BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijabarkan teori dan data-data yang mendukung penulisan tugas akhir “Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Albi Coffee untuk Komunitas Musik di ”, yang berisikan tinjauan umum dan tinjauan khusus.

2.1 Tinjauan Umum

Pada subbab tinjauan umum dijelaskan teori-teori yang berisi pengetahuan umum yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan café komunitas musik blues di jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan.

2.1.1 Pengertian Café

Café adalah sebuah tempat yang menjual minuman dan makanan ringan. Penafsiran tempat semacam ini beragam, tergantung pada akar budaya pada sebuah lingkungan tertentu atau lokasinya: bar, bostro, kedai, atau warung minuman. cafe memegang peranan penting dalam kebudayaan seperti tempat bersosialisasi ataupun tempat bersantai secara individu. cafe adalah tempat dimana bisa menikmati makanan ringan, melakukan pertemuan, bermain game, melakukan konferensi publik, membaca, atau menulis .

Menurut beberapa sumber pada dasarnya café mempunyai arti, yaitu: 1. Restoran kecil yang melayani atau menjual makanan dan minuman, café biasanya digunakan orang untuk rileks. ( Dictionary of English Language and Culture, Longman ) 2. Restoran murah yang menyediakan makanan yang mudah dimasak/dihidangkan kembali. (The New Dictionary and Thesaurus ) 3. Tempat yang biasanya dipakai untuk membuka cafe adalah sebuah rumah atau pusat perbelanjaan yang didekorasi dan ditata dengan baik. Tempat

5 6

seperti ini biasanya lebih ramai dibandingkan dengan restoran, karena banyak tamu yang keluar masuk, dan harganya pun terjangkau. (Chan, Eugene. 2000:75)

Cafe juga mempunyai beberapa persyaratan ruang yang dilihat dari segi keselamatan, keamanan, kenikmatan, dan kesehatan. Suatu prinsip yang menyangkut persyaratan pada cafe adalah persyaratan tentang kenikmatan manusia yang dititik beratkan pada kebutuhan ruang gerak. Kebutuhan ruang gerak bagi manusia atau individu adalah 1,4-1,7 meter persegi.

Dengan perkembangan jaman dewasa ini, cafe menjadi semakin luas artiannya. Menurut Wainer Barban (1991) kafe tidak hanya menjadi tempat menikmati makanan dan minuman tetapi juga menjadi tempat bersosialisasi dan mencari teman baru.

Neufert (1970: 206) juga mengatakan dalam perancangan interior, desain furnitur juga harus dipikirkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dimensi furnitur pun bias berpengaruh kepada pengunjung untuk berlama-lama duduk atau hanya sekedar dating, duduk, makan lalu pergi.

2.1.1.1 Sirkulasi Café

Beberapa teori menurut Successful Restaurant Planning tentang sirkulasi dalam cafe , antara lain: 1. Sirkulasi antara pengunjung dan karyawan tidak boleh terjadi bersilangan. Bersilangan ialah jika sirkulasi antara pelayan dan pengunjung saling bertemu tanpa adanya sirkulasi alternative yang lainnya. Sehingga bias terjadi peristiwa saling menunggu atau bertabrakan antara pengguna. Pelayan sebaiknya mempunyai sirkulasi sendiri sehingga ketika sekali melayani suatu tempat dapat sekaligus melayani tempat-tempat yang lain. 7

2. Sirkulasi dalam cafe dapat dilewati pengunjung, kereta makanan, dan pelayan ketika melayani. Kebutuhan akan meja dan tempat duduk yang ideal untuk aktifitas makanan dan minuman di area makanan. (Aprilia:2013)

2.1.1.2 Sistem Penyajian Pada Café

Cara penyajian makanan dalam café terdapat beberapa cara menurut Lawson, (1973:32) yaitu: a. Self Service Dimana pengunjung melakukan pelayanan bagi dirinya sendiri. Pengunjung dating kemudian mengambil makanan dan minuman yang mereka inginkan kemudian menuju kasir dan membayar makanan mereka lalu duduk di tempat yang disediakan. Cara ini terkesan tidak asing dan bersahabat. b. Waiter of Waitress Service to Table Pengunjung dantang dan duduk pada tempat yang disediakan, kemudian pramusaji yang akan melayani, mengantar menu dan makanan hingga membayar ke kasir, sehingga pengunjung tidak perlu beranjak dari kursinya. Cara ini terkesan formal. c. Counter Service Di mana terdapat area khusus yang terdapat display makanan yang ada, biasanya digunakan untuk pelayanan yang cepat dan service yang tidak formal. d. Automatic Vending Menggunakan mesin otomatis. Pengunjung memasukkan koin untuk membeli makanan atau minuman yang ingin dibelinya ke mesin otomatis

8

2.1.2 Pengertian Blues Blues adalah genre dan bentuk musik berasal oleh Afrika Amerika di Deep South (pedalaman selatan) Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19. dari lagu rohani, lagu kerja, teriakan, dan narasi sederhana berirama balada. (Kunzler, 1988:123-131) Setiap musik memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik ini bisa ditandai dengan alat musik yang digunakan dalam membuat musik, nada yang dipakai, lirik, serta irama yang didengar yang kesemuanya dipengaruhi oleh suatu kelompok masyarakat tertentu dan sejarah yang dimilikinya. Begitu juga dengan musik blues, yang merupakan bentuk dari diaspora antara Amerika dan Afrika. Musik blues diciptakan pertama kali oleh orang Afrika-Amerika dengan tujuan mengekspresikan emosi dan frustasi yang dirasakannya. Dengan hadirnya musilk blues ini, membawa pengaruh dalam kultur dan music yang ada di Amerika. Musik blues dikembangkan oleh kaum imigran dari Afrika yang menjadi budak di Amerika. Ciri khasnya adalah permainan gitar yang penuh improvisasi. (RM, Yoyok. Siswadi, 2006:162)

2.1.2.1 Latar Belakang Musik Blues Bukti menujukan bahwa pada beberapa kapal budak yang berasal dari Afrika, meraka memiliki waktu untuk menari, menyanyi, dan memainkan musik di dek kapal. Gerakan-gerakan tersebut yang menjadi motivasi tersembunyi bagi mereka. Itu semua dapat menghibur mereka dan membuat mereka terlatih sehingga mereka akan selalu memiliki tubuh yang sehat saat hendak mencapai tujuan akhir mereka. (Werger, 2010:1441-1905) Orang Afrika masuk ke dalam sistem perbudakan menjadi tenaga kerja kasar. Di tengah-tengah sistem perbudakan ini, mereka membentuk sebuah ikatan. Saat bekerja, beberapa menyanyikan lagu-lagu untuk memanggil atau menjawab satu sama lain, dan menjadi suatu ungkapan rasa rindu kepada keluarga mereka. Lagu-lagu ini adalah asal muasal blues. (Southern, 1971:242) 9

Efek perbudakan telah menciptakan perbedaan komunitas antara kulit hitan dengan kulit putih yang merupakan mayoritas bangsa. Orang kulit hitam, sebagian besar hidup dalam dunia mereka sendiri dan mengembangkan institusi dan kebudayaan sendiri. Relevansi yang terpenting di sini adalah fakta bahwa pembuat musik berkulit hitam mengembangkan gaya yang khas dalam musik mereka yang disesuaikan dengan kebutuhan personal mereka dan mengekspresikan indivisualitas mereka. Itu semua tidak dimaksudkan untuk didengar atau dimengerti oleh orang kulit putih. (Southern, 1971:312)

