1 Nalar Hukum Islam Muhammad Quraish Shihab

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 Nalar Hukum Islam Muhammad Quraish Shihab NALAR HUKUM ISLAM MUHAMMAD QURAISH SHIHAB Ahmad Rajafi1 Abstrak Muhammad Quraish Shihab adalah ulama Indonesia yang kecenderungan berpikirnya pada bidang tafsir dan ilmu al- ur’an. Namun dalam perkembangannya, uraish mulai memasuki ranah hukum Islam dengan men awab permasalahan hukum Islam dan kemudian dibukukan oleh penerbit dengan karakter al-asilah wa al-jaw b (tanya- awab). Di dalam buku-buku tersebut, uraish mencoba untuk mengkontektualisasikan pemikiran mad%hab (baik qauli maupun manhaji) dengan karakter dominan mendukung dan dalam batas-batas tertentu ikut menggerakkan proses modernisasi pembangunan dengan pandangan bahwa hukum Islam akan berarti guna, apabila Islamic law as a tool of social engineering, dengan negara sebagai aktor pengelolanya. Kata Kunci : Pemahaman Hukum Islam, Muhammad Quraish hihab P ndahuluan Prof. Dr. Muhammad uraish Shihab adalah seorang mufassir terkemuka bersekala internasional asal Indonesia setelah (uya )AMKA, Mahmud ,unus, dan lain-lain. Karya monumetalnya dibidang tafsir yang dipublikasikan dan men adi ru ukan para pengka i al- ur’an adalah Tafsir al-Mishbah. (uku ini ditulis uraish di Kairo pada 1. /uni 1000. Dari segi kemasannya, buku ini ditulis secara berseri, terdiri dari 11 2olume dan telah rampung penulisannya hingga 30 u%. Dalam konteks memperkenalkan al- ur’an, buku tersebut berusaha menghidangkan suatu bahasan pada setiap surah pada apa yang dinamai tu uan surah.2 Corak metode penafsiran Muhammad uraish Shihab pada intinya adalah, sebuah tawaran tentang metode penafsiran modern secara tematik dengan corak penafsiran sastra dengan sistematika penyusunan menggunakan metode ta!l"l". Selain kedua metode tersebut, tampaknya Muhammad uraish Shihab dalam Tafsir al- 1 Penulis adalah dosen tetap pada /urusan Syari’ah STAIN Manado. 2 Muhammad uraish Shihab, Tafsir al-Mishbah$ Pesan, %esan dan %eserasian al-Qur’an, (/akarta: 7entera )ati, 2000), 8olume I, h. 9-9i 1 Mishbah uga menggunakan satu lagi metode tafsir yaitu metode tafsir muqarran. )al ini terlihat ketika beliau menafsirkan ayat-ayat dengan mengutip atau menukil pendapat beberapa mufassir lain dalam kitab-kitab mereka kemudian berusaha menemukan formulasi penafsiran yang paling tepat. Akan tetapi kali ini uraish Shihab tidak sa a mengka i isi-isi al- ur’an dengan diselaraskan pada fenomena kekinian, ia mulai memasuki lapangan hukum Islam dengan cara men awab persoalan-persoalan hukum Islam tersebut, khususnya yang ada di Indonesia. Karyanya yang penulis anggap sebagai bagian dari pengka iannya di dalam hukum Islam yang kini uga men adi buku paling laris dan dipublikasikan oleh 7entera )ati adalah :M. urasih Shihab Men awab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui;. (uku ini ber umlah 020 halaman, dan penulis klasifikasikan ke dalam ka ian hukum Islam karena isinya yang merupakan hasil dari tanya awab antara sipenanya baik muslim maupun non-muslim dengan M. uraish Shihab, atau hasil fatwa beliau seputar permasalahan ibadah, al- ur’an dan )asits, mu’amalah, dan wawasan agama.3 Selain buku di atas, ka ian hukum Islam yang dilakukan oleh uraish Shihab dengan metode tanya awab pula adalah :Panduan Puasa (ersama urasih Shihab; yang dipublikasikan oleh penerbit Republika setebal 176 halaman. Secara eksplisit, tulisan beliau ini mencoba untuk masuk ke dalam ruang berpikir kaum awam, tidak seperti tulisan-tulisan beliau dibidang ilmu al- ur’an yang hanya merupakan ka ian intelektual Islam sa a. Akan tetapi, setelah penulis membaca tulisan beliau dibidang hukum Islam ini, penulis dapatkan awaban- awaban yang terasa sekali tidak tegas bahkan seolah-olah mengajak kepada sipenanya