PEMERIKSA WARTA Edisi 6 | Vol. III - JUNI 2020

Mencari Formulasi BPK-DPR Bersinergi Kawal Penghitungan Kerugian Negara Defisit Anggaran Program Penanggulangan Covid-19 Jiwasraya Sesuai Prosedur Hal 18 Hal 23 Hal 73

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2019 Raih Opini WTP

Memberikan Nilai Tambah untuk Masyarakat DARI REDAKSI

aporan Keuangan Pemerintah Pusat negara yang berkaitan dengan penanggulangan (LKPP) tahun 2019 menjadi isu utama pandemi Covid-19. Dalam tulisan itu Agus turut yang redaksi Warta Pemeriksa siapkan un- menyampaikan sejumlah rencana strategis yang tuk pembaca pada Juni 2020. LKPP men- disiapkan dalam membuat tujuan audit dan me­ jadi hal penting lantaran menjadi salah manfaatkan data yang ada. satu indikator untuk mengukur pelaksa- Sempatkan pula untuk membaca laporan redaksi Lnaan tata kelola dan akuntabilitas pemerintah. mengenai upaya BPK memberikan nilai tambah Untuk LKPP tahun 2019, Badan Pemeriksa Ke­ kepada masyarakat melalui pemeriksaan kinerja pe- uangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Penge- merintah daerah. Ada lima pemerintah provinsi yang cualian (WTP). Opini tersebut menunjukkan bahwa menjadi pilot project. Satu di antara­nya Pemerintah pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Provinsi DKI terkait pe­ngendalian pencemar­ APBN tahun 2019 dalam lapor­an keuang­an secara an udara dari sektor transportasi darat. material telah disajikan sesuai Standar Akuntansi Di rubrik Internasional, redaksi menyiapkan la- Pemerintahan. poran mengenai­ proses talent pool untuk menjadi Dalam rubrik BPK Bekerja, dijelaskan bahwa opini pemeriksa Organisasi Maritim Internasional (Interna- WTP diberikan kepada LKPP tahun 2019 berdasarkan tional Maritime Organzation/IMO). Saat ini BPK sudah hasil pemeriksaan atas 87 Laporan Keuangan Ke- melakukan proses rekrutmen dengan jumlah pelamar menterian Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan Keuangan­ mencapai 43 orang. BPK melalui Biro SDM melakukan Bendahara Umum Negara (LKBUN) tahun 2019. Dari seleksi administrasi, tes tertulis, dan kemudian 88 entitas yang diperiksa, sebanyak 84 LKKL dan 1 wawancara. LKBUN mendapatkan opini WTP. Jumlah entitas yang Informasi menarik juga kami sajikan dalam rubrik laporan keuangannya mendapatkan opini WTP me- Bisnis dan Niaga. Berawal dari kesamaan hobi dan ningkat dibandingkan dengan 2018 yang sebanyak rutinitas, empat pegawai BPK Perwakilan Provinsi 82 entitas. Barat membuka usaha kedai kopi bernama Masih dalam rubrik BPK Bekerja, redaksi juga Tekape Coffee and Eatery. Yang menarik adalah se- menyajikan mengenai Auditorat Utama Keuangan lain untuk mencari penghasilan tambahan, kedai ko- Negara (AKN) I BPK yang berjibaku menyelesaikan pi ini juga dimaksudkan untuk membantu distribusi, proses pemeriksaan LKKL tahun anggaran 2019. Ini promosi, dan pemasaran produsen kopi lokal. dilakukan di tengah tantangan pandemi Covid-19 Terakhir, redaksi ingin mengingatkan kepada se- dan karakter auditee yang membutuhkan koordi­nasi luruh pembaca untuk tetap menjaga kesehatan diri khusus. dan keluarga. Pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Terkait pandemi, redaksi menyajikan beberapa Malah melihat angka penderita yang terus naik, kita laporan yang tertuang di rubrik Sorotan. Misalnya belum bisa memastikan kapan pandemi ini akan saja Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono yang selesai. Karenanya, mari kita sama-sama saling men- berbagi pandangan pemeriksa dalam memitigasi jaga dan mengingatkan untuk terus peduli dengan permasalahan dalam proses pengelolaan keuangan kesehatan diri. l

TIM EDITORIAL

Pengarah Kepala Sekretariat Alamat Sekretariat Diterbitkan oleh Agung Firman Sampurna Trisari Istiati Gedung BPK-RI Sekretariat Jenderal Agus Joko Pramono Jalan Gatot Subroto no 31 Badan Pemeriksa Keuangan Bahrullah Akbar Sekretariat Jakarta Republik Bahtiar Arif Bestantia Indraswati Telepon: 021-25549000 Klara Ransingin Pesawat 1188/1187 Pemeriksa BPK dilarang meminta/menerima uang/ Penanggung Jawab Ridha Sukma Faksimili: 021-57854096 barang/fasilitas lainnya Selvia Vivi Devianti Sigit Rais Email: [email protected] dari pihak yang terkait dengan pemeriksaan. Sudarman www.bpk.go.id Ketua Tim Redaksi (Sumber: Peraturan BPK 4/2018 tentang Kode Etik BPK) Sri Haryati

2 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 DAFTAR ISI

LKPP 2019 RAIH OPINI WTP PEMERIKSAAN BPK JADI PARAMETER Meski LKPP 2019 meraih opini WTP, BPK menemukan PERBAIKAN 26 kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan Presiden menegaskan bakal terus memonitor 5 permasalahan terkait ketidakpatuhan terhadap langkah perbaikan yang telah dilakukan para 4 ketentuan peraturan perundang-undangan. 7 menteri dan kepala lembaga.

9 KETUA BPK: WTP TAK BERARTI BEBAS DARI MASALAH MENCARI TITIK TENGAH PENYALURAN 52 ANGGARAN 11 UTANG-PIUTANG DBH JADI SOROTAN 54 PERKUAT SINERGI UNTUK MENCEGAH 13 BERJIBAKU MEMERIKSA LKKL 2019 FRAUD DANA COVID-19 16 PEMERIKSAAN LKPP BERBASIS RISIKO RONI DWI SUSANTO, KEPALA LKPP 57 “JANGAN TAKUT LAKUKAN PENGADAAN” 18 MENCARI FORMULASI DEFISIT ANGGARAN 60 BPK TERUS PERKUAT INTEGRITAS 23 BPK-DPR BERSINERGI KAWAL PROGRAM PENANGGULANGAN COVID-19 62 MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS AGUS JOKO PRAMONO, WAKIL KETUA BPK 64 PERKUAT PEMETAAN INTERNAL 25 “AKUNTABILITAS TERJAGA DI TENGAH BADAI PANDEMI” 66 FOKUS MEMBANGUN BUDAYA KERJA

27 TITIK KRITIS PENYALURAN BANSOS BPK UTARA TINGKATKAN 67 TATALAKSANA 31 MEMBERIKAN NILAI TAMBAH UNTUK MASYARAKAT TEKAPE COFFEE, 36 PEMERIKSAAN KINERJA SEBAGAI FUNGSI KONTROL 68 KONSORSIUM ALA PEGAWAI BPK SUMBAR

REKOMENDASI BPK JADI BAHAN PEMBENAHAN 38 MENYEIMBANGKAN FUNGSI OTAK 70 DENGAN BERMUSIK 39 540 PEMDA LAKUKAN REFOCUSING ANGGARAN PENGHITUNGAN KERUGIAN NEGARA EARLY WARNING PENANGANAN COVID-19 41 73 JIWASRAYA SESUAI PROSEDUR

BADIKLAT PKN PERKUAT DISTANCE LEARNING 43 BPK PINJAMKAN BALAI DIKLAT 74 UNTUK LOKASI KARANTINA 45 BEKERJA FLEKSIBEL DI ERA NORMAL BARU BPK SIAPKAN PEMERIKSAAN PENANGANAN MEMBANGUN WADAH PEMERIKSA 76 COVID-19 46 KALIBER INTERNASIONAL

PENGUATAN FUNGSI INSIGHT SELEKSI PEMERIKSA IMO MASUKI TAHAP AKHIR 47 78 DAN FORESIGHT BPK

MAULANA GINTING, INSPEKTUR PIMK BPK BERITA FOTO 49 “MENGAWASI MANAJEMEN RISIKO BPK” 82

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 3 BPK BEKERJA LKPP 2019 Raih Opini WTP

Meski LKPP 2019 meraih opini WTP, BPK menemukan 26 kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan 5 permasalahan terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

adan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diperiksa, sebanyak 84 LKKL dan 1 LKBUN memberikan opini Wajar Tanpa mendapatkan opini WTP. Jumlah entitas yang Pe­ngecualian (WTP) atas Laporan laporan keuangannya mendapatkan opini WTP Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) meningkat dibandingkan dengan 2018 yang se- Tahun 2019. Opini tersebut menun- banyak 82 entitas. jukkan bahwa pertanggungjawaban Sebanyak 2 LKKL mendapat opini WDP. Bpemerintah atas pelaksanaan APBN Tahun 2019 Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2018 dalam laporan keuangan, secara material telah yang sebanyak 4 LKKL. Sedangkan satu LKKL disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. yang meraih opini Tidak Menyatakan Pendapat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP (TMP) pada 2018, kembali meraih opini tersebut 2019 telah diserahkan kepada Presiden Joko Wi- pada 2019. dodo (Jokowi), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), “LKPP Tahun 2019 menyajikan secara wajar dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). dalam semua hal yang material posisi keuangan Ketua BPK Agung per tanggal 31 Desember Firman Sampurna dalam 2019, dan realisasi ang- sambutannya saat penye­ garan, operasional, serta rahan LHP LKPP 2019 perubahan ekuitas untuk kepada Presiden Jokowi tahun yang berakhir pada di Istana Negara, Jakarta, tanggal tersebut sesuai Senin (20/7) mengatakan, Standar Akuntansi Peme- meskipun terdapat 3 la- rintahan”, ungkapnya. poran keuangan kemen- Namun demikian, terian/lembaga (LKKL) Agung mengungkapkan tahun 2019 yang belum bahwa terdapat sejumlah memperoleh opini WTP, masalah krusial, baik yang temuannya maupun total terkait dengan kelemahan anggarannya tidak ber- sistem pengendalian in- dampak material terha- ternal maupun kepatuhan dap kewajaran penyajian terhadap perundang-un- LKPP Tahun 2019 secara dangan pada pelaksanaan keseluruhan. APBN 2019. Beberapa di Opini WTP diberikan antaranya adalah temuan kepada LKPP Tahun 2019 masalah “bawaan” yang berdasarkan hasil peme- belum mendapat perha- riksaan atas 87 LKKL dan tian atau belum diselesai- 1 LKBUN. Dari 88 entitas kan secara memadai.

4 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA

n Ketua BPK Agung Firman Sampurna memberikan sambutan saat penyerahan LHP LKPP 2019 kepada Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/7).

Pada kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka LKPP Tahun 2019 dan virtual tersebut, Agung juga menyampaikan me­ ngenai temuan program pensiun. Menurut dia, masalah menyajikan secara ini telah terjadi bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh wajar dalam semua tahun. Oleh karena itu, temuan pemeriksaan tahun ini telah membuka jalan untuk melakukan perubahan be- hal yang material sar-besaran bahkan reformasi dalam pengelolaan dana pensiun. posisi keuangan “Reformasi pengelolaan dana pensiun selanjutnya per tanggal 31 De- merupakan bagian penting yang harus dilakukan untuk mengatasi persoalan yang terjadi pada asuransi Jiwas- sember 2019, dan raya dan ASABRI”, ungkap dia pada kegiatan yang juga realisasi anggaran, dihadiri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, para pimpinan BPK, dan menteri/ operasional, serta pimpinan lembaga. perubahan ekuitas Ketua BPK turut menekankan bahwa opini WTP di sa- tu tahun bukan merupakan jaminan untuk mendapatkan untuk tahun yang opini yang sama pada tahun berikutnya. Apalagi dengan berakhir pada tang- kompleksitas masalah yang dihadapi selama tahun 2020. Menurut dia, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan gal tersebut sesuai maupun pertanggungjawabannya akan jauh lebih sulit Standar Akuntansi dibandingkan dengan 2019. Oleh karena itu, Agung mengharapkan agar peran Aparat Pengawas Internal Pemerintahan. Pemerintah (APIP) di masing-masing kementerian dan lembaga diintensifkan sesuai dengan kedudukannya masing-masing.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 5 BPK BEKERJA

Meski LKPP 2019 meraih opini WTP, BPK dilakukan stock opname, pencatatan persediaan menemukan 26 kelemahan sistem pengen- yang tidak tertib, dan penatausahaan persediaan dalian intern (SPI) dan 5 permasalahan terkait yang juga tidak tertib. ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan Dari tiga masalah persediaan, masalah yang perundang-undangan. Hasil pemeriksaan BPK mendominasi berkaitan dengan pencatatan per- atas SPI, antara lain, terdapat penggunaan reke- sediaan. Nilai temuannya mencapai Rp2,22 triliun ning pribadi untuk pengelolaan dana yang ber- yang terjadi pada 43 K/L. sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Pencatatan persediaan tidak tertib salah Negara (APBN), saldo kas tidak sesuai dengan satunya terjadi pada Kementerian Pertahanan fisik, sisa kas terlambat/belum disetor, dan peng­ sebesar Rp2,20 triliun berupa pembukuan perse- gunaan kas yang tidak dilengkapi dokumen diaan tidak berdasarkan dokumen sumber yang pertanggung­jawaban pada 34 K/L. andal dan valid. Selain itu, terdapat permasalahan Terkait penggunaan rekening pribadi untuk penyajian nilai pendapatan penyesuaian. Atas pengelolaan dana yang bersumber dari APBN, permasalahan tersebut telah dapat dijelaskan permasalahan tersebut terjadi pada 5 K/L de­ dan sebagian telah terkoreksi, sehingga permasa- ngan nilai temuan mencapai Rp71,7 miliar. Peng­ lahan yang tersisa tidak memengaruhi kewajaran gunaan rekening pribadi salah satunya terjadi laporan keuangan. pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berupa Beberapa permasalahan lain yang ditemukan pengembalian sisa Belanja Langsung (LS) dan BPK dalam pemeriksaan atas SPI adalah penge- Tambahan Uang Persediaan (TUP) pada Bawaslu lolaan dana desa yang belum sepenuhnya sesuai Kabupaten/Kota di Provinsi sebesar dengan ketentuan dan belum dilaksanakan secara Rp2,93 miliar. Uang tersebut tidak disetorkan ke memadai. Selain itu, penyajian aset yang berasal rekening Bawaslu provinsi, melainkan disetorkan dari realisasi belanja dengan tujuan untuk diserah­ ke rekening pribadi. kan kepada masyarakat sebesar Rp44,20 triliun Permasalahan serupa terjadi pada Kemente- pada 34 K/L tidak seragam, serta terdapat perma- rian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupa salahan penatausahaan dan pertanggung­jawaban uang negara atas hasil lelang sitaan kayu ilegal realisasi belanja dengan tujuan untuk diserahkan tahun 2003 yang masih disimpan dalam rekening kepada masyarakat yang tidak sesuai ketentuan. penampungan hasil lelang kayu sitaan atas nama Sedangkan terkait pemeriksaan atas kepatuh­ pribadi pensiunan Kepala Balai Besar Konservasi an terhadap ketentuan perundang-undangan, Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan ben- dari lima permasalahan yang ditemukan BPK, dahara penerimaan periode Tahun 2012-2013. sebanyak tiga temuan berkaitan dengan perpa- Permasalahan SPI lainnya yang ditemukan jakan. Salah satu temuan itu adalah DJP belum BPK adalah terdapatnya ketidaksesuaian pen- menerbitkan surat tagihan pajak atas kekurangan catatan persediaan dengan ketentuan pada 53 setor sebesar Rp12,64 triliun dan keterlambatan K/L dengan total nilai temuan sebesar Rp3,22 penyetoran pajak dengan sanksi sebesar Rp2,69 triliun. Hasil pemeriksaan BPK menemukan ada­ triliun dan 4,05 juta dolar AS. nya permasalahan berupa persediaan yang tidak Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap da- ta laporan pajak dari Wajib Pajak (WP) dan data pembayaran (MPN), diketahui bahwa terdapat WP PERKEMBANGAN yang belum menyetorkan kewajiban pajaknya dan/atau terlambat menyetorkan kewajiban pa- OPINI LKKL DAN LKBUN jaknya. Namun demikian, Direktorat Jenderal Pa- TAHUN 2015 – 2019 jak (DJP) belum menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) kepada WP tersebut. Permasalahan tersebut TAHUN mengakibatkan kekurangan penerimaan yang OPINI 2015 2016 2017 2018 2019 masih harus ditagih kepada WP pada 31 Desem- ber 2019 sebesar Rp15,33 triliun. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 56 74 80 82 85 Atas permasalahan itu, Menteri Keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 26 8 6 4 2 selaku wakil Pemerintah menyatakan akan me- Tidak Memberikan Pendapat (TMP) 4 6 2 1 1 lakukan penelitian ulang terhadap data dan per- Tidak Wajar (TW) - - - - - masalahan dimaksud dan menindaklanjuti sesuai Jumlah Entitas Pelaporan 86 88 88 87 88 ketentuan yang berlaku. l

6 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA Pemeriksaan BPK Jadi Parameter Perbaikan

Presiden menegaskan bakal terus memonitor langkah perbaikan yang telah dilakukan para menteri dan kepala lembaga.

n Penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019 oleh Ketua BPK Agung Firman Sampurna kepada Presiden Joko Widodo.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 7 BPK BEKERJA

residen Joko Widodo bersyukur Menurut Presiden, kecepatan tersebut sa­ karena Laporan Keuangan Peme- ngat penting. Apalagi, di suasana krisis kesehat­ rintah Pusat (LKPP) 2019 meraih an dan ekonomi yang terjadi akibat pandemi opini Wajar Tanpa Pengecualian Covid-19. “Percuma kita memiliki anggaran (WTP). Jumlah entitas yang men- tetapi anggaran tersebut tidak bisa secara cepat dapatkan predikat WTP juga me- dibelanjakan untuk rakyat. Padahal rakyat me- Pningkat, dari 82 entitas di tahun 2018 menjadi nunggu dan membutuhkan pada saat pereko- 85 entitas di 2019. nomian juga sangat membutuhkan.­ Sekali lagi “Alhamdulillah selama 4 tahun berturut tu- diperlukan langkah yang cepat, langkah yang rut sejak 2016 sampai 2019, pemerintah pusat tepat, langkah yang efisien, dan tentu saja tanpa dapat mempertahankan opini WTP atau Wajar melupakan akuntabilitas,” tegas Presiden. Tanpa Pengecualian dari BPK,” kata Presiden Pemerintah telah mengalokasikan dana Jokowi dalam sambutannya pada penyerahan sebesar Rp695,2 triliun untuk percepatan pe- Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP nanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin nasional. Presiden menyatakan, anggaran ter- (20/7). sebut sangat besar. Oleh karena itu, Presiden Presiden dalam kesempatan tersebut me- mengajak seluruh kementerian dan lembaga minta seluruh menteri dan kepala lembaga un- untuk berani menjalankan program secara ce- tuk menjadikan hasil pemeriksaan BPK sebagai pat, namun juga harus tepat dan akuntabel. parameter perbaikan, parameter reform, serta parameter dalam pe­ngelolaan anggaran negara. Presiden pun meminta K/L yang mendapatkan opini WTP untuk mempertahankannya. “Tapi juga tetap melakukan re­ form. Yang belum baik segera diper- baiki. Bagi kementerian dan lemba- Saya mengharapkan dukungan dari ga yang masih mendapatkan opini BPK agar penanganan krisis berjalan WDP dan TMP, agar secepat cepatn- ya melakukan perbaikan-perbaikan, dengan baik tanpa ada masalah terobosan, dan langkah-langkah di kemudian hari. perubahan yang signifikan. Presiden menegaskan bakal terus memonitor langkah perbaik­ an yang telah dilakukan para men- teri dan kepala lembaga. Langkah perbaikan “Saya mengharapkan dukungan dari BPK yang dilakukan, kata Presiden, harus betul-be- agar penanganan krisis berjalan dengan baik tul konkret. tanpa ada masalah di kemudian hari,” kata Pre- Kepada para pimpinan BPK yang hadir, siden. Presiden di awal sambutannya menekankan Presiden juga menyatakan sudah meme- bahwa pemerintah memiliki komitmen yang rintahkan kepada seluruh Aparat Pengawasan sama dengan BPK. Pertama, setiap rupiah uang Intern Pemerintah (APIP), Badan Pengawasan rakyat dalam APBN harus digunakan secara Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga bertanggung jawab. Kemudian, harus dikelola Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara transparan, dikelola sebaik-baiknya, (LKPP), untuk menjadi bagian dari solusi perce- serta dikelola sebesar besarnya untuk kepen- patan. tingan rakyat. Sedangkan kepada aparat penegak hukum, Kepala Negara menambahkan, APBN juga yaitu kejaksaan, kepolisian dan Komisi Pembe- harus memiliki sasaran yang tepat. Selain itu, rantasan Korupsi (KPK), Presiden berpesan agar dijalankan dengan prosedur yang sederhana aspek pencegahan harus lebih dikedepankan. dan ringkas dengan proses yang cepat dan Selain itu, memperkuat tata kelola yang baik, manfaat yang maksimal untuk rakyat. transparan, dan akuntabel. l

8 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA

Ketua BPK: WTP tak Berarti Bebas dari Masalah

Dampak pandemi Covid-19 akan disajikan pada LKPP 2020.

adan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengidentifikasi sejumlah masalah dalam Laporan Keuangan Pemerin- tah Pusat (LKPP) Tahun 2019. Baik itu dalam sistem pengendalian in- ternal (SPI) maupun dalam kepatu- Bhan ter­hadap ketentuan perundang-undangan yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah. BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Penge- cualian (WTP) atas LKPP Tahun 2019. “Tapi, opi- ni wajar tanpa pengecualian tidak berarti LKPP bebas dari masalah,” tutur Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (14/7). Salah satu permasalahan yang disoroti BPK adalah kewajiban pemerintah selaku Pemegang Saham Pengendali PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) belum diukur/dies- timasi. Selain itu, pe­ngendalian atas pencatatan Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama dan aset yang berasal dari pengelolaan Bantuan Likuidi- tas Bank Indonesia pun belum memadai. n Ketua BPK Agung Firman Sampurna memberikan pidato dalam Rapat Paripur- Penyajian Aset yang berasal dari realisasi na DPR, Selasa (14/7). belanja dengan tujuan untuk diserahkan kepa- da masyarakat sebesar Rp 44,20 triliun pada 34 naannya sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebab, Kementerian/Lembaga (K/L) tidak seragam. Se- identitas pekebun penerima dana PPKS belum mentara itu, Agung menambahkan, terdapat pe- seluruhnya valid dan adanya dana PPKS yang natausahaan dan pertanggungjawaban realisasi belum dipertanggungjawabkan. belanja dengan tujuan untuk diserahkan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kemenkeu masyarakat yang tidak sesuai ketentuan. turut mendapatkan sorotan. Salah satunya, BPK memberikan catatan khusus terhadap terdapat surat tagihan pajak atas kekurangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit setor yang belum diterbitkan oleh Ditjen Pajak (BPDPKS), Badan Layanan Umum di bawah dan keterlambatan penyetoran pajak dengan Kementerian Keuangan. Agung mengatakan, sanksi. penyaluran dana Peremajaan Perkebunan Kela- Selain itu, terdapat kewajiban restitusi pajak pa Sawit (PPKS) Tahun 2016-2019 pada BPDPKS yang telah terbit Surat Keputusan Pengem- belum sepenuhnya dapat menjamin penggu- balian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP)

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 9 BPK BEKERJA

n Ketua BPK Agung Firman Sampurna menyerahkan LHP atas LKPP Tahun 2019 kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota I BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto.

namun tidak segera diproses pembayarannya. Di Dampak tersebut terutama berkaitan dengan res- antaranya juga terindikasi belum diterbitkan SKPK- pons pemerintah melalui penerbitan Perppu Nomor 1 PP-nya, serta ada keterlambatan penerbitan SKPKPP Tahun 2020, yang saat ini telah menjadi UU Nomor 2 pada Ditjen Pajak. tahun 2020. Agung mengatakan, regulasi ini diharap­ Secara garis besar Agung menyebutkan, pelaksa- kan menjadi pondasi bagi pemerintah dan lembaga naan APBN 2019 dipandang cukup krusial. Terdapat terkait lainnya untuk melakukan lang­kah-langkah luar sejumlah masalah krusial baik yang terkait de­ngan biasa dalam menjamin kesehatan masyarakat,­ menye- kelemahan sistem pengendalian internal maupun lamatkan perekonomian nasional, termasuk stabilitas kepatuhan terhadap per­ sistem keuangan. undang-undangan. Dalam kesempatan “Beberapa di antara­ tersebut, Agung juga me­ nya adalah temuan masa- nyinggung tantangan besar lah bawaan yang belum bagi pemerintah untuk mendapat perhatian atau Perlu saling membantu, menjaga akuntabilitas LKPP belum diselesaikan secara pada tahun ini. Tidak mu- memadai,” katanya. saling berbagi, saling mengisi dah bagi pemerintah untuk Selain itu, BPK memas- keku­rangan, perlu semangat mempertahankan opini tikan pandemi Covid-19 wajar tanpa pengecualian tidak berdampak terha- gotong royong dalam meng­ (WTP) yang diberikan BPK dap Laporan Keuangan hadapi masa yang sulit ini. terhadap LKPP Tahun 2019. Pemerintah Pusat (LKPP) “Kompleksitas masalah Tahun 2019. Sebab, kebi- yang dihadapi selama 2020, jakan yang dilakukan pemerintah untuk merespons baik perencanaan, pelaksanaan, pengawas­an mau- pandemi baru dilaksanakan pada kuartal pertama pun pertanggungjawabannya akan jauh lebih sulit 2020. dibandingkan dengan tahun 2019,” ujar Agung. Agung mengatakan, dampak pandemi Covid-19 Untuk menghadapi masa-masa sulit pada 2020, akan disajikan pada LKPP 2020. Antara lain berupa Agung menekankan, dibutuhkan kepercayaan dan realokasi dan refocusing anggaran untuk men- kebersamaan lebih besar dibandingkan waktu-wak- dukung penanganan pandemi Covid-19 serta poten- tu sebelumnya. “Perlu saling membantu, saling si penurunan PNBP. “Selain itu, penurunan kualitas berbagi, saling mengisi keku­rangan, perlu semangat piutang dan penundaan kegiatan/konstruksi dalam gotong royong dalam menghadapi masa yang sulit pengerjaan (KDP),” tuturnya. ini,” ucapnya. l

10 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA Utang-Piutang DBH Jadi Sorotan

DPD mengapresiasi kerja keras BPK dalam melakukan pemeriksaan di tengah pandemi Covid-19.

ealisasi belanja Transfer ke Daerah dan Terkait utang transfer ke daerah, penyaluran kurang Dana Desa (TKDD) Tahun 2019 dan bayar tahun 2018 sebesar Rp10,31 triliun telah Dana Bagi Hasil menjadi salah satu ditetapkan­ peraturan menteri keuangan (PMK) untuk catatan yang dinilai perlu menjadi penyaluran kurang bayar DBH tersebut pada TA 2020. perhatian Dewan Perwakilan Daerah Selain itu, atas kewajiban diestimasi TA 2019 dan Pemerintah dalam laporan hasil sebesar Rp38,41 triliun telah ditetapkan alokasi se- Rpemeriksaan (LHP) BPK terhadap Laporan Keuang­ mentara untuk masing-masing pemerintah daerah an Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2019. Ketua BPK berdasarkan PMK tentang penetapan alokasi se- Agung Firman Sampurna secara khusus menyoroti mentara kurang bayar DBH TA 2019 dalam rangka adanya persoalan utang dan piutang Dana Bagi penanganan pandemi Covid-19. Hasil (DBH) antara Pemerintah Pusat dan pemerin- Hasil pemeriksaan LKPP 2019 selain terdiri atas tah daerah. Ringkasan Eksekutif, LHP atas LKPP 2019 yang me- “Ini bagian yang penting karena ini merupakan muat opini, LHP atas SPI, dan LHP atas Kepatuhan, masalah daerah,” ungkap Agung dalam konferensi juga terdapat laporan tambahan berupa Laporan pers usai menyerahkan LHP LKPP 2019 kepada DPD. Hasil Reviu atas Pelaksanaan Transparansi Fiskal, Agung menjelaskan, realisasi TKDD tersebut Kesinambungan Fiskal, dan Kemandirian Fiskal Pe- terdiri atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, merintah Daerah Tahun 2018 dan 2019. Dana Alokasi Khusus Fisik, Dana Alokasi Khusus Hasil reviu atas Kemandirian Fiskal Daerah Non Fisik, Dana Insentif Daerah, Dana Keistimewa­ menunjukkan, sebagian besar pemerintah daerah an Daerah Istimewa , Dana Otonomi belum mandiri. Reviu kemandirian fiskal daerah Khusus, serta Dana Desa. adalah salah satu komponen dari reviu atas desen­ Khusus untuk Dana Bagi Hasil, terdapat utang tralisasi fiskal. Reviu desentralisasi fiskal terdiri dari dan piutang kepada pemerintah daerah yaitu piu- kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif. Tahun tang transfer ke daerah DBH per 31 Desember 2019 ini yang digunakan baru kriteria kuantitatif, yakni sebesar Rp8,49 triliun, serta utang transfer ke daerah indeks kemandirian fiskal daerah (IKFD). Reviu DBH per 31 Desember 2019 sebesar Rp48,73 triliun. kemandirian fiskal daerah dilakukan mencakup

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 11 BPK BEKERJA

Ini bagian yang penting karena ini merupakan masalah daerah.

n Ketua BPK Agung Firman Sampurna menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP Tahun 2019 Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.

seluruh pemerintah daerah dengan empat level atas LKPP yang merupakan mandatory audit di penilaian, yakni belum mandiri, mandiri, menuju tengah kondisi darurat kesehatan akibat pandemi kemandirian, mandiri, hingga sangat mandiri. Covid-19. La Nyalla menyampaikan, laporan terse- Dari 542 Pemerintah daerah, untuk tingkat na- but akan menjadi bahan alat kelengkapan DPD RI sional hanya satu daerah yang berhasil mencapai untuk melakukan pendalaman dalam fungsi peng­ level “sangat mandiri” yakni kabupaten Badung di awasan terhadap mitra kerja terkait. Provinsi Bali dengan IKFD mencapai 0,8347, yang Terkait laporan tambahan yang diberikan BPK berarti 83,47 persen belanja daerah didanai oleh dalam LHP LKPP 2019, La Nyalla menganggapnya pendapatan yang dihasilkannya sendiri (PAD). In- sebagai catatan penting. Menurutnya, hal itu sa­ deks tersebut lebih tinggi dibandingkan Kota Ban- ngat berarti bagi DPD RI dalam rangka pelaksa- dung dengan IKF 0,4024 dan bahkan lebih tinggi naan tugas sebagai representasi daerah. dari Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kapasitas “Kemandirian fiskal daerah merupakan aspek fiskal terbesar di antara seluruh daerah di Indone- yang sangat penting dalam otonomi daerah secara sia, dengan IKF sebesar 0,7107. keseluruhan. DPD RI mendukung kemandirian fis- Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengapresiasi kal daerah agar ke depannya dapat ditingkatkan,” kerja keras BPK dalam melakukan pemeriksaan kata La Nyalla. l

12 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA Berjibaku Memeriksa LKKL 2019

Salah satu hal yang menjadi kekhasan dalam pemeriksaan di AKN I adalah temuan-temuan yang mengadung informasi bersifat rahasia.

uditorat Utama Ke­uangan Negara (AKN) I Badan Pemeriksa Ke­uangan (BPK) berjibaku menyelesaikan pro- ses pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Tahun Anggaran 2019. Karakter auditee Ayang membutuhkan koordinasi khusus hingga pan- demi Covid-19 menjadi tantangan para pemeriksa dalam pemeriksaan kali ini. Meski begitu, amanat Renstra BPK terus menjadi pegangan. Hal ini agar pemeriksaan dapat dilakukan secara berkualitas dan dapat memberikan manfaat. Auditor Utama Keuangan Negara (Tortama KN) I Novy Gregory Antonius Pelenkahu mengatakan, sejatinya proses pemeriksaan LKKL di AKN I sama dengan­ AKN lain di BPK. Seluruh pemeriksaan mengacu­ pada tahapan dalam Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) dan juga petunjuk pelaksanaan (juklak) serta petunjuk teknis (juknis) yang ada. Novy menjelaskan, pendekatan pemeriksaan yang diterapkan adalah risk based audit. Hal ini kemudian mempengaruhi waktu pemeriksaan dan n Novy Gregory Antonius Pelenkahu jumlah pemeriksa yang digunakan. Dia mencontohkan, di AKN I terdapat K/L de­ melaksanakan pemeriksaan di K/L tersebut. ngan ukuran besar seperti Kementerian Pertahan­ Dari 20 K/L yang ada di AKN I, tiga K/L yakni an, Kementerian Perhubungan, dan Polri. Untuk K/L Kemenhan, Kemenhub, dan Polri dianggap signi- tersebut, anggota tim pemeriksaan bisa mencapai fikan karena menge­lola anggaran dalam jumlah 30 orang dengan waktu lebih panjang karena ada relatif besar. Selain itu, terdapat pula K/L yang lebih pemeriksaan interim. kecil tapi dianggap sensitif dan menjadi perhatian Untuk K/L dengan ukuran kecil seperti Komnas publik seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) HAM, AKN I dapat menggunakan tenaga pemeriksa dan Badan Intelijen Negara (BIN). dan waktu pemeriksaan yang lebih sedikit. Sehing­ Dengan menggunakan pendekat­an risk based ga, pemeriksa pun bisa dialih­kan ke tim lain usai audit, AKN I juga memberikan perhatian lebih ke-

