1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis Adalah Merupakan Salah Satu Cabang Olahraga Yang Menjadi Andalan Di Ne

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis Adalah Merupakan Salah Satu Cabang Olahraga Yang Menjadi Andalan Di Ne 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis adalah merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan di negara Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry Soneville, Rudy Hartono, Christian Hadinata, Ade Chandra, Cun cun, Johan Wahyudi, Lie Sumirat, Hartono Arby, Hendrawan, Taufik Hidayat, dan masih banyak yang lainya (Sudarwati, 2007). Persoalan mendasar mengapa cabang olahraga bulutangkis nasional yang subur dengan prestasi justru beberapa tahun terakhir menurun. Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata (2012) menilai ada dua masalah besar dalam pengembangan cabang bulutangkis nasional. Masalah pertama adalah setiap kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selalu ingin mendapatkan “nama” diperiode kepengurusannya, sebagai contoh pemain-pemain senior yang dikirim mengikuti berbagai kejuaraan. “Itu menyebabkan atlet junior kurang mendapatkan kesempatan sehingga kurang adanya regenerasi, ”Sebaliknya, pemain junior Indonesia yang tidak pernah dikirim ke ajangbergengsi tidak mendapatkan lawan tanding yang bagus dimana mereka bisa menimbapengalaman. Masalah kedua adalah adanya kesenjangan yang besar antara bulutangkis Jawa dan luar Jawa. Ada anggapan kalau mau ingin sukses bulutangkis harus pergi ke Jawa dan masuk 1 Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 2 klub-klub besar. Hal itulah yang menyebabkan perbedaan kemampuan, ”(Suparmin, 2015). Hal yang lain disampaikan oleh legenda bulutangkis, Rudy Hartono tentang adanya petisi kepada PBSI, mengatakan bahwa pertemuan mantan atlet bulutangkis bukan sebuahgerakan untuk mengambil alih Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), tetapisebagai sebuah pengingat dan dorongan agar PBSI memperbaiki diri. Apalagi kegagalan bulutangkis Indonesia di pertandingan bergengsi bukan hanya satu kali ini saja. "Saya tidakmau jadi ketua PBSI, saya hanya berharap pemerintah dan pengurus PBSI melakukaninstropeksi dan sadar. Bahwa kita ingin bulutangkis Indonesia kembali berjaya,"Juara AllEngland delapan kali Rudy Hartono menegaskan bahwa baik-buruknya prestasi olahragakhususnya bulutangkis ditentukan oleh atlet sendiri (Suparmin, 2015). Dalam tataran praktis, traits kepribadian telah digunakan secara meluas, terutama untuk kepentingan seleksi. Oleh karena itu, kepribadian tidak dapat dipisahkan dari performa dan prestasi olahraga. Sebab kepribadian merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi performa atlet dalam berolahraga (Maksum,A: Suparmin,2015). Sudarwati (2007) mengatakan bahwa kemampuan faktor fisik, taktik, dan teknik yang dimiliki oleh atlet Indonesia sama dengan atlet-atlet dari negara lain. Namun, ketika dalam pertandingan, atlet indonesia tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya secara maksimal, baik taktik maupun teknik permainannya. Oleh karena itu, hasil yang dicapai tidak optimal Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 3 terbukti dengan gagalnya menjadi juara dan kalah dalam pertandingan dengan lawan yang tingkat permainanya lebih rendah. Bahkan, kekalahan yang dialami tidak menguras staminanya, “belum capai, tapi sudah kalah”. Ketika ditanyakan kepada pelatih, jawaban yang sering dikemukakan adalah “mental” dan kurangnya “keyakinan” terhadap kemampuanya, motivasi rendah, kurangnya konsentrasi, mainya tidak lepas, dan kurang berani. Hal-hal tersebut yang mungkin menjadi penyebab kekalahan atlet Indonesia. Banyak studi yang menunjukan