JSM 1 (1) (2012)

JURNAL SENI MUSIK

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

IMPROVISASI PERMAINAN CELLO PADA PERMAINAN IRAMA JENIS LANGGAM JAWA GRUP ORKES KERONCONG HARMONI SEMARANG

Gilang Ryand Prakosa  , Slamet Haryono

Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,

Info Artikel Abstrak ______Sejarah Artikel: Orkes Keroncong Harmoni adalah salah satu grup Orkes Keroncong yang dalam permainan Diterima Januari 2012 cellonya ada kemiripan dengan permainan Jawa, bahkan ritmis sekaligus pola Disetujui Februari 2012 permainannya sangat mirip dengan pola permainan kendang jawa. Rumusan masalah yang Dipublikasikan Juni muncul dari penelitian ini adalah bagaimanakah improvisasi permainan cello dalam irama jenis 2012 langgam Jawa pada Orkes Keroncong Harmoni di Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk ______mengetahui dan mendeskripsikan improvisasi instrumen cello dalam jenis musik keroncong Keywords: langgam Jawa pada Orkes Keroncong Harmoni. Metode penelitian ini menggunakan Metode Improvisation, cello Games, Penelitian Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola improvisasi permainan instumen Idioms Java cello keroncong dalam irama jenis langgam Jawa grup Orkes Keroncong Harmoni Semarang ______banyak kemiripan dengan pola permainan instrumen kendang pada musik karawitan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan cello dari Orkes Keroncong Harmoni sudah tidak diragukan lagi kemampuannya karena pola permainan cello pada irama jenis langgam Jawa tergolong sulit dimainkan.

Abstract ______Keroncong orchestra Harmony is one group that Keroncong Orchestra cello in the game there are similarities with the Javanese drums game, even the rhythmic pattern of the game at the same time very similar to the game played drums Java. The problems that arise from this research is how improvisation in rhythm type games cello in orchestra Keroncong Java style harmony in Semarang. The purpose of this study was to determine and describe the types of improvised music instrument cello in the orchestra keroncong Java style Keroncong Harmony. This research method using Qualitative Research Methods. The results showed that the patterns of improvised games keroncong cello instrument in the rhythm kind of Java style harmony group Keroncong Orchestra Semarang many similarities with the game played on musical instruments drums musical. So it can be concluded that the game Keroncong orchestra cello from Harmony has no doubt his abilities as the game played on the cello rhythm types Java style quite hard to play.

© 2012 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2301- 4091 Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

68

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)

