Ali Abdur Rohman, Huruf-huruf Misterius dalam al-Qur’an
KAJIAN HURUF-HURUF MISTERIUS DALAM AL-QUR’AN (Al-Ahruf Al-Muqatta’ah)
Ali Abdur Rohman STAI Badrus Sholeh Kediri [email protected]
Abstract When we read the Qur'an, then will we find readings that special in it, one of them is there hijaiyah letters contained in the initial letters of the Qur'an. In fact, there is a mention that al-ahruf al-muqatta'ah are mysterious letters. The letters in the discourse of 'ulum Koran known as al-ahruf al-muqatta'ah. These letters are considered foreigners can not understand its meaning in detail and identified. Based on the al-ahruf al-muqatta'ah part of paragraph mutasyabihat. Nonetheless, many scholars have conducted in-depth study on the opening verses of the Koran, so came the differing views and interpretations. In this article the author wants to describe in more detail the views of the commentators for the author presents several sub discussion are: the meaning of al-ahruf al-muqatta'ah, the attitude of scholars towards al-ahruf al-muqatta'ah, wisdom-the wisdom of al-ahruf al-muqatta'ah, the views of the commentators of the meaning of al-ahruf al-muqatta'ah and conclusions. In the end the author concluded that the commentators have different views in dealing with al-ahruf al-muqatta'ah. First, those commentators who choose to interpret al-ahruf al-muqatta'ah. Second, commentators were using takwil al-ahruf al-muqatta'ah. And third, the commentators were being tawaqquf (no interpreting and no using takwil). Keywords: al-Qur’an dan al-ahruf al-muqatta'ah
l-Qur’an adalah kalam Allah yang yang secara harfiah berarti "bacaan diturunkan kepada Nabi sempurna" merupakan suatu nama pilihan Muhammad Saw. melalui Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu A perantara malaikat Jibril dengan bacaan pun sejak manusia mengenal tulis lafaz dan maknanya dari Allah Swt. yang baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat dimulai dengan surat al-Fatihah dan menandingi al-Quran al-Karim, bacaan diakhiri dengan surat al-Nas. 1 Al-Quran sempurna lagi mulia itu. Al-Quran dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis 1 Said Agil Husain al-Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalihan Hakiki, cet. 2 (Jakarta, dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan Ciputat Press, 2002), h. 13. 25 Jurnal Samawat. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 anak-anak. Al-Quran dipelajari bukan saja munasabah, 7 fawatih al-suwar (pembuka sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi surat), mu’jizat (kemukjizatan al-Qur’an), ayat, baik dari segi masa, musim, dan saat dan lain-lain.8 Misalnya lagi apabila kita turunnya, sampai kepada sebab-sebab serta membaca al-Qur’an, maka akan kita dapati waktu-waktu turunnya. Al-Quran dipelajari bacaan-bacaan yang istimewa di dalamnya, bukan hanya susunan redaksi dan salah satunya adalah terdapat huruf-huruf pemilihan kosakatanya, tetapi juga hijaiyah yang terdapat di awal beberapa اﱂ, اﻟﺮ, ص, ن kandungannya yang tersurat, tersirat surat dalam al-Qur’an, misalnya bahkan sampai kepada kesan yang dan sebagainya. Huruf-huruf tersebut ditimbulkannya.2 dalam diskursus ‘ulum al-Qur’an dikenal Kajian terhadap al-Qur’an dalam dengan al-ahruf al-muqatta'ah. Dalam