untuk melakukan talf"q secara qauli. Sebagai contoh adalah pertanyaan tentang bermakmum pada 'at"b yang tak fa(i! membaca al- ur’an. Dalam hal ini, beliau memaparkan pendapat para imam, seperti Im?m al-@?fi’A dan Im?m AbB CanAfah tentang syarat- 3 Muhammad urasih Shihab, M. Qurasih hihab Menjawab 1001 oal %eislaman yang Patut Anda %etahui, (/akarta: 7entera )ati, 200.), h. 2ii-992 2 syarat bagi sahnya DuEbah um’at. Namun, pada akhir awabannya ia tidak menguatkan salah satu dari tiga pendapat di atas, akan tetapi ia mengatakan : :.ika anda membenarkan paham Im m Ab0 Ĥan"fah, maka 'u2bah jum’at tetap dinilai sah, walau 3 tibnya salah atau tersendat-sendat dalam membaca ayat- ayat al-Qur’an. ebab bacaan ayat-ayat bagi imam bukanlah rukun 'u2bah. Tetapi, jika anda menilai bahwa pendapat Im m al-4 fi’" lebih tepat atau lebih benar, maka tentu saja 'u2bah yang disampaikan oleh ' tib yang salah bacaan ayat al-Qur’annya menjadi tidak sah. Dengan demikian, upacara .um’at dinilai tidak memenuhi syarat.;4 Keanehan uga terlihat ketika beliau men awab tentang permasalahan perbedaan dalam merayakan hari lebaran. Ia menyebutkan : :%alau terjadi perbedaan pendapat tentang 67dul 8i2ri, pilihlah salah satunya yang relatif menenangkan hati anda. %alau anda bingung, ikuti pemerintah. 6fatwa hakim 9pemerintah: menyelesaikan 'ilaf,’ begitu rumusnya. .ika memilih hari pertama, maka haram bagi anda berpuasa. .ika memilih hari kedua, maka berpuasalah ketika itu.;1 (erdasarkan pemaparan masalah di atas, maka yang men adi rumusan masalah mendasar di dalamnya adalah, tentang metode pemahaman hukum Islam yang digunakan oleh Muhammad urasih Shihab dalam men awab permasalahan hukum Islam di Indonesia. Melalui permasalahan tersebut, maka penulis akan mengka inya secara komprehensif dengan rumusan masalah, bagaimana pemahaman hukum Islam yang diterapkan oleh Muhammad urasih Shihab dalam men awab problematika hukum Islam di Indonesia G )al ini akan dilihat dari beberapa penekanan yaitu, pen elasan tentang fatw? dan pemahaman hukum Islam dalam kerangka berpikirnya, serta apa sa a kelamahan dan kelebihan dalam nalar pikir uraish Shihab tersebut. M tod P n litian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan cara mengadakan penelusuran atas buku dan karya-karya ilmiah Muhammad uraish Shihab, terutama 4 Ibid., h. 60 1 Muhammad uraish Shihab, Panduan Puasa Bersama Qurasih hihab, (/akarta: Republika, 2003), h. 160 3 hasil karya-karya ilmiahnya yang berkenaan dengan permasalahan hukum Islam. Dengan kata lain, enis penelitian ini adalah :library research;. Adapun pen enisan sumber data dilihat dari sumber asalnya, maka datanya adalah data literer, yakni data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis seperti dari kitab-kitab u(0l al-fiqh, fiqh, peraturan perundang-undangan, buku-buku, ma alah, dan sebagainya. Dan ika dilihat dari dera at sumbernya maka enisnya adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut, seperti Tafsir al-Mishbah, Wawasan al-Qur’an$ Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, Panduan Puasa Bersama Qurasih hihab, Menabur Pesan Ilahi$ al-Qur’an dan Dinamika %ehidupan Masyarakat, dan M. Qurasih hihab Menjawab 1001 oal %eislaman yang Patut Anda %etahui, dll. Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli memuat informasi atau data tersebut, seperti buku-buku yang membahas pemikiran Muhammad uraish Shihab, kitab-kitab u(0l al-fiqh, fiqh, dll. Selan utnya, dalam proses pengolahan data adalah, dengan cara mengadakan klasifikasi data, yakni dengan cara menyusun data dalam beberapa kategori menurut kriteria yang timbul secara logis dari masalah yang akan dipecahkan. Adapun langkah-langkahnya adalah, (a) menyeleksi data yang 2alid dan in2alid, (b) memilih data 2alid yang rele2an dengan pembaharuan, (c) menyusun data secara sistematis dan runtut. Dan setelah semua data diperoleh dan dikumpulkan, selan utnya penulis melakukan analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. P mbahasan. Biografi dan Karya Tulis Muhammad Quraish Shihab Nama lengkapnya Prof. Dr. )i. Muhammad uraish Shihab, MA, anak dari Prof. Abdurrahman Shihab, guru besar tafsir di IAIN Alauddin Makassar. Ia lebih dikenal dengan nama panggilan Muhammad uraish Shihab.6 7ahir pada tanggal 16 6 Muhammad uraish Shihab, Wawasan al-Qur’an$ Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, ((andung: Mi%an, 2007), h. 2i 4 Februari 1044 di Rappang, Sidrap Sulawesi Selatan wilayah sebelah barat Kota Daeng Makassar dan tumbuh dalam lingkungan keluarga muslim yang taat,7 meskipun memiliki sikap dan pandangan hidup yang sederhana sebagai keturunan Arab yang terpela ar. Pada tahun 1067, dia meraih gelar 7c (S-1) pada Fakultas Ishuluddin /urusan Tafsir dan )adits Ini2ersitas al-A%har. Kemudian dia melan utkan pendidikannya di fakultas yang sama, dan pada 1060 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir al- ur’an, dan setelah itu ia kembali meneruskan untuk mendapatkan gelar doktornya. Sekembalinya ke Indonesia, ia men adi sosok sar ana muslim kontemporer yang men alani karir akademik dan sosial kemasyarakatan dan pemerintahan, cukup sukses. Ia uga aktif menulis karya-karya ilmiah dan telah melahirkan lebih dari 60 buah buku dan ratusan artikel di surat kabar dan ma alah meliputi berbagai bidang ka ian yang digeluti, baik sebagai guru besar di perguruan tinggi maupun dalam kapasitasnya sebagai editor surat kabar. Secara detil sebahagian karya-karya beliau yang dipublikasikan adalahJ 8ilsafat Hukum Islam, (/akarta: Departemen Agama, 10.7). Membumikan al-Quran$ 8ungsi dan Peranan Wahyu Dalam %ehidupan Masyarakat, ((andung: Mi%an, 1002). Wawasan al-Qur’an$ Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, ((andung: Mi%an, 1006). Hidangan Ilahi$ Ayat-Ayat Tahlil, (/akarta: 7entera )ati, 1007). Tafsir al-Mishbah$ Pesan, %esan dan %eserasian al-Qur’an, (/akarta: 7entera )ati, 2000). Panduan
Recommended publications
  • Full Journal
    Involving Readers in the Latter-day Saint Academic Experience STUDIES BYUVol. 45 • No. 4 • 2006 ARTICLES Building Bridges of Understanding: The Church and the World of Islam (Introduction of Dr. Alwi Shihab) 5 Boyd K. Packer Building Bridges to Harmony through Understanding 9 Alwi Shihab Alhamdulilah: The Apparently Accidental Establishment of the Church in Guinea 19 Kendall Moss “Strangers in a Strange Land:” Assessing the Experience of Latter-day Saint Expatriate Families 25 James A. Toronto Moritz Busch’s Die Mormonen and the Conversion of Karl G. Maeser 47 A. LeGrand Richards Charting the Future of Brigham Young University: Franklin S. Harris and the Changing Landscape of the Church’s Educational Network, 1921–1926 69 J. Gordon Daines III The Archive of Restoration Culture, 1997–2002 99 Richard Lyman Bushman The “Beautiful Death” in the Smith Family 121 Samuel Brown DOCUMENT The Imprisonment of Martin Harris in 1833 113 Mark B. Nelson and Steven C. Harper ESSAY Life with Ana 107 Amber Esplin POETRY Astonishment 120 Mark Bennion FILM REVIEWS Sisterz in Zion directed by Melissa Puente John M. Murphy and Leslee Thorne-Murphy 151 States of Grace directed by Richard Dutcher Kent R. Bean 155 BOOK REVIEWS Lengthen Your Stride: The Presidency of Spencer W. Kimball by Edward L. Kimball Gary L. Hatch 157 Junius and Joseph: Presidential Politics and the Assassination of the First Mormon Prophet by Robert S. Wicks and Fred R. Foister Susan Sessions Rugh 162 Black and Mormon by Newell G. Bringhurst and Darron T. Smith, eds. Emmanuel A. Kissi 165 Joseph Smith: The Making of a Prophet by Dan Vogel Kyle R.
