………………………………… 46
Tabel V.3 Pengujian Validitas Promosi (X3) ……………………………… 47
Tabel V.4 Pengujian Validitas Distribusi (X4) ……………………………. 47
Tabel V.5 Pengujian Validitas Loyalitas Konsumen (Y) …………………. 48
Tabel V.6 Pengujian Reliabilitas ………………………………………….. 52
Tabel V.7 Klasifikasi Umur Responden ………………………………….. 53
Tabel V.8 Tingkat Pendapatan ……………………………………...…….. 54
Tabel V.9 Frekuensi Prioritas Kepentingan Konsumen …………….…….. 55
Tabel V.10 Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen ……………………… 56
Tabel V.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………………………. 58
xv DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
o Kuesioner ………………………………………………………….. 72
LAMPIRAN II
o Data Kuesioner ……………………………………………………. 77
LAMPIRAN III
o Validitas & Reliabilitas …………………..…….…………………. 86
o Regresi …………………………………………………………..… 90
LAMPIRAN IV
o Tabel F ………………………………………….………………… 96
xvi BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen terhadap suatu produk yang telah lama beredar di
pasaran tentunya memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang telah
mengkonsumsinya. Konsumen akan mengetahui banyak mengenai produk itu
setelah ia mencoba mengkonsumsi dan menikmati produk itu untuk memenuhi
kebutuhannya, daripada hanya sekedar mengetahuinya melalui iklan atau
informasi dari pihak lain. Begitu juga untuk produk yang telah lama dikenal
dan menonjol dibanding produk sejenis yang dibuat oleh pihak lain, loyalitas
dari pengguna atau pelanggan dari produk itu sangat penting guna
mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan sekaligus untuk menjamin
penjualan dan laba yang diperoleh.
Loyalitas konsumen dari suatu produk akan turut menentukan pola
pembelian ulang oleh konsumen terhadap produk tersebut dan sebaliknya juga
pola pembelian kembali oleh konsumen akan menunjukkan loyalitas
konsumen terhadap produk tersebut. Setelah konsumen membeli dan
menikmati produk itu, ia akan menilai apakah ia terkesan puas dan senang,
jika mereka puas dan senang maka cenderung akan melakukan tindakan
mengkonsumsi kembali produk tersebut. Tentunya, loyalitas konsumen itu
tercipta dari berbagai faktor atribut yang melekat pada produk yang
1 2
dikonsumsi itu. Atribut – atribut inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk tersebut.
Rokok merupakan produk sekali pakai dengan aroma yang khas sebagai salah satu pelengkap saat seseorang berkumpul dengan orang lain maupun saat menunggu waktu saat melakukan aktivitas – aktivitasnya. Rokok merupakan produk yang banyak digemari oleh sebagian besar orang di dunia, baik pria maupun wanita. Di dunia ini telah banyak ditemukan perusahaan rokok dengan berbagai merek unggulannya. Walaupun banyak media yang mengiklankan bahaya rokok bagi kesehatan manusia, tapi tetap banyak orang yang mengkonsumsinya, malah dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa grafik konsumsi para konsumen rokok terus meningkat dan konsumen selalu mengabaikan bahaya yang akan dihadapinya dimasa mendatang.
Perusahaan yang baik harus mampu mempertimbangkan berbagai hal yang menjadi keinginan manusia, sebab setiap manusia mempunyai minat, kebutuhan dan daya beli yang berbeda. Mereka tidak akan mengkonsumsi suatu barang dalam jumlah yang banyak bila pendapatan mereka minimum.
Apabila barang yang ditawarkan sangat mahal untuk satu jenis produk yang sama, mereka akan mencari produk yang sama dengan harga yang lebih murah walaupun mereknya berbeda.
Di Indonesia nama rokok Djarum Super sudah tidak asing lagi bagi konsumen rokok lokal, dimana cita rasanya yang sudah digemari serta 3
harganya yang terjangkau. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok
Djarum Super”. Studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo
Sleman.
B. Rumusan Masalah
Apakah efektivitas strategi Marketing Mix menurut persepsi konsumen
mempengaruhi loyalitas konsumen rokok Djarum Super?
C. Batasan Masalah
Pada dasarnya konsumen rokok Djarum Super banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti harga, kualitas, tingkat pendapatan, model kemasan, saran
teman, diikalankan oleh sponsor-sponsor bola dan musik, promosi dari sales,
pelayanan, promosi dari perusahaan serta pengalaman konsumen itu sendiri.
Dimana dari beberapa hal tersebut dapat menimbulkan loyalitas konsumen
terhadap rokok Djarum Super. Supaya pembahasannya tidak terlalu luas, maka
penulis hanya meneliti faktor-faktor berikut :
1. Kebijakan Produk
2. Kebijakan Harga
3. Kebijakan Promosi
4. Kebijakan Distribusi 4
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah strategi Marketing Mix perusahaan
mempengaruhi loyalitas konsumen dalam memilih rokok Djarum Super.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Perusahaan Rokok Djarum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan dalam membuat kebijakan dan keputusan diwaktu yang akan
datang terutama berkaitan mengenai strategi pemasaran dan langkah-
langkah mempertahankan konsumen rokok Djarum Super.
2. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan
referensi dan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.
3. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu wahana untuk
memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu
manajemen pemasaran dan perilaku konsumen.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjadi alasan
penulis dalam memilih topik penelitian , rumusan masalah, 5
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan .
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori dari penulisan skripsi,
yang meliputi : uraian teoritis yang berhubungan dengan
masalah penelitian ini, serta hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, definisi operasional variabel, teknik
pengujian kuesioner, serta teknik analisis data.
BAB IV : PROFIL SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Bab ini berisi tentang profil subjek dan objek penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan
pembahasannya.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dari penulis
yang mungkin akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
terkait, serta keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan
karena sangat menentukan perkembangan perusahaan. Dalam kegiatan
pemasaran perusahaan juga melakukan kegiatan pembelanjaan, produksi dan
personalia. Pemasaran artinya bekerja dengan pasar guna mewujudkan
pertukaran potensial untuk kepentingan kepuasan kebutuhan dan keinginan
manusia.
Menurut William J Stanton (dikutip dalam Basu Swasta dan T. Hani
Handoko, 1997:4).
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang
untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
agar dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli
potensial”
Menurut Philip Kotler (1995:16), pengertian pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Perhatian utama pemasaran adalah pasar dan menciptakan pertukaran yang
saling memuaskan dengan mereka yang terlibat dalam pasar.
6 7
B. Manajemen Pemasaran
Fungsi manajemen pemasaran terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dari seluruh kegiatan yang
dilakukan dengan tepat karena akan menentukan keberhasilan dari usaha
untuk membuat perencanaan jangka panjang akan memerlukan banyak waktu
dan tenaga.
Menurut Phillip Kotler dan Gary Amstrong (2001:18), manajemen
pemasaran adalah : “Analisis, perencanaan, implementasi dan penegndalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli untuk mencapai
tujuan perusahaan”.
Menurut C Northcote Parkinson, MK Rustomji, Walter E Viera
(1993:15), pengertian manajemen pemasaran adalah : “ Metode terencana dan
teroganisir untuk mengadakan suatu relasi pertukaran”.
C. Konsep Pemasaran
Manajemen pemasaran sebagai usaha untuk mencapai hasil pertukaran
yang diinginkan dengan pasar sasaran. Sekarang timbul pertanyaan falsafah
yang jelas, kegiatan pemasaran akan berbenturan dengan konflik antar
kepentingan.
Ada 5 konsep yang digunakan perusahaan dan organisasi dalam
melakukan kegiatan pemasaran organisasi mereka (Kotler, 1997:14), yaitu : 8
1. Konsep Produksi
Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan memakai
produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuannya (harga
terjangkau) dan oleh karenanya manajemen harus berkonsenterasi pada
peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan memilah produk
yang menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta keistimewaan
yang menonjol dan karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus
menerus dalam perbaikan produk.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk terkecuali organisasi menjalankan usaha promosi
dan penjualan yang kokoh.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi adalah kebutuhan dan keinginan pasar (target market) dan
pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efisien dari yang
dilakukan oleh para pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan/sosial
Konsep pemasaran kemasyarakan mengatakan bahwa tugas
organisasi adalah menetukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari ”target
market” dan memberikan kepuasan secara lebih efektif dan efisien 9
sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan
masyarakat.
D. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert Jr. (dalam Tjiptono,
1995:3), strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang
berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang ingin organisasi lakukan dan
(2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan.
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat
didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung
dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang
aktif, sadar dan rasional dalam dalam merumuskan strategi organisasi.
Sedangkan dari perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai
pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang
waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi,
meskipun strategi tersebut tidak dirumuskan secara eksplisit. Artinya
setiap organisasi mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat
diamati dan dijelaskan.