setiap generasi sejak zaman Rasulullah banyak literatur ’ulum al-Qur’an, hingga zaman kontemporer telah pembahasan tentang al-ahruf al-muqatta'ah melahirkan ilmu yang berbicara tentang al- ini, sering dimasukkan kedalam bab Qur’an dan hal-hal yang melingkupinya. fawatih al-suwar. Hal ini karena memang Karena aspek-aspek yang yang dapat dikaji pada kenyataanya al-ahruf al-muqatta'ah dalam al-Qur’an sangat luas maka ilmu merupakan bagian dari fawatih al-suwar. yang berkiatan dengan ‘ulum al-Qur’an pun Banyak ulama telah melakukan sangat banyak jenis atau ragamnya. Pada kajian mendalam tentang pembukaan perkembangannya lahirlah beragam cabang surah-surah al-Qur’an, misalnya Ibn Abi al- ilmu al-Qur’an dan ilmu tafsir. Asba’ yang menulis sebuah kitab tentang Secara garis besar ilmu yang bab ini, yaitu kitab al-Khawatir al-Sawanih berkaitan dengan al-Qur’an dapat diketahui fi Asrar al-Fawatih. Ia mencoba dengan berpegang pada dua hal, yaitu menggambarkan tentang beberapa kategori riwayat/naql dan rasional/akal. Ilmu-ilmu dari pembukaan-pembukaan surah yang yang diperoleh melalui riwayat atau naql ada di dalam surah yang ada di dalam al- adalah ilmu-imu yang berhubungan banyak Qur’an. Pembagian karakter dengan riwayat saja (naql). Di antara ilmu- pembukaannya adalah sebagai berikut: ilmu tersebut adalah ‘ilm al-qira’ah,3 dan pertama, pujian terhadap Allah Swt. yang ‘ilm al-asbab al-nuzul al-Qur’an.4 Sedangkan dinisbahkan kepada sifat-sifat ilmu-ilmu yang berdasarkan dirayah atau kesempurnaan Tuhan. Kedua, dengan rasional adalah ilmu-ilmu al-Qur’an yang diperoleh melalui tafakkur dan ta’ammul (penelaahan secara mendalam), nasakh dan pertama diganti dengan yang baru, yang lain ketentuannya. Sedangkan mansukh ialah hukum 5 6 mansukh, muhkam dan mutasyabih , syara’ yang diambil dari dalil syara’ yang pertama, yang belum di ubah dengan dibatalkan dengan 2 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an: hukum dari dalil syara’ baru yang datang Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, cet. kemudian.Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: 19 (Bandung,Mizan,2007),h..9. Dunia Ilmu, 2009), h.109-122. 3‘Ilm al-qira>’ah adalah ilmu yang mempelajari 6 Muhkam} adalah ayat-ayat yang maknanya tentang mazab (aliran) pengucapan al-Qur’an yang sudah jelas. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat dipiliholeh salah seorang imam qura’> sebagai suatu yang maknanya belum jelas. Yang masuk dalam mazab yang berbeda dengan mazab lainnya. Lihat kategori ini adalah mujmal (global) , mu’awwal Manna’> Khalil> al-Qatt} a} n,> Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj. (harus ditakwil), musykil dan mubham Mudzakir AS, cet ke-13(Jakarta: PT Mitra Kerjaya (ambigius).Abdul Djalal, Ulumul Qur’an., h. 243. Indonesia, 2002), h. 247 7Menurut konteks ulumul Qur’an munasabah 4 Asbab an-nuzul adalah kejadian atau berarti menjelaskan korelasi makna antar ayat atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat al- antar surat baik korelasi itu bersifat umum atau Qur'an, dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan khusus, rasional (aqli) persepsi (Hassyi} >) atau menyelesaikannya masalah-masalah yang timbul imajinatif (khayali>) atau korelasi berupa sebab dari kejadian tersebut.Rosihan Anwar,Ulumul Qur’an akibat, illat dan ma’lu>l, perbandingan dan (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 60-62. perlawanan. Rosihan Anwar. Ulumu al-Quran..h. 83. 