1 LEKSIKON EKOBUDAYA DALAM TRADISI TURUN TANAH PADA MASYARAKAT MELAYU SAMBAS Tia Feblia, Ahadi Sulissusiawan, Agus Syahrani Prog

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 LEKSIKON EKOBUDAYA DALAM TRADISI TURUN TANAH PADA MASYARAKAT MELAYU SAMBAS Tia Feblia, Ahadi Sulissusiawan, Agus Syahrani Prog LEKSIKON EKOBUDAYA DALAM TRADISI TURUN TANAH PADA MASYARAKAT MELAYU SAMBAS Tia Feblia, Ahadi Sulissusiawan, Agus Syahrani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak Email: [email protected] This study aims to describe the eco-cultural lexicons in the ‘Turun Tanah’ Tradition in the Sambas Malay community at Semperiuk A village. The method used in this study was descriptive in the form of qualitative research. The data source was from the informants from the Semperiuk A village who understand the tradition. The collected data was in the form of eco-cultural lexicons related to the classification of eco-cultural lexicons, word meaning, community understanding, wisdom values, and the function. The data collection techniques used were questionnaires, observation, and interviews. Based on the results, there are five activities in the ‘Turun Tanah’ tradition. These activities are divided into two groups: tools and materials used, and the food served. From the two groups, there are 39 lexicons, each with 17 lexicons. The meaning of eco-cultural lexicons contains lexical meanings, and the community understanding of eco-cultural lexicons is categorized as still known. The wisdom value in the five activities in ‘Turun Tanah’ traditions is besaprah (eating together), bemasak (cooking), ziarah (pilgrimage), tahlel (dhikr), and ngaji (reciting the Quran). In terms of its function, the lexicons work as a complement to dishes, symbols or images, and tools for cooking purposes. Keywords: Eco-cultural, Sambas Malay, Turun Tanah PENDAHULUAN Kalimantan Barat. Satu diantara tradisi yang Tradisi dapat diartikan sebagai suatu masih dilakukan oleh masyarakat Semperiuk A ketentuan yang berlaku dalam masyarakat dan adalah Tradisi Turun Tanah. Tradisi ini menjelaskan satu keseluruhan cara hidup merupakan objek dari penelitian. Tradisi Turun dalam bermasyarakat. Tradisi adalah hal yang Tanah ini berupa acara setelah kematian. Jadi, harus tetap ada dan dilestarikan supaya tidak pihak keluarga dari orang yang meninggal ini hilang ditelan zaman. Memang tidak mudah akan mengadakan acara berupa makan bersama bagi kita sebagai generasi penerus untuk warga kampung serta pengajian. Pengajian ini mempertahankan tradisi dan budaya warisan dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan leluhur. Keterbatasan pengetahuan tentang apa orang yang sudah meninggal tersebut supaya dan bagaimana suatu tradisi, menjadi salah rohnya tenang di alam kubur dan diringankan satu faktor enggan mempertahankan tradisi siksa kuburnya . Turun Tanah merupakan yang telah diwariskan oleh nenek moyang sebuah tradisi yang masih melekat pada kita. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masyarakat meskipun ada sekelompok orang banyak tradisi di daerah yang mulai hilang. yang sudah tidak melakukan tradisi ini lagi. Meskipun ada tradisi yang masih Tradisi ini dilakukan dari hari pertama setelah dilakukan sampai saat ini. Akan tetapi, hanya proses pemakaman sampai hari ke tujuh. orang-orang kalangan tua yang mengerti tata Dilanjutkan pada hari ke-15, 25, 40 dan 100. cara pelaksanaannya. Demikian juga yang Lalu akan diperingati lagi setiap tahun atau terjadi di Desa Semperiuk A, Kecamatan Jawai biasa masyarakat Melayu Sambas Selatan, Kabupaten Sambas, Provinsi menyebutnya hol (haul). 