Definisi strategi menurut Swastha dan Irawan (2005:67), yaitu
suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Beberapa
perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang 10
dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi strategi ini
dibuat berdasarkan suatu tujuan.
2. Strategi Pemasaran
Definisi strategi pemasaran menurut kotler dan susanto (2000:94)
adalah strategi yang terdiri atas prinsip-prinsip yang mendasari
manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya
dalam sebuah pasar sasaran. Strategi pemasaran terdiri atas strategi khas
yang berhubungan dengan pasar sasaran, marketing mix dan tingkat biaya.
A. Pasar sasaran
Perusahaan harus menjelaskan secara terperinci mengenai segmen
pasar yang dituju.
B. Marketing mix
Perusahaan harus mengetahui strategi yang spesifik dalam
hubungannya dengan unsur marketing mix seperti produk, harga,
promosi, dan distribusi.
C. Tingkat biaya pemasaran
Manajer harus menjelaskan secara terperinci mengenai anggaran
pemasaran yang akan dibutuhkan untuk terlaksananya berbagai strategi
pemasaran. 11
3. Tahap-tahap Strategi Pemasaran
Dalam pemasaran, strategi yang ditempuh oleh perusahaan
terdiri atas tiga tahap, yaitu (Swastha dan Irawan,2005:70-73):
a. Memilih konsumen yang dituju
Usaha-usaha pemasaran akan lebih berhasil jika hanya
ditujukan pada konsumen tertentu dan bukannya masyarakat secara
keseluruhan. Konsumen yang dituju merupakan individu-individu
yang harus dilayani oleh perusahaan denagn memuaskan. Menurut
pengalaman, tidak mungkin perusahaan memberikan kepuasan kepada
setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah memilih kelompok
tertentu yang dituju yang dapat memenuhi keinginan mereka.
b. Memenuhi keinginan konsumen
Strategi yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang
keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat produk. Dalam
hal ini, manajemen harus menemukan tentang keinginan apa yang
penting bagi konsumen. Konsumen akan lebih berhasil dengan
penelitian pasar.
c. Marketing mix
Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel-variabel yang termasuk
didalamnya adalah cita rasa, harga, promosi, dan distribusi. 12
4. Konsep Marketing Mix
Marketing Mix merupakan salah satu unsur dalam pemasaran
baik dalam sasaran maupun penentu strategi yang berperan dalam
keberhasilan pemasar suatu produk dipasar.
Pengertian Marketing Mix atau bauran pemasaran menurut
Swastha dan Irawan (2005:74) merupakan variabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan
dan keinginan konsumen pada segmen pasar tertentu yang ingin dituju
perusahaan.
Marketing Mix terdiri atas variabel-variabel yang dapat
diklasifikasikan menjadi hal-hal penting, yang dikenal dengan istilah 4P,
yaitu: Product, Price, Place, dan Promotion. Keempat unsur yang terdapat
dalam bauran pemasaran tersebut saling berhubungan. Oleh sebab itu,
manajemen harus memiliki kombinasi terbaik dari unsur-unsur tersebut,
kombinasi yang disesuaikan dengan lingkungan perusahaan.
a. Produk (Product)
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan dan
merupakan titik kemungkinan keberhasilan maupun kegagalan
kombinasi kebijakan pemasaran secara keseluruhan. Oleh sebab itu
betapa pentingnya peranan produk dalam menentukan keberhasilan
suatu perusahaan. Produk dapat menimbulkan suatu permintaan yang
disertai dengan pemakaian atau pengkonsumsian. Jadi, suatu produk
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan barang atau jasa. Adapun 13
produk yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa barang secara fisik,
pelayanan jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (2005:165)
adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk cita rasa, bungkus, warna, harga, prestise perusahaan
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan definisi produk menurut Kotler dan Armstrong
(2001:346), yaitu sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi
secara luas, produk meliputi objek fisik ,jasa, orang, tempat, organisasi,
ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Dengan demikian,
menyusun dan mengembangkan produk-produk baru merupakan
tantangan konstan bagi tenaga pemasar yang harus selalu
mempertimbangkan faktor perubahan. b. Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya unsur Marketing Mix yang
menghasilkan pendapatan, sedang unsur-unsur yang lain menunjukkan
biaya, sehingga dalam menentukan tingkat harga suatu produk perlu
adanya perhitungan yang tepat dan hendaknya dapat diterima dengan
baik oleh pihak konsumen maupun perusahaan. 14
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya
(Swastha dan Irawan, 2005:241). Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan dalam menetapkan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain:
1) Mendapatkan laba maksimum
2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan
3) Mencegah atau mengurangi persaingan
4) Mempertahankan atau memperhatikan market store
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru sering kali harus memilih antara dua pilihan kebijakan penetapan harga yakni: a) Price Skimming
Price Skimming menyebabkan suatu perusahaan dapat
menghasilkan sejumlah laba besar dari setiap barang yang dijual.
Pendapatan uang tunai sering kali diperlukan untuk menutup biaya-
biaya pengembangan. Akan tetapi, hal itu hanya dilakukan apabila
tenaga pemasaran dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya
sangat berbeda dari produk lain yang ada di pasaran. Selain itu,
laba awal yang tinggi pada akhirnya akan menarik persaingan
dengan pesaing. 15
b) Penetration Pricing
Penetration Pricing merupakan strategi penetapan harga
yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai
penjualan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang relatif singkat.
Strategi ini dapat berhasil apabila para penjual dapat meningkatkan
harga sewaktu permintaan konsumen bertambah. Peningkatan
harga tersebut tentu saja harus dikelola secara hati-hati untuk
menghindari agar konsumen tidak mengundurkan diri. c. Tempat (Place)
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menjadikan produknya dapat diperileh dan
tersedia bagi konsumen yang termasuk dalam Marketing Mix
khususnya tempat adalah saluran distribusi. Saluran distribusi
adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk dari
produsen ke konsumen.
Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat
baginya, barulah merupakan jaminan bahwa pembeli akan setia
pada produk tersebut. Syarat lain agar pembeli setia pada produk
adalah bilamana setiap produk yang dibutuhkan dapat diperoleh
dengan mudah ditempat yang diinginkan atau terdekat oleh
pembeli.
Menurut Revzan saluran distribusi adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produknya sampai 16
kepada konsumen atau pemakai industri (dalam Swastha dan
Irawan, 2005:285).
Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen
dapat panjang atau pendek, sesuai dengan kebijakan distribusi yang
diterapkan oleh perusahaan. Mata rantai jalur distribusi akan
menjadi panjang apabila sebelum sampai ke tangan pemakai
produk, yang bersangkutan harus melalui berbagai macam
pedagang. Sebaliknya mata rantai jalur distribusi akan menjadi
pendek apabila produsen secara langsung menghubungi pembeli
terakhir. d. Promosi (Promotion)
Dalam pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk,
meyakinkan, dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada
pembeli atau konsumen sering disebut sebagai promosi. Kegiatan
promosi dapat dilakukan melalui media komunikasi massa,
misalnya Koran, majalah, tabloid, televisi, radio, papan reklame,
dan poster.
Definisi promosi menurut Swastha dan Irawan (2005:349)
adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Ada beberapa alat promosi yang paling penting (Griffin dan
Ebert,1998:336), yaitu: 17
1) Advertising (iklan)
Iklan adalah suatu bentuk komunikasi bukan pribadi
yang digunakan oleh sponsor tertentu untuk membujuk atau
menginformasikan pendengar mngenai suatu produk. Iklan
biasanya menggunakan semua jenis penyiaran dan media cetak,
seperti televisi, radio, majalah, koran, dan papan iklan.
2) Personal Selling (penjualan pribadi)
Penjualan pribadi merupakan penjualan dari satu orang
ke orang lain, sewaktuperusahaan membeli dari perusahaan lain,
para agen pembelian yang memerlukan informasi teknis dan
rinci biasanya merujuk kepada wakil perusahaan penjual.
3) Sales Promotion (promosi penjualan)
Barang-barang yang relatif murah sering kali
dipasarkan melalui promosi penjualan, yang melibatkan bujukan
langsung kepada pembeli.Premium (biasaya barang-barang
gratis), voucher yang dapat ditukarkan, dan kupon merupakan
bentuk-bentuk promosi penjualan yang dilakukan untuk
membujuk konsumen untuk membeli produk.
4) Public Relations (hubungan masyarakat)
Hubungan masyarakat mencakup seluruh usaha
komunikasi yang mengarah untuk membangun kemauan baik
diantara berbagai kelompok dalam populasi. Usaha-usaha 18
tersebut merupakan usaha untuk membangun sikap yang
menguntungkan terhadap organisasi dan produk-produknya.
E. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut F. James Engle (1994:237) merupakan
suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului tindakan tersebut.
