BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi Ialah Ideologi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi ialah ideologi yang dianggap paling pas untuk beberapa negara, sebab demokrasi diperkirakan bisa menata serta mampu mengatasi permasalahan sosial dan politik, permasalahan tersebut melibatkan kepentingan antar individu dalam masyarakat, atau masyarakat dan negara. Demokrasi memiliki arti kekuasaan ada ditangan rakyat, dengan menjamin kebebasan berpendapat dan serta hak-hak rakyat secara adil. Menurut pendapat Abraham Lincoln bahwa, "Government of the people, by the people, and for the people", dengan kata lain demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,1 artinya rakyat mempunyai peranan penting di dalam sebuah pemerintahan baik dalam pembuatan kebijakan maupun dalam pemilihan umum. Pemilu merupakan momen penting bagi proses demokrasi di Indonesia, karena pemilu merupakan sebuah sarana untuk mewujudkan kekuasaan ada ditangan rakyat yang dimana para pemimpin dipilih melalui suara rakyat. Terdapat beberapa macam pemilihan di Indonesia, yaitu pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk memilih Bupati, Walikota, dan Gubernur, Pemilihan Legislatif diadakan mengangkat Dewan Perwakilan Rakyat, dan pemilihan kepala Negara untuk memilih presiden. Pengangkatan pejabat wilayah dan perwakilan pejabat wilayah akan terang- terangan dilaksanakan untuk kembalinya kekuasaan ke genggaman masyarakat 1 Rahmad Hendra, "Demokrasi Dalam Pilkada",Jurnal Konstitusi Vol. 3 No. 01, 2010. h. 14. 1 dengan arah perbuahan ialah membentuk sistem terbaru yang bertambah demokratiis. Amandemen UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Undang- Undangan No. 32 tahun 2004 menganut sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dengan memilih calon secara berpasangan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil. Disebutkan dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang No. 32 tahun 2004, Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil. Kemudian Pasal 56 ayat (2) menyatakan, pasangan calon diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Sedangkan pada Pasal 59 ayat (2) menyatakan, partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah apabila memenuhi syarat perolehan suara sekurang-kurangnya 15% kursi dari jumlah kursi di DPRD atau 15% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan. Seorang Kepala Daerah diharapkan dapat menjadi panutan, memahami persoalan masyarakatnya, bertanggung jawab atas amanat yang diberikan, kepala daerah juga diharapkan memiliki wawasan pengetahuan yang luas agar dapat menyelesaikan persoalan daerahnya dengan baik. Sehingga pemilihan Kepala Daerah secara langsung dapat menjadi keberhasilan pembangunan daerah secara menyeluruh. Oleh sebab itu, kualitas calon kepala daerah yang terpilih sangat di 2 tentukan oleh pilihan masyarakat pada saat pemilihan umum kepala daerah berlangsung. Kota Palembang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dalam penerapan sistem otonomi daerah telah mendorong terjadinya dinamika kepemimpinan politik di Kota Palembang. Penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia saat ini memperlihatkan kenyataan bahwa setidaknya sejumlah pemimpin lokal telah membuktikan keberhasilan mengelola permasalahan kehidupan masyarakat yang terjadi pada daerahnya. Kota Palembang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota Palembang memiliki luas wilayah 400,61 km² yang dihuni 1.623.099 jiwa (Data tahun 2017) dengan kepadatan penduduk 4,052 per km² (Data tahun 2017).2 Kota Palembang di pimpin oleh Walikota H. Harnojoyo, S.Sos. menjabat sebagai Walikota Palembang semenjak tahun 2015. Sebelumnya H. Harnojoyo, S.Sos. menjabat sebagai wakil Walikota Palembang. Pada tanggal 07 April 2013 Kota Palembang menyelenggarakan pemilihan walikota, yang diikuti oleh tiga pasang calon kandidat yang bersaing untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Kota Palembang, yakni; Pasangan calon Walikota - Wakil Walikota Palembang Sarimuda-Nelly Rosdiana (nomor urut 3) unggul dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) dengan mengumpulkan 316.923 suara. Peringkat kedua diduduki pasangan Romi Herton- Harnojoyo (nomor urut 2) mengumpulkan sebanyak 316.915 suara atau hanya 2 Kota Palembang,Sejarah Kota Palembang. https://www.palembang.go.id/new/beranda/sejarah . Diakses pada 30 juli 2019 3 terpaut delapan suara. Peringkat ketiga diduduki pasangan Mularis Djahri-Husni Thamrin (nomor urut 1) dengan meraih 97.810 suara3. Tabel 1.1 Daftar Paslon Pilkada Kota Palembang 2013 No Nama Pasangan Calon Partai Pengusung : Urut 01 Mularis Djahri - Husni Thamrin Partai Gerindra 02 Romi Herton - Harnojoyo PDI P, Partai Demokrat, PKS, PPP, dan PAN, 03 Sarimuda - Nelly Rosdiana Partai Golkar, Partai Hanura, PKB Disisi lain berdasarkan hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) perolehan suara pasangan calon peserta Pemilukada Kota Palembang Tahun 2013 secara keseluruhan adalah pasangan nomor urut satu memperoleh 97.809 suara, pasangan nomor urut dua memperoleh 316.919 suara, dan pasangan nomor urut tiga 316.896 suara. 