PENDAHULUAN diduga dari daerah inilah musik keroncong lahir. Musik adalah gambaran kehidupan Nama Tugu sendiri berasal dari kata manusia yang dinyatakan dalam bentuk portuguesa, seperti yang diungkapkan bunyi yang berirama sebagai wujud pikiran Sopaheluwakan (2008 : 12) “Ketika Portugis dan perasaaannya. Musik terlahir dari daya membuat perkampungan (Tugu), mereka cipta manusia, seperti apa yang diungkapkan bermain musik di sela-sela kehidupan oleh Soeharto (1995 : 58) bahwa “musik mereka sehari-hari. Mereka berkumpul selalu mengandung keindahan dan bersama-sama untuk mengusir kesepian”. merupakan hasil daya cipta yang bersumber Keturunan bangsa Portugis sampai pada ketinggian budi dari jiwa yang saat ini masih terdapat di Kampung Tugu menjelmakan musik tersebut, sehingga Jakarta Utara, daerah yang diduga sebagai musik selalu dijadikan tolak ukur dari tinggi tempat lahirnya musik keroncong. Hal ini rendahnya nilai-nilai dan karakter (watak) dapat kita lihat pada sebuah grup keroncong bangsa yang bersangkutan.” yang bernama Keroncong Tugu. Sampai saat Salah satu bentuk musik hasil daya Keroncong Tugu masih mempertahankan cipta masyarakat Indonesia adalah musik keasliannya, baik itu dari musikalitas keroncong. Latar belakang sejarah maupun pemainnya. Dari segi musikalitas, keberadaan musik keroncong di Indonesia permainan musiknya masih memainkan tidak terlepas dari pengaruh bangsa Portugis gaya lama sama seperti awal lahirnya musik sekitar abad ke 16 yang melakukan ekspansi ini, sementara dari segi pemainnya sampai ekonomi ke Nusantara dengan mencari saat ini Keroncong Tugu masih rempah-rempah, seperti apa yang beranggotakan para keturunan langsung dari diungkapkan Soeharto (1995 : 24) “Tahun bangsa Portugis. 1511 bangsa Portugis di bawah pimpinan Keroncong Tugu cukup diakui Alfonso d’Alburqueque merebut Malaka eksistensinya di dunia keroncong, baik yang waktu itu dipimpin oleh Sultan nasional maupun internasional. Bukti dari Alauddin Syah. Setelah 11 tahun berada di pengakuan eksistensi mereka adalah Malaka, maka pada tahun 1522 pedagang- pengalaman tampil di mancanegara, selain pedagang Portugis tersebut melanjutkan sering tampil di depan presiden Indonesia perjalanan ke Ternate dan Ambon guna sejak presiden Soekarno hingga saat ini. untuk mencari rempah-rempah khususnya Keroncong Tugu pun sering menjadi cengkeh”. langganan mengisi acara tiap tahun di Pasar Berdasarkan kutipan di atas awal Malam tahunan yang diadakan di Denhaag, kedatangan bangsa Portugis ke Nusantara Belanda. Sopaheluwakan (2008 : 8). bukan untuk memperkenalkan budaya atau Dalam perkembangannya musik musik mereka, tetapi kedatangan itu keroncong baru dilakukan pada awal abad bertujuan untuk perdagangan, sementara 20, ketika itu musik dan lagu-lagu keroncong banyak pendapat yang mengatakan bahwa dimainkan tanpa menggunakan partitur dan musik keroncong berasal dari Portugis, pada hanya mengandalkan improvisasi saja. hal apabila kita sudah mengetahui sejarah Perkembangan jenis aliran musik keroncong lahirnya musik keroncong, sama sekali dalam berbagai gaya dan pendekatan bangsa Portugis tidak mengenal tentang persentase lagu, teknik dan aransemen musik musik keroncong. Dalam perjalanannya yang cukup berbeda, seperti diungkapkan menuju ke arah timur itu, pedagang yang Harmunah (1996:49), dengan sekaligus pelaut Portugis telah singgah pula perkembangan-perkembangan yang dialami di beberapa pulau yang dilaluinya, oleh musik keroncong ini, hingga masa diantaranya di pantai sebelah timur laut kota sekarang, dapatlah kita melihat kurun waktu Jakarta atau sekarang orang-orang lebih dari perkembangan masing-masing jenis mengenal dengan nama kampung Tugu, dan musik keroncong, (1) Keroncong Asli : (a) 69

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)