1 Tradisi ini bukan hanya sekadar zaman yang semakin modern, ada beberapa memperingati hari kematian, ada nilai yang dari anggota masyarakat pada saat terkandung di dalamnya yaitu nilai melaksanakan tradisi ini mengganti sajian kue kebersamaan dan rasa empati terhadap sesama tersebut bahkan ada yang sudah tidak lagi manusia. Keluarga yang ditinggalkan oleh satu menyajikan satu diantara makanan yang diantara anggota keluarganya pasti akan seharusnya ada dalam tradisi ini. merasa sangat sedih dan kehilangan. Karena Penelitian yang dilakukan ini itu, dengan adanya tradisi ini bisa mengurangi berkenaan dengan kajian ekolinguistik. kesedihan dan rasa kehilangan tersebut. Ekolinguistik menganggap bahwa lingkungan Manusia memerlukan orang lain dalam memiliki pengaruh terhadap leksikon bahasa. kehidupannya, karena manusia manusia Apabila ekologi atau lingkungan masyarakat merupakan makhluk sosial. Tradisi ini sebagai penunjangnya punah maka semakin menggambarkan bahwa kita sebagai manusia besar kemungkinan perubahan-perubahan tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. terhadap leksikon bahasa. Bukan hanya itu, tradisi ini juga membuktikan Bahasa merupakan alat berkomunikasi bahwa rasa empati terhadap orang lain itu antara sesama manusia. Adanya bahasa masih ada. memudahkan manusia untuk berinteraksi Dijadikan tradisi Turun Tanah sebagai dengan orang lain dalam kehidupan objek penelitian. Pertama yaitu tradisi ini bermasyarakat. Melalui bahasa, manusia dapat hanya diketahui oleh kalangan tua. Sehingga, mengungkapkan ide dan perasaan serta peneliti berupaya untuk mendokumentasikan menyesuaikan diri dengan tata krama, budaya, tradisi ini supaya dikenal oleh kalangan muda. dan adat istiadat yang berlaku dalam Kalangan muda harus mengetahui tradisi yang masyarakat. Bahasa yang digunakan oleh ada disekitar lingkungan mereka supaya masyarakat tergantung pada tempat mereka tradisi tersebut tidak mudah hilang seiring tinggal. dengan perkembangan zaman yang semakin Bahasa yang peneliti gunakan dalam modern. Kedua, meneliti sebuah tradisi penelitian ini adalah bahasa Melayu Sambas. merupakan cara untuk melestarikan budaya, Bahasa Melayu Sambas (BMS) adalah bahasa karena itu lewat penelitian ini, peneliti Melayu berdialek Sambas yang digunakan di berupaya untuk melestarikan budaya Melayu wilayah Kabupaten Sambas, Kota Sambas. Ketiga, tradisi ini menggunakan Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Bahasa Melayu Sambas (BMS) yang juga sekitarnya. Karena luasnya penggunaan merupakan bahasa daerah dari peneliti. bahasa Melayu Sambas maka peneliti Tradisi Turun Tanah yang dinilai unik memberikan batasan dengan menetapkan Desa oleh peneliti adalah dari segi makanan yang Semperiuk A sebagai tempat penelitian. disajikan. Makanan yang disajikan memiliki Menetapkan Desa Semperiuk A filosofi tersendiri bagi masyarakat Melayu sebagai tempat penelitian yaitu karena hal-hal Sambas. Bukan hanya sekadar hidangan sebagai berikut. Pertama, Desa Semperiuk semata, makanan ini memiliki makna yang merupakan desa yang masih mengenal tradisi berhubungan dengan jenazah dari orang yang Turun Tanah. Kedua, peneliti ingin melihat meninggal tersebut. Contohnya kue Sari muke perkembangan tradisi ini di desa tersebut. yang menggambarkan wajah jenazah yang Ketiga, peneliti berasal dari Desa Semperiuk berseri-seri. Selain kue Sari muke, juga A sehingga memudahkan peneliti dalam terdapat kue lainnya seperti Kelapon, Ukal mengumpulkan data dan mencari informasi. inti, Pasung, Serabi, Apam, dan Kue cincin. Masalah umum dari penelitian ini Akan tetapi seiring dengan berkembangnya adalah seiring berkembangnya zaman, tradisi 2 yang di dalamnya terkandung nilai kebaikan dalam tradisi Turun Tanah pada masyarakat seperti nilai kebersamaan, saling membantu melayu sambas. dan adanya rasa empati terhadap orang lain METODE PENELITIAN secara perlahan mulai terkikis keberadaannya. Metode dalam penelitian ini yaitu Masyarakat di zaman modern ini sudah kurang metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menerapkan tradisi. Contohnya saja tradisi menganalisis data karena data yang diperoleh turun tanah. Tradisi ini memang sering ditemui berupa leksikon ekobudaya dalam tradisi Turun di kalangan masyarakat. Akan tetapi, tata cara Tanah. Metode ini menggunakan