Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP LAMPIRAN Media alternatif pop..., Aleksandra Ekhe Wahyu Nugroho, FIK UMN, 2019 Pemberitaan 1 News By Wahyu Acum Nugroho Mosi Tidak Percaya Musisi Soal RUU Permusikan Draft RUU Permusikan sepertinya menelorkan bukan polemik tapi pertanyaan dan penolakan dari sejumlah musisi terhadap musik, hal dasar yang menjadi kecintaan dan sumber penghidupan mereka. Sejak akun twitter Billboard Indonesia pertama kali mengunggah draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan lalu di retweet oleh khalayak ramai, seperti bola salju timbul keramaian di linimasa yang berisi soal penolakan dari sejumlah musisi terhadap Rancangan RUU Permusikan ini. Ada banyak pasal yang dikritisi oleh musisi, diantaranya pasal 5 dan pasal 50 serta pasal 32 – 35 yang dicurigai sebagai ‗pasal karet‘ dan mengekang kebebasan berpendapat. ―Pasal 5 & 50 di RUU Permusikan juga sudah bertentangan dengan pasal 28 UUD 1945 juga tuh: ―Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,‖ kata Arian, vokalis Seringai yang keberatan dengan Draft RUU Permusikan ini di akun twitternya. Menurut Arian, draft RUU Permusikan ini tidak perlu mengingat soal industri musik, hak cipya, perdagangan sudah diatur. ―RUU Permusikan buat gue gak perlu. masalah industri musik, hak cipta, perdagangan, & lainnya kan sudah ada UU-nya juga, disempurnakanlah. apalagi dalam RUU Permusikan banyak pasal2 karet yang mengekang kreativitas. di negara2 lain gak ada UU sejenis, karena memang gak perlu,‖ tambahnya. Senada dengan Arian, Iwan Fals lewat akun twitternya juga turut bereaksi soal pasal 5 dan 50 yang dinilainya mengundang banyak pertanyaan. ―Ini maksudnya gimana ya, dgn mendorong, memuat, memprovokasi, menistakan, mendorong, membawa pengaruh negatif & merendahkan…(RUU Permusikan),‖ ungkap Iwan Fals. Tak hanya penolakan musisi di media sosial, reaksi sejenis juga diutarakan oleh musisi Glenn Fredly. Bersama rekan-rekannya di Media alternatif pop..., Aleksandra Ekhe Wahyu Nugroho, FIK UMN, 2019 Kami Musik Indonesia (KAMI) yang tahun lalu sukses menggelar Konferensi Musik Indonesia di Ambon, ia terlibat langsung dalam pembahasan awal soal RUU Permusikan ini. ―Intinya adalah sejak awal saat ada Wacana RUU Permusikan dari DPR ini saat KAMI diundang dengar pendapat saat itu, usulan utama adalah pembenahan Tata Kelola Industri Musik,‖ ungkap Glenn kepada PHI, Kamis (31/1/2019). Sumber : https://pophariini.com/mosi-tidak-percaya-musisi-soal-ruu- permusikan/, 2019 Pemberitaan 2 News By Fari Etona Danilla, Arian 13, Hingga Jason Ranti Menolak RUU Permusikan Minggu malam, tanggal 3 Januari 2018 sejumlah musisi yang menamakan dirinya Koalisi Nasional Tolak RUU menyebarkan rilis pers sebagai penyataan sikap mereka untuk menolak Rancangan Undang Undang Permusikan yang sedang digodok di parlemen saat ini. Sejauh ini koalisi terdiri dari 250 musisi dari berbagai latar belakang berbeda dan mereka semua meramaikan media sosial dengan tagar #tolakRUUPermusikan dan #KNTLRUUP. Poin-poin pernyataan sikap itu menekankan bahwa RUU Permusikan itu ―Tidak Perlu dan Justru Berpotensi Merepresi Musisi‖ dan secara umum, RUU Permusikan ini memuat Pasal yang tumpang tindih dengan beberapa Undang-Undang yang sudah ada seperti: UU Hak Cipta, UU Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, dan UU ITE. Juga RUU ini bertolak belakang dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, serta bertentangan dengan Pasal 28 UUD 1945 yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam negara demokrasi. Danilla Riyadi menambahkan, ―Kalau musisinya ingin sejahtera, sebetulnya sudah ada UU Pelindungan Hak Cipta dan lain sebagainya dari badan yang lebih mampu melindungi itu; jadi untuk apa lagi RUU Permusikan ini.‖ Media alternatif pop..., Aleksandra Ekhe Wahyu Nugroho, FIK UMN, 2019 Lalu Rara Sekar juga menemukan setidaknya 19 Pasal yang bermasalah. ―Mulai dari ketidakjelasan redaksional atau bunyi pasal, ketidakjelasan ―siapa‖ dan ―apa‖ yang diatur, hingga persoalan mendasar atas jaminan kebebasan berekspresi dalam bermusik‖ Selain itu perihal beberapa pasal karet salah satunya Pasal 5 memuat kalimat yang penuh dengan multi interpretasi dan bias, seperti ―mensita, melecehkan, menodai, dan memprovokasi.