Zaman lama sekitar tahun 1920 (b) Sekitar sesekali ketiga alat ini boleh diimprovisasi zaman perjuangan (c) Sekitar zaman modern namun hanya sekedar untuk memberikan / sekarang (2) Stambul: (a) Sekitar tahun sedikit variasi. 1920 (b) Zaman sekarang (3) Langgam Dalam hal ini penggunaan cello Keroncong: (a) Sekitar tahun 1940 (b) merupakan hasil dari evolusi alat pada musik Zaman sekarang (4) Ekstra Keroncong: (a) keroncong, yang menurut dugaan Sekitar tahun 1924 (b) Zaman sekarang diprakarsai oleh Tjok Shinsu (1934 : 3). Pada dasarnya perbedaan-perbedaan Dilihat dari bentuknya, cello keroncong terpenting gaya atau aliran musik keroncong sama dengan cello pada umumnya, hanya terletak pada panjang-pendeknya struktur saja senar yang digunakan berbeda, cello birama lagu, serta teknik dan cara keroncong menggunakan senar yang terbuat pembawaan lagu terutama dalam teknik dari nilon sedangkan cello gesek vokalnya. Misalnya, tidaklah mudah bagi menggunakan logam atau baja. Dan satu lagi seorang penyanyi keroncong pop untuk yang unik dari alat ini ialah cara membawakan lagu keroncong asli, langgam memainkannya yang berbeda dari cello dan stambul, begitu pun sebaliknya. Namun gesek. Dimana cello keroncong dimainkan di luar perubahan, perbedaan gaya dan dengan cara dipetik dengan menggunakan aliran seperti jenis- jenis musik lainnya, dua jari yaitu jari telunjuk/tengah dan ibu musik keroncong bagaimanapun juga jari. Dari hasil petikan cello tersebut memiliki pola-pola tersendiri. Pada awalnya timbullah suara seperti suara pukulan musik keroncong dimainkan dengan hanya kendang. Namun berbeda dengan kendang, menggunakan instrumen cuk dan rebana, cello merupakan alat melodis sehingga dari hingga pada perkembangannya mengalami hasil petikan cello keroncong yang seperti penambahan instrumen, dan pada akhirnya kendang tersebut, pemain cello juga harus terbentuklah susunan instrumen pokok yang mengikuti harmonisasi dari akord lagu yang biasa dimainkan dalam musik keroncong. diiringinya. Permainan cello keroncong Susunan instrumen pokok yang dimainkan dalam mengiringi lagu dimainkan dengan dalam musik keroncong adalah : biola, flute, bebas, seperti tidak ada pola tertentu yang gitar, cak, cak, cello dan bass. menjadi acuannya atau dengan kata lain Dari beberapa alat musik yang dimainkan dengan improvisasi. digunakan dalam musik keroncong, penulis Improvisasi permainan cello merasa tertarik dengan instrumen cello, keroncong sangat terasa dalam keroncong karena menurut penulis cello keroncong ini jenis langgam Jawa. Langgam Jawa sangat unik. Pertama, setiap permainan cello merupakan jenis keroncong hasil dari pada musik keroncong berbeda-beda polanya perkembangan jenis langgam, hal ini karena dari grup satu dengan yang lain. Kedua, di daerah Jawa Tengah musik keroncong instrumen cello yang dimainkan pada jenis berkembang pesat hingga pada akhirnya lagu keroncong langgam Jawa bisa berkembang menjadi . dikatakan paling vital adanya, berbeda Improvisasi permainan cello dalam langgam dengan intrumen lain. Ketiga, dari bunyinya Jawa lebih menyerupai kendang Jawa. yang dapat menyerupai alat perkusi seperti Kemiripan tersebut lebih terasa lagi dalam kendang dan conga. Dan keempat dari pola keroncong langgam Jawa dan tidak jarang irama dan melodi yang dimainkan oleh dalam permainannya sering dimainkan pula pemainnya, dimana hampir tidak ada pola teknik yang disebut ”kepla’an”. yang baku atau dengan kata lain dimainkan Improvisasi permainan cello dengan improvisasi. keroncong langgam Jawa yang biasa Tidak seperti alat-alat lainnya dalam dimainkan oleh grup-grup keroncong formasi utama alat keroncong, seperti tentunya berbeda-beda, hanya sedikit grup ukulele, cak, dan bass yang dimainkan keroncong yang dalam improvisasi cellonya dengan suatu pola tertentu. Memang, terdapat kemiripan dengan permainan 70