5 Pengertian nasakh menurut istilah ialah 8 Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah mengubah ketentuan hukum/peraturan yang Pengantar (Pekanbaru: Amzah, 2002), h. 6 26 Ali Abdur Rohman, Huruf-huruf Misterius dalam al-Qur’an menggunakan huruf-huruf hijaiyah, yang posisinya berada di awal surah dalamal- terdapat dalam 29 surat. Ketiga, dengan Qur’an. Di antara pembuka itu ada yang menggunakan kata seru (ahruf al-nida’) berbentuk huruf terpisah (al-muqatta’at), yang terdapat dalam sepuluh surah. kata, maupun kalimat. Keempat, kalimat berita (jumlah Menurut Badr al-Din Muhammad al- khabariyyah) yang terdapat dalam 23 Zarkasyi, Allah Swt telah membuat surah. Kelima, dalam bentuk sumpah (al- pembukaan terhadap kitab suci al-Qur’an qasam) yang terdapat dalam 15 surah.9 dengan sepuluh macam bentuk. Dari Dalam pembagian ini kajian al-ahruf al- pembagian al-Zarkasyi ini dapat dipahami muqatta'ah terdapat pada pembagian yang bahwa tidak ada satu surat pun yang tidak ke dua dari fawatih al-suwar. Secara ada pembukaannya, dan semuanya masuk keseluruhan al-ahruf al-muqatta'ah terdiri ke dalam salah satu sepuluh macam dari 14 bentuk, yaitu: terdiri dari satu tersebut.11 Sepuluh macam pembuka surat- :tiga surat al-Qur’an itu adalah ﺣﻢ, ﻃﺲ, ﻃﻪ, :dua huruf ,ن, ق, ص :huruf Pembukaan dengan pujian kepada Allah .1 اﳌﺮ, اﳌﺺ :empat huruf ,اﻟﺮ , ﻃﺴﻢ, اﱂ :huruf al-istiftah bi al-sana’) Pujian kepada) .ﺣﻢ ﻋﺴﻖ, ﻛﻬﻴﻌﺺ :dan lima huruf Berbicara tentang al-ahruf al- Allah ada dua macam: muqatta'ah, hal ini merupakan salah satu a. Menetapkan sifat-sifat terpuji realitas keistimewaan yang terdapat dalam dengan menggunakan lafazh al-Qur’an. Bahkan, ada yang menyebut hamdalah, yakni dibuka dengan lafaz ,yang terdapat dalam 5 surah ,اﳊﻤﺪ -bahwa al-ahruf al-muqatta'ah adalah huruf huruf yang misterius. Huruf-huruf ini yaitu al-Fatihah, al-‘An’am, al-Kahfi, dianggap asing yang tidak bisa dipahami Saba, dan Fatir dan menggunakan yang terdapat dalam surat ,ﺗﺒﺎرك maknanya secara detail dan pasti.10 Hampir lafaz tidak ada ulama yang berhasil mengungkap al-Furqan dan al-Mulk. makna huruf-huruf tersebut dengan b. Mensucikan Allah dari sifat-sifat latarbelakang yang valid. Hal ini negatif dengan menggunakan lafaz merupakan salah satu tanda ke-Maha Tahu- tasbih, yang terdapat dalam 7 surat, an Allah Swt. Namun, meskipun demikian, yaitu al-Isra’, al-‘A’la, al-Hadid, al- banyak dari kalangan mufassir yang Hasr, al-Saff, al-Jum’ah, dan al- berusaha menggali makna yang terkandung Tagabun. dalam firman Allah tersebut. 2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (al-ahruf al-muqatta'ah). Pengertian al-Ahruf al-Muqatta'ah Pembukaan dengan huruf-huruf ini Pembahasan al-ahruf al-muqatta'ah terdapat dalam 29 surat dengan dalam literatur ‘ulum al-Qur’an sering memakai 14 huruf tanpa diulang, yakni: ا, ح, ر, س, ط, ع, ق, ك, ل, م, ن, ه, ي .dikonotasikan dengan fawatih al-suwar Namun sebenarnya, dua istilah tersebut Penggunaan surah-surah tersebut dalam memiliki cakupan kajian yang berbeda. pembukaan surah-surah al-Qur’an Sehingga sebelum kita mamahami definisi disusun dalam 14 rangkaian, yang terdiri al-ahruf al-muqatta'ah, maka terlebih atas kelompok berikut: dahulu kita harus mengetahui apa yang a. Kelompok sederhana, pembukaan dimaksud dengan fawatih al-suwar. Istilah yang hanya satu huruf, terdapat ,(surah Sad) ص fawatih al-suwar berarti pembukaan- pada tiga surah, yaitu -surah al) ن surah Qaf), dan) ق pembukaan surat, hal ini karena memang Qalam). 