Perilaku konsumen terdiri atas dua bagian: pertama adalah perilaku yang
tampak, variabel yang termasuk di dalamnya adalah sejumlah pembelian,
waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan
pembelian. Kedua adalah perilaku yang tidak tampak, variabelnya antara lain
persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.
F. Kepuasan Pelanggan
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis,
memberikan jasa yang baik bagi perusahaan dan bagi pembelian ulang oleh
pelanggan, terciptanya loyalitas pelanggan dan memberikan suatu bentuk
promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi
perusahaan.
Pengertian kepuasan pelanggan menurut Day (dalam Tse and Wilton alih
bahasa Tjiptono, 2000:146), kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan 19
terhadap ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasaka antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja actual product yang dirasakan setelah pemakaiannya. Jadi, intinya kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja/hasil yang dirasakan.
Kepuasan konsumen atas suatu produk akan diketahui setelah konsumen itu mengkonsumsi produk tersebut.
1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Tjiptono, 1998:70),
antara lain adalah :
a. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik dan perlengkapan.
b. Kehandalan, kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. Macam Kepuasan Konsumen
Kepusan pelanggan terdiri dari 2 macam (Husein Umar, 1997:
239), yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan
fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari suatu fungsi produk
yang dimanfaatkan. Kepuasan psikologis yaitu kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang tidak berwujud dari suatu produk.
Faktor Kepuasan pelanggan juga dapat dibagi 2 jenis (Husein
Umar, 1997: 239), yaitu pelanggan eksternal dan pelanggan internal.
Pelanggan eksternal mudah diindentifikasikan karena berda di luar
organisasi. Pelanggan internal merupakan orang-orang yang melakukan
proses selanjutnya dari pekerjaan sebelumnya. 20
3. Pentingnya kepuasan pelanggan bagi pemasar
Pentingnya kepuasan pelanggan diperhatikan oleh pemasar
disebabkan adanya beberapa keuntungan bagi pemasar (Kotler, 1972: 22):
a. Stay Loyal Longer,dengan tercapainya kepuasan pelanggan secara
berkelanjutan, maka pemasar bisa puas karena loyalitas pelanggan
tercapai.
b. Alks Favorably about the company and it’s products, jika pelanggan
puas maka secara psikologis ia akan menyebarkan kepada orang lain.
c. Offers products ideas to the company,pelanggan yang merasa puas
memiliki sense of belonging dan akan bisa memberikan masukanide dan
pendapat kepada perusahaan yang memproduksi produk yang
dikonsumsi.
d. Cost less to serve than new customer because transaction are
routinized, jika pemasar telah mampu mempertahankan pelanggan-
pelanggannya, maka biaya untuk memelihara pelanggannya tidak akan
sebesar biaya yang harus ia keluarkan menarik konsumen untuk menjadi
pelanggan baru.
G. Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena akanmembantu kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Schiffman
dan Kanuk (1994:221) loyalitas menyediakan dasar yang kuat dan stabil untuk
meningkatkan pangsa pasar dan menjadi intagible asset bagi perusahaan. 21
1. Pengertian loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan harmonis
antar pelanggan dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta
karena adanya kepuasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan menurut Henry
Assael (1992:187) adalah pembelian kembali karena komitmen untuk
yakin terhadap merek atau perusahaan. Oleh karena itu kepuasaan akan
menimbulkan loyalitas pelanggan maka ia akan menjadi faktor
endogeneous yang disebabkan oleh suatu kondisi dari kepuasaan,
rintangan pengalihan pemasok dan keluhan.
2. Membangun loyalitas pelanggan
Tujuan dan maksud utama pemasaran adalah mencapai
hubungan pelanggan dan membangun kesetiaan. Maka kita perlu
membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan dengan cara
(Lewis dan Chambers. 1995:49) :
a. Core services, jasa utama berdsarkan pada kebutuhan pasar yang
utama, dari situ hubungan dibangun karena dengan pelayanan inti yang
memuaskan pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan jasa
kita.
b. Customing the relationship, membangun hubungan dekat antara
pemasar dan pelanggan
c. Service Augmentation, jasa tambahan berarti membangun pelayanan
plus dan lebih baik jika pelayanan plus tidak dapat ditiru oleh pesaing. 22
d. Relation pricing, harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli
barang. Untuk membangun loyalitas pelanggan dapat ditempuh dengan
cara memberi potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka
merasa perusahaan memberi perhatian.
e. Internal marketing, pemasaran internal merupakan faktor yang cukup
penting. Tekanannya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu
mengelola karyawan agar mengerti dan memahami prinsip-prinsip
pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas mereka.
3. Mempertahankan Pelanggan
a. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dan
pelanggan perlu terus dibina. Untuk mengendalikan tingkat kehilangan
pelanggan dan tetap pada posisi yang aman, perusahaan perlu
mengambil 4 langkah (Husein Umar, 1997: 239 240) sebagai berikut:
1) Menentukan tingkat bertahannya pelanggan
2) Membedakan berbagai penyebab kehilangan pelanggan dan
menentukan penyebab utama yang bisa dikelola.
3) Memberitakan hilangnya keuntungan dari pelanggan yang hilang
4) Menghitung berapa biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan
pelanggan.
b. Adapun cara untuk mempertahankan pelanggan yaitu dengan
memberikan kepuasan yang tinggi, dengan cara ini pesaing akan sulit
masuk walaupun dengan harga lebih murah ataupun rangsangan 23
lainnya dan pelanggan cenderung enggan untuk berganti produk. Hal
tersebut menurut Kotler (1997: 44 – 460 dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1) Menambahkan manfaat keuangan, misalnya imbalan bagi
pelanggan yang sering membeli atau membeli dalam jumlah besar
melalui potongan harga.
2) Menambahkan manfaat sosial, dengan cara membuat hubungan
antara perusahaan dengan pelanggannya secara lebih pribadi, di
mana pelanggan dilayani sebagai klien perusahaan yang dilayani
oleh seorang petugas perusahaan yang ditugaskan untuk hal
tersebut.
3) Menambahkan manfaat struktural, misalnya memberikan alat
khusus atau hubungan komputer yang menolong pelanggan
mengelola pemesanan, pengepakan, persediaan dan lain-lain.
H. Hipotesis
Efektivitas Strategi Marketing Mix perusahan yaitu kebijakan produk,
harga, promosi, dan distribusi mempengaruhi loyalitas konsumen dalam
memilih rokok Djarum Super. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada konsumen yang
pernah membeli atau menggunakan rokok Djarum Super sehingga kesimpulan
hasil penelitian hanya berlaku pada variabel yang diteliti yaitu kebijakan
produk, harga, promosi, dan distribusi rokok Djarum Super.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Stadion Sepak Bola Maguwoharjo,
Sleman, Yogyakarta.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2007.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian : Konsumen yang pernah membeli atau
mengkonsumsi rokok Djarum Super.
Obyek penelitian : Unsur-unsur yang terdapat pada produk yaitu:
kebijakan produk, harga, promosi, distribusi,
dan loyalitas.
24 25
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan konsep yang mempunyai variasi dalam
nilai. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan beberapa variabel penelitian,
yaitu:
1. Variabel Independen:
a. Kebijakan Produk : Aspek yang diteliti meliputi cita rasa,
kualitas, warna kemasan, sehingga dapat
diperoreh data ordinal yang diukur
dengan kuesioner setelah itu dianalisis
menggunakan Skala Likert.
b. Kebijakan Harga : Aspek yang diteliti meliputi harga
kemasan 12 batang, harga kemasan 16
batang, dan harga kaleng, sehingga dapat
diperoreh data ordinal yang diukur
dengan kuesioner setelah itu dianalisis
menggunakan Skala Likert.
c. Kebijakan Promosi : Aspek yang diteliti meliputi iklan yang
menarik dan mudah diingat oleh
konsumen, sehingga dapat diperoreh
data ordinal yang diukur dengan
kuesioner setelah itu dianalisis
menggunakan Skala Likert. 26
d. Kebijakan Distribusi : Aspek yang diteliti meliputi jauh
dekatnya tempat yang menjual rokok
Djarum dengan tempat tinggal
konsumen, saluran distribusi yang
lancar, sehingga dapat diperoreh data
ordinal yang diukur dengan kuesioner
setelah itu dianalisis menggunakan Skala
Likert.
2. Variabel Dependen:
Loyalitas Konsumen : Merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh variabel kebijakan produk, harga,
promosi, dan distribusi.
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
dapat diduga. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah seluruh
konsumen rokok Djarum Super yang berdomisili di Yogyakarta.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Adapun
untuk pengambilan sampel didasarkan pula pada pertimbangan jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Peneliti
mengambil jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 orang, agar subyek yang
diteliti benar-benar memberikan andil yang sesuai dalam penelitiaan ini, 27
artinya semua konsumen rokok Djarum Super dapat terwakili berdasarkan
perhitungan golongan tersebut.
Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus (Umar,2003:150):
2 n > p.q Z / 2 / e
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z / 2 = Nilai Uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Z / 2 =1,96)
e = Tingkat kesalahan yang ditolelir (5%)
p = Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai
karakteristik tertentu.
q = (1-p) = Proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai
karakteristik tertentu.
p.q = Jika p dan q tidak diketahui, maka dapat diganti dengan 0,25.
Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel
(n) harus lebih besar dari 96 dan agar memudahkan penghitungan maka
dibulatkan menjadi 100 sampel responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik sampling dalam pengambilan sampel mengacu pada
teknik yang disebut incidental sampling. Incidental sampling merupakan
teknik sampling di mana peneliti/penulis dan pihak yang membantu dalam
penyebaran kuesioner bebas menemui siapa saja yang dapat ditemui dan
bersedia mengisi kuesioner asalkan responden itu adalah konsumen rokok 28
Djarum Super. Teknik ini dipilih penulis, karena praktis, lebih murah dan
cepat, serta mudah untuk melaksanakannya. Teknik ini disertai pula
pertimbangan untuk memilih pelanggan berdasarkan jenis kelamin, usia.
Tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
H. Definisi Opersional
1. Konsumen yang dimaksud atas penelitian ini adalah orang yang pernah
membeli atau menggunakan rokok Djarum Super pada saat pertandingan
Liga Djarum Indonesia 2007.
2. Harga adalah nilai tukar untuk mendapatkan penawaran dari suatu produk.
3. Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh spesifikasi,
persyaratan dan harapan telah dipenuhi.
4. Promosi adalah rangsangan yang ditujukan kepada konsumen untuk
melakukan pembelian.
5. Loyalitas adalah perilaku pembelian kembali produk yang sama dengan
berdasarkan keyakinan dan kepercayaan terhadap produk yang
bersangkutan.
6. Saluran distribusi adalah jalur yang dipakai untuk memindahkan produk
dari produsen ke konsumen.
I. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah : 29
1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab dengan responden yaitu orang yang mengkonsumsi rokok Djarum
Super.
2. Kuesioner/Angket yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar
pertanyaan kepada responden (konsumen rokok Djarum Super) guna
mendapatkan data tentang loyalitas pada penelitian ini.
3. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi
langsung tempat yang akan diteliti, yaitu stadion Maguwoharjo, Sleman.
J. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian,masalah penggunaan alat ukur menjadi perhatian agar
hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya
dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah haruslah memenuhi
kriteria valid (sahih) dan reliabel (andal). Sebelum menganalisis mengenai
perilaku konsumen, perlu terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan
realibilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur perilaku konsumen untuk
menguji apakah pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan tersebut layak dipakai
atau tidak. Untuk pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini,
penulis menggunakan sampel sebanyak 30 orang.
1. Uji Validitas
Validitas (Hadi, 1991: 23) adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian
validitas merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana 30
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
dengan tepat. Semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, semakin tepat
pula pengukur itu mengenai sasarannya. Untuk mengukur validitas
kuesiner yang diberikan kepada responden digunakan rumus korelasi
product moment (Hadi, 1991: 23). Adapun rumus yang digunakan adalah:
NXY - ( X)( Y) r xy = 2 2 N- X NY 2 Y
dimana:
rxy = koefisien korelasi
X = nilai dari tiap faktor
Y = nilai total item
N = jumlah sampel
Dengan taraf signifikan () = 5 %, apabila rxy > dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid, tetapi jika rxy < dari r
tabel dengan taraf signifikansi 5% maka kuesioner sebagai alat ukur
dinyatakan tidak valid.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data. Menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya dan diandalkan. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, reliabel 31
akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama. Reliabilitas menunjukkan tingkat keandalan data yang akan diukur. Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan menggunakan alat instrumen yang reliabel, akan dapat dihasilkan data yang reliabel pula.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor genap dan kelompok item bernomor ganjil. Item yang bernomor ganjil dimasukkan dalam variabel X, sedangkan nomor genap dikelompokkan dalam variabel Y. Skor masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus korelasi “product moment”. Setelah itu hasil penelitian dimasukkan ke dalam rumus korelasi “spearman Brown” (Hadi, 1991: 44). Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut:
N XY X Y rxy 2 2 N X 2 X NY 2 Y
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
X = faktor valid nomor ganjil
Y = faktor valid nomor ganjil
N = jumlah sampel (responden) 32
Setelah itu, untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown
sebagai berikut:
2rxy rgg 1 rxy
Keterangan:
rgg = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi product moment
Apabila rgg > rtabel , maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.
K. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dibagikan kepada
responden konsumen rokok Djarum Super dianalisis dengan menggunakan
analisis Skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dapat
memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk
(sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju). Informasi
yang diperoleh dengan Skala Likert berupa data ordinal, oleh karenanya
terhadap hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa
besarnya selisih antara satu tanggapan dengan tanggapan lainnya (Darmadi
Durianto-Sugianto-Tony Sitinjak, 2000 ; 41)
Sebagai gambaran penulis memberikan 5 alternatif jawaban kepada
responden untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap rokok Djarum
Super dan sebab yang mendorong konsumen untuk membeli kembali rokok
Djarum Super dengan bobot penilaian sebagai berikut : 33
Sangat Setuju (SS) diberi bobot 5
Setuju (S) diberi bobot 4
Netral (N) diberi bobot 3
Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijakan
produk, harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap loyalitas
konsumen (Arif Pratista 2004 : 67)
Rumus :
Y= a + bX
dimana :
Y = Nilai loyalitas konsumen
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi Linier
X = Nilai kebijakan Produk/Harga/Promosi/Distribusi
2. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kebijakan
produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersamaan terhadap loyalitas
konsumen (Arif Pratista 2004 : 69)
Rumus :
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 34
dimana :
Y = Nilai loyalitas konsumen
X1= Nilai kebijakan produk
X2= Nilai kebijakan harga
X3= Nilai kebijakan promosi
X4= Nilai kebijakan distribusi
a = Nilai konstanta
b1 = b2 = b3 = b4 = koefisien regresi linier berganda
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap variabel
dependen. Dalam hal ini, untuk menguji pengaruh kebijakan produk,
harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap loyalitas
konsumen rokok Djarum Super.
Rumus :
b j tj = s j
Dengan taraf signifikan = 5% dan derajat kebebasan df = n-k-1
maka t tabel (a, n-k-1).
tj = t hitung koefisien ke j
bj = koefisien regresi dari variabel ke j 35
sj = standar error dari bj
jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan HA diterima
jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan HA ditolak
jika t hitung = t tabel maka Ho ditolak dan HA diterima b. Uji F
Uji F untuk mengidentifikasi apakah secara bersama-sama variabel
independen tersebut secara signifikan dapat menjelaskan variabel
dependen.
Rumus uji F :
R 2 / K F = (1- R 2 ) /(n - K -1)
dimana :
K = Banyak variabel bebas
n = Banyak sampel
R = Koefisien korelasi
Pengujian hipotesis :
Ho : (Tidak ada pengaruh antara kebijakan produk, harga,
promosi, dan distribusi terhadap loyalitas konsumen).
HA : (Ada pengaruh antara kebijakan produk, harga, promosi, dan
distribusi terhadap loyalitas konsumen).
Dasar pengambilan daerah kritis yaitu :
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan HA diterima
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan HA ditolak
Jika F hitung = F tabel maka Ho ditolak dan HA diterima. BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Djarum
Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan (alm). Beliau memulai usahanya
di bidang produksi mercon. Mercon Leeuw (Leo) yang produksinya cukup
dikenal saat itu hingga mampu menguasai pasar Jawa. Pria kelahiran Rembang
tahun 1903 ini memiliki ho khie (keberuntungan) dalam industri yang berciri
perishable (mudah musnah, sekali bakar musnah, sekali pakai habis) seperti
terbukti dalam industri merconnya.
Namun usaha yang telah dirintis di tahun 1929 ini, meledak karena
kecelakaan pada tahun 1939 yang dikarenakan kecerobohan karyawan yang
tidak mengetahui adanya api didalam pabrik yang penuh dengan tembakau
kering. Dengan kejadian itu, Oei Wie Gwan memilih jalan rejeki lain.
Sejalan dengan prinsip menggeluti industri penghasilan produk
perishable, Oei Wie Gwan akhirnya memutuskan untuk membuka perusahaan
rokok. Kemudian dibelilah merek rokok “Djarum” berikut perizinannya.
Merek “Djarum” itu di inspirasikan dari jarum pemutar gramafon.