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012) kendang Jawa atau ciblon. Grup tesebut Pembahasan adalah Orkes Keroncong Harmoni. Lokasi Penelitian yang dijadikan sumber informasi untuk mengetahui dan METODE mendeskripsikan improvisasi instrumen cello dalam jenis musik keroncong langgam Jawa Metode yang terbaik untuk meneliti pada Orkes Keroncong Harmoni adalah di suatu masalah adalah metode yang dapat Jalan Bintoro Nomor 17 Semarang. memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan Orkes Keroncong Harmoni terbentuk untuk memecahkan masalah yang diteliti. pada tahun 1991, berawal dari pertemanan, Oleh karena itu, metode adalah suatu cara hobi dan pandangan yang sama antara utama yang digunakan untuk mencapai bapak Sutrisno, bapak Didik, dan bapak tujuan. Ahmad. Mereka bertiga mempunyai hobi Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : yang sama yaitu bermain musik, dan karena 136), metode penelitian adalah cara yang belum adanya wadah untuk menyalurkan digunakan oleh peneliti dalam hobi, mereka bertiga sering bergadang mengumpulkan data penelitainnya. Variasi bersama selepas melakukan aktifitas harian metode adalah angket, wawancara, dengan bermain musik. Awalnya mereka pengamatan atau observasi, tes, dan melepas penat hanya dengan menggunakan dokumentasi. Metode yang baik untuk gitar dan menyanyi bersama, kemudian meneliti metode yang baik untuk meneliti salah satu dari mereka ada yang iseng suatu masalah adalah metode yang dapat menambahkan cak dan cuk, setelah memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dirasakan, lama kelamaan mereka merasa untuk memecahkan masalah yang diteliti. ada yang kurang dalam formasi itu, akhirnya Dengan demikian, sangat jelas bahwa instrumen gitar diganti dengan cello kepentingannya untuk membantu keroncong. Setelah dirasakan formasi ini mempermudah tercapainya tujuan yang lumayan enak untuk memainkan musik diharapkan dari penelitian. keroncong, dan lama kelamaan mereka Teknik analisis data merupakan proses mempunyai keinginan untuk membentuk analisis yang dimulai dari menelaah seluruh suatu grup orkes keroncong dengan harapan data yang tersedia dari berbagai sumber, mendapatkan wadah untuk menyalurkan yaitu dari wawancara, pengamatan yang hobi sekaligus mendapatkan uang dari hasil sudah ditulis didalam lapangan, dokumen bermain musik. pribadi, dokumen resmi, gambar-gambar dan Formasi awal grup Orkes Keroncong foto-foto. Data yang diperoleh tersebut Harmoni adalah pak Sutrisno sebagai kemudian dianalisis dan mengklasifikasikan pemain cak, pak Didik sebagai pemain cuk, data, mendeskripsikan dan dan pak Ahmad sebagai pemain cello, walau menginterprestasikan data menurut isinya, ini merupakan formasi yang bisa dikatakan selanjutnya analisis data dilakukan dengan kurang untuk dikatakan suatu orkes paparan secara deskriptif, yaitu suatu usaha keroncong tetapi mereka bertiga mempunyai untuk menggambarkan hal sesuai dengan kemauan dan pandangan yang kuat akan keadaan yang sebenarnya. grup orkes keroncong tersebut. Hal ini Menurut Milles Huberman (1999:20) terbukti bahwa dari grup orkes keroncong ini tahap analisis data adalah sebagai berikut: sedikit demi sedikit dapat memenuhi (1). Pengumpulan data, (2). Reduksi data, kebutuhan harian dari yang terkecil yaitu (3). Penyajian data, (4). Pengambilan rokok, walaupun didapatkan dengan cara simpulan atau verifikasi. mengamen, tetapi mereka cukup puas dengan hasil itu. HASIL DAN PEMBAHASAN Lama berjalannya waktu grup orkes keroncong ini sempat mengalami masalah dalam hal semangat berkumpul dan bermain 71