9 Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran: Ilmu untuk Memahami Wahyu (Bandung: PT Rosdakarya, 2011),h. 102. 10 W. Montgomery Watt, Pengantar Studi Al- 11Badr al-Din> Muhammad} al-Zarkasyi,> al- Qur’an, Terj. Taufik Adnan Amal (Jakarta: CV Burha
b. Kelompok yang terdiri dari dua Rahma} n,> al-Haqqah,{ Nuh> ,} al-Qadr, al- huruf, terdapat pada sembilan surah, Qari’ah,> dan al-Kausar.\ (surah al-Mu’min, al-Sajdah, b. Kalimat verbal (al-jumlah al-fi’liyah) ﺣﻢ yakni al-Zukhruf, al-Dukhan, al-Jasiyah, Kalimat ini terdapat pada dua belas -surah, yaitu al-Anfal,> al-Nahl,} al ﻃﺲ ,(surah Taha) ﻃﻪ ,(dan al-Ahqaf -
28 Ali Abdur Rohman, Huruf-huruf Misterius dalam al-Qur’an
Pembukaan dengan do’a terdapat terhadap bangsa Arab untuk membuat padatiga surah, yaitu surah al-Mutaffifi} n,> tandingannya. Al-Qur’an diturunkan dalam al-Humazah, dan al-Lahab. bentuk bahasa mereka sendiri. Akan tetapi 10. Pembukaan dengan alasan (al- mereka tidak mampu membuat kitab yang istiftah } bi al-ta’lil> ) menyerupainya. Hal ini menunjukkan Pembukaan dengan alasan ini hanya kelemahan mereka dihadapan al-Qur’an terdapat dalam surah al-Quraisy.12 dan membuat mereka tertarik untuk Sesuai pendapat ulama ilmu balagah, mempelajarinya.14 keindahan awal suatu kalimat dapat Malik> bin al-Haja{ j> mengatakan menarik perhatian para pendengar. bahwa fawatih> } al-suwar (baca: al-ahruf} al- Apabila awal kalimat tidak indah muqatt} a’ah} ) merupakan ayat yang meskipun kalimat selanjutnya baik, maknanya misterius. 15 Sebagian ulama maka hal itu tidak menarik perhatian menjadikan huruf-huruf tersebut sebagai pendengar. Demikianlah Allah ayat mutasyabih,> yang hanya diketahui oleh mengawali surat dengan fawatih> } al- Allah, namun sebagian yang lain punya suwar yang dimaksudkan untuk menarik pandangan sebaliknya yang membuka perhatian manusia agar mendengarkan, ruang untuk memberikan penjelasan dan lalu melihat dan memahami serta maksud yang terkandung dalam huruf- mengamalkan ayat-ayat al-Qur’an.13 huruf tersebut. Dari penjelasan semua macam- Pertama, ulama yang beranggapan macam fawatih> { suwar di atas dapat bahwa ayat mutasyabih> dalam hal ini dipahami bahwa al-ahruf} al- termasuk al-ahruf} al-muqatt} a’ah} , hanya muqatt} a’ah} merupakan bagian dari fawatih> dapat diketahui maksudnya oleh Allah Swt. suwar. Untuk itu dapat diambil kesimpulan Kelompok ini, banyak dianut oleh para bahwa yang dimaksud dengan al-ahruf} al- ulama salaf , ketika menghadapi huruf- muqatt} a’ah} adalah huruf-huruf yang huruf yang demikian, mereka lebih terpisah yang menjadi permulaan surat bersikap hati. Kelompok ini dianggap dalam al-Qur’an. Jumlah surat yang diawali sebagai kelompok yang tidak memiliki dengan al-ahruf} al-muqatt} a’ah} ada 29 surat solusi yang jelas dan bahkan tidak yang terdiri dari 14 bentuk. Huruf yang mengajukan solusi apapun mengenai paling banyak terdapat dalam fawatih> makna al-ahruf} al-muqatt} a’ah} ini. Hal ini kemudian disebabkan karena mereka berpendapat ,(ل) dan lam (ا) suwar adalah alif sin> bahwa huruf-huruf yang mengawali surat ,(ر) <’ra ,(ح) {ha ,(م) secara berurutan mim Al-Qur’an itu sudah dikehendaki Allah sejak ,(ع) ain‘ ,(ي) <’ya ,(ه) ha ,(ص) {sad ,(ط) <’ {ta ,(س) Huruf-huruf zaman Azali, dan berfungsi sebagai .