    [Show full text]
  • Adab Interaksi Guru Dan Murid Dalam Kisah Musa Dan Khidhr (Telaah Terhadap Surat Al-Kahf Ayat 60-82)
    ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN KHIDHR (TELAAH TERHADAP SURAT AL-KAHF AYAT 60-82) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Afif Arundina Raniyatushafa’ G 0000 900 45 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MOTTO “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi”. (Āli „Imrān: 8) v HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk 4 orang yang paling berjasa dan saya cintai: Ibunda Huzainah Iskandar, yang telah membesarkan putra-putrinya dalam suasana yang penuh warna. Semoga karya putrinya yang sederhana ini, mampu meneguhkan hati Bunda untuk kembali memendarkan senyuman mesra. Ayahanda Nuryadi, Sosok nahkoda yang tak akan terganti. Karya ini juga masih untukmu Yah... Adinda Fa’iq Arundwika Al-Furqon, untuk sebuah asa dan doa. Muhammad Haiqal Agni Al-Fadhilah, No more than... I Lv U, Dear! :-* vi ABSTRAK Kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan berita dari suatu permasalahan dalam masa yang saling berkelanjutan atau dengan kata lain suatu pemberitaan mengenai keadaan umat yang telah lalu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Salah satu kisah dalam Al-Qur’an yang berkenaan dengan kisah umat terdahulu yaitu kisah Musa dan Khidhr yang terdapat dalam Surat Al-Kahf Ayat 60-82, karena mengandung i‘tibār yang harus diamati dan dijadikan ‘ibrah dalam kehidupan. Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang masalah adab interaksi guru dan murid dalam kisah Musa dan Khidhr (telaah terhadap Surat Al-Kahf ayat 60-82) dan bertujuan untuk mengetahui adab interaksi guru dan murid dalam kisah tersebut beserta relevansinya dengan komponen interaksi guru dan murid serta problema dan tantangan pendidikan Islam kontemporer.
    [Show full text]
  • MODERATISME ISLAM DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN (Studi Penafsiran Islam Moderat M
    Volume 1, Nomor 1, Juli 2018 P-ISSN: 2622-2280 | E-ISSN: 2622-4658 https://ejurnal.iiq.ac.id/index.php/alfanar MODERATISME ISLAM DALAM KONTEKS KEINDONESIAAN (Studi Penafsiran Islam Moderat M. Quraish Shihab) Iffati Zamimah1 Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Email: [email protected] Abstract This study proves that Islamic moderation has long been known in the Islamic tradition. This at once denied the assumption that Islam is a religious that teaching violence. This research is proved by the verses of the Qur'an that have explained the principle of moderate (washatiyah). Through these verses of the Qur'an, Quraish Shihab interprets Islamic moderatism can be applied to the Indonesian context. This study is carried out by exploring the interpretations made by M. Quraish Shihab through Tafsir Al-Mishbah, Wawasan Al-Qur’an, Membumikan Al-Qur’an and others. Keywords: Moderate, Tafsir, Tradition. Abstrak Penelitian ini membuktikan bahwa moderasi Islam telah dikenal lama dalam tradisi Islam. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa Islam merupakan ajaran agama yang mengajarkan kekerasan. Penelitian ini terbukti dengan ayat-ayat Al- Qur’an yang telah menjelaskan prinsip moderat (washatiyah). Melalui ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, Quraish Shihab menafsirkan moderatisme Islam yang dapat diaplikasikan pada konteks Indonesia. Proses ini dilakukan dengan mengeksplorasi penafsiran yang dilakukan oleh M.Quraish Shihab melalui banyak karyanya seperti Tafsir Al-Mishbah, Wawasan Al-Qur’an, Membumikan Al-Qur’an, dan lain-lain.” Kata Kunci: Moderat, Tafsir, Tradisi. PENDAHULUAN aat ini umat Islam menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Secara internal, Sumat Islam masih berada dalam keterbelakangan pendidikan, ekonomi, dan politik.