bagaimana pentingnya peranan faktor psikologis dalam meningkatkan performa seorang atlet dalam menghadapi pertandingan. Fungsi faktor psikologis adalah sebagai penggerak atau pengarah penampilan atlet. Faktor psikologis sering terungkap dalam ungkapan seprerti: adu akal, taktit, motivasi, tertekan, determinasi, atau yang menghambat, seperti: kecemasan, ketegangan, hilang konsentrasi dan tidak percaya diri (Sudarwati, 2007). Setiap orang tentu menginginkan kesuksesan pada bidang yang ditekuninya. Untuk itu, banyak cara yang ditempuh untuk meraih sebuah kesuksesan. Agar dapat meraih kesuksesan individu mempunyai cara atau inisiatif untuk memberikan penampilan atau kinerja terbaik dalam setiap aktivitasnya. Untuk memberikan penampilan atau kinerja yang baik tentu setiap individu perlu usaha, persiapan, dan latian. Dalam bidang olahraga bulutangkis untuk dapat sukses seorang atlet harus berlatih keras, memiliki fasilitas penunjang dalam latihan, serta memiliki pelatih yang bisa membimbing dan mengarahkan potensi yang dimiliki pada setiap atletnya. Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 4 Tujuan dilakukan pelatihan atau pembinaan atlet sendiri adalah agar atlet dapat mengeluarkan peak performance ( performa puncak ) yang dimiliki atlet pada saat bertanding. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi baik itu kejuaraan daerah, nasional, dan bahkan ditingkat internasional banyak atlet yang tidak bisa menampilkan kemampuan terbaiknya. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang dihadapi para kebanyakan pelatih yang bersangkutan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa dalam mencapai suatu prestasi yang optimal tidak dapat didapatkan secara instan namun harus melalui usaha dan latihan yang keras guna mencapai hasil yang optimal. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membentuk dan melakukan pembinaan-pembinaan cabang bulutangkis di tingkat provinsi dan kabupaten. Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan. (http://badmintonindonesia.org). Di Purwokerto banyak sekali cabang PBSI yang membina atlet-atlet bulutangkis disemua umur atau umum, diantaranya klub yang membina atlet- atlet bulutangkis di Purwokerto diantaranya adalah PB. Delta, PB. Bina Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 5 Taruna, PB. Gelora, PB. Kartika, PB. Rajawali. Atlet yang dibina beragam usianya mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga usia dewasa. Berdasarkan hasil interview dengan salah satu pelatih di PB. Delta terdapat beberapa masalah yang terdapat pada atletnya pada saat pertandingan. Pelatih mengatakan atletnya pada saat mengikuti kejuaraan seringkali tidak bisa menampilkan kemampuan terbaiknya pada saat bertanding, kemampuan atau performa atlet sangat jauh berbeda pada saat berlatih. Terlebih karena suasana ramai dan teriakan supporter yang menonton, merasa cemas ketika akan menghadapi pertandingan/panik sehingga membuat atlet meragukan kemampuan dirinya dan tidak bisa menampilkan performa terbaiknya secara maksimal. Saat pertandingan atau kejuaraan adalah saat yang menegangkan bagi seorang atlet. Semua atlet akan berusaha menampilkan performa terbaiknya dilapangan pertandingan. Performa yang terbaik pada saat pertandingan adalah hal yang paling penting dan dibutuhkan bagi seorang alet. Atlet berjuang di setiap pertandingan yang akan dilewatinya dengan mengharapkan menjadi juara. Banyak atlet yang mengeluh pada saat pertandingan dikarenakan tidak bisa menampilkan performa terbaiknya. Menurut FW salah seorang atlet bulutangkis di klub PB. Delta Purwokerto ada faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan atau performa atlet pada saat bertanding. Faktor utamanya adalah kurang persiapan atau berlatih, kelelahan fisik, sakit, cidera, penyesuaian lapangan, cuaca, cemas/panik ketika menghadapi suatu pertandingan. Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 6 FW juga berpendapat ketika dirinya sering tidak dalam performa terbaik dalam suatu pertandingan. Atlet yang tidak bisa menampilkan performa terbaiknya dalam pertandingan biasanya akan terlihat dari pukulan- pukulan yang diberikan kepada lawan sehingga sering melakukan kesalahan- kesalahan sendiri dan menguntungkan lawan mendapatkan poin. DL adalah salah satu atlet binaan PB. Kartika Purwokerto, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan DL ketika sedang latihan dapat menampilkan kemampuan terbaiknya terlihat dari cara bermain dan dari pukulan-pukulan serta serangan yang diberikan. Pada saat latihan DL selalu terlihat lebih unggul dibandingakan dengan teman-teman lainya ketika sedang latih tanding dalam sesi latihan. Tetapi pada saat pertandingan penampilan DL tidak sebagus pada saat latihan, bahkan lawannya ketika pada saat latihan yang dikalahkan oleh DL bisa mengalahkan DL dengan mudah pada saat pertandingan sesungguhnya. DL mengakui bahwa saat pertandingan ia seringkali cemas/panik dan kurang percaya diri sehingga penampilan Daniel tidak maksimal seperti pada saat latihan. Menurut salah satu pelatih di PB. Delta Purwokerto, memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi gaya dan kemampuan bertanding atlet. FW salah satu atlet binaannya seringkali putus asa dalam menghadapi pertandingan terutama ketika lawanya bermain ngotot dan DL seringkali mengalami cemas/panik sehingga membuat dirinya kurang percaya diri sehingga tidak dapat menampilkan performa terbaiknya ketika dalam pertandingan. Kondisi mental atlet pada saat pertandingan sangat berperan Hubungan Antara Self..., Anjasmara Nur Prambayu, Fakultas Psikologi UMP, 2017 7 penting dalam performa atlet ketika didalam lapangan.
Recommended publications
  • Register of Indonesian Badminton Fans
    i REGISTER OF INDONESIAN BADMINTON FANS A THESIS In Partial Fulfillment of the Requirements for the Sarjana Degree Majoring in Linguistics in English Department Faculty of Humanities Diponegoro University Submitted by: Deviana Kurniawati NIM: 13020113130052 FACULTY OF HUMANITIES DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2017 ii PRONOUNCEMENT I, as the researcher, honestly confirm that I wrote this thesis by myself without taking any results from other researchers in S-1, S-2, and S-3 and in diploma degree of any university. In addition, I verify that I did not quote any material from other publication or someone’s work except for the references mentioned. Semarang, January 2018 Deviana Kurniawati iii MOTTO AND DEDICATION And if whatever trees upon the earth were pens and the sea [was ink], replenished thereafter by seven [more] seas, the words of Allah would not be exhausted. Indeed, Allah is exalted in Might and Wise. —The Quran, Luqman:27 Ngilmu kang nyata karya reseping ati (The true knowledge establishes peace of mind) —Javanese Philosophy In the end we will win, we will win so naturally that no one see us coming. —Bangtan Sonyeondan This thesis is dedicated to my dearest family, and to everyone who loves badminton at heart iv APPROVAL REGISTER OF INDONESIAN BADMINTON FANS Written by Deviana Kuriawati NIM 13020113130052 is approved by thesis advisor, on January 16th, 2018 Thesis Advisor, Dra. Wiwik Sundari, M.Hum NIP. 19590607 199003 2 001 Head of English Department Dr. Agus Subiyanto, M.A. NIP. 19640814 199001 1 001 v VALIDATION Approved by Strata 1 Thesis Examination Committee Faculty of Humanities Diponegoro University On, 12thMarch 2018 Chair Person First Member Dr.