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 13 BPK BEKERJA

pada K/L yang pada tahun sebelumnya belum Meski begitu, setelah dua pekan menjalani memperoleh WTP seperti Komisi Pemilihan WFH, Novy menilai pemerik­saan sulit dilakukan Umum (KPU), KPK, dan Badan Keamanan Laut tanpa ada pemeriksaan langsung ke lapangan. (Bakamla). Hal ini terkait dengan pemeriksaan uji fungsi dari Proses pemeriksaan LKKL 2019 beririsan de­ suatu pengadaan alat dan barang. ngan masa pandemi Covid-19. Novy mengakui, “Kalau hanya keberadaan itu mudah diperiksa­ pandemi telah berdampak pada proses pemeri- nya karena bisa dengan foto atau video. Sementa- ksaan khususnya ketika dilaksanakan kebijakan ra, uji fungsi itu tidak tergantikan,” kata Novy. work from home. Pada pekan ketiga April 2020, pemeriksa di Sesuai arahan pimpinan, AKN I berupaya me- AKN I pun berjibaku di lapangan. Tentunya, hal itu lakukan diskusi dan interaksi menggunakan apli- dilakukan dengan tetap menjaga protokol kese- kasi konferensi digital maupun surat elektronik. hatan demi mencegah penyebaran Covid-19. “Bisa dikatakan kami juga tidak berani ke lapang­ Diskusi fisik juga menjadi kebutuhan karena ter- an dalam dua pekan pertama WFH,” kata Novy. dapat auditee di ling­kungan AKN I yang meminta

Membimbing Entitas Meningkatkan Akuntabilitas

nggota/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hendra Susanto mengakui pada saat pandemi Covid-19 terjadi, seluruh kegiatan pemeriksaan Adi bawah naungan Auditorat Keuangan Negara (AKN) I harus dihentikan. Menurut Hendra, hal itu dilakukan un- tuk menjaga keselamatan seluruh pemeriksa yang bertu- gas sekaligus mencegah penyebaran semakin luas. “BPK adalah institusi pertama yang menerapkan WFH. Alhamdulillah, sehat walafiat semua sampai hari ini,” kata Hendra kepada Warta Pemeriksa. Hendra mengatakan, pemeriksaan perlu disetop sem- bari memantau kondisi di lapangan. Apabila kondisi pe­ nyebaran Covid-19 sudah melandai, maka pemeriksaan dapat dilanjutkan ke lapangan. AKN I juga menerapkan protokol ketat dengan menggunakan prinsip testing, tra­ cing, dan treatment. Sejumlah pemeriksaan yang sama sekali tidak bisa n Hendra Susanto dilakukan kunjungan ke lapangan atau cek fisik maka terpaksa ditunda. Hendra mengatakan, hal itu akan di- opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) atau disclaimer periksa pada akhir 2020 beriringan dengan pemeriksaan selama empat tahun berturut-turut. tematik semester II 2020. Hendra menjelaskan, BSSN pada tahun lalu memper­ “Jadi yang belum sempat terperiksa akan kita periksa oleh opini WTP. Namun, karena terdapat permasalahan lagi,” kata Hendra. pengadaan barang dan jasa yang belum selesai, maka Terkait dengan hasil pemeriksaan laporan keuangan BPK harus menurunkan opini BSSN pada tahun ini. Kementerian/Lembaga (K/L), AKN I merupakan satu-sa- Sementara, opini WDP yang diberikan kepada KPU di- tunya penyumbang entitas yang tidak mampu mempe- sebabkan adanya integritas dari personel kuncinya yang roleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Terdapat terganggu. Beberapa temuan lain seperti utang yang dua entitas yang mendapatkan opini Wajar Dengan Pe­ tidak memiliki bukti termasuk dalam unsur fraud dan ada ngecualian (WDP) yakni Badan Sandi dan Siber Nasional pula pengadaan barang dan jasa senilai Rp78 miliar tidak (BSSN) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara, sesuai ketentuan. Badan Keamanan Laut (Bakamla) kembali memperoleh Untuk Bakamla, Hendra mengaku tidak ingin Bakamla

14 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA

diskusi temuan atau permasalahan secara langsung. K/L di bawah naungan AKN I yang belum men- Seluruh tantangan itu dihadapi demi menjaga kuali- dapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). tas pemeriksaan BPK. Tiga K/L tersebut yakni KPU, KPK, dan Bakamla. Salah satu hal yang menjadi kekhasan dalam Hal ini pun terulang kembali dalam LKKL 2019. pemeriksaan di AKN I adalah temuan-temuan Novy menjelaskan, ketidakmampuan mempero- yang mengadung informasi bersifat rahasia. Se- leh opini WTP menunjukkan ada permasalahan di suai de­ngan undang-undang (UU) tentang Keter- K/L tersebut. bukaan Informasi Publik hal-hal yang bersifat ra- Novy mengatakan, salah satu permasalahan hasia itu terkait dengan pertahanan negara, kasus yang masih terjadi di KPU berkaitan dengan ling­ hukum, serta informasi dan data intelijen. kungan pengendalian.­ Dia menjelaskan, prinsip “Itu semua ada di sini (AKN I). Makanya kami pengendalian internal mengandalkan pemikiran dalam menyajikan lapor­an selalu berkoordinasi de­ dari pimpinan untuk menegakkan akuntabilitas. Ke- ngan Direktorat Utama Binbangkum,” kata Novy. mudian, diperlukan pula sistem dan SDM yang baik Dalam pemeriksaan LKKL 2018, terdapat tiga untuk mendukung keputusan pimpinan tersebut. Dia menjelaskan, pimpinan KPU di daerah atau komisioner KPUD tidak diseleksi dan dipilih oleh pusat. Pimpin­an KPUD diseleksi sendiri dan umumnya berlatarbelakang LSM, parpol, dan ada juga dari akademisi. Hal ini kemudian memun- culkan risiko. meraih opini disclaimer lima kali bertu- “Jadi dalam pemeriksaan KPU itu pasti kita rut-turut. Setelah memetakan masalah ba­nyak mendapatkan temuan mengenai peng- yang ada di Bakamla, Hendra yakin masa- gunaan kas yang tidak benar. Selalu meragukan lah tersebut bisa dibenahi. pengelolaan kasnya,” kata Novy. “Hanya saja mereka memang memiliki BPK tidak tinggal diam. Novy me­ngatakan, baju yang berbeda-beda ada dari unsur BPK sejak beberapa tahun belakangan telah me- TNI, Polri, sipil. Tapi ini perlu kita benahi,” rekomendasikan kepada KPU untuk mendorong ujar Hendra. rekrutmen pegawai dari instansi pusat. BPK pun mengundang Badan Peng­ Kemudian terkait dengan pemeriksaan di awasan Keuangan dan Pembangunan Bakamla, Novy menilai terdapat persoalan menya­ (BPKP) untuk bisa membantu Bakamla tukan budaya kerja dari berbagai institusi yang ter- dalam menyelesaikan permasalahan yang libat baik dari unsur TNI, Polri, maupun sipil. ada. Untuk menangani hal ini, Novy mengatakan, “Silakan kalian yang bekerja kami AKN I mendorong perbaikan secara komprehensif. mengawasi­ dari jauh. Karena kami tidak Artinya, rekomendasi-rekomendasi yang diberikan bisa masuk ke sana, karena kami pemeriksa BPK perlu diberikan pendampingan­ agar rekomen- bukan pengawas,” kata Hendra. dasi tersebut dapat terlaksana. Hendra berharap dengan koordinasi “Kami pun bekerja sama dengan BPKP dan tersebut dalam pemeriksaan pada awal APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah), kita 2021, Bakamla sudah tidak meraih opini berdayakan terus,” kata Novy. TMP lagi. Menurutnya, Bakamla bisa mem- Novy mengatakan, Pimpinan Pemeriksaan Ke­ peroleh opini yang lebih baik bahkan bisa uangan Negara/Anggota I BPK Hendra Susanto meraih WTP. bah­kan sudah meminta pelatihan khusus kepada “Tapi betul-betul WTP ya, bukan wajar para APIP. Dengan APIP yang semakin berkualitas, tanpa pemeriksaan. Benar-benar kita perik­ tugas BPK juga akan menjadi semakin mudah. sa dan sudah dibimbing oleh BPKP,” kata AKN I tengah mendorong kerja sama pelatihan Hendra. APIP antara Kemenhan dan BPK. Hal itu, ujar Novy, Menurut Hendra, hal itu mempertegas merupakan salah satu bentuk dorongan perbaik­ nilai tambah pemeriksaan BPK. Artinya, an secara komprehensif. BPK tidak hanya menyalahkan tapi juga “Jadi, ketika BPK memberikan rekomendasi, membimbing entitas dalam meningkatkan kami juga memikirkan bagaimana rekomendasi akuntabilitas. l ini dapat dilaksanakan secara komprehensif,” kata Novy. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 15 BPK BEKERJA Pemeriksaan LKPP Berbasis Risiko

diatur dalam SAP, kepatuhan terhadap per­ aturan perundang-undangan, dan efektivi- tas sistem pengendalian intern (SPI). Di tengah pandemi Covid-19, BPK pun PK telah melaksanakan tetap melaksanakan mandatnya untuk pemeriksaan atas Laporan melakukan pemeriksaan LKPP. BPK mem- Keuangan Pemerintah Pusat berikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (LKPP) sejak tahun 2005 atas (WTP) atas LKPP Tahun 2019. LKPP Tahun LKPP Tahun 2004. Pemerik- 2019 merupakan konsolidasian Laporan saan bertujuan memberikan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK- Bopini atas kewajaran laporan keuangan BUN) dan 87 Laporan Keuangan Kemen- dengan mempertimbangkan sejumlah terian/Lembaga (LKKL). aspek. Aspek-aspek tersebut adalah kese- Pemeriksaan atas LKPP, LKKL, dan suaian laporan keuangan dengan Standar LKBUN berpedoman pada Standar Peme- Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan­ riksaan Keuangan Negara (SPKN) yang pengungkapan informasi keuangan dalam ditetapkan berdasarkan Peraturan BPK laporan keuangan sesuai dengan yang RI Nomor 01 Tahun 2017. Pemeriksaan

16 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA

dilakukan atas akun-akun neraca, laporan bawaan. Dalam pemeriksaan LKKL, LKBUN perubahan ekuitas, dan laporan perubahan dan LKPP Tahun 2019, terdapat beberapa risi- saldo anggaran lebih (LPSAL) pada LKPP ko utama yang menjadi perhatian BPK. per posisi 31 Desember 2019, serta realisasi Hasil identifikasi atas risiko tersebut di- anggaran, arus kas, dan realisasi operasional kelompokkan menjadi dua, yaitu risiko uta- selama periode TA 2019. Pemeriksaan juga ma LKBUN yang berdampak terhadap LKPP dilakukan terhadap catatan atas laporan dan risiko utama LKKL yang berdampak keuangan untuk menilai kecukupan peng­ terhadap LKPP. Risiko utama LKBUN yang ungkapan pada LKPP tahun 2019. Pengung­ berdampak terhadap LKPP, salah satunya kapan tersebut termasuk kecukupan peng­ berasal dari tindak lanjut laporan hasil pe- ungkapan pada catatan penting lainnya. meriksaan (LHP) LKPP/LKBUN Tahun 2018. Seperti diketahui, pemeriksaan atas Terkait hal ini, salah satu risikonya berupa LKPP merupakan amanat UU Nomor 17 Ta- kebijakan pengalokasian anggaran dan rea- hun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal lisasi pendanaan pengadaan tanah proyek 30. Beleid itu menyatakan bahwa Presiden strategis nasional (PSN) pada pos pembiaya­ menyampaikan rancangan undang-undang an tahun 2019 yang masih sama dengan tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Tahun 2018. APBN kepada DPR berupa laporan keuang­ Pengadaan tanah untuk PSN pada APBN an yang telah diperiksa oleh Badan Peme- 2018 dan 2019 dianggarkan dalam pos riksa Keuangan, selambat-lambatnya enam pembiayaan, namun dalam Pasal 33 UU bulan setelah tahun anggaran berakhir. APBN 2020, dicantumkan bahwa pemerin- Pemeriksaan LKBUN dan Pemeriksaan LKKL tah mengalokasikan pembiayaan investasi merupakan pemeriksaan dalam kerangka kepada Badan Layanan Umum Lembaga pemeriksaan LKPP. Manajemen Aset Negara dengan tujuan Pemeriksaan LKPP, LKKL, dan LKBUN pembentukan dana jangka panjang dan/ menggunakan metodologi pemeriksaan atau dana cadangan dalam rangka peng­ berbasis risiko. Setiap tim pemeriksa diwa- adaan tanah untuk kepentingan proyek jibkan melakukan penilaian risiko untuk strategis nasional dan pengelolaan aset mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin pemerintah lainnya. Tanah tersebut dapat terjadi, pengendalian yang telah dimiliki en- ditetapkan status penggunaannya pada titas, dan respons tim pemeriksa terhadap kementerian negara/lembaga dengan tidak risiko tersebut. menggunakan mekanisme belanja modal. Beberapa penilaian risiko tersebut adalah Selain itu, ada pula risiko yang berasal penilaian terhadap risiko bisnis, risiko kecu- dari kebijakan baru pada 2019. Salah satu­ rangan, risiko pengendalian, hingga risiko nya mengenai ketidakakuratan penyajian akun-akun terkait kompensasi atas selisih harga keekonomian dengan harga penetap­ an pemerintah atas penyaluran BBM dan listrik Tahun 2017-2019, meskipun APBN Tahun 2020 telah menganggarkan penyele- saian kompensasi tersebut. Dalam UU APBN 2020, Pemerintah telah menganggarkan dana kompensasi bagi PT Setiap tim pemeriksa diwajibkan Pertamina dan PT PLN pada akun Belanja melakukan penilaian risiko untuk Lainnya sebesar Rp15 triliun sebagai dam- pak dari adanya kekurangan penerimaan mengidentifikasi risiko-risiko yang pendapatan yang timbul dari selisih tarif mungkin terjadi, pengendalian yang keekonomian dengan tarif yang ditetapkan pemerintah. Penganggaran ini belum di- telah dimiliki entitas, dan respons tim dukung dengan dasar hukum pengaloka- pemeriksa terhadap risiko tersebut. sian, roadmap penyelesaian yang jelas serta pengaturan tentang akun-akun yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 17 BPK BEKERJA

Mencari Formulasi Defisit Anggaran

OLEH AGUS JOKO PRAMONO, WAKIL KETUA BPK

Perhitungan defisit sejatinya bisa bermanfaat pula dalam pengambilan kebijakan untuk menjaga kesinambungan fiskal. Untuk memaksimalkan tujuan ini, pemerintah perlu juga meningkatkan mitigasi terhadap defisit daerah.

ita selama ini kerap dihadapkan pada mengalaminya.­ Defisit terjadi apabila pendapatan perdebatan mengenai jumlah defisit negara lebih kecil dari belanja yang akan diekse- anggaran yang layak dibebankan kusi. Suatu negara menetapkan defisit karena ada kepada Anggaran Pendapatan Be- manfaat lebih besar yang bisa diperoleh dari ang­ lanja Negara (APBN) dan Anggaran garan belanja, misalnya untuk menunjang pem- Pendapatan Belanja Daerah (APBD). bangunan, sementara pendapatan negara tidak KPerdebatan ini terjadi karena jumlah defisit erat mencukupi kebutuhan. kaitannya dengan pembiayaan yang harus diambil Perhitungan defisit dibuat untuk menjaga ke­ pemerintah. stabilan ekonomi makro. Juga untuk menghasilkan Dalam konteks membangun negara, defisit kinerja fiskal yang sehat dan berkesinambungan. merupakan hal wajar. Hampir semua negara Bukan hanya sehat pada satu atau dua masa, tapi

18 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK BEKERJA

De sit Anggaran dalam Lima Tahun Terakhir

2015 2016 2017 2018 2019

400 Rp341 T Rp348,65 T Rp298,5 T Rp308,3 T 300 Rp269,4 T

(2,59%) (2,51%) 200 (2,49%)

(2,20%)

100 (1,81%) Sumber: LKPP Audited 2015-2019 De sit Anggaran De sit terhadap PDB

sehat secara berkesinambungan karena ada kaitan- Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan nya dengan kemampuan membayar. Untuk itulah Pemerintah Daerah. Dalam pasal 4 beleid tersebut pemerintah melakukan pengendalian jumlah ku- ditetapkan bahwa jumlah kumulatif defisit APBN mulatif defisit APBN dan APBD, serta jumlah kumu- dan APBD dibatasi tidak melebihi 3 persen dari PDB latif pinjaman pemerintah pusat dan pemerintah tahun bersangkutan. Melalui PP ini, batasan defisit daerah. pemerintah pusat dan daerah ditetapkan digabung menjadi 3 persen terhadap PDB. Tujuannya agar Berapa angka defisit yang tepat? defisit anggaran tidak membawa dampak negatif Defisit biasanya dibiayai dari utang. Karena ada terhadap kestabilan ekonomi makro dalam jangka utang yang ditarik, maka terbentuklah akumulasi pendek dan jangka menengah. Selain itu, agar jumlah utang. Oleh karena itu, selain defisit tahun­ sesuai dengan kaidah-kaidah yang baik dalam pe­ an, akumulasi utang juga dikendalikan. Dengan be- ngelolaan fiskal. gitu, ada dua hal yang dikendalikan: jumlah defisit Dengan ketetapan itu, setiap daerah harus anggaran dan jumlah total utang untuk menutup meminta izin terlebih dahulu kepada Kementerian defisit. Dalam Negeri (Kemendagri) jika ingin membentuk Lalu, berapa angka defisit yang tepat? Sesuai defisit anggaran. Izin itu diajukan untuk meminta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang persetujuan Peraturan Daerah (Perda) tentang Keuangan Negara, defisit APBN dibatasi maksimal 3 APBD. Setelah itu, Kemendagri berkoordinasi de­ persen dari produk domestik bruto (PDB). Sedang­ ngan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). kan jumlah pinjaman pemerintah pusat dibatasi Jumlah kumulatif pinjaman juga diatur dalam maksimal 60 persen dari PDB. Untuk pemerintah pasal 4 PP 23 Tahun 2003. Sama seperti halnya de- daerah, defisit APBD dibatasi maksimal 3 persen da- fisit, jumlah kumulatif pinjaman pemerintah pusat ri produk regional bruto (PRB) daerah yang bersang­ dan pemerintah daerah digabung dan dibatasi kutan. Adapun jumlah pinjaman dibatasi maksimal tidak melebihi 60 persen dari PDB. Sehingga, kita 60 persen dari PRB daerah yang bersangkutan. sekarang dihadapkan pada satu ukuran standar, ya­ Ketentuan lebih lanjut mengenai hal tersebut itu 3 persen untuk defisit dan 60 persen untuk total diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor utang. Ini pengertian menurut undang-undang kita. 23 Tahun 2003 tentang Pengendalian Jumlah Ku- Dalam standar akuntansi internasional, defisit mulatif Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja salah satunya diatur dalam International Public Negara, dan Pendapatan Belanja Daerah, serta Sector Accounting Standard (IPSAS) 3 tentang “Net

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 19 BPK BEKERJA

Surplus or Deficit for Period, Fundamental Errors, and definisi itu belum dikategorikan sebagai belanja. Changes in Accounting Policies” (Surplus atau Defisit Walaupun nilai dari pembelanjaan barang itu Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Menda- sudah digunakan dan dimanfaatkan, pemerintah sar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi). Ada dua tidak menganggap itu sebagai belanja karena hal yang dibahas terkait dengan positioning defisit. belum dibayar. Dengan demikian, belanja menjadi Intinya mirip dengan praktik di Indonesia. unsur yang diskresif, terserah pemerintah. Dam- Perbedaannya, IPSAS mengatakan defisit mau paknya, kontrol terhadap defisit menjadi kurang dilihat dari mana, apakah mau dilihat dari cash bermanfaat. Jika defisit sudah atau akan melewati flow atau dilihat dari laporan operasional (income batasan, pemerintah bisa memutuskan untuk tidak statement). Jika dilihat dari cash flow, maka defisit melakukan pembayaran terhadap belanja yang betul-betul dilihat dari jumlah kekurangan uang. sudah dilakukan. Pembayarannya ditahan terlebih Sementara jika dilihat dari income statement yang dahulu. Semakin banyak yang ditahan, semakin ke- berbasis akrual, bukan berbasis kas, bisa jadi antara cil nilai defisitnya. Ini yang sebenarnya legalize, tapi jumlah beban yang dibayarkan dengan uang yang tidak tepat kemanfaatannya. dikeluarkan berbeda. Di dalam konteks ini, IPSAS Dalam hal pendapatan pun demikian. Seperti tidak mendefinisikan secara spesifik. Kita sendiri diketahui, pemerintah setiap tahun mengembali- yang memitigasi. Bahwa, defisit untuk periode ter- kan kelebihan pembayaran pajak yang dibayarkan tentu adalah kaitan dengan menjaga akuntabilitas wajib pajak atau restitusi. Kalau kelebihan pajak dan positioning dari laporan keuangan. dikembalikan, maka pendapatan pemerintah akan turun. Oleh karena itu, ada kalanya restitusi Meningkatkan value ditahan terlebih dahulu dan dibayarkan tahun be- Perhitungan defisit tentu memiliki tujuan. Bagi rikutnya. Hal itu pula yang membuat restitusi yang Pemerintah Indonesia, ini menjadi suatu burden belum dibayar dari tahun ke tahun meng­alami atau batasan. Pemerintah tidak boleh melewati peningkatan. Belanja yang belum dibayar dari batasan tersebut. Jika PDB Indonesia sebesar Rp14 tahun ke tahun pun naik. Jadi, angka perhitungan ribu triliun, maka batasan defisit 3 persen seperti nilai defisit menjadi tidak terlalu valid karena ada yang diatur dalam UU adalah sekitar Rp420 triliun. intervensi. Maka, selisih antara pendapatan dan belanja tidak Kendati demikian, seberapa besar tidak valid- boleh lebih dari Rp420 triliun. nya perhitungan nilai defisit belum bisa kita sim- Perhitungan defisit juga memiliki manfaat dalam pulkan, karena kita belum menguantisasi secara bidang perencanaan. Contoh sederhananya, jika ki- formal. Saya pun tidak mau memunculkan perhi- ta ingin membangun namun tidak punya uang, kita tungan yang berbeda. Tetapi kalau analisis semata, bisa merencanakan mencari sumber pendanaan bukan nilai formal, bisa ditinjau dari jumlah utang untuk menutupi kekurangan uang, apakah dengan yang tidak dibayar. Kita bisa melihat dana bagi menjual barang, melakukan pinjaman, kerja sama hasil (DBH) yang belum dibayar. Itu seharusnya dengan pihak ketiga, atau yang lainnya. Tapi, yang menambah jumlah defisit. Kemudian juga jumlah paling populer tentu adalah melakukan pinjaman.­ subsidi yang tidak dibayar. Jadi, manfaat defisit dalam perencanaan adalah meningkatkan value yang lebih besar daripada Kesinambungan fiskal resources yang dimiliki. Caranya dengan menyerap Agar perhitungan defisit tidak diintervensi, sumber pendanaan lain selain yang kita miliki. caranya sederhana. Yaitu dengan mengembalikan Sebenarnya, bagaimana formulasi perhitungan unsur-unsur yang sudah dimanfaatkan. Unsur yang defisit APBN saat ini? APBN menyatakan bahwa sudah dipakai tapi belum dibayar, dimasukkan lagi pendapatan dikurangi belanja adalah defisit. Meto- ke dalam unsur defisit. Hal ini yang sebenarnya de pencatatan transaksi akuntansi yang digunakan juga menjadi permintaan BPK. Memasukkan unsur adalah cash basis atau berbasis kas. Artinya, uang yang belum dibayar menjadi usulan BPK agar per- yang masuk akan diakui sebagai pendapatan apa- hitungan defisit benar-benar riil. bila dana benar-benar sudah masuk ke kas negara. Saat ini pun ada belanja yang sebenarnya Begitu pula dalam hal belanja. Pengeluaran akan bukan belanja pemerintah pusat, yaitu transfer ke diakui sebagai belanja apabila uang sudah keluar. daerah. Pemerintah sebenarnya hanya menggeser Dengan metode cash basis, maka jika ada pem- bagian dari pendapatannya menjadi pendapatan belanjaan terhadap suatu barang dan barang itu pemerintah daerah. Dalam teori yang sebenarnya, sudah dipakai namun belum digunakan, secara yang disebut dengan belanja adalah apabila kita

20 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 Realisasi Pembiayaan Anggaran Tahun 2019 Indonesia sudah melewati batasan itu. Banyak yang bertanya, mengapa rasio defisit (dalam triliun rupiah) dan jumlah utang dikaitkan dengan PDB? Seperti kita ketahui, PDB secara sederhana adalah nilai dari barang yang diproduksi di suatu negara. Se- makin besar PDB, maka semakin besar pajak yang diper­oleh. Jika PDB tumbuh, pendapatan negara pun akan naik karena ada unsur penerimaan per- pajakan. Atas alasan itulah jumlah utang dikaitkan dengan PDB. Semakin besar PDB, maka semakin Sumber: LKPP 2019 besar kemampuan membayar. Permasalahannya, rasio perpajakan di Indonesia mendapatkan manfaat dari resource yang dikor- semakin turun. Itu artinya, relasi antara PDB dan bankan, bukan orang lain yang justru mendapat­ kemampuan membayar semakin rendah. Dengan kan manfaatnya. Biasanya, positioning dalam hal demikian, meningkatnya nilai PDB belum tentu da- ini agak berbeda. Namun, untuk menyeragamkan, pat meningkatkan pendapatan negara. Inilah yang pemerintah tidak membuat tinjauan khusus terha­ terjadi di Indonesia. dap transfer. Idealnya, perhitungan defisit adalah pendapatan dikurangi jumlah transfer dan belanja Fiscal sustainability report dikurangi jumlah transfer. Merujuk pada data yang disampaikan Kemente- Perhitungan defisit sejatinya bisa bermanfaat rian Keuangan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan pula dalam pengambilan kebijakan untuk menjaga Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021, rasio per- kesinambungan fiskal. Untuk memaksimalkan tu- pajakan Indonesia pada 2015 sebesar 10,76 persen juan ini, pemerintah perlu juga meningkatkan mi- terhadap PDB. Pada 2016 turun menjadi 10,36 per- tigasi terhadap defisit daerah. Selama ini, mitigasi sen dan turun lagi menjadi 9,89 persen pada 2017. itu belum optimal. Penyebabnya, sistem informasi Rasio perpajakan sempat naik menjadi 10,24 persen pemerintah daerah berada di bawah Kemendagri. pada 2018. Namun, pada 2019, kembali turun men- Sementara, yang menjadi bendahara negara adalah jadi 9,76 persen. Kementerian Keuangan. Belum ada sistem informa- Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat si yang secara langsung mewajibkan daerah me- fiscal sustainability report dalam jangka panjang minta izin terkait jumlah utang kepada Kemenkeu. dengan membuat proyeksi-proyeksi tertentu, lalu Lalu, apa kaitannya defisit dengan kebutuh­ memasukkan unsur defisit dan utang. Dengan an utang dalam periode yang sama? Logika lapor­an tersebut, kita akan mengetahui bagaimana sederhana­nya, jumlah defisit akan sama dengan kemampuan kita membayar dan menyerap utang. jumlah penambahan utang. Tetapi ternyata tidak Sehingga, ukurannya tidak hanya mengaitkan de­ demikian. Penambahan utang bisa lebih besar da- ngan PDB. Hal ini yang belum terlihat secara detail ripada jumlah defisitnya. Sebab, ada utang jatuh dalam pola perhitungan pemerintah. Dalam lapor­ tempo yang harus dibayar. an itu bisa dibuat bagaimana kondisi APBN selama Jadi, kalau batasan defisit sebesar Rp420 triliun, 30 tahun ke depan. Saat ini, kita lebih merujuk pada maka utang yang ditarik bisa lebih dari Rp420 tri- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasio- liun karena kita butuh cash untuk membayar utang nal (RPJMN) yang hanya lima tahunan. jatuh tempo. Oleh karena itu, risiko dari jumlah Yang perlu saya tekankan, pandangan terkait pinjaman juga sangat penting untuk dimitigasi. Se- defisit ini tidak ada kaitannya dengan kondisi bab, jika seandainya semakin lama jarak antara pen- yang kita hadapi sekarang, yaitu ketika pandemi dapatan dan belanja semakin besar, maka secara Covid-19. Saya bicara ini dalam konteks normal. normatif kemampuan kita untuk membayar secara Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum jangka panjang akan berkurang. Untuk itulah Dana terlihat ujungnya, kita memang sedang membutuh­ Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mem- kan uang. Semua perusahaan terdampak. Hampir buat batasan debt service coverage ratio. IMF mene- semua negara pun defisitnya meningkat. Biarkan tapkan jumlah maksimal pembayaran utang jatuh pemerintah bekerja untuk memperbaiki perekono- tempo dan bunga sekitar 36 persen dari pendapat­ mian. BPK sebagai lembaga pemeriksa negara, akan an suatu negara. Sedangkan pembayaran bunga­ mengawal akuntabilitas dan transparansi setiap nya saja maksimal 10 persen dari pendapatan. Dan, kebijakan yang dibuat pemerintah. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 21 Opini Badan Pemeriksa Keuangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, terdapat empat tipe opini atas laporan keuangan, yaitu: a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Opini Wajar Tanpa Pengecualian memuat pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi keuangan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan SAP. Opini WTP hanya dapat diberikan bila Pemeriksa berpendapat bahwa berdasarkan audit yang sesuai dengan standar, penyajian LK telah sesuai SAP, lengkap, konsisten, dan mengandung penjelasan atau pengungkapan yang memadai, sehingga tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan.

B. Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Opini WDP menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, posisi keuangan, operasional, arus kas, dan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyata- kan opini WDP adalah adanya salah saji sebagai berikut:

1 WDP karena adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi (salah saji) Pemeriksa, setelah memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai, menyimpulkan bahwa salah saji yang terjadi baik secara individual maupun agregat, adalah material, tapi tidak pervasive, terhadap laporan keuangan; atau 2 WDP karena adanya pembatasan lingkup (ketidakcukupan bukti) Pemeriksa, tidak dapat memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai untuk dijadikan dasar opini, tetapi pemeriksa menyimpulkan bahwa dampak yang mungkin terjadi (possible effects) pada laporan keuangan atas salah saji yang tidak terdeteksi, apabila ada, adalah material tetapi tidak pervasive. c. Opini Tidak Wajar (TW)

Kondisi yang menyebabkan pemeriksa menyatakan opini TW adalah ketika pemeriksa, setelah memper- oleh bukti pemeriksaan yang cukup memadai, menyimpulkan bahwa penyimpangan dari prinsip akuntansi (salah saji) yang ditemukan, baik secara individual maupun agregat, adalah sangat material dan pervasive. Sifat pervasive (berpengaruh secara keseluruhan) di antaranya dapat dilihat dari kompleksitas, proporsinya terhadap laporan keuangan secara keseluruhan, dan persyaratan pengungkapan yang bersifat fundamental.

