ANALISIS SOSIOLOGIS BENTUK–BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA PERSIJA THE JAKMANIA

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: Rifnu Dian Haryadi 1113111000040

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

ANALISIS SOSIOLOGIS BENTUK-BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA THE JAKMANIA

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Agustus 2019

Rifnu Dian Haryadi

xiii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Rifnu Dian Haryadi NIM : 1113111000040 Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

ANALISIS SOSIOLOGIS BENTUK-BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA PERSIJA JAKARTA THE JAKMANIA Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 19 Juli 2019

Mengetahui, Menyetujui, Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Husnul Khitam, M.Si NIP. 197609182003122033 NIP. 198308072015031003

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI ANALISIS SOSIOLOGIS BENTUK-BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA PERSIJA JAKARTA THE JAKMANIA

Oleh Rifnu Dian Haryadi 1113111000040 Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi. Ketua, Sekretaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Joharotul Jamilah, M.Si NIP. 197609182003122033 NIP. 196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Dr. Joharotul Jamilah, M.Si Muhammad Ismail, M.Si NIP. 196808161997032002 NIP. 1968030811997031001

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 26 Agustus 2019.

Ketua Program Studi Sosiologi FISIP UIN JAKARTA

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si NIP. 197609182003122033

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji tentang “Analisis Sosiologis Bentuk-Bentuk Loyalitas Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania”. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis Bentuk Loyalitas pada Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota kelompok Suporter The Jakmania. Narasumber tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: Suporter Jakmania yang memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) dan Kelompok Suporter “Umum/Non-Anggota” The Jakmania. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data hasil penelitian, dan menyimpulkan data penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Sociology of Loyalty yaitu Loyalitas yang dijelaskan oleh James Connor. Teori tersebut digunakan untuk memetakan Loyalitas pada analisis penelitian dari hasil penelitian yang diperoleh.

Berdasarkan temuan dan hasil analisis, didapatkan bahwa Bentuk Loyalitas yang dimiliki Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania memiliki perberbedaan pada setiap kategori suporter. Perbedaan paling mencolok diperlihatkan pada Temporary dan Local Fans yang Loyalitasnya tergolong rendah karena masih memiliki keterbatasan pada waktu dan lokasi geografis. Berbeda dengan Devoted, Fanatic dan Dysfuntional Fans yang Loyalitasnya tergolong kuat karena tidak lagi terbatas pada waktu dan tempat. Ikatan emosional dan aktualisasi tindakan yang ditunjukan pada ketiga kategori suporter dengan loyalitas yang kuat tersebut menjadi pembeda yang jelas dengan kedua kategori sebelumnya. Hasil wawancara dan kajian yang dilakukan menunjukkan dinamika Loyalitas yang terjadi pada kategori Temporary, Local, dan Devoted Fans. Dinamika yang dimaksudkan adalah pada ketiga kategori tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan atau bahkan penurunan tingkat Loyalitas yang dimiliki, namun pada kategori terakhir yaitu Fanatic dan Dysfunctional Fans cenderung memiliki Loyalitas yang lebih stabil.

Kata Kunci: Loyalitas, Suporter, The Jakmania.

v

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tiada henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena atas izin dan kuasanya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Sosiologis Bentuk-Bentuk Loyalitas Suporter Sepak Bola

Persija Jakarta The Jakmania”. Meskipun dalam penulisannya masih jauh dari kata sempurna. Selama proses penulisan hingga akhirnya terselesaikannya skripsi ini, penulis dipertemukan dengan orang-orang yang berjasa besar selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, atas segalanya penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Ali Munhanif, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si, selaku Ketua Prodi Sosiologi yang telah

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Joharotul Jamilah, M.Si, selaku Sekertaris Prodi Sosiologi yang

telah membantu dan melancarkan skripsi ini.

4. Bapak Husnul Khitam, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terimakasih atas

waktu dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ardian dan Ibunda Diana

Ekaningsih, serta kedua adik penulis, Nauval Dian Ichramsyah dan

Fidelio Dian Nararya Prabaswara yang tiada henti mendoakan dan

vi

memberikan semangat tenaga dan pikiran kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

6. Suporter Persija Jakarta The Jakmania selaku informan yang telah

bersedia membantu penulis dalam menggali informasi dan melakukan

pencarian data penelitian skripsi.

7. Keluarga Sosiologi B 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terimakasih atas dukungan dan pembelajaran berharganya.

8. Sahabat setia WSS, Arif, Cepi, Amal, Alif, Mustofa, Fakri, Gaung,

Malik, Novi, Wahyu, Okta, yang telah banyak memberi energi positif

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Demikianlah ucapan terima kasih, semoga segala bantuan dan dukungannya mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Maka dengan ini penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, 26 Agustus 2019

Penulis,

Rifnu Dian Haryadi

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... v KATA PENGANTAR ...... vi DAFTAR ISI ...... viii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Pernyataan Masalah ...... 1 B. Pertanyaan Penelitian ...... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 4 D. Tinjauan Pustaka ...... 5 E. Kerangka Teoritis ...... 13 F. Metodologi Penelitian ...... 24 BAB II GAMBARAN UMUM ...... 33 A. The Jakmania ...... 33 A.1. Profil dan Sejarah Berdirinya The Jakmania ...... 33 A.2. Visi, Misi, dan Strategi ...... 35 A.3. Kegiatan The Jakmania ...... 36 B. Kultur dan Kelompok Suporter Sepak Bola ...... 37 C. Gambaran Umum Informan ...... 38 BAB III BENTUK-BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA PERSIJA JAKARTA THE JAKMANIA ...... 40 A. Temporary Fan ...... 40 B. Local Fan ...... 43 C. Devoted Fan ...... 46 D. Fanatic Fan ...... 49 E. Dysfunctional Fan ...... 52 BAB IV PENUTUP ...... 60 A. Kesimpulan ...... 60 B. Saran ...... 62 DAFTAR PUSTAKA ...... 63 LAMPIRAN ...... 65

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Sepak bola dikenal sebagai olahraga dengan penggemar terbanyak di

dunia, khususnya di . Animo masyarakat pada sepak bola sangat

besar, terlihat dari besarnya antusias penonton dalam pertandingan sepak

bola, baik itu menonton secara langsung maupun di televisi. Antusiasme

masyarakat pada pertandingan-pertandingan sepak bola terlihat baik pada

pertandingan di tingkat internasional, nasional, maupun tingkat daerah.

Indonesia bahkan disebut-sebut sebagai negara dengan pendukung (suporter)

sepak bola paling fanatik ketiga di dunia setelah Inggris dan Argentina

(Astomo, 2012). Antusiasme masyarakat tersebut berimbas dengan banyak

lahirnya kelompok-kelompok suporter tim sepak bola, baik dari kasta

tertinggi sepak bola sampai kasta terendah. Kasta yang dimaksud adalah

tingkatan atau strata pada liga sepak bola, di Indonesia kasta tersebut terbagi

ke dalam beberapa divisi, yaitu dari yang tertinggi , , dan yang

terendah .

Suporter-suporter yang bermunculan datang dari berbagai motif, latar

belakang, dan tujuan masing-masing. Dalam pertandingan sepak bola,

suporter memiliki peran yang tidak dapat dikesampingkan, mereka memiliki

andil dalam suatu pertandingan yaitu sebagai penyemarak pertandingan dan

berperan dalam memotivasi satu tim terhadap tim lainnya. Di Indonesia

1

terdapat banyak suporter yang telah terbentuk baik itu dalam skala kecil atau besar.

The Jakmania adalah sebutan untuk suporter klub Persija Jakarta, yaitu salah satu dari sekian banyak kelompok suporter lainnya di Indonesia.

The Jakmania merupakan salah satu suporter dengan loyalitas dan keanggotaan terbesar di Indonesia. Cakupan suporter yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Loyalitas suporter yang mereka miliki terlihat pada setiap pertandingan yang dijalani Persija Jakarta selalu didampingi oleh pendukung setia The Jakmania. Bahkan ketika pertandingan berlangsung di

Ibukota Jakarta, suporter setia Persija yang berada di luar kota terlebih mereka yang berasal dari luar pulau berdatangan untuk mendukung dan menyaksikan pertandingan, seakan konsekuensi biaya dan waktu yang harus mereka korbankan tidak berarti apa-apa.

Suporter dapat dilihat sebagai suatu komunitas atau kelompok, yang didalamnya terdapat suatu identitas, kecintaan, nilai, loyalitas, kepentingan, dan tujuan yang telah menyatukan mereka. Terbentukmya suporter klub di

Indonesia dilatarbelakangi oleh kegemaran yang sama, lingkungan pertemanan, dan identitas tempat kelahiran atau domisili yang mana dapat menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap tim yang dibela dan menguatkan solidaritas antar suporter.

Dibalik asumsi tersebut, potensi lain yang ditimbulkan dari terbentuknya kelompok-kelompok suporter tersebut adalah munculnya tindak kekerasan, perkelahian, dan tawuran antar suporter sepak bola yang

2

merupakan bentuk dari vandalisme sering kali terjadi. Tindakan vandalisme yang dilakukan oleh oknum suporter tentu erat kaitannya dengan fanatisme, kecintaan, dan loyalitas yang melibatkan emosi secara berlebihan oleh para suporter, yang pada akhirnya mendorong munculnya tindakan tersebut.

Kecintaan dan loyalitas pada salah satu klub dapat membuat gelap mata para pelaku, sehingga sering kali suporter dengan loyalitas tinggi cenderung mengarah pada tindakan destruktif yang tentunya merugikan banyak pihak, tidak terkecuali pihak klub yang didukung seperti mendapat sanksi dan semacamnya. Perilaku vandalisme tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan motif dan seberapa kuat keterikatan emosional supoorter tentang makna loyalitas yang mereka miliki. Loyalitas yang dipahami suporter secara ekstrim berimbas pada perilaku destruktif dan inkondusifitas di tengah masyarakat.

Loyalitas dimiliki dan dipahami oleh tiap-tiap suporter telah mempengaruhi alam bawah sadar mereka dan secara kolektif menyebar pada lingkungannya yang juga dapat berpengaruh terhadap emosional suporter tim lawan. Tentu saja, loyalitas tiap-tiap suporter memiliki kadar dan kecendrungan yang berbeda-beda. Jika loyalitas pada suatu klub dapat dikelola dengan baik dan ditempatkan pada tempatnya, tentu itu merupakan hal yang positif dan dapat menguntungkan dari berbagai pihak. Loyalitas pada suporter akan dikaji untuk menjelaskan sejauh mana keterlibatan emosional tiap-tiap suporter dan bagaimana aspek sosiologis bekerja pada ranah tersebut.

3

Penelitian ini menitikberatkan pada aspek loyalitas suporter, yaitu

tentang bagaimana terbentuknya loyalitas suporter Persija Jakarta The

Jakmania. Apa saja bentuk-bentuk loyalitas yang terbangun pada suporter

The Jakmania. Loyalitas suporter akan dijelaskan dengan membuat

klasifikasi atau mengkategorisasi tingkatan-tingkatan loyalitas berdasarkan

latar belakang, motif, pengalaman, dan tujuan menjadi suporter. Penelitian

ini mengkaji lebih dalam tentang loyalitas pada aspek keterikatan emosional

yang dimiliki tiap-tiap lapisan suporter.

Melihat fenomena tersebut, berlandaskan asumsi dan pengalaman

penulis sebagai salah satu fans fanatik Persija Jakarta yang juga mengamati

suporter sepak bola Indonesia khususnya The Jakmania, penulis tertarik

untuk meneliti tentang “Analisis Sosiologis Bentuk-Bentuk Loyalitas

Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania”.

B. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Bentuk Loyalitas Pada Suporter Sepak Bola Persija

Jakarta The Jakmania?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis tentang Loyalitas Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The

Jakmania. Dengan penelitian ini dapat memperoleh manfaat, yaitu:

4

 Memberikan sumbangsih kajian akademis sosiologi pada fokus kajian

tentang komunitas dan loyalitas suporter.

 Memberikan referensi dan rujukan akademis untuk PSSI (Persatuan

Sepakbola Seluruh Indonesia) dalam membina suporter sepak bola.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah membaca beberapa

referensi yang terkait dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

Referensi tersebut yaitu penelitian yang diangkat oleh Yovina Sabrina Sitepu

dan Fransiska Desiana Setyaningsih dengan jurnal mereka yang berjudul

“Konstruksi Identitas Suporter Sepak bola di Indonesia (Studi Kasus Pada

Kelompok Suporter The Jakmania)”, yaitu menganalisis bagaimana anggota

The Jakmania mengonstruksi identitas, menjelaskan bagaimana perubahan

identitas sebelum dan sesudah bergabung ke dalam The Jakmania, dan

bagaimana kontribusi identitas sebagai anggota The Jakmania dalam

mendorong perilaku fanatisme yang berlebihan.

Penelitian kedua, adalah skripsi dari Tulus Muliawan, Jurusan

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa, dengan judul “Komunikasi Kelompok Suporter Bola Dalam

Membentuk Kohesivitas (Studi Kasus pada The Jakmania UNJ)”. Dalam

skripsinya dijelaskan tentang pola komunikasi yang dilakukan The Jakmania

dalam membentuk kohesivitas kelompok. Hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa komunikasi yang dilakukan The Jakmania UNJ berjalan

5

baik dan intensif untuk meningkatkan kohesivitas kelompok. Kohesivitas tersebut terlihat dari kekompakan dan solidaritas yang terjalin diantara para anggota kelompok. Kesimpulan pada penelitian ini adalah mengungkap bahwa komunikasi memiliki peran besar dalam meningkatkan kohesivitas kelompok.

Penelitian ketiga adalah penelitian dalam bentuk tesis yang diangkat oleh Yopie Hambali dari Universitas Gajah Mada. Penelitian tersebut berjudul “Persepsi Masyarakat Pecinta Sepak Bola terhadap Nasionalisme dan Implikasinya Bagi Ketahanan Nasional”, dengan studi tentang ekspresi kelompok suporter sepak bola The Jakmania dalam penyelenggaraan Piala

Asean Football Federation (AFF) tahun 2010. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1) memperoleh persepsi masyarakat pecinta sepak bola nasional terkait keberadaan kelompok suporter sepak bola yang bernuansa kedaerahan; 2) menjelaskan ekspresi nasionalisme dari suporter sepak bola

The Jakmania dalam kerangka persepakbolaan nasional; dan 3) mengkaji implikasi dari ekspresi nasionalisme dan keberadaan The Jakmania, sebagai representasi generasi muda dalam peranannya untuk meningkatkan

Ketahanan Nasional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan focus group discussion (small FGD). Sementara pengambilan sampling dilakukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan

Kecenderungan suporter The Jakmania untuk menonjolkan identitas klub yang bersifat lokal, padahal mereka tengah mendukung laga tim nasional.

6

Terdapat beberapa catatan terkait aksi vandalisme dan anarkisme yang dilakukan oleh oknum suporter The Jakmania.

Penelitian keempat, yaitu skripsi oleh Dyta Enggar Hapsari,

Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Pola Interaksi Komunitas

Olahraga Futsal di Kota Magelang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola interaksi komunitas olahraga futsal di kota Magelang ada dua macam yaitu intern dan ekstern. Intern pada saat anggota komunitas melakukan interaksi di dalam lapangan futsal dan hanya sebatas pada anggota komunitas itu saja. Hubungan sosial yang terbentuk di dalam komunitas futsal adalah hubungan pertemanan, hubungan kekerabatan, dan hubungan pekerjaan.

Dalam interaksi intern ada kerja sama (cooperation) yang terwujud dalam bentuk patungan anggota komunitas untuk menyewa lapangan futsal, persaingan (competition) dalam bentuk pertandingan antar tim atau turnamen futsal, dan pertentangan (conflict) yang terjadi antar anggota komunitas yang disebabkan karena perbedaan pendapat.

Sedangkan interaksi eksternal menciptakan hubungan sosial baru yang melibatkan individu di luar komunitas. Kedekatan individu satu dengan yang lain terjadi lebih banyak bukan di lapangan futsal, melainkan di luar lapangan. Dampak adanya interaksi antar anggota komunitas ada dua yaitu dampak positif antara lain menambah teman atau saudara, sebagai hiburan setelah seharian bekerja, dan membentuk kelompok sosial baru. Dampak negatif adalah terjadinya konflik.

7

Penelitian kelima, yaitu dalam bentuk jurnal oleh Bayu Agung

Prakoso dan Achmad Mujab Masykur dengan mengangkat judul “Fanatisme

Suporter Sepak Bola Persija Jakarta”. Dari hasil penelitian ini diperoleh perilaku fanatik dari ketiga subjek yang bentuknya: Subjek pertama, membentuk band “traficool” dan berperan sebagai gitaris. Subjek kedua, juga tergabung dalam band “traficool” dan berperan sebagai drummer.

Sedangkan subjek ketiga, menghasilkan jersey dari desain sendiri. Motif dari ketiga subjek semata-mata karena kecintaan subjek terhadap klub Persija

Jakarta. Selain itu, peneliti berhasil mengetahui bentuk perilaku fanatik yang terbagi menjadi dua, yaitu fanatik individu dan kolektif beserta proses pembentukan perilakunya. The Jakmania memiliki kesadaran dalam segala perilakunya, sehingga saat ini adanya pembenahan secara bertahap dalam diri

The Jakmania untuk menjadikan perilaku fanatiknya memiliki dampak positif bagi dirinya, klub Persija dan masyarakat sekitar.

Penelitian terakhir, yaitu dalam bentuk skripsi oleh Muhammad Ridla pada 2018, dengan judul “Kekerasan Kolektif yang Dilakukan oleh

Kelompok-Kelompok Suporter Sepakbola di Indonesia (Studi Kasus:

Kelompok Suporter The Jakmania)”. Pada skripsi tersebut membahas tentang kekerasan kolektif yang dilakukan suporter atas dasar fanatisme terhadap klub sepak bola. Fanatisme dapat menghasilkan efek negatif dan dapat mendorong sesorang melakukan tindakan tanpa pertimbangan nalar bahkan melakukan tindakan di luar batas. Kekerasan kolektif muncul akibat dari sikap etnosentris terhadap kelompoknya.

8

Penulis dan No. Temuan Persamaan Perbedaan Fokus Kajian

1 Yovina Sabrina Analisis tentang Objek Penelitian ini Sitepu dan bagaimana anggota penelitian yang berfokus pada Fransiska The Jakmania sama, yaitu konstruksi Desiana mengonstruksi The Jakmania. identitas Setyaningsih identitas, Menjelaskan suporter. (Jurnal, 2016) menjelaskan fanatisme Tidak berfokus bagaimana perubahan Konstruksi supporter yang pada loyalitas identitas sebelum dan berlebihan. suporter. Identitas sesudah bergabung ke Suporter Sepak dalam The Jakmania, bola di Indonesia dan bagaimana (Studi Kasus kontribusi identitas Pada Kelompok sebagai anggota The Suporter The Jakmania dalam Jakmania) mendorong perilaku fanatisme yang berlebihan.

2 Tulus Muliawan Komunikasi yang  Menjelaskan Tidak (Skripsi, 2013) dilakukan The subjek menjelaskan Jakmania UNJ penelitian yang bentuk-bentuk berjalan baik dan sama, The loyalitas Komunikasi intensif untuk Jakmania. suporter. Kelompok meningkatkan Menjelaskan Suporter Bola kohesivitas soliditas yang dalam kelompok. dibangun antar Membentuk Kesimpulan pada suporter. Kohesivitas penelitian ini adalah (Studi Kasus mengungkap bahwa pada The komunikasi memiliki Jakmania UNJ) peran besar dalam meningkatkan kohesivitas kelompok.

9

3 Yopie Hambali Kecenderungan Narasumber Tidak berfokus suporter The yang sama, pada bentuk (Tesis, 2012) Jakmania untuk supporter The loyalitas menonjolkan identitas Jakmania. suporter. klub yang bersifat Persepsi lokal, padahal mereka Meneliti Masyarakat tengah mendukung tindakan Pecinta Sepak laga tim nasional. kolektif bola Terhadap Terdapat beberapa supporter. Nasionalisme catatan terkait aksi Menjelaskan dan Implikasinya vandalisme dan tentang Bagi Ketahanan anarkisme yang ekspresi Nasional (Studi dilakukan oleh fanatisme tentang Ekspresi oknum suporter The suporter. Kelompok Jakmania. Suporter Sepak bola The Jakmania Dalam Penyelenggaraan Piala AFF 2010)

10

4 Dyta Enggar Hasil penelitian ini  Menjelaskan Tidak Hapsari (Skripsi, menunjukkan bahwa interaksi antar menjelaskan 2012) pola interaksi anggota bentuk loyalitas komunitas olahraga komunitas atau suporter. futsal di kota organisasi Pola Interaksi Magelang ada dua olahraga sepak Komunitas macam yaitu intern bola. Olahraga Futsal dan ekstern. di Kota Magelang Dampak adanya interaksi antar anggota komunitas yaitu dampak positif, menambah teman, hiburan, dan membentuk kelompok sosial baru. Dampak negatif adalah terjadinya konflik.

5 Bayu Agung Bentuk perilaku  Menjelaskan Tidak berfokus Prakoso, fanatik yang terbagi tentang bentuk pada loyalitas Achmad Mujab menjadi dua yaitu fanatisme suporter. Masykur (Jurnal, fanatik individu dan suporter. 2013) kolektif beserta  Subjek penelitian proses pembentukan perilakunya. The yang berbeda. Fanatisme Jakmania memiliki Suporter Sepak kesadaran dalam Bola Persija segala perilakunya, Jakarta sehingga adanya pembenahan dalam diri The Jak Mania untuk menjadikan perilaku fanatiknya memiliki dampak positif bagi semua pihak.

11

6. Muhammad Fanatisme dapat  Mengkaji Fokus penelitian Ridla (Skripsi, menghasilkan efek fanatisme pada aspek 2018 negatif dan dapat suporter negatif fanatisme Kekerasan mendorong sesorang Persija The yaiu kekerasan Kolektif yang melakukan tindakan Jakmania suporter. Dilakukan oleh tanpa pertimbangan Tidak fokus pada Kelompok- nalar bahkan bentuk loyalitas Kelompok melakukan tindakan suporter. di luar batas. Suporter Sepakbola di Kekerasan kolektif Indonesia (Studi muncul akibat dari Kasus: sikap etnosentris Kelompok terhadap Suporter The kelompoknya. Jakmania)

Penelitian yang disebutkan di atas memiliki kesamaan dengan

penelitian ini, yaitu menjelaskan fanatisme suporter dan interaksi antar

anggota komunitas atau organisasi olahraga sepak bola. Namun perbedaan

dari keenam penelitian tersebut adalah penelitian ini menitikberatkan tentang

bagaimana bentuk-bentuk loyalitas suporter. Sejauh mana fanatisme suporter

dapat menguatkan kecintaan dan loyalitas dalam mendukung klub sepak bola

tersebut.