    [Show full text]
  • Buku Olah Raga B-2 Awal.Indd
    MODUL 2 MODUL 2 Shu ecock/Kock Menari Indah di Udara 1 Kata Pengantar Daftar Isi HALAMAN SAMPUL .................................................................................... 1 endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang DAFTAR ISI ................................................................................................... 2 karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti A. Deskripsi Modul ....................................................................................... 3 pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan P B. Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................. 4 dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan C. Tujuan Modul .......................................................................................... 5 peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi D. Pengantar Modul ..................................................................................... 5 dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. Unit 1 Perjalanan Sang Legenda Bulutangkis .......................................... 6 Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
    [Show full text]
  • The Transition and Transformation of Badminton Into a Globalized Game
    Title The transition and transformation of badminton into a globalized game, 1893-2012: A study of the trials and tribulations of Malaysian badminton players competing for Thomas Cup and Olympic gold medals Author(s) Lim Peng Han Source 8th International Malaysian Studies Conference (MSC8), Selangor, Malaysia, 9 - 11 July 2012 Organised by Malaysian Social Science Association © 2012 Malaysian Social Science Association Citation: Lim, P. H. (2012). The transition and transformation of badminton into a globalized game: A study of the trials and tribulations of Malaysian badminton players competing for Thomas Cup and Olympic gold medals. In Mohd Hazim Shah & Saliha Hassan (Eds.), MSC8 proceedings: Selected full papers (pp. 172 - 187). Kajang, Selangor: Malaysian Social Science Association. Archived with permission from the copyright owner. 4 The Transition and Transformation of Badminton into a Globalised Game, 1893-2012: A Study on the Trials and Tribulations of Malaysian Badminton Players Competing for Thomas Cup and the Olympic Gold Medals Lim Peng Han Department of Information Science Loughborough University Introduction Badminton was transformed as a globalised game in four phases. The first phase began with the founding of the International Badminton Federation in 1934 and 17 badminton associations before the Second World War. The second phase began after the War with the first Thomas Cup contest won by Malaya in 1949. From 1946 to 1979, Malaysia won the Cup 4 times and Indonesia, 7 times. In 1979 twenty-six countries competed for the Cup. The third phase began with China's membership into the IBF in 1981. From 1982 to 2010 China won the Thomas Cup 8 times, Indonesia won 6 times and Malaysia, only once.
    [Show full text]
  • B Adm in to Nsp Ille Re
    Badmintonspillere: Husk YONEYAMA - VERDENSKETCHEREN YONEYAMA - VERDENSKETCH EREN YONEYAMA VERDENSKETCHEREN YONEYAMA - VERDENSKETCHEREN ALT i KETCHERKLUB badmintonbeklædning Meld Dem ind i vor KETCHERKLUB . Omegnens største udvalg i derved får De ketcheren repareret gratis Fred Perry og D.S.I. sportswear samt al den service, en velassorteret sportsforretning kan give Dem. ALT i Bemærk: opstrengning fra time til time. ketchere Klubber er velkomne. Dunlop - Grays - Kops og Nærmere oplysninger om klubben egne modeller fås på telefon 64 46 56. Stort udvalg i badmintonsko ALBERTSLUND Bolde i alle førende mærker SPORT ... har De f. eks. prøvet den nye ALBERTSLUND CENTRUM a-s Turneringsbold Telefon 644656 JADMINTON ifficie't organ for )ansk Badminton Forbund inder Dansk Idræts-Forbund '9 'he International Badminton federation. V ledaktion: Cnud Lunøe (ansvarshavende), 3rnevej 65, 1400 København NV. If. (01) 34 91 91. 3iro 286 77. V )BF’s kontor: fester Voldgade 11, 552 København V. ’If. (01) 11 75 38. kbent kl. 8.30-16 (lørdag lukket). DEN INTERNATIONALE !r abonnementstegning og ekspedition: )BF’s kontor. TURNERING ir ” Konklusionen er i det hele taget rivende tilbagegang tnnoncetegning: tnnoncechef Ib Larsen, for dansk badminton , der er ved at lulle sig ind i en torne­ )BF's kontor. rosesøvn. Ud over mange andre svagheder ir er vore spillere først og fremmest alt for langsomm e . ,, irsabonnement kr. 20,00 inklusive torns. - 12 numre. Så hård var den dom, en avis følte sig foranlediget til at afsige ir efter de indledende kampe i KB-hallen, hvor Dansk B adminton Forbund fra den 15.-18. marts holdt internationale mesterskaber for iftertryk kun tilladt med 19.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks Komunikasi