Tanggal 23 Agustus 1950, dirintis dirintis pendirian perusahaan rokok
kretek Djarum. Sembilan bulan kemudian, tepatnya 21 April 1951, Menteri
Keuangan memberikan izin usaha kepada Djarum sebagai perusahaan
perorangan. Inilah momentum bersejarah yang hingga kini diperingati sebagai
hari ulang tahun Djarum.
36 37
Dengan peralatan yang relatif masih sangat sederhana, usaha dijalankan hanya dengan mempekerjakan 10 orang karyawan. Di pusat produksi, jalan bitingan baru 28. Tembakau dan Cengkeh diracik secara manual di atas tikar. Para pelinting rokok saat itu masih bekerja di lantai, belum duduk di bangku seperti sekarang. Saus untuk rokok kretek masih diracik secara sederhana dan di semprotkan dengan alat penyemprot nyamuk.
Oei Wie Gwan turut terlibat pula dalam kegiatan pemasaran rokok.
Kurun waktu 20 tahun (1951-1971), Oei Wie Gwan benar-benar merintis usaha dari bawah. Pada masa itu Djarum telah memproduksi sejumlah merek seperti Kotak Ajaib, Kembang Tandjung dan Merata.
Sekitar tahun 1976 dihasilkanlah Djarum 76. Djarum 76 lebih diarahkan untuk daerah pemasaran Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan meningkatnya penjualan rokok ini, terbukalah kemungkinan untuk melangkah lebih jauh lagi ke dalam dunia teknologi industri rokok.
Pada tahun 1976, mesin yang di datangkan dari Inggris dan Belanda mulai dipasang, dan di akhir tahun 1976 Djarum mulai melakukan terobosan dengan membuat rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM). Meskipun saat itu baru berhasil membuat 30.000 batang dengan merek Filasta, momen ini menjadi dasar yang kuat untuk memasuki industri rokok modern. Tahun berikutnya dibuka barak penggilingan di Surakarta, untuk mengantisipasi kesulitan dalam mendapatkan tenaga pelinting seiring dengan pertumbuhan industri rokok yang sangat cepat. 38
Upaya mekanisasi yang dilakukan melahirkan Djarum Filter, Djarum
Filter Spesial, Djarum Filter Kuning dan Djarum Filter Deluxe sebagai SKM pertama yang di produksi oleh Djarum pada tahun 1977. Mesin-mesin pembuat pembuat rokok kretek ini mampu menghasilkan rokok sebanyak
7.000 batang per menit, sementara jumlah yang sama mampu diproduksi oleh sepasang pelinting dan batil yang produktif dalam waktu satu hari.
Saat itu Djarum lebih beruntung dibanding kompetitor karena memiliki pijakan yang cukup kokoh dengan telah dibukanya ranting-ranting di pulau
Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Indonesia bagian timur.
Dekade 80-an tepatnya tahun 1981, mungkin dapat dikatakan “dekade sukses” bagi Djarum. Kali ini Djarum benar-benar siap untuk bertarung di pasar melalui si “TOPnya Kretek Filter – Djarum Super” dengan jeep sebagai ikonnya (simbol). Produk ini merupakan hasil pengembangan riset selama empat tahun, yang baru diluncurkan pada penghujung tahun 1981.
Kehadiran rokok Djarum Super ternyata mulai mendapat sambutan berbagai pihak. Promosi rokok benar-benar mulai diaktifkan. Bekerja sama dengan Anton Indracaya (alm.) (produser film dan promotor musik saat itu), dimulailah promosi rokok di seluruh nusantara. Masyarakat mulai mengenal rokok Djarum Super melalui hiburan film dengan bintang-bintang remaja saat itu seperti Rano Karno, Ray Sahe Tapy, Iyut Bing Slamet, Ayu Ashari, Yatty
Surachman dan lain-lain.
Pentas pertunjukan musik sering kali menyertai acara promosi Djarum
Super Show. Banyak artis penyanyi ikut terlibat dalam pentas panggung 39
seperti Nike Ardila, Anggun C. Sasmi, Ikang Fauzi, Grup God Bless dan lain-
lain. Belum lagi mensponsori berbagai kegiatan-kegiatan Rally Motor dan
Mobil, Motocross, Slalom test, Test Drive dan lain-lain.
2. Ideologi Inti Djarum
a. Visi (Nilai Inti)
Fokus pada pelanggan, profesionalisme, organisasi yang terus belajar, satu
keluarga, dan tanggung jawab sosial, yang diterapkan secara bertahap
dalam keseluruhan proses kerja
b. Misi
Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.
3. Rokok Djarum Super
Djarum Super adalah produk terpopuler diantara jajaran produk
premium Djarum. Produk ini diperuntukkan bagi perokok yang menghargai
rasa sejati Rokok Kretek. Mengandung 1,8 MG nikotin dan 32 MG TAR
dengan aroma buah yang unik, rokok ini memberikan pengaruh yang kuat
serta kenikmatan bagi perokoknya. Karakteristik konsumen Djarum Super
adalah mereka yang muda, dewasa, jantan, penuh petualangan, ramah dan
modern. Pertama kali diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1981.
Tanggapan pasar terhadap produk ini sangat cepat sehingga volume penjualan
meningkat setiap tahunnya dan mencapai angka rata-rata penjualan tertinggi di
Indonesia. 40
Saat ini, Djarum Super adalah adalah rokok kretek dengan
perkembangan paling cepat dan dinamis di Indonesia, terutama selama 3 tahun
terakhir. Ini dicapai oleh karena penerapan sistem kualitas yang baru yang
menjamin desain, pengembangan, produksi, dan layanan [Djarum Cigarette
Corp. telah menerima sertifikat ISO 9000-1:1994], perlengkapan dan mesin
berteknologi tinggi, serta ribuan pegawai berdedikasi tinggi, untuk
memastikan bahwa konsumen menerima produk dengan kualitas terbaik.
4. Lingkup Distribusi
Untuk menjamin ketersediaan yang cukup, Djarum Super
didistribusikan secara luas baik di dalam maupun di luar Indonesia.
Di dalam negeri, distribusi dilakukan oleh:
1. Adiniaga Sentra Persada
Berpusat di Jakarta, ruang lingkup: Jabotabek dan sekitarnya, pulau
Sumatera, dan Kalimantan Barat. Telepon (021)5346901.
2. Lokaniaga Adipermata
Berpusat di Bandung dan Semarang, ruang lingkup: Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Telepon: (024)841-4481.
3. Anindita Multiniaga Indonesia
Berpusat di Surabaya, ruang lingkup: Jawa Timur, Bali, Kalimantan
(kecuali Kalimantan Barat), Sulawesi, seluruh Indonesia Timur. Telepon:
(031)531-1046. 41
Sedangkan diluar Indonesia, Djarum Super didistribusikan di:
1. Malaysia
Delta Surf SDN BHD
9 A, Jalan Perdana 10 / 10 Pandan Perdana 55300
Kuala Lumpur,Malaysia
2. Singapore
Tobacco Network Traders PTE.,LTD
6 Greenwood a venue
Singapore 1128
FAX. (65) 467 9015
3. USA & Canada
Kretek International INC.
5069 Maureen Lane Moorpark, C.A. 93021
U.S.A.
TEL.(805) 531 8888
FAX. (805) 531 8899
4. Brunei
Newton Trading CO.
No. 15, Jalan Tanjung Bunut Kanan Mile 9, Jalan Tutong,
BF 2920 Brunei Darussalam
TEL. (673 - 02) 662 624
FAX. (673 - 02) 661 058 42
5. Australia
Swedish Match Australia PTY LTD
718 Princes Highway Springvale, VIC 3171,
Australia
TEL.(03) 9562 1777
FAX.(03) 9562 0119
6. Netherland
Verkoopcentrale Van Tabaksprodukten Holland, B.V.
Bennebroeckerdijk 209
N.L. 2142 LD Cruquius
POSTBUS 85, N.L. 2100 A.B. Heemstede
Amsterdan, Netherlan
TEL.(020) 682 5065
FAX.(020) 686 0061
7. Japan
Intercontinental Trading Corp.
2 - 3 - 9 Azabudai,
Minato Ku Tokyo 106 – 0041
Japan
TEL.(03) 3583 3102
FAX.(03) 3586 4658 43
8. Korea
Garuda Korea
Dong Rai Ku,
Sajik Dong 71 – 30 Pusan City
Republik Of Korea
TEL. (051) 501 9276 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui kuesioner,
dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan adalah regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden yaitu
konsumen yang pernah membeli atau mengkonsumsi rokok Djarum Super di
Stadion Sepak Bola Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Data diambil saat
pertandingan antara PSS Sleman – Semen Padang (10 Juni 2007), PSS Sleman
– Persija Jakarta (13 Juni 2007), PSS Sleman – Persmin Minahasa (19 Juli
2007), dan PSS Sleman – Persiwa Wamena (24 Juli 2007). Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah Incidental Sampling, yaitu teknik
sampling di mana peneliti/penulis dan pihak yang membantu dalam
penyebaran kuesioner bebas menemui siapa saja yang dapat ditemui dan
bersedia mengisi kuesioner.