12

E. Kerangka Teoritis

1. Suporter / Fans Sepak bola

Bagi sebuah klub olahraga ataupun perusahaan, para penggemar adalah

seorang konsumen. Klub olahraga atau perusahaan tersebut harus mampu

memahami dengan baik para konsumen tersebut agar dapat memberikan

kepuasan pada para konsumen. Suporter dan Fans memiliki perbedaan dan

persamaan. Perbedaan terletak pada sifat dan bentuknya. Fans diartikan sebagi

seorang atau sekelompok penggemar, dan pada sifatnya cenderung pasif.

Sedangkan suporter diartikan sebagai seorang atau sekelompok pendukung, dan

pada sifatnya yang cenderung aktif dan bentuknya memperlihatkan dukungan

yang diberikan.

Persamaan yang dimiliki oleh suporter dan fans terletak pada motif dan

ikatan emosional yang dimiliki, suporter dan fans sama-sama memiliki

kecintaan pada sesuatu atau objek tertentu. Penggemar atau fans terdiri dari

beberapa kelompok jika dilihat berdasarkan karakteristiknya. Hunt, Terry, dan

Edward (1999) telah mengelompokkan 5 jenis fans yaitu temporary fan, local

fan, devoted fan, fanatic fan dan dysfuntional fan.

a. Temporary Fan

Menurut Hunt, Terry, dan Edward (1999:446), Temporary Fan adalah

sekelompok orang yang memiliki ketertarikan pada suatu hal dan memiliki

keterbatasan mengenai waktu. Setelah fenomena yang menarik selesai,

penggemar tidak lagi termotivasi untuk menunjukkan perilaku yang

13

berhubungan dengan objek olahraga, melainkan kembali ke pola perilaku normal. Dengan demikian, temporary fan adalah penggemar untuk suatu acara olahraga yang dibatasi oleh waktu. Dalam hal ini batas waktu merupakan faktor utama yang membedakan temporary fan dari penggemar olahraga lainnya.

Temporary Fans digolongkan pada kategori suporter dengan tingkat loyalitas terlemah dibanding suporter lainnya. Kelompok suporter ini biasa disebut suporter “musiman” atau “karbitan”. Kelompok suporter ini diasumsikan dapat berpotensi besar berpaling atau bahkan berpindah pada klub lain.

b. Local Fan

Apabila temporary fan dibatasi oleh keterbatasan waktu, local fan juga memiliki keterbatasan yaitu berupa kendala geografis. Local fan menampilkan perilaku “fan-like” karena identifikasi dari area geografis (Hunt, Terry, dan

Edward, 1999:447). Kelompok suporter ini diasosiasikan sebagai kelompok dengan latarbelakang loyalitas yang bergantung pada lokasi geografis suporter tersebut, yaitu asal kelahiran, domisili, dan tempat tinggal. Namun kelompok suporter pada kategori ini cenderung loyal pada klubnya masing-masing.

Menurut Jones (1997:257), terdapat dua alasan yang paling sering dijadikan alasan oleh para penggemar untuk mendukung tim sepak bola favorit mereka adalah karena tim tersebut adalah tim lokal (53%) dan penggemar lahir di kota tersebut (10%). Namun, seperti penggemar sementara, penggemar lokal masih memiliki kendala jika seorang penggemar lokal pindah dari kota di mana target skema terletak, pengabdian seorang penggemar pun akan berkurang.

14

c. Devoted Fan

Saat temporary fan terbatas dalam hal waktu dan local fan dibatasi oleh geografis, tidak ada batasan seperti itu pada devoted fan. Pada awalnya, para devoted fan merupakan temporary fan atau local fan. Motivasi dan ketertarikan mereka terhadap objek konsumtif (kepribadian, tim, liga, atau olahraga) meningkat, sehingga melewati batas-batas waktu dan tempat. Para devoted fan tetap setia kepada tim atau pemain bahkan ketika event jangka pendek yang memikat perhatian mereka tersebut telah berakhir atau jika mereka keluar dari konteks lokasi geografis mereka (Hunt, Terry, dan Edward, 1999:448).

Seorang suporter pada kategori ini melekatkan diri pada objek tertentu

(klub yang dibela) ke tingkatan objek yang lebih tinggi yang digunakan untuk mempertahankan konsep dirinya (mengidentifikasikan diri sebagai suporter tertentu). Pada kategori ini devoted fan memiliki kecendrungan untuk tetap loyal dan tidak lagi terbatas pada tertentu (temporary fan) dan tidak hanya dilatarbelakangi oleh area geografis (local fan).

d. Fanatic Fan

Bagi para fanatic fan menjadi seorang penggemar merupakan bagian yang penting bagi identifikasi diri mereka. Namun masih ada setidaknya satu aspek kehidupan mereka (keluarga, pekerjaan, atau agama) bahwa individu tersebut menggunakannya untuk identifikasi yang lebih kuat daripada menjadi seorang penggemar biasa (Hunt, Terry, dan Edward, 1999:449). Perbedaan

15

utama antara devoted fan dan fanatic fan diwujudkan melalui perilaku aktual terhadap target skema atau objek olahraga. Para fanatic fan terlibat dalam perilaku yang berada di luar devoted fan, namun perilaku ini diterima oleh orang lain yang signifikan (keluarga, teman, dan penggemar lainnya) karena dianggap mendukung target dalam hal ini olahraga, tim, atau pemain.

Menurut Kusuma (Jurnal, 2015:6), perbedaan antara devoted fan dan fanatic fan adalah apabila seorang devoted fan hanya sekedar datang ke sebuah pertandingan sepakbola, maka seorang fanatic fan akan datang dengan menggunakan kostum klub yang dibelanya. Beberapa diantara mereka rela mengecat tubuh mereka dengan gambar atribut klub yang mereka bela dan menunjukkan perilaku yang berbeda dengan devoted fan seperti ikut menyanyikan lagu klub tersebut saat menyaksikan pertandingan.

Sebagian besar para fanatic fan juga memiliki koleksi benda-benda dengan ornamen klub kesayangan mereka, bahkan mengecat tembok kamar atau rumahnya dengan warna dan logo klub tersebut serta menghias kamar dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan klub tersebut. Orang-orang yang seperti inilah yang diklasifikasikan sebagai fanatic fan, karena telah menunjukkan sejauh mana keterlibatannya dengan tim yang membedakan dengan devoted fan.

e. Dysfunctional Fan

Kategori terakhir dari jenis-jenis penggemar dalam klasifikasi ini adalah penggemar disfungsional. Penggemar disfungsional menjadikan dirinya sebagai

16

seorang penggemar sebagai metode utama dalam identifikasi diri mereka (Hunt,

Terry, dan Edward, 1999:500). Para penggemar disfungsional menggunakan tim, pemain, atau apapun dalam skema target sebagai metode utama untuk mengidentifikasi dirinya kepada orang lain dan diri sendiri. Hal yang membedakan diantara penggemar fanatik dengan penggemar disfungsional adalah bahwa penggemar fanatik menganggap menjadi seorang penggemar merupakan sebagai bagian yang penting dari identifikasi diri, sedangkan bagi penggemar disfungsional menjadikan dirinya sebagai penggemar merupakan sebagai bentuk utama dari identifikasi diri.

Menurut Kusuma (Jurnal, 2015:7), perbedaan dalam keterikatan antara penggemar fanatik dan penggemar disfungsional terwujud bukan oleh sejauh mana yang terlibat dalam perilaku penggemar, melainkan derajat dimana perilaku yang anti-sosial, mengganggu, atau menyimpang. Seringkali para penggemar disfungsional terlibat dalam perilaku yang mengganggu acara dan pertukaran sosial di sekitar acara daripada terlibat perilaku yang mendukung tim. Penggemar disfungsional dengan mudah akan terlibat dalam perilaku kekerasan atau mengganggu lainnya dengan dalih bahwaperilaku ini agak dibenarkan karena menjadi penggemar. Daripada terlibat dalam perilaku yang mendukung tim, penggemar disfungsional terlibat dalam perilaku yang mengganggu acara dan pertukaran sosial di sekitarnya acara.

17

2. Loyalitas

Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan oleh Kotler dan Keller (2007:175) sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang menyebabkan perubahan perilaku. Loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang.

Loyalitas pelanggan sendiri terdiri dari 4 fase yang berbeda yaitu loyalitas kognitif, loyalitas afektif, loyalitas konatif dan loyalitas aksi. Yang dimaksud dengan loyalitas kognitif (cognitive loyalty) adalah loyalitas yang dibentuk dari banyaknya informasi yang dimiliki oleh seorang pelanggan yang memudahkan ia untuk memilih satu merek di antara merek-merek yang lain

(Kotler dan Keller, 2007:176).

Sebagai contoh, ketika salah satu klub sepak bola secara konsisten dapat menunjukkan prestasinya dibandingkan dengan klub sepak bola yang lainnya.

Informasi ini cukup untuk mendorong konsumen untuk terlibat dengan klub sepak bola tersebut. Namun demikian, loyalitas kognitif tidak cukup untuk menciptakan loyalitas yang kuat. Ketika klub lain mampu menunjukkan prestasi yang lebih baik secara konsisten maka loyalitas konsumen akan berpindah pada klub tersebut.

Fase yang kedua adalah fase loyalitas perasaan (affective loyalty). Pada fase ini, komitmen konsumen dapat dipandang sebagai loyalitas perasaan.

18

Loyalitas pada fase ini lebih sulit untuk bergeser karena loyalitas itu sendiri diartikan dalam pikiran konsumen sebagai sebuah perasaan, bukan hanya sebagai kognisi. Kognisi dapat dipengaruhi secara langsung oleh informasi lain yang bertentangan, sedangkan perasaan dibentuk dari keterpaduan kognisi

(informasi) dan penilaian konsumen atas suatu merek (Kotler dan Keller,

2007:177).

Loyalitas konatif (conative loyalty) merupakan loyalitas yang mengandung komitmen untuk membeli secara mendalam karena tidak hanya diwujudkan dalam bentuk perasaan yang kuat namun juga dalam bentuk niat berperilaku untuk menunjukkan loyalitas tersebut. Behavioral commitment

(niat) dapat mengakibatkan preferensi pemilih tetap stabil dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jika perasaan menyatakan bahwa loyalitas hanya bersandar pada perasaan dan motivasi konsumen, maka behavioral commitment (niat) menyiratkan keinginan untuk berusaha melakukan tindakan.

3. The Sociology of Loyalty (James Connor)

The Sociology of Loyalty oleh James Connor (2007) menjelaskan

Loyalitas secara luas dan juga spesifik. Detail penjelasan mengenai loyalitas sampai menyentuh pada aspek atau kasus yang jarang diangkat secara spesifik di kalangan sosiolog, yaitu menjelaskan tentang Loyalitas yang terbangun pada kelompok penggemar olahraga atau yang biasa disebut suporter. Loyalitas pada kelompok suporter yang dijelaskan oleh Connor

19

tersebut bersinggungan dan memiliki keterkaitan dengan penelitian ini yaitu penjelasan pada Bab VI tentang Sport and Loyalty.

This chapter has used several case studies and examples to show how fans connect, belong and identify with their teams. I have shown how loyalty provides fans with an identity and reason for action. This is particularly the case with Souths’ battle to return to the Rugby League competition. Many of the fans professed an attachment to their club as if it was family pointing to the deep emotional bonds that fan loyalty creates. In the case of Canterbury, the inner conflict that occurs when the fan feels that they have been let down is highlighted. Fans made a choice; some continued to value their connection to the club over and above the anguish it caused, while others decided that it was no longer of emotional value. While I lack the evidence to conclusively say why some fans would choose the exit strategy over others, I would posit that this depends on their loyalties to other social structures and forces (Connor, 2007:116).

Bab tersebut Connor menawarkan cara lain untuk membaca olahraga.

Olahraga dan loyalitas memiliki hubungan yang kuat, baik itu dari penggemar pada klub, pemain atau bangsa pada tim. Connor menarik berbagai studi kasus dan contoh-contoh yang menghubungkan olahraga dengan loyalitas, dengan tujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana loyalitas olahraga dipupuk, dipertahankan, dan diperluas? Apa tujuan afiliasi olahraga yang kuat untuk aktor dan masyarakat? Ketika konflik antara loyalitas terjadi dalam arena olahraga, bagaimana hal ini dinegosiasikan? Sementara Connor menguraikan penjelasan tentang masalah ini dalam bab ini, masalah utama yang saya jelajahi adalah bagaimana keadaan sosial dari kesetiaan dalam olahraga? Bab ini menambahkan lebih

20

banyak bukti bahwa kesetiaan adalah emosi dan memiliki aspek-aspek

tertentu di dalamnya yang beroperasi di berbagai lapisan.

Loyalties constructed around a sporting team and support for that team provide an explanation for some individual behaviour. In the case of Souths fans, I have shown how important their loyalty to the club was in giving them an identity as fans. This connection to the team then guided behaviour and actions, as seen in the rallies, protests and boycotts. The intensely emotional aspect of this loyalty is highlighted by many of the fans’ heartfelt pleas to return their club, as well as the anger and aggression directed at those deemed responsible for Souths’ exclusion from the competition. The group dynamic of fan support was shown by how fans felt a need to profess their loyalty in social ways to ‘show the colours’ to use sporting terminology. What a sociological understanding of loyalty shows in the case study is that loyalty can explain how and why some people will act in certain ways. The behaviours, thoughts and feelings of the fans can be explained by applying the concepts of loyalty that I discussed in Chapter Three. This section provided further evidence supporting my argument that loyalty operates in a particular pattern (Connor, 2007:110).

Loyalitas yang terbangun pada tim olahraga dan dukungan terhadap tim tersebut memberikan penjelasan untuk beberapa perilaku individu (suporter).

Dalam berapa contoh suporter olahraga, telah ditununjukkan betapa pentingnya kesetiaan (loyalitas) mereka kepada klub dalam memberi mereka identitas sebagai penggemar. Koneksi ini pada suatu klub yang kemudian memandu perilaku dan tindakan, seperti terlihat dalam aksi unjuk rasa, protes dan boikot. Aspek yang sangat emosional dari kesetiaan ini disorot oleh banyak permohonan tulus dari para penggemar untuk mengembalikan klub mereka, serta kemarahan dan agresi

21

yang ditujukan pada mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kekalahan/keterpurukan yang dialami oleh klub yang mereka bela.

Dinamika kelompok dukungan suporter ditunjukkan oleh bagaimana fans/suporter merasa perlu untuk menyatakan kesetiaan (loyalitas) mereka dengan cara sosial dengan 'menunjukkan warna' pada penggunaan terminologi olahraga.

Apa yang ditunjukkan oleh pemahaman sosiologis tentang loyalitas dalam studi kasus ini adalah bahwa loyalitas (kesetiaan) dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa beberapa orang akan bertindak dengan cara tertentu. Perilaku, pemikiran dan perasaan para penggemar dapat dijelaskan dengan menerapkan konsep loyalitas yang dibahas pada Bab Tiga. Bagian ini memberikan bukti lebih lanjut yang mendukung argumen Connor (2007:110) bahwa kesetiaan beroperasi dalam pola tertentu.

Pada bab Sports and Loyalty tersebut digunakan beberapa studi kasus

dan contoh untuk menunjukkan bagaimana penggemar terhubung, menjadi

bagian, dan mengidentifikasi dengan tim yang mereka dukung. Connor

(2007:117) telah menunjukkan bagaimana kesetiaan memberikan penggemar

sebuah identitas dan alasan untuk bertindak. Banyak penggemar menyatakan

keterikatan pada klub mereka seolah-olah menjadi keluarga yang

menunjukkan ikatan emosional yang mendalam yang diciptakan oleh

loyalitas penggemar. Suporter membuat pilihan, yaitu bagaimana mereka

menilai hubungan mereka dengan klub tentang kesedihan yang

disebabkannya, sementara sebagian lainnya memutuskan bahwa itu tidak lagi

berhubungan emosional pada klub tersebut.

22

Connor (2007:8) membuat sejumlah argumen dalam karya ini.

Pertama, ia berpendapat bahwa kesetiaan memang merupakan emosi, dan dapat digolongkan dengan emosi lain seperti rasa malu, kepercayaan, kebanggaan dan cinta. Connor kemudian mencoba menerapkan serangkaian teori emosi pada definisi sementara tentang kesetiaan untuk menguji apakah ada dari teori-teori ini yang berlaku untuk mengeksplorasi loyalitas.

Penegasannya adalah bahwa sudut pandang sosiologis merupakan model terbaik untuk diterapkan pada loyalitas, yaitu perpanjangan dari teori emosi saat ini dan, seperti yang ditunjukkan, mengindikasikan bahwa perspektif ini adalah model yang lebih baik untuk mengeksplorasi emosi.

Tidak sampai di situ, dengan menetapkan bahwa kesetiaan adalah emosi yang dapat dijelaskan dalam kerangka sosiologis, Connor berpendapat bahwa kesetiaan di seluruh lapisan ekspresinya menunjukkan kesamaan umum, atribut mendasar dan melakukan tugas-tugas tertentu dalam hubungan sosial.

Termasuk mengatur hubungan sosial, mendefinisikan peran, pembentukan identitas dan memberi alasan terhadap tindakan.

Kasus-kasus yang dipertimbangkan sejauh ini, pada intinya, memiliki asumsi bahwa kesetiaan adalah koneksi otomatis sebagai hasil dari kelahiran, baik dengan keluarga atau berdasarkan lokasi kelahiran, bangsa. Bab Enam

(Sports and Loyalty) melihat situs kesetiaan yang melibatkan lebih banyak pilihan. Dimulai dengan ulasan singkat tentang sifat olahraga dalam lingkungan yang terglobalisasi dan professional, karena ini adalah kunci

23

dalam memahami berbagai permasalahan yang dijelaskan sebelumnya.

(Connor, 2007:6)

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan dan

menganalisa permasalahan yang dikemukakan mengenai “Bentuk-Bentuk

Loyalitas Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania”. Dalam

penelitian ini mengguanakan jenis penelitian kualitatif, yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang menjelaskan secara

ilmiah, rinci, dan sistematis mengenai permasalahan yang diteliti. Metode

kualitatif digunakan dengan dasar kepentingan penelitian, dimana bukan

hanya mendapatkan data namun dapat menggali secara lebih dalam mengenai

permasalahan yang diteliti. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisa

dengan teori yang dirujuk ke dalam bentuk deskriptif analitis sesuai dengan

temuan yang diperoleh.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini mencakup Data Primer sebagai sumber

data utama, dan Data Sekunder sebagai data pelengkap. Kedua data tersebut

didapatkan dengan menggunakan alat penelitian utamanya yaitu wawancara

dan studi pustaka. Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis dalam

bentuk deskripsi analitis.

24

a. Data Primer

Data Primer diperoleh dari narasumber utama, yaitu Anggota

Kelompok Suporter The Jakmania. Narasumber tersebut dijelaskan menjadi dua kelompok, yaitu: Suporter Jakmania yang memiliki KTA (Kartu Tanda

Anggota) dan Kelompok Suporter “Umum/Non-Anggota” The Jakmania.

Pengelompokan tersebut berguna untuk medalami peran dari masing-masing kelompok suporter, dan menganalisis perbedaan loyalitas yang terbangun pada tiap kelompok suporter. Narasumber Pendukung adalah Suporter

Wanita Jak Angel dan Jak School. Kemudian data dan informasi mengenai

Organisasi The Jakmania dan para suporter diperoleh dari Pengurus The

Jakmania Pusat dan Koordinator Wilayah (Korwil) di Jakarta Selatan.

Penentuan narasumber utama tersebut dilandaskan pada asumsi bahwa kelompok suporter The Jakmania yang memiliki KTA tersebut merupakan suporter yang memiliki loyalitas dan kecintaan yang besar terhadap Persija, dan merupakan kelompok suporter yang berperan aktif dalam mendukung Persija Jakarta bertanding dan kelompok suporter yang mengetahui lebih dalam mengenai sejarah dan segala hal yang terkait dengan

The Jakmania.

Penentuan suporter (Umum/Non-Anggota) Jakmania sebagai narasumber utama, dimaksudkan untuk menggali hal lain tentang bagaimana latar belakang atau motif lainnya dari kecintaan dan loyalitas mereka terhadap Persija Jakarta. Sedangkan narasumber pendukung digunakan untuk mengetahui keterangan lain yang lebih bervariatif tentang bagaimana latar

25

belakang dan alasan mereka menjadi suporter yang loyal dari sisi atau perspektif yang berbeda. b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kantor Sekretariat The Jakmania, dan pihak terkait lainnya, yaitu berupa dokumen, data statistik, dan data mengenai keanggotaan Suporter The Jakmania. Data yang akan diambil adalah data mengenai jumlah keanggotaan, sebaran kelompok Jakmania, data prosedur dan proses perekrutan keanggotaan, dan data lainnya terkait penelitian ini.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Jakarta Selatan dan dilaksanakan dalam kurun empat bulan, yaitu pada Bulan Februari 2019 sampai dengan Bulan Mei 2019. Penunjukan daerah Jakarta Selatan sebagai fokus lokasi penelitian, karena merupakan salah satu daerah yang memiliki basis kelompok suporter yang besar dan karena mayoritas tempat tinggal narasumber berada di Jakarta Selatan. Selain itu penunjukan fokus pada lokasi tersebut dikarenakan Kantor Sekretariat The Jakmania beralamatkan di

Kuningan, Jakarta Selatan.

Pelaksanaan waktu penelitian tersebut dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu pada Bulan Februari digunakan untuk pemenuhan perizinan penelitian dan memeroleh data sekunder dari pihak terkait. Kemudian Bulan

Maret dilakukan observasi dan wawancara dengan beberapa narasumber terkait.

26

4. Informan/Narasumber

Informan/Narasumber dalam penelitian ini adalah Anggota Kelompok

Suporter The Jakmania. Narasumber tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: Suporter Jakmania yang memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) dan

Kelompok Suporter “Umum/Non-Anggota” The Jakmania. Narasumber

Pendukung adalah Suporter Wanita Jak Angel dan Jak School.

