Jurnal SCRIPTURA, Vol. 8, No. 2, Desember 2018, 41-48 DOI: 10.9744/scriptura.8.2.41-48 ISSN 1978-385X (Print) / ISSN 2655-4968 (Online)

REPRESENTASI WHITENESS DALAM FILM

Feliks Hindrawan1*, Agusly Irawan2, Fanny Lesmana3 1,2,3 Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya Jl. Siwalankerto 121 – 131, Surabaya 60236, INDONESIA * Penulis korespondensi; Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian semiotika pada film Doctor Strange yang mengalami perubahan jalan cerita serta pemerannya dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk melihat penggambaran Whiteness sebagai permasalahan yang terjadi di masyarakat Amerika. Melalui analisis menggunakan kode-kode televisi John Fiske ditemukan bahwa film Doctor Strange mengukuhkan permasalahan Whiteness terkait hegemoni kulit putih atas kulit hitam. Secara intelektual dan akademik kulit putih lebih cerdas dan logis, dalam perekonomian kulit putih lebih kaya dan makmur, secara sosial kulit putih lebih diterima, dan dalam aspek politik kulit putih berpeluang lebih akan hak kekuasaan dibanding kulit hitam.

Kata kunci: Representasi, Whiteness, Semiotika, Film.

ABSTRACT

Semiotics research on Doctor Strange (2016) that had a change in its storyline and cast was done by using descriptive qualitative approach, in order to view the portrayal of Whiteness as a problem that happened in America society. Through an analysis using John Fiske's codes of television, it is found that Doctor Strange (2016) strenghtened the problem of Whiteness was related to hegemony of white people over black people. Doctor Strange (2016) represented that intellectually and academically, the white people were more intelligent and logical, economically richer and more prosperous, socially more acceptable and in the political aspect they had more chance toward the right of power than the black people.

Keywords: Representation, Whiteness, Semiotic, Film.

1. PENDAHULUAN Dalam Brown (2003), Whitenesss sendiri merupakan norma umum namun tidak terlihat atau dengan kata Permasalahan rasialisme yang membedakan antara lain keberadaannya selalu ada dan terkandung di- kulit putih dan kulit hitam menarik untuk dibahas dalam kehidupan sehari-hari namun sulit untuk me- karena permasalahan ras di Amerika sebagian besar lihat secara langsung keadaan ini. Whitenesss dalam terkonstruksi oleh hubungan mereka serta telah masyarakat Amerika tidaklah sekadar permasalahan menjadi ciri kehidupan sehari-hari dan bersifat kru- mengenai warna kulit, melainkan penilaian siapa sial. Permasalahan rasialisme di Amerika terjadi pada yang menjadi kulit putih, seperti yang dikatakan Lani abad ke 17 dan 18 sehubungan dengan majikan kulit Guinier dan Geral Torres bahwa Whitenesss adalah putih dan budak kulit hitam. Terkait untuk meng- jarak sosial dari kulit hitam dan Whitenesss di Ame- hilangkan permasalahan rasialisme terhadap kulit rika secara hampir keseluruhan secara ideologi atau hitam munculah civil right movement dengan tujuan nilai yang dipercayai telah terkonstruksi memiliki arti mulia untuk menghapuskan permasalahan rasialisme “Bukan kulit Hitam” . yang terjadi di Amerika. Meskipun era tersebut telah diyakini telah berakhir dengan adanya civil right Tidak hanya terjadi dalam kehidupan sosial ber- movement ternyata tidak membuat permasalahan masyarakat, permasalahan antara kulit putih dan kulit terkait perbedaan menyangkut ketidakadilan antara hitam teradaptasi dalam dunia perfilman yakni Holly- kulit putih dan kulit hitam selesai. Permasalahan yang wood. Meskipun industri perfilman Hollywood me- menyangkut pembedaan ini terlihat melalui aspek miliki tingkat kesuksesan melebihi industri film penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal, kesehatan, lainnya ternyata tidak lepas dari permasalahan rasia- representasi politik, dan lain-lain yang mana merupa- lisme yang turut ikut andil mewarnai perjalanan kan sebuah konsensus baru dalam ketidakadilan rasial industri perfilman tersebut. Seperti yang dikutip me- di Amerika. (Brown, 2003). Terkait permasalahan lalui artikel CNN yang berjudul Chris Rock: “You’re ketidakadilan rasial maka munculah paham White- damn right Hollywood is racist” mengenai pegelaran nesss yang merupakan sebuah konstruksi sosial Oscar 2016 dimana Chris Rock sebagai pembawa sebagai gaya negatif mengenai siapa yang menjadi acara berkulit hitam melakukan canda yang diiringi golongan putih (Macmullan.T, 2009). dengan sindiran selama membawakan acara. Dirinya