‖ Menurut Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca, ―Pasal karet seperti ini membukakan ruang bagi kelompok penguasa atau siapapun untuk mempersekusi proses kreasi yang tidak mereka sukai‖. Problem lain adalah RUU Permusikan ini dianggap berpihak pada industri besar karena mensyaratkan pekerja musik harus berserfitfikat. Juga Pasal 10 yang tidak memberikan ruang kepada musisi untuk melakukan distribusi karyanya secara mandiri, Pasal ini sangat berpotensi memarjinalisasi musisi, terutama musisi independen. Menurut Jason Ranti, dengan mengatur tentang cara distribusi musik melalui ketentuan yang hanya bisa dijalankan oleh industri besar, maka Pasal ini menegasikan praktek distribusi karya musik yang selama ini dilakukan oleh banyak musisi yang tidak tergabung dalam label atau distributor besar. ―Ini kan curang,‖ tambah Jason Ranti. Selain itu, Endah Widiastuti dari Endah N Rhesa menambahkan bahwa ―Referensi pembuatan RUU ini tidak paham gerakan dan nafas kelompok musik bawah tanah.‖ Mondo Gascaro juga berpendapat tentang sertifikasi musisi bahwa ―Lembaga sertifikasi yang ada biasanya sifatnya tidak memaksa pelaku musik, tetapi hanya pilihan atau opsional‖. Selain itu, pasal-pasal terkait uji kompetensi ini berpotensi mendiskriminasi musisi autodidak untuk tidak dapat melakukan pertunjukan musik jika tidak mengikuti uji kompetensi. Demikian pula dengan Pasal 13 tentang kewajiban menggunakan label berbahasa Indonesia. Wilayah karya musik merupakan karya seni. ―Seni itu sendiri merupakan bahasa, sehingga penggunaan label berbahasa Indonesia pada karya seni seharusnya tidak perlu diatur‖ tambah Puti Chitara penyanyi solo dan juga vokalis Barasuara Media alternatif pop..., Aleksandra Ekhe Wahyu Nugroho, FIK UMN, 2019 Arian 13 menambahkan ―dengan kata lain, banyaknya pasal yang mengatur hal yang tidak perlu diatur ini menunjukkan bahwa RUU Permusikan ini tidak perlu‖ tegas Arian 13 dari band Seringai. ―Tujuan RUU ini jelas banget berpihaknya ke mana; yang mau dipadamkan jelas kebebasan berekspresi, berkarya, dan berbudaya serta manfaat ekonomi yang bisa dihasilkan dari situ oleh individu- individu‖ tegas Mondo Gascaro. Maka dari itu, Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan ini menuntut rancangan Undang-Undang ini dibatalkan. Sumber : https://pophariini.com/danilla-arian-13-hingga-jason-ranti- menolak-ruu-permusikan/ , 2019 Pemberitaan 3 News By Fari Etona #TolakRUUPermusikan Bergema Dari Berbagai Daerah Indonesia Pantauan Pop Hari Ini per hari Sabtu, 9 Februari 2019 ini melalui akun media sosial Instagram dan tagar #tolakRUUPermusikan telah bergema dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui berbagai diskusi- diskusi yang digelar secara mandiri, beberapa kota bahkan sudah menyuarakan suaranya untuk menolak Rancanangan Undang Undang Permusikan yang langsung menuai kontroversi sejak berita tersebut pertama kali sampai ke para musisi Indonesia pada tanggal 28 Januari melalui berita yang dilansir Tirto dan diramaikan oleh cuitan Arian 13 Seringai di jagat Twitter. Dari pantauan tagar TolakRUUPermusikan di media sosial, sejumlah kota yang menyatakan dukungannya menolak RUU ini adalah Surabaya, Jogja, Malang, Cianjur, Bogor, Medan, Makassar, hingga Bali. Sementara itu berbagai diskusi yang mempertanyakan arah RUU ini pun secara kolektif bermunculan di berbagai kota lain seperti Bali, Padang, Bandung, Garut. Berbagai media baik nasional dan internasional juga turut memberitakan berita ini. Di antaranya Metro TV dan CNN. Media alternatif pop..., Aleksandra Ekhe Wahyu Nugroho, FIK UMN, 2019 Sementara itu petisi untuk menolak RUU Permusikan di di situs Change.org pun telah ditandangangai oleh lebih dari 250.000 orang dan kini menuju ke 300.000 tanda tangan. Dan Koalisi Nasional Tolak RUUP pun telah meluncurkan situs resminya http://tolakruupermusikan.com yang berfungsi sebagai pusat informasi resmi. Selain itu setelah lebih dari 250 musisi bergabung di barisan awal menyatakan suaranya menolak, hingga kini dukungan dari