Komunitas/ Lama No. Nama Status Keanggotaan Organisasi Bergabung

1. Anton Nord 10 Tahun KTA

2. Nauval Jak School 5 Tahun Non-KTA

3. Rafi - - Non-KTA

4. Ibnu Jak KalBar 6 Tahun Non-KTA

5. NS Jak Garis Keras 7 Tahun KTA

6. Fijay Jak Bogor - KTA Jak Campus / 7. Elsa 5 Tahun Non-KTA Angel 8. Jamil - 4 Tahun Non-KTA

9. Tiara Jak Angel 3 Tahun KTA

Korwil/Korlap Ketua Korlap 10. Oman The Jakmania 8 Tahun Jakarta Selatan Jakarta Selatan

Pengurus The 11. Dicky The Jakmania 15 Tahun Jakmania

27

Penentuan narasumber utama tersebut dilandaskan pada asumsi bahwa kelompok suporter The Jakmania yang memiliki KTA tersebut merupakan suporter yang memiliki loyalitas dan kecintaan yang besar terhadap Persija, dan merupakan kelompok suporter yang berperan mendukung Persija dalam setiap pertandingan. Asumsi yang digunakan adalah bahwa kelompok suporter tersebut merupakan kelompok suporter yang memiliki peran aktif dalam mendukung Persija Jakarta bertanding dan kelompok suporter yang mengetahui lebih dalam mengenai sejarah dan segala yang terkait dengan The Jakmania.

Penentuan suporter (Umum/Non-Anggota) Jakmania sebagai narasumber utama, dimaksudkan untuk menggali hal lain tentang bagaimana latar belakang atau motif lainnya dari kecintaan terhadap Persija Jakarta.

Sedangkan penentuan The Jak Angel, Jak (Luar Kota), dan The Jak School sebagai narasumber pendukung, adalah untuk mengetahui motif mereka bergabung menjadi anggota The Jakmania, sekaligus menjawab dan menambahkan tentang bentuk-bentuk lain dari fanatisme dan loyalitas suporter.

Informan/Narasumber pendukung lainnya adalah dari Kantor

Sekretariat The Jakmania, dan pihak terkait lainnya, yaitu berupa dokumen, data, dan statistik mengenai keanggotaan suporter The Jakmania. Data yang akan diambil adalah data mengenai jumlah keanggotaan, sebaran kelompok

Jakmania, data prosedur dan proses perekrutan keanggotaan, dan data lainnya terkait penelitian ini.

28

5. Teknik Pengumpulan Data

Seluruh data baik primer maupun sekunder dikumpulkan dengan mempergunakan:

a. Penelitian Lapangan (field research)

Penelitian Lapangan dilakukan untuk menghimpun data primer dengan mempergunakan alat pengumpulan data berupa:

1) Observasi. Observasi yang dilakukan adalah participant observation.

Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk mendapatkan informasi

fakta lapangan, mengamati dan menangkap potret ekspresi dan

euphoria suporter, dan juga proses interaksi dan komunikasi Suporter

The Jakmania, yaitu saat menonton pertandingan langsung di stadion,

baik itu pada saat menyanyikan chants di dalam stadion, melakukan

koreografi bersama, nonton bareng (nobar), ataupun ketika

berkumpul di luar stadion dan melakukan kegiatan lainnya di luar

peran utama mereka. Observasi dilakukan dengan pengamatan dan

mengenai fenomena-fenomena yang terkait dengan peran suporter,

hal yang melatarbelakangi loyalitas, dan tindakan kolektif yang

mereka lakukan.

2) Wawancara, digunakan sebagai alat utama dalam penelitian ini untuk

menggali informasi terkait permasalahan penelitian yaitu mengenai

proses terbentuknya loyalitas, bentuk-bentuk loyalitas pada suporter

the jakmania, dan informasi mengenai gambaran umum

organisasi/komunitas The Jakmania.

29

b. Studi Pustaka (library research)

Studi Pustaka (library research) digunakan untuk mendapatkan data

sekunder berupa dokumen, artikel, dan literatur yang berkaitan dengan

masalah organisasi atau komunitas suporter sepak bola.

6. Analisis Data

Data-data yang telah terkumpul melalui library research dan field research selanjutnya dianalisis secara kualitatif, dan penarikan kesimpulan dengan mempergunakan logika berfikir deduktif sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang bagaimana loyalitas pada suporter the jakmania.

Analisis data dengan cara mengumpulkan data-data dari hasil observasi, wawancara, yang direduksi membentuk suatu kesimpulan atau penyajian data informasi dari data yang ada. Kesimpulan penelitan diambil berdasarkan hasil pemahaman dan pengertian, yang menghasilkan suatu interpretasi gejala-gejala, fakta-fakta secara sistematis dan akurat, sehingga membentuk sebuah kesimpulan berdasarkan data-data yang terkumpul.

Analisis pada penelitian ini membentuk suatu skema dengan mengkategorisasi atau mengklasifikasikan golongan-golongan suporter yang dapat menjelaskan bentuk-bentuk loyalitas suporter dengan menggambarkan loyalitas berdasarkan tingkatan keterikatan emosional yang dimiliki tiap-tiap golongan suporter.

30

7. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi ke dalam 4 bab, setiap bab nya terdiri dari sub-sub bab pembahasan yang memiliki keterkaitan antara bab dengan sub-sub bab yang satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini penulis memuat pernyataan masalah atau latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, hambatan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Gambaran Umum

Bab ini merupakan gambaran umum lokasi penelitian, yang meliputi; pemaparan data dan profil komunitas, struktur kepengurusan, informasi kegiatan komunitas, dan data informan.

BAB III : Loyalitas Suporter Sepak Bola Persija Jakarta The Jakmania

Bab ini memaparkan temuan dan analisis hasil penelitian yang meliputi bagaimana proses terbentuknya loyalitas serta apa saja bentuk-bentuk loyalitas suporter the jakmania.

BAB IV: Penutup

Bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan pembahasan materi pokok yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya.

31

DAFTAR PUSTAKA :

Halaman ini berisi pustaka yang diacu dalam penulisan skripsi. Pustaka yang diacu dipastikan berasal dari sumber yang terpecaya, misalnya buku teks, elektronik book (e-book), jurnal ilmiah, majalah ilmiah, laporan penelitian, dan dokumen resmi.

32

BAB II GAMBARAN UMUM

A. The Jakmania

A.1. Profil dan Sejarah Berdirinya The Jakmania

The Jakmania adalah kelompok pendukung/suporter kesebelasan sepak bola Persija Jakarta yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997.

The Jakmania adalah organisasi yang independen, tidak berada di bawah naungan badan/organisasi/lembaga apapun. Markas dan sekretariat The

Jakmania berada di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Setiap hari Selasa dan

Jumat itu merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas perkembangan The

Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut (Sejarah

The Jakmania, https://jakmania.org/organisasi/sejarah.html. Diakses pada tanggal 16 Maret 2019).

Ide terbentuknya The Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manager

Persija saat itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta,

Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, Sutiyoso memang sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung. Pada awalnya, anggota The

Jakmania yang masih berstatus komunitas hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di

33

mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal pada saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Dengan terus menerusnya bertambah anggota Jakmania yang berasal dari korwil-korwil di Jakarta maupun luar Jakarta. Jakmania yang sebelumnya berstatus komunitas pun mendeklarasikan diri menjadi sebuah organisasi (Sejarah The Jakmania, https://jakmania.org/organisasi/sejarah.html. Diakses pada tanggal 16 Maret

2019).

Pada perkembangannya, akibat dari popularitas Persija maka munculah kelompok-kelompok suporter baru dan komunitas kelompok suporter Persija yang baru tersebut antara lain ialah Garis Keras, Ultras Persija, Tiger Boys,

Orange Street Boys, Jak Campus, Jak Angel, Jak Scooter, Jakventure, Jak

Online, Jak On Air, Jak School, Jak , Jak Jogjakarta, Jak Tanah

Pasundan, Jak Sumatera, Timur Orange dan banyak lagi. Dan demi terjaganya loyalitas serta solidaritas suporter semua komunitas fans Persija itupun kini bergabung dibawah naungan satu organisasi yaitu The Jakmania. (Sejarah The

Jakmania, https://jakmania.org/organisasi/sejarah.html. Diakses pada tanggal 16

Maret 2019).

34

A.2. Visi, Misi, dan Strategi

Berkembangnya sepak bola di Indonesia ke arah yang lebih baik disadari oleh pengurus The Jak, untuk mendukung terlaksana perkembangan sepak bola itu maka harus didukung dengan adanya suatu organisasi pendukung tim-tim sepak bola di belakangnya. Organiasi pendukung yang dibentuk bukan sekedar sekumpulan orang yang datang ketika pertandingan berlangsung dan kemudian pulang ke rumah masing-masing tanpa adanya suatu organisasi solid yang menaungi dengan tujuan mengurangi akibat yang sering ditimbulkan oleh kerumunan massa dalam ruang terbuka.

Visi yang dimiliki The Jak adalah “Membentuk suatu komunitas pendukung Persija yang modern”. Untuk tercapainya visi tersebut The Jak menjabarkan misinya dalam 3 bagian besar:

1) Memberikan dukungan positif pada Persija

2) Meningkatkan pemahaman anggota akan pengertian suporter itu sendiri

3) Menciptakan suasana aman dan tertib pada setiap pertandingan Persija

Dengan misi tersebut The Jak terus berusaha menjadi organisasi pendukung yang lebih baik, sehingga dapat terus memberikan dukungan kepada

Persija untuk terus berprestasi.

35

A.3. Kegiatan The Jakmania

The Jak memiliki berbagai macam kegiatan yang baik dalam mendukung

Persija bertanding, kandang maupun tandang dan kegiatan sosial diluar Persija, seperti:

a. Welcoming, kegiatan ini merupakan bentuk jamuan The Jak terhadap

supporter tim tamu di kandang Persija. Mereka disambut mulai dari

kedatangan sampai kepulangan.

b. Tour D’Jak, tour ini mendukung Persija dalam pertandingan tandang

dan juga menjadi ajang silaturahmi antar organisasi pendukung dengan

tujuan menjalin tali persaudaraan dengan sesama pendukung klub

walaupun dari klub yang berbeda, demi mewujudkan iklim menonton

sepak bola yang tertib serta membantu membantu majunya sepak bola

nasional.

c. The Jak Peduli, bentuk kepedulian The Jak terhadap lingkungan sosial

dengan berbagai kegiatan bakti sosial.

d. LDK, latihan dasar kepemimpinan yang diselenggarakan untuk

menjadi pengurus The Jak dan peningkatan pemahaman anggota

tentang arti suporter sebenarnya.

e. Liga The Jak, Liga Sepak bola pendukung Persija untuk mengisi masa

istirahat dari Ligina dengan maksud untuk mempererat tali silaturahmi

antara pengurus dan anggota kordinator wilayah.

36

B. Kultur dan Kelompok Suporter Sepak Bola

Sepak bola tidak bisa dipisahkan dari kehadiran suporter di pinggir lapangan. Di Indonesia, kehadiran suporter selalu mewarnai pertandingan, terutama di kasta tertinggi sepak bola nasional. Beberapa tim besar memiliki julukan terhadap pendukung masing-masing seperti Bobotoh, The Jakmania,

Aremania atau Bonek. Meski berstatus suporter tim dari Indonesia, tidak bisa dipungkiri terdapatnya unsur budaya luar, dalam hal ini eropa, yang melekat pada suporter Indonesia. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

1) Ultras

Ultras pertama di dunia lahir bukan sebagai dukungan terhadap klub sepak bola melainkan timnas. Pada tahun 1939 ultras pertama lahir di dengan nama Torcida Organizada, hingga pada tahun 1950 ultras pertama di benua biru lahir di Yugoslavia, ketika klub Hadjuk Split membentuk Torcida

Split. Setahun kemudian, budaya tersebut merambah ke Italia dan di negara

Pizza tersebutlah ultras berkembang dengan pesat. Ultras Italia pertama lahir di kota Torino dengan nama Fedelissimi Granata, sebelum kemudian bermunculan kelompok-kelompok lainnya.

Biasanya, ciri khas ultras adalah berpakaian serba hitam, atau bahkan tidak mengenakan baju. Tempat mereka adalah di belakang gawang sebelah utara (Curva Nord) atau tribun selatan (Curva Sud). Hal lain yang identik dengan budaya ultras adalah kreatifitas anggotanya, dimana seringkali membawakan chant dengan lantang serta menyalakan flare atau smoke bomb.

37

Hingga kini, nyaris semua klub di dunia memiliki kelompok ultras, termasuk di Indonesia. Salah satu kelompok ultras terpopuler di Indonesia adalah BCS

(Brigata Curva Sud) pendukung PSS Sleman yang sebetulnya bukan berasal dari kasta tertinggi Liga 1 (Nugraha, Jurnal, 2014).

2) Hooligan

Di Inggris, Hooligan terkenal sebagai komunitas suporter pembuat onar yang rasis. Perbedaan dukungan tim menjadikan holigan menganggap bahwa siapapun yang tidak mendukung tim yang sama adalah rival. Tak jarang perkelahian antar suporter pun terjadi seperti misalkan bentrok antara pendukung West Ham dengan Newcastle pada tahun 2014 lalu. Ironisnya, perkelahian tersebut terjadi bukan di Negara Inggris melainkan di Kota

Dusseldorf, Jerman (Nugraha, Jurnal, 2014).

Hooligan memang identik dengan kekerasan, miras dan bahkan tindakan kriminal. Ciri khas mereka adalah setelan skin head dengan sepatu merk tertentu seperti Dr. Martens. Di Indonesia terdapat pula beberapa organisasi suporter yang menamakan diri sebagai Hooligan, seperti Hooligan

Arema atau Hooligan Persija meski tentu saja tidak berperilaku sebrutal

Hooligan Inggris.

C. Gambaran Umum Informan

Informan dalam penelitian ini adalah Suporter The Jakmania dan

Pengurus The Jakmania. Informan tersebut dipilih karena dapat memberikan

38

keterangan yang komprehensif dan data yang diperlukan terkait masalah yang

diteliti Adapun gambaran umum informan sebagai berikut.

Gambaran Umum Informan Suporter The Jakmania

Komunitas/ Lama Status No. Nama Organisasi Bergabung Keanggotaan

1. Anton Curva Nord 10 Tahun KTA

2. Nauval Jak School 5 Tahun Non-KTA

3. Rafi - - Non-KTA

4. Ibnu Jak KalBar 7 Tahun Non-KTA

5. NS Jak Garis Keras 8 Tahun KTA

6. Fijay Jak Bogor - KTA

Jak Campus / 7. Elsa 5 Tahun Non-KTA Jak Angel 8. Jamil - 4 Tahun Non-KTA

9. Tiara Jak Angel 3 Tahun KTA

Korwil/Korlap Ketua Korlap 10. Oman The Jakmania 8 Tahun Jakarta Selatan Jakarta Selatan

Pengurus The 11. Dicky The Jakmania 15 Tahun Jakmania

Sumber: Hasil pengolahan data dari wawancara pribadi dengan informan, 2019.

39

BAB III

BENTUK-BENTUK LOYALITAS SUPORTER SEPAK BOLA PERSIJA JAKARTA THE JAKMANIA

Bentuk Loyalitas suporter digunakan sebagai indikator analitis untuk menjawab dan menjelaskan proses terbentuknya loyalitas suporter The Jakmania.

Proses terbentuknya loyalitas menjelaskan analisis mengenai interest awal seseorang tertarik dan menyukai Persija Jakarta, yang kemudian menjadi suporter

Persija. Bentuk Loyalitas memaparkan analisis mengenai bentuk kecintaan dan kesetiaan untuk hanya menjadi Suporter The Jakmania. Bentuk Loyalitas

Jakmania kemudian diuraikan dengan mengklasifikasi suporter pada lima golongan suporter, yaitu Temporary Fans, Local Fans, Devoted Fans, Fanatic

Fans, dan Dysfunctional Fans. Kelima golongan tersebut menjelaskan suporter dengan kadar loyalitas yang berbeda pada tiap kategorinya. Loyalitas yang dijelaskan oleh Connor (2007) terangkum pada penjelasan kelima kategori suporter tersebut, dimana loyalitas dipaparkan tentang bagaimana loyalitas memainkan peranan emosional psikologisnya pada tiap-tiap kategori suporter.

A. Temporary Fan

Temporary fan memiliki ketertarikan pada suatu hal dan memiliki keterbatasan oleh waktu. Temporary fan adalah penggemar olahraga yang terbatas pada waktu atau event tertentu. Dalam hal ini batas waktu merupakan faktor utama yang membedakan temporary fan dari penggemar olahraga lainnya. Pada kategori ini, loyalitas tidak banyak memainkan peranannya, atau bahkan tergolong

40

suporter dengan loyalitas pada tingkatan terendah. Terlihat pada loyalitas yang stabilitasnya cenderung “musiman”, yaitu masih bergantung pada popularitas suatu klub, event yang dijuarai dan bergantung pada kejayaan suatu klub.

Keterangan dari informan yaitu Jamil dan Rafi membantu menjelaskan suporter pada kategori ini, berikut pernyataannya:

“Mulai ngikutin persija sih baru belakangan-belakangan ini. Semenjak Persija sering juara. Awal tertariknya sih karena sering liat di tv menang terus, banyak golin, gol nya banyak yang “gokil-gokil”. Karena maennya bagus aja, demen pemain-pemainnya juga bagus- bagus. Maennya tuh tipenya agresif, gak banyak bertahan, nyerang terus, demen tuh gua. Apalagi semenjak ada Super Simic, gila predator banget dah itu”. (Wawancara Pribadi dengan Jamil. Tangerang, 17 Maret 2019)

Disambung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Rafi:

“Ga ada sih. Paling ya beli kaos-kaos persija, nyanyi-nyanyi kalo nonton di stadion. Kalo saya sih seringnya sekedar nonton di tv aja, ngikutin statistik pertandingannya. Kalo ada waktu atau temen nonton stadion baru deh nonton langsung. Ga cinta-cinta amat sih, paling seneng aja. Rajin nonton di tv, apalagi kalo menang. Kalo kalah mah gua matiin tv nya, kesel. Atribut persija kayak jersey ada lah satu-dua mah”. (Wawancara Pribadi dengan Rafi. Jakarta Selatan, 09 Maret 2019)

Keterangan tersebut menjelaskan ketertarikan informan terhadap Persija

Jakarta dan seberapa besar bentuk kecintaannya pada Persija. Dari keterangan tersebut didapatkan rendahnya intensitas keterlibatannya sebagai suporter dan

41

loyalitas yang rendah terlihat dari bentuk kecintaan yang diungkapkan yang masih menujukkan inkonsisten dalam mendukung Persija. Keterangan selanjutnya menjelaskan pengaruh dan seberapa pentingnya prestasi klub terhadap loyalitas yang dimiliki.

“Kalo gua sih ya lumayan jadi penentu juga, dan kan yang jadi alasan utama gua tertarik Persija karna sering menang dan juaranya itu. Gua juga ga tau sih kalo nanti Pesija melempem bakal tetep sering ngikutin Persija apa ngga. Belakangan ini juga udah mulai males nontonnya karna sering kalah, tapi masih optimis sih pertengahan musim depan masih bisa bangkit. Kita liat aja nanti”. (Wawancara Pribadi dengan Jamil. Tangerang, 17 Maret 2019)

Keterangan tersebut senada dengan pernyataan Rafi berikut ini:

“Penting banget sih kalo gua, agak pengaruh juga kalo Persija lagi kalahan mulu ya bikin males juga nontonnya. Nah belakangan ini kan Persija lagi bagus-bagusnya nih, juara mulu makanya gua demen ngikutinnya, makin getol nonton ke stadionnya”. (Wawancara Pribadi dengan Rafi. Jakarta Selatan, 09 Maret 2019)

Pernyataan tersebut menjelaskan bagaimana seorang suporter dengan kategori temporary fans merupakan penggemar “musiman” yang kecintaannya ditentukan atau bergantung pada prestasi dan kejayaan yang diraih klub tersebut.

Ketika klub berprestasi maka penggemar akan mendukung, tapi sebaliknya jika tidak, penggemar akan berhenti mendukung atau bahkan berpaling pada klub tersebut. Suporter pada kategori ini tidak memiliki ikatan emosional yang kuat pada klub yang dibela, atau bahkan dapat memungkinkan suporter temporer

42

berpindah mendukung klub lain jika tidak lagi menyukai klub sebelumnya. Jamil selaku informan mengungkapkan ketertarikannya pada klub lain dan potensinya berpindah ketertarikan pada klub lain. Sebagai berikut:

“Klub lokal sih itu aja, paling ya lumayan juga demen United, pemainnya bagus-bagus. Kalo klub luarnya gua demen Manchester City. Gua juga ga tau sih kalo nanti Pesija melempem bakal tetep sering ngikutin Persija apa ngga. Belakangan ini juga udah mulai males nontonnya karna sering kalah, tapi masih optimis sih pertengahan musim depan masih bisa bangkit. Kita liat aja nanti”. (Wawancara Pribadi dengan Jamil. Tangerang, 17 Maret 2019)

Loyalitas yang dijelaskan oleh Connor (2007) sedikitnya menyinggung suporter pada kategori ini beresiko berpindah haluan atau berhenti mendukung klub tersebut dikarenakan kekecewaan yang dirasakan. Dari beberapa keterangan yang didapatkan dari suporter dengan kategori temporer, mereka berkeyakinan cenderung atau memiliki potensi untuk berhenti mendukung klub atau berpindah haluan mendukung klub lain, dengan syarat-syarat tertentu yang menjadi penilaiannya mereka masing-masing.