    [Show full text]
  • Download (396Kb)
    BAB III KONSEP MEMBACA DALAM ALQURAN MENURUT M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH A. Ayat-ayat Tentang Iqra’dalam Alquran Dalam Alquran, perintah membaca itu, disamping ayat-ayat yang pertama diturunkan, banyak lagi ayat-ayat yang menyeru manusia untuk membaca. Perintah membaca itu tidak hanya diungkapkan dengan satu bentuk ungkapan saja, akan tetapi ada dua bentuk ungkapan yang dipergunakan Allah untuk menyeru manusia untuk membaca.34Selain akar kata qara’a, kata yang digunakan Allah Swt mengenai membaca dalam Alquran adalah kata tala tilawatan, hal ini dikarenakan membaca yang menggunkan akar kata tersebutdigunakan Alquran untuk semua bacaan yang sifatnya suci dan pasti kebenarannya. Kata iqra’ yang kata dasarnya adalah qara’a yaqra’u jumlah pengulangan kata iqra’ sebanyak 3 kali dan kata jadiannya sebanyak 17 kali. Diantara ayat-ayat yang berbicara tentang membaca tersebut, yang berkaitan dengan perintah untuk membaca (iqra’), yaitu sebanyak 3 ayat, dan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah perintah membaca yang terdapat pada surah Al-Alaq ayat 1 dan 3,sebagai berikut: 1. Surah Al-Alaq (96) ayat 1: 34Suardi Syam, “Metode Belajar dalam Alquran”, Potensia,loc.cit. 23 24 Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”. a. Identitas surah Surah Al-Alaq terdiri atas 19 ayat, dan termasuk kedalam kelompok surah Makiyyah, ayat pertama sampai dengan kelima dalam surah ini adalah ayat-ayat Alquran yang pertama kali diturunkan, yaitu disaat Nabi Muhammad Saw. berkhalawat di Gua Hira. Surah ini dinamai al-alaq’ (yang melekat), yang diambil dari perkataan al-alaq’ (zigot yang menempel) yang terdapat pada ayat kedua dari surah ini. Surah ini juga dinamai dengan surah Iqra’ Bismi Rabbika atau al-Qalam.35 b.
    [Show full text]
  • Indonesian Interpretation of the Qur'an
    Al-Jāmi‘ah: Journal of Islamic Studies - ISSN: 0126-012X (p); 2356-0912 (e) Vol. 57, no. 1 (2019), pp.143-166, doi: 10.14421/ajis.2019.57143-166 INDONESIAN INTERPRETATION OF THE QUR’AN ON KHILĀFAH The Case of Quraish Shihab and Yudian Wahyudi on Qur’an 2: 30-38 M. Djidin*; Sahiron Syamsuddin** * State Institute for Islamic Studies (IAIN) Ternate; **Sunan Kalijaga State Islamic University (UIN) Yogyakarta email: [email protected] Abstract Today the issue of building al-khilāfah al-islāmīyah (Islamic Caliphate) has been raised by Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). One of its arguments is that it is obligatory, because Qur’an, 2:30 mentions the term khalīfah. However, this argument has been questioned by many Muslim scholars. Some of them are Quraish Shihab and Yudian Wahyudi. In this article a comparative study is conducted in such a way we can provide readers with a ‘direct’ comparasion between Shihab’s and Wahyudi’s thoughts. The emphasis of their differences is shown more clearly than their similarities. Some important points that are discussed here are their interpretations of Qur’an, 2: 30-38. After analyzing their statements expressed in their writings and interviews, we have found that both have the same idea that Qur’an, 2: 30 does not talk about the Islamic Caliphate, and therefore, it cannot be used as an argument for its building. We have also found that they have exegetical differences that might refer to the fact that Shihab has much emphasis on the ‘historical meaning’ of the verses, whereas Wahyudi prefers their ‘significance’ for human beings.