D. Opini tIdak Memberikan Pendapat

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat menyatakan bahwa Pemeriksa tidak menyatakan pendapat atas LK. Opini ini dapat diterbitkan apabila Pemeriksa tidak yakin atau ragu akan kewajaran LK karena Pemeriksa tidak dapat melaksanakan audit sesuai standar sebagai akibat pembatasan ruang lingkup audit, Pemeriksa berkedudukan tidak independen terhadap pihak yang diauditnya dan adanya ketidakpastian luar biasa yang sangat mempengaruhi kewajaran LK. 22 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

BPK-DPR Bersinergi Kawal Program Penanggulangan Covid-19

Terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dalam penanganan pandemi Covid-19, BPK akan melakukan pemeriksaan berbasis risiko secara menyeluruh (comprehensive audit).

telah menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020. Menurut Muhaimin, dengan adanya peratur­ an tersebut, kewenangan pemerintah termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi sangat kuat terutama dalam me- nangani dampak pandemi. “Bahkan selintas kewenangan mereka sa­ ngat luas, tak terkontrol, dan mutlak. Sehing­ ga, BPK bisa membantu untuk melakukan pengawasan lebih detail sehingga tidak terjadi kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu da- lam menangani masalah krisis ekonomi,” kata n Ketua BPK Agung Firman Sampurna Muhaimin. adan Pemeriksa Keuangan (BPK) Muhaimin mengatakan, kejadian krisis pada mengikuti rapat konsultasi dengan masa lalu di Indonesia dapat menjadi pelajaran Tim Pengawas (Timwas) Penanggu- berharga. Dia mencontohkan, kasus Bantuan langan Covid-19 Dewan Perwakilan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) harus dicermati Rakyat (DPR). Pertemuan yang bersama sehingga tidak perlu terjadi peristiwa digelar secara virtual pada Jumat serupa di masa yang akan datang. B(29/5) itu bertujuan memberikan pemahaman “Moral hazard harus terus diingatkan dan mengenai fungsi dan tugas BPK terkait pena­ dicegah sedini mungkin,” kata Muhaimin. nganan bencana Covid-19 serta meningkatkan Ketua BPK Agung Firman Sampurna me­ sinergi antara BPK dan DPR. nyampaikan, BPK tetap akan menjaga kualitas Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Timwas Mu- pemeriksaan meski terjadi pandemi. Dia me- haimin Iskandar menyampaikan, pembentukan nekankan, tidak ada standar pemeriksaan yang timwas merupakan bagian dari pelaksana­an diubah. Seluruh pemeriksaan dilakukan dengan fungsi pengawasan yang lebih intensif. Dalam menaati Standar Pemeriksaan Keuangan Negara pertemuan dengan BPK, Muhaimin berupaya (SPKN). menggali masukan dari BPK terkait hal-hal yang Meski begitu, dia mengakui terdapat bebe- dapat dilakukan DPR khususnya Timwas. rapa prosedur pengujian yang perlu disesuaikan Salah satu yang disorotinya adalah sejumlah dengan kondisi pandemi. Hal ini terjadi karena peraturan yang telah diterbitkan pemerintah ada hambatan dalam interaksi sosial. dalam penanganan pandemi Covid-19 seperti BPK pun meningkatkan intensitas penggu- Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-un- naan teknologi informasi. “Ini sebagai bagian dang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 yang kini dari prosedur alternatif,” kata Agung.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 23 SOROTAN

Terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dalam penanganan pandemi Covid-19, BPK akan melakukan pemeriksaan berbasis risiko secara menyeluruh (comprehensive audit). Pemeriksaan terse- but, jelas Ketua BPK, akan dilakukan melalui tiga jenis pemeriksaan, yaitu pemeriksaan keuangan, kinerja, dan dengan tujuan tertentu terhadap upaya pemerin- tah dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain itu, BPK juga telah melakukan kajian de­ ngan fokus pada identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko keuangan negara dalam penanganan pandemi Covid-19. Hasil kajian tersebut, ungkap Agung, akan di- sinkronisasi data SIKS Offline dan SIKS Online, dan gunakan sebagai bahan pendapat BPK dan kriteria pe- modul pengelolaan data Bantuan Sosial Pangan (BSP). meriksaan. Pendapat BPK merupakan salah satu instru- Aplikasi tersebut dapat diakses dan digunakan oleh men yang dimiliki oleh BPK selain hasil pemeriksaan. 514 kabupaten/kota untuk pengelolaan DTKS. “Dalam bahan pendapat tersebut kami sudah me- “Namun, terdapat kepala daerah yang ternyata ti- lakukan sejumlah identifikasi risiko yang muncul dalam dak melalukan update data,” kata Achsanul. pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, Permasalahan yang ditemukan antara lain pelak- baik dalam konteks penanganan pandemi Covid-19 sanaan verifikasi dan validasi belum memadai dalam maupun dalam konteks program Pemulihan Ekonomi menghasilkan data input yang berkualitas untuk pe­ Nasional (PEN),” jelasnya. nyaluran bansos. Permasalahan tersebut di antaranya Anggota/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara Kemensos mempunyai keterbatasan dalam melakukan III BPK Achsa­nul Qosasi menyam- koordinasi pelaksanaan verifikasi dan paikan, salah satu hal yang menjadi validasi yang dilakukan oleh peme- sorotan dalam penanganan pan- rintah daerah karena secara kewe- demi Covid-19 adalah penyaluran nangan, pemerintah daerah berada bantuan sosial (bansos). Achsanul dalam koordinasi Kemendagri. menyampaikan, penyaluran bansos Tidak ada standar Kemensos juga belum mempu­ dilakukan melalui Kementerian Sosial nyai mekanisme untuk memastikan dan menjadi salah satu kementerian/ pemeriksaan yang pelaksanaan verifikasi dan validasi se- lembaga (K/L) yang berada di bawah diubah. Seluruh suai dengan standar yang ditetapkan pemeriksaan AKN III BPK. Dana APBN dalam Peraturan Menteri Sosial (Per- sekitar Rp72 triliun, kata Achsanul, pemeriksaan mensos) Nomor 28 tahun 2017 ten- rutin disalurkan setiap tahun melalui dilakukan dengan tang Pedoman Umum Verifikasi dan Kemensos kepada rakyat. Validasi Data Terpadu Penanganan Achsanul menyampaikan, berda- menaati Standar Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu. sarkan hasil pemeriksaan terbaru BPK Pemeriksaan­ Keuang­ Akibatnya, kata Achsanul, cukup terhadap pelaksanaan penyaluran jamak terjadi kasus penyaluran bansos bansos, program Bantuan Pangan an Negara (SPKN). tidak tepat sasaran. Berbagai pihak Non Tunai (BPNT) merupakan salah protes karena pihak yang menerima satu terobosan yang positif. Dengan bansos justru ketua RT, ketua RW, atau penyaluran bantuan melalui perbankan, bansos pa­ bahkan tim sukses dari kepala daerah setempat. ngan menjadi lebih transparan dan dapat menghindari “Programnya sudah bagus, sistemnya juga sudah praktik-praktik percaloan di lapangan. bagus, tapi datanya ini belum ter-update,” kata Kendati demikian, kata Achsanul, terdapat se- Achsanul. jumlah hal yang masih perlu menjadi catatan. Achsanul Achsanul mengaku telah menyarankan pemerin- mengatakan, dalam pengelolaan Data Terpadu Kese- tah untuk segera membereskan persoalan tersebut. jahteraan Sosial (DTKS) terdapat permasalahan. Pihaknya juga sudah mengundang pihak Kemensos Kemensos sebenarnya telah melakukan pemu- untuk membuat formulasi pembenahan. takhiran modul-modul dalam aplikasi Sistem Informasi “Kami meminta kepada rekan-rekan Timwas untuk Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) antara memantau Kemensos sudah membuat hal itu atau lain modul pengembangan data terpadu, modul pe­ belum? Kalau itu tidak dibuat maka temuan berulang ngelolaan data Penerima Bantuan Iuran (PBI), modul akan terjadi di tahun depan,” ungkap Achsanul. l

24 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

AGUS JOKO PRAMONO, WAKIL KETUA BPK Akuntabilitas Terjaga di Tengah Badai Pandemi

n Agus Joko Pramono

Momen krisis kesehatan dan ekonomi menjadi satu sehingga perlu mitigasi yang berbeda dengan krisis sebelumnya.

akil Ketua Badan Peme- rencana strategis yang disiapkan dalam mem- riksa Keuangan Agus buat tujuan audit dan memanfaatkan data-da- Joko Pramono berbagi ta yang ada. Hal itu disampaikan Agus dalam pandangan pemerik- Business Talk Series Sekolah Bisnis IPB bertajuk sa dalam memitigasi ‘Solusi Perekonomian Penanganan Pandemi permasalahan dalam Covid-19 Menghadapi Tantangan Akuntabili- Wproses pengelolaan keuangan negara yang tas’, Fleksibilitas, Kecepatan, dan Risiko Kebi- berkaitan dengan penanggulangan pandemi jakan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dige- Covid-19. Agus turut menyampaikan sejumlah lar pada Sabtu (27/6) melalui konferensi video.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 25 SOROTAN

Agus menekankan, prinsip kerja BPK baik di belanja tak terduga. masa normal maupun dalam badai pandemi adalah “Permasalahannya dalam kondisi sekarang BPK berada dalam kapal yang sama di Indonesia. ini, belanja tak terduganya ini menjadi dominan. “Apabila kapal ini tenggelam ya semuanya teng­ Sehingga­ proses projectivity dari suatu pengelolaan gelam. Bukan yang benar dan salah, bukan yang anggar­an itu menjadi rentan bermasalah,” kata Agus. memeriksa atau yang melaksanakan,” kata Agus. Untuk menghadapi sejumlah risiko, BPK pun Agus menyampaikan, kebijakan pemerintah menyiapkan kebijakan pemeriksaan. Agus menje- dalam menelurkan kebijakan di luar kebiasaan laskan, pemeriksaan akan dilakukan berbasis risiko di masa pandemi ini karena fenomena ini belum de­ngan comprehensive audit dan mengumpulkan pernah terjadi sebelumnya dalam perekonomian semua data-data. Agus menyampaikan, BPK akan Indonesia. Momen antara krisis kesehatan dan menyoroti penggunaan dana APBN, APBD, Bank ekonomi menjadi satu sehingga membutuhkan Indonesia, Lembaga Penjamin Simpan­an, BUMN, mitigasi yang berbeda dengan krisis yang pernah dan dana masyarakat lain yang diserahkan kepada ada sebelumnya. pemerintah. “Kami melihat bahwa pemerintah sebenarnya “Jadi bisa dibayangkan betapa besarnya scoop sudah cukup tanggap dengan situasi ini dengan audit ini karena yang terlibat hampir semua lini dan menerbitkan sejumlah peraturan. Menurut saya, semua sektor baik dari pusat maupun di daerah,” Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang kemudian men- kata Agus. jadi UU Nomor 2 Tahun 2020 itu adalah suatu hal yang berani dan suatu keharusan yang perlu diam- bil agar business process bisa berjalan berdasarkan rule of the game,” kata Agus. Agus menyampaikan, terdapat sejumlah risiko yang tengah dicermati BPK terkait pelaksanaan kebijakan dan penggunaan anggaran dalam pena­ Dengan dibukanya data ini, nganan Covid-19. Dia menjelaskan, karena pande- semua pengambil kebijakan akan mi Covid-19 memiliki skala besar dan kompleks, maka diperlukan payung hukum yang menginte- memiliki sense of risk yang sama, grasikan penanganan masalah tersebut. memiliki sense of urgency yang sama. Kemudian, ihwal transparansi fiskal. Menurut Agus, pembentukan anggaran membutuhkan validitas data. Sehingga, setiap kebijakan maupun Agus mengatakan, saat ini BPK akan terus ber- rancangan anggaran memiliki acuan data yang koordinasi dengan pemerintah untuk menggali menjadi alasannya. informasi dalam pelaksanaan kebijakan maupun Selain itu, Agus mengatakan, terdapat pula pemanfaatan anggaran. Menurut Agus, dengan risiko kesinambungan fiskal. Dia menyampaikan, masuk di tengah proses, BPK dapat merekam keda- perlu ada proyeksi kondisi fiskal Indonesia pada ruratan tersebut. masa depan. Sehingga, seluruh pihak terkait dapat Meski begitu, Agus mengaku, BPK tak bisa memitigasi hal terburuk yang bisa terjadi. melihat semua sektor. “Jadi harapan kami kepada “Dengan dibukanya data ini, semua pengambil pemerintah semua pemangku kepentingan yang kebijakan akan memiliki sense of risk yang sama, menggunakan anggaran ini adalah mencatat kon- memiliki sense of urgency yang sama. Karena kalau disi kedaruratannya,” kata Agus. kita tidak mengambil tindakan sekarang ini, maka Dengan langkah itu, pengguna anggaran dapat keadaan akan terus menukik menjadi keadaan menjelaskan kepada BPK ketika diperiksa alasan yang tidak baik,” kata Agus. dan data yang digunakan dalam mengambil kebi- Perluasan kewenangan dalam keadaan force jakan tersebut. majeure juga membutuhkan kejelasan skema check Agus juga mendorong pemerintah untuk dapat and balance. Posisi eksekutif, legislatif, yudikatif, memanfaatkan data yang dimiliki dan memitigasi serta lembaga oversight juga harus menempatkan risiko permasalahan yang dapat muncul. “Data pe- diri dengan benar. serta BPJS Ketenagakerjaan dapat digunakan untuk Dia mengatakan, APBN memiliki sifat proyeksi. melihat perusahaan apa yang memiliki pegawai Di dalamnya, terdapat sejumlah proporsi hal-hal besar, dampak kepada PHK, kepada penganggur­ yang tidak terproyeksi dan dikelompokkan dalam an,” kata Agus. l

26 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN Titik Kritis Penyaluran Bansos

OLEH: SUBDIT LITBANG PDTT BPK

Kepatuhan pemerintah dan pemda terhadap pemutakhiran data penduduk sebagai basis pembentuk DTKS maupun non-DTKS sebagai dasar penyaluran program bansos pemerintah, menjadi salah satu hal yang signifikan untuk diperiksa.

irektorat Penelitian penyimpangan. Berikut enam titik kri- 2. Kelembagaan data yang dan Pengembangan tis tersebut. terserak di berbagai entitas (Litbang) Badan Pe- Penanggung jawab dari ma- meriksa Keuangan 1. Desain bansos berisiko sing-masing bansos terserak di ber- (BPK) melalui Subdit Bantuan ke masyarakat miskin bagai kementerian/lembaga. Sebut Litbang Pemeriksaan sangat beragam. Jenis-jenis bansos saja di antaranya Kementerian Sosial, DDengan Tujuan Tertentu (PDTT) meng­ baru pun digelontorkan seiring adanya Kementerian Desa PDTT, kemudian gelar dialog dan diskusi bertajuk “Po- pandemic Covid-19. Kenekaragaman Kementerian Dalam Negeri untuk yang tensi Fraud pada Jaring Pengaman So- bansos memicu suatu kondisi rumit berkaitan dengan NIK. Di lingkungan sial di Era Pandemi Covid-19”. Kegiat­an yang membuka peluang adanya tum- Kementerian Sosial sendiri, beberapa yang digelar pada Kamis, 18 Juni 2020 pang tindih penerima, penerima yang direktorat mengelola data penerima tersebut menghadirkan Deputi Pence- seharusnya tidak masuk kriteria, atau bansos sesuai dengan jenis bansos gahan KPK Pahala Nainggolan sebagai bahkan tidak menerima sama sekali. yang disalurkan, misalnya program ke- narasumber. Fragmentasi pengelola masing-masing luarga harapan (PKH) dikelola oleh Dir- Acara ini diselenggarakan sebagai bansos menambah rumitnya alur pe­ jen Perlindungan dan Jaminan Sosial bentuk dukungan Direktorat Litbang nyaluran bansos. dan bansos tunai dikelola oleh Dirjen untuk membantu pemeriksa dalam Di awal, mungkin memang ini Penanganan Fakir Miskin. mengarahkan pemeriksaan, khususnya merupakan buah dari ketiadaan koor- Basis data pun beragam. Ada yang pada topik yang terkait dengan kepa- dinasi antarlembaga. Namun, kondisi mendasarkan pada kepala keluarga, tuhan dalam penyaluran bansos. ini dapat memicu pihak-pihak terkait perorangan, dan lain-lain. Hal tersebut Berdasarkan reviu atas hasil peme- untuk memanfaatkan kesempatan. dapat mengakibatkan tidak terpadu­ riksaan BPK sebelumnya dan diskusi Bukankah kecurangan itu timbul kare- nya data yang digunakan sebagai dengan Deputi Pencegahan KPK, ada na adanya kesempatan? Saat ini tekan­ dasar penyaluran bansos yang dapat enam titik kritis dalam penyaluran an yang dihadapi semua orang pun berujung pada overlap dan/atau gap bansos yang berpotensi menimbulkan meningkat. penerima bansos.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 27 SOROTAN

Program Jaring Pengaman Sosial Covid-19

Sumber: Ratas PEN 3 Juni 2020

Saat ini, DTKS yang dianggap rangnya 2 kali dalam setahun, dengan harus dilaporkan kepada Dinas Sosial sebagai “sumber data orang miskin sumber data berjejang dari desa/ untuk diusulkan masuk dalam DTKS. se-Indonesia” dikelola “hanya” oleh kecamatan/kabupaten/kota/provinsi. Namun, data penerima bansos yang Pusdatin Kementerian Sosial. Sebuah Verifali dikecualikan apabila terdapat diperoleh dari pendataan di lapangan satker selevel eselon 2 yang bertang- situasi tertentu baik langsung maupun atau program lain tersebut harus di- gung jawab untuk mengelola 96 juta tidak langsung yang mempengaruhi validasi melalui data NIK yang dimiliki data penduduk miskin se-Indonesia. seseorang menjadi fakir miskin. Hasil Disdukcapil. Pada praktiknya, kedua Besar­nya cakupan tugas Pusdatin verifali ini setiap periodenya ditetap­ dinas tersebut di daerah menjalankan dibandingkan­ dengan jumlah dan kan dalam SK Mensos tentang DTKS. program kerjanya masing-masing kompetensi sumber dayanya me- Tetapi menurut KPK, hanya sekitar tanpa berkoordinasi. Titik kritis di sini nimbulkan risiko tidak optimalnya 286 kabupaten/kota atau separuh dari adalah bahwa di tingkat hulu, data monitoring, evaluasi, verifikasi, dan seluruh kabupaten/kota di Indonesia belum dikelola dengan benar dan validasi (verifali) data dari data-data yang memutakhirkan data-data pada belum ada standar data yang jelas an- yang dimutakhirkan oleh pemda. tahun 2018. Menurut evaluasi KPK, hal tar entitas pemerintah. Padahal, integrasi dan pemutakhiran ini terjadi salah satunya karena adanya data merupakan kunci bansos untuk otonomi daerah yang memberikan 3. Data error tepat sasaran. kewenangan luas kepada pemda da- Pada masa sebelum pandemi Co- KPK menyatakan pernah melaksa- lam mengatur berbagai hal. vid-19 terjadi, data penerima bersum- nakan reviu terkait basis pembentuk Ada kecenderungan juga daerah ber dari DTKS. DTKS sendiri merupakan data ini dengan melakukan reviu atas enggan untuk menyajikan fakta ten- database keluarga/individu miskin penerimaan PKH di salah satu keca- tang pertambahan orang miskinnya berbasis Nomor Induk Kependudukan matan di Manokwari. Hasilnya bahkan yang terkait dengan persepsi keberha- (NIK) yang sudah tercatat pada Ke- hanya untuk PKH pun terdapat pene- silan kepala daerah dalam memimpin. menterian Sosial. DTKS menjadi data rima manfaat yang saling tumpang Dalam hal ini, pemda tidak mengang- sumber bagi penyaluran bansos pe- tindih. gap penting aturan Kementerian So- merintah, misalnya bantuan Program Sesuai Undang-Undang Nomor sial untuk memutakhirkan data orang PKH dan bantuan pangan non-tunai 13 Tahun 2011 tentang Penanganan miskin. atau BPNT (sebelum Covid-19). Fakir Miskin, pemerintah dalam hal ini Pemutakhiran data bansos di dae- Dalam perjalanannya DTKS ber- Kemensos wajib untuk melakukan ve- rah dilakukan bekerja sama antara Din- masalah karena banyaknya NIK yang rifali data terpadu kesejahteraan sosial sos dan Disdukcapil di tingkat daerah. ter­nyata tidak dapat diverifikasi. Se- (DTKS) secara berkala sekurang-ku- Dalam hal ini, data penerima bantuan banyak 19 juta dari 96 juta DTKS tidak

28 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

tervalidasi NIK-nya. Apabila bansos tentu menimbulkan masalah karena kriteria dalam DTKS. Belum lagi di- terus mengalir kepada 19 juta individu data tersebut diperlukan sebagai dasar tambah dengan penyaluran langsung tersebut, maka isu penerima fiktif men- utama dijalankannya program-pro- tanpa memverifikasi NIK sebagaimana gemuka. Lebih lanjut, kondisi ini juga gram terkait pengentasan kemiskinan upaya yang dilakukan terkait DTKS. dapat merambat pada validitas data di Indonesia. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Di sisi lain, pemutakhiran data 4. Ketidakjelasan kriteria Kesehatan Nasional (JKN). Berapa juga sudah dilakukan beberapa Pem- bansos yang bersumber besar dana yang ditempatkan peme- da (melalui Dinas Dukcapil) namun dari dana desa rintah di BPJS kesehatan untuk 19 juta sayangnya tidak bersifat substansial, Kerumitan desain bansos ditambah warga yang tidak jelas eksis­tensinya? belum meng­akomodasi inclusion dan lagi dengan bansos yang bersumber Di level daerah, dinas sosial (din- exclusion error di atas. dari dana desa, dimana kriteria pe- sos) harusnya bisa melihat basis data Peran pemerintah pusat maupun nerima sepenuhnya ditentukan oleh NIK yang dikelola oleh Dinas Kependu- daerah sangat krusial untuk pemu- musyawarah desa. Potensi tumpang dukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) takhiran data dan menjadi titik kritis tindih semakin tinggi, namun sulit un- untuk mevalidasi eksistensi indivi- ketepatan penyaluran bansos. Peme- tuk memverifikasinya karena ketiadaan du-individu dalam DTKS. Kembali lagi rintah dan pemda sedang dalam pro- kriteria yang jelas. Nilai yang diberikan masalah koordinasi mengemuka dima- ses untuk terus membersihkan DTKS kepada individupun kecil. Peran APIP na Dinas Dukcapil merupakan instansi yang tidak terverifikasi dengan NIK. sampai ke bansos dana desa ini pun vertikal Kemendagri, sementara Dinsos belum dapat dipastikan. adalah Organisasi Perangkat Daerah Data non-DTKS Sementara itu, terkait pendataan (OPD) daerah. Khusus menghadapi Covid-19, ter- penerima bansos dana desa, Kemen- dapat penambahan keluarga/individu terian Sosial sudah memberikan DTKS Inclusion dan Exclusion Error miskin yang kemudian dicatatkan da- kepada kepala daerah. Data ini bisa Ketidakpatuhan pemda, dalam lam basis data tambahan yang disebut digunakan sebagai acuan dalam peng­ hal ini dinas sosial, untuk melakukan non-DTKS. Warga yang terdampak Co- usulan data bansos tunai dan membe- pemutakhiran data berdampak pada vid-19 dan berpotensi menjadi warga rikan kebebasan kepada pemerintah terjadinya inclusion error yaitu dimana miskin baru termasuk dalam kategori setempat untuk mengusulkan data pe- seseorang yang harusnya memenuhi non-DTKS. Ini menjadi sumber keru­ nerima yang berada di luar DTKS. Na- syarat fakir miskin, tapi tidak masuk mitan baru, manakala daerah menggu- mun, pengusulan itu harus memenuhi dalam DTKS. Mungkin seseorang nakan kriteria yang tidak sama dengan syarat bahwa individu bukan penerima dulunya masih berada di luar kriteria bansos PKH dan/atau bukan penerima namun kemudian berubah masuk ke BPNT. Kondisi ini tentu menimbulkan dalam kriteria. permasalahan, seperti bakal ditemu­ Berkebalikan dengan kondisi di kannya warga miskin yang menerima atas, ketidakpatuhan pemda untuk bansos dobel atau justru tidak meneri- memutakhirkan data juga dapat ber- ma bansos apapun, manakala kualitas dampak pada exclusion error di mana Ada kecenderungan DTKS belum dapat diyakini. warga yang seharusnya tidak berhak/ juga daerah enggan sudah tidak lagi berhak mendapat 5. Free raider bansos namun masih masuk dalam untuk menyajikan Data KPK menunjukkan dari 270 penerima (meninggal, berpenghasilan fakta tentang per- daerah yang akan menyelenggarakan lebih baik, dll). Selain itu ketidakpatuh­ pilkada, 37 daerah di antaranya (13,7 an pemutakhiran DTKS berbasis NIK tambahan orang persen) menganggarkan Jaring Peng­ juga menghambat monitoring terha- miskinnya yang aman Sosial di atas 40 persen dari total dap mutasi perpindahan keluar/masuk anggaran Covid-19. Bahkan, pada dae- orang miskin antar wilayah. terkait dengan rah pilkada yang memiliki potensi pe- Bahkan KPK menemukan, pada sa- tahana maju kembali, range anggaran at DTKS disandingkan dengan NIK pa- persepsi keberhasil­ JPS adalah 32-88 persen. Peng­alokasian da Samsat dan Badan Penyelenggara an kepala daerah sejumlah besar anggaran untuk bansos Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS-TK), ini ditengarai dilakukan untuk memper- terdapat sekitar 118 ribu DTKS meru- dalam memimpin. tahankan approval rate dan memper­ pakan anggota TNI, Polri, dan PNS aktif. oleh dukungan warga terhadap kepe- Manajemen data yang berantakan ini mimpinan seorang kepala daerah.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 29 SOROTAN

6. Kualitas dan kuantitas bansos Di bagian terkahir dari siklus pem- berian bansos, terdapat risiko kualitas Anggaran (dalam bentuk barang) dan kuantitas TOTAL ANGGARAN: bansos yang tidak seharusnya. Titik Penanganan krusial yang perlu dicermati terkait Rp695,2 Triliun bansos dalam bentuk barang di anta- Covid-19 Anggaran kesehatan: ranya terkait pengadaan barang dan Rp87,55 Triliun jasa (PBJ)-nya. Seharusnya akan lebih sederhana bansos diberikan dalam Anggaran perlindungan sosial: Rp203,9 Triliun bentuk tunai. Perlu dicermati juga pe­ ngeluaran-pengeluaran yang disisip­ Insentif usaha: kan dalam penyaluran bansos yang Rp120,61 Triliun

sebenarnya merupakan pengeluaran Stimulus UMKM: tambahan yang ternyata jumlahnya Rp123,46 Triliun cukup besar seperti adanya honora- rium, pembelian tas-tas kemasan ban- Pembiayaan korporasi: Rp53,57 Triliun sos, dan pencetakan logo-logo terkait (indikasi memanfaatkan kesempatan Dukungan sektoral K/L dan pemda: politik), kemudian pembelian barang Rp106,11 Triliun modal seperti laptop dalam rangka pembagian bansos. Sumber: Kemenkeu Namun demikian perlu diingat bah­wa konfirmasi langsung ke peneri- ma terkait kualitas dan kuantitas ban- yang terkait dengan risiko tersebut. sos sulit dilakukan karena begitu be- Kepatuhan pemerintah dan pemda sarnya jumlah penerima, dan sampling terhadap pemutakhiran data pendu- yang dilakukan dibandingkan dengan duk sebagai basis pembentuk DTKS sumber daya yang ada akan tidak per- maupun non-DTKS sebagai dasar pe­ nah mencapai angka yang cukup. Kon- Konfirmasi langsung nyaluran program bansos pemerintah firmasi kepada penerima dilaksanakan ke penerima terkait menjadi salah satu hal yang signifikan hanya untuk memperkuat dugaan di untuk diperiksa. Langkah awal adalah lapangan, jangan dibuat sebaliknya kualitas dan kuantitas melihat apakah pemerintah/pemda dimana konfirmasi langsung kepada bansos sulit dilakukan telah melakukan validasi data DTKS penerima menjadi penilaian utama dengan NIK (sebagai titik poros) untuk ketidakpatuhan yang terjadi. Selain itu, karena begitu besar­ memastikan eksistensi warga miskin di penerima juga cenderung tidak tahu nya jumlah penerima, dalam DTKS. Kemensos, Kemendagri, dan tidak peduli sumber bansos yang Disdukcapil, dan Dinsos bisa menjadi mereka terima, sehingga sulit untuk dan sampling yang entitas pertama untuk diperiksa. memverifikasi tumpang tindih peneri- dilakukan dibanding- Fokus pemeriksaan yang lebih maan bansos. auditable adalah pada sisi data pem- kan dengan sumber bentuk DTKS. Kewajiban pemerintah/ Usulan fokus pemeriksaan BPK pemda untuk memutakhirkan DTKS Berbagai potensi permasalahan daya yang ada akan telah diatur dalam UU 13 Tahun 2011 di atas harus ditangkap di dalam pe- tidak pernah mencapai Tentang Penanganan Fakir Miskin, meriksaan BPK. Standar Pemeriksaan sehingga ketidakpatuhan dalam me- Keuangan Negara (SPKN) mengha- angka yang cukup. lakukan pemutakhiran data dapat ruskan pemeriksa untuk mengiden- menyebabkan kebocoran keuangan tifikasi faktor risiko kecurangan dan negara yang luar biasa jumlahnya. Hal menilai risiko adanya ketidakpatuhan patutan (abuse). Risiko tersebut harus ini sebenarnya tidak hanya relevan terhadap ketentuan peraturan perun- dianggap sebagai risiko yang signifi- di saat pandemi Covid-19 melanda dang-undangan yang disebabkan oleh kan dan pemeriksa harus memperoleh namun dalam kondisi normal terkait kecurangan (fraud) dan/atau ketidak- pemahaman tentang pengendalian program bansos pemerintah. l

30 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN Memberikan Nilai Tambah untuk Masyarakat

Pemerintah diharapkan tak hanya mengejar predikat opini WTP terkait penyajian laporan keuangan saja.

ebagai lembaga pe- meriksa, Badan Peme- riksa Keuangan (BPK) RI selalu mencoba untuk memberikan ni- lai tambah untuk ma­ Ssyarakat. Seperti yang dilakukan BPK saat melakukan pemeriksaan keuangan LKPD tahun anggaran 2019. Selain pemeriksaan yang biasa dilakukan, BPK juga melakukan pe- meriksaan kinerja. Ada beberapa daerah yang menjadi pilot project BPK. Satu di antara­nya yaitu Peme- rintah Provinsi DKI Jakarta terkait dengan upaya pengendalian pen- cemaran udara sektor transportasi darat. “Sebenarnya, International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) telah me- netapkan International Standard of Supreme Audit Institutions (ISSAI) No 12 tentang The Value and Benefits of Supreme Audit Ins- titutions–making a difference to the lives of citizens. Jadi, sebuah lemba- ga pemeriksa harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ka- ta Anggota V BPK Bahrullah Akbar n Bahrullah Akbar kepada Warta Pemeriksa di Jakarta belum lama ini.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 31 SOROTAN

adrian pranata/unsplash

Pilot 5Projects

elain DKI Jakarta, BPK melalui AKN V me- Di Provinsi Jawa Timur, BPK melakukan pemerik- lakukan pemeriksaan kinerja bersamaan saan kinerja atas efektivitas program pembangunan de­ngan pemeriksaan keuangan atas LKPD se- dan pemeliharaan jalan dan jembatan tahun anggar­ cara piloting pada empat pemerintah provinsi an 2019 yang hasilnya cukup efektif. Sementara di Slain di wilayah Jawa dan Sumatra. Daerah-daerah itu BPK melakukan pemeriksaan kinerja atas efekti- yakni Pemprov Aceh, Pemprov Lampung, Pemprov vitas program pembangunan dan pemeliharaan infra­ , dan Pemprov Jawa Timur. struktur dari dana otsus tahun anggaran 2019 yang Topik pemeriksaan kinerja di lima daerah terse- hasilnya kurang efektif. but berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi ma- Sedangkan pemeriksaan kinerja atas pengenda- sing-masing entitas. Di Provinsi Banten, BPK melakukan lian pencemaran udara dari sektor transportasi darat pemeriksaan kinerja atas efektivitas penanggulang­an di DKI Jakarta hasilnya masih perlu ditingkatkan. bencana tahap prabencana tahun anggaran 2019 yang “Pada tahun-tahun mendatang, bukan tidak mungkin hasilnya belum efektif. dilakukan pemeriksaan kinerja penanganan polusi Di Provinsi Lampung, BPK melakukan pemerik- pada pemerintah provinsi atau kota/kabupaten lain- saan kinerja atas efektivitas upaya pemda untuk men- nya. Malah, piloting pemeriksaan kinerja semacam ini capai target kemantap­an jalan dalam mendukung akan diperluas pada entitas lainnya,” ujar kata Anggo- pergerakan orang dan barang tahun anggaran 2019 ta V BPK Bahrullah Akbar di Jakarta, beberapa waktu yang hasilnya kurang efektif. lalu. l

32 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

Bahrullah menambahkan bahwa atas pertimbang­an prinsip itu, BPK pun terdorong untuk menerapkannya. Karenanya tercetus keinginan untuk mengembangkan pemeriksaan laporan keuang­an yang memperhatikan aspek kinerja yang dicapai oleh pemerintah. Dengan begitu, pemerintah tak hanya akan mengejar predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terkait penyajian Sistem pengujian emisi laporan keuang­an saja. Akan tetapi terdorong juga untuk kendaraan bermotor mengelola sumber daya yang ada semaksimal mungkin. “Selama ini, bisa dibilang berbagai pemeriksaan BPK belum dimutakhirkan tidak langsung menyentuh masyarakat karena yang dipe- riksa lebih kepada laporan keuangan lembaga pemerintah ditambah regulasi daerah. Lewat upaya ini BPK berupaya memberikan nilai yang belum lengkap tambah yang langsung dirasakan masyarakat,” ucap dia. DKI Jakarta, lanjut Bahrullah, merupakan contoh per- dan belum diterapkan tama dalam hal pemeriksaan kinerja pengendalian pen- sepenuhnya. cemaran lingkungan. Alasannya tak lain karena banyak data yang menunjukkan bahwa DKI Jakarta mengalami peningkatan pencemaran udara yang cukup signifikan. Ini lantaran Jakarta merupakan pusat aktivitas daerah

KURANG EFEKTIF PEMERIKSAAN KINERJA ATAS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR 1 DARI DANA OTSUS TA 2019 PADA PEMERINTAH ACEH

 KURANG EFEKTIF PEMERIKSAAN KINERJA ATAS EFEKTIVITAS UPAYA PEMDA UNTUK MENCAPAI TARGET KEMANTAPAN JALAN DALAM MENDUKUNG 2 PERGERAKAN ORANG DAN BARANG TAHUN 2019 PADA   PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

MASIH PERLU DITINGKATKAN    PEMERIKSAAN KINERJA ATAS PENGENDALIAN PENCEMARAN 3 UDARA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT PADA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2019

  BELUM EFEKTIF PEMERIKSAAN KINERJA ATAS EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN 4 BENCANA TAHAP PRA BENCANA TA 2019 PADA PEMERINTAH PROVINSI BANTEN  

CUKUP EFEKTIF PEMERIKSAAN KINERJA ATAS EFEKTIVITAS PROGRAM 5 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN TA 2019 PADA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 33 SOROTAN

sekitar sehingga menuntut mobilitas masyarakat hanya berjumlah 87 hari dalam setahun. Tapi untuk yang tinggi. 2018, jumlah hari “tidak sehat” meningkat sebanyak Studi United Nations Environment Program 110 persen menjadi 187 hari dalam setahun,” ung­ memperkirakan kalau potensi kerugian kesehatan kap dia. yang ditimbulkan oleh paparan polusi PM 2.5 di DKI Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan Jakarta mencapai 6,1 juta gejala kardio-pernapasan BPK menyimpulkan bahwa upaya Pemprov DKI dengan biaya perawatan sebesar Rp 51,2 triliun (3,9 Jakarta untuk melaksanakan pengendalian pence- miliar dolar AS) selama tahun 2016. maran udara dari sektor transportasi darat masih Data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) perlu ditingkatkan. Terutama dengan memperhati- dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan­an kan empat permasalahan utama. tahun 2017 dan 2018 juga menyatakan DKI Jakarta Pertama, ucap dia, Pemprov DKI Jakarta belum dalam posisi “Waspada”. Dalam indeks ini, Jakarta memiliki grand design pengendalian pencemaran menjadi satu-satunya provinsi yang dikategorikan udara yang komprehensif dalam upaya perbaikan dalam kelompok tersebut. kualitas udara. Penyusunan grand design tersebut “Bahkan dari tahun 2015 sampai dengan 2018, dilakukan dengan mengakomodasi database dan jumlah hari “tidak sehat” selama satu tahun terus model inventarisasi yang berkesinambungan dalam meningkat. Jumlah hari “tidak sehat” pada 2014 penyusunan kebijakan. Dengan begitu, aktivitas

Pembangunan Zona Integritas Dukung Visi-Misi BPK

nggota V BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuang­ an Negara V Bahrullah Akbar menyatakan bu- tuh upaya yang keras dan serius dalam meraih predikat Zona Integritas( ZI) menuju Wilayah ABebas korupsi (WBK) dan Wilayah Bebas Bersih dan Me- layani (WBBM). Bahrullah menekankan, pembangunan Intinya, pembangunan Zona ZI penting untuk terus dilakukan karena mendukung Integritas membutuhkan perwujudan visi dan misi BPK. Bahrullah mengatakan, visi BPK adalah menjadi pen- komitmen dari seluruh unsur dorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai dan sinergitas antara sumber tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat. Sementara misi BPK yaitu memeriksa penge­ daya manusia, tata laksana, lolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara sarana dan prasarana, teknologi bebas dan mandiri, serta melaksanakan tata kelola organi- sasi yang berintegritas, indepeden dan profesional. informasi di satuan kerja. Ia mengatakan, pembangunan ZI bermanfaat untuk memperkuat kualitas pemeriksaan dan kelembagaan. Semakin berkualitas pemeriksaan yang dilakukan oleh meraih predikat ZI WBK/WBBM. Pertama, ucap dia, BPK, kata Bahrullah, maka hasil pemeriksaan BPK sema- sosialisasi pembangunan ZI oleh Pimpinan BPK di BPK kin bermanfaat. “Sehingga BPK semakin berperan se- Pusat maupun BPK Perwakilan. Berikutnya, bimbingan bagai pendorong pengelolaan keuangan negara untuk teknis oleh Inspektorat Utama guna memperdalam pe- mencapai tujuan negara.” menuhan per­syaratan dalam lembar kerja evaluasi pem­ Ada beberapa upaya yang dilakukan BPK dalam bangunan ZI.