2.1.2.2 Variasi Musik Blues Mengacu kepada sejarah musik, ada empat tipe musik blues. Transisi dari selatan, ada Delta Blues, Chicago Blues, Texas Blues, dan Blues Rock. Delta blues adalah tipe paling orisinil musik blues dan seringkali dimainkan oleh pria kulit hitam dari daerah delta Mississippi. Seniman yang diidentifikasi dengan blues type ini adalah Charley Patton, Eddie J. "Son" House, Robert Johnson, Willie Brown, dan Muddy Waters. Seiring dengan perjalanan musik blues dan perkembangannya, terdapat aliran dari utara. Chicago adalah urutan perkembangan musik blues selanjutnya. Greene berpendapat dalam hal ini para pemusik blues mulai mempelajari seni, mengasah keterampilan yang mereka miliki, membangun jaringan musik yang penting, dan mengembangkan identitas diluar pekerjaan berat mereka yang akhirnya mengabadikan kepopuleran dan perkembangan Chicago's Blues. (Greene, 2011:63)

10

2.1.2.3 Musisi Amerika yang Berpengaruh Dalam Style Musik Blues di Indonesia Berikut beberapa musisi berpengaruh dalam perkembangan musik blues :

a. Robert Johnson

Gambar 2.1 Robert L. Johnson (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Robert_Johnson.png)

Robert Leroy Johnson (8 Mei 1911 - 16 Agustus 1938) adalah seorang penyanyi-penulis lagu dan musisi Blues Amerika. rekaman monumentalnya pada tahun 1936 dan 1937 menampilkan kombinasi menyanyi, keterampilan gitar, dan menulis lagu. Johnson kurang didokumentasikan kehidupannya, Robert L. Johnson mati pada usia 27 dan memunculkan banyak legenda dan mitos bahwa ia menjual jiwanya kepada setan di persimpangan jalan untuk mencapai keberhasilan. Johnson sekarang diakui sebagai master blues, terutama style dari Mississippi Delta Blues. Dia dikreditkan oleh banyak musisi rock sebagai pengaruh penting; Eric Clapton telah menyebutkan Johnson adalah musisi

blues yang paling penting yang pernah hidup. (LaVere, 1990:26) 11

b. Eddie James (Son House)

Gambar 2.2 Eddie James (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Son_House)

Eddie James "Son" House Jr. (21 Maret 1902 - 19 Oktober 1988) adalah seorang penyanyi blues dan gitaris Amerika, terkenal karena gaya yang sangat emosional bernyanyi dan teknik slide gitar. c. Muddy Waters

Gambar 2.3 Muddy Waters (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Muddy_Waters)

McKinley Morganfield (April 4, 1913 - April 30, 1983), dikenal dengan nama panggung Muddy Waters, adalah musisi blues Amerika yang sering disebut sebagai “ Father of Modern Chicago Blues.”

12

Muddy Waters dibesarkan di Stovall Plantation, dekat Clarksdale, Mississippi, pada usia 17 Muddy Waters bermain gitar di pesta-pesta, meniru musik blues lokal seniman Son House dan Robert Johnson. Dia tercatat di Mississippi oleh Alan Lomax untuk the Library of Congress pada tahun 1941. (Palmer, 1978:55).

d. Willie Dixon

Gambar 2.4 Willie Dixon (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Willie_Dixon)

William James "Willie" Dixon (1 Juli 1915 - 29 Januari 1992) adalah seorang musisi blues, vokalis, pencipta lagu, arranger dan produser rekaman Amerika. Pemenang Grammy Award yang mahir memainkan bass, gitar dan sebagai vokalis, ia paling dikenal sebagai salah satu penulis lagu paling produktif pada masanya. Dixon diakui sebagai orang yang paling berpengaruh dalam membentuk suara pasca-Perang Dunia II dari Chicago blues. (Trager, 2004:298–299)

13

e. Lightnin’ Hopkins

Gambar 2.5 Lightnin’ Hopkins (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Lightnin%27_Hopkins)

Sam John “Lightnin'” Hopkins (15 Maret 1912 - 30 Januari 1982) adalah seorang Amerika penyanyi country blues, penulis lagu, gitaris, dan pianis sesekali, dari Centerville, Texas. Dia tercatat sebagai gitaris terbaik sepanjang masa nomor 71 pada daftar 100 gitaris terbaik di majalah . f. Elmore James

Gambar 2.6 Elmore James (Sumber: https://theperfectipodcollection.wordpress.com/2014/11/18/elmore-james/)

14

Elmore James (27 Januari 1918 - 24 Mei, 1963) adalah seorang Blues Amerika gitaris, penyanyi, penulis lagu dan pemimpin band. Dia dikenal sebagai " King of Slide Guitar " dan mengguanakan overdrive. (Strong, 2000: 493–494)

g. Freddie King

Gambar 2.7 Freddie King (Sumber: http://alchetron.com/Freddie-King-764017-W)

Freddie King (September 3, 1934 - 28 Desember 1976) adalah seorang gitaris blues dan penyanyi Amerika. Ia sebagai salah satu dari " Three Kings of the Blues Guitar” bersama dengan Albert King dan B.B. King

15

h. B.B. King

Gambar 2.8 B.B. King (Sumber: //en.wikipedia.org/wiki/B.B._King)

Riley B. King (16 September, 1925 - 14 Mei 2015), yang dikenal sebagai B.B. King. B.B. King adalah penyanyi blues Amerika, gitaris, penulis lagu, dan produser rekaman. King memperkenalkan gaya membending senar gitar dan vibrato, permainan B.B. King mempengaruhi banyak gitaris blues. (Komara, 2006:385) i. Albert King

Gambar 2.9 Albert King (Sumber: //en.wikipedia.org/wiki/B.B._King)

16

Albert King Nelson (April 25, 1923 - 21 Desember, 1992), yang dikenal sebagai Albert King, adalah seorang gitaris blues Amerika dan penyanyi, dan pengaruh besar dalam dunia bermain gitar blues. Salah satu " Three Kings of the Blues Guitar " (bersama dengan B.B. King dan Freddie King), ia mungkin paling dikenal untuk tahun 1967 single "Born Under a Sign Bad".

j.

Gambar 2.10 Jimi Hendrix (Sumber: http://www.musiclipse.com/misc/wallpapers/)

James Marshall "Jimi" Hendrix (lahir Johnny Allen Hendrix, November 27, 1942 - 18 September, 1970) adalah seorang Amerika gitaris rock, penyanyi, dan penulis lagu. Meskipun karir utama nya membentang hanya empat tahun, dia secara luas dianggap sebagai salah satu gitaris paling berpengaruh dalam sejarah musik, dan salah satu musisi paling terkenal dari abad ke-20. The Rock and Roll Hall of Fame menggambarkan dia sebagai "bisa dibilang instrumentalis terbesar dalam sejarah musik rock". (Biography of the Jimi Hendrix Experience". Rock and Roll Hall of Fame. Retrieved February 25, 2013.)

17

k.

Gambar 2.11 Stevie Ray Vaughan (Sumber: http://www.guitarworld.com/101-amazing-licks-lick-59)

Stephen "Stevie" Ray Vaughan (3 Oktober 1954 - 27 Agustus 1990) adalah seorang musisi, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman Amerika. Meskipun karirnya singkat hanya 7 tahun, dia secara luas dianggap sebagai salah satu gitaris paling berpengaruh dalam sejarah musik, dan salah satu tokoh paling penting dalam kebangkitan blues di tahun 1980-an. ("Biography of Stevie Ray Vaughan". Allmusic. Retrieved March 23, 2014.)