41 Jurnal SCRIPTURA, Vol. 8, No. 2, Desember 2018: 41-48

membahas bahwa dunia perfilman Hollywood cukup yang utama. Karakter Afrika Amerika yang paling rasis sehubungan dengan keistimewaan yang diper- terlihat dalam film superhero (2010) adalah oleh kulit putih dalam dunia perfilman Hollywood teman baik Tony Stark yakni Rhodey. Rhodey yang dan beragam penghargaan Oscar yang diterima tertarik oleh kostum Iron Man, akhirnya dibuatkan (Griggs, 2016) kostum Iron Man pula oleh Tony Starks. Kisah heroik Rhodey sendiri dalam film termasuk dalam Menurut Foster. G.A (2003) dalam bukunya Per- menyelamatkan Tony, dimana itu adalah hasil dari forming Whitenesss: Post Modern Re/Construction in alat yang Tony buat untuknya. Sam Wilson sebagai The Cinema bahwa sejarah dunia perfilman adalah juga memiliki kemiripan dimana mengguna- sebuah rekam kehidupan akan adanya Whiteness. kan teknologi yang bukan dibuat olehnya namun Terdapat beragam contoh film yang didapati adanya serum prajurit super bekerja pada Captain America Whitenesss dalam buku Performing Whitenesss yakni karakter, Falcon sendiri menempatkan dirinya pada Johny Weissmuller sebagai kulit putih digambarkan produk yang dibuat oleh pemerintah. Dalam komik, sebagai raja hutan dalam film Tarzan The Ape Man karakter Afrika America pertama yakni Black Pan- (1932) dengan tujuan mengaitkan mengenai tali ther, membuatkan sayap tersebut bagi Falcon. Namun hubungan dengan teori Darwin serta untuk menghi- dalam film sayap tersebut bukan hal yang penting bur para penonton Amerika karena film ini dianggap atau punya keterkaitan dengan kisah heroic karakter sebagai sarana fantasi masyarakat Amerika di luar Falcon. Meskipun Rhodey dan Falcon adalah karakter kehidupan perkotaan (p.11). Charlton Heston, men- yang luarbiasa, mereka tetap menjadi pendamping jadi tawanan kera hasil dari percobaan guna bagi rekan superhero kulit putih mereka (Aucoin, mendukung evolusi dalam film the original Planet of 2014, para.11). Apes (1968) dimana Whitenesss terlihat dalam ke- besaran hati seorang profesor yang diperankan Charl- Terdapat jurnal penelitian terdahulu dengan metode ton Heston menerima konsekuensi untuk sepakat semiotika oleh Wiratama (2013) mahasiswa Ilmu bergaul dengan kera serta ras lainnya, untuk men- Komunikasi Universitas Petra untuk melihat Repre- dukung evolusi atau sebuah perubahan meskipun sentasi Whitenesss dalam film “Machine Gun Preac- melewati cara yang tidak mudah. Heath Ledger se- her”. Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata bagai kesatria berkulit putih yang baik dalam film A yang mengisahkan mengenai seorang laki-laki kulit Knights Tale (2001) dimana seorang kesatria di- putih yang bertobat dan ingin menebus kesalahannya hubungkan dengan segala hal baik dan kepiawaian- dengan cara menjadi pendeta serta menolong orang nya serta menjadi kesatria selalu diasosiasikan dengan kulit hitam di Afrika dalam memperjuangkan kehi- kulit putih (p.23). Mae West dan Cary Grant dalam dupan mereka. Melalui penelitian tersebut ditemukan film I’m no Angel (1933) didapati unsur Whitenesss bahwa kedudukan kulit putih dan kulit hitam berbeda dimana Mae West memerankan sesosok perempuan dimana kulit putih digambarkan dengan beragam hal dikelilingi tiga pelayan atau budak Afrika yang juga positif dan kulit hitam digambarkan dengan beragam sebagai teman berceritanya dan pemeranan sifat Mae hal yang berkebalikan dengan kulit putih serta kulit West sendiri diceritakan diperolehnya dari para putih dijadikan sebagai penyelamat dan pembawa pelayannya, meskipun dirinya memerankan sosok perubahan bagi kulit hitam dalam film tersebut. perempuan kelas atas (p.34-36). Jurnal penelitian yang selanjutnya dengan topik Selain film-film di atas menempatkan karakter kulit Whitenesss dilakukan oleh Nugroho (2015), maha- hitam pada posisi di bawah kulit putih atau mendapat siswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Se- stereotip yang berkebalikan dari kulit putih, ditemu- marang dengan metode penelitian semiotika meng- kan pula keadaan serupa dalam film superhero. gunakan film 12 Years A Slave mengenai perjuangan Menurut Aucoin (2014), pada laman Harvard Politi- kulit hitam untuk mendapatkan kebebasan dari per- cal Review dalam artikel „The Superhero Diversity budakan di Amerika yang dilakukan oleh kulit putih Problem‟ dikatakan bahwa dalam progres dunia per- dan kisah tersebut diadaptasi dari kisah nyata. Dida- filman superhero, karakter kulit hitam selalu ditem- pati dari hasil penelitian tersebut bahwa kulit putih patkan pada posisi pendukung. Karakter seperti Nick digambarkan sebagai ras yang lebih unggul dan ber- Fury dalam (2012), Perry White dalam Man kuasa dibandingkan kulit hitam sebagai ras lemah dan of Steel (2013), dan Sam Wilson dalam Captain tidak berdaya tanpa bantuan kulit putih. America Winter Soldier (2013) dimana mereka semua adalah sekelompok karakter yang penting namun Jurnal penelitian dengan topik serupa yang melibat- mereka tidak pernah dijadikan sebagai pemimpin atau kan antara kulit hitam dan kulit putih dilakukan oleh

