<<

Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

SISTEM BIKAMERAL DI LEMBAGA LEGISLATIF BERDASARKAN TUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (Perbandingan dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Argentina)

Oleh:

Yokotani, S.H., M.H.* E-Mail: [email protected]

Abstract

The role of the as a representation of the people has been much improved. The duties and functions and forms of this institution are also developing which has the system of state government and the form of its state. The legislature as an institution must exist in the system of government and any state form applied in the countries of the world. But the development of the chamber that is applied by each country is sometimes different from each other despite having the same governmental system and state form.

Keywords :Bicamberal,Chamber.

A. PENDAHULUAN Pandangan CF.Strong kemudian Selama lebih dari 200 (dua ratus) dipertegas oleh Hans Kelsen, bahwa tahun terakhir, lembaga legislatif “fungsi legsilatif dipahami bukan merupakan institusi kunci (key sebagai pembentukan dari semua institutions) dalam perkembangan norma umum, malainkan hanya politik negara-negara modern. pembentukan norma umum yang Menilik perkembangan lembaga dilakukan oleh organ khusus, yang negara, lembaga legislatif merupakan disebut sebagai lembaga legislatif”.2 cabang kekuasaan pertama yang Peranan lembaga legislatif mencerminkan kedaulatan rakyat. sebagai representasi dari pada rakyat Dalam pandangan CF. Strong, telah banyak mengalami “lembaga legislatif merupakan perkembangan. Tugas dan fungsi kekuasaan pemerintahan yang serta bentuk lembaga ini pun juga mengurusi pembuatan hukum, sejauh berkembang yang mengiri sistem hukum tersebut memerlukan pemerintahan negara serta bentuk kekuatan Undang-Undang (statutory negaranya. force)”.1

*Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Their History and Existing Form, Sidwick & Bangka Belitung. Jackson Ltd, Londong, 1975, hlm. 8. 1C.F Strong, Modern Polituical Constitution 2Hans Kelsen, General Theory of Law and An Introduction to the Comparative Study of State, Russel & Russel, New York, hlm. 256. 1850 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

Dewasa ini mayoritas negara- tanggung jawab satu badan tertinggi negara di dunia menerapkan sistem yang dipilih oleh rakyat.3 pemerintahan parlementer dan sistem Sedangkan untuk model bentuk pemerintahan presidensiil meskipun dua kamar atau bikameral pada acap kali kedua sistem pemerintahan hakikatnya mengidealkan adanya dua tersebut memiliki unsur-unsur satu kamar di dalam lembaga perwakilan. sama lain yang sering disebut sistem Doktrin ini berasal dari teori klasik pemerintahan quasi-presidensiil atau Aristoteles dan Polybus yang sistem pemerintahan quasi- berargumentasi, bahwa pemerintahan parlementer. yang baik adalah gabungan antara Lembaga legislatif sebagai prinsip demokrasi dan oligarki. lembaga yang wajib ada dalam sistem Namun, pandangan mengenai pemerintahan dan bentuk negara bikameral ini dikemukakan pertama apapun yang diterapkan di negara- kali oleh Jeremy Betham. Dan bentuk negara dunia. Namun perkembangan parlemen dua kamar inilah yang yang terjadi bentuk kamar (chamber) banyak digunakan oleh negara yang diterapkan tiap-tiap negara modern saat ini.4 kadangkala berbeda satu sama lain Dalam perkembangan meskipun memiliki sistem selanjutnya, bentuk sistem bikameral pemerintahan dan bentuk negara yang ini juga mengalami perkembangan sama. Karakteristik bentuk kamar dan memiliki keanekaragaman bentuk yang lazimnya di dunia memiliki 2 menurut pandangan Giovani Sartori bentuk antara lain unikameral dan membagi model bikameral ini bikameral. Karakterisitik bentuk menjadi tiga jenis, yaitu (1) Sistem unikameral dalam lembaga legislatif Bikameral yang lemah (asymmetric di negara dunia, majelis legislatif /weak bicameralism/soft terpusat pada satu badan legislatif bicameralism), yaitu apabila kekuatan tertinggi dalam struktur negara. Isi salah satu kamar jauh lebih dominan aturan mengenai fungsi dan tugas

parlemen unikamaral ini beragam dan 3Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran bervariasi dari satu negara ke negara Parlemen dan Parlemen dalam Sejarah; Telaah Perbandingan Konstitusi Berbagai Negara, UI lain, tetapi pada pokoknya serupa Pressm Jakarta, 1996, Hlm 36. 4Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi; bahwa secara kelembagaan fungsi menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam SIstem Presidensial Indonesia, Rajawali Pers, legislatif tertinggi diletakkan sebagai Jakarta, 2010, hlm 235. 1851 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