seluruh praktisi musik dan musisi hingga di luar musik terus berdatangan baik itu dari arus samping maupun utama. Mereka yang turut menolak adalah Raisa, Ari Lasso, Humania, hingga aktor Iko Uwais, serta sutradara Joko Anwar dan budayawan Sujiwo Tejo Di Surabaya sendiri lebih dari 150 orang menghadiri acara Diskusi Terbuka Bedah RUU Permusikan dan Kajian Terhadap Kebebasan Berekspresi Untuk Musisi di Bober Cafe, Surabaya, Jumat, 8 Februari kemarin. Diskusi ini dihadiri berbagai macam musisi lintas genre, lintas usia, lintas industri, rekan-rekan media lokal, Dewan Kesenian Jawa Timur, praktisi hukum serta audience umum yang menaruh perhatian dengan isyu ini. Diskusi yang berlangsung ser dan hangat ini akhirnya dengan sepakat menyatakan satu suara, TOLAK RUU PERMUSIKAN dan menghasilkan usulan/gagasan yang memperjuangkan #hakberkembang untuk seluruh
Recommended publications
  • 2011.3.Music & More
    1 “The company's origins date back to when Adrian Walker Restoration Work and I first met as apprentices over 20 years ago whilst has already begun in our Cathedral, by working on Blackburn Cathedral as mason and historical painter respectively,” said John. “With a shared passion for preserving historical buildings, we’ve formed a company that specialises in the conservation and restoration of these magnificent structures.” Superb examples of their restoration work can be seen on their website. For example: ADLINGTON HALL In the early summer John Lambert and his team restored the pale blue ceilings in our Nave aisles– for some of the paintwork (which was originally applied 45 years ago by The stone roof was taken down and cement rendered another panels were removed. New oak timbers were made on company) had site by Lambert Walker joiners, and were carefully fitted begun to flake. to replace old damaged parts of the original frame. John is known for Restoring the aisle ceilings, stage 2: his superb craftsmanship. treating and smoothing the edges. A few years ago John and his fine team had restored the bright golden yellow ceilings in the transepts. (See below) John had even painted the interior of JB’s house 13 years ago, and it’s still as good as new! Restoring all the aisle ceilings, stage 1: scraping off the peeling paint Restoring the aisle ceilings: the first one completed! It is thanks to the on-going success of our Cathedral Appeal that John Lambert and his team had worked John had formed a second company which restores historic buildings.
    [Show full text]
  • Red Nose Foundation Yayasan Hidung Merah
    Press Release April 5, 2013 Red Nose Foundation Yayasan Hidung Merah The Red Nose Foundation (Yayasan Hidung Merah) is a non-profit arts and education organization active in Jakarta, Indonesia. The Red Nose Foundation supports the development of children living in underprivileged circumstances through basic education and physical-fitness. The Red Nose Foundation works at the grass roots level, predominately within two village communities in Jakarta – Cilincing, in North Jakarta, and Bintaro- Lama, in South Jakarta. The foundation will host two events in April to help raise funds to support the foundation and its programs. Fundraising for the Red Nose Foundation! The 6th Annual Red Nose in Concert will be held on April 5, 2013 at the Rolling Stone Café in Kemang. On April 5, 2013, is the 6th annual Red Nose in Concert: we have live music at the Rolling Stone Cafe with performances by Sandhy Sondoro, Barry Likumahuwa Project, Gugun Blues Shelter, and Ray D’Sky. All of these incredible musicians are donating their talent for the 6th annual Red Nose in Concert to support Indonesia's underprivileged children and help keep them in school. The night will begin at 5 p.m. with a "Battle of the College Bands" with a group of pre-selected bands who will compete for the Grand Prize - an article in Rolling Stone Magazine and a free recording session at Once Mekel's studio. Doors open at 5 p.m. General Admission is Rp 100,000 VIP passes are Rp 500,000 and include free flow beer. On April 13, the foundation will host its first ever comedy festival and charity auction.