42 Hindrawan: Representasi Whiteness dalam Film Doctor Strange

Yufandar (2016), Mahasiswa Ilmu Komunikasi bedaan asal muasal Baron Mordo yang seharusnya dengan judul Representasi Ras Kulit Hitam dan Kulit adalah musuh utama Doctor Strange dalam komik Putih dalam film “The Avenger” dimana pada pene- namun dalam film dirinya hanya sebagai murid The litian tersebut ditemukan bahwa kulit hitam dan kulit yang dan seorang penjahat putih digambarkan memiliki kesejajaran dalam aspek yang seharusnya dalam komik adalah seorang asisten kepemimpinan dan heroik, namun dalam hal sosial, Baron Mordo namun dalam layar lebar dirinya bagai ekonomi, dan intelektualitas kulit putih digambarkan musuh utama yang berusaha akan dikalahkan dan lebih unggul. beberapa perbedaan lainnya (Snellgrove, 2016, para. 2,8,16,17). Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan topik dan metode penelitian yang sama dengan penelitian Desta (2016) melalui laman Vanity Fair mengenai terdahulu yakni bagaimana Whitenesss digambarkan film Doctor Strange dalam artikelnya dibahas menge- dalam film. Subjek penelitian yang digunakan untuk nai beragam hal mengapa karakter asli The Ancient melihat Representasi Whitenesss adalah film Doctor One atau karakter pendukung pemeran utama dalam Strange yang merupakan film superhero besutan film Doctor Strange berbeda dengan komik atau Marvel. dengan kata lain dalam film layar lebar The Ancient One diperankan oleh seorang kulit putih dan hal Film Doctor Strange adalah sebuah film yang ber- tersebut menuai beragam kontroversi baik dari para genre Sci-fi, Fantasy, Adventure, dan Action besutan fans maupun jawaban para produser dan directornya Marvel Cinematic Universe yang berkisah mengenai yang memberikan berbagai alasan sehubungan seorang dokter ahli bedah yang handal dan sombong dengan hal tersebut. Dikutip pula melalui laman dimana Doctor Strange atau Stephen Strange diperan- yang ditulis bahwa karakter yang seharusnya kan oleh Benedict Cumberbatch yang diceritakan berkulit putih juga digantikan oleh seorang aktor kulit mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan Ste- hitam yakni Ejiofor atau dikenal Chiwetel Ejiofor phen Strange kehilangan semua fungsi tangannya. (Buchanan, 2016, para.3). Demi menyembuhkan kondisinya dirinya berpetu- alang untuk mencari obat. Ia melakukan perjalanan Melalui fenomena dan perubahan tokoh serta jalan pencarian kesembuhan tersebut yang pada akhirnya cerita pada film Doctor Strange, peneliti ingin me- mempertemukan dirinya dengan The Ancient One lakukan penelitian untuk melihat bagaimana White- yang diperankan oleh Tilda Swinton yang kemudian nesss direpresentasikan dalam film Doctor Strange pada akhirnya mengangkat Strange menjadi yang mana merupakan film produksi Hollywood dan muridnya guna menjadi pelindung Alam Manusia terdistribusikan ke seluruh dunia termasuk Indonesia. dari dunia mistis atau sihir. Sebelum diangkatnya Penting adanya untuk dilakukan penelitian terkait Strange menjadi murid, Mordo yang diperankan oleh representasi Whitenesss dalam media massa film aktor kulit hitam Chiwetel Ejiofor adalah murid The karena di Indonesia sendiri permasalahan rasialisme Ancient One yang membawa dan mempertemukan kuat sekali diberitakan di media massa mengenai Stephen Strange kepada The Ancient One. permasalahan di Indonesia terkait siapa menjadi pri- bumi dan bukan pribumi. Dikutip melalui laman Marvel atau lebih dikenal Marvel entertainment, LLC CNN Indonesia bahkan perdebatan permasalahan merupakan perusahaan hiburan berbasis karakter pribumi dan non pribumi di Indonesia ditanggapi paling menonjol di dunia yang dibangun di atas serius oleh Wiranto selaku Menteri Koordinator perpustakaan yang menghasilkan dan memiliki 8000 Politik Hukum dan HAM di Indonesia. Dirinya karakter yang ditampilkan diberbagai media lebih dari mengatakan bahwa “jika dua istilah (pribumi dan non 70 tahun yang merupakan anak perusahaan The Walt pribumi) itu terus didengungkan maka berpotensi Disney Company. Marvel sendiri memanfaatkan wara- menghambat persatuan Indonesia” yang mana laba karakter dalam hiburan, perizinan dan penerbitan menjelaskan bahwa permasalahan rasialisme terkait (About Marvel: Corporate Information, n.d.) mengakui bahkan mengakuisisi aspek-aspek dalam kehidupan sosial juga terjadi di Indonesia (Pratama, Film Doctor Strange mengalami beragam perubahan 2017, para.1). baik pada tokoh dan jalan ceritanya. Melalui laman www.looper.com dalam artikel “How Doctor Strange Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan me- is different in the comics” bahwa banyak hal yang tode penelitian semiotika. Menurut Wibowo. I.S.W berbeda dari cerita pada komiknya yakni The Ancient (2013), representasi adalah suatu hal yang bekerja One yang berbeda sekali dari karakter aslinya. Per- pada hubungan tanda dan makna atau dengan kata