atas kamar lainnya; (2) Sistem dan kewenangan yang dicantumkan Bikameral yang simetris atau relatif di dalam Konstitusi. sama kuat (symmetric Awal kemunculan DPD hingga bicameralis/strong bicameralism) saat ini masih banyak menuai apabila kekuatan antara kedua berbagai problem, utamanya kamarnya nyaris sama kuat; dan (3) berkaitan dengan tugas dan perfect bicameralism, yaitu apablia kewenangan yang dialamatkan kekuatan antata kedua kamar betul- kepadanya. Banyak dari kalangan betul seimbang.5 akademisi, praktis, dan politisi Argumentasi dari Giovani Sartori menginginkan untuk pemberian di atas cukup menggambarkan kewenangan yang lebih kepada DPD kriteria bikameral yang ada di negara- ini dengan melakukan amandemen negara dunia. Masing-masing bentuk UUD 1945, namun sebelum beranjak kamar pada lembaga legislatif yang dari aspek penambahan kuota tugas diterapkan oleh negara-negara dunia dan kewenangan DPD ini, tentunya terutama dengan sistem pemerintahan harus kita lihat bentuk kamar apa presidensiil tentunya tetap yang diusung dalam lembaga mempertahankan mekanisme check legislatif Negara Republik Indonesia and balace dengan lembaga saat ini dengan kehadiran DPD. kekuasaan lainnya sebagaimana teori Sehingga meskipun banyak dari trias politica Montesquieu. kalangan akademisi, praktisi, maupun Di Indonesia sendiri yang politisi yang berjibaku menginginkan notabene negara yang menerapkan reformasi lembaga DPD, akan pola sistem pemerintahan presidensiil, tugas dan kewenangan DPD harus pasca amandemen telah melahirnkan kita uraikan secara jelas, sehingga satu kamar baru dalam lembaga dapat ditentukan bentuk kamar apa legislatifnya, yang dikenal dengan yang diterapkan lembaga legislatif di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Negara Republik Indonesia dengan yang basis represntasinya adalah kehadiran lembaga DPD ini. daerah-daerah utamanya daerah Berdasarkan uraian tersebut di provinsi. DPD sendiri memiliki tugas atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan, sebagai berikut: 5Giovanis Sartori, Comparative 1. Bagaimana bentuk dua kamar Constitutional Engineering, hlm. 184 dalam Ibid., Hlm 236. (bikamerlism) dalam struktur 1852 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

lembaga legislatif berdasarkan kecuali terhadap RUU finansial. hubungan antar kamar? 3) Kamar kedua memiliki 2. Bagaimana bentuk bikameral di kewenangan mengusulkan dan membahas, serta memutuskan Negara Amerika Serikat, Inggris, jika yang dibahas adalah RUU dan Perancis? organik yang berkaitan dengan kamar kedua. 3. Bagaimana bentuk bikameral di 4) Kamar kedua hanya memiliki Negara Indonesia dengan kewenangan mengusulkan RUU yang berkaitan dengan kehadiran DPD? provinsi, serta memiliki kewenangan membahas dan memutuskan semua RUU B. PEMBAHASAN 5) Kamar kedua memiliki 1. Analisis Bentuk Kamar dalam kewenangan membahas dan memutuskan Struktur Lembaga Legislatif 6) Kamar kedua memiliki Secara umum, dalam kewenangan mengusulkan jika bersama dengan kamar pembentukan UU, struktur parlemen pertama dalam joint session, hanya mengenal sistem unikameral memiliki kewenangan membahas dan memutuskan atau sistem bikameral pada parlemen 7) Kamar kedua memiliki di berbagai negara di dunia, bahkan kewenangan membahas dan menunda pelaksanaan RUU pada negara yang struktur Non Finansial selama 1 tahun. parlemennya multikameral. b. Kamar kedua tidak memiliki kewenangan membantuk RUU Kewenangan kamar kedua yang Dalam hal struktur parlemen subordinat terhadap kamar pertama di berbagai negaratersebut dianalisis berdasarkan fungsi pada berbagai negara yang dibahas legislasi parlemen yang dibatasi bervariasi dalam kaitannya dengan hanya dalam hal pembentukan UU, yaitu dibahas mengenai pembentukan UU, yaitu:6 mekanisme hubungan antarkamar a. Kamar kedua memiliki dalam pembentukan RUU pada kewenangan membentuk UU parlemen, maka dari berbagai yang terbatas, yang tertinggi atas: negara tersebut diambil beberapa 1) Kamar kedua memiliki negara yang kedua kamarnya kewenangan mengusulkan dan memiliki kewenangan membahas, serta memutuskan membentuk RUU sedangkan pada 2) Kamar kedua memiliki negara lainnya hanya memiliki kewenangan mengusulkan dan kamar pertama yang memiliki membahas, serta memutuskan kewenangan membentuk UU.