34 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

pengendalian pencemaran udara yang dilakukan lintas belum optimal dalam mendukung penurunan bisa terpadu. pencemaran udara di DKI Jakarta. Dalam hal ini, Kedua, penerapan kebijakan bahan bakar ramah sistem transportasi publik yang belum sepenuhnya lingkungan dalam upaya meningkatkan kualitas terintegrasi dengan baik. Pola manajemen rekayasa udara di DKI Jakarta belum didukung dengan ren- lalu lintas juga belum optimal dalam mendukung cana aksi dan target konversi ke bahan bakar ramah pola perjalanan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Ketiga, penerapan kebijakan uji emisi udara. kendaraan bermotor belum optimal dalam upaya Terkait hasil pemeriksaan, dia mengatakan, meningkatkan kualitas udara di DKI Jakarta. Pemda DKI memberikan tanggapan positif. Bahkan “Pemprov DKI Jakarta dalam menentukan target pemprov sangat berharap BPK dapat mendorong kegiatan dan aktivitas pendukung belum konkrit percepatan aksi pengendalian pencemaran udara mengarah pada ukuran hasil. Sistem pengujian dari pihak lain di luar kendali pemerintah daerah. Se- emisi kendaraan bermotor belum dimutakhirkan misal seperti pemerintah pusat, BUMN, dan swasta. ditambah regulasi yang belum lengkap dan belum “DKI dalam hal ini menilai penanganan pence- diterapkan sepenuhnya,” ungkap dia. maran udara tidak dapat ditangani oleh mereka saja. Keempat, penerapan sistem transportasi publik Namun membutuhkan dukungan dan sinergi dari yang terintegrasi serta manajemen rekayasa lalu seluruh pihak,” ucap dia. l

Selanjutnya, melakukan penilaian internal oleh Itama beberapa BPK Perwakilan di bawah Auditorat Utama Ke­ untuk menentukan satker yang akan diajukan ke peni- uangan Negara V yang meraih predikat WBK. Pada 2016, laian tim penilai nasional. Selain itu, dilakukan simulasi predikat WBK diraih BPK Perwakilan Provinsi Banten, DIY. survei eksternal kepada auditee satker oleh Itama untuk dan Jawa Timur. Pada 2017, predikat WBK disematkan ke- memproyeksikan penilaian komponen hasil oleh tim pada BPK Perwakilan , Aceh, dan Jawa Tengah. penilai nasional. Terakhir, pendampingan satker baik Setahun berselang atau pada 2018, giliran BPK Perwa- pada persiapan akhir, sebelum penilaian oleh tim penilai kilan Sumatra Barat yang mendapatkannya. Adapun pada nasional maupun pada saat dilakukannya penilaian oleh 2019, predikat WBK diraih BPK Perwakilan Provinsi Jawa tim penilai nasional. Barat dan . Dalam upaya mendapatkan predikat WBK/WBBM, “Sedangkan untuk tahun 2020, yang meng­usulkan Bahrullah berpesan agar seluruh satuan kerja, khususnya WBK adalah BPK Perwakilan Provinsi Sumatra Utara, yang berada di bawah Auditorat Utama Keuangan Nega- Kepri, Sumatra Selatan, DKI Jakarta, dan Bengkulu. Juga ra V membuat inovasi-inovasi baru untuk mempercepat, terdapat satkwr yang mengusulkan WBBM, yaitu BPK mengefektifkan,­ dan memberikan nilai tambah dalam Perwakilan Jawa Timur, DIY, Banten dan Sumatra Barat. pelaksanaan tugasnya. Ia mengakui memang membutuhkan upaya dalam “Intinya, pembangunan Zona Integritas membutuh­ pencapaian predikat WBK terutama terkait sosialisasi dan kan komitmen dari seluruh unsur dan sinergitas antara pemahaman terkait tugas, fungsi dan kewenangan yang sumber daya manusia, tata laksana, sarana dan pra­ dimiliki oleh BPK kepada seluruh stakeholder dan men- sarana, teknologi informasi di satuan kerja. Hal lain yang dorong para kepala satker untuk membuat inovasi-ino- harus terus dilakukan adalah monitoring dan evaluasi vasi yang akan mengefektifkan pelaksanaan tugasnya. dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan yang di- Namun hal tersebut telah dapat dilaksanakan dengan lakukan,” kata Bahrullah. baik oleh satker yang tecermin dari pencapaian WBK Sejauh ini, kata Bahrullah, sejak 2016 sudah ada oleh beberapa Perwakilan di lingkungan AKN V. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 35 SOROTAN

Pemeriksaan Kinerja Sebagai Fungsi Kontrol

dan Bina Konstruksi melakukan komunika- si dengan BPK secara terbuka. Kemudian BPKAD juga melakukan koordinasi de­ ngan BPK terkait pemenuhan kebutuhan data alokasi anggaran program dan ke- giatan tersebut serta penyediaan laporan data realisasi program dan kegiatan. “Perhitungan kapitalisasi aset terkait belanja modal jalan tersebut dilakukan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 101 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Lampung yang ter- cantum dalam laporan hasil pemeriksaan BPK,” tambah dia. Dalam komunikasi yang terjalin, jelas Fahrizal, dijelaskan bahwa pertimbangan n Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan fokus pemeriksaan diarahkan kepada lampungprov.go.id pengelolaan program terkait kemantapan Minimnya anggaran emerintah Provinsi (Pemprov) jalan. Hal ini meliputi perencanaan pro- disebut menjadi salah Lampung menyambut baik gram, struktur organisasi dan tata kerja satu alasan utama pemeriksaan kinerja peme- serta sarana dan prasarana yang men- rendahnya kondisi jalan rintah daerah yang diinisiasi dukung pelaksanaan program/kegiatan, dan akses transportasi Badan Pemeriksa Keuangan pelaksanaan program untuk mencapai di Provinsi Lampung. (BPK) RI. Terhadap Pemprov target kemantapan jalan, dan monitoring PLampung, BPK melakukan pemeriksaan ki- dan evaluasi (monev) untuk memastikan nerja atas efektivitas upaya pemda untuk output program tercapai. mencapai target kemantapan jalan dalam Memang, kata dia, secara umum kon- mendukung pergerakan orang dan ba- disi jalan dan akses transportasi di Provinsi rang tahun anggaran 2019 yang hasilnya Lampung masih tergolong rendah. Uta- kurang efektif. manya pada akses yang menghubungkan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pusat industri dan pertanian. Akses-akses menjelaskan, pemerik­saan BPK meru- ini masih dalam kondisi jalan yang buruk, pakan bagian dari fungsi pengawasan baik jalan provinsi maupun jalan kabupa- terhadap kinerja pengelolaan keuangan ten. negara. “BPK berperan sebagai fungsi kon- “Untuk jalan status provinsi, dengan trol terhadap pertanggungjawaban pen- panjang 1.693,273 km, kondisi jalan man- gelolaan keuangan negara yang bersih tap (baik dan sedang) tahun 2019 adalah dan efisien, mendorong efektivitas kinerja masih sebesar 74,41 persen. Sementara pemerintahan yang lebih baik,” kata dia, sisanya 25,59 persen berada dalam kondisi beberapa waktu lalu. rusak ringan dan rusak berat,” ujar Fahrizal. Menurut dia, Pemprov Lampung selalu Dia mengakui memang ada beberapa menjaga komunikasi dengan BPK. Terkait masalah terkait masalah ini. Kendala yang pemeriksaan kinerja ini, Dinas Bina Marga dihadapi dari sektor perhubungan antara

36 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN

lampungprov.go.id

n Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) meninjau pembangunan jalan Ruas Kota Gajah-Simpang Randu, Kabupaten Lampung Tengah. lain minimnya anggaran sektor perhubungan garan muatan melebihi tonase yang melampaui sehingga tidak mencukupi untuk pengadaan kekuatan struktur jalan. dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan di Selain itu, tingginya angka degradasi jalan jalan provinsi sesuai standar. Ini menyebabkan provinsi. Kondisi topografi alam yang sebagian tingginya tingkat kecelakaan dan kemacetan besar badan jalan terletak berdampingan de­ jalan yang berdampak pada deformasi jalan dan ngan sungai dan rawa yang terkadang meng­ mempercepat laju kerusakan jalan. akibatkan terendamnya sebagian badan jalan. Kemudian, anggaran yang dibutuhkan Kendala lainnya, kata dia, semakin banyak­ dalam mengimplementasikan strategi dan nya pemanfaatan rumija yang tidak sesuai kebijakan untuk menurunkan polusi udara di peruntukannya oleh masyarakat. Masyarakat Provinsi Lampung sangat besar. Sehingga pen- setempat juga kurang bekerja sama terkait danaan dan pembiayaan yang minim menjadi pembangunan. permasalahan utama pada sektor ini. “Belum sinergisnya penyediaan infrastruktur “Minimnya pendanaan berdampak lang- jalan dan jembatan antara kewenangan nasio- sung terhdap pengawasan terhadap perilaku nal, provinsi, dan kabupaten/kota. Serta belum pengemudi angkutan umum, baik ang­kutan maksimalnya pemanfaatan teknologi dalam penumpang maupun angkutan barang dalam penyelenggaraan jalan,” ungkap dia. berlalu lintas di jalan. Dampak nyata terlihat dari Meskipun begitu, Pemprov Lampung tetap kerusakan jalan provinsi yang sebagian besar berharap dapat mencapai target kenaikan kon- diakibatkan oleh angkutan barang yang meng­ disi kemantapan jalan provinsi sekitar 1 persen angkut barang lebih dari jumlah beban yang per tahun. Sementara kondisi kemantapan diizinkan (JBI) kendaraan tersebut,” ujar dia. jalan provinsi dapat mencapai 83 persen pada Sementara terkait penanganan jalan, ken- akhir 2024. Hal itu dengan mempertimbangkan dala yang ditemui antara lain ketersediaan tingkat kerusakan jalan serta ketersediaan ang- anggar­an yang belum mampu memenuhi ke- garan. butuhan dukungan pembangunan infrastruktur “Dengan peningkatan kondisi kemantapan jalan dan jembatan provinsi. Kemudian, kualitas jalan provinsi diharapkan akan mendukung pekerjaan yang masih belum maksimal dan ti- konektivitas antarwilayah di Provinsi Lampung. dak sesuai dengan umur rencana. Sehingga biaya transportasi (cost transport) Lalu, semakin tingginya pertumbuhan vo- menjadi lebih terjangkau dan pada akhirnya lume lalu lintas seiring meningkatnya kondisi kesenjangan antarwilayah dapat berkurang,” jalan. Ini mengakibatkan bertambahnya pelang- papar dia. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 37 SOROTAN

Rekomendasi BPK Jadi Bahan Pembenahan

Khofifah menyatakan Pemprov Jatim aktif memberikan pendampingan uji petik pemeriksaan hasil pembangunan APBD dan memberikan penjelasan proses pelaksanaan kegiatan.

emerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menya- takan akan selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam n Gubernur Jawa Timur hal pengawasan pembangunan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, jatimprov.go.id hasil pemeriksaan dan rekomendasi BPK selalu dukungan angkutan massal adalah Malang Raya, Madiun Ra- Pdijadikan Pemprov Jatim sebagai bahan pembenahan. ya dan Jember Raya. “Setiap masukan dari BPK akan menjadi perhatian serius “Jawa Timur adalah salah satu provinsi besar yang belum bagi Pemprov Jatim untuk dilakukan pembenahan, sehingga mempunyai angkutan massal wilayah aglomerasi,” ujar Kho- ke depannya akan semakin baik dalam perencanaan pem- fifah. bangunan, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga anggarannya,” kata Khofifah kepada Warta Pemeriksa. ingin mengembangkan kapasitas dan kualitas pelayanan ter- Sebagai informasi, BPK melalui Auditorat Keuangan minal Tipe B yang manusiawi dan jika memungkinkan mem- Negara (AKN) V melakukan pemeriksaan kinerja bersamaan punyai kualitas pelayanan seperti di bandar udara. dengan pemeriksaan keuangan atas laporan keuangan pe- Menurut dia, saat ini sudah mulai disusun master plan. merintah daerah (LKPD). Ada lima provinsi yang menjadi pilot pengembangan terminal tipe B dan diharapkan secara ber- project. Salah satunya adalah Jawa Timur. tahap implementasi dari master plan tersebut dapat segera Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim selalu membuka direalisasikan. Sehingga, terminal penumpang yang menjadi pintu bagi BPK. Bahkan kata dia, Pemprov Jatim turut hadir salah satu pintu masuk utama ke wilayah Jawa Timur bisa pada masa pemeriksaan tahunan program Angkutan Laut mendukung pengembangan ekonomi. Perintis APBN dan memberikan saran untuk lebih melibatkan Di bidang transportasi kereta api, Pemprov Jatim terus pemerintah daerah dalam hal koordinasi pelaksanaan dan memaksimalkan fungsi kereta api sebagai angkutan massal publikasi jadwal. cepat baik yang berskala lokal, regional maupun antar wila- “Pemprov Jatim juga kooperatif dalam pemeriksaan dan yah. Selain pelayanan kelas ekonomi, untuk angkutan lokal aktif memberikan pendampingan uji petik pemeriksaan hasil dan regional sudah waktunya dikembangkan layanan kelas pembangunan APBD dan memberikan penjelasan proses pe- non-ekonomi, sehingga masyarakat mempunyai pilihan ak- laksanaan kegiatan,” kata Khofifah. ses dengan kereta api yang lebih beragam. Terkait program pembangunan di bidang transportasi, Pengembangan konektivitas wilayah melalui angkutan Khofifah mengatakan salah satu harapan besar yang ingin laut juga harus terus didorong, baik angkutan yang bersifat diwujudkan di Jawa Timur adalah angkutan massal di wilayah komersial yang melayani daerah-daerah yang telah maju, aglomerasi Surabaya. Saat ini, angkutan massal yang ada maupun angkutan yang bersifat keperintisan untuk men- hanya melayani wilayah kota Surabaya, belum menyambung dorong perkembangan wilayah yang masih relatif kurang ke wilayah aglomerasi di sekitarnya seperti Gresik, Sidoarjo, berkembang. Mojokerto, Jombang, dan Bangkalan. Optimalisasi angggaran daerah untuk mendorong pe­ Kalaupun ada, kata dia, hanya berupa angkutan kereta ngembangan wilayah kepulauan diharapkan mampu mem- api komuter yang kondisinya sudah kurang memadai. Selain bangkitkan potensi ekonomi wilayah tersebut sehingga Surabaya, beberapa wilayah aglomerasi yang memerlukan mampu berkembang seperti wilayah lainnya. l

38 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOROTAN 540 Pemda Lakukan Refocusing Anggaran

Dana refocusing akan dititikberatkan pada penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial.

elaksana Tugas (Plt) Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri M Ardian Noervianto menyatakan sudah ada sebanhak 540 pemerintah daerah P(pemda), baik kabupaten/kota maupun provinsi, yang melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 dan melapor ke pemerintah pusat. Hanya ada dua pemerintah kabupaten yang belum melaporkan upaya refocus­ ing anggar­an penanganan Covid-19. “Jadi ada dua pemerintah dae- rah yang belum melaporkan, yaitu Pemkab Supiori dan Pemkab Yalimo, n Plt. Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, M. Ardian Noervianto . Namun, yang patut digaris- bawahi adalah belum melaporkan tak sama dengan belum me-refocusing Sehingga, total realokasi dan refocusing anggaran untuk Covid-19. Bisa jadi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah mereka belum melaporkan tapi sudah (APBD) mencapai Rp74,34 triliun. me-refocusing” ucap dia kepada Warta “Bila ditanya alokasinya dari mana, Pemeriksa. maka ini berdasar SKB dua menteri Ia menjelaskan, berdasarkan ber­asal dari jenis belanja, seperti Bila ditanya alo- instruksi Menteri Dalam Negeri No 1 barang dan jasa, rasionalisasinya kasinya dari mana, tahun 2020 dan SKB Mendagri dan mencapai 50 persen. Jadi semua yang Menkeu, dana refocusing tersebut disebutkan dalam SKB harus bisa digu- maka ini berdasar akan dititikberatkan pada penangan­ nakan untuk refocusing,” ungkap dia. SKB dua menteri an kesehatan, penanganan dampak Ia mengingatkan, bagi pemerintah ekonomi dan jaring pengaman sosial. daerah yang tak melakukan refocusing berasal dari jenis Untuk penanganan kesehatan, ber- maka ada sanksi yang menanti. Sanksi dasarkan data yang dilaporkan ke tersebut berupa penundaan pemba- belanja, seperti ba- Kemendagri, dana refocusing anggaran yaran Dana Alokasi Umum sebesar 30 rang dan jasa, rasio­ mencapai Rp29,19 triliun. persen. Sedangkan untuk jaring pengaman “Berdasarkan catatan kami dan nalisasinya menca- sosial alokasinya sebesar Rp28,47 triliun Kemenkeu tinggal lima pemerintah pai 50 persen. dan penanganan dampak ekonomi daerah yang mengalami penundaan alokasinya sejumlah Rp16,68 triliun. pembayaran DAU. Kelimanya dianggap

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 39 SOROTAN

Kebijakan Kemendagri untuk Memperkuat Penanganan Covid-19 di Daerah 1 2 3 4 Peraturan Menteri Instruksi Men- Peraturan Menteri Dalam Negeri SKB Mendagri dan Dalam Negeri Repu- dagri No. 1/2020 (Permendagri) Nomor 39 Tahun 2020 Menkeu tentang Per- blik Indonesia No- – Pencegahan tentang Pengutamaan Penggunaan cepatan Penyesuaian mor 20 tahun 2020 Penyebaran Alokasi Anggaran untuk Kegiatan APBD TA 2020 Dalam tentang Percepatan & Percepatan Tertentu, Perubahan Alokasi dan Rangka Penanganan Penanganan Co- Penanganan Penggunaan Anggaran Pendapat­ Covid-19 serta Peng­ rona Virus Disease Covid-19 di Ling­ an dan Belanja Daerah (APBD) dan amanan Daya Beli Ma­ 2019 di Lingkungan kungan Pemerin- Percepatan Implementasi SIPD pada syarakat dan Perekono- Pemerintah Daerah. tahan Daerah. Proses Penyusunan Anggaran 2021. mian Nasional.

belum melakukan refocusing” ujar dia. refocusing, yaitu bekerja sama dengan Tenggara dan Sumatra Barat. Ia mengakui untuk pengawasan inspektorat jenderal. Sedangkan untuk kabupaten/kota ada refocusing, berdasarkan Instruksi Presi- “Hasilnya berdasarkan catatan Manggarai Barat dan Purworejo,” ucap den Nomor 4 tahun 2020, lebih banyak kami, ada beberapa daerah yang me- dia. Ia menjelaskan, pengawasan rea- dilakukan Badan Pengawasan Keuang­ miliki penyerapan yang bagus seperti lisasi anggaran dilaporkan inspektorat an dan Pembangunan (BPKP). Na- Maluku, alokasi untuk penanganan Co- daerah dan diteruskan kepada Inspek- mun, Kemendagri juga memiliki cara vid-19 Rp21,34 miliar dengan realisasi torat Jenderal Kemendagri. tersendiri untuk mengawasi kegiatan Rp 17,5 miliar. Provinsi lainnya seperti Pengelolaan keuangan digital Ia menyatakan selama pandemi ada tantangan besar terkait pengawas­ Jumlah Refocusing an realokasi dan refocusing anggaran untuk Covid-19. Tantangan tersebut Anggaran Pemda terkait akuntabilitas keuangan daerah. Pengawasan ini, terutama terkait refocusing, pasti dirasakan juga oleh para pemeriksa Badan Pemeriksa Keu- Total: angan (BPK), baik yang di pusat mau- Rp74,34 triliun pun BPK Perwakilan. Sehingga mau tak mau, baik dialog maupun pengawasan Rp16,68 Kemendagri saat ini lebih banyak di- Penanganan lakukan secara virtual. triliun kesehatan Belajar dari pandemi Covid-19, Rp29,19 Kemendagri mendorong di 2021, se- Jaring triliun luruh pengelolaan keuangan daerah pengaman dilakukan secara digital. Tujuannya sosial untuk memberikan kemudahan dalam Rp28,47 hal pengawasan. Penanganan triliun Kemendagri sudah memulai hal dampak tersebut lewat Permendagri No 70 ekonomi tahun 2019 dengan nama Sistem Infor- masi Pemerintahan Daerah yang dida- Sumber: Kemendagri lamnya terkait perencanaan, pengang- garan dan laporan pemerintah. l

40 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SHARING KNOWLEDGE

Early Warning Penanganan Covid-19

Pemerintah harus melakukan mitigasi atas tingkat kedalaman dari sebuah kebijakan terhadap beban keuangan negara.

n Agus Joko Pramono dalam seminar “Tantangan Akuntabilitas Keuangan Negara di Masa Pandemi Covid-19”.

adan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI meng­ lenggara negara. Harapannya, kesalahan pada masa ingatkan pemerintah memperkuat mi- lampau tidak terulang lagi, khususnya mengenai le- tigasi risiko dalam mengelola anggaran mahnya sistem pengendalian pada masa krisis. untuk penanganan pandemik Covid-19. Agus menegaskan, pemerintah harus melakukan Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap mitigasi atas tingkat kedalaman dari sebuah kebijakan bencana atau krisis yang pernah dilakukan terhadap beban keuangan negara. BBPK, mitigasi risiko sangat penting dikedepankan guna “Kami sudah menyampaikan kepada KSSK (Komite menekan tingginya beban ke­uangan negara. Stabilitas Sistem Keuangan), kepada Menteri Keuangan, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono menjelaskan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan BPK pernah melakukan pemeriksaan terhadap pro- Otoritas Jasa Keuangan, bahwa sebelum membuat ke- gram dan dana penanggulangan bencana tsunami bijakan, maka harus dimitigasi terlebih dahulu. Mitigasi Aceh, penyelamatan Bank Century, hingga Bantuan dahulu tingkat kedalaman dari kebijakan tersebut ter- Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Dan semua krisis-kri- hadap bebannya kepada keuangan negara. Nah, hasil sis itu ternyata meninggalkan jejak fraudulent yang tersebut seharusnya menjadi early warning,” kata Agus. temuannya terjadi dan membekas sampai sekarang,” Ia pun berharap pemerintah bisa belajar dari kata Agus dalam seminar yang digelar Institut Pemerik­ pelaksanaan kebijakan BLBI maupun penyelamatan sa Keuangan Negara (IPKN) dengan tema “Tantangan Bank Century. Dalam kasus BLBI, pemerintah tidak Akuntabilitas Keuangan Negara di Masa Pandemi Co- mengetahui besaran secara tepat beban utang bank- vid-19” yang digelar di Jakarta, awal Juni. bank yang mengalami masalah likuiditas karena ter- Hasil pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, ujar dampak krisis moneter. Saat itu, tidak diketahui secara dia, dapat menjadi lessons learned dan sekaligus early pasti besaran biaya yang diperlukan untuk penyela- warning system yang perlu diperhatikan para penye­ matan Bank Century.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 41 SHARING KNOWLEDGE

Pelebaran defisit anggaran tanpa batasan tertentu, tanpa memperhatikan prinsip periodisitas, dan pembiayaan utang dalam jumlah besar, berpotensi meningkatkan risiko kesinambungan fiskal dan pada gilirannya dapat mengganggu kedaulatan negara.

Hal itu terlihat dari anggaran awal untuk menye­ beragam kegiatan, termasuk terkait penyusunan dan lamatkan Bank Century yang hanya Rp670 miliar, pemeriksaan atas laporan keuangan. Bahkan kondisi namun kemudian membengkak hingga menjadi saat ini juga dapat menyebabkan ketidakpastian Rp7 triliun. Dengan tidak adanya data yang tepat, yang berpotensi melahirkan kemungkinan salah saji maka beban keuangan untuk menyelamatkan material yang baru. “Karenanya ketika merencanakan perekonomian pada waktu itu sangat besar dan pemeriksaan, pemeriksa mungkin belum memper- jumlahnya terus meningkat. timbangkan atau mengidentifikasi risiko terkait pan- Terkait penanganan dampak Covid-19, Agus me­ demi dan cara memitigasinya,” kata dia. ngatakan BPK telah melakukan kajian atas Peraturan Padahal, lanjutnya, meski dalam kondisi pande- Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) mik, proses pemeriksaan harus tetap mematuhi stan- Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan dar yang telah dipersyaratkan. Karenanya pemeriksa Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Pe- perlu mempertimbangkan pengembangan prosedur nanganan Pandemi Corona yang kemudian disahkan alternatif yang berguna untuk mengumpulkan bukti menjadi undang-undang. Berdasarkan kajian BPK, pemeriksaan yang cukup dan tepat dalam men- kata Agus, asumsi makro dalam pelaksanaan APBN dukung kesimpulan pemeriksaan. Pada saat yang secara umum terabaikan dengan adanya perpu ter- sama, ucap dia, BPK telah menerapkan sistem kerja sebut. WFH (work from home). Praktik ini tentunya berdam- Dalam hal asumsi defisit anggaran, misalnya, pak terhadap pelaksanaan tugas pemeriksa, seperti pasal 2 perpu tersebut menyatakan bahwa pe- pembatasan tatap muka dalam pemeriksaan dan merintah berwenang untuk menetapkan batasan kewajiban mengikuti protokol kesehatan. defisit anggar­an melampaui 3 persen dari produk Dia pun meminta setiap pemeriksa memiliki domestik bruto (PDB) selama masa penangan­ kreativitas dalam memilih dan menggunakan an COVID-19. Sebelumnya, defisit anggaran di- prosedur alternatif. “IAASB telah mengeluarkan pu- batasi maksimal 3 persen terhadap PDB sesuai blikasi ‘Highlighting Areas of Focus in an Evolving Undang-Undang Keuangan Negara. Pemerintah Audit Environment Due to the Impact of Covid-19’ baru akan mengembalikan batas maksimal defisit yang diterbitkan pada Maret 2020. IAASB menya- 3 persen tersebut pada 2023 dan dilakukan secara takan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya, bertahap. pemeriksa perlu melakukan penyesuaian terhadap “Pelebaran defisit anggaran tanpa batasan ter- lingkungan yang berubah. Misalnya dengan mem- tentu, tanpa memperhatikan prinsip periodisitas, pertimbangkan kebijakan dan prosedur pengen- dan pembiayaan utang dalam jumlah besar, ber- dalian mutu yang berkaitan dengan arahan dan potensi meningkatkan­ risiko kesinambungan fiskal supervisi tim yang ditugaskan dan peninjauan atas dan pada gilirannya dapat mengganggu kedaulatan pekerjaan mereka,” tutur Agus. negara,” ucap dia. Satu hal yang pasti adalah pemeriksa harus tetap memiliki kewaspadaan yang tinggi akan Patuh standar kemungkinan terjadinya kecurangan dan/atau ke- Agus mengatakan, BPK dapat melakukan pe- salahan. Termasuk di antaranya penyajian laporan meriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan keuangan yang menyesatkan (fraudulent financial tertentu (PDTT) terkait penanganan pandemik Co- reporting). Hal ini dilakukan dengan tetap mem- vid-19. Ia mengakui, pandemik COVID-19 memang pertahankan sikap skeptisisme profesional dalam telah menyebabkan pembatasan dan penundaan melakukan prosedur pemeriksaan. l

42 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SHARING KNOWLEDGE Badiklat PKN Perkuat Distance Learning

Badiklat PKN andemi Covid-19 menuntut semua pihak beradapatasi berencana dengan norma-norma baru. Kegiatan-kegiatan yang biasa­ membentuk nya selalu digelar secara tatap muka, kini lebih sering Pusat Akademik dilaksanakan secara virtual. Adaptasi terhadap perubahan dan Teknologi kebiasaan tersebut turut dilakukan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) Pembelajaran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). untuk mendukung P Kepala Badiklat PKN Hery Subowo mengakui, penerapan work proses diklat from home (WFH) yang sempat dijalankan hampir semua instansi dan secara online. per­usahaan pada masa-masa awal pembatasan sosial berskala besar (PSBB), membuat kinerja Badiklat PKN terhambat. Ada cukup banyak kegiatan diklat yang ditunda. Bahkan, beberapa instansi membatalkan diklatnya sehingga Badi- klat PKN terpaksa menarik kembali penerimaan negara bukan pajak

n Kepala Badiklat PKN, Hery Subowo

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 43 SHARING KNOWLEDGE

(PNBP) yang sudah disetorkan ke kas negara. “Namun peserta. Menurut dia, ada cukup banyak peserta yang demikian, dengan adanya distance learning atau learn­ merasakan adanya kemudahan dengan mengikuti ing from home, kendala ini sedikit demi sedikit dapat pembelajaran secara online. Namun, ada pula peserta dilalui,” kata Hery kepada Warta Pemeriksa. yang merasa kesulitan, khususnya peserta generasi tua Hery menyatakan, Badiklat PKN selama masa pan- yang kurang melek teknologi. demi selalu berusaha mengikuti seluruh aturan dalam Untuk mengejar kebutuhan jam pelajaran (JP) Surat Edaran Sekretaris Jenderal, termasuk SE Sekjen pemeriksa, Badiklat menciptakan inovasi pelaksanaan terakhir, yaitu Nomor 13 tanggal 9 Juni 2020 tentang Beranda Ilmu berupa workshop dengan mengundang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai dalam Tatanan Nor- pimpinan BPK atau pihak lain sebagai narasumber. “Sa- mal Baru di Lingkungan Pelaksana Badan Pemeriksa at ini kegiatan tersebut sudah empat kali dilaksanakan Keuangan. Sesuai SE No.13 tersebut, Badiklat PKN saat dengan narasumber Ketua, Wakil Ketua, Anggota ini menerapkan sistem kerja kombinasi, yaitu WFH dan III, dan Anggota I. Kuota peserta habis dalam waktu WFO (work from office). singkat (kurang dari dua jam) menandakan tingginya Selama periode WFH, tutur dia, sebagian besar pe- minat peserta mengikuti pembelajaran secara online/ kerjaan dapat secara daring dan berjalan cukup efektif. distance learning,” ucap dia. Untuk kegiatan yang membutuhkan kehadiran fisik, Hery menyatakan Badiklat akan terus meningkat­ seperti pengamanan aset, diatur jadwal yang ketat de­ kan kapasitasnya. Dengan susunan organisasi dan tata ngan mempertimbangkan protokol kerja Badiklat yang baru, kata Hery, Covid-19, komposisi pegawai yang akan ada penambahan pusat baru, bertugas, kondisi kesehatan pega- yaitu Pusat Akademik dan Teknolo- wai, ruang kerja, serta moda trans- gi Pembelajaran. portasi yang digunakan. Pusat Akademik dan Teknologi Menurut Hery, sistem kerja WFH Pembelajaran telah diusulkan se- dan WFO sangat dimungkinkan belum adanya pandemi Covid-19. untuk diterapkan dalam jangka Dengan adanya Namun, menurut Hery, keberada­an panjang. Selama pandemi ini, pem- distance learning atau pusat baru tersebut menjadi amat bagian jadwal pegawai yang beker- tepat ketika dihubungkan dengan ja di rumah dan di kantor dilakukan learning from home, kondisi saat ini yang membutuh­ berdasarkan catatan kesehatan dan kendala ini sedikit demi kan pembelajaran jarak jauh. alat transportasi yang digunakan Ia menungkapkan, Pusat Aka- untuk menuju ke kantor. Selain itu, sedikit dapat dilalui. demik dan Teknologi Pembelajaran mempertimbang­kan kebutuhan belum memiliki surat keputusan unit kerja dalam melaksanakan penetapan. Sehingga belum di- tugasnya. ketahui sumber daya yang akan dialokasikan ke sana. “Dengan metode pembagian jadwal tersebut, ke- “Namun demikian, kami sudah berproses untuk mulai giatan di Badiklat PKN tetap berjalan lancar sehingga menyiap­kan ruang kerja serta sarana dan prasarana secara umum di BPK hal ini sangat mungkin diterap­ yang dibutuhkan. Di era distance learning ini, Pusat kan, tergantung kondisi dan kebutuhan satker ma- Akademik dan Tek­nologi Pembelajaran akan banyak sing-masing,” ucap dia. berperan dalam memajukan program-program Badik­ lat karena materi dan teknologi pembelajaran akan Distance Learning sangat menentukan keberhasilan/efektivitas proses Terkait pratik diklat, aturan WFH amat berpengaruh pembelajaran peserta,” ucap dia, terhadap proses pembelajaran karena selama ini dilak- Dengan adanya pusat yang baru, Hery yakin diklat sanakan secara tatap muka. Sementara saat ini seluruh­ akan dilaksanakan dengan dukungan teknologi infor- nya dilaksanakan secara distance learning atau daring. masi. Pelaksanaan distance learning dan e-learning akan Bagi para Widyaiswara, kondisi berdampak ada ti- mempunyai porsi yang lebih banyak dengan kualitas dak terpenuhinya jam mengajar sehingga angka kredit pelaksanaan yang lebih baik. Selain itu, kesempatan tidak tercapai. Selain itu, Widyaiswara dituntut menyu- peserta diklat untuk mengikuti diklat secara mandiri sun materi pembelajaran yang lebih kreatif agar diklat- dengan dukungan materi diklat secara e-learning yang nya tidak membosankan. Sebab, peserta mudah lelah bisa dipelajari sendiri akan ditingkatkan pelaksanaan- berjam-jam berada di depan komputer/laptop. nya. Pembuatan video pembelajaran juga akan diper- Hery mengatakan, diklat dengan konsep distance banyak untuk mendukung pembelajaran secara jarak learning membawa keberkahan tersendiri bagi para jauh. l