43 Jurnal SCRIPTURA, Vol. 8, No. 2, Desember 2018: 41-48

lain representasi adalah sebuah bentuk usaha kon- bangan sebuah komunitas ras fokus pada jual beli truksi yang sifatnya dinamis dan terus berkembang tenaga kerja, sistem keadilan kriminalitas, pemisahan seiring dengan kemampuan intelektual dan kebutuhan tempat tinggal, dan pendidikan. Whitenesss di Ame- dari para pengguna tanda yakni manusia itu sendiri rika tidak sesederhana permasalahan kulit melainkan yang terus berubah. Dimana representasi dianggap siapa yang menjadi kulit putih, dimana ditekankan tepat sebagai sarana untuk melihat tanda dan makna lagi oleh Lani Guinier dan Geral Torres bahwa sehubungan dengan permasalahan Whitenesss yang Whitenesss merupakan jarak sosial dari kulit hitam, sifatnya tidak terlihat. dengan kata lain bahwa Whitenesss di Amerika sebagian besar atau potongan besarnya adalah „bukan 2. TINJAUAN PUSTAKA hitam‟ (Brown, M.K (2003).

2.1 Whiteness The Thernstroms menekankan bahwa kulit putih Kulit hitam dan kulit putih merupakan bagian dari tidak terlihat secara rasial tidak terlihat karena mereka permasalahan ras di Amerika. Sejarah mencatat memiliki segala kekuatan, tetapi mereka tidak bahwa permasalahan rasialisme ini membahas me- merekomendasikan untuk memberikan kekuasaan ngenai perbedaan hak yang diperoleh antara kulit kepada kulit hitam dalam rangka menyeimbangkan putih dan kulit hitam di masyarakat, namun perma- ketidak terlihatan ras. (dalam Brown, M.K, p.64, salahan ini sempat menemukan titik terang ketika 2003). muncul sebuah gerakan civil right movement dengan tujuan untuk menghapuskan ketidakadilan yang di- Dalam Brown (2003) ditambahkan bahwa meng- alami sehubungan dengan perbedaan ras. Gerakan ini hilangkan keuntungan kulit putih tidak pernah di- sempat menuai improvisasi positif terhadap perma- anggap, melainkan mereka mengusulkan dalam salahan rasialisme yang terjadi. Karena begitu kom- rangka membuat ras dapat sedikit terlihat yakni pleksnya permasalahan rasialisme yang sudah meng- dengan cara mendistribusikan ulang kekuatan putih, akar ternyata ditemukan permasalahan baru terkait ras dengan mendiversivikasikan kekuatan dominan kuit yang mana terlihat melalui ketidakadilan dalam aspek putih, yakni: penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal, kesehatan,  Politik: terkait kekuasaan yang dimiliki dan diper- representasi politik, dan lain-lain yang mana merupa- oleh. kan sebuah konsensus baru dalam ketidakadilan rasial  Sosial: terkait penerimaan seseorang dimasyarakat di Amerika dimana memunculkan paham Whitenesss.  Intelektual: sehubungan dengan seseorang yang (Brown, M.K, 2003). terpelajar.  Akademik: sehubungan dengan kecerdasannya. Whitenesss sendiri adalah sebuah permasalahan  Ekonomi: sehubungan dengan kemakmuran ma- rasialisme yang mana menguntukan ras kulit putih teri yang dimilikinya. dalam hal perlakuan dan keuntungan yang diperoleh seperti pada bidang sosial, politik, ekonomi. Perma- salahan ini telah meresap menjadi sebuah nilai dan 2.2 Representasi norma yang sudah dianggap normal oleh masyarakat Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Amerika yakni kulit putih itu sendiri. Dalam setiap Danesi mendefinisikannya sebagai berikut: “proses keputusan yang dibentuk oleh kulit putih Amerika merekam ide, pengetahuan, atau pesan dalam bebe- sering dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor hubungan rapa cara fisik disebut representasi. Ini dapat di- antara Whitenesss dan akumulasi keuntungan ras. definisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda Investasi posesif dalam Whitenesss ibaratkan sebuah yaitu untuk menyambungkan, melukiskan, meniru properti, seperti yang disampaikan oleh Cheryl Harris sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau bahwa penolakan terhadap kesempatan komunitas dirasakan dalam beberapa bentuk fisik. kulit berwarna atau kesempatan untuk mengakumu- lasi aset. Pada kenyataannya bahwa kulit putih men- 2.3 Semiotika dapat hak legal untuk mengesampingkan yang lain mengenai keuntungan yang melekat dalam White- Menurut Wibowo, I.S.W. (2013), semiotika adalah nesss dimana mereka telah mengakumulasi kemak- studi terhadap pengkajian tanda-tanda atau kode-kode muran, kekuasaan dan kesempatan dengan cara meng- yakni sistem apapun yang memungkinkan kita me- orbankan seseorang yang memang terlahir bukan kulit mandang entitas-entitas sebagai sesuatu yang bisa putih. Keuntungan kulit putih ini sifatnya telah dimaknai atau memiliki warna. Secara estimologis melekat dan kebanyakan mengenai ketidakseim- semiotika berasal dari kata Yunani Semeion yang