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks komunikasi dapat dibagi beberapa cara. Jika dikategorikan berdasarkan jumlah manusia yang terlibat didalamnya, komunikasi dapat terjadi dalam bentuk komunikasi terhadap diri sendiri atau terhadap batin komunikator yang dapat disebut komunikasi intrapersonal. Jenis komunikasi lainnya, yakni komunikasi dengan orang lain (dua atau tiga orang) yang setiap hari dilakukan, bercakap-cakap atau sederhananya mengobrol, serta taraf selanjutnya adalah komunikasi dalam kelompok kecil hingga besar yang terdiri lebih dari tiga orang, sampai level komunikasi di dalam organisasi yang bersifat formal maupun informal, dan yang paling lebih luas adalah komunikasi yang melibatkan massa yang lebih besar lagi yakni komunikasi massa dan komunikasi publik (Vardiansyah, 2004). Berbicara mengenai komunikasi yang dilakukan oleh satu orang (komunikator) terhadap orang lain (komunikan) ada beberapa penyebutan istilah, mulai dari komunikasi antarpersonal, komunikasi antarmanusia, lalu ada juga yang menyebut dengan percakapan, dan yang paling umum adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ini selain identik dengan bertatap-muka (face to face) secara dekat antara komunikator dengan komunikannya, ciri yang paling kentara adalah komunikasi berlangsung dimana kedudukan komunikator maupun komunikan setara. 1 Diatas tataran komunikasi interpersonal ini terdapat tingkatan-tingkatan komunikasi yang lebih luas, mulai dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, serta komunikasi publik. Dalam empat
    [Show full text]
  • History of Badminton
    Facts and Records History of Badminton In 1873, the Duke of Beaufort held a lawn party at his country house in the village of Badminton, Gloucestershire. A game of Poona was played on that day and became popular among British society’s elite. The new party sport became known as “the Badminton game”. In 1877, the Bath Badminton Club was formed and developed the first official set of rules. The Badminton Association was formed at a meeting in Southsea on 13th September 1893. It was the first National Association in the world and framed the rules for the Association and for the game. The popularity of the sport increased rapidly with 300 clubs being introduced by the 1920’s. Rising to 9,000 shortly after World War Π. The International Badminton Federation (IBF) was formed in 1934 with nine founding members: England, Ireland, Scotland, Wales, Denmark, Holland, Canada, New Zealand and France and as a consequence the Badminton Association became the Badminton Association of England. From nine founding members, the IBF, now called the Badminton World Federation (BWF), has over 160 member countries. The future of Badminton looks bright. Badminton was officially granted Olympic status in the 1992 Barcelona Games. Indonesia was the dominant force in that first Olympic tournament, winning two golds, a silver and a bronze; the country’s first Olympic medals in its history. More than 1.1 billion people watched the 1992 Olympic Badminton competition on television. Eight years later, and more than a century after introducing Badminton to the world, Britain claimed their first medal in the Olympics when Simon Archer and Jo Goode achieved Mixed Doubles Bronze in Sydney.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis Adalah Salah
    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR PERIODE 127/49 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang berlawanan (wikipedia). Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang terkenal di seluruh dunia dan sangat populer di negara-negara kawasan Asia termasuk Indonesia. Di era tahun 80 hingga 90-an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering menorehkan tinta emas di gelaran turnamen Bulutangkis tingkat Internasional seperti kejuaraan dunia dan olimpiade. Nama- nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya dari sektor putra, dan Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin adalah sederet nama atlet yang berjaya di era 80 hingga 90-an. Nama terakhir yang berprestasi di awal tahun 2000-an adalah Taufik Hidayat yang meraih olimpiade pada tahun 2004. Sepeninggal Taufik Hidayat, Indonesia seakan tidak memiliki penerus yang mampu berbicara banyak di level Internasional. Hal ini menjadikan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), selaku badan organisasi bulutangkis Indonesia harus berpikir keras untuk tetap mampu bersaing dengan negara-negara lain di level Internasional. Dalam satu dekade ke belakang PBSI tengah giat untuk melakukan regenerasi atlit profesional untuk membangkitkan kembali supremasi dan kebesaran nama Indonesia di level Internasional. Yang menjadi pekerjaan rumah bagi PBSI adalah mencetak calon atlet yang siap berkompetisi di level Internasional dengan melakukan pembinaan usia muda. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan pelatihan bulutangkis dengan cara melakukan seleksi calon-calon atlet muda berkualitas yang dilakukan di setiap daerah.