(ن) dan nu>n ,(ك) ka>f ,(ق) Hal ini diperjelas lagi dengan Ibn ‘Abbas> pernah berkata:”saya pernyataan Ali > bin Abi Ta{ lib> termasuk orang yang mendalam ilmunya”. Dan, ketika membawa ayat yang berkaitan ِ ِ ِ إِ ﱠن ﻟ ُﻜِ ﻞ ﻛﺘَ ٍﺎب ﺻْﻔﻮة ً وﺻْﻔﻮة ُ َﻫ َﺬا اﻟْﻜﺘَ ِﺎب ﺣﺮ ُوف ﱠاﻟﺘـﻬ ِﺠﻲ Setiapّ َ kitab ُsuciُ mempunyaiَ َ keistimewaanَ َ ّ dengan cerita ash} a{ b> al-kahfi: tidak ada yang dan keistimewaan kitab suci ini adalah mengetahui jumlah mereka kecuali sedikit. tahajji{ (hijaiyah).22 Kemudian ia mengatakan: “saya termasuk Dan ungkapan Abu Bakar al-Siddi{ q:> mereka yang sedikit”. Sebagaimana Ibn ‘Abbas,> Mujahid ِ ِ ِ ِﰲ ُﻛِﻞ ﻛﺘَ ٍﺎب ﺳﱞﺮ ، وﺳﱡﺮﻩُ ِﰲ ُاﻟْﻘﺮ ِآن أَواﺋِﻞ ﱡاﻟﺴﻮِر Di tiap-tiapَ kitabُ َ ْ ada rahasianya,َ ّ dan pun juga pernah menyampaikan rahasia al-Qur’an adalah permulaan- pernyataan yang mendukung adanya ta’wil> permulaan surat. 23 terhadap ayat-ayat mutasyabiha> t> , yang Kedua, penafsiran yang memandang mana jika orang yang mendalam ilmunya huruf-huruf itu bukan merupakan tidak diberi kesempatan untuk memahami singkatan, tetapi huruf-huruf yang yang mutasyabiha> t> dengan hanya mempunyai kemungkinan untuk menyatakan keimanannya, berarti tidak ditafsirkan maknanya. Sementara ada bedanya dengan orang yang bodoh, kelompok yang disebutkan terakhir, sebab semuanya (pandai dan bodoh) juga terdapat suatu kesepakatan bahwa “huruf- beriman kepadanya. Dia juga menjelaskan huruf misterius” atau fawatih> } al-suwar atau bahwa pada masa itu banyak mufassir al-ahruf} al-muqatt} a’ah} yang terdapat dalam (semasa dengannya) yang berupaya Al-Qur’an di samping hanya diketahui oleh mencarai makna yang tersirat dalamayat- Allah juga dapat diketahui oleh manusia.24 ayat mutasyabiha> t> , bahkan mereka juga Pendapat ini didukung oleh para ahli kalam menafsirkan al-ahrufal} -muqatt} a’ah.} 26 yang tidak sependapat dengan kelompok Dari penjelasan tentang sikap ulama pertama di atas. terhadap al-ahruf} al-muqatt} a’ah} di atas Namun riwayat yang lain juga dari tampak bahwa terdapat dua kelompok Ibn ‘Abbas> memberikan peluang kepada ahl ulama yang memiliki pandangan berbeda, ta’wil> 25untuk memperkuat persepsi mereka dengan argumen mereka masing-masing. bahwa tidak boleh ada satu pun ayat yang Pendapat pertama menganggap bahwa al- tidak dapat dipahami oleh manusia ahruf} al-muqatt} a’ah} merupakan bagian dari walaupun itu dengan jalan takwil. ayat mutasyabiha> t> yang hanya dapat diketahui maknanya oleh Allah Swt. Sedangkan pendapat kedua menganggap bahwa al-ahruf} al-muqatt} a’ah} merupakan 22Subh{ i{ > al-Sa{ lih> ,{ Mabah> }is\ fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n, (Beirut: Dar> al-‘Ilm al-Malayi> n,> 2000), h. 236. suatu ayat yang harus dapat dipahami oleh 23 Mustafa{ > Dib> al-Biga, > Muhyi{ > al-Din> Di>b manusia. Dari pendapat yang kedua inilah Mustawa, al-Wad> {ih{ fi> ‘Ulu>m al-Qur’an> , (Damaskus: memunculkan beragam penafsiran Dar> al-‘ilm al-Insaniyah,1998),> juz I, h. 136. terhadap al-ahruf} al-muqat}t}a’ah. 24 Ramli Abdul Wahid, Ulumul Qur’an Hikmah-Hikmah al-Ahruf{ al-Muqatt} ’ah} I,(Jakarta: Rajawali, 1993), h. 104. 