44 Hindrawan: Representasi Whiteness dalam Film Doctor Strange

artinya adalah tanda. Dimana tanda itu dapat di- televise John Fiske dimana terdapat tiga level yakni definisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi realita, representasi, dan ideologi. Setelah melakukan sosial yang terbangun sebelumnya atau mewakili analisa, maka akan dilakukan intepretasi data yang sesuatu yang lain dimana tanda selalu diasosiasikan diakhiri dengan menyimpulkan baik temuan, analisis, merujuk pada hal lainnya. Analisis semiotika sendiri dan intepretasi data mengenai bagaimana whiteness digunakan untuk mengetahui sesuatu hal yang aneh direpresentasikan dan memunculkan pertanyaan lebih lanjut ketika kita membaca sebuah teks atau menemukan suatu hal 3.2 Temuan Data tersembunyi terhadap sebuah teks. Tanda itu sendiri Dalam film Doctor Strange peneliti menemukan merupakan cerminan dari realitas yang dikonstruk- bahwa kulit putih mendominasi dalam aspek inte- sikan lewat kata-kata. lektual, akademik, ekonomi, sosial, dan politik.

Dalam film Doctor Strange kulit putih digambarkan 2.4 Kode Televisi John Fiske lebih cerdas, logis, kaya, makmur, secara sosial lebih Menurut Fiske, p.4, (1987), Terdapat 3 pengkodean diterima, dan berpeluang lebih akan hak kekuasaan televisi. daripada kulit. 1. Level Pertama: Reality atau Realita:Penampilan atau appearance, Dress atau busana, Make Up, 3.3 Analisis dan Interpretasi Behavior atau Perilaku, Gaya bicara,Ekspresi, Sikap Gerak 2. Level kedua: Representation atau Representasi: 1 2 Camera, Lighting, Editing, Musik, Sound Yang kemudian ditransmisikan ke kode represen- tasi konvensional yang membentuk representasi seperti: Narrative, Conflict atau konflik, Karakter, Action, Dialogue atau percakapan, Setting, Cas- ting 3 4 3. Level ketiga: Ideology atau Ideologi yang dior- ganisasikan kedalam koherensi dan penerimaan sosial dengan kode ideologi seperti individualism,

patriarki, ras, kelas, materialism, kapitalisme. Gambar 1, The Ancient One memberikan ujian pelatihan 3. METODE Stephen Strange (Sumber: Film Doctor Strange 2016)

3.1 Konseptualisasi Penelitian Kulit putih digambarkan sebagai sosok yang cerdas Dalam melakukan penelitian terkait representasi melalui penguasaannya dalam sebuah ilmu baru dan whiteness dalam film Doctor Strange peneliti meng- tantangan baru dan kulit hitam adalah sosok yang gunakan metode semiotika yang merupakan studi pesimis dan tidak berkemampuan seperti kulit putih.. untuk mengkaji tanda-tanda atau kode-kode yakni Scene ini bercerita bagaimana The Ancient One sistem apapun yang memungkinkan kita memandang memeberikan pelatihan pada Stephen Strange dengan entitas-entitas sebagai sesuatu yang bisa dimaknai dibawanya ke sebuah gunung bersalju dan Baron (Wibowo, I.S.W. 2013). Dalam menganalisis repre- Mordo terkaget akan pelatihan yang diberikan oleh sentasi whiteness pada penelitian ini menggunakan The Ancient One kepada Stephen Strange. Pada level teori kode-kode televisi John Fiske yang mencakup realita terlihat gesture, ekspresi dan lingkungan. Pada level realita, representasi, dan ideologi. aspek ekspresi The Ancient One dan Baron Mordo

3.1.1 Subjek Penelitian terlihat tatapan matanya ditekan oleh dahi kepalanya dengan mulut sedikit terbuka seperti rahang yang Subjek penelitian yang digunakan terkait bagaimana kaku seperti sedang pada tensi yang tinggi atau ke- Whiteness sebagai permasalahan rasialisme antara adaan yang bertensi tinggi. Pada aspek gesture kulit putih dan kulit hitam terkait hak yang diperoleh Stephen Strange terlihat sedang berdiri memeluk direpresentasikan adalah film Doctor Strange. dirinya sendiri seperti kedinginan dan tersungkur jatuh kebawah pada shot keempat, sedangkan Baron 3.1.2 Analisis Data Mordo melangkahkan kaki sedikit kedepan dan Peneliti mengumpulkan potongan adegan yang memegang samping tubuh The Ancient One untuk mengindikasikan permasalahan whiteness dalam film melakukan sebuah tindakan atau langkah, dan The Doctor Strange yang dianalisis dengan kode-kode Ancient One sendiri berdiri dengan tangan berada di

45 Jurnal SCRIPTURA, Vol. 8, No. 2, Desember 2018: 41-48

belakang seperti sedang tidak ingin atau membatasi untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain atau menjauh dari sesuatu (Navarro & Karlins, 2008). Aspek lingkungan di tempat ini terlihat bersalju dan dingin.