    [Show full text]
  • Ulama Aceh Dalam Melahirkan Human Resource Di Aceh
    ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany AS, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Jamaluddin Thayyib, Syamsuar Basyariah, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT) ULAMA ACEH DALAM MELAHIRKAN HUMAN RESOURCE DI ACEH Edisi pertama, Cet. 1 tahun 2010 Yayasan Aceh Mandiri, Banda Aceh, 2010 xvi + 294 hlm, 16 x 24 cm ISBN 978-602-95838-8-5 HAK CIPTA PADA PENULIS Hak cipta dilindungi undang-undang Cetakan pertama, Nopember 2009 Tim penulis: Muhammad Thalal, Fauzi Saleh, Jabbar Sabil, Kalam Daud, Samsul Bahri, Ismail Muhammad, Mulyadi Nurdin, Ayyub AR, Fuad Ramly, Firdaus M. Yunus, Ismail, Nab Bahany As, Anton Widyanto, Hardiansyah, Ikhram M. Amin, Imran Muhammad, Syamsuar Basyariah, Jamaluddin Thayyib, Ruslan Editor: Muliadi Kurdi Disain sampul dan tataletak: Jabbar Sabil Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Yayasan Aceh Mandiri 2010 M/1431 H Sambutan Ketua Komisi A DPR Aceh Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah Swt., v yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan ke pangkuan junjungan ‘alam Nabi Besar Muhammad saw., sahabat dan keluarga beliau sekalian. Dalam Alquran surat al-‘Alaq Allah Swt., menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia dengan qalam. Artinya qalam secara simbolik memilik makna bahwa pentingnya tulisan, uraian dan karangan yang menyingkap hukum dan hikmah. Qalam pernah mengantarkan umat Islam ke alam kemajuan dan keemasan (golden age).
    [Show full text]
  • MANNHEIM MEMBACA TAFSIR QURAISH SHIHAB DAN BAHTIAR NASIR Tentang Auliya’ Surah Al-Maidah Ayat 51
    Refleksi, Vol. 18, No.1, Januari 2018 91 MANNHEIM MEMBACA TAFSIR QURAISH SHIHAB DAN BAHTIAR NASIR Tentang Auliya’ Surah Al-Maidah Ayat 51 Ramli [email protected] Abstract The author will examine al-Maidah verse 51 according to Quraish Shihab and Bachtiar Nasir, on the one hand, which as the holy book of Muslims with social phenomena arising from events in the Thousand Islands, on the other. It will be analyzed using the sociology of Mannheim’s knowledge. Quraish Shihab interprets auliya ‘not just one meaning: leader, because basically the word comes from a close meaning. So he, in al-Maidah verse 51, then raises the meaning of supporters, defenders, patrons, lovers and more important: all of which refer and have affiliation of the meaning of closeness. So it can be concluded in this conclusion that Quraihs Shihab is extrinsically disagreeing with the leader as the only meaning in the verse. In contrast to Quraish Shihab, Bachtiar Nasir actually interpreted auliya ‘as a leader. This meaning is based on the asbab al- nuzul which he describes in Tadabbur al-Qur’an, that the historicity in this verse has a leadership precedent. Keywords: Mannheim, Tafsir, Quraish Shihab, Bachtiar Nasir, Auliya, Al Maidah Abstrak Penulis akan menelaah Al-Maidah ayat 51 menurut Quraish Shihab dan Bachtiar Nasir, di satu sisi, yang sebagai kitab suci umat Islam dengan fenomena sosial yang muncul akibat dari peristiwa di Kepulaun Seribu, di sisi yang lain. Ini akan dianalisis menggunakan sosiologi pengetahuan Mannheim. Quraish Shihab menafsirkan auliya’ tidak hanya satu makn: pemimpin, karena pada dasarnya kata tersebut berasal dari makna dekat.