data kualitatif pelaksanaannya sudah tidak seperti pada zaman dan dijabarkan secara deksriptif. Tujuan dari dahulu. Sudah selayaknya tradisi dilestarikan penelitian ini adalah untuk menggambarkan supaya tetap terjaga keberadaannya dalam atau mendeskripsikan leksikon ekobudaya masyarakat. Sebagai generasi muda tidak ada dalam tradisi Turun Tanah pada masyarakat alasan untuk tidak mengetahui tradisi atau Melayu Sambas secara sistematis. Contoh kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sudah analisis deskriptif dalam penelitian ini ada sejak zaman dahulu. misalnya dalam tradisi Turun Tanah terdapat Fokus masalah dalam penelitian adalah kegiatan besaprah. Data yang diperoleh berupa sebagai berikut. (1) Bagaimana gambar dan leksikon. Kata besaprah akan pengelompokan leksikon ekobudaya Bahasa dideskripsikan berdasarkan makna, nilai dan Melayu Sambas dalam tradisi Turun Tanah fungsi leksikon sesuai dengan analisis masalah yang digunakan oleh masyarakat Melayu penelitian. Sambas ?. (2) Bagaimana makna kata leksikon Bentuk penelitian yang digunakan ekobudaya Bahasa Melayu Sambas dalam adalah penelitian kualitatif. Menurut Mcmillan tradisi Turun Tanah ?. (3) Bagaimana dan Schumacher (dalam Syamsuddin dkk. pemahaman masyarakat Melayu Desa 2015:73) yang disebut dengan penelitian Semperiuk A terhadap leksikon ekobudaya kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga dalam tradisi Turun Tanah ?. (4) Bagaimana disebut pendekatan investigasi karena biasanya nilai kearifan leksikon ekobudaya BMS dalam peneliti menggumpulkan data dengan cara tradisi Turun Tanah ?. (5) Bagaimana fungsi bertatap muka langsung dan berinteraksi leksikon ekobudaya BMS dalam tradisi Turun dengan orang-orang di tempat penelitian. Tanah pada masyarakat Melayu Sambas. Contoh penggunaan bentuk penelitian kualitatif Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini misalnya pada saat peneliti tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mewawancarai informan, peneliti menanyakan mengetahui leksikon ekobudaya dalam tradisi kegiatan apa saja yang dilakukan
Recommended publications
  • Perancangan E-Book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Purworejo
    Perancangan E-book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Purworejo Indrayani Dewi, Andrian Dektisa H., S.Sn., M.Si, Bernadette Dian Arini M., S.Sn., M.A Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Melakukan wisata kuliner merupakan sebuah fenomena populer yang terjadi di dalam masyarakat dewasa ini. Kabupaten Purworejo memiliki potensi wisata kuliner yang unik dan menarik, namun keterbatasan informasi membuat masyarakat kesulitan dalam mengetahui tentang kuliner tersebut. Perancangan E-book Fotografi Wisata Kuliner Kabupaten Surabaya ini ditujukan untuk masyarakat daerah perkotaan yang berusia 16 tahun ke atas yang menggemari wisata kuliner dan senang mencoba sesuatu yang baru. Diharapkan perancangan ini dapat membantu masyarakat memperoleh informasi seputar kuliner di Kabupaten Purworejo dan menjadikan Purworejo sebagai tujuan wisata kuliner yang khas dan lezat. Kata kunci: E-book, E-book Fotografi, Wisata Kuliner, Kabupaten Purworejo Abstract Nowadays culinary tourism is a popular phenomenon that occurs in the society. Purworejo have a unique and interesting food, but the limited information makes people don’t know about this potential. Photography E-book of Culinary Tourism at Purworejo is aimed for urban people aged 16 or over that love culinary tourism and like to try something new. This e-book is expected to help people obtain the information about culinary in Purworejo and makes Purworejo as a destination of culinary tourism that is distinctive and delicious. Keywords: E-book, Photography E-book, Culinary Tourism, Purworejo Pendahuluan makanan khas ini sehingga hanya sedikit masyarakat di luar Kabupaten Purworejo yang mengetahui Purworejo merupakan sebuah kota kecil yang berada tentang kuliner khas daerah ini.