Berkaitan dengan hal tersebut, 6 Fatmawati, Truktur dan Fungsi Legislasi berikut paparan sistem bikameral Parlemen dengan Sistem Multikameral; Studi Perbandingan Antara Indonesia dan Berbagai Negara, UI Press, Jakarta, 2010, Hlm 237 1853 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

yang lazimnya digunakan di negara- pada kamar yang lain RUU negara di dunia : tersebut untuk dibahas, dan a. Negara yang menggunakan sistem kemudian kamar tersebut perfect bicameralism memberikan pertimbangannya Pada negara yang tentang RUU tersebut kepada menggunakan sistem perfect kamr yang mengusulkan.8 bicameralism, tidak ada c. Negara yang menggunakan sistem perbedaan antar mekanisme weak bicameralism pembentukan UU finansial dan Pada berbagai negara non finansial. Kedua kamar tersebut, kewenangan memiliki kewenangan yang pembentukan UU sangat tidak sama dalam mengusulkan, setara.Pemutus terakhir jika membahas dan menyetujui terdapat perbedaan diantara kedua jenis UU tersebut. kedua kamar adalah berdasarkan Pada negara yang dibahas, mekanisme one chamber mengatur bahwa kedua kamar decision.9 membahas RUU. Semua negara d. Negara yang menggunakan sistem tersebut menggunakan navette very weak bicameralism (shuttle) system, yaitu bahwa Dari berbagai negara yang kamar yang mengusul RUU yag kedua kamarnya, memiliki memberikan pada kamar yang kewenangan membentuk UU, lain RUU tersebut di bahasdan baik yang menggunakan perfect kemudian kamar tersebut bicameralism, strong memberikan pertimbangannya bicameralism maupun weak tentang RUU tersebut kepada bicameralism, tidak terdapat kamar yang mengusulkan.7 satu pola yang baku. Hanya b. Negara yang menggunakan sistem terdapat beberapa pola yang strong bicameralism umum dalam hal hubungan Semua negara antarkamar dalam pembentukan menggunakan navette (shuttle) UU, yaitu sebagian besar negara system, yaitu bahwa kamar yang yang menggunakan sistem mengusulkan RUU memberikan bicameral, mengatur bahwa

8Ibid. 7Ibid. 9Ibid. 1854 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

dalam pembahasan RUU, baik House of Representatives.” finansial maupun non finansial, (seluruh kekuasaan legislatif yang kedua kamar ikut serta dalam diberikan oleh UUD ditanamkan pembahasan. Selain itu dalam sebuah Kongres Amerika persamaan lainnya adalah bahwa Serikat yang terdiri dari sebuah pada sebagaian besar negara Senat dan sebuah House of tersebut UUDnya mengatur Representative. bahwa dalam hal RUU finansial, Menurut Arend Lipjhart yang kewenangan untuk mengusulkan dikutip oleh Reni Dwi dan memutuskan jika terjadi Purnowati11, Amerika Serikat perbedaan antarkamar, terletak dikatagorikan sebagai strong pada kamar pertama.10 becameralism, karenamemiliki 2. Bentuk Bikameral di Negara symmetrical chamber dengan Amerika Serikat, Inggris, dan kekuasaan yang diberikan Perancis a. Amerika Serikat konstitusi sama dengan kamar Amerika Serikat merupakan pertama, memiliki legitimasi negara republik yang berbentuk demokratis karena dipilih secara federal dengan sistem langsung dan juga incongruent pemerintahan presidensiil dengan karena berbeda dalam posisinya corak utamanya ialah seorang yaitu House yaitu sebagai Presiden menjadi kepala negara perwakilan politik sedangkan dan kepala pemerintahan yang Senate sebagai perwakilan negara dipilih melalui pemilihan yang bagian. dilakukan empat tahun sekali. Pandangan dari Arend Komposisi Parlemen negara Lipjhart bukan tanpa alasan.Hal Amerika Serikat disebutkan di ini dapat analisis melalui dalam Pasal 1 ayat (1) Konstitusi hubungan kekuasaan yang terjalin Amerika Serikat yang berbunyi antara Senat dan House yang “All legislative powers here in mana berkedudukan sebagai granted shall be vested in a badan legislasi dan majelis congress of United States, which perwakilan yang terpisah secara shall consist of a Senate and 11Reni Dwi Purnowati, Implementasi Sistem Bikameral dalam Parlemen Indonesia, Rajawali 10Ibid. Pers, Jakarta, 2006, Hlm. 55. 1855 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