    [Show full text]
  • Deskripsi Pertunjukan Musik Blues Di Medan Di Dalam Komunitas Medan Blues Society Skripsi Sarjana Dikerjakan Oleh Nama
    DESKRIPSI PERTUNJUKAN MUSIK BLUES DI MEDAN DI DALAM KOMUNITAS MEDAN BLUES SOCIETY SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : ALBERT HFE SIAHAAN NIM : 130707080 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DESKRIPSI PERTUNJUKAN MUSIK BLUES DI MEDAN DI DALAM KOMUNITAS MEDAN BLUES SOCIETY OLEH: NAMA : ALBERT HFE SIAHAAN NIM : 130707080 DosenPembimbing I, DosenPembimbing II, Drs. Irwansyah, M.A. Drs. Perikuten Tarigan, M.Si. NIP.196212211997031001 NIP.195804021987031003 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN DITERIMA OLEH: Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada Tanggal : 18 JULI 2018 Hari : SENIN Dr. Budi Agustono, M.S. NIP. 196008051987031001 Panitia Ujian : TandaTangan 1. Drs. Irwansyah, M.A. ( ) 2. Drs. Perikuten Tarigan, M.Si. ( ) 3. Drs. BebasSembiring M. Si ( ) 4. Drs. KumaloTarigan, M.A. ( ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DISETUJUI OLEH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI KETUA, ArifniNetrirosa, SST., M.A. NIP 196502191994032002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 23 APRIL 2018 ALBERT HFE SIAHAAN 130707080 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan keberadaan musik Blues di kota Medan. Dan sebagai referensi tentang musik Blues.
    [Show full text]
  • Summarecon Mal Serpong Lifestyle Magazine 44 September 2016
    SUMMARECON MAL SERPONG LIFESTYLE MAGAZINE 44 SEPTEMBER 2016 SMSBLAST Magazine SEPTEMBER 2016 1 2 SMSBLAST Magazine SEPTEMBER 2016 SMSBLAST Magazine SEPTEMBER 2016 3 32 34 Let’s Workout Family Info Manfaat Anggar SEPTEMBER 2016 untuk Anak-anak CONTENTS dan Dewasa 04 Contents 06 Notes From Editor 08 Hot On SMS 12 Last Event 16 Accessories 8 18 In Style Hot On SMS 28 Taste The Food Kehangatan Festival 32 Family Info Mid Autumn Lantern 34 Let's Workout Let's Workout Festival 36 Box Office Yoga dan Manfaatnya 34 40 Close Up 42 On Stage Society 12 18 42 44 Music Last Event In Style 46 Community 58 48 Travelers 54 Gadget 55 Intermezzo 58 Society 60 Promo 62 Directory On Stage TONTOWI AHMAD Travelers DAN LILIYANA NATSIR Gadget Romantisnya 40 Pre-Wedding 48 42 di China 54 4 SMSBLAST Magazine SEPTEMBER 2016 SMSBLAST Magazine SEPTEMBER 2016 5 Notes from Editor smsblast 44th Edition penerbit PT Summarecon Agung Tbk advisor Board of Director PT Summarecon Agung Tbk editor in chief Cut Meutia deputy chief editor Rulli Lazuardi editor I Made Regi Julian Christina Manihuruk ntuk Anda yang merayakan Mid Autumn, bulan September ini Andina Lesmana Summarecon Mal Serpong akan memeriahkan tradisi tahunan ini Muhammad Fachriza lewat event Mid Autumn Lantern Festival, cek ulasannya di rubrik graphic designer Hot On SMS. SMSBlast bulan ini akan banyak membahas tradisi Udan kultur negara Tiongkok, seperti romatisnya foto pre-wedding di China al Fian adha serta melihat keunikan kerah Shanghai di baju Cheongsam yang identik documentation dengan warna merah. Summarecon distribution Setelah seru melihat berbagai macam acara yang ada di Mid Autumn Manajemen Lantern Festival, ajak keluarga Anda untuk berkeliling SMS dan menikmati PT Summarecon Agung Tbk promo-promo menarik dari tenant yang ada.