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012) musik bersama. Hal ini di karenakan Keroncong ini, yang pertama melestarikan masalah pribadi dalam keluarga mereka salah satu kebudayaan Indonesia dengan mulai banyak bermunculan, akhirnya hal ini melestarikan musik Keroncong, menyajikan berdampak pada kurangnya eksistensi pada sebuah sajian musik Keroncong yang selaras grup orkes keroncong ini, hingga mereka dan serasi dan enak di dengar oleh memutuskan untuk vacum atau berhenti masyarakat, dan menjadikan sebuah grup sejenak. Orkes Keroncong yang Profesional sekaligus Setelah lama vacum akhirnya salah dapat menambah penghasilan finansial tiap satu dari ketiga personil grup ini yaitu pak anggota grup Orkes Keroncong Harmoni. Sutrisno mempunyai keinginan untuk kembali menjalankan orkes keroncong Prestasi Orkes Keroncong Harmoni tersebut, hanya saja beliau mempunyai Dalam usaha meningkatkan gagasan baru untuk memulai kembali grup kemampuan bermusik, Orkes Keroncong orkes keroncong ini yaitu dengan menambah Harmoni mengacu pada beberapa grup sekaligus merubah formasi personil grup Orkes Keroncong yang sudah terkenal dan tersebut. Hal ini timbul di benak pak sudah tidak diragukan lagi kemahiran Sutrisno karena dia mulai berkeinginan bermain musik keroncong, grup Orkes merubah orkes keroncong yang tadinya tidak Keroncong yang menjadi acuan bermain diakui menjadi sebuah orkes keroncong yang Orkes Keroncong Harmoni adalah Orkes diakui, baik diakui masyarakat maupun Keroncong Bintang Jakarta dan Orkes diakui oleh HAMKRI (Himpunan Artis Keroncong Pesona Jiwa dari kota Jakarta. Musik Keroncong Indonesia) yang Adapun prestasi yang telah diraih keberadaannya ada di setiap kota di Orkes Keroncong Harmoni adalah sebagai Indonesia. Karena untuk menjadi orkes juara harapan 1 Lomba tingkat kota keroncong yang tercatat pada HAMKRI di semarang di RRI Semarang tahun 1997, kota Semarang, formasi minimal yang juara 2 Lomba Orkes Keroncong Gambang menjadi syarat waktu itu adalah adanya Semarang di TBRS tahun 2002, juara 1 pemain cuk, cak, gitar, cello, bass, flute, dan Lomba Orkes Keroncong Jawa Tengah di biola. Temanggung tahun 2010, juara Harapan 1 Setelah lama pak Sutrisno berdiskusi Lomba Orkes Keroncong pada Hari Jadi dengan pak Didik dan pak Ahmad, maka Kota Semarang tingkat Jawa Tengah dan beliau mempunyai pendapat untuk DIY tahun 201, dan juara 2 Lomba Orkes memasukkan beberapa teman yang berhobi Keroncong tingkat Jawa Tengah di Museum sama, beberapa diantara mereka adalah Ronggo Warsito Semarang tahun 2012 sebagai pengamen. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan yang positif, bapak Improvisasi Permainan Cello pada Irama Sutrisno melakukan perombakan personil Jenis Langgam Jawa Grup Orkes sekaligus penambahan personil. Keroncong Harmoni Adapun susunan formasi yang telah Pada grup Orkes Keroncong Harmoni diputuskan oleh bapak Sutrisno adalah Semarang yang menjadi pemain cello nya bapak Sutrisno sebagai pemain flute, bapak adalah bapak Ahmad. Beliau yang sudah Didik sebagai pemain gitar, bapak Ahmad dari awal membentuk grup Orkes Keroncong sebagai pemain cello, bapak Bagyo sebagai Harmoni tentunya telah memiliki perasaan pemain biola, bapak Kiswanto sebagai yang lebih dari musik keroncong. Perasaan pemain bass, bapak Tri Kuncoro sebagai suka akan musik keroncong yang beliau pemain cuk, dan bapak Eka Setiawan tanam di hati dia dapatkan ketika dia mulai sebagai pemain cak. mengidolakan sosok ibu Waljinah yang Dari latar belakang terbentuknya dan merupakan pimpinan sekaligus penyanyi arti dari nama Harmoni yang terbentuklah dari Orkes Keroncong Bintang Surakarta. tujuan atau maksud terbentuknya Orkes 72

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)