    [Show full text]
  • Mantera Dan Amalan Kecantikan Wanita Bajau: Kajian Kes Bajau Kota Belud
    MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD RAHMAH ABDUL GHANI AKADEMI PENGAJIAN MELAYU UNIVERSITI MALAYA UniversityKUALA of LUMPUR Malaya 2018 MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD RAHMAH ABDUL GHANI TESIS DIKEMUKAKAN BAGI MEMENUHI KEPERLUAN IJAZAH DOKTOR FALSAFAH UniversityAKADEMI PENGAJIAN of Malaya MELAYU UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR 2018 UNIVERSITI MALAYA PERAKUAN KEASLIAN PENULISAN Nama: RAHMAH ABDUL GHANI No. Pendaftaran/Matrik: JHA110001 Nama Ijazah: IJAZAH DOKTOR FALSAFAH Tajuk Tesis: MANTERA DAN AMALAN KECANTIKAN WANITA BAJAU: KAJIAN KES BAJAU KOTA BELUD Bidang Penyelidikan: SASTERA LISAN Saya dengan sesungguhnya dan sebenarnya mengaku bahawa: (1) Saya adalah satu-satunya pengarang/penulis Hasil Kerja ini; (2) Hasil Kerja ini adalah asli; (3) Apa-apa penggunaan mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dilakukan secara urusan yang wajar dan bagi maksud yang dibenarkan dan apa- apa petikan, ekstrak, rujukan atau pengeluaran semula daripada atau kepada mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dinyatakan dengan sejelasnya dan secukupnya dan satu pengiktirafan tajuk hasil kerja tersebut dan pengarang/penulisnya telah dilakukan di dalam Hasil Kerja ini; (4) Saya tidak mempunyai apa-apa pengetahuan sebenar atau patut semunasabahnya tahu bahawa penghasilan Hasil Kerja ini melanggar suatu hakcipta hasil kerja yang lain; (5) Saya dengan ini menyerahkan kesemua dan tiap-tiap hak yang terkandung di dalam hakcipta Hasil Kerja ini kepada Universiti Malaya
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai aneka ragam kuliner yang begitu banyak dari Sabang sampai Merauke. Setiap provinsi ataupun kota pasti mempunyai makanan dan jajanan khas. Seperti pada provinsi-provinsi lainnya, provinsi DKI Jakarta mempunyai jajanan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami. Hal ini seharusnya bisa dijaga sampai turun-temurun. Tetapi sayangnya, beberapa kuliner di Indonesia keberadaannya kian pudar karena arus globalisasi yang begitu pesat di bidang kuliner, termasuk kue tradisional khas Betawi yang sulit untuk bertahan di era globalisasi ini Seperti contohnya, kue Dongkal, kue Geplak, kue Kembang Goyang, kue Akar Kelapa, dan lain-lain. Saat ini perkembangan masyarakat dengan konsep modernisasi yang akhirnya mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi western food sehingga konsekuensinya adalah makin tergusurnya makanan tradisional. Jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Remaja zaman sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti steak, burger, dan lain-lain. Mereka menganggap makanan tersebut higienis, modern, dan praktis. Jajanan tradisional khususnya kue adalah warisan budaya yang unik, mempunyai ciri khas, namun sering terlupakan oleh masyarakat modern, terutama remaja. makanan yang dikonsumsi untuk tiap-tiap daerah/wilayah, mempunyai ciri khas berbeda dan sudah menjadi tradisi dari masing-masing daerah tersebut. Hal ini sering kita sebut dengan makanan tradisional, karena bahannya diambil dari bahan- bahan lokal yang ada disekitar wilayah tersebut. Makanan tradisional adalah makanan dan minuman termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah tertentu (Deptan, 2002). Sedangkan makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
    [Show full text]
  • Pulse PTES's Bilingual Newsletter! MINGGU ORIENTASI DAN SAMBUTAN HARI KEBANGSAAN 2018