    [Show full text]
  • 155.Mp3 G:\MUSICS\+44\+44
    G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - 155.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Baby Come One (Accoustic ).mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Baby Come One.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Chapter 13.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Cliffdiving.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Interlude.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Lilian.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Little Dead.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Lycanthrope.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Make Ur Smile.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - No it isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - No, Ist isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - Weatherman.mp3 G:\MUSICS\+44\+44 - (When Ur Heart Stops Beating)\+44 - When Ur Heart Stops Beat ing.mp3 G:\MUSICS\+44\01 lycanthrope.mp3 G:\MUSICS\+44\02 baby come on.mp3 G:\MUSICS\+44\03 when your heart stops beating.mp3 G:\MUSICS\+44\04 little death.mp3 G:\MUSICS\+44\05 155.mp3 G:\MUSICS\+44\06 lillian.mp3 G:\MUSICS\+44\07 cliffdiving.mp3 G:\MUSICS\+44\08 interlude.mp3 G:\MUSICS\+44\09 weatherman.mp3 G:\MUSICS\+44\10 no it isn't.mp3 G:\MUSICS\+44\11 make you smile.mp3 G:\MUSICS\+44\12 chapter 13.mp3 G:\MUSICS\0.Utopia - Mencintamu sampai mati (Clean-CD rip) (Mencintaimu sampai m ati).mp3 G:\MUSICS\00 made in dewe ft ganie brothers\00
    [Show full text]
  • Lenny Kravitz Again Free Mp3 Downloads
    Lenny kravitz again free mp3 downloads Again. Artist: Lenny Kravitz. MB · Again. Artist: Lenny Kravitz. MB · Again. Artist: Lenny Kravitz. Lenny Kravitz - Again(Clean Version) Lenny Kravitz - Again (Stankonia Remix) (feat. Outkast) Lenny Kravitz - Again Lenny Kravitz - Again (Stankonia Remix). Lenny Kravitz - Again mp3 free download for mobile. Download Free Lenny Kravitz - Again Mp3. Just Click On Download Mp3 And Direct Download Will Start For Lenny Kravitz - 3. Free Again In The Style Of Lenny Kravitz Karaoke With 3. Play & Download Size MB ~ ~ kbps. Free Lenny Kravitz Again Live At. Lenny Kravitz - Again. "Again" by Lenny Kravitz Listen ad-free with YouTube. ever see you again lenny Free Mp3 Download. Play and download ever see you. Download Lenny Kravitz Again free midi and other Lenny Kravitz free midi. Again Midi. artists · Lenny Kravitz · Again. Again. Download MIDI Download MP3*. Watch the video, get the download or listen to Lenny Kravitz – Again for free. Again appears on the album Greatest Hits. Discover more music, gig and concert. Lenny, When i see you again. Stevie Ray Vaughan & Gugun Blues Shelter(cover). Genre: Rock, MSoultan. times, 0 Play. Download. Listen to Again by Lenny Kravitz, read lyrics, watch video and download mp3 and video for free! Buy Again: Read 10 Digital Music Reviews - Lenny Kravitz day free trial of Unlimited to listen to this song plus tens of millions more songs. LENNY KRAVITZ AGAIN MP3 Download ( MB), Video 3gp & mp4. List download link Lagu MP3 LENNY KRAVITZ AGAIN ( min), last update Sep lenny kravitz it aint over till its over - Remix by RenaisLounge Mp3.