    [Show full text]
  • Annual Report Laporan Tahunan 2018
    BADMINTON ASSOCIATION OF MALAYSIA ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2018 1 2 Contents Annual Report 2018 Page Notice of Meeting 5 Minutes of 73rd Annual General Meeting 7 Minutes of the Extra-Ordinary General Meeting 12 Annual Report 16 Sub-Committees Reports • Coaching & Training Committee 28 • Development Committee 44 • Tournament Committee 52 • Technical Officials Committee 60 • Coach Education Panel 66 • Marketing Committee 70 • Media & Communications Committee 78 • Rules, Discipline & Integrity Committee 84 • Building & Facilities Committee 88 • Para-Badminton Committee 98 • Appendices 102 • Audited Accounts 111 3 AFFILIATES Annual Report 2018 PERSATUAN BADMINTON MALAYSIA 4 NOTICE OF MEETING Annual Report 2018 5 NOTICE OF MEETING Annual Report 2018 6 AGM MEETING MINUTES Annual Report 2018 Minit Mesyuarat Agung Tahunan Ke-73 Persatuan Badminton Malaysia / Badminton Association of Malaysia Minutes of 73rd Annual General Meeting Tarikh / Date : 28 April 2018 Masa / Time : 1.00pm Tempat / Venue : Auditorium, Akademi Badminton Malaysia HADIR / PRESENT YH. Dato’ Sri Mohamad Norza Zakaria President YBhg. Dato’ Wira Lim Teong Kiat Deputy President YBhg. Tan Sri Datuk Amar (Dr.) Hj Abdul Aziz Hj. Hussain Deputy President YBhg. Datuk Ng Chin Chai Hon. Secretary Mr. Mohd Taupik Hussain Hon. Asst. Secretary YBhg. Datuk V Subramaniam Hon. Treasurer YBhg. Dato’ Teoh Teng Chor Vice President (Kedah) YBhg. Datuk Dr. Khoo Kim Eng Vice President (Melaka) Mr. David Wee Toh Kiong Vice President (N.Sembilan) Mr. Kah Kau Kiak Vice President (Penang) Mr. Mat Rasid bin Jahlil Vice President (Johor) Dr. Naharuddin Hashim Vice President (Kelantan) Mr. A’amar Hashim Vice President (Perlis) YB Senator Dato’ Sri Khairudin bin Samad Vice President (Putrajaya) Mr.
    [Show full text]
  • Agen Allianz Life Yang Berlisensi Syariah Aktif Per 31 Mei 2021.Pdf
    DAFTAR AGEN YANG BERLISENSI SYARIAH AKTIF - AS OF 31 MEI 2021 NO AGENT_NAME LICENSE_NUMBER 1 A A AYU MANIK AW 3321012036482020 2 A ARI KARUNIAWAN 3321012006150020 3 A SALAM MUHAMMADONG 3321011025615319 4 A. A PUTU EKA PARYANTI 3321012008479521 5 A. BAROIL 3321012052451719 6 A. HARIS 3321012076460320 7 A. INDRA JAYA 14902553S 8 A. M. GANDA MARPAUNG 3321012010214720 9 A. M. YUDHISTIRA SEKUNDHITA 3321012010295421 10 A. RETNO KUSWARDHANI 3321012074445020 11 A. ROBITH SYA'BANI 3321012097213820 12 A. TIKA WIDYAWARDHANI 3321012044831519 13 A.D. KUSUMA WARDHANA 3321012002801320 14 AAN CHAERANI 3321011025616819 15 AAN DARMAWAN 3321012020846021 16 AAN DIANA 3321012064398519 17 AAN HANDOKO ANG 14443135S 18 AAN JUNAIDI 3321012027911420 19 AAN SAHIDA 3321012019837621 20 AANG YONDA