Studi Kasus Perintis Mobil Nasional Menguasai Teknologi Otomotif
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ENTREPRENEURSHIP BERBASIS Buku ini menempatkan entrepreneurship sebagai TEKNOLOGI DALAM SISTEM INOVASI NASIONAL: sebuah variabel penting untuk mendukung sistem inovasi terkait upaya bangsa Indonesia dalam Studi Kasus Perintis Mobil Nasional menguasai teknologi otomotif. Terlepas dari definisi entrepreneur sebagai seseorang dengan sesuatu yang baru, pada nantinya keberhasilan pengembang-pengembang mobil nasional yang ENTREPRENEURSHIP ENTREPRENEURSHIP BERBASIS muncul dewasa ini akan membawa sesuatu yang TEKNOLOGI DALAM SISTEM Studi Kasus Perintis baru bagi bangsa Indonesia. Menghubungkan INOVASI NASIONAL: Mobil Nasional entrepreneurship dengan elemen sistem inovasi nasional (SIN) merefleksikan pembangunan Editor: Hadi Kardoyo kemampuan teknologi otomotif nasional menjadi tanggung jawab dari seluruh elemen terkait. BERBASIS TEKNOLOGI DALAM SISTEM INOVASI NASIONAL: DALAM SISTEM INOVASI TEKNOLOGI BERBASIS Perbandingan kebijakan pengembangan industri Studi Kasus Perintis Mobil Nasional otomotif di beberapa negara dan studi kasus di beberapa pengembang mobil nasional dewasa ini akan memberikan pemahaman bagi strategi dan kebijakan membangun kemampuan industri otomotif nasional. Pilihan-pilihan kebijakan yang terdapat di buku ini penting untuk dilakukan dalam upaya mendorong keberhasilan bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi otomotif. ISBN 978-979-799-747-2 LIPI Press 9 789797 997472 Entrepreneurship Berbasis Teknologi dalam Sistem Inovasi Nasional i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). ii Entrepreneurship Berbasis Teknologi dalam Sistem Inovasi Nasional: Studi Kasus Perintis Mobil Nasional Editor: Hadi Kardoyo LIPI Press iii © 2013 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-LIPI Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek) Katalog dalam Terbitan Entrepreneurship Berbasis Teknologi dalam Sistem Inovasi Nasional: Studi Kasus Perintis Mobil Nasional/Hadi Kardoyo (Ed.). – Jakarta: LIPI Press, 2013. xvi + 231 hlm.; 14,8 x 21 cm ISBN 978-979-799-747-2 1. Entrepreneurship 2. Mobil Nasional 338.04 Copy Editor : Kamariah Tambunan Proofreader : Sarwendah Puspita Dewi Desain Sampul : Junaedi Mulawardana Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota Ikapi Jln. Gondangdia Lama 39, Menteng, Jakarta 10350 Telp. (021) 314 0228, 314 6942. Faks. (021) 314 4591 E-mail: [email protected] [email protected] [email protected] iv PENGANTAR PENERBIT Sebagai penerbit ilmiah, LIPI Press memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyediaan terbitan ilmiah yang berkualitas. Terbitan ilmiah dalam bentuk bunga rampai dengan judul Entrepreneurship Berbasis Teknologi dalam Sistem Inovasi Nasional: Studi Kasus Perintis Mobil Nasional ini telah melewati mekanisme penelaahan dan penyuntingan oleh Dewan Editor LIPI Press. Bunga rampai ini mengulas tentang peran strategis dunia otomotif bagi perkembangan daya saing dan pertumbuhan ekonomi dunia seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa industri pengembang mobil nasional dunia seperti Ford, Toyota, dan Honda dewasa ini. Indonesia perlu mempelajari hal ini mengingat dunia otomotif Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara berkembang lainnya padahal Indonesia sudah beberapa kali mencoba membuat mobil nasional di era 1990-an seperti Timor, MR 90, dan Beta 97. Harapan kami terbitan ini dapat memberikan sumbangan ilmu dan wawasan bagi para pembaca serta dapat memberikan pemahaman mengenai kebijakan dan strategi yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah guna mendorong kemajuan entrepreneurship industri otomotif di Indonesia. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penerbitan bunga rampai ini. LIPI Press v vi PRAKATA Industri otomotif merupakan sebuah sektor industri yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dunia. Beberapa negara maju di Amerika, Eropa, dan Asia Timur bahkan menempatkan industri otomotif mereka sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan daya saing perekonomian. Peran stategis industri otomotif tersebut tidak terlepas dari perhatian dan kebijakan pemerintah di beberapa negara penghasil produk otomotif. Automaker atau produsen otomotif berkembang dari sektor swasta. Namun, kisah sukses mereka banyak dipengaruhi oleh perhatian