B. Local Fan

Apabila temporary fan dibatasi oleh keterbatasan waktu, local fan juga memiliki keterbatasan yaitu berupa kendala geografis. Local fan menampilkan perilaku “fan-like” karena identifikasi dari area geografis. Terdapat dua alasan yang paling sering dijadikan alasan oleh para penggemar untuk mendukung tim sepak bola favorit mereka adalah karena tim tersebut adalah tim lokal dan

43

penggemar lahir di kota tersebut. Loyalitas suporter pada kategori ini memainkan peranannya pada lingkup domisili atau tempat kelahiran. Pada ranah ini suporter dapat menjadi loyal hanya pada satu klub karena faktor lokalitas. Namun loyalitas pada kategori ini memiliki keterbatasan yaitu pada faktor wilayah yang menjadi penentu tinggi rendahnya loyalitas yang dimiliki suporter. Keterangan dari salah seorang informan yaitu Rafi membantu menjelaskan suporter pada kategori ini, berikut pernyataannya:

“Ga ada sih. Paling ya beli kaos-kaos persija, nyanyi-nyanyi kalo nonton di stadion. Kalo saya sih seringnya sekedar nonton di tv aja, ngikutin statistik pertandingannya. Kalo ada waktu atau temen nonton stadion baru deh nonton langsung”. (Wawancara Pribadi dengan Rafi. Jakarta Selatan, 09 Maret 2019)

“Awalnya suka, mulai ngikutin persija sih waktu saya pindah ke Jakarta, apalagi rumah deket Lebak Bulus kan. Tau pertamanya sih emang dari ngulik-ngulik sendiri klub bola. Pas di Kalimantan udah seneng bola, udah tau Persija tapi sekedar seneng biasa doang belum yang banget. Nah pas pindahan ke Jakarta, jadi anak Jakarta, mulai lah ngerasa kayak milikin klub itu (Persija). Mulai sering nonton ke stadion atau di tv. Nonton ke stadion pun sendirian, karena emang belum punya temen satu hobi, temen ga ada yang fanatik. Jadi nikmatin Persija waktu itu sendirian aja. Tapi makin ke sini ya nemu lah temen buat nonton mah”. (Wawancara Pribadi dengan Rafi. Jakarta Selatan, 09 Maret 2019).

Kutipan pernyataan tersebut menggolongkan informan pada kategori ini, karena lokasi geografis atau domisili menjadi latarbelakang ketertarikannya pada

44

Persija. Dapat dikatakan bahwa hampir dari banyaknya suporter, loyalitas yang dimiliki dilatarbelakangi oleh lokasi geografis atau bahkan cenderung dilatarbelakangi oleh sifat etnosentrisme (Betawi/Jakarta}. Selanjutnya pernyataan yang diungkapkan oleh salah seorang informan yang merupakan Jak Angel, Tiara, sebagai berikut:

“Gue asli betawi bokap sama nyokap orang betawi asli tinggal di Jakarta, ya walaupun gak di Jakarta banget alias di Ciputat, Tangsel, tapi kan letaknya deket banget sama Jakarta. Awal mulanya gue sama suka Persija itu kelas 4 SD. Saat masa-masa fanatik gue itu dari pas jaman SD sampai SMP itu rasanya bener-bener parah suka banget mulai gue tunjukin walau gue gak bisa nonton persija pada saat pertandingannya di hari itu gue tetep memakai pakaian orange-orange gitu sebagai lambang kalo hari ini pertandingannya persija walau gue gak datang ke stadion. Sempat di nyiyirin juga sama tetangga kok cewek suka sama bola sih sampai duduk-duduk di bus gitu tapi ya gue bodo amat karena gue emang udah fans banget sama Persija waktu itu”. (Wawancara Pribadi dengan Tiara. Jakarta Selatan, 16 Maret 2019)

Penjelasan yang disampaikan tersebut memberikan gambaran tentang local fans yang pada definisinya merupakan fans dengan latar belakang ketertarikan karena merupakan tim lokal dan lahir di kota klub tersebut.

“Gue juga punya sepupu yang suka sama Persija dan dia yang pertama kalinya ajak gue nonton match Persija. Waktu itu Persija lagi lawan PSIS itu pertama kalinya gue nonton Persija di stadion, kelas 6 SD bayarnya masih 20 ribu waktu itu, nah setelah itu kayak nagih gitu rasanya kayak pengen nonton di stadion mulu. Tapi kan karena gue wanita ya gak diijinin gitu kalo nonton sama orang tua ke stadion, nah pas nonton nya lagi itu waktu kelas 2 SMP kan kalau bulan puasa itu mainnya malam, gue sampai bela-belain izin sama orang tua gue untuk nonton ke stadion tapi persija kandangnya udah di gelora bung karno pada waktu itu”. (Wawancara Pribadi dengan Tiara. Jakarta Selatan, 16 Maret 2019)

45

Keterangan di atas sedikitnya memberikan penjelasan tambahan tentang latar belakang ketertarikan local fans pada klub, yaitu dari lingkungan sosial dan keluarga yang mengenalkannya pada klub tersebut. Pernyataan tersebut mendukung penjelasan mengenai local fans yang memiliki keterbatasan pada lokasi geografis dan loyalitas yang dimiliki cenderung konsisten namun tidak banyak melibatkan ikatan emosional.

C. Devoted Fan

Pada awalnya, para devoted fan merupakan temporary fan atau local fan.

Para devoted fan tetap setia kepada tim atau pemain bahkan ketika event jangka pendek yang memikat perhatian mereka tersebut telah berakhir atau jika mereka keluar dari konteks lokasi geografis mereka. Seseorang melekat pada objek tertentu ke tingkatan objek yang lebih tinggi yang digunakan untuk mempertahankan konsep dirinya. Peranan loyalitas yang cukup besar ditunjukkan pada kategori ini, yaitu terlihat pada tidak adanya lagi batasan yang menjadi penghambat loyalitas yang dimiliki kategori Temporary dan Local Fans. Pada kategori ini loyalitas suporter telah menguat, bertahan lama dan cenderung stabil.

“Ya walaupun aku bukan asli orang Jakarta, aku lahir dan besar di Singkawang, Kalimantan Barat. Putra asli daerah Kalbar , bahkan kedua orang tua ku juga orang asli Kalbar. Tapi gak adala alasan buat aku gak cinta sama Persija, terlebih lagi di daerah aku tuh klub sepakbola di kalbar memang buruk kalo bisa dibilang manejemen nya jelek, pemerintah daerah nya juga tidak mau mengurusi sepak bola ya kalau menurut aku bukan nya gak bisa maju tapi susah lah untuk maju sehingga klub sepak bola di daerah aku gak bisa berbuat banyak di level tertinggi di Indonesia. Dan aku gak suka sama sekali lah sama tim daerah aku itu”. (Wawancara Pribadi dengan Ibnu. Jakarta Selatan, 17 Maret 2019).

46

Pernyataan kedua yang disampaikan oleh Ibnu berikut ini menggambarkan kategori devoted fans yang pada awalnya merupakan local fans yang kemudian letak geografis yang menjadi ciri dari local fans tidak lagi menjadi hambatan.

Kecintaan dan loyalitasnya pada klub tidak lagi terbatas karena domisili dan semacamnya.

“Yang aku rasakan selama tinggal di Jakarta saat ini, karena sudah menetap di Jakarta walaupun sebenarnya bekerja di Jakarta tapi udah seperti tinggal di sini lah ya, tentunya semakin dekat dengan Persija itu kapanpun persija main kalau ada waktu aku selalu pengen nonton dan alasan aku semakin fanatik dengan Persija ialah melihat the Jakmania di Jakarta di situ aku makin bisa ketemu mereka yang dia asalnya dari daerah lain bahkan dari Makassar dan pun dan yang bikin aku cinta lagi mereka semua selalu merangkul dan bersaudara dan solid, mungkin menurut aku itu juga yang membedakan the Jakmania dengan supporter lain karena aku kurang respect sama supporter lain yang masih bersikap anarkis, dulu emang the Jak aku akuin seperti itu tapi sekarang seiring dengan berjalannya waktu namanya kita sebagai manusia begitu juga suatu komunitas pengen menjadi lebih baik mereka sudah bersikap dewasa, apalagi baru kemarin mendapat penghargaan supporter terbaik di ajang Piala Presiden yang beberapa hari lalu baru usai. Walaupun persija gak juara pada turnamen itu tapi Persija dapat penghargaan supporter terbaik yaitu The Jakmania”. (Wawancara Pribadi dengan Ibnu. Jakarta Selatan, 17 Maret 2019).

Keterangan berikutnya disampakan oleh Tiara, penjelasan yang ia sampaikan dimasukkan pada kategori devoted fans. Meskipun pada awalnya ia dikategorikan local fans, namun loyalitasnya meningkat dengan pernyataannya yang membuktikan identifikasi dirinya pada klub dengan membeli atribut dan semacamnya. Berikut kutipan pernyataannya:

47

“Nah dari situ gue udah mulai tuh mengkoleksi merchandise Persija, seperti kaos dan lain-lain pokoknya barang-barang yang ada logo persija nya seperti boneka, tas, jersey, syal, dan masih banyak lagi sampai gue di sekolah dijulukin jak angel sama temen-temen. Saat masa-masa fanatik gue itu dari pas jaman SD sampai SMP itu rasanya bener-bener parah suka banget mulai gue tunjukin walau gue gak bisa nonton Persija pada saat pertandingan nya di hari itu gue tetep memakai pakaian orange-orange gitu sebagai lambang kalo hari ini pertandingannya persija walau gue gak datang ke stadion”. (Wawancara Pribadi dengan Tiara. Jakarta Selatan, 16 Maret 2019)

Pernyataan selanjutnya disampaikan oleh Elsa sebagai anggota Jak Kampus (UIN

Jakarta) sekaligus sebagai Jak Angel. Penjelasannya menggambarkan psikologisnya sebagai suporter wanita yang loyal terhadap klub yang dibela.

Berikut pernyataannya:

Saya memiliki lingkungan sekitar seperti pada umumnya. Apalagi saya perempuan, banyak sekali perempuan yang tidak menyukai sepak bola, apalagi ikut langsung terjun ke stadion hanya untuk melihat sebuah tim berlaga. Saya hanya memiliki lingkungan yang sama pecinta sepak bola pada saat kumpul atau “kopdar” rutin organisasi pecinta sepak bola. Awal mula saya tidak tertarik dengan menjadi The Jakmania, seperti orang pada umumnya hanya sekedar menonton lewat tv dan kebetulan teman-teman cowok saya dari dulu SD rata-rata menyukai Persija jadi saya tertarik untuk mencari tau tentang Persija. Dan akhirnya menjadi lah The Jakmania dengan memiliki KTA. (Wawancara Pribadi dengan Elsa. Jakarta Selatan, 26 Maret 2019)

Pernyataan yang disampaikan tersebut menggolongkannya pada kategori devoted fans, karena ia “mendobrak” batasan gender yang selama ini mendapatkan diskriminasi, dan merupakan sesuatu yang tidak lazim di kalangan temannya sesama wanita. Gender, latar belakang kelahiran, domisili, dan prestasi klub, tidak lagi menjadi batasan dan alasan untuk tetap mejadi suporter loyal

48

Persija Jakrta. Namun, ia belum digolongkan pada kategori Fanatic Fans, karena belum memenuhi kriteria. Berikut pernyataan yang menguatkan Elsa masuk dalam kategori Devoted Fans dan belum digolongkan pada Fanatic Fan:

Dukungan yang saya berikan untuk persija seperti pada umumnya the jakmania saja, menonton langsung ke stadion dan ikut memberikan doa serta yel-yel atau nyanyian bersama the jakmania yang lain, untuk hal lain belum ada. Kurang tau sih yak arena besarnya kecintaan seseorang mungkin berbeda-beda, tetapi karena kita sesame the jakmania punya satu tujuan ingin selalu melihat persija juara dan kecintaan yang sama dalam mendukung persija. Mungkin perbedaan besarnya adalah ada beberapa the jakmania yang militant sekali dalam arti dia pergi jauh kemanapun itu hanya untuk menemani dan mendukung persija saat berlaga. (Wawancara Pribadi dengan Elsa. Jakarta Selatan, 26 Maret 2019)

D. Fanatic Fan

Bagi para fanatic fan menjadi seorang penggemar merupakan bagian yang penting bagi identifikasi diri mereka. Namun masih ada setidaknya satu aspek kehidupan mereka (keluarga, pekerjaan, atau agama) bahwa individu tersebut menggunakannya untuk identifikasi yang lebih kuat daripada menjadi seorang penggemar biasa. Pada kategori kelompok suporter ini menjelaskan loyalitas suporter yang bekerja pada ranah ikatan emosional yang sangat kuat, dan ikatan emosional yang terbentuk sudah teraktualisasi pada tindakan yang menjadi simbolisasi suporter fanatik. Kategori ini tergambar pada pernyataan Nauval sebagai anggota komunitas Jak School Jakarta Selatan, Anton (Curva Nord), dan

Fijay (Jak Bogor) berikut pernyataannya:

“Hampir setiap pertandingan home saya selalu nonton langsung di stadion. Kasih support langsung nyanyi atau bikin koreografi di dalem

49

stadion apapun kondisinya menang ataupun kalah. Kamar saya dipenuhi poster persija, segala macam atribut persija saya koleksi. Motor pun saya tempelin banyak stiker persija”. (Wawancara Pribadi dengan Nauval. Jakarta Selatan, 10 Maret 2019)

Diungkapkan lebih lanjut olehnya sebagai berikut:

“Ya jelas kalo persija juara pasti makin cinta, tapi kalo pun emang belom juara ya belom rejeki, tetep loyal, tetep dukung persija. Kalah/menang, naik/turun itu mah biasa”. Kalo saya sih biasa aja. Kesel sih kesel, tapi gak sampe berantem juga. Apalagi liat di sosmed gitu di kolom komennya banyak yang ribut, saya sih malah ketawa aja liatnya. (Wawancara Pribadi dengan Nauval. Jakarta Selatan, 10 Maret 2019)

Informan lain yaitu Anton memberikan pernyataan sebagai berikut:

“Hal yang bikin gue semangat sebenarnya supporter cara mendukung persija tuh masing-masing, kalau gue pribadi kalau gue udah di stadion 90 menit selagi persija main mau sampai babak extra time pun passion gue berdiri dan bernyanyi sebisa mungkin emang passion gue kaya gitu, cara gue ngedukung persija ya gitu selalu berdiri dan bernyanyi karena bagi gua nyanyian chant-chant bagi mereka pemain itu udah doa bagi mereka bikin pemain semangat, masa kita Persija main nih 90 menit ke stadion kita hanya duduk-duduk doang ya malu lah pemain lari-lari 90 menit masa kita diem-diem doang ya seenggaknya cara gua ngasih support dengan cara nyanyi, dan cara temen-temen di komunitas gue seperti itu”. (Wawancara Pribadi dengan Anton. Jakarta Selatan, 15 Maret 2019)

Pernyataan selanjutnya yang dijelaskan oleh Anton menjelaskan tentang loyalitasnya dalam bentuk langsung yaitu kesetiaannya berkorban waktu,

50

pekerjaan, dan materi demi mengikuti pertandingan tour away yang dilakoni

Persija Jakarta:

“Sering ikut tour kalau misalnya Persija bertanding away atau menjadi tamu di kandang lawan kalau di Indonesia ikut semisal Pulau Jawa udah Sleman, Jogja, Malang, Solo hampir semua udah dan biaya sendiri sih pake duit pribadi sendiri kalau mau ikut away-away gitu. Gak ada sih yang dinamain biaya sendiri dan gua gatau juga kalau misalkan ada. Gue tadinya gawe tapi sekarang udah nggak pas waktu gawe gua juga sering ikut nonton pertandingan persija ngumpulin duit buat nonton kalau bentrok sama hari kerja gua ijin, bolos ya gitulah. Sebisa mungkin gue ngeles lah sama atasan hehe seperti misalnya kemaren tuh AFC ke Malaysia, Singapura gue dateng pas hari kerja padahal. Bahkan temen ada yang udah sampai ke papua juga, Vietnam sangkin cinta nya persija. Akhir april ngajakin lagi gue ke Vietnam tuh orang hehe gila. Ya intinya mencintai dengan cara gue aja sih intinya”. (Wawancara Pribadi dengan Anton. Jakarta Selatan, 15 Maret 2019)

Pernyataan terakhir disampaikan oleh Fijay, sebagai berikut:

Hal menarik yang gue rasa semakin menguatkan loyalitas gue untuk persija sih pada saat menonton pertandingan Persija di stadion pas turun hujan gue kedinginan baju basah tapi tetap berdiri dan bernyanyi memberikan semangat untuk Persija dengan nyanyian-nyanyian lagu Persija bersama The Jakmania lain agar menambah semangat pemain Persija dalam bertanding dan mendapatkan kemenangan, apalagi kalau menang itu terbayar tuntas gitu. Bentuk loyalitas gue juga disaat Persija kalah tuh kecewa pasti ada tapi tetap semangat dan memberikan dukungan karena menang kalah itu udah biasa bagi gue “menang kusanjung, kalah kudukung” itu sih bentuk loyalitas gue tanpa batas tentunya. (Wawancara Pribadi dengan Fijay. Jakarta Selatan, 23 Maret 2019)

Ketiga informan tersebut memberikan peryataan yang menguatkan mereka masuk pada kategori Fanatic Fans. Mereka digolongkan pada katogori fans ini karena kecintaannya pada klub yang dibela menggambarkan loyalitas yang dijelaskan oleh Connor: “I have shown how loyalty provides fans with an identity

51

and reason for action. Many of the fans professed an attachment to their club as if it was family pointing to the deep emotional bonds that fan loyalty creates.”

(Connor, 2007)

Seperti yang dijelaskan Connor, loyalitas yang dimiliki Nauval, Anton, dan Fijay pada Persija tergambar dari pengaplikasian kecintaannya dalam bentuk nyata, seperti kesetiaannya menonton langsung, tour menonton pertandingan ke luar kota dan mengindetifikasi dirinya sebagai Jakmania sejati yaitu mengaplikasikannya pada kendaraan ataupun kamar yang dipasangi atribut, pembelian appareal dan semacamnya. Loyalitas mereka tergambar jelas dari konsistensinya memberikan dukungan dalam bentuk nyata dan langsung hanya untuk Persija Jakarta. Hal-hal yang menjadi penghambat dan bergesernya ketertarikan suporter pada suatu klub seperti yang dijelaskan pada tiga kategori sebelumnya tidak lagi terlihat bahkan sama sekali tidak tergambar pada pernyataan informan dengan kategori Fanatic Fans. Pernyataan terakhir yang dikutip dari Nauval yaitu tentang responnya mengenai persinggungan dan keributan yang terjadi antar suporter. Dengan pernyataannya tersebut ia tidak dimasukkan pada kategori disfungsional.

E. Dysfunctional Fan

Penggemar disfungsional menjadikan dirinya sebagai seorang penggemar sebagai metode utama dalam identifikasi diri mereka. Perbedaan dalam keterikatan antara penggemar fanatik dan penggemar disfungsional terwujud bukan oleh sejauh mana yang terlibat dalam perilaku penggemar, melainkan

52

derajat perilaku yang anti-sosial, mengganggu, atau menyimpang. Penggemar disfungsional dengan mudah akan terlibat dalam perilaku kekerasan atau mengganggu lainnya dengan dalih bahwa perilaku tersebut agak dibenarkan sebagai seorang penggemar.

Berikut pernyataan Oman, salah satu informan dengan status keanggotaan aktif The Jakmania sebagai Koordinator Lapangan (KorLap). Ia menjelaskan pengalamannya yang paling menarik dan ekstrim selama menjadi Jakmania, sebagai berikut:

!! Pengalaman yang gak gue lupakan tuh waktu gue tour ke bandung itu pas kasusnya almarhum Haringga Sirla supporter The Jak yang tewas akibat dikeroyok supporter . Gue ber 5 sama teman gua lolos nonton ke Bandung. Di situ posisi teman gua tuh yang satu takabur ada yang sesumbar di situ ada teman gua yang terlalu pede gue bilang di Bandung nih beda dapat tiket benar-benar susah, sampai gue dijebak “nih ada tiket” naik vespa gue nyamperin sama teman gue berdua di sono untuk beli tiket, sempet dicepuin juga di sana, tapi ya udahlah. Jadi Alhamdulillah ya emang gue dilindungin banget waktu itu jadi almarhum itu dikeroyok sebelum gue nyampe di stadion. Sampe itu jam 2 kan kasusnya jam 11. Gue dateng ke stadion berempat tapi gue jaga jarak sama teman gue. Gue gak pake atribut pada waktu itu, dan gua gak ada mencoba untuk menunjukkan kalau berada disitu menurut gue itu hal bodoh aja sih segala update ke medsos”. (Wawancara Pribadi dengan Oman. Jakarta Selatan, 21 Maret 2019)

Pernyataan selanjutnya menguatkan informan digolongkan pada kelompok dysfunctional fan

“Kalo psywar yang dilakukan atau ejekan yang dilakukan di dunia nyata khususnya di dalem dan luar stadion ya gue sih ikut kata-kata orang lama lo asik gue santai, lo usik gue bantai. Tapi sekarang kan The Jakmania udah gak gimana-gimana lagi, karena gue dengar cerita para pendiri dulu tuh serem juga, kalo dari pendiri dulu tour Lamongan Bonek dateng digeruduk The Jak dikepung jadi dengan masa yang

53

sedikit The Jak, dan warga di situ Lamongan sampai gak melawan sampai The Jakmania dikejar sampe dipinggir dermaga. Padahal lawan Lamongan-Persija. Pas lagi tour samping Bonek makin lama makin banyak”. (Wawancara Pribadi dengan Oman. Jakarta 21 Maret Selatan,2019)

Keterangan selanjutnya diperkuat oleh informan lainnya, Fijay sebagai berikut:

“Hal nekad dan konyol tentunya saat tour sih pastinya pasti di setiap Persija berlaga di luar Jakarta pasti ada resiko yang harus ditanggung sendiri sih baik dalam perjalanan maupun di dalam stadion saat pertandingan, namanya kita bertamu ke tempat orang ya gak semua disambut dengan baik apalagi rival Persija yang kita tahu banyak. Gue itu udah nonton Persija di luar Jakarta itu udah pernah ke Malang, Bandung, Sleman, Solo kan sempat jadi kandang Persija, dan itu sering sendiri jalannya ibarat pengen nonton karena sudah cinta apapun gue lakuin. Bahkan waktu itu pernah pulang ke Jakarta dari Stadion Pakansari Bogor tuh gue dihadang di perjalanan di lampu merah dipukul gue kejar ilang tuh orang gak tau dari supporter mana, pernah juga dikejar supporter Persib Bandung lalu ngumpet di warteg belakang tenda dan diselamatin sama orang-orang setempat lah, bahkan pernah nonton berdua sama temen saat itu temen gua dipukulin karena keluarga nya ada anggota kepolisian dan akhirnya diusut ke jalur hukum, akhirnya orangnya tertangkap itu kalau gak salah di tahun 2014 sampai 2018-an lah”. (Wawancara Pribadi dengan Fijay. Jakarta Selatan, 23 Maret 2019)

Pernyataannya tersebut menguatkan informan terkait untuk menempatkannya pada kategori kelompok suporter Disfungsional Fans dan juga sekaligus Fanatik Fans, karena keputusanya melakukan tindakan yang tergolong

“nekad” dan ekstrim yang dapat membahayakan dirinya sendiri. Ia digolongkan juga pada kategori Fanatik Fans karena loyalitasnya yang tidak lagi diragukan terlihat dari pengalaman, jabatan dalam komunitas dan senioritas yang dimilikinya.