2.1.2.4 Musisi Blues Yang Berpengaruh Di Indonesia

Selain di Amerika di indonesia pun memiliki artis blues yang sudah terkenal mendunia. Beberapa musisi blues di indonesia yang aktif saat ini dan berpengaruh dalam perkembangan musik blues di indonesia :

18

a. Adrian Adioetomo

Gambar 2.12 Adrian Adioetomo (Sumber: http://rudolfdethu.com/adrian-adioetomo-sabda-baru/)

Adrian Adioetomo adalah musisi Delta Blues tanah air. Ia lahir di Balikpapan – Kalimantan Timur dan dibesarkan di Jakarta. Kedua orang tuanya berasal dari Solo. Secarah khusus Adrian Adioetomo tidak pernah belajar musik formal. Hanya saja ia sering ikut tampil bermain musik bersama band-nya dikampus tempat ia kuliah di Canberra. Selanjutnya ia perdalam skill bermain gitarnya secara otodidak. Pada tahun 1997 Adrian Adioetomo kembali ke tanah air dan mulai tampil dibeberapa cafe di Jakarta. Ia juga sudah pernah tampil dibeberapa event internasional di Jakarta, seperti: Java Jazz dan Jakarta Blue Fest. Album pertama Adrian Adioetomo dirilis pada tahun 2007, berjudul “Delta Indonesia

19

b. Ramasatria Claproth

Gambar 2.13 Ramasatria Claproth (Sumber: http://musikblues-info.blogspot.co.id/2014/05/profil-dan- biografi-rama-satria-and.html )

Lahir di Bandung pada 29 Mei 1983, dengan nama lengkap Rama Satria Claproth. Nama ayahnya adalah Richard Claproth (berdarah Indo Jerman). Rama Satria Claproth mulai belajar bermain gitar diusia 10 tahun. Ia juga pernah belajar gitar pada Alpha De Fretes yang akhirnya menjadi mertuanya. Rama Satria pernah memperdalam ilmu bermain gitarnya di Berklee College Of Music (Boston – America) dengan mengambil jurusan Hendrix Laboratories. Ia juga pernah tampil satu panggung bersama Band Of Gypsys (band terakhir Jimi Hendrix), kemudian Double Trouble (Band terakhir Stevie Ray Vaughan). Beberapa lagi nama musisi besar dunia yang pernah manggung bersama Rama Satria Claproth, diantaranya: B.B. King, Joe Bonamassa, Johnny Winter, Slash, Lenny Kravitz, Tyler Bryant.

20

c. Muhammad Gunawan (Gugun)

Gambar 2.14 Muhammad Gunawan (Sumber:http://indonesiaonstage.com/photos/gugun-blues-shelter-jazz- traffic-2012)

Muhammad Gunawan, atau biasa disapa Gugun adalah salah satu gitaris kebanggan industri musik Tanah Air. Bersama bandnya, Gugun Blues Shelter, sepak terjangnya tak hanya menyebar ke seantero Indonesia dan Asia tetapi juga hingga ke tanah Inggris dan Amerika Serikat. Sebelum memainkan musik blues, masa kecil Gugun lebih banyak dihabiskan dengan mendengarkan musik-musik vintage seperti The Beatles dan The Rolling Stones. Saat duduk di bangku SMP selera musiknya makin berkembang dimana ia kemudian banyak melahap musik-musik berkadar hard dan heavy seperti Scorpions dan Judas Priest. Pada masa ini pulalah, untuk kali pertama Gugun mulai mencicipi gitar elektrik, Kendati demikian, untuk referensi dalam bermain gitar dan membangun licks Gugun tidak mengikat diri pada kubangan musik blues saja. Ia mengaku banyak mendengarkan jenis musik lain seperti musik Jepang misalnya. Tak heran jika lick-lick yang menyelimuti barisan komposisi lagu-lagu dari album pertama sampai terbaru GBS, “Soul Shaker” (2013) begitu berwarna, seperti perpaduan musik Tommy Bolin dengan Glenn Hughes yang melahirkan barisan komposisi rock blues sekaligus. 21

Tepat di tahun 2014 ini, Gugun baru saja merayakan satu dekade eksistensi bandnya Gugun Blues Shelter.

2.1.3 Pengertian Komunitas

Definisi komunitas adalah sebuah struktur interaksi sosial yang terdiri dari berbagai dimensi fungsional yang di tandai dengan adanya hubungan timbal balik dan saling menguntungkan. (Soenarno, 2002:13) Arti komunitas adalah kelompok sosial yang mempunyai habitat lingkungan dan ketertarikan yang sama dalam ruang lingkup kepercayaan ataupun ruang lingkup lainnya. (Wenger, 2002:24) Pengertian komunitas adalah kelompok sosial yang nyata terdiri dari individu-individu dengan berbagai peran latar belakang yang mempunyai satu tujuan tertentu (hendro puspito) Dalam ilmu sosial, komunitas memiliki arti sebuah kelompok dari beberapa organisme yang melakukan kegiatan sosial karena meiliki ketertarikan dan habitat yang sama Komunitas dapat di bedakan menjadi 3 komponen, yaitu :

1. Berdasarkan lokasi/tempat, dalam komponen ini sebuah komunitas terbentuk karena adanya interaksi di antara beberapa orang/kelompok yang tinggal di wilayah yang sama 2. Berdasarkan minat, komunitas ini terbentuk karena adanya interaksi antara orang-orang yang memiliki minat yang sama pada satu bidang Contoh : komunitas musik, komunitas seni, komunitas pecinta alam dan sebagainya 3. Berdasarkan komuni, komunitas ini adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan ide-ide tertenti yang menjadi landasan dari komunitas itu sendiri Contoh : sebuah perguruan silat, sebuah partai politik dan lainnya.

22

Ada banyak hal yang menjadi tujuan berdirinya/terciptanyasebuah komunitas, di antara lain adalah :

a. Sebagai tempat menyalurkan bakat dan kemampuan seseorang dalam bidang tertentu, contoh : komunitas teater, komunitas seni, dan komunitas musik b. Menjadi tempat belajar dan mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya, contoh : dengan mengikuti komunitas photography tentu saja secara otomatis yang bersangkutan akan mempelajari ilmu tentang photography di sana. c. Membuka diri terhadap perkembangan teknologi dan hal-hal baru, contohnya : masuk ke dalam komunitas diskusi online yang bertemakan gadget .

2.1.4 Prinsip Desain

Untuk dapat menciptakan desain perancangan yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentang prinsip-prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip desain dalam merancang sebuah produk menurut (Lovell, 1970:30).

1. Innovative

perkembangan teknologi selalu menawarkan peluang baru untuk desain. Dengan desain yang imajinatif, dapat menciptakan sebuah produk yang akan selalu berkembang seiring dengan perubahan zaman.

2. Makes a product useful

Sebuah produk diciptakan untuk digunakan oleh seseorang. Sebuah produk harus dapat menjawab kebutuhan pengguna produk, tidak hanya dari segi fungsi, tetapi juga secara psikologi dan estetika. Sebuah desain produk yang baik akan selalu mengutamakan fungsi dan mengabaikan yang dapat mengurangi faktor tersebut.

23

3. Is aesthetic

Nilai estetis pada sebuah produk merupakan salah satu faktor penting selain fungsi, karena sebuah produk yang dapat digunakan setiap hari dapat memberikan dampak pada pengguna juga kesejahteraannya.

4. Makes a product understandable

Struktur pada suatu produk harus jelas, suatu produk yang baik harus dapat menjelaskan fungsinya kepada pengguna hanya dengan memanfaatkan intuisi pengguna tanpa harus dijelaskan terlebih dahhulu.

5. Is unobtrusive

Suatu produk yang baik memenuhi kebutuhan pengguna. Mereka bukanlah benda dekoratif ataupun karya seni, sebuah desain produk harus baik dan terkendali agar dapat memberikan ruang untuk ekspresi pengguna

6. Is honest

Sebuah desain produk yang baik itu jujur, tidak membuatnya terlihat inovatif, kuat, dan berharga dari yang sebenarnya.

7. Is long-lasting

menghindari pemikiran “fashionable” karena sebuah desain yang baik akan bertahan mengikuti perkembangan jaman, tidak seperti desain fashion yang terus berubah mengikuti jaman.

8. Is thorough down to the last detail

Tidak ada yang boleh terlewatkan dalam menciptakan sebuah desain, karena akurasi dan perawatan dalam sebuah proses mendesain merupakan suatu penghormatan kepada pengguna.

24

9. Is environmentally friendly

Desain memiliki kontribusi yang cukup besar pada kelestarian lingkungan. Desain yang baik harus menghemat sumber daya dan meminimalkan pencemaran fisik sepanjang siklus hidup suatu produk.