jelas, tetapi juga memiliki 2) Senate13 hubungan yang sangat dekat. a) Merupakan kekuasaan Berdasarkan pembagian satu-satunya untuk tanggungjawab yang diatur oleh mencoba semua Konstitusi Amerika Serikat, setiap impeachment. Ketika dewan memiliki kekuasaan untuk dalam keadaan ini, merak mengajukan RUU untuk setiap harus disumpah atau hal, namun dalam hal tertentu, dengan diberikan wewenang khusus pada penguatan/affirmasi. masing-masing kamar. Ketika Presiden AS Wewenang khusus tersebut antara diadili, yang mengetuai lain : pengadilan tersebut adalah 1) House of Representative Ketua MA, dan tidak ada a) Memulai mengeluarkan seorang pun yang dapat RUU mengenai Pajak; dihukum tanpa persetyjuan b) Memiliki kekuasaan untuk 2/3 dari anggota yang melakukan hadir; impeachmentterhadap b) Harus memberi prsetujuan opejabat-pejabat federal (dengan suara setuju 2/3 dengan persetujuan Senat dari seluruh suara) kepada c) Milih Presiden jika setiap perjanjian yang elektoral college gagal diadakan oleh AS, melalukannya.12 sebelum perjanjian itu dapat berlaku; 12Catatan: electoral college terkait dengan proses pemilihan Presiden di negara Amerika c) Mempunyai hak untuk Serikat memang cukup unik. Meski dikatakan menyetujui atau tidak rakyat diberikan kesempatan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsun, pengangkatan duta-duta namun suara mereka hanya berpengaruh hingga pada tingkat negara bagian, yakni pada penentu besar, para menteri kabinet siapa calon yang memenangkan suara electoral (electoral vote) di negara bagian bersangkutan. Artinya memenangkan suara rakyat (poupular penduduk di negara bagian yang vote) secara nasional belum tentu memenangkan bersangkutan.Jumlah tersebut kemudian ditambah pertarungan karena yang menentukan adalah dua untuk masing-masing negara bagian sebagai beberapa banyak suara electoral yang pencerminan 2 kursi setiap negara bagian di dikantunginya. Jadi, pada saat mencoblos rakyat Senat. bukan memilih langsung Presiden dan Wakil 13 Amir Makmur dan Reni Dwi Purnowati, Presiden.Suara elektoral berbeda pada setiap Lembaga Perwakilan Rakyat, Pusat Studi Hukum negara bagian, tergantung besarnya jumlah wakil Tata Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta, 2005, mereka di House, yang ditentukan jumlah Hlm 39 1856 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

dan konsul, hakim MA dll partai mayoritas bisa menggalang pegawai USA yang masih suara yang bulat dari anggotanya akan ditetapkan dengan untuk sebuah isu, kelompok UU; oposisi atau minoritas pada d) Semua RUU untuk dasarnya hanya memiliki sedikit menerbitkan pajak harus pengaruh. dimulai dari House, tetapi Dipihak lain, setiap anggota Senat mungkin senat dari partai mayoritas mengusulkan atau setuju maupun minoritas, memiliki dengan amandemen kekuasaan individual dan tidak seperti RUU yang lain. terkotak-kotak maupun minoritas Prosedur dalam pembutan dalam proses legislasi. Mereka UU oleh house merupakan bisa mendebaat panjang lebar dan kelemahan yang dimiliki lembaga mengusulkan amandemen untuk tersebut. Misalnya prosentase setiap RUU yang sedang dibahas. suara yang diperlukan senat untuk Untuk membuat pembagian membawa sebuah RUU ketingkat kekuasaan legislasi menjadi lebih yang lebih tinggi, lebih banyak baik, prosedur didalam house bila dibandingkaan dengan yang berpihak pada mayoritas-sehingga diperlukan house. Perbedaan keinginan rakyat bisaa berjalan jumlah keanggotaan dari kedua tanpa ganjalan dari minoritas- dewan tersebut juga sementara prosedur didalam memperangaruhi adanya senaat memberikan keuntungan peraturan yang berbeda. Karena kepada minoritas sehingga house memiliki lebih banyak mereka bisa menghentikan anggota, maka aturan mainnya mayoritas untuk bertindak terlalu lebih ketat dan lebih cepat.namun house memiliki cara mengutamakan partai mayoritas khusus untuk mempercepat dalam hal legislasi. Karena partai pembuatan UU termasuk lewat mayoritas dalam house menguasai media suara elektronik. Biasanya prosedur, maka house juga aturan-aturan dapat menguasai hasil pemungutan ditunda/ditangguhkan oleh 2/3 suara dalam pembahasan suara, atau tindakan yang segera berbagai isu dan legislasi. Bila dapat diambil oleh persetujuan 1857 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