54

Kelompok Disfungsional di sini bukan berarti hanya berhenti pada pengelompokan suporter yang didasarkan oleh tindakan negatif atau destruktif yang dilakukannya. Akan tetapi juga menyentuh pada aspek emosional, yaitu niat pelaku untuk meyalurkan dukungan dan fanatismenya tanpa menghiraukan keselamatan dirinya, atau bahkan dapat membahayakan nyawanya. Seakan hanya dengan tindakan nekad itulah ia merasa menjadi bagian dalam tubuh Persija, dan sebagai bentuk akuisisi diri sebagai seorang suporter dengan loyalitas yang tidak diragukan lagi.

Selanjutnya, hasil dari analisis penelitian ini dibuat tabel untuk menunjukkan secara lebih sederhana dimana posisi informan terkait pada kategori kelompok suporter yang telah dijelaskan tersebut. Penggolongan kelompok suporter tersebut dibuat berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara oleh informan terkait. Pengelompokan tersebut juga didasarkan pada beberapa keterangan yang sesuai dan memenuhi kriteria pada indikator loyalitas suporter. Berikut tabel yang dibuat untuk menggambarkan sebaran posisi masing- masing informan.

55

TABEL KATEGORISASI INFORMAN

Komunitas/ Lama Status No. Nama Kategori Suporter Organisasi Bergabung Keanggotaan

1. Anton Curva Nord 10 Tahun KTA Fanatic Fans

2. Nauval Jak School 5 Tahun Non-KTA Fanatic Fans

3. Rafi - - Non-KTA Temporary - Local Fans

4. Ibnu Jak KalBar 7 Tahun Non-KTA Devoted Fans

5. NS Jak Garis Keras 8 Tahun KTA Fanatic – Dysfunctional Fans

6. Fijay Jak Bogor - KTA Fanatic – Dysfunctional Fans Jak Campus / 7. Elsa 5 Tahun Non-KTA Devoted Fans Jak Angel 8. Jamil - 4 Tahun Non-KTA Temporary Fans

9. Tiara Jak Angel 3 Tahun KTA Local – Devoted Fans

Korwil/Korlap Ketua Korlap 10. Oman The Jakmania 8 Tahun Fanatic – Dysfunctional Jakarta Selatan Fans Jakarta Selatan

Pengurus The 11. Dicky The Jakmania 15 Tahun Fanatic Fans Jakmania

Sumber: Hasil pengolahan data dari wawancara pribadi dengan informan, 2019.

56

Desain Tabel Loyalitas Suporter

Kategori Indikator Loyalitas Suporter Suporter

Kejayaan/ Temporary Kesuksesan Klub

Kejayaan/ Kota Local Kesuksesan Kelahiran/ Klub Domisili

Ikatan Kejayaan/ Kota Emosional Devoted Kesuksesan Kelahiran/ sebagai bentuk Klub Domisili identifikasi diri

Ikatan Aktualisasi Kejayaan/ Kota Emosional Tindakan sebagai Fanatic Kesuksesan Kelahiran/ sebagai bentuk identifikasi diri Klub Domisili identifikasi diri pada Klub

Ikatan Emosional berlebihan mengarah pada tindakan Ikatan Aktualisasi Kejayaan/ Kota berbahaya, ekstrim, Emosional Tindakan sebagai Dysfunctional Kesuksesan Kelahiran/ bahkan cenderung sebagai bentuk identifikasi diri Klub Domisili destruktif, tanpa identifikasi diri pada Klub menghiraukan keselamatan diri sendiri

57

SKEMA LOYALITAS PADA KATEGORI SUPORTER

TEMPORARY LOCAL

DEVOTED LOYALTY

DYSFUNTIONAL FANATIC

Skema tersebut dibuat untuk menggambarkan kekuatan loyalitas dan pergerakannya pada tiap kategori kelompok suporter. Kekuatan dan besaran loyalitas yang dimiliki oleh tiap-tiap suporter digambarkan pada seberapa pekatnya warna yang ada pada sebaran kelompok suporter tersebut. Pada temporary fans digambarkan memiliki warna jingga paling pudar dari kelompok lainnya. Penggambaran tersebut menjelaskan kekuatan loyalitas yang dimiliki oleh kelompok suporter tersebut tergolong pada tingkatan terendah dari kelompok suporter lainnya.

58

Selanjutnya, pada local fans digambarkan memiliki warna jingga yang lebih pekat dari temporary, yaitu menjelaskan loyalitas pada kategori local fans sedikit mengalami penguatan. Kemudian berlanjut pada kategori berikutnya, yaitu devoted, fanatic, dan yang terakhir dysfunctional. Pada kelompok suporter berikutnya digambarkan adanya peningkatan kekuatan loyalitas yang dimiliki.

Kelompok suporter kategori Dysfunctional, dapat dikatakan memiliki loyalitas tertinggi dari kategori lainnya. Hal tersebut disimpulkan karena melihat seluruh ekspresi dan tindakan pada suporter tersebut menggambarkan interpretasi diri mereka pada Persija Jakarta melampaui kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan pada tingkatan loyalitas terendah ditempati oleh kategori kelompok suporter

Temporary fans, karena loyalitas yang dimiliki hanya bergantung pada kejayaan suatu klub dengan itu berpotensi besar untuk meninggalkan klub yang dibela tersebut.

Pergerakan loyalitas yang dimaksud adalah tentang progress seorang suporter bertransformasi dari kategori suporter yang satu menjadi kategori suporter lainnya. Pergerakan tersebut digambarkan dalam bentuk arah panah yang mengarah dari kelompok satu ke yang lainnya. Kemudian arah panah terbalik digambarkan sebagai kemungkinan atau potensi kembalinya seorang suporter menjadi kelompok suporter sebelumnya. Hal tersebut hanya digambarkan pada kelompok Local fans kembali menjadi Temporary, kemudian dari Dysfunctional kembali menjadi Fanatic fans.

59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa Loyalitas terbangun pada kategori Fanatic Fans dan Dysfunctional Fans memainkan peranan emosional yang sangat kuat. Kesimpulan diperoleh dari keterangan yang diberikan oleh informan terkait, yaitu loyalitas dan kecintaan yang mereka miliki terlihat pada tindakan yang mereka ekspresikan, menggambarkan kuatnya loyalitas memainkan peranan psikologis di dalamnya.

Namun, kelompok suporter pada kategori lain, yaitu Local dan

Devoted Fans juga memilki loyalitas dan kesetiaan yang cukup kuat, namun potensi menurunnya loyalitas dan kecintaan mereka pada suatu klub terbilang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan batasan yang mereka miliki belum cukup untuk mengikat loyalitas pada aspek emosional yang mendalam, dan faktor realisasi kecintaan dan fanatisme mereka yang belum tersalurkan.

Seperti apa yang dijelaskan oleh Connor (2007), “Many of the fans professed an attachment to their club as if it was family pointing to the deep emotional bonds that fan loyalty creates”. Dijelaskan bagaimana banyak suporter yang menganggap apa yang mereka dukung seolah adalah bagian dari diri mereka, indetifikasi diri, dan menganggapnya sebagai keluarga. Bukti dan bentuk Loyalitas yang dimiliki Suporter The Jakmania menampilkan ikatan emosional yang sangat kuat dan dijelaskan pada sisi sosiologis tentang

60

bagaimana loyalitas menggerakkan suporter dan memainkan peranannya pada tindakan, perilaku, dan perasaan para suporter utamanya Jakmania pada kategori Devoted Fans, Fanatic Fans dan Dysfunctional Fans.

Kelompok suporter kategori Dysfunctional, dapat dikatakan memiliki loyalitas tertinggi dari kategori lainnya. Hal tersebut disimpulkan karena melihat seluruh ekspresi dan tindakan pada suporter tersebut menggambarkan interpretasi diri mereka pada Persija Jakarta melampaui kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan pada tingkatan loyalitas terendah ditempati oleh kategori kelompok suporter Temporary fans, karena loyalitas yang dimiliki hanya bergantung pada kejayaan suatu klub dengan itu berpotensi besar untuk meninggalkan klub yang dibela tersebut.

Loyalitas yang terbentuk dan menguat didukung oleh proses sosialisasi yang intensif dengan lingkungan yang memiliki minat yang sama. Selain itu, loyalitas yang kuat ditandai dengan bentuk-bentuk yang secara langsung bersentuhan dengan emosi dan ekspresi dari tindakan yang mereka lakukan.

Naik-turunnya prestasi, kejayaan yang dimiliki oleh Persija Jakarta, dan lokasi geografis suporter tidak lagi menjadi hal yang mempengaruhi suporter dengan loyalitas yang kuat, yaitu pada Devoted, Fanatic, dan Dysfunctional Fans.

Bentuk-bentuk loyalitas yang telah dianalisis pada penelitian ini tentunya memiliki korelasi dengan klub yang mereka dukung, yaitu implikasinya pada klub dan khususnya pada pemain klub tersebut. Implikasi yang dimaksud adalah implikasi bentuk-bentuk loyalitas ke dalam bentuk motivasi dan semangat para pemain yang tentunya berpengaruh pada performa

61

klub tersebut dan pada puncaknya meraih kejayaan klub berupa raihan gelar dan prestasi menjadi juara liga. Pemain sepak bola merasakan semangat dan motivasi yang luar biasa dari euphoria yang diciptakan oleh para suporter yang teraktualiasasi pada bentuk-bentuk loyalitas yang mereka tunjukkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Akademis

Disarankan kepada peneliti selanjutnya pada bidang sosiologi,

khususnya sosiologi organisasi/komunitas, diharapkan untuk dapat

melanjutkan penelitian ini. Menarik untuk menganalisis lebih dalam

tentang Loyalitas pada Suporter Klub Kasta 3 Liga Indonesia.

2. Praktis

a. The Jakmania

Diharapkan untuk menjaga konsistensi sebagai suporter panutan

dengan sikap yang semakin dewasa demi menjaga tertib sosial dan

menumbuhkan kepercayaan publik.

b. Masyarakat

Masyarakat diharapkan lebih terbuka dan menjauhi stigma

negatif kepada suporter sepak bola, guna memberi kesempatan dan

mendorong suporter memperbaiki sikap.

62

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Karya Ilmiah

Elbadiansyah, dan Umiarso. Interaksionisme Simbolik: Dari Era Klasik Hingga Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014. Hapsari, Dyta Enggar. Pola Interaksi Komunitas Olahraga Futsal di Kota Magelang. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. Hunt, K. A., Terry B., dan Edward B. A Conceptual Approach to Classifying Sports Fans. Journal of Services Marketing, 1999. Kotler P. dan K. L. Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT Indeks, 2007. Muliawan, Tulus. Komunikasi Kelompok Suporter Bola Dalam Membentuk Kohesivitas (Studi Kasus pada The Jakmania UNJ). Skripsi: Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2013. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2008. Raho, Bernard SVD. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Ritzer, Douglas & Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi, Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Penerjemah: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008. Sitepu, Yovina Sabrina dan Fransiska Desiana Setyaningsih. “Konstruksi Identitas Suporter Sepak bola di Indonesia (Studi Kasus Pada Kelompok Suporter The Jakmania).” Jurnal Ilmu Sosial-Fakultas ISIPOL UMA, 2011. Suarli dan Bahtiar. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga. 2010. West, Richard, & Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. 2008.

Internet dan Dokumen Digital

Astomo, K.R. Suporter Indonesia Terfanatik Ketiga di Dunia. Diakses pada 3 Maret 2018, (http://m.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2012- 06- 06/137686/SuporterIndonesiaTerfanatikKetigadiDunia/). 2012. Anthem dari Suporter Untuk Hati para Pemain dan Persatuan Indonesia. Diunduh 14 Maret 2018 (https://sepak bolalokal.com/ligaindonesia/anthem-dari-suporter-untuk-hati-para- pemain-dan-persatuan-indonesia.html). 2016.

63

Connor, James. 2007. The Sociology of Loyalty. Springer: School of Social Sciences, Australian National University, Canberra, Australia. Jones, I. 1997. A Further Examination of The Factors Influencing Current Identification with A Sports Team, a Response to Wann et.al. (1996). Perceptual and Motor Skills, vol. 85, hal. 257-8. Kusuma, Yoseph Benny. Analisis Perilaku Pendukung Wanita Klub Sepak bola di Indonesia. Diakses pada 4 Maret 2018 (https://e- journal.unair.ac.id/JEBA/article/viewFile/4672/3152). 2014. Nugraha, Ady. Kultur Suporter Sepak bola Eropa yang Diadopsi Suporter Indonesia. Diunduh 14 Maret 2018 (https://sumber.com/bola/berita- terkini-bola/sumber/kultur-suporter-sepak bola-eropa-yang-diadopsi- suporter-indonesia.html). 2014. Sejarah The Jakmania. (https://jakmania.org/organisasi/sejarah.html). Diakses pada tanggal 16 Maret 2019.

64

LAMPIRAN

Transkrip Wawancara

Identitas Informan Nama : Anton Sudrajad Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 07-10-1986 Status : Karyawan Pendidikan : S1 Status Keanggotaan : KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Curva Nord Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 15-03-2019 / 22.00 WIB Lama Wawancara : 60 Menit

Keterangan:  : Penanya o : Informan

 Bagaimana awal mula ketertarikan anda bergabung menjadi Jakmania? (Ceritakan) o Mungkin awalnya karena lahir di Jakarta dan tinggal di Jakarta sih, kebetulan juga orang tua orang jogja malah bukan orang Jakarta asli, kebetulan lahir di Jakarta dan gede di Jakarta si awalnya suka persija nyari tau juga diajak temen awalnya nonton dulu jaman di lebak bulus pas kelas 2/3 smp dah klo ga salah

65

tahun 99-2000 an. Kelahiran 86 gua. Awalnya diajak temen nonton, terus mulai ngedalamin, oh ini persija tim sepak bola yang ada di Jakarta awalnya cari tau gitu aja si.  Sejak kapan menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania? o Prestasi persija pada waktu itu masih naik turun. Pokoknya pas getol-getolnya jaman smp, sma gua kenceng dah tuh nonton di stadion lebak bulus. Tapi zaman kuliah kendor, bisa banget keitung pake jari dah jaman kuliah ntn persija, pas selesai kuliah baru kenceng lagi nonton gua kuliah selesai 2010 masuk kuliah 2005 selesai 2010 bisa keitung pake jari tuh nonton persija. Gua seneng banget bola sih sebenarnya, kalo tim local sih persija tapi kalo tim luar gue si juventus, karena seneng main bola sih  Apa yang membedakan anda sebagai the jakmania dengan kelompok suporter lain? o Kalo rasa gengsi ibarat gini kan temen ada yang orang bandung, kayak kemaren nih persija juara dibilang juara setinggan, kesel sih kesel tapi tapi ya gimana ya di beberapa match juga sebenarnya ga diuntungin, tapi ya emang gak pernah ngambek dan nyelesaiin pertandingan 90 menit ya udahlah bangga aja disitu, kalo bandung kan waktu ketemu persija cuma sampai 83 menit tuh karena merasa dirugiin wasit, tapi persija gak pernah kaya gitu nih pada musim lalu sampai akhir, bahkan pada musim-musim sebelumnya persija gak pernah cengeng tuh mau diapain kaya gimanapun tetep menyelesaikan pertandingan dan main aja udah.  Apa reaksi anda jika persija/ the jakmania diejek supporter lain? o Gak kepancing sih gue kalau sama perang atau ledekan supporter lawan di medsos seperti di ig, twitter, facebook dan yang lainnya  Siapa saja di anggota keluarga anda yang juga pendukung persija/the jakmania?

66 o Dari lingkungan keluarga sih cuma adek gue, sama kakak gue yang cewek yg seneng persija kalau kakak gua cuma sekedar nonton di tv doang, tapi kalau adek gua nonton ke stadion, kalau bokap gue sih hanya suka bola doing tapi gak yang fanatic banget, ada juga om gue yang suka sama persija tapi dia hanya menikmati di layar kaca doang sih  Ada gak sih factor keluarga yang mempengaruhi anda menjadi the jakmania? o Gak ada dari factor keluarga yang mempengaruhi gue suka persija lebih kepada temen dan diri sendiri  Dukungan dalam bentuk apa yang telah anda lakukan sebagai the jakmania? o Hal yang bikin gue semangat sebenarnya supporter cara mendukung persija tuh masing-masing, kalau gue pribadi kalau gue udah di stadion 90 menit selagi persija main mau sampai babak extra time pun passion gue berdiri dan bernyanyi sebisa mungkin emang passion gue kaya gitu, cara gue ngedukung persija ya gitu selalu berdiri dan bernyanyi karena bagi gua nyanyian chant- chant bagi mereka pemain itu udah doa bagi mereka bikin pemain semangat, masa kita persija main nih 90 menit ke stadion kita hanya duduk-duduk doang ya malu lah pemain lari-lari 90 menit masa kita diem-diem doang ya seenggaknya cara gua ngasih support dengan cara nyanyi, dan cara temen- temen di komunitas gue seperti itu.  Apa aja sih yang ada dalam komunitas anda dalam mendukung persija? o Kalau yang bikin koreo-koreo itu bukan komunitas nya melainkan dari curva nord persija (CNP) komunitas-komunitas itu hanya entitas-entitas nya yang mendukung terbentuknya koreo tersebut. CNP ini kalau pengen mengadakan koreo mereka patungan-patungan sendiri, tapi udah dari beberapa akhir yang lalu udah dapat dana sih dari pengurus pusat the jakmania sebelumnya patungan sesame kelompok CNP doang paling gue ngebantu doang kalau mau buat koreo bentar dan gak lama juga, awalnya suntikan dana itu hanya entitas- entitas yang ada di dalam CNP sumbangan tapi sekarang sudah mendapat

67

suntikan dana dari pusat semenjak koreo gambar macan yang beberapa waktu lalu saat persija melawan JDT klub asal Malaysia dilihat sama pengurus pusat the jakmania bagus sih, gitu-gitu dah akhirnya lebih diperhatikan lagi dan dapat suntikan dana buat bikin koreo-koreo yang selanjutnya. Selain itu mungkin juga dikarenakan financial persija yang sudah membaik.  Hal yang membuat anda rela berkorban untuk mendukung persija? o Sering ikut tour kalau misalnya persija bertanding away atau menjadi tamu di kandang lawan kalau di Indonesia ikut semisal pulau jawa udah sleman, jogja, malang, solo hampir semua udah dan biaya sendiri sih pake duit pribadi sendiri kalau mau ikut away-away gitu. Gak ada sih yang dinamain biaya sendiri dan gua gatau juga kalau misalkan ada.

 Sebagai seorang (pekerja/pelajar/pedagang) apa yang membuat anda sampai rela berkorban waktu/uang/tenaga demi Persija? o Gue tadinya gawe tapi sekarang udah nggak pas waktu gawe gua juga sering ikut nonton pertandingan persija ngumpulin duit buat nonton kalau bentrok sama hari kerja gua ijin, bolos ya gitulah. Sebisa mungkin gue ngeles lah sama atasan hehe seperti misalnya kemaren tuh AFC ke Malaysia, Singapore gue dateng pas hari kerja padahal. Bahkan temen ada yang udah sampai ke papua juga, Vietnam sangkin cinta nya persija. Akhir april ngajakin lagi gue ke Vietnam tuh orang hehe gila. Ya intinya mencintai dengan cara gue aja sih intinya.  Hal apa saja yang membuat anda nyaman bergabung di komunitas? o Salah satu yang bikin gua nyaman sih anak-anak nya asyik.  Faktor apa saja yang membuat supporter the jakmania menjadi dewasa seperti sekarang? o Yang menjadi faktor supporter persija sekarang makin dewasa, terstruktur, dan rapih dalam arti kata lebih dewasa kalau bahasa media tidak seperti dulu yang dikenal rusuh, anarkis dan lain halnya menurut gue sih dari factor ketua

68

umum the jakmania nya sendiri bung ferry indrasyarief yang menekan anggota nya atau anak-anaknya lebih sportif dan ngajak lebih dewasa dalam menyikapi kekalahan jadi harus terima kekalahan dengan lapang dada, kalau misal ada yang mau disampaikan aspirasi atau gak suka dengan boleh disampaikan ke bung ferry nanti bung ferry bisa sampaikan lagi keatasan. Ya bung ferry lah factor utama yang bikin supporter the jakmania semakin dewasa. o Emang bagus sih bung ferry sebelum bung ferry ada riko Cuma bung ferry yang paling lama sih menjadi ketua umum the jakmania, yang pertama itu gugun gondrong pendiri the jakmania, sama halnya seperti gugun bung ferry adalah salah satunya pendiri the jakmania.  Apa yang mendorong anda menjadi anggota the jakmania? o Pertimbangan gue waktu bikin KTA awalnya si dulu kalau beli tiket pertandingan tuh gampang, secara gak langsung semua yang memiliki KTA secara gak langsung terikat seperti kopdar, kalau ada acara-acara komunitas gitu  Pengalaman menarik apa saja yang anda ingat selama menjadi the jakmania? o Pengalaman menarik gue selama nonton persija puncaknya ya musim kemaren persija juara liga, ya gila aja ya selama gue nonton persija ya dari dulu sampai keluar habis-habisan musim kemaren ngeluarin dana ke luar negeri dan hampir semua pertandingan gue nonton ke stadion ya bonus nya itu sih persija juara setelah menunggu selama 17 tahun akhirnya juara di musim kemarin  Apa keuntungan yang anda dapatkan sebagai supporter the jakmania? o Gak ada keuntungannya sih buat gue sebenarnya malah kita rugi waktu sama materi. Kepuasan aja sih buat gua kayak gak bisa dijelasin dengan kata-kata.  Selain persija apakah anda tahu klub lain selain persija?

69 o Tau beberapa klub lain seperti misalnya persipura kan tim yang bagus ya seneng juga liat cara mainnya dan sudah terbukti dengan perolehan tropy nya yang banyak, ya karena balik lagi karena gue lahir dan gede tinggal di Jakarta ya gue suka sama sepakbola jakarta ya mungkinnn kalau misalkan gue lahirnya di malang nih bisa jadi gue gak jadi the jak bisa jadi gue jadi aremania.