10. Is as little design as possible

Less, but better – Karena desain yang baik hanya berfokus pada aspek aspek penting. Kembali lagi kepada kemurnian dan kesedarhanaan.

2.1.5 Pengertian Funiture Furniture adalah benda bergerak dimaksudkan untuk mendukung berbagai aktivitas manusia seperti tempat duduk (misalnya, kursi, bangku, meja dan sofa) dan tidur (misalnya, tempat tidur). Furniture juga digunakan untuk memegang benda pada ketinggian yang nyaman untuk bekerja (sebagai permukaan horisontal di atas tanah, seperti meja dan meja kerja), atau untuk menyimpan hal-hal (misalnya, lemari dan rak). Furniture bisa menjadi produk desain dan dianggap sebagai bentuk seni dekoratif. Selain peran mebel fungsional, bisa untuk tujuan simbolis atau agama. Hal ini dapat dibuat dari berbagai bahan, termasuk logam, plastik, dan kayu. Furniture dapat dibuat menggunakan berbagai joint dan cara teknik pekerjaan kayu pun mencerminkan budaya lokal. (Gray, Channing. "Haute and cool: Fine Furnishings show branches out in 10th year with a bigger spread of classic and cutting-edge pieces". The Providence Journal.)

2.1.5.1 Sejarah Funiture di Barat Diawali dengan menggunakan potongan benda-benda alam sebagai dasar furnitur, kemungkinan inilah awal dari peradaban manusia. Pada zaman dahulu manusia purba cenderung memiliki tunggul pohon digunakan sebagai kursi, batu sebagai meja, dan daerah berlumut untuk tidur. 25

Selama Palaeolithic akhir atau periode neolitik awal, dari sekitar 30.000 tahun yang lalu, orang-orang mulai membangun dan ukiran furniture sendiri, menggunakan kayu, batu, dan tulang hewan. Bukti awal keberadaan furnitur dibangun adalah patung Venus ditemukan di situs Gagarino di Rusia, yang menggambarkan dewi dalam posisi duduk, di singgasana. Sebuah patung yang serupa mother goddess ditemukan di Catal Huyuk di Turki, dating ke antara 6000 dan 5500 SM. (Smardzewski 2015:1- 4)

2.1.5.2 Sejarah Funiture di Asia Mebel di Asia agak berbeda dengan mebel Barat. Mebel Asia mengembangkan gayanya tersendiri, walaupun kadang dipengaruhi oleh Barat karena interaksi warga Asia dengan warga Barat melalui kolonialisme, pendidikan dan informasi. Mebel Asia dengan gayanya sendiri, lahir dari Indonesia (terutama Jepara, Bali), China, Jepang, Pakistan, India, Burma, Korea, Monggolia. Indonesia mempunyai gaya mebel yang unik dengan aneka ragam hias ukir yang beragam. Ornamen yang beraneka. Pusat mebel ukir di Indonesia adalah Jepara. Pada tahun 2004, Kabupaten Jepara memiliki 3.539 unit produksi usaha mebel yang terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Penanaman Modal. Usaha skala kecil yang belum terdaftar diperkirakan 15.000 unit usaha. Keseluruhannya menyerap kira-kira 85.000 tenaga kerja. (Kartajaya, 2005:36)

2.1.5.3 Klasifikasi Furnitur

A. Berdasarkan Material

Berdasarkan buku “Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk” Sriwarno Andar (1998), bahan baku untuk membuat furnitur terbagi dalam beberapa jenis yaitu :

26

a. Kayu Kayu merupakan salah satu hasil hutan dan sumber kekayaan alam. Kayu termasuk bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kebutuhan manusia dan kemajuan teknologi kerja kayu. Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda, bahkan kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat yang berbeda jika dibandingkan antara bagian ujung dan bagian pangkalnya. Dalam hubungannya dengan pembuatan konstruksi kursi, tidak semua kayu dapat dipergunakan. Ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain : 1) Tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. 2) Dimensinya stabil, tidak memiliki kembang susut yang besar. 3) Dekoratif. Nuansa tampilan seratnya indah. 4) Mudah dikerjakan secara manual maupun masinal (machinable). Tidak terlalu keras atau mudah patah. b. Rotan Tanaman rotan banyak terdapat dan tumbuh subur di hutan- hutan Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagainya. Rotan tergolong tanaman Palm (Palmae) dari jenis Manao, Mandola, Suti, Umbulu atau Pulut yang merambat dan dapat tumbuh mencapai panjang 10m lebih. Yang sering dipergunakan adalah jenis mandola dan yang memiliki kualitas terbaik adalah Manao. Berdasarkan fungsinya rotan dibagi menjadi :

1) Rotan Batang 2) Rotan Koor 3) Vitrit 4) Lasio 5) Wibing 27

c. Bambu Bambu (bambuseae) termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, tepatnya jenis rumput raksasa (pereunial grass). Bambu memiliki batang-batang yang berbentuk pipa atau berongga dengan ruas-ruas seperti sekat. Hampir di seluruh Indonesia bambu bisa tumbuh subur dengan baik. Bambu mempunyai karakter yang unik, bentuknya silinder dengan lubang di tengah. Batangnya terbagi atas beberapa ruas. Konstruksi bambu jarang sekali memakai lem, sistem sambungan dibuat dengan cara dipaku, dipasak, dan diikat dengan rotan. Jenis bambu yang umum dipakai untuk furnitur antara lain :

1) Bambu Apus 2) Bambu Gombong 3) Bambu Tutul 4) Bambu Betung 5) Bambu Kuning d. Logam Beralihnya penggunaan bahan furnitur dengan logam didasari pemikiran tentang kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh kayu. Logam memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding dengan kayu, seperti stabilitas bentuk yang baik, tingkat fleksibilitas dan kekerasan yang tinggi. Ada berbagai jenis logam yang dapat dipakai sebagai bahan utama atau penunjang produk furnitur, baik dalam bentuk batangan maupun lembaran. Dalam bentuk batangan dikenal dengan istilah square cube dan circle tube dan untuk lembaran tersedia dalam beberapa jenis ketebalan. e. Plastik 1) Thermoplastics adalah jenis polimer plastik yang meleleh bila dipastikan. Pada kondisi panas, butiran bahan plastik

28

(polypropilene) yang cair disuntikkan kedalam kontainer untuk mengisi cetakan yang sudah didesain dengan bentuk terntentu (infection moulding process). Contoh produk furnitur hasil infection moulding adalah kursi taman, kursi makan, dan bangku tanpa sandaran (stool). Keuntungan pemakaian bahan plastik jenis thermoplastic ini adalah harga yang relatif murah dan sesuai diaplikasikan untuk produk- produk yang diproduksi masal. 2) Thermosetting adalah jenis plastik yang membeku (setting) pada saat bahan (misalnya resin) dicampur dengan material katalis. Plastik akan mengeras pada suhu yang cukup tinggi. Contoh bahan ini adalah FRP (fiberglass reinforced plastic), yang sering kita jumpai sebagai kursi tunggu di terminal atau stasiun. Jenis plastik ini mempunyai resistansi panas yang cukup baik dan tahan lama. PU (poly urethane) adalah contoh lain yang umum dipakai sebagai busa untuk bantalan duduk atau sandaran. Untuk bahan perekat kayu dipakai jenis PF (phenol formaldehyde, UF (urea formaldehyde), dan Epocxy. f. Bahan Upholstery Upholstery merupakan bahan yang umum digunakan untuk membungkus bantalan duduk atau sandaran (cushion cover). Tujuannya selain melindungi permukaan duduk dan sandaran juga berfungsi memperindah penampilan kursi dengan menonjolkan corak dan karakter materialnya. Jenis ada bermacam-macam antara lain wol, kanvas, kulit, sintetis.