sebagian besar para anggota 3) Melakukan kontrol persidangan. Dengan rapat eksternal. (Section 85 ayat gabungan komisi house dapat (1) Konstitusi Argentina menjalankan persidangan secara “The Legislative power is formal dan lebih cepat dari pada exclusively empowered to mengikuti aturan-aturan baku ecercise the external control yang sudah ada, dan proses of the national civil service pengambilan suara bisa lebih as regard its estates and its cepat dan sederhana. economic financial and b. Argentina operative aspect.” Parlemen Argentina dikenal Dalam pembentukan UU, sebagai konres atau Congreso chapter V section 77 Konstitusi Nacional dengan model bentuk Argentinamenegaskan bahwa dua kamar (bikameral) dimana RUU dapat diusulkan oleh terdiri dari Senat atau Senado anggota Congreso Nacional dan dan Dewan Perwakilan atau oleh kekuasaan eksekutif. Bila Cámara de Diputadosi.14 mana sebuah RUU telah Congreso Nacional yang terdiri disetujui oleh kamar dari mana dari 2 kamar memiliki RUU itu berasal, kemudian kewenangan formal antara lain: dikirim ke kamar lainnya untuk 1) Dalam hal yang berkaitan dibahas. Apabila sudah disetujui dengan teknis internal kedua kedua kamar, RUU dikirim ke kamar, seperti penentuan pemegang kekuasaan eksekutif jadwal sidang, dan lain-lain. untuk pemerikasaan (Section 63-67 Konstitusi (examination) guna Argentina) mendapatkan persetujuan, dan 2) Setiap kamar dapat jika disetujui maka RUU akan memanggil para menteri menjadi UU.15 untuk menerima penjelasan atau laporan yang dianggap 15 perlu. (Section 71 Konstitus Section 78 Konstitusi Argentina yang menyatakan “when a bill is passed by the house in Argentina) whcih it priginated, it is sent to the other house for its debate, once Approved by both, it is sent to the executive power of the nation for its 14http://id.wikipeida.org/wiki/Argentina, examination; if it is also approvedm ut shall diakses tanggal 3 Mei 2017 become law” 1858 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

Mengenai kewenangan 2) Senat atau Senado formal masing-masing kamar a) Mengajukan RUU dalam Congreso Nacional b) Berwenang bertindak Negara Argentina antara lain : sebagai hakim (judge) 1) Dewan Perwakilan atau dalam hal pemakzulan Cámara de Diputadosi yang dilakukan oleh a) Kedua kamar dalam Dewan Perwakilan atau Congreso Nacional Cámara de Diputadosi, dapat mengajukan dan jika yang RUU, akan tetapi dimakzulkan adalah khusus RUU tentang Presiden maka harus peningkatan pajak dan dipimpin oleh Ketua rekrutmen pasukan MA dimana putusan harus diajukan oleh diambil jika disetujui Dewan Perwakilan atau oleh 2/3 anggota. Cámara de Diputadosi; c) Dalam hal adanya b) Memakzulkan Presiden, penyerangan terhadap Wakil Presiden, Ketua negara, Senat atau dari Kabinet (Chief of Senado berwenang the Ministerial memberikan kuasa pada Cabinet), Menteri- Presiden untuk Menteri, dan hakim mengumumkan adanya Agung dalam hal pengepungan (siege) pejabat tersebut atau tindakan-tindakan melakukan perbuatan lainnya. yang tidak patut d) Senat atau Senado (misconduct) atau memberikan kejahatan yang persetujuan terhadap berkaitan dengan penunjukkan dan kewenangannya (crime dipindahkannya duta committed in the besar dan kementrian fulfillment of their tertentu oleh Presiden. duties), atau kejahatan e) Wakil Presiden juga biasa (ordinary crimes). merupakan Ketua Senat 1859 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