    [Show full text]
  • Kombinasi Tangga Nada Pelog Dan Blues Dalam Musik Blues Pada Instrumen Gitar Elektrik
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Indonesian Institute of the Art Yogyakarta KOMBINASI TANGGA NADA PELOG DAN BLUES DALAM MUSIK BLUES PADA INSTRUMEN GITAR ELEKTRIK TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Disusun Oleh: Elwindhi Febrian 0911431013 Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu 1 Pada Program Studi S1 Seni Musik Dengan Kelompok Bidang Kompetensi Pop-jazz JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KOMBINASI TANGGA NADA PELOG DAN BLUES DALAM MUSIK BLUES PADA INSTRUMEN GITAR ELEKTRIK TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Disusun Oleh: Elwindhi Febrian 0911431013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Tim Penguji Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 10 Juni 2014 Dr. Andre Indrawan,M.Hum.,M.Mus. Ketua Program Studi / Ketua Drs. Haris Nathanael Sutaryo, M.Sn. Pembimbing I / Anggota Drs. Kristiyanto Christinus, M.A. Pembimbing II / Anggota Drs. Hadi Susanto, M.Sn. Penguji Ahli / Anggota Mengetahui Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Prof. Dr. Iwayan Danu, S.ST.,M.Hum. NIP 19560308 197903 1 001 ii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MOTTO “Ku Awali dengan Bismillah dan Ku Akhiri dengan Alhamdulillah” iii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PERSEMBAHAN Dengan Menundukan Kepala Serta Menadahkan Tangan Seraya Memohon Keridhoan Allah SWT, Yang Hanya Karena Karunia dan Hidayah-Nya Karya Ini Dapat Diselesaikan Dan Selanjutnya Penulis Persembahkan Kepada: Ibundha Ana Windyawati,S.H., M.H., yang telah melahirkan anaknya dan telah merawat, membimbing, dan mendidik anaknya hingga sekarang, dan tidak pernah lelah untuk mendoakan anaknya untuk menjadi insan yang lebih baik Ayahandha H.
    [Show full text]
  • 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada Bab Ini Akan Dijabarkan Teori Dan Data
    BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori dan data-data yang mendukung penulisan tugas akhir “Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Albi Coffee untuk Komunitas Musik Blues di Jakarta”, yang berisikan tinjauan umum dan tinjauan khusus. 2.1 Tinjauan Umum Pada subbab tinjauan umum dijelaskan teori-teori yang berisi pengetahuan umum yang berkaitan dengan penelitian dan perancangan café komunitas musik blues di jakarta dalam rangka menambah wawasan sebagai pedoman perancangan. 2.1.1 Pengertian Café Café adalah sebuah tempat yang menjual minuman dan makanan ringan. Penafsiran tempat semacam ini beragam, tergantung pada akar budaya pada sebuah lingkungan tertentu atau lokasinya: bar, bostro, kedai, atau warung minuman. cafe memegang peranan penting dalam kebudayaan seperti tempat bersosialisasi ataupun tempat bersantai secara individu. cafe adalah tempat dimana bisa menikmati makanan ringan, melakukan pertemuan, bermain game, melakukan konferensi publik, membaca, atau menulis . Menurut beberapa sumber pada dasarnya café mempunyai arti, yaitu: 1. Restoran kecil yang melayani atau menjual makanan dan minuman, café biasanya digunakan orang untuk rileks. ( Dictionary of English Language and Culture, Longman ) 2. Restoran murah yang menyediakan makanan yang mudah dimasak/dihidangkan kembali. (The New Dictionary and Thesaurus ) 3. Tempat yang biasanya dipakai untuk membuka cafe adalah sebuah rumah atau pusat perbelanjaan yang didekorasi dan ditata dengan baik. Tempat 5 6 seperti ini biasanya lebih ramai dibandingkan dengan restoran, karena banyak tamu yang keluar masuk, dan harganya pun terjangkau. (Chan, Eugene. 2000:75) Cafe juga mempunyai beberapa persyaratan ruang yang dilihat dari segi keselamatan, keamanan, kenikmatan, dan kesehatan. Suatu prinsip yang menyangkut persyaratan pada cafe adalah persyaratan tentang kenikmatan manusia yang dititik beratkan pada kebutuhan ruang gerak.