Waljinah tidak hanya berkecimpung pada baru yang dinamakan teknik kendangan. musik keroncong saja, beliau juga acap kali Teknik kendangan hanya merupakan istilah membawakan lagu yang bernuansa dalam permainan instrumen musik cello yang juga sering dipadukan dengan nada- keroncong yang berkembang di kalangan nada diatonis atau yang sering di sebut para musisi dan pemerhati musik keroncong. dengan campursari. Teknik permainannya menyerupai Instumen cello keroncong tentunya instrumen kendang, tetapi ritmiknya tidak memiliki bentuk yang sama dengan cello sama dengan kendang. Sekalipun tidak sama gesek pada umumnya, namun terdapat dalam teknik permainannya dengan kendang perbedaan dari jumlah senar, bahan senar Jawa, tetapi ada sedikit kemiripan dalam dan cara memainkannya. Jumlah senar pada pola ritmisnya dengan ciblon, mungkin hal cello gesek menggunakan 4 buah senar ini dikarenakan keroncong berkembang sementara pada cello keroncong hanya pesat di daerah Jawa, khususnya Jawa menggunakan 3 buah senar. Tengah, sehingga muncul istilah di kalangan Senar cello keroncong memiliki para musisi dan pengamat musik keroncong susunan D - G - d. Selain itu dari bahan teknik ”kendangan”. senar yang digunakannya berbeda, pada Teknik kendangan pada instrumen instrumen cello gesek menggunakan senar musik cello keroncong memiliki ragam motif yang terbuat dari logam atau baja, sementara permainan, tidak ada yang baku. Setiap cello keroncong tebuat dari bahan nilon. pemain cello memiliki gaya atau teknik Cara permainannya pun terdapat perbedaan sendiri. Dalam permainannya, pola ritmik dengan cello gesek. Cello gesek diamainkan cello tidak selalu sama tiap bar. cello dengan cara digesek menggunakan alat yang dimainkan dengan berimprovisasi sesuai di sebut Boo, sedangkan cello keroncong dengan gaya permainnannya masing- dimainkan dengan cara dipetik atau Pizzicato. masing. Irama jenis langgam jawa pada musik Hal ini pulalah yang menyebabkan keroncong sangat erat kaitannya dengan pola dalam setiap dalam pementasan musik kendangan, karena bisa dikatakan instrumen keroncong untuk instrumen cello tidak cello keronconglah yang mendominasi pada pernah menggunakan partitur lengkap, irama jenis ini. Pola kendangan yang sekalipun cello alat melodis, sekalipun terdapat pada irama jenis langgam Jawa di dibuatkan partitur lengkap jarang sekali ada musik keroncong ini lebih mendominasi, pemain cello keroncong yang bermain sesuai karena pada dasarnya irama jenis ini hampir not-not yang ada dalam partitur tersebut. di semua alat musiknya mengacu pada Kondisi seperti ini lebih dikarenakan cello musik karawitan yang juga didominasi oleh dimainkan dengan improvisasi dan teknik kendang jawa. Oleh karena itu pada dari masing-masing pemainnya. permainan cello di irama jenis langgam Jawa Dalam mengaplikasikan teknik muncul satu teknik yang dimaksudkan agar kendangan pada instrumen cello keroncong mirip dengan suara kendang jawa. Teknik haruslah memilki kelenturan dan kelincahan tersebut sering di sebut teknik “kepla’an”. jari tangan kanan, hal ini untuk Cara memainkan teknik ini yaitu dengan memudahkan dalam berimprovisasi. memukulkan telapak tangan pada cello Improvisasi dalam teknik kendangan terletak keroncong agar cello keroncong dapat pada aspek ritmiknya dengan memainkan berbunyi dengan suara “pak” seperti trinada dari akor lagu yang diiringinya. layaknya salah satu suara dari kendang Jari tangan kanan yang digunakan Jawa. untuk memetik senar cello keroncong adalah Teknik “kepla’an” jika digabungkan ibu jari dan telunjuk. Wilayah senar yang dengan nada dan ritmis pada cello dipetik berada di antara ujung batang atau keroncong yang dimiripkan juga dengan pola lidah cello. Sementara itu tangan kiri kendang Jawa, akan menjadi satu teknik menekan senar sesuai dengan posisi akor 73