atau Senado, tapi tidak Analisis mengenai bentuk memiliki hak suara Bikameral negara Inggris dapat kecuali jika terjadi diruntun berdasarkan keadaan dimana suara kewenangan formal yang berimbang. Jika Wapres dimiliki masing-masing kamar berhalangan atau harus antara lain:16 menggantukan Presiden 1) Kewenangan Formal House karena berhalangan of Commons dan House of tetap, maka Senat harus Lord memilih Ketua a) Membentuk joint sementara. committee untuk Bentuk kamar pada parlemen membahas Negara Argentina mengarah perkembangan pada strong bicameralism.Hal European Community; ini terlihat dengan b) Secara umum UU digunakannya one chamber disetujui oleh kedua decision system, dengan kamar. variasi yakni penentu adalah 2) House of Common kamar yang mengusulkan. a) Memaksa pemerintah berhenti dengan c. Inggris mengeluarkan vote of Struktur Parlement Inggris, no-confidence; gabungan kedua kamar disebut b) Meneliti pengeluaran , terdiri dari dua negara, dalam Majelis antara lain Majelis kaitannya dengan RUU Rendah/Lower House (House of Keuangan (Finance Common) dan Majelis Act); Tinggi/Upper House (House of c) Debat Joint Committee Lord). Keanggotaan kedua tentang usulan legislatif Majelis tersebut berbeda-beda, dari European anggota Majelis Tinggi diangkat Community dilakukan berdasarkan keturunan dan di House of Commons. Majelis Rendah dipilih melalui 16Fatmawati, Truktur dan Fungsi...op.cit., pemilihan yang demokratis. Hlm 209. 1860 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

d) Sebagian besar menteri kamar pertama, komposisi merupakan anggota keanggotaannya juga berbeda, House of Commons. dan ingcongruent karena berbeda 3) House of Lord dalam posisi kedua kamar a) House of Lord tersebut, House of Common berwenang menunda mewakili rakyat sedangkan House diundangkannya sebuah of Lord mewakili negara bagian. UU; b) Mengkritik dan 3. Bentuk Bikameral di Negara meminta penjelasan Indonesia dengan Kehadiran dari pemerintah tentang DPD kebijakan pemerintah; Salah satu perubahan yang c) Anggota House of Lord dilakukan terhadap UUd 1945 ialah dapat diangkat menjadi dibentuknya badan baru yang menteri; bernama Dewan Perwakilan Daerah. d) Menjadi pengadilan Raison d’etre dari keberadaan DPD, banding terakhir bagi untuk mengakomodasikan semangat semua kasus, baik check and balance tidak hanya antara pidana maupun perdata. pusat dan daerah, tetapi juga di dalam Mengenai bentuk Bikameral Parlemen itu sendiri. Namun, tidak Inggris, dalam penelitian Arend adanya posisi equalmelainkan Lipjhart Inggris dikatagorikan inequality (ketidaksetaraan) antara sebagai Bikameral antara hubungan kejasamanya dengan medium-strenght bicameralism Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan weak bicameralism.17Namun serta posisi DPD yang timpang atau jika dikaji lebih mendalam, model subordinated bukan coordinatedi Bikameral Inggris menurut dengan DPR dalam Undang-Undang penulis lebih mengarah kepada Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, asymmetrical bicameralism, DPR, DPD, dan DPRD banyak karena kekuasaan yang dimiliki mereduksi kewenangan ideal yuang kamar kedua tidak sama dengan seharusnya dimiliki oleh DPD selaku kamar kedua dalam sebuah sistem 17 Efriza Syafuan Rozi, Parlemen Indonesia Geliat Volksraad Hingga DPD; Menembus bikameral. Lorong Waktum Doeloe, Kini, dan Nanti, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm 385 1861 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

Berkaitan dengan RUU, memang pengawasan adalah suatu keharusan pada dasarnya DPD memiliki yang dimiliki dan DPD kewenangan untuk mengajukan RUU memilikinya.Namun pengawasan itu dan juga ikut membahas RUU yang sendiri bagiakan serigala tanpa taring berkaitan dengan otonomi daerah, dan dampak/impactnya sekali lagi ada hubungan pusat dan daerah, di tangan DPR. Dalam Pasal 22D pembentukan dan pemekaran serta ayat (3) UUD 1945 disebutkan bahwa penggabungan daerah, pengelolaan “DPD dapat melakukan pengawasan sumber daya alam dan sumber daya atas pelaksanaan UU mengenai; ekonomi lainnya, serta oerimbangan otonomi daerah, pembentukan, keuangan pusat dan daerah, seta yang pemekaran, dan penggabungan berkaitan dengan perimbangan daerah, hubungan pusat dan daerah, keuangan pusat dan daerah. Selain itu pengelolaan sumber daya alam da DPD juga memberikan pertimbangan sumber daya ekonomi lainnya, kepada DPR attas RUU yang pelaksanaan anggaran pendapatan berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan belanja negara, pajak, dan agama. pendidikan, dan agama serta Akan tetapi, yang perlu digaris menyampaikan hasil pengawasannya bawahi adalah imbas atau kekuatan itu kepada DPD sebagai bahan dari kewenangan tersebut.Memang pertimbangan untuk ditindak lanjuti”. dalam bunyi UUD 1945 DPD Kalimat terakhir dalam bunyi memiliki kewenangan yang memiliki Pasal 22D ayat (3) UUD 1945 kaitan dengan aspek legislasi yang tersebut seungguh memangkas fungsi tercantum dalam Pasal 22D, namun pengawasan DPD yang tanpa kewenangan tersebut memiliki power taring.Lagi-lagi hanya kepada DPR yang sangatlah lemah.DPD hanya lah DPD bergantung.Segala upaya bergantung pada kekuatan legislasi dan kinerja pengawasannya hanya DPR, dengan kata lain DPD seolah sebagai bahan pertimbangan DPR hanya sebagai aksesoris demokrasi untuk ditindak lanjuti tanpa adanya dan mekanisme check and balance korelasi yang lebih baik antar dalam kamar lembaga legislatif keduanya. Bahan pertimbangan yang Indonesia. merupakan hasil pengawasan DPD Dari segi pengawasan, memang oleh DPR memang dibahas untuk sebagai lembaga legislatif fungsi ditindaklanjuti, akan tetapi 1862 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