Sebelum penyebaran kuesioner sesungguhnya, terlebih dahulu penulis
menyebar 30 buah kuesioner kepada responden/penonton yang pada saat itu
telah duduk di dalam bangku stadion, dimana kuesioner itu langsung diisi dan
di kembalikan menjelang akhir pertandingan, untuk menguji butir pertanyaan
apakah sudah valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang
44 45
dipakai sebagai bahan penelitian tersebut layak dipakai atau tidak. Pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer SPSS 12.0 for Windows.
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas akan diuraikan sebagai berikut :
1. Analisis Validitas
Kuesioner yang dipergunakan harus terlebih dahulu diuji validitasnya.
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur,
maka semakin tepat pula alat pengukur itu mengenai sasarannya.
Pengujian tingkat validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi product moment dengan taraf signifikansi (α) = 5 %.
Apabila nilai r hitung (output reliabilitas validitas hasil olahan SPSS 12.0
for windows) yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel, menunjukkan
bahwa alat pengukur tersebut valid. Sebaliknya, apabila nilai r hitung yang
diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel, menunjukkan bahwa alat pengukur
tersebut tidak valid. Nilai r tabel dicari dengan melihat df dan taraf
signifikansinya. Rumus df = n-2. 46
Hasil uji validitas penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel V.1 Pengujian Validitas Produk (X1) No Butir r hitung r tabel Status
1. PROD1 0,5038 0,239 Valid 2. PROD2 0,5394 0,239 Valid 3. PROD3 0,5464 0,239 Valid 4. PROD4 0,7359 0,239 Valid 5. PROD5 0,4603 0,239 Valid Sumber : Data primer diolah (2007)
Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Produk (X1) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,239. Pada tabel V.1 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Produk (X1) berkisar antara 0,4603 hingga 0,7359.
Tabel V.2 Pengujian Validitas Harga (X2) No Butir r hitung r tabel Status 1. HAR1 0,6130 0,239 Valid 2. HAR2 0,5584 0,239 Valid 3. HAR3 0,5333 0,239 Valid 4. HAR4 0,5018 0,239 Valid Sumber : Data primer diolah (2007).
Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Harga (X2) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana 47
nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah
0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Harga (X2) berkisar antara 0,5018 hingga 0,6130 .
Tabel V.3 Pengujian Validitas Promosi (X3) No Butir r hitung r tabel Status 1. PROM1 0,5743 0,239 Valid 2. PROM2 0,5112 0,239 Valid 3. PROM3 0, 6116 0,239 Valid 4. PROM4 0, 6065 0,239 Valid Sumber : Data primer diolah (2007).
Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Promosi (X3) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 % adalah 0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada butir-butir pertanyaan Promosi (X3) berkisar antara 0,5112 hingga 0, 6116.
Tabel V.4 Pengujian Validitas Distribusi (X4) No Butir r hitung r tabel Status 1. DIST1 0, 6907 0,239 Valid 2. DIST2 0, 6588 0,239 Valid 3. DIST3 0, 6618 0,239 Valid Sumber : Data primer diolah (2007).
Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Distribusi (X4) dapat dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena 48
nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel,
dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 %
adalah 0,239. Pada tabel V.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada
butir-butir pertanyaan Distribusi (X4) berkisar antara 0, 6588 hingga 0,
6907.
Tabel V.5 Pengujian Validitas Loyalitas Konsumen (Y) No Butir r hitung r tabel Status 1. LOY1 0, 6052 0,239 Valid 2. LOY1 0, 6534 0,239 Valid 3. LOY1 0, 5198 0,239 Valid Sumber : Data primer diolah (2007).
Dari setiap butir pertanyaan untuk variabel Loyalitas Konsumen (Y) dapat
dikatakan valid atau dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena
nilai r hitung pada tiap butir pertanyaan lebih besar daripada nilai r tabel,
dimana nilai r tabel untuk df = 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5 %
adalah 0,239. Pada tabel V.5 dapat diketahui bahwa nilai r hitung pada
ketiga butir pertanyaan Loyalitas Konsumen (Y) berkisar antara 0, 5198
hingga 0, 6534.
2. Analisis Reliabilitas
Kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil pula alat
pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala. Sebaliknya, semakin 49
rendah relibilitas suatu alat pengukur, maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukuran suatu gejala.
Untuk menguji reliabilitas maka digunakan rumus Spearman Brown.
Hasilnya adalah sebagai berikut : a) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Produk (X1)
2rxy rgg 1 rxy
rgg = 2 (0,6248) 1+0,6248
= 0, 7691
Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7691 sedangkan nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar
daripada nilai r tabel (0, 7691>0,239), maka alat pengukur ini reliabel.
(Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil
olahan dengan program SPSS pada Lampiran III). b) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Harga (X2)
2rxy rgg 1 rxy
rgg = 2 (0,5016) 1+0,5016
= 0, 6681 50
Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 6681 sedangkan nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar
daripada nilai r tabel (0, 6681> 0,239), maka alat pengukur ini reliabel.
(Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil
olahan dengan program SPSS pada Lampiran III). c) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Promosi (X3)
2rxy rgg 1 rxy
rgg = 2 (0,5683) 1+0,5683
= 0, 7247
Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7247 sedangkan nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar
daripada nilai r tabel (0,7247> 0,239), maka alat pengukur ini reliablel.
(Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil
olahan dengan program SPSS pada Lampiran III). d) Pengujian Reliabilitas Kebijakan Distribusi (X4)
2rxy rgg 1 rxy
rgg = 2 (0,6618) 1+0,6618
= 0, 7965 51
Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 7965 sedangkan nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar
daripada nilai r tabel (0, 7965> 0,239), maka alat pengukur ini reliabel.
(Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil
olahan dengan program SPSS pada Lampiran III). e) Pengujian Reliabilitas Loyalitas Konsumen (Y)
2rxy rgg 1 rxy
rgg = 2 (0,5198) 1+0,5198
= 0, 6840
Karena nilai rgg (r hitung) adalah 0, 6840 sedangkan nilai r tabel pada
taraf signifikansi 5 % adalah 0,239, jadi nilai rgg (r hitung) lebih besar
daripada nilai r tabel (0, 6840> 0,239), maka alat pengukur ini reliabel.
(Hasil perhitungan r hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil
olahan dengan program SPSS pada Lampiran III). 52
Pada pengujian reliabilitas yang dilakukan terhadap butir-butir
pertanyaan yang valid, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel V.6 Pengujian Reliabilitas Kebijakan Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Distribusi (X4), dan Loyalitas Konsumen (Y)
No Variabel r hitung r tabel Keterangan
0, 7691 1. Produk (X1) 0,239 Reliabel
2. Harga (X2) 0, 6681 0,239 Reliabel
0, 7247 3. Promosi (X3) 0,239 Reliabel
4. Distribusi (X4) 0, 7965 0,239 Reliabel
Loyalitas 0, 6840 5. 0,239 Reliabel Konsumen (Y) Sumber : Data primer diolah (2007)
B. Deskripsi Responden
Dengan menggunakan analisis data deskripsi responden yang diperoleh
melalui kuesioner yang disebarkan, diperoleh data mengenai karakteristik
responden. Responden penelitian ini digolongkan ke dalam beberapa
karakteristik, di antaranya : Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan,
Pekerjaan, dan Tingkat Pendapatan. 53
1. Umur
Umur responden dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Tabel V.7 Klasifikasi Umur Responden
Kelompok umur Jumlah Prosentase
< 19 th 22 orang 22 %
19 th – 25 th 42 orang 42 %
> 25 th 36 orang 36 %
Jumlah 100 orang 100%
Sumber : Data primer diolah (2007)
2. Jenis Kelamin
Dari 100 responden penelitian ini, seluruh responden berjenis kelamin
Laki-laki. Hal ini dikarenakan penonton wanita tidak ada yang merokok
atau mengkonsumsi rokok Djarum Super dan hanya penonton laki-laki
yang merokok atau mengkonsumsi rokok Djarum Super.
3. Tingkat Pendapatan
Besarnya Pendapatan responden dibedakan menjadi 2 kelompok, yang
dapat dilihat pada tabel V.8 di bawah ini: 54
Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan (Mahasiswa/Pelajar/Belum Bekerja dan Sudah Bekerja)
Uang Saku per bulan Pendapatan per bulan Total (Belum Bekerja) (Sudah Bekerja) No Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 < Rp. 500.000 9 orang 9 % < Rp. 1.000.000 26 orang 26 %
Rp. 500.000 − Rp. 1.000.000 − 2 30 orang 30 % 11 orang 11 % < Rp. 1.000.000 < Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 − Rp. 2.000.000 − 3 14 orang 14 % 2 orang 2 % Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000
4 > Rp. 1.500.000 8 orang 8 % > Rp. 3.000.000 0 orang 0 %
Jumlah 61 orang 61 % 39 orang 39 % 100 orang 100%
Dari tabel V.8 dapat diketahui bahwa responden yang mengisi kuesioner
didominasi oleh “kelompok mahasiswa/pelajar/belum kerja” yaitu 61 orang
(61%), yang dibagi menjadi empat kelas dengan klasifikasi uang saku < Rp.