    [Show full text]
  • 18 Bab Ii Biografi Ibnu Katsir, Buya Hamka Dan Quraish
    BAB II BIOGRAFI IBNU KATSIR, BUYA HAMKA DAN QURAISH SHIHAB A. Biografi Ibnu Katsir, Buya Hamka dan Quraish Shihab a. Biografi Ibnu Katsir Nama lengkap Ibnu Katsir adalah Amam Ad-Din Abu Al-Fida Ismail Ibnu Amar Ibn Katsir Ibn Zara’ Al-Bushrah Al-Dimasiqy.1 Beliau lahir di desa Mijdal dalam wilayah Bushra ( Basrah) pada tahun 700h/ 1301 M. oleh karena itu, ia mendapat predikat “ Al-Bushrawi” (orang Basrah).2 Ibnu Katsir adalah anak dari Shihab Ad-Din Abu Hafsah Amar Ibn Katsir Ibn Dhaw Ibn Zara’ Al-Quraisyi, yang merupakan seorang ulama terkemuka pada masanya. Ayahnya bermazhab Syafi’i dan pernah mendalami mazhab Mazhab hanafi.3 Dalam usia kanak-kanak, setelah ayahnya wafat, Ibnu Katsir di bawa kakaknya ( kamal Ad-Din ‘Abd Al- Wahhab) dari desa kelahirannya ke damaskus. Di Kota inilah dia tinggal hingga akhir hayatnya. Karena perpindahan ini, ia mendapat predikat A- Dimasyqi ( orang Damaskus).4 Ibnu Katsir dapat gelar keilmuannya dari para ulama sebagai kesaksian atas keahliannya dalam beberapa bidang ilmu yang di geluti, 1 Muhammad Husein Adz-Dzahabi, At-Tafsir wa Al-Mufassirin, Jilid II (Mesir:Maktabah Wahbah, 1985), hlm.242 2 Manna Khalil Al-Qathathan, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an, terj Mudzakir, ( Jakarta: Lintera Antara Nusa, 1990) hlm. 386 3 Ibn Katsir, Al-Bidayah Wa Al-Nihayah, Jilid XIV, ( Beirut : Dar Al-Fikr, 1990), hlm 32 4 Nur Faizan Maswan, Kajian Diskriptif tafsir Ibn Katsir , ( Jakarta: Menara Kudus, 2002), hlm 35 18 19 antara lain ia mendapat gelar seorang ahli sejarah, pakar hadis.5 Dalam menjalani kehidupan, Ibnu Katsir didampingi oleh seorang isteri yang bernama Zainab( puteri Mizzi) yang masih sebagai gurunya.
    [Show full text]
  • 57 Chapter Iii Muhammad Quraish Shihab and Tafsir Al
    CHAPTER III MUHAMMAD QURAISH SHIHAB AND TAFSIR AL-MISHBAH A. Biography and Works of Muhammad Quraish Shihab Muhammad Quraish Shihab is an expert on Qur‟anic exegesis who regularly preaches on national television in Indonesia. He is noted as a progressive scholar who teaches Qur‟anic exegesis using context and simple language. He is an author of many Islamic books, including Tafsir al-Mishbah. He served as Indonesian Minister of Religious Affairs in 1998 and also as Chairman of the Majelis Ulama Indonesia (MUI-Indonesian Ulama Council) since 1984. Muhammad Quraish Shihab was also a rector of State Islamic University, Syarif Hidayatullah, 1992-1998.1 Muhammad Quraish Shihab is a Muslim scholar in the sciences of the Qur‟an and former Minister of Religion in Kabinet Pembangunan VII (1998). He was born in Rappang on 16 February 1944. Quraish Shihab‟s parents are Mr. Abdurrahman Shihab and Mrs. Asma Aburisyi. He came from an educated family of Arab descent. His father, Abdurrahman Shihab is a scholar and professor of exegesis. Quraish Shihab comes from a family of influential scholars in Ujung Pandang (nowadays known as Makassar). He is the fourth of 12 children. His three brothers, Nur, Ali and Umar and their two siblings, Wardah and Alwi Shihab, were also born in Rappang. The other seven siblings, Nina, Sida Nizar, 1Abdallah Schleifer and the Team, The World‟s 500 Most Influential Muslims 2019 (Amman: The Hashemite Kingdom of Jordan, 2018), 130. 57 58 Abdul Mutalib, Salwa, and twin sisters Ulfa and Latifah, were born in Buton Village. His father, Abdurrahman Shihab (1905-1986) was a professor in the field of interpretation.
    [Show full text]
  • TAFSÈ Journal of Qur’Anic Studies
    Volume 5 Nomor 2, Juli - Desember 2020 P-ISSN: 2620-4185 E-ISSN: 2775-5339 TAFSÈ Journal of Qur’anic Studies Terbit dua kali setahun: Edisi Januari dan Juli Memuat hasil penelitian dan gagasan dalam bidang studi al-Qur’an dan Tafsir Editor Kepala: Salman Abdul Muthalib, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Editor Pelaksana: Zulihafnani, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Editor Ahli: Nurjannah Ismail, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Fauzi Saleh, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Irsyadunnas, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta Samsul Bahri, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Novizal Wendri, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjuo, Padang Maizuddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Editor Muslim Djuned, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Furqan, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Muhajirul Fadhli, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Zainuddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Syukran Abu Bakar, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh Sekretariat Ikhsan Nur Diterbitkan oleh Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Alamat: Gedung Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Jln. Syekh Abdurrauf, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Telp: 08126941374, Email: [email protected] Redaksi menerima tulisan yang belum pernah diterbitkan oleh media lain. Tulisan dikirim dengan alamat email tersebut di atas, format sesuai dengan pedoman penulisan yang tercantum pada halaman akhir jurnal ini. Artikel yang masuk akan direview oleh Mitra Bestari dan akan disunting sesuai dengan gaya selingkung jurnal.