pembahasan tersebut tanpa dapat Yang menarik berkaitan dengan meminta penjelasan langsung terkait keanggotaan kedua kamar ini ialah hasil pengawasan yang dilakukannya sama-sama memiliki legitimasi yang kepada pemerintah. kuat dari rakyat dengan orientasi Jika dikaji berdasarkan latar yang berbeda dalam perwakilannya. belakang dibentuknya DPD, pada Dan bahkan dengan menutup sistem dasarnya merupakan lembaga kepartaian dalam pemilihan anggota perwakilan yang basis DPD, justru membuat keanggotaan representasinya ialah daerah, DPD memiliki legitimasi yang sedangkan untuk DPR orientasinya cenderung lebih kuat dari pada dengan skala nasional.Sehingga ada DPR.Tetapi hal ini berbanding perbedaan mendasar terkait terbalik jika dikaitkan dengan keanggotaan DPR dan DPD.Memang kewenangan yang sangat terbatas mekanisme pemilihan anggotanya yang dimiliki oleh DPD. sama-sama dilakukan melalui Menyinggung daripada perbedaan pemilihan umum.Akan tetapi sistem keanggotaan kedua kamar tersebut, yang digunakan dalam pemilihan kontruksi bentuk kamarnya lebih umum keduanya berbeda.Untuk akan menembus kecenderungan pada keanggotaan DPR, pemilihan umum bentuk bikameral yang unsurnya secara langsung oleh rakyat melalui relatif atau agak berbeda (likely sisttem proporsional terbuka yang bicameralism). Pandangan ini tidak memang berguna dalam memperkuat lepas bahwa keduanya merupakan kelembagaan partai politik yang unsur yang dipilih melalui pemilihan bersifat nasional (political umum namun ada perbedaan instittutional building). Sedangkan representasi saja., namun koordinat DPD anggotanya dipilih secara keduanya memiliki legitimasi yang langsung oleh rakyat melalui sistem kuat dari rakyat. distrik murni, yaitu dengan cara Secara rasional dengan adanya memilih tokoh yang dikenal di daerah pandangan yang inequal antara DPR yang bersangkuan berdasarkan sebagai kamar pertama dan DPD perhitungan “the winner take all”.18 selaku kamar kedua dalam Legislatif Indonesia, jelas bahwa bentuk 18Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan bikameral Indonesia adalah weak Negara Dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD 1945, FH UII Oress, Yogyakarta, 2005, Hlm 165 bicameralism bahkan mengarah 1863 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