ANGELA 11021161S 21 AARON ABIA JUNIAS 3321012051539419 22 AARON ADHIPUTRA WIJAYA 3321012028297020 23 AB ROHMAN 3321012016588221 24 ABANG IBNU SYAMSURIZAL 10063318S 25 ABBIET SUBIYAKTO 11075737S 26 ABD FAISAL HULA 14073438S 27 ABD HALIM 14897951S 28 ABD RHAKHMAN RAMLI 3321012001302720 29 ABDI ALAMSYAH HARAHAP 11328895S 30 ABDI SOMAD 3321012014853221 31 ABDILLAH PAHRESI 3321012031421720 32 ABDIUSTIAWAN 3321012097978220 33 ABDUL AZIS 3321012004080821 34 ABDUL AZIZ 3321012098577620 35 ABDUL FATAH 3321012091888520 36 ABDUL FIKRI GUNAWAN 3321012010309021 37 ABDUL HAKIM GALIB BELFAS 3321012016206421 38 ABDUL HARIS 14473674S 39 ABDUL HARIST GANI 3321012028298420 40 ABDUL JALIL 3321012001457020 41 ABDUL RACHMAN 14888820S 42 ABDUL RACHMAN N 3321012066747519 43 ABDUL RAHMAN 3321012038907219
    [Show full text]
  • Bab Ii Kerangka Konsep
    BAB II KERANGKA KONSEP 2.1 Tinjauan Karya Sejenis Penulis meninjau kembali beberapa karya sejenis yang memiliki tema ataupun format yang sama dengan karya yang akan dibuat oleh penulis yaitu video dokumenter sosok bertemakan tokoh bulu tangkis. Ada tiga karya sejenis yang penulis jadikan sebagai acuan dalam membuat video dokumenter. Pertama, dokumenter berjudul “Kita Bisa! Susi Susanti” yang menceritakan kisah perjalanan karier Susi Susanti hingga pensiun. Kedua, “Park Joo Bong – Profile”, yang menjelaskan kisah Park Joo Bong, mantan atlet Korea Selatan yang menjadi pelatih di Jepang. Ketiga, “Liem Swie King - Jejak KING di Indonesia”, yang berisi kisah hidup Liem Swie King, mantan legenda bulu tangkis Indonesia. 2.1.1 “Kita Bisa! Susi Susanti” Sumber: Tangkapan layar Gambar 2.1 dokumenter “Kita Bisa! Susi Susanti” 12 Video dokumenter “Kita Bisa! Susi Susanti” ini diproduksi oleh Kompas. Video dokumenter ini secara khusus mengangkat sosok Susi Susanti, mantan atlet tunggal putri Indonesia dengan segudang prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Diawali dengan pernyataan opini dari berbagai sudut pandang di antaranya dari Sarwendah (rekan seperjuangan di pelatnas saat masih menjadi atlet), Jimmy Harianto (wartawan senior harian Kompas), dan Ravenska (atlet bulu tangkis muda Indonesia), kemudian dilanjutkan dengan kisah Susi Susanti yang memulai perjalanan kariernya sebagai seorang atlet bulu tangkis, kisah asmaranya, suka-duka dalam berlatih, dan kehidupannya setelah pensiun. Video dokumenter ini memiliki kelebihan dari segi gaya. Gaya dalam bertutur dan pengemasan film sesuai dengan tujuan, penting untuk ditetapkan di awal dan dipertahankan secara konsisten sepanjang produksi (Roshental, 2002, p. 166). Film dokumenter “Kita Bisa! Susi Susanti” memakai gaya visual yang kreatif. Baik bumper, character generator, dan credit title-nya konsep komik.