500.000 sebanyak 9 orang (9%), Rp. 500.000 − orang (30%), Rp. 1.000.000 − Rp. 1.500.000 sebanyak 14 orang (14%), dan > Rp. 1.500.000 sebanyak 8 orang (8%). Sedangkan dari kelompok “sudah bekerja” yaitu 39 orang (39%), yang juga dibagi menjadi empat kelas dengan klasifikasi pendapatan < Rp. 1.000.000 sebanyak 26 orang (26%), Rp. 1.000.000 − Rp. 3.000.000 sebanyak 2 orang (2%), sedang untuk pendapatan > Rp. 3.000.000 tidak ada. 55 C. Analisis Prioritas Kepentingan Analisis prioritas kepentingan berguna untuk menganalisis urutan prioritas kepentingan konsumen mengenai kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi. Dibawah ini adalah frekuensi prioritas kepentingan konsumen terhadap variabel kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berdasarkan peringkat. Tabel V.9 Frekuensi Prioritas Kepentingan Konsumen Terhadap Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Peringkat No Variabel 1 2 3 4 1 Harga 46 11 36 7 2 Produk 36 46 8 10 3 Promosi 6 22 21 51 4 Distribusi 12 21 35 32 Sumber : Data primer diolah (2007) Dari tabel V.9 dapat diketahui frekuensi prioritas kepentingan terhadap produk, harga, promosi, dan distribusi. Setelah diketahui frekuensi dari prioritas kepentingan berdasarkan peringkat, maka untuk mengetahui urutan prioritas kepentingan konsumen terhadap produk, harga, promosi, dan distribusi dilakukan pengkalian jumlah frekuensi dengan nilai dari tiap peringkat, dimana penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut : Peringkat 1 diberi skor 1 Paringkat 2 diberi skor 2 Peringkat 3 diberi skor 3 Peringkat 4 diberi skor 4 56 Table V.10 Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen Terhadap Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Peringkat No Variabel 1 2 3 4 jumlah Ranking 1 Harga 46 22 108 28 204 2 2 Produk 36 92 24 40 192 1 3 Promosi 6 44 63 204 317 4 4 Distribusi 12 42 105 128 287 3 Sumber : Data primer diolah (2007) Dari tabel V.10 diambil nilai terkecil sebagai peringkat pertama dan seterusnya. Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa : o Prioritas pertama adalah Produk dengan nilai total sebesar 192. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena cita rasa dan aromanya yang khas o Prioritas kedua adalah Harga dengan nilai total sebesar 204. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena sesuai dengan penghasilan/uang saku mereka. o Prioritas ketiga adalah Distribusi dengan nilai total sebesar 287. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena mudah didapat di warung-warung terdekat. o Prioritas keempat adalah Promosi dengan nilai total 317. Konsumen memilih rokok Djarum Super karena turut serta memajukan kompetisi sepak bola nasional. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum konsumen menempatkan Produk pada prioritas I, selanjutnya berturut-turut diikuti Harga, Distribusi, dan Promosi sebagai prioritas II, III, IV. 57 D. Analisis Data Efektivitas Strategi Marketing Mix perusahan yaitu kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi mempengaruhi loyalitas konsumen dalam memilih rokok Djarum Super. Dalam menguji hipotesis penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah : 1. Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen (Kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi) terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen). Persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut (Arif Pratista 2004 : 69): Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Keterangan : Y = skor loyalitas konsumen X1= skor kebijakan produk X2= skor kebijakan harga X3= skor kebijakan promosi X4= skor kebijakan distribusi a = konstanta b1 = koefisien regresi variabel kebijakan produk b2 = koefisien regresi variabel kebijakan harga b3 = koefisien regresi variabel kebijakan promosi b4 = koefisien regresi variabel kebijakan distribusi 58 Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel V.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig. X1 0,175 0,057 3,047 0,003 X2 0,179 0,071 2,525 0,013 X3 0,188 0,081 2,314 0,023 X4 0,241 0,092 2,621 0,010 Konstanta 0,127 R 0,606 R2 0,367 F hitung 13,787 N 100 Sumber : Lampiran IV : Output Regresi Linier Berganda. Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Y = 0,127+ 0,175X1 + 0,179X2+ 0,188X3+ 0,241X4 2. Uji t Untuk mengetahui adanya signifikansi pengaruh parsial kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap minat pembelian ulang konsumen digunakan uji t. Jadi dalam penelitian ini uji t digunakan untuk : a. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan produk (X1) terhadap loyalitas konsumen (Y)? Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 59 b j 1) tj = s j = 0,175 0,057 = 3,047 Keterangan : tj = t hitung koefisien ke j bj = koefisien regresi dari variabel ke j sj = standar error dari bj ( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ). 2) t tabel a). Taraf signifikansi (α) = 5 % b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui : n = jumlah responden k = jumlah variabel independen pada pengujian parsial (uji t) 3) Kriteria Pengujian : Karena nilai t hitung = 3,047 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,003 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa kebijakan produk (X1) berpengaruh positif terhadap loyalitas 60 konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan produk maka semakin tinggi loyalitas konsumen. b. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan harga (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)? Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : b j 1) tj = s j = 0,179 0,071 = 2,525 Keterangan : tj = t hitung koefisien ke j bj = koefisien regresi dari variabel ke j sj = standar error dari bj ( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ). 2) t tabel a). Taraf signifikansi (α) = 5 % b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui : n = jumlah responden k = jumlah variabel independen pada pengujian parsial (uji t) 61 3) Kriteria Pengujian : Karena nilai t hitung = 2,525 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,013 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa kebijakan harga (X2) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan harga maka semakin tinggi loyalitas konsumen. c. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan promosi (X3) terhadap loyalitas konsumen (Y)? Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : b j 1) tj = s j = 0,188 0,081 = 2,314 Keterangan : tj = t hitung koefisien ke j bj = koefisien regresi dari variabel ke j sj = standar error dari bj ( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ). 2) t tabel a). Taraf signifikansi (α) = 5 % 62 b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui : n = jumlah responden k = jumlah variabel independen pada pengujian parsial (uji t) 3) Kriteria Pengujian : Karena nilai t hitung = 2,314 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,023 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa kebijakan promosi (X3) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan promosi maka semakin tinggi loyalitas konsumen. d. Menguji apakah ada pengaruh kebijakan distribusi (X4) terhadap loyalitas konsumen (Y)? Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : b j 1) tj = s j = 0,241 0,092 = 2,621 Keterangan : tj = t hitung koefisien ke j bj = koefisien regresi dari variabel ke j 63 sj = standar error dari bj ( Nilai t hitung secara lengkap dapat dilihat melalui hasil olahan dengan program SPSS pada lampiran IV ). 2) t tabel a). Taraf signifikansi (α) = 5 % b). Derajat kebebasan (df) = 100-1-1 = 98 Diketahui : n = jumlah responden k = jumlah variabel independen pada pengujian parsial (uji t) 3) Kriteria Pengujian : Karena nilai t hitung = 2,621 > nilai t tabel = 1,984, maka disimpulkan Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,010 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa kebijakan distribusi (X4) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan distribusi maka semakin tinggi loyalitas konsumen. 3. Uji F Uji F untuk mengidentifikasi apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 64 a. Menentukan nilai F R2 / K F = (1- R2 )/(n - K -1) 0,367 / 4 = 1 0,367/100 4 1 = 13,787 Keterangan : K = Banyak variabel bebas n = banyak responden yang menjadi sampel R2= koefisien korelasi ( Nilai F hitung juga dapat dilihat secara lengkap melalui hasil olahan data dengan program SPSS pada lampiran III ). b. Menentukan letak F tabel 1) Taraf signifikansi ( α ) = 5 % 2) Derajat kebebasan (df penyebut) = n-k-1 = 100-4-1 = 95 3) Derajat kebebasan (df pembilang) = ( k ) = 4 Diketahui : n = jumlah responden k = jumlah variabel independen pada pengujian regresi berganda Jadi nilai F tabel = α ; (k) ; (n-k-1) = 0,05 ; 4 ;100-4-1 = 0,05 ; 4 ; 95 = 2,467 ( Nilai F tabel dapat dilihat secara lengkap pada lampiran IV ). 65 c. Kriteria Pengujian Karena nilai F hitung = 13,787 > nilai F tabel = 2,467, maka berarti Ho ditolak dan HA diterima. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai Sig. = 0,010 < 0,05 (5%). Dapat dikatakan bahwa kebijakan produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y). Yang artinya semakin efektif kebijakan produk, harga, promosi , dan distribusi maka semakin tinggi loyalitas konsumen. E. Pembahasan Data ini diketahui dari responden yang telah mengisi kuesioner, seluruh responden adalah laki-laki. Ini disebabkan karena laki-laki lebih suka merokok dan menonton sepak bola di stadion daripada perempuan. Dari 100 orang responden yang mengisi kuesioner ternyata didominasi oleh kelompok umur antara 19 th – 25 th yaitu sebanyak 42 orang atau 42% dari total responden yang mengisi kuesioner, dengan uang saku antara Rp. 500.000 − 1.000.000 per bulan sebanyak 30%. Dari hasil analisis data yang telah diuji, maka diketahui bahwa efektifitas strategi Marketing Mix yaitu kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Super. Dari karakteristik konsumen yang berumur antara 19 th – 25 th tersebut di antaranya mereka masih bimbang dalam menentukan rokok yang sesuai keinginan, rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba merek-merek 66 baru yang muncul di pasaran. Djarum mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan karakteristik konsumen tersebut, yaitu kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi. Kebijakan produk dengan cita rasa, aroma, kualitas, dan warna kemasan yang menarik ternyata ditanggapi positif dan mampu menimbulkan kepuasan konsumen rokok Djarum dengan karakteristik mereka yang masih suka membanding-bandingkan suatu produk rokok dan suka berpindah merek menjadi setia pada produk rokok Djarum Super karena cita rasa, aroma, kualitas, dan warna kemasan tersebut sesuai dengan keinginan konsumen. Kebijakan harga dengan menyajikan harga yang sesuai dengan kemampuan konsumen terutama pada konsumen yang berumur 19 th – 25 th ternyata ditanggapi positif hingga mampu menimbulkan kepuasan konsumen rokok Djarum dengan karakteristik mereka yang masih suka mencari rokok dengan harga yang sesuai keinginan mereka menjadi setia pada produk rokok Djarum Super karena kebijakan harga yang dikeluarkan tersebut sesuai dengan keinginan konsumen. Kebijakan promosi dengan iklan yang menarik dan dapat dipercaya serta menjadi sponsor resmi Liga Indonesia mampu meyakinkan konsumen rokok Djarum bahwa rokok yang mereka konsumsi mampu menjadi kebanggan konsumen terutama pada konsumen yang berumur 19 th – 25 th. Kebijakan distribusi dengan pengadaan pusat-pusat distribusi yang mudah dijangkau oleh konsumen hingga mudah didapat dan tidak perlu waktu lama untuk mendapatkannya. Kemudahan distribusi ini mampu membuat konsumen 67 puas karena dengan itu mereka bisa mendapatkan rokok Djarum Super kapanpun dan dimanapun saat mereka menginginkannya, sehingga menimbulkan loyalitas konsumen pada rokok Djarum Super. Dari semua itu semakin konsumen menyukai produk rokok Djarum Super, semakin murah harganya, semakin mudah dan cepat distribusi, serta semakin menarik dan dapat dipercaya iklan yang ditampilkan, maka semakin loyal konsumen terhadap rokok Djarum Super. Sementara itu, dari hasil uji hipotesis juga diketahui bahwa terdapat pengaruh positif secara simultan dari kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap loyalitas konsumen. Karena kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi yang telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan maka akan membuat loyalitas konsumen semakin meningkat, dan sebaliknya jika kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi tidak dijalankan dengan baik oleh perusahaan maka akan membuat loyalitas konsumen menurun. Hal ini dibuktikan dengan besarnya koefisien determinasi sebesar 0,367. Jadi ini menunjukkan bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi rokok Djarum Super secara simultan berpengaruh positif sebesar 36,7 % terhadap loyalitas konsumen, sedangkan 63,3 % dipengaruhi oleh variabel lain. BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa efektivitas strategi Marketing Mix menurut persepsi konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Super. Kesimpulan ini diambil berdasarkan Hasil analisis data secara parsial yang menunjukkan bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Pengaruh tersebut signifikan karena diperkuat dengan uji t, yaitu: 1. kebijakan produk nilai t hitung = 3,047 > nilai t tabel = 1,984 dan Sig. = 0,003 < 0,05; 2. kebijakan harga nilai t hitung = 2,525 > nilai t tabel = 1,984 dan Sig. = 0,013 < 0,05; 3. kebijakan promosi nilai t hitung = 2,314 > nilai t tabel = 1,984 dan Sig. = 0,023 < 0,05; dan 4. kebijakan distribusi nilai t hitung = 2,621 > nilai t tabel = 1,984 dan Sig. = 0,010 < 0,05. Serta dari hasil analisis data secara simultan menunjukkan bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Pengaruh tersebut 68 69 signifikan karena diperkuat dengan perhitungan menggunakan uji F dengan taraf signifikansi 5 %, df penyebut = n-k-1 = 100-4-1 = 95 dan df pembilang = k = 4 didapatkan nilai F tabel = 2,467. Hasil yang didapat dari nilai F hitung adalah = 13,787 > nilai F tabel = 2,467 dan Sig. = 0,000 < 0,05. B. Saran Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian, maka penulis dapat memberikan masukan bagi pihak perusahaan atau bagi pihak yang terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi penelitian selanjutnya. Saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara bersama-sama terbukti bahwa kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Maka dengan hasil penelitian tersebut Djarum dapat mempertahankan kebijakan- kebijakan yang ada agar konsumen tetap setia terhadap rokok Djarum Super. 2. Untuk peneliti selanjutnya Karena pada penelitian ini diketahui bahwa variabel produk, harga, promosi, dan distribusi hanya berpengaruh sebesar 36,7 % terhadap loyalitas konsumen sedangkan 63,3 % dipengaruhi oleh variabel lain, maka peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti dengan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. 70 C. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih banyak menemui hambatan, kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh adanya berbagai faktor keterbatasan antara lain : 1. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden, sehingga kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang diharapkan karena ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuesioner. 2. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam hal dana, waktu dan pengetahuan. Di samping itu, banyak variabel yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rokok Djarum Super, tetapi penulis hanya membatasi pada variabel kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi. Mengingat penulis belum mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka penulisan skripsi ini jauh dari sempurna terutama dalam hal pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data. DAFTAR PUSTAKA Assael, Henry. (1992). Customer Behavior and Marketing Action.(Edisi Keempat). PWS-Kent Publications. Boedijoewono, Nugroho. (2001). Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan. Yogyakarta : AMP YKPN. Enggel, James F. (1994). Perilaku Konsumen. Jilid 1, Edisi keenam. Jakarta : Bina Aksara. Kotler, Philip. (1995). Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implikasi dan Pengendalian. Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip. Dan Gary Amstrong. (2001). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Intermedia. Lewis, Robert, & Chamber, Richard. (1995). Marketing Leadership and Hospitality Foundations and Practises (Edisi kedua). Van Nostrand Reinhold Inc. Stanton, W. J. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 (Edisi 3). Jakarta : Erlangga. Sutrisno, Hadi. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta : Andi. Swasta, Basu. (1997). Azaz-Azaz Marketing. Edisi ketujuh, jilid satu. Jakarta : Erlangga. Tjiptono, F. (2000). Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta : Andi Offset. Umar, H. (1997). Metode Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta : Erlangga. 71 LAMPIRAN I KUESIONER Yogyakarta, Mei 2007 Hal : Permohonan pengisian Kuesioner Kepada. Yth. Penonton Sepak Bola Liga Djarum Indonesia Di Stadion Maguwoharjo Sleman Dengan hormat, Dengan ini saya : Nama : Ari Nugroho No. Mahasiswa : 0222214047 Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Strategi Marketing Mix Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Super”. Studi kasus pada Stadion Sepak Bola Maguwoharjo Sleman. Saya memohon kesediaan dari Penonton Sepak Bola Liga Djarum Indonesia di Stadion Maguwoharjo Sleman untuk mengisi Kuesioner ini. Dalam pengisian Kuesioner ini tidak ada penilaian benar atau salah. anda diberikan kebebasan penuh untuk memberikan penilaian sesuai pendapat masing – masing. Atas segala bantuan yang anda berikan, saya ucapkan terima kasih. Mengetahui, Manager PSS, Hormat saya, Hendricus Mulyono Ari Nugroho 72 73 KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Umur : 2. Jenis Kelamin : 3. Tingkat Pendidikan : 4. Pekerjaan : 5. Tingkat Pendapatan/Bulan (pilih angka 1 atau angka 2 dibawah ini) yang sesuai dengan keadaan Anda : 1) Mahasiswa (uang saku)/Belum Bekerja : a. Kurang dari Rp 500 ribu b. Rp 500 ribu –