44 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SHARING KNOWLEDGE Bekerja Fleksibel di Era Normal Baru

Penerapan sistem kerja fleksibel amat bergantung pada manajemen kinerja, target pencapaian yang harus diawasi secara ekstra, dan komunikasi antara pegawai dan atasan.

dengan bekerja di kantor. Artinya, untuk saat ini, menurut Dadang, sistem yang berlaku adalah WFH dan WFO. Ia mengatakan, Biro SDM sedang merancang sistem kerja yang lebih efektif yang disebut flexible working arrangement. “Artinya bisa bekerja di kantor namun fleksibel waktunya atau bekerja dari rumah namun bisa sewaktu-waktu ke kantor. Un- tuk sistem ini masih menunggu masukan dari masing-masing satker,” ucap dia kepada Warta Pemeriksa, Senin (22/6). Secara umum, ucap dia, berdasarkan hasil evaluasi, efek­ tivitas bekerja selama WFH, hampir 65 persen pelaksanaan bekerja dari rumah berjalan efektif dan mencapai target yang diinginkan. Sementara 35 persen lainnya tidak tercapai target dengan alasan sarana dan prasarana tidak memadai. Akan te- tapi secara keseluruhan berhasil mencapai output yang dite- tapkan. “Sebenarnya selama WFH pun tidak murni kerja dari n Kepala Biro SDM BPK, Dadang Ahmad Rifai rumah, karena tetap ada yang dilaksanakan ke kantor walau mendesak,” ungkap dia. adan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara resmi Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laporan menerapkan sistem kerja dari rumah atau work yang didapatkan satuan kerja tercapai. Hanya saja untuk tu- from home sejak Selasa, 17 Maret 2020. Pelaksa- gas pengujian dan pemeriksaan tidak berjalan efektif selama naan WFH didasarkan pada Keputusan Sekjen WFH. BPK yang sempat beberapa kali dilakukan per- “Terkait tidak efektifnya pengujian dan pemeriksaan tidak panjangan. bisa disamaratakan di setiap satker. Karena tiap-tiap satuan BKini, BPK menerapkan kebijakan sebagian pegawai kem- kerja memiliki tingkat kesulitan yang berbeda,” katanya. bali bekerja dari kantor atau work from office (WFO) sejak 4 Ke depan, ucap dia, Biro SDM akan merumuskan untuk Juni. Kepala Biro Sumber Daya Manusia BPK Dadang Ahmad melaksanakan kerja dimana saja asal terhubung dengan Rifai mengatakan, kebijakan ini diberlakukan untuk mengop- jaringan IT BPK. Sistem yang dikembangkan ini, seperti yang timalkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPK serta beradaptasi telah ia sebutkan yaitu flexible working arrangement atau dengan pandemi dan era kenormalan baru. FWA. “Penerapan sistem ini harus didahului penerapan sis- Hal tersebut berdasarkan surat edaran Sekjen Nomor 13 tem kinerja dan laporan kinerja masing-masing satker,” ujar tahun 2020. Berdasarkan isi edaran tersebut, ungkap dia, pe- Dadang. laksanaan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat Ia mengingatkan, penerapan FWA juga amat bergantung tinggal diberlakukan pada satuan kerja/kantor di kabupaten/ pada manajemen kinerja, target pencapaian yang harus kota yang diberlakukan PSBB dan/atau kebijakan lain terkait diawasi ekstra, dan komunikasi antara pegawai dan atasan. penanggulangan penyebaran Covid-19 dan tidak memung- Selain itu bekerja fleksibel juga membutuhkan penggunaan kinkan untuk bekerja di kantor. IT yang masif. “Kami juga meminta masukan apakah penerap­ Akan tetapi, bagi yang tidak diberlakukan PSBB dan ke- an sistem kerja fleksibel bisa diterapkan secara permanen di bijakan lainnya, maka berlaku pelaksanaan tugas kedinasan BPK,” ucap dia. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 45 INTERNASIONAL

Membangun Wadah Pemeriksa Kaliber Internasional

Pemeriksa tersebut akan difokuskan untuk penempatan sebagai pemeriksa eksternal di IMO.

etelah terpilih menjadi pemeriksa eksternal untuk Organisasi Maritim Internasional (International Mari­ time Organzation/IMO), BPK kem- bali menyiapkan insan-insan ter- baiknya untuk bertugas di lembaga Stersebut. Kali ini, BPK tengah menyiapkan wa- dah atau talent pool bagi pemeriksa-pemerik­sa yang memiliki kapasitas internasional. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Interna- sional BPK Selvia Vivi Devianti menyampaikan, n Kepala Biro Humas dan KSI BPK, Selvia Vivi Devianti melalui skema talent pool, BPK dapat memilih pemeriksa-pemeriksan yang mumpuni untuk kegiatan BPK di luar negeri,” ujarnya. mewakili BPK di kancah internasional. Vivi menyampaikan, saat ini BPK tengah “Mereka adalah pemeriksa yang sudah me- mengincar posisi pemeriksa eksternal di Or- miliki pengalaman pemeriksaan atau pernah ganisasi Kepabeanan Dunia (World Customs terlibat dalam kegiatan bersama organisasi Organization/WCO). Vivi mengatakan, pemerik- internasional,” kata Vivi. saan eksternal di WCO dibagi dua yakni terkait Vivi menyampaikan, saat ini BPK sudah me- dengan pemeriksaan keuangan dan kinerja. lakukan proses rekrutmen dengan jumlah pela- Untuk pemeriksaan keuangan WCO, ujar mar mencapai 43 orang. BPK melalui Biro Sumber Vivi, dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Daya Manusia (SDM) melakukan seleksi adminis- Sehingga, BPK akan melamar untuk melakukan trasi, tes tertulis, dan kemudian wawancara. pemeriksaan kinerja. “Dari proses ini kemudian kita dapat mem- Keberhasilan BPK menjadi pemeriksa peroleh talent yang memang memiliki kemam- eksternal di Badan Atom Internasional (IAEA) puan audit internasional,” kata Vivi. dan IMO akan menjadi bekal dalam proses Untuk saat ini, pemeriksa tersebut akan di- pengajuan ke WCO nanti. BPK juga akan meng­ fokuskan untuk penempatan sebagai pemerik­ gali proses kerja WCO dari Ditjen Bea Cukai sa eksternal di IMO. Namun, apabila ke depan- Kementerian Keuangan yang juga anggota dari nya BPK berhasil mendapatkan kesempatan lembaga internasional tersebut. untuk menjadi pemeriksa di lembaga interna- “Operasional WCO harus kita pahami dan sional lain, talenta yang sudah terdata tersebut kemudian kita tentukan seperti apa yang bisa bisa dimanfaatkan. kita tawarkan kepada WCO. Tentunya ini tidak “Jadi kita mengumpulkan orang-orang ter- hanya menguntungkan BPK tapi untuk Indone- baik yang bisa kita tawarkan untuk melakukan sia secara keseluruhan,” kata Vivi. l

46 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 INTERNASIONAL

n Sekretaris Jenderal BPK, Bahtiar Arif Seleksi Pemeriksa IMO Masuki Tahap Akhir

Rencananya, tim inti pemeriksa IMO akan berisikan lima hingga delapan orang.

adan Pemeriksa Keuangan terus bersiap untuk menjalankan tugasnya setelah terpilih sebagai pemeriksa eksternal bagi International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi BPK langsung Maritim Internasional untuk periode 2020-2024. Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif mengatakan, BPK akan mulai be- bekerja usai kerja melakukan pemeriksaan laporan keuangan IMO tahun ditunjuk men- Banggaran 2020 pada 2021. “BPK langsung bekerja usai ditunjuk menjadi eksternal auditor IMO. jadi eksternal BPK pun sudah menyiapkan kandidat potensial untuk menjadi pemeriksa IMO,” kata Bahtiar kepada Warta Pemeriksa, pertengahan Juni. auditor IMO. Bahtiar menjelaskan proses pencarian kandidat telah dilaksanakan BPK pun sudah lewat seleksi dan diumumkan sejak 13 Februari lalu. Proses seleksi di- lakukan melalui beberapa tahapan, seperti seleksi administrasi pemerik- menyiapkan sa, uji kompetensi, dan wawancara. kandidat “Seleksi ini dilakukan secara terbuka dengan persyaratan yang sudah ditentukan misalnya pernah menjadi ketua tim pemeriksa, kompetensi potensial kemampuan pemeriksaan keuangan, kinerja selama di BPK dan kemam- untuk menjadi puan bahasa,” ungkap dia. Ia menjelaskan, dari 47 pemeriksa yang ikut dalam seleksi terbuka, pemeriksa IMO. yang lolos tahapan administrasi sebanyak 44 orang. Salah satu kendala dari tiga orang pemeriksa yang tidak lolos adalah kemampuan bahasa.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 47 INTERNASIONAL

Saat ini, proses seleksi telah memasuki tahap akhir. Para kandidat pemeriksa IMO sudah me- lakukan uji kompetensi, penyampaian makalah di hadapan Anggota BPK dan akan melaksanakan wawancara. “Wawancara akan dilakukan Wakil Ke- tua dan Ketua BPK,” ucap dia. Rencananya, tim inti pemeriksa IMO akan ber­ isikan lima hingga delapan orang. Menurut dia, jumlah tersebut cukup jika berkaca dari pengalam­ an BPK sebagai pemeriksa eksternal The Interna- tional Atomic Energy Agency (IAEA). Kendati de- mikian, BPK juga akan membentuk tim cadangan pemeriksa IMO sebagai pendukung tim inti. Bahtiar mengatakan, BPK sebenarnya ingin

menerjunkan tim pemeriksaan pendahuluan atau n Auditor Utama KN III, Bambang Pamungkas interim sebagai persiapan pemeriksaan laporan keuangan IMO di 2020. Hanya saja, upaya ini ter- ningkatkan kapasitas kelembagaan. Selain itu, ber- kendala pandemi COVID-19 yang menyebabkan manfaat pula bagi pemeriksa untuk meningkatkan lockdown di beberapa negara Uni Eropa. Selain itu kapasitas dan pengetahuannya yang kemudian pandemi COVID-19 menyebabkan penerbangan bisa ditularkan kepada pemeriksa BPK lainnya. ke negara lain terhenti. “Penunjukan ini juga menjadi pengakuan “Untuk tim interim kami masih melakukan internasional untuk kapasitas BPK di dunia yang pembicaraan dengan IMO, apakah harus lewat tentunya berpengaruh kepada kepercayaan publik pemeriksaan awal secara virtual atau datang lang- di Indonesia,” ucap dia. sung ke London,” ungkap dia. Meski begitu, menjadi pemeriksa lembaga Pemeriksaan pendahuluan, kata Bahtiar, cukup internasional juga memiliki tantangan tersendiri. penting dilakukan agar memahami objek yang di- Hal itu karena standar internasional yang mungkin periksa dan analisis risiko di dalamnya. berbeda dengan yang biasa dilakukan di Indone- “Selain itu pemeriksaan pendahuluan meru- sia. “Namun karena kita sudah punya pengalaman pakan bagian dari menyusun strategi ke depannya menjadi pemeriksa eksternal, kita tentu lebih pe­ dan menilai proses pemeriksaan oleh pemeriksa de,” katanya. eksternal IMO sebelumnya,” ucap dia. Diwawancarai terpisah, Auditor Utama III BPK Bambang Pamungkas menyatakan kesempatan Peningkatan kapasitas menjadi pemeriksa eksternal adalah langkah Bahtiar mengatakan, menjadi pemeriksa pemeriksa BPK untuk meraih pengalaman inter- eksternal sebuah lembaga internasional bisa me- nasional. “Baik menjadi pemeriksa eksternal IMO maupun IAEA menunjukkan kesetaraan pemeriksa Indonesia. Bahkan mungkin lebih baik di mata in- ternasional,” ujar Bambang. Kepala Biro Sumber Daya Manusia BPK Dadang Ahmad Rifai menambahkan, saat ini proses pem- bentukan tim telah memasuki tahap akhir. Ditar- getkan dari proses seleksi tim pemeriksa eksternal IMO akan terbentuk assessment center. Assessment center atau talent pool akan men- jadi wadah bagi BPK untuk mencari kandidat pemeriksa internasional. Hal itu karena bukan tak mungkin tim pemeriksa di IMO maupun lembaga internasional lain akan berbeda tiap tahunnya. Ta­ lent pool juga menjadi cara BPK untuk melakukan penilaian potensi kerja pemeriksa. “Pembentukan talent pool ini akan berdasarkan kualifikasi dan as­ n Kepala Biro SDM BPK, Dadang Ahmad Rifai sessment,” ujar dia. l

48 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOSOK

MAULANA GINTING, INSPEKTUR PEMERIKSAAN INTERNAL MUTU KELEMBAGAAN (PIMK) BPK Mengawasi Manajemen Risiko BPK

udah 35 tahun Maulana Ginting ber­ kiprah untuk BPK. Berbagai asam garam telah dienyamnya mulai dari pemeriksaan di Perwakilan BPK Me- dan serta terlibat dalam pemeriksaan Asuransi Jiwasraya. SSetelah ditempatkan di Inspektorat Utama (Itama) BPK, Maulana terus berkontribusi termasuk menyelesaikan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko BPK. Kepada Warta Pemeriksa, Maulana membagikan kisah perjalanannya di BPK dan harap­an ke depan. Berikut kutipan wawancaranya.

Bagaimana cerita perjalanan karier Bapak selama di BPK? Saya mulai bekerja di BPK pada 1985. Sebelumnya, saya masuk Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) pada 1980 dan selesai pada Desember 1984. Tak lama berselang, ada tes seleksi masuk BPK dan saya men- cobanya. Bayangkan saja, waktu itu saya masih fresh gra­ duate dan mendapat kesempatan mengikuti seleksi BPK. Itu saya semangat sekali. Saya kemudian diterima di BPK setelah melalui empat tahap seleksi tepatnya pada Mei 1985. Selanjutnya, saya mengikuti Pendidikan Kursus Pemeriksaan Muda (KPM) XI mulai Juli 1985 sampai Desember 1985. Setelah menyele- saikan KPM, saya ditempatkan di Perwakilan BPK Medan. Saya sempat menghitung ternyata saya pernah n Inspektur Pemeriksaan Internal Mutu Kelembagaan (PIMK) BPK, meng­alami mutasi jabatan sebanyak 10 kali di BPK sepan- Maulana Ginting jang karier saya. Pada 1985-1996 saya bertugas di Medan.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 49 SOSOK

Kemudian, pada 1996, saya mendapatkan ngat menyenangkan. Saya kira hampir se- promosi menjadi Kepala Seksi atau setara luruh daerah di Indonesia ini sudah pernah eselon IV di Jakarta. Selanjutnya, pada 1997, saya kunjungi. Pengalaman kerja seperti saya mengalami mutasi sebagai Kepala Sek- ini saya kira tidak mudah didapatkan di si Pemeriksaan Pertamina. tempat lain. Itu menurut saya hal paling Saya mengalami mutasi kembali ke menyenang­kan dari bekerja di BPK. Medan pada 2000 sebagai Kepala Seksi Selain itu, kesejahteraan pegawai BPK Pemeriksaan Wilayah Riau di Perwakilan saat ini juga sangat terjaga dan menjanjikan BPK Medan. Ketika itu, Riau masih berada untuk masa depan setiap keluarga BPK. di bawah naungan Perwakilan BPK Medan. Dengan kondisi ini, setiap pemeriksa BPK Kemudian, pada 2001 saya mendapatkan maupun pelaksana tugas penunjang BPK promosi di Perwakilan BPK Medan menjadi sangat dapat memegang teguh nilai dasar Kepala Sub Auditorat (Eselon III) yang mem- BPK yakni independensi, integritas, dan pro- bawahi pemeriksaan wilayah Sumatra Utara fesionalisme dalam menjalankan tugas. dan Aceh. Hal yang juga menonjol dari BPK saat ini Pada 2005, beberapa bulan setelah adalah keberadaan Auditorat Utama Investi- peristiwa tsunami Aceh, Perwakilan BPK di gasi (AUI) yang terbentuk pada 2016. Hal ini Pegawai BPK Banda Aceh dibuka dan saya dipromosikan membuat BPK dapat melakukan pemerik­ menjadi kepala perwakilan. Pada November saan investigasi atau perhitungan kerugian harus memiliki 2007 saya dimutasi menjadi Kepala Perwa- negara (PKN) jika ditemukan dalam pemerik­ kebanggaan kilan BPK di Sumatera Barat. Ketika itu, saan dengan tujuan tertentu (PDTT) adanya Perwakilan BPK di Padang juga baru dibuka. indikasi kerugian negara sebagaimana di­ karena mam- Setelah itu, pada Maret 2011 saya dimutasi amanatkan undang-undang. Kalau dulu, hal pu bertugas menjadi Kepala Perwakilan Provinsi Bali. ini belum ada. Banyak pemeriksa yang ditu- Pada Agustus 2012 saya diberi tugas gaskan melakukan pemeriksaan investigasi dan meme- menjabat Kepala Auditorat VII.D yang atau PKN dan hasilnya belum maksimal. membawahi pemeriksaan BUMN bank dan Saya adalah orang yang juga sempat gang teguh nonbank. Setelah itu, pada Agustus 2017 terlibat dalam melakukan pemeriksaan di nilai dasar saya mengalami mutasi menjadi Inspektur Asuransi Jiwasraya. Ketika itu, sebagai Kepa- Pemeriksaan Internal Mutu Kelembagaan la Auditorat VII.D saya penanggung jawab- BPK, mampu (PIMK) di Inspektorat Utama BPK sampai nya. Bayangkan, kasus Jiwasraya sekarang menyelesaikan dengan sekarang. Sampai sekarang sudah sudah berjalan proses hukumnya di peng­ 35 tahun mengabdi di BPK, Alhamdulillah. adilan. Saya sangat bangga pada mereka pekerjaan yang bisa menonjolkan eksistensi BPK. tepat waktu Bagaimana Bapak memandang BPK Selain itu, hal yang berbeda saat ini saat ini jika dibandingkan BPK ketika adalah kesempatan bagi semua insan BPK dengan nol awal bergabung dulu? untuk mengikuti pendidikan lanjut baik S2 kesalahan, BPK dulu dan sekarang sangat berbeda. atau S3 di luar negeri yang terbuka luas. Hal Seperti siang dan malam. BPK saat ini sa­ ini membuat SDM BPK semakin baik dan disiplin, dan ngat diperhitungkan oleh para penyeleng­ unggul. Bukan main-main ini. Saya selalu taat kepada gara negara. Khususnya, setelah lahir tiga dorong kepada yang muda-muda untuk paket undang-undang keuangan negara. ambil kesempatan studi lanjut karena ini semua BPK menjadi lembaga yang bertugas me- yang dapat membuat BPK unggul. ketentuan BPK. meriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Sebagai Inspektur PIMK, program apa Sejak 2002, BPK memberikan opini saja yang pernah Bapak jalankan? atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Kami telah menyelesaikan kebijakan (LKPP), Laporan Keuangan Kementerian/ dan Pedoman Penerapan Manajemen Lembaga (LKKL), dan Laporan Keuangan Risiko BPK. Pada akhir 2017, Wakil Ketua Pemerintah Daerah (LKPD). Dengan tugas BPK saat itu yakni Bapak Bahrullah Akbar tersebut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) mencanang­kan agar di BPK dibangun ma- BPK selalu dinantikan. najemen risiko. Kami di Inspektorat PIMK Untuk saya pribadi, bekerja di BPK sa­ diberi tugas untuk membangunnya.

50 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SOSOK

Saat itu dibentuk tim untuk membangun Menurut Bapak, upaya apa saja yang perlu manajemen risiko BPK dengan personel PIMK dijalankan untuk meningkatkan kualitas pe- dan lainnya. Tim diketuai oleh Bapak Abdul Latief gawai BPK? yang saat itu menjabat sebagai Staf Ahli Manaje- Di lingkungan Itama, wajib bagi setiap pega- men Risiko BPK. wai memperoleh pendidikan dan sertifikat qua­ Dengan semangat dan fokus untuk penye­ lified internal auditor (QIA). Setelah memperoleh lesaian tugas, akhirnya pada Agustus 2018 sertifikat itu, disyaratkan untuk tetap menjaga­ ditetap­kan Keputusan BPK tentang Kebijakan nya. Oleh karena itu, setiap pemegang sertifikat Penerapan Manajemen Risiko dan Pedoman dituntut untuk belajar berkelanjutan. Penerapan Manajemen Risiko di BPK. Hal itu Menurut saya, kesempatan untuk meng­ikuti sebelumnya tidak ada. Di situlah kita bisa meng­ pendidikan S2 bagi pegawai yang berkemampu­ identifikasi dan meng­analisis risiko serta me- an juga harus terbuka luas. Saya kira ini sudah lakukan mitigasi. menjadi hal yang umum sekali di K/L lain. Selain Keputusan BPK tersebut membuat saya sa­ itu, menurut pendapat saya, tour of duty secara ngat senang dan gembira. Saat ini, manajemen periodik dan berkelanjutan sangat diperlukan un- risiko sudah dilaksanakan pada level BPK Wide, tuk penyegaran pengetahuan dan kemampuan unit eselon I dan satker eselon II. Dalam tahap serta kedewasaan pegawai. Hal ini supaya tidak berikutnya, pengelolaan manajemen risiko telah terjebak dalam zona nyaman. diserah­terimakan dari Itama kepada Ditama Rev­ Pimpinan Satker Eselon II saya kira juga harus bang. Selanjutnya, Itama bertugas menjadi re­ mampu menjadi role model untuk mendorong viewer atas penerapan manajemen risiko di BPK. dan memotivasi SDM menambah pengetahuan Alhamdulillah, kami di Inspektorat PIMK telah melalui membaca, diskusi, dan mengikuti seminar. menyampaikan Pedoman Reviu Manajemen Risi- Mereka harus bisa menantang stafnya untuk terus ko BPK kepada Ditama Binbangkum untuk proses berinovasi. Pemimpin BPK dari level yang paling legislasi. Diharapkan, pada semester II 2020 akan rendah sampai dengan yang tertinggi harus mam- dimulai reviu atas manajemen risiko BPK pada pu menjadi role model atau leading by example unit eselon I dan satker eselon II secara keselu­ terkait penerapan nilai dasar BPK. ruhan. BPK ke depannya harus lebih memberi ke­ sempatan SDM untuk mengikuti pendidikan lan- Program apa saja yang akan dilaksanakan jut baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ke depan? ini agar SDM BPK unggul dan lebih disegani. Ke depan, Inspektorat PIMK berusaha untuk Talent Pool juga harus menjadi sarana utama mendapatkan Internal Audit Capability Model dan melembaga dalam melaksanakan promosi (IACM) Level IV (managed) dari yang sebelumnya dan mutasi pegawai BPK. Saya kira ini penting Itama telah memperoleh IACM Level III (inte­ untuk menjaga alur suksesi di BPK. BPK juga perlu grated). Kami sudah mulai melaksanakan tugas mempertimbangkan untuk memberikan reward tersebut sesuai arahan Wakil Ketua BPK Bapak kepada pegawai yang sukses dan menciptakan Agus Joko Pramono dengan melakukan peruba- inovasi baru dalam melaksana­kan tugas. Hal ini han atas Internal Audit Charter (IAC) atau Piagam perlu dilembagakan untuk menciptakan kebang- Internal Audit. Perubahan IAC tersebut sudah gaan bagi pegawai yang berprestasi dan inovatif. disampaikan Ibu Irtama BPK kepada Ditama Bin- bangkum untuk proses legislasi. Apakah ada pesan yang ingin Bapak sam- Hal tersebut menjadi salah satu prasyarat. Ka- paikan kepada seluruh pegawai BPK? rena, disyaratkan dalam IAC bahwa Itama harus Pegawai BPK harus memiliki kebanggaan direviu oleh lembaga di luar BPK. Selain itu, Itama karena mampu bertugas dan memegang teguh harus bertugas untuk memberikan opini atas nilai dasar BPK, mampu menyelesaikan pekerjaan kinerja BPK. Hal ini merupakan tugas baru bagi tepat waktu dengan nol kesalahan, disiplin, dan Itama untuk mencapai IACM Level IV. taat kepada semua ketentuan BPK. Selain itu SDM Hal ini tentu tidak mudah dan butuh komit- BPK harus mempunyai kebanggaan karena mam- men besar dari pimpinan BPK. Tapi, kalau Itama pu menghidupi keluarga secara baik dan benar. tidak diberikan kesempatan menilai kinerja pim- Para atasan pegawai juga harus mampu menjadi pinan kita tidak bakal bisa mencapai IACM level teladan untuk memotivasi dan menciptakan kon- IV itu. disi yang baik seperti ini. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 51 SUDUT PANDANG

Mencari Titik Tengah Penyaluran Anggaran

n Sri Mulyani Indrawati

Proses administrasi dan verifikasi yang ketat masih menjadi kendala besar dalam implementasi stimulus sektor kesehatan.

enteri Keuangan Sri institusi yang bertugas mengawasi langkah Mulyani Indrawati meng­ penempatan dana di perbankan. Selain dari aku merasakan sistem penegak hukum seperti Kejaksaan Agung dan pengawasan yang begitu Kepolisian, institusi Komisi Pemberantasan ketat dalam penggunaan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuang­ anggaran penanganan an dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Mpandemi Covid-19. Salah satunya, terkait Pemerik­sa Keuangan (BPK) juga terlibat. dengan penempatan dana pemerintah di “Ada enam sampai tujuh institusi melo­ perbankan. Dia mengibaratkan, pengawasan totin, sehingga kita semua seperti mati berdiri. itu seperti membuatnya mati berdiri. Sebab, Belum gerak, tapi yang mengawasi lebih ba­ jumlah pihak yang melakukan pengawasan nyak daripada yang mengerjakan,” ujar Sri saat bahkan melebihi dari pihak pelaksananya. menjadi pembicara dalam diskusi daring IPB Sri menuturkan, setidaknya ada tujuh Business Talk Series, Sabtu (27/6).

52 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SUDUT PANDANG

Tidak kalah penting, Sri menambahkan, media administrasi. Kondisi tersebut dikarenakan sejumlah dan masyarakat yang kini bisa mengakses infor- stimulus baru memasuki tahap awal. Ia berkomit- masi dengan mudah dan transparan. Ketatnya men, akan melakukan perbaikan untuk percepatan pengawasan dari berbagai arah ini diyakini Sri di lapangan dengan menggandeng pemangku ke- membuat potensi penyalahgunaan dana semakin pentingan terkait. Tantangan juga dirasakan untuk kecil dan diharapkan tidak ada. pelaksanaan insentif biaya klaim perawatan pasien. Untuk membangun kepercayaan para pihak, Sri Hal ini dikarenakan tingginya tingkat verifikasi yang menekankan, pihaknya selalu berupaya merekam belum diproses di rumah sakit. dan mencatat dengan baik setiap langkah saat Di sisi lain, Sri menekankan, proses verifikasi membuat kebijakan. Notulensi sidang kabinet pun yang lama juga dikarenakan sikap kehati-hatian tercatat untuk memudahkan pemantauan rekam dari pemerintah untuk menyalurkan stimulus. Rea- jejak, terutama ketika proses audit oleh pihak lisasi rendah juga terlihat pada stimulus fiskal pe- berwenang. nanganan melalui sektoral dan pemerintah daerah. Sri mengakui, perekaman ini juga masih me- Baru 4,01 persen yang tersalurkan dari total miliki tantangan besar. Di satu sisi, pemerintah anggaran Rp106,11 triliun. Sri mengatakan, ren- harus merekam tiap langkah dalam merumuskan dahnya realisasi dikarenakan masih banyak Angga- kebijakan. Tapi di sisi lain, pemerintah harus men- ran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang jaga beberapa informasi yang bersifat confidential. belum direvisi sedangkan APBN sudah diperbaiki Misalnya, data Wajib Pajak (WP) dan data nasabah melalui Peraturan Presiden. yang harus dilindungi sesuai dengan ketentuan Insentif pembiayaan korporasi bahkan masih dalam undang-undang. di level nol persen atau sama sekali belum terim- plementasikan. Pemerintah masih menyelesaikan skema dukungan dan regulasi serta infrastruktur pendukung dari sisi operasionalisasi. Insentif usaha dalam bentuk perpajakan relatif lebih baik dengan realisasi 10,14 persen dari total anggaran Rp120,61 triliun. Namun, Sri mencatat, Makanya, masih muncul (permasalahan) masih ada wajib pajak (WP) yang semestinya bisa memanfaatkan insentif pajak belum atau tidak kenapa tenaga kesehatan belum mengajukan permohonan. Oleh karena itu, ia me- mendapatkan kompensasi, padahal APBN- mastikan, akan melakukan sosialisasi lebih masif. Realisasi insentif untuk usaha mikro kecil dan nya sudah diberikan alokasi. menengah (UMKM) sudah mencapai 22,74 persen. Sri mengatakan, realisasi yang cukup bagus ini dikarenakan pemerintah baru saja menempatkan “Mencari titik sangat balance antara keduanya dana di Himbara senilai Rp30 triliun. adalah suatu hal yang harus terus dibangun,” ujar Sri. Realisasi paling tinggi terlihat pada pemberian Sri menyebutkan, proses administrasi dan ve- perlindungan sosial. Sampai akhir Juni ini, sudah rifikasi yang ketat masih menjadi kendala besar 34,06 persen dari total anggaran Rp203,90 triliun dalam implementasi stimulus sektor kesehatan. sudah tersalurkan ke masyarakat. Beberapa pro- Tingkat realisasi stimulus di sektor kesehatan baru gram bantuan sosial (bansos), seperti Program mencapai 4,68 persen dari anggaran yang sudah Keluarga Harapan (PKH), sembako, dan bansos tu- disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Be- nai menunjukkan kinerja optimal sedangkan dana lanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp87,55 triliun desa masih perlu diakselerasi. hingga akhir Juni 2020. Artinya, masih ada 95 Sri menjelaskan, tantangan terbesar pada per- persen atau sekitar Rp83 triliun di antaranya yang lindungan sosial adalah akurasi data. Ini akan me- belum tersalurkan. munculkan dinamika di lapangan yang harus terus “Makanya, masih muncul (permasalahan) diperbaiki. “Kementerian Sosial bersama pemda kenapa tenaga kesehatan belum mendapatkan akan terus melakukan koordinasi,” tuturnya. kompensasi, padahal APBN-nya sudah diberikan Secara total, pemerintah menganggarkan alokasi,” ucapnya. Rp695,20 triliun untuk penanganan Covid-19. Se- Sri mengakui, tantangan terbesar pemberian sti- bagian besar di antaranya ditujukan untuk perlin- mulus ini berada pada level operasional dan proses dungan sosial dan dorongan terhadap UMKM. n

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 53 SUDUT PANDANG Perkuat Sinergi untuk Mencegah Fraud Dana Covid-19