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012) lagunya. Jari dari tangan kiri yang kepla’an ini. Penerapan teknik kepla’an ini digunakan adalah telunjuk dan kelingking, sendiri biasanya terdapat pada wilayah tetapi terkadang juga menggunakan ibu jari. “down” dari pola penghitungan ketukan “up, Dalam teknisnya jari tangan kiri menekan down, up, down” atau tepat pada ketukan senar sesuai dengan posisi akor lagunya, tempo yang ada. terkadang menggunakan teknik harmonik Dari beberapa banyak suara yang seperti yang sering dimainkan pada dihasilkan oleh kendang jawa, Cuma tiga instrumen musik gitar. Teknik harmonik ini jenis suara saja yang diterapkan pada Cello dimaksudkan untuk menghasilkan kesan keroncong. Suara itu adalah “pak”, “pep”, bunyi “pep” seperti yang ada pada kendang. dan “pung”. Suara “pak” dihasilkan dari Posisi instrumen musik cello teknik kepla’an , suara “pep” dihasilkan dari keroncong ketika dimainkan sama halnya suara harmonik, dan suara “pung” dihasilkan dengan instrumen musik cello gesek, yaitu dengan memetik senar biasa pada Cello. dengan cara disandarkan pada pasak dan Sedangkan dalam penggunaannya, suara pemainnya duduk sekaligus menyangga “pak” kadang juga di bunyikan bersama instrumen musik tersebut. Kaki kiri menjadi dengan suara “pung”, segingga terjadi suara sandaran cello dan tingkat kemiringannya “pak + pung”. disesuaikan oleh kebiasaan dan kenyamanan Pengaplikasian suara-suara tersebut dari pemainnya sendiri, sementara itu kaki tidak hanya dilakukan oleh grup Orkes kanan menahan pasak cello itu sendiri. Keroncong Harmoni Semarang saja. Grup Posisi ini lah yang dirasa baik untuk Orkes Keroncong yang lainnya juga mengaplikasikan pola kendangan. tentunya hanya menggunakan tiga suara Di dalam pola kendangan pada cello tersebut untuk mengganti banyaknya jenis terdapat satu teknik yang dinamakan teknik suara yang dihasilkan oleh kendang jawa. kepla’an. Teknik kepla’an adalah bagian dari Irama jenis langgam Jawa, tentunya teknik kendangan instrumen musik cello hampir sama dengan irama keroncong pada keroncong. Teknik ini dimainkan dengan umumnya jika dilihat dari pola iramanya, di cara memukul bagian tubuh cello dengan dalam irama jenis langgam Jawa juga tangan terbuka, tetapi ada saja beberapa terdapat irama engkel dan irama dobel, hanya pemain cello keroncong yang memukul saja istilahnya berbeda. Pada langgam Jawa bagian lidah cello, dan hal itu merupakan irama engkel disebut mlampah dan irama dobel teknik yang kurang tepat. Teknik kepla’an ini disebut dados. Di dalam irama jenis langgam menghasilkan bunyi ”pak . . .pak . . .pak”, Jawa, cello juga berfungsi sebagai pengatur bahkan ada juga beberapa pemain cello yang tempo lagu mulai dari awal hingga akhir. menggunakan aksesoris cincin pada tangan Dalam penerapan irama jenis langgam kanannya guna menghasilkan bunyi dari Jawa juga terdapat suatu pola penghubung teknik kepla’an yang cukup keras dan antara irama mlampah dan irama dados, hal sebenarnya hal tersebut pun kurang tepat ini dimaksudkan untuk menjembatani dua karena secara tidak langsung dapat merusak, pola irama yang memiliki jatah tempo yang baik bagian tubuh maupun lidah cello berbeda sehingga terkesan enak untuk di tersebut. dengarkan. Karena pada dasarnya tempo Teknik kepla’an sering dimainkan dari pola irama mlampah lebih cepat dari dalam musik keroncong langgam Jawa, hal pola irama dados. Hanya saja nada dan ritmis ini dikarenakan untuk menambah kesan pada irama dados dimainkan dua kali lipat bunyi seperti instrumen musik kendang dari irama mlampah, sehingga terkesan irama Jawa. Selain untuk menambah kesan bunyi dados lebih cepat temponya, padahal justru seperti kendang Jawa, teknik kepla’an ini lebih lambat temponya dibandingkan dengan berfungsi juga sebagai pengatur tempo. irama mlampah. Dalam musik keroncong langgam Jawa temponya sangat ditentukan oleh teknik 74

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)