    [Show full text]
  • Facts and Records
    Badminton England Facts and Records Index (cltr + click to jump to a particular section): 1. History of Badminton 2. Olympic Games 3. World Championships 4. Sudirman Cup 5. Thomas Cup 6. Uber Cup 7. Commonwealth Games 8. European Individual Championships 9. European Mixed Championships 10. England International Caps 11. All England Open Badminton Championships 12. England’s Record in International Matches 13. The Stuart Wyatt Trophy 14. International Open Tournaments 15. International Challenge Tournaments 16. English National Championships 17. The All England Seniors’ Open Championships 18. English National Junior Championships 19. Inter-County Championships 20. National Leisure Centre Championships 21. Masters County Challenge 22. Masters County Championships 23. English Recipients for Honours for Services to Badminton 24. Recipients of Awards made by Badminton Association of England Badminton England Facts & Records: Page 1 of 86 As at May 2021 Please contact [email protected] to suggest any amendments. Badminton England Facts and Records 25. English recipients of Awards made by the Badminton World Federation 1. The History of Badminton: Badminton House and Estate lies in the heart of the Gloucestershire countryside and is the private home of the 12th Duke and Duchess of Beaufort and the Somerset family. The House is not normally open to the general public, it dates from the 17th century and is set in a beautiful deer park which hosts the world-famous Badminton Horse Trials. The Great Hall at Badminton House is famous for an incident on a rainy day in 1863 when the game of badminton was said to have been invented by friends of the 8th Duke of Beaufort.
    [Show full text]
  • Individuaalne MM 1977-2019
    Dan Lin Vasakult paremale: Dan Lin (Hiina), Jong-Bong Park (Lõuna-Korea), Nan Zhang (Hiina), Haifeng Fu (Hiina), Yun Cai (Hiina), Dong-Moon Kim (Lõuna-Korea) INDIVIDUAALSED MAAILMAMEISTRIVÕISTLUSED. MEHED. MEDALID MEDALID KOKKU MS MD XD Riik Võistleja M K H P K H P K H P K H P CHN Dan LIN 7 5 2 0 5 2 0 0 0 0 0 0 0 KOR Joo-Bong PARK 7 5 0 2 0 0 0 2 0 2 3 0 0 CHN Nan ZHANG 7 4 0 3 0 0 0 1 0 1 3 0 2 CHN Haifeng FU 6 4 0 2 0 0 0 4 0 2 0 0 0 CHN Yun CAI 6 4 0 2 0 0 0 4 0 2 0 0 0 KOR Dong-Moon KIM 6 3 2 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 KOR Yong-Dae LEE 6 0 3 3 0 0 0 0 3 2 0 0 1 INA Hendra SETIAWAN 5 4 0 1 0 0 0 4 0 1 0 0 0 INA Mohammad AHSAN 5 3 1 1 0 0 0 3 1 1 0 0 0 DEN Thomas LUND 5 2 3 0 0 0 0 0 2 0 2 1 0 MAS Chong Wei LEE 5 0 4 1 0 4 1 0 0 0 0 0 0 CHN Chen XU 5 0 2 3 0 0 0 0 0 1 0 2 2 ENG Mike TREDGETT 5 0 2 3 0 0 0 0 1 1 0 1 2 DEN Peter Høeg GADE 5 0 1 4 0 1 4 0 0 0 0 0 0 CHN Bingyi TIAN 4 2 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 0 CHN Yongbo LI 4 2 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 0 INA Christian HADINATA 4 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 CHN Long CHEN 4 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 CHN Yang SANG 4 2 0 2 2 0 1 0 0 1 0 0 0 INA Tontowi AHMAD 4 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 CHN Cheng LIU 4 1 1 2 0 0 0 1 0 1 0 1 1 INA Taufik HIDAYAT 4 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 DEN Jon HOLST-CHRISTENSEN 4 0 3 1 0 0 0 0 2 0 0 1 1 DEN Jens ERIKSEN 4 0 2 2 0 0 0 0 0 1 0 2 1 MAS Kien Keat KOO 4 0 1 3 0 0 0 0 1 2 0 0 1 CHN Siwei ZHENG 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 INA Nova WIDIANTO 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 INA Ricky SUBAGJA 3 2 0 1 0 0 0 2 0 1 0 0 0 JPN Kento MOMOTA 3 2 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 KOR Moon-Soo KIM 3 2 0 1 0 0 0 2 0 1
    [Show full text]