    [Show full text]
  • Misbah Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur‟An Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo
    ABSTRAK Luthfianto. Pandangan Quraish Shihab Tentang Demokrasi Dalam Tafsir Al- Misbah Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Dr. Iswahyudi, M.Ag Kata kunci: Demokrasi, Keadilan, Politik Persoalan tentang isu demokrasi yang tidak ada habisnya diperdebatkan. Terutama pendapat dari beberapa ulama masa kini yang tidak jarang bertolak belakang dengan pendapat ulama masa lalu. Perbedaan tersebut terutama berkaitan dengan apakah Islam dalam Al-Quran mendukung atau menolak demokrasi. Muhammad Quraish Shihab merupakan salah satu ulama kontemporer yang masih aktif menulis dan menyampaikan gagasan-gagasan tentang demokrasi. Selanjutnya skripsi ini mengkaji tentang pemikiran Muhammad Quraish Shihab tentang demokrasi dalam al-Qur‟an. Penelitian ini menggunakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan Quraish Shihab tentang demokrasi dalam tafsir Al-Misbah ? 2. Bagaimana metode yang digunakan oleh M. Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang demokrasi ? Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan (library research). Sedangkan untuk menjawab permasalahan dalam rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan deskriptif-kualitatif dan metode analisis interpretatif. Penulis menguraikan objek penelitian secara teratur sehingga bisa memberikan pemahaman mendalam terhadap sebuah pemikrian. Selain itu penulisan juga menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan filosofis yang meneliti pemikiran M. Quraish Shihab khususnya
    [Show full text]
  • BAB II BIOGRAFI MUHAMMAD QURAISH SHIHAB A. Latar
    BAB II BIOGRAFI MUHAMMAD QURAISH SHIHAB A. Latar Belakang Muhammad Quraish Shihab 1. Latar Belakang Keluarga Muhammad Quraish Shihab adalah anak ke lima dari 12 bersaudara, dilahirkan di Lotassato, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada tanggal 16 februari 1944, yang bertepatan dengan 22 bulan syafar 1363 H.1 Ia adalah putra ke lima dari dua belas bersaudara, putra dari Abdurrahman Shihab. Yakni seorang ulama tafsir yang semasa hidupnya merupakan cendekiawan terkemuka di Ujung Pandang; Ia adalah seorang pendiri Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Ujung Pandang dan juga staf pengajar, dengan jabatan guru besar pada Institut Agama Islam Negri (IAIN) Alauddin Ujung Pandang, dan sebutan Shihab adalah nama keluarga.2 Abdurrahman Shihab lahir di Makassar pada tahun 1915 , ia adalah putra dari Habib Ali bin Abdurrahman Shihab, seorang juru 1 Anshori, Penafsiran ayat-ayat jender menurut Muhammad Quraish Shihab, (Jakarta : Visindo Media Pustaka,2008 ) H. 31 2 Alwi Shihab, Islam Insklusif : Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung : Mizan, 1999), H. 6 23 24 dakwah dan tokoh pendidikan kelahiran Hadramaut kota Yaman yang kemudian hijrah ke Batavia-kini Jakarta3. Muhammad Quraish Shihab sendiri mengaku bahwa dorongan untuk memperdalam study Al-Qur‟an terutama tafsir itu adalah datang dari ayahnya. Ayahnya senantiasa menjadi motivator bagi Muhammad Quraish Shihab.4 Mengenang ayahnya Quraish Shihab menuturkan “beliau adalah pencinta ilmu. Walau sibuk berdagang, beliau selalu menyempatkan diri untuk berdakwah dan mengajar. Bahkan beliau juga mengajar di masjid. Sebagaimana hartanya benar-benar dipergunakan untuk kepentingan ilmu. Beliau menyumbangkan buku-buku bacaan dan membiayai lembaga-lembaga pendidikan Islam di wilayah Sulawesi.5 Rappang adalah kampung halaman ibunda Quraish (Asma) yang biasa di sapa Puang Asma atau dalam dialek lokalnya Puc Cemma ; Puang adalah sapaan untuk keluarga bangsawan, dan nenek Asma adalah Puattulada yakni adik kandung Sultan Rappang.
    [Show full text]