Penguatan peran dibutuhkan karena yang masih membandel, ada niat untuk korupsi, APIP, BPK, dan APH memiliki kelebihan ada mens rea maka silakan digigit dengan keras. dan keterbatasannya masing-masing. Uang negara harus diselamatkan. Kepercayaan rakyat harus dijaga,” kata Yusuf menirukan ucapan Presiden Jokowi. emerintah mengalokasi­kan anggaran Ia menambahkan, Presiden juga menyampai- sebesar Rp695,2 triliun untuk pena­ kan bahwa tugas para penegak hukum (kepolisian, nganan pandemi Covid-19. Agar dana kejaksaan, KPK, dan PPNS) adalah menegakkan tersebut dapat cepat tersalurkan hukum. Namun, Presiden berpesan agar APH ja­ tanpa mengabaikan prinsip akuntabi- ngan “menggigit” orang yang tidak salah dan litas, butuh ada­ tidak menebarkan ketakutan Pnya penguat­an sinergi antara kepada para pelaksana dalam Badan Pengawasan Keuangan menjalankan tugasnya. Pembangunan (BPKP), Badan Terakhir, Presiden ingin Pemeriksa Keuangan (BPK), senergi APIP dengan lemba- dan aparat penegak hukum ga pemeriksa eksternal dan (APH). Kita harus lakukan APH terus dilakukan. Dengan Hal tersebut disampaikan sinergi antar lembaga yang Kepala BPKP Muhammad Yu- secara cepat dan tepat baik, pemerintah akan bisa suf Ateh dalam acara seminar tapi tetap akuntabel. bekerja lebih dalam mena­ daring antara BPK dan ACFE ngani tantangan dan meng­ Indonesia Chapter pada 22 Prioritasnya adalah awal agenda besar bangsa Juni lalu. Yusuf dalam papa- memastikan manfaat- menuju Indonesia maju. rannya me­nyampaikan, Pre- “Secara prinsip dapat kita siden Joko Widodo (Jokowi) nya betul-betul sampai bagi tiga arahan Presiden ter- saat menghadiri Rapat Koor- sebut. Yaitu mengenai pence- dinasi Pengawasan Nasional ke masyarakat. gahan yang memang harus (Rakorwasnas) Aparat Peng­ diutamakan, profesionalisme awasan Intern Pemerintah penegak hukum yang harus (APIP) pada 15 Juni, memberikan tiga arahan uta- dimantap­kan, dan kolobarasi antara lembaga,” ma terkait strategi pengendalian fraud. kata Yusuf. Yusuf menjelaskan, Presiden kala itu meminta Ia mengatakan, BPKP sudah me­nyiapkan stra- agar pencegahan lebih diutamakan. Tata kelola tegi dan tools pengendalian korupsi. Dalam hal yang baik harus didahulukan. “Bahkan kalau ada strategi, BPKP membaginya ke dalam tiga bagian,

54 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SUDUT PANDANG

n Muhammad Yusuf Ateh dalam acara seminar daring antara BPK dan ACFE Indonesia Chapter. yakni preventif, edukatif, dan represif. gak hukum bergerak. Jadi, kalau dikaitkan dengan Terkait langkah preventif, BPKP antara lain tiga strategi yang dilakukan BPKP, strategi preven- menjalankan program pencegahan korupsi di ke- tif dan edukatif dilakukan oleh APIP. Sedangkan menterian/lembaga dan pemerintah daerah. strategi represif dilakukan oleh eksternal auditor BPKP juga melakukan pendam­pingan terkait dan APH. Itu adalah standar atau norma daripada fraud control plan korporasi. “Intinya setiap saat pengawasan fraud,” Yusuf menjelaskan. kami selalu membuatkan suatu identifikasi risiko Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kata untuk mencegah terjadinya fraud di dalam korpo- Yusuf, praktik pengawasan yang dilakukan BPKP rasi maupun di kementerian, lembaga, dan peme- tentu berbeda. BPKP harus melakukan penyesuaian rintah daerah,” kata dia. karena uang negara yang dialokasikan untuk pena­ Dalam hal edukasi, Yusuf mengatakan BPKP nganan Covid-19 sangat besar nilainya. Cakupan­ gencar melakukan sosialisasi anti korupsi hingga nya pun amat luas. membangun budaya anti korupsi. Sementara Dana yang dianggarkan pemerintah untuk mengenai strategi represif, antara lain berupa au- penanganan Covid-19 mencapai Rp695 triliun dan dit investigatif, audit penghitungan kerugian ne- kemungkinan akan terus bertambah jumlahnya. gara, audit klaim, hingga audit penyesuaian harga. “Kita harus lakukan secara cepat dan tepat tapi Yusuf menjelaskan, sinergi kolaboratif antara tetap akuntabel. Prioritasnya adalah memastikan APIP, pemeriksa eksternal, dan APH pada kondisi manfaatnya betul-betul sampai ke masyarakat,” normal terdiri atas tiga lapisan dalam pengawas­an kata dia. pengendalian fraud. Pada lapis pertama, peng­ Yusuf mengungkapkan, tingkat penyerapan awasan diserahkan kepada manajemen K/L, pe- atau penggunaan anggar­an Covid-19 masih sa­ merintah daerah, dan badan usaha. Lapis kedua ngat kecil. Bah­kan, masih ada yang sama sekali adalah terkait quality assurance. “Di layer kedua ini belum terealiasi, antara lain pembiayaan korporasi ada unit quality control, unit manajemen risiko, dan dan insentif usaha. Yang paling tinggi realisasinya unid adhoc lainnya,” kata dia. adalah yang berkaitan dengan perlindungan so- Sedangkan lapis ketiga merupakan bagiannya sial. Realisasinya sudah lebih dari 28 persen. internal auditor, yaitu BPKP, inspektorat, SPI BUMN “Mengapa kami melakukan per­ubahan dalam atau BUMD, dan APIP lainnya. strategi pengendalian korupsi, karena jumlahnya “Kalau hasil pemeriksaan masih ada yang lolos, besar dan cakupannya luas sekali dan harus di- baru kemudian eksternal auditor dan aparat pene- lakukan secara cepat. Seperti kita ketahui, antara

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 55 SUDUT PANDANG

kecepatan dan akuntabel itu dua hal yang berto- Menurut dia, ketiga institusi bisa bersinergi lak belakang. Harus ada cara-cara luar biasa dan dalam hal peningkatan kompetensi, kerja sama berbeda dalam keadaan darurat seperti saat ini.” penugas­an, dan pengawalan kualitas penugasan. Oleh karena itu, kata Yusuf, hal yang perlu Dalam hal peningkatan kompetensi, kata dia, diutamakan adalah pencegahan kebocoran uang APIP, BPK, dan APH bisa menggelar pendidikan negara. Sebab, jika uang negara sudah telanjur dan pelatihan bersama, workshop, hingga on the bocor, manfaat yang seharusnya sampai ke ma­ job training bersama. syarakat sudah pasti tidak dapat di-deliver atau Sedangkan terkait kerja sama penugasan, delivery-nya akan terhambat. Dengan demikian, bisa dilakukan pemeriksaan bersama, berbagi pencegahan harus menjadi prioritas. sumber daya, berbagi informasi, hingga pelim­ Untuk menjalankan upaya pencegahan itu, pahan penugasan. sinergi dan kolaborasi APIP, BPK, dan APH harus “Lalu soal pengawalan kualitas penugasan, dilakukan sejak awal. Jangan ada yang saling me- kita bisa saling melakukan konsultasi penugasan, nunggu. Selain itu, untuk mengawal akuntabilitas bimbingan tek­nis penugasan, dan peer reviuw dalam masa kedaruratan, skema layering peran hasil penugasan. Intinya, sinergi kolaboratif APIP, BPK, dan APH tidak dapat dijalankan seperti membutuhkan komitmen bersama untuk saling dalam kondisi normal. Diperlukan adaptasi yang mengisi kekurangan dan kelemahan masing-ma- relevan. Kolaborasi peran ketiga institusi tersebut sing pihak de­ngan semangat bersama-sama diperlukan sejak awal, sehingga kapasitas untuk mencapai tujuan,” kata Yusuf. mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah menjadi semakin kuat dan dapat dilakukan sedini Samakan persepsi mungkin. Dalam wawancara bersama Warta Pemerik­ “Lalu, kolaborasi juga harus dioptimalkan sa, Yusuf menyampaikan, BPKP dan BPK perlu untuk menguatkan peran satu sama lain dalam menyamakan persepsi dalam melakukan peme- melindungi uang negara,” tegas Yusuf. riksaan. Yusuf mencontohkan, pihaknya memilih Penguatan peran dibutuhkan karena APIP, untuk segera membereskan potensi temuan BPK, dan APH memiliki kelebihan dan keterba­ sejak dini. tasannya masing-masing. Yusuf mengakui, saat ini muncul kekhawatir­ Misalnya, APIP lebih dilibatkan dalam proses an dalam menggunakan anggaran. Sehingga, bisnis dan pengambilan keputusan manajemen, terjadi kondisi anggaran yang lambat cair. BPK memiliki daya paksa yang lebih kuat atas te- “Karena memang penanganan Covid-19 muan, sedangkan APH memiliki sense dan kewe- ini butuh kecepatan, sehingga perlu ada yang nangan yang sangat kuat untuk penindakan. dilong­garkan. Tapi fokus kita bagaimana bisa “Kolaborasi perlu diarahkan untuk membangun menggiring ini supaya bantuan pemerintah bisa kombinasi optimal dari peran ketiga institusi sampai tepat sasaran dibandingkan kebocoran­ tersebut.” nya,” kata Yusuf. Menurut Yusuf, kerja sama BPK dan BPKP ha- Bentuk dan manfaat sinergi rus diperkuat karena masing-masing pihak me- Menurut Yusuf, ada empat manfaat utama miliki kelebihan. Dia mengatakan, BPKP memiliki dengan adanya sinergi dan kolaborasi dalam kelebihan karena berada di sisi manajemen dan pengendalian korupsi. Pertama, akan memperce- lebih dekat dengan pemerintah. pat pena­nganan kasus atau pengendalian fraud “Sementara, BPK kelebihannya punya daya karena melibatkan banyak pihak. enforcement yang lebih kuat. Sehingga, apabila Manfaat kedua, meningkatkan kualitas pe­ ini digabungkan akan bagus sekali manfaatnya ngendalian fraud. Ketiga, sinergi dan kolaborasi bagi negara,” kata Yusuf. akan menciptakan efektivitas dan efisiensi sum- Dia mengatakan, sinergi BPKP dan BPK juga ber daya manusia. Penggunaan sumber daya sudah berjalan dalam beberapa waktu terakhir. diyakini menjadi lebih cermat, tepat, dan optimal. Salah satunya, BPKP membantu BPK dalam pro- Sedangkan manfaat terakhir adalah perluas­an ses pemeriksaan laporan keuangan pemerintah cakupan pengendalian fraud. “Kuantitas objek dan daerah di Papua. cakupan pengendalian akan lebih luas,” ujar dia. “Ini sudah bagus sinerginya. Semoga kita bisa Yusuf pun mengusulkan bentuk sinergi sama-sama keluar dan melalui dampak Covid-19 yang bisa dilakukan antara APIP, BPK, dan APH. ini dengan baik,” kata Yusuf. l

56 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SUDUT PANDANG

RONI DWI SUSANTO, KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP) Jangan Takut Lakukan Pengadaan

enanganan pandemi Covid-19 membutuhkan kecepatan dalam segala hal, termasuk dalam peng­ adaan barang/jasa. Pengadaan alat medis, fasilitas rumah sakit, sembako, hingga masker mesti secepatnya dilakukan demi mempercepat penanganan. Lalu, bagaimana caranya agar pengadaan yang cepat tidak mengesampingkan prinsip akuntabilitas? Kepada Warta Pemeriksa, Kepala LKPP Roni Dwi Susanto menjelaskan secara panjang lebar mengenai mekanisme pengadaan barang/ Pjasa di tengah pandemi Covid-19. Berikut petikan wawancara dengannya:

Program atau kebijakan apa saja yang telah dikeluarkan LKPP dalam hal pengadaan barang dan jasa (PBJ) untuk membantu pemerintah me­ nangani pandemi Covid-19? Sebelum ada pandemi Covid-19, Presiden pada 2018 mengeluarkan Per­ aturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Dalam perpres itu, salah satu­ nya diatur mengenai prinsip PBJ. Ada tu- juh prinsip yang ditetapkan, yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel. Karena kita sering menghadapi kon- disi darurat, misalnya terjadi bencana, maka di dalam pasal 59 perpres tersebut juga diatur mengenai PBJ dalam rangka penanganan keadaan darurat. Aturan mengenai PBJ dalam keadaan darurat dibuat karena seluruh prinsip pengada­ an menjadi kurang pas jika diterapkan dalam kondisi darurat. Kenapa? Karena dalam kondisi darurat, harga itu menjadi tidak efisien. Kita butuh yang efektif, transparan, dan akuntabel. Persaingan

n Roni Dwi Susanto dalam proses pengadaan juga tidak bisa lagi dilakukan dalam kondisi darurat

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 57 SUDUT PANDANG

karena kita harus cepat melakukan pena­ secara tetap muka, ya silakan. Tentu kita juga nganan. Karena kalau tidak, masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat. akan dikorbankan. Penanganan keadaan darurat dilakukan Apa saja yang direlaksasi LKPP melalui untuk keselamatan/perlindungan masyarakat SE Nomor 3 Tahun 2020? Hal atau syarat yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda apa saja yang berbeda terkait pengadaan dan harus dilakukan segera. Jadi, keselamat­ dalam kondisi normal dan darurat? an masyarakat menjadi tujuan utama dari pe- Prinsip PBJ yang tadinya ada tujuh, di­ nanganan atas suatu kondisi darurat. Dalam ubah jadi hanya 3 saja yang patut diperhati- penanganan keadaan darurat, PPK (pejabat kan, yaitu efektif, transparan, dan akuntabel. pembuat komitmen) menunjuk penyedia ter- Kemudian, PBJ tidak perlu ada harga perki- dekat yang sedang melaksanakan PBJ sejenis raan sendiri (HPS). Maksudnya, PPK bisa me- atau pelaku usaha lain yang dinilai mampu lakukan penunjukan penyedia barang/jasa dan memenuhi kualifikasi untuk melaksana­ walaupun harga perkiraannya belum dapat kan PBJ sejenis. Jadi, kita cari rantai pasok ter- ditentukan. pendek dan yang track record-nya bagus. Dalam pasal 91 Perpres 16 Tahun 2018, LKPP ditugaskan menyusun peraturan lem- baga, salah satunya mengenai pengadaan dalam kondisi darurat. Dari situlah kemudian kami mengeluarkan Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Tujuan pengadaan itu sendiri harus Jasa dalam Penanganan Keadaan Darurat. benar, yaitu tepat kualitasnya. Tidak Nah di tengah pandemi Covid-19 ini, ka- mi mengeluarkan Surat Edaran Kepala LKPP boleh asal-asalan barang yang akan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penjelasan Atas diadakan. Jumlahnya juga harus te- Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease pat, termasuk soal lokasi dan waktu. 2019 (Covid-19). Tujuan dikeluarkannya SE tersebut untuk memberikan penjelasan agar orang-orang bisa cepat dan tidak takut dalam Tidak perlu juga melibatkan kelompok melakukan pengadaan. Tapi tentu, tujuan kerja (pokja) pemilihan. PPK bisa langsung me- pengadaan itu sendiri harus benar, yaitu tepat nunjuk penyedia barang dan jasa, tapi bukan kualitasnya. Tidak boleh asal-asalan barang penunjukan langsung. Bentuk kontrak dapat yang akan diadakan. Jumlahnya juga harus menggunakan surat pesanan. Kemudian, tepat, termasuk soal lokasi dan waktu. Kemu- pembayaran dapat dilakukan dengan uang dian soal biaya, tidak harus yang murah. Yang muka atau setelah barang diterima. Artinya, penting wajar. Nah, biasanya dalam kondisi kita betul-betul ingin mempercepat proses tidak wajar atau darurat, harga-harga kan lebih karena kondisinya darurat dan tujuan utama­ mahal, maka akan dilakukan post audit. nya adalah keselamatan dan pencegah­an ter­ Dalam kondisi darurat saat ini, LKPP ju- hadap penularan kasus Covid-19. ga mengeluarkan SE Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembuktian Bagaimana bentuk monitoring dan eva- Kualifikasi/Klarifikasi dan Negosiasi pada luasi oleh LKPP agar PBJ tetap akuntabel Pemilihan Penyedia dalam Masa Wabah Virus di tengah pengadaan yang harus cepat? Corona (Covid-19). Sebelumnya, untuk pem- LKPP memang tidak mempunyai fungsi buktian kualifikasi/klarifikasi dan negosiasi, pengawasan. Fungsi pengawasan barang dilakukan secara tatap muka. Tapi sekarang dan jasa tidak ada. Adanya fungsi monitoring bisa dilakukan secara daring atau melalui dan evaluasi. Kami mengembangkan sistem video conference. Ini bisa dilakukan untuk yang mendukung pengawasan PBJ. Kami kebutuhan barang/jasa yang tidak dapat di- membuat aplikasi, membangun kompeten- tunda dan tidak membutuhkan kunjungan la- si SDM, hingga bekerja sama dengan para pangan. Tapi kalau memang perlu dilakukan stakeholder.

58 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 SUDUT PANDANG

Dari sisi tools atau aplikasi, kami mem­ lakukan distribusi. Bansos kalau dilihat data­ fasilitasi entitas pengawas dalam melakukan nya, realisasinya cukup bagus. pengawasan melalui sistem pengadaan secara Dalam PBJ bansos, di dalam kontrak ada elektronik (PSE). Ini bisa dibuka siapa saja. klausul yang menyatakan apabila nantinya Kami juga menciptakan Sistem Informasi Ren- penyedia dalam post audit terbukti terdapat cana Umum Pengadaan (SIRUP). Ini berbasis kewajaran harga yang tidak dapat dibuktikan, website. Dengan langkah itu diharapkan mem- misalnya harganya kemahalan, mereka wajib bantu entitas pengawas untuk melakukan bersedia mengembalikan kelebihannya. pengawasan, membantu upaya pencegahan Jadi sekarang pokoknya diadain dulu. agar tak terjadi penyimpangan dalam proses Misalkan kita butuh beras dan harganya Rp10 PBJ. ribu, ternyata pas dicek di tempat yang sama, Kita juga mempunyai sistem yang nama­ penyedia yang sama, harganya kemahalan, ya nya e-contract yang memudahkan pencatatan dikembalikan. hasil pelaksanaan paket-paket pengadaan da- Tapi ada juga kondisi yang bisa dimak­lumi. rurat. Di dalam aplikasi tersebut, pelaksanaan Contohnya begini, si A beli beras harganya PBJ sudah dapat diawasi stakeholder peng­ Rp10 ribu, si B beli beras harganya Rp11 ribu. awasan. Dari sisi SDM, kami menyediakan Si B dianggap kemahalan belinya. Padahal narahubung­ untuk membantu pelaksana tidak demikian, karena dia membeli berasnya peng­adaan. Narahubung juga bisa dikontak dalam satuan literan. Sementara si A belinya oleh pengawas. Selain itu, kami bekerja sama sebanyak 10 kg. Otomatis lebih murah yang de­ngan aparat penegak hukum (APH), Kejak- membeli 10 kg itu kan. Jadi, perbedaan harga saan Agung, seluruh Kejaksaan Tinggi. Jadi, tidak masalah asalkan dibaca dengan kondisi kalau ada yang punya niat-niat jahat atau yang sama. mens rea, bisa segera dicegah. Bagaimana bentuk sinergi LKPP de­ngan Sejauh ini bagaimana pengamatan LK- Badan Pemeriksa Keuangan? PP terkait kualitas PBJ untuk penanganan Belum lama ini kita pernah ada acara de­ Covid-19? ngan pak Ketua BPK, Mendagri, Kepala BPKP, Sebagian besar penanganan Covid-19 dan Bareskrim. Kita memberikan pesan kepa- tidak bersifat PBJ. Contohnya, penanganan da kepala daerah bahwa jangan takut belanja untuk sektor kesehatan yang tidak melalui peng­adaan. Karena para auditornya juga pa- PBJ adalah seperti insentif tenaga medis, ham tentang proses pengadaan darurat. LKPP santunan kematian, dan sejenisnya. Sektor mempresentasikan bagaimana pengadaan perlindungan sosial yang tidak perlu PBJ yang cepat. Ada kesamaan pemahaman. BPK adalah diskon listrik. BLT dana desa juga tidak pun paham bahwa sekarang adalah kondisi perlu PBJ. Intinya banyak dari total anggaran darurat. pena­nganan Covid-19 yang hampir mencapai Teman-teman BPK terkadang juga memin- Rp700 triliun tidak bersifat PBJ. ta pendapat kepada kami mengenai proses Yang bersifat PBJ, antara lain, uji spesimen, PBJ. Ini juga salah satu bentuk sinergi kami pembangunan sarana dan prasarana rumah dengan BPK. Kemudian, kami menyediakan sakit, penyediaan ruang isolasi, RS khusus dan narahubung PBJ darurat yang apabila BPK me- RS rujukan. Bansos juga ada yang PBJ, misal­ merlukan sesuatu dapat meminta informasi nya sembako. Dan ini berjalan cukup baik. dengan menghubungi mereka. LKPP dan BPK Salah satu tolok ukurnya adalah sudah sangat juga beberapa kali mengadakan workshop ter- jarang orang yang menghubungi narahubung kait akuntabiltas pengadaan barang dan jasa. LKPP. Ini mengindikasikan pengadaan sema- Intinya, sinergi itu bisa kita lakukan saat kin berjalan dengan baik dan mereka sudah ini dengan cara meningkatkan kompetensi, tahu dengan proses yang ada. menyamakan persepsi bahwa teman-teman Soal bansos, PBJ bisa dilakukan dengan pemeriksa punya sense of crisis yang sama. menunjuk penyedia dan juga bisa dilakukan Jangan takut bahwa pemeriksa itu mata kuda. secara swakelola. Misalnya, setelah peng­ Para pemeriksa paham bahwa ini kondisi tidak adaan bansos sembako dilakukan, mereka normal, jadi tidak bisa memeriksa seperti hal- bisa menggandeng pihak ketiga dalam me- nya dalam kondisi normal. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 59 BPK PERWAKILAN BPK Bengkulu Terus Perkuat Integritas

Ada perbedaan sudut pandang dengan Kemenpan-RB selaku penilai.

adan Pemeriksa Keuang­ an (BPK) Perwakilan Bengkulu terus me- lakukan inovasi dan memperkuat integritas. Meski sudah tiga kali Bmengajukan dan belum bisa me- raih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pemberda- yaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Perwakilan Bengkulu tetap menjaga semangat dalam melayani masyarakat secara n Anggota V/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V BPK, Bahrullah Akbar mengunjungi profesional dan bertanggung jawab. kebun sayur hidroponik yang dikelola BPK Perwakilan Bengkulu. Kepala Perwakilan BPK Bengku- lu Andri Yogama menyampaikan, Terkait pemeriksaan, pengawasan Perwakilan Bengkulu sudah meng­ juga akan diperketat. Andri mem- ajukan status WBK sejak 2017. Andri bentuk tim yang terdiri atas pegawai mengatakan, pihaknya sudah me­ baru BPK dengan tugas khusus yakni nyiapkan sejumlah inovasi agar bisa memantau gratifikasi. memenuhi syarat dari Kemenpan-RB. “Kita berikan tugas tambahan “Jadi bukan hanya kegiatan busi­ untuk memantau tim pemeriksaan ness as usual tapi juga tambahan-­ apakah menerima pemberian baik tambahan yang diharapkan dapat me- dalam bentuk barang atau uang dari ningkatkan profesionalitas pegawai,” pihak yang berhubungan dengan kata Andri kepada Warta Pemeriksa. pemeriksa BPK,” kata Andri. n Anggota V/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V BPK, Bahrullah Akbar Pada tahun ini, kata Andri, BPK Perwakilan Bengkulu juga menunjukkan salah satu hasil kebun sayur. pihaknya mulai mencanangkan melakukan kerja sama dengan hotel program green office atau kantor yang ditunjuk menjadi tempat kerja ramah lingkungan. Dia mengatakan, pemeriksa untuk memantau kunjung­ program itu mendorong seluruh an tamu. Andri menjelaskan, hal itu kegiatan di Kantor Perwakilan BPK untuk mencegah adanya pelanggar­ Bengkulu untuk tidak menggunakan an kode etik karena pertemuan itu plastik sekali pakai. semestinya hanya dilakukan di kantor BPK Perwakilan Bengkulu juga perwakilan atau kantor entitas. membuat pupuk organik dari sam- “Kalau sampai ada pertemuan pah rumah tangga yang ada di kan- di hotel tentu perlu kita verifikasi. tor. Pupuk itu kemudian digunakan di Meski ada juga kemungkinan tamu kebun sayur hidroponik yang dikelola itu hanya mengantarkan barang di dalam kawasan kantor. berupa dokumen atau hasil uji terkait n Proses awal pengelolaan pupuk kompos.

60 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK PERWAKILAN

kebutuh­an pemeriksaan,” kata Andri. “Papan itu kemudian kita pampang Andri mengatakan, BPK Perwakilan sebagai simbol komitmen kami dalam Bengkulu juga sedang membangun menegakkan zona integritas,” kata portal pengaduan masyarakat. Me- Andri. nurutnya, pengembangan tersebut Andri baru menjabat sebagai kepala masih dalam proses koordinasi dengan BPK Perwakilan Bengkulu pada Maret Biro Teknologi Informasi (TI) BPK. Apa- 2020. Sejak menjabat, ia telah melakukan bila hal itu sudah terwujud, masyarakat kunjungan ke dua stasiun TV lokal dan dapat mengaju­kan pengaduan lang- universitas. Kegiatan tersebut, ujarnya, sung di situs per­wakilan sekaligus me- berfungsi untuk mengenalkan­ peran dan mantau status pengaduannya. tugas BPK kepada masyarakat. Andri juga menyediakan papan “Sayangnya ketika saya baru men- komitmen antara BPK dan pihak eks- jabat cukup ada hambatan untuk ternal yang menegaskan saat ini BPK melanjutkannya karena ada pandemi Perwakil­an Bengkulu sedang menca- Covid-19,” kata Andri. nangkan zona integritas. Seluruh kepa- Andri mengatakan, salah satu pe­ la daerah dan juga pimpinan lembaga nyebab BPK Perwakilan Bengkulu perwakilan telah diajak ikut membu­ belum bisa meraih predikat WBK karena buhkan tanda tangan. ada perbedaan sudut pandang de­ ngan Kemenpan-RB selaku penilai. Dia menjelaskan, BPK adalah institusi yang melakukan pemeriksaan sehingga perlu menjaga independensi dengan entitas. n Andri Yogama Sementara, ujarnya, dari sudut pan- dang Kemenpan-RB, BPK diharapkan dapat mendorong entitas untuk me- lakukan perbaikan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dalam kode n Pupuk kompos. etik BPK justru tidak diizinkan. Hal itu salah satunya adalah konsultasi. “Itulah perbedaan kami dengan Badiklat BPK. Kalau Badiklat jelas fung- Kalau sampai ada sinya untuk transfer ilmu. Kalau kami pertemuan di ho- yang mengajarkan kemudian kami yang meng­audit, wah bisa repot itu,” tel tentu perlu kita kata Andri. verifikasi. Meski ada Untuk menyelesaikan perbedaan n Hasil kebun sayur. sudut pandang tersebut, BPK Perwakil­ juga kemungkinan an Bengkulu sudah meminta kepada Inspektur­ Utama BPK menyampaikan­ tamu itu hanya nya ke pihak Kemenpan-RB. mengantarkan “Kami berharap Itama dapat men- jembatani kami untuk bisa memper­ barang berupa oleh predikat WBK,” kata Andri. dokumen atau hasil Meski belum mendapat predikat WBK, BPK Perwakilan Bengkulu mene- uji terkait kebutuh­ gaskan tetap menjaga integritas dalam an pemeriksaan. praktik kerja sehari-hari. “Kami juga ingin menyampaikan kepada masyarakat, BPK Perwakilan Bengkulu seluruh auditornya memiliki integritas yang sangat kuat dan dapat n Hasil kebun sayur. dipercaya,” kata Andri. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 61 BPK PERWAKILAN Membangun Zona Integritas

Pencanangan pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM telah dilakukan BPK sejak 2013.

adan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perkembangan itu tidak hanya ditandai de­ memiliki komitmen dan tekad yang ngan jumlah usulan yang meningkat. Tetapi juga kuat untuk mendorong satuan kerja mulai tampak dalam perubahan pola pikir pela­ (satker) dalam membangun zona yanan unit kerja di lingkungan BPK. integritas. Berdasarkan hasil evaluasi Pencanangan pembangunan zona integritas yang dilakukan, pelaksanaan zona menuju WBK/WBBM telah dilakukan BPK sejak Bintegritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) 2013. Pembangunan zona integritas menjadi serta wilayah birokrasi bersih dan bebas melayani bukti penguatan komitmen BPK dalam pence- (WBBM) pada 2019 mengalami perkembangan gahan dan pemberantasan korupsi. Selain itu, yang pesat. menjadi wujud nyata partisipasi BPK dalam pen-

62 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK PERWAKILAN

cegahan dan pemberantasan korupsi. inovasi yang langung menyasar kepada kepen­ Sejalan dengan pencanangan tersebut, BPK tingan publik,” kata Etty menjelaskan. secara kelembagaan dan beberapa unit kerja atau Rekomendasi keempat adalah memastikan satker telah meraih penghargaan zona integritas. keberlangsungan pembangunan zona integritas Pada 2017, misalnya, BPK mendapatkan penghar- setelah mendapat predikat WBK serta memba­ gaan atas prestasinya dalam membangun unit ngun inovasi baru yang berdampak ke level yang kerja pelayanan percontohan secara sistematis lebih tinggi di instansinya dan dapat diadopsi unit menuju WBK/WBBM. lain. “Saran perbaikan ini penting diperhatikan Penghargaan tersebut diberikan pada mengingat predikat WBK dievaluasi setiap 2 tahun. peringat­an Hari Antikorupsi Sedunia 2017 Demikian juga WBBM.” (HAKORDIA) di Jakarta, Selasa 12 Desember 2017. Adapun saran perbaikan kelima adalah mem- Pada hari yang sama, empat BPK perwakilan me- perbaiki strategi komunikasi dari setiap unit kerja raih penghargaan predikat WBK. Keempat perwa- untuk meningkatkan responsivitas dalam membe- kilan tersebut adalah BPK Perwakilan Provinsi Riau, rikan layanan terhadap publik/entitasnya. BPK Perwakilan Provinsi Aceh, BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, dan BPK Perwakilan Pro- vinsi Jawa Tengah. Setahun berselang, Kementerian Pendayagu- naan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Ke- menpan-RB) memberikan penghargaan kepada Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif sebagai pim- pinan kementerian dan lembaga yang telah ber- Inovasi WBK adalah inovasi terkait dengan hasil menerapkan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM di seluruh unit kerjanya. sistem antikorupsi. Sedangkan inovasi WBBM Sedangkan pada 2019, ada tiga unit kerja/satker adalah inovasi yang langung menyasar yang meraih predikat BPK, yaitu Auditorat Utama Investigasi, BPK Perwakilan Jawa Barat, dan BPK kepada kepen­tingan publik. Perwakilan Jambi. Inspektur Inspektorat Penegakan Integritas BPK Etty Herawati mengatakan, BPK pada 2019 mengusulkan 17 satker untuk meraih predikat Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasio- WBK. Ia menegaskan, BPK akan terus mendorong nal BPK Selvia Vivi Devianti yang turut memberi- satker, termasuk BPK perwakilan, untuk menuju kan paparan soal zona integritas dalam Rakornis WBK/WBBM. AKN V, lebih menekankan mengenai pelayanan Etty mengungkapkan, ada lima rekomendasi publik dan komunikasi. Vivi dalam kesempatan itu atau saran perbaikan yang diberikan Kemenpan-RB mendorong BPK perwakilan untuk memanfaatkan bagi entitas di BPK yang belum meraih predikat betul saluran pengaduan yang dimiliki untuk ber- WBK/WBBM. “Pertama, meningkatkan pemahaman komunikasi dengan publik. yang lebih mendalam bagi para pimpinan tentang Vivi mengingatkan, BPK memiliki E-PPID yang pembangunan zona integritas serta menetapkan merupakan salah satu sarana layanan online bagi arah kebijakan pembangunan zona integritas pada pemohon informasi publik dan pengaduan. Vivi unit kerjanya,” kata Etty saat menghadiri Rakornis mengatakan, ada sebanyak 244 laporan peng­ Pemeriksaan dan Kesekretariatan Auditorat Utama aduan yang masuk untuk BPK perwakilan sepan- Keuangan Negara (AKN) V, Jumat (10/7). jang 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 222 Rekomendasi kedua, kata Etty, membuat laporan sudah ditindaklanjuti. program yang mendorong unit kerja lebih dekat Vivi menambahkan, BPK pun punya beragam ke publik atau entitasnya, sehingga publik apat channel untuk berkomunikasi dan melayani pu- merasakan kehadiran unit kerja tersebut. Ketiga, blik. menciptakan inovasi-inovasi yang berkualitas pa- “Untuk memaksimalkan komunikasi dengan da unit kerja yang akan diusulkan untuk menjadi publik, kami mengusulkan tiga hal. Yaitu mengop- unit kerja menuju WBK/WBBM. timalkan channel komunikasi yang ada, melakukan “Inovasi WBK adalah inovasi terkait dengan sis- digital marketing dan membuat produk edukasi,” tem antikorupsi. Sedangkan inovasi WBBM adalah kata Vivi. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 63 BPK PERWAKILAN Perkuat Pemetaan Internal

Dalam membangun zona integritas, perlu ada rangsangan kepada pegawai berupa insentif.