25 Istilah tafsir dan takwil memiliki Allah menurunkan al-Qur’an yang perbedaan, diantaranya adalah tafsir lebih banyak sebagian ayatnya dianggap oleh para ulama digunakan dalam menerangkan lafaz dan mufradat mengandung makna yang jelas dan tidak (kosa kata), sedang takwil lebih banyak dipakai menimbulkan keraguan di dalamnya. Ayat dalam menjelaskan makna dan susunan kalimat. ini dikenal dengan ayat muh{kama>t. Perbedaan lainnya adalah bahwa tafsir itu merupakan sesuatu yang telah jelas di dalam al- Sedangkan sebagian ayat yang lain Qur’an atau tertentu (pasti) dalam sunah yang sahih maknanya tidak dapat dipahami dengan karena maknanya telah jelas dan gamblang. jelas, ayat ini mereka masukkan ke dalam Sedangkan takwil adalah apa yang disimpukan oleh golongan ayat mutasya>biha>t. Salah satu para ulama. Karena itu sebagian mengatakan, “tafsir bagian dari ayat mutasya>bihat> adalah al- adalah apa yang berhubungan dengan riwayat sedang takwil adalah apa yang berhubungan dengan dirayah.> Manna’> Khalil> al-Qatt} a} n,> Mabah> is} .,\ h. 461. 26Nasr Hamid, Tekstualitas., h. 22. 31 Jurnal Samawat. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 ahruf} al-muqatt} a’ah.} Meskipun ayat sedangkan orang yang sesat akan mutasyabiha> t> (termasuk di dalamnya al- mengingkarinya. ahruf} al-muqatt} a’ah} ) tidak dapat diketahui 3. Ayat ini menjadi dalil atas kelemahan dengan jelas maknanya, bukan berarti ayat dan kebodohan manusia. ini tidak memiliki faidah sama sekali. Para 4. Ayat-ayat mutasyabiha> t> dalam al-Qur’an ulama menjelaskan faidah-faidah menguatkan kemukjizatnya. Sebab, di diturunkannya ayat-ayat mutasyabiha> t,> di dalamnya terkadung pengertian yang antaranya adalah sebagaimana yang tersembunyi. disebutkan oeh al-Suyuti} :> 27 5. Terkandungnya ayat-ayat muhkama} t> 1. Ayat-ayat mutasyabiha> t> ini dan mutasyabiha> t> dalam al-Qur’an mengharuskan upaya yang lebih banyak memaksa orang yang menelitinya untuk untuk mengungkap maksudnya sehingga menggunakan argumen-argumen akal, menambah pahala bagi orang yang sehingga membangkitkan daya pikir mengkajinya. seseorang. 2. Sekiranya al-Qur’an seluruhnya muhkam} Hikmah secara lebih sepesifik tentunya hanya ada satu mazab di terkait keberadaan al-ahruf} muqatt} a’ah} luarnya. Sebab, kejelasannya akan juga dijelaskan oleh beberapa tokoh dan membatalkan semua mazab di luarnya. mufassir, di antara mereka adalah: 3. Jika al-Qur’an mengandung ayat-ayat 1. Ahmad al-Din> sebagaimana yang dikutip mutasyabiha> t,> maka untuk oleh J.MS. Baljon menjelaskan bahwa memahaminya diperlukan cara salah satu faidah adanya huruf penafsiran dan tarjih antara satu dengan muqatt} a’ah,} huruf-huruf yang tidak jelas yang lainnya. Hal ini memerlukan di depan surat-surat tertentu, sehingga berbagai ilmu, seperti ilmu bahasa, huruf-huruf terebut pasti memiliki suara gramatika, ma’ani,> ilmu bayan, usul{ fiqh, magis bagi penduduk Makkah yang dan sebagainya. Seandainya hal itu tidak bertakhayul. Ketika mereka mendengar اﱂ, ﻃﻪ, :demikian sudah barang tentu ilmu-ilmu huruf-huruf muqatt} a’ah,} misalnya mereka memaksakan mata ن, ﻃﺴﻢ .tersebut tidak akan muncul 4. Al-Qur’an berisi dakwah terhadap orang- mereka dalam keta’ajuban. Akibatnya orang tertentu dan umum. Maka dari itu mereka mulai menaruh perhatian dan perlu adanya ayat-ayat yang memiliki mau mendengarkan.29 karakter berbeda. 