SIMPULAN Kepada masyarakat umum, lebih banyak mengenal tentang sejarah musik Berdasarkan hasil penelitian yang keroncong secara keseluruhan dan peduli telah dilakukan peneliti pada bab 4, maka pada apa yang telah diciptakan oleh para dapat disimpulkan bahwa pola improvisasi pendahulu kita. Musik keroncong permainan instumen cello keroncong merupakan musik yang lahir di Indonesia, khususnya dalam iraama jenis langgam Jawa sekalipun banyak pendapat mengatakan pada grup Orkes Keroncong Harmoni berasal dari Portugis itu hanya hubungan Semarang ada kemiripan dengan pola historis saja. permainan instrumen kendang pada musik karawitan. Improvisasi pada instrumen Cello DAFTAR PUSTAKA pada irama jenis langgam jawa merupakan adaptasi bunyi dari permainan kendang Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Jawa. Hal ini dikarenakan musik keroncong Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: berkembang pesat di daerah Jawa khususnya Rineka Cipta ______. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Jawa Tengah. Selain itu karena adanya Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. motivasi para seniman Indonesia khususnya Bastomi, Suwaji. 1988. Apresiasi Kesenian seniman keroncong untuk melestarikan Tradisional. Semarang: IKIP Press musik karawitan yang diaplikasikan pada Semarang. jenis musik keroncong. Dharma. (2001). Menggugat Republik Keroncong, Yang pertama saran kepada grup Bandung ; Gedung Indonesia Menggugat. Orkes Keroncong Harmoni, permainan cello P.8 pada irama jenis langgam Jawa pada grup Ganap, Victor. 2006. “Pengaruh Portugis pada Orkes Keroncong Harmoni sudah ada Musik Keroncong”. Harmonia-Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Volume 7 kemiripan dengan pola kendangan, hanya No 2 Tahun 2006. saja perlu adanya pengetahuan tentang Harmunah, (1987). Musik Keroncong, Yogyakarta: musik karawitan secara mendalam. Hal ini Pusat Musik Liturgi. dimaksudkan agar pola permainan cello ______. 1996. Musik Keroncong, Yogyakarta: pada irama jenis langgam Jawa grup Orkes Pusat Musik Liturgi. P.3 Keroncong Harmoni akan terasa lebih mirip Hardjana, Suka. (2008) Menggugat Republik dengan pola kendangan pada musik Keroncong, Bandung ; Gedung Indonesia karawitan. Menggugat. Kepada Institusi Pendidikan, musik Irawati. 1987. Musik Keroncong, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. P.24 keroncong sudah saatnya masuk dalam Jascee, Lilik. 2008. Musik Keroncong Punya Siapa kurikulum pendidikan, layaknya seperti dalam Majalah Tjroeng, Edisi November, pembelajaran musik karawitan. Denagn Bandung. begitu diharapkan dapat melahirkan pelaku Jazuli, M. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. seni, khususnya pada musik keroncong yang Semarang: Jurusan Sendratasik selain terampil juga memilki pengetahuan Universitas Negeri Semarang. yang mencukupi di bidangnya. Miles dan Huberman. 1992. Penelitian Pendidikan Kepada Seniman, hendaknya terus (Suatu Pendekatan teori dan Praktek berpacu untuk mengembangkan kreativitas Penulisan). Kediri: IKIP PGRI. Moleong. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. dalam bermusik, khususnya musik Bandung: Remaja Karya CV keroncong dengan segala daya dan upaya _____ . 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. yang positif. Daya dan upaya positif yang Bandung: Remaja Karya CV. P.29 dimaksud adalah cara atau langkah yang _____ . 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. ditempuh para musisi keroncong gua Bandung: PT Remaja Rosdakarya. meningkatkan kualitas dalam bermusik Musyafiqul, Akhmad. 1995. Penelitian Pendidikan keroncong, hingga pada akhirnya mampu (Suatu Pendekatan teori dan Praktek bersaing dengan yang lain. Penulisan). Kediri: IKIP PGRI. 75

Gilang Ryand Prakosa & Slamet Haryono / Jurnal Seni Musik 1 (1) (2012)

Purwadi dan Afendy Widayat. 2006. Seni Karawitan Jawa Ungkapan Keindahan Dalam Musik Gamelan. Jogjakarta: Hanan Pustaka. Soeharto dkk. (1995). Serba Serbi Keroncong, Jakarta : Ok Indah Sari. Sopaheluwakan. 2008. Menggugat Republik Keroncong, Bandung ; Gedung Indonesia Menggugat. P. 2-12. Shinsu, Tjok. 1934. Serba Serbi Keroncong, Jakarta : Ok Indah Sari. P. 5 Supanggah, Rahayu. 2002. Botekan Karawitan 1. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumaryanto, Totok. 2001. Diktat Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif. Semarang: IKIP Press. Rachman, Abdul. 2013. “Bentuk dan Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya Kelly Puspito”. Harmonia-Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Volume 13 No 1 Tahun 2013 halaman 69-77.

76