 Apa saja menurut anda yang menjadi factor orang luar Jakarta suka persija? o Rata-rata orang luar Jakarta yang menggilai persija/fanatic mungkin bagi gue karena mereka gede dan tinggal dijakarta yang sudah lama ya, walaupun darah orang tua mereka bukan dari orang Jakarta tapi mereka tetap fanatic sama persija seperti teman gue yang asli .  Apakah yang suka persija mempunyai hobi bermain bola? o Gak juga semua yang suka sama persija suka main bola, ada mereka yang gak suka main bola tapi suka persija buat hore-hore doang itu ada.  Pernah gak sih anda surut masanya dalam mendukung Persija? o Yang bikin gue kendor, pas jaman gue kuliah tuh gua vacum dengan persija selama 4 tahun karena keasyikan di kampus, gak tau pengen gak ngikutin kendor aja ke stadion jadi males-males, bukan karena persija nya lagi jelek atau apa. Karena keasyikan dikampus aja.  Apakah ada perbedaan kelas di dalam anggota yang ada dalam komunitas anda? o Gak ada perbedaan kelas diantara anggota the jak nyampur semua, gak ada liat tingkatan-tingkatan kelas mana yang miskin dan kaya semua bersatu.  Apa kesibukan anda sekarang sebagai pekerja? o Kesibukan gue sekarang lagi nge aja, karena waktu dan kerjaan yang paling enak gue kerjain ya itu menurut gua ya itu. lu mau punya duit lu

70

nariknya yang bener, kita mau nonton persija kemana jadi gampang. Gua juga mainnya di go food doang lebih gampang dan point nya lebih banyak  Ada gak sih perbedaan the jakmania dengan supporter lain dalam hal kecintaan dengan klubnya? o Hampir semua supporter klub itu kurang lebih semua sama tinggal tergantung gimana dengan orangnya aja gitu mau dengan cara yang bagaimana.  Kegiatan yang ada dalam komunitas anda? o Paling kopdar futsal kadang lapangan bola, suka bikin acara music ntar mislkanada musibah kaya kejadian gempa kemaren kegiatan amal, bagi-bagi takjil pas bulan puasa pasti ada dari semua komunitas the jakmania nya ada acara.  Bagaimana pendapat anda tentang stadion yang akan dibangun untuk persija? o Tentang stadion baru milik persija yang mau dibangun di Jakarta utara yang mana di Jakarta utara juga memiliki klub dan supporter persitara (NJ mania) Sebenarnya itu masih area Jakarta, NJ mania mau suka atau enggak ya itu masih Jakarta cuek aja sih, kalau menurut pandangan gua sih NJ emang gak jelas. NJ juga mereka dateng dari pinggiran Gue juga gak ngerti deh kenapa dia bisa suka sama persitara Jakarta utara padahal udah ada klub yang lebih jelas persija jakarta kenapa milih persitara. o Musim kemaren itu hampir 80 persen gue nonton persija afc aja kan o Gue juga masih single alias belum nikah masih mencintai persija aja padahal umur gue udah kepala 3. Jadi komunitas gue tuh curva nord dan ada lagi curva sud.

71

Identitas Informan

Nama : Ibnu Hajjar Tempat, tanggal lahir : Singkawang, 06-08-1995 Status : Bekerja Status Keanggotaan : KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Jak KalBar (Kalimantan Barat) Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 04-04-2019 / 19.00 WIB Lama Wawancara : 70 Menit

 Sejak kapan menyukai persija? o Aku suka sama persija sih waktu SD tepatnya pada tahun 2005-2006 gitulah, awal mulanya iseng sih sering nonton bola liga Indonesia waktu itu kan masih di siaran , setiap persija main aku pasti gak pernah ngelewatin, kalo emang lagi dirumah pasti selalu nonton emang awalnya suka sama sepak bola dari waktu aku kecil tuh TK udah dibeliin mainan sama orang tua tendo, PS 1 dan game yang aku mainin itu selalu bola, hobi juga kalau sepakbola main sama teman-teman, kalau di tim lokal yang aku dukung persija tapi kalau tim luar Barcelona , awal pertama kali aku nonton persija di tv saat persija melawan persib bandung itu mainnya di lebak bulus aku masih inget banget . pas banget itu derby panas 2 tim besar di Indonesia.  Bagaimana awal mulanya tertarik sama persija dan menjadi bagian dari the jakmania? o Pada mulanya kekaguman aku sama persija itu karena melihat permainannya yang indah pada tahun itu, dan semakin menjadi- jadi lagi karena di tim persija ada salah satu pemain favorit aku yang saat itu juga menjadi pemain

72

timnas Indonesia dan lagi emang mekar-mekarnya pada saat itu yaitu atau yang biasa dipanggil bepe, pokoknya saat menonton persija main perasaan hati itu seperti terbawa dlm suasana pertandingan gitu deg-deg an dan terbawa euphoria bila persija menang ataupun kalah  Selain Persija, adakah klub lain yang anda suka? o Sebenarnya semua kontestan liga Indonesia pada saat itu aku suka nonton, tapi gak tau kenapa saat nonton persija itu seperti dari hati bos, melihat the jakmania supporter persija itu menyanyikan yel-yel aku merinding dan bisa cepat hafal sama lagu-lagu nya. o Akhirnya waktu yang membawa ku untuk bisa makin dalam suka sama persija setelah lulus SMA aku tinggal dijakarta untuk berkerja di ibu kota dan pada waktu itu harapan aku saat mau ke Jakarta ialah menonton langsung ke stadion melihat persija berlaga di depan mata aku sendiri suatu impian yang akhirnya bisa terwujud yang dimana pada dulunya hanya bisa menonton di layar kaca kini bisa langsung nonton ke stadion itu pada tahun 2015 saat persija melawan ps tni di gelora bung karno bersama teman aku.  Dari kota/daerah mana anda berasal? o Ya walaupun aku bukan asli orang Jakarta, aku lahir dan besar di SIngkawang, Kalimantan Barat. Putra asli daerah kalbar , bahkan kedua orang tua ku juga orang asli kalbar. Tapi gak adala alasan buat aku gak cinta sama persija, terlebih lagi di daerah aku tuh klub sepakbola di kalbar memang buruk kalo bisa dibilang manejemen nya jelek, pemerintah daerah nya juga tidak mau mengurusi sepak bola ya kalau menurut aku bukan nya gak bisa maju tapi susah lah untuk maju sehingga klub sepak bola di daerah aku gak bisa berbuat banyak di level tertinggi di Indonesia. Dan aku gak suka sama sekali lah sama tim daerah aku itu.  Apa motif dan tujuan anda menjadi the jakmania?

73 o Yang aku rasakan selama tinggal di Jakarta saat ini karena sudah menetap di Jakarta walaupun sebenarnya bekerja di Jakarta tapi udah seperti tinggal di sini lah ya, tentunya semakin dekat dengan persija itu kapanpun persija main kalau ada waktu aku selalu pengen nonton dan alasan aku semakin fanatic dengan persija ialah melihat the jakmania di Jakarta disitu aku makin bisa ketemu mereka yang dia asalnya dari daerah lain bahkan dari makasar dan papua pun dan yang bikin aku cinta lagi mereka semua selalu merangkul dan bersaudara dan solid, mungkin menurut aku itu juga yang membedakan the jakmania dengan supporter lain karena aku kurang respect sama supporter lain yang masih bersikap anarkis, dulu emang the jak aku akuin seperti itu tapi sekarang seiring dengan berjalannya waktu namanya kita sebagai manusia begitu juga suatu komunitas pengen menjadi lebih baik mereka sudah bersikap dewasa, apalagi baru kemarin mendapat penghargaan supporter terbaik di ajang piala presiden yang beberapa hari lalu baru usai. Walaupun persija gak juara pada tornament itu tapi persija dapat penghargaan di supporter terbaik yaitu The jakmania.  Pengalaman menarik apa yang pernah anda alami selama menjadi Jakmania? o Saat persija juara liga Indonesia tahun kemarin itu aku nungguin sudah 17 tahun menunggu juara dan akhirnya moment itu tiba, aku dari subuh udah datang ke stadion padahal pertandingannya itu sore, dateng subuh ke gbk sekalian olahraga dulu karena waktunya pada itu minggu, dan aku juga jualan minuman juga aqua pada saat itu, dari jam 4 subuh aku udah di gbk. Dan malamnya itu aku baru pulang kerja jam 1 malam hanya untuk persija, siangnya ketemu sama teman kumpul dan sorenya pertandingan dimulai. Dan selesai pertandingan aku langsung kerja lagi malamnya. Dibilang caepek ya capek.  Apa keuntungan anda menjadi the jakmania?

74 o Ya dibilang untung gak untung namanya udah cinta ya sama aja kita cinta sama orang yang kita cinta apapun kita lakukan seperti halnya persija dimanapun persija berada kami selalu ada, apalagi itu momen juara ya,mau capek mau hujan, mau panas disitu kita selalu ada untuk kasih dukungan dan doa agar pesija juara.  Hal apa yang anda relakan sampai berkorban demi persija? o Pengorbanan yang aku lakuin untuk persija ya paling itu final liga 1 kemarin aku pulang kerja jam 1 malam tidur 2 jam jam 4 subuh udah di gbk, terus selesai pertandingan habis magrib kalo gak salah pulang dan macet banget sih itu jalanan ke tanggerang lagi kan dan malem nya masuk kerja telat sih itu jam setengah 11 masuk kantor tapi demi persija apapun aku lakukan.  Apa alasan anda tidak ber-KTA (kartu tanda anggota) the jakmania? o Alasan utama kenapa aku gak bikin kartu tanda anggota the jakmania mungkin karena aku orang daerah ya mungkin ada syarat-syarat tertentu, Cuma bagi aku ya cukup aku dan diri aku aja berteman sama the jak itu sudah senang aja.  Apa reaksi anda jika ada yang membullying persija? o Namanya juga klub naik daun saya gak terpancing sih dengan pembullying yang dilakukan suporter lain terhadap persija, karena juga diawal musim persija juga terseok-seok ya di awal musim lalu, namun seiring berjalannya waktu pada akhirnya persija menjadi juara di akhir musim. Kalau dibilang setunggan juara, mana ada sih setinggan kalau ada kenapa gak dari awal saja persija diatas siapa juga pemain yang mau main bola kalau ada liga setinggan semua tentu ingin juara. Dan menurut aku itu murni karena perjuangan persija.  Apakah dengan menjadi Jakmania, anda memiliki gengsi lebih ? o Jikalau nanti pun aku tidak tinggal Jakarta atau sudah tua kembali lagi ke halaman persija tetap dihati sampai kapanpun. kalo gengsi sebagai the

75

jakmania yang aku rasain sih paling di lingkungan kantor tempat gue kerja yak arena disitu ada temen aku yang bonek, dan ada yang Viking seperti sangat bangga aja mendukung persija aku tuh diantara teman yang lain.  Dukungan dalam bentuk apa yang udah anda lakukan untuk persija? o Selagi aku ada waktu buat nonton persija aku selalu menyempatkan nonton persija ya, namanya udah cinta apalagi hobby dengan klub keanggan pasti apapun rela dilakuin demi tim kesayanagan, ya walaupun terkadang ada resiko yang diambil seperti telat kerja atau ngantuk ya tapi kalo menurut aku ada kepuasan tersendiri aja gitu.  Apa profesi anda sekarang? o Kalo Aku kerja nya di flight operation di bandara untuk salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia , disitu aku kerja nya shift-shift an jadi aku juga sering pergi ke daerah lain disitu sangat beresiko lah kalau telat apalagi kalau aku mau terbang ke suatu daerah karena kita kan harus prepare dokumen 2 jam sebelum keberangkatan, nah demi persija sih aku hampir pernah telat bahkan pernah telat tapi saat itu hanya di kantor bukan pas lagi ikut penerbangan.  Apakah anda pernah nonton persija selain di Jakarta (tour)? o Kalau nonton langsung ke stadion pas persija berlaga di luar Jakarta (away ) sih belum pernah ya walaupun aku udah ke berbagai kota yang ada di Indonesia. Karena bener-bener kerjaan ya dan untuk kerja aja di sana jadi gak ada waktunya kalo nyempetin dateng langsung ke stadion.  Pengalaman atau cerita menarik apa yang anda pernah rasakan sebagai pendukung persija? o Aku punya cerita menarik nih waktu aku lagi di sorong papua waktu itu aku lagi dinas kesana. Saat itu saya lagi nonton persija juga di papua waktu itu pas lagi ada pertandingan persija di afc nah aku tuh abis nonton di tv pas aku jalan-jalan keluar aku masih pake baju lengan panjang tapi ada tulisan persija

76

nya. Abis itu di papua itu ada pulau dom di sorong itu masih kental juga dengan sepak bola sih masyarakatnya itu pas aku lewat ada orang pada lagi main bola rame, pas waktu aku lewat lagi pakai becak di teriakin sama mereka persija, the jakmaniaaa sampai berapa kali lewat kampong itu pun selalu diteriakin seperti itu yang mayoritas orang didistu tentunya banyak supporter dari persipura ya tim kebanggan daerah mereka yang juga bersaing bersama persija untuk menjadi juara. Dan sampai lewat sekali lagi pun akhirnya ada dari salah satu dari mereka yang bilang the jak hebat, the jak juara, bisa- bisanya mereka bisa bilang seperti itu dan aku langsung turun dari becak nyamperin mereka dan salam-salaman kenalan disitu.  Seberapa pentingkah persij bagi hidup anda? o Pentingnya persija buat kehidupan aku ya seperti ada rasa kepuasan sendiri gitu sebagai seorang supporter untuk mendoakan persija berlaga itu dan melihat persija menang apalagi juara itu rasanya hati udah senang banget. Walaupun nanti atau musim ini persija ataupun 17 tahun lagi kedepan persija gak juara aku akan selalu tetap cinta persija selamanya, tapi aku selalu tetap optimis sih persija musim ini bisa kembali juara. Tentunya aku juga sering main bola terutama futsal bersama teman dan rekan kerja. Bahkan aku mengajak teman-teman di daerah aku yang tinggal dan kerja di jakarta untuk nonton persija juga ada yang mulanya biasa aja suka persija tapi karena hobi bola dan aku bawa nonton persija sampai membeli merchandise persija yang banyak dia jadi suka persija juga sekarang.

Keterangan:

 : Penanya o : Informan

77

Identitas Informan Nama : M. Jamil Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 23-11-1996 Status : Mahasiswa Pendidikan : SMA Status Keanggotaan : Non-KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Tidak Ada Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 17-03-2019 / 20.00 WIB Lama Wawancara : 30 Menit

Keterangan: P (Penanya) J (Jamil/Informan)

P : Apakah anda pernah menetap atau tinggal sementara di Jakarta?

J : Ga pernah, asli Tangerang gua mah

P : Sejak kapan anda menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania?

J : Mulai ngikutin persija sih baru belakangan-belakangan ini. Semenjak Persija sering juara

P : Bagaimana awal mula anda menyukai Persija dan apa yang membuat anda tertarik dengan Persija?

J : Awal tertariknya sih karena sering liat di tv menang terus, banyak golin, gol nya banyak yang “gokil-gokil”. Karena maennya bagus aja, demen pemain- pemainnya juga bagus-bagus. Maennya tuh tipenya agresif, gak banyak bertahan, nyerang terus, demen tuh gua. Apalagi semenjak ada Super Simic, gila predator banget dah itu.

78

P : Apakah anda juga menyukai olahraga sepak bola?

J : Iya jelas lah.

P : Apakah anda menggeluti/melakukan olahraga sepak bola/futsal?

J : Iya, lumayan sering, futsal tapi

P : Selain Persija, klub mana lagi yang anda dukung/jagokan?

J : Klub lokal sih itu aja, paling ya lumayan juga demen Bali United, pemainnya bagus-bagus. Kalo klub luarnya gua demen Manchester City

P : Dukungan dalam bentuk apa saja yang telah anda lakukan?

J : Dukungan gimana ya, gua sih jarang banget nonton langsung stadion, lumayan jauh juga kan, terus sekarang juga mahal tiketnya. Udah mah mahal susah lagi dapetnya, sold out terus. Paling nonton tv aja, itu pun kalo inget atau kalo kebetulan nyetel bola pas Persija yang lagi maen.

P : Apa saja bentuk kecintaan dan kesetiaan (Loyalitas) yang telah anda lakukan?

J : Paling ini aja sih gua punya kaos Persija, satu doang itu juga, kaos yang ada gambar Bepe nya, dan pernah lah sesekalinya mah nonton stadion GBK (Gelora Bung Karno)

P : Seberapa penting/bagaimana pengaruh Prestasi yang didapat Persija terhadap loyalitas yang anda miliki?

J : Kalo gua sih ya lumayan jadi penentu juga, dan kan yang jadi alasan utama gua tertarik Persija karna sering menang dan juaranya itu. Gua juga ga tau sih kalo nanti Pesija melempem bakal tetep sering ngikutin Persija apa ngga. Belakangan ini juga udah mulai males nontonnya karna sering kalah, tapi masih optimis sih pertengahan musim depan masih bisa bangkit. Kita liat aja nanti

P : Apa reaksi anda jika Persija atau Jakmania diejek oleh suporter lain?

J : Ya agak “gondok” sih. Kayak kemaren tuh yang waktu Persija banyak dapet gelar juara, apalagi pas juara Liga Satu, banyak tuh kan yang hujat, yang julid, nuduh-nuduh gak jelas gitu dah. Lumayan kesel sih. Tapi ya dipikir-pikir

79

ngapain juga lah kesel. Kalo emang salah ya tinggal dibuktiin, kalo ngga ya berarti hoax

P : Pengalaman menarik apakah yang pernah anda alami yang telah menguatkan Loyalitas anda sebagai Jakmania? (pengalaman unik yang membuat dia makin cinta Persija)

J : Apa ya, gak ada sih. Waktu itu sesekalinya nonton ke stadion pas lawan Persib ada pas banget di belakang gua ada Viking yang digebugin. Itu aja sih paling.

P : Bagaimana hubungan anda dengan anggota Jakmania yang lainnya?

J : Ya asik-asik aja sih, waktu itu ke stadion rangkul-rangkulan semua udah kayak sodara, minta korek rokok minum juga slow aja, ditawarin malah

P : Siapa saja anggota keluarga anda yang menyenangi Persija?

J : Ga ada sih yang demen bola mah, gua doang

P : Apakah lingkungan pertemanan anda dominan menyukai Persija/menjadi Jakmania?

J : Dikit, bukan the Jak banget itu juga sekedar ikutin aja

P : Adakah pengaruh dominan dari lingkungan sosial anda umtuk menyukai Persija?

J : Ga ada, demen Persija juga karna demen sendiri aja

P : Apakah dengan menjadi suporter The Jakmania anda merasa memiliki “gengsi” lebih?

J : Nah itu, jujur sih ya karena mau keliatan ada klub lokal yang dijagoin aja. Dan kebetulan Persija lagi bagus-bagusnya, sering juara. Abis itu akhirnya jadi lumayan sering ikutin Persija

80

Identitas Informan

Nama : Rohman (Oman) Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 11-08-1993 Status : - Status Keanggotaan : KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Ketua Koordinator Lapangan Jakarta Selatan Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 21-03-2019 / 20.00 WIB Lama Wawancara : 80 Menit

 Sejak kapan menyukai Persija Jakarta? o Kalau gue suka sama Persija dari kecil sih dari masih duduk di bangku SD tapi kalu untuk gabung di wilayah, baru gue 2012 aktif di organisasi . dan sekarang masuk di pengurus pusat the jakmania gue di bidang coordinator lapangan. Gue dari kecil udah dibawa sama abang gue ke Lebak Bulus nonton Persija dari SD.  Bagaimana awal mulanya tertarik dengan Persija/The Jakmania? (ceritakan) o Kalau awal mulanya tertarik sama persija emang gue hobi bola, semua nya keluarga gue juga hobi bola dari abang-abang gue sampai kakek gue pun penggila bola. Emang cita-cita gue pun jadi pemain bola. tapi gue diajak nonton persija lagi dari situ gue makin suka tuh lama kelamaan sama persija, tau nama supporter nya kan jakamania yaudah lah gue memutuskan untuk menjadi the jakmania pendukung persija lah sampai sekarang dan selamanya sih.  Apa motif dan tujuan anda menjadi the jakmania? o Tujuan gua banyak sih jak kalau gua sih banyak temen, belajar jadi supporter, belajar yang nama loyalitas dan totalitas hampir kehidupan gue pelajarin di dunia supporter ada.  Siapa saja anggota keluarga yang menyukai persija?

81 o Kalau dari keluarga gue 3 bersaudara laki-laki semua nya suka sama bola dan menjadi pendukung persija the jakmania. Kalau orang tua gak terlalu suka, karena saudara keluarga nih gua anak laki semua.  Ada gak sih pengaruh dari lingkungan keluarga yang membuat anda menjadi the jakmania? o Kalau dilingkungan pertemanan gue rata-rata the jak semua sih kalau di kelurahan tapi kalau di lingkungan rt kan kan karena rata rata di Jakarta banyak pendatang nih campur paling yang the jak itu paling keluarga gue sama beberapa teman gue doang. Kalau tetangga keluarga lain mah hanya sebatas cari uang doang di Jakarta.  Apa yang mendorong anda menjadi the jakmania? o Salah satu pengaruhnya gue rasa untuk jadi the jakmania yaitu lingkungan pertemanan ya karena main di lingkungan the jak semua bisa saja membuat orang rasa suka dan bahkan cinta sama persija itu tumbuh. Tapi kalau gue yang rasain dari diri sendiri kenapa bisa suka persija sih mungkin itu dari abang-abang gue yang gue dari kecil udah selalu dibawa buat nonton persija factor utamanya buat gue.  Apa yang membuat anda tertarik menjadi the jakmania? o Banyak hal sih yang buat gue tertarik gabung ke the jakmania, ngelatih mental juga sih jadi anak the jak.  Dukungan dalam bentuk apa yang udah anda lakukan untuk persija? o Gue sih doa, suara, tenaga, waktu, harta bentuk dukungan gue untuk persija  Hal yang berkesan selama menjadi the jakmania? o “Bandung!!”Pengalaman yang gak gue lupakan tuh waktu gue tour ke bandung itu pas kasusnya almarhum haringga srila supporter the jak yang tewas akibat dikeroyok supporter persib bandung. Gue ber 5 sama teman gua lolos nonton ke bandung. Disitu posisi teman gua tuh yang satu takabur ada yang sesumbar disitu ada teman gua yang terlalu pd gue bilang dibandung nih beda dapat tiket benar-benar susah, sampai gue dijebak “nih ada tiket” naik vespa gue nyamperin sama teman gue berdua disono untuk beli tiket, sempet di cepuin juga disana, tapi ya udahlah. Jadi Alhamdulillah ya emang gue di lindungin banget waktu itu jadi almarhum itu dikeroyok sebelum gue nyampe di dtadion. Sampe itu jam 2 kan kasusnya jam 11. Gue dateng ke stadion berempat tapi gue jaga jarak sama teman gue. Gue gak pake atribut pada waktu itu. Dan gua gak ada mencoba untuk menunjukkan kalau berada disitu menurut gue itu hal bodoh aja sih segala update ke medsos.  Apakah anda masuk ke dalam komunitas the jakmania?