kepada very weak becameralism. yang diberikan konstitusi Pandangan ini tidak lepas dari sama dengan kamar pertama, kedudukan DPD dalam struktur dan memiliki legitimasi fungsi legislasi dalam UUD 1945 demokratis karena dipilih yang sangat membatasi kewenangan secara langsung dan juga DPD. DPD hanya berwenang incongruent karena berbeda mengusulkan dan membahas RUU dalam posisinya yaitu House tanpa memiliki votingright (hak yaitu sebagai perwakilan menolak) dan juga tidak memiliki politik sedangkan Senate approval autority (kewenangan sebagai perwakilan negara menyetejui). Sedangkan mengenai bagian.Untuk negara unsurnya, bentuk kamar dengan Argentina, Bentuk kamar pada kehadiran DPD ini ialah dengan parlemen Negara Argentina unsur yang relatif atau agak berbeda mengarah pada strong (likely bicameralism). bicameralism.Hal ini terlihat dengan digunakannya one C. PENUTUP chamber decision system, 1. Kesimpulan dengan variasi yakni penentu a. Ada beberapa bentuk adalah kamar yang bikameral berdasarkan mengusulkan.Sedangkan struktur parlemen dan fungsi untuk Inggris, dalam legislasi yang lazim penelitian Arend Lipjhart diterpakan di negara-negara Inggris dikatagorikan sebagai dunia antara lain yakni sistem Bikameral antara medium- Perfect Bicameralism, Sistem strenght bicameralism dan Strong Bicameralism, Sistem weak bicameralism. Namun Weak Bicameralism, Sistem jika dikaji lebih mendalam, Very Weak Bicameralism. model Bikameral Inggris b. Berkaitan dengan negara menurut penulis lebih Amerika Serikat, Amerika mengarah kepada Serikat dikatagorikan sebagai asymmetrical bicameralism, strong becameralism, karena kekuasaan yang karenamemiliki symmetrical dimiliki kamar kedua tidak chamber dengan kekuasaan sama dengan kamar pertama, 1864 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

komposisi keanggotaannya autority (kewenangan juga berbeda, dan menyetejui). Sedangkan ingcongruent karena berbeda mengenai unsurnya, bentuk dalam posisi kedua kamar kamar dengan kehadiran DPD tersebut, House of Common ini ialah dengan unsur yang mewakili rakyat sedangkan relatif atau agak berbeda House of Lord mewakili (likely bicameralism). negara bagian. c. Dengan kehadiran DPD serta 2. Saran menelurusi kedudukan, Sudah saatnya kelembagaan DPD kewenangan, serta fungsi- ini diperkuat kedudukan dan fungsi yang dimiliki lembaga fungsinya.Hal ini tidak lepas dari DPD yang inequal dengan bentuk kamar di Indonesia yang DPR. Secara rasional dengan sangat timpang antara DPR dan adanya pandangan yang DPD. Dengan kata lain jika inequal antara DPR sebagai konsisten dengan mengalamatkan kamar pertama dan DPD DPD sebagai lembaga legislatif, selaku kamar kedua dalam maka amandemen ke 5 UUD Legislatif Indonesia tersebut, 1945 bukan hanya wacana saja, jelas bahwa bentuk bikameral namun jika memang akan seperti Indonesia adalah weak ini, DPR akan condong kepada bicameralism bahkan lembaga yang terlalu kuat, dan mengarah kepada very weak lembaga yang kuat cenderung becameralism.Pandangan ini korup sebagai mana pandangan tidak lepas dari kedudukan Lord Action “power tend to DPD dalam struktur dan corrupt”. fungsi legislasi dalam UUD D. DAFTAR PUSTAKA 1945 yang sangat membatasi Amir Makmur dan Reni Dwi Purnowati. kewenangan DPD. DPD 2005. Lembaga Perwakilan Rakyat. hanya berwenang Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta. mengusulkan dan membahas RUU tanpa memiliki C.F Strong. 1975. Modern Polituical Constitution An Introduction to the votingright (hak menolak) dan Comparative Study of Their History juga tidak memiliki approval 1865 Jurnal Hukum Progresif: Volume XI/No.1/Juni 2017 Yokotani: Sistem Bikameral…

and Existing Form. Sidwick & Jackson Ltd, Londong.

Efriza Syafuan Rozi. 2010. Parlemen Indonesia Geliat Volksraad Hingga DPD; Menembus Lorong Waktum Doeloe, Kini, dan Nanti. Alfabeta, Bandung.

Fatmawati, 2010, Truktur dan Fungsi Legislasi Parlemen Dengan Sistem Multikameral; Studi Perbandingan Antara Indonesia dan Berbagai Negara, UI Press, Jakarta.

Hans Kelsen. General Theory of Law and State. Russel & Russel, New York.

Jimly Asshiddiqie. 1996. Pergumulan Peran Parlemen dan Parlemen dalam Sejarah; Telaah Perbandingan Konstitusi Berbagai Negara. UI Press. Jakarta. \ Jimly Asshiddiqie. 2005. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD 1945. FH UII Press, Yogyakarta.

Reni Dwi Purnowati. 2006. Implementasi Sistem Bikameral dalam Parlemen Indonesia. Rajawali Pers, Jakarta.

Saldi Isra. 2010. Pergeseran Fungsi Legislasi; menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia. Rajawali Pers, Jakarta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Konstitusi Negara Amerika Serikat.

Konstitusi Negara Argentina.

Konstitusi Negara Inggris.

1866