B. Berdasarkan Fungsi

Dari segi kegunaan atau fungsi, menurut Karl Mang dalam History of Furniture (1978) dan Edward Lucie-Smith dalam Furniture: a Concise History (1993) dalam (Jamaludin 2007) sesungguhnya bisa dikategorikan 29

dalam 4 jenis yaitu tempat untuk menyimpan sesuatu di dalamnya seperti lemari dan rak; tempat menyimpan sesuatu di atasnya seperti segala macam meja; tempat tidur untuk merebahkan tubuh kita selama tidur; dan mebel untuk duduk atau kursi beserta jenis-jenisnya seperti bangku, sofa, kursi makan atau jok.

a. Tempat Penyimpan Sesuatu di Atasnya. Perabot dengan jenis ini dikenal dengan nama meja. Syaratnya adalah satu bidang datar sebagai bagian utama dan kaki atau penyangga untuk membuatnya berada pada ketinggian tertentu yang cocok dengan posisi manusia untuk kegiatan yang memerlukan permukaan datar yang dekat dengan tangan seperti makan-minum, menulis, atau bekerja. Fungsi sebagai tempat menyimpan sesuatu di atasnya berkembang menjadi berbagai macam meja yang menunjuk pada fungsi khusus.

b. Tempat Penyimpan Sesuatu di Dalamnya. Fungsi sebagai tempat menyimpan ini merupakan kata lain dari gudang bagi barng tertentu yang berukuran relatif kecil atau dapat dilipat. Furnitur yang umum pada fungsi ini dulu berupa peti dan sekarang dalam bentuk berbagai macam lemari. Masih termasuk dalam jenis ini adalah berbagai jenis dan bentuk rak. Laci adalah jenis mebel untuk penyimpanan barang-barang kecil, biasanya disatukan pada meja kerja atau lemari.

c. Tempat Untuk Tidur. Elemen penting tempat tidur adalah bidang datar (horizontal) tempat tubuh telentang dengan luas minimal seukuran tubuh. Waktu tidur yang relatif lama menciptakan lapisan pengempuk agar tulang punggung atau bagian tubuh yang menerima beban berat badan terasa nyaman. Lapisan pengempuk ini umumnya dikenal dengan nama kasur atau matras.

d. Tempat Untuk Duduk. “Desain Kursi belum selesai sampai seseorang duduk diatasnya” (Hans J. Wegner, Denmark). Duduk merupakan aktivitas pertengahan

30

antara berdiri dan telentang atau posisi ketiga setelah berdiri. Selain oleh manusia duduk juga dilakukan oleh hewan berkaki dua lainnya seperti monyet, kera, orangutan dan gorila. Hal itu disebabkan karena sama-sama memiliki sendi lutut dan pinggul serta postur tubuh yang relativ vertikal. Kursi sendiri memiliki simbol yang paling bergengsi yang tidak dimiliki furniture lain atau artefak lain. “Kedudukan” yang berasal dari “duduk” berarti kekuasaan. Tak heran bila kursi menjadi simbolnya

C. Berdasarkan Tempat Pemakaian

Berdasarkan buku “Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk” Sriwarno Andar (1998), Dalam membagi furnitur berdasarkan tempat pemakaian tidak hanya dipengaruhi oleh material furnitur namun juga fungsi dan tujuan dari furnitur itu sendiri saat dibuat. Berikut pembagiannya:

a. Loose Furnitur Jenis furnitur yang sering dijumpai sehari-hari seperti meja makan dan kursi makan dan masih banyak jenis lainnya. Furnitur ini memiliki banyak jenis dan bentuk yang bisa di gerakkan dan dipindahkan. b. Indoor Furnitur Furnitur yang peletakkannya tidak bisa terkena sinar matahari secara langsung, dan tidak memakai finishing yang tahan cuaca panas dan hujan. contoh furnitur jenis indoor ini adalah sofa yang biasa diletakkan di ruang keluarga. c. Outdoor Furnitur Furnitur yang bisa terkena sinar matahari secara langsung dan tahan terhadap cuaca karena memakai finishing khusus yang diperuntukkan untuk cuaca ekstrim. Furnitur ini biasa diletakkan di teras atau taman terbuka.

31

D. Berdasarkan Sistem Konstruksi

Berdasarkan buku “Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk” Sriwarno Andar (1998), furnitur bisa dibedakan dalam sistem konstruksinya yaitu : a. Built in Furnitur Built in Furniture adalah suatu konstruksi furnitur yang memanfaatkan bangunan rumah atau gedung sebagai bidang penguat konstruksi. Konstruksi furniture menempel pada dinding yang khusus dibangun untuk penempatan furnitur. Sepintas akan mnampak bahwa furnitur tersebut rata dengan dinding dari langit- langit hingga lantai. Umumnya dipakai untuk pembuatan lemari atau rak. Keuntungan dari konstruksi ini adalah kemudahan perawatan dan kebersihan karena sedikit sekali adanya celah yang terbuka. Namun kelemahannya mudah terserang lapuk bila dinding bangunan terlampau lembab dan berjamur. b. Knock Up Furnitur Konstruksi furnitur ini menggunakan sistem sambungan konstruksi mati (fixed construction). Seluruh sambungan tergabung secara permanen oleh bahan lem, paku, atau bahkan tertanam dalam konstruksi bangunan. Contohnya kursi tamu, bangku belajar di sekolah, kursi panjang di ruang tunggu, dan street furnitur. Dengan teknik ini pemakai tidak memiliki peluang membongkar kembali furnitur menjadi komponen-komponen lepas.

c. Knock Down Furnitur Keuntungan sistem knockdown adalah dapat dilepas pasang untuk memudahkan penyimpanan dan pengemasan. Furnitur knockdown sangat efisien dalam penyimpanan atau pengiriman karena tidak memakan banyak tempat dan bisa memuat banyak dalam pengiriman. Untuk sistem konstruksinya dipusatkan pada

32

kekuatan sekrup dan baut yang digunakan sebagai penyambung bagian-bagian furnitur tersebut.

d. Folding Furnitur Alternatif lain dalam penyelesaian problema ruang adalah dengan pendekatan sistem lipat. Konstruksi yang dilipat, selain ringkas juga dapat menghemat pemakaian ruang pada saat penyimpanan. Furnitur yang paling sering menggunakan sistem konstruksi ini adalah kursi. Dalam mendesain kursi lipat ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1) Prosedur operasional melipat dan membuka kursi. 2) Keamanan dalam melipat dan membuka kursi agar tidak terjadi resiko terjepitnya tangan atau kaki pemakai.

e. Stacking Chair Selain sistem lipat, konstruksi kursi dapat didesain dengan pendekatan susun. Dalam sistem susun, bagian kaki kursi yang berada di atas akan masuk ke bagian badan kursi yang berada dibawahnya. Desain konstruksi stacking menuntut perhitungan yang presisi pada saat dua atau lebih kursi disusun. Adapun kemungkinan penyusunannya adalah :

1) Tumpukan mengarah keatas (vertical arrangement). 2) Tumpukan mengarah miring (diagonal arrangement). 3) Tumpukan mengarah ke sejajar permukaan lantai (horizontal arrangement). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem susun adalah :

1) Kekuatan struktur kursi yang menghasilkan perhitungan berapa jumlah maksimum kursi yang dapat ditumpuk. 33

2) Pemilihan material dan finishing yang tepat agar permukaan kursi yang ditumpuk tahan gores dan tidak terjadi cacat.

2.1.6 Sistem Konstruksi Furnitur Kayu Dalam membuat sebuah furnitur diperlukan sebuah konstruksi yang kuat dan dalam pembuatan kosntruksi tersebut terdapat beberapa teknik menyambung kayu mulai dari yang mudah sampai dengan teknik yang sulit. Dalam membuiat sebuah sambungan furnitur kita juga harus memperhatikan beberapa aspek yaitu kekuatan, fungsi, serta keindahan atau kerapihan dari sambungan kayu yang hendak dibuat. Keda aspek tersebut sangat diutamakna dalam membuat sebuah furniture karena memiliki fungsi untuk digunakan oleh manusia. Berikut ini beberapa contoh teknik – teknik konstruksi sambungan dalam furnitur berdasarkan buku “Konstruksi Kayu untuk Furniture & Bangunan”, yaitu:

a. Butt Joints Butt Joints adalah teknik menyambung kayu membentuk siku yang paling mudah dilakukan. Sambungan Butt Joints dibuat dengan menumpukkan dua buah kayu. Untuk mengikat sambungan ini diperlukan bantuan paku, sekrup, atau lem.