Pada level representasi dilihat melalui aspek kamera, setting/ latar dan dialog. Dalam aspek kamera peneliti Gambar 2. Expedition Denali melihat dari 4 shot yakni shot pertama dan ketiga (Sumber: (https://expeditiondenali.nols.edu/home) diambil menggunakan longshot untuk memperlihat- kan detil mengenai hubungan antara keadaan ling- Expedition Denali merupakan sebuah kegiatan outdoor yang terdiri dari kulit hitam dan perempuan kungan sekitar dimana sosok atau orang dalam gam- untuk mendaki gunung Denali dengan tinggi 20,328 bar itu berada. Shot kedua diambil menggunakan kaki, dimana memiliki slogan “Inspiring Diversity in medium shot untuk memperlihatkan detil gesture dari the outdoors” dimana membawa sebuah nilai untuk The Ancient One dan Baron Mordo mengetahui bah- menginspirasi kaum kulit berwarna yakni African wa Stephen Strange diberikan pelatihan seperti itu, American atau kulit hitam untuk dapat menjadikan dan shot keempat diambil menggunakan Medium kegiatan pendakian sebagai hal yang memang tidak close up memperlihatkan detil Stephen Strange ber- diperuntukkan untuk satu ras atau kaum saja. hasil dalam menyelesaikan latihan atau tes yang diberikan dimana selain itu membantu kita memberi- Dalam artikel “All African-American Team Takes on kan penilaian terhadap subjek yang masuk pada Denali – Why It Matters” yang ditulis oleh Mils gambar. Setting dalam scene ini berada pada Gunung (2013), terdapat kutipan menarik sehubungan dengan bersalju. Pada aspek dialog akan muncul seperti ini Expedisi Denali dan ragam permasalahan yang perbincangan yang dilakukan oleh Baron Mordo dan diangkat dalam program tersebut: “And for a variety The Ancient One: of different social and cultural reasons the world of The Ancient One: But you will likely go into shock mountaineering has been relegated almost exclusively within the first 2 minutes. to white men. Without any deliberate effort to prevent Tapi, kamu akan masuk dalam keadaan terkejut blacks and other minorities from becoming involved setelah 2 menit pertama in the sport, the number non-white participants is conspicuously low. The organizers of Expedition Stephen Strange: What? Denali merely hope to change that by introducing a Apa? new narrative into the mix and perhaps redefine what The Ancient One: Surrender, Stephen. it means to be a climber.” (http://adventureblog.nati- Berserahlah Stephen onalgeographic.com/2013/05/09/first-all-african-ame- Stephen Strange: No, no!!! Don't! rican-team-takes-on-denali-in-june-why-it-matters/) Tidak, Tidak!!! Jangan! Baron Mordo: How is our new recruit? Terlihat bahwa melalui variasi pengambilan gambar, Bagaimana rekrutan baru kita ? ekspresi, dan gesture serta setting dan dialog bahwa The Ancient One: We shall see, Any second now. kulit putih digambarkan memiliki kemampuan yang Kita lihat saja, beberapa detik lagi lebih baik dan tingkat kepercayaan diri lebih daripada Baron Mordo: No, not again. kulit hitam dimana ditunjukkan melalui Stephen Maybe I should... Strange yang berhasil melampaui pelatihan dari The Tidak, tidak lagi Ancient One yang pada awalnya dirinya terlihat Mungkin aku harus….. berusaha untuk tenang dari ekspresinya namun gesturenya menunjukkan penghindaran akan sesuatu Terlihat dari dialog bahwa Baron Mordo kuatir akan dan Baron Mordo yang sempat khawatir melihat latihan yang diberikan The Ancient One terhadap kejadian ini berulang kembali. Namun terlihat Ste- Stephen Strange digunung bersalju dan latihan ini phen Strange (kulit putih) berhasil menyelesaikan hal bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh The yang baru pertama kali dan memiliki risiko. Ancient One kepada muridnya dan seperti terkesan 3.4 Kulit putih lebih cerdas dan logis dibanding- yang dahulu memiliki memori kurang baik. kan kulit hitam Setting dalam Scene ini adalah di gunung bersalju dimana sehubungan dengan naik kepuncak gunung, Kulit putih digambarkan sebagai sosok yang erat ada sebuah kegiatan yang dinamakan “Expedition kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan digambarkan Denali” memiliki kemampuan cepat dalam belajar sesuatu