    1 PULSE For the students, by the students Pulse PTES’s Bilingual Newsletter! Issue # 2 2018 MINGGU ORIENTASI DAN SAMBUTAN HARI KEBANGSAAN 2018 Kata Mutiara Oleh Amal Nazirah binti Tahir, AE 11 Pemuliharaan Alam Sekitar Tanggungjawab Semua Principal: Cikgu Haji Jafri bin Haji Suhaili ADMINISTRATION Office: 2671660 Fax: 2671665 Official Website: http:// www.ptesengkurong.com L6 Kursus Orientasi PP 1 & 2 & Hari Kebangsaan Kumpulan koir PTES ketika menyanyi Lagu Kebangsaan Pada hari Isnin 26hb Februari 2018, bersamaan dengan 10 Jamadilakhir 1439H merupa- TEP SYC PP 3 - 5 kan hari pertama kemasukan pelajar-pelajar enam bawah di Pusat Tingkatan Enam Sengkurong. Tahniah dan syabas! Sebelum memeulakan sesi pengajian di pusat ini, The Great Debate PP 6 & 7 para pelajar enam bawah mengikuti minggu orientasi yang berlangsung selama 3 hari. TamanMahkota P 4 Antara objektif minggu orientasi dilaksanakan supaya para pelajar dapat menyesuaikan diri di pusat tingkatan enam dan mengetahui serba sedikit tentang latar belakang pusat ini. Pada hari pertama minggu orientasi tersebut diadakan majlis pendaftaran dan kema- sukan para pelajar enam bawah. Majlis dimulakan dengan nyanyian lagu kebangsaa, lagu rasmi dan lagu famili PTES oleh kumpulan koir. Vision : Pada hari Isnin 26hb Februari 2018, bersamaan dengan 10 Jamadilakhir 1439H merupa- To Enhance Teaching and Learn- kan hari pertama kemasukan pelajar-pelajar enam bawah di Pusat Tingkatan Enam ing For Individual Excellence Sengkurong. Tahniah dan syabas! Sebelum memeulakan sesi pengajian di pusat ini, Mission: para pelajar enam bawah mengikuti minggu orientasi yang berlangsung selama 3 hari. To provide the opportunity for all Antara objektif minggu orientasi dilaksanakan supaya para pelajar dapat menyesuaikan students to realise their potential diri di pusat tingkatan enam dan mengetahui serba sedikit tentang latar belakang pusat and become better citizens.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya terdapat hewan, tumbuhan, minyak bumi, air dan tanah. Bermacam- macam tumbuhan yang tumbuh diberbagai daerah Indonesia menghasilkan rempah- rempah yang dapat diolah menjadi bumbu-bumbu masakan, sehingga terciptalah beragam masakan khas Indonesia. Peran makanan sangat penting bagi kehidupan manusia karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia dibagi menjadi makanan berat dan makanan ringan. Makanan berat sebagai makanan pokok sehari-hari seperti nasi dengan lauk-pauk, dan makanan ringan yang kerap dijadikan camilan untuk teman bersantai. Jenis makanan ringan yang beredar di pasaran saat ini sangatlah beragam, diantaranya didominasi oleh makanan ringan modern seperti kue kering berbentuk stick yang dilumuri cokelat, keripik kentang, olahan rumput laut dan lain sebagainya. Pada dasarnya Indonesia memiliki banyak sekali makanan ringan tradisional, namun saat ini makanan ringan tradisional sudah sangat jarang dijumpai seperti Leupet, Tape Ketan, klepon, awug-awug, clorot, kue cincin dan dodol. Adapun diantaranya hanya dapat dijumpai pada daerah, dan pada saat perayaan tertentu saja. Dodol merupakan makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia, di tanah Jawa dodol disebut jenang dan etnis Tionghoa menyebutnya sebagai kue keranjang. Dodol memiliki rasa yang manis dan gurih, berwarna coklat tua, bertekstur halus dan kenyal sehingga dodol digolongkan sebagai makanan semi basah. Menurut Soekarto (1979) dodol adalah jenis makanan ringan bernutrisi tinggi, mengandung bahan-bahan makanan alami seperti karbohidrat dan protein, serta menawarkan kepraktisan dan keefisienan dalam penyajiannya dengan berbagai cita rasa, aroma, bentuk, kemasan yang khas sehingga memberikan peluang kepada konsumen dari berbagai kalangan untuk mengonsumsinya.