(Gambar 2.15 Teknik Butt Joints ) (Sumber: www.craftmanspace.com)

34

b. Mitered Butt Joints

Mitered Butt Joints adalah sambungan Butt Joints dimana ujung siku sambungan dipotong membentuk sudut 45 derajat, sehingga ketika kedua papan dipadukan, kedua ujung siku akan bertemu dan membentuk sudut tepat 90 derajat. Di Indonesia sambungan dengan teknik ini biasa disebut dengan adu manis.

(Gambar 2.16 Teknik Mitered Butt Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

c. Lap Joints

Lap Joints memiliki kemiripan dengan Butt Joints , hanya yang disambung adaah bagian ketebalan papan, bukan bagian sudut papan. Sambungan ini juga sederhana, hanya memerlukan paku sebagai pengikatnya.

(Gambar 2.17 Teknik Lap Joints )

(Sumber: Konstruksi Kayu Untuk Furniture & Bangunan ) 35

d. Half Lap Joints

Sambungan ini termasuk sambungan sudut, namun yang membentuk sudut adlah bagian ketebalan papan. Sambungan jenis ini dibuat dengan memotong ketebalan papan masing – masing menjadi setengahnya, kemudian ditumpuk menjadi satu. Setelah itu baru dipaku atau dilem.

(Gambar 2.18 Teknik Half Lap Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

e. Rabbet Joints

Rabbet Joints adalah system sambungan dengan cara membuat alur sepanjang kayu atau papan yang hendak disambung secara berpasangan. Kedua kemudian dipadukan satu sesuai alur yang telah dibuat.

36

(Gambar 2.19 Teknik Rabbet Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

f. Dado Joints Dado Joints merupakan sistem sambungan mirip seperti Rabbet Joints , namun digunakan untuk proses menyambung kayu, papan, atau balok di bagian tengah.

(Gambar 2.20 Teknik Dado Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

37

g. Box Joints Box Joints merupakan cara menyambung sudut kayu dengan cara membuat gerigi pada ujung sambungan secara tumpang-tindih. Keuntungan sambungan ini hasilnya lebih kokoh dan kuat, tapi cara pembuatannya lebih sulit dan memerlukan peralatan yang lengkap karena diperlukan kerapihan serta presisi disetiap sambungannya.

(Gambar 2.21 Teknik Box Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com) h. Dovetail Joints Dovetail Joints adalah sambunga sudut yang mirip dengan Box Joints . Keduanya dibuat dengan cara membuat gerigi pada ujung sambungan, dan dibuat tumpang-tindih. Pada bagian ujung Dovetail Joints dibuat lebih lebar mirip dengan ekor burung, sehingga lebih kokoh dari Box Joints. Dalam membuat Dovetail Joints diperlukan ketelitian dan keahlian untuk menghasilkan sambungan yang rapih dan detail.

Beberapa contoh variasi sambungan Dovetail Joints , yaitu:

38

1) Common Dovetail

(Gambar 2.22 Teknik Common Dovetail )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

2) Through Dovetail

(Gambar 2.23 Teknik Through Dovetail )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

39

3) Dovetail-Keyed Mitter

(Gambar 2.24 Teknik Dovetail-Keyed Mitter )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

4) Lapped Dovetail

(Gambar 2.25 Teknik Lapped Dovetail )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

40

5) Secret Lapped Dovetail

(Gambar 2.26 Teknik Decret Lapped Dovetail )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

6) Sliding Dove Joints

(Gambar 2.27 Teknik Sliding Dove Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

41

i. Finger Joints Finger Joints adalah system penyambung kayu dengan membuat lidah-lidah pada ujung kayu, sehingga kedua ujung kayu dapat dipadukan menjadi satu. Finger Joints biasanya digunakan unutk membentuk papan lebar. Dalam membuat sambungan ini memerlukan ketepatan yang tinggi, sehingga memerlukan bantuan mesin untuk membuat lidah-lidahnya.

(Gambar 2.28 Teknik Finger Joints )

)Sumber: www.craftmanspace.com)

j. Mortise & Tenon Joints Mortise & Tenon Joints adalah system penyambungan ayu dengan membuat lubang (mortise) pada alah satu kayu yang hendak disambung, dan membuat lidah (tenon) untuk dimasukkan pada lubang mortise tersebut.

42

(Gambar 2.29 Teknik Mortise & Tenon Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

k. Spline Joints Spline Joints adalah sistem penyambungan kayu dengan membuat alur pada kedua buah kayu yang akan disambung, dan memberikan sepotong kayu sebagai bahan penyambung di tengah keduanya.

(Gambar 2.30 Teknik Spline Joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com) 43

l. Domino Spline Domino Spline merupakan system Spline yang digunakan untuk menyambung bagian tengah kayu. Sistem ini dapat digunakan untuk papan maupun balok dan juga dapat dibuat kemiringan yang diingikan sesuai sudut yang pas.

(Gambar 2.31 Teknik Domino Spline )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

m. Dowel Sistem ini merupakan penyambung kayu yang mirip dengan system Spline, yaitu kayu yang disambung dengan pasak (dowel). Bedanya adalah kayu penyambungnya (dowel) berbentuk bundar dan cara penyambungnya adalah dengan membuat lubang pada kayu-kayu yang hendak disambung. Dowel biasanya dbuat bergerigi, dengan tujuan agar menempel erat pada kayu yang disambung.

44

(Gambar 2.32 Teknik Dowel)

(Sumber: www.craftmanspace.com)

n. Pocket Joints Pocket Joints adalah system penyambung sudut dengan cara memperkuat sambungan dengan menambahkan sekrup, setelah membuat lubang kecil dengan sudut kemiringan 30-45 derajat. Sistem ini tidak berbeda dengan Mortise & tenon atau Dowel hanya saja ditambahkan dengan sekrup dengan diagonal kayu.

(Gambar 2.33 Teknik Pocket joints )

(Sumber: www.craftmanspace.com) 45

o. Tongue & Groove System ini biasanya digunakan untuk menyambung lantai kayu (parquet) tujuannya untuk memperlebar bidang tersebut. Pada selembar kayu dibuat tongue (lidah) pada salah satu sisinya, dan groove pada sisi lainnya. Kedua sambungan ini kemudian disambungkan dan akan mengunci setelah terpasang dengan tepat.

(Gambar 2.34 Teknik Tongue & Groove )

(Sumber: www.craftmanspace.com)

2.1.7 Kajian Sistem Konstruksi Furnitur Besi Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka. Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik,

46

antara elektroda las dan benda kerja. Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listrik. Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antara lain : 1. Peralatan Utama - Mesin Las - Arus Listrik : AC/DC - Holder / tang elektroda / penjepit elektroda - Men massa / Plek massa - Kabel Las : kabel elektroda/kabel massa/kabel tenaga 2. Peralatan Keselamatan Kerja -Topeng las untuk melindungi mata dari sinar las - Masker / blower hisap untuk pelindung hidung untuk menghindari asap las - Apron/pelindung dada - Sarung tangan Khhusus - Sepatu pelindung 3. Peralatan Bantu - Tang - Sikat baja - Palu kerak - Meja las - Mesin Gerinda Cara pengelasan : 1. Mengetahui kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda 2. Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja 3. Posisi badan harus senyaman mungkin dan relaks 4. Kemiringan elektroda ( 70 / 80 derajat ) dan arah pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda menggores. 5. Posisi topeng las untuk keselamatan kerja (wajib di pakai) 47

6. Saat mengelasan rigi-rigi harus di usahakan lurus pada jalurnya dan jangan terburu

(Gambar 2.35 Konstruksi Las) ( Sumber : www.navalcrew.com )

2.1.8 Pengertian Dasar Ergonomi Kata “ergonomi” berasal dari kata Yunani, ergo yaitu kerja, nomos yaitu peraturan. Ergonomi merupakan cabang ilmu desain yang mempelajari tentang ukuran tubuh manusia secara rata-rata dengan objek desain seperti bangunan, mesin, furnitur, dan sebagainya. Prinsip ergonomi tercapai apabila desain tersebut dapat berfungsi secara nyaman efisien di tangan manusia universal. Tujuan dari ergonomic tersebut adalah efektifitas dalam bekerja atau beraktivitas.