82 o Gue tergabung di the jakmania menteng dalem udah menjadi anggota korwil 70, itu juga gak bisa dilupain itu dari sebelum jadi korwil sampai udah jadi korwil. Sebenarnya banyak sih hal-hal menarik lain semenjak gue jadi the jakmania ya mungkin semua cerita dari gue ini adalah hal dan pengalaman yang menrik bagi gue. o Kalau di korlap itu gue di pengurus pusat the jakmania yang ada di kuningan itu pokoknya setiap ada kegiatan yang melibatkan persija atau the jakmania bukan hanya sekedar pertandingan ya itu selalu melibatkan korlap. Jadi semua korwil itu harus ada anggotanya perwakilan yang dikirim jadi korlap.  Apa perbedaan komunitas the jakmania anda dan the jakmania yang lain? o Setiap wilayah di anggota the jakmania pasti berbeda-beda cerita nya seperti dari cara-cara atau aturan-aturan di setiap korwil dan tournya yang berbeda dengan jakmania lain, tapi tetap tujuan nya sama selalu mendukung persija dan totalitas sama persija ataupun the jakmania.  Apa yang membuat anda loyalitas terhadap persija dan the jakmania? o Kalau ditanya tentang loyalitas terhadap persija ya buktinya dari dulu sampai sekarang masih tetap persija, kalau bentuknya sih ya seperti dirumah gue nge cat tembok ada logo persija nya itu pake uang sendiri, kalau dulu gue selalu muter ke setiap outlet, dulu baju gue selalu persija atau bertuliskan the jakmania pas jaman gue smp, tapi sekarang udah beberapa baju gue kasih kasihin biar nyebar lah virus persija nya ke yang lain. Jadi rumah gue samping banget kampus syahid kan samping tembok nya kosong daripada ada coret- coretan gak jelas sama stiker-stiker itu gue bersihin dan gue cat gambar persija sampai pagi sampai ditegor sama tetangga.  Pengalaman yang membuat anda semakin loyal terhadap Persija? o Di Bandung itu loyalitas gue kayak semakin kuat karena mendukung persija seakan demi lambang monas di dada, selain bandung solidnya the jakamania, dari kejadian-kejadian yang kayak waktu pertandingan di stadion pakansari ya yang kaca-kaca di stadion pecah itu musim lalu, disitu the jak pada kompak untuk ngebenerin dan bertanggung jawab langsung atas kerusakan disitu kita kerja dan itu gak mungkin kalo gak ada loyalitas sih dan totalitas juga tentunya.  Apa reaksi anda bila persija diejek supporter lain? o Kalo bullying yang dilakukan supporter lain itu mah bukan supporter melainkan netizen bagi gue, karena supporter bagi gue tuh hadap-hadapan di dunia nyata. Kalo psywar yang dilakukan atau ejekan yang dilakukan di dunia nyata khususnya di dalem dan luar stadion ya gue sih ikut kata-kata orang

83

lama lo asik gue santai, lo usik gue bantai. Tapi sekarang kan the jakmania udah gak gimana-gimana lagi, karena gue dengar cerita para pendiri dulu tuh serem juga, kalo dari pendiri dulu tour lamongan bonek dateng digeruduk the jak dikepung jadi dengan masa yang sedikit the jak, dan warga disitu lamongan sampai gak melawan sampai the jakmania dikejar sampe dipinggir dermaga. Padahal lawan lamongan persija. pas lagi tour samping bonek makin lama makin banyak.  Selain persija adakah tim lain yang anda sukai selain persija? o Kalo gue sih emang tim yang gue suka dan dukung itu cuman persija gak ada yang lain, kalo gue sih Cuma mau mengakuin kalau tim lain bagus ya bagus , kalau jelek ya jelek tapi gak ada yang gue suka selain persija bahkan diluar negeri pun sepak bola nya gak ada tim yang gue suka  Apa saja kegiatan yang ada dalam komunitas anda? o Kegiatan yang ada kayak baksos, apalagi sekrang gue kalo korlap di pengurus pusat ya banyak aja sih kegiatannya  Ada gak sih gengsi tersendiri menjadi the jakmania? o Bangga menjadi the jamania, malah the jakmania jadi cermin buat supporter lain, apalgi kemarin baru dapat penghargaan supporter terbaik di piala presiden. jd gak pernah merasa malu lah pokoknya jadi anak the jak, malah ya sekarang yang gue perhatiin gak ada yang malu lu beratribut the jak persija dibanding dulu kalo misalkan kalo lagi nongkrong diluar selain di pertandingan persija, karena kan dulu sering di cap tauran sering rusuh . contohnya liat aja rian d masiv dulu kan gak ada yang tau kalau dia anak the jak atau persija sekarang liat aja sampai ciptain lagu persija buat menggambarkan kalau dia begitu cinta nya sama persija.  Dalam komunitas anda ada gak sih pengelompokan sesame anggota the jakmania? o Kalau pengelompokan-pengelompokaan gak ada sih kaya dan miskin ga ada sih semua saling bersatu, ya paling kalo lagi bercanda-canda aja terus bawa perasaan mending cabut ajalah. Selbihnya gak ada sih.  Apa keuntungan yang anda dapat sebagai the jakmania? o Kalau dipikir-pikir gak ada untung nya gak ada kebahagian selain nonton bola persija kayaknya bahagia banget dah apalagi kalau udah menang lagi-lagi nonton balik kerumah dapat teman banyak itu jadi jadi kebahagiaan sendiri yang gue rasain sih. o Malahan kalau jadi korlap itu gak nonton pertandingan lo bang, karena kalau jadi korlap ngehadap nya aja ke supporter bukan ke lapangan, ya ibarat kata

84

karena ada panggilan jiwa aja untuk jadi korlap. Ibaratkan nih korlap ini aparat jakmania sama persija kalau sama polisi saling koordinasi H-3 sebelum pertandingan kan koordinasi melapor kan setiap mau ada pertandingan setiap korlap selalu diundang sama pihak kepolisian.  Bagaimana jika persija minim prestasi dan pengaruhnya terhadap dukungan anda? o Kalau misalkan persija minim prestasi nih gue tetep persija gue gak mau berkaca dari sejarah lah ya jadi pertama yang gue dukung persija dari awal gue dukung sampai kemaren baru pertama kali juara, ya itu bukan sebentar untuk menunggu prestasi persija selama gue mendukung persija. Ibarat kaat nih persebaya aja pernah sampai terdegradasi tapi persija nggak pernah degradasi. Jadi biasalah pasang surut itu ada pasti.  Apa profesi anda sekarang? o Kalau sekarang gue udah kerja nih ya bisa lah kalau buat beli tiket pertandingan, kalau dulu mah sering ngebohongin orang tua gue malah pas zaman sekolah nyetak fotokopi buat buku gede atau kerja kelompok duitnya buat tiket pertandingan.  Apakah anda hobi dan menggeluti sepak bola? o Kalau sepak bola selain hobbi ya juga cita-cita kayak yang udah gue bilang tadi. Otomatis ya futsal juga tapi gue lebih sering main bola lapangan gede.  Apakah chants yang dinyanyikan telah membuat anda semakin mencintai persija? o Kalau chants atau lagu-lagu persija dari memberikan semangat dan cari musuh juga ada semua jenis lagu ada contoh lagu motivasi pemain ada, lagu rasis ada banyak banget sih lagunya ibarat lagi ngucapin sumpah atau janji aja gitu kalo lagi nyanyi sehingga menambah rasa fanatik aja sama persija  Pemain yang buat anda cinta Persija? o Pemain paling gue suka Cuma 2 Bambang Pamungkas, dan Ismed Sofyan tapi tetep semua pemain yang ada dalam bagian persija gue suka, mau awalnya gue suka atau nggak sama pemain itu, kalau itu udah menyangkut dan bagian dari persija kita dukung. o Kan gue dikorlap divisi pemain klo ketemu paling pas lagi main bola bareng aja gitu, Gue juga pernah main bola bareng nih latihan sama andrytani, ponaryo astaman ramdani lestaluhu, dan legenda persija sih sering akhir ini kayak toni panama, hermansyah, fatah tambunan, karena di ssb gue pelatih nya mantan pemain timnas kapten timnas tahun 80an.

85

Identitas Informan

Nama : Nauval Dian Ichramsyah Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 13-10-2003 Status : Pelajar Pendidikan : SMA Status Keanggotaan : Non-KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Jak School Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 10-03-2019 / 20.00 WIB Lama Wawancara : 50 Menit

Keterangan: N (Penanya) I (Informan)

N : Sejak kapan anda menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania? I : Kurang lebih dari sejak SMP, mulai suka nonton bola N : Bagaimana awal mula anda menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania? I : Awalnya emang seneng bola, apalagi tinggal di Jakarta, sebagai anak Jakarta ya pasti dukungnya Persija. Apalagi rumah deket Stadion Lebak Bulus N : Apakah anda sangat menyukai olahraga sepak bola? I : Sangat suka N : Apakah anda menggeluti/melakukan olahraga sepak bola/futsal? I : Ya, saya pemain futsal di sekolah saya N : Apa motif/tujuan anda menjadi Jakmania? I : Pastinya sih biar dapet link/relasi, biar gampang dapet tiket N : Hal apa saja yang membuat anda menyukai Persija?

86

I : Karena tinggal di Jakarta, suka pemain-pemainnya, terlebih yang loyal, kayak Bambang Pamungkas sama Ismed Sofyan. Seneng juga sama chants nya, koreo, dll N : Hal apa saja yang menjadi awal motivasi anda/yang membuat anda tertarik menjadi Jak School? I : Biar ada temen-temen yang bisa diajak nonton Persija aja, sekaligus salurin hobi futsal N : Selain Persija, klub mana lagi yang anda dukung/jagokan? I : Paling ya lokalnya Persija sama Arema N : Kenapa suka Arema? I : Arema sih karena temen juga banyak anak Aremania, terus karena Arema sama Persija kan sodara lah ibaratnya. Pernah nonton ke Malang, Stadion Kanjuruhan bareng temen. Selain itu sih gak ada. Paling klub luarnya MU. N : Apa itu Jak School? Apa dan bagaimana spesifiknya? I : Jak School itu semacam komunitas The Jak yang isinya anak-anak sekolah (SMP/SMA). Tapi komunitas ini gak yang sifatnya resmi dari Jakmania, komunitas buatan. Dari tiap sekolah biasanya ada jak school nya. Tapi kita masing-masing, atau paling nggak sesekali ada sparing futsal antar jak school tiap sekolah. N : Sebagai seorang pelajar apa yang membuat anda sampai rela berkorban waktu/uang/tenaga demi Persija? I : Ya namanya udah cinta, gak mentingin lagi kayak gituan. Kemarin aja Persija main saya lagi UTS (Ujian Tengah Semester) saya bolos. Gak peduli, apalagi soal uang, gak itung-itungan kalo buat nonton Persija. N : Apa benefit yang didapatkan dari bergabungnya dengan komunitas Jak School? I : Punya temen satu jiwa, dapet relasi ke Korwil jadi lumayan mudah dapet tiket nonton

87

N : Apa saja kegiatan Jak School? I : Futsal, Kopdar, Nonton bareng Persija N : Apa hal yang membedakan anda dengan Jakmania yang lain dalam hal kecintaan terhadap Persija? I : Ya kurang lebih sama lah. Nonton langsung, pake atribut. Bedanya kita mah masih sekolah, jadi belom bisa ber-KTA (Kartu Tanda Anggota) karna belom punya KTP. N : Dukungan dalam bentuk apa saja yang telah anda lakukan? I : Hampir setiap pertandingan home saya selalu nonton langsung di stadion. Kasih support langsung nyanyi atau bikin koreografi di dalem stadion apapun kondisinya menang ataupun kalah. N : Apa saja Bentuk kecintaan dan kesetiaan (Loyalitas) yang telah anda lakukan? I : Kamar saya dipenuhi poster persija, segala macam atribut persija saya koleksi. Motor pun saya tempelin banyak stiker persija. N : Seberapa penting/bagaimana pengaruh Prestasi yang didapat Persija terhadap loyalitas yang anda miliki? I : Ya jelas kalo persija juara pasti makin cinta, tapi kalo pun emang belom juara ya belom rejeki, tetep loyal, tetep dukung persija. Kalah/menang, naik/turun itu mah biasa. N : Apa reaksi anda jika Persija atau Jakmania diejek oleh suporter lain? I : Kalo saya sih biasa aja. Kesel sih kesel, tapi gak sampe berantem juga. Apalagi liat di sosmed gitu di kolom komennya banyak yang rebut, saya sih malah ketawa aja liatnya. N : Pengalaman menarik apakah yang pernah anda alami yang telah menguatkan Loyalitas anda sebagai Jakmania? (pengalaman unik yang membuat dia makin cinta Persija)

88

I : Pengalaman paling mengesankan sih tahun 2018 kemarin, waktu juara piala presiden, apalagi yang terakhir itu juara Liga 1 Indonesia. Wah itu sih uforianya berasa banget, masih inget sampe kapan juga. Itu sih pengalaman yang bikin saya sekarang makin cinta persija N : Bagaimana hubungan anda dengan anggota Jakmania yang lainnya? (apakah ada pengelompokan-pengelompokan) I : Ngga sih ga ada, rangkul semua, biarpun kita ya masih dianggep “anak bawang” N : Siapa saja anggota keluarga anda yang menyenangi Persija? I : Kakak, adik, om N : Apakah lingkungan pertemanan anda dominan menyukai Persija/menjadi Jakmania? I : Ngga sih, temen satu sekolah cuma itungan jari doang yang the jak N : Adakah pengaruh dominan dari lingkungan sosial anda umtuk menyukai Persija? I : Ga ada, emang saya dasarnya seneng bola, udah suka persija dari lama N : Kendala/Hambatan (personal/eksternal) apa yang anda alami saat memutuskan menjadi Jakmania? (m: kendala dari orangtua, pacar, pandangan negatif masyarakat,dll) I : Ga ada, paling orangtua ngingetin pergaulannya, tapi tetep izinin. N : Apakah dengan menjadi suporter The Jakmania anda merasa memiliki “gengsi” lebih? I : Biasa aja sih, saya seneng persija bukan karna gengsi, tapi emang karna kelahiran asli Jakarta, terus emang seneng persija dari pemainna dan permainannya.

89

Identitas Informan

Nama : Fijay Tempat, tanggal lahir : Bogor, 12-02-1993 Status : Wirausahawan Status Keanggotaan : KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Jak Bogor Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 23-03-2019 / 21.00 WIB Lama Wawancara : 90 Menit

 Sejak kapan menyukai persija? o Suka persija sejak tahun 2007 sih awal mulanya bukan suka sama klub nya persija melainkan suka sama supporter nya, yang kedua karena pemain idola gue bambang pamungkas bermain untuk persija dan akhirnya gue juga dengan pelan-pelan penasaran dan ingin mengetahui persija lebih dalam lagi contohnya saat ada pertandingan persija di lebak bulus atau nggak tour ke luar kota, ya kalau ibarat kata demi cinta persija waktu kerja dan dulu waktu sekolah saya pertimbangkan untuk meluangkan waktu untuk menonton persija.  Bagaimana awal mulanya tertarik sama persija? o Pada saat kelas 6 sd pertama kali gue nonton di stadion pada saat itu di stadion lebak bulus kandang nya persija , akhirnya tahun 2009-2010 lebih loyal dan lebih fanatic dan persija sedikit demi sedikit cinta di hati ini tumbuh untuk persija dan the jakmania. Gue lahir di bogor orang tua asli bogor,

90

tinggal di bogor tepatnya di parung panjang secara wilayah gue di perbatasan antara bogor dan juga tanggerang, tapi gue suka persija Jakarta.  Apa motif dan tujuan anda suka persija? o Motif dan tujuan gue mulanya karena emang suka sepak bola serta hobi bermain sepak bola, penasaran, karena tau tentang the jakmania dan tujuan the jakmania yang mendukung tim kesayangannya persija Jakarta.  Siapa saja di anggota keluarga anda yang suka persija? o Di anggota keluarga gua sendiri yang demen sama persija itu gua, adik gue yang laki. Orang tua terutama ayah suka juga sama bola tapi sukanya sama pesikabo kabupaten bogor beda sama anaknya suka sama persija Jakarta.  Apa yang membuat anda begitu loyal sama persija? o Jadi kecintaan gue bener-bener tumbuh untuk persija itu dilatar belakangi di awal itu karena bambang pamungkas dan juga the jakmania. Karena yang pertama kenapa suka sama bambang pamungkas karena penyerang yang tajam memiliki motifasi tinggi untuk mencetak gol, serta sportifitas yang tinggi dan pemain yang mempunyai cinta terhadap persija itu bambang pamungkas bagi gua, kalau kenapa the jakmania karena gue suka nya kelompok supporter yng begitu solid, kompak serta kreatif saat mendukung persija dengan lagu-lagu yang mereka ciptakan dan menjadi acuan juga buat supporter lain untuk meniru the jakmania, itu sih yang gue salut dari the jak serta warna kostum nya dulu orens-orens sekarang merah apalagi julukannya kan terkenal dengan macan kemayoran itu semakin menambah ketertarikan serta kekaguman gue untuk persija, lalu yang gue salut lagi dari supporter the jakmania mereka tidak pernah membiarkan tim kesayangan nya berjuang sendirian, mereka selalu ada saat persija bertanding di Jakarta maupun jika persija bertandang malawan klub lain bahkan sampai di seluruh Indonesia sampai luar negeri pun supporter persija itu ada untuk siap mendukung persija bertanding.  Pengalaman paling berkesan selama menjadi the jakmania?

91 o Dari awal mula gue suka sama persija sampai sekarang itu baru di musim kemarin melihat persija juara 2018 menjadi kampiun di liga Indonesia butuh perjalanan panjang serta kesetiaan dalam mendukung persija dan gue yakin semua the jakmania yang ada di manapun berada pasti merasa bangga dengan raihan yang dicapai persija, bayangin aja selama 17 tahun sejak terakhir tahun 2001 persija juara di Indonesia dan akhir nya di tahun 2018 bisa merasakan mengangkat trofi lagi dan itu di Jakarta saat laga terakhir musim melawan mitra kukar di gelora bung karno-senayan gue hadir di tengah momen bersejarah itu dan ikut merasakan euphoria bersama anak the jakmania lain itu bagi gua adalah hasil dari buah kesabaran anak the jakmania menunggu gelar juara itu tiba selama 17 tahun lamanya.  Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal anda dalam mendukung persija? o Dalam lingkungan saya sediri baik di keluarga dan tempat tinggal itu adalah orang suku sunda tapi balik lagi dalam hal memilih itu tergantung pada diri kita sendiri dan gue memilih persija dalam hal sepak bola yang gue cinta ya persija Jakarta.dan khususnya di tempat tinggal gue juga banyak anak the jakmania nya bahkan ada yang memiliki bahkan disini juga sudah memiliki sub korwil nya yaitu the jak parung panjang. Namun ada juga nih supporter lain di tempat tinggal gue ya seperti persita tanggerang benteng la viola atau pun persikota tanggerang karena wilayah yang berdekatan dengan tempat kami, sering kali terjadi gesekan antar supporter dari dulu jaman nya masih keras sekali ya tauran antar supporter di rel kereta tuh saling ejek bahkan lempar batu, namun sekarang sudah mulai agak berkurang lah walaupun kaga seperti dulu yang penting gak keos aja sih kalo sekarang mah paling sensi- sensian dan ada actor provokatornya itu pasti.  Bentuk dalam dukungan apa yang telah anda lakukan untuk persija?