    [Show full text]
  • ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA RUMAH TANGGA ASINAN CEMPEDAK DI DESA RIWA KECAMATAN BATU MANDI KABUPATEN BALANGAN (Value Added Anal
    40 ZIRAA’AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman 40-51 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA RUMAH TANGGA ASINAN CEMPEDAK DI DESA RIWA KECAMATAN BATU MANDI KABUPATEN BALANGAN (Value Added Analysis of Cempedak Pickeld Household Business in Riwa Village, Batu Mandi District at Balangan Resident) Mahdalena dan Sri Roliani Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai Jl. Bihman Villa No 7B Amuntai 71749 Email: [email protected] ABSTRACT This study aims to know the general picture effort household asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan, knowing the magnitude of the value of added derived from the effort asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan. This study was conducted on the effort of household manufacture asinan cempedak in The Village Riwa District a Shower The County Balangan. Methods used is a method census, methods collecting data and using the wawancara. Analysis used is analysis of the value of added tha using the hayami. The results of research obtained by the system of treatment effort asinan cempedak using the raw materials skin part in cempedak. The value of added derived from asinan cempedak is of Rp.59.660/kg. The value of added is obtained from the value output (production asinan cempedak) with the cost of the raw materials and the cost of supporting lannya. While the ratio value added asinan cempedak is of 59,07%, it means every one kilograms production asinan cempedak produce the value of 6%. Key words: pickled cempedak, value added PENDAHULUAN Agribisnis adalah bisnis usaha dalam Agroindustri dapat diartikan dua hal.
    [Show full text]
  • Ramadhan Iftar Menu
    Senggigi Beach Resort Rayakan kegembiraan Ramadhan bersama kami di Senggigi. Nikmati waktu berkumpul Anda bersama yang terkasih dan manjakan lidah Anda dengan beraneka ragam hidangan lezat untuk berbuka puasa. Menu Spesial Betawi Disiapkan oleh tim kuliner dari The Mayflower, Jakarta - Marriott Executive Apartments SETIAP HARI SELAMA RAMADHAN 17:30 – 21:00 IDR 125.000 net per orang IDR 99.000 net per orang Untuk grup dengan minimal 75 orang Untuk informasi dan pemesanan, hubungi Indri di 085 337 263966 Senggigi Beach Resort BETAWI SPECIAL RAMADAN IFTAR BUFFET MAKANAN PEMBUKA MAKANAN RINGAN Asinan Sayur Kembang Goyang Gado-Gado Kerak Telor HIDANGAN PENUTUP Kue Cucur MENU UTAMA Kue Cincin Gabus Pucung Selenday Mayang Laksa Betawi Kue Pancong Sup Iga Betawi Bubur Ace SAMBAL Sambal Gandaria MINUMAN Sambal Belimbing Bir Pletok Sambal Oncom Kemangi Senggigi Beach Resort SENIN RAMADAN IFTAR BUFFET SALAD SUP Gado-Gado Bakso Asinan Buah Bogor Seafood Laksa MENU UTAMA LIVE STATION Nasi Putih Gorengan Ayam Taliwang Sate Ayam Capcay Sate Kambing Ikan Goreng Tepung Nasi Goreng HIDANGAN PENUTUP MINUMAN Es Cendol Jus Kue Cokelat Teh Manis Bubur Ketan Hitam Wedang Jahe Kue Lumpur Air Mineral Puding Buah Kopi Puding Cokelat Irisan Buah Sate Buah Senggigi Beach Resort SELASA RAMADAN IFTAR BUFFET SALAD SUP Lawar Kacang Bakso Karedok Sunda Soto Ayam MENU UTAMA LIVE STATION Nasi Putih Gorengan Ikan Bakar Jimbaran Sate Ikan Tumis Kangkung Sate Lidah Sapi Ayam Cah Jamur Mie Goreng HIDANGAN PENUTUP MINUMAN Es Cendol Jus Kue Pisang Teh Manis Kolak Pisang Wedang
    [Show full text]
  • Faktor Penentu Kejayaan Usahawan Kuih Tradisional Di Daerah Papar, Sabah
    GEOGRAFIA OnlineTM Malaysian Journal of Society and Space 14 issue 1 (142-157) © 2018, e-ISSN 2680-2491 142 Faktor penentu kejayaan usahawan kuih tradisional di Daerah Papar, Sabah Johan Johnes, Nur Faraeein Zainal Abidin, Jabil Mapjabil, Nur Izzah Nabilah Haron, Siti Hairah Taba, Corina Claire Alexander Program Geografi, Fakulti Kemanusiaan, Seni dan Warisan, Universiti Malaysia Sabah. Correspondence: Jabil Mapjabil (email: [email protected]) Abstrak Keusahawanan tempatan adalah pemangkin terhadap pembangunan komuniti di sesebuah kawasan. Daerah Papar adalah sinonim dengan salah satu keusahawanan tempatan di Sabah iaitu penghasilan kuih tradisional. Populariti