46 Hindrawan: Representasi Whiteness dalam Film Doctor Strange

yang baru dan segala pernyataan yang terucap 3.6 Kulit putih secara sosial lebih diterima di- didasarkan melalui fakta yang logis. Hal tersebut banding kulit hitam digambarkan melalui bagaimana kulit putih memperlakukan buku yang berisi ilmu pengetahuan Kulit putih di dalam film Doctor Strange selalu digunakan untuk melancarkan tujuannya dan digambarkan erat hubungannya dengan dunia medis memiliki ambisi untuk menguasai ilmu baru. atau rumah sakit. Keterlihatan tersebut diperjelas dengan scene ketika The Ancient One (kulit putih) Kulit hitam digambarkan mudah tersinggung, tidak dan Stephen Strange (kulit putih) mengalami berpikir secara logis, dan kekurangan ide serta kecelakaan secara spontan dibawa ke rumah sakit gagasan karena dalam setiap penyampaiannya selalu sedangkan tidak nampak Baron Mordo (kulit hitam) didasari oleh emosi pribadi. Maka kulit putih yang muncul pada setting/ lokasi rumah sakit. Mudahnya selalu diasosiasikan dengan kecerdasan dan segala akses kesehatan baik dalam penerimaan dan kehebatannya dalam berperilaku dalam melakukan perawatan yang diperoleh kulit putih, menyebabkan segala sesuatu. Kulit hitam mendapatkan diskriminasi mereka akan cenderung menjadikan rumah sakit atau bahwa mereka secara intelektual dan akademik institusi medis sebagai rujukan secara spontan jika seperti pendidikan tidak setara dengan kulit putih mengalami permasalahan yang membutuhkan karena emosinya yang mendasari segala tindakannya. perawatan medis. Kulit hitam menurut Brown (2003), Menurut Brown (2003), dikatakan bahwa dalam kulit tidak mendapatkan pelayanan dan penerimaan sebaik hitam dipandang tidak memiliki kecerdasan setara kulit putih dalam institusi medis. dengan kulit putih.

3.5 Kulit putih lebih kaya dan makmur diban- Dikutip pula melalui laman BBC menurut Vaidya- ding kulit hitam nathan (2016), bahwa kulit hitam cenderung akan tinggal di lingkungan yang kumuh dimana hal ini Kulit putih digambarkan memiliki tingkat kemak- bukan sekedar permasalahan mengenai pilihan atau- muran yang baik dan hal tersebut ditunjukkan jelas pun kesempatan mereka melainkan ada unsur peren- melalui kendaraannya. Doctor Stephen Strange (kulit canaan untuk membuat masyarakat Afrika Amerika putih) digambarkan menggunakan Lamborghini tinggal pada area tertentu. (www.bbc.com/news/ Huracan yang memiliki harga sekitar Rp.2.500.000. 000 atau sekitar 200.000 dollar Amerika dan Rumah world-us-canada-35255835). Bahkan dalam Brown The Ancient One (kulit putih) yang besar dengan (2003), kulit putih akan cenderung meninggalkan dilayani Baron Mordo (kulit hitam). Kulit hitam tempat tinggalnya jika ada kulit hitam yang hadir identik dengan kemakmuran rendah dibandingkan dilokasi tempat tinggal tersebut dibandingkan jika kulit putih serta menjadi asisten kulit putih bahkan Asia atau latinos yang hadir kedalam lingkungan identik tempat tinggal yang selalu pada posisi tempat tinggal tersebut. Bahkan kelompok ras atau lingkungan kemiskinan. etnik baru yang datang, secara sejarah terintegrasi dijanjikan tidak akan diperlakukan seperti kulit hitam. Menurut Badger (2015, para.2) terdapat sebuah Terkait dalam aspek institusi sosial, kulit hitam kutipan menarik mengenai penelitian mengenai sebagai ras mengalami penolakan serta dianggap kemiskinan yang dihadapi antara kulit putih dan kulit berbeda. Brown (2003), menambahkan bahwa dalam hitam. Dalam lima tahun pada data Komunitas pelayanan medis, kulit hitam akan cenderung tidak Survey Amerika dari 2009-2013, lebih dari 3 orang memperoleh perlakuan sama sebaik kulit putih. miskin Afrika Amerika di Chicago tinggal dalam tingkat kemiskinn yang tinggi (dengan tingkat ke- Diperlihatkan melalui akses yang baik akan pelayan- miskinan lebih dari 40%). Angka tersebut semakin an medis ataupun wilayah serta lingkungan tempat memburuk sejak tahun 2000 dan hal ini adalah tinggal terlihat adanya jarak dan penerimaan berbeda sepuluh kali lebih tinggi dari kulit putih Amerika antara kulit putih dan kulit sehingga pada film Doctor yang juga mengalami kemiskinan. Strange kulit putih digambarkan memiliki penerima- Sehingga kulit putih dan kulit hitam akan kerat an yang baik dibandingkan kulit hitam secara sosial. kaitannya memiliki tingkat kemakmuran atau kekaya- an yang berbeda. Kulit putih akan selalu ada di atas 3.7 Kulit putih berpeluang lebih akan hak keku- kulit hitam bahkan dalam status kemiskinan asaan dibanding kulit hitam sekalipun. Dalam film Doctor Strange kulit putih digambarkan memiliki latar belakang dengan tingkat Stephen Strange (kulit putih) mendapatkan hak akan kemakmuran tinggi namun kulit hitam digambarkan kekuasaan lebih istimewa. Kekuasaan yang lebih identik dengan lingkungan jalanan yang diasosiasikan istimewa dibandingkan kulit hitam ditunjukkan dengan wilayah tertinggal. bahwa Stephen Strange (kulit putih) mendapatkan