2.1.8.1 Kajian Ergonomi pada Café Berikut data dan gambaran ergonomi pada cafe dengan fasilitas minimal standar: 1. Ergonomi pada Kursi Di dalam suatu café biasanya diletakan sebuah sarana duduk untuk melakukan aktivitas makan dan minum. Standar ergonomi dalam

48

desain tempat duduk sangat penting. Data-data ergonomi harus dijadikan pedoman dasar dalam perancangan kursi untuk mencapai fungsi dan kenyamanan yang maksimal. Bagian ergonomi terpenting dalam perancangan kursi adalah sudut kemiringan kursi. Ukuran standar kemiringan kursi menurut ilmu ergonomi adalah 95-105°. Jika kurang dari batas tersebut, kursi terlalu tegak dan tidak akan nyaman diduduki. Sebaliknya jika kemiringan melebihi batas tersebut, harus disesuaikan dengan kegunaannya.

(Gambar 2.36 Ergonomi Pada Kursi Pada aktivitas café ) (Sumber : Panero, Julius. (1979) . Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.227. Jakarta:Erlangga)

2. Ergonomi Meja Makan Pada Café

Di dalam café biasanya ditempatkan meja untuk meletakan makanan dan minuman yang di hidangkan. Ergonomi terpenting dalam desain meja makan adalah ukuran meja dan sirkulasi bersih agar tercapai pergerakan yang ideal. Area sirkulasi yang ideal berikut dengan area aktivitas pengguna meja sekitar 102 cm. Berikut merupakan gambaran mengenai area sirkulasi dan area aktivitas pada meja makan di dalam café :

49

(Gambar 2.37 Ergonomi Pada Meja Makan Pada aktivitas café ) Sumber : Panero, Julius. (1979) . Dimensi Manusia dan Ruang Interior, hal.226. Jakarta:Erlangga

3. Ergonomi konter di dalam cafe

Café memiliki konter untuk bertransaksi pembeli dan penjual untuk membeli makanan dan minuman. Ergonomi terpenting dalam desain konter adalah ukuran meja dan sirkulasi bersih agar tercapai pergerakan yang ideal. Area sirkulasi yang ideal berikut dengan area aktivitas di konter 104.- 109 cm. Berikut merupakan gambaran mengenai area sirkulasi dan area aktivitas pada meja konter di dalam café :

50

(Gambar 2.38 Ergonomi Pada Meja konteraktivitas café ) Sumber :neufert. (2000). Architects' data Third Edision, hal.225-6. London. Blackwell Science

2.1.8.2 Kajian Ergonomi Bermain Gitar Duduk Cara memegang gitar dan posisi duduk terbaik dalam belajar gitar itu sangatlah penting untuk mempercepat dan membuat anda rileks dalam memainkan jari jemari anda di fretbroad gitar, cara memegang dan cara duduk juga berpengaruh kepada daya jangkau jari anda dalam bermain melodi maupun untuk membentuk kunci gitar yang memerlukan bentangan jari yang jauh. Banyak sekali orang yang belum mengetahui kenapa jarinya tidak bisa maksimal bila di bentangkan yang akhirnya tidak bisa menjangkau beberapa bentuk melodi dan bentuk kunci gitar yang ingin dia mainkan. Pada dasarnya bentuk memegang gitar dan cara duduk dalam bermain gitar itu ada 2 varian yaitu posisi klasik dan posisi casual. Posisi klasik biasa di lakukan oleh para pemain gitar yang beraliran klasik seperti neoclasical dan flamenco/flamengo (Klasik Spanyol dan Latin). Sedangkan posisi casual lebih sering di mainkan oleh para pemain gitar yang terbilang labih modern, seperti gitaris zaman sekarang. Secara lebih detail dari cara memegang dan duduk dalam bermain gitar adalah sebagai berikut : 51

Cara memegang gitar klasik dan casual. • Klasik : Ibu jari tangan kiri akan memegang pertengahan leher gitar, posisi ini sangat menguntungkan untuk sang pemain klasik dalam menjangkau beberapa kunci gitar yang memerlukan bentangan jari karena dengan ibu jari di tempatkan di tengah leher gitar. Cara memegang seperti ini di anggap cara memegang gitar yang benar oleh kebanyakan guru gitar. • Casual : Ibu jari memegang lebih ke atas leher gitar, posisi ini juga tidak kalah banyak yang menggukanakan terutama oleh para pemain blus dan rock n roll. Posisi ini lebih menguntungkan buat teknik bending dari pada posisi klasik. Hal ini di terangkan langsung oleh Joe Satriani bila ingin bisa bending sampai 1 1/2 nada dan untuk melakukan vibrasi maksimal. Cara casual juga lebih terlihat nyaman bila di mainkan dalam posisi berdiri dan terlihat lebih modis namun juga di katakan cara yang salah bagi beberapa guru gitar.

Cara duduk bermain gitar klasik

(Gambar 2.39 Gaya Duduk Gitar Klasik) (Sumber : http://www.kompasiana.com/)

Klasik : Posisi duduk seperti ini adalah dengan menempatkan body gitar di atas paha kiri dan posisi gitar miring beberapa derajat, biasanya kaki kiri di beri dudukan biar kaki kiri agak terangkat lebih ke atas dari kaki kanannya.

52

(Gambar 2.40 Gaya Duduk Gitar Klasik) (Sumber : https://barryraphael.wordpress.com)

Casual : Kebalikan dari klasik, posisi ini adalah dengan cara menempatkan body gitar di atas paha kanan. Cara seperti ini sangat familiar dan sering di gunakan para pemula bahkan para shreder sekelas Paul Gilbert dan Andy James.

2.1.9 Pengertian Estetika Estetika adalah cabang ilmu yang mempelajari suatu keindahan, seni, dan cita rasa dari suatu objek, kreasi, atau karya sebagai bentuk apresiasi. Keindahan yang dimaksud tidak memiliki definisi pasti melainkan berdasarkan kemampuan penilai mengapresiasi atau kemampuan menerima karya, ataupun berdasarkan dampak karya terhadap kehidupan manusia. Dalam menciptakan estetika perancangan yang lebih baik dan menarik, perlu diterapkan prinsip-prinsip desain dalam rancangan tersebut.

53

2.2 Tinjauan Khusus Pada sub-bab tinjauan khusus ini akan dijelaskan mengenai hasil survei maupun hasil wawancara beserta dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan café komunitas blues di Jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan.

2.2.1 Komunitas Break time Blues Awal 2011, gitaris musik blues Indonesia Kongko Bangun Pambudi dan beberapa rekannya, seperti Iqbal Pria Fadhila, merasakan ''kepenatan''. Saat itu, gempuran musik pop seakan tak terbendung. Program musik di berbagai televisi dan radio semakin melupakan para pecinta musik blues. Dalam kondisi itu, penggemar musik idealis seperti mereka tak bisa berdiam diri. Seperti para founder blues di Afrika yang menghibur dan memerdekakan diri dengan memainkan musik itu saat menghadapi rasisme, Kongko dkk melakukan hal serupa. Awalnya tak lebih dari sepuluh orang. Mereka membentuk Komunitas Break Time. Sesuai namanya, komunitas tersebut mengajak seluruh pecinta blues bergabung dan berkumpul untuk menyegarkan diri dengan menyanyikan lagu- lagu blues. Lokasi kumpul pertama adalah Jambodroe Cafe di Gedung Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Di sana, mereka secara rutin menghibur para pengunjung Cafe dengan lagu-lagu blues. Lama kelamaan, Break Time semakin dikenal. Para penggemar blues makin ramai berdatangan ke Jambodroe Cafe . Melihat antusiasme yang tinggi, Kongko dkk mulai mengadakan aneka event. Massa terus bertambah. Itu terjadi setelah mereka membuka akun di beberapa jejaring sosial. Kini break time blues pindah ke Alibi coffee di sana, setiap Sabtu malam para penggemar blues datang. Mereka boleh tampil atau sekadar duduk, minum, sambil menikmati musisi blues beraksi di panggung.