keusahawanan kuih tradisional yang berjaya sehingga ke peringkat pasaran antarabangsa mendorong pengkaji untuk meneliti faktor penentu kejayaan usahawan kuih tradisional di daerah berkenaan. Objektif utama kajian ini adalah untuk meneliti faktor dalaman dan faktor luaran yang mempengaruhi kejayaan mereka dalam keusahawanan kuih tradisional. Kajian ini menggunakan kaedah kualitatif iaitu teknik temu bual tidak langsung, temu bual mendalam, penglibatan ikut serta dan pemerhatian di lapangan. Sehubungan itu, seramai 11 orang informan terlibat dalam kajian ini. Berdasarkan hasil analisis SWOT, kajian ini berjaya menentukan faktor dalaman dan faktor luaran kejayaan usahawan kuih tradisional di daerah Papar. Untuk aspek kekuatan (S), faktor yang dikenal pasti adalah tahap pengetahuan, sikap berniaga, resipi, modal perniagaan dan kemahiran berkomunikasi. Untuk kelemahan (W) pula, faktor seperti asas keusahawanan yang lemah, kekangan modal perniagaan, sikap negatif dalam berniaga, kurang kemahiran berkomunikasi dan kelemahan pengurusan adalah faktor yang menghalang kejayaan usahawan. Analisis peluang (O) menunjukkan aspek bantuan modal perniagaan, penggunaan media sosial, kursus keusahawanan, permintaan pelanggan dan sasaran pasaran mempengaruhi faktor kejayaan usahawan kuih tradisional di Papar.
    [Show full text]
  • Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap
    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Pengumpulan Data Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Terdapat dua jenis sumber data pada penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data. 3.1.1. Wawancara Penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan pada 3 narasumber yaitu Bang Indra (Sekertaris Perkampungan Betawi di Setu Babakan), Ibu Rofikoh (Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi), dan Ibu Yulia Retno K. (Kepala Seksi Redaksi Elex Media) untuk mendapatkan data mengenai makanan tradisional khas Betawi dan perancangan sebuah buku ilustrasi. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Rofikoh selaku kepala UPK PBB. 1. Apa saja jenis-jenis jajanan khas Betawi? Dari yang saya ketahui, ada Kerak Telur, Kembang Goyang, Akar Kelapa, Rengginang, Kembang Ros, Jalabia, kue Pepe, kue Cucur, Geplak, Tape Uli, Wajik, Sagon, Dodol Betawi, Bir Pletok, Selendang Mayang, dan Cincau. 50 Perancangan Buku Ilustrasi..., Nadya Permata Putri, FSD UMN, 2017 Gambar 3.1 Wawancara dengan Ibu Rofikoh selaku kepala UPK PBB Sumber: Dokumen Pribadi Hasil wawancaradengan narasumber Bang Indra selaku sekertaris Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan.
    [Show full text]
  • Penyata Rasmi Parlimen Parliamentary Debates
    Jilid I Hari Selasa Bil. 103 17hb Disember, 1991 PENYATA RASMI PARLIMEN PARLIAMENTARY DEBATES DEWAN RAKYAT House of Representatives PARLIMEN KELAPAN Eighth Parliament PENGGAL PERTAMA First Session KANDUNGAN JAWAPAN-JAWAPAN MULUT BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN [Ruangan 16575] ATURAN URUSAN MESYUARAT: Rang Undang-undang Akta Undang-undang Keluarga Islam (Wilayah Persekutuan) (Pindaan)—Menangguhkan Bacaan Kali Yang Kedua dan Ketiga [Ruangan 16615] RANG UNDANG-UNDANG: Rang Undang-undang Perbekalan 1992: Jawatankuasa— Jadual: Maksud B.49 dan B.50 [Ruangan 16616] Maksud B.51 [Ruangan 16655] Maksud B.52 [Ruangan 16716] USUL-USUL: Anggaran Pembangunan 1992: Jawatankuasa— Maksud P.49 dan P.50 [Ruangan 16616] Maksud P.51 [Ruangan 16655] Maksud P.52 [Ruangan 16716] Waktu Mesyuarat dan Urusan yang dibebaskan daripada Peraturan Mesyuarat [Ruangan 16615] DICETAK OLEH JABATAN PERCETAKAN NEGARA, KUALA LUMPUR GHAZALI BIN JANI, J.S.D., K.M.N., A.M.P., P.P.T., KETUA PENGARAH PERCETAKAN NEGARA, MALAYSIA 1992 MALAYSIA DEWAN RAKYAT YANG KELAPAN Penyata Rasmi Parlimen PENGGAL YANG PERTAMA AHLI-AHLI DEWAN RAKYAT Yang Berhormat Tuan Yang di-Pertua, TAN SRI DATO' MOHAMED ZAHIR BIN HAJI ISMAIL, P.M.N., S.P.M.K., D.S.D.K., J.M.N. Yang Amat Berhormat Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, DATO' SERI DR MAHATHIR BIN MOHAMAD, D.K.I., D.U.K., S.S.D.K., S.S.A.P., S.P.M.S., S.P.M.J., D.P., D.U.P.N., S.P.N.S., S.P.D.K., S.P.C.M., S.S.M.T., D.U.N.M., P.I.S. (Kubang Pasu).