2. Imam al-Taba’t{ aba} ’i> ,> menjelaskan Di samping hikmah di atas al- kegunaan al-ahruf} al-muqatt} a’ah,} bahwa Zarqani> > juga menjelaskan beberapa hikmah al-ahrufal} -muqatt} a’ah} dimaksudkan yang lain:28 untuk menarik perhatian kaum musyrik 1. Ayat-ayat mutasyabiha> t> merupakan dan kafir karena selama itu mereka tidak rahmat bagi manusia yang lemah yang menghiraukan dan tidakmendengarkan tidak mampu mengetahui segala sesuatu. al-Qur’an, maka Allah menurunkan huruf 2. Keberadaan ayat-ayat ini juga -huruf ini agar mereka berfikir dan merupakan cobaan dan ujian bagi mendengarkan. Al-ah}rufal-muqat}t}a’ah manusia. Orang-orang yang mendapat dimaksudkan untuk melemahkan hidayah akan meyakininya sekalipun anggapan kaum musyrik dan kafir mereka tidak mengetahui perinciannya, bahwa huruf-huruf ini diulang-ulang untuk memperjelas dalam h}ujjah.30 27Jalal> al-Din> al-Suyut> i} ,> al-Itqa>n fi> ‘Ulu>m al- Qur’a>n, (t.tp.:t.p., t.th.), juz 2, h. 13. Al-Maktabah al- 29 J.M.S. Baljon, Al-Qur’an Dalam Interpretasi Syamilah> versi 2.11. Modern,terj. Eno Syafrudien (Jakarta: Gaya Media 28 Muhammad} ‘Abd al-‘Azi} m> al-Zarqani> ,> Pratama, 1990), ce.I, h. 49. Manahil> al-‘Irfan> fi > ‘Ulum> al-Qur’an,> (t.tp.:Mauqi’ 30 Al-Taba’t{ aba} ’i> ,> Tasi>r al-Mi>za>n, (t.t.p.: Mauqi’ Maktabah al-Madinah> al-Raqimiyyah, t.th.), juz 2, h. al-Kausar, t.th.), juz 18,h. 2. Al-Maktabah al-Syamilah> 282-285.Al-Maktabah al-Syamilah> versi 2.11. versi 2.11. 32 Ali Abdur Rohman, Huruf-huruf Misterius dalam al-Qur’an 3. Memberikan kesadaran pada manusia semua orang untuk memahami Al- bahwa manusia penuh dengan Qur’an sesuai dengan kemampuanya.34 kekurangan dan keterbatasan terhadap 7. Sayyid Qutb, menjelaskan bahwa huruf- ilmu dan pengetahuan, sehingga huruf yang tercantum di awal sebagian merangsang otak manusia untuk surat al-Qur’an itu menunjukkan bahwa berpikir mencari ilmupengetahuan.31 kitab al-Qur’an itu tersusun dari jenis- 4. Al-Suyut> i} > menjelaskan bahwa huruf- jenis huruf tersebut, sehingga berada huruf muqatt} a’ah}} merupakan dalamjangkauan orang-orang Arabyang peringatan-peringatan (tanbiha> t> ) diajak bicara. Tetapi sekalipun demikian sebagaimana dalam panggilan (nida’).> ia adalah kitab mukjizat yang mereka Menurutnya al-Qur’an adalah kalam tidak mampu membuat kitab yang yang tidak sama dengan kalam yang semisalnya dengan huruf-huruf biasa sehingga digunakan alif tersebut., atau membuat sepuluh ayat sebagaiperingatan yang belum pernah yang semisal dengannya, atau surat yang digunakan samasekali sehingga lebih semisal dengannya. 35 terkesan kepada pendengar. 