92 o Semua bentuk dukungan apapun untuk persija gue lakuin dari hal nya datang langsung ke stadion untuk persija, bernyanyi memberikan lagu kemenangan untuk persija itu gue lakuin, hal apapun yang ada untuk persija dan the jakmania gue selalu dukung dengan meluangkan waktu, materi gue usahain sebisa mungkin dalam mendukung persija. Mungkin dukungan gue yang paling berasa itu aja sih untuk persija dan gue yakin semua anak the jakmania juga seperti itu. Dari segala rintangan yang menghadang dalam mendukung persija, menang atau kalah permainan persija itu gue selau dukung, bahkan nyawa pun kadang menjadi pertaruhannya bila kita di luar jakarta dalam mendukung persija berlaga, karena supporter lain yang gak suka sama persija dan juga the jakmania itu pernah gua alamin.  Pengalaman yang tak terlupakan selama menonton persija berlaga? o Pengalaman selama gue mendukung persija itu kehabisan ongkos, yang berkesan bagi gue saat gue ke Jogjakarta waktu itu persija vs persib bandung itu gua lupa tahun berapa dan gue berangkat sendirian lalu saat mau pulang ke Jakarta kehabisan uang, tidak seperti anak the jakmania yang lain datang berkelompok gue benar-benar sendiri saking gue pinginnya, pada saat itu bingung mau pulang gak ada ongkos, akhirnya gue ketemu sama anak the jakmania yang lain salah sesorang the jak pada sat itu gue ceritain tuh kondisi gue mau pulang gak ada ongkos lalu disitu gue dikasih uang untuk naik kereta dan bisa pulang itu sangat beterima kasih banget tapi uang nya gue ganti saat tiba di rumah transfer tuh.  Apa yang membedakan anda dengan the jakmania lainnya? o Yang membedakan dengan the jakmania yang lain ya paling itu kalau the jakmania yang lain mungkin mereka berkelompok, berorganisasi, atau datang ke stadion selalu rombongan dari wilayahnya masing-masing, berKTA (kartu tanda anggota), kalau gue belum, tapi gak tau nanti ya, gua lebih sering sendiri datang ke stadion paling kalau sama temen dan itu yang akrab aja

93

serta sesama suka persija, alasan gue belum mau berorganisasi itu, yang padahal di wilayah gue juga ada ya anak the jakmania nya korwil bahkan memiliki KTA, karena masih belum bisa membagi waktu gue antara pekerjaan dan untuk berorganisasi, gue lebih suka jalanin sendiri aja mengatur sendiri waktu gue untuk persija bukan berarti gue gak cinta sama the jakmania yah, tapi gue selalu mengaku bahwa gue adalah the jakmania pendukung nya persija Jakarta. Bagi gue kartu tanda anggota hanya formalitas dan cinta itu tanpa batasan gak mesti harus berKTA.  Pengalaman menarik apa yang pernah anda alami sebagai Jakmania? o Hal menarik yang gue rasa semakin menguatkan loyalitas gue untuk persija sih pada saat menonton pertandingan persija di stadion pas turun hujan gue kedinginan baju basah tapi tetap berdiri dan bernyanyi memberikan semangat untuk persija dengan nyanyian-nyanyian lagu persija bersama the jakmania lain agar menambah semangat pemain persija dalam bertanding dan mendapatkan kemenangan, apalagi kalau menang itu terbayar tuntas gitu. Bentuk loyalitas gue juga disaat persija kalah tuh kecewa pasti ada tapi tetap semangat dan memberikan dukungan karena menang kalah itu udah biasa bagi gue “menang kusanjung, kalah kudukung” itu sih bentuk loyalitas gue tanpa batas tentunya.  Apa reaksi anda jika ada yang membullying persija? o Gue gak munafik ya kalau ada yang ejek persija pasti kesal itu ada emosi cuman gue tahan karena gak ada untungnya juga meladenin bahkan yang ada merugikan persija, apalagi kalau bullying di medsos atau media lainnya itu cuekin aja sih gak terpengaruh, lebih suka focus dalam hal mendukung aja sih gue  Hal-hal yang ekstrim selama anda mendukung persija? o Hal nekad dan konyol tentunya saat tour sih pastinya pasti disetiap persija berlaga di luar Jakarta pasti ada resiko yang harus ditanggung sendiri sih baik

94

dalam perjalanan maupun di dalam stadion saat pertandingan, namanya kita bertamu ke tempat orang ya gak semua disambut dengan baik apalagi rival persija yang kita tahu banyak. Gue itu udah nonton persija diluar Jakarta itu udah pernah ke malang, bandung, sleman, solo kan sempat jadi kandang persija. dan itu sering sendiri jalannya ibarat pengen nonton karena sudah cinta apapun gue lakuin. Bahkan waktu itu pernah pulang ke Jakarta dari stadion pakansari bogor tuh gue dihadang di perjalanan di lampu merah dipukul gue kejar ilang tuh orang gak tau dari supporter mana, pernah juga dikejar supporter persib bandung lalu ngumpet di warteg belakang tenda dan diselamatin sama orang2 setempat lah, bahkan pernah nonton berdua sama temen saat itu temen gua dipukulin karena keluarga nya ada anggota kepolisian dan akhirnya diusut ke jalur hukum, akhirnya orang nya tertangkap itu kalau gak salah di tahun 2014-2018an lah.  Apa sih keuntungan yang anda dapat sebagai supporter persija? o Gak ada untungnya juga sih kalau dipikir-pikir dalam bentuk wujud yang ada bagi gue mendukung persija sampai harus bela-belain segala macam hal, namun bentuk perasaan yang gak keliatan ini tenang aja gitu disitu juga rasa bahagia itu mucul saat rela berkorban dari macam-macam hal tersebut, justru kalau gue diem aja gitu dirumah kaya sedih aja gitu nyesel gak bisa mendukung. Apalagi kalau menang ikut merasakan euphoria kemenangan itu bahagia banget sih.  Apa profesi anda sekarang? o Sekarang ini gue lagi merintis usaha ternak ikan lele di rumah sama temen Alhamdulillah uang nya cukuplah, karena juga gua masih belum nikah. Yang penting ngumpulin duit sedikit buat makan, sedikit buat keluarga, sedikit buat nonton, sebelumnya gue kerja sama orang jadi asisten teman gua, pernah kerja di warkop juga dan pas waktu kerja pun gue sering ijin tuh sama bos gua kalau misalkan mau nonton persija gue selalu jelasin ke bos gue kalau gue

95

mau menonton persija bertanding untungnya alahamdulillah bos gue selalu ngertiin sih pada saat itu, alasannya gue bilang gue suka persija udah lama, sampai bos gue bilang gila gue baru nemu karyawan kayak gini bukannya bela-belain buat pacar atau hal lain malah bola yang lebih dibela-belain, akhirnya gue diijinin dah tuh kadang di handle sama yang lain atau warkop tutup dulu kan juga setiap saat persija main. Ibarat kata juga ya kalau gue disuruh milih nonton persija atau jalan sama pacar gue lebih nonton persija pacaran mah belakangan.  Apa harapan anda terhadap persija dan juga the jakmania kedepannya? o Harapan gue untuk persija ya selalu menang kalah pun gak masalah bagi gue selalu gue dukung saat minim prestasi pun gue selalu suka sama persija dan dukung. Insyaallah tahun ini juara lagi dan untuk pemain persija selalu bermain berjuang demi lambang monas di dada begitupun dengan supporter jangan pernah lelah untuk memberikan mendukung persija karna fanatisme itu mendukung persija dan loyalitas itu setia mau menang atau kalah serta minim prestasi pun tetap persija selamnya. Semoga supporter the jakmania khusus nya, makin dewasa seperti halnya penghargaan kemarin sebagi supporter terbaik di piala peresiden kemarin buktikan bahwa the jakmania itu supporter yang sportif. Karena persija bukan hanya milik warga Jakarta saja melainkan seluruh rakyat Indonesia bahkan orang luar negeri pun banyak yang suka persija. Jadi the jakmania disini harus memberikan contoh yang baik untuk semuanya.

Keterangan:  : Penanya o : Informan

96

Identitas Informan

Nama : Tiara Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 17-05-1994 Status : Mahasiswi Status Keanggotaan : KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Jak Angel Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 16-03-2019 / 19.00 WIB Lama Wawancara : 30 Menit

 Sejak kapan menyukai persija? o Gue asli betawi bokap sama nyokap orang betawi asli tinggal di Jakarta, ya walaupun gak di Jakarta banget alias di ciputat, tangsel tapi kan letaknya deket banget sama Jakarta. Awal mulanya gue sama suka persija itu kelas 4 sd awalnya itu karena lg berenang di kolam renang lebak bulus, itu kan lokasi nya sebelahan sama stadion lebak bulus ya itu kan weekend otomatis kan dia lagi pada main gitu akhirnya gue berusaha mulai mencari tahu gitu apa ya, pas gue cari tahu awalnya si suka sama salah satu pemain persija bambang pamungkas sampai suka banget parah banget.  Bagaimana awal mulanya anda tertarik sama persija? o Gue suka dia karena kharisma nya itu loh dan pas jaman dia lagi pada jaman keemasan nya gitu gak sih pada tahun-tahun itu dia jaman lagi gacor-gacornya banget dah pokoknya, saat itu gue mulai baca-baca majalah tabloid bola disitu ada artikel-artikel hanya untuk liat ada foto-foto nya bambang pamungkas atau gak sampai setiap minggu itu gue langganan majalah bola sama tukang

97

Koran karena untuk mencari artikel persija terus apalagi pas masuk aliudin gue juga suka banget sama aliudin  Siapa di anggota keluarga yang juga menyukai persija? o Gue juga punya sepupu yang suka sama persija dan dia yang pertama kalinya ajak gue nonton match persija waktu itu persija lagi lawan itu pertama kalinya gue nonton persija di stadion kelas 6 sd bayarnya masih 20 ribu waktu itu nah setelah itu kayak nagih gitu rasanya kayak pengen nonton di stadion mulu tapi kan karena gue wanita ya gak diijinin gitu kalo nonton sama orang tua ke stadion, nah pas nonton nya lagi itu waktu kelas 2 smp kan kalau bulan puasa itu mainnya malam, gue sampai bela-belain izin sama orang tua gue untuk nonton ke stadion tapi persija kandangnya udah di gelora bung karno pada waktu itu.  Ada gak kesulitan tersendiri waktu memutuskan suka sama persija karena anda seorang wanita? o Pada waktu itu juga dapat ijin nya jarang sama orang tua karena kan pada saat itu lagi jaman nya tawuran antar supporter sepak bola jadi gak terlalu dibolehin banget nyetadion jadi butuh perjuangan sampai diizinin sama orang tua gue gitu  Dalam bentuk apa saja yang membuat anda loyal sama persija? o Nah dari situ gue udah mulai tuh mengkoleksi merchandise persija, seperti kaos dan lain-lain pokoknya barang-barang yang ada logo persija nya seperti boneka, tas, jersey, syal, dan masih banyak lagi sampai gue di sekolah dijulukin jak angel sama temen-temen.  Pengalaman atau cerita yang berkesan selama mendukung persija? o Saat masa-masa fanatik gue itu dari pas jaman sd sampai smp itu rasanya bener-bener parah suka banget mulai gue tunjukin walau gue gak bisa nonton persija pada saat pertandingan nya di hari itu gue tetep memakai pakaian

98

orens-orens gitu sebagai lambang kalo hari ini pertandingannya persija walau gue gak datang ke stadion.  Bagaimana pandangan orang tua, teman atau tetangga tentang anda yang menjadi the jak? o Sempat di nyiyirin juga sama tetangga kok cewek suka sama bola sih sampai duduk-duduk di bis gitu tapi y ague bodo amat karena gue emang udah nge fans banget sama persija waktu itu  Pernah gak ada rasa surut selama mendukung persija? o Mulai gak pernah lagi ke stadion itu pas zaman SMA karena udah mulai gede dan makin susah dapat izin dari orang tua yaudah gue udah mulai gak terlalu kuat-kuatin lagi tuh buat nonton ke stadion tapi gue masih sering nonton di tv dan hampir setiap pertandingan persija gue selalu berusaha untuk nonton  Selain persija adakah klub sepakbola lain yang anda dukung? o Tahu beberapa tim selain persija, tapi gak tau kenapa kalau bukan persija yang main gue gak ada semangat nya buat nonton, mungkin karena udah mulai ada rasa cinta sama persija jadi udah setia sama satu klub gitu yang gua dukung dan gua tonton.

Keterangan:  : Penanya o : Informan

99

Identitas Informan

Nama : Elsa Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14-04-1996 Status : Mahasiswi Status Keanggotaan : Non-KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Jak Campus (UIN) / Jak Angel Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 31-03-2019 / 17.00 WIB Lama Wawancara : 60 Menit

Keterangan:  : Penanya o : Informan

 Sejak kapan menyukai persija atau menjadi the jakmania? o Menyukai persija sejak SD, tetapi mulai ke stadion untuk menonton langsung saat persija berlaga itu mulai SMA. Awal mulanya hanya mengikuti teman teman saja tetapi saat smp mulai menyukai sekali semua tentang persija meskipun belum bisa menonton ke stadion setelah itu mencoba mengikuti organisasi di jakmania jadi untuk menjadi anggota the jakmania kita harus memiliki korwil (kordinator wilayah) dan dari situ saya bisa lebih mendalam untuk lebih mengetahui tentang persija dan mempunyai lebih banyak teman yang sesama menyukai persija bahkan tidak hanya menyukai tetapi sudah cinta dan mendarah daging.  Bagaimana awal mula ketertarikan anda bergabung menjadi the jakmania? o Awal bermula dari suka menjadi terus menerus mengikuti semua tentang persija bahkan rela pergi jauh hanya untuk nonton persija berlaga, tujuan mungkin tidak ada akan tetapi sekarang menjadi hobby tersendiri

100

 Siapa saja anggota keluarga anda yang menyenangi persija? o Di keluarga hanya adik kembaran saya yang sama akan kecintaannya sama persija meskipun tidak sama kecintaannya dengan saya , namun adik saya juga suka menonton persija saat berlaga.  Apakah lingkungan pertemanan anda mayoritas menyukai persija/menjadi the jakmania? o Tidak, saya memiliki lingkungan sekitar pada umumnya, apalagi saya perempuan banyak sekali perempuan yang tidak menyukai sepak bola , apalgi ikut langsung terjun ke stadion hanya untuk melihat sebuah tim berlaga. Saya hanya memiliki lingkungan yang sama pecinta sepak bola pada saat kumpul atau kopdar rutin organisasi pecinta sepak bola.  Hal apa saja yang membuat anda tertarik menjadi the jakmania? o Awal mula saya tidak tertarik dengan menjadi the jakmania, seperti orang pada umumnya hanya sekedar menonton lewat tv dan kebetulan teman-teman cowok saya dari dulu SD rata-rata menyukai persija jadi saya tertarik untuk mencari tau tentang persija. Dan akhirnya menjadi lah the Jakmania dengan memiliki KTA.  Dukungan dalam bentuk apa yang saja yang telah anda lakukan untuk persija? o Dukungan yang saya berikan untuk persija seperti pada umumnya the jakmania saja, menonton langsung ke stadion dan ikut memberikan doa serta yel-yel atau nyanyian bersama the jakmania yang lain, untuk hal lain belum ada.  Pengalaman tak terlupakan apa yang pernah anda lakukan sebagai the jakmania? o Pengalaman saya yang tak terlupakan adalah ikut bersama komunitas untuk menonton pertandingan persija diluar kandang hanya untuk menonton persija berlaga waktu itu saat persija bertanding di malang.  Adakah hal yang membedakan anda dengan the jakmania lain dalam hal kesetian terhadap persija? o Kurang tau sih yak karena besarnya kecintaan seseorang mungkin berbeda- beda, tetapi karena kita sesame the jakmania punya satu tujuan ingin selalu melihat persija juara dan kecintaan yang sama dalam mendukung persija. Mungkin perbedaan besarnya adalah ada beberapa the jakmania yang militant sekali dalam arti dia pergi jauh kemanapun itu hanya untuk menemani dan mendukung persija saat berlaga.  Apa reaksi anda jika persija diejek supporter lain?

101 o Kesal dan jengkel pasti ada, akan tetapi kita sebagai supporter yang cerdas tidak usah membalas perbuatan itu. Prinsip saya seperti itu.  Apakah dengan menjadi suporter the jakmania anda memiliki rasa gengsi lebih? o Kalau dalam arti gengsi untuk untuk memberikan dukungan kepada persija ya jelas tidak ada, tapi kalau gengsi sebagai the jakmania kepada supporter lawan yang lain tentunya sedikit ada secara the jakmania adalah tim ibukota yang saya cintai dan klub dengan nama besar dan sejaranh panjang di kancah sepakbola nasional.  Hal/kegiatan apa saja yang ada di dalam komunitas anda? o Kegiatan yang ada dalam komunitas kami kumpul bareng teman-teman sesame the jakmania dan persija karena ketika bertemu apapun hal pasti jadi lebih asyik.  Apakah sebagai perempuan anda merasa gengsi sebagai supporter bola? o Ngga ada gengsi, mungkin banyak yang berfikir “kok perempuan suka bola sih?”, “Kok perempuan sampai getol ke stadion hanya untuk nonton bola?”, “Perempuan gak bagus loh ikut-ikutan kayak laki-laki”. Tetapi dengan hal itu menjadi ketertarikan sendiri buat saya, ingin membuktikan saja bahwa apa yang mereka kira gak sama dengan apa yang mereka fikirkan itu.  Apakah ada kendala tersendiri waktu anda memutuskan masuk the jakmania? o Kalo dari saya sendiri, kendala yaitu dari orang tua, karena orang tua saya gak suka hal yang berbau sepak bola termasuk ayah saya pun sama. Contoh seperti ingin nonton langsung ke stadion pun pasti milih waktu yang sesuai.  Hal apa saja yang membuat anda nyaman bergabung di komunitas anda? o Hubungan dengan the jakmania lain baik, terlebih ketika saya mengikuti organisasi jakkampus uin. Jakkampus uin sendiri yaitu organisasi sesame pecinta persija di lingkungan kampus Uin Syarif hidayatullah Jakarta. Jadi ketika saya bergabung dengan jakkampus saya lebih bisa mengenal banyak orang lain bahkan antar fakultas ataupun jurusan. Selain di jakkampus, the jakmania pun memiliki kordinator wilayah dimana menjadi pusat kita sebagai anggota untuk berkumpul dan untuk ujung tombak kita dalam mengikuti semua kegiatan menjadi the jakmania. Dari hal tersebut, kita dapat memiliki banyak relasi antar sesama teman. o Sudah menjadi hobi tersendiri bagi saya meskipun tidak berada dan selalu datang langsung menonton ke stadion.  Seberapa penting prestasi yang didapat persija terhadap loyalitas yang anda miliki?

102 o Penting sekali, karena persija harus mengetahui banyak the jakmania yang sudah rela waktu, uang, tenaga, bahkan nyawa hanya untuk mendukung persija.  Apakah anda masih setia mendukung persija jika persija minim prestasi? o Tetap!  Apakah anda menyukai olahraga sepakbola? o Suka. Sebenrnya because I like all about sports jadi saya bisa suka persija juga terlebih karena terlahir di Jakarta menjadi alasan kuat saya suka persija dan sepak bola.  Apakah anda menggeluti olahraga sepakbola atau futsal? o Tidak terlalu menggeluti.

103

Identitas Informan Nama : Muhammad Rafi Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 10-09-1996 Status : Mahasiswa Pendidikan : SMA Status Keanggotaan : Non-KTA (Kartu Tanda Anggota) Komunitas : Tidak Ada Tempat Wawancara : Kediaman Narasumber Tanggal/Waktu : 09-03-2019 / 19.00 WIB Lama Wawancara : 40 Menit

Keterangan: P : Penanya R : Informan

P : Sudah berapa lama anda tinggal di Jakarta? R : Gua pindahan waktu gua lulus SMA P : Sejak kapan anda menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania? R : Dari SMP lah mulai tau, mulai kenal klub-klub bola P : Bagaimana awal mula anda menyukai Persija dan atau menjadi Jakmania? R : Awalnya suka, mulai ngikutin persija sih waktu gua pindah ke Jakarta, apalagi rumah deket Lebak Bulus kan. Tau pertamanya sih emang dari ngulik- ngulik sendiri klub bola. Pas di Kalimantan udah seneng bola, udah tau Persija tapi sekedar seneng biasa doang belum yang banget. Nah pas pindahan ke Jakarta, jadi anak Jakarta, mulai lah ngerasa kayak milikin klub itu (persija). Mulai sering nonton ke stadion atau di tv. Nonton ke stadion pun sendirian, karena emang belum punya temen satu hobi, temen ga ada yang fanatik. Jadi nikmatin persija waktu itu sendirian aja. Tapi makin ke sini ya nemu lah temen buat nonton mah.

104

P : Apakah anda sangat menyukai olahraga sepak bola? R : Jelas dong P : Apakah anda menggeluti/melakukan olahraga sepak bola/futsal? R : Gua pemain futsal juga waktu di sekolah, di kampus juga P : Hal apa saja yang membuat anda menyukai Persija? R : Pemain-pemainnya bagus-bagus, sejarah klubnya, trus ya karna gua tinggal di Jakarta. P : Selain Persija, klub mana lagi yang anda dukung/jagokan? R : Ga ada sih, paling klub luarnya MU (Manchester United) P : Dukungan dalam bentuk apa saja yang telah anda lakukan? R : Ga ada sih. Paling ya beli kaos-kaos persija, nyanyi-nyanyi kalo nonton di stadion. Kalo saya sih seringnya sekedar nonton di tv aja, ngikutin statistik pertandingannya. Kalo ada waktu atau temen nonton stadion baru deh nonton langsung. P : Apa saja Bentuk kecintaan dan kesetiaan (Loyalitas) yang telah anda lakukan? R : Ga cinta-cinta amat sih, paling seneng aja. Rajin nonton di tv, apalagi kalo menang. Kalo kalah mah gua matiin tv nya, kesel. Atribut persija kayak jersey ada lah satu-dua mah. P : Seberapa penting/bagaimana pengaruh Prestasi yang didapat Persija terhadap loyalitas yang anda miliki? R : Penting banget sih kalo gua, agak pengaruh juga kalo Persija lagi kalahan mulu ya bikin males juga nontonnya. Nah belakangan ini kan Persija lagi bagus-bagusnya nih, juara mulu makanya gua demen ngikutinnya, makin getol nonton ke stadionnya. P : Apa reaksi anda jika Persija atau Jakmania diejek oleh suporter lain? R : Ya biasa aja, gak gimana-gimana. Suporter yang kayak gitu mah ga ada kerjaan. Ga penting juga ngeladeninnya. Gua juga heran sampe yang pada tawuran cuma gara-gara saling ejek P : Pengalaman menarik apakah yang pernah anda alami yang telah menguatkan Loyalitas anda sebagai Jakmania? (pengalaman unik yang membuat dia makin cinta Persija) R : Gak ada sih yg unik gitu mah. Ya paling kemaren aja pas persija juara tuh dua kali lagi sama Liga 1, girang banget gua. Merinding cuy. Itu sih yang bikin gua makin suka. P : Bagaimana hubungan anda dengan anggota Jakmania yang lainnya? (apakah ada pengelompokan-pengelompokan)

105

R : Ngga sih ga ada, rangkul semua, biarpun kita ya masih dianggep “anak bawang” P : Siapa saja anggota keluarga anda yang menyenangi Persija? R : Gua sama adek gua doang P : Apakah lingkungan pertemanan anda dominan menyukai Persija/menjadi Jakmania? R : Ngga, cuma beberapa doang, tapi ada lah temen yang fanatik banget. Ngajak nonton Persija mulu. P : Adakah pengaruh dominan dari lingkungan sosial anda umtuk menyukai Persija? R : Dominan sih ngga, itu doang tuh temen satu yang fanatik banget yang ngajakin mulu nonton, tapi gua jarang mau, tergantung waktu sama duit. Kalo lagi ada terus lagi free sih gas aja, apalagi kalo di traktir. P : Kendala/Hambatan (personal/eksternal) apa yang anda alami saat memutuskan menjadi Jakmania? (m: kendala dari orangtua, pacar, pandangan negatif masyarakat,dll) R : Ya ga ada, orang tua gua mah bebasin aja. Tapi emang gua nya juga gak fanatik banget jadi udah paham orang tua. Pacar juga santai aja. P : Apakah dengan menjadi suporter The Jakmania anda merasa memiliki “gengsi” lebih? R : Lumayan sih, buat status doang, jadi kesannya ada klub Indonesia yang gua fanatik. Padahal mah ga segitunya.

106

Dokumentasi

107

108

109