54

2.2.2 Alibi Coffee Tempat ini biasa digunakan perkumpulan blues Breaktime (Blues Relax and Kongkow-Kongkow time) di Jakarta untuk bertemu, sharing, belajar dan bermain musik blues dari semua kalangan tempat ini berada di Jalan Raden Saleh Raya No. 45C, Menteng, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, café ini memiliki 2 lantai, lantai 1 adalah café pada umumnya untuk bersantai menikmati makan dan minum, sedangkan diatas adalah tempat yang disediakan café tersebut untuk live musik dan dijadikan tempat jamming para komunitas break time blues untuk melakukan kumpul rutin mingguan. tempat ini berangkat pada dasarnya bukan untuk perkumpulan musik blues, karena dia menyediakan alat-alat musik untuk live musik dan di gunakan komunitas musik blues untuk berkumpul dan jam session . Akhirnya café tesebut terkenal dengan perkumpulan musik bluesnya.

a. Lokasi

(Gambar 2.41 Peta lokasi Alibi Coffee) (Sumber : http://www.google.com > maps)

Alamat : Jalan Raden Saleh Raya No. 45C, Menteng, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430

Jam oprasional : Weekday 12 PM- 11 PM WIB Weekend 12 PM – 01 AM WIB

55

b. Fasilitas: • Café • Mini Panggung unutuk acara • Jam session, edukasi musik, dan bermain musik c. Struktur Organisasi:

Owner

Café

Kepala

Oprasional

Chef

Barista

Kasir

pramusaji

(Bagan 2.1 Struktur Organisasi Alibi Coffee ) (Sumber :Data Survey Penulis) c. Desain

Dari hasil wawancara dengan kepala oprasional Alibi Coffee , Dapat dilihat dari segi interior café tersebut menggunakan style eklektik desain. Karena pengunjung disini berbagai macam umur dari muda sampai paruh baya makan,

56

maka café ini memilih Eklektik desain, eklektik desain sendiri sayang unik karena memiliki karakter desain dari beberapa periode waktu dan tempat yang berbeda dan dipadukan menjadi satu. Gaya klasik, modern, kontemporer, tradisional, semuanya bisa digabungkan dalam satu ruangan.

• Beberapa gambar hasil survey pada alibi:

(Gambar 2.42 Tampak Luar Alibi Coffee) (Sumber :Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.43 Tampak Dalam Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

57

(Gambar 2.44 Tampak Funitur Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.45 Meja Kasir dan Meja Barista Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

58

(Gambar 2.46 Meja Kasir dan Meja Barista Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.47 Tampak Funitur Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

59

(Gambar 2.48 Tampak Funitur Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.49 Alat-Alat musik untuk perform pada Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

60

(Gambar 2.50 Alat-Alat musik untuk perform pada Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.51 mini stage untuk perform pada Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

61

(Gambar 2.52 kegiatan jamming dan sharing blues pada Alibi Coffee) (Sumber : Hasil Survey Penulis) e. Analisa Pada Alibi Coffee

• Strength a. Alibi Coffee memiliki tempat strategis di daerah tengah kotas Jakarta yang dapat mudah di akses b. Desain yang dapat mencakup ke semua kalangan mulai dari remaja hingga dewasa, dan juga harga makanan dan minuman dari café terbilang cukup murah. • Weakness a. Memiliki tempat sangan sempit dan kurang nya sirkulasi gerak di dalam café tersebut • opportunity c. café ini terkenal dengan komunitas blues nya dan memiliki pasar yang luas dari semua kalangan • Thread a. Café tersebut harus memiliki ruang lebih besar karena sempit dan ramai hingga ada beberapa yang tidak kebagian tempat duduk.

62

2.2.3 earhouse café Earhouse, yang sebenarnya adalah kepanjangan dari Endah ‘n Rhesa House, dimana konsepnya adalah this is their house . Tempat yang minimalis dengan mini space buat jamming dengan format akustik, Anda akan disambut ear crew ketika Endah ‘n Rhesa tidak di tempat. Tempat jamming ini pun juga bersatu dengan mini coffee shop dengan harga yang sangat affordable dan juga rasa yang tidak kalah enak rasanya dari café lain. Content-nya pun juga beragam, pertama di hari Senin ada Monday Practice dimana Endah ‘n Rhesa support pengunjung yang hadir untuk kelas musik gratis. Mulai kelas bas/gitar sampai songwriting dengan membawa instrumen sendiri, setelah itu dilanjutkan dengan jamming session . Hari Selasa ada GTS (Gitaris Tangerang Selatan) yang siap dengan permainan gitar yang tidak kalah bagus. Hari Rabu ada Jamming Wednesday yang dimulai jam 8 malam, siapapun boleh hadir untuk jamming session. Lalu hari Kamis ada Thursday Night Live dengan performance dari Endah ‘n Rhesa yang dimulai pukul 9 malam.

a. Lokasi

(Gambar 2.53 Peta Lokasi Earhouse café ) (Sumber : http://www.google.com > maps)

63

Alamat : Jl. Siliwangi, Pamulang Bar., Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten Jam oprasional : 15.00 – 23.00 WIB

b. Fasilitas: • Café • Mini Panggung untuk acara • Jam session, edukasi musik, dan bermain musik c. Struktur organisasi:

Owner

Café

Kepala Oprasional

Chef Merchandise Store

Barista

Kasir

Pramusaji

(Bagan 2.2 Struktur Organisasi Earhouse Café ) (Sumber :Data Survey Penulis)

64

c. Desain:

Dari hasil wawancara dengan pemilik Earhouse, Dapat dilihat dari segi interior café tersebut menggunakan style industrial desain. Karena sedang trend saat ini dan banyak yang datang adalah anak muda yang ingin belajar musik atau sekedar kumpul desain industrial pun menjadi pilihan café tersebut • Berikut gambar gambar earhouse café

(Gambar 2.54 Logo Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.55 Furnitur Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis) 65

(Gambar 2.56 Furnitur dan Konter Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.57 Konter Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.58 Merchandise 1 Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

66

(Gambar 2.59 Merchandise 2 Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.60 Jamming Session Pada Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)

(Gambar 2.61 Tampak depan Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis) 67

e. Analisa Pada Earhouse Café

• Strength a. Earhouse Café memiliki tempat strategis di daerah tengah kota Tangerang selatan yang dapat mudah di akses b. Desain yang sangat mengikuti dan mudah di terima anak muda sekarang dan juga harga makanan dan minuman dari café terbilang cukup murah. • Weakness a. Memiliki tempat sangan sempit dan kurang nya sirkulasi gerak di dalam café tersebut • opportunity d. banyak event-event musik dari beberapa komunitas di daerah tangerang dan selalu mempublikasi kalau ada musisi yang tampil disana • Thread a. Café tersebut harus memiliki lebih besar space nya karena kalau ada event-event beberapa ada yang tidak kebagian tempat duduk bahkan sampai luar café

68

2.2.4 Data dan Perbandingan Hasil Survey Café Komunitas Blues

Brand Alibi Coffee Earhouse café Jalan Raden Saleh Raya No. Jl. Siliwangi, Pamulang Bar., 45C,Menteng, Kenari, Senen, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Banten Ibukota Jakarta

Lokasi

Public Space

Furniture

Metal Material Kayu Jati Kayu Jati Belanda Kayu belas

Style Eklektik Industrial

(Tabel 2.1 Tampak depan Earhouse Café ) (Sumber : Hasil Survey Penulis)