32 8. Al-Zamakhsyarisebagaimana> dikutip 5. Rasyid Rida} sebagaimana> yang dikutip oleh Ibn Kasi\ r> menjelaskan bahwa oleh Subh} i{ al-Sa} lih> } menjelaskan bahwa sesungguhnya huruf-huruf tersebut al-ahruf} al-muqatt} a’ah} menunjukkan tidak disebutkan pada permulaan al- keindahan sisi balagah al-Qur’an, di Qur’an secara keseluruhan, dan antara keindahan penjelasan dan sisi sesungguhnya huruf-huruf tersebut balagah yang bertujuan memberi diulang-ulang tiada lain hanya untuk kepahaman, meyakinkan dan menunjukkan makna tantangan dan mempengaruhi pendengar, adalah cemoohan yang lebih keras. Perihalnya pembicara membuat daya tarik kepada sama saja dengan pengulangan banyak pendengar, kualitas pembicaran dan kisahnya dan secara jelas pula tantangan tujuan pokoknya. Dan berupaya agar ini dikemukakan oleh al-Qur’an pendengar dapat menguasai apa yang diperbagai tempatnya. Al-Zamakhsyari > dikehendakinya serta berusaha juga menambahkan bahwa huruf-huruf semaksimal mungkin menempatkan itu tersusun dengan beragam, ada yang maksudnya dengan jalan yang terbaik.33 satu huruf, duahuruf, tiga huruf, empat 6. Al-ah}rufal-muqat}t{a’ah merupakan ayat huruf, dan lima huruf, karena bentuk mutasyabih> a{ t,> dalam hal ini Hasan Zaini kalimat yang digunakan oleh bangsa mengutip pendapat al-Maragi> ,> bahwa di Arab juga beragam, sesuai dengan antara hikmah ayat mutasya>bihat> variasi jumlah al-ah}ruf al-muqatt} }a’ah.36 adalah: pertama, adalah untuk menguji Pandangan Para Mufassir terhadap iman umat manusia, apakah percaya Makna al-Ahruf} al-Muqatt} a’ah} atau tidak. Kedua, dengan tujuan agar Kajian tentang al-Qur’an telah akal manusia tidak lemah dan mati, berkembang sejalan dengan munculnya karena apabila akal mereka mati untuk ilmu-ilmu tafsir dan ‘ulu>m al-Qur’an,> yang memahami Al-Qur’an maka mereka juga dimotori oleh para mufassir. Para mufassir akan lemah dalam memikirkan tersebut memiliki latar belakang keilmuan persoalan-persoalan yang lain. Ketiga, yang berbeda satu sama lain, sehingga hal adalah membuka kesempatan bagi itu menyebabkan corak penafsiran mereka 34 Hasan Zaini, Tafsir Tematik ayat-ayat Kalam Tafsir Al-Maraghi, (Jakarta: Pedoman Ilmu 31 Iskandar AG Soemabarta, Pesan-Pesan Jaya, 1996), h. 12. Numerik Al-Qur’an II, (Republika: Jakarta, 2006), h. 35 Sayyid Qutb, Tafsi>r fi> Zhilail Qur’an, terj. 160. Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, (Jakarta: Rabbani Press, 32 Al-Suyut> i} ,> h. 11. Ramli Abdul Wahid, h. 106. 2000), cet 1, h. 63. 33Subh} i{ al-Sa} lih,> Maba>his} \.,h. 244-245. 36 Ibn Kasi\ >r, Tafsir> Ibn Kasi\ >r, h. 188. 33 Jurnal Samawat. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 terhadap ayat yang sama hasilnya pun juga Selain Ibn ‘Abbas> para sahabat yang berbeda, lebih-lebih ketika berhadapan lain juga berusaha mentakwilkan al-ahruf} dengan ayat-ayat mutasyabiha> t> . Al-Ahruf} al- al-muqatt} a’ah}} , diantaranya: muqatt} a’ah} merupakan salah satu realitas b. Qatadah< ﻋﻦ ﻗـﺘﺎدة ِﰲ ﻗـﻮﻟِِﻪ :"أﱂ"، ﻗ َﺎل : اِﺳﻢ ِﻣﻦ أَﲰ ِﺂء ayat mutasyabiha> t> yang menimbulkan َ ْ ٣٩َََْ ْ َْ َ ْ ٌ ْ َْ اْ ُﻟﻘ ِﺮآن . .beragam penafsiran dikalangan para ulama Di bawah ini, kita akan mengetahui Alif lam> mim> merupakan nama- beberapa penafsiran ulama terhadap al- nama al-Qur’an. ahruf} al-muqatt} a’ah.} c. Mujahid> ِ ِ ِ ِ . :Penafsiran dari kalangan sahabat .1 َﻋﻦ ُﳎَﺎﻫ ٍﺪ، ﻗَ َﺎل :"أﱂ"، اﺳﻢ ﻣﻦ ْأَﲰَﺂء ُاﻟْﻘﺮآن ْ -a. Penafsiran Ibn ‘Abbas> Alif lam> mim> merupakanٌ ْ nama Penafsiran Ibn ‘Abbas> terhadap al- nama al-Qur’an. ahruf} al-muqatt} a’ah} dapat dilacak d. Ibn Juraij ِ ِ ِ ِ . .melalui beberapa riwayat berikut ﻋﻦ اﺑ ِﻦ ﺟ ٍﺮﻳﺞ، ﻗﺎل:"أﱂ"، اﺳﻢ ﻣ ﻦ ْأَﲰَﺂء ُاﻟْﻘﺮآن ْ -Menunjukkan nama-nama Allah Alif lam> mim> merupakanٌ ْ namaُ (1 (asma’> al-husna} )> nama al-Qur’an.