47 Jurnal SCRIPTURA, Vol. 8, No. 2, Desember 2018: 41-48

hak sebagai Master Strange di New York Sanctum 5. DAFTAR PUSTAKA yang merupakan sebuah tempat penting dalam film serta menerima mandat penting dari The Ancient One Aucoin, J. (2014). The Superhero Diversity Problem. (kulit putih) mengenai bagaimana menghadapi Retrieved March 11, 2017, from www.harvard- permasalahan kedepannya tanpa ada kulit hitam di politics.com/books-arts/superhero-diversity- problem lokasi tersebut. Sehingga kulit hitam cenderung tidak About Marvel: Corporate Information. (n.d.). Retriev- mendapatkan hak bahkan jabatan setinggi kulit putih ed February 17, 2017, fromhttp://www.marvel. dan posisinya hanya sebatas rekan atau pendamping com/corporate/about saja. Aspek politik kulit putih mendominasi dalam Brown, M.K, et al. (2003). Whitewashing Race: The kekuasaannya di pemerintahan dan hal ini terkait Myth of a Color Blind Society. Berkeley: Uni- kekuasaan yang dimiliki oleh kulit putih. Menurut versity of California Brown (2003), bahwa permasalahan rasialisme terkait Desta, Yohana (2016). Doctor StrangeDirector Ex- pemilihan kursi di pemerintahan tetap terkandung plains Why The Ancient One Was Never Going dalam dunia pemerintahan dimana kulit putih akan to Be Asian in the Movie. Retrieved February 15, cenderung memilih kulit putih dibandingkan kulit 2017, fromhttp://www.vanityfair.com/Holly- hitam. Dimana ada sebuah kutipan menarik yakni wood/2016/10/doctor-strange-ancient-one- “another study found that even when all voters have director similar evaluations of city services, white voters Fiske, J. (1987). Television Culture. London: Routledge. express far greater disapproval of a black mayor than Foster, G.A. (2003). Performing Whitenesss: Post do black voters” (p.209). Modern Re/Constructions in the Cinema. New York: State University of New York Press Dari pernyataan diatas dikukuhkan bahwa kekuasaan Macmullan, T. (2009). Habits of Whitenesss. Indiana: dipengaruhi oleh permasalahan rasialisme dimana Indiana University Press ditunjukkan bahwa kulit putih cenderung lebih mudah Navarro, Joe & Karlins, Marvin. (2008). What Every Body Is Saying: An Ex-FBI Agents Guide to menolak kulit hitam sebagai walikota dibandingkan Speed Reading People. New York: Collins. yang dilakukan pemilih kulit hitam. Permasalahan NOLS. (n.d.). Expedition Denali: Inspiring Diversity rasialisme terlihat bahwa kulit putih dengan jelas tidak in the Outdoors. Retrieved May 20, 2017, from akan memilih dan mempercayai kulit hitam sebagai https://expeditiondenali.nols.edu/home pemimpin. Hal ini sangat jelas digambarkan dalam Nugroho, A.A. (2015). Jurnal: Representasi White- film Doctor Strange dalam aspek politik terkait nesss dalam film 12 Years A Slave. Semarang: kekuasaan kulit putih akan diberikan ke sesama kulit Portal Garuda. putih dibandingkan kulit hitam. Pratama, A.B. (2017). Wiranto Tak Setuju Istilah Pribumi dan Non Pribumi. Retrieved April 4, 4. SIMPULAN 2017, from http://www.cnnindonesia.com/nasio- nal/20170126 160557-20-189277/wiranto-tak- Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa film setuju-istilah-pribumi-dan-non-pribumi/ Doctor Strange mengukuhkan permasalahan White- Vaidyanathan, R. (2016). Why don’t Black and white nesss mengenai Hegemoni kulit putih atas kulit hitam Americans live together?. Retreieved May 23, terkait keuntungan ras kulit putih yang terjadi di 2017, from www.bbc.com/news/world-us-cana- masyarakat Amerika dalam aspek intelektual, aka- da-35255835 demik, ekonomi, sosial, dan politik. Wibowo, I.S.W. (2013). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Penelitian ke depannya dapat dilakukan dengan Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana metode penelitian yang sama, namun mengangkat Media permasalahan Orientalisme dalam film Doctor Stra- Wiratama, D. (2013). Jurnal: Representasi Whitenesss nge karena terlihat secara tidak langsung banyak dalam film Machine Gun Preacher. Surabaya: aspek-aspek yang berlatarbelakang Asia muncul UK Petra. dalam film Doctor Strange seperti penguasaan ilmu Yufandar, B.T. (2016). Jurnal: Representasi Kulit mistis oleh kulit putih yang seharusnya merupakan Hitam dan Kulit Putih dalam film “The Ave- latar belakang Asia di dalam film Doctor Strange. ngers” Surabaya: UK Petra.

48