pemerintah dalam menempatkan sektor industri ini sebagai kekuatan ekonomi mereka. Industri otomotif berkembang sejalan dengan perkem- bangan budaya sebuah bangsa. Teknologi pada awalnya berkem- bang di dunia barat. Eropa dan Amerika merupakan wilayah sebagai bagian dari titik awal perkembangan dunia otomotif. Karakteristik budaya masyarakat setempat memberi warna bagi karakteristik dari produk-produk otomotif yang dihasilkan. Muscle car atau karakteristik mobil berkapasitas besar dan ber- tenaga melekat pada produk-produk otomotif Amerika sampai dengan saat ini. Cita rasa seni melekat pada desain dan fungsi- fungsi yang melekat pada produk otomotif dari Benua Eropa. Perkembangan industri di Asia Timur pun demikian. Karakteristik mobil dari Jepang dan Korea misalnya yang mencerminkan budaya dan karakteristik masyarakat Asia Timur. Produk-produk otomotif Asia Timur cenderung memiliki desain yang sederhana sebagai ciri khas masyarakat Asia Timur. Hal inilah yang menempatkan produk otomotif sebagai identitas sebuah negara atau bangsa. vii Peran strategis dan nilai identitas bagi sebuah negara membuat perkembangan industri otomotif erat dengan ekonomi politik yang berkembang di sektor industri ini. Kisah sukses mobil Proton dari Malaysia memberikan pelajaran berharga bagi negara-negara berkembang lainnya dalam mengembangkan industri otomotif. Pemerintah Malaysia misalnya sadar tidak akan mampu secara frontal berhadapan dengan prinsipal-prinsipal otomotif dunia yang ada. Strategi memberikan insentif dan perlindungan bagi infant industri dan skema-skema kerja sama yang dilakukan dengan beberapa prinsipal berhasil menjadikan Proton sebagai salah satu pemain di industri otomotif dunia. Malaysia patut bangga dengan Proton sebagai identitas kemampuan mereka dalam menguasai teknologi otomotif. Indonesia pernah melakukan upaya serupa dengan program membangun mobil nasional. Berbeda dengan kasus di Malaysia, program “Timor” sebagai mobil nasional pada pertengahan dasawarsa 1990-an gagal. Kemunculan ide ataupun beberapa bentuk mobil lain seperti MR 90, Beta 97, dan Perkasa meng- alami cerita yang sama. Kegagalan-kegagalan munculnya mobil nasional ini memberikan pelajaran berharga bagi bangsa kita. Struktur industri otomotif dunia menjadi hambatan terjadinya entry ke industri otomotif. Struktur industri otomotif yang terdiri dari perusahaan prinsipal otomotif dengan beberapa layer perusahaan pendukung mengisyaratkan bahwa membangun sebuah produk mobil tidak bisa dilakukan secara sekejap. Merek-merek mobil dunia yang kita kenal seperti Ford, Toyota dan Honda tidak terlepas dari individu-individu yang mendedikasikan hidupnya untuk mewujudkan impian mereka akan sebuah produk mobil. Entrepreneurship atau kewirausahaan menggambarkan fenomena ini. Seorang entrepreneur memuncul- kan ide baru, melakukan koordinasi, dan melakukan alokasi viii sumber-sumber daya untuk menciptakan sebuah produk yang bernilai ekonomis. Kisah sukses produsen-produsen otomotif dunia merupakan pencapaian kinerja dari entrepreneur- entrepreneur tersebut. Buku ini menempatkan entrepreneurship sebagai sebuah variabel penting dalam mendukung berjalannya sistem inovasi terkait dengan upaya bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi otomotif. Terlepas dari definisi entrepreneur sebagai seseorang dengan sesuatu yang baru, pada nantinya keberhasilan pengembang-pengembang mobil nasional yang muncul dewasa ini akan membawa sesuatu yang baru bagi bangsa Indonesia. Menghubungkan entrepreneurship dengan elemen sistem inovasi nasional (SIN) merefleksikan pembangunan kemampuan teknologi otomotif nasional sebagai tanggung jawab dari seluruh elemen terkait. Perbandingan kebijakan pengembangan industri otomotif di beberapa negara dan studi kasus di beberapa pengembang mobil nasional dewasa ini akan memberikan pemahaman bagi strategi dan kebijakan dalam membangun kemampuan industri otomotif nasional. Pilihan-pilihan kebijakan yang terdapat di buku ini penting untuk dilakukan dalam upaya mendorong keberhasilan bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi otomotif. Jakarta, Desember 2011 Penulis ix DAFTAR ISI PENGANTAR PENERBIT................................................................... v PRAKATA ............................................................................................ vii DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii DAFTAR TABEL