nggota VI/Pimpinan Pemeriksaan di tempat itu betul-betul optimal,” kata Harry. Keuangan Negara VI Harry Azhar Kemudian, terkait dengan persoalan integritas, Azis akan berupaya memperkuat menurut Harry juga perlu diperkuat mekanisme pemetaan internal terkait pe- whistle blower baik dari sisi internal maupun eks- nerapan zona integritas di BPK ternal. Harry menyampaikan, sistem itu harus bisa Perwakilan yang ada di bawah menampung laporan dari masyarakat dan sampai Anaungan Auditorat Keuangan Negara VI. Menurut ke dalam tim yang bertanggung jawab dalam me- Harry, pemetaan melalui mekanisme survei dapat negakkan integritas BPK. menampung pandangan masyarakat baik dari “Perlu ada tim di sistem itu yang terbebas dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, kekuasaan yang menyampaikan hal itu kepada dan akademisi terhadap kinerja BPK Perwakilan. yang bertanggung jawab di satker itu,” kata Harry. “Dengan demikian, akan tergambar bagai- Selain itu, menurut Harry, dalam membangun mana posisi persepsi masyarakat terhadap BPK zona integritas, perlu ada rangsangan kepada pe- Perwakilan,” kata Harry ketika diwawancarai Warta gawai berupa insentif. enghargaan tersebut dapat Pemeriksa. diberikan kepada pegawai yang dapat memenuhi Harry menyampaikan, saat ini sudah empat BPK target tertentu dalam pekerjaannya. Perwakilan di wilayah kerjanya yang berhasil meraih Meski begitu, Harry mengingatkan agar indika- predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kemente- tor pemberian insentif bebas konflik kepentingan. rian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Dia mencontohkan, apabila jumlah temuan diang­ Birokrasi (Kemenpan-RB). Satuan kerja tersebut yakni gap sebagai patokan kinerja yang baik justru pe- BPK Perwakilan Selatan, BPK Perwakilan meriksa rawan menghadapi konflik kepentingan. Sulawesi Selatan, BPK Perwakilan Sulawesi Tenggara, “Kalau temuan dianggap sebagai kinerja, wah dan BPK Perwakilan Kalimantan Tengah. bisa ramai-ramai itu dicari-cari kesalahan,” kata Menurut Harry, dengan pemetaan tersebut mantan anggota DPR itu. pihaknya dapat mencermati bagian-bagian yang Justru, menurut Harry, semakin patuh dan perlu diperbaiki. “Apakah itu berkaitan dengan pe- semakin efisien entitas dalam bekerja maka unsur layanan informasi, misalnya, seberapa cepat, aku- pengawasan dan pembinaan yang dilakukan BPK rat, dan tepat waktu kita melayani,” kata Harry. sudah semakin baik. Untuk mencari titik tengah Harry mengatakan, perlu ada sebuah sistem dan mekanisme yang baik dalam penilaian terse- atau mekanisme yang mengatur pelayanan kon- but, Harry mengusulkan untuk melakukan kajian sultasi dengan masyarakat. Dalam mekanisme ter- komprehensif sehingga dapat mendorong pega- sebut, perlu ditunjuk penanggung jawab atau un- wai BPK bekerja lebih produktif. tuk persoalan yang lebih teknis perlu ada ahlinya. Harry meminta BPK Perwakilan di wilayah timur “Kalau menyangkut pemeriksaan atau tin- untuk melakukan penyerapan aspirasi dari para daklanjut sudah ada SOP-nya. Jadi ada prosedur stakeholder minimal dua kali dalam setahun. Selain internal di dalam satker sehingga kinerja birokrasi itu, dia juga memantau, sejumlah BPK Perwakilan

64 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK PERWAKILAN

n Harry Azhar Azis

telah aktif melakukan sosialisasi ke media massa lokal serta lingkungan akademik seperti kampus dan sekolah. Menurut- nya, kegiat­an itu dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap kinerja BPK dan pengelolaan keuangan negara. Keter- layanan informasi yang diberikan kepada publik juga menjadi penilaian dalam reformasi birokrasi. Kalau me­ Harry mengatakan, BPK memiliki visi menjadi pendorong nyangkut pe- pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat. Me- meriksaan atau nurutnya, pemeriksaan yang berkualitas adalah pemeriksaan tindak­lanjut yang memiliki nilai tambah tinggi. Hal itu seperti memeriksa unsur pemborosan dan kelalaian yang terjadi dalam pengelo- sudah ada laan keuangan negara. SOP-nya. Jadi Setiap insan BPK pun diharapkan dapat melaksanakan tugas tersebut termasuk memberikan bimbingan kepada stake­ ada prosedur holder. “Sehingga, pengelolaan keuangan di pemerintah daerah internal di bisa semakin baik,” kata Harry. Kemudian, kata Harry, BPK juga harus melakukan pemerik- dalam satker saan yang bermanfaat. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara yang ujungnya adalah sebesar-besarnya ke- sehingga ki­ makmuran rakyat. nerja birokrasi Harry menyampaikan, BPK perlu mampu menghubungkan setiap rupiah yang keluar dari APBN atau APBD dengan kemak- di tempat itu muran rakyat. Sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan betul-betul menambah lapangan kerja. “Itu menunjukkan manfaat pemeriksaan BPK sehingga uang optimal. itu betul-betul tercurahkan sesuai amanat konstitusi kita,” kata Harry. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 65 BPK PERWAKILAN Fokus Membangun Budaya Kerja

Perspektif entitas atau an yang semakin sering melakukan stakeholder terhadap BPK konsultasi ke Kantor BPK. sudah semakin baik. Namun, Sri mengakui, sesuai ama- nat undang-undang (UU) Nomor 15 Tahun 2006, seluruh pertimbangan adan Pemeriksa Keuang­ BPK adalah kewenangan pimpinan di an (BPK) Perwakilan Bali tingkat pusat. Sehingga, BPK Perwakil­ adalah salah satu satuan an Bali tidak memberikan pertimbang­ kerja di BPK yang sedang an dalam bentuk tertulis. berjuang meraih predikat “Tapi kami membuka konsulta- Wilayah Bebas Korupsi si dan diskusi misalnya bagaimana B(WBK) dari Kementerian Pemberdaya­ membangun SPI (sistem pengendalian an Aparatur Negara dan Reformasi intern) yang menjadi salah satu reko- Birokrasi (Kemenpan-RB). Kepala BPK mendasi dalam pemeriksaan,” kata Sri. Perwakilan Bali Sri Haryoso Suliyanto Dengan semakin tingginya kun­ mengatakan, pihaknya terus berupaya jungan aparat pemda ke BPK, ke- membangun inovasi dan menjaga n Sri Haryoso Suliyanto mauan pemda baik inisiatif kepala kualitas kerja para pelaksana BPK di dinas atau diperintahkan kepala dae- wilayahnya. perilaku pemeriksa terkait dengan pe- rah sudah semakin tinggi. Menurut Untuk menciptakan WBK, menurut nerimaan gratifikasi yang ditetapkan Sri, ini yang menjadi indikator bahwa Sri, perlu terbangun budaya kerja yang peraturan kode etik BPK,” kata Sri. hubung­an BPK semakin dekat dengan jujur, profesional, dan berintegritas. Alat yang kedua, ujar Sri, lebih ber- pemda meski tetap dengan koridor “Tiga nilai itu yang kami fokus bangun,”­ sifat internal. BPK Perwakilan Bali akan tugas dan fungsi masing-masing. kata Sri kepada Warta Pemeriksa. meminta para pemeriksa untuk meng­ Sri berharap, pada kesempatan Sri menjelaskan, untuk mencipta­ isi formulir elektronik yang berisi la- yang akan datang, BPK Perwakilan Bali kan hal itu diperlukan sejumlah sarana poran terkait gratifikasi. Kedua sistem bisa mengejar ketertinggalannya dan dan prasarana. Sarana berupa regulasi tersebut dilaksanakan dalam aktivitas meraih predikat WBK. Sejumlah inovasi sudah ditetapkan oleh pimpinan BPK pengendalian gratifikasi di bawah Sub- akan diperkuat seperti program SMS terutama soal kode etik. Hal itu kemu- bag Hukum BPK Perwakilan Bali. blast yang akan dipermanenkan men- dian menjadi acuan kerja para peme­ BPK Perwakilan Bali juga secara jadi sistem yang dapat menampung riksa di ranah perwakilan. intensif menggelar pertemuan rutin, pendapat dari masyarakat atau entitas Kemudian, BPK Perwakilan Bali sosialisasi, dan memberikan early setiap waktu. Sehingga, kritik dan berupaya mengembangkan inovasi warning system. “Kita mengingatkan saran kepada BPK bisa disampaikan untuk mewujudkan budaya kerja ter- kembali. Sebelum kita melakukan masyarakat lewat portal yang sedang sebut. Sri menyampaikan, pihaknya te- pemeriksaan, sebelum melakukan pe- disiapkan saat ini. lah membangun sistem SMS blast. Dia rencanaan, kita sudah menyampaikan Ia menegaskan, meski BPK Perwa- menjelaskan, hal ini adalah terobosan hal-hal yang harus dilakukan untuk kilan Bali belum bisa meraih predikat berbasis teknologi informasi yang di- membangun WBK,” kata Sri. WBK, budaya kerja jujur, profesional, dukung kerja sama dengan Telkomsel. Sri mengatakan, saat ini perspektif dan berintegritas akan tetap dijaga. “Pada saat para pemeriksa ter- entitas atau stakeholder terhadap BPK “Saya tentu akan terus mendorong jun ke lapangan, Telkomsel akan sudah semakin baik. Hal ini terlihat substansinya karena itu yang memba- mengirim­kan sms blast kepada entitas dari tingkat kunjungan pemerintah tasi suatu institusi tidak terjadi korupsi atau masyarakat untuk mengawasi daerah atau pejabat pelaksana anggar­ atau gratifikasi,” kata Sri. l

66 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BPK PERWAKILAN

BPK Maluku Utara Tingkatkan Tatalaksana

Terkait penataan tatalaksana, salah satu hal yang oleh Kemenpan-RB adalah mengenai keterbukaan informa- diukur oleh Kemenpan-RB adalah mengenai si publik. Hermanto mengatakan, ia gencar membangun keterbukaan informasi publik. komunikasi dengan para stakeholder. Stakeholder yang di- maksud bukan hanya pemerintah daerah, tapi juga lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat umum. PK Perwakilan Maluku Utara menyatakan akan Hermanto mengatakan, sejak awal tahun dirinya mem- terus berupaya mengejar predikat Wilayah Be- bentuk forum komunikasi dengan pemda, aparat penegak bas Korupsi (WBK) dalam program pembangun­ hukum, dan masyarakat. Forum tersebut bukan forum yang an zona integritas. Salah satu fokus perbaikan hanya aktif saat ada pertemuan. “Dalam forum ini, setiap saat dalam pembangunan zona integritas adalah kita akan menerima dan memberikan informasi terhadap hal- terkait dengan penataan tatalaksana. hal yang dibutuhkan oleh masyarakat umum maupun peme- BKepala Perwakilan BPK Maluku Utara Hermanto menga- rintah daerah. Jadi, tidak ada istilah bahwa di waktu-waktu takan, penataan tatalaksana menjadi faktor utama belum ter- tertentu kita tidak akan memberikan informasi atau tidak penuhinya nilai minimal komponen pengungkit untuk me- menerima informasi,” ucap Hermanto. raih predikat WBK pada 2019. Menurut Menurut dia, forum itu juga berman- Hermanto yang baru menjabat sekitar faat bagi pemda di Maluku Utara dalam lima bulan sebagai kepala perwakilan, menindaklanjuti rekomendasi hasil BPK Maluku Utara sudah tiga kali meng­ pemeriksaan BPK. Sebab, pemda dapat ajukan diri sebagai unit atau satuan kerja memperoleh informasi mengenai hal-hal berpredikat WBK. yang berkaitan atau menjadi kendala da- Pada 2019, BPK Perwakilan Maluku lam penyelesaian tindak lanjut. Utara meraih nilai total 71,94, terdiri “Begitu pula jika ada hal-hal penga- atas nilai komponen pengungkit 35,40 duan dari masyarakat. Kita akan membe- dan nilai komponen hasil 36,54. Sesuai rikan informasi-informasi sepanjang BPK Permenpan-RB Nomor 10 Tahun 2019 n Hermanto tidak menjadi seperti tenaga konsultan, tentang Pedoman Pembangunan Zona karena itu dapat melanggar kode etik,” Integritas Menuju WBK dan WBBM di ujar Hermanto. Lingkungan­ Instansi Pemerintah, unit kerja harus memiliki Selain itu, kata Hermanto, BPK Maluku Utara juga terus nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dengan minimal menggencarkan sosialisasi mengenai tugas dan fungsi BPK. nilai pengungkit adalah 40. Paradigma juga terus dibangun kepada pemda dan masyarakat “Saya baru menjabat sekitar lima bulan di Maluku Utara. bahwa BPK hadir di Maluku Utara untuk memastikan pengelo- Berdasarkan informasi yang saya dapat sejauh ini, memang laan keuangan daerah agar lebih transparan dan akuntabel. kekurangan yang harus diperbaiki ada pada komponen Hermanto cukup optimistis dirinya bisa membawa BPK peng­ungkit yang belum memenuhi kriteria. Antara lain soal Perwakilan Maluku Utara meraih predikat WBK. Keyakinan penataan tatalaksana,” kata Hermanto kepada Warta Peme­ Hermanto tak terlepas dari keberhasilannya membawa BPK riksa, awal Juli. Sulawesi Tenggara meraih predikat WBK pada 2018 saat ia Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi kepala perwakilan di sana. menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pemba­ “Di Kendari (BPK Sulawesi Tenggara) saya start dari nol. ngunan zona integritas menuju WBK/WBBM. Terdapat enam Sudah empat kali mengajukan WBK, pas kelima kami dapat. komponen pengungkit. Selain penataan tatalaksana, kom- Jadi, pengalaman itu saya bawa ke Maluku Utara. Tapi tentu ponen lainnya adalah manajemen perubahan, penataan ma- tidak sepenuhnya saya bawa, karena ada inovasi-inovasi yang najemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan berbeda. Ada beberapa hal yang masih saya ramu sedemi- pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. kian rupa agar hari ini lebih baik dari kemarin,” kata Hermanto Terkait penataan tatalaksana, salah satu hal yang diukur dengan penuh semangat. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 67 BISNIS DAN NIAGA

Tekape Coffee Konsorsium ala Pegawai BPK Sumbar

Karena bisnis dijalankan lebih dari satu orang, mereka bisa saling menyumbangkan ide, saran, berdiskusi, dan mencari referensi untuk menentukan rencana bisnis, strategi pemasaran, dan lainnya.

n Suasana Tekape Coffee and Eatery

erawal dari kesamaan jadi wadah untuk kami berekspresi, sa- hobi dan rutinitas, empat rana katarsis sekaligus produktif. Usaha pegawai Badan Pemeriksa kedai kopi ini didanai dengan sistem Keuangan (BPK) Perwakilan ‘konsorsium’ oleh empat pegawai BPK Provinsi Sumatera Barat Perwakilan Provinsi Sumbar. Selain saya, (Sumbar) membuka usaha ada Feric, Oky, dan Reza,” kata Zaki men- Bkedai kopi bernama Tekape Coffee and ceritakan awal mula mereka mendirikan Eatery. Selain untuk mencari penghasil­ bisnis kedai kopi. an tambahan,­ mereka membuat kedai Zaki mengatakan, nama Tekape kopi tersebut untuk membantu distri- Coffee dan Eatery terinspirasi dari istilah busi, promosi, dan pemasaran produsen TKP yang lazim digunakan teman-te- kopi lokal. man perwakilan untuk merujuk suatu Salah satu pendiri Tekape Coffee tempat nongkrong setelah bekerja. “Ayo and Eatery Em Zaki Umarak mencerita­ merapat ke TKP 1,” kata Zaki menirukan kan, ia bersama tiga temannya di BPK kalimat yang biasanya dilontarkan un- Perwakilan Provinsi Sumbar kerap mele- tuk mengajak hang out di suatu tempat. pas penat di suatu tempat setelah lelah Tekape Coffee and Eatery dibuka beraktivitas seharian. Biasanya mereka sejak 1 Mei 2019 dan berlokasi di Ja- mendatangi sebuah kedai kopi. Dari lan Ahmad Yani Nomor 53. Zaki dan situlah kemudian muncul ide untuk kawan-kawan sengaja memilih lokasi membuat bisnis kedai kopi. tersebut sebagai tempat kedai kopinya n Suasana Tekape Coffee and Eatery “Kedai kopi ini setidaknya bisa men- karena merupakan salah satu jalur kuli-

68 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 BISNIS DAN NIAGA

Kedai kopi ini setidaknya bisa menjadi wadah untuk kami berekspresi, sarana katarsis sekaligus produktif.

n Produk Minuman Tekape Coffee n Produk Minuman and Eatery n Suasana Tekape Coffee and Eatery Tekape Coffee and Eatery ner terpadat di Kota Padang. Bahkan, berdiskusi dan mencari referensi untuk ran produksi kopi lokal,” katanya. kata dia, Tekape Coffee bersebelahan menentukan rencana bisnis, strategi Berkaitan dengan adanya pandemi dengan waralaba-waralaba lokal dan pemasaran, dan lainnya. Covid-19, ia tak memungkiri bahwa internasional. “Dan Alhamdulillah, banyak bisnisnya ikut terdampak. Apalagi, bis- Lokasi yang strategis memang men- dukung­an yang kami peroleh dari nis kedai kopi tidak hanya sekadar un- jadi salah satu kunci utama dalam men- rekan-rekan dalam bentuk bantuan tuk memenuhi kebutuhan kafein ha- jalankan suatu bisnis. Apalagi, Tekape promosi, sumbang saran serta kritik rian, tapi juga kebutuhan berkumpul Coffee mengusung konsep kedai kopi konstruktif,” katanya. hingga diskusi ringan sambil merelaks- sekaligus working space dengan seg- Agar pekerjaan di BPK tidak asi pikiran setelah berbagai ketegang­ mentasi pasar anak muda dan pebisnis. terganggu­ dengan adanya bisnis kedai an di aktivitas kerja masing-masing. Zaki mengakui, menjalankan bis- kopi tersebut, mereka menunjuk satu Kondisi harus menjaga jarak dan tak nis kedai kopi bukan perkara mudah. manajer operasional sebagai perpan- boleh berdekatan membuat operasio- Sebagai PNS yang terikat dengan jam jangan tangan yang ahli di bidang nal bisnisnya terganggu. Namun, me- kerja padat, apalagi sebagian rekannya manajerial dan bisnis kopi. “Dengan be- nurut Zaki, situasi ini menjadi tantang­ merupakan pejabat fungsional peme- gitu, kami tidak harus berada di Tekape an tersendiri untuk membuat strategi riksa, membuka bisnis kopi menjadi Coffee setiap saat. Kecuali memang un- pemasaran yang relevan dan berkreasi tantangan tersendiri. tuk agenda-agenda tertentu,” ujar Zaki. menciptakan promosi-promosi. Tantangan itu berkaitan dengan Kendati demikian, Zaki dan kawan- “Momentum pandemi juga menja- karakter bisnis kedai kopi yang amat kawan tetap melakukan pengawasan di pembuktian, khususnya bagi pelaku mengandalkan turnover pengunjung secara intensif. “Laporan harian dan bisnis yang linier, untuk mencari cara dan perlu dilakukan pengawasan se- transaksi dapat terpantau secara real bagaimana agar usaha bisa bertahan cara ketat. Khususnya, kata dia, untuk time melalui aplikasi Point of Sale.” dan mendapat respons positif dari pa- menekan biaya dan mengoptimalkan Berbicara soal industri kopi, kata sar. Usaha ini dimulai dengan niat baik transaksi. Zaki, ada sedikitnya lima unsur dasar dan semangat yang positif. Kami juga “Namun dengan keyakinan dan yang dilibatkan. Yaitu, petani, prosesor, masih jauh dari kata sukses, tapi tentu komitmen bersama, Insya Allah roastery, pedagang, serta konsumen. kami berharap bisnis ini bisa bertahan permasalah­an tersebut bisa kita atasi,” Saat ini, Tekape Coffee masih fokus dan terus berkembang,” Zaki berharap. tutur Zaki. berperan pada unsur pedagang. Na- Ia pun berpesan kepada seluruh Ia pun amat paham bahwa dalam mun menurut Zaki, bagaimanapun pegawai BPK yang ingin memulai usaha suatu usaha sering kali ada hal-hal semua unsur tersebut tidak bisa lepas untuk jangan pernah takut memulai­ yang berjalan di luar harapan atau dan saling berkaitan dengan ele- nya. Hal yang penting, pekerjaan di BPK rencana. Di sinilah salah satu manfaat men-elemen lainnya. tidak boleh ditinggalkan sedikit pun. utama pembentukan konsorsium ter- “Selain itu, dengan kondisi Sumbar “Jangan takut memulai. Karena semua sebut. Karena bisnis dijalankan lebih sebagai salah satu surga kopi nusan- tidak akan pernah tahu sejauh mana dari satu orang, mereka bisa saling tara, Tekape Coffee berperan sebagai bisa berkarya tanpa pernah mengawali menyumbangkan ide, saran, saling sarana distribusi, promosi dan pemasa- dengan langkah pertama,” ujar dia. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 69 KOMUNITAS

MENYEIMBANGKAN Fungsi Otak dengan Bermusik

Pimpinan BPK sangat mendukung para pegawai untuk menyalurkan bakat dan hobinya.

n Ketua BPK tampil bersama Band BPK. n Wakil Ketua BPK tampil bersama Band BPK.

ekerja di Badan Peme- Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramo- lukan distraction dalam menjalani hi- riksa Keuangan (BPK) no menilai ada banyak manfaat jika se- dup. Yang penting, kegiatan alternatif selalu bergulat dengan seorang dapat menjaga keseimbangan yang dijalankan merupakan kegiatan angka-angka. Kinerja otak fungsi otak kanan dan kirinya. “Saya positif. kiri yang berfungsi seba- sendiri merasakan kalau otak kanan “Intinya, jangan kita itu ada di satu gai pengendali intelligent dan kiri terpakai, maka orang itu akan path saja dan terus begitu. Itu akan Bquotient (IQ) pun menjadi lebih domi- menjadi lebih bijak, pertimbangannya membuat kinerja kita semakin lama nan digunakan. lebih luas. Saya sendiri juga merasakan semakin turun. Jadi memang perlu ada Agar para pegawai tak melulu ber- bahwa hidup ini menjadi lebih berwar- moment of distraction, perlu keluar jalur. kutat dengan hal-hal yang berkaitan na,” kata Agus kepada Warta Pemeriksa. Tapi jangan sampai di luar jalur terus. dengan logika dan matematika, BPK Atas dasar itulah, Agus sangat Tapi, keluar dan balik lagi,” kata Agus. membentuk banyak komunitas dan mendukung aktivitas bermusik di BPK. Di BPK pusat, ada satu grup band mengadakan beragam kegiatan yang Ia mempersilakan pegawai memben- bernama BPK Music Project. Agus dapat menstimulus fungsi otak kanan tuk band dan berlatih sebanyak satu menceritakan, band tersebut meru- yang memegang peranan penting ba- kali atau dua kali dalam sepekan. Hal pakan pemenang juara I lomba kom- gi perkembangan emotional quotient. yang penting, kata Agus, kegiatan ber- petisi band antar perwakilan seluruh Salah satu komunitas tersebut adalah musik tidak mengganggu pekerjaan. Indonesia dalam rangka memeringati grup musik BPK. Menurut Agus, seseorang memer- hari ulang tahun (HUT) BPK.

70 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 KOMUNITAS

n Ketua BPK dan Band BMP di perayaan HUT BPK ke 73 di Auditorium BPK RI.

Berawal dari tabuhan drum Terbentuknya grup band BPK Music Pro- ject atau yang juga disingkat BMP berawal dari satu set drum tidak terpakai yang ditabuh oleh Yudi Irawan di belakang kantor BPK Perwakilan Maluku Utara, di Ternate. Tabuhan drum itu pun menarik perhatian sang gitaris Aldi Scesar dan pegawai lainnya untuk me­ nyalurkan hobi yang sama, yaitu bermusik. Vokalis BMP Tjokorda Gde Budi Kusuma n Wakil Ketua BPK dan Band BMP di perayaan HUT BPK ke 73 di Auditorium BPK RI. menceritakan, nama BMP lahir ketika mereka mendampingi pimpinan untuk tampil di atas panggung dalam sebuah acara yang digelar pada 25 Oktober 2019. Sejatinya, ungkap Tjokokorda, embrio BMP lahir di Maluku Utara, ketika para pegawai mengisi waktu kosong dan mencari hiburan di sela waktu bekerja. “Sementara saya mulai bergabung ketika terbentuk BPK Music Project, yang awalnya di- n Yelosip Band dari BPK Perwakilan Provinsi Riau. tugaskan menjadi manajer dan kemudian saat Saya sendiri ini mengisi vokal,” ucap dia. Soal awal terbentuknya band, sang drum- merasakan mer, yaitu Yudi Irawan bercerita bagaimana kalau otak kanan ia dan sang gitaris mengisi waktu istirahat dengan memainkan alat musik drum yang dan kiri terpakai, tak terpakai. Yudi mengatakan, alat musik maka orang itu tersebut kemungkinan milik senior BPK lain n Yelosip Band dari BPK Perwakilan yang sudah dipindahtugaskan. Provinsi Riau. akan menjadi Ketika itu Yudi, Aldi, Gharsa, Mohammad lebih bijak, Iqbal, Dyani dan Bangun Indra Permadi pun membentuk band bernama Unqualified. “Ke- pertimbangan­ betulan memang di Kota Ternate sedikit sulit nya lebih luas. untuk mencari tempat hiburan, maka kami mengisi waktu-waktu kami dengan bermain musik,” ujar Yudi.

Nama Unqualified pun terdengar oleh n Tembel Band dari BPK Perwakilan Kepala Perwakilan BPK Maluku Utara, Provinsi Bengkulu.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 71 KOMUNITAS

M Ali Asyhar. Mereka pun mendapat dukungan penuh dari Kepala Perwa- kilan untuk bermusik. Mereka bahkan didorong ikut seleksi atau kompetisi antar band BPK perwakilan di seluruh Indonesia. Unqualified ketika mengikuti kom- petisi justru memainkan genre musik yang tidak biasa. Bila umumnya band mengarah kepada musik pop atau rock, Unqualified justru memainkan musik jazz. Iqbal, sang bassist, menceri- takan, mereka sejak awal mem- bentuk band memang lebih sering memainkan alir­an musik n Anggota IV BPK, Isma Yatun bersama Tembel Band dari BPK Perwakilan blues dan jazz. Provinsi Bengkulu. Pilihan ini terbantu oleh suara sang vokalis yang satu- Menurut pria yang akrab disapa sat­unya perempuan di dalam Tjokde, BPK Music Project bisa saja be- band, Dyani. “Karakter suara revolusi dengan beragam cara. Mulai jaz­z Dyani kuat banget, dari cara bermusik hingga anggota makanya kita banyak me- band. Hal itu karena tugas utama me- mainkan musik blues dan reka adalah bekerja untuk BPK, sehing­ jazz,” ucap Iqbal. ga bukan tidak mungkin saat mereka Singkat cerita, mereka memenang­ sedang bertugas melakukan pemerik- n Anggota BPK Music Project kan kompetisi dan didapuk menjadi bersama Ketua dan Wakil Ketua BPK. saan, maka ada orang lain yang meng- band pengiring bagi Ketua dan Wakil gantikan dalam band. Ketua BPK. Iqbal menyebut hal ini men- “Ke depan harus mencari talen- jadi tantangan bagi seluruh anggota ta-talenta lain dari seluruh Indonesia, band untuk memperluas cakrawala untuk bisa mengisi acara-acara bila dalam bermusik. Hal itu karena Ketua salah satu tidak bisa karena harus me- BPK Agung Firman Sampurna dan Wakil lakukan pemeriksaan,” ujar Tjokde. Ketua Agus Joko Pramono memiliki ke- Terbentuknya BPK Music Senada dengan Tjokde, Aldi yakin sukaan musik yang berbeda. BPK Music Project akan berkembang “Pak Ketua ternyata menyenangi Project menunjukkan dan diisi oleh talenta-talenta baru. musik metal, khususnya 80’s metal se- bahwa pimpinan men- Apalagi, pimpinan BPK sangat men- mentara Pak Waka menyenangi musik dukung para pegawainya untuk me­ pop hingga hiphop. Jangan salah, Pak dukung talenta pegawai nyalurkan bakat dan hobinya. Waka pun bisa nge-rap,” ujar Iqbal. BPK. Ini artinya pimpinan “Terbentuknya BPK Music Pro- Tantangan ini dijawab personel ject menunjukkan bahwa pimpinan BPK Music Project dengan meningkat­ meng­akomodasi talenta mendukung talenta pegawai BPK. Ini kan kemampuan bermusik dan selalu karyawannya. artinya pimpinan mengakomodasi ta- siap dengan berbagai genre. Mulai da- lenta karyawannya. Bawa semangat ke ri rock, metal, pop, jazz bahkan hingga depan BPK punya representatif band campur sari. yang bisa tampil di tiap acara,” ujar dia. Soal genre bermusik, Tjokorda Gde pada kata ‘harmoni’. Harmoni istilah be- Bahkan, kata dia, ada kemungkinan Budi Kusuma menambahkan, BPK Mu- rasal dari bahasa Yunani, yaitu ἁρμονία bakal ada studio baru bagi pegawai sic Project memiliki filosofi tersendiri (Harmonia), yang berarti “bersama, BPK untuk menyalurkan hobi bermu- yaitu In Harmonia Progressio. Artinya kesepakatan, kerukunan”. Dalam ber- sik. “Jadi kalaupun ada studio baru menurut Tjokde, semua maju bersa- musik, harmoni sangat diperlukan su- bukan eksklusif hanya untuk personel ma-sama dengan penuh kerukunan. paya musik tersebut memberikan nada BPK Music Project, melainkan untuk Hal ini didasarkan kepada arti dari- yang enak didengar semua orang. semuanya,” kata dia. l

72 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 AKUNTABILITAS UNTUK SEMUA

Penghitungan Kerugian Negara Jiwasraya Sesuai Prosedur

BPK masih melakukan audit investigatif atas kasus Jiwasraya.

adan Pemeriksa Keuang­ madai, dan oleh karena itu PKN-nya an (BPK) menegaskan, dapat dilakukan,” ungkapnya. tidak melindungi pihak Agung mengatakan, PKN baik tertentu dalam proses secara substansi maupun prosedur hukum kasus Asuransi merupakan bagian dari pemeriksaan Jiwasraya. Ketua BPK pengelolaan dan tanggung jawab BAgung Firman Sampurna menekan­ ke­uangan negara dan menjadi wewe- kan, pemeriksaan penghitungan keru- nang BPK. Dengan demikian, PKN di- gian negara (PKN) telah dilaksanakan lakukan dengan menerapkan Standar sesuai prosedur. Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) Agung juga menyampaikan, secara ekstra ketat. tuduhan­ yang dilakukan tersangka du- n Agung Firman Sampurna Agung juga menyebut, BPK men- gaan korupsi Jiwasraya Benny Tjokro dukung penuh penegakan hukum tidak berdasar. Ia pun akan menga- yang dilakukan kejaksaan, baik dalam dukan perbuatan melawan hukum pengungkapan maupun pengadilan tersebut terkait dengan pencemaran kasus Jiwasraya. Bahkan, kata Agung, nama baik ke Badan Reserse Kriminal karena kasus tersebut dinilai cukup Mabes Polri. masif, BPK sempat akan membuat “Menjadi lucu jika dikatakan bah­ rumusan PKN bukan hanya kerugian wa BPK atau Ketua dan Wakil Ketua negara, tetapi juga kerugian pereko- BPK melindungi pihak tertentu,” kata nomian negara. Namun setelah mem- Agung dalam konferensi pers di Kan- pertimbangkan dengan cermat aspek tor BPK, Senin (29/6). teknis yuridisnya, akhirnya diputuskan Agung menyampaikan, BPK tetap menjadi PKN. menghormati proses persidangan n Agus Joko Pramono Kendati demikian, BPK masih me- kasus Asuransi Jiwasraya yang masih lakukan audit investigatif atas kasus berlangsung dan masih ditangani Secara prosedur, setelah tersangka Jiwasraya. Proses audit investigatif oleh aparat penegak hukum. Agung ditetapkan, aparat penegak hukum ini terus berjalan dengan lingkup menjelaskan, PKN yang diterbitkan mengajukan kepada BPK untuk dilaku­ audit berskala luas. Hal ini bertujuan BPK merupakan dukungan dari proses kan PKN. Tahap selanjutnya adalah mengungkap konstruksi kasus dan penegakan hukum (pro justicia) yang ekspose atau gelar perkara, dimana da- pihak-pihak yang bertanggung jawab dilakukan oleh aparat penegak hukum, lam tahap tersebut disajikan informasi secara utuh, mulai dari kelembagaan dalam hal ini Kejaksaan Agung. oleh penyidik mengenai konstruksi Jiwasraya sendiri, OJK, otoritas bursa, Berbeda dengan jenis pemeriksaan perbuatan melawan hukum yang me­ Kementerian BUMN, termasuk BUMN atau audit BPK lainnya, PKN dilakukan ngandung niat jahat (mens rea). Eks­ yang terkait dengan kasus ini. dengan syarat penegakan hukum pose tersebut disampaikan oleh aparat “Dampak yang diharapkan dari au- telah masuk pada tahap penyidikan. penegak hukum dengan menyajikan dit ini adalah perbaikan sistemik yang Dalam tahap tersebut, tersangka su- bukti-bukti permulaan yang cukup. semakin melindungi nasabah dari dah ditetapkan oleh aparat penegak “Dari ekspose terhadap kasus risiko kecurangan dan meningkatkan hukum, tentunya dengan mempertim- Jiwasraya oleh Kejaksaaan, BPK ber- kepercayaan investor untuk berinves- bangkan kecukupan bukti-bukti atas kesimpulan konstruksi perbuatan tasi di Indonesia, khususnya investasi terjadinya suatu tindak pidana, dalam melawan hukumnya jelas dan telah dalam instrumen jasa keuangan dan hal ini tindak pidana korupsi (tipikor). didukung bukti permulaan yang me- pasar modal,” ungkap Agung. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 73 AKUNTABILITAS UNTUK SEMUA BPK Pinjamkan Balai Diklat Bali untuk Lokasi Karantina

bentuk Program Badiklat Peduli Covid-19. Hery mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan Badiklat PKN BPK. Kegiatan itu antara lain pengumpulan donasi dari pegawai Badiklat PKN di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Gowa. Badiklat PKN juga mendistribusikan paket sembako kepada warga terdampak pandemi di sekitar Balai Diklat PKN di Jakarta, Medan, Yogya­ karta, dan Gowa. Kemudian, mendistribusikan paket alat pelindung diri (APD) ke Rumah Sakit Budi Asih dan masyarakat sekitar. Hery menambahkan, Badiklat PKN juga mem- berikan paket bantuan kepada keluarga Badiklat PKN yang terdampak pandemi. “Program lainnya adalah pemanfaatan gedung Balai Diklat PKN

n Wisma Balai Diklat PKN Bali (BDPKN) Bali untuk tempat karantina Pekerja Mi- gran Indonesia (PMI) yang dikelola oleh Gugus Tu- Badiklat PKN juga mendistribusikan gas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah paket sembako kepada warga Provinsi Bali,” ucap dia. terdampak pandemi di sekitar Ia mengatakan, penggunaan wisma Balai Balai Diklat PKN di Jakarta, Medan, Diklat PKN Bali merupakan wujud komitmen Badi- Yogyakarta, dan Gowa. klat PKN dan juga dalam rangka menindaklanjuti arahan Pimpinan BPK terkait Surat Gubernur Bali perihal permohonan dukungan tempat karantina. epala Badan Pendidikan dan Pelatih­ Operasional tempat karantina dilaksanakan oleh an Pemeriksaan Keuangan Negara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Badiklat PKN) BPK Hery Subowo Pemerintah Provinsi Bali. menyatakan, pihaknya sebagai unsur Peserta karantina berasal dari Pekerja Migran pelaksana BPK berkomitmen turut Indonesia (PMI) yang kembali ke Bali. “Pemanfaat­ serta dalam upaya pencegahan dan an BDPKN Bali untuk tempat karantina pasien Kpenanganan pandemi Covid-19. Komitmen terse- Covid-19 diawali dengan rapat koordinasi antara but dilaksanakan secara mandiri dan bekerja sama Badiklat PKN dan Pemerintah Provinsi Bali yang dengan pihak lain sesuai tugas, fungsi, dan kewe- difasilitasi oleh BPK Perwakilan Provinsi Bali pada nangan serta sumber daya yang dimiliki dalam 26 April 2020,” ujar dia.