    [Show full text]
  • V KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang Telah Memberikan Berkat Dan Rahmatnya Sehingga Terse
    KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatnya sehingga terselesaikannya Tugas Akhir dalam bentuk Karya Kompetensi Profesi yang berjudul RANCANGAN BUKU RAGAM KUE KHAS BETAWI. Disadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Stephanie T. Mulyono, S.ST., M.Par., selaku pembimbing Tugas Akhir. 2. Ibu Dr. Diena M. Lemy, A.Par., M.M., CHE. selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan. 3. Ibu Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., M.M., selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Perhotelan, Universitas Pelita Harapan. 4. Bapak Jimmy Situmorang, A.Md.Par., B.Sc., M.B.A. selaku Penasehat Akademik dari Samuel Adhika Pinandito 5. Ibu Sandra Maleachi, S.Pd., M.A., selaku Penasehat Akademik dari Christopher Hardiyanto Wijaya 6. Ibu Wulan Meiaya Wowor, S.E., M.M., selaku Penasehat Akademik dari Jason Nathaniel 7. Bapak V. Nonot Yuliantoro, S.Sos., M.M., selaku ketua penguji. 8. Bapak Drs. Demson R. H. Goeltom, M.Pd., selaku penguji. 9. Ibu Lice Sari, A.Md., B.As., M.B.A., selaku penguji. 10. Semua dosen Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan. 11. Staf Karyawan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan yang telah membantu tim penulis dalam kegiatan administratif. 12. Staf Karyawan perpustakaan UPH Johannes Oentoro yang telah membantu tim penulis hingga lulus kuliah. v 13. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung, membantu, dan memberikan semangat. 14. Kedua orang tua, para kakak dan adik, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada tim penulis, motivasi, dan segala yang terbaik bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Karya Kompetensi Profesi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
    [Show full text]
  • (Mhf): a Review on Its Unique Food Culture, Tradition and Present Lifestyle
    Volume: 1 Issues: 3 [December, 2018] pp.01-15] International Journal of Heritage, Art and Multimedia eISSN: 2600-8262 Journal website: ijham.com MALAYSIAN HERITAGE FOOD (MHF): A REVIEW ON ITS UNIQUE FOOD CULTURE, TRADITION AND PRESENT LIFESTYLE Siti Radhiah Omar1 Siti Nazirah Omar2 1Faculty of Science and Technology, Universiti Sains Islam Malaysia, 71800, Bandar Baru Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia. 2Faculty of Business and Management, Universiti Teknologi Mara, Malacca City Campus, 110, Off Jalan Hang Tuah, 75300, Malacca, Malaysia. Accepted date: 30-09-2018 Published date: 15-12-2018 To cite this document: Omar, S. R., & Omar, S. N. (2018). Malaysian Heritage Food (MHF): A Review on Its Unique Food Culture, Tradition and Present Lifestyle. International Journal of Heritage, Art and Multimedia, 1 (3), 01-15. __________________________________________________________________________________________ Abstract: This paper is attempted to appraise the historical view and the role of MHF plays for depicting the faces of Malaysia through its unique food culture. Malaysia is a blessed country with multiracial people consisting of Malay, Indian, Chinese, Nyonya and other indigenous sub ethnics groups. Malaysian food culture inherited from the past are being passed through generations rooted from their beliefs and traditions have made MHF becoming a remarkable and familiar cuisines in the eyes of the world. The similarities of Malaysian food with its neighbourhood countries should be bordered with the most idealistic and distinguishable food culture identity. Due to urbanization and globalization, MHF are facing serious problems and challenges in maximizing the potential of food culture to be practiced by the Malaysian. Gazetting and documenting it as valuable intangible heritage is an easy task.
    [Show full text]