    [Show full text]
  • Moore, Rebekah E Dissertation for SUBMISSION
    INDIE MUSIC IN POST-BOMB BALI: PARTICIPANT PRACTICES, SCENE SUBJECTIVITIES Rebekah E. Moore Submitted to the faculty of the University Graduate School in partial fulfillment of the requirements for the degree Doctor of Philosophy in the Department of Folklore and Ethnomusicology Indiana University March 2015 Accepted by the Graduate Faculty, Indiana University, in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy. Doctoral Committee ______________________________________ Daniel B. Reed, Ph.D. ______________________________________ Ruth Stone, Ph.D. ______________________________________ Javier León, Ph.D. ______________________________________ Marvin Sterling, Ph.D. ______________________________________ David Harnish, Ph.D. February 10, 2015 ii Copyright © 2015 Rebekah E. Moore iii ACKNOWLEDGMENTS To all of the individuals who welcomed me into your creative and professional lives and inspired me to apply the many lessons of this long research undertaking toward making some measurable, positive contribution—within and beyond the university setting: Thank you. I am particularly grateful to Robi, Lakota, Igo, Dethu, Anom, Wendi, Jerinx, Dodix, Dadang, Marmar, Dizta, Bayak, Gembull, Made, Prima, Sari, Deny, Zio, Eka, Bobi, Nova, Komar, Nurdi, Erick, Leo, Marsello, Mita, Fitra, Richard, Monez, Clea, Adib, and Aldo for contributing your expertise to this project, for your collegial support in our combined creative projects, and for your friendship. In the six years that I have been lucky enough to know you, you have broadened my outlook on what a small group of like-minded people can accomplish and proven why every song, as a creative offering to the world, matters. You have rocked my world. Terima kasih. Suksma. Matur nuwun. Most of all, I wish to thank my dissertation chair and friend, Daniel Reed.
    [Show full text]
  • Musik Blues Sebagai Media Ekspresi Kepuasan Batin Komunitas Blues Brothers Solo
    MUSIK BLUES SEBAGAI MEDIA EKSPRESI KEPUASAN BATIN KOMUNITAS BLUES BROTHERS SOLO SKRIPSI OLEH IRFAN DARMAWAN NIM 04112111 FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2018 i MUSIK BLUES SEBAGAI MEDIA EKSPRESI KEPUASAN BATIN KOMUNITAS BLUES BROTHERS SOLO TUGAS AKHIR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan OLEH IRFAN DARMAWAN NIM 04112111 FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2018 i ii PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Irfan Darmawan Tempat, Tgl. Lahir : Surakarta, 7 Februari 1985 NIM : 04112111 Program Studi : SI Etnomusikologi Fakultas : Seni Pertunjukan Alamat : Perum Griya Winong Baru II, Jl. Gajah No. 25, Rt.02/Rw.27, Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar. Menyatakan bahwa: 1. Skripsi saya dengan judul: “Musik Blues Sebagai Media Ekspresi Kepuasan Batin Komunitas Blues Brothers Solo” adalah benar-benar hasil karya cipta sendiri, saya buat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan bukan jiplakan (plagiasi). 2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan saya menyetujui karya tersebut dipublikasikan dalam media yang dikelola oleh ISI Surakarta untuk kepentingan akademik sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan penuh rasa tanggungjawab atas segala akibat hukum. Surakarta, 18 Juli 2018 Penulis Irfan Darmawan iii PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada Allah SWT. Almarhum Ibu saya Rusdiyati yang selalu memberikan
    [Show full text]
  • Chapter 2 Literature Review and Theoretical Framework
    Chapter 2 Literature Review and Theoretical Framework This chapter consists of Literature Review and Theoretical Framework. Literature Review is an analysis of previous products or studies in order to find the gap and fill it by this project or study. Theoretical Framework explains theories that are used to conduct the research. 2.1Literature review The research about song lyric has been conducted in semantics perspective. It is very important to review the previous studies in order to find the gap for a possibility of further research, so that the present writer could conduct the research which has not been done before, in relation to my topic. Therefore, the present writer will analyze the style of language written by two group bands in Bandung. This chapter reviews the previous research in order to obtain the gap of the research of the project. There are several sources which can be used as references for my final project. Logan, Kositsky and Moreno wrote Semantic Analysis of song lyrics (2004). They explore the use of song lyrics for automatic indexing of music. They evaluated the technique on a publicly available dataset of 399 popular artists, and they 8 compared them to an acoustic similarity technique. They focused on the technique of writing a lyric. The point plus of the research is, they have a lot of samples of research. Second, the present writer reviewed the study which is almost similar from the previous one. Putri (2008)in her thesistitled “A Discourse Analysis Of Song Lyrics In The Greatest Hits Album By Westlife (Pragmatic Approach)”, she examines the song lyrics of one boys band named Westlife tofind the configured elements of discourse, which are: cohesion, intentionality, and situationality.
    [Show full text]