74 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 AKUNTABILITAS UNTUK SEMUA

Covid di BDPKN Bali untuk karantina,” tutur dia. Peminjaman BDPKN Bali berlaku selama tiga bulan atau dari 27 April hingga 26 Juli 2020. Hanya saja, jangka waktu peminjaman dapat diperpanjang sepanjang belum diperlukan un- Pemanfaat­an BDPKN Bali tuk kegiatan diklat dan mendapat persetujuan untuk tempat karantina pimpinan BPK.

pasien Covid-19 diawali de­ Akuntabilitas untuk Semua ngan rapat koordinasi antara Hery Subowo mengakui pandemi Covid-19 kurang menguntungkan bagi kinerja pemeriksa. Badiklat PKN dan Pemerintah Hanya saja meski dalam kondisi darurat, akunta- Provinsi Bali yang difasilitasi bilitas perlu dan wajib dilakukan. Maka, dibutuh­ kan peran masyarakat dalam upaya meng­awasi oleh BPK Perwakilan Provinsi dan melaporkan penyimpangan keuangan Bali pada 26 April 2020. negara. Salah satu­nya adalah pengguna­an dana penanggulangan Covid-19. “Oleh karena itu kami berpikir akuntabilitas tak hanya milik BPK atau APIP saja, akan tetapi Secara administratif, pelaksanaan pinjam milik semua yaitu masyarakat atau Accountability pakai wisma BDPKN Bali didasarkan pada Per­ for All,” katanya. aturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 ten- Akan tetapi, berbeda dengan BPK atau APIP, tang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. masyarakat bisa jadi belum mengetahui cara Hasil koordinasi dengan pengguna BMN dan mengawasi dan melaporkan terjadinya penyim­ Pemerintah Provinsi Bali, proses pinjam pakai pangan keuangan negara. Atas dasar itulah, BMN untuk penanganan­ Covid-19 dituangkan Badiklat PKN akan membuka kelas pendidikan dalam perjanjian pinjam pakai bangunan ge- dan pelatihan bagi warga, termasuk pelajar dan dung BDPKN antara Kepala Badiklat PKN dengan mahasiswa, wartawan, aktivis, pekerja sosial, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali. tokoh masyarakat. Badiklat perlu meminjamkan balai BDPKN Rencananya, pelatihan ini bakal digelar pa- karena pandemi Covid-19 merupakan bencana da 2021. Namun uji coba akan dilakukan pada nasional bahkan internasional, sehingga semua tahun ini. Targetnya per triwulan akan mengha- potensi sumber daya negara diarahkan untuk silkan satu angkatan. “Namun akan dibuat klas- mendukung percepatan penanganannya. Tidak tering, jadi untuk pelajar dan mahasiswa akan terkecuali Badiklat PKN yang juga berusaha ber- berbeda pelatihannya dengan wartawan dan partisipasi dalam upaya penanganan Covid-19 aktivis,” kata Hery. l sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan serta sum- ber daya yang dimiliki. Dengan persetujuan pimpinan, Badiklat PKN pun kemudian menyiapkan wisma di Balai Dik­ lat PKN Kalibata dan seluruh wisma di BDPKN Medan, Yogyakarta, Gowa, dan Bali untuk men- dukung program penanganan Covid-19. Renca- na awal, wisma Badiklat PKN di Jakarta juga akan digunakan untuk karantina pemeriksa BPK yang baru pulang dari melaksanakan tugas pemerik- saan di luar negeri, namun batal digunakan. “Jadi sebetulnya BDPKN Bali bukan sengaja ka- mi pilih untuk karantina pasien Covid-19, namun karena memang hanya Pemda Provinsi Bali yang benar-benar membutuhkan dan meng­hubungi kami secara intensif dan kemudian langsung menerjunkan tim untuk merealisasikan protokol n Wisma Balai Diklat PKN Bali

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 75 AKUNTABILITAS UNTUK SEMUA

n Achsanul Qosasi BPK Siapkan Pemeriksaan Penanganan Covid-19

Tujuan pemeriksaan BPK adalah untuk memeriksa efektivitas, transparansi, akuntabilitas, serta kepatuhan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dirumuskan berdasarkan analisis risiko dan isu publik.

adan Pemeriksa Ke­ dengan melibatkan seluruh Auditorat ini merupakan pemeriksaan kompere- uangan (BPK) akan me- Keuangan negara (AKN). hensif atau dikenal juga dengan audit lakukan pemeriksaan atas Hal tersebut disampaikan oleh universe. penggunaan anggaran Ang­gota III BPK/Pimpinan Pemerik- Ia mengatakan, pemeriksaan kom- penanganan pandemi Co- saan Keuangan Negara III Achsanul prehensif diperlukan karena tingginya vid-19 yang dialokasikan Qosasi saat diwawancarai Radio nilai anggaran penanganan pandemi Bpemerintah sebesar Rp695 triliun. BPK Elshinta FM, di Jakarta, Jumat (3/7). Covid-19 yang diperiksa. merencanakan pemeriksaan tematik Achsanul menguraikan, pemeriksaan “Totalnya (anggaran penangan­

76 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 AKUNTABILITAS UNTUK SEMUA

an pandemi Covid-19 mencapai Rp695 triliun, Menurut Achsanul, hasil pekerjaan APIP akan tidak hanya Rp203 triliun rupiah yang sebelumnya membantu menentukan sifat, waktu, dan lingkup disebutkan. Oleh karena itu kita harus hati-hati pemeriksaan yang akan dilakukan BPK, agar dapat menyiap­kan program pemeriksaan (P2), seperti memberikan nilai tambah yang optimal. Ia me- metodologinya, tujuannya, sistem pemeriksaannya nambahkan, sinergi juga dapat dilakukan dengan seperti apa, kita siapkan”, kata Achsanul. komunikasi yang terstruktur yang membahas isu Untuk mempersiapkan pelaksanaan peme- terkait kebijakan penanganan pandemi. riksaan tersebut, BPK melaksanakan focus group “Sinergi ini harus dilandasi dengan prinsip discussion (FGD) dengan melibatkan kementerian/ bahwa setiap bagian dari keuangan negara harus lembaga (K/L) terkait. Diskusi ini bertujuan mengeta- dapat dipertanggungjawabkan dan akuntabilitas hui tujuan dan rencana pemerintah dalam pelaksa- dalam penanganan pandemi Covid-19 merupakan naan program penanganan pandemi Covid-19. K/L tanggung jawab kita bersama,” ungkap Achsanul. yang dilibatkan dalam diskusi tersebut di antaranya Sementara itu, Achsanul saat menjadi narasumber Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, pada kegiatan webinar dengan tema “Assessing The Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Performance of Indonesia Goverment in Handling Badan Perencanaan Pemba­ Covid 19” yang digelar Indonesia ngunan Nasional (Bappenas), Doctoral Training Partnership dan Kementerian BUMN. Selain (IDTP) University of Nottingham, itu, BPK juga melakukan rapat Inggris, pada Jumat (17/7) konsultasi dengan Dewan menga­takan, kebijakan peme- Perwakilan Rakyat (DPR). Kita menyiapkan riksaan BPK atas pengelolaan “Kita ingin tahu semangat dan tanggung jawab keuangan pemerintah, sehingga, begitu program pemeriksaan- negara dalam penanganan kita sudah tahu niat pemerin- nya, biar baik semua Covid-19 adalah dengan me- tah dan tujuan pemerintah lakukan pemeriksaan berbasis dalam pelaksanaan program, untuk ke depan. Jangan risiko secara menyeluruh. kami tidak salah. Jadi kami me­ sampai nanti dibilang Pemeriksaan secara me­ nyiapkan betul-betul terhadap nyeluruh adalah pemeriksaan apa rencana pemerintah, baru BPK cari salah. Kita yang menggabungkan tiga kami uji keberhasilan peme- arahnya adalah kepada jenis pemeriksaan, yaitu pe- rintah dalam merencanakan meriksaan keuangan, kinerja, tersebut, termasuk juga dalam transparansi dan dan pemeriksaan dengan implementasinya,” jelasnya. tujuan tertentu. Cakupan pe- Dalam kesempatan terse- akuntabilitas. Itu saja. meriksaan meliputi refocusing but, Achsanul berharap hasil dan realokasi anggaran untuk pemeriksaan BPK nantinya ti- penanganan Covid-19, serta dak dipolitisasi dan dikriminalisasi. Menurutnya, pa- tambahan belanja negara/ daerah dan skema Pe- ra pelaksana/pengelola keuangan dari pemerintah mulihan Ekonomi Nasional (PEN). pusat sampai pemerintah daerah berjuang keras Tujuan pemeriksaan BPK adalah untuk memerik- untuk menjalankan program tersebut. sa efektifitas, transparansi, akuntabilitas, serta kepa- “Kita menyiapkan program pemeriksaannya, tuhan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan biar baik semua untuk ke depan. Jangan sampai negara yang dirumuskan berdasarkan analisis risiko nanti dibilang BPK cari salah, kita arahnya adalah dan isu publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada transparansi dan akuntabilitas. Itu saja,” dalam pemeriksaan penanganan Covid-19, BPK akan tegasnya. memeriksa alokasi anggaran yang disediakan. Ihwal pemeriksaan penanganan Covid-19 juga Selain itu, BPK akan memeriksa apakah man­ sempat disampaikan Achsanul dalam Rapat Koordi- faat/fasilitas/bantuan telah diterima oleh pihak nasi Nasional Pengawasan Intern Tahun 2020 yang yang berhak dan bagaimana ketepatan waktu, dibuka Presiden RI Joko Widodo pada Senin (15/6). tepat jumlah dan tepat kualitas. Selanjutnya, BPK Ia menegaskan, BPK dalam merencanakan peme- memeriksa apakah seluruh transaksi sudah dicatat, riksaan terkait penanganan pandemi memerlukan dilaporkan, dan dipertanggungjawabkan serta ti- komunikasi dan kerja sama dengan Aparat Peng­ dak terdapat pelanggaran ketentuan dan penyalah- awasan Intern Pemerintah (APIP). gunaan anggaran. l

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 77 KOLOM

Penguatan Fungsi Insight dan Foresight BPK

agline baru “Accounta­ yang diadopsi oleh INTOSAI, termasuk bility for All” menghem- BPK sejak Renstra 2011-2015. Menurut buskan angin buritan model ini, tiga tingkatan peran dapat di- bagi layar besar perahu jalankan oleh SAI, yaitu fungsi oversight; bernama BPK RI. Konsep meningkatkan efektivitas pengawasan akuntabilitas dimaknai keuangan, fungsi insight; meningkatkan Tkembali sebagai sebuah core value ber- wawasan tentang kebijakan publik, fungsinya sebuah Lembaga Pemeriksa, dan fungsi foresight; atau tinjauan atas yaitu kewajiban pemegang amanah pilihan alternatif masa depan. Sebagai (pemerintah) untuk mempertanggung- auditor eskternal, SAI di banyak negara jawabkan segala aktivitas dan kegiatan menghindari terlibat langsung dalam yang dilaksanakan kepada pemberi proses pembuatan kebijakan publik, amanah (rakyat). Menurut Steward namun masih mungkin melakukan Ledder of accountability akuntabilitas pemeriksaan atas perumusan kebijakan memiliki tingkatan dari akuntabilitas (ex-ante), maupun pelaksanaan kebijak­ finansial, kemudian akuntabilitas pro- an (ex-post) (Sendjaja, et. al., 2015). n OLEH NICO ANDRIANTO, ses, akuntabilitas kinerja, akuntabilitas Peran oversight memastikan entitas Kepala Seksi Pemeriksaan Kinerja I, program, sampai yang tertinggi yakni terperiksa menjalankan tata kelola Direktorat Penelitian dan akuntabilitas kebijakan. Sehingga keuangan negara secara baik dan pa- Pengembangan. “akuntabilitas untuk semua” perlu di- tuh terhadap perundang-undangan. maknai pada level yang semakin tinggi, Memerankan fungsi ini, telah lama seiring bertambahnya umur BPK yang BPK mendukung upaya pencegahan “…....kejatuhan dan tahun ini memasuki Tahun ke-73. penipuan, kecurangan, pemborosan, keberhasilan suatu negara Government Accountability Office penyalahgunaan, dan kesalahan ma- Amerika Serikat pernah merumuskan najemen dalam pengelolaan keuang­ bangsa semakin ditentukan model akuntabilitas kematangan SAI an negara. BPK mendorong upaya oleh ‘kehebatan’ kebijakan publiknya, bukan oleh sumberdaya alam, posisi strategis, bahkan politiknya”. (Riant Nugroho, 2014)

78 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 KOLOM

pemberantasan korupsi, peningkatan tematik. Asumsinya, pemeriksaan berapa SAI aktif melakukan penilaian transparansi, terlaksananya akuntabi- tematik atas tema dan isu-isu nasio- terhadap fungsi-fungsi yang dianggap litas finansial terutama melalui peme- nal yang strategis dirancang untuk perlu dalam perumusan, implementasi riksaan keuangan dan PDTT. Selain itu, dapat memberikan kesimpulan dan serta evaluasi program dan kebijakan BPK turut mendorong peningkatan rekomendasi yang holistik melalui publik. SAI-SAI tersebut cenderung ekonomi, efisiensi, etika, nilai keadilan, penglihatan secara menyeluruh ter­ lebih aktif menilai pencapaian prin- dan efektifitas pemerintah melalui pe- hadap pelaksanaan program ataupun sip-prinsip praktik yang baik pada meriksaan kinerja. kebijakan pemerintah yang biasanya bidang-bidang yang secara tradisional Sedangkan peran insight, dapat di- lintas Kementerian/Lembaga, serta menjadi area mereka, seperti peren- lakukan melalui pemberian pendapat berperspektif Pusat-Daerah. Tulisan ini canaan dan pelaksanaan anggaran terkait program-program, kebijakan berupaya mengelaborasi bagaimana serta internal control. Namun, mereka pemerintah; menyusun best practices kemungkinan fungsi insight dan fore­ biasanya kurang menilai efisiensi dan untuk dijadikan acuan, serta mendo- sight dijalankan oleh BPK, dimana efek­tivitas proses yang diperlukan rong Lembaga/Entitas Pemerintah Renstra 2020-2024 mendukung pe­ untuk mengendalikan seluruh peme- untuk lebih bersinergi lintas sektoral. nguatan kedua fungsi tersebut. rintah, ataupun komunikasi dan koor- Demikian pula mendorong peningkat­ dinasi lintas pemerintah. an hubungan yang konstruktif antara Praktik di Berbagai Negara SAI lainnya menggunakan berbagai Pemerintah dan mitra non-pemerintah Negara-negara anggota OECD pendekatan dan metodologi untuk untuk menghasilkan outcome yang memiliki beragam pengalaman terkait memberikan wawasan dan tinjauan baik bagi masyarakat. Fungsi ini bisa fungsi insight dan foresight ini. Tren ke masa depan. SAI melakukan pe- dilakukan melalui upaya mendalami menunjukkan berbagai SAI proaktif meriksaan keuangan, kepatuhan dan kebijakan dan masalah publik. menginvestasikan keahlian sumber da- kinerja, ataupun penilaian yang meng­ Sementara peran foresight, di- ya mereka dalam aktivitas yang men- integrasikan kriteria value for money. lakukan melalui pemberian proyeksi dorong fungsi insight dan foresight, Mereka mencoba mengkomunikasikan masa depan serta implikasi jangka pan- meskipun mendorong akuntabilitas hasil pemeriksaan lebih dari sekadar jang dari kebijakan pemerintah yang te- melalui peran oversight masih menjadi dalam bentuk LHP, dimana mereka juga lah diambil. Dalam menjalankan peran tugas utama mereka. Berbagai SAI sedang mengembangkan pedoman, ini SAI mengidentifikasi tren terpenting berupaya memperoleh pandangan melaksanakan seminar bersama entitas dan tantangan yang akan di­hadapi ne- yang sistemik atas permasalahan yang diperiksa, serta testimoni kepada gara dan masyarakat sebelum kondisi dan tren lintas sektor (insight), serta komisi terkait di lembaga perwakilan. existing berubah menjadi krisis. Fungsi meramalkan implikasi kebijakan dan Biasanya Tim di dalam SAI yang me- proyektif ini dilakukan untuk memban- memprediksi risiko dalam jangka me- laksanakan fungsi insight dan foresight tu masyarakat dan pemerintah agar nengah dan jangka panjang (foresight). bersifat ad hoc, baik atas permintaan mampu memilih alternatif kebijakan Beberapa SAI melakukan analisis ten- legislatif atau sebagai tanggapan terha­ terbaik untuk masa depan. tang terjadinya duplikasi, fragmentasi dap kasus-kasus penting atau sensitif. Jika selama ini fungsi oversight dan tumpang tindih antar program Beberapa SAI secara strategis dan sis- telah dijalankan dengan baik oleh pemerintah, sementara yang lainnya tematis memperluas portofolio peme- BPK melalui pemeriksaan keuangan berupaya menilai kesiapan pemerintah riksaan mereka dengan memasukkan dan PDTT, maka untuk dapat menja- untuk mengatasi tantangan kebijakan kegiatan-kegiatan yang bersifat menja- lankan fungsi insight dan foresight bisa jangka panjang, misalnya perubahan lankan fungsi insight dan foresight. Na- dilakukan melalui pemeriksaan PDTT iklim dan demografi. mun demikian, beberapa SAI memiliki dan kinerja, khususnya pemeriksaan Praktik yang terjadi selama ini, be- batasan internal sehingga menghalangi

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 79 KOLOM

mereka untuk melakukan penilaian ter- saan kinerja atas program reformasi internal control mereka. hadap kebijakan pemerintah. Tantang­ sistem anggaran sebagai bentuk l Kajian Tribunal de Contas da União an internal lainnya adalah kurangnya dukungan atas pelaksanaannya. (TCU) Brasil mengeksplorasi model kuantitas dan kualitas sumber daya Pemeriksaan menemukan bahwa ideal bagi manajemen dan pengen­ yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana fiskal jangka menengah li- dalian risiko internal, dan menunjuk­ fungsi insight dan foresight ini. ma tahun tidak sepenuhnya mencer- kan bagaimana negara yang disurvei Berikut beberapa contoh fungsi minkan rencana kerja kementerian, telah mengatasi masalah ini dalam insight dan foresight yang dilaksanakan tidak memiliki sistem klasifikasi ang­ sistem hukum mereka. Tujuan kajian oleh beberapa SAI (Irawan, 2019) yang garan internasional, dan tidak me- adalah untuk mendukung diskusi bisa menambah wawasan kita: miliki sistem check and balance yang Senat Federal mengenai RUU untuk efektif, sehingga memungkinkan menentukan kriteria umum internal Peran SAI dalam Perencanaan terjadinya perumusan rencana jang­ control, manajemen risiko dan tata Anggaran ka menengah tanpa berkonsultasi kelola pada pemerintah Brasil. Kajian l NAO Inggris mengeluarkan Forcas­ dengan otoritas anggaran. ini mengungkapkan bahwa sistem ting in government to achieve value internal control Brasil tidak memenuhi for money sebagai tanggapan atas Peran SAI dalam Pelaksanaan standar internasional. temuan berulang terkait kelemahan Internal Control dan Manajemen serius dalam perkiraan (forcasting) Risiko Peran SAI dalam Penyusunan dan kesalahan evaluasi yang menye­ l Sebagai bagian dari upaya mendo- Kebijakan Pengaturan babkan peningkatan biaya yang rong keberlanjutan keuangan publik (Regulatory Policy) signifikan. Laporan tersebut menyo- pasca krisis 2008, ARK Belanda mulai l Pada Tahun 2013, Cour des Comptes roti bahwa lemahnya perkiraan oleh mengusulkan kepada parlemen Prancis merilis riset/kajian menge- kementerian merupakan masalah dilakukannya penilaian risiko secara nai hubungan antara administrasi yang mengakar dan menyebabkan akurat. ARK berulang kali mencoba pajak dengan pihak perorangan dan buruknya value for money. Ditemukan­ untuk menempatkan topik ini dalam entitas bisnis (Les relations de l’admi­ juga bahwa masalah tersebut tidak agenda politik. Dalam satu kesempa- nistration les avec les particuliers et ditanggapi secara serius oleh peme- tan ARK mengembangkan fact sheet les entreprises), di mana laporannya rintah, atau terjadi karena agenda untuk merangkum risiko terkait menyoroti terlalu kompleksnya per­ tertentu dan dorongan untuk me- hubungan antara Belanda dengan aturan administrasi. menuhi target pengeluaran tahunan. delapan lembaga keuangan. ARK l Dalam rangka mendukung efektifi- NAO merekomendasikan agar HM memetakan sumber-sumber risiko tas implementasi dan pelaksanaan- Treasury bekerjasama lebih erat de­ dan dampak potensialnya secara nya, BAI Korea melakukan pemerik- ngan NAO dan Parlemen agar terlak- sederhana agar mudah dimengerti saan atas reformasi regulasi Peme- sana pengawasan yang lebih cermat oleh parlemen. Penilaian risiko ini rintah Korea. Berbagai pemeriksaan terhadap perkiraan yang dibuat. juga mendorong Menteri Keuangan telah difokuskan pada kesesuaian l BAI Korea melakukan pemeriksaan untuk berpikir secara menyeluruh dan implementasi sistem, manaje- kinerja pada reformasi sistem ang- tentang apa dan bagaimana infor- men, dan tools kebijakan serta regu- garan Tahun 2008. Seperti diketahui, masi disajikan dan implikasinya ter­ lasi di sektor-sektor utama, seperti mulai Tahun 2003 pemerintah Korea hadap keputusan yang dibuat. pendidikan, keuangan, atau fasilitas memperkenalkan empat reformasi l GAO memeriksa Hurricane Sandy Re­ keselamatan pendirian pabrik. sistem anggaran utama, yaitu: Pe- lief: Improved Guidance on Designing rencanaan Manajemen Fiskal Na- Internal Control Plans Could Enhance Peran SAI dalam Fungsi Foresight sional, Sistem Anggaran Top-down, Oversight of Disaster Funding, rencana dan Visi Jangka Panjang Sistem self-assesment Program Ke­ pengendalian internal bantuan ben- l NIK Polandia, telah melakukan pe- uangan, serta Anggaran Digital dan cana terhadap Hurricane Sandy yang nilaian komprehensif terhadap pe- Sistem Akuntansi. Perubahan terse- dibuat sebagai respon Undang-Un- rencanaan strategis jangka panjang, but bertujuan untuk merampingkan dang Alokasi Bantuan Bencana melihat persiapan dokumen strate- manajemen keuangan dan untuk 2013 sesuai dengan panduan Office gis pemerintah sehubungan dengan mengatasi penurunan penerimaan of Management and Budget (OMB). kesiapan untuk menggunakan sum- pajak serta peningkatan permintaan Disimpulkan bahwa pedoman OMB ber daya keuangan Uni Eropa (UE) pengeluaran, termasuk untuk mem- tidak cukup kuat dan akibatnya tidak 2014-2020. Dalam konteks kerangka biayai sistem kesejahteraan sosial. secara konsisten digunakan oleh kerja keuangan UE, NIK menilai stra- BAI sejak dini melakukan pemerik- lembaga ketika menyiapkan rencana tegi jangka menengah dan panjang

80 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 KOLOM

yang relevan bagi pertumbuhan konsep-konsep baru memasukkan bungan, pelaksanaan Seminar Nasional, dan pembangunan, yang mencakup inovasi dan bagaimana memper- ataupun pemberian Bahan Pendapat Kantor Perdana Menteri dan tujuh baiki kekurangan yang diidentifikasi bisa menjadi wahana bagi BPK untuk kementerian. NIK menemukan bah­ dalam rencana sebelumnya. turut mendorong perbaikan kebijakan wa Menteri Utama kurang memiliki Pemerintah. Dalam konteks kekinian, alat koordinasi yang efektif sebagai Pengalaman BPK terjadinya defisit BPJS Kesehatan sela- upaya lintas sektoral. Melalui peme- Bagaimanapun perlu waktu bagi ma bertahun-tahun, potensi terjadinya riksaan kinerja, NIK membawa te- BPK untuk benar-benar menjejakkan defisit serupa di BPJS Ketenagakerjaan muannya kepada Komite Parlemen. kaki pada peran insight maupun fore­ di masa mendatang, peningkatan sig- l Sebagai bagian dari inovasi sektor sight. BPK berpengalaman melaksa- nifikan utang pemerintah di tengah publik, ANAO merilis Intergene- nakan reviu transparansi fiskal Peme- besarnya mandatory spending, atau per- rational Report setiap lima tahun rintah Pusat, dan melalui pemeriksaan kembangan pesat crypto currencies di untuk memberikan perspektif jang­ kinerja beberapa kali menghasilkan tengah perdagangan bebas global, me- ka panjang yang kredibel tentang rekomendasi yang merubah kebijakan merlukan antisipasi kebijakan sebelum tantangan masa depan Australia, Pemerintah. Contoh klasiknya adalah berubah menjadi ancaman krisis. serta kemungkinan solusinya. Proses rekomendasi moratorium pengiriman Seiring akumulasi pengetahuan ser- ini telah berperan penting dalam TKI ke negara yang belum memiliki per­ ta munculnya isu-isu terbaru mengenai mendukung pertimbangan Kemen- aturan perlindungan terhadap buruh pengelolaan negara, BPK perlu mem- terian Keuangan bagi solusi jangka asing. Berikutnya adalah “rekomendasi perkokoh peran insight dan menginten- panjang dan berpengaruh di pusat turunan” dari hasil PDTT terhadap sifkan fungsi foresight. BPK perlu mulai penyusunan kebijakan pemerintah. perhitungan Harga Pokok Pembelian mengkaji isu-isu strategis ataupun yang l BAI Korea telah mereviu seluruh si- BBM, berupa kebijakan pengalihan berorientasi antisipasi ke depan atas klus kebijakan melalui penilaian ke- penggunaan minyak tanah ke gas yang pengelolaan keuangan negara yang bijakan dan program utama peme- menghemat puluhan triliun rupiah ang­ lebih baik, yang akan menghasilkan rintah untuk mengungkap penye­ garan pemerintah per tahun. Pada pe- better practice guide atau policy brief ke- bab utama berbagai kelemahan meriksaan subsidi BBM didukung hasil pada pemerintah dari hasil analisa atas dan merekomendasikan alternatif penelitian expert melalui sustainability berbagai tema penting. Harapannya solusinya. BAI memeriksa kebijakan analysis terkait kelas sosial mana yang BPK bisa mendorong terwujudnya “ke- Pemerintah Pusat terkait perumah­ sebenarnya paling menikmati subsidi. bijakan unggul” pemerintah, di mana an bagi keluarga berpenghasilan Untuk itu BPK perlu didukung fa- keberhasilan ataupun kejatuhan suatu menengah dan rendah, meninjau silitas big data dan advanced analytics negara bangsa di era persaingan global tahapan formulasi, implementasi, memanfaatkan kemajuan revolusi dipertaruhkan. l dan feedback atas pelaksanaannya. industri 4.0 sebagai pengembangan Direkomendasikan alternatif peren- e-audit yang telah ada. Diperlukan canaan, aturan dan pengendalian, upaya sinergis BPK wide untuk mewu- Referensi: dan bagaimana memperbaiki kele- judkan command room yang powerful l BPK RI, (2016), Rencana Strategis BPK mahan yang ditemukan. untuk bisa meresposn perkembangan 2016-2020, Jakarta. l TCU Brasil telah melihat sistem pe- situasi pengelolaan keuangan negara. l ______, Rancangan Rencana Strate- rencanaan multi-years (PPA), dari Searah dengan upaya ini, bekerja sama gis BPK 2020-2024, Jakarta. berbagai sudut pandang. Evaluasi dengan Perpustakaan Riset, Litbang l Irawan., Agus B. Slide presentasi terhadap Kementerian Perencanaan telah meng­inisiasi embrio database Focus Group Discussion Tim Penge­ dan Investasi Strategis dan entitas pemeriksaan kinerja berupa dashboard mbangan Kapasitas Pemeriksaan terkait lainnya dilakukan untuk pencarian LHP kinerja berdasarkan kata Kinerja, 16 Oktober 2019. menganalisis kecukupan program kunci 39 atribut metadata, dileng­kapi l Poernomo, H., (2014), E-audit Untuk dan indikator yang tercantum dalam dengan Indikator Makro pemerintah Rakyat: Membangun Efisiensi dan PPA dari Tahun 2008 sampai 2011 sebagai kompas arah pembangunan Efektifitas Pemeriksaan BPK, Jakarta. terhadap tujuan kebijakan pemerin- yang bisa diakses melalui link berikut: l Sendjaja, Denny Wahyu., Adi, G. Yo- tah. Kemudian, pemeriksaan kinerja https://perpustakaan.bpk.go.id/kinerja/ rrie Rismanto., dan Andrianto, Nico., digunakan untuk menggambar- Berdasarkan data IHPS Tahun 2015 (2015), Analisis Kebijakan Publik da- kan dan menganalisis bagaimana sampai 2018, BPK telah melakukan 15 lam Pemeriksaan Kinerja, Jurnal Tata PPA disusun untuk periode 2012 topik pemeriksaan kinerja tematik dan Kelola dan Akuntabilitas Keuang­an hingga 2015. Pemeriksaan ini me- menghasilkan sebanyak 841 LHP. Pro- Negara, Volume 1 nomor 1, Juli 2015, mastikan sejauh mana pengenalan duk turunannya, berupa Laporan Ga- Jakarta.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 81 BERITA FOTO

19 Juni 2020

Konferensi pers Ketua BPK, Agung Firman Sampurna di- dampingi Anggota I/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK, Hendra Susanto meng- gelar konferensi pers terkait hasil rapid test pegawai BPK.

Anggota V/Pimpinan Pemerik- 22 Juni 2020 saan Keuangan Negara V BPK, Bahrullah Akbar menyerahkan LHP Laporan Keuangan Provinsi DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.

22 Juni 2020

Pertemuan Anggota I/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK, Hendra Susanto dengan Kepala BMKG.

30 Juni 2020 Penyerahan LHP LKPD BPK Jawa Barat oleh Anggota V/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V BPK, Bahrullah Akbar kepada Gubernur Jawa Barat, .

82 WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 INTERAKSI

Redaksi menunggu jawaban paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah edisi ini terbit. Jawaban dapat dikirim melalui email Pertanyaan: [email protected] dengan Dalam Majalah Warta edisi Mei 2020 apa yang subjek ‘Kuis’. Cantumkan nama menurut Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, lengkap, instansi/satuan kerja, dan kunci utama dari keberhasilan pemerintah nomor yang bisa dihubungi. dalam hal peningkatan perlindungan sosial, pendidikan dan kesehatan masyarakat Redaksi menyiapkan hadiah menarik lewat bantuan sosial? bagi satu orang penjawab tercepat dan tepat. Keputusan redaksi tidak dapat diganggu gugat.

WARTA PEMERIKSA | EDISI 6 | Vol. III - JUNI 2020 83 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Tugas BPK BPK adalah lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.