4 Dari keputusan ini Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 2 Romi Herton-Harnojoyo sebagai Walikota Palembang Periode 2013-2018. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan pasangan Romi Herton-Harnojoyo menjadi Walikota Palembang mendapatkan sorotan penuh dari masyarakat Palembang dan Komisi Pemberantasan Korupsi 3 Merdeka.com, Pemenang Pilkada Palembang Hanya Unggul 8 Suara. https://www.merdeka.com/politik/pemenang-pilkada-palembang-hanya-unggul-8-suara.html Diakses pada 21 Juli 2019 4 Tribunnews.com, MK putuskan Pasangan Romi-Harno Memenangi Pilkada Kota Palembang. https://www.tribunnews.com/regional/2013/05/20/mk-putuskan-pasangan-romi-harno-menangi- pilkada-kota-palembang. Diakses Pada 21 Juli 2019 4 (KPK) karena adanya sesuatu yang dianggap aneh dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. Adanya sorotan dan pemeriksaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Romi Herton ditahan karena dianggap melakukan aksi suap-menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Muchtar untuk memenangkan pasangan Romi Herton-Harnojoyo di pemilihan Walikota Palembang. Dengan ditahannya Romi Herton selaku Walikota Palembang membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palembang mengadakan sidang paripurna terbuka pada 6 Agustus 2015 dan telah memberhentikan WaliKota Palembang Romi Herton terkait telah inkracht-nya keputusan pengadilan atas tindakannya diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.5 Berhentinya Romi Herton sebagai Walikota Palembang membuat Harnojoyo akhirnya resmi dilantik sebagai Walikota Palembang dan menggantikan posisi Romi Herton yang tersandung kasus suap Pilkada 2013. Pelantikan berlangsung di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Kamis 10 September 2015, oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Pelantikan ini berdasarkan SK Mendagri No.131.16-5050 Tahun 2015 pada 7 September 2015, berisi tentang pemberhentian Harnojoyo sebagai Wakil Walikota Palembang dan diangkat sebagai Walikota Palembang dengan masa jabatan 2013-2018.6 5 Berita Satu, Walikota Palembang Dilantik Hari Ini. https://www.beritasatu.com/politik/305851-wali-kota-palembang-dilantik-hari-ini.html. Diakses Pada 21 Juli 2019 6 Liputan 6, Harnojoyo Resmi Jadi Walikota Palembang. https://www.liputan6.com/regional/read/2314871/harnojoyo-resmi-jadi-walikota- palembang?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.go ogle.com%2F. Diakses Pada 21 Juli 2019 5 Dilantiknya Harnojoyo sebagai Walikota Palembang tentunya bukan pilihan terbaik untuk masyarakat Kota Palembang, karenanya masyarakat menginginkan paslon Sarimuda - Nelly Rosdiana untuk memimpin Kota Palembang. Masyarakat masih beranggapan Harnojoyo tidak pantas memimpin Kota Palembang dikarenakan menang hasil curang dan harus segera di berhentikan sebagai Walikota Palembang. Dengan citra Harnojoyo yang dinilai jelek dan tidak pantas memimpin Kota Palembang masyarakat Kota Palembang terus melakukan aksi-aksi agar aspirasinya di dengarkan oleh pemerintah agar diangkatnya paslon Sarimuda - Nelly Rosdiana untuk memimpin Kota Palembang. Akan tetapi kemunculan Harnojoyo justru membawa fenomena baru dalam kancah kepemimpinan politik di Indonesia khususnya di Kota Palembang. Dari Walikota Palembang yang paling menonjol dari Kepemimpinan Politik Harnojoyo adalah slogan: "PALEMBANG EMAS" dengan menggunakan program sholat subuh berjamaah dan kegiatan gotong royong. Pada awalnya Harnojoyo diragukan dan mempunyai nilai negatif oleh masyarakat karena terpilih dari hasil pemilihan yang dianggap curang yang dilakukan oleh pasangan terpilih Romi Herton - Harnojoyo, membuat citra Harnojoyo menjadi buruk dimasyarakat selaku pengganti Romi Herton sebagai Walikota Palembang., Tetapi perlahan dengan kepemimpinan politik yang dijalankan Harnojoyo telah membuat dia semakin dikenal dan mulai dicintai oleh rakyat Palembang. Hal Inilah yang membuat fenomena kepemimpinan politik Harnojoyo sebagai Walikota Palembang menjadi sangat unik dengan para pemimpin walikota sebelumnya. Yang dimana awalnya masyarakat terus-teruskan 6 melakukan aksi untuk mengganti Harnojoyo sebagai Walikota Palembang, menjadi mendukung dan mencintai Harnojoyo sebagai Walikota Palembang dan memenangkan Harnojoyo di periode kedua. Inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